#pengkhianatan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kini Mereka Tahu
Kudengar kamu sibuk ke sana-kemari
Bersihkan namamu di mata orang lain
Kau cerita dari sisimu
Kaubilang tak semua salahmu
Berharap ada yang memihakmu
Banyak orang mengartikan lagu ini tentang mantan kekasih, yang tetap lo bela mati-matian setelah semua kesalahannya terhadap lo. Tapi gue terlalu relate dengan lirik-lirik yang ditulis Bernadya dalam artian lain, yaitu persahabatan. Ya, lebih ke persahabatan yang hancur karna dikhianati. Pernah gasih, lo diomongin di belakang oleh sahabat lo sendiri? Hasil dari omongan itu berakhir dengan lo dibenci banyak orang, dan lo gabisa berbuat apa-apa.
Itu yang terjadi ke gue. Terus-terusan. Miris, tapi gue terbiasa. Jelas gue yang pendiem tak berdaya dibanding doi yang terdengar begitu meyakinkan, dengan kepribadiannya yang 'seru' dan 'friendly' pula.
Sifat aslimu yang hancurkanku
Mereka tak tahu
Karena mereka langsung percaya dia, dan segala cerita-ceritanya yang dilebih-lebihkan tentang gue, mereka gak peduli untuk mendengar sisi gue. Dia sendiri pun memasang wajah senyum dan ramah ke gue, padahal isi hatinya berkata lain. Melihatnya begitu gampang berteman dengan yang lain, seketika gue kesepian karena dia. Komedi, kan?
Dan mungkin saja bisa jadi
Bila kamu datang lagi
Ku 'kan terimamu kembali
Meski gue tau segala yang dia buat, dan usaha gue menjauhinya, masih ada rasa sayang terhadap dia. Ya, gimana nggak sama sahabat bertahun-tahun? Sesusahnya gue mencoba untuk membencinya, gak akan benar-benar bisa dan bawaannya pengen nangis. Terkadang gue nyerah dan berteman lagi dengan senyum bohongnya itu. Because I miss my best friend, who I really loved. Tapi sekarang semuanya berbeda, and I should know better than to be fooled again. Karena kasih sayang yang dia punya terhadap gue hilang semenjak gue dikata-katain, sampai sekarang. Gue yakin bakal terimanya kembali dengan tangan terbuka lebar, seandainya dia ingin berubah. Tapi apa yang bisa lo harapkan dari seseorang dengan hati yang terlanjur busuk, dan tak pernah jujur? Mending jajan seblak.
#lirik lagu#bernadya#lagu#lagu indonesia#persahabatan#terkhianati#tiktok#songs#kini mereka tahu#curhat#puisi#hubungan#pertemanan#teman#kisah nyata#renungan#hidup#sedih#bjir#dikhianati#pengkhianatan#sahabat#sma#sekolah#kisah sekolah#Spotify#quotes#lyrics#indonesian
7 notes
·
View notes
Text
Adian Sebut Faktor Utama Pengkhianatan Jokowi karena PDIP Tolak Tiga Periode
Pengkhianatan Jokowi karena PDIP Tolak Tiga Periode – Konflik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI Perjuangan meruncing. Hubungan panas keduanya semakin tergambar saat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto dan telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), hari ini, Rabu, 25 Oktober 2023. Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres…
View On WordPress
#Adian Napitupulu#Aries Setiawan#Delvira Hutabarat#Dinasti Politik#Gibran Rakabuming Raka#jokowi#KREDIT#Megawati#pdip#pengkhianatan#pilpres 2024
0 notes
Text
Bos Wagner Tuduh Pejabat Rusia Berkhianat, Moskow Membalas
MOSKOW (Arrahmah.id) – Bos tentara bayaran Rusia, Wagner yang blak-blakan Yevgeny Prigozhin meluncurkan dua serangan verbal terhadap pejabat Rusia pada Selasa (21/2/2023), menuduh mereka merampas amunisi pejuang Wagner dalam apa yang disebutnya sebagai upaya pengkhianatan untuk menghancurkan perusahaan militer pribadinya. Kementerian pertahanan Rusia menolak tuduhan awalnya tentang pemblokiran…
View On WordPress
0 notes
Text
Menjaganya
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Sedangkan kita tidak tahu siapa dia, yang mungkin entah berantah belum kenal sama sekali orangnya, atau juga mungkin ternyata orang itu ada disekitar kita — orang yang telah lama mengenal kita. Jangan-jangan, orang yang akan kita cintai nanti bukan orang yang baik, yang tidak bisa menjaga ucapannya, yang senang berkhianat, yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Bagaimana mungkin orang seperti itu bisa menjaga pasangannya? Sedangkan diri sendiri saja tidak ia jaga.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Disuatu sisi kita berusaha mati-matian untuk menjaga diri dan hati, menjaga pergaulan dengan lawan jenis, menjaga pemahaman baik yang kita pegang teguh, juga menjaga amalan-amalan rutin yang Nabi Muhammad ajarkan. Jangan-jangan, seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti malah asyik main perempuan, yang asyik berjudi, yang enggan shalat, yang tidak mengaji, yang tidak patuh pada orang tuanya. Bagaimana mungkin orang seperti itu bisa menjaga kita? Sedangkan, ketaatan pada agamanya tidak Ia jaga. Bagaimana mungkin bisa bersamanya ke surga, sedangkan amalannya malah lebih dekat ke neraka.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Saat ini kita selalu berusaha untuk menghindari dari hubungan-hubungan yang tidak baik. Menjaga pandangan dan perkataan, menjaga aurat dan perasaan. Jangan-jangan yang menjadi jodoh kita malah menjalin hubungan yang tidak semestinya, yang pacaran, yang senang berzina, yang mengobral kata-kata cinta kepada sesorang yang bukan siapa-siapanya, yang senang jalan-jalan berduaan tanpa ada malunya, yang telponan dan chat yang tiada hentinya. Bagaimana mana mungkin orang seperti itu bisa menjaga hati kita? Sedangkan, sebelum halal saja sudah berani macam-macam. Walaupun sudah menikah nanti, sangat potensial untuk mengulangi hal yang sama dengan orang lain tanpa sepengetahuan kita.
