#peduli terhadap lingkungan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bedah buku fiqh ekologi karya Dr Agus Hermanto M.H.I
*Buku "Fikih Ekologi" karya Dr. Agus Hermanto, M.H.I., mengupas secara mendalam bagaimana perspektif Islam memandang dan memberikan panduan terkait isu-isu lingkungan hidup. Dalam konteks dunia modern yang menghadapi berbagai tantangan ekologis seperti pemanasan global, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam, buku ini hadir sebagai panduan berbasis nilai-nilai agama yang relevan.
*Isi Buku •Landasan Teoritis dan Spiritualitas Ekologi dalam Islam Dr. Agus Hermanto memulai dengan menjelaskan konsep tauhid (keesaan Allah) sebagai landasan utama kesadaran ekologis. Alam dilihat sebagai ciptaan Allah yang memiliki hubungan timbal balik dengan manusia. Segala tindakan manusia terhadap lingkungan harus berlandaskan prinsip keadilan, keseimbangan, dan tanggung jawab.
•Fikih sebagai Kerangka Solusi Buku ini menawarkan pendekatan fikih yang relevan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengintegrasikan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang mengajarkan pelestarian alam, seperti larangan berbuat kerusakan di muka bumi (fasad), serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
•Praktik Nyata Fikih Ekologi Bapak Agus Hermanto, M.H.I., memberikan contoh nyata tentang bagaimana fikih bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti efisiensi penggunaan air, pengelolaan sampah, perlindungan hewan, dan pelestarian sumber daya alam. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya sebagai ajaran spiritual, tetapi juga solusi praktis untuk isu-isu kontemporer.
•Konteks Global dan Lokal Buku ini juga menyoroti bagaimana fikih ekologi dapat diterapkan dalam konteks global dan lokal. bapak Agus Hermanto, H.M.I., mengajak pembaca untuk memahami bahwa krisis lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan kolaborasi lintas budaya dan agama.
•Keunggulan Buku Pendekatan Komprehensif: Penulis berhasil menghubungkan konsep fikih klasik dengan tantangan ekologis modern. Relevansi Praktis: Buku ini memberikan solusi aplikatif yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Bahasa yang Mudah Dipahami: Meski membahas isu yang kompleks, buku ini disampaikan dengan bahasa yang ringan dan sistematis.
•Kesimpulan Buku "Fikih Ekologi" merupakan karya penting yang mengingatkan pembaca akan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Dr. Agus Hermanto berhasil memadukan ajaran agama dengan solusi untuk permasalahan ekologis. Buku ini cocok dibaca oleh para pemimpin agama, akademisi, aktivis lingkungan, dan masyarakat umum yang ingin memahami lebih jauh hubungan antara Islam dan pelestarian lingkungan.
Buku ini bukan hanya wacana akademik, tetapi juga ajakan untuk bertindak demi menjaga alam sebagai amanah dari Allah.
2 notes
·
View notes
Text
TERMURAH, 0812-9859-7180 Toko Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
#TERMURAH#0812-9859-7180 Toko Plafon PVC Murah Minimalis Mataram#Plafon PVC Garuda#kokoh & tahan air#mudah dipasang#ramah lingkungan#dan harga terjangkau. Tambah keindahan rumah Anda dengan produk kami!#Selamat datang di tempatnya untuk mendapatkan plafon PVC berkualitas tinggi yang akan memberikan banyak manfaat bagi rumah Anda. Dibuat den#produk kami menawarkan kelebihan dalam hal ketahanan air dan kelembapan. Anda tidak perlu khawatir tentang kebocoran atau kerusakan akibat#karena plafon PVC Garuda dirancang untuk tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.#Selain itu#desain elegan dan variatif dari produk kami akan menambah keindahan interior rumah Anda. Tersedia dalam berbagai pilihan warna dan desain#plafon PVC Garuda akan memberikan sentuhan estetis yang memukau bagi ruangan Anda. Pemasangannya pun sangat mudah dan praktis#sehingga Anda dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses instalasinya.#Keamanan juga menjadi fokus kami#karena plafon PVC Garuda memiliki sifat anti-serangga dan anti-rayap. Anda dapat menjaga rumah Anda tetap aman dari kerusakan yang disebabk#isolasi suara yang baik dari produk kami akan menciptakan suasana tenang dan nyaman di dalam rumah Anda.#Kami juga peduli terhadap lingkungan#oleh karena itu plafon PVC Garuda bebas dari bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan. Anda dapat menggunakan produk kami dengan aman tan#sifat tahan api dari plafon PVC Garuda akan meningkatkan keamanan bangunan Anda dari risiko kebakaran.#Dengan harga yang terjangkau#plafon PVC Garuda adalah pilihan yang bijak untuk investasi jangka panjang. Manfaat yang diberikan oleh produk kami#seperti daya tahan yang luar biasa#perawatan yang mudah#dan penampilan estetis yang menarik#akan membuat rumah Anda semakin nyaman dan indah.#Jadi#jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan plafon PVC Anda kepada Garuda. Kami siap memberikan produk berkualitas tinggi dengan harga terjan#serta pelayanan terbaik untuk kepuasan Anda. Segera hubungi kami di alamat yang tertera untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan plafon PV#Toko Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
0 notes
Text
TERMURAH, 0812-9859-7180 Agen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
"TERMURAH, 0812-9859-7180 Agen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram Plafon PVC Garuda, kokoh & tahan air, mudah dipasang, ramah lingkungan, dan harga terjangkau. Tambah keindahan rumah Anda dengan produk kami! Selamat datang di situs terbaik untuk mendapatkan plafon PVC berkualitas tinggi yang akan memberikan banyak faedah bagi rumah Anda. Dibuat dengan menggunakan bahan PVC yang kokoh dan tahan lama, produk kami menawarkan kelebihan dalam hal ketahanan air dan kelembapan. Anda tidak perlu khawatir tentang kebocoran atau kerusakan akibat kelembapan, karena plafon PVC Garuda dirancang untuk tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim. Selain itu, desain elegan dan variatif dari produk kami akan menambah keindahan interior rumah Anda. Tersedia dalam berbagai pilihan warna dan desain, plafon PVC Garuda akan memberikan sentuhan estetis yang memukau bagi ruangan Anda. Pemasangannya pun sangat mudah dan praktis, sehingga Anda dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses instalasinya. Keamanan juga menjadi perhatian utama kami, karena plafon PVC Garuda memiliki sifat anti-serangga dan anti-rayap. Anda dapat menjaga rumah Anda tetap aman dari kerusakan yang disebabkan oleh serangga yang merusak. Selain itu, isolasi suara yang baik dari produk kami akan menciptakan suasana tenang dan nyaman di dalam rumah Anda. Kami juga peduli terhadap lingkungan, oleh karena itu plafon PVC Garuda bebas dari bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan. Anda dapat menggunakan produk kami dengan aman tanpa khawatir akan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, sifat tahan api dari plafon PVC Garuda akan meningkatkan keamanan bangunan Anda dari risiko kebakaran. Dengan harga yang terjangkau, plafon PVC Garuda adalah pilihan yang bijak untuk investasi jangka panjang. Manfaat yang diberikan oleh produk kami, seperti daya tahan yang luar biasa, perawatan yang mudah, dan penampilan estetis yang menarik, akan membuat rumah Anda semakin nyaman dan indah. Jadi, jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan plafon PVC Anda kepada Garuda. Kami siap memberikan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, serta pelayanan terbaik untuk kepuasan Anda. Segera hubungi kami di alamat yang tertera untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan plafon PVC terbaik hanya dari Garuda. Agen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram #AgenPlafonPVCMurahMinimalisMataram"
