#nama bayi perempuan islami dan artinya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru Dan Terindah
Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru Dan Terindah
Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru – namaanakperempuan.net. Dizaman yang serba kekinian ini, semuanya serba baru. Sampai penamaan bayi pun ikut baru dengan memberikan nama islami terbaru kepada bayi perempuannya. Namun Anda juga harus memperhatikan arti nama yang terkandung didalamnya. Jangan sampai asal-asalan.
Sebagai bentuk perhatian kami terhadap para orang tua, sudah kami rangkumkan nama…
View On WordPress
#inspirasi nama bayi perempuan islami terbaru#kumpulan nama bayi perempuan islami terbaru#nama bayi perempuan islami dan artinya#nama bayi perempuan islami terbaru#nama bayi perempuan islami terbaru dan artinya#Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru Dan Terindah#Pilihan Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru Dan Terindah#rangkaian nama bayi perempuan islami dan artinya terbaru
0 notes
Text
40 Nama Bayi Perempuan Islami Beserta Artinya Terlengkap
40 Nama Bayi Perempuan Islami Beserta Artinya Terlengkap
Nama Bayi Perempuan Islami Beserta Artinya – tanyanama.com. Nama adalah sebuah komponen utama yg melekat dalam setiap orang. Kedudukan nama kini ialah wajib yg harus dimiliki untuk tiap orang yg bernyawa. Hal ini bertujuan agar lebih mudah berkomunikasi untuk kedepannya.
Adapun kini nama bayi telah mengalami sebuah perubahan yang semakin pesat. Seperti yang kini dapat dilihat bersama dalam…
View On WordPress
#40 nama bayi perempuan islami beserta artinya#kumpulan nama anak perempuan yang islami penuh makna#nama bayi perempuan islami beserta artinya#nama bayi perempuan islami beserta artinya 2019#nama bayi perempuan islami beserta artinya terbaru#Nama Bayi Perempuan Islami Dan Artinya#nama bayi perempuan islami dan artinya 3 kata#Nama Bayi Perempuan Islami Dan Artinya Terlengkap#pilihan nama untuk anak perempuan dari islami#rangkaian nama bayi perempuan islami beserta artinya terbaru
0 notes
Text
Loveyou Anak Mami Elsa dan Papi Ressa 🖤
#cleafreya
#cleafreyanayyaraalmahyra
#artinamacleafreya
CLEAFREYA adalah nama anak bayi perempuan yang artinya Dewi Cinta yang Dermawan.
CLEA
Clea adalah nama populer untuk anak perempuan. ... Nama Clea ini melambangkan orang yang terampil, ulet, dan kompeten. Ia adalah orang yang lembut hati dan murah hati dalam urusan uang.
Semoga Dermawan ya nak! Bantu yg lagi membutuhkan berkah selalu yg positif .
FREYA
ARTINYA DEWI CINTA | Kebahagiaan DALAM PERNIKAHAN
NAYYARA
Nayyara Dari bahasa arab yang memiliki makna (1) Bercahaya (2) Bersinar. Kita pun dapat maknai arti Bercahaya, dan Bersinar sebagai doa agar calon bayi perempuan kita menjelma menjadi anak bayi perempuan yang selalu ceria.
ALMAHYRA
Berasal dari bahasa Islami, Almahyra memiliki makna yang teramat bagus. Almahyra memiliki makna keberhasilan, cerdas, dan beruntung. Dengan makna demikian, terpanjat doa orang tua agar kelak anak perempuannya tumbuh menjadi sosok yang cerdas, juga selalu dilimpahi keberhasilan dan keberuntungan dalam kehidupan.(Sejahtera)
Bahagia selalu ya Sayang❤️
CLEAFREYA NAYYARA ALMAHYRA
CLEAFREYA NAYYARA ALMAHYRA RYOEHAN
#cleafreyanayyraalmahyra
#cleafreyanayyaraalmahyraryoehan
#cleafreya2019
#namaanak2019
#november2019
#artinamacleafreya
#namabayiperempuan
2 notes
·
View notes
Text
Gamya Rumi Lal Auf
Nggak terbayang deh sebelumnya, bisa memilih 4 kata untuk dijadikan sebagai nama anak kami. Memilih ribuan, mungkin jutaaan kata dari berbagai bahasa. Di awal kami sudah sepakati beberapa kriteria untuk menentukan nama anak kami, diantaranya: 1. Tidak panjang-panjang, cukup 3 kata. Tapi kenapa akhirnya jadi 4 kata, ya nanti saya ceritain deh xixixixiii.. 2. Unik, bukan nama yang pasaran gitu haha.. 3. Bukan kata yang ejaannya susah, nggak usah dicontohinlah ya wqwq.. 4. Ya tentu mengandung makna yang baik, no debate! Nama adalah doa. Karna waktu itu belum tau jenis kelaminnya, dimasa awal kehamilan kami sudah memulai untuk mencari calon nama-nama untuk anak kami. Yang didapati kebanyakan itu nama-nama untuk perempuan haha. Entah kenapa, nama-nama perempuan itu “indah-indah”. Baru deh, di usia kehamilan 18 minggu, kami fokus untuk mencari nama untuk bayi laki-laki.
Auf
“Kalau punya anak laki-laki, mau saya beri nama Auf.” Itu yang ada dalam benak saya, sejak tahu nama seorang sahabat Rasulullah, Abdurrahman bin Auf. Ditambah kisahnya yang mengagumkan sebagai seorang pedagang sukses, kaya dan dermawan. Masya Allah.
Dalam bahasa Arab, Auf memiliki arti orang yang berusaha, orang yang kuat usaha.
Rumi
Rekomendasi nama dari istri, awalnya nama Rumi terseleksi dalam list nama bayi perempuan. Lalu saya usulkan untuk jadi nama bayi laki-laki kami. Sempat didebat sih, “kan cewek banget namanya.” Kalau saya sih jelas, referensinya dari Jalaluddin Rumi, “dia penyair yang terkenal itu lho.” “Itu anaknya Ahmad Dhani juga namanya El Rumi.” Akhirnya disetujuhilah, wqwq
Semula saya kira kata Rumi berasal dari bahasa Arab, ternyata bukan. Tetapi secara Islami, Rumi artinya yang berkata indah tentang Tuhan.
Gamya
Awalnya tuh bukan Gamya yang terpilih, tapi pas istri coba merangkai-rangkai nama, terpilih satu kata yang dalam bahasa Sansekerta artinya nampak nyata. Saya bingung, nampak nyata itu pengharapannya pada anak itu apa? Hmm
Ngecek lagi daftar list nama dan artinya. Gamya.. wahh lucu juga ini, dari bahasa Sansekerta yang artinya tingkah laku yang baik. Bagus artinya xixixii..
Lal
Kan di awal inginnya cuma 3 kata doang nich, nah di sini problematiknya. Rangkaian nama Auf Rumi Gamya itu kalau dikulik, dibolak-balik itu nggak “berbunyi”. Semula kami memilih kata Al untuk menyambungkan kata-kata tersebut. Kata Al ini, nggak ada artinya sih, saya cari-cari juga nggak nemu artinya, hanya sebagai kata benda atau kata awalan dalam bahasa Arab. Gamya Rumi Al Auf. Oke, deal. Tapi saya masih belum puas, karena saya pikir sudah pasaran banget kata ini digunakan, haha..
Nyari-nyari lagi, akhirnya ketemu kata Lal, yang dalam bahasa Sansekerta artinya kasih sayang, Raja. Selain memiliki bunyi yang hampir sama dengan Al, kesemua kata jadi memiliki arti. Jadilah Gamya Rumi Lal Auf.
Gamya Rumi Lal Auf, lahir hari Sabtu, 18 September 2021. Pukul 11:48 dengan berat 3510 g dan panjang 49 cm.
5 notes
·
View notes
Text
Perempuan Itu Jatuh Cinta Diam-Diam
"Mbak, kalau regresi logistik terlalu cetek gak ya untuk proposal penelitian, aku kuali banget nih, terlalu jetlag kalau bikin kuanti dalam waktu terbatas," Kataku sambil bolak balik buku multivariate.
"Moderasi atau parsial aja lah, jangan regresi, kenapa kamu ga jadi expert kuali aja siih"
"Mbak bisa aja sih. Saya itu cuma beruntung, ya pengenlah bisa baca banyak ragam data, ga narrow minded gitu, bisa diajak ngomong apa aja,"
"Ya elah, tahu boleh, tapi expertnya kuali aja,"
"Kenapa ih, mbak ga mau ya kan ladangnya diambil saya?"
