Suatu hari kau akan faham mengapa kau harus menuangkan ide, gagasan, rasa dalam tulisan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Biarlah hari ini berlalu tanpa penyesalan, bisa jadi esok akan berbeda atau bahkan tak pernah datang. Rasul kita pernah bersabda : "إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء"
"Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore."
Menikmati hari tetap sesuai alur dan selalu berjalan dalam jalur. Maka standarnya adalah halal haram sesuai syara'. Bukan sembarang kemudian menyesal diakhir hayah.
26 notes
·
View notes
Text
Nanti, saat kau temuiku menjadi aku yang saat itu, artinya aku merawat apa inginku di masa lalu.
Kepedihan dan kecelahan yang kerap menghinggapi, akan ku tebasnya dengan cepat dan tepat karena pada saatnya ku tak ingin menyesal.
Dan, jika saat itu kauu tak bersamaku. Mungkin kita memang tidak tepat.
Jadi santai sajaa, jangan kau bebani dirimu dengan rasa tidak enak hati. Karena kita belum sedekat itu.
7 notes
·
View notes
Text
Tentang harapan.
Kau tau siapa pemegang kekuasaan tertinggi? Siapa pemegang harapan kemudian merealisasikan harap tersebut sesuai permintaan hamba? Dia lah Allah. Tuhan kita.
Tuhan tak pernah salah. Jikalau harapan kita tak diijabahNya, barangkali harapan kita yang salah atau Tuhan hanya menunda sementara.
Maka dalam harap ada do'a. Dan esensi do'a adalah Khouf (takut) dan Roja' (mengharap). Maka, mari serahkan segala harap kepada Allah sang Maha segala Maha.
31 notes
·
View notes
Text
Senja mulai beranjak. Menyisakan siluet indah di ujung cakrawala. Lambaian pohon kelapa seakaan berkata 'selamat jalan. Lelaki di ujung sana perlahan menghela nafas, dalam. Sebab ia tau, sesaknya malam akan menyiksanya lagi bertubi-tubi.
Mega yang hadir kemudian, pertanda malam mulai mengendap-endak. Hening malam semakin dalam. Pena mungil itu mulai menari. Berkisah perihal seorang perempuan yang begitu cemerlang. Indah serta anggunnya parasnya, tajam serta pintarnya akallnya, merubah kagum menjadi cinta.
"Kapan kiranya kau akan menerimaku sepenuhnya, bulan?" Katanya sambil meringkuk. Memeluk ingatan yang semakin dalaam menghujam.
Bisikan angin yang perlahan berdesir. Mengiringi awan hitam diatas sana yang sebentarr lagi akan jatuh. Dan tentu saja lelaki itu semakin membabi buta. Mempertahankan pelupuk matanya agak tidak pecah.
Dalam derai hujan yang semakin deras, ia menyerah. Kali ini pertahanannya roboh. Banjir sudah tak dapat diatasi. Kertas putih itu sudah basah dengan tinta dan cinta.
Dia merindukan bulan.
11 notes
·
View notes
Text
Sore itu, rintik hujan mengiringi kepergianmu. Mengembara sejauh mungkin, sampai seseorang tak dapat lagi menemukanmu.
Kau pasti bahagia bukan? Meninggalkan jejak-jejak untuk di renungi manusiaa yang masih tinggal.
Dalam buliran hujan sore itu, mataku sendu, yang berakhir pada blurnya netraku. Gelap kemudian terlelap.
Selamat jalan embah. Kami akan merindukanmu
6 notes
·
View notes
Text
Kembali ku telisiik memori dalam album foto itu. Sumringah, renyah sekali kau tersenyum. Sambil menggenggam pasir yang kau taburkan ke atas sambil berpose. Indah sekali sunggingan bibir merahmu saat itu. Sejenak ku bernostalgia saat foto itu di ambil. Di pinggir pantai sambil bercanda. "Ayo kak kita foto" katamu.
Hatiku bergumam "ada apa dengan kita kini? Mengapa rasanya menjadi asing?" Berapa waktu kita tak bertegur sapa nona? Jujur saja aku rindu.
Dimanapun kamu, tetaplah bersinar. Semoga Allah selalu menjagamu. Keluargamu diberi keberkahan. Aamiin.
6 notes
·
View notes
Text
"Ketika kita mengimani adanya Allah, kita cukup mengimaniNya karena eksistensinya saja bukan karena Dzatnya Allah itu sendiri. Dari mana mengetahui eksistensinya Allah? Dari sifat-sifat Nya, nama-nama yang agung, dll." Kiranya begitu beberapa petikan dari kitab Thoriqul iman karya syaikh Taqiyuddin an-Nabhani.
Allah adalah Tuhan Maha segala Maha. Kita tau Dia yang penyayang lewat namanya Ar-Rohman dan ar-Rohim. Kita tau Dia menciptakan dan mengatur alam semesta dan segala isinya dari nama Allah al-Khooliq dan al-Mudabbir.
Laksana sebuah panggung. Segala hal di balik layar adalah Allah. Manusia hanya tinggal mengikuti perintah saja. Meski kadang banyak luputnya.