#TERMURAH#0812-9859-7180 Agen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram#Plafon PVC Garuda#kokoh & tahan air#mudah dipasang#ramah lingkungan#dan harga terjangkau. Tambah keindahan rumah Anda dengan produk kami!#Selain itu#Keamanan juga menjadi perhatian utama kami#Kami juga peduli terhadap lingkungan#Dengan harga yang terjangkau#seperti daya tahan yang luar biasa#perawatan yang mudah#dan penampilan estetis yang menarik#akan membuat rumah Anda semakin nyaman dan indah.#Jadi#Agen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram#AgenPlafonPVCMurahMinimalisMataram
1 note
·
View note
Text
TERMURAH, 0812-9859-7180 Produsen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
#TERMURAH#0812-9859-7180 Produsen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram#Plafon PVC Garuda#kokoh & tahan air#mudah dipasang#ramah lingkungan#dan harga terjangkau. Tambah keindahan rumah Anda dengan produk kami!#Selamat datang di Garuda yang akan memberikan banyak manfaat bagi rumah Anda. Dibuat dengan menggunakan bahan bahan PVC yang kokoh dan taha#produk kami menawarkan kelebihan dalam hal ketahanan air dan kelembapan. Anda tidak perlu khawatir tentang kebocoran atau kerusakan akibat#karena plafon PVC Garuda dirancang untuk tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.#Selain itu#desain elegan dan variatif dari produk kami akan menambah keindahan interior rumah Anda. Tersedia dalam berbagai pilihan nuansa dan desain#plafon PVC Garuda akan memberikan sentuhan estetis yang memukau bagi ruangan Anda. Pemasangannya pun sangat mudah dan praktis#sehingga Anda dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses instalasinya.#Keamanan juga menjadi fokus kami#karena plafon PVC Garuda memiliki sifat anti-serangga dan anti-rayap. Anda dapat menjaga rumah Anda tetap aman dari kerusakan yang disebabk#isolasi suara yang baik dari produk kami akan menciptakan suasana tenang dan nyaman di dalam rumah Anda.#Kami juga peduli terhadap lingkungan#oleh karena itu plafon PVC Garuda bebas dari bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan. Anda dapat menggunakan produk kami dengan aman tan#sifat tahan api dari plafon PVC Garuda akan meningkatkan keamanan bangunan Anda dari risiko kebakaran.#Dengan harga yang terjangkau#plafon PVC Garuda adalah pilihan yang bijak untuk investasi jangka panjang. Manfaat yang diberikan oleh produk kami#seperti daya tahan yang luar biasa#perawatan yang mudah#dan penampilan estetis yang menarik#akan membuat rumah Anda semakin nyaman dan indah.#Jadi#jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan plafon PVC Anda kepada Garuda. Kami siap memberikan produk berkualitas tinggi dengan harga terjan#serta pelayanan terbaik untuk kepuasan Anda. Segera hubungi kami di alamat yang tertera untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan plafon PV#Produsen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
0 notes
Text
Dua Kebiasaan yang Penting Sebelum Menikah
Ada dua kebiasaan yang menurut saya penting buat mulai dibiasakan sebelum memutuskan berumah tangga; 1) Biasakan untuk mengembalikan barang setelah menggunakan, dan 2) Kalau lihat sesuatu yang nggak seharusnya (lantai kotor, ruang tamu berantakan, dsb), segera ambil tindakan.
Berumah tangga itu tidak sesederhana berbagi peran, 'ini tugasmu, ini tugasku', tetapi juga tentang bagaimana membangun kesadaran bersama bahwa, untuk mencapai tujuan bersama, rumah tangga yang harmonis misalnya, wajib didasari kepekaan dan tanggung jawab bersama untuk mewujudkannya. Setiap anggota keluarga.
Jika setiap anggota keluarga, tersekat pada tugas dan tanggung jawabnya masing-masing tanpa adanya kesadaran dan kepedulian untuk membantu satu sama lain, harmoni dalam rumah tangga tidak akan tercapai. Begitulah yang Umi ajarkan.
Kenapa dua aktivitas tersebut menurut saya penting?
Mengembalikan barang ke tempat asalnya tidak hanya soal menjaga nilai estetika rumah, melainkan ada makna mendalam tentang tanggung jawab dan kepedulian. Ketika kita memahami bahwa setiap barang memiliki tempatnya, kita belajar bahwa segala sesuatu di dunia ini bekerja dengan harmoni ketika berada pada 'fitrahnya' atau posisinya yang semestinya.
Saat sesuatu keluar dari fitrahnya, ia sering kali menjadi penyebab kekacauan atau kerusakan. Contohnya, barang yang tidak dikembalikan bisa mengganggu kenyamanan, menciptakan kekacauan, dan memicu konflik kecil dalam rumah tangga. Hal ini bisa menjadi pengingat bahwa kealpaan kecil dapat berdampak besar jika tidak segera ditangani.
Lalu, kebiasaan segera bertindak saat melihat sesuatu yang tidak semestinya adalah latihan untuk meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Hal ini penting karena berumah tangga bukan hanya soal “melakukan tugas yang sudah ditetapkan”, tetapi tentang berkolaborasi untuk menciptakan kenyamanan bersama. Ketika kita terbiasa mengambil inisiatif, kita menunjukkan bahwa kita peduli terhadap kebutuhan setiap anggota keluarga.
Pada akhirnya, pelajaran utama dari kedua habit di atas adalah bahwa harmoni rumah tangga tercapai bukan melalui pembagian tugas yang kaku, tetapi melalui sikap proaktif, kepedulian, dan rasa tanggung jawab bersama. Membangun kebiasaan seperti ini sebelum menikah adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih baik, menurut hemat saya.
Kebiasaan sederhana tapi punya pelajaran yang mendalam bukan? ^^ Oiya, tulisan ini saya buat random aja, baru balik ngadep monitor pengen nulis ini aja sebagai pengingat dan agar terus isqtiqomah menjalankannya :D
25 notes
·
View notes
Text
Orang tua dari anak2 yang super aktif, akan diuji dengan mudahnya mengasuh pakai gadget (screen time). Ketika ditunjukkan video warna-warni, seketika anak jadi anteng, tidak perlu khawatir akan membuat kekacauan di rumah dll. Sekali, dua kali tidak apa-apa, tapi lama-lama bisa jadi jurus andalan.
