#nama bayi perempuan islami satu kata
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata Dan Artinya Dari A-Z
Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata Dan Artinya Dari A-Z
Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata – namaanakperempuan.net. Dalam memberikan nama bayi perempuan banyak aspek yg harus diperhatikan. Salah satunya yaitu arti namanya. Banyak nama bagus namun memiliki arti kurang baik. Hal ini sangat fatal loh bun.
Oleh karena itu, kami hadirkan sebuah artikel nama bayi perempuan islami 1 kata. Yang mana berisi inspirasi nama bayi islami dengan arti terbaiknya.…
View On WordPress
#kumpulan bayi perempuan islam 1 kata#nama anak perempuan islam 1 kata#nama anak perempuan islam 1 kata dan artinya#nama bayi perempuan islami#nama bayi perempuan islami 1 kata#nama bayi perempuan islami 1 kata beserta artinya#nama bayi perempuan islami 1 kata dan artinya#Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata Dan Artinya Dari A-Z#nama bayi perempuan islami 1 kata terindah#nama bayi perempuan islami dan artinya#nama bayi perempuan islami satu kata
0 notes
Text
Gamya Rumi Lal Auf
Nggak terbayang deh sebelumnya, bisa memilih 4 kata untuk dijadikan sebagai nama anak kami. Memilih ribuan, mungkin jutaaan kata dari berbagai bahasa. Di awal kami sudah sepakati beberapa kriteria untuk menentukan nama anak kami, diantaranya: 1. Tidak panjang-panjang, cukup 3 kata. Tapi kenapa akhirnya jadi 4 kata, ya nanti saya ceritain deh xixixixiii.. 2. Unik, bukan nama yang pasaran gitu haha.. 3. Bukan kata yang ejaannya susah, nggak usah dicontohinlah ya wqwq.. 4. Ya tentu mengandung makna yang baik, no debate! Nama adalah doa. Karna waktu itu belum tau jenis kelaminnya, dimasa awal kehamilan kami sudah memulai untuk mencari calon nama-nama untuk anak kami. Yang didapati kebanyakan itu nama-nama untuk perempuan haha. Entah kenapa, nama-nama perempuan itu “indah-indah”. Baru deh, di usia kehamilan 18 minggu, kami fokus untuk mencari nama untuk bayi laki-laki.
Auf
“Kalau punya anak laki-laki, mau saya beri nama Auf.” Itu yang ada dalam benak saya, sejak tahu nama seorang sahabat Rasulullah, Abdurrahman bin Auf. Ditambah kisahnya yang mengagumkan sebagai seorang pedagang sukses, kaya dan dermawan. Masya Allah.
Dalam bahasa Arab, Auf memiliki arti orang yang berusaha, orang yang kuat usaha.
Rumi
Rekomendasi nama dari istri, awalnya nama Rumi terseleksi dalam list nama bayi perempuan. Lalu saya usulkan untuk jadi nama bayi laki-laki kami. Sempat didebat sih, “kan cewek banget namanya.” Kalau saya sih jelas, referensinya dari Jalaluddin Rumi, “dia penyair yang terkenal itu lho.” “Itu anaknya Ahmad Dhani juga namanya El Rumi.” Akhirnya disetujuhilah, wqwq
Semula saya kira kata Rumi berasal dari bahasa Arab, ternyata bukan. Tetapi secara Islami, Rumi artinya yang berkata indah tentang Tuhan.
Gamya
Awalnya tuh bukan Gamya yang terpilih, tapi pas istri coba merangkai-rangkai nama, terpilih satu kata yang dalam bahasa Sansekerta artinya nampak nyata. Saya bingung, nampak nyata itu pengharapannya pada anak itu apa? Hmm
Ngecek lagi daftar list nama dan artinya. Gamya.. wahh lucu juga ini, dari bahasa Sansekerta yang artinya tingkah laku yang baik. Bagus artinya xixixii..
Lal
Kan di awal inginnya cuma 3 kata doang nich, nah di sini problematiknya. Rangkaian nama Auf Rumi Gamya itu kalau dikulik, dibolak-balik itu nggak “berbunyi”. Semula kami memilih kata Al untuk menyambungkan kata-kata tersebut. Kata Al ini, nggak ada artinya sih, saya cari-cari juga nggak nemu artinya, hanya sebagai kata benda atau kata awalan dalam bahasa Arab. Gamya Rumi Al Auf. Oke, deal. Tapi saya masih belum puas, karena saya pikir sudah pasaran banget kata ini digunakan, haha..
Nyari-nyari lagi, akhirnya ketemu kata Lal, yang dalam bahasa Sansekerta artinya kasih sayang, Raja. Selain memiliki bunyi yang hampir sama dengan Al, kesemua kata jadi memiliki arti. Jadilah Gamya Rumi Lal Auf.
Gamya Rumi Lal Auf, lahir hari Sabtu, 18 September 2021. Pukul 11:48 dengan berat 3510 g dan panjang 49 cm.
5 notes
·
View notes
Text
Perempuan Itu Jatuh Cinta Diam-Diam
"Mbak, kalau regresi logistik terlalu cetek gak ya untuk proposal penelitian, aku kuali banget nih, terlalu jetlag kalau bikin kuanti dalam waktu terbatas," Kataku sambil bolak balik buku multivariate.
"Moderasi atau parsial aja lah, jangan regresi, kenapa kamu ga jadi expert kuali aja siih"
"Mbak bisa aja sih. Saya itu cuma beruntung, ya pengenlah bisa baca banyak ragam data, ga narrow minded gitu, bisa diajak ngomong apa aja,"
"Ya elah, tahu boleh, tapi expertnya kuali aja,"
"Kenapa ih, mbak ga mau ya kan ladangnya diambil saya?"
"Ya gaklah, kita kan sering tuh ngomong, 'fakhiii ajarin kuali dong, lalu dijawab kamu, mbak ajarin kuanti dong' tapi cuma ngomong karena kita tahu kita sedang fokus dulu di suatu keahlian, jadi fokus. Kita sedang merayap jadi fokus, diversifikasi itu nanti aja,"
"Duh, mbak, sekarang tuh masih jamannya positivistic, dicarinya peneliti yang bisa baca angka, kalau anak post-positivistik kayak saya belum banyak dicari,"
"Eh, Fakhi, pede an dikit ngapa. Kamu kan kerja keras, typical lulusan UGM, too humble. Songong itu modal hidup."
"Duh, ga penting lulusan UGM apa ga. Yang penting kerja keras. Oh ya, saya lagi ga aktivasi mode songong. Songong itu udah arti nama saya, jadi kayaknya saya perlu ubah nama saya biar ga ada elemen kata songongnya. Biar ga disebut bawakan orok."
"Emang nama kamu yang mana yang ada songongnya?" tanyanya.
"Fakhirah..."
"Emang apa artinya?"
"Orang yang bangga,"
"Bagus dong,"
"Iya, tapi orang yang bangga beda sama orang yang membanggakan,"
"Ya gapapa,"
"Nih mbak, varian artinya kalau di bahasa Arab, Fakhirah itu orang yang bermegah-megahan, orang yang membanggakan dirinya, orang yang gumedhe kalau kata orang Jawa."
"Haha, iya juga. Ya udah kita fokus riset, udah ambil data sana ke Gunung Kidul," kata atasan saya.
Tiba-tiba sebuah pesan masuk dari seorang kawan SMA yang membuat saya tersenyum dan terlempar ke masa lalu.
***
Kita akan selalu bisa menertawai kenaifan di masa muda kita, bukan begitu? Termasuk soal kisah saya dan kawan saya.
***
2019
"Hei, kenalan sama ponakanmu," Ponakan. Kata yang akhir-akhir ini sering mampir untuk menyebut semua bayi-bayi yang lahir dari teman sebaya.
Aku melihat foto bocah imut di layar kaca dan mengamat-amati bocah lucu ini. Dahinya berkerut.
"Iya ih, serius amat. Dahinya udah berkerut. Kecil-kecil sudah mikirin masyarakat nih, dia besok kayaknya ganteng, sholih dan cerdas,. Ulama dah," ketik saya di keypad ponsel pintar warna hitam saya.
"Ya doanya saja ya Onty," balas kawan saya yang kini sedang baru asyik-asyiknya menjadi ibu baru. Saya berharap dia nggak terkena baby blues atau post partum depression yang biasa terjadi bagi ibu hamil baru.
"Iya, onty doain biar jadi orang baik yang berguna untuk banyak orang," balasnya lewat aplikasi chat berlogo hijau itu.
Aku tertawa, "Ah, hidup ini kita emang nggak pernah tahu akan membawa kita kemana,"
Aku merenggangkan tangan dan kembali sibuk membaca sesuatu tentang regresi logistic. Salah satu metode yangs sering dipakai dalam statistika untuk membaca pengaruh variable. Psikologi adalah salah satu rumpun sosial yang sangat kuat budaya riset kuantitatifnya, setelah ekonomi. Konon demikian. Jadi kami juga harus bisa melakukan eksperimen. Konon lagi.
***
9 tahun lalu.
Dia sesenggukan di depanku.
Wajahnya pasi. Aku hanya bisa menunggunya selesai. Wajah putihnya memerah.
"Sudah, nggak usah dipikir, orang kayak gitu kok ditangisi, nggak worth" kataku menepuk-nepuk bahunya. Kita sedang berada di selasar asrama.