"Ya gaklah, kita kan sering tuh ngomong, 'fakhiii ajarin kuali dong, lalu dijawab kamu, mbak ajarin kuanti dong' tapi cuma ngomong karena kita tahu kita sedang fokus dulu di suatu keahlian, jadi fokus. Kita sedang merayap jadi fokus, diversifikasi itu nanti aja,"
"Duh, mbak, sekarang tuh masih jamannya positivistic, dicarinya peneliti yang bisa baca angka, kalau anak post-positivistik kayak saya belum banyak dicari,"
"Eh, Fakhi, pede an dikit ngapa. Kamu kan kerja keras, typical lulusan UGM, too humble. Songong itu modal hidup."
"Duh, ga penting lulusan UGM apa ga. Yang penting kerja keras. Oh ya, saya lagi ga aktivasi mode songong. Songong itu udah arti nama saya, jadi kayaknya saya perlu ubah nama saya biar ga ada elemen kata songongnya. Biar ga disebut bawakan orok."
"Emang nama kamu yang mana yang ada songongnya?" tanyanya.
"Fakhirah..."
"Emang apa artinya?"
"Orang yang bangga,"
"Bagus dong,"
"Iya, tapi orang yang bangga beda sama orang yang membanggakan,"
"Ya gapapa,"
"Nih mbak, varian artinya kalau di bahasa Arab, Fakhirah itu orang yang bermegah-megahan, orang yang membanggakan dirinya, orang yang gumedhe kalau kata orang Jawa."
"Haha, iya juga. Ya udah kita fokus riset, udah ambil data sana ke Gunung Kidul," kata atasan saya.
Tiba-tiba sebuah pesan masuk dari seorang kawan SMA yang membuat saya tersenyum dan terlempar ke masa lalu.
***
Kita akan selalu bisa menertawai kenaifan di masa muda kita, bukan begitu? Termasuk soal kisah saya dan kawan saya.
***
2019
"Hei, kenalan sama ponakanmu," Ponakan. Kata yang akhir-akhir ini sering mampir untuk menyebut semua bayi-bayi yang lahir dari teman sebaya.
Aku melihat foto bocah imut di layar kaca dan mengamat-amati bocah lucu ini. Dahinya berkerut.
"Iya ih, serius amat. Dahinya udah berkerut. Kecil-kecil sudah mikirin masyarakat nih, dia besok kayaknya ganteng, sholih dan cerdas,. Ulama dah," ketik saya di keypad ponsel pintar warna hitam saya.
"Ya doanya saja ya Onty," balas kawan saya yang kini sedang baru asyik-asyiknya menjadi ibu baru. Saya berharap dia nggak terkena baby blues atau post partum depression yang biasa terjadi bagi ibu hamil baru.
"Iya, onty doain biar jadi orang baik yang berguna untuk banyak orang," balasnya lewat aplikasi chat berlogo hijau itu.
Aku tertawa, "Ah, hidup ini kita emang nggak pernah tahu akan membawa kita kemana,"
Aku merenggangkan tangan dan kembali sibuk membaca sesuatu tentang regresi logistic. Salah satu metode yangs sering dipakai dalam statistika untuk membaca pengaruh variable. Psikologi adalah salah satu rumpun sosial yang sangat kuat budaya riset kuantitatifnya, setelah ekonomi. Konon demikian. Jadi kami juga harus bisa melakukan eksperimen. Konon lagi.
***
9 tahun lalu.
Dia sesenggukan di depanku.
Wajahnya pasi. Aku hanya bisa menunggunya selesai. Wajah putihnya memerah.
"Sudah, nggak usah dipikir, orang kayak gitu kok ditangisi, nggak worth" kataku menepuk-nepuk bahunya. Kita sedang berada di selasar asrama.
"Nggak tahu kenapa, rasanya perih banget. Aku nggak ngerti kenapa aku suka dia. Dia itu apa sih, bengal iya, nakal, tapi aku nggak ngerti setiap dia dihukum kok aku ikutan sakit," dia mengusap air matanya.
Aku menelan ludah tak habis pikir. Dalam semua kenyataan hidup, kadang ini terjadi, sebuah arah rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.
Temanku ini, sudah sholihah, baik, supel, dan aku tahu seseorang di struktur OSIS yang memegang tanggungjawab tinggi menyukainya, malah menyukai seorang kawan di ujung sana yang kerap kali kena hukum karena tingkahnya. Aku tidak mengatakan cowok ini bukan orang baik. Aku hanya bisa mengatakan, cowok ini bukan tipe orang yang harga dirinya dan imagenya terluka dengan menentang norma-norma sosial yang ada. Dia hanya, yah, menjadi dirinya sendiri, yang kadang tidak sesuai norma.
"Kita tahu, bahwa rasa suka itu wajar, kadang akan semakin menjadi dengan adanya pertemuan-pertemuan. Jadi, bertahanlah, nanti kita lulus SMA juga akan pisah. Nggak akan ketemu lagi. Dan kamu akan bertemu orang baru."
Rumusku sederhana, witing tresna jalaran saka kulina. Cinta karena terbiasa. Jadi yang harus dihilangkan adalah kesempatan untuk bertemu dan interaksi-interaksi yang tidak perlu. Yang harus diintervensi adalah itu. Rumusku sederhana, semua bisa hilang jika tidak dirawat. Maka, sejak SMA, itu saranku untuk teman-temanku. Jika ada cewek/cowok yang menghindarimu bisa jadi dia membencimu atau sebaliknya, menyukaimu. Ya, tapi terlalu sulit membedakannya.
"Iyaa, masih lama ya kita lulus SMA-nya," dia kembali mengusap air matanya.
Aku tertawa, ya elah, kita baru aja masuk.
Dan selama masa SMA dia berjuang untuk tidak menangis karena murid laki-laki itu.
"Katanya dia suka sama teman kita," dia melanjutkan pembicaraan.
"Iya, aku tahu, dia gak menutupinya," jawabku jujur.
"Iya, kita semua, satu sekolah tahu, wkwk. Terlalu blak-blakan. Bodoh ya aku, kenapa tetep suka,"
"Iya, emang bodoh,"
"Fakhiii kenapa jujur amat, ih kesel,"
"Ya gimana lagi, emang BODOH." Saya menunjuk ke kepalanya, "Pakai logika logikaaa, dibuang aja dia, ke laut. Urusin itu anak Osis yang suka kamu, dia juga terang-terangan,"
"Nggak mau, kan nggak suka, maaf ya Paki. Tapi, aku juga nggak bisa mengontrol suka siapa,"
Sebenarnya jawaban ini agak naif. Kita selalu punya set kriteria, minimal satu kriteria ada yang terpenuhi sehingga bisa masuk naik tingkat dalam strata dia bisa kita sukai.
"Ya udah, gimana lagi. Emang stupid, baru tahu aku kalau jatuh cinta emang bikin orang bodoh," kataku sambil geleng-geleng kepala.
"Awas kena kutukan, you may act more stupid than me, aku kutuk kamu," katanya bercanda.
Ya semoga aku punya penangkal kutukan itu.
Ah, masa remaja yang naif.
Dalam Islam, rasa suka nggak dilarang, yang dihukumi adalah bagaimana kita menindaklanjuti rasa suka kita dengan jalan yang sesuai aturan Islam atau nggak. Menceritakan beban emosinya menurut saya masih dalam batas wajar. Selama masih dalam batas aman.
***
"Dia dikejar-kejar cewek di Bimbel," kata temanku dalam suatu makan siang.
Kita sedang persiapan ujian perguruan tinggi. UN sudah selesai. Bagi yang tidak diterima jalur undangan biasanya akan melanjutkan perjuangan. Salah satunya bimbel.
Saya kebetulan satu bimbel dengan cowok itu. Tapi jadwal kita beda. Saya IPA dia ambil IPS. Jadi jarang melihat kejadian-kejadian langsung yang berkaitan dengannya.
"Gimana ceritanya?" tanya saya penasaran. Saya melirik sahabat saya yang ikut mendengarkan.
"Iya, ada cewek yang selalu minta dianter ke rumahnya, ngomongnya kayak gini, 'Bareng dong, kebetulan aku searah,' gitu. Sampai dia sembunyi dong di kamar mandi. Ternyata bengal-bengal gitu ketakutan lihat cewek agresif," celetuk yang lain.
Saya tertawa, bengal-bengal gitu, saya tahu si cowok itu masih menganut nggak pacaran. Ya cukup islami lah.
Sahabat cewek saya yang menyukainya ikut tertawa, tapi saya tahu. Dia sedang meringis kecil. Sudah obrolan ke sekian soal daya pikat cowok itu di antara kaum hawa.