Sayangnya, dari sekian manfaat screen time ternyata dampak buruk yang ditimbulkan justru lebih mengkhawatirkan. Terutama dari sisi psikologi. Dari berbagai literatur yang saya baca, terlalu banyak screentime secara membuat anak menjadi tidak peka terhadap lingkungan. Tidak peduli dengan hal-hal di sekitar karena lebih fokus pada gadgetnya. Inilah jawaban mengapa anak-anak remaja saat ini rata-rata tidak memperhatikan ketika orang tua berbicara pada saat dia sedang memegang handphone. Tidak menyapa ketika berpapasan dengan orang lain, tidak peka apabila ada orang lain yang membutuhkan bantuannya.
Memang mudah, nengasuh anak dengan menonton layar. Tapi ini ujian. Melenakan, dan lama-lama menjerumuskan. Sayangnya, kesadaran ini mungkin hanya muncul pada orang tua yang benar-benar mencintai anaknya. Yang rela meninggalkan kemudahan itu lalu memilih bercucuran berkeringat mengejar anak yang lari-lari di jalan. Rela mengorbankan waktu dan tenaga, bahkan tak jarang kesehatannya sendiri.
Maka boleh saya katakan, andai ada orang lain yang bisa mengasuh anak dengan kasih sayang sebagaimana sayangnya orangtua yang demikian, maka tidak akan ada yang bisa membayar upahnya, selain Allah. Terlalu mahal. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang lebih baik.
_Ujung hari yang lelah, 7/11/2024
24 notes
·
View notes
Text
Retrospective
Meskipun belum kaya, gue bisa bilang bahwa dalam dua tahun tuh hidup gue sedang tidak dalam survival mode. Gue jadi punya waktu untuk memeriksa diri sendiri. Mulai dari kompas moral yang gue anut, pendirian gue dalam beragama, sampai karir gue mau diarahkan kemana.
Gue bersyukur hidup gue masuk fase ini meskipun mungkin aja kelak gue bakal mengalami hidup yang survival mode lagi. Hidup dalam survival mode itu beneran challenging. Saking challenging-nya, gue sampai begitu mensyukuri kehidupan stabil yang bagi gue dulu tuh kerasa membosankan karena minim konflik.
Kompas moral gue ke arah mana?
Gue memandang bahwa gue cuma manusia biasa. Bagian dari alam semesta yang maha luas. Kehidupan gue juga cukup singkat jika dibandingkan umur semesta. Maka sebagai tamu, gue cuma pengen hidup sebagai tamu yang baik. Sebisa mungkin nggak meninggalkan kerusakan di muka bumi.
Gue nggak memandang alam sebagai sesuatu yang gue taklukkan. Gue berterimakasih karena Allah menyediakan banyak hal di alam agar manusia kayak gue bisa hidup dengan baik.
Sejak membaca banyak referensi tentang antropologi dan ekologi, gue berusaha menghargai alam dengan baik dan cukup memahami bahwa relasi manusia dengan hewan dan tumbuhan tuh nggak seharusnya "berebut ruang hidup" melainkan saling menjaga. Maka menjaga kelestarian lingkungan itu bukanlah "amal baik" manusia kepada lingkungan melainkan "kewajiban" kita agar ekosistem tempat kita bertumbuh tetap layak didiami oleh semua makhluk.
Bagaimana pendirian gue dalam beragama?
Gue udah cukup lama nggak menulis tentang fiqih ataupun tafsir. Gue nggak pernah berhenti belajar. Dan excitement gue terhadap fiqih ataupun tafsir tuh nggak pernah hilang. Bahkan sekarang lebih excited.
Hanya saja makin lama gue menyadari bahwa ilmu agama gue hanya cukup untuk diri gue sendiri. Maka gue lebih memilih untuk berkontribusi maksimal ke bidang ilmu gue aja. Bidang Ilmu gue tuh Teknologi Game. Maka gue akan mendalami disiplin ilmu ini lebih jauh lagi agar lebih bermanfaat. Gue berharap kelak usaha gue untuk mendalami bidang ilmu ini tuh bisa menyediakan lapangan kerja yang layak dan memanusiakan manusia.
Kalo dulu gue termasuk orang yang mikir bahwa agama tidak boleh dipisahkan dengan politik, sekarang gue masih orang yang sama. Gue mikir bahwa agama itu nggak boleh dipisahkan dengan semua lini kehidupan kita. Hanya saja, dalam tataran prakteknya beda. Dulu mikir bahwa satu-satunya jalan untuk memperbaiki kualitas politik kita tuh dengan menjadi pendukung parpol.
Sekarang gue mikir untuk nggak menunjukkan dukungan ke parpol manapun. Selain karena gue ASN, gue juga memandang bahwa memperbaiki kualitas politik juga bisa dicapai lewat jalur pendidikan. Dengan meningkatkan awareness kita terhadap kebutuhan manusia untuk hidup layak. Dengan mendefinisikan bahwa salah satu kriteria hidup layak adalah manusia tetap punya ruang untuk bertumbuh. Waktunya tidak boleh habis untuk mikir kebutuhan perut aja atau habis di jalan karena jarak antara rumah dan tempat kerja terlalu jauh
:")
Waktu kecil, tayangan TV sering nunjukin ke gue tentang keluarga yang hidup miskin ataupun cukup dan anak-anaknya sholeh sholiha. Kemudian ada juga keluarga kaya yang cuma peduli masalah uang dan anaknya jadi aneh-aneh. Stigma kayak gini tuh nempel sampe gue dewasa.
Bahwa yang mikir kebutuhan perut sampe nggak ngurusi anak tuh cuma orang kaya. Padahal realitanya tidak begitu.
Ada banyak orang miskin yang susah mendapatkan akses lapangan kerja yang layak sehingga waktu mereka habis untuk bekerja. Personal development mereka nggak keurus. Pendidikan anaknya juga.
Kalau ada kisah tentang ulama besar dari keluarga miskin, maka itu rezeki dari Allah yang perlu kita syukuri. Namun ini sama sekali tidak menghilangkan kewajiban kita untuk memberikan kehidupan yang layak bagi orang-orang miskin.
Islam memerintahkan kita untuk memelihara jiwa.
Jadi sebagai muslim, gue merasa perlu punya standar yang jelas perkara rasa "nyaman" agar bisa memelihara jiwa dengan baik.
So, kadang-kadang gue merasa perlu keluar dari perspective survival mode dengan sudut pandang:
"Bisa makan besok aja untung"
Ke perspective hidup yang lebih nyaman. Agar gue punya standar yang tinggi dalam memperlakukan diri sendiri atau orang lain baik secara personal ataupun dalam lingkup kebijakan.
Sorry kalau penjelasan gue agak belibet ~XD udah lama ga menulis beginian.