Dunia selalu memberikan gambaran yang berbeda dari anganku, dari harapanku, dari agama yang diyakiniku. Aku takut dengan semuanya. Takut akan pengkhianatan, takut tidak bertanggung jawab, dan takut akan orang-orang yang tidak berlaku baik dalam hidupku nantinya.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Dan kini, aku lebih memilih dengan cara mendoakannya, tidak lelah dan tiada henti menjaga diri dan hati. Sebab Allah-lah yang berjanji.
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). (QS. An-Nur :26)
Dengan ayat ini, semoga kekhawatiranku mereda. Aamiin.
Kang Islah I Ditulis Tahun 2019
168 notes
·
View notes
Text
Maafkanlah Dirimu Sendiri
Maafkanlah dirimu sendiri, jika keputusanmu di masa lalu mengantarkanmu pada luka-luka yang kamu miliki saat ini.
Maafkanlah dirimu sendiri, jika pilihanmu di masa lalu adalah pilihan yang membuatmu terjebak dalam ketidakbahagiaan.
Maafkanlah dirimu sendiri, jika kepercayaanmu pada seseorang telah berubah menjadi pengkhianatan, karena keputusanmu untuk percaya kepadanya adalah hal yang membuatmu sangat terluka.
Maafkanlah dirimu sendiri, atas hal-hal yang kamu lakukan sehingga membuat hidupmu seolah-olah tak ada pilihan lain selain melawan atau bertahan.
Maafkanlah dirimu sendiri, jika apa yang kamu jalani menjadi beban bagi orang yang kamu sayangi.
Maafkanlah dirimu sendiri, jika saat ini tidak bisa membuat pilihan karena ketakutan.
Maafkanlah dirimu sendiri.
Maafkanlah dirimu sendiri, beri maaf pada dirimu sendiri. (c)kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Text
Untuk Ibu
Jika ada yang tidak boleh aku sesalkan dalam hidup ini, maka adalah memilikimu. Sebab Ibu bukan yang aku pilih, dan aku bukan pula yang Ibu pilih.
Bu, hari ini aku ingin jujur, tentang apa yang kurasakan setelah 28 tahun kau lahirkan aku ke muka bumi. Kejujuran ini mungkin tak akan pernah benar di mata siapapun, sebab kau ibu, manusia yang paling mulia dalam agama dan norma yang kita percaya.
Tapi aku sudah lama berselisih dengan orang kebanyakan, aku sudah lama berdiri dalam nilai yang sering dianaktirikan sosial, maka aku rasa cerita ini hanya akan menjadi satu dari sekian kisah lain yang akan dimaki waktu.
Ibu, saat kau melahirkan aku di tahun sembilan lima, aku tak tahu apa-apa, tak mengingat apapun, jadi aku anggap kau tak salah dan aku juga tak salah, kau juga tak meminta diberi putri sekurang ajar aku.
Saat kau mendidikku tanpa pelukan aku juga tak melihat itu salah, meski hati kecilku berteriak ingin. Kau melahirkan lima anak dengan berbagai karakter yang luar biasa, tentulah bukan urusan mudah.
Bahkan saat kau memberikan aku pecutan untuk mendidikku jadi anak perempuan yang rajin, aku yang telah dewasa melihat itu sebagai tidak pahammu pada asuhan yang baik, saat kau memukulku yang barangkali untuk kemarahanmu aku yang sekarang juga tahu, tak ada yang mudah hidup dalam kemiskinan.
Tapi Bu, saat kau meninggalkan aku, ayah dan semua anak yang telah lahir dari rahimmu untuk lelaki lain yang lebih memiliki uang, itu urusan beda. Aku di usia manapun melihat itu sebagai ketidakmampuanmu berdiri di atas pilihan yang benar.
Bertahun setelah tahun itu aku membencimu, kadang menyukuri kepergianmu sebab tak ada lagi merah di perutku, kadang lainnya meratapi nasibku kenapa terlahir dari rahimmu.
Hingga aku terpaksa dewasa lebih cepat dari yang kuinginkan, aku enam belas tahun saat belajar memahami bagaimana melihat sisi baik dari kesalahan, bagaimana menerima kekurangan, bagaimana memaafkan luka yang disebabkan oleh orang yang paling kita inginkan.
Tidak pernah mudah Bu, aku tak bisa mengingat keputusan apa saja yang kulakukan di hidupku karena kegagalanku memaknai hidup, sebab merasa rumpang karena tak memilikimu. Ibu tahu hal apa yang paling hebat yang kulakukan karena Ibu, menjadi perempuan paling kuat untuk siapapun.
Ah, tepatnya bertingkah menjadi paling kuat.
Lihat aku sekarang Bu, setelah bertahun-tahun jatuh bangun untuk menerima garis takdirku, aku jatuh lagi untuk pengkhianatanmu. Berapa kebohongan lagi yang harus aku terima dan berapa janji lagi yang harus kau ingkari? Pengkhianatan orang yang kupercaya seolah tak cukup, kau juga ambil bagian untuk menghancurkan aku berkeping-keping.
Ibu, bisakah kau paham sudah terlalu banyak sayatan dalam tubuhku yang kau sebabkan. Aku jahit sendiri luka itu, kadang dengan pelukan kepada diri sendiri, kadang dengan makian kepada Tuhan, kadang pula dengan membuatnya berhamburan hingga aku terbiasa dengan segala jenis sayatan.
Ibu, aku tak punya kemampuan kan untuk berhenti menjadi putrimu, lalu bisakah Ibu yang berhenti menjadi ibuku? Bisakah kau mengutuk aku apa saja asalkan menjadi tiada sebagai manusia yang bernyawa?
Ibu, aku terlalu memiliki banyak daftar luka yang disebabkan olehmu, dan jika aku boleh menyalahkan hidup selain kepada garis takdir, maka seluruh cacatku karenamu Bu.