"Nggak tahu kenapa, rasanya perih banget. Aku nggak ngerti kenapa aku suka dia. Dia itu apa sih, bengal iya, nakal, tapi aku nggak ngerti setiap dia dihukum kok aku ikutan sakit," dia mengusap air matanya.
Aku menelan ludah tak habis pikir. Dalam semua kenyataan hidup, kadang ini terjadi, sebuah arah rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.
Temanku ini, sudah sholihah, baik, supel, dan aku tahu seseorang di struktur OSIS yang memegang tanggungjawab tinggi menyukainya, malah menyukai seorang kawan di ujung sana yang kerap kali kena hukum karena tingkahnya. Aku tidak mengatakan cowok ini bukan orang baik. Aku hanya bisa mengatakan, cowok ini bukan tipe orang yang harga dirinya dan imagenya terluka dengan menentang norma-norma sosial yang ada. Dia hanya, yah, menjadi dirinya sendiri, yang kadang tidak sesuai norma.
"Kita tahu, bahwa rasa suka itu wajar, kadang akan semakin menjadi dengan adanya pertemuan-pertemuan. Jadi, bertahanlah, nanti kita lulus SMA juga akan pisah. Nggak akan ketemu lagi. Dan kamu akan bertemu orang baru."
Rumusku sederhana, witing tresna jalaran saka kulina. Cinta karena terbiasa. Jadi yang harus dihilangkan adalah kesempatan untuk bertemu dan interaksi-interaksi yang tidak perlu. Yang harus diintervensi adalah itu. Rumusku sederhana, semua bisa hilang jika tidak dirawat. Maka, sejak SMA, itu saranku untuk teman-temanku. Jika ada cewek/cowok yang menghindarimu bisa jadi dia membencimu atau sebaliknya, menyukaimu. Ya, tapi terlalu sulit membedakannya.
"Iyaa, masih lama ya kita lulus SMA-nya," dia kembali mengusap air matanya.
Aku tertawa, ya elah, kita baru aja masuk.
Dan selama masa SMA dia berjuang untuk tidak menangis karena murid laki-laki itu.
"Katanya dia suka sama teman kita," dia melanjutkan pembicaraan.
"Iya, aku tahu, dia gak menutupinya," jawabku jujur.
"Iya, kita semua, satu sekolah tahu, wkwk. Terlalu blak-blakan. Bodoh ya aku, kenapa tetep suka,"
"Iya, emang bodoh,"
"Fakhiii kenapa jujur amat, ih kesel,"
"Ya gimana lagi, emang BODOH." Saya menunjuk ke kepalanya, "Pakai logika logikaaa, dibuang aja dia, ke laut. Urusin itu anak Osis yang suka kamu, dia juga terang-terangan,"
"Nggak mau, kan nggak suka, maaf ya Paki. Tapi, aku juga nggak bisa mengontrol suka siapa,"
Sebenarnya jawaban ini agak naif. Kita selalu punya set kriteria, minimal satu kriteria ada yang terpenuhi sehingga bisa masuk naik tingkat dalam strata dia bisa kita sukai.
"Ya udah, gimana lagi. Emang stupid, baru tahu aku kalau jatuh cinta emang bikin orang bodoh," kataku sambil geleng-geleng kepala.
"Awas kena kutukan, you may act more stupid than me, aku kutuk kamu," katanya bercanda.
Ya semoga aku punya penangkal kutukan itu.
Ah, masa remaja yang naif.
Dalam Islam, rasa suka nggak dilarang, yang dihukumi adalah bagaimana kita menindaklanjuti rasa suka kita dengan jalan yang sesuai aturan Islam atau nggak. Menceritakan beban emosinya menurut saya masih dalam batas wajar. Selama masih dalam batas aman.
***
"Dia dikejar-kejar cewek di Bimbel," kata temanku dalam suatu makan siang.
Kita sedang persiapan ujian perguruan tinggi. UN sudah selesai. Bagi yang tidak diterima jalur undangan biasanya akan melanjutkan perjuangan. Salah satunya bimbel.
Saya kebetulan satu bimbel dengan cowok itu. Tapi jadwal kita beda. Saya IPA dia ambil IPS. Jadi jarang melihat kejadian-kejadian langsung yang berkaitan dengannya.
"Gimana ceritanya?" tanya saya penasaran. Saya melirik sahabat saya yang ikut mendengarkan.
"Iya, ada cewek yang selalu minta dianter ke rumahnya, ngomongnya kayak gini, 'Bareng dong, kebetulan aku searah,' gitu. Sampai dia sembunyi dong di kamar mandi. Ternyata bengal-bengal gitu ketakutan lihat cewek agresif," celetuk yang lain.
Saya tertawa, bengal-bengal gitu, saya tahu si cowok itu masih menganut nggak pacaran. Ya cukup islami lah.
Sahabat cewek saya yang menyukainya ikut tertawa, tapi saya tahu. Dia sedang meringis kecil. Sudah obrolan ke sekian soal daya pikat cowok itu di antara kaum hawa.
"Dia dulu jaman SMP juga idola para cewek-cewek sih," kata teman satu SMPnya.
Aku tertawa saja mendengar biografi dia masih berlanjut dibahas sambil melirik ke sahabatku yang satu itu. Semoga dia baik-baik saja. Sudah kesekian kali, saya mendengar cowok itu dikejar cewek-cewek agresif, haha.
***
6 tahun lalu
Pengumuman SBMPTN dan pengumuman sebaran alumni di Perguruan Tinggi.
"Kamu tahu ngaaaaak?" sebuah chat masuk darinya.
"Apa?" tanyaku singkat. Belum tertarik.
"Dia...dia...Dia satu kompleks kuliah denganku, tanggungjawab, katanya kita tidak akan bertemu lagi, mana teorimu," dia merajuk.
"Duh, gimana ya, aku juga nggak tahu ternyata meski beda jurusan dia keterima di jurusan itu, aku juga ga tahu kalau dia milih univ yang sama denganmu." Aku langsung ngeh kalau itu dia."
Aku tahu kadang takdir itu lucu. Saat kita ingin berlari menjauh, kadang dia mempermainkan kita. Dari sekian banyak nasib yang harus bersilangan, mengapa harus mereka.
"Huhu, aku kemarin ketemu pas daftar ulang, dia masih dengan jaketnya, aku tahu itu dia."
"Gimana perasaanmu?" Jawabku cepat.
"Hem, so far, undercontrol,"
"Sabar yaa, nanti kalau udah mulai kuliah kan jadwalnya nggak sama," jawabku menenangkan.
"Semoga demikian..." Ketiknya cepat.
"Kamu gimana, are you okay?" dia bertanya balik.
"I am good," kupikir demikian. Sementara aku belum tahu akan mendarat di mana.
***
"Aku di PM dia," katanya.
"Urusan apa?" tanyaku.
"Buku tahunan, baru jadi, dia jadi PJ untuk alumni daerah kampusku," ketiknya.
"Oh, jadi ketemu?" Aku penasaran bagaimana perasaannya saat ketemu.
"Iya, kalau kamu nanya aku gimana, aku baik-baik saja,"
"Yang bener?"
"Bener,"
"Kamu masih suka dia?"
"Em... masih, tapi samar-samar,"
"Aku bilang apa. Nanti juga hilang sendiri kalau nggak ketemu lagi. Kamu masih sering ketemuan, papasan di koridor?"
"Yaa sesekali... tapi aku udah nggak apa-apa," katanya lagi. Aku pikir dia sudah bisa mengontrol.
"Baguslah," kataku turut mendoakan dia.
***
5 tahun lalu.
Undangan pernikahan datang dari laki-laki itu dengan temanku yang lain. Salah satu perempuan tercantik di angkatan kami.
"Hei, are you okay?" aku buru-buru mengechatnya begitu aku mendapat undangan itu secara resmi.
"Sejujurnya aku lega, sebenarnya sudah lama sih rumornya, kamu aja yang nggak tahu,"
"Lega kenapa? Mungkin bukan karena aku nggak tahu, tapi you just pay more attention to every news regarding him," jawabku.
"Aku nggak kepo kok," katanya defensive
"Aku nggak bilang kamu kepo,"
"Iya, aku tahu aja," katanya, masih defensive.
"Hem wkwk, aku tahu sih, aku juga nggak terlalu tanya-tanya kabar yang lain, cuma emang kadang ada muncul satu dua info dari pembicaraan dengan teman-teman, wk." aku memutuskan untuk nggak terlalu menyerangnya.
"Nah" katanya senang aku berada satu pihak dengannya.
"Tadi kenapa lega?" Aku bertanya-tanya.
"Ya nggak apa-apa, kalau jadi suami orang artinya emang ga ada celah harapan,"
"Istri kedua, ketiga, keempat?" celetukku.
"Sial," dia langsung misuh.
Lega. Tentang kelegaan.
Aku belajar sesuatu hari itu, bahwa tidak selamanya mendengar pihak yang kita sukai menikah dengan orang lain menjadi sumber rasa sakit. Bisa jadi itu kabar baik. Kabar pembebas. Karena, kita bisa memperjelas dan melandaskan harapan. Harapan muncul karena ada posibilitas.
Posibilitas hilang. Harapan kita karamkan.
Dan kita merasa lega.
***
Pada saat itu aku belajar bahwa selama ini pembicara tentang suka menyukai, biasanya hanya untuk meringankan beban rasa di antara teman-teman perempuan saya. Karena emosi itu memiliki energi yang tidak kecil. Seperti marah, sebal, perasaan suka itu juga memiliki energy yang besar.