Allah Allah, izinkan berada selalu dalam jalan Ridho_Mu.
16 notes
·
View notes
Text
Kereta itu mulai penuh. Sudah berdentang bel tanda kereta hendak pergi. Perlahan kemudian dengan cepat meninggalkan stasiun sebagai tempat pemberhentian sementara. Dan gerbong itu mulai tak terlihat. Menyisakan kekosongan yang tak terindra.
"Apakah kereta itu akan kembali?" Tanya seseorang di sebelahku yang ternyata melihat dengan tatapan yang sama. "Tentu" jawabku. "Namun belum tentu membawa penumpang yang sama. Bisa jadi waktunya berbeda" lanjutku.
Mungkin saat ini, stasiun yang kosong itu adalah aku. Sentiasa menunggu kereta yang sama. Berharap isi dan waktunya masih sama seperti sebelumnya. Meski ku tahu kemungkinannya adalah kecil. Hanya mengandalkan harap bahwa kau akan datang di waktu yang tepat. Untuk mengisi ruang kosong yang sebenarnya ku cipta sendiri.
14 notes
·
View notes
Text
Kala itu.
Kala kami masih bergelut dengan kitab kuning karya para syaikh kibar. Tertanam dalamm relung kami bahwa cinta yang tinggi adalah mencintai Allah yang Maha segala Maha. Dan puncak dari level mencintai adalah mencintai karenaNya, artinya jika ia datang maka karenaNya dan jika ia pergi karnaNya pula. Dan itu mutlak menjadi dogma.
Selanjutnya kami alfa, bahwa tidak selamanya kami berada dalam jeruji besi ini. Bukan jeruji kami tidak terkekang. Kami hanya menamai itu sebagai perumpamaan saja. Saat kami keluar darinya beberapa dari kami terlena. Luluh dengan rayuan manis buaya yang bertopeng pujangga. "Aku mencintaimu dan akan membawamu merasakan beberapa hal yang mungkin belum pernah kamu temui sebelumnya". Mereka luluh meski tau itu hanya palsu namun candu.
Begitulah kami kala itu. Tanpa memikirkan ke depannya, kami udik. Mengganggap segala hal pahit menjadi indah. Astaghfirulloh.
11 notes
·
View notes
Text
Lencana takdir yang tergenggam, menyadarkan kami bahwa Tuhan telah menetapkan segala sesuatunya untuk kami. Menyiapkan berbagai kemungkinan yang akan membuat kami kembali saat berbelok.
Dengan IlmuNya Dia menorehkan tentang kami di 'lauhil Mahfudz'. Lantas membuat kami bertanya-tanya apa kiranya yang Dia tetapkan untuk kami. Tidak sedikit dari kami yang ingkar namun Allah meminta kami untuk beriman kepada taqdir dengan keimanan level tinggi (qodho qodar).
Namun, lebih dari itu kau tau? Menurutku taqdir berjalan beriringan dengan doa-doa yang mungkin tanpa sadar sudah kita pinta padaNya. Ingin ini, itu, inu atau ingin menjadi ini, itu, dengan segala konswensi yang masih alfa. Sampai terkadang menyalahkanNya ketika nyata tak sesuai dengan harap.
Kau tau sebab apa? Stabdar baik buruk menurut Tuhan kita sangat berbeda dengan kita. Sebab kata Allah
عَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(2: 216)
Seelanjutnya tugas kita adalah memaksimalkan kebaikan kebaikan. Lalu selanjutnya adalah berada di level keimanan tertinggi yakni iman kepada Qodho dan Qodarnya Allah.
18 notes
·
View notes
Text
Kehidupan seperti apa kiranya yang bisa dibayangkan setelah mati? Berbicara tentang kehidupan setelah mati. Allah SWT sudah sedikit menggambarkannnya. Dalam kalamnya di surat al-Zalzalah :
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ , وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ ��َرًّا يَّرَهٗ
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (99:7-8)
Ada sebuah kaidah islam yang agung الجزاء من جنس العمل (balasan yang diterima sesuai dengan perbuatan yang dilakukan). Pada intinya mari kita berdo'a agar kita mendapati kebaikan setelah kematian. Menanti dengan bahagia hingga hari keabadian. Dan mari siapkan dengan sebaiknya di kehidupan pra ini. Semoga Allah memberikan kita tempat dan kehidupan terbaik. Aamiin aamiin.
030225
8 notes
·
View notes
Text
Bolehkah ku singgah sebentar dalam nadimu? Seyogianya aliran darah yang menghangatkan daksa.
Agar nantinya ku tahu apakah rindumu berdenyut untukku, atau sebatas sapa mesra penghilang dahaga.
Dalam nadimu ku titipkan cinta.
14 notes
·
View notes
Text
Terlahir kembali. Kurasa sugmaku enggan menerimanya jikalau memang ada. Untuk apa? Melewati penyesalan yang sama, melewati rasa yang sama? Hidup dibawah naunganNya dan mati atas ridhoNya saja sudah membuat kami bahagia. Semua ketetapan sudah Allah tuliskan sejak sebeluk kami dilahirkan bukan?