Tapi aku bersalah kan mengatakan ini? Sebab kau Ibu, takdir tak pernah salah dan aku tetaplah anak yang durhaka jika mengabaikanmu.
Ibu, aku tak berharap apa-apa lagi. Mari bertemu di pemakaman siapa saja yang akan mati duluan. Aku sudah lelah untuk berdamai berulang kali untuk kau sakiti dengan cara yang lebih sadis.
Medan, 11 November 2023
Selamat lahir kembali tanpa ibu, Yul.
147 notes
·
View notes
Text
Refleksi untuk Mereka yang Sedang Berada di Ujung Batas Kesetiaan
Pernikahan adalah ikatan suci yang dibangun di atas kepercayaan, cinta, dan tanggung jawab. Namun, dalam perjalanan pernikahan, godaan dan ujian terkadang datang, sering kali tanpa kita sadari. Ada kalanya kita dihadapkan pada situasi yang menguji kesetiaan, moralitas, dan martabat kita sebagai pasangan.
Ketika seseorang tergoda oleh sesuatu yang jelas melanggar batas kesetiaan, ia sungguh sedang mengkhianati amanah yang telah diikrarkannya pada Tuhan. Ia telah diberi amanah untuk menjaga kepercayaan pasangannya—jangan sampai godaan menghancurkan segalanya. Pernikahan bukan sekadar janji, tetapi tanggung jawab moral dan spiritual, dalam Islam termasuk sebagai mitsaqan ghalizha atau perjanjian agung yang mengikat tidak hanya suami-isteri tetapi juga mereka dengan Tuhan.
Apa yang sering kali terlihat “kecil” atau “tidak serius” bisa berdampak besar pada hubungan kita. Apa yang terlihat sepele di mata kita—sebuah pesan, sebuah komentar, atau sebuah godaan—bisa menghancurkan fondasi pernikahan kita. Menanggapi godaan yang tidak pantas adalah pelanggaran terhadap batasan moral yang diciptakan sendiri. Kita semua dihadapkan pada pilihan untuk menjaga kehormatan, atau meruntuhkan martabat diri sendiri. Dan kepercayaan pasangan yang telah rusak sering kali sulit dipulihkan; luka yang diakibatkan oleh pengkhianatan emosional bisa lebih dalam daripada pengkhianatan fisik, karena menyentuh inti dari kepercayaan dan cinta dalam pernikahan.
Ada kalanya kita merasa senang karena diperhatikan atau diinginkan, tetapi perlu diingat bahwa perasaan ini sering kali bersumber dari ego, bukan cinta sejati. Kepuasan sesaat yang datang dari perhatian yang salah bisa menghancurkan banyak hal dalam hidup kita yang sebenarnya jauh lebih berharga.
Dan jika kita adalah orang tua, setiap keputusan kita akan berdampak langsung pada anak. Mereka melihat bagaimana orangtuanya memperlakukan pasangannya, bagaimana mereka merespons godaan, dan apa yang diprioritaskannya. Jangan sampai contoh yang kita berikan menjadi warisan yang buruk bagi generasi berikutnya.
Pada akhirnya, setiap pilihan yang kita buat, setiap keputusan yang kita ambil, akan membentuk hidup kita ke depan. Mari menjaga kehormatan, kepercayaan, dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada kita, karena sekali rusak, memperbaikinya tidak akan mudah.
Terkhusus pada lelaki, suami, dan kepala keluarga, tanggung jawabmu adalah menjaga keutuhan rumah tangga dan menjauhkan diri dari godaan yang merusak. Jika kamu terus melangkah di jalan yang hina, bukan hanya hubungan pernikahan yang terancam, tetapi juga kehormatan dirimu sendiri di hadapan manusia dan Tuhanmu.
13 notes
·
View notes
Text
Aku rindu kamu.
Tapi aku tahu aku pantas mendapatkan yang lebih baik.
Aku rindu kamu.
Tapi sulit untuk melupakan pengkhianatan yang kamu lakukan.
Aku rindu kamu.
Tapi mau sampai kapan aku merindukan seseorang yang tidak ingin kembali?
Aku rindu kamu.
Tapi sepertinya memang aku saja yang rindu.
Entah apa yang kurindukan. Mungkin bukan kamu. Hanya kenangannya saja.
Andira Wu
124 notes
·
View notes
Text
The One
Orang-orang yang sedang jatuh cinta memiliki militansi dan cinta mati yang luar biasa. Mereka tak kenal lelah mendukung dan berharap agar "The One"-nya dapat bersama mereka.
Dalam pandangan mereka, hanya ada satu faktor penentu, yaitu "The One" itu sendiri. Mereka berargumen bahwa semua yang dilakukan adalah karena cinta yang tulus.
Namun, mereka lupa bahwa kehidupan ini bukanlah seperti kisah cinta yang romantis. Hubungan antar manusia bukan sekadar tentang siapa bersama siapa, tetapi lebih tentang bagaimana kita bisa mencapai kebahagiaan dan kemaslahatan yang lebih besar. Ini bukan soal terobsesi pada satu orang, seolah-olah hanya "The One" yang bisa memberikan kebahagiaan sejati, dan lainnya tidak.
Saya salut dengan orang-orang yang jatuh cinta seperti mereka yang memiliki idealisme tinggi, kecerdasan, dan komitmen yang kuat. Namun, saran saya adalah memahami dinamika kehidupan lebih dalam lagi.
Sejarah mengajarkan kita bahwa kesetiaan dan cinta buta pada satu individu atau entitas bisa berujung pada kesalahan. Kehidupan bukanlah hitam putih, melainkan penuh dengan berbagai nuansa yang membutuhkan pemahaman yang mendalam.
Dalam kasus ini, pemujaan berlebihan pada "The One"-nya membuat mereka kehilangan objektivitas. Mereka terus-menerus mendorong orang-orang untuk mendekatkan "The One" dengan mereka, sementara mereka membiarkan "The One" tersebut terlihat berkompromi dengan kesalahan nya.
