#Lengkap dengan Artinya
Explore tagged Tumblr posts
Text
#Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo#Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis bes#abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendak#dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah sat#maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu#apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.#Hotline: +6281 387 788 183#Email: [email protected]#Instagram: @honeylingotranslation#Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa#yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik#maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal#maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan#sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian#Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.#Selanjutnya ada abstrak ideal bersifat informasi dan deskriptif#artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang men#Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat#dan juga membantu mempersingkat waktu anda#hubungi segera Tim Honeylingo kami.#jasapenerjemahabstrak#translation#jasapenerjemahmalang#jasapenerjemah#jasatranslate
1 note
·
View note
Text
Menghargai Diri Sendiri
Biasanya, seseorang dihargai karena pencapaian-pencapaian yang telah diraihnya. Pencapaian dalam hal ini misalnya adalah karir. Tentu pandangan masyarakat kepada seseorang yang telah sukses berbeda dengan pandangan mereka pada orang yang masih belum punya pekerjaan.
Kendati demikian, terlepas kita sudah punya karir atau belum, sudah punya pencapaian-pencapaian atau belum, tidak ada yang bisa lebih menghargai diri kita selain kita sendiri.
Menurutku, ada banyak cara untuk kita bisa menghargai diri sendiri. Pertama, menjaga kebersihan diri. Dengan menjaga dan merawat diri, itu artinya kita sudah menghargai diri kita sendiri. Terlebih lagi, jika kita adalah muslim. Dalam agama Islam, menjaga kebersihan sangatlah dianjurkan. Bukankah, kebersihan adalah sebagian dari iman?
Cara kedua yang bisa kita lakukan adalah memakai pakaian yang bagus dan rapi, terutama ketika hendak menemui seseorang, bepergian, atau ketika ada meeting meskipun meeting-nya dilakukan secara online.
Ya, memakai pakaian bagus adalah salah satu cara kita untuk bisa menghargai diri kita sendiri. Orang lain yang melihat pun juga akan nyaman. Coba bayangkan, jika kita menemui seseorang dengan pakaian yang acak-acakan. Pasti seseorang tersebut melihat kita pun juga kurang nyaman. Kita juga pasti malu kalau berpenampilan yang tidak rapi, sementara orang yang kita temui berpenampilan begitu rapi dan pantas.
Aku pernah ditanya oleh temanku saat kami hendak menghadiri rapat secara online. Pada waktu itu, aku memakai pakaian seperti biasanya: gamis dan jilbab segi empat, lengkap dengan brosnya. Kemudian temanku ini mengatakan,"Mau ke mana sih rapi banget padahal 'cuma' rapat doang?"
Ada juga yang pernah mengatakan padaku,"Udah rapi-rapi tapi kok off cam?" Yang ini ceritanya memang agak lucu. Aku sengaja mematikan kamera waktu itu, karena hampir semua yang ikut rapat mematikan kameranya. Aku jadi sungkan sendiri kalau menyalakan kameraku. Hehe.
Namun, saat itu aku tidak merasa percuma telah berpenampilan rapi. Sebab, menurutku selain untuk menghargai diri sendiri, berpenampilan rapi juga bisa membangkitkan semangat untuk beraktivitas.
Cara ketiga adalah dengan menghindar dari orang-orang yang tidak bisa menghargai kita. Entah itu dengan cara mengurangi intensitas pertemuan, mengurangi komunikasi, atau kalau perlu kita juga bisa meng-cut off orang-orang yang tidak pernah membuat kita merasa berharga dan juga orang yang toxic. Bukan berarti niat kita jahat. Tidak, tidak seperti itu. Hanya saja, kadang-kadang kita juga perlu untuk mengutamakan diri kita sendiri, demi kesehatan mental kita sendiri. Untuk apa mempertahankan orang-orang yang tidak bisa menghargai kita?
Cara keempat adalah menjaga sikap. Berperilaku sopan dan santun pada orang lain juga menandakan bahwa kita menghargai diri kita sendiri. Izinkan saya menuliskan nasihat berharga satu ini:
"Ada banyak hal bisa yang menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
–RA. Kartini–
Menurut kamu, apa cara lain yang bisa kita lakukan untuk bisa menghargai diri kita sendiri?
(23 April 2024 | 10:15WIB)
#tulisan#selfreminder#life#motivasidiri#daily reminder#motivasi#cerita#nasehatdiri#life qoute#writers on tumblr#penulisbuku#pengingatdiri
18 notes
·
View notes
Text
Skin care lengkap adalah hal yang paling langka buatku wkwkw (tapi ini belum yang lengkap banget sih)
Katanya skin care menjadi lambang seorang perempuan yang mencintai dirinya sendiri. Dengan memakai skin care merupakan salah satu bentuk rasa syukur merawat pemberian Allah. Beruntungnya saat ini tujuan orang tampil cantik + menjadi pede ya untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain “Siapa sih yg ga seneng kalau lihat mukanya glowing”
Tapi sayangnya aku bukan orang yang rajin pakai skin care, bahkan sudah 3 bulan lebih aku nggak double cleanser (sebelumnya juga jarang banget). Bahkan kalau kalian tahu, 4 bulanan ini aku nggak pakek serum 🤣, apply sunscreen hanya pagi saja. Paling rutin cuman handbody, tapi kalau keburu kerja yaa telapak tangan aja yang ku olesi. Bedakkan juga tipis-tipis ditambah sedikit liptint tanpa warna.
Sebenarnya bukan karena tidak punya uang atau ngirit, tapii apa yaaa aku juga bingung. Kadang aku mikir asal wajahku baik-baik aja ga perlu neko-neko.
Tapiiii
Kalau udah kesambet (Eitss bukan karena cowok ya) karena kemauan hatii yang tiba tiba rajin pakai semuanya. Maskeran rutin, sering ngaca, pakai liptint pink wkwk, terus skin carenya di bawa di tas kayak ciwi ciwi pada umumnya.🤣 Syukur alhamdulillah di balik semua itu, skin careku jadi awet alias 3-4 bulan baru habis. Artinya dalam setahun aku beli skin care hanya 3-4x aja, artinya juga aku bisa mengalokasi uangku buat kebutuhan lain.
Nahh jadi keinget pernah bercanda sama temen pas akhir 2021 (pas habis lulus susah nyari kerja :v) yang kira-kira begini “Ya Allah cocokkan lah aku dengan skin care yang murah-murah aja, biar uangku bisa buat amal kebaikan yang lain”
Heu, ternyata ucapan itu tidak sekedar ajang bercanda, melainkan bisa jadi di ijabah-Nya :”)
Terimakasih Ya Allah, akan ku ulang ulang terus doa itu :)
2 notes
·
View notes
Text
Menang
Waktu aku kuliah master beberapa tahun lalu, seorang teman satu tim pernah bilang kepadaku saat tim kami untuk pertama kalinya mendapatkan nilai jelek.
"It's okay, Bid. Gak selalu kan kita menang di pertandingan, yang penting nanti kita menangkan peperangannya,"
Saat itu temanku mencoba menghibur karena melihat wajahku yang kusut sepulang dari kampus. Seharian penuh kami mengerjakan tugas kelompok dan presentasi, tapi feedback yang diberikan cukup buruk. Bagiku mata kuliah yang satu ini memang agak berbeda, pertama materinya lumayan sulit dan yang kedua karena dosennya tricky. Tapi, setelah mendengar kalimat dari temanku aku jadi kembali berpikir.
Ada benarnya juga, 'pertandingan' kali ini kan hanya satu penilaian dari sekian komponen penilaian yang ada. 'Kekalahan' yang terjadi di hari ini bukanlah sebuah akhir dari perjuangan.
Mungkin, memang benar bahwa kami jadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nilai terbaik sesuai ekspektasi, tapi masih ada kesempatan untuk setidaknya lulus di mata kuliah ini. Untung-untung bisa mendongkrak nilai lewat komponen penilaian yang lain karena nilai akhir nanti akan bersifat akumulatif.