"Dia dulu jaman SMP juga idola para cewek-cewek sih," kata teman satu SMPnya.
Aku tertawa saja mendengar biografi dia masih berlanjut dibahas sambil melirik ke sahabatku yang satu itu. Semoga dia baik-baik saja. Sudah kesekian kali, saya mendengar cowok itu dikejar cewek-cewek agresif, haha.
***
6 tahun lalu
Pengumuman SBMPTN dan pengumuman sebaran alumni di Perguruan Tinggi.
"Kamu tahu ngaaaaak?" sebuah chat masuk darinya.
"Apa?" tanyaku singkat. Belum tertarik.
"Dia...dia...Dia satu kompleks kuliah denganku, tanggungjawab, katanya kita tidak akan bertemu lagi, mana teorimu," dia merajuk.
"Duh, gimana ya, aku juga nggak tahu ternyata meski beda jurusan dia keterima di jurusan itu, aku juga ga tahu kalau dia milih univ yang sama denganmu." Aku langsung ngeh kalau itu dia."
Aku tahu kadang takdir itu lucu. Saat kita ingin berlari menjauh, kadang dia mempermainkan kita. Dari sekian banyak nasib yang harus bersilangan, mengapa harus mereka.
"Huhu, aku kemarin ketemu pas daftar ulang, dia masih dengan jaketnya, aku tahu itu dia."
"Gimana perasaanmu?" Jawabku cepat.
"Hem, so far, undercontrol,"
"Sabar yaa, nanti kalau udah mulai kuliah kan jadwalnya nggak sama," jawabku menenangkan.
"Semoga demikian..." Ketiknya cepat.
"Kamu gimana, are you okay?" dia bertanya balik.
"I am good," kupikir demikian. Sementara aku belum tahu akan mendarat di mana.
***
"Aku di PM dia," katanya.
"Urusan apa?" tanyaku.
"Buku tahunan, baru jadi, dia jadi PJ untuk alumni daerah kampusku," ketiknya.
"Oh, jadi ketemu?" Aku penasaran bagaimana perasaannya saat ketemu.
"Iya, kalau kamu nanya aku gimana, aku baik-baik saja,"
"Yang bener?"
"Bener,"
"Kamu masih suka dia?"
"Em... masih, tapi samar-samar,"
"Aku bilang apa. Nanti juga hilang sendiri kalau nggak ketemu lagi. Kamu masih sering ketemuan, papasan di koridor?"
"Yaa sesekali... tapi aku udah nggak apa-apa," katanya lagi. Aku pikir dia sudah bisa mengontrol.
"Baguslah," kataku turut mendoakan dia.
***
5 tahun lalu.
Undangan pernikahan datang dari laki-laki itu dengan temanku yang lain. Salah satu perempuan tercantik di angkatan kami.
"Hei, are you okay?" aku buru-buru mengechatnya begitu aku mendapat undangan itu secara resmi.
"Sejujurnya aku lega, sebenarnya sudah lama sih rumornya, kamu aja yang nggak tahu,"
"Lega kenapa? Mungkin bukan karena aku nggak tahu, tapi you just pay more attention to every news regarding him," jawabku.
"Aku nggak kepo kok," katanya defensive
"Aku nggak bilang kamu kepo,"
"Iya, aku tahu aja," katanya, masih defensive.
"Hem wkwk, aku tahu sih, aku juga nggak terlalu tanya-tanya kabar yang lain, cuma emang kadang ada muncul satu dua info dari pembicaraan dengan teman-teman, wk." aku memutuskan untuk nggak terlalu menyerangnya.
"Nah" katanya senang aku berada satu pihak dengannya.
"Tadi kenapa lega?" Aku bertanya-tanya.
"Ya nggak apa-apa, kalau jadi suami orang artinya emang ga ada celah harapan,"
"Istri kedua, ketiga, keempat?" celetukku.
"Sial," dia langsung misuh.
Lega. Tentang kelegaan.
Aku belajar sesuatu hari itu, bahwa tidak selamanya mendengar pihak yang kita sukai menikah dengan orang lain menjadi sumber rasa sakit. Bisa jadi itu kabar baik. Kabar pembebas. Karena, kita bisa memperjelas dan melandaskan harapan. Harapan muncul karena ada posibilitas.
Posibilitas hilang. Harapan kita karamkan.
Dan kita merasa lega.
***
Pada saat itu aku belajar bahwa selama ini pembicara tentang suka menyukai, biasanya hanya untuk meringankan beban rasa di antara teman-teman perempuan saya. Karena emosi itu memiliki energi yang tidak kecil. Seperti marah, sebal, perasaan suka itu juga memiliki energy yang besar.
Di antara ta'lim dan kajian, di antara amanah organisasi, di antara seabreg kitab yang sedang dikaji. Kadang melepaskan salah satu energi itu perlu, maka dengarkan saja temanmu yang curhat.
Sebab, kita sama-sama tahu, pembicaraan ini hanya untuk melepas beban. Serius atau tidak biar takdir yang menjawab.
***
Hari ini.
Aku melihat nama murid laki-laki itu di sebuah media. Dia memutuskan menjadi fotografer dan jurnalis. Aku tersenyum. Siapa yang menyangka, kebengalannya dahulu, membawanya menjadi orang yang berani menerjang medan-medan sulit yang banyak membuat para jurnalis berpikir ulang. Namun, dia adalah salah satu yang pemberani. Anaknya sudah dua. Istrinya adalah temanku.
Sementara sahabatku kini kulihat menggunakan foto profil dengan suaminya, yang tidak kenal sama sekali pada awalnya. Lalu, akhir-akhir ini berubah menjadi foto anaknya.
***
Kita akan mengenang hari itu, semoga dengan tertawa, karena menertawai kenaifan kita.
Untuk kalian, yang sedang jatuh cinta, nikmati saja, rasa sakitnya, rasa gugupnya, panas dinginnya, dalam koridor yang tepat. Kita tidak pernah dilarang jatuh cinta. Tapi, bagaimana perilaku dalam menindaklanjutinya yang akan dihukumi.
Sekali lagi, saya menulis ini sambil tertawa, kita akan selalu bisa menertawai kenaifan kita di masa lalu. Salah satunya, jangan serius-serius kalau jatuh cinta dan belum bisa menyeriusinya. Kita akan menertawainya suatu saat di masa depan.
Masa-masa ini akan kita tertawai juga. Saya akan menikmati obrolan-obrolan di antara kami. Sebab, suatu saat akan berlalu juga.
2 notes
·
View notes
Text
0 notes
Text
Nama untuk Bayi Perempuan Islam dan Artinya
Setiap pasangan muslim yang telah dikaruniai anak, laki-laki ataupun perempuan, hendaknya memilih nama untuk bayinya dengan nama-nama Islami yang baik. Sebab, hampir sebagian besar percaya, bahwa nama adalah sebuah kata mengandung doa dan harapan yang senantiasa disematkan kepada anak untuk kebahagiaannya kelak.
Dalam ajaran Islam, agama telah mengajarkan kepada umatnya agar hendaknya para orangtua memilih nama bayi untuk perempuan yang Islami untuk anak perempuannya, demikian juga untuk anak laki-lakinya. Jika namanya baik, maka niscaya sang anak akan selalu mendapatkan kebaikan, begitu pula sebaliknya. Berikut ini kami memiliki beberapa daftar nama bayi untuk perempuan Islam yang bisa Anda jadikan inspirasi.
Inspirasi Nama untuk Bayi Perempuan Islami
Ketika memilih nama bayi untuk perempuan, hendaklah yang diutamakan memilih nama-nama yang mudah diucap dan baik artinya. Orang tua muslim juga dianjurkan untuk menggunakan nama-nama bayi yang ada hubungannya dengan Rasulullah S.A.W., junjungan besar umat muslim. Misalnya, seperti nama sahabat-sahabat nabi, nama-nama keluarga nabi, nama istri-istri nabi, nama anak-anak nabi, nama anak-anak dari sahabat-sahabat nabi, dan lain sebagainya.
Baca juga: Masalah yang sering dialami ibu menyusui
Sebagai contoh, nama Aisyah yang merupakan nama salah satu istri Rasulullah S.A.W. yang dikenal dengan kecerdasan dan kecantikannya. Aisyah ra, termasuk salah satu istri yang paling dicintai nabi dan termasuk dalam jajaran orang-orang yang paling banyak meriwayatkan hadits bersama Abu Hurairah dan yang lainnya. Sepeninggal nabi, Aisyah aktif melanjutkan perjuangan nabi dalam berdakwah menyampai kan ilmu ajaran Islam.