Mungkin mereka akan mengatakan bahwa semua itu karena cinta yang besar.
Namun, cinta yang sejati dimulai dari mengenal dan memahami. Di sinilah mereka tampaknya gagal. Mereka gagal memahami bagaimana orang-orang yang mencintainya telah berjuang selama bertahun-tahun dengan kesetiaan dan pengorbanan yang besar. Mereka juga gagal memahami bahwa dalam hidup, ada prinsip-prinsip yang tetap dan ada yang berubah. Perubahan strategi dan pendekatan dalam hubungan tidak selalu berarti pengkhianatan.
Cinta yang berlebihan pada satu sosok telah membuat mereka kehilangan keadilannya. Mereka tidak adil dalam menilai situasi dan bahkan mungkin menutup mata pada kenyataan yang lebih luas. Inilah tantangan bagi mereka yang jatuh cinta: untuk tetap jujur dan adil, bahkan ketika hati mereka dipenuhi cinta.
12 notes
·
View notes
Text
Kekurangan tidak bisa dijadikan alasan pengkhianatan. Apapun alasan pengkhianatan, tidak bisa dibenarkan. Pengkhianat adalah pengkhianat.
- Sastrasa
85 notes
·
View notes
Text
Laju
Jika di masa lalu kamu pernah tersakiti begitu hebat, pernah merasakan pedihnya sebuah pengharapan, pun juga pernah merasakan pahitnya pengkhianatan. Maka tidak ada yang bisa kamu lakukan selain berusaha mengikhlaskannya.
Sebab hidup akan terus berjalan maju. Tidak semua kenangan layak untuk kamu simpan dalam ingatan. Terlebih bila kisah itu hanya akan membuatmu kian hari semakin rapuh.
Seperti segala tentangmu yang tlah kutinggalkan jauh di pertengahan perjalananku setelahmu..
7 notes
·
View notes
Text
Saya Dukung Pak Anies, Tapi..
Saya mendukung pak Anies menjadi presiden, tetapi yg saya dukung adalah akhlak (setidaknya yg nampak selama ini), ide dan gagasan secara rasional, bukan semata-mata orang dan sentimen tidak berdasar lain.
Jika setelah nanti terpilih pak Anies justru mengkhianati apa diejawantahkannya hari ini, maka saya akan mencabut dukungan tsb. dan ikut mengkritisi pengkhianatan yg terjadi.
Saya mendukung pak Anies menjadi Presiden, tetapi jika ternyata kalah, saya sama sekali tidak menyesali keputusan tsb., karena saya tidak merasa melakukan kesalahan apapun.
Saya mendukung pak Anies dan menghargai pilihan berbeda orang lain sebagai sebuah keniscayaan, tetapi saya tidak menyukai sikap berkilah atau "mencari pembenaran" terhadap kesalahan yg dilakukan paslon. Akui kesalahan sebagai kesalahan, jangan sibuk "menceboki" apalagi sampai memutarbalikkan fakta.
Saya mendukung pak Anies yg mengikhtiarkan terwujudnya keadilan dan kemakmuran unuk semua, tetapi bukan berarti saya melupakan dan meninggalkan salah satu inti dasar tauhid, bahwa segala hal yg mewujud di alam semesta pada hakikatnya terjadi karena kehendak dan kekuasaan Allah Ta'ala, bukan kehendak dan kuasa seorang manusia.
Bahwa kesejahteraan, keadlian, kemajuan, pun hal sebaliknya (kesengsaraan, ketidakadilan, kemunduran), terjadi atas kehendak Allah sebagai bagian dari ujian untuk kita, manusia.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita pemimpin yang memiliki rasa takut kepada-Nya dan kasih sayang kepada rakyat-nya. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin
44 notes
·
View notes
Text
Kadang-kadang ya, bagian tersulit itu sebenarnya bukan tentang memilih. Tetapi tentang melepaskan.
Iya, melepaskan diri dari keterikatan-keterikatan masa lalu yang menghantuinya. Dari kesalahan masa lalu, dari rasa takut, sakit hati, dari trauma, dari kekhawatiran, dari dendam sampai pengkhianatan.
Termasuk juga dari kesuksesan dan pencapaian masa lalu, yang kadang terlalu menerus dielu-elu, padahal musim kehidupan kita selalu berputar dan berganti.
Tidak terpungkiri sebenarnya, karena memang niscaya terjadi. Cuman, mau sampai kapan kah selalu seperti ini?
Padahal kesempatan untuk bisa memilih pun tidak akan selalu datang, kan? Bisa jadi pula pilihan yang ada di tanganmu kini adalah hadiah dari Allah atas kehidupan—dan kesabaran yang sudah kamu lewati.
Dunia ini terkadang berat bukan karena ujiannya, tapi karena kitanya yang terlalu percaya diri memikulnya sendiri.
Maka, semoga tidak lupa untuk melibatkan Pencipta dalam segala apa yang ada di kehidupan kita. Lepaskan semuaNya padanya. Allah tak mungkin membiarkan kita sendiri pada apa yang dia telah berikan kepada kita hari ini.
Kecuali jika kita yang memang suka sekali menjauhkan diri pergi—mengabaikanNya—yang sebenarnya selalu menunggumu untuk kembali :)
200 notes
·
View notes
Text
Tuhan Tidak Hidup dalam Diri Manusia
"Hampir seluruh puisi dalam buku Tuhan Tidak Hidup dalam Diri Manusia (YH Harahap) ini adalah lengkung-lengkung tanda tanya baik soal pengkhianatan, kemunafikan cinta, maupun ketidakadilan perlakuan terhadap manusia yang kebetulan bernama perempuan." — Hasan Al Banna, penulis buku puisi Kopi dan Kepo yang meraih 3 Besar Buku Sastra Pilihan Tempo Tahun 2024
-----
makam adalah rindu-rindu yang bersikeras pulang dan menunaikannya dalam temu.