Kalau direfleksikan dengan kehidupan pernikahan, sebenarnya konsep itu juga relevan. Misalnya, ada kalanya kita harus mengalah dan berkompromi dengan pasangan. Mungkin kita tampak 'kalah' dalam beberapa perdebatan, tapi sejatinya kita menang dalam peperangan yang sebenarnya yaitu mempertahankan pernikahan itu sendiri.
Mengutip sebuah bacaan tentang pernikahan: "memilih jodoh itu seperti memilih dengan siapa kamu akan berperang bersama."
Ibarat masuk ke medan perang, memilih jodoh itu seperti memilih dengan siapa kita bersekutu. Pertama, harus sepakat tentang apa yang menjadi 'musuh' yang perlu dihadapi bersama. Kedua, harus punya arah dan tujuan yang sama dalam bertahan hingga menang di medan perang tersebut.
Jadi, berangkat dari pemikiran tersebut aku menulis sudut pandangku tentang urusan yang satu ini.
Setelah pertemuan keempat yang membahas tentang deal breaker, kami sepakat untuk melakukan sholat istikhoroh. Berikut adalah proses perjalananku dalam menemukan jawaban hingga menentukan sikap.
Hari pertama setelah pertemuan keempat, perasaan yang mendominasi adalah perasaan sedih. Aku sibuk memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi yaitu berakhirnya proses ini. Entah mengapa aku merasa itu adalah hal terburuk yang perlu aku antisipasi. Padahal di beberapa proses sebelumnya, momen seperti ini tidak pernah terlalu menggangguku. Mungkin itu karena aku-lah yang biasanya memutuskan untuk menyudahi proses.
Aku mencoba untuk merancang rencana cadangan jika Cahaya yang Baik memilih untuk pergi. Bahkan, aku sudah membuat daftar nama-nama yang akan aku coba proses jika proses dengan Cahaya yang Baik ini sudah berakhir. Bagiku, cara mengobati patah hati yang paling ampuh adalah dengan menyibukkan diri atau mencari hati yang baru.
Aku kira aku sudah bisa tenang setelah menemukan solusi itu, tapi ternyata tidak.
Hari kedua setelah pertemuan keempat, isi kepalaku jadi berantakan lagi setelah ibuk bertanya padaku, "Iya, itu kalau dia (Cahaya yang Baik) memilih untuk tidak lanjut. Kalau lanjut, bagaimana?"
Aduh, aku belum sempat memikirkan hal itu. Skenario yang kupikirkan sejak kemarin adalah kemungkinan yang paling tidak kusukai dan bagaimana cara mengobati hatiku jika hal itu benar-benar terjadi.
Nyatanya, memikirkan skenario positif yang satu ini tidak kalah rumit. Kukira dengan mudahnya aku bisa menjawab, "kalau dia lanjut ya lanjut saja, aku kan sejak awal memang lanjut". Tapi bukan jawaban sederhana itu yang keluar dari mulutku, entah mengapa.
Aku malah merasa sedih kalau Cahaya yang Baik memilih untuk lanjut. Artinya, dia harus menerimaku lengkap dengan masa laluku yang sedih. Aku juga khawatir apakah dengan melanjutkan proses ini dia bisa bahagia? Apakah dengan hidup denganku tidak akan memicu traumanya muncul lagi? Selain khawatir, aku juga malu.
Malu karena aku pernah merasa menjadi orang yang paling menderita di muka bumi, padahal, kisah hidup Cahaya yang Baik jauh lebih menyedihkan lagi. Marah, riuh, dan berisik. Aku tidak bisa membayangkan kalau nantinya aku gagal membahagiakannya, padahal, aku sudah tahu selama ini dia tumbuh berkawan badai. Ditambah lagi, aku juga sedang berjuang menghadapi diriku sendiri. Apakah aku mampu?
Ternyata, urusan yang satu ini tidak sesederhana yang aku bayangkan sebelumnya.
Lalu, sampailah aku di hari ketiga setelah pertemuan keempat. Hari terakhir sebelum kami bertemu kembali di pertemuan kelima esok hari.
Menariknya, di hari ini aku menyadari satu hal. Semua ini menjadi rumit dan berbelit karena aku mencoba menyesuaikan diri atas respon yang akan dia berikan. Menjauhkah atau mendekatkah?
Padahal, terlepas dari dia yang akan menjauh atau mendekat, aku harus tetap percaya bahwa Allah sudah menyiapkan 'sekutu' terbaik yang paling tepat untuk menemaniku di medan perang. Aku hanya perlu terus berdoa, berprasangka baik, dan bertahan selama mungkin. Karena menyerah tidak lagi menjadi pilihan yang tersedia di kamusku kali ini.
Aku juga jadi lebih berfokus pada 2 penggalan terakhir dari doa istikhoroh yaitu (1) Ya Allah, karuniakanlah aku kebaikan dimana saja kebaikan itu berada dan (2) karuniakanlah kerelaan-Mu padaku.
Ya, apapun yang terjadi nanti, yang aku harapkan sebenarnya tidak berubah. Aku mengharap kebaikan dari Allah Yang Maha Baik. Aku juga mengharap kerelaan (kemampuan) untuk menerima apapun skenario pemberian-Nya dengan lapang dada.
Itu sudah cukup. Cukup bagiku Allah dan Allah saja. Selebihnya hanyalah bonus dan tidak akan menjadi hal yang terlalu penting bagiku.
Jika menikah artinya menemukan sekutu yang tepat untuk berperang bersama, aku percaya Allah akan mengirimkanku sekutu yang tepat untuk menjalani itu. Apalagi, saat ini aku sudah dikaruniai sekutu-sekutu yang baik dan lebih dari cukup untuk disyukuri yaitu ayah dan ibuk, saudara-saudara, serta teman-teman yang selalu ada.
Lantas, bukti syukur yang bisa aku lakukan adalah dengan bertahan dan terus berjuang serta berdoa sampai Allah rida dan bilang bahwa aku telah memenangkan peperangan yang sesungguhnya.
2 notes
·
View notes
Text
Cerita Persalinanku yang Tidak Mudah
Sedikit ingin sharing betapa hebatnya ternyata jadi Ibu. Memperjuangkan seorang bayi dalam kandungan selama 9 bulan. Menahan pantangan makanan demi si kecil tetap sehat apalagi itu termasuk makanan favorit. Selama masa kehamilan memang menyenangkan, tiap bulan menunggu hingga waktunya tiba. Tendangan demi tendangan dirasakan meskipun ngilu tapi itu hal yg selalu dinantikan setiap harinya.
Ceritaku saat menjelang persalinan memang tidak mudah, namun pada akhirnya mendengar tangisan bayi mungil yg aku jaga selama 9 bulan lamanya terlahir sesuai dengan ekspektasi dan doaku.
Rate melahirkan versi aku:
Pembukaan 1&2 : 0/10 (ga kerasa apa apa cuma kaget tbtb ada keluar banyak lendir)
Pecah ketuban : 0/10 (ga kerasa apa apa cuma kayak ada balon meletus di perut trs tbtb ngalir air dari area intim dan gabisa ditahan)
Pembukaan 3 - 5 : 4/10 (mules yg ilang timbul nyebabin pinggang dan punggung sakit tapi masih bisa keketawaan sama suami)
Pembukaan 6 - 10 : 1000/10 (definisi mules gabisa ditahan, jalan gabisa, bawaannya pengen ngeden sampe mata kayaknya mau loncat juga, suami udah abis di keroyok karena sakit yg bener2 ga ketahan)
Ngeden terus tapi bayi gamau keluar : 100/10 (sakit bgt di area intim dan anus, perut tetep mules tapi berasa ada yg besar bgt buat di keluarin, darah udah dimana mana, posisi melahirkan udh berbagai cara, tapi ade bayi tetep gamau keluar)
Qodarullah harus di tindak operasi sc karena udah 2 jam ngeden tapi ga keluar juga padahal pembukaan udah lengkap dan disertai mules.
Operasi & bius : 1/10 (udah ga kerasa apa apa karena melahirkan pervaginam tapi gajadi itu sakitnya kelewat batas)
Bius abis : 10000/10 (edan pokona mah, jaitannya sakit pol)
Pada akhirnya apa yg kita rencanakan tidak juga bisa melawan takdir yg sudah ditentukan. Fyi, ternyata ade bayi terlilit tali pusar di leher, kaki dan tangan. Itulah yg menyebabkan dia gabisa keluar melalui pervaginam.