Contoh nama lainnya, Khadijah. Ia merupakan istri nabi yang pertama yang lahir dari keluarga terpandang dan bergelimang harta, namun ini semua tidak membuatnya menjadi pribadi yang sombong. Ia sangat rendah hati dan mampu menjaga kesucian dirinya. Tak hanya itu, saat kedua orangtuanya meninggal dan menjadi yatim-piatu, Khadijah justru menjadi perempuan mandiri yang tidak lantas berfoya-foya dengan harta peninggalan orang tuanya. Ia justru menjadi wanita karir sukses. Kedua kisah ini istri nabi ini, bisa menjadi inspirasi untuk memberikan nama pada bayi perempuan Anda agar kelak memiliki pribadi yang demikian.
0 notes
Text
Inilah Mengapa
Nama adalah sebuah doa. Doa dari mereka yang merindukan kehadiran tambahan satu lagi keluarga baru. Harapan bagi sosok baru yang akan mengisi bagian kehidupan mereka. Baginya doa adalah sebuah harapan yang dirangkai dengan sangat indah. Karenanya pemberian sebuah nama adalah hal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Nama adalah doa untuk setiap ruh yang bernyawa. Nama adalah harapan untuk generasi baru yang akan terus tumbuh dan mendewasa.
Namanya Anggita Mawaddah Simanjuntak. Nama ini lahir dari kesepakatan dua keluarga. Figur keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Lahir dengan ukuran maksimal seorang bayi, yaitu 40 kg dan panjang 37 cm. Tepat pada tanggal 1 April 1996 di kota Rantauprapat, kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara pada pukul 01.00 WIB dirinya pun menangis menatap dunia. Terisak disertai dengan senyuman keluarganya yang tampak sumringah dalam khayalannya.
Pun saat ayah mulai menceritakan kembali riwayat pengesahan nama itu. Sejarah rangkaian kata yang tercantum selalu mengikuti dirinya, kemanapun dan kapanpun. Dalam keheningan malam bersama kopi dan hujan, ayah suka sekali mengenang saat yang bagi ayah pun terlebih baginya menyejarah nan berharga. Begitulah cara ayah membuat putrinya begitu semangat untuk bermimpi. Doa dan harapan yang ayah dan seluruh keluarga sematkan dalam namanya. Nama yang hingga kini menghadirkan banyak kisah. Nama yang membuatnya bersyukur atas kasih sayang mereka, dan nama yang selalu dia bawa bersama doa dan harapan mereka.
Keluarga ayah asli keturunan batak. Begitu kuat menjaga budaya dan adat istiadat. Berasal dari kampung pegunungan yang asri di tanah Sipirok.
“Namanya Anggita saja, biar nanti jadi perempuan batak yang hebat dan berpengaruh. Walaupun anak terakhir, dia akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak manja” begitulah penyampaian akhir keputusan nama yang diberikan oleh keluarga batak yang dicetuskan oleh kakek.
Anggita itu artinya adik kita. Namun, doa dan harapan yang menyertai nama itu lebih bermakna. Panjang dan meluas tuk segera menjelma dalam jiwa dan raga.
Keluarga ibu asli keturunan melayu. Lebih menjaga sisi rohani ketimbang budaya. Namun, tetap saja masih lestari asal tidak bertentangan dengan agama. Berasal dari daerah pesisir pantai desa Perupuk, kabupaten Batu Bara.
“Namanya Mawaddah saja, semoga menjadi muslimah yang hebat. Selalu bersikap penuh cinta dan senantiasa menjaga kesucian dirinya. Buah cinta di keluarga ini yang nantinya akan selalu membanggakan keluarga dan bermanfaat bagi ummat” begitulah penyampaian akhir keputusan nama yang diberikan oleh keluarga melayu yang keseluruhannya dipilihkan oleh kakek.
Sehingga terangkailah nama itu dengan penambahan marga di belakangnya. Marga adalah hal yang wajib untuk dipakai mengikuti nama bagi keluarganya. Lengkap sudah, begitulah sejarah namanya.
Ya, dialah Anggita Mawaddah Br. Simanjuntak. Itulah yang tertuliskan di KTP-nya.
Simanjuntak adalah sebuah marga dari suku batak. Samalah dengan Siahaan, Pohan, dan Hutagaol. Terbawa oleh kakek yang menikah dengan marga Pasaribu. Namun, karena prinsip batak ialah patrilineal yaitu mengikuti garis keturunan laki-laki maka dari pernikahan tersebut marga yang dipakai oleh anak-anaknya adalah marga dari sang bapak.
Simanjuntak adalah Batak Toba. Keluarganya berasal dari tanah Sipirok. Namun, pernikahan kakek dan nenek membuat tanah itu kian menjadi terasing baginya, sebab setelah menikah kakek dan nenek merantau ke Rantauprapat.
Hingga kini, masih hal yang langka menemui marga Simanjuntak telah memeluk agama Islam. Jelas saja, dari puncak atas pohon silsilah raja Simanjuntak adalah beragama non Islam. Kakeknya kakek atau empat generasi diatasnya memilih untuk masuk Islam. Suatu kesyukuran yang tak berhingga baginya dapat terlahir sebagai seorang muslim. Dapat merasakan udara napas islami dari sejak masih dalam kandungan. Tumbuh dan mendewasa di rumah dan lingkungan yang menjadikan Islam sebagai pilihan.
Namun, bukan hal yang tak biasa jika banyak yang terperanjat dengan raut kaget ketika mengetahui bahwa dia adalah suku Batak dan bermarga Simanjuntak. Terang saja, sudah dapat diketahui sebab musababnya. Dia telah menyadari bagaimana pandangan tak sedap itu hanya berasal dari kain yang menempel dan menutupi kepalanya. Terlebih lagi, kain tersebut lebih panjang dari biasa yang sering mereka lihat. Menanggapi sikap tersebut, dia lebih memilih untuk hanya bereaksi dengan senyuman.
Contoh paling biasa, saat bertemu dengan seseorang di jalan. Tak sengaja dia harus menghentikan langkahnya karena seseorang tersebut menanyakan sebuah alamat. Ketika dia telah menjelaskan alamat yang dituju, percakapan sederhana itu kembali terurai dengan naskah yang sama.
“Terima kasih ya, mba. Namanya siapa ya?” pertanyaan abadi yang akan terus berulang. Pertanyaan yang sudah terbayang pasti apa hasilnya setelah dia menjawab pertanyaan tersebut.
“Nama saya Anggita Mawaddah Simanjuntak” jawabnya seperti biasa dengan senyuman.
“Loh.. kamu orang Batak ya? Sukunya Simanjuntak?” pertanyaan spontan yang sudah jitu dia prediksi.
“Iya bu..” jawabnya lagi dengan senyuman.
“Wah.. saya baru tahu Simanjuntak ada yang Islam” pernyataan terakhir dengan wajah kaget dan ungkapan batin yang tak dapat diterjemahkan.
Dia hanya tersenyum dan tak ambil pusing. Biarlah, sejatinya kan ketika kita bertemu seseorang akan terjadi dua hal, entah untuk memberi atau menerima. Kini, bagiannya adalah memberi. Ya, memberi informasi baru kalau perkembangan Islam telah meluas, dan kabarnya pun kebangkitan Islam telah semakin dekat.
—
Sejak masih kecil, ayah dan ibu telah mengajarinya untuk menjadi pribadi yang rapi dan disiplin. Semua buku sekolah harus tersampul dan diberi identitas diri, berupa nama dan kelas. Ayah dan ibu membagi tugas, untuk perihal menyampul dilakukan oleh ibu dan menuliskan nama dan kelas dikerjakan oleh ayah. Itu berlaku untuk semua buku, buku tulis dan buku bacaan. Bukan hanya buku bacaan sekolah, buku bacaan sehari-hari pun sama perlakuannya. Namun, hal tersebut hanya terjadi sampai usianya 10 tahun. Setelah itu, semua dia lakukan secara mandiri. Ya, kebiasaan ayah dan ibu telah menular sempurna pada dirinya. Tanpa suruhan pun, dia tidak akan tenang jika belum beres proses penyampulan dan pelabelan identitas buku tersebut.
Tak hanya itu, seragam sekolah juga diwajibkan untuk bernama di sisi baju yang tak bersaku. Nama yang menempel dikain hitam dengan tulisan berwarna putih dijahit sendiri oleh ibu.
Untuk kedua urusan tersebut, namanya tak lagi bertuliskan dengan lengkap. Namun terjadi pemendekan pada bagian tengahnya. Anggita M. Simanjuntak.
“Yah.. kok namanya dituliskan gini aja sih, kenapa ga ditulis semuanya aja?” tanyanya meminta kejelasan.
