#homo lagi homo lagi
Explore tagged Tumblr posts
brainrotisseriechicken · 1 year ago
Text
Tumblr media
somewhere along their trip they got stranded in scotland. whoopsie daisies!
218 notes · View notes
rieson · 10 months ago
Note
Anjing jomok
sudah tak bilang suka cwk mana bisa homo 🧌 yang betol bisex dongo
4 notes · View notes
manifestasi-rasa · 4 months ago
Text
Verstehen
Kata ini aku temukan saat mempelajari research methods in Islamic Psychology. Yang memiliki makna tentang suatu pendekatan untuk mengerti apa yang mendasari dalam suatu konteks kejadian sosial. Bahasa gampangnya sih, mencari alasan kenapa kejadian itu bisa terjadi. Dan dalam verstehen ini, semua kejadian bisa dibilang benar, tergantung alasannya. Misalnya, seorang ibu menjadi PSK, ditelusuri alasannya, ternyata ia bercerai dengan suaminya yang tidak bertanggungjawab, dan ia beserta anak-anaknya membutuhkan biaya hidup yang tidak sedikit. Meski ia enggan, pada akhirnya ia harus menjalani pekerjaan tersebut. Atau homoseksual, subjek kemudian digali lebih dalam alasan-alasan dan latar belakangnya, ternyata ada trauma masa kecil menjadi korban, lalu ia ada dorongan utk menjadi homo.
Percayalah, riset kualitatif, terutama menggunakan fenomenologis untuk menggali makna hidup seseorang dalam case" yang tidak sederhana, akan mendorong kita untuk berempati pada responden. Meski ia pelacur, meski ia lgbt. Aku bukannya mengatakan bahwa kita tidak bisa berempati dengan mereka. Hanya saja, empati ini kadang membawa keyakinan yang salah pada diri kita. Bahwa mereka memang pantas" saja untuk berbuat demikian karena peliknya hidup. Bahwa tidak ada yg salah dengan perilaku mereka karena alasan-alasan yang telah diutarakan.
Mengenal verstehen kembali membuatku sedikit nostalgia saat magang di rutan (pengalaman yg cukup suram dan gamau aku ulang wkwk). Kantor kami satu atap dengan para tahanan khusus. Yakni para lgbt, dan orang-orang dengan penyakit tertentu. Seiring berjalannya waktu, kami akrab dengan para waria dan pelaku homoseksual. Kami mengerti jalan hidup mereka, latar belakang kehidupan, juga sebab sebab yang menjadi akibat hidup mereka kini. Beberapa temanku bersimpati. Dengan cara yang salah. Yang membuat teman-temanku menormalisasi perbuatan dan perilaku mereka yang menyimpang.
Kembali lagi pada verstehen, mengetahui landasan bagaimana konteks dan situasi dapat terjadi memang penting. Tapi yang berbahaya adalah saat kita tidak lagi netral (ngomongin netral, katanya sih memang kita tidak akan pernah netral hehe). Sebab dalam verstehen, semua perilaku bisa menjadi benar, tergantung alasan. Jika sumber kebenaran kita tidak mutlak, bisa-bisa terjerumus dalam kebenaran yang salah. Itulah mengapa, menjadi apapun kita penting sekali untuk punya sudut pandang seorang muslim dan mukmin, yang kita sebut islamic worldview. Let's we discuss another time.
8 notes · View notes
cocotangaje · 2 years ago
Text
5 Mei 2023
Pada dasarnya, gue bukan tipikal orang yang pelit sama maaf. Meskipun udah pernah nyakitin gue sebegitunya, tapi gue masih bisa haha-hihi dan langsung memaafkan ketika mereka yang nyakitin gue berusaha berbuat baik ke gue.
Gue bisa kayak gitu karena gak menganggap mereka penting. Gue mewajari bahwa manusia pada hakikatnya adalah saling melukai agar tidak terlukai. Kalo nemu manusia yang gak melukai, itu bonus. Itu bukan kewajaran tapi bukan sesuatu yang buruk. Semakin gue menganggap seseorang penting, semakin gue terjerumus siklus homo homini lupus itu. Maka di batasan tertentu, gue memasang batas jelas yang gak bisa dilewati oleh siapapun yang berusaha masuk dan berteman sama gue.
Hal ini yang menjadikan gue gak punya temen deket. Dulu sebenernya punya, tapi karena satu dua hal, gue memutuskan untuk gak lagi berteman sedeket itu sama siapa-siapa. Saat ini gue gak punya tuh temen yang bener-bener gue anggep bisa memahami gue dan gue tau mereka akan berusaha hadir saat gue menghubungi mereka. Temen yang bisa gue andalkan setiapkali gue pengen menghubungi seseorang untuk gue ceritakan kabar baik yang gue terima. Temen yang terpikirkan di kepala gue setiapkali gue pengen merayakan sesuatu atau sekadar ngemaki-maki dunia yang keji ini bareng dia.
Terus belum lama ini, gue mulai mengendurkan tembok toleransi “tidak penting” gue ke seseorang.
Gue sama dia kenal dari 2020-an. Tapi ya gitu, dia datang dan hilang. Padahal udah ngelakuin obrolan seru, tapi tiba-tiba hilang. Abis itu dateng lagi bawa bahan diskusi baru seolah gak pernah terjadi apa-apa. Gue bukan tipikal orang yang ambil pusing karena kelakuannya, karena toh setiap orang pasti punya alasan dibalik tindakannya. Dia cukup menyenangkan dan berkesan, tapi bukan orang yang gue anggap penting,
Pada saat itu.
Tahun ini, gue punya kesempatan buat deket sama dia dalam rentang waktu cukup lama. Dia gak hilang kayak yang biasa dia lakuin sebelumnya. Gue sama dia udah mulai kayak bestie ala-ala; chattan tiap hari, ngobrol ngalor ngidul, ngemaki-maki dunia ini, dan sebagainya. Secara gak sadar, gue mulai mengkategorikan dia sebagai orang yang penting, yang kalo dia melakukan hal yang gue rasa mengecewakan, gue cenderung lebih sulit memaafkannya.
Dan hal mengecewakan itu terjadi.