Di antara ta'lim dan kajian, di antara amanah organisasi, di antara seabreg kitab yang sedang dikaji. Kadang melepaskan salah satu energi itu perlu, maka dengarkan saja temanmu yang curhat.
Sebab, kita sama-sama tahu, pembicaraan ini hanya untuk melepas beban. Serius atau tidak biar takdir yang menjawab.
***
Hari ini.
Aku melihat nama murid laki-laki itu di sebuah media. Dia memutuskan menjadi fotografer dan jurnalis. Aku tersenyum. Siapa yang menyangka, kebengalannya dahulu, membawanya menjadi orang yang berani menerjang medan-medan sulit yang banyak membuat para jurnalis berpikir ulang. Namun, dia adalah salah satu yang pemberani. Anaknya sudah dua. Istrinya adalah temanku.
Sementara sahabatku kini kulihat menggunakan foto profil dengan suaminya, yang tidak kenal sama sekali pada awalnya. Lalu, akhir-akhir ini berubah menjadi foto anaknya.
***
Kita akan mengenang hari itu, semoga dengan tertawa, karena menertawai kenaifan kita.
Untuk kalian, yang sedang jatuh cinta, nikmati saja, rasa sakitnya, rasa gugupnya, panas dinginnya, dalam koridor yang tepat. Kita tidak pernah dilarang jatuh cinta. Tapi, bagaimana perilaku dalam menindaklanjutinya yang akan dihukumi.
Sekali lagi, saya menulis ini sambil tertawa, kita akan selalu bisa menertawai kenaifan kita di masa lalu. Salah satunya, jangan serius-serius kalau jatuh cinta dan belum bisa menyeriusinya. Kita akan menertawainya suatu saat di masa depan.
Masa-masa ini akan kita tertawai juga. Saya akan menikmati obrolan-obrolan di antara kami. Sebab, suatu saat akan berlalu juga.
2 notes
·
View notes
Text
Makna Nama Bayi Perempuan Islami 3 Kata Berikut Syahdu & Cantik Banget
Makna Nama Bayi Perempuan Islami 3 Kata Berikut Syahdu & Cantik Banget
Rangkaian nama bayi merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan oleh orangtua sebelum anak dilahirkan. Apalagi anak tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri dan merupakan harapan baru bagi ibu dan ayah.
Nama adalah doa yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Oleh karena itu, memberikan nama bayi tidaklah mudah karena akan digunakan seumur hidup oleh anak nantinya. Merujuk kepada…
View On WordPress
0 notes
Text
Kumpulan Rangkaian Nama Bayi Perempuan Turki 3 Kata
Kumpulan Rangkaian Nama Bayi Perempuan Turki 3 Kata
Nama Bayi Perempuan Turki 3 Kata – tanyanama.com. Turki merupakan sebuah negara yang berada di Eurasia atau terletak diantara benua Eropa dan Asia. Dinegara ini mayoritas penduduknya beragama islam, tak heran jika nama islami kerap menjadi andalan para orangtua dalam menamai anak perempuannya.
Nah, nama dari bahasa turki ini pun menjadi salah satu yang paling terfavorit. Karena selain masuk dalam…
View On WordPress
#gabungan nama wanita turi disertai artinya#nama anak perempuan dari turki tiga kata#nama bayi perempuan turki 3 kata#pilihan nama turki perempuan dalam 3 kata#rangkaian nama bayi perempuan asal turki terlengkap
0 notes
Text
Nama untuk Bayi Perempuan Islam dan Artinya
Setiap pasangan muslim yang telah dikaruniai anak, laki-laki ataupun perempuan, hendaknya memilih nama untuk bayinya dengan nama-nama Islami yang baik. Sebab, hampir sebagian besar percaya, bahwa nama adalah sebuah kata mengandung doa dan harapan yang senantiasa disematkan kepada anak untuk kebahagiaannya kelak.
Dalam ajaran Islam, agama telah mengajarkan kepada umatnya agar hendaknya para orangtua memilih nama bayi untuk perempuan yang Islami untuk anak perempuannya, demikian juga untuk anak laki-lakinya. Jika namanya baik, maka niscaya sang anak akan selalu mendapatkan kebaikan, begitu pula sebaliknya. Berikut ini kami memiliki beberapa daftar nama bayi untuk perempuan Islam yang bisa Anda jadikan inspirasi.
Inspirasi Nama untuk Bayi Perempuan Islami
Ketika memilih nama bayi untuk perempuan, hendaklah yang diutamakan memilih nama-nama yang mudah diucap dan baik artinya. Orang tua muslim juga dianjurkan untuk menggunakan nama-nama bayi yang ada hubungannya dengan Rasulullah S.A.W., junjungan besar umat muslim. Misalnya, seperti nama sahabat-sahabat nabi, nama-nama keluarga nabi, nama istri-istri nabi, nama anak-anak nabi, nama anak-anak dari sahabat-sahabat nabi, dan lain sebagainya.
Baca juga: Masalah yang sering dialami ibu menyusui
Sebagai contoh, nama Aisyah yang merupakan nama salah satu istri Rasulullah S.A.W. yang dikenal dengan kecerdasan dan kecantikannya. Aisyah ra, termasuk salah satu istri yang paling dicintai nabi dan termasuk dalam jajaran orang-orang yang paling banyak meriwayatkan hadits bersama Abu Hurairah dan yang lainnya. Sepeninggal nabi, Aisyah aktif melanjutkan perjuangan nabi dalam berdakwah menyampai kan ilmu ajaran Islam.
Contoh nama lainnya, Khadijah. Ia merupakan istri nabi yang pertama yang lahir dari keluarga terpandang dan bergelimang harta, namun ini semua tidak membuatnya menjadi pribadi yang sombong. Ia sangat rendah hati dan mampu menjaga kesucian dirinya. Tak hanya itu, saat kedua orangtuanya meninggal dan menjadi yatim-piatu, Khadijah justru menjadi perempuan mandiri yang tidak lantas berfoya-foya dengan harta peninggalan orang tuanya. Ia justru menjadi wanita karir sukses. Kedua kisah ini istri nabi ini, bisa menjadi inspirasi untuk memberikan nama pada bayi perempuan Anda agar kelak memiliki pribadi yang demikian.
0 notes
Text
Inilah Mengapa
Nama adalah sebuah doa. Doa dari mereka yang merindukan kehadiran tambahan satu lagi keluarga baru. Harapan bagi sosok baru yang akan mengisi bagian kehidupan mereka. Baginya doa adalah sebuah harapan yang dirangkai dengan sangat indah. Karenanya pemberian sebuah nama adalah hal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Nama adalah doa untuk setiap ruh yang bernyawa. Nama adalah harapan untuk generasi baru yang akan terus tumbuh dan mendewasa.
Namanya Anggita Mawaddah Simanjuntak. Nama ini lahir dari kesepakatan dua keluarga. Figur keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Lahir dengan ukuran maksimal seorang bayi, yaitu 40 kg dan panjang 37 cm. Tepat pada tanggal 1 April 1996 di kota Rantauprapat, kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara pada pukul 01.00 WIB dirinya pun menangis menatap dunia. Terisak disertai dengan senyuman keluarganya yang tampak sumringah dalam khayalannya.
Pun saat ayah mulai menceritakan kembali riwayat pengesahan nama itu. Sejarah rangkaian kata yang tercantum selalu mengikuti dirinya, kemanapun dan kapanpun. Dalam keheningan malam bersama kopi dan hujan, ayah suka sekali mengenang saat yang bagi ayah pun terlebih baginya menyejarah nan berharga. Begitulah cara ayah membuat putrinya begitu semangat untuk bermimpi. Doa dan harapan yang ayah dan seluruh keluarga sematkan dalam namanya. Nama yang hingga kini menghadirkan banyak kisah. Nama yang membuatnya bersyukur atas kasih sayang mereka, dan nama yang selalu dia bawa bersama doa dan harapan mereka.
Keluarga ayah asli keturunan batak. Begitu kuat menjaga budaya dan adat istiadat. Berasal dari kampung pegunungan yang asri di tanah Sipirok.
“Namanya Anggita saja, biar nanti jadi perempuan batak yang hebat dan berpengaruh. Walaupun anak terakhir, dia akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak manja” begitulah penyampaian akhir keputusan nama yang diberikan oleh keluarga batak yang dicetuskan oleh kakek.
Anggita itu artinya adik kita. Namun, doa dan harapan yang menyertai nama itu lebih bermakna. Panjang dan meluas tuk segera menjelma dalam jiwa dan raga.
Keluarga ibu asli keturunan melayu. Lebih menjaga sisi rohani ketimbang budaya. Namun, tetap saja masih lestari asal tidak bertentangan dengan agama. Berasal dari daerah pesisir pantai desa Perupuk, kabupaten Batu Bara.
“Namanya Mawaddah saja, semoga menjadi muslimah yang hebat. Selalu bersikap penuh cinta dan senantiasa menjaga kesucian dirinya. Buah cinta di keluarga ini yang nantinya akan selalu membanggakan keluarga dan bermanfaat bagi ummat” begitulah penyampaian akhir keputusan nama yang diberikan oleh keluarga melayu yang keseluruhannya dipilihkan oleh kakek.