Aku memang bukan Ibu yg sempurna tapi aku akan menjadi Ibu terbaik untuk anakku.
Welcome to the world Mauza Atharauf Dewandaru (Moza) yg artinya : anak laki laki pemberian sang pemurah hati yg menjadi kebahagiaan semua orang dan memiliki sifat yg baik dan bijaksana
2 notes
·
View notes
Text
Pejuang JP
Sebagai konteks, JP itu singkatan dari Jam Pelajaran. Jam Pelajaran itu diperoleh dengan ikut-ikut lokakarya, seminar, atau pelatihan-pelatihan di luar deskripsi kerja, yang harapannya bisa mengembangkan kompetensi pekerja.
Ada minimal 20 JP yang perlu dituntaskan dalam satu tahun :D Satu lokakarya bisa dapat macam-macam JP, tergantung lama durasi. Bisa 3 JP, 7 JP, 10 JP … kalau satu pelatihan ada beberapa hari, bisa dapat 32 JP 👍
Sebetulnya, itu nggak susah kok. Ada banyak BANGET pelatihan, jadi sangat mungkin bakal bisa memenuhi itu di akhir tahun. Tapi tetap aja, lebih baik JP berlebih daripada kurang. Dan di awal tahun kayak sekarang-sekarang ini, rasanya jumlah JP tuh masih sedikit (ya, namanya juga awal tahun). Nah, untuk bisa mengejar itu, kadang-kadang kita akan ikut lokakarya yang "nggak penting", pokoknya biar bisa dapat sertifikat HAHAHA. Tapi, ya, sekalipun itu nggak penting, tetap aja ada hal yang berguna yang bisa diambil. Kayak misalnya, kemarin, aku dan kawan-kawanku ikut seminar tentang … Memahami Tuberkulosis. 👍 Ya, tetep penting kan? Tapi, dari dua dugaan (a) ikut seminar tersebut karena pengin paham tentang TBC, atau (b) ikut seminar tersebut karena pengin dapat sertifikat … tentu saja yang poin (b). :P Hence, kita adalah ✨Pejuang JP✨
Hal yang kusukai dari jadi Pejuang JP adalah ketika aku punya keinginan yang di poin (a). Bahwa, ada lokakarya yang aku tuh MAU BANGEEEET ikut, tapi aku nggak berani bilang karena pasti nggak dibolehin, kalau nggak berhubungan sama deskripsi kerja. Nah, dengan jadi Pejuang JP, aku jadi bisa ikutan! Antara modus dan tujuan jadi kebalik: modusnya adalah ngumpulin JP, tapi, aslinya aku tertarik banget sama isi lokakaryanya. Alhamdulillah jadi bisa ikutan.
Lokakarya yang kumaksud adalah … lokakarya penulisan novel! Kesempatan yang bagus banget kan. Aku betulan butuh ini uhuk terutama karena novel belum kelar-kelar uhuk. Apalagi yang ngisi adalah dosen Sastra Indonesia, yang ketika aku kuliah di sana, ia lagi kuliah S-3 di Jerman. Jadi aku belum pernah ikut dengerin dia ngajar. Alhasil kemarin ketika kawan-kawanku ikut lokakarya tersebut sambil nyambi kerjaan lain, aku betulan nyimak, nyatat, dan merefleksikannya ke draf novelku. Betul-betul kuambil ilmu dari situ. XD
Kalimat darinya yang kusuka adalah tentang membedakan pandangan antara novel dengan tujuan-tujuan lainnya yang bisa diperoleh dengan instan. "Novel adalah proyek panjang. Nggak bisa satu kali jadi. Hasil nggak bisa dilihat dalam satu hari, bahkan belum tentu sudah bisa dilihat dalam dua bulan. Kita harus menghargai diri kita sendiri dengan menyayangi novel kita, dengan memberinya kesempatan." AKU SUKA BANGET HUHUHU.
Ia juga banyak bicara tentang cara menciptakan karakter, menyusun dialog, apa yang perlu difokuskan saat memulai menulis novel, saat dalam proses penulisan novel, sampai setelah novelnya selesai. Lengkap banget lokakaryanya kemarin, aku bersyukur banget bisa ikutan. Sekaligus itu jadi motivasi untuk menyelesaikan novelku YANG NGGAK KELAR-KELAR INI HADEH.
Terus, mari kita bikin topik pembicaraan baru: novelku. Soal proyekan nulis novel, kan, NaNoFinMo udah kelar ya. Apakah artinya novelku udah selesai? Oh, tentu belum. :) Nah, bulan April (yang udah berjalan lima hari ini), sebetulnya ada pecahan proyek NaNoWriMo, namanya CampNaNoWriMo. Itu sepanjang bulan April. Aku mau ikutan itu, tapi … udah telat. Tapi … nggak papa deh, coba ikutan aja. Sebentar lagi libur panjang, semoga aku bisa mengejar ketertinggalan.
Pokoknya semangat ini jadi keisi lagi setelah kemarin. Terima kasih untuk lokakaryanya! <3
2 notes
·
View notes
Text
RAMADHAN DAY 4
14-15 Maret 2024
Bismillahirrahmanirrahiim...
Petang berjumpa di perjalanan bersama dengan waktu berbuka puasa. Tiba di rumah ada bude saya yang baru selesai sholat dan menyuguhkan makanan berbuka puasa. Paham karena sesudah perjalanan jauh. Namun, rupanya urusan tentang pendaftaran OPSI belum selesai. Komunikasi perihal proses input berkas yang lumayan banyak masih berlangsung bahkan hingga selesai shalat tarawih. Oh ya, tak hanya saya rupanya, beberapa rekan saya di FIM yang berprofesi tenaga pendidik di sekolah lain juga disibukkan dengan administrasi lomba kedinasan termasuk OSN. Heheheh. Karena dalam situasi sudah tiba di rumah,yang di Pamulang, artinya saya melaksanakan tarawih di Masjid Jami' Istiqomah. Masjid yang punya sejarah juga buat saya, karena dulu ketika usia 5 hingga 6 tahun mainnya kesini. FYI: Saya lahir dan besar di Pamulang, hingga usia 6 tahun, sebelum akhirnya pindah ke Tigaraksa. Jadi Tangsel memang tanah kelahiran saya, wajar jika betah disini karena ada feel dan relasi hati. Urusan perjuangan perihal administrasi masih berlanjut hingga akhirnya drama muncul. Jleb. Satu berkas Surat Rekomendasi Kepala Sekolah belum ada, dengan kondisi deadline hingga pukul 23.59 WIB. Surat yang butuh tandatangan kepsek. Mulai pasrah sepertinya tak jadi daftar karena berkas tak lengkap, dan tidak berkecil hati pula karena tak ada ekspektasi hasil untuk lomba OPSI tingkat Nasional ini. Barulah ketika beberapa berkas sudah diunggah, tibatiba operator sekolah japri bahwasannya Surat Rekomendasi tersebut sudah jadi. MasyaAllah tabarakallah... Sat set bikin lega.