Di minggu gue lembur kerja tiap hari, pas pulang dapet kabar meninggal dari keluarga terdekat. Waktu itu juga barengan gue putus sama pacar gue. Di minggu yang sama, dia menganggap gue gak menghargai keberadaan dia dan gak nganggep dia sebagai temen gue karena gue gak merespon chat dia disaat gue masih kewalahan dengan hidup dan emosi gue sendiri. Saat gue bahkan gak punya waktu untuk ngasih diri gue nafas sejenak ditengah badai hidup yang datang bertubi-tubi.
Di situasi kayak gitu, gue gak butuh dihibur. Bahkan gue gak butuh dia bisa hadir buat gue karena toh yang punya masalah di dunia ini bukan cuma gue. Gue bisa ngatasin masalah dan emosi gue sendiri. Gue hanya merasa gue berhak kecewa sama tindakannya yang berasumsi sendiri. Yang menuduh gue tanpa dasar dan alasan yang jelas.
Yang kemarin tiba-tiba muncul lagi di notifikasi bar.
Gue gak bisa denial gue udah nganggep dia penting sekarang. Maka gue butuh waktu lebih lama buat bisa memaafkan dan melepaskan perasaan kecewa gue ke dia yang saat ini  masih gue pegang.
18 notes · View notes
laylasaarah · 6 months ago
Text
Laya Sarah.
Sebetulnya, apa yang membuat manusia begitu angkuh? Apa yang membuat mereka begitu serakah—tinggi hati, ketika kenyataannya mereka adalah sebuah anomali? Ketika kenyataannya, mereka adalah satu-satunya entitas yang mengonsumsi tanpa memproduksi. Ketika kenyataannya, mereka tak lebih dari boneka sistem kapitalisme?
Homo sapiens yang menjadi puncak rantai makanan, juga yang menguasai bumi pertiwi begitu merasa diri mereka spesial sebab menjadi satu-satunya entitas multiakal—tapi apa itu begitu berarti? Kenyataannya, yang membawa perbedaan besar antara hewan manusia dan hewan-hewan lainnya hanyalah berat otak mereka.
Manusia terus berevolusi, mereka berdialektika dan berkontradiksi hingga mengalami perkembangan kognitif yang signifikan, mereka mulai berkembang dan menjadi sangat berbeda dengan nenek moyang mereka—kera. Ah, apa jangan-jangan, homo sapiens menjadi begitu sombong sebab mereka berhasil bertahan dari segala pergolakan masa lampau sedang homo Neanderthal harus punah sebab tak mampu bertahan?
Manusia terus merangkak, mulai dari manusia komunal primitif yang terus hidup dalam ketakutan sebab harus berhadapan dengan hewan buas hingga manusia-manusia individualis, berdasi—yang berhasil menguasai puncak rantai makanan. Mereka tak lagi menetap dalam bentuk suku melainkan keluarga inti, mereka tak lagi menganut sistem matriarkal melainkan patriarkal.
Mereka tak lagi setara, sistem kelas ditemukan. Masyarakat kelas hadir bersamaan dengan ditemukannya kepemilikan pribadi. Konsekuensinya adalah ketimpangan status sosial, peminggiran perempuan, keserakahan. Manusia jadi bengis, mereka gila perang—mereka membunuh satu sama lain demi selembar uang yang bernilai realitas fiktif.
Oh sungguh! Manusia terbuai akan realitas ganda. Manusia menjadi komoditi oleh kapitalisme—perempuan dipinggarkan, mereka lantas dihantui setan-setan patriarki, teologi menjadi candu atas diri. Lantas apa? Apa yang harus dibanggakan? Apa yang harus dipertahankan? Mengapa kita senang atas hidup yang kontras? Jika ada kelas borjuasi maka ada kelas ploletar, jika ada yang tertindas maka ada penindas.
Mengapa kita senang berdiri di sini jika telapak kaki kita beralas mayat-mayat mereka yang dimiskinkan secara struktural? Yang hidupnya dipenuhi cemas akan upaya untuk mempertahankan hari esok? Mengapa ada kelas yang memegang modal produksi sedang ada yang tidak?
Layla Sarah—masih seorang manusia, secara seks ia merupakan seorang betina, secara gender, Layla menolak diidentifikasi sebagai laki-laki ataupun perempuan. Dibandingkan Layla atau Sarah, sang dara lebih menyukai bila dirinya dipanggil “Ilas” sebab nama tersebut lebih netral untuknya yang memilih lepas dari belenggu pengkotak-kotakan gender.
Sejak lima tahuh silam, Ilas mulai mengalami pergolakan batin—kebingungan intelektual. Ia sesekali berdiri di hadapan cermin dalam keadaan telanjang, keresahannya dimulai ketika Ilas menyadari betapa ia telah dijauhkan dari hal terdekat atas dirinya, tubuhnya sendiri.
Mengapa tubuh perempuan ditumpangi stigma sedang laki-laki tidak? Oh, lama-lama pertanyaan itu berganti menjadi mengapa ia perempuan dan bukan laki-laki? Lantas, Ilas mulai bertanya, mengapa perempuan disubordinasi? Mengapa ada pembagian peran, sifat, hingga tanggungjawab pada kelompok gender tertentu?
Sebagai respon tubuh atas ketidaktahuan jua keingintahuan, Ilas mulai membaca. Ia mulanya hanya membaca buku-buku perempuan yang ditulis oleh Simone De Beauvoir atau Ester Lianwati. Tetapi, dalam perjalanannya membaca, Ilas tak pernah merasa puas, tepat setelah sang dara membaca buku Evelyn Reed dan terbitan penerbit independen lainnya yang menyinggung persoalan kelas, Ilas mulai mengakses buku-buku dengan analisis kelas.
Ekonomo politik, asal-usul kekayaan, genelogi kapitalisme hingga lekra tak membakar buku dibaca oleh Ilas. Sebagai selingan, sang dara jua membaca banyak buku antropologi yang membahas mengenai evolusi manusia maupun peradabannya.
Bertahun-tahun setelahnya, Ilas kembali menatap diri telanjang di hadapan cermin—kali ini, ia tak lagi mempertanyakan otoritasnya atas tubuhnya sendiri. Ia tak lagi resah dalam tidurnya atau sesak dalam duduknya sebab kerap merasa menjadi entitas second sex adalah sebuah kutukan.