Buku ini berisi sekumpulan puisi yang aku tulis sejak 2021 hingga sekarang, 2024. Ini bukan patah hati yang diakibatkan oleh lelaki bermata tajam atau kelabu, tapi lebih dari itu. Duka-duka yang aku himpun dari kehidupan.
Untuk pemesanan Sumut sekitar bisa langsung pesan ke aku di 0822-2070-3878.
Untuk Sulawesi sekitar, khususnya Sulut dan Jogjakarta bisa langsung ke penerbit Bulandu.
Untuk pemesanan Jakarta dan lainnya melalui toko patjar merah online dan offline, ini link shopeenya.
38 notes
·
View notes
Text
Kau Merindukan Kehangatan Itu Bukan?
10 tahun terakhir kau menikmati kehidupan di dunia ini dengan cara yang berbeda, bersama dengan kenangan masa kecil yang buruk kau tumbuh entah umur ataupun kedewasaanmu, dengan membawa semua hal itu dalam kehidupanmu. 5 tahun terakhir kau berada dipuncak kebosananmu dengan dunia, kau tak tahu bagaimana caranya untuk lepas, kau tak punya pelarian selain dengan kesendirian. 3 tahun terakhir akhirnya kau benar-benar sendiri hanya ada kamu dan dirimu. Bukan lagi tentang rasa bosan, kau hidup dengan menikmati rasa sakitmu, kekecewaanmu, pedihnya pengkhianatan, dan manisnya keputusasaan.
Kau tetap hidup dalam pelukan penyesalan, dan kau tak punya tempat untuk istirahat dari itu semua. 1 tahun terakhir kau telah menyerah dengan semuanya, kau mulai tak peduli dengan bagaimana dunia bekerja, namun kau tetap ingin hidup rasanya. Kau menikmati setiap hisapan dari racun itu dan kau tahu hal itu menggerogoti tubuhmu, namun "mau bagaimana lagi?". iya aku tahu ada cerita yang lebih menyesakkan dari milikku, tapi apa salahnya untuk sesekali merasakan pelukan hangat?
#quotes#puisi#sajak#sastra#sajakindonesia#book quotes#motivational quotes#aesthetic#shounen#puisiindonesia
9 notes
·
View notes
Text
TCF Buku 2 Chapter 53
Cale melirik port komunikasi video yang dimatikan dan melemparkannya ke arah Horns yang memegangnya.
“Sepertinya kamu mengatakannya dengan baik, kan?”
Horns mengangguk.
“Ya.”
Dia secara alami diam dan melakukan apa yang diinstruksikan Cale.
“Kamu bilang aku akan bertindak sebagai mata-mata.”
Cale menyuruhnya untuk mengatakan yang sebenarnya. Kecuali satu hal.
‘Cecillia’
Jadi Horns mengatakan yang sebenarnya.
‘Sisco kalah dari manusia.’
‘......apa katamu?’
Akibatnya, Paus berada dalam kebingungan besar.
‘Para Elf HI (Herectic Inquisitor) juga tertangkap. Dan ada lebih dari lima naga ada di sini.’
Satu-satunya kebohongan yang dia sampaikan.
‘Pertama-tama, aku mengatakan kepada mereka bahwa aku ingin berada di pihak yang sama. Aku akan mengekstrak informasinya dan menyebarkannya.”
Pernyataan bahwa dia akan bertindak sebagai mata-mata Paus adalah sebuah kebohongan.
Kenyataannya, justru sebaliknya.
“Kalau begitu, kamu tahu bahwa kamu harus mengambil informasi gereja dan menyebarkannya kepadaku, kan?”
“Aku tahu.”
Melihat bagaimana Horns begitu pandai menjawab pertanyaan meski ukuran badannya besar, Cale tanpa sadar menepuk bahunya.
Pat pat.
“!”
Dan dia terkejut.
‘Dia batu?’
Tubuhnya sangat kokoh.
Tubuhnya hampir seperti batu.
Sekilas.
Pandangan Cale beralih ke tangan Horns yang memegang perangkat komunikasi video. Sungguh, tangan dia sebesar tutup panci.
‘Jika aku terkena itu tangan, aku akan langsung mati, kan?’
Dan Eruhaben yang menghajar orang ini hingga menjadi debu, bukan?
Makhluk yang meremukkan kulit seperti batu ini adalah naga kuno.
‘Seperti yang diharapkan, naga memang kejam...’
Ada alasan mengapa Rasheel selalu menuruti perkataan Eruhaben.
Cale sudah mengetahui seperti apa kehadiran Rasheel di antara para naga.
“Bolehkah aku menemuinya segera?”
Cale menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Horns.
“Tidak. Kita harus mengetahui sumber dunia dulu.”
Untuk menemukan arah dalam apa pun yang akan dia lakukan di masa depan, pertama-tama dia harus bertemu dengan sumber dunia.
‘Yang terpenting, kita harus menemukan cara untuk memulihkan energi dunia yang hanya menguntungkan pihak naga.’
Tatapan Cale beralih ke Horns.
Melihat penampilannya saja, Horns memiliki tampilan yang sangat mengintimidasi. Selain itu, ia termasuk laki-laki yang cukup baik jika menduduki posisi uskup ke-3 di antara 10 uskup setelah Paus.
‘Dia bilang dia adalah anak naga bintang 1, kan?’
Total ada 3 bintang.
Di antara mereka, Dewa Naga dominasi, menempati posisi pertama. Dan Horns adalah anaknya.
‘...Tapi kenapa aku merasa sangat tidak nyaman?’
orang ini-
‘Bolehkah aku mengirim dia kembali ke gereja sendirian?’
Ekspresi Cale menjadi semakin suram.
‘Aku tidak khawatir tentang pengkhianatan.’
Hanya.
‘Mungkin karena kelihatannya agak aneh.’
Horns, yang pergi dari Gereja ke Utara.
Horns, yang meniban Sisco dengan mengatakan dia mengkhianatinya.
Cale, yang berada dalam kesulitan, membuka mulutnya.