“Terlalu panjang nang, ga muat nanti di buku dan seragam sekolahnya” jawab ayah coba menjelaskan.
“Kan mawaddah artinya bagus yah, kenapa ga marganya aja disingkat?” tanyanya lagi masih tak menerima penjelasan pertama.
“Memangnya kamu mau dikira bermarga lain, misal Siregar, Situmorang, Sihombing, atau yang lainnya dengan huruf awalnya S?” ayah bertanya balik.
“Ya ga mau la yah, aku pasti kenalin margaku apa ke mereka” sahutnya lagi dengan cepat.
“Ya sudah daripada kamu harus kenalin satu-satu, kan lebih baik ditulis marganya dengan lengkap aja” jelas ayah lagi dengan sabar.
Dia kurang setuju akan penjelasan ayah. Baginya tak masalah kalau sekedar mengenalkan marga agar orang lain tidak salah kira. Hanya sebentar saja, takkan menghabiskan banyak waktu. Bahkan merupakan suatu hal yang membanggakan karena senantiasa memperkenalkan marga yang begitu berharga dalam suku Batak.
Dia mengernyitkan dahi dan matanya menerawang. Namun, untuk satu penjelasan yang menjadi terakhir ini, dia pun akhirnya menerima.
“Inang, dalam suku kita, marga itu adalah hal yang paling penting. Lebih berharga daripada nama yang tertulis di depan. Nanti ketika sudah dewasa, namamu juga akan lebih singkat lagi yaitu A.M Simanjuntak. Seperti nama ayah, A.R Simanjuntak. Orang akan mengenal kamu dengan margamu, bukan namamu, nang. Seperti ayah, di kantor dipanggilnya Pak Simanjuntak. Makanya, karena pentingnya marga maka tidak boleh disingkat” jelas ayah panjang lebar hingga membuat putrinya mengangguk tanda paham dan menerima penjelasan.
—
Dia semakin bertumbuh. Doa dan harapan yang tersimpan dalam namanya senantiasa mengiringi langkahnya. Hingga tibalah saat dia mulai terusik oleh sesuatu peristiwa.
“Coba panggilkan Anggita M. Simanjuntak” pinta seorang guru pada salah satu siswanya.
Guru tersebut tak mengajar dikelasnya, namun memiliki keperluan untuk menanyakan perihal konten mading. Nama yang tertulis pada artikel yang dia tulis ialah nama yang telah disingkat menjadi Anggita M. Simanjuntak. Tak lama kemudian, dia pun telah sampai di ruangan dimana sang guru menunggunya.
“Kamu Anggita M. Simanjuntak?” tanya sang guru dengan raut wajah seperti biasa yang dapat dia tebak munculnya berlebihan hanya karena kain penutup kepalanya.
“Iya bu, benar. Saya Anggita Mawaddah Simanjuntak” jawabnya dengan senyuman.
“Owalah saya kira kamu bukan Islam” desah sang guru pelan namun dengan frekuensi suara yang masih dapat terdengar di telinga.
Dia hanya membalas dengan senyuman. Ya seperti biasa. Ilmu ini benar-benar dia pelajari dari sang ayah.
“Tidak perlu mengatakan semua yang kita tahu, meskipun kita begitu ingin. Tahanlah, karena ada waktu kapan kita harus mengatakannya. Pun tidak perlu menyalahkan apa yang disampaikan oleh orang lain jika kita belum memahaminya. Terimalah, sampai kita mengetahui kebenarannya”(Ayah).
—
Pun, lebih terganggu lagi dengan kisah yang memberi bekas permanen kelihatannya.
“Lihat deh, kok nilai ku kecil banget dibanding mereka ya?” tanyanya pada salah satu sahabatnya.
“Lah iya, kok bisa ya? Padahal jawaban kita hampir sama semua kan? Mungkin melihat namamu di absen kali git, dikira kamu non Islam” jawab sahabatnya sambil melihat perbedaan nilai yang cukup signifikan diantara mereka.
Semester berikutnya pun tiba.
“Alhamdulillah, nilainya naik. Alhamdulillah” syukurnya tanpa henti sambil memegang lembar nilai semester.
“Tuh kan git, kayaknya bener deh gara-gara bapaknya ga kenal nama kita satu kelas. Terus, karena namamu disingkat ya bapaknya bisa aja kan ngiranya kamu itu non Islam git..” ungkap sahabatnya sambil mengingat perbedaan nilai di semester lalu.
Hal itu pun terjadi berkat sang sahabat yang segera bertanya pada sang guru dan menceritakan kebingungannya.
Tak berhenti disitu. Adalagi yang hampir sama dengan nuansa berbeda.
“Wah hebat git, hampir sempurna gitu. Nilai 99. Semester lalu 95, eh sekarang semakin naik aja” celoteh sang sahabat yang sibuk membandingkan nilai semester yang baru saja dibagikan.
“Kok aku merasa ga sesuai ya, masa iya sih segini. Banyak loh yang paling bisa dari aku. Yang paling jago hal ini aja nilainya lebih rendah. Aku merasa ada yang ga beres deh” jawabnya dengan keresahan.
“Eh git, mungkin aja gara-gara jiwa nepotisme kalian lagi on.. Bapaknya kan juga Simanjuntak. Ya itung-itung untuk keluarga apa salahnya ditinggikan heheh..” cengir sang sahabat dengan santai.
Keresahan menyelimutinya. Tak berterima dengan penilaian yang tidak sesuai karena lebih rendah dengan sebenarnya. Pun ternyata hatinya lebih tak berterima dengan yang lebih tinggi. Serba salah.
—
Lambat laun, waktu telah mematangkan pola pikirnya.
“Pokoknya, mulai sekarang dimanapun dan kapanpun namaku tertulis harus lengkap. Ya pokoknya harus lengkap” batinnya ketika telah lulus dari bangku sekolah menengah atas.
Namun, tetap saja. Selalu ada komentar akan setiap tindakan.
“Kenapa harus lengkap sih git? Cuma absen ngitung jumlah aja kok” celoteh beberapa temannya yang merasa berlebihan setiap kali dia menuliskan dengan lengkap namanya.
Seperti biasa, senyuman mampu menetralkan segala rasa. Walau hati berkecamuk untuk membalas agar semua jelas, tapi tawaran diam lebih manis untuk menepis teriakan. Hanya mencoba untuk tak mengulas kembali peristiwa yang hingga kini masih terus membayang.
- JAT-26, menerima ide untuk menuangkannya dalam tulisan.
25 April 2017
2 notes
·
View notes
Text
Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata Dan Artinya Dari A-Z
Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata Dan Artinya Dari A-Z
Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata – namaanakperempuan.net. Dalam memberikan nama bayi perempuan banyak aspek yg harus diperhatikan. Salah satunya yaitu arti namanya. Banyak nama bagus namun memiliki arti kurang baik. Hal ini sangat fatal loh bun.
Oleh karena itu, kami hadirkan sebuah artikel nama bayi perempuan islami 1 kata. Yang mana berisi inspirasi nama bayi islami dengan arti terbaiknya.…
View On WordPress
#kumpulan bayi perempuan islam 1 kata#nama anak perempuan islam 1 kata#nama anak perempuan islam 1 kata dan artinya#nama bayi perempuan islami#nama bayi perempuan islami 1 kata#nama bayi perempuan islami 1 kata beserta artinya#nama bayi perempuan islami 1 kata dan artinya#Nama Bayi Perempuan Islami 1 Kata Dan Artinya Dari A-Z#nama bayi perempuan islami 1 kata terindah#nama bayi perempuan islami dan artinya#nama bayi perempuan islami satu kata
0 notes
Text
25 Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru
25 Nama Bayi Perempuan Islami Terbaru
Nama Bayi Perempuan Islami – tanyanama.com. Anak perempuan adalah anugerah spesial yang diturunkan Tuhan kepada setiap orangtua. Apalagi islam begitu sangat memuliakan seorang bayi perempuan. Untuk itu bagi anda yang dikaruniai anak perempuan, jaga dan rawatlah dengan penuh kasih sayang. Jangan lupa untuk menyematkan nama terbaik dalam namanya.