Sehingga terangkailah nama itu dengan penambahan marga di belakangnya. Marga adalah hal yang wajib untuk dipakai mengikuti nama bagi keluarganya. Lengkap sudah, begitulah sejarah namanya.
Ya, dialah Anggita Mawaddah Br. Simanjuntak. Itulah yang tertuliskan di KTP-nya.
Simanjuntak adalah sebuah marga dari suku batak. Samalah dengan Siahaan, Pohan, dan Hutagaol. Terbawa oleh kakek yang menikah dengan marga Pasaribu. Namun, karena prinsip batak ialah patrilineal yaitu mengikuti garis keturunan laki-laki maka dari pernikahan tersebut marga yang dipakai oleh anak-anaknya adalah marga dari sang bapak.
Simanjuntak adalah Batak Toba. Keluarganya berasal dari tanah Sipirok. Namun, pernikahan kakek dan nenek membuat tanah itu kian menjadi terasing baginya, sebab setelah menikah kakek dan nenek merantau ke Rantauprapat.
Hingga kini, masih hal yang langka menemui marga Simanjuntak telah memeluk agama Islam. Jelas saja, dari puncak atas pohon silsilah raja Simanjuntak adalah beragama non Islam. Kakeknya kakek atau empat generasi diatasnya memilih untuk masuk Islam. Suatu kesyukuran yang tak berhingga baginya dapat terlahir sebagai seorang muslim. Dapat merasakan udara napas islami dari sejak masih dalam kandungan. Tumbuh dan mendewasa di rumah dan lingkungan yang menjadikan Islam sebagai pilihan.
Namun, bukan hal yang tak biasa jika banyak yang terperanjat dengan raut kaget ketika mengetahui bahwa dia adalah suku Batak dan bermarga Simanjuntak. Terang saja, sudah dapat diketahui sebab musababnya. Dia telah menyadari bagaimana pandangan tak sedap itu hanya berasal dari kain yang menempel dan menutupi kepalanya. Terlebih lagi, kain tersebut lebih panjang dari biasa yang sering mereka lihat. Menanggapi sikap tersebut, dia lebih memilih untuk hanya bereaksi dengan senyuman.
Contoh paling biasa, saat bertemu dengan seseorang di jalan. Tak sengaja dia harus menghentikan langkahnya karena seseorang tersebut menanyakan sebuah alamat. Ketika dia telah menjelaskan alamat yang dituju, percakapan sederhana itu kembali terurai dengan naskah yang sama.
“Terima kasih ya, mba. Namanya siapa ya?” pertanyaan abadi yang akan terus berulang. Pertanyaan yang sudah terbayang pasti apa hasilnya setelah dia menjawab pertanyaan tersebut.
“Nama saya Anggita Mawaddah Simanjuntak” jawabnya seperti biasa dengan senyuman.
“Loh.. kamu orang Batak ya? Sukunya Simanjuntak?” pertanyaan spontan yang sudah jitu dia prediksi.
“Iya bu..” jawabnya lagi dengan senyuman.
“Wah.. saya baru tahu Simanjuntak ada yang Islam” pernyataan terakhir dengan wajah kaget dan ungkapan batin yang tak dapat diterjemahkan.
Dia hanya tersenyum dan tak ambil pusing. Biarlah, sejatinya kan ketika kita bertemu seseorang akan terjadi dua hal, entah untuk memberi atau menerima. Kini, bagiannya adalah memberi. Ya, memberi informasi baru kalau perkembangan Islam telah meluas, dan kabarnya pun kebangkitan Islam telah semakin dekat.
—
Sejak masih kecil, ayah dan ibu telah mengajarinya untuk menjadi pribadi yang rapi dan disiplin. Semua buku sekolah harus tersampul dan diberi identitas diri, berupa nama dan kelas. Ayah dan ibu membagi tugas, untuk perihal menyampul dilakukan oleh ibu dan menuliskan nama dan kelas dikerjakan oleh ayah. Itu berlaku untuk semua buku, buku tulis dan buku bacaan. Bukan hanya buku bacaan sekolah, buku bacaan sehari-hari pun sama perlakuannya. Namun, hal tersebut hanya terjadi sampai usianya 10 tahun. Setelah itu, semua dia lakukan secara mandiri. Ya, kebiasaan ayah dan ibu telah menular sempurna pada dirinya. Tanpa suruhan pun, dia tidak akan tenang jika belum beres proses penyampulan dan pelabelan identitas buku tersebut.
Tak hanya itu, seragam sekolah juga diwajibkan untuk bernama di sisi baju yang tak bersaku. Nama yang menempel dikain hitam dengan tulisan berwarna putih dijahit sendiri oleh ibu.
Untuk kedua urusan tersebut, namanya tak lagi bertuliskan dengan lengkap. Namun terjadi pemendekan pada bagian tengahnya. Anggita M. Simanjuntak.
“Yah.. kok namanya dituliskan gini aja sih, kenapa ga ditulis semuanya aja?” tanyanya meminta kejelasan.
“Terlalu panjang nang, ga muat nanti di buku dan seragam sekolahnya” jawab ayah coba menjelaskan.
“Kan mawaddah artinya bagus yah, kenapa ga marganya aja disingkat?” tanyanya lagi masih tak menerima penjelasan pertama.
“Memangnya kamu mau dikira bermarga lain, misal Siregar, Situmorang, Sihombing, atau yang lainnya dengan huruf awalnya S?” ayah bertanya balik.
“Ya ga mau la yah, aku pasti kenalin margaku apa ke mereka” sahutnya lagi dengan cepat.
“Ya sudah daripada kamu harus kenalin satu-satu, kan lebih baik ditulis marganya dengan lengkap aja” jelas ayah lagi dengan sabar.
Dia kurang setuju akan penjelasan ayah. Baginya tak masalah kalau sekedar mengenalkan marga agar orang lain tidak salah kira. Hanya sebentar saja, takkan menghabiskan banyak waktu. Bahkan merupakan suatu hal yang membanggakan karena senantiasa memperkenalkan marga yang begitu berharga dalam suku Batak.
Dia mengernyitkan dahi dan matanya menerawang. Namun, untuk satu penjelasan yang menjadi terakhir ini, dia pun akhirnya menerima.
“Inang, dalam suku kita, marga itu adalah hal yang paling penting. Lebih berharga daripada nama yang tertulis di depan. Nanti ketika sudah dewasa, namamu juga akan lebih singkat lagi yaitu A.M Simanjuntak. Seperti nama ayah, A.R Simanjuntak. Orang akan mengenal kamu dengan margamu, bukan namamu, nang. Seperti ayah, di kantor dipanggilnya Pak Simanjuntak. Makanya, karena pentingnya marga maka tidak boleh disingkat” jelas ayah panjang lebar hingga membuat putrinya mengangguk tanda paham dan menerima penjelasan.
—
Dia semakin bertumbuh. Doa dan harapan yang tersimpan dalam namanya senantiasa mengiringi langkahnya. Hingga tibalah saat dia mulai terusik oleh sesuatu peristiwa.
“Coba panggilkan Anggita M. Simanjuntak” pinta seorang guru pada salah satu siswanya.
Guru tersebut tak mengajar dikelasnya, namun memiliki keperluan untuk menanyakan perihal konten mading. Nama yang tertulis pada artikel yang dia tulis ialah nama yang telah disingkat menjadi Anggita M. Simanjuntak. Tak lama kemudian, dia pun telah sampai di ruangan dimana sang guru menunggunya.
“Kamu Anggita M. Simanjuntak?” tanya sang guru dengan raut wajah seperti biasa yang dapat dia tebak munculnya berlebihan hanya karena kain penutup kepalanya.
“Iya bu, benar. Saya Anggita Mawaddah Simanjuntak” jawabnya dengan senyuman.
“Owalah saya kira kamu bukan Islam” desah sang guru pelan namun dengan frekuensi suara yang masih dapat terdengar di telinga.
Dia hanya membalas dengan senyuman. Ya seperti biasa. Ilmu ini benar-benar dia pelajari dari sang ayah.
“Tidak perlu mengatakan semua yang kita tahu, meskipun kita begitu ingin. Tahanlah, karena ada waktu kapan kita harus mengatakannya. Pun tidak perlu menyalahkan apa yang disampaikan oleh orang lain jika kita belum memahaminya. Terimalah, sampai kita mengetahui kebenarannya”(Ayah).
—
Pun, lebih terganggu lagi dengan kisah yang memberi bekas permanen kelihatannya.
“Lihat deh, kok nilai ku kecil banget dibanding mereka ya?” tanyanya pada salah satu sahabatnya.
“Lah iya, kok bisa ya? Padahal jawaban kita hampir sama semua kan? Mungkin melihat namamu di absen kali git, dikira kamu non Islam” jawab sahabatnya sambil melihat perbedaan nilai yang cukup signifikan diantara mereka.
Semester berikutnya pun tiba.
“Alhamdulillah, nilainya naik. Alhamdulillah” syukurnya tanpa henti sambil memegang lembar nilai semester.
“Tuh kan git, kayaknya bener deh gara-gara bapaknya ga kenal nama kita satu kelas. Terus, karena namamu disingkat ya bapaknya bisa aja kan ngiranya kamu itu non Islam git..” ungkap sahabatnya sambil mengingat perbedaan nilai di semester lalu.
Hal itu pun terjadi berkat sang sahabat yang segera bertanya pada sang guru dan menceritakan kebingungannya.
Tak berhenti disitu. Adalagi yang hampir sama dengan nuansa berbeda.
