#monas
Explore tagged Tumblr posts
davidisen · 1 month ago
Text
Mardi Gras 2025 at Mona's
Mardi is French for Tuesday, and Tuesday means Mona's.
Tumblr media
Mona's bartender and chief instigator Aidan poses for a pre-music selfie with Tama. The decorations were by Aidan, the food was by Aidan, the music scene is curated and egged on by Aidan. He's also a world-class photographer who doesn't need to crap up his work with cartooning software.
Tumblr media
The second line came in, and the party started.
Tumblr media
The house band was Jared Engel on bass, Dennis on reeds, Ben Polcer, in from New Orleans, on trumpet, and the impressive Sam Chess on trombone. Not shown, but appreciatively heard, Bill Malchow on piano and Ahmed Johnson on percussion.
Tumblr media
Another reason why I like Mona's.
Tumblr media
Kayla Lewis' singing and brother Kerry's bass were the highlight of the second set for me.
4 notes · View notes
queenzienurmecca · 21 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
20240117 Monas Bukan Sekadar Monumen, Tapi Juga Destinasi Wisata Edukatif, Dari Sejarah Perjuangan Hingga Panorama Jakarta dari Ketinggian! Siapa yang Pernah ke sini?
2 notes · View notes
kenziemanan · 21 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
20240117 Monas Bukan Sekadar Monumen, Tapi Juga Destinasi Wisata Edukatif, Dari Sejarah Perjuangan Hingga Panorama Jakarta dari Ketinggian! Siapa yang Pernah ke sini?
2 notes · View notes
alhasyirhumam · 1 month ago
Text
Ep 2: Monas dan Mars
Menjadi seorang ayah bukan cuma soal mencari nafkah. Tapi juga soal menuruti kemauan anak, meskipun kemauan itu sering kali datang di hari yang salah. Seperti pagi ini, hari Minggu, ketika aku ingin rebahan lebih lama, anakku, Zura, datang dengan semangat berapi-api.
"Ayah! Ayo kita ke Monas naik motor!"
Aku menatapnya dengan mata masih sepertiga terbuka. "Kenapa Monas? Kenapa naik motor? Kenapa harus hari ini?"
"Karena ini hari Minggu, Ayah! Nanti kalau hari Senin, aku sekolah. Kalau Selasa, juga sekolah. Rabu juga. Pokoknya, ini hari terbaik!"
Dari semua argumen yang aku pernah dengar di dunia ini, argumen Zura adalah yang paling sulit dibantah. Aku menoleh ke istriku, Puy, berharap dia punya alasan untuk menolak.
"Iya, Yah. Kasian Zura. Katanya udah lama mau ke Monas. Sekalian olahraga," kata Puy, tanpa rasa bersalah.
Aku menghela napas. Ini bukan pertarungan yang bisa aku menangkan.
Setengah jam kemudian, aku sudah duduk di atas motorku, dengan Zura di belakang, dan Puy melambaikan tangan di depan rumah, seperti seorang ratu yang melepas pasukannya ke medan perang.
"Ati-ati ya, Yah. Jangan kebut-kebutan!"
"Iya, Mah. Aku ini orang Teknik Sipil, bukan pembalap MotoGP."
Kami pun melaju ke Monas, dengan kecepatan yang cukup aman bagi seorang ayah yang sadar diri bahwa motornya bukan motor gede, melainkan motor hemat bensin yang kalau dipaksa ngebut, bisa tiba-tiba berubah jadi sepeda.
Di jalan, aku merasakan sensasi yang hanya dimiliki oleh seorang ayah yang naik motor bersama anaknya: tangannya memeluk pinggangku erat-erat, suaranya yang tak berhenti bertanya, dan kaki kecilnya yang sesekali menendang-nendang punggungku.
"Yah, kenapa angin kena muka kita kalau naik motor?"
"Karena kita bergerak lebih cepat dari angin, Nak."
"Kalau kita berhenti, anginnya berhenti juga?"
"Nggak, anginnya tetap jalan, kita aja yang berhenti."
Zura terdiam sejenak. Lalu dia bertanya lagi.
"Jadi kalau kita nggak naik motor, kita tetap kena angin?"
Aku mulai merasa diceramahi oleh seorang profesor kecil.
"Iya, Zura. Pokoknya angin itu nggak peduli kita naik motor atau nggak, dia tetap jalan. Sama kayak Mama. Mau kita nurut atau nggak, dia tetap benar."
Zura tertawa, dan aku lega karena berhasil mengalihkan pikirannya dari diskusi fisika yang berpotensi menguji batas pemikiranku sebagai sarjana Teknik Sipil.
Sesampainya di Monas, aku merasa seperti pahlawan yang baru menaklukkan medan perang. Bukan karena perjalanan yang berat, tapi karena aku berhasil tiba di sini dengan selamat tanpa pertanyaan jebakan lain dari Zura.