Alhamdulillah rasanya sudah kelar urusan perduniawian tersebut hingga pukul 23.30 WIB. Saatnya memberi hak untuk tubuh dan kembali ke urusan ruhiyah. Kalau tidur pukul segitu, kelihatan kan endingnya seperti apa, ya, telat bangun. Baru bangun ketika pukul 03.50 WIB. 😭 But its, okay. Kali ini sahur bersama bude dan pakde, dan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, kami makan sambil menyaksikan serial Para Pencari Tuhan jilid sekian. Sudah kayak tradisi tiap Ramadhan loh ini. Pakde sangat menyukai series ini. Ada value dakwah dan Islam yang ditanamkan juga. Jum'at, pagi ini setelah sahur dan subuh jama'ah, adalah kembalinya aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan jadwal pelajaran khusus edisi Ramadhan. Oh iya, pagi harinya saya berkomunikasi juga dengan salah satu sahabat saya, bernama ilmi alias iil alias Desy, whatever lah. Qadarullah orang ini jadi moderator kelas tadabbur Ahlan pagi ini wkwk. Ya, saya rutin sedekah melalui beliau namun di bulan Ramadhan ini Jumat Berkah rupanya berbeda. Barakallah, saya doakan Iil dan rekan-rekannya diberi kelancaran rezeki dan selalu dalam lindungan Allah untuk jalan kebaikan. Konsep tetap sama, bagi bagi makan gratis namun kali ini untuk berbuka puasa. Oh iya, salam buat ibu-ibu yang masak yaaa ^_^
Well, aktivitas pagi berangkat ke sekolah sebelum jam 06.00 mengharuskan saya absen ikut kelas tadabbur bersama Ahlan Ramadhan. Namun rupanya masih sempat ikut ketika sampai di sekolah. Selama bulan Ramadhan, akktivitas di sekolah agak berbeda. Siswa/i pulang ba'da zuhur, dan pegawai, staff, guru, sudah pulang pukul 14.00 WIB, lebih awal dari waktu normal. Pertemuan awal pagi ini, saya sebagai ketua Sumatif Tengah Semester (STS, kalau dulu namanya UTS), masih mengurus siswa/i yang ujian susulan. Standby di ruang komputer sebab ruangan lainnya dipakai untuk beberapa kelompok Bina Pribadi Islami (BPI). FYI : BPI ini program dari yayasan, untuk semua pegawai dan siswa/i, bahasa lain dari mentoring atau liqo. Ya, pagi ini jadwal BPI untuk siswa/i. Mengawas ujian susulan hingga pukul 10.00, lalu akkhirnya masuk ke beberapa kelas untuk mengajar namun belum masuk materi, hanya sekedar mengumumkan nilai hasil ujian STS mata pelajaran IPA.
Ditengah sedang mengawas, bertemu dengan operator sekolah yang dari kemarin sat set mengurus pendaftaran lomba OPSI Nasional. Alangkah terkejutnya saya, ketika berbincang, semua berkas sudah diunggah. Berkas yang dimaksud adalah surat-surat. Bukan proposal penelitian ! Wkwk. Tapi ku tetap tenang dan santai, berbicara seolah kondisi baik-baik saja dan tidak ada kesalahan. Semua obrolan tentang pendaftaran lomba berlangsung santai meski dalam hati, "Waduh!". Ya kalau proposal tidak diunggah berarti tak ada yang dinilai dari lombanya, artinya pasti tidak lanjut tahap selanjutnya. Ya sudah, karena bukan target utama, bahkan tak ada target sama sekali di tingkat nasional, jadi masih bisa legowo. Lomba yang tingkat kota baru dibuka pendaftarannya di hari ini. Aktivitas hingga shalat Jum'at normal, tak ada bedanya. Hanya saja sudah lama selepas Jumatan tak memandang dan mendokumentasikan sesuatu ke luar jendela. Agenda siang hari, ada sosialisasi perihal pembangunan gedung baru TKIT dan SMPIT. Betul, tahun 2025 nanti jika Allah beri waktu panjang untuk tetap berada di sekolah ini, insyaAllah saya akan pindah. Pindah gedung maksudnya. Terlihat tak sabar menantinya karena bagian dari program pengembangan yayasan, namun ada sisi lain dari hati kecil yang memiliki perasaan khawatir, waswas, akan kepastian masa depan karir. Wallahu a'lam, kita tak tahu masa depan seperti apa, hanya Allah yang tahu. Semoga bisa menjadi penguat. Karena UQ adalah salah satu hadiah dari Allah, buah dari ikhtiar dan takdir terbaik hasil sebuah perjuangan dan pengorbanan dalam konteks karir dan keberkahan nafkah.
Waktu sosialisasi hingga pukul 14.00 WIB, tepat waktu pegawai yayasan pulang. Namun saya, tidak langsung pulang ke rumah. Memanjakan dahulu sang sahabat bepergian saya, si Hobel (Honda Blade), yang sudah lama tak mandi dan sangat kotoor. Sembari menunggu Hobel disteam, cukup terkejut melihat sebuah grup whatsapp. Mendengar kabar kondisi sahabat saya dan istrinya, jleb. Tak bisa saya ceritakan, namun doakan yang terbaik. Merasa bahwa saya harus menguatkan. Kita seperti samasama lagi diuji oleh Allah dengan konteks yang berbeda. Menjelang berbuka puasa, melihat bude mempersiapkan makanan untuk berbuka, tentu saya membantu beliau. Termasuk ketika cabut pasang regulator gas elpiji yang gasnya sudsh habis. Apa menunya? Gorengan 😭 Tempe tepung, tahu tepung, its okay. Saya tidak banyak kok makan begituan, yang paling penting harus ada kurma. Baiklah hari ini begitu banyak hikmah perihal kabar-kabar mengejutkan, penguatan hati, dan ujian dari keimanan. Lagi lagi dan lagi, tak henti-hentinya Allah kasih hal yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
Wallahu a'lam bishowwab.
3 notes
·
View notes
Text
Ramuan Tradisional Susut Perut, Buat Yang Mau Langsing Sehat
Dosis Konsumsi Herbal Mahkota Dewa Untuk Darah Tinggi, Supaya Teman Teman Mau Mencoba Terapi Dengan Mahkota Dewa, Bisa Mengunakan Resep Ini https://youtu.be/ph87EVjcGDI
Bagi Yang Mau Susut Perut
Cewek-Cewek Yang Mau Kurus Sini Ngumpul. Ini Ada Resep Susut Perut Yang Bisa Kalian Buat Di Rumah. Dan Bisa Kalian Konsumsi Setiap Hari. Resep Ini Kalian Harus Konsumsi Dua Kali Sehari. Di Siang Hari Dan Di Malam Hari Satu Jam Setelah Makan. Catat Ya Resepnya Ya. Satu Resep Ini Untuk Satu Kali Pembuatan.
Resep Susut Perut
Asam Jawa 5G/Gr. Kunyit Satu Ruas Jari. Dan Satu Sendok Makan Perasan Air Jeruk Lemon. Air Mineral 250 Mili Aja. Caranya Bahan-Bahan Yang Tadi Saya Sebut Itu Diblender. Semuanya Jadi Satu Sampai Halus Ya. Kemudian Semua Bahan Yang Sudah Diblender Itu Direbus Lagi Hingga Mendidih. Ingat Jangan Gunakan Panci Aluminium. Pakai Panci Kaca, Panci Gerabah Atau Stainless Steel. Saringlah Dan Tunggu Hingga Hangat. Nah Kalau Kamu Nggak Punya Diabetes. Silakan Ditambahkan Gula Aren Satu Sendok Makan. Tapi Kalau Kamu Punya Diabetes Jangan. Resep Ini Bisa Membantu Membersihkan. Keseluruhan Pencernaan Kamu. Termasuk Juga Lemak-Lemak Di Dalam Tubuh Kamu Gini Ya. Kalau Pencernaan Kita Sudah Bersih Sudah Sehat. Penyerapannya Bagus Secara Otomatis Juga. Perut Itu Pasti Menyusut.
Ciri Ciri Tubuh Lagi Detox
Hal Ini Harus Diingat Ya. Detox Pencernaan Itu Tidak Ditandai. Dengan Kalian Itu Bolak-Balik Ke Wc. Detox Itu Bisa Ditandai Dengan Banyaknya Keringat Yang Keluar Dari Badan Kita. Atau Mungkin Pipis Kita Itu Lebih Keruh. Detox Melalui Bab Memang Ada. Tapi Bukan Yang Bikin Perut Kamu Melilit. Dan Ke Wc Dengan Kondisi Mencret. Mencret Itu Artinya Kamu Tidak Sehat, Itu Justru Nggak Baik. Detox Lewat Bab Itu Ditandai Dengan Perubahan. Warna Pada Feses Kamu.