Ilas mengapalkan tangannya kuat—penuh tekat, sang dara melebur bersama harapnya, bersama inginnya. Meninggalkan semua yang ia punya, Layla melangkah keluar menuju dunia yang lebih luas, mempertanyakan esensi atas eksistensinya. Sebetulnya, apa tujuan penciptaan manusia? Apa manusia diciptakan untuk membersamai ketimpangan ini?
Selaiaknya koin bersisi dua—manusia mungkin punya pilihan untuk melepaskan diri dari belenggu patriarki maupun jerat kapitalisme. Tetapi konsekuensi logisnya adalah alienasi, sebagaimana Layla yang memilih melangkah keluar dari rumahnya, melepaskan kesempatannya untuk menjadi borjuasi dan meneruskan usaha sang ayah.
Layla, setelah pergolakan dan segala dialektika yang memenuhi kepalanya memutuskan menjadi seorang penulis lepas, ia menjadi pengajar kelas-kelas feminis kritis di sela-sela kesibukannya sebagai seorang penulis.
Lima tahun sudah Layla meninggalkan rumahnya, memutus komunikasi dengan orangtuanya yang menentang pilihan Layla, yang dicari sang dara sejujurnya adalah ketenangan—tetapi, lima tahun setelah menginjakkan kaki di kota Jakarta Layla mulai mempertanyakan lagi. Bahagia kah ia? Atau, haruskah ia pulang dan berbalik arah, melepas segala ideologi dalam kepala?
Tumblr media
2 notes · View notes
adrianelinerush · 6 months ago
Text
Tumblr media
Masterlist OC yg punya pairing
Putra / Takaharu Mugetsu ocku yg paling ancient. drama2 kehidupan, drama pertemanan rp yg paling parah tuh pas main peran jadi dia :') mau dipurge masa lalunya juga aku masih ngerasa sayang, karena dia bukti ketololan masa mudaku. sekarang update lore dia: cowo bicurious >> gay. asalnya influencer tp kena kasus perdata yg lumayan gede melibatkan famili sendiri, aftermathnya messy abis. tapi setelah kasus clear dia terinspirasi ngelanjutin studi di fakultas hukum, ganti haluan jd pengacara perkawinan [...] spousenya pengusaha tajir [dulunya temen seangkatan]. pokoknya mereka sejoli sandang pangan papannya terjamin. ocku ini lorenya kubikin agak dramatis biar ga kebanting sama si oc besan, soalnya aku inget banget pertanyaan paling mengguncang yg kudengar dr beliau tuh, "eh si Putra [ocku] abis lulus kerjanya apa ya?" mendadak aku ikutan krisis eksistensi [...] & muncullah BG character yg sekarang... .
MaNo / Nohara Karasuma ocku yg ga kalah ancient-- satu timeline sama si oc #1, tapi ga kubikin mereka ada relasi kecuali "teman satu angkatan". cewe interseks yg pas lahir dicatat sebagai laki2. aktivis, jurnalis freelance, jadi istri orang asing tp tinggal di daerah urban salah satu pulau besar jepang. YA ALLAH AKU SENGAJA BIKIN OC INI BUAT NGEJAR SESEOKNUM. trus orangnya ga nyadar sampe bertahun2, padahal dari nama oc aja udah kucocok2in. ck ck ck. .
Miho / Hakase Miho | Tateyama Miho cewe yg agak… liar. mommy issue. street smart, terakhir berhasil memeras cowo malang lulusan IT jadi penjamin seumur hidup […] [di dokumen resmi statusnya suami tp mereka ga tinggal bareng] punya anak 1. dulu kubikin buat ngacak2 forum, buat ngetes kesabaran admin aslinya bahkan ga kujodohin sama siapa2 namanya miho karena aslinya dari gumiho [dia rubah/red fox] trus kalo kenapa sekarang kok bersuami? ini sih aku yg kepleset :)))) iseng nanya ke temen pas ketemuan irl, "eh si mikage [oc dia, klo aku buka free request temenku ini pasti ngasih mikage buat digambar] buat aku ya?" --sama dia diiyain. yaudah dibablasin aja […] miho-mikage pun officially pairingan :'))))) .
Ito Takumi sebenernya lucu sih […] ini ceritanya guru matematika yg kaku & terlalu lurus [masalahnya semua orang di sekitarnya ga ada yg lurus]. padahal dalam menjalani kehidupan, beliau ngga bermaksud macem2 tp sering kena masalah dgn murid perempuan. terutama karena murid perempuan. aku bikin oc itu biar jd homo, buat ngejar oc temenku, kunugi [guru kimia] yg avatarnya ganteng [murah] tp aku dilabrak sama oc dia yg lain, Rinne [siswi, nona besar yg sangat… nona.] trus temenku yg lain lagi ngide bikin skandal sekuhara [siswi C x ocku] dan sialnya Rinne jd saksi & salah paham sayang endingnya gantung karena kami semua sibuk trus forumnya tutup :)))))) .
Itoigo / Ito Ichigo cowo… metro? sangat fashionable. kerja jadi food stylist buat film2. dia inspirasi mukanya dari souza samonji toukenranbu tp sayang i cant do justice ;;A;; mukanya kurang---urrggh. pas aku main peran jd oc ini, tanpa sengaja aku bikin dia jd… orang yg punya obsesi berlebih thd anatomi… AKU GATAU GIMANA CARANYA NGEDESKIPSIIN BELIAU TANPA JD BUMERANG THD KARAKTERKU PRIBADI :)))) .
Imoken/ Cairngorms | Imonoyama Ken cowo template protag manhua [rambut item, tinggi, berkuasa]. lagi meniti karier utk ngegantiin bapaknya nerusin perusahaan. hmmm brocon >> incest SERIUSAN DIA MUKANYA MUKA 1000 PROTAG MANHUA AAAAAA nyari avatar subtitusinya gampang, aku ga perlu gambar sendiri /hoy .
Taiga / Watanabe Taiga cowo remaja yg blom tau maunya jd apa, karena anak ke 3 [kakak2nya cowo & capable], dia terkesan jd ban serep di keluarga itu. lalu hidupnya yg datar2 aja berbalik 180 derajat saat ketemu Roku… D: .