Salah satu contoh memelihara jiwa dalam versi gue adalah dengan memelihara kesehatan mental. Memelihara kesehatan mental yang tidak melulu soal awareness tentang mental ilness dan penyediaan layanan psikiatri.
Tapi lebih ke meningkatkan awareness kita terhadap kebutuhan dasar manusia akan rasa nyaman. Sehingga kita bisa merumuskan kebijakan yang menjamin kenyamanan tersebut.
Duh jadi muter-muter ~XD Tapi gini lho.... ada masalah-masalah psikologis yang bisa diselesaikan oleh psikolog dan psikiater. Ada juga masalah-masalah psikologis yang semakin runyam kalo kondisinya nggak nyaman. Masalah ini bisa dikurangi jika triggernya dihilangkan melalui intervensi kebijakan. Seperti memastikan support system bagi ibu yang baru selesai melahirkan agar resiko baby blues bisa diturunkan.
Demikian islam mengajarkan kita :")
Apakah gue berpendapat bahwa dakwah dengan membagikan ilmu agama di medsos tidak diperlukan? Jelas diperlukan. Tapi orangnya bukan gue ~XD Ada banyak ustadz/ustadzah yang lebih capable dan punya ijazah yang jelas.
Karir gue diarahkan kemana?
Gue suka banget riset, ngoding, dan nulis cerita. Tentunya, dengan segala pahit dan manisnya, gue sampai saat ini akan milih bertahan menjadi akademisi. Tapi di sisi lain, gue juga sedang bersiap merintis karir yang sustain sebagai game developer. Kenapa harus menjadi game developer? Karena di situ gue bisa meneliti, nulis cerita dan ngoding. Sementara hasil penelitian gue bisa gue share ke mahasiswa :")
Sekarang sampai mana?
Masih jauh banget. Mohon doanya aja. Moga Allah ngasih berkah atas semua usaha gue.
32 notes
·
View notes
Text
Tetaplah Menjadi Orang Baik
Disalah satu forum, saya melihat ada satu pertanyaan, sederhana memang tapi kompleks.
"Bagaimana jika dimasa depan saya tidak menjadi apa-apa?"
Mungkin banyak yg berpikiran "Ah percuma jadi orang baik pun memangnya dunia butuh kita?"
Sebenarnya sih ya, itu tergantung persepsi kita, mau melakukan apa terhadap dunia.
Tidak usah terlalu luas, lingkungan sekitar saja cukup.
Percayalah kebaikan itu layaknya virus, satu dua orang atau lebih yang kita bantu pasti diantara mereka juga akan membantu orang lain dan begitulah seterusnya.
Di sekitar kita apakah ada yang perlu diperbaiki atau ada yang perlu dibantu atau ada yang perlu dilestarikan atau dirubah?
Orang orang tidak akan tau kita bermanfaat jika kita sendiri tidak melakukan apa apa, begitu juga sebaliknya kita tidak tau apakah ada orang orang yang membutuhkan kita atau tidak kalau kita sendiri tidak melihat ataupun sekedar peduli terhadap apa yang ada di sekitar kita.
Tapi kita masih punya orang-orang terdekat, jadi berguna untuk mereka bukan berarti kita terkekang akan ekspektasi bahwa kita harus menjadi "berguna". Tapi hanya hidup bebas tanpa membuat masalah yg merugikan sekitar pun sudah memiliki nilai "berguna", toh?
Karena kalau kita punya segalanya, yg kita lihat adalah dunia luar tentang bagaimana mereka menilaimu.
Tapi jika kita tidak memiliki apa-apa ya nothing to lose sudah, saatnya kita memikirkan bagaimana menjadi part of society walaupun kamu tidak memiliki apa-apa dengan cara….. menjadi berguna.
Dunia ini tidak butuh orang sukses yang tak berguna.
Dunia butuh orang-orang yang hidupnya bermanfaat, entah bagi sesama, lingkungan, atau makhluk hidup di muka bumi.
Tuhan tidak pernah menciptakan manusia sia-sia. Selalu ada peran baik yang bisa diambil sekalipun tak sesuai definisi sukses versi komunal.
17 notes
·
View notes
Note
Menarik sekali postingan kakak sebelumnya. Aku sebagai seorang yg pernah berkecimpung di dunia dakwah di jogja, dulu seringkali mengutamakan kepentingan dakwah daripada kuliah maupun pribadi. Semisal syuro jm 6 pagi sampai jm 7 kuliah, kumpul jm 5 pagi, sorenya syuro lagi, sabtu minggu untuk dauroh/tatsqif/mabit dsb... kadang ada rasa nilai² yg dulu itu sekarang sirna sama sekali. Apa mungkin dunia pasca kampus yg jauh lebih berat tantangannya? Atau efek domino dari pemulihan masa pasca covid? Hampir tidak lagi menemukan vibes orang² yg semangat di dunia dakwah, bahkan sholat pun udah keren bgt keliatannya. Orang² yg dulu gethol di dunia dakwah kampus, tidak memungkiri kini sibuk dengan pekerjaan, atau yg sudah menikah sibuk dg rumah tangganya. Apa dakwah itu hanya romansa di dunia kampus? Bahkan sekarang di dunia kerja yg dibutuhkan adl ilmu, skill, dan attitude yg baik. Sempat ada rasa, yah dulu pas kuliah agak kureng, ngga mendalami bener² ilmu zaman kuliah yg jadi pondasi di dunia kerja. Untuk mengaplikasikan ruh dakwah supaya bisa longlasting itu susah sekali. Mungkin boleh opininya tentang urgensi dakwah kampus dilihat dari keawetannya di dunia pasca kampus? Supaya orang tuh ngga hanya memandang perjuangan dakwah kampus sebagai euforia dalih mencari keberkahan yg sifatnya temporer. Boleh juga ditambahkan gimana mempertahankan semangat 'dakwah' itu pasca kampus yg mana krn tuntutan mencari sesuap nasi tidak menjamin dapat lingkungan yg kondusif dan bisa ketemu orang² sefrekuensi lagi. Makasiih~
Romansa Dakwah Kampus: Mengapa Terasa Hanya Euforia Sementara?
Pertanyaan menarik! Izin prolog dulu ya sender. Kembali pada serial tulisan saya sebelumnya, bahwa memang pandemi adalah 'game changer' dari banyak hal dalam konteks pengelolaan dakwah kampus. Vibes yang kamu rasakan dulu namun sekarang seolah terasa hilang, saya rasa bukan sebatas hal-hal dzahir yang ikut serta dalam menciptakan nuansa militansi, keimanan, dsj. tetapi ada hal lain, yang saya sebut 'intangible things' (baca: nilai) yang (mungkin) sedikit banyak telah bergeser.