“Saat kamu pergi ke gereja, aku akan menugaskan tiga orang dari pihak kami untuk pergi bersama kamu.”
“Ya.”
Horns terdiam beberapa saat dan kemudian mengucapkan kata tegas.
‘Kamu tidak akan mempercayaiku.’
Horns memahami situasi di mana Cale mengenakan pengawas karena dia tidak percaya pada Horns.
“Dengan siapa aku bisa pergi? Aku ingin kembali secepat mungkin dan membereskan situasinya.”
Horns, yang kekurangan waktu, tidak mau menyia-nyiakan waktu sedikit pun.
“Hmm.”
Setelah berpikir sejenak, Cale membuka mulutnya.
“Dua Swordmaster dan satu naga. Apakah kamu baik-baik saja?”
Choi Han terdiam mendengar kata-kata itu.
Apa pun yang terjadi, kata Horns.
“Tidak masalah. Lebih mudah membujuk Paus jika aku memiliki naga.”
“Ya. Aku akan segera mengirim seseorang ke tempatmu.”
Horns mengangguk dan meninggalkan ruang tamu lagi.
“Cale-nim. Siapa yang pergi?”
Begitu Horns MBD pergi, Cale menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Choi Han dengan tenang.
“Cloppeh Sekka, Hannah, Rasheel.”
Cale menambahkan penjelasan atas penampilan Choi Han yang terdiam.
“Untuk menghadapi Paus, kita membutuhkan Cloppeh Sekka yang pandai berpolitik. Salah satu dari mereka harus ada yang paling tahu tentang sistem denominasi gereja di sana yaitu Hannah. Dan meskipun Rasheel terluka, seekor naga harus menemaninya untuk mengancam atau untuk melarikan diri jika terjadi sesuatu.”
Itu komposisi staf yang tepat.
Cale mengangguk.
‘Di saat seperti ini, perlu ada tanggapan dari Raon.’
Untuk sesaat, Cale mengingat Raon yang diutus bersama On dan Hong.
Saat itu, terdengar bisikan lembut.
‘Hmm?’
“Ini akan menyebabkan kerusakan...”
Pandangan Cale beralih ke arah dari mana suara itu terdengar. Choi Jeongsoo tersenyum santai.
“Mengapa?”
“...Kenapa kamu tersenyum seperti itu?”
“Aku hanya tertawa?”
Cale dengan rapi mengabaikan Choi Jeongsoo, yang mengangkat bahunya dengan licik, dan berbicara kepada Sui Khan.
“Jika ketua tim pergi ke hutan, naga di sini-”
“Kita akan merombaknya.”
“Ya. Bagaimana kalau pergi bersama Chope?”
Ketua tim Sui Khan mengangguk dengan wajah tenang.
“Milla, ayo pergi bersama.”
“…Bahkan Milla?”
Ketua tim mengungkapkan keraguannya sejenak tapi kemudian setuju.
Dia menebak niat Cale.
“Aku tidak percaya padanya.”
Orang ini tidak mempercayai Chope, sang naga yang bisa melihat masa lalu.
Dari sudut pandang Cale, itu wajar saja.
‘Seekor naga bernama Maximillianne atau semacamnya menyuruhku menemuinya dan mencari bantuan.’
Dan Maximillianne itu adalah seekor naga yang mempercayakan beban besar kepada Raon muda.
Apakah dia bisa percaya pada naga seperti itu?
Apakah dia percaya dengan naga yang disebutkan?
‘Mustahil.’
Cale tidak berniat mempercayai semua naga Apitoyu dengan mudah. Tentu saja Chope cenderung berpikir positif tentang naga.
‘Dia muntah darah saat menyebut dewa perang.’
Tingkat kepercayaan minimum harus ditunjukkan kepada mereka yang bersedia berkorban dan memberikan informasi.
“Chope, apa tidak apa-apa?”
Chope segera mengangguk menanggapi pertanyaan Cale.
“Ya, tidak apa-apa. Aku tidak tahu lokasi Kuil Dewa Kekacauan, tetapi jika kamu hanya pergi ke perkiraan lokasi dan melihat, kamu dapat dengan cepat menemukannya.”
“Ya. Ketika kamu menemukan kuil itu, tolong kirimkan aku koordinatnya segera.”
Ketika Chopra menyatakan persetujuannya atas jawaban Cale, ketua tim memandang ke arah Cale.
Cale tersenyum padanya.
“Aku akan membawa Choi Jeongsoo dan Choi Han bersamaku.”
“Yah, menurutku itu adalah sesuatu yang perlu kita ketahui bersama.”
Jumlah orang yang harus berangkat untuk mencari Choi Jeonggun telah ditentukan, dan ketua tim meninggalkan ruang rapat bersama Chopra.
Cale pergi menemui Ular Putih.
“Cale. Apakah aku akan ikut juga?”
“Ya. Kamu dan aku, Raon. Aku pikir kita akan pergi seperti ini.”
Screech.
Ketika Cale membuka pintu, suara-suara keluar.
“Manusia, apakah kamu di sini?”
“Aku menjadi lebih kuat! Aku bisa membiarkan mereka tidur!”
“Hong. Ini bukan waktunya.”
Suara Raon, Hong, dan On terdengar.
“Grrooaa---!”
Raungan binatang itu memenuhi ruangan.
Creak Creak.
Kepala klan serigala masih dalam keadaan Berserk Transformation, menggeliat seluruh tubuhnya yang terikat di kursi. Ular putih di depannya tampak diam dengan tangan disilangkan lalu membuka mulutnya.
“Lock.”
“Ya.”
Lock menjawab dengan gugup dan mengulurkan tangannya.
Tuk tuk.
Lalu dia mengelus kepala kepala suku serigala yang Berserk Transformation itu.
“Grrr, kkrrr.”
Kepala suku serigala segera menenangkan diri.
Tidak, dia takut.
Kepala suku memandang Lock dan Ular Putih berbicara dengan tenang.