Veronica cewe yg ga pernah jadi pilihan pertama bagi orang yg dia cintai. trus dia ngisi kekosongan hati dengan nyari temen2 tidur? :/a 8 ini kubikin pas aku sengklek. lore aslinya soal eksplorasi seksual si oc namanya veronica. dia punya tetangga/temen masa kecil/sepupu jauh? sebut saja fel-- cowo. tp fel ini dari kecil ngerasa terperangkap di badan yg salah. ditambah keluarganya sempet kecolongan, fel penyintas pedofilia. trus karena dihantui rasa bersalah ga jagain fel dgn bener, vero jd protektif sama fel. hanya saja cara proteksinya salah, karena vero pun gatau, yg bener tuh gimana?? fel ujungnya imprint ke vero, ngikutin style vero, dandan, gaul etc kayak vero-- gimana ya :)) 2 orang ini tuh saling toksik satu sama lain gt :)))))) aku bikin vero ini love interestnya fel. tp fel ga pernah merasa vero itu pasangan dia. mereka emang berhubungan badan, tp yaaaa… gt :)) ini aku kebayangnya hubungan yg mutually destruktif lah :)))))))))))))))))))))))))) .
[redacted] cowo, beautician [kerja di salon], yg asalnya ngebully lucu ketua guild gamenya-- lama2 jd beneran naksir sama ybs lantas kelabakan sendiri ketika ternyata perasaannya berbalas :)) .
Seki siluman ular yang pengecut & penakut. saat sudah memutuskan tanah kuburannya mau di mana, datanglah meteor :)))) masih mati juga sih. mati kebakar
3 notes · View notes
ahmadmursyid · 2 years ago
Text
Notasi Harian Qolbu #14
Tumblr media
“Toleransi bukan ciri khas Sapiens”. Kalimat itu cukup menggugah saya ketika membaca bab pertama buku Sapiens - Riwayat Singkat Umat Manusia.
Kalimat itu kiranya bisa membuat kita (manusia modern) berpikir bahwa selama ini makna toleransi yang dikampanyekan pemerintah dan masyarakat.
Sejatinya memang tidak kita miliki. Suka atau tidak. Setuju atau menolaknya mentah-mentah.
Logika sederhananya, ngapain kita dituntut untuk melakukan hal tersebut jika memang dari awal toleransi adalah bagian dari manusia.
Lebih kasarnya, Yuval Noah Harari mungkin saja mengatakan dalam bukunya itu bahwa toleransi hanyalah buah fiks, imajinasii atau realitas yang dikhayalkan. Bukan sesuatu yang benar-benar ada pada diri kita.
Saya awalnya seperti Anda yang tidak setuju akan hal itu, tetapi, buku ini benar-benar memberikan perspektif yang berbeda.
Kalau dalam filsafat, sesuatu yang benar tidak mesti salah atau tidak benar. Dia bisa saja tidak keduanya atau bahkan bisa jadi kedua-duanya. Bisa salah atau benar sekaligus.
Toleransi yang dimaksud Yuval dalam buku Sapiens ini adalah perkara yang kompleks dalam perjalanan umat manusia.
Anda bisa setuju atau tidak, tetapi, tulisannya benar-benar provokatif dan menggiring kita kepada satu kebenaran bahwa homo sapiens (kita) bukanlah satu-satunya jenis manusia yang pernah ada di bumi.
Ia menjelaskan bahwa genus homo (leluhur kita) pertama kali muncul sekira 6 juta tahun yang lalu dari seekor kera betina.
Pernyataan di atas mungkin sangat sering kita dengarkan dari pernyataan teori Darwin. Bahwa kita adalah hasil evolusi dari kera atau monyet.
Tidak hanya Anda, saya pun tidak terima disebut sebagai keturunan Kera atau Monyet. Ya kali.
Namun, poin yang lebih menarik untuk dibahas dari buku ini adalah bukan soal kita keturunan siapa.
Biarlah mereka meyakini bahwa ia keturunan Kera. Bagi saya dan Anda, kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Fix.
Poin yang jauh lebih menarik dari cara menjelaskan Yuval soal teori evolusi adalah kecerdikannya.
Charles Darwis mungkin terlalu kasar, frontal, dan kaku ketika menyebut manusia adalah keturunan Kera.
Tetapi, Yuval mendorongnya dengan sedemikian halus.
Saya melihat ia tidak terlalu bertumpu soal kita keturunan siapa. Tetapi, soal bagaimana kita dan leluhur kita yang juga manusia. Tepatnya Homo Sapiens bisa menaklukkan dunia.
Setelah melalui ragam evolusi, Yuval mengutip sejumlah hasil penelitian yang menyebutkan bahwa ternyata Homo Sapiens, yakni kita  bukanlah satu-satunya manusia di bumi.
Sebagian dari kita sudah pernah mendengar atau membaca hal ini bahwa ratusan ribu tahun yang lalu ada banyak genus Homo atau manusia lainnya di bumi.
Ada yang disebut Homo Neandertal, Homo Denisova, Homo Erectus, Homo Soloensis, dan masih banyak lagi.
Tetapi, entah bagaimana caranya Homo Sapiens menjadi satu-satunya manusia yang bertahan hingga saat ini.
Tentu ada banyak teori yang menjelaskan, seperti kawin silang dan penggantian. Namun, itu semua cuman teori. Belum ada yang benar-benar nyata.
Meski demikian, banyak ilmuwan yang sepakat bahwa teori penggantian adalah yang paling memungkinkan.
Lebih tepatnya tindakan intoleransi yang dilakukan Homo Sapiens terhadap spesies manusia lainnya.
Berkat karunia yang dimiliki Sapiens seperti kemampuan komunikasi, sosial, dan bekerja sama yang lebih mumpuni. Kita secara sengaja dan tidak sengaja menyingkirkan Homo lainnya.
Sesuatu yang tidak dimiliki oleh Homo Neandertal, Denisova, Soloensis, dll.
Yuval menyebutnya itu sebagai berkat dari revolusi kognitif yang didapatkan Sapiens.
Revolusi yang tanpa disengaja mengubah dan membedakan struktur internal otak Homo Sapiens dari manusia lainnya.
