#pengampunan
Explore tagged Tumblr posts
dur-elan · 2 months ago
Text
Refleksi Hati: Menghadapi Ketidakpedulian dengan Pengampunan
Dalam perjalanan hidup, kita sering dihadapkan pada ketidakpedulian. Namun, melalui pengampunan dan kasih, kita bisa menemukan kekuatan untuk tumbuh. Mari saling memahami dan mendukung satu sama lain. 🌱✨ #RefleksiHati
Beberapa waktu lalu, saya terlibat dalam sebuah percakapan yang membuat saya merenung dalam-dalam. Seorang teman berbagi renungan yang sangat menyentuh, dan itu mendorong saya untuk melihat kembali pergumulan yang sedang saya hadapi. Dalam perjalanan hidup ini, saya sering kali berhadapan dengan orang-orang yang menunjukkan ketidakpedulian, bahkan terkadang memaksakan kehendak mereka dengan dalih…
0 notes
tanganterbukamedia · 2 years ago
Text
Hidup dalam Penyelamatan Allah
Sikap hamba dalam perumpamaan Tuhan Yesus (Mat. 18:21-35) memang rada kurang ajar. Raja pun bingung dibuatnya, bahkan menyebutnya jahat! Sang raja bertanya, ”Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Di mata raja, hamba itu jahat karena tak tahu diri, tak tahu diuntung, dan tak tahu balas budi! Ia hanya menuntut haknya. Dia lupa—mungkin melupakan—bahwa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kanalblog · 2 months ago
Text
Ajaran Kristen tentang Pengampunan dan Perdamaian
Pengampunan dan perdamaian adalah dua konsep yang sangat penting dalam ajaran Kristen. Keduanya saling terkait, karena pengampunan yang kita terima dari Tuhan memampukan kita untuk mendamaikan hubungan dengan sesama. Menurut notjesuscalling, dalam hidup Kristen pengampunan bukan hanya tentang melepaskan dendam, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan sesama. Yuk,…
0 notes
lahirbaru · 10 months ago
Text
Kekuatan Pengampunan
Kekuatan Pengampunan Kisah Immaculée Ilibagiza Immaculée Ilibagiza lahir pada tahun 1972 di Rwanda. Pada tahun 1994, Rwanda mengalami genosida yang mengerikan, di mana lebih dari 800.000 orang dibunuh dalam waktu tiga bulan. Immaculée, seorang Tutsi, bersembunyi di sebuah kamar mandi kecil bersama tujuh wanita lainnya selama 91 hari untuk menghindari pembantaian. Selama masa itu, ia kehilangan…
View On WordPress
0 notes
media-of-khilafah1435 · 1 year ago
Text
Tumblr media
• Pustaka Al-Faruq •
Poster - Ramadhan, Bulan Jihad Dan Pengampunan
🌍 Media of Khilafah
0 notes
isnahidayatifauziah · 4 months ago
Text
Sebanyak apapun dosa yang telah kamu lakukan, tetaplah berbaik sangka bahwa Yang Maha Pengampunan bersedia membukakan pintu ampunan-Nya untukmu
42 notes · View notes
yonarida · 7 months ago
Text
Poin-poin Menarik dari Buku "Men Are From Mars, Women Are From Venus"
karya: John Gray, PH.D.
Pembukaan -> betapa setiap orang beda Normalnya, setiap orang mencintai pasangannya, akan tetapi jika ada ketegangan emosi, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Padahal beda itu wajar. Ada pola-pola perbedaan yang wajar dan berpola antara laki-laki dan perempuan. Perlu kita ketahui agar tak membuat jarak dengan perbedaan itu, melainkan mampu kita pandang sebagai hal yang wajar dan kita sikapi dengan lebih bijak. Pemahaman yang lebih luas mengenai perbedaan-perbedaan itu dapat menolong menguraikan banyak kekecewaan dalam bergaul dan dalam memahami lawan jenis. Kesalahpahaman dapat lenyap dengan cepat atau dapat dicegah. Secara keliru, kita menganggap bahwa apabila pasangan kita mencintai kita, mereka akan bereaksi dan bertingkah laku dengan cara-cara tertentu seperti halnya reaksi dan tingkah laku kita bila mencintai seseorang. Suami secara keliru mengharapkan istri untuk berpikir, berkomunikasi, dan bereaksi seperti dia (sebagai laki-laki). Kaum istri pun keliru mengharapkan suami untuk merasa, berkomunikasi, dan menanggapi seperti dia sebagai perempuan. Kita lupa bahwa laki-laki dan perempuan sewajarnya berbeda. Sebagai akibatnya, hubungan-hubungan kita penuh dengan gesekan dan pertikaian yang tidak perlu.