Kami parkir motor dan berjalan menuju taman sekitar Monas. Zura langsung berlari kecil dengan energi tak terbatasnya.
"Yah! Lihat tuh! Burung merpati! Boleh nggak kita bawa pulang satu?"
"Zura, itu bukan suvenir. Itu burung liar."
"Tapi kan di film-film ada orang yang punya burung merpati peliharaan."
Aku mengelus dada. Film memang sering membuat hidup tampak lebih mudah daripada kenyataannya.
Kami lalu duduk di bawah pohon rindang. Aku membeli es teh, sementara Zura memilih es krim yang entah kenapa lebih banyak menempel di pipinya daripada masuk ke mulut.
"Yah, kapan kita naik ke atas Monas?"
Aku melihat antrean panjang menuju lift yang akan membawa kami ke puncak Monas.
"Kayaknya kita harus antre lama, Nak."
"Berapa lama?"
Aku melirik antrean dan mencoba menebak.
"Sekitar… 45 menit."
Zura tampak berpikir keras. Lalu dia berkata, "Yah, aku kan masih kecil. Masa hidupku baru empat tahun. Itu berarti aku baru hidup sekitar dua juta seratus ribu menit. Jadi kalau kita harus antre 45 menit dari itu, kayaknya nggak masalah."
Aku terdiam. Bukan karena aku terpukau oleh cara berpikirnya, tapi karena aku baru sadar, mungkin anakku lebih pintar dari aku.
Kami akhirnya naik ke atas Monas setelah antre cukup lama. Saat sudah sampai di puncak, Zura berdiri di dekat pagar sambil memandang kota Jakarta yang terbentang luas.
"Yah, lihat! Jakarta kayak semut dari sini!"
Aku tertawa. "Iya, Nak. Kalau kita makin tinggi lagi, mungkin Jakarta bisa jadi kayak pasir."
"Kalau lebih tinggi lagi?"
"Jadi titik."
"Kalau lebih tinggi lagi?"
Aku menatap Zura dengan senyum. "Kalau lebih tinggi lagi, berarti kita udah sampai di angkasa, Nak. Dan saat itu, mungkin kita nggak akan peduli lagi Jakarta kelihatan kayak apa. Karena kita akan sibuk melihat bintang-bintang."
Zura tersenyum. Aku tahu dia belum benar-benar mengerti. Tapi suatu hari nanti, dia akan mengingat kata-kataku ini, dan semoga dia akan memahami bahwa perspektif bisa mengubah segalanya.
Kami turun dari Monas dan berjalan kembali ke parkiran motor. Aku mengeluarkan kunci dan bersiap untuk pulang.
"Yah, kapan kita ke sini lagi?"
Aku menatapnya dan tersenyum. "Kalau Ayah dapet jatah main game seharian dari Mama, kita nggak cuma ke Monas, Nak. Kita bakal ke Mars sekalian, naik motor, sambil makan nasi padang."
Zura tertawa dan memelukku dari belakang saat aku menyalakan motor.
Perjalanan pulang kami lebih tenang. Mungkin karena Zura lelah, atau mungkin karena dia sudah puas dengan petualangan hari ini. Yang jelas, di tengah perjalanan, dia tertidur sambil memeluk pinggangku erat-erat.
Dan saat itu, aku merasa menjadi seorang ayah adalah hal paling luar biasa di dunia. Bahkan lebih luar biasa daripada menemukan tukang bakso pas lagi lapar-laparnya. Karena tidak ada yang lebih membahagiakan daripada anak kecil yang tertidur di punggung kita, percaya bahwa ayahnya bisa membawa mereka pulang ke rumah dengan selamat, meskipun ayahnya cuma punya motor berumur 10 tahun yang kalau lewat polisi tidur suka protes sendiri.
6 notes · View notes
hanifahira · 1 year ago
Text
3 notes · View notes
themindnotestory · 2 years ago
Text
Tumblr media
2 notes · View notes
texaschainsawmascara · 1 month ago
Text
Mona Lisa cat nest 😭
67K notes · View notes
queerofthedagger · 4 months ago
Text
I'd truly be the worst person to stick into a timeloop because I'd really just spend the first 5 years catching up on my book tbr, the next 7 on all the movies and shows that've Been On My List for ages, and then another decade on ao3. like sure nothing may stick but my memories will and i can just go into a supermarket to get snacks and wine each day, and i have art to indulge in. like thanks for the hints on how to get out but respectfully, I am busy
23K notes · View notes
onlytiktoks · 1 year ago
Text
96K notes · View notes
holopiscom · 14 days ago
Text
Libur Lebaran, Monas Dikunjungi Puluhan Ribu Wisatawan
JAKARTA – Selama cuti bersama pasca lebaran idul fitri tercatat sebanyak 49.101 wisatawan telah mengunjungi kawasan Monas, Jakarta Pusat, sejak Selasa (1/4) kemarin hingga Rabu (2/4) hari ini. Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Muhammad Isa Sanuri saat dihubungi Holopis menjelaskan, kawasan Monas kembali menerima pengunjung setelah ditutup saat perayaan Idulfitri, Senin (31/3)…
0 notes
sixty4rainy · 7 months ago
Video
youtube
INI SANGAT MUSTAHIL! #huttni2024 #indonesia #prajurit #musik #monas #jak...