Entah mungkin karena faktor 'penjaga nilai-nya yang buru-nuru pengen lulus, tanpa ada upaya ekstra untuk menyalurkan nilai ke adik-adiknya, atau memang pergeseran tren hidup, yang membuat segala sesuatu harus dikalkulasi dengan materi? Jika 'menguntungkan' saya ikut, jika enggak, nanti dulu. Saya ada hipotesis dan kajian soal ini.
Tetapi, sebenarnya bagi saya apapun bentuk perubahannya, perubahan adalah perubahan. Ia akan terus ada, makanya ada statement : "setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya", tinggal bagaimana mereka generasi yang masih peduli bersikap, menganggap itu sebagai masalah atau justru peluang dan tantangan amal baru? :D
Saya ada materi yang mengkaji bagaimana cara organisasi pasca pandemi bisa melakukan revitalisasi atau adaptasi di masa perubahan ini. Dahulu saya presentasikan di pertengahan pandemi, dan makin getol saat pasca pandemi.
Singkatnya, dunia dalam fenomena yang menyebabkan segala sesuatu berubah sangat cepat. Yang dulunya mudah untuk memprediksi sesuatu, menjadi sukar, dsb. Maka, mau bagaimanapun perubahannya, fokus saja mencetak kader dakwah yang adaptif dan resilien.
Dunia Pasca Kampus
Bagi sebagian orang yang dimasa kampus concern terhadap nilai-nilai perjuangan, keadilan, dsb. akan ada satu momen kita dibenturkan akan apa yang kita yakini dan dinamika yang terjadi. Misalnya ketika dulu semasa di kampus memperjuangkan penolakan RUU CIPTAKER, maka ketika kita kerja di ranah bisnis, apalagi yang fokus ngelola HR macam saya ini, akan muncul dilematika dan konflik batin tersendiri. #iykwim :D
Pertantannya kenapa vibes dakwah di pasca kampus tidak terasa, seolah hanya nuansa yang kontemporer saja?
Pandangan bahwa Dakwah Kampus sebatas ruang aktualisasi sosial:
Menurut saya, seharusnya dakwah kampus tidak hanya dilihat sebagai aktivitas, tetapi juga proses pendidikan karakter. Saya menganalogikan LDK/LDF yang lengkap dengan budaya: adanya jamal (jam malam), atau kenapa ada hijab dalam syuro, dsb. Di awal juga bertanya apa pentingnya di dunia pasca kampus? Emang besok rapat di dunia kerja pakai hijab? kan enggak. Saya mencari jawaban ke kating tidak puas, akhrnya setelah perenungan panjang dan terbentur dinamika, baru saya punya kesimpulan. Bahwa hal yang demikian itu adalah bagian dari pembiasaan/pelatihan diri kita. Bahkan syuro itu saking unggulnya (khasnya orang Islam), kalau dibedah banyak hal yang secara tidak langsung mengajari kita sesuatu loh! Next kita bahas.
Kurangnya Pemahaman Filosofis tentang Dakwah:
Saat di kampus, banyak dari kita lebih fokus pada aktivitas teknis dakwah (program, kegiatan, syuro) tanpa benar-benar mendalami landasan filosofis dakwah itu sendiri. Akibatnya, ketika aktivitas teknis hilang di dunia kerja, ruh dakwah ikut memudar karena tidak ada fondasi yang kuat.
Tuntutan Kehidupan yang Lebih Berat
Setelah lulus, kita dihadapkan pada tuntutan finansial, karir, dan keluarga. Fokus kita lebih banyak tersita untuk "bertahan hidup" dibandingkan memperjuangkan dakwah. Dalam kondisi ini, dakwah sering kali terpinggirkan karena dianggap tidak relevan dengan kebutuhan hidup. Bagi sebagian orang ini adalah titik krusial, banyak yang akhirnya 'belok' di tengah perjalanan. Itulah kenapa pentingnya kita untuk tetap berjamaah, agar kontrol diri, sosial, dsb bisa tetap terjaga.
Cara Mempertahankan
Pahami kembali visi dakwah kampus, yang berupaya untuk "Menciptakan alumni (kader dakwah) yang berafilisasi terhadap Islam". Sebab mau jadi apapun kita (ekonom, politisi, dsb.) kita adalah aktovis dakwah, nahnu du'at qobla kulli syai'.
Membangun filosofi dakwah yang menyentuh semua aspek kehidupan. Dakwah kampus bukan hanya soal syuro atau program, tetapi soal menanamkan filosofi bahwa dakwah adalah cara hidup (manhajul hayah). Dengan cara ini, dakwah tidak akan berhenti di ruang-ruang kampus, tetapi terus menjadi bagian dari setiap aktivitas kita: dalam pekerjaan, keluarga, hingga hubungan sosial.
Relevansikan DK dengan tuntutan hidup. Dakwah pasca kampus harus dikaitkan dengan kebutuhan hidup nyata, seperti pengembangan karir, peningkatan skill, atau keseimbangan antara spiritualitas dan profesionalitas. Dakwah tidak hanya soal kegiatan, tapi juga bagaimana kita memberikan solusi bagi tantangan zaman.
Temukan lagi lingkungan yang mendukung. Meski tidak lagi berada di kampus, kita tetap membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk menjaga semangat dakwah. Cari komunitas baru yang sevisi dan mendukung pengembangan spiritualitas kita.
6 notes
·
View notes
Text
Peran pendidikan agama islam dalam membentuk masyarakat yang peduli sosial dan lingkungan
Saya Sudarminso Mahasiswa uin raden fatah Palembang memenuhi tugas mata kuliah Bahasa indonesia dosen pengampuh Ibu Istiqomah M. Pd
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran yang sangat fundamental dalam pembentukan karakter individu dan masyarakat. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk mentransmisikan ajaran agama, PAI juga dapat menjadi agen perubahan sosial yang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian terhadap sesama,serta penghargaan terhadap alam sebagai amanah dari Tuhan. Islam sendiri mengajarkan prinsip keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan hidup, yang dikenal sebagai konsep tasfiyah (penyucian diri) dan tazkiyah (penyucian jiwa).Salah satu tantangan besar di dunia modern adalah meningkatnya kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku konsumtif dan tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini, pendidikan agama Islam memiliki potensi besar untuk membentuk masyarakat yang lebih peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan. Nilai-nilai sosial seperti keadilan, empati, tolong-menolong, serta kewajiban menjaga alam merupakan ajaran yang sangat penting dalam Islam, yang dapat dijadikan dasar untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan agama Islam perlu diintegrasikan dengan nilai-nilai sosial dan lingkungan yang relevan dengan kondisi saat ini. Pendidikan agama Islam yang hanya terfokus pada aspek ritualistik dan doktrinal saja, tanpa memperhatikan pengembangan karakter sosial dan kepedulian terhadap lingkungan, tentu tidak akan memberikan dampak yang maksimal. Oleh karena itu, esai ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana peran pendidikan agama Islam dalam membentuk masyarakat yang peduli sosial dan lingkungan, serta bagaimana ajaran Islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan perubahan positif. Islam mengajarkan tentang Kepedulian sosial secara jelas mengajarkan nilai-nilai sosial yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ukhuwah (persaudaraan) yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadis menekankan pentingnya menjaga solidaritas sosial, saling membantu, dan menanggulangi kemiskinan serta ketidakadilan. Dalam Surah Al-Baqarah (2:177), Allah SWT menyebutkan bahwa kebaikan adalah bukan hanya dalam hal ibadah ritual, tetapi juga dalam berbuat baik kepada sesama, seperti memberi makan orang miskin, menolong yang membutuhkan, dan menegakkan keadilan. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam memiliki kewajiban untuk mengajarkan nilai-nilai ini kepada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap penderitaan sosial dan siap berkontribusi pada masyarakat. Ajaran tentang lingkungan hidap dalam Islam, hubungan manusia dengan alam sangat dijaga. Al-Qur'an mengajarkan bahwa bumi dan segala isinya adalah amanah dari Tuhan yang harus dijaga kelestariannya. Dalam Surah Al-Baqarah (2:164), Allah menyebutkan bahwa segala yang ada di bumi merupakan tanda kebesaran-Nya yang harus dimanfaatkan dengan bijak dan tidak merusak.