Namun, diantara semua itu, yang tidak kalah jauh menarik untuk dibahas dari bab satu (Hewan Tak Berarti) dan bab dua (Pohon Pengetahuan) buku ini adalah soal intoleransi kita terhadap lingkungan.
Gara-gara kita secara mengejutkan mendapatkan karunia untuk memiliki struktur otak yang lebih cerdas.
Kita seperti menyerang secara membabi buta lingkungan.
Dalam istilah buku ini, kita dalam waktu singkat mampu melompat ke puncak rantai makanan ketika Singa dan Hiu membutuhkan waktu berjuta-juta tahun.
Dampaknya ternyata adalah berkat kerakusan kita terhadap lingkungan yang didasari karunia kecerdasan.
Adalah lingkungan tidak bisa mengikuti pola hidup kita dan lebih parahnya kita tidak mampu menyesuaikan lingkungan.
Dalam buku ini disebutkan bahwa saat dulu Singa berevolusi semakin ganas, Antilop semakin bisa berlari lebih cepat untuk tidak mudah dimangsa, dan Hyena berevolusi dengan meningkatkan kerja satu sama lain dalam rangka menghindari Singa.
Sedangkan kita, justru merasa ingin kebut-kebutan menciptakan ini-itu untuk menaklukkan semuanya. Apalagi saat ini di era teknologi yang semakin canggih, lingkungan semakin berdampak.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa sejatinya memang apa yang digaung-gaungkan oleh pemerintah dan masyarakat soal toleransi ada benarnya.
Bahwa kita pada dasarnya bukanlah manusia yang memiliki toleransi, ia hanyalah buah fiksi dan realitas yang seakan-akan ada. Tetapi, belum dimiliki atau bahkan tidak akan dimiliki.
Lantas masih pantaskah kita disebut sebagai Homo Sapiens atau Manusia Bijak?.
7 notes · View notes
papirusww · 1 year ago
Text
Memento Vivere, ma belle mon, Homo Homini Lupus Padang, Juli 08, 2023
Seperti katamu, setelah hari-hari yang panjang ini Percayalah bahwa aku akan menjadi satu yang dengan keras kepala meminta pada semesta bahwa kau adalah akhir dari pencarianku entahlah, rasa cukup sudah kutemukan pada segenap kamu
Seperti pada lagu sementara- -percayalah hati lebih dari ini
aminkan ya, agar berhasil kurayu semesta supaya nanti bisa kubawa kau pulang ke dalam dekap, kita habiskan seratus ciuman dan gigil pelukan penuh isak tertahan selama ribuan malam yang tak punya belas kasih meluruhkan semua takut-takut diantara dua dada kita. Nanti, ya. Di hari dimana pandang kita beradu tatap di ujung jalan Loretanska dengan angin musim gugur yang membuat kita saling merapatkan coat dibawah Prazsky Hrad sini.
Sebelum kita belok beralih ke arah St. Vitus church mencari segelas kopi dari pria turki di ujung sana.
berjalan bersisian di pinggir karluv most memastikan rasa masing-masing tenang aku masih akan jadi orang yang sama, yang selalu membawa kertas dan pena kemana-mana.
Nanti biar kutuliskan apa yang perlu kau tau tentang debar debar yang masih kepunyaanmu tentang buncah nya segala yang ada di dada. Tepat lansung di hadapanmu, nona. mungkin aku juga akan memberikan beberapa kertas padamu ingin dituliskan sesuatu
Redup hangat lampu karluv most yang akan mendramatisir lengkung senyum mu sebutlah aku gila karena bisa kujamin pada saat itu tiba aku masih selalu setakut itu untuk menyaksikan kau tersenyum aku takut jatuh ke dalamnya.
mengakhiri malam di Whiskey bar sudut kota, kau akan menyukai bangunan baroque satu itu setidaknya disini jauh lebih hangat daripada diluar sana.
bunyi kretek dan hangatnya cengkeh dalam paru-paru kita adalah hal paling menyenangkan setelah tatapanmu malam itu tentu aku akan sedikit memaksa sekelompok musisi jazz di depan sana dengan beberapa ceko coruny memainkan Quando Quando Quando untukmu
malam dimana semesta matamu adalah kepulangan yang tak lagi pergi tangan yang akan kugandeng di sepanjang napas kutunjukkan pada skeptis mu, tentang 'apa itu selamanya'
malam dimana keras kubisikkan ke telingamu kita harus menjadi kita tidak kurang, tidak lebih, tidak lekang dan tidak akan hilang lagi. menyelesaikan sepanjang napas kita, apa yang belum sempat terucap.
Nanti, ya, nona.
sebelum malam berakhir, biarkan aku untuk rakus melahap seisi pendar wajahmu, baumu yang ternyata masih sama. mengamati garis-garis wajahmu yang semakin tegas.
Garis garis yang tak sempat kusaksikan bagaimana kerut itu bisa menjadi demikian. Seberat apakah sampai kau marah. Sebebal apakah sampai dadamu naik turun karena emosi.
Serumit apakah sampai tanganmu harus menjadi kasar seperti itu, melebihi tanganku. Termaktub pada tatapanmu yang semakin tajam. Menyaksikan bahwa kau tumbuh menjadi wanita yang luar biasa. Wanita yang menyenangkan jika kita berdua.
akan kubuat semesta menjadi menyenangkan dengan takdir random nya atas kita.
2 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 1 year ago
Text
Gajah
Dan Chris Hadfield. Awalnya mau bikin post ini dengan judul Chris Hadfield karena masih mesmerized banget semalam habis ngeliat LANGSUNG aka LIVE beliau ngasih talk di London di Theatre Royal Drury Lane. Tapi barusan banget, like 2mins ago before I decided to open msword to write this text, habis mengalami kejadian insidental yang sangat FASCINATING: ku lagi dengerin Tulus on Shuffle di music.youtube.com biasa, terus lagi pengen procrastinating, jadi ku iseng liat app di iphone, eh baru inget ada Libby, semacam app e-reader untuk baca e-book kalau pinjem di city council library, terus ku “borrow” deh tu National Geographic yang last May karena ku belum baca kan, pas ku baca, tau gaksih covernya apa???