Perbedaan laki-laki dan perempuan Laki-laki 1. Cenderung menawarkan penyelesaian-penyelesaian dan mengabaikan perasaan-perasaan. Mereka menunjukkan cinta dengan cara memberi solusi. 2. Ketika ada masalah, cenderung menarik diri dan memikirkan persoalan mereka dalam diam. 3. Termotivasi saat mereka merasa dibutuhkan. 4. Mereka bangga bisa melakukan berbagai hal sendirian. Otonomi merupakan simbol efisiensi, kekuatan, dan keahlian. Sifat khas laki-laki: mereka sangat tidak suka dikoreksi atau diberi tahu apa yang harus dilakukannya. Menawarkan nasihat yang tidak diminta kepada dia berarti menganggap dia tidak tau apa yang harus dilakukannya sendiri. Mereka sangat sensitif pada hal ini, sebab masalah keahlian sangat penting baginya. Meminta pertolongan padahal dia dapat melakukannya sendiri dianggap sebagai tanda kelemahan. Namun jika ia betul-betul membutuhkan bantuan, berarti dia cukup bijaksana untuk melakukannya. Dalam hal ini dia akan mencari seseorang yang dihormatinya, kemudian membicarakan persoalannya. Perempuan 1. Cenderung menawarkan nasihat serta petunjuk yang tidak diminta 2. Ketika ada masalah, perlu mebincangkan apa yang merisaukan mereka. 3. Termotivasi jika mereka merasa dihargai. 4. Perempuan menghargai cinta, komunikasi, dan hubungan. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk memberi dukungan, menolong dan saling melayani. Membuka hati dapat menghasilkan pengampunan lebih besar dan meningkatkan dorongan untuk memberi dan menerima cinta serta dukungan.
Apabila laki-laki dan perempuan sanggup menghargai dan menerima perbedaan-perbedaan mereka, cinta mempunyai peluang untuk berkembang.
59 notes · View notes
catatanmudri · 1 month ago
Text
SAJAK FUTUR
(Ia datang seperti malam yang lupa subuh,
merambah di antara takbir dan ragu,
dan ketika kau menyadarinya—sujud pun terasa jauh.)
I.
: azan yang tak sampai ke jantung ..
Kau mendengar panggilan itu—
tapi ia hanya mengetuk di daun telinga,
tak pernah benar-benar masuk ke dada.
Kau menatap sajadah yang tergulung,
seperti tubuh yang enggan bangkit dari tidur panjang.
Kau bilang, “Nanti, setelah pekerjaan selesai.”
Tapi waktu adalah perampok yang tak pernah mencicil pengampunan.
Langkahmu berat, bukan karena tubuhmu lelah,
tapi karena hatimu mulai gemuk oleh hubbud dunya.
Futur adalah batu kecil dalam sepatumu,
yang lama-lama mengajarkanmu cara berjalan pincang.
II.
Di ruang kerja,
deadline mengantri seperti jamaah subuh di malam takbiran.
Aku menatap layar sejenak,
bukan lembaran-lembaran wahyu,
tapi angka-angka,
yang kuhitung lebih teliti dari istighfarku.
Tangan ini lebih lihai membolak-balik chat kerjaan,
daripada membalik lembar Al-Qur’an.
Jari ini lebih cepat mengetik email,
daripada menghitung tasbih.
Dunia ini menjanjikan segalanya.
Kau masih rukuk, masih sujud,
tapi hatimu tidak ikut serta.