Selain itu, dalam banyak hadis, Rasulullah SAW mengingatkan umat Islam untuk menjaga kelestarian alam, seperti tidak menebang pohon sembarangan, tidak mencemari air, serta tidak berlebihan dalam penggunaan sumber daya alam. Pendidikan agama Islam yang menekankan nilai-nilai ini dapat membentuk individu yang peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam. Peran Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan Masyarakat yang Peduli Sosial dan Lingkungan,Pendidikan agama Islam harus mampu mengintegrasikan ajaran agama dengan isu-isu sosial dan lingkungan yang sedang berkembang. Kurikulum Pendidikan Agama Islam yang relevan dengan tantangan zaman dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Guru-guru PAI dapat membimbing siswa untuk memahami bahwa kewajiban sosial dan kewajiban menjaga alam adalah bagian dari pengamalan agama yang sahih. Melalui pengajaran yang berbasis pada nilai-nilai ajaran Islam yang universal, siswa akan terbiasa dengan konsep keadilan sosial, empati terhadap sesama, serta rasa tanggung jawab terhadap bumi,Sebagai contoh, dalam konteks pendidikan lingkungan hidup. sekolah dapat mengadakan program-program yang melibatkan siswa dalam kegiatan sosial dan lingkungan, seperti kegiatan menanam pohon, pengumpulan sampah, dan bakti sosial untuk membantu orang yang membutuhkan. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga alam dan membantu sesama, tetapi juga memberikan pengalaman langsung tentang bagaimana nilai-nilai Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang peduli sosial dan lingkungan. Dengan mengajarkan nilai-nilai sosial dan peduli terhadap lingkungan yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, pendidikan agama Islam dapat membentuk individu yang tidak hanya taat beribadah, tetapi juga memiliki empati terhadap sesama dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam harus dikembangkan agar dapat mengatasi tantangan sosial dan lingkungan yang ada, serta menjadikan masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli terhadap sesama dan alam sekitar.
Referensi
Al-Qur'an dan Hadis – Ayat-ayat dan hadis-hadis tentang kepedulian sosial dan lingkungan hidup, seperti Surah Al-Baqarah (2:177), Surah Al-Baqarah (2:164), dan berbagai hadis Rasulullah SAW mengenai perlindungan alam dan kewajiban sosial. Muhaimin, A. (2016). Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Kencana. Hasan, M. (2019). Islam dan Lingkungan Hidup: Perspektif Agama dalam Konservasi Alam. Jakarta: Rajawali Pers. Nawawi, A. (2018). Pendidikan Agama Islam dan Tantangan Sosial Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azra, A. (2013). Pendidikan Agama Islam di Indonesia: Sejarah, Konsep, dan Isu Kontemporer. Jakarta: Prenadamedia Group.
Dengan adanya panduan yang jelas dari ajaran Islam dan pelaksanaan pendidikan yang efektif, kita dapat berharap bahwa masyarakat akan semakin sadar dan peduli terhadap pentingnya menjaga keseimbangan sosial dan lingkungan.
2 notes
·
View notes
Text
FREE KONSULTASI, 0812-9859-7180 Produsen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
#FREE KONSULTASI#0812-9859-7180 Produsen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram#Plafon PVC Garuda#kokoh & tahan air#mudah dipasang#ramah lingkungan#dan harga terjangkau. Tambah keindahan rumah Anda dengan produk kami!#Selamat datang di situs terbaik untuk mendapatkan plafon PVC berkualitas tinggi yang akan memberikan banyak manfaat bagi rumah Anda. Dibuat#produk kami menawarkan kelebihan dalam hal ketahanan air dan kelembapan. Anda tidak perlu khawatir tentang kebocoran atau kerusakan akibat#karena plafon PVC Garuda dirancang untuk tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.#Selain itu#desain elegan dan variatif dari produk kami akan menambah keindahan interior rumah Anda. Tersedia dalam berbagai pilihan corak dan desain#plafon PVC Garuda akan memberikan sentuhan estetis yang memukau bagi ruangan Anda. Pemasangannya pun sangat mudah dan praktis#sehingga Anda dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses instalasinya.#Keamanan juga menjadi perhatian utama kami#karena plafon PVC Garuda memiliki sifat anti-serangga dan anti-rayap. Anda dapat menjaga rumah Anda tetap aman dari kerusakan yang disebabk#isolasi suara yang baik dari produk kami akan menciptakan suasana tenang dan nyaman di dalam rumah Anda.#Kami juga peduli terhadap lingkungan#oleh karena itu plafon PVC Garuda bebas dari bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan. Anda dapat menggunakan produk kami dengan aman tan#sifat tahan api dari plafon PVC Garuda akan meningkatkan keamanan bangunan Anda dari risiko kebakaran.#Dengan harga yang terjangkau#plafon PVC Garuda adalah pilihan yang bijak untuk investasi jangka panjang. Manfaat yang diberikan oleh produk kami#seperti daya tahan yang luar biasa#perawatan yang mudah#dan penampilan estetis yang menarik#akan membuat rumah Anda semakin nyaman dan indah.#Jadi#jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan plafon PVC Anda kepada Garuda. Kami siap memberikan produk berkualitas tinggi dengan harga terjan#serta pelayanan terbaik untuk kepuasan Anda. Segera hubungi kami di alamat yang tertera untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan plafon PV#Produsen Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
0 notes
Text
SAS kolaborasi PPKN, Agama, Informatika, dan Akuntansi Naomi Karina 9C/23
youtube
•Pengertian toleransi antar umat beragama: Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling menghargai antar umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain. Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini.
•Cara agar toleransi dapat bertahan: -Melaksanakan ajaran agama dengan baik. -Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain. -Tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama. -Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.