Tumblr media
GAJAH. Dan pas banget lagi keputer lagu “GAJAH”nya TULUS. LIKE WHAT//????NDAPFUHNDSN.
I mean aku anaknya sangat rasional dan tidak superstitious at all, but wtf is this coincident????
Yaudah gitu aja sih. Ku sangat excited akan kejadian barusan sehingga ku menemukan cara lain untuk procrastinate yaitu: menulis tumblr post HAHA. By now, warga-warga sini sudah tahu lah ya, kalau Noni ngepos = Noni lagi ada kerjaan yang harus diselesaiin tapi dia lagi gamau ngerjain LOL.
Ok, kembali ke Chris Hadfield. Iya, semalam habis ngeliat beliau LIVE, ngedenger remake Space Oddity-nya David Bowie dinyanyiin sama beliau. HUHU. Seneng banget pokoknya. Super in awe. He talked SO MANY things. Inge Lehman, magnetosphere, Perseverance, Mariana trench, Lucy, Homo Erectus, Homo Neanderthals, Homo Sapiens, CYANOBACTERIA THAT IS STROMATOLITE! Duh pokoknya senang banget deh (ini udah diketik kayanya barusan, gapapa diketik lagi). Ku udah super-excited sejak dia ngabarin bakal ke London, kayanya langsung booked tiketnya saat itu juga deh. Terus beberapa minggu lalu beli tiket kereta dari Oxford ke London. The trip also wasn’t bad. Left office at 16.50 terus caught the 17.32 train. Jam 18.30-an udah sampai Paddington, jam 19 sampai Theatre. 19.30 the talk mulai, jam 22.20-ish selesai. By jam 00.30 udah sampai rumah Headington lagi.
Iya, duh, aslinya banyak banget yang mau dibahas tapi otakku lagi all over the place gini. Tadi siang juga dapet dm insta baik banget huhu:
Tumblr media
Oh iya, terus ada sesi Q&A-nya kan semalam, salah satunya ada anak-anak gitu: “what do I need to do now if I want to be an astronaut?” terus Chris jawab, basically cuma perlu 3:
Be healthy (karena you can’t be sick if you want to do good job in anything basically), bisa dimulai dari watch what you eat, have routine exercise.
Learn how to do complicated task. Ini intinya sekolah aja sih kayanya maksud dia. Chris sendiri kan mechanical engineer, ya anak mesin aja lah ya, pasti pintar betul. Dia nyuruh belajar yang betul, sekolah yang pintar, go to Uni, learn as much as you can to solve complicated problem, dia juga bilang something along the line “Knowing a lot about French literature is great, but it won’t help you when you’re in danger up there in the space”……
Start to make decision and stick to it. Ini kayanya lebih ke leadership skill dan keeping commitment kali ya maksud dia. Dan apalagi nanti di space akan banyak banget percabangan di mana astronaut harus making decision (bisa life or death situation bahkan), dan penting buat these kids terbiasa untuk making their own decision and commit to it(?) Dia ngasih contohnya, bisa “OK, starting July, I will do 10 push-up everyday, and try to push to truly do it. By the end of a month, you will be a changed, a different person.”
Bagus sih. Bagus banget HUHU. Terus ku sempat menangis juga di tengah-tengah talk karena dia bahas betapa dia harus berterima kasih ke his 9-year-old self karena sudah berani bermimpi dan berusaha, work through it, sampe akhirnya dia bisa di titik ini sekarang. Ku juga harus berterima kasih ke Asri di masa lalu yang sudah bekerja sangat keras sampai akhirnya kemarin bisa nonton her favorite astronaut LIVE in London.
Banyak bikin mikir banget. Dari Q&A yang nanya: “gimana environmental impact dari space exploration itu sendiri”, terus “kalau emang kita mau colonize mars nanti gimana bagi-bagi negaranya gimana” dsb. Ada juga tentu saja light questions: “what is you favorite space movie?” “Do you prefer writing non-fiction or fiction?” Sisanya yang bikin mikir: “do you think people will go to Mars in your lifetime?” jawabannya Chris bagus banget lagi: “he hope so, tapi lebih ke buat apa? So what? Kayanya unless ada urgent circumstances yang emang mengharuskan kita buat landing-in orang di Mars, ga akan kejadian. Dan lagipula sesusah itu ke Mars karena jarak Bumi-Mars yang berubah-ubah. Intinya PR lah.
Dah kayanya itu dulu ges yang dibahas sekarang, karena mau balik kerja dulu. Oh iya! Nanti sore juga tiba-tiba kedapetan tiket gratis nonton play di New Theatre Oxford salah satu adaptasinya Neil Gaiman karena salah satu temannya Oliv gabisa jadi nonton(?) HUHU memang yah rejeki anak solehah.
Have a great rest of the week all!
30.18, sendirian as usual, 14:41 21/06/2023
2 notes · View notes
chikaaspri · 2 years ago
Text
Ramadhan Kareem 1444 H
[ Dealing with distractions, Just Eat - Love - and Pray]
(Lokasi : Kawasan Perkebunan Teh Ciwidey -Bandung. Original Video, backsong : Sture Zetterberg feat Andrew Shubin - Body to Body).
PART - Dealing with Distractions (Reconnected)
Aku beruntung karena bisa merasakan kehidupan tanpa media sosial saat aku kecil dan remaja dulu. Aku juga cukup beruntung karena dihadapkan pada dunia dan budaya baru (dunia media sosial) di saat aku sudah dewasa, sehingga aku bisa menyiapkan diri untuk filtering - media yang ada dihadapanku, dan juga controlling - diriku sendiri saat menggunakannya. 
Sekarang ini, kalo diperhatiin banyak sekali huru - hara di dunia nyata yang di bawa ke dunia maya, begitu pun sebaliknya. Puluhan informasi yang selalu hadir di setiap waktu, konflik dan permasalahan, sebaran isu dan hoaks. Belum lagi narsistiknya entitas manusia dan keperluan validasinya di dunia maya, dunia terasa jadi gaduh.
Aku sering banget bahas soal ini dengan beberapa teman dekatku, sampai salah satu temanku pernah nyeletuk gini :
"Chik, aku pengen banget dunia balik ke waktu dulu saat medsos belum seperti sekarang, gapapa deh balik lagi ke handphone yang hanya bisa berfungsi buat sms sama nelfon aja. Bisa ga sih ya, Haa, aku berandai ya ?"