Lidahmu masih berputar dalam dzikir,
tapi ia hanya melafal,
bukan merapal.
Futur adalah tamu yang datang tanpa salam,
duduk di dadamu tanpa diundang,
menjadikan ibadahmu sekadar rutinitas
yang kehilangan ruh.
Di tanganmu,
Al-Qur’an terbuka,
tapi hatimu tertutup.
Kau membacanya seperti membaca koran,
tanpa tadabbur, tanpa peduli.
III.
Di luar, dunia begitu gaduh,
dengan janji-janji yang lebih terang dari lampu masjid.
Keramaian menawarkan pelarian,
dan kau, tanpa sadar,
sudah melangkah semakin jauh dari cahaya.
“Besok aku kembali,” katamu.
Tapi besok selalu sibuk,
dan hari ini selalu beralasan.
Kau menunda satu rakaat,
satu ayat,
satu sujud,
hingga akhirnya yang kau tunda adalah satu kehidupan.
IV.
Di ujung lelah,
ketika malam tak bisa kau bodohi lagi,
dan sunyi terasa lebih pekat dari biasanya,
kau temukan dirimu di depan sebongkah kaca—
melihat seseorang yang tak kau kenali.
Futur bukan kematian,
tapi ia cukup kuat untuk membunuh semangat.
Futur bukan neraka,
tapi ia cukup licin untuk membuatmu lupa jalan pulang.
Maka kau jatuh berlutut,
bukan karena lelah,
tapi karena sadar:
bahwa Allah tidak pernah meninggalkan,
hanya kau yang terlalu lama berjalan ke arah yang salah.
(Ia datang seperti malam yang lupa subuh,
tapi selalu ada fajar yang bersedia kembali.)
Februari, 2025
51 notes · View notes
laoderrs · 1 year ago
Text
"Sepuluh malam terakhir telah berhias di hadapanmu,
berwangilah dengan taubat dan istighfar agar bau dosa tidak mempermalukanmu. Berbekal lah untuk akhirat, dunia bisa membinasakanmu. Linangkan air matamu meraih pengampunan-Nya supaya jangan berkata,
"amat besar penyesalanku atas kelalaianku terhadap Allah"."
Nasihat Al-Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi hafizhahullahu ta'ala
83 notes · View notes
senjadanaksara · 11 days ago
Text
Tumblr media
Salah satu hikmah dulu ada pandemi, Ramadhan banyak di rumah berlanjut hingga sekarang. Ditambah kondisi dimana sebaiknya tidak banyak keluar, khususnya karena ada yang harus dijaga. Meski dirasa berbeda, kesempatan beramal masihlah sama besarnya. Dengan tertatih dan perbanyak pinta, diberi nikmat iman, pengampunan, serta keselamatan ☔
12 notes · View notes
shofiyah-anisa · 2 months ago
Text
Terlahir kembali. Kurasa sugmaku enggan menerimanya jikalau memang ada. Untuk apa? Melewati penyesalan yang sama, melewati rasa yang sama? Hidup dibawah naunganNya dan mati atas ridhoNya saja sudah membuat kami bahagia. Semua ketetapan sudah Allah tuliskan sejak sebeluk kami dilahirkan bukan?
Terkadang mendengar celotehan siswa "kalau aku boleh memilih aku gak mau masuk sekolah ini". Atau "bisa gak sih hidup kita itu di refresh? Pengen melupakan segala hal yang membuat penyesalan dimasa kini". Kemudian dia melanjutkan "Kata guru A, kalau kamu mau merefresh hidup perbaiki sholatmu. Tapi aku gak mau". Membuat berfikir bahwa manusia tidak boleh berandai.
Allah, menciptakan manusia bukan percuma. Tapi membekalinya dengan akal dam hati. Agar dia berfikir hal2 yang nantinya tidak menuai sesal. Jika sekarang hidup segan mati tak mau, mari perbaiki diri dan taubat minta pengampunan pada Tuhan yang maha pengampun. Manusia tidak boleh berandai, cukup sekarang, lakukan maksimal. Agar kelak mendapat naungan pada hari tanpa naungan.