Detox Tubuh Dengan Desoil
Kalau Kamu Pengen Ngecilin Lingkar Perut Kamu. Pengen Bersihin Pencernaan Kamu, Detox Pencernaan Kamu Dengan Benar. Dan Merasa Kesulitan Bikin Resep Susut Perut Tadi. Kamu Bisa Minum Damara Tea Dari Desoil Ini. Udah Lengkap, Ini Bisa Detox Usus Kamu, Detox Organ Tubuh Kamu Dan Detox Darah Kamu. Konsumsi Rutin Aja Damara Tea Ini Satu Kali Di Malam Hari. Itu Sudah Sangat Membantu Kamu. Dan Kalau Pencernaan Kamu Bersih. Pasti Berat Badan Kamu Pun Terbantu. Di Sini Berat Badannya Bukan Cuman Turun Ya. Yang Kurus Pun Kalau Minum Damara Tea Ini Ketika Pencernaannya Sudah Baik. Berat Badannya Bisa Naik Ke Berat Badan Yang Sehat. Kalau Kamu Pengen Konsultasi Lebih Lanjut. Silakan Chat Admin Kami. Kalau Kamu Di Denpasar Bali. Silakan Datang Ke Desoil Official Bali Untuk Berkonsultasi Dengan Kami. Baca Juga: Dosis Konsumsi Herbal Mahkota Dewa Untuk Darah Tinggi Tag: #susutperut #ramuansusutperut #desoilherbal #obattradisional #desoil #pengobatanviral #pengobatanalternatif #pengobatandayak #pengobatantradisional #kesehatan #holistik #kesehatanholistik #naturopati #herbal #resepherbal #diet, 20240120 Read the full article
2 notes
·
View notes
Text
Behind a name.
People said that we hiding a prayer behind a name. Every name has their own prayer.
Kind of a dream. Aku punya sebuah nama yang sudah kuimpikan sejak lama, sejak aku masih kuliah strata 1. Terpikir akan cita-cita pun tidak, namun aku memiliki nama yang ingin kusematkan ketika suatu hari nanti aku memiliki 'a man of my own'.
I have no reason why I love a black sky. Or maybe I'm just scared with it. Terkadang kita bisa melihat bintang, terkadang kita dibuat buta. Until one day I realize that I wanna have my own star, who always guide me when my life seems so dark. May he'll be a light for me.
Orion.
Entah karena rasi bintangnya yang terlihat begitu gagah, atau karena artinya, yang jelas aku memilih nama itu. No matter who's my couple then.
Years pass, thanks to Great God I've him. Oryon.
Tapi, ia tumbuh menjadi anak yang mudah menangis. Selalu ada masa dimana aku merasa hidupku mendadak gelap dan berusaha bersembunyi untuk sekedar menangis. But he always find me. Yang selalu menghapus airmataku sembari bertanya 'kenapa aku sedih?' kemudian ia ikut menangis melihatku menangis. Ia memelukku kemudian mengusap punggungku. Dengan keterbatasan kalimatnya, ia berbicara banyak dengan tindakannya.
You know, son? My life didn't always bright, sometimes look so dark. But why you chose me as your mom?
Aku ingat betul, usiamu masih 5 bulan. Bahkan untuk duduk pun kamu belum juga berdaya. Namun hidupku sedang gelap-gelapnya. Malam itu aku menangis, menggendongmu dan berjalan menuju taman dengan pikiran kalut juga hati yang begitu pedih. Dalam pelukanku, kamu yang belum tertidur menatapku lekat. Aku menangis sejadi-jadinya.
Kemudian kamu mengangkat tangan kananmu, mengarah ke pipiku, seolah ingin mengusap airmataku. Tangisku semakin menjadi. Entah berapa puluh kata maaf kulontarkan sembari memelukmu. Tumpukan rasa bersalahku.
Then, time moving forward. Aku berusaha membuatnya lengkap, tidak kehilangan satupun sosok dalam hidupmu.
Until maybe i'm forget, that you only have me.
2 notes
·
View notes
Text
Abadi itu hanya MilikNya
6 orang yang sering berkumpul di meja makan asrama yang sama, mungkin memang awalnya kami dikumpulkan karena semeja makan saja, tapi setelahnya ada begitu banyak proyek dan kebaikan2 yang dibuat, orang2 dengan keunikan dan kekhasan kebaikan masing2, melengkapi dan berbagi satu sama lain, bukan hanya makanan, tapi juga tawa, kebahagiaan, kesedihan, beberapa momen penting kami habiskan bersama bukan sekedar hanya di meja makan.
Besok, satu dari serangkai itu akan pergi untuk mencapai tujuan nya dengan segala impiannya datang ke negeri ini, kami tak bisa mencegahnya hanya karena ego kami ingin tetap bersama, mendukung dia untuk mencapai impiannya itulah teman sesungguhnya bukan?.
Sedih itu ada, tapi bahagia itu jauh lebih besar, ia kini menemukan jalan impian nya dan akan menapaki itu, selamat berjuang di Medan juang yang baru, kawan. Selamat berprogres juga berproses, kami mendukung sepenuhnya.
Terimakasih tuhan telah hadirkan dan kumpulkan dengan mereka, terimakasih kalian sudah menjadi tempat bertumbuh dan berproses selama hampir 7 bulan kemarin, saling melapangkan saling menghargai saling menurunkan ego saling menyemangati dan saling menebar energi positif, ah bersyukur sekali.
Sepertinya momen malam Jum'at kemarin adalah momen terakhir kita berkumpul di asrama bersama secara lengkap, penuh tawa bahagia, ahh momen yang mungkin tak akan terulang lagi diasrama ini. Mungkin setelah ini pun kita akan jarang sekali berkumpul, aku dengan segala aktivitas dan target2 ku, pun begitu juga kalian, mungkin tak akan banyak momen bersama lagi di meja makan.
Pada akhirnya, kita tak bisa memaksa siapapun untuk menetap dan tinggal dalam kisah hidup kita, semua datang dan pergi, meninggalkan dan ditinggalkan sudah hukum alam, artinya jika ia pergi tugas dan perannya juga sudah selesai dalam cerita hidup kita, dan Allah ajarkan yang akan terus membersamai dalam tiap detik waktu tanpa tapi dan tak akan pernah pergi hanya DIA, Allah :')
Madinat Nasr, 05 Maret 2023
22.22 clt
7 notes
·
View notes
Text
Istikarah
"Gimana nduk"
"Sios mboten? Ayah Mama nurut sama sampeyan. Kalau jadi, ayah bisa segera diskusi sama Om Tonang. Ayah ndunga pisan dari sini biar hatimu mantab"
"Ayah Mama manut lho ya, sampeyan yang menentukan"
"Kalau ayah mama mas mbak mu kabeh luwih seneng kalau sampeyan di rumah nak, biar rumahnya rame, ada yang ngaji, ada yang mbuatin teh, ada yang nyapu, ada yang nyetel sholawat"
Deg. Rasanya di hati begitu kaget. Oh iya ya, sudah jalan 2 + 2 + 6 sks, yang artinya tinggal 10 sks lagi juga, kurang 2 minor dan 1 mayor lagi, yaitu mata, forensik, sama pediatri.
Pilihan yang berat. Berat sekali. Dulu setelah sempro, sekitar bulan Januati 2023 rasanya yakin banget sambil menghubungi dan mengunjungi secara langsung Kepala Bagian Akademiknya, sambil terus berdoa ditemani teman terdekat. Bahkan sempat sholat di masjid fakultas itu saat itu.
Tapi sekarang, rasanya begitu berat. Sudah nyaman di sini. Agaknya aturan untuk menempuh 20 sks di univ asal, memang jadi punya banyak pengaruh kayak gini ya. Jadi nya maju mundur. Rasanya masih kurang alasan/urgensi nya kalau hanya sekedar ingin dekat dengan orangtua huhu
Rasanya 6 bulan di sini begitu banyak cerita, begitu banyak sahabat sahabat baik, kasus yang menarik, dan tantangan di setiap harinya. Walau di jember itu koasnya berat banget, tapi se bahagia itu. Di sini, ceritanya sudah sangat lengkap dan menarik untuk dikenang.
MasyaAllah
Istikarah mungkin ya. Kalau dah mendekati urusan administrasi nanti, mungkin baiknya banyak melihat kelebihan dan kekurangannya. Bismillah.
Tapi jujur, aku nda siap dengan lingkungan baru. Bener sih banyak kasmaji di situ, mau cari angkatan 2019 aja kayaknya udah puluhan, belum yang angkatan 2018 2017, pasti banyak. Channelnya juga banyak karena banyak banget alumni kasmaji di situ.