Waktu itu aku langsung jawab : "Ya ga bisa". Sekarang aku paham, keberadaan media sosial yang bisa diterima - diminati oleh banyak sekali manusia hingga berkembang pesat seperti sekarang sudah bisa jadi sinyal sederhana , sinyal soal "budaya baru yang lagi on going terus berproses dan berkembang".
Baru-baru ini aku juga sedang baca dua bukunya Yuval Noah Harari, Sapiens dan Homo Deus. Interpretasi Yuval Noah tentang perjalanan manusia 'Sapiens' bisa sampai dititik masa sekarang ini benar-benar dikupas habis dari berbagai sudut pandang : ekonomi, sosial, mental, kecerdasan, budaya, politik, agama, termasuk evolusi dari masing-masing sudut pandang pun digambarkan. Yuval Noah juga melanjutkan interpretasinya tentang agenda baru umat manusia 'Homo Deus' di masa depan. Baca dua buku ini, serasa dibawa kedalam dua dimensi berbeda (berasa isekai) ke jaman dulu, dan juga masa depan. Buku ini salah satu yang membuatku ga mudah terpengaruh, atau sekedar FOMO aja, hehe.
Lalu sebagai manusia, apa yang bisa dilakukan ? Beradaptasi ya kan. Beradaptasi supaya tetap punya kesadaran, tidak hilang kendali atau terlalu mengikuti arus kehidupan dunia sosial, dan juga supaya tetap bisa terhubung dengan baik di media sosial.
Salah satu hal yang aku lakuin untuk beradaptasi itu dengan "merawat kesendirian demi kesadaran diri", hal - hal yang aku lakuin biasanya berupa kegiatan :
- Mindfulness, dengan mengatur nafas dan sesekali berenang;
- Filtering : aplikasi, news, or platforms yang memang penting dan berguna untukku;
- Controlling : diriku sendiri, dengan mengatur durasi waktu dalam menggunakan setiap aplikasi, news or platforms baik di handphone ataupun PC;
- Meluangkan waktu 30 menit sampai 1 jam untuk tetap terhubung dengan alam dan lingkungan, biasanya aku sih jalan-jalan kecil;
- Decluttering, cooking;
- Skipping Period : sengaja nge-skip, melewatkan status teman - teman yang sering lalu lalang di media sosial (dalam waktu tertentu). Memilih untuk tidak terlalu sering melihat status dan membuat status di media sosial. Jadi tidak semua status orang - orang harus ku lihat kan, kalo pun aku ingin tau kabar dari teman-temanku, biasanya aku langsung chat atau telfon secara personal. Melihat update statusnya sih gapapa, asumsi (pribadi)nya aja yg kadang bahaya.
Buatku, merawat kesendirian demi kesadaran diri adalah salah satu cara menjaga perasaan - tenang, damai dan menjaga sikap - peka, tenggang rasa di tengah dunia yang begitu gaduh. 
Terlepas dari banyak distraksi di media sosial, ada juga hal yang ku syukuri seperti : kemudahan akses dan peluang dalam bisnis,belajar-informasi-terhubung dengan orang,  keterbukaan informasi, gerakan kesadaran mental health-cinta alam-baca buku. Karena dulu, sebelum ada media sosial, untuk tahu informasi dan turut dalam gerakan kesadaran atau tetap terhubung dengan orang-orang yang jauh keberadaannya cukup sulit dan perlu banyak biaya. Tapi, setiap pilihan yang diambil, mestinya diiringi dengan tindakan yang bertanggung jawab juga, kan. ?
5 notes · View notes
masnizhar01 · 2 years ago
Text
Mengungkap Sejarah Peradaban Umat Manusia Melalui Buku Non Fiksi
Judul buku : Sapiens : Riwayat Singkat Umat Manusia
Penulis : Yuval Noah Harari
Penerbit : KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia )
Tahun terbit : 2017
Jumlah Halaman : 524 Halaman
Buku sapiens : Riwayat singkat umat manusia merupakan buku fiksi yang ditulis oleh Yuval Noah Harari. Buku ini menjelaskan tenting Revolusi dan asal-mula riwayat manusia dan membahas sisi yang tidak banyak diungkit buku sejarah dan buku evolusi manusia. Buku ini dapat menjadi pemahaman kepada pembaca karena berisi pengetahuan tentang kehidupan prasejarah manusia. Sampai dengan penjelasan prediksi berakhirnya umat manusia.
Buku ini menceritakan tentang perilaku dan pendekatan historis dalam kajian ilmiah setidaknya ada tiga revolusi penting yang turut membentuk dalamnya sejarah dunia. Yang pertama adalah Revolusi Kognitif yang dimulai sejak 70.000 tahun yang lalu. Revolusi Agrikultur yang tumbuh sejak 12.000 tahun yang lalu dan Revolusi Saintifik yang tumbuh sejak 500 tahun yang lalu dan besar kemungkinan revolusi ini akan mengakhiri sejarah dan benar-benar memulai sesuatu yang baru.
Pada masa Revolusi Kognitif, Homo sapiens berevolusi dari Homo neanderthalensis menjadi punah. Sejak Revolusi Kognitif, manusia hidup dalam dua realita yaitu realita fisik dan realita imajinasi. Itulah yang memunculkan adanya mitos dan kemampuan berkomunikasi yang menyebabkan mereka dapat membentuk komunitas. Mereka juga menciptakan alat perburuan yang lebih efektif dan sistem tukar barang. Pada masa Revolusi Pertanian, kemampuan komunikasi berkembanu lebih jauh lagi, yaitu berkomunikasi secara tulisan dengan adanya simbol yang mempresentasikan kata dan angka. Mereka juga menciptakan struktur organisasi yang lebih besar yang mengatur populasi manusia yang lebih besar. Revolusi terakhir adalah Revolusi Ilmiah atau atau Revolusi Sainfitik yang berpengaruh pada perkembangan sains dan teknologi yang semakin masif.