Salah satunya menggunakan nama yang diambil dari…
View On WordPress
#Contoh Nama Anak Perempuan Islam Terbaik#Daftar nama bayi perempuan islami#Nama Anak Perempuan Islam#Nama Bayi Perempuan Bernuansa Islam/Islami#nama bayi perempuan islami#Nama Bayi Perempuan Islami Dan Artinya#Nama Bayi Perempuan Islami Dan Artinya Terlengkap#Pilihan Nama Bayi Perempuan Islami#Rangkaian Nama Bayi Perempuan Islam/Islami
0 notes
Text
150 Nama Bayi Perempuan Islami dan Modern yang Bermakna Baik, Lengkap dengan Artinya
Ayoe Seksina 150 Nama Bayi Perempuan Islami dan Modern yang Bermakna Baik, Lengkap dengan Artinya Artikel Baru Nih Artikel Tentang 150 Nama Bayi Perempuan Islami dan Modern yang Bermakna Baik, Lengkap dengan Artinya Pencarian Artikel Tentang Berita 150 Nama Bayi Perempuan Islami dan Modern yang Bermakna Baik, Lengkap dengan Artinya Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : 150 Nama Bayi Perempuan Islami dan Modern yang Bermakna Baik, Lengkap dengan Artinya 150 Nama Bayi Perempuan Islami dan Modern yang Bermakna Baik, Lengkap dengan Artinya http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
peri cintaku
tadi uda dibikin tapi di delete lagi karena ada yang jelek
Tuhan memang satu kita yang tak sama...
Tuhan MEMANG cuman satu yang berbeda adalah kita... gua percaya cuman ada SATU TUHAN.. IYA SATU.. cuman cara buat nyembahnya aja banyak.. mungkin yang diakui di Indonesia cara nyembahnya ada 6 tapi sebenarnya banyak banget caranya.. gua gamau bahas tentang Tuhan disini... yang gua mau bahas adalah dia..
Siapa dia? Yuk Kenalan
Arti dari nama pertamanya menurut website ini .. https://namaanakperempuan.net/2016/05/10/rangkaian-nama-bayi-perempuan-khansa-dan-artinya/ adalah, perempuan yang baik, berhidung mancung, dan yang terakhir yang paling nyentuh menurut gue adalah pejuang muslimah..
Arti nama kedua menurut web lain adalah Islami, dan nama terakhirnya kebetulan sama kayak nama keduanya hehe
indah ya namanya.. Pejuang Muslimah
Iya, dia seorang pejuang muslimah, dan gua adalah nasrani.., kenapa nasrani karna gua beragama Kristen., agama bukan menjadi sebuah penghalang ketika kita sedang jatuh cinta..., ketika lu sedang jatuh cinta lu gabakal peduli dia anak siapa, tinggal dimana, sekolah dimana, baik apa engga.., bisa masak apa kagak.., bisa cebokin lo apa kagak .. loh offside.., APA LAGI AGAMA MEN!!!.. kasarnya lu ga peduli dia agamanya apa! ketika elo jatuh cinta ya jatuh cinta...
inget banget waktu itu pertama kali ketemu sama dia di club malam namanya **BLE.. anjay anak ibu kota abis! padahal inget banget demi TUHAN kalo gua ke club itu dalam kondisi yang ga semangat dan iya males alias terpaksa banget ke sono. tiba tiba sekitar jam 1-2 subuh.. ada sosok cewe satu cuman pakai tanktop itam sama sweater abu” gua inget banget dia pake apa waktu itu dan dia bahkan pake makeup tipis banget.. disaat semua temen” cewenya pada kenalan, dia diem doang sambil megang gelas isinya coca cola.., karna itu gua jadi penasaran se penasaran itu singkat cerita akhirnya kenalan dan kita jadian...
jadian sama orang yang beda agama disaat elo harus kuliah disalah satu kampus swasta yang sangat kompetitif itu GAK MUDAH MEN, GAK MUDAH SEKALI LAGI GUA BILANG GA MUDAH SAMA SEKALI, sukur kalo rumahnya deket ini JAUH MEN JAUH!! ibarat elo tinggal di madura gua tinggal di surabaya bedanya ini yang jembatanin kita adalah jembatan tol yang panjangnya puluhan kilometer.. Tapi demi cinta gua tempuh men bela”in..
emang sih ini bukan pertama kalinya gua pacaran tapi ini pertama kalinya gua punya pacar yang beda agama... jujur kalo ditanya bedanya apa? bedanya cuman kalo dia ibadahnya ke masjid gua ke gereja udah itu aja selebihnya itu dia gamakan babi gua makan.. selebihnya SAMA! rasa sayang nya itu sama aja..
gua bisa akuin kalau gua bukan pria yang bener” romanpic alias romantic epic anjay.., gua bisa dibilang cuek, terkesan gak peduli, dan elo elo gue gue..., tapi sebenarnya didalam casing gua yang terkesan cuek dan sangat tidak peduli itu gua adalah orang yang sangat sayang sama perempuan gua.., tetapi karna tempet kuliah gua nuntut waktu yang banyak mau gak mau gua harus ngorbanin waktu buat sama dia, untuk ngerjain tugas kuliah..., gua tau ini sangat ga enakin buat dia karna waktunya harus terbagi dan gua terkesan gak peduliin dia..
sedih ga sih ga ada waktu sama cewe lo? sedih men ketika lo bisa liat temen lo sama cewe mereka ketemu terus menerus dan yang bisa lo lakuin kalo kangen cuman chat dan sukur nelfon..., ketemu sama dia hanya itungan jari bahkan.. tapi gua seneng gua bisa ketemu sama dia di hari ulang tahunya ( maaf ya waktu itu gue harus makan ketika lo puasa),... disini gua gamau membela diri gua sebagai cowo yang gabisa bagi waktu karna jujur gua gabisa bagi waktu dengan baik untuk memikirkan cewe gue dan kuliah gue waktu itu..,
gue mungkin terkesan lebih milih dugem dari pada jalan sama cewe gue.., gue salah gue akuin, gue lebih milih jalan ketemu chivas regal dari pada dia.. emang gua bangsat..., singkat cerita akhirnya kita putus disaat baru pacaran sekitar 1-2 bulan.. gua ga pengen sejujurnya pacaran cuman sebentar..., tapi uda kejadian... gua bisa ngomong apa selain nyalain diri sendiri dan berharap ga ngulang kesalahan begini lagi
gua inget gua sempet beliin dia kamera buat ulang tahunnya, dengan tujuan untuk foto” setiap kali kita pergi dan bisa di abadikan. ternyata ga berhasil hahaha.. sekarang gue cuman bisa berharap bahwa kamera itu bisa dia pake buat kenangin masa masa dia sama cowo barunya haha.., gua percaya kalau bentuk cinta sama orang yang terbesar.. itu bukan berarti lo harus pacaran atau nikah sama dia karena itu artinya lo pengen dia bukan cinta dia, tapi ketika lo cinta sama orang lo bebas kasih dia buat milih dia mau dipelukan siapa yang dia cinta mau itu lo apa orang lain...
gua mau tutup tulisan ini..
terima kasih atas segalanya pejuang muslimah sekaligus pejuang yang berhasil berjuang untuk dapetin hati ini :)
0 notes
Text
New Post has been published on Kesehatan Ibu Hamil
New Post has been published on https://is.gd/hZNTXT
Kumpulan Do’a Untuk Ibu Hamil
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Tahukah bunda, Bahwa ahlak yang baik bisa diturunkan kepada anak sejak dalam kandungan. Banyak hal yang harus dilakukan ibu hamil untuk memberikan hal yang baik untuk anaknya sedini mungkin. Mulai dari menjaga asupan makan yang bergizi dan kaya akan nutrisi, hingga menjaga sikap dan sifat yang baik, agar sifat dan sikap tersebut menurun kepada anaknya sampai ia lahir kedunia ini. Sebagai seorang muslim, do’a merupakan hal yang baik dilakukan para ibu hamil untuk membentuk perilaku sang anak saat di dalam kandungan, hingga ia lahir kedunia nantinya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Do’a untuk ibu hamil di lakukan untuk memohon kepada yang Maha Kuasa agar bayi bisa lahir dengan sempurna dan sehat wal afiat, serta di berikan kecerdasan dan ahlak yang baik. Selain aktivitas fisik yang bisa di lakukan oleh ibu hamil untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sang janin dalam kandungan, Do’a sangat di perlukan untuk menyempurnakan segala usaha yang dilakukan oleh sang ibu maupun keluarga lainnya, karena seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa restu dan ridho Nya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Segala hal yang ada di dunia ini terjadi atas seizin Tuhan Yang Maha Esa. Do’a adalah hal penting yang seharusnya kita panjatkan di dalam kehidupan sehari-hari khususnya untuk umat muslim.
Apa Saja Do’a Untuk Ibu Hamil?