•Langkah langkah yang bisa dilakukan agar menumbuhkan sikap toleransi: 1.berteman dengan semua orang tanpa membeda bedakan keyakikan dan lain lain. 2.kurangi menilai seseorang tanpa dikenali terlebih dahulu.
•Kita juga bisa mencerminakan hal hal yang bersikap toleran loh, guys! Dengan cara: 1.menghormati teman kita yang sedang beribadah. 2.membantu dan menciptakan lingkungan yang insklusif dan ramah bagi semua penganut agama, dimana setiap orang merasa dihormati dan diterima tanpa memandang keyakinan agama mereka.
•Manfaat toleransi antar umat beragama: -Salah satu manfaat toleransi akan menjamin rasa aman bagi umat beragama, terutama mereka yang minoritas dalam menjalankan ibadah atau ritual sesuai ajaran agamanya. Selain itu, manfaat toleransi berikutnya menjadi pengingat bahwa dalam beragama tidak ada unsur keterpaksaan untuk semua golongan.
•Berikut adalah kesimpulan dan manfaat yang saya dapat setelah mengerjakan PAS "toleransi antar umat beragama":
Kesimpulan: Sikap toleransi itu sangat penting bagi seseorang dan harus ada didalam diri individu.
Manfaat: 1.saya menjadi paham dan mengerti bahwa didalam kehidupan sehari hari kita harus toleransi antar umat beragama meskipun berbeda beda keyakinan. 2.saya dapat berelasi dan bersosialisasi lebih baik dengan orang sekitar.
18 notes
·
View notes
Text
FREE KONSULTASI, 0812-9859-7180 Distributor Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
#FREE KONSULTASI#0812-9859-7180 Distributor Plafon PVC Murah Minimalis Mataram#Plafon PVC Garuda#kokoh & tahan air#mudah dipasang#ramah lingkungan#dan harga terjangkau. Tambah keindahan rumah Anda dengan produk kami!#Selamat datang di Garuda yang akan memberikan banyak manfaat bagi rumah Anda. Dibuat dengan menggunakan bahan PVC yang kokoh dan tahan lama#produk kami menawarkan kelebihan dalam hal ketahanan air dan kelembapan. Anda tidak perlu khawatir tentang kebocoran atau kerusakan akibat#karena plafon PVC Garuda dirancang untuk tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.#Selain itu#desain elegan dan variatif dari produk kami akan menambah keindahan interior rumah Anda. Tersedia dalam berbagai pilihan corak dan desain#plafon PVC Garuda akan memberikan sentuhan estetis yang memukau bagi ruangan Anda. Pemasangannya pun sangat mudah dan praktis#sehingga Anda dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses instalasinya.#Keamanan juga menjadi perhatian utama kami#karena plafon PVC Garuda memiliki sifat anti-serangga dan anti-rayap. Anda dapat menjaga rumah Anda tetap aman dari kerusakan yang disebabk#isolasi suara yang baik dari produk kami akan menciptakan suasana tenang dan nyaman di dalam rumah Anda.#Kami juga peduli terhadap lingkungan#oleh karena itu plafon PVC Garuda bebas dari bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan. Anda dapat menggunakan produk kami dengan aman tan#sifat tahan api dari plafon PVC Garuda akan meningkatkan keamanan bangunan Anda dari risiko kebakaran.#Dengan harga yang terjangkau#plafon PVC Garuda adalah pilihan yang bijak untuk investasi jangka panjang. Manfaat yang diberikan oleh produk kami#seperti daya tahan yang luar biasa#perawatan yang mudah#dan penampilan estetis yang menarik#akan membuat rumah Anda semakin nyaman dan indah.#Jadi#jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan plafon PVC Anda kepada Garuda. Kami siap memberikan produk berkualitas tinggi dengan harga terjan#serta pelayanan terbaik untuk kepuasan Anda. Segera hubungi kami di alamat yang tertera untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan plafon PV#Distributor Plafon PVC Murah Minimalis Mataram
0 notes
Text
11) Warning! Dicari “Pendidikan Iklim”! (dalam Tiga Puluh Hari Bercerita)
Penting dibaca!
Manusia selama ini terbuai dengan paradigma bahwa sumber daya alam itu melimpah, banyak, dan seolah-olah tidak akan habis. Hidup dalam kenyamanan bahwa segala kebutuhan tersedia dan selalu memiliki sumbernya. Kita begitu nyaman menggunakan bahan bakar semaunya, barang elektronik sebanyak-banyaknya, dan energi digunakan secara sembrono. Kita hidup dengan nyaman di atas bumi yang sudah sesak napas.
Jika kalian dengan senang hati mencari analisis ekonomi dan iklim dunia, kita sebenarnya telah sampai pada akhir hidup yang nyaman itu. "We reach the end of that Era”.
Sekarang kita bahas tanah kita tercinta. Negeri kita adalah negara maritim dan agraris yang berpotensi besar terkena dampak langsung dari krisis iklim. Dikatakan bahwa ancaman dunia ke depannya bukanlah perang, melainkan perubahan iklim. Seberapa mampu kita beradaptasi dengan perubahan iklim yang ekstrim? Atau adakah kita mengetahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya krisis dan perubahan iklim? Pernahkah kita menoleh sedikit dan membuat upaya mengatasi perubahan-perubahan ini? Seberapa sering bahaya emisi karbon terhadap pemanasan global dibicarakan di ruang kelas? Seberapa banyak urgensi pengelolaan sampah disuarakan? Seberapa peduli kita berinovasi dan mendukung teknologi ramah lingkungan?
Pada zaman dahulu kala, cie ciee. Dahulu kala, karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan manusia dan hewan saat bernapas diserap dengan baik oleh tumbuhan sehingga terjadi keseimbangan iklim dan cuaca. Sayangnya sekarang, emisi karbon yang kita hasilkan telah melebihi kapasitas yang mampu diserap oleh alam. Industri dan pembakaran bahan bakar menjadi salah dua dari penyumbang emisi yang meluap-luap ini. Dampaknya sudah sering kita rasakan pada El Nino ekstrim, panas yang berlebih, dan cuaca yang tidak menentu. Ini baru masalah kecilnya.
Ada banyak hal yang harus dibahas terkait perubahan dan krisis iklim ini. Dan kita butuh ruang serta upaya untuk membicarakannya secara serius.
– al ayubi
(Referensi: greennetwork.id dan Malaka Project)
4 notes
·
View notes
Text
I might be writing about him into novel but here we go.
Guetuh dulu anti banget sama yang namanya diatur. Rasanya kayak ada di dalam perangkap; harus sekuat tenaga dulu usaha hanya untuk didengar. Karena gue lahir di keluarga yang ketat ngejaga dengan segala aturan disiplin yang harus ditaati orang yang tinggal dibawah atap rumah.