“Wah hebat git, hampir sempurna gitu. Nilai 99. Semester lalu 95, eh sekarang semakin naik aja” celoteh sang sahabat yang sibuk membandingkan nilai semester yang baru saja dibagikan.
“Kok aku merasa ga sesuai ya, masa iya sih segini. Banyak loh yang paling bisa dari aku. Yang paling jago hal ini aja nilainya lebih rendah. Aku merasa ada yang ga beres deh” jawabnya dengan keresahan.
“Eh git, mungkin aja gara-gara jiwa nepotisme kalian lagi on.. Bapaknya kan juga Simanjuntak. Ya itung-itung untuk keluarga apa salahnya ditinggikan heheh..” cengir sang sahabat dengan santai.
Keresahan menyelimutinya. Tak berterima dengan penilaian yang tidak sesuai karena lebih rendah dengan sebenarnya. Pun ternyata hatinya lebih tak berterima dengan yang lebih tinggi. Serba salah.
—
Lambat laun, waktu telah mematangkan pola pikirnya.
“Pokoknya, mulai sekarang dimanapun dan kapanpun namaku tertulis harus lengkap. Ya pokoknya harus lengkap” batinnya ketika telah lulus dari bangku sekolah menengah atas.
Namun, tetap saja. Selalu ada komentar akan setiap tindakan.
“Kenapa harus lengkap sih git? Cuma absen ngitung jumlah aja kok” celoteh beberapa temannya yang merasa berlebihan setiap kali dia menuliskan dengan lengkap namanya.
Seperti biasa, senyuman mampu menetralkan segala rasa. Walau hati berkecamuk untuk membalas agar semua jelas, tapi tawaran diam lebih manis untuk menepis teriakan. Hanya mencoba untuk tak mengulas kembali peristiwa yang hingga kini masih terus membayang.
- JAT-26, menerima ide untuk menuangkannya dalam tulisan.
25 April 2017
2 notes
·
View notes
Text
Kumpulan Nama Bayi Perempuan Islami 3 Kata, dari Awalan A hingga Z Beserta Arti
Kumpulan Nama Bayi Perempuan Islami 3 Kata, dari Awalan A hingga Z Beserta Arti
Dailymail.co.id, Jakarta Nama bayi merupakan salah satu hal yang harus dipikirkan oleh orangtua pada anak sebelum melahirkannya. Apalagi anak tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri dan merupakan harapan baru bagi ibu dan ayah.
Nama adalah doa yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Oleh karena itu, memberikan nama bayitidaklah mudah karena akan digunakan seumur hidup oleh anak nantinya.…
View On WordPress
0 notes
Text
New Post has been published on Kesehatan Ibu Hamil
New Post has been published on https://is.gd/pu5r48
Nama Bayi Kembar Perempuan Islami Terbaik Untuk Buah Hati Tercinta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Ajaran Untuk Memberikan Nama Bayi Islami Perempuan Yang Bagus
Nama merupakan identitas bagi seseorang yang dapat mencerminkan perangai, sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Nama juga dapat diartikan sebagai sebuah doa yang mengandung harapan dan sugesti positif bagi pemiliknya terutama bagi seorang perempuan.
Oleh karena itu memberi nama bayi Islami perempuan yang baik merupakan kewajiban bagi orang tua yang menginginkan dan mendambakan putrinya tumbuh menjadi anak yang shalihah, cerdas, sehat jasmani dan rohani serta berbakti kepada kedua orang tua, agama, nusa dan bangsa.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Tidak terkecuali kewajiban orang tua untuk memberi, nama bayi Islami perempuan. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda “Sesungguhnya kelak pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Karenanya, maka bagusilah nama kalian” (H.R. Abu Dawud).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Makna tersirat anjuran untuk memberikan nama bayi Islami perempuan yang baik dalam hadits ini juga meliputi amanah untuk memberi nama bayi islami perempuan sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam hadits yang bersumber dari sahabat Abdullah bin Umar RA Rasulullah saw sendiri pernah mengganti nama anak perempuan sahabat ‘Umar ra yang bernama ‘Ashiyah (orang yang maksiat) dengan nama Jamilah (yang cantik) “Dari Ibnu ‘Umar ra, sesungguhnya anak perempuan ‘Umar ra dulu dinamai ‘Ashiyah, kemudian Rasulullah saw menamainya dengan nama Jamilah”. (H.R. Muslim).
Referensi Nama bayi Kembar Perempuan Islami
Kehadiran bayi kembar merupakan sebuah anugrah terindah bagi setiap keluarga, untuk itu hendaknya bagi ayah dan bunda yang berkemungkinan mempunyai bayi kembar terutama jika bayi kembarnya perempuan, haruslah menyiapkan sepasang nama bayi kembar perempuan untuk sang buah hati tercinta. Baca Juga Nama Bayi Laki-laki islami.
Berikut ini akan disajikan referensi nama bayi kembar perempuan Islami yang bisa dijadikan rujukan antara lain:
Amalia dan Amalina yang artinya perbuatan.
Andriana dan Indriana yang artinya wanita yang bijak dalam bercakap atau percakapan.
Deviana dan Deviandra yang artinya penuh kasih sayang.
Kalyana dan Kalyani yang artinya beruntung.
Odellia dan Odellina yang artinya kaya.
Patma dan Puspita yang artinya bunga.
Rafani dan Rafania yang artinya bahagia atau kaya.
Contoh di atas adalah nama bayi kembar perempuan yang sama dalam makna dan kata. Namun, masih banyak lagi contoh referensi nama bayi kembar perempuan yang bisa dijadikan pilihan untuk buah hati kembar bunda yang cantik dan manis antara lain sebagai berikut:
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Abidah, artinya, ahli ibadah dan abiyyah, artinya terhindar dari perbuatan tak terpuji.
Adena, artinya Indah, dan Adelia, artinya mulia.
Afifah, artinya perempuan suci, dan Aliyah, artinya, perempuan yang tinggi.
Arsanti, artinya berhati gembira, dan Arisanti, artinya berhati lemah lembut.
Candragitha, artinya, bulan lagu atau nyanyian, dan Candraningtyas, artinya, hati yang seterang rembulan.
Erinna, artinya damai, dan Erlinda, artinya
Calllia, artinya cantik atau indah dan Callyasta, artinya kecantikan yang luar biasa.
Fathina, artinya kebijaksanaan dan Fathiyya, artinya keberuntungan.
Hamida, artinya selalu memuji Allah, dan Hanifa, artinya selalu berpegang pada kebenaran.
Hana, artinya kasih sayang, dan Hani artinya Rezeki.
Jinan, artinya surga, dan Jihan, artinya megah atau berkelakuan baik.
Fadhila, artinya luar biasa dan Faiza, artinya kemenangan.
Jamilah, artinya cantik, dan Jalilah, artinya agung.
Laila, artinya kekasih, dan Liya, artinya memperoleh kemenangan.
Latifa, artinya lembut, ramah , elegan, dan Latika, artinya elegan .
Lisa, artinya berbakti kepada Tuhan dan Lina, artinya lembut, alami, bersih.
Maharani, artinya ratu atau permaisuri, dan Mahardika artinya kemenangan.
Nafisah, artinya mulia, dan Nazihah, artinya jujur.
Rangkaian Nama Bayi Kembar Perempuan Islami Terbaik Untuk Buah Hati Bunda.
Berikut ini akan disajikan nama bayi kembar perempuan Islami yang bisa dijadikan referensi bagi bunda yang saat ini sedang mencari nama yang cocok untuk sang buah hati tercinta antara lain:
Alisha Corinna Emery, artinya seorang gadis mulia, pemimpin yang baik hati dan Alisha Nathania Yocelin, artinya perempuan pemberian Tuhan yang lemah lembut dan riang gembira.
Dewi Ratna Basmallah, Artinya, perempuan yang cantik bagai permata yang memulai sesuatu dengan bismillah dan Deshi Mutiara Basmallah, artinya, perempuan yang bagaikan mutiara makmur yang memulai segala sesuatu dengan bismillah.
Fadhilah Ikbar Saffanah, artinya, anak perempuan yang cantiknya luar biasa dan mengagumkan bagaikan mutiara, dan Faiza Hija Azhaar, artinya, putri yang cantik bagaikan bunga dan selalu mendapatkan kemenangan dalam hidupnya.
Arsanti Pramusita Putri, artinya perempuan yang berhati gembira dan berkelapangan hati dan Aresanti Pramudita Putri, artinya, perempuan yang pandai dan berhati lemah lembut.
Intan Nada Rahmatiani, artinya perempuan yanb bagaikan embun intan yang penuh rahmat dan Lulu Fiona Rahmatiani, artinya perempuan yang bagaikan mutiara terang yang penuh rahmat.
Jelita Ayu Kirana, artinya perempuan yang bercahaya cantik jelita dan Linda Ayu Kirana, artinya perempuan dengan sinar cantik dan Indah.
Patma Ayu Amalina, artinya perempuan yang cantik perbuatannya seperti bunga yang indah dan Puspita Salma Amalia, artinya perempuan yang selalu selamat perbuatannya laksana bunga.
Salma Abshari Rahmatiana, artinya perempuan yang memiliki mata hati yang mensejahterakan dan penuh rahmat, dan Silmi Abshari Rahmatiani, artinya perempuan yang memiliki mata hati yang mendamaikan dan penuh rahmat.