Banyak sekali kumpulan do’a di dalam kitab suci Al-qur’an yang bisa dijadikan sebagai panutan untuk umat muslim, maupun do’a-do’a yang bisa kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Termasuak do’a yang diamalkan untuk ibu hamil, berikut ini do’a untuk ibu hamil. ( Baca Juga: Amalan dan Dzikir Untuk Ibu Hamil. )
1. Surat Ali Imran 35-36
Do’a pertama di ambil dari surat Ali Imran ayat 35 – 36;
Bismillahirrahmanirrahim,
Robbi inni nadzaartulaka maa fiibathnii muharroron fattaqobbalminni , Innaka antassami’ul alim.
Artinya :
“ Ya Tuhanku , sesungguhnya aku menazarkan kepadaMu anak yang ada di dalam kandunganku menjadi hamba yang shaleh (shaleha) dan berkhidmat , karena itu terimalah (nazar) itu daripada ku . Ya Tuhan kami engkaulah maha mengetahui dari segalanya , aku mohon berikanlah perlindungan Mu untuknya dan untuk semua keturunannya dari seta yang terkutuk .
2. Surat Ali Imran 38
Do’a yang satu ini di berikan untuk ibu hamil agar kelak ia dapat melahirkan keturunan yang baik untuk keluarga maupun untuk orang lain.
“Rabbii habli miladunka dzurriyyatan thoyyibah. Innaka sammi’uddu’aa”
Yang Artinya :
Ya Allah berikanlah kepadaku dasri sisi – Mu keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pendengar.
3. Surat Ibrahim 40
Do’a untuk ibu hamil selanjutnya di ambil dari potongan surat Ibrahim ayat 40:
“Robbij’alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyatii robbanaa wa taqobbal du’aa”
Yang artinya :
Ya Allah Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku sebagai orang – orang yang tetap mendirikan shalat . Ya Tuhan kami perkenankanlah do’a ku.
4. Surat Al Furqan 74
Do’a untuk ibu hamil yang ini bertujuan untuk memohon keturunan yang bisa I menenangkan hati yang bisa menjadi penenang hati agar menjadi dambaan bagi setiap orang, do’a ini di ambil dari surat Al – Furqan 74,
“Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrata a’yuniw waaj’alnaa lilmuttaqiina imaaman”
Amalan Surat Maryam untuk Ibu Hamil
Selain beberapa do’a untuk ibu hamil diatas, Surat Maryam juga bisa dijadikan sebagai do’a untuk ibu hamil.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Bacaan Surat Maryam 1 -15
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
كٓهٰيٰعٓصٓ ۚ١
1. Kaaf Haa Yaa ‘Aiin Saad.
ذِكْرُ رَحْمَةِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ٢
2. (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,
إِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَآءً خَفِيًّا ٣
3. (yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
قَالَ رَبِّ إِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ أَكُنْ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤
4. Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
وَإِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَآئِيْ وَكَانَتِ امْرَأَتِيْ ��َاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ٥
5. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,
يَرِّثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ٦
6. yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.”
يٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمٍ اسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا ٧
7. (Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
قَالَ رَبِّ أَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَأَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا ٨
8. Dia (Zakaria) berkara, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia sangat tua?”
قَالَ كَذٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا ٩
9. (Allah berfirman), “Demikianlah.” Tuhanku berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةًۗ قَالَ اٰيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا ١٠
10. Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah berfirman), “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”
فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَأَوْحٰٓى إِلَيْهِمْ أَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا ١١
11. Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.
يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍۗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا ۙ١٢
12. “Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah)* Kitab (Taurat) itu dengan sungguh sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya)* selagi dia masih kanak kanak,
وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰةًۗ وَكَانَ تَقِيًّا ۙ١٣
13. dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa,
وَّبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا ١٤
14. dan sangat berbakti kepada orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka.
وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا ؑ١٥
15. Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.
Surat Maryam adalah surat ke 19 di dalam Al – Qur’an. berikut adalah beberapa kandungan surat Maryam untuk ibu hamil;
1. Keimanan:
Kandungan dari surat Maryam yang pertama adalah tentang keimanan, untuk menyadarkan kita bahwa Allah bisa melakukan apapun sesuai dengan kehendak-Nya, sekalipun hal itu bisa menyimpang dengan logika dan hukum alam seperti lahirnya nabi Isa a.s. yang diketahui lahir tanpa ayah, namun beliau bukan lah anak Allah, karena mustahil Allah mempunyai anak.
2. Kisah – kisah
Banyak kisah–kisah yang tersurat yang ada didalam surat Maryam salah satunya kisah dari nabi Zakaria a.s, dimana beliau berdoa untuk memperoleh anak dan allah mengabulkan do’a beliau. Padahal usia beliau sudah sangat tua dan istri beliau di nyatakan sebagai wanita yang mandul, selain itu menceritakan tentang kelahiran Isa a.s , Kisah nabi Ibrahim a,s, dan beberapa nabi lainnya.
3. Kisah Lainnya,
Selain memuat kisah tentang para nabi, dalam surat ini juga menceritakan dan memperingati umat muslim tentangan ancaman terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan mengikuti nafsu duniawi.
Sebagai seorang umat muslim kita memang selalu disarankan untuk melakukan ibadah termasu untuk membaca do’a – do’a setiap harinya. Beberapa do’a di dalam kitab suci Al – Qur’an yang di sarankan untuk ibu hamil karena bertujuan agar ibu hamil mudah menjalani persalinan dan melahirkan dengan selamat dan lancar.
Maka dari itu disarankan untuk ibu hamil khususnnya umat muslim agar menghafal dan membaca do’a untuk ibu hamil sebelum menjalani proses persalinan agar mendapatkan kemudahan dalam menjalani persalinannya. Surat Maryam untuk ibu hamil di percaya wanita atau ibu hamil yang sering membaca surat Maryam akan melahirkan anak yang cantik apabila anak yang dikandungnya adalah perempuan. Dan bila anak yang dikandungnya adalah laki-laki sebaiknya ibu hamil sering membaca surat yusuf agar anak laki – laki yang ia lahirkan nanti setampan nabi yusuf. Baca juga: nama bayi perempuan islami.
Namun disamping tujuan dari surat-surat tersebut, sebagai umat yang beragama kita memang sudah sewajarnya untuk selalu memanjatkan do’a kepada sang pencipta, Do’a yang ibu hamil yang sering beribadah di masa kehamilannya dipercaya bisa menurun menjadi kebiasaan sang bayi nantinya. Adapun surat Maryam untuk ibu hamil adalah Surat Maryam ke 19 ayat 1 – 15, akan lebih baik jika dibaca semuanya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Do’a untuk ibu hamil sendiri di harapkan bisa memberikan perlindungan dan kemudahan bagi ibu hamil dalam menjalani masa kehamilannya, serta sebagai umat yang beragama khususnya agama islam. Memanjatkan do’a dalam posisi yang lagi hamil juga di harapkan mengajarkan kepada bayi yang ada di dalam kandungan agar ia selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar ia menjadi anak yang sholeh maupun sholeha dan pastinya berguna bagi kedua orang tua dan sesama.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
0 notes
Text
Sebutan Bayi Hawa Menurut Islam
Telah menjadi sebuah kepastian sekiranya tiap orang tua pasti akan memberikan nama bayi perempuan dan laki-laki yang bagus. Tidak cuma sebagai doa, nama juga mengajari kita untuk memulai tiap-tiap hal dengan kebaikan. Nama yang baik akan memberikan ilustrasi perihal kehidupan yang bagus pula. Bagaimanapun banyak orang percaya nama bayi juga sebagai kemauan orang tua. Pentingnya memberikan nama yang baik tidak lepas dari kenyataan bahwa nama ini akan diterapkan oleh si bayi sepanjang hayatnya, untuk itu memberikan nama yang bagus dan membawa pujian pada buah hati-buah hati tentu menjadi hal penting yang sepatutnya diperhatikan oleh setiap orang tua. Berikut akan dibahas teladan nama yang bagus untuk bayi perempuan. Selain memberikan arti dan doa tersendiri, di zaman kini ini, orang tua juga patut menyesuaikan nama opsi mereka layak dengan masa modern. Semisal saja untuk nama bayi perempuan, bisa dipilihkan Azmya Sabira Zaskia. Azmya artinya diberkati Allah, Sabira mengandung makna pagi hari sebagai penanda si bayi dilahirkan di waktu pagi, dan Zaskia artinya suci. Penggabungan nama bayi perempuan juga sebaiknya melihat panjang nama si anak. Memberikan nama yang https://duniamuslim.co/nama-nama-bayi-perempuan-islami/ terlalu panjang juga bukan sebuah rekomendasi sebab akan sulit dihafal dan menyulitkan administratif anak di masa yang akan datang. Banyaknya contoh arti nama bayi perempuan yang dapat ditemui di dunia online mesti disertai pemahaman kata yang dipilih. Tiap-tiap orang tua yang akan memilihkan dan memadukan nama tertentu wajib tahu maknanya secara jelas dan pasti. Kadang, nama itu juga bisa diambil dari sebagian bahasa yang berbeda contohnya dari Arab, Syria,Inggris, ataupun memadukan nama dengan kebiasaan asal si si kecil yakni Indonesia. Apapun alternatif orang tua patut didasarkan pada fakta bahwa nama bayi yakni lambang, doa, dan pengharapan dari tiap orang tua atas hidup si anak. Banyak buku dan berita di media online yang bisa diwujudkan referensi dan tolok ukur dalam pemilihan nama yang pas dan pantas untuk kebutuhan yang satu ini.