1 note · View note
davidisen · 1 year ago
Text
Music Safari NYC, continued . . .
[Covers the week of January 1, 2, 4, 5, 6 & 7.]
On January 1, Neal and I got the best seats in the house for The Anderson Brothers' presentation of a few of Irving Berlin's greatest hits.
Tumblr media
That's Molly Ryan, Will Anderson and Peter Anderson. (Or maybe it's Molly, Peter and Will.) It wasn't too late to sing "White Christmas."
On Tuesday (Jan 2), it was Mona's.
Tumblr media
The house band was Jared Engel, Jon Thomas, Josh Dunn (back of head), Aurora, and Tomas Majcherski (not shown above, see below).
Tumblr media
A bunch of great musicians showed up for the second set.
Tumblr media
That's Jared Engel in the foreground, with Matt Munisteri, Aidan Grant (bartender extraordinaire), David Ostwald (if you squint), unknown and unknown looking on.
Tumblr media
Rafael Halvorson-Castillo and Neal Siegal were in for the night.
Jan 3 was a night off . . .
On Thursday, January 4, Paula and I had great seats at Dizzy's for the Mathis Picard Sound Orchestra.
Tumblr media
It was big, big sound - definitely one of the major highlights of this music safari.
Tumblr media
Mathis was joyful. He's been working hard on this, and it showed.
Tumblr media
At his last Dizzy's gig, Mathis got married in the middle of the set, right on stage!
After Mathis, I booked it down to the Village Vanguard to hear the Chris Potter trio.
Tumblr media
He's a great player, but I must confess that the jazz he played was too abstract for my taste.
On Friday, January 5, Neal and I headed over to Barbés to catch VickiKristinaBarcelona.
Tumblr media
VKB is a project by Mamie Minch, Rachelle Garniez and Amanda Homi that reimagines the songs of Tom Waits. I don't know as much as I should about Tom Waits, given how important he seems to be to musicians I admire, but I'm guessing the emphasis is on, "reimagine."
Tumblr media
In a set full of surprises, the most surprising performance of the evening involved Rachelle ringing tuned ceramic hand bells - precisely and skillfully - to play a melody.
Tumblr media
On Saturday, January 6, it was raining and the 1-2-3 subway was not running due to a derailment, so I opted to stay closer to home.
Tumblr media
Neal and I caught yet another set of "Miss Maybell and the Jazz Age Artistes," at the Motto Hotel (by Hilton) on 24th street. That's Charlie Judkins on the keys, Brian Nalepka on bass and Miss Maybell strummin on the old banjo.
Tumblr media
Margaret Batiuchok was dancing up a storm to Miss Maybell. She got this young dancer going . . . very charming!
Tumblr media
On Sunday, January 7, the usual crowd was at The Ear - and the more regular players in the Ear-Regulars. Maestro Kellso on trumpet, the beard of reeds-player Scott Robinson, Matt Munisteri on guitar extrordinaire, and Pat O'Leary on bass (see below).
Tumblr media
3 notes · View notes
kenziemanan · 21 days ago
Video
youtube
20240117 Monas Bukan Sekadar Monumen, Tapi Juga Destinasi Wisata Edukatif, Dari Sejarah Perjuangan Hingga Panorama Jakarta dari Ketinggian! Siapa yang Pernah ke sini? 
1 note · View note
majianguo · 9 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Taking a peak from the top of Monas (Monumen Nasional). It had been over twelve years since I last did this, using the binoculars.
0 notes
lampung7com · 10 months ago
Text
182 Ribu Orang Bakal Ikut HUT Ke-78 Bhayangkara, Warga Diimbau Hindari Kawasan Monas
Polri bakal menggelar puncak perayaan Hari Bhayangkara di Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (1/7) sore. Acara yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 182 ribu orang. Dalam unggahan di akun media sosialnya, Polda Metro Jaya mengimbau warga sekitar untuk menghindari kawasan Monas jelang acara tersebut digelar. Sebab akan terjadi kepadatan arus lalu lintas karena ada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lotus-pear · 4 months ago
Text
Tumblr media
nothing can best the bond between a boy and his cat (ref)
5K notes · View notes