Terus pelajaran hidup membawa gue akhirnya sampai ke tahap, gak ada salahnya diatur selama yang ngatur bisa menjelaskan alur berpikirnya dulu, mau mendengarkan, dan tentunya dia yang bisa membahagiakan dan providing something dulu sebelum ngatur.
And i find it all, in him.
Setiapkali gue pacaran, biasanyatuh ada aja nemu satu dua hal yang bikin gue ilfeel karena gue menoleransi manusia dengan menurunkan standar gue terhadap laki-laki yang tercipta dari teladan yang selama ini gue lihat di rumah; papap. Gue sama papap tuh punya semacam hate-love relationship banget di rumah. Paling sering berantem, bikin nangis, adu bacot, tapi gue sayang banget sama beliau. He show me a lot of love to my mom, and to his family. The way he protected what's belong to him at cost, teach me that he could do anything to make sure his family happiness.
Papap tuh sangat bucin sama mamah. Mengerti disamping banyak kesel dan kecewanya. Marah sekali dua selalu ada, tapi at the end of the day, beliau selalu inget tanggal ulangtahun, pernikahan, lurus dengan hidupnya, bisnisnya, kontribusinya, hobinya, dan anak-anaknya. Bahkan beliau yang menciptakan lingkungan rumah yang anti patriarki dengan membagi tugas rumah ke seluruh anggota keluarga, beliau kebagian part cuci baju sama ngepel rumah.
And. I. Met. A. Man. As. Good. As. My. Dad.
I called him with Bas. Baskara. Sepanjang gue kenal, i knew it well he was born to be an alpha. Tipikal manusia yang tau gimana dirinya, yang terbaik buat dia, maunya apa, tujuan hidupnya, mau dibawa kemana, apa aja yang harus dia lakukan, dan disiplin terhadap segala yang dia susun dari awal. He could plan everything. Gue bisa jalan dengan kepala kosong, tanpa mikir, dan berakhir dengan pilihan dia yang bikin gue seneng-seneng aja.
He take care of himself veryyyy goooddd. A morning person, rajin olahraga, tau hal-hal dasar dari menjaga kebersihan diri. Mungkin juga faktor dari pekerjaannya sebagai orang kesehatan di rumah sakit (dia perawat operasi-operasi gitu katanya, gue gak paham), jadi hal-hal seputar personal self care tuh dijalanin. Gak yang cuma omong doang. It also such a point super duper mega plus for me karena gue tau dia gak akan bingung harus apa in case someday gue kenapa-kenapa.
And this kind of love feels so.... liberating.
Gue mungkin terbiasa banget menoleransi manusia (khususnya cowok) yang masih bingung sama hidupnya, gak disiplin, gak peduli sama dirinya sendiri, dan ketika sama gue mereka jadi merasa hidupnya bisa "dibenerin" berkat kehadiran gue. I'm tired of fixing someone's life. I'm tired of dating for being a their life's hero. I want someone who as good as me, a kind of balance-relationship.
And i found it. In him.
Dan buat pertama kalinya gue sedikit berharap, Tuhan buat yang satu ini, boleh gak gue minta buat dipanjangin durasi episode bersinggungannya? Kalo bisa, sepanjang usia aja?
6 notes
·
View notes
Text
WUJUD, REFLEKSI, DAN RAMADHAN
Bismillah, Alhamdulillahi Rabbil Alamin..
Insya Allah. Senang rasanya bisa kesampaian harapan recehku ini wkwkkwk.
Butuh keberanian loh ini, buat keluarin tabungan lagi hahahaha. Meski pas cek Tra***ka tadi siang nemu harga diskonan lebih murah 350 rb di maskapai yang sama tapi jadwalnya 2 hari sebelum jadwal tiket yang sudah dibeli. Mau nangis tapi sudahlah. Ditanggal itupun rasanya aku terlalu cepat buat pulang, jadinya gak bertanggung jawab sama pekerjaan.
Lebih milih keberkahan dalam bekerja,kan bagian dari ibadah. Peduli amat sih kalau orang bilang terlalu jujur dalam bekerja. Toh aku gak mau makan gaji buta. Meski kadang masih telat datang ke tempat kerja, asal aku masuk. Biasanya aku imbangi dengan telat pulang kerja (pembenaran yang tidak boleh dibiasakan ya guys).
Beberapa hari ini aku bakal sering PP cek amplikasi buat cari jadwal pulang lagi dari Makassar -Palu. Jauh jauh hari sering ada diskonan soalnya. Buat anak rantau diskonan itu harta karun :D.
Sebenarnya lebih hemat naik jalur darat. Hanya capek banget duduk + lama diperjalanan. Sekarang berusaha buat rubah midset juga biar bisa dikasih fasilitas terbaik sama Allah. Khususnya berhubungan dengan pulang ke makassar ataupun kelak liburan ke mana gitu. Toh afirmasi seperti itu seringnya terkabul dan lihatlah apa yang aku mau terwujud.
Berusaha untuk selalu berpikir yang baik ditengah berisiknya kepalaku yang masih sering menyalahkan diri sendiri akan setiap masalah. Tidak mudah untuk merubah pola pikir yang selalunya menyudutkan diri sendiri. Apalagi disaat sendirian, tidak ada keluarga sama sekali di tempatku bekerja sekarang. Hanya mengandalkan diri sendiri dan tentunya Sang Pencipta.
Belum lagi dengan kepribadian aku yang sulit percaya sama orang lain dan sedikit sulit bersosialisasi lalu dipaksa oleh lingkungan yang bisa dibilang 180 derajat berbeda dengan kehidupanku di tempat sebelumnya di kampung sendiri.
Keluhan ini bukan sekedar keluhan yang menyedihkan karena banyak hal baik juga disetiap kesedihan itu. Kalau dipikir-pikir masih jauh lebih banyak happynya, pengalaman berarti, rasa syukur bisa melihat ciptaan Allah yang begitu indah disini. Sunset dan sunrisenya keren banget. Bintang bintang dan bulan purnama di malam hari adalah lukisan langit yang menyejukkan mataku untuk berlama-lama memandangnya. Sepertinya bulan Ramadhan nanti, sebelum sahur aku berani keluar cuma untuk melihat langit malam.
RAMADHAN sebentar lagi. Mari menyambutnya dengan penuh kebahagiaan meski tidak bisa kumpul sahur pertama bersama keluarga. Masih bisa VC kok, meski cemburu lihat makanan di atas meja sana dengan ditempatku.
Lalu ada yang lebih cemburu denganku yang masih ada makanan, saudaraku di Palestina sana. Ya Allah mereka banyak kehilangan dibanding aku. Kuatkan mereka ya Allah. Selalu doakan mereka ya sahabat semua. Bukan lagi tentang kita se-agama, namun bagaimana kita sebagai manusia terhadap manusia lainnya.
Selamat menyambut Bulan penuh berkah. Jadikanlah bulan ini langkah menjadi pribadi yang baik untuk dunia dan akhiratmu. Melampaui Ramadhan tahun kemarin.
2 notes
·
View notes