Ulfa Amanda Azizan, artinya, perempuan mulia serta pemberani yang pantas untuk dicintai dan Ulfi Karamina Casimira, artinya perempuan bersahabat, murah hati dan pembawa kedamaian.
Zahida Laila Muthmainah perempuan sebagai kekasih yang rendah hati dantenteram dengan Zahira Laila Muthmainah, artinya perempuan sebagai kekasih yang membawa cahaya ketenangan.
Winda Amalina Khairani, artinya perempuan pemburu harapan kebaikan dan Winna Alya Nabila, artinya perempuan yang menjadi sahabat mulia dan cerdas.
Itulah beberapa rekomendasi nama yang cocok untuk nama bayi kembar perempuan bunda. Pilihlah nama yang paling baik dan bagus untuk sang buah hati tercinta agar bisa menjadi doa positif yang akan mengantarkan langkah hidupnya menuju kesuksesan karena kesuksesan seorang anak itu tak terlepas dari doa kedua orang tuanya.
Terkhusus bagi bunda yang melahirkan bayi perempuan kembar, hendaknya memilihkan nama yang cocok antara satu sama lain agar kedua sodara kembar tersebut bisa saling melengkapi dalam tiap perjalanan hidup yang mereka lalui. Tentunya Nama bayi kembar perempuan Islami pilihanlah yang akan menjadi doa positif untuk sang buah hati tercinta. Baca juga: dzikir dan doa ibu hamil.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Jika bunda menginginkan bayi kembar perempuannya memiliki karakter seperti tokoh-tokoh yang berpengaruh sepanjang sejarah Islam, carilah nama bayi kembar perempuan Islami dari nama tokoh yang cocok untuk buah hati bunda. Selamat mimilih nama terbaik untuk puteri yang tercinta.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
0 notes
Text
Sebutan Bayi Hawa Menurut Islam
Telah menjadi sebuah kepastian sekiranya tiap orang tua pasti akan memberikan nama bayi perempuan dan laki-laki yang bagus. Tidak cuma sebagai doa, nama juga mengajari kita untuk memulai tiap-tiap hal dengan kebaikan. Nama yang baik akan memberikan ilustrasi perihal kehidupan yang bagus pula. Bagaimanapun banyak orang percaya nama bayi juga sebagai kemauan orang tua. Pentingnya memberikan nama yang baik tidak lepas dari kenyataan bahwa nama ini akan diterapkan oleh si bayi sepanjang hayatnya, untuk itu memberikan nama yang bagus dan membawa pujian pada buah hati-buah hati tentu menjadi hal penting yang sepatutnya diperhatikan oleh setiap orang tua. Berikut akan dibahas teladan nama yang bagus untuk bayi perempuan. Selain memberikan arti dan doa tersendiri, di zaman kini ini, orang tua juga patut menyesuaikan nama opsi mereka layak dengan masa modern. Semisal saja untuk nama bayi perempuan, bisa dipilihkan Azmya Sabira Zaskia. Azmya artinya diberkati Allah, Sabira mengandung makna pagi hari sebagai penanda si bayi dilahirkan di waktu pagi, dan Zaskia artinya suci. Penggabungan nama bayi perempuan juga sebaiknya melihat panjang nama si anak. Memberikan nama yang https://duniamuslim.co/nama-nama-bayi-perempuan-islami/ terlalu panjang juga bukan sebuah rekomendasi sebab akan sulit dihafal dan menyulitkan administratif anak di masa yang akan datang. Banyaknya contoh arti nama bayi perempuan yang dapat ditemui di dunia online mesti disertai pemahaman kata yang dipilih. Tiap-tiap orang tua yang akan memilihkan dan memadukan nama tertentu wajib tahu maknanya secara jelas dan pasti. Kadang, nama itu juga bisa diambil dari sebagian bahasa yang berbeda contohnya dari Arab, Syria,Inggris, ataupun memadukan nama dengan kebiasaan asal si si kecil yakni Indonesia. Apapun alternatif orang tua patut didasarkan pada fakta bahwa nama bayi yakni lambang, doa, dan pengharapan dari tiap orang tua atas hidup si anak. Banyak buku dan berita di media online yang bisa diwujudkan referensi dan tolok ukur dalam pemilihan nama yang pas dan pantas untuk kebutuhan yang satu ini.
0 notes
Photo
INTRODUCTION
Assalamu'alaikum wr.wb sebelum bercerita ini itu, tentu alangkah lebih baik kalo aku memperkenalkan diri terlebih dahulu.selayaknya cerita sejarah dunia, kerajaan, negara maupun dongeng-dongeng anak kecil, kayaknya lebih seru kalo aku menceritakan diriku dalam bentuk kronologis. biar lebih kebayang. hehe
1. Devi Agustin Setiawati >>>> ketika ditanyakan ke ibu mengenai arti nama ini, ibu hanya menjawab "ya karena kamu lahir bulan agustus. jadi agustin!" terus devi? setiawati? byee. nah, setelah aku mulai besar dan mulai merasakan iri melihat teman-temanku yang punya nama yang mengandung arti unik seperti : Uswatun Khasanah (teladan yang baik), atau Elan Gen Dida (elan gen dari ibu dan ayah), aku mulai mencari sendiri, mungkin namaku punya arti yang menarik. dan setelah googling sana sini dan tanya-tanya ke banyak orang, jadilah begini arti namaku: devi agustin setiawati : dewi kebijaksanaan yang setia (woaaaaaa) buat mama, namaku mungkin sekedar devi yang lahir di bulan agustus. tapi, aku percaya arti namaku lebih dari itu. kalo kalian ga percaya, no problemo. sesuai dengan bahasa sansekerta, romawi dan jawa, namaku berarti dewi kebijkasanaan yang setia. titik.
2. Lahir: 30 Agustus 1995 pukul 10.00 WIB nah dulu waktu aku lahir, bapak lagi kerja di Jakarta. mama sendiri dirumah (but she was strong enough to deal with childbirth-things) dan itu nggak masalah buat dia. hampir semua cucu dikeluarga besar aku, semuanya lahir dengan bantuan nenek, karena kebetulan nenek adalah dukun bayi/paraji kebanggan di desa. tidak terkecuali dengan aku. menurut cerita dari mama, sewaktu mama sedang kontraksi menuju persalinan, nenek sedang tidak dirumah. alhasil, mama menyiapkan perlengkapan untuk melahirkan sendiri, semampunya, seperti menyiapkan tikar (?) dsb. singkat cerita, aku lahir di pagi jam 10 hari rabu legi menurut penanggalan jawa, di tanggal 30 Agustus 1995. setelah aku lahir, nenek langsung mengusulkan suatu nama: Siti !untungnya, mama tidak setuju dengan nama itu, dan lebih memilih nama devi. (meskipun seluruh orang dirumah dan didesa kebanyakan memanggil aku depi, bukan devi. LOL) betapa bersyukurnya aku tidak jadi bernama siti, bukan karena jelek atau bagaimana, hanya saja, ketika aku SD, ada 5 teman sekelas yang bernama siti. kalau aku jadi bernama siti juga, tepatlah setengah lusin manusia bernama siti di kelasku. fyuuhtidak banyak cerita tentang kelahiranku, atau kisah-kisah unik saat itu. mama bahkan terkadang lupa tanggal lahirku, entah kenapa. tapi satu hal yang dia sangat ingat mengenai kelahiranku: aku lahir tidak jauh dengan waktu kematian nike ardilla akibat kecelakaan mobil yang diberikan sebagai haidah dari pacarnya! sekian
3. My childhood lahir sebagai anak kedua dan bungsu, membuat aku tumbuh menjadi anak yang sedikit manja. aku ingat dulu tidak pernah mau mengalah saat berebut apapun dengan kakak, aku percaya bahwa mama akan selalu mendukungku, karena aku kecil.lemah.dan bungsu.hehehepun ketika aku meminta sesuatu, selalu saja aku menangis bila tidak dituruti. tidak seperti kakakku yang mampu sabar menahan keinginannya yang tidak bisa terwujud saat itu juga. konon, mamaku punya trik untuk menghentikan tangisanku yang memaksa untuk meminta sesuatu (kebanyakan adalah makanan) yaitu dengan mencubit/memukulku. bukan berarti mamaku jahat, hanya saja aku tidak bisa lagi dihentikan dengan kata-kata manis bujuk rayu untuk mengalihkan aku dari keinginan manjaku saat itu. saat aku sudah "ditabok" satu kali, aku akan diam. lalu menangis sambil tidur, lalu tidur.setelah masuk SD (dulu tidak sempat sekolah TK karena TK yang ada sangat jauh dari rumah, dan mama merasa tidak tega untuk menyekolahkan anaknya yang masih sangat kecil) aku tumbuh menjadi anak yang tomboy. mungkin karena keseringan main dengan tetangga-tetangga yang kebetulan laki-laki. mandi di kali, bermain lumpur saat sawah sedang dibajak menggunakan traktor, mencuri jagung di ladang, berlari hujan-hujanan keliling RT atau bermain layang-layang adalah aktivitasku sehari-hari. pantas saja devi kecil memiliki deskripsi tubuh : kurus, kecil, hitam, rambut cokelat bau matahari, kulit bersisisik (keseringan mandi di kali), dan berpakaian dekil karena keseringan bermain bahkan setelah mandi sore. jauh dari kesan anak kecil yang anggun dan manis.saat belajar di SD pun aku lebih sering bermain dengan anak laki-laki. aku bahkan tidak takut untuk menantang mereka maupun membalas ejekan-ejekan mereka yang biasanya mampu membuat teman-teman perempuan dikelasku menangis. anak laki-laki suka sekali meledek dengan memanggil nama orang tua kita. saat mereka melakukan itu padaku, aku tidak takut dan bahkan melawan dengan memanggil nama orang tua mereka juga. sesungguhnya itu bukanlah hal baik untuk dilakukan, tetapi namanya juga anak-anak.