“Bagi kepala suku ini, kamu pastinya adalah peringkat teratas. Dengan kesadaran itu, hanya kamulah yang bisa menenangkannya.”
Cale ikut campur dalam percakapan mereka.
“Kalau begitu, haruskah Ketua terus melakukan Berserk Transformation seperti ini?”
“Tidak.”
Ular Putih menggelengkan kepalanya.
“Sebentar lagi, saat dia menggunakan seluruh kekuatan dia, efek Berserk Transformation akan hilang dengan sendirinya.”
Kata-kata itu mengingatkan Cale saat Lock saat dia Berserk Transformation untuk pertama kalinya.
Di aula pelatihan bawah tanah di kediaman ibu kota Count Henituse.
Di sana, Lock kehilangan kesabaran dan Berserk Transformation untuk pertama kalinya.
Rosalynn dan Choi Han-lah yang merawatnya.
“Namun, jika tetap seperti ini, ia tidak akan bisa menggunakan kekuatannya dan akan menjadi lebih ganas karena ketidaknyamanannya.”
Lock turun tangan.
“Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua menggunakan seluruh kekuatannya!”
Seperti yang dilakukan Choi Han dan Rosalyn.
Lock juga ingin membantu kepala suku.
‘Kamu terlihat masih muda.’
Meskipun dia dalam keadaan liar, Lock tahu bahwa kepala suku ini adalah seorang gadis yang lebih muda dariku.
‘Aku akan membantumu dalam acara ini!’
Jadi, jika kepala suku ini berhasil menyelesaikan Berserk Transformation-nya, dia akan mampu melakukannya dengan baik dan tidak terlalu kejam di lain waktu.
“Aku akan membantu juga.”
Shaman Gashan juga menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan mereka.
“Bagaimanapun, akan lebih baik untuk menangani spesies beastman yang serupa sehingga cederanya lebih sedikit.”
Ular Putih menyatakan penegasan, tapi kemudian menghela nafas. Ekspresinya termenung.
“Memalukan. Pada akhirnya, pertarungan Berserk Transformation berakhir dengan kegagalan.”
“Ya?”
Lock bingung dengan kata-kata itu, dan Shaman Gashan segera mengajukan pertanyaan.
“Di sisi lain, bukankah ini hampir sukses?”
Dia berbicara dengan sopan kepada ular putih itu.
“Serigala ini tidak Berserk Transformation dengan benar. Ketika, dia bisa Berserk Transformation dengan baik, tetapi saat itu pertama kalinya dia Berserk Transformation, dia kehilangan kesabaran, tapi dia melakukannya dengan benar setelah itu. Sebaliknya, bukankah itu adalah hal yang baik.”
Tidak ada seorang pun di dalam suku serigala yang bisa menangani kepala suku yang Berserk Transformation, tapi seakrang ada banyak di sini.
Oleh karena itu, wajar jika melihat amukan sang Ketua sebagai sebuah kesuksesan.
Dan jika itu pada tingkat Berserk Transformation-
Jika seorang gadis muda bisa menunjukkan ukuran dan agresi sebesar ini, saat dia Berserk Transformation lagi, dia akan menjadi pejuang hebat yang layak menyandang nama Kepala Suku.
‘Aku pikir dia akan tumbuh dengan baik bersama Lock dengan saling membantu.’
Lock dan gadis ini.
Keduanya adalah pemimpin suatu suku.
Pasti ada kesamaan satu sama lain, disadari atau tidak.
“--Apa maksudmu?”
Saat itu, Ular Putih mengungkapkan keraguannya.
“Saat kamu kehilangan akal saat Berserk Transformation, kamu tidak punya pilihan selain kehilangan akal lagi dan lagi. Tapi itu menjadi lebih baik di lain waktu! Apa? Itu tidak mungkin.”
“Hmm?”
Cale, yang mendengarkan dengan tenang, memperhatikan sesuatu yang aneh dalam kata-kata Ular Putih, dan hal yang sama juga terjadi pada Lock, Gashan, dan Wittira.
“Hah?”
“Ya?”
Witira dan Gashan memandang Ular Putih dengan ekspresi aneh.
Nyaaaa!
Hong mengeluarkan suara kucing mengeong lalu berkata.
“Ini tidak! Lock oppa Berserk Transformation seperti itu untuk pertama kalinya dan kemudian menjadi tenang kembali!”
“Hmm?”
Kali ini ular putih itu merasa bingung.
Matanya beralih ke Lock dan Gashan.
“Ehem. Ehem.”
Gashan berdehem dan menjawab pertanyaan di matanya.
“Hong benar. Bahkan jika kita kehilangan tahap saat pertama kali Berserk Transformation, kita tetap bisa Berserk Transformation sambil mempertahankan alasan kita sejak saat itu.”
“...Apakah itu mungkin?”
Baru pada saat itulah para beastmen yang berkumpul di sini menyadari mengapa mereka tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Berserk transformation.
Metodenya pada dasarnya berbeda dari dunia Cale dan Apitoyu.
Ular putih menyadari hal ini dan membuka mulutnya.
“Serigala biru.”
Makhluk yang dipuja para beastmen sebagai dewa.
“Dewa yang mereka sembah memberi mereka ‘akal sehat’ sebagai anugerah. Berkat dia, mereka tidak termakan oleh naluri mereka bahkan ketika mereka melakukan Berserk Transformation.”
Tatapan Cale menangkap sosok Lock.
Lock, yang mendengarkan dengan wajah serius, bisa dibilang terlihat cukup serius, meskipun dia sendiri tidak menyadarinya.
“Itulah mengapa mereka harus menyembah kepada Serigala Biru. Ini menjadi masalah karena itu berakhir tidak berhasil.”
Wisha menggelengkan kepalanya.
“Pada akhirnya, jika mereka mencoba Berserk Transformation sambil menjaga kesadaranmu, mereka tidak akan bisa melakukan Berserk Transformation dengan benar dan itu akan terwujud dalam bentuk yang hancur.”