0 notes
Text
Ke-random-an
Pagi-pagi keinget nama selebgram cantik namanya Jinan. Iseng pengen tau artinya , dan artinya taman di surga. Wah lucu bangetttt, orang tua mbak ji pasti pernah kaya aku mikir siapa yah nama anaknya nanti. Jadi deh aku kepikiran kalo nyari nama anak sekarang lucu kali yah, gapapa belum ada calon papah ato calon anaknya. Niat baik inih, jangan diketawain. Pokonya aku mau anaknya ada nama bapaknya di belakang dan Huruf depannya J, kan mau bikin J family haha berarti nama suaminya juga harus dari J, whoa aku merasa visioner sekarang . So lets find out what i choose:
Jafin, nama bayi laki-laki asal bahasa Arab yang artinya yang mengawal
Jahiz, nama bayi laki-laki asal bahasa Islami yang artinya Mata yang bersinar
Jaselyn, nama bayi perempuan asal bahasa Latin yang artinya Riang gembira
Jauna, nama bayi perempuan asal bahasa Arab yang artinya matahari
Jauza, nama bayi perempuan asal bahasa Arab yang artinya Nama bintang
Jayla, nama bayi perempuan asal bahasa Arab yang artinya Amal
agak susah ternyata nyari nama yang artinya bagus dan pengucapannya gak aneh. segini dulu nama calon anak-anak aku. Engga ko ga sebanyak itu, 3 anak cukup sajah. Beberapa taun ke depan mungkin ada yang kepake namanya, yak we’ll see
0 notes
Text
6 Kewajiban Orangtua pada Anak
Banyak juga orang yang salah kaprah, menyangka putra-putrinya adalah miliknya, sehingga bebas diperlakukan sesuka hati. Padahal sebenarnya anak hanyalah titipan Allah yang sewaktu-waktu akan kembali pada Allah. Dan sebagai titipan, tentu saja kita yang diberi amanah memiliki kewajiban dalam menjaganya.
“Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu… Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya�� [HR Bukhari juz 1, hal. 215]
Sahabat LAZiS, inilah 6 kewajiban orangtua pada anak yang perlu kita tanyakan ke diri sendiri sebagai bahan introspeksi, sudahkah kita melakukannya:
1. Memilihkan ayah dan ibu yang baik untuk anak (sebelum menikah)
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya, “Anakku ini sangat bandel.” tuturnya kesal.
Amirul Mukminin berkata, “Hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan ayahmu dan tidak memenuhi hak ayahmu?”
Anak yang pintar ini menyela. “Hai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?”
Umar ra menjawab, “Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik mereka dengan al-Qur’an.”
Dari kisah Umar bin Khaththab tersebut, kita bisa mengetahui bahwa ketika hendak menikah, jangan hanya memilih calon suami atau istri, tapi juga memilih calon ayah dan calon ibu yang baik untuk anak kita kelak.
Jika kita tidak bersungguh-sungguh dalam mencarikan calon orangtua terbaik untuk anak kita kelak, sama saja kita telah melanggar hak anak untuk dilahirkan dari rahim seorang ibu yang baik, dan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik dari sang ayah.
2. Memberinya nama yang bagus dan berarti baik
“Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud)
Pemberian nama yang baik untuk anak bisa dilakukan sambil melaksanakan aqiqah.
Dari Samurah bin Jundab, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Anak itu tergadai dengan aqiqahnya, disembelih sebagai tebusannya pada hari ketujuh dan diberi nama pada hari itu serta dicukur kepalanya". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 38]
“Rasulullah Saw. Diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan.Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh aisyah ra.bahwa Rasulullah Saw. Biasa merubah nama-nama yang tidak baik.” (HR Tirmidzi)
Sahabat LAZiS, memberikan nama dengan arti buruk untuk anak sama saja berbuat durhaka pada anak kita. Misalnya memberi nama anak kata-kata yang ada dalam Al Quran, tapi ternyata artinya adalah nama neraka, atau nama setan, atau yang berarti buruk lainnya.
3. Memberi anak air susu ibu
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan.” (al-baqarah: 233)
Banyak penelitian ilmiah dan penelitian medis yang membuktikan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak secara alami dan sehat, baik dari sisi kesehatan maupun kejiwaaan.
Ibnu sina, seorang dokter kenamaan, menegaskan urgensi penyusuan alami dalam pernyataannya, “Bahwasanya seorang bayi sebisa mungkin harus menyusu dari air susu ibunya. Sebab, dalam tindakannya mengulum puting susu ibu terkandung manfaat sangat besar dalam menolak segala sesuatu yang rentan membahayakan dirinya.”
Jika memang air susu ibu tidak keluar, maka carikanlah ibu susu dengan akhlak yang baik sebagaimana ibunda nabi Muhammad shalallaahu alaihi wassalaam melakukannya.
4. Mengajarkan Al Quran
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari kakek Ayub Bin Musa Al Quraisy dari Nabi saw bersabda, “Tiada satu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik.”
Thabrani meriwayatkan dari Jabir Bin Samurah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bahwa salah seorang di antara kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya dari pada menyedekahkan setengah sha’ setiap hari kepada orang-orang miskin.”
Mengajarkan anak ayat dan juga akhlak alquran ini adalah kewajiban ibu dan bapak.
Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ali ra, “ Ajarkanlah tiga hal kepada anak-anak kalian, yakni mencintai nabi kalian, mencintai keluarganya dan membaca al-qur’an. Sebab, para pengusung al-qur’an berada di bawah naungan arsy Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naunganNya, bersama para nabi dan orang-orang pilihanNya. Dan, kedua orang tua yang memperhatikan pengajaran al-qur’an kepada anak-anak mereka, keduanya mendapatkan pahala yang besar.”
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.” (QS. 20:132)
Membiasakan berakhlak Islami dalam bersikap,berbicara, dan bertingkah laku, sehingga semua kelakuannya menjadi terpuji menurut Islam (H.R Turmuzy dari Jaabir bin Samrah)
Selain itu, orangtua juga perlu mengajarkan rasa malu sedini mungkin pada anak-anak.
Menanamkan etika malu pada tempatnya dan membiasakan minta izin keluar/masuk rumah, terutama ke kamar orang tuanya, teristimewa lagi saat-saat zhaiirah dan selepas shalat isya’.(Al-qur’an surat Annuur ayat 56)
Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, Rasulullah saw bersabda, “ perintahkanlah anak anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah agar mereka menunaikannya ketika berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” Yang ini orang tua harus menjadi contoh tauladan yang baik jangan hanya sekedar perintah.
5. Memberi nafkah dan makanan halal
Memberi nafkah hanya dengan harta yang baik dan dari mata pencaharian yang halal adalah kewajiban seorang bapak. Berdasarkan sabda Rasul saw: “Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara; tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya apa yang ia kerjakan dengannnya, tentang hartanya dari mana ia mendapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan.” (H.R. Turmudzi)
Dan makanan yang diberikan kepada anak -anak hendaknya Makanan yang halal. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw kepada Sa’ad Bin Abi Waqhas, “Baguskanlah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan.” Karenanya, anak dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan yang halal, mencari penghasilan yang halal dan membelanjakan kepada yang halal, sehingga ia tumbuh dalam sikap sederhana dan pertengahan, terjauh dari sikap boros dan pelit.
Rasulullah Saw. Pernah mengajarkan sejumlah anak untuk berpesan kepada orang tuanya di kala keluar mencari nafkah “Selamat jalan ayah! Jangan sekali-kali engkau membawa pulang kecuali yang halal dan thayyib saja! Kami mampu bersabar dari kelaparan,tetapi tidak mampu menahan azab Allah Swt. (H.R Thabraani dalam Al-Ausaath)
6. Menikahkan anak dengan calon suami/istri yang baik
Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Do’akan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja.
Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, “Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya.” QS. An-Nur:32
0 notes