Tapi jujur, takut banget dengan lingkungan baru. Siapa yang mau ngarahin misal nadya salah tempat/salah ruang/salah alur dkk. Misal spil spil an senior ttg konsulen ini dan itu, mungkin nda akan selengkap kalau misal dari awal sudah masuk di situ.
Takut banget. Huhu. Tapi gimana yah, insyaAllah juga banyak temen deket di sana. Ada puluhan anak 2019 di sana, baik kedokteran maupun bukan. Temen temennya juga banyak. Tapi takut. Karena Nadya ttep bakal jadi orang asing di sana
Di sisi lain, lelah juga buat cari ilmu terlalu jauh di Jember. Kasia orang tua, semakin lama mereka semakin menua. Semakin banyak ditinggal sama anak2 mereka. Klinik juga sulit dipegang kalau hanya mereka berdua. Bismillah yah, semoga yang terbaik. Kita lihat di tahun 2024, bagaimana kiranya hati nadya berujung dan takdir Allah menentukan.
Nb : yang di foto itu Resya (sahabat SMA terdekat), setelah muter2 nyari ruang akademiknya wkwkw karena waktu itu Ayah sedang umroh jadi ditemenin Resya
5 notes
·
View notes
Text
Metode dalam berdo'a.
Ketika kita berdoa sama Allah, jangan pake metode transaksional. Artinya, kita mengharap dapat balasan kontan atas apa yang telah kita langitkan. Pesan ini aku dengar dari ceramah Ustadz Hanan Attaki. Aku terpuruk karena doa yang tidak kunjung dikabulkan.
Ana urid wa anta turid, Innallah yaf'alu ma yurid. Kalimat ini yang telah menamparku, Saya punya keinginan, kamu juga punya keinginan, tetapi yang berlaku adalah keinginan Allah.
Ikhlas itu memang sulit sekali! Untuk mencapainya kita butuh kesabaran ekstra, kadang di tengah jalan kita menemukan kerikil, bahkan batu besar. Yang dinilai bukan hasilnya, tetapi proses mengalahkan kerikil bahkan batu itu sendiri. Dan proses tersebut merupakan keinginan Allah, kita gak kuasa menolak. Yang harus kita lakukin sebagai hambaNya adalah melakukan dengan ikhlas semata-mata mencari ridha/kerelaan Allah.
Pernah denger doa begini: "Ya Allah, hamba sudah melakukan ini itu mengapa hasilnya begini?", lebih spesifik "Ya Allah, hamba sudah sedekah 50rb tapi kok rezeki gak jadi dilipat gandakan?". Tunggu dulu! Rezeki gak melulu soal uang. Sehat, kasih sayang, keluarga lengkap, teman setia, itu juga rezeki yang gak pernah ternilai. Bersyukurlah! Jaga baik-baik kalau kalian telah memiliki semua itu!
Aku menulis begini bukan berarti menggurui, sekedar share aja barangkali temen-temen pernah mengalami, boleh kasih tips supaya aku lebih sabar dan ikhlas menjalani hidup yang kadang kurang berpihak ini :)
11 notes
·
View notes
Text
Ustadz Juga Manusia
Allah ta’ala itu sangat sayang sekali kepada para hamba-Nya. Teramat banyak bukti yang menunjukkan hal itu. Di antaranya: fasilitas hidup super lengkap yang tersedia di muka bumi. Semua kebutuhan kita ada. Udara, makanan, minuman, kendaraan, tempat tinggal, pasangan hidup, keturunan dan lain-lain.
Dalam salah satu ayat suci al-Qur’an dijelaskan,
“هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا”
Artinya: “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untuk kalian”. QS. Al-Baqarah (2): 29.
Bukan hanya fasilitas yang bersifat duniawi, namun juga petunjuk yang mengantarkan kepada kebahagiaan abadi di surga pun disediakan oleh-Nya.
Allah ta’ala menurunkan kitab-kitab suci. Mengutus para Nabi dan Rasul ‘alaihimussalam. Sekaligus menyediakan pewaris nabi, yakni para ulama, yang selalu ada di setiap zaman.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ”
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi”. HR. Abu Dawud dari Abu Darda’ radhiyallahu ’anhu dan dinyatakan sahih oleh Ibn Hibban serta al-Albaniy.
Beda Nabi dan Ulama
Walaupun para nabi dan para ulama sama-sama berjuang membela agama Allah, namun ada perbedaan mendasar antara mereka. Misalnya: para nabi, mereka itu maksum. Terjaga dari kesalahan. Sedangkan para ulama, mereka manusia biasa yang berpeluang untuk keliru.
Maka seharusnya kitapun bersikap proporsional kepada para ulama, kyai, ustadz, mubaligh, dai dan yang semisal. Tidak boleh mengkultuskan mereka. Namun tetap harus menghormati mereka.
Penghormatan itu tidak identik dengan pengkultusan. Sebab penghormatan adalah sesuatu yang terpuji. Sedangkan pengkultusan merupakan hal yang tercela. Karena bertolak belakang dengan ajaran Islam yang memerangi sikap ekstrim dan berlebihan.
Sikap Bijak Saat Ulama Salah
Terkadang kita berekspektasi terlampau tinggi terhadap ulama. Berharap mereka menjadi sosok sempurna bak para nabi dan rasul ‘alaihimussalam. Tanpa cela sedikitpun. Padahal mereka adalah manusia biasa. Sehingga tetap berpeluang untuk melakukan kesalahan. Entah itu dalam ucapan ataupun perbuatan. Salah dalam berfatwa misalnya. Atau melakukan perbuatan yang tidak sejalan dengan aturan agama.
Dalam kondisi seperti itu, maka sikap kita yang benar selaku umat adalah:
Pertama: Meyakini bahwa itu adalah kesalahan
Kesalahan tetap merupakan kesalahan. Tidak berubah menjadi kebenaran. Sekalipun yang melakukannya adalah ulama.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu menyampaikan wejangannya,
“Sesungguhnya kebenaran itu bukan ditimbang dari siapa yang mengucapkannya. Namun kenalilah dahulu kebenaran. Niscaya saat itu engkau bisa mengetahui siapakah orang-orang yang benar”.
Kedua: Menjaga kehormatan mereka
Saat meyakini bahwa ulama atau ustadz Ahlus Sunnah anu telah keliru, bukan berarti kita boleh menjatuhkan harga diri mereka. Sebab jasa mereka lebih banyak dibanding kesalahannya.
Sai’d bin al-Musayyib (w. 93 H) rahimahullah menjelaskan,
“Setiap ulama, orang mulia atau manusia utama, pasti memiliki aib. Namun, seorang yang lebih dominan kebaikannya dibanding kekurangannya, maka kekurangan tersebut diabaikan. Lantaran keutamaan yang dia miliki”.
3 notes
·
View notes
Text
IMAM SYATIBI ( SANG PAKAR DAN IMAM ILMU QIRAAT )
Beliau bernama lengkap Abu al-Qasim bin Fiyyuroh bin Kholaf ar-Ru’ayni asy-Syatibi . Mempunyai laqob Abu al-Qosim, Ad-Dhorir, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Imam asy-Syatibi.
Imam Syatibi lahir di Andalus (Spanyol) pada tahun 538 H tepatnya di kota Xativa, maka dari itu Asy-Syatibi adalah penisbatan terhadap kota kelahirannya. Semenjak kecil Imam Syatibi telah kehilangan indra penghilatannya sehingga mendapat julukan Ad-Dharir (Buta) dan ada juga sebagian yang menyebutkan bahwa ia buta karena faktor usia di akhir-akhir masa tuanya,terlepas dari perdebatan itu menariknya kekurangan tersebut tidak mematahkan semangat sang imam dalam menuntut ilmu bahkan justru beliau sangat mendalami ilmu agama.
Imam Syatibi & Aktivitas Ke-Ilmuannya
Salah satu anugerah Allah Swt yang diberikan kepada imam syatibi ialah kecerdasan dan kepintaran yang sangat luarbiasa hingga sang imam dengan cepat dalam memahami dan menghafal setiap ilmu yang ia pelajari. Sang Imam merupakan seorang pakar ilmu Al-Quran, Mufassir, Muhadist sekaligus pakar dalam bidang bahasa, sastra dan adab.