010225
16 notes · View notes
bebyarifien · 2 months ago
Text
(3)
Setelah kamu mati, apa rencanamu selanjutnya?
Pertanyaan apa ini? Setelah kamu mati, mungkin hidupku bisa lebih tenang.
Tapi aku tak bisa menunggu kematianmu untuk bisa tenang. Terlalu jahat bagiku mengharapkan kematianmu bukan? Kecuali aku.. remarried to someone new, seseorang yang memenuhi kebutuhan dasarku yang sekarang ini anomali. Tentu saja I will not let my heart for such a shit anymore.
Satu bagian hati ini berbisik lembut, memintaku memberi pengampunan. Namun, bagian lain menolak berontak, seperti benteng yang tak rela runtuh. Bagaimana mungkin aku memberi pengampunan pada seseorang yang bahkan tak merasa bersalah? Bukankah untuk memperbaiki keluarga butuh dua orang yang sepakat? It takes two to tango, begitu kata orang. Tapi di sini aku berdiri sendiri, menatap kehancuran yang tak kupahami, dan merasa terkepung oleh kenyataan bahwa dia bahkan tak mau menari bersama untuk menyelamatkan apa yang tersisa.
"Jangan melangkah dulu ke pemaafan jika belum selesai dengan dirimu sendiri," suara itu terus terngiang dalam benakku. Tapi bagaimana aku bisa selesai? Bagaimana aku bisa menyembuhkan luka ini jika setiap jejak kehadirannya hanya menorehkan garam lebih dalam? Setelah bertahun-tahun bersama, inikah wajah aslinya? Wajah yang disembunyikan di balik senyum indah, seperti iblis yang lihai menutupi kejahatannya dengan pesona yang memikat.
Hati ini terus bergejolak. "Kok tega?" bisikku pada diri sendiri, seolah-olah pertanyaan itu mampu menggoyahkan kenyataan yang tak bisa kuhindari. Aku punya niat memaafkan—aku sungguh ingin memaafkan. Tapi lihatlah wajahmu itu... berekspresi seperti anak kecil yang ketahuan berbuat jahil. Bukan penyesalan yang kulihat, melainkan teriakan yang lebih keras, penyangkalan yang lebih tajam, bahkan tuduhan balik yang mengiris hati. Apa ini? Situasi macam apa ini? YOU ONLY SORRY YOU GOT CAUGHT.
Setiap kali aku mencoba memandang wajahnya, aku tak sanggup. Yang kulihat bukan lagi sosok yang pernah aku kenal, tetapi seseorang yang asing, penuh bayangan dan tipu daya. Seperti pengecut, ia memilih menghilang tanpa kabar, meninggalkan kami dalam kehancuran. Bersamanya, ia bawa sepotong hidup yang selama ini kukira nyata. Inikah wajah aslimu? Aku benar-benar tak mengenalmu lagi.
Setelah kamu mati. Apa rencana selanjutnya? Yang kutahu sekarang, aku butuh waktu untuk berdamai dengan diriku sendiri sebelum aku bisa memandang luka ini tanpa rasa getir.
Tumblr media
14 notes · View notes
jejaringbiru · 2 years ago
Text
Kamu tahu?
Terkadang tubuh kita, hati kita, jiwa kita tidak sebegitu akan terlindungnya dari terluka, beberapa darinya memang berhak untuk sedikit membuat basah wajah, membuat sesak dada, membuat ramai kepala.
Tapi kamu tahu indahnya?
Tubuhmu terlalu berharga untuk dapatkan luka di kehidupan kedua setelah dunia fana ini. Maka bisa jadi, luka - luka hari ini adalah bentuk pengampunan dosa, tabungan pahala dari kesabaran - kesabaran.
Jadi bertahan ya sayang, semua yang menghampirimu adalah keindahan, hanya saja ia tidak begitu saja mampu diraih dengan mudah, memang juang air mata membayarnya.