Orang tua klan serigala menghela nafas dan menggumamkan sesuatu seperti ratapan.
“Tidak apa-apa jika setidaknya ada satu item baru yang tersisa.”
“Apakah kamu bercanda?”
Wisha menanggapi reaksi Lock.
“Mereka adalah sesuatu yang harus dimiliki serigala biru. Tapi semua itemnya rusak.”
“grrr..”
Mata Wisha menjadi kejam saat dia menggertakkan giginya.
“Raja Naga dan Dewa Naga bintang 1 menghancurkan ketiga item.”
Dewa Naga Bintang 1.
Dia adalah ayah biologis Horns dan dianggap sebagai salah satu dari tiga teratas dari 10 Dewa Naga. Orang yang menempati posisi pertama di peringkat itu.
Wisha mendengus dan berbicara dengan suara tajam.
“Dia disebut Raja Binatang, tapi pada akhirnya, yang dihancurkan Ryan adalah item Serigala Biru. Dia pria yang licik.”
Raja Ryan.
Cale ingat gambaran dirinya memiliki sifat dominan.
Informasi diberikan oleh Raja Dannis dari Kerajaan Har.
<Semua binatang di negeri ini, terutama Beastman, memperlakukan Ryan seperti raja. Beastman menjadi rakyatnya yang setia dan menyisihkan nyawa mereka untuknya.>
Dewa Naga dengan sifat ‘dominasi’.
Dia adalah dewa atau kaisar bagi Beastman di negeri ini.
“Bahkan jika hanya ada satu item yang tersisa, kami masih harus berkeringat untuk bertahan hidup.”
Orang tua klan serigala berbicara dengan nada sedih. Seolah ingin menjawabnya, Wisha membuka mulutnya.
“Entahlah. Ada di mana beberapa beastmen tinggal?”
“Ya? Bagaimana apanya?”
Saat lelaki tua itu bereaksi karena terkejut, rasa dingin muncul di wajah Wisha.
“Dewa naga dan rakyatnya menganiaya para beastmen dan membuat mereka mati, tapi ceritanya berubah saat kamu berada di bawah bimbingan Ryan.”
Tidak mungkin Raja Ryan menyayangi Beastman itu.
“Aku mendengar bahwa beberapa beastmen telah mematuhinya dan menjalani hidup mereka.”
“-Ketaatan?”
Wisha memandangnya dan menanggapi apa yang dikatakan Lock tanpa menyadarinya.
“Ya, dan hiduplah sebagai budak.”
Budak.
Mendengar kata-kata itu, lelaki tua dari klan serigala itu meraih kepalanya.
Dan kemudian Lock tutup mulut.
Cale melihat matanya berbinar.
Mata biru menyerupai langit berbinar-binar hebat.
Itu seperti nyala api biru.
Itu mengingatkan dia pada api terpanas.
“Kalau saja aku sedikit lebih kuat~”
Wisha mengertakkan gigi saat dia berbicara, tapi segera menutup matanya.
“Yah, meskipun aku kuat dan menyelamatkan mereka, aku tidak bisa mengambilnya kembali.”
Dia tidak mampu menuai.
Mungkin penting untuk hidup seperti itu dan terus hidup.
Wisha tidak tega mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
“Bagaimana kamu tahu?”
Saat itu, Klan Paus Witira mengajukan pertanyaan.
Tatapan ular putih itu kemudian beralih pada Cale. Mulut Cale terbuka ketika dia menyadari artinya.
“Sumber dunia. Apakah ini ada hubungannya dengan cara menuju ke sana?”
“Bisa jadi. Tidak, tempat kastil Ryan berada adalah hutan terpadat di negeri ini. Ada jalan menuju Sumber dunia.”
Cale merasakan mata Lock menatap dia dan memandangnya.
Dan bertanya.
“Lock, apakah kamu ingin ikut denganku?”
Lock berhenti sejenak lalu mengangguk.
“Ya. Aku ingin pergi bersamamu.”
Saat itu, Cale membuat perhitungan.
‘Elf HI mengirim Elemental bumi menuju kastil ke-3.’
<Bintang 3, naga dewa bumi Exion adalah nama dari Dewa naga Bintang 3 dan dia yang terkuat dari ke-3 Bintang.>
<Jika Ryan Bintang 1 merasa seperti antek Raja Naga, Exion adalah pedang Raja Naga.>
Cale, yang mengingat informasi itu, melanjutkan pemikirannya.
‘Ngomong-ngomong, sebelum Raja Naga datang, kupikir aku akan menghabisi satu atau dua naga bintang terlebih dahulu.’
Cale berbicara dengan santai.
“Ya, ayo pergi bersama.”
Pada saat itu.
“Krrrrrrrrrrrr!”
Kepala suku itu melolong lagi.
Dia melakukan kontak mata dengan Cale.
“Krr!”
Kepala suku, yang diam di depan Lock, melihat Cale dan melolong sangat keras sambil memamerkan giginya.
-Manusia, kurasa aku tahu kalau kamu ketakutan!
‘…Agak menakutkan.’
Cale, yang sedikit gugup, berbicara dengan tegas kepada Lock.
“Pertama-tama, mari kita buat dia diam.”
Kamus :
Nama Bintang =
Ryan - Bintang Pertama, Dewa Dominasi, Raja Binatang, ayah kandung Uskup ke-3 Horns
Exion - Bintang ke-3, Dewa Bumi, terkuat dari 3 Bintang
Grup yang melakukan tugas =
Bertemu dengan Paus - Horns, Clopeh, Hannah, dan Rasheel
Temukan Choi Jeonggun - Sui Khan, Chope, Milla, Choi Han, Choi Jung Soo
Temui sumber dunia/Apitoyu - Cale, Raon, Wisha, Lock
Jangan lupa traktir translator yah, klik teer.id/tukang_translate
#tcf novel#tcf part 2#tcf cale#cale henituse#raon miru#trash of the counts family#choi han#alberu crossman#lout of the count’s family#lcf#tcf
7 notes
·
View notes