2. Masa Remaja saat beranjak ke masa SMP, aku masih saja belum insyaf sebagai anak tomboy. suatu hari, nenek pernah bercerita bahwa dulu aku sebenarnya akan lahir sebagai anak laki-laki, tapi entah kenapa, justru lahir sebagai perempuan. sudah pasti nenek hanya sok tau dan mengada-ada saja, tapi aku sangat percaya saat itu. saat SMP, aku bahkan hampir berangkat study tour dengan menggunakan celana jeans selutut yang sudah disilet-silet bagian depannya sehingga terkesan agak compang-camping. bagiku itu sangat keren. bagi mama itu sangat memalukan. sebagai jalan tengah, aku akhirnya memakai celana bahan selutut, disaat semua teman-teman perempuan SMP ku menggunakan celana jeans model pensil. no problemosaat SMP, aku mengikuti ekstrakulikuler pramuka, yang sejujurnya membuat kulitku semakin gosong karena seringnya kegiatan baris-berbaris maupun upacara di siang bolong. akan tetapi, aku merasakan betul manfaatnya saat itu: berani berbicara dan mengungkapkan pendapat!setelah menjadi anggota pramuka, aku menjadi berani berpendapat didepan, bahkan tidak sungkan untuk berbicara dengan guru manapun, disaat teman-temanku selalu malu-malu dan menunduk saat berbincang dengan guru. aku akan dengan kepala tegap berbicara dengan guru-guru, mengungkapkan pendapat, ataupun sedikit bercanda, tentunya tidak dalam konteks tidak sopan/kurang ajar.menurutku, sebagai manusia normal yang juga mengalami masa-masa kenakalan remaja, masa SMP merupakan masa-masa kenakalan remaja devi. mulai dari cinta monyet (karena penasaran dan juga terbawa pergaulan teman-teman), sering tidak nurut pada orang tua, malas belajar, dan sebagainya. kalau dipikir-pikir sekarang, banyak hal yang membuat aku menyesal, tapi tentu saja tidak ada gunanya. masa lalu adalah sejarah, dan sejarah sudah sepatutnya menjadi guru bagi kita, menjadi cermin kita untuk introspeksi dan menjadi memori yang indah untuk dikenang, karena tidak semua dari babak sejarah kita berisi kisah-kisah buruk. banyak juga hal-hal indah terjadi dimasa remaja.salah satu hal yang paling aku ingat saat masa SMP yakni tentang guru seni rupa ku. beliau adalah seorang pelukis dan senang sekali menceritakan kisah-kisah pelukis dan aliran lukisan yang dibawanya. dari beliaulah devi remajal mengenal siapa itu Pablo Picasso, Affandi, Vincent Van Googh, Raden Saleh ataupun Leonardo Da Vinci dan cerita monalisa serta aliran naturalis yang dia bawa. sejak saat itu, aku jatuh cinta dengan seni. dan melukis. sayangnya, bakatku dalam melukis sangat tidak mendukung. hampir seluruh halaman -halamn akhir buku tulisku berisikan gambar, baik gambar binatang, pohon kelapa, ataupun gambar manusia. seluruh gambarku jauh dari standar. bahkan sampai akhir masa SMP, aku masih saja tidak mampu menggambar hidung manusia yang bagus, oleh karena itu semua gambar manusia yang aku buat tidak memiliki hidung, atau hanya aku beri simbol titik dua (seperti hidung babi) diatas mulut, sebagai simbol hidung. apa daya, bakat tak sampai. 3. Masa SMA Dimasa SMA, Devi mulai menemukan jati dirinya. sempat mengikuti banyak sekali kegiatan ekstrakulikuler dan organisasi (OSIS, Pramuka, Pecinta Alam SMA/PASMA, English Club, Deutsch Club, Menuju Olimpiade Sains Internasional/MOSI, Rohis) devi akhirnya lelah dan tidak kuat sehingga akhirnya hanya memilih beberapa saja dari itu, dan OSIS dan Pramuka termasuk pilihan yang aku buang.suasana organisasi tidak membuat aku nyaman dan berkembang. selain berisi beberapa orang baik dan menyenangkan tentunya, OSIS juga berisi orang-orang yang ambisius terhadap jabatan dan hobi lobi sana sini demi menghimpun kekuatan. orang-orang berada dalam satu atap organisasi, tetapi saling sikut-sikutan ataupun saling membentuk kubu-kubu. karena malas untuk terlibat dalam hal gitu-gituan, devi akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan OSIS di tahun kedua SMA.Akan tetapi, tidak dipungkiri, hal inilah yang menjadi titik awal devi menjadi seorang yang introvert. devi kecil hingga remaja adalah anak yang bawel, suka bicara ini itu, dan suka bergaul dengan banyak orang. devi remaja-menuju dewasa menjadi pribadi yang cukup pendiam. sesungguhnya, aku sama sekali bukan pendiam dan tertutup, hanya saja aku akan sangat terbuka pada teman-teman dekatku saja. dan bergaul bersama mereka adalah salah satu babak yang seru dalam hidupku, mungkin dapat aku ceritakan dalam babak yang terpisah nanti.di masa SMA juga devi mulai menyadari hakikat benar-salah, baik-buruk dan berbagai norma-norma kehidupan. oleh karena itu, aku memutuskan untuk berhijab di semester 2 kelas 1 SMA (disamping karena saat itu aku juga takut jika tahun 2012 dunia betulan kiamat dan aku bahkan belum sempat memakai kerudung. Meskipun belum diikuti dengan perubahan perilaku yang lebih islami, setidaknya aku sudah melakukan satu langkah yang membawa ke kebaikan.di masa SMA aku sangat jatuh cinta terhadap karya sastra. hal ini bermula ketika pada suatu waktu saat aku SMP, kakakku meminjamkan novel Laskar Pelangi yang di kemudian hari menjadi novel best seller dan sangat sukses difilmkan. saat itu aku merasa aneh dan merasa tidak mungkin seseorang kuat untuk membaca buku kecil namun tebal, bahkan tanpa disertai satu gambarpun didalamnya. tetapi, aku sangat keliru. saat membaca laskar pelangi, aku tertawa terbahak-bahak, marah, dan menangis tersedu-sedu. kisah Ikal dan teman-temannya dalam buku itu sungguh sangat menyentuh hatiku. Andrea Hirata mampu menggambarkan Belitong sebagai tanah yang teramat indah, hingga membuat kampung halamanku sekan-akan menjadi tempat yang sangat biasa saja dan tidak menarik. disitulah aku mulai sadar bahwa tulisan memiliki kekuatan yang mahadasyat dalam menggambarkan sesuatu, memberikan suatu pemahaman baru, mengaduk-aduk perasaan, bahkan memancing khayalan-khayalan yang nyleneh. selain sastra, aku juga mulai suka terhadap buku-buku sejarah, termasuk buku-buku sejarah jawa kuno seperti kisah ramayana dan mahabarata. dibalik nama-nama prabu dan pendekar yang tidak bisa aku ingat karena sangkin banyaknya, ternyata kisah didalmnya sangat menarik untuk dibaca. sejarah memang tidak sesederhana penjajahan, perang, berebut kekuasaan, dan penaklukan. sedikit demi sedikit, membaca buku-buku sejarah membuatku memikirkan tentang asal-usul diriku. membaca sejarah sedikit banyak membuatku mulai memahami bagaimana aku bisa sampai dan berada pada titik saat ini.selain itu, menurutku, sastra jawa klasik adalah kisah yang sangat orisinil. meskipun ada banyak versi mengenai cerita itu, secara umum semuanya menggambarkan kisah yang sama. dan aku merasa ada kewajiban untuk mengetahui kisah-kisah tersebut karena aku adalah orang jawa. hahasingkatnya, aku jadi jatuh cinta terhadap sastra. sejarah. dan aku adalah orang jawa. hihi
4. Masa Kuliah mungkin akan aku ceritakan dalam section terpisah ya. hihi mungkin sekian sekilas cerita tentang aku, setelah aku baca sendiri, sepertinya masih kurang menggambarkan keseruan menjadi seorang devi. doakan aku semakin mahir menulis dan menyulap kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang asyik untuk dibaca dan indah untuk dikenang. sekian~
0 notes
Text
45 Nama Bayi Perempuan Islami 2 Suku Kata, Simpel Dan Bermakna
45 Nama Bayi Perempuan Islami 2 Suku Kata, Simpel Dan Bermakna
Nama Bayi Perempuan Islami 2 Suku Kata – namaanakperempuan.net. Di zaman modern ini, semua orang tua bisa mendapatkan ide nama bayi dari berbagai sumber terpercaya. Termasuk dari situs ini, Mama/Papa akan menemukan pilihan nama terkini yang mengandung sejuta makna baik. Yakni nama bayi perempuan islami 2 suku kata. Dengan pemberian nama ini kami harap bisa menjadi salah satu cara Anda untuk…
View On WordPress
#nama anak perempuan 2 suku kata bahasa islami#nama anak perempuan islami 2 suku kata#nama bayi perempuan dalam islam 2 suku kata#nama perempuan dua kata bernuansa islami#rangkaian nama bayi perempuan islami 2 suku kata
0 notes
Text
6 Kewajiban Orangtua pada Anak
Banyak juga orang yang salah kaprah, menyangka putra-putrinya adalah miliknya, sehingga bebas diperlakukan sesuka hati. Padahal sebenarnya anak hanyalah titipan Allah yang sewaktu-waktu akan kembali pada Allah. Dan sebagai titipan, tentu saja kita yang diberi amanah memiliki kewajiban dalam menjaganya.
“Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu… Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya… [HR Bukhari juz 1, hal. 215]
Sahabat LAZiS, inilah 6 kewajiban orangtua pada anak yang perlu kita tanyakan ke diri sendiri sebagai bahan introspeksi, sudahkah kita melakukannya:
1. Memilihkan ayah dan ibu yang baik untuk anak (sebelum menikah)
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya, “Anakku ini sangat bandel.” tuturnya kesal.
Amirul Mukminin berkata, “Hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan ayahmu dan tidak memenuhi hak ayahmu?”
Anak yang pintar ini menyela. “Hai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?”
Umar ra menjawab, “Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik mereka dengan al-Qur’an.”
Dari kisah Umar bin Khaththab tersebut, kita bisa mengetahui bahwa ketika hendak menikah, jangan hanya memilih calon suami atau istri, tapi juga memilih calon ayah dan calon ibu yang baik untuk anak kita kelak.
Jika kita tidak bersungguh-sungguh dalam mencarikan calon orangtua terbaik untuk anak kita kelak, sama saja kita telah melanggar hak anak untuk dilahirkan dari rahim seorang ibu yang baik, dan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik dari sang ayah.
2. Memberinya nama yang bagus dan berarti baik
“Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud)
Pemberian nama yang baik untuk anak bisa dilakukan sambil melaksanakan aqiqah.
Dari Samurah bin Jundab, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Anak itu tergadai dengan aqiqahnya, disembelih sebagai tebusannya pada hari ketujuh dan diberi nama pada hari itu serta dicukur kepalanya". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 38]
“Rasulullah Saw. Diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan.Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh aisyah ra.bahwa Rasulullah Saw. Biasa merubah nama-nama yang tidak baik.” (HR Tirmidzi)
Sahabat LAZiS, memberikan nama dengan arti buruk untuk anak sama saja berbuat durhaka pada anak kita. Misalnya memberi nama anak kata-kata yang ada dalam Al Quran, tapi ternyata artinya adalah nama neraka, atau nama setan, atau yang berarti buruk lainnya.
3. Memberi anak air susu ibu
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan.” (al-baqarah: 233)
Banyak penelitian ilmiah dan penelitian medis yang membuktikan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak secara alami dan sehat, baik dari sisi kesehatan maupun kejiwaaan.
Ibnu sina, seorang dokter kenamaan, menegaskan urgensi penyusuan alami dalam pernyataannya, “Bahwasanya seorang bayi sebisa mungkin harus menyusu dari air susu ibunya. Sebab, dalam tindakannya mengulum puting susu ibu terkandung manfaat sangat besar dalam menolak segala sesuatu yang rentan membahayakan dirinya.”
Jika memang air susu ibu tidak keluar, maka carikanlah ibu susu dengan akhlak yang baik sebagaimana ibunda nabi Muhammad shalallaahu alaihi wassalaam melakukannya.
4. Mengajarkan Al Quran
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari kakek Ayub Bin Musa Al Quraisy dari Nabi saw bersabda, “Tiada satu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik.”
Thabrani meriwayatkan dari Jabir Bin Samurah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bahwa salah seorang di antara kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya dari pada menyedekahkan setengah sha’ setiap hari kepada orang-orang miskin.”
Mengajarkan anak ayat dan juga akhlak alquran ini adalah kewajiban ibu dan bapak.
Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ali ra, “ Ajarkanlah tiga hal kepada anak-anak kalian, yakni mencintai nabi kalian, mencintai keluarganya dan membaca al-qur’an. Sebab, para pengusung al-qur’an berada di bawah naungan arsy Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naunganNya, bersama para nabi dan orang-orang pilihanNya. Dan, kedua orang tua yang memperhatikan pengajaran al-qur’an kepada anak-anak mereka, keduanya mendapatkan pahala yang besar.”
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.” (QS. 20:132)
Membiasakan berakhlak Islami dalam bersikap,berbicara, dan bertingkah laku, sehingga semua kelakuannya menjadi terpuji menurut Islam (H.R Turmuzy dari Jaabir bin Samrah)
Selain itu, orangtua juga perlu mengajarkan rasa malu sedini mungkin pada anak-anak.
Menanamkan etika malu pada tempatnya dan membiasakan minta izin keluar/masuk rumah, terutama ke kamar orang tuanya, teristimewa lagi saat-saat zhaiirah dan selepas shalat isya’.(Al-qur’an surat Annuur ayat 56)
Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, Rasulullah saw bersabda, “ perintahkanlah anak anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah agar mereka menunaikannya ketika berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” Yang ini orang tua harus menjadi contoh tauladan yang baik jangan hanya sekedar perintah.
5. Memberi nafkah dan makanan halal
Memberi nafkah hanya dengan harta yang baik dan dari mata pencaharian yang halal adalah kewajiban seorang bapak. Berdasarkan sabda Rasul saw: “Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara; tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya apa yang ia kerjakan dengannnya, tentang hartanya dari mana ia mendapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan.” (H.R. Turmudzi)
Dan makanan yang diberikan kepada anak -anak hendaknya Makanan yang halal. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw kepada Sa’ad Bin Abi Waqhas, “Baguskanlah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan.” Karenanya, anak dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan yang halal, mencari penghasilan yang halal dan membelanjakan kepada yang halal, sehingga ia tumbuh dalam sikap sederhana dan pertengahan, terjauh dari sikap boros dan pelit.
Rasulullah Saw. Pernah mengajarkan sejumlah anak untuk berpesan kepada orang tuanya di kala keluar mencari nafkah “Selamat jalan ayah! Jangan sekali-kali engkau membawa pulang kecuali yang halal dan thayyib saja! Kami mampu bersabar dari kelaparan,tetapi tidak mampu menahan azab Allah Swt. (H.R Thabraani dalam Al-Ausaath)
6. Menikahkan anak dengan calon suami/istri yang baik
Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Do’akan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja.
Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, “Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya.” QS. An-Nur:32
0 notes
Text
Nama Bayi Kembar Perempuan Islami Terlengkap
Nama Bayi Kembar Perempuan Islami– namaanakperempuan.net. Dianugerahi sepasang anak kembar mungkin menjadi sebuah anugerah yang tak bisa dilukiskan dengan sebatas kata. Hanya orang orang pilihan saja lah yang bisa mendapatkan anugerah seorang perempuan kembar. Nah jika Ayah dan Bunda adalah salah satu orang yang beruntung mendapatkan anugerah bayi perempuan kembar ini, maka sudah semestinya harus…
View On WordPress
#Ide nama bayi perempuan kembar islami#Inspirasi nama bayi perempuan kembar islami#Nama Bayi Kembar Perempuan islami Dan Artinya#Nama bayi perempuan kembar islam#Pilihan nama anak kembar perempuan yang islami#referensi nama bayi perempuan kembar islami#Rekomendasi nama bayi kembar perempuan islami
0 notes
Text
Nama Anak Perempuan Terbaik 3 Kata Yang Islami
Nama Anak Perempuan Terbaik– namaanakperempuan.net. Sebagai orangtua tentunya ingin selalu memberikan hal yang terbaik untuk buah cintanya kan. Bukan hanya dari perlengkapan yg terbaik saja, namun juga dengan pilihan namanya. Nah mengenai nama adalah salah satu hal yg paling utama. Dimana nama ini memiliki kedudukan sangat penting dalam kehidupan. Sebab itulah dalam memilihkan nama bayi haruslah…
View On WordPress
#Ide nama anak perempuan terbaik#nama bayi perempuan terbaik dalam islam#nama bayi perempuan terbaik dan artinya#nama bayi perempuan terbaik di dunia#nama bayi perempuan terbaik islam#nama bayi perempuan terbaik sepanjang masa#nama bayi perempuan terbaik yang islami#rangkaian nama anak perempuan terbaik dan artinya
0 notes
Text
Nama Bayi Perempuan Muslimah Lengkap A sampai Z
Nama Bayi Perempuan Muslimah Lengkap A sampai Z
Nama Bayi Perempuan Muslimah – namaanakperempuan.net. Islam adalah salah satu dengan penganut agama terbanyak didunia. Untuk itulah mengapa kini nama bayi dengan nuansa islami banyak dijadikan sebagai pilihan. Seperti telah kami pilihkan namanya dalam nama bayi perempuan muslimah.
Adapun nama yg tersaji disini merupakan semua kumpulan daftar nama bayi wanita muslimah. Yang mana pilihan kata…
View On WordPress
#Contoh Nama Anak Perempuan Muslimah Modern#daftar nama bayi wanita muslimah#Nama Anak Perempuan Muslimah#Nama Anak Perempuan Muslimah Modern#nama bayi perempuan muslim modern#nama bayi perempuan islami dan artinya dari a-z
0 notes