@manusiafajar
Page 124 of 365
126 notes · View notes
ceritasiolaa · 5 hours ago
Text
Lebih Baik dari Seribu Bulan
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil)..." (QS Al-Baqarah: 185)
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana kita diwajibkan untuk berpuasa, serta bulan dimana turunnya Al-Quran pertama kali kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ۝
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
Surah Al-Alaq 1-5 sendiri merupakan wahyu yang turun pertama kali kepada Rasulullah melalui Malaikat Jibril.
Bukan kah begitu spesial dan istimewanya bulan Ramadhan ini? Sebab didalamnya terdapat waktu pertama kali Al-Quran diturunkan.
Namun, ada banyak riwayat yang menunjukkan bahwa orang yang telah meninggal sangat berharap bisa kembali ke dunia walaupun hanya sebentar, agar bisa beribadah lagi dan memperbanyak amal saleh, termasuk berpuasa di bulan Ramadan.
Allah berfirman dalam QS. Al-Munafiqun: 10: "Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh."
Apalagi dalam bulan Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni malam Lailatul Qadar.
Seribu bulan itu setara dengan 83 tahun. Bayangin aja, apakah umur kita akan sampai segitu? Belum tentu kan?
Maka ini kesempatan emas untuk kita menjalankan ibadah dengan penuh harap akan Allah rodhoi bertemu malam Lailatul Qadar. Tiba saatnya malam dimana kesempatan besar untuk mendapatkan pahala berlipat ganda dan pengampunan dari Allah Ta'ala.
Aku, kamu, kita, semangat yuk! Semoga Allah mudahkan yaa ✨
3 notes · View notes
manusiafajar · 11 months ago
Text
Menyempurnakan kehidupan sebagaimana yang kita damba, seperti yang kita mau, memang se-melelahkan itu ya? sesulit dan serumit itu, sebab kita mengejar sesuatu yang tak bertepi, tidak akan ada habisnya.
Mengupayakan kehidupan se-sempurna yang kita inginkan, ternyata sebatas alat kita untuk kembali mempertanyakan keridhoan dan keikhlasan.
Keikhlasan pada yang tak sesuai dengan rancangan - rancangan yang seolah paling tepat, yang kita kira paling pas dengan kebutuhan - kebutuhan kita. Semuanya menjadi lebih mudah untuk kita terima apabila langkah - langkah itu Allah hendaki dibersamai dengan keimanan bahwa Ia bersama kita, mengiringi setiap hembusan nafas, bergerak mengatur dengan rancangan terbaik yang tidak pernah kita duga.
Allah Maha Baik, Allah Maha Baik, Allah Maha Baik.
Di luar kepala kita menghafal sebaris kalimat itu, tapi pada baik-Nya yang tak tertara, kita patut untuk berjuang tidak bosan memuji-Nya, mengagung-agungkan-Nya, sebanyak yang kita bisa.
Hari ini cukup berat.
Di mulai dari beberapa agenda pagi yang tak sesuai rencana, diri yang kembali pada angkuhnya, selanjutnya, sekali lagi menikmati ke-Maha Baik-an Allah yang tidak ada duanya.
Beberapa kerugian yang kita alami.. berbahagialah atasnya!
Sebab tidak ada yang lebih indah, dari keimanan kita, meyakini itulah kesempatan kasih sayang Allah menyelinap dalam hari kita, memberikan ruang pengampunan dosa, semuanya setara, bahkan tumpah ruah rahmat-Nya tidak layak kita bandingkan dengan hitungan manapun di semesta.
Pada Allah yang masih izinkan hatiku untuk kembali bersyukur, kembali memohon ampun, kembali melapangkan dada, kembali menengadah tangan..
Kumohon Allah-ku.. Jangan pernah tinggalkan aku.. Jangan pernah tinggalkan aku..
Ruang sendiri, 23.19 CLT.
11 notes · View notes
journal-rasa · 1 year ago
Text
Jika diri sendiri saja bahkan tidak sanggup memaafkan kesalahan yang telah kau lakukan,
Maka, pada siapa lagi kau akan minta pengampunan selain pada Tuhan?
Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Asy-Syura : 25)
Romantis ya Tuhan. Sampai bilang "dan mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Ini tu kayak bilang, "udah, gapapa. Aku paham kok alasan kamu."
16 notes · View notes