Perjalanan ilmiah pertamanya ia habiskan di kota kelahirannya yakni Kota Xativa dengan belajar al-Quran secara sempurna, ia mempertajam hafalannya kepada Abu Abdillah bin Muhammad bin Abu al-Ash al-Nafazi . Imam as-Syatibi merupakan sosok imam yang haus akan ilmu pengetahuan sehingga ia tidak mencukupkan diri belajar di kota kelahirannya saja akan tetapi pada tahun 572 H Sang Imam meninggalkan Andalus kemudian singgah di Mesir hingga menetap disana. Diceritakan ketika beliau menginjakkan kaki di Mesir kemudian pergi bertolak ke kota Alexandria dan bertemu dengan al-Haafidz As-Silafiy( seorang ulama ahli hadist ketika pada masanya dan ketika itu tidak ada seorangpun yang menandingi kecerdasannya ) lalu bergurulah sang imam kepada beliau di Madrasah As-Silafiy tersebut. Seiring berjalannya waktu beliaupun menuntaskan kematangannya dalam ilmu hadist dan akhirnya kepintaran sang imam mulai masyhur dikalangan para murid al-Hafidz as-Silafiy, Bahkan sang imam diberikan amanah untuk mengajar dan menggantikan gurunya dikala berhalangan.
Selepas menetap di Alexandria sang imam pergi ke Kairo, karena kemasyhurannya tak lama kemudian kedatangan sang imam pun diketahui oleh Qodi al-Fadhil Abdurrahim al-Bisani (Seorang pejabat mesir ketika itu )sehingga disambutlah sang imam dengan penuh kemuliaan serta diminta untuk mengajar di salah satu madrasah di kairo, kemudian iapun menerima permintaan tersebut.
Imam Syatibi adalah seorang guru yang tulus mengabdikan jiwa raganya untuk ilmu. Dengan ketulusan kecerdasan dan kepiawaian sang imam dalam mengajar dan berdakwah akhirnya mengantarkannya pada posisi yang sangat tinggi dan mendapat kehormatan dari berbagai kalangan masyarakat mesir ketika itu. Tidak berselang lama setelah diangkatnya asy-Syatibi menjadi guru besar, madrasah itu berkembang pesat dalam kajian keislaman khususnya bidang Ilmu Al-Quran dan Qiraat, sang imam sangat pandai dalam meracik dan berinovasu dalam pengembangan ilmu qiraat, hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya para penuntut ilmu dari berbagai penjuru dunia yang berdatangan untuk belajar kepadanya. Maka tak heran bila beliau menjadi salah satu imam pakar qiraat yang sangat terkenal dan menjadi rujukan bagi generasi setelahnya, Al-Hafidz Abu Syamah al-Maqdisi menyanjung lewat sebuah syair :
رأيت جماعة فضلاء فازوا # برؤية شيخ مصر الشاطبي
وكلهم يعظمه ويثني # كتعظيم الصحابة للنبيّ
Artinya:
Saya melihat banyak orang-orang mulia, mereka bahagia dapat berjumpa dengan seorang syaikh dari Mesir yakni asy-Syatibi,
Mereka semua memuliakan dan menyanjungnya, sebagaimana penyanjungan sahabat terhadap Nabi. (al Jazari, Ghayat al-Nihayat Fi Thabaqat al-Qurra 2/22)
Karamah asy-Syatibi
Imam asy-Syatibi merupakan sosok seorang alim yang mengamalkan ilmunya sekaligus kekasih Allah yang dianugerahi keutamaan dalam berbagai ilmu, zuhud terhadap dunia, taat dalam beribadah dan tidak sedikit ulama yang menyatakan bahwa dia adalah wali Allah termasuk salah satunya adalah al-Jazari dan dalam teks-teks turats dapat dijumpai komentar ataupun pujian dari para ulama bahwa ia adalah wali Allah.
Salah satu tanda kewalian seorang asy-Syatibi adalah mukasyafah (melihat dengan jernih ) dengan sesuatu yang gaib dan terselubung. Dikisahkan sebagaimana biasanya setelah sang imam menunaikan sholat subuh beliau duduk untuk memulai majelisnya dan para muridpun berlomba-lomba untuk datang lebih dahulu di majelis tersebut, karena sudah menjadi kebiasaan sang imam yakni mengapresiasi orang yang datang paling pertama dengan menyuruhnya menjadi pembaca dihari itu, namun suatu ketika sang imampun berkata “ Orang kedua yang datang maka dialah yang membaca !” sontak pernyataan ini membuat kaget para murid karena untuk pertama kalinya pernyataan yang dilontarkan sang imam tidak seperti biasanya, si murid yang datang pertama ketika itu langsung kebingungan dan merenung kejadian apa yang menimpanya sehingga ia tidak menjadi si pembaca walaupun datang paling awal. Setelah merenung ternyata sang murid sadar bahwa pada malam harinya ia mengalami jinabat (hadast besar ), karena ingin setoran paling awal ia pun bergegas berangkat ke tempat pengajian dengan segera hingga lupa mandi besar, sontak saja dia langsung mundur untuk mandi besar di belakang masjid.
Setelah mandi besar , ia segera menuju tempat pengajian sebelum murid pertama selesai membaca atau setoran. Setelah selesai, maka imam asy-Syatibi berkata : siapa yang datang pertama hendaknya ia maju untuk setoran. (al-Awa’id al-Malmusah wa al-Fawaid al-mahsusah, hal 110)
Karya tulisan Imam Syatibi
Banyak sekali peninggalan imam syatibi dalam karya keilmuannya diantaranya:
Hirz al-Amaniy wa Wajh ath-tahaniy atau yang lebih popular dengan sebutan matan syatibiyah dan buku ini merupakan induknya bidang ilmu qiraat bahkan lazimnya tidak diperkenankan seseorang belajar ilmu qiraat kecuali telah mendalami dan menghafal qasidah ini. Kemudian Qasidah Ar-Raai’ah dan Qasidah Mutammimat Hirz Min Qiraat al-Kanz, semua ini adalah matan qasidah yang berkaitan dengan al-Quran dan Ilmu qiraat.
Selain kitab diatas , Imam asy-Syatibi juga merampungkan kitab-kitab yang lain diantaranya, Aqilatu Atrab al-Qashaid fi Asna al-Maqashid ( KItab dalam ilmu rasm qur’aniy ), Nadzimat al-Zuhr fi Adad al-Ayat (Kitab tentang jumlah ayat)
Semasa hidupnya sang imam tulus mengabdikan diri untuk al-Qur’an karena hampir seluruh siang dan malamnya beliau habiskan untuk berkhidmat kepada al-Qur’an khusunya dengan mengajar di madrasah fadiliyah.
Akhir hayat Imam asy-Syatibi
Imam asy-Syatbi r.a meninggal pada hari ahad setelah shalat ashar pada tahun 590 H pada usia yang masih muda 52 tahun . dan dikuburkan di pemakaman al-Fadhil Abdrurrahman al-Bisani, tepatnya dikaki gunung al-Muqottam Mesir.Hingga kini kuburanya ramai dikunjungi para peziarah.
Nafa’anallah Biuluumihi fiddarayni…Aamiin
#imamsyatibi#pakar#alquran#ilmu#qiraat
2 notes
·
View notes
Text
Cerita Perjalanan Mencari yang Ke-12 ini menjadi Semakin Menarik saja
Sebelumnya aku minta maaf atas judul tulisan ini yang cukup panjang. Kedua, aku juga minta maaf karena seharusnya yang muncul adalah tulisan tentang Seorang Kakak Kelas SMA yang Tidak Biasa tapi mendadak tulisan ini harus muncul lebih dulu.
Entah ini menarik di mata kalian atau sebenarnya biasa saja hehe.