Terkadang mendengar celotehan siswa "kalau aku boleh memilih aku gak mau masuk sekolah ini". Atau "bisa gak sih hidup kita itu di refresh? Pengen melupakan segala hal yang membuat penyesalan dimasa kini". Kemudian dia melanjutkan "Kata guru A, kalau kamu mau merefresh hidup perbaiki sholatmu. Tapi aku gak mau". Membuat berfikir bahwa manusia tidak boleh berandai.
Allah, menciptakan manusia bukan percuma. Tapi membekalinya dengan akal dam hati. Agar dia berfikir hal2 yang nantinya tidak menuai sesal. Jika sekarang hidup segan mati tak mau, mari perbaiki diri dan taubat minta pengampunan pada Tuhan yang maha pengampun. Manusia tidak boleh berandai, cukup sekarang, lakukan maksimal. Agar kelak mendapat naungan pada hari tanpa naungan.
010225
16 notes
·
View notes
Text
Hari ini belajar satu hal lagi, bahwa kunci mendidiik adalah "Dowo ususe". Maksudnya adalah jadi orangtua yang sabar, banyak legowonya, diluaskan maafnya, dibanyakin do'a baiknya. Anak itu terbentuk sebab do'a.
Sebagaimana ibu bapak dulu ndak pernah marah2 samaa kita. Ya apapun karakter kita, ya jangan dilampiaskan ke anak. Anak perlu di titipkan Allah ke kita, karena Allah tau kita bisa benar2 menjaga,merawat dan mendidik mereka tanpa ada duanya.
Luaskanlah hati kami ya Allah, bimbing kami ya Allah, bersama kami ya Allah. Engkaulah Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang. Berkahilah kami ya Allah. Aamiin aamiin
090125
90 notes
·
View notes
Text
Nona manis itu kini sudah semakin bertumbuh. Sudah semakin pintar, sudah semakin mengerti apa yang dia mau. Sudah bisa bilang tidak dengan hal yang tidak dia inginkan.
Nona manis itu semakin beranjak besar. Entah kepintaran apalagi yang akan dia buat.. Harapannya semakin mendekatkannya pada Tuhan.
Nona manis itu semakin hari semakin pintar. Mungkin suatu hari akan mengomeli uminya jika ajaran uminya tidak sesuai. Atau bahkan manusia-manusia sekitarnya berbuat hal yang dilarang syariat.
Suatu hari nona itu akan tumbuh hebat dengan pemikiran-pemikiran hebatnya untuk mengubah mada depan menjadi baik. Akan tumbuh hebat dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana . Sebab pemikiran hebat dan cemerlang itu haruslah di relealisasikannya untuk ciptakan sebuah peradaban gemilang.
Bismillah, dari tangannya lahir generasi emas penopang peradaban. Dimanapun kakinya berpijak, kekufuran akan runtuh diganti dengan keadilan dan kesejahteraan yang gemilang.
Nona manis, ketika saat itu tiba. Semoga kami masih bisa menjadi tempat berpulangmu nak. Semoga Allah selalu menjagamu dan memberkahimu dimanapun kamu.
90125
7 notes
·
View notes
Text
Bel, di akun sebelah aku ikut acara mereka. Yakni bercerita dilaman akun tersebut. Tapi kamu tau bel, ruangmu tetap tempat paling nyaman untuk pulang dam bercerita.
Apakah karena ada kenalan? Di sini juga ada kenalan bel, tapi ini perihal penerimaan dan kenyamanan kan bel. Bel, banyakkk sekali kisah kasih tahun lalu yang ingin ku tuliss. Tapi tunggu bentar yaa.
Nanti kuceritakan. Ada lumayan banyak hal menarik untuk di ukir disini bel. Terima kasih kepada pembuattmu bel.
20125
Udah january lagi aja, keknya kemaren masih january.
2 notes
·
View notes
Text
Selamat datang dalam lembaran-lembaran kata yang mengguratkan perjalanan ragam pikiran dan pengalaman. Ini merupakan kumpulan tulisan yang melibatkan pemikiran, emosi, dan refleksi dari penulis-penulis di Jejaring Biru
@hardkryptoniteheart @yurikoprastiyo @padangboelan @manusiafajar @penaalmujahidah @shofiyah-anisa @yustrialubna @aksarapuan94
Kumpulan tulisan ini membawa kita mengarungi lautan pemikiran dan memperkaya wawasan. Ada yang merayakan kebahagiaan sederhana, ada pula yang merenungkan kepedihan dalam sebuah perpisahan. Namun, pada akhirnya, setiap tulisan menjadi bagian dari harmoni yang mewarnai kehidupan ini.
Terima kasih kepada para penulis yang telah berkontribusi untuk karya ini, memberikan kita lebih dari sekadar kata-kata. Semoga kumpulan tulisan ini menjadi teman setia yang menginspirasi, menghibur, dan merangkul setiap pembaca. Selamat menikmati perjalanan indah dalam dunia kata-kata yang penuh makna.
Selamat membaca!
55 notes
·
View notes