Jadi gini,
Ingat 5 cabang jalan yang aku ceritakan di tulisan Bantuan Bertubi-tubi? Salah satu cabangnya bahkan menawarkan lebih dari yang aku bayangkan yaitu seseorang di warung kopi. Dia dengan rendah hatinya menawarkan untuk mencarikan aku yang ke-12 jika sewaktu waktu ada kenalannya yang mungkin akan cocok denganku. Hal itu sekaligus menjadi offer yang menghasilkan win-win solution antara kami.
Tapi bukan hanya itu poinnya,
Poin yang membuat cerita perjalanan ini menjadi semakin menarik dimulai pada akhir pekan lalu. Aku bertemu teman mbakku pada suatu acara seminar, sebut saja N, dan seketika kami nyambung. Bahkan bisa dibilang, beberapa poin obrolan kami bagi terasa seperti konten yang cukup personal dan tidak mudah diceritakan pada siapa saja. Sebenarnya, aku merasa overshared ngobrol sama temannya mbakku ini.
Hanya selisih beberapa hari, N menghubungiku dan bilang bahwa ada seorang temannya yang mau berkenalan denganku. Mereka berdua terlibat dalam beberapa plan project bisnis bersama. "Orangnya santun bid, tapi aku gak tau sisi gelap di baliknya ya," begitu tambahnya.
Karena memang lagi gak mau pusing, aku pun menawarkan ide bahwa orangnya menghubungi ayah terlebih dahulu sehingga tidak langsung dikenalkan padaku. Kalau ayah acc, baru kita bisa ngobrol.
Ide itu pun disampaikan dan menariknya orangnya mengiyakan. Dia tidak keberatan untuk menghubungi ayah. Bahkan langsung menghubungi via text saat itu juga padahal sudah larut malam.
Menariknya lagi, keesokan harinya setelah orang ini menghubungi ayah, tepatnya hari ini pukul 4 sore, dia langsung mengajakku berkenalan melalui chat. Itu artinya ayah sudah memberikan nomorku padanya, lengkap dengan izinnya.
"Waduh, kok bisa?" menjadi respon pertamaku.
Apa yang terjadi dengan ayah dan segenap filternya? Mengapa secepat ini? Si Super Aneh saja membutuhkan waktu berminggu-minggu berkomunikasi dengan ayah baru dapat izin untuk mengontakku secara langsung. Itupun karena aku berinisiatif untuk mengenalnya secara personal selama sebulan.
Ngomong-ngomong tentang Si Super Aneh, setelah lama kami tidak lagi mengobrol, tiba-tiba sore ini dia juga mengirimkan pesan. Entah mengapa sore ini semesta kompak menghubungiku.
Terakhir di obrolan kami, aku menegaskan bahwa aku hanya ingin bicara hal-hal penting dan fundamental, bukan hal ringan seperti 'lagi apa?' atau 'boleh kirimkan foto?' karena yang kami lakukan adalah berkenalan bukan pacaran. Dan dia pun menghilang beberapa hari, lalu muncul dengan pertanyaan seperti ini: maaf mau tanya yg penting 1. apakah abidah sehat? ayah ibu mu gimana keadaan nya? Seketika aku tertawa dibuatnya.
Dia menambahkan kata penting dalam kalimatnya sebelum menanyakan sesuatu padaku. Lalu lihatlah, dia memberikan angka 1. seakan-akan dia punya banyak pertanyaan berikutnya, padahal nyatanya tidak ada. Orang ini memang unik dan selalu berhasil membuat aku dan seisi rumahku ceria saat aku membagikan cerita tentangnya.
Baik, kembali pada cerita tentang temannya N:
Menariknya, saat aku tanya beberapa pertanyaan tentang kebingunganku soal proses yang begitu cepat, jawaban ayah adalah "Ya, gapapa jalani aja. Orangnya akan kirim CV malam ini kok". Sebuah jawaban yang bagiku malah menimbulkan pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
Intinya, aku bisa bilang orang ini (temannya N) adalah Si Beruntung. Dia beruntung karena ayah dengan mudahnya bilang gapapa. Beruntung karena dengan sukarela ayah mengirimkan CV ku lebih dulu padanya baru setelahnya menerima CV yang dia kirimkan. Beruntung karena obrolan kami sejauh ini bisa dibilang cukup lancar. Bahkan, saat aku tanya pada ayah apakah boleh Si Beruntung ini meneleponku karena ada hal yang mau dia jelaskan, ayah serta merta mengizinkan.
Hari ini isi kepalaku penuh dengan informasi sekaligus pertanyaan-pertanyaan baru tentang Si Beruntung yang satu ini. Semoga pintu yang kuketuk kali ini bukan pintu tidak bergeming seperti pintu-pintu sebelumnya. Atau bukan pula pintu yang terbuka tepat ketika aku sudah pergi, hilang di ujung jalan. Semoga yang terbaik jika memang yang terbaik menurut Allah.
Oh iya, terakhir, aku juga minta maaf karena ternyata bukan hanya judul tulisan ini saja yang panjang, tetapi juga isinya.
#menulis#orang di warung kopi#si super aneh#si beruntung#semesta kompak#mencariyangke12#makin menarik#belajar#bertumbuh#berbagi#bermanfaat
4 notes
·
View notes
Text
3D Panggung Konser yang Bagus
Hai sobat pecinta musik dan hiburan! Pernahkah sobat mendengar tentang panggung konser 3D? Wah, mimin pasti banyak di antara sobat yang penasaran dan mungkin ingin tahu lebih banyak tentang keajaiban panggung konser yang satu ini. Di artikel ini, mimin bakal bahas tentang apa itu 3D panggung konser yang bagus dan kenapa sobat harus mencobanya dalam konser berikutnya.
Keren dan Spektakuler
Panggung konser 3D memang nggak main-main, sob. Ini adalah tempat di mana visual, musik, pencahayaan, dan seni menyatu menjadi satu kesatuan yang keren dan spektakuler. Efek visual yang ditampilkan dalam 3D panggung konser akan membuat sobat merasa seakan-akan terlibat langsung dalam pertunjukan. Ini bukan konser biasa, tapi konser yang bener-bener keren dan bikin mata terpesona.
Nggak Ada Batasan Kreativitas
Sobat, dalam 3D panggung konser, seniman dan produser punya kreativitas tanpa batas. Mereka bisa menciptakan efek visual yang unik dan menggabungkannya dengan musik dan pencahayaan untuk menciptakan pengalaman yang mendalam. Bahkan dengan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), penampilan panggung konser semakin spektakuler. Sobat bisa merasakan sensasi yang nggak terlupakan di sini.
Atmosfer yang Berbeda Setiap Saat
Panggung konser 3D bisa mengubah atmosfer konser setiap saat. Dengan perubahan efek visual, pencahayaan, dan proyeksi, suasana konser bisa berubah dari ceria menjadi misterius dalam sekejap. Ini bisa menciptakan perjalanan emosional yang kuat untuk sobat, yang membuat setiap lagu lebih bermakna. Konser belum lengkap kalau tidak ada tenda booth untuk para tenant pendukung acara.
Interaksi Langsung dengan Penonton
Sobat, 3D panggung konser memungkinkan adanya interaksi langsung antara seniman dan penonton. Misalnya, seniman bisa menggunakan teknologi AR untuk membawa sobat ke dalam dunia mereka atau bahkan mengajak sobat untuk berpartisipasi dalam pertunjukan. Namun acara takkan lengkap tanpa pembatas konser yang bagus dari ophase.
Ini menciptakan hubungan yang erat antara seniman dan penggemar. Sobat nggak lagi judul biasa di sini, tapi bagian penting dari pertunjukan.
Terus Berkembang
Industri hiburan selalu berkembang dan berinovasi. Dengan teknologi yang terus maju, 3D panggung konser akan terus menjadi lebih baik. Artinya, sobat bisa berharap ada lebih banyak inovasi dan pengalaman yang semakin menakjubkan dalam dunia konser. Mimin nggak sabar buat melihat apa yang akan datang!
Jadi, itulah sobat, 3D panggung konser yang bagus itu apa dan kenapa sobat harus mencobanya dalam konser berikutnya. It's gonna be an unforgettable experience, sob! Ayo, tunggu apa lagi, siap-siap merasakan sensasi konser yang nggak akan sobat lupakan. Let's rock the 3D stage! 🤘😎
1 note
·
View note