Ketiga revolusi ini yang telah membuat manusia sebagai makkluk yang membentuk kehidupan yang belum pernah ada sebelumnya dan membentuk jalannya sejarah dunia. Serta ketiga revolusi ini merupakan revolusi yang berpengaruh dalam sejarah manusia.
Kelebihan buku ini adalah buku ini memuat peristiwa bersejarah yang tidak banyak diungkit buku sejarah dan buku evolusi manusia lainnya. Selain itu, buku ini juga membuat pembaca bisa merasakan apa yang terjadi dalam buku tersebut. Penjelasan sejarah yang dimuat di dalam buku ini sangat lengkap dan detail sehingga pembaca dapat mengetahui sejarah yang mungkin tidak pernah dimuat di buku lain.
Kekurangan buku ini. Buku ini bersifat monoton Karena jarang sekali gambar pada setiap halaman. Selain itu buku ini berisi lebin banyak teks. Sehingga Membuat pembaca mudah bosan dan ada beberapa bahasa asing yang tidak diketahui artinya.
Secara keseluruhan buku ini menceritakan peristiwa revolusi manusia yang berlangsung sejak 70.000 tahun yang lalu hingga prediksi kepunahan manusia di masa depan. Buku karya Yuval Noah Harari ini Sudan di cetak ribuan kali dan tersebar di berbagai negara didunia. Buku ini sangat direkomendasikan bagi semur orang yang ingin mengetahui sejarah revolusi manusia. Buku ini telah dibaca oleh ribuan orang. Termaksud. Mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg. Jadi, buku ini sangat di rekomendasikan untuk semua orang.
2 notes · View notes
suratputih · 7 days ago
Text
SOD WITH WAROENK97
Tumblr media
1. Foto paporit
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2. Janganlah engkau jadikan instrospeksi diri sendiri dan tidak ada komentar untuk artikel ini terakhir diubah pada gak ada yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar supaya.
3. Alasannya, because he makes me happy and has a personality like mine. It makes me glad to be able to portray him.
4. Gue kenal hosku pas jadi Yamaken, jujur gue gak expect buat deket karena gue susah untuk approach orang sih, cuma lama-lama ngalir buat ngobrol banyak karena dia lebih gila dari gue. Jadi, fi lu adalah pendiem.
5. GILA, POKOKNYA LU GILA ANJIR GILA. Homo. 💝
6. @minariueo @hozkuto
7. Wn. Wonwoo SVT
8. Wn. Dapet banyak temen dan sedikit ngurangin pusing lah ya
9. Nirwana - Adikara
10. Siap asalkan pindahnya bareng istri gue (sahronmina)
11. Sehat sehat ya, maafin kalau gue jarang ada atau terkesan pilih-pilih. Padahal gak gitu, emang energi gue kaga banyak
12. Fi: Jamet Ci: Jamet
13.
Tumblr media
14. Bisa quality time sama pacar gue dan ngobrol banyak.
15. A party pooper
16. Hidup gue walaupun isinya kocak, tapi gue syukuri. Temen temen yang udah nemenin gue pas lagi pusing, pokoknya apapun yang ada sekarang sangat gue syukuri
17. @sahronmina @krimwonpil @from_youwngk @parksungjni terima kasih, maaf bikin ribut selalu. I love you.
18. Keren selalu sob
19. @. FujiiKaaze you did well, otsukaresamadeshita, kerja bagus!
20.
21.
22. Ketemu sama temen-temen gue yang masih nemenin gue sih, selalu ada bahkan pas gue lagi sibuk juga. Pokoknya arigatou gozaimasu
23. Kucing, biar bisa ngeong
24. I'm already happy up to 50%
25. Hidup.
Lanjutan
0 notes
cherry-tokkis · 22 days ago
Text
Tumblr media
SOD BY.
1. paling pendek 3 bulan, paling lama 42 bulan.
2. upchar dan orang baik.
3. bias aku, cewekku, JANG WONYOUNG DUNIAKU >____< aku secinta sama dia. aku mau semua orang suka wony. >____<
4. diselingkuhin.
5. biarin aja, kalau toxicnya udah ganggu banget yaaa cutoff.
6. chara bikin gamon MMMMMMM karina deh!! soalnya jujur aku nyaman juga jadi dia. 🥺🩷
7.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
8. lagu beautiful feelings by day6! inget temenku yang kasih lagu itu buat semangatin aku paaaaaas aku lagi terpuruk banget. 😿
9. dari 12 nov 2015, itung aja. 🤣🤣😭
10. jadi maba. 🙂🙂🙂🙂🙂
11. b aja. toh aku juga pasti ada ikutin orang.
12. diem aja…. ngapain nimbrung.
13. 2015 by.
14. 42 bulan. cumlaude. ;)
15. PERNAH BANGET, dan sakit banget pastinya.. tapi karena untuk kebaikan, yasudah.
16. paling bentar? kyulkyung deh.
17. i love you. sehat sehat terus. thank you for being an idol.
18. homophobic tapi ship kapal homo.
19. jang wonyoung lah by.
20. mmmm nggak sih. aku biasa aja.
21. nggak.
22. biasa aja.
23. ntar kalau nikah.
24. nonton dubbing sunda di youtube.
25. untuk madel dan yoya, makasih ya udah mau temenan sama aku. walaupun kalian suka godain CHIKI tapi aku tetep saranghae. <3
0 notes
birmmingham · 4 months ago
Text
gw meminta maaf kepada diri gua sendiri karena udah pernah nangisin, minta maaf, baik dan mencintai mantan gua si homo problematik yang gaada dewasa dewasanya sama sekali itu dan idiot kronis bergelar star syndrome yang berharap orang orang cinta dia dan takut kehilangan dia padahal mah dia ga pantes buat dicintai pantes aja mantan nya yg itu selingkuh sampe hamil karena yah mba gua paham sekarang dan gua dukung perlakuan lu🙏 biasanya orang tambah pinter kalo dia dikasih cobaan tapi emg keknya orang ini idiotnya udah ga ketolong
big hug to my self Alhamdulillah gua dijauhkan sama orang kek gitu dan semoga kedepannya gua ga pernah ketemu sm orang kek gitu lagi🙏
0 notes
faizkurn · 5 months ago
Text
Emang Harus Pisah(?) - Episode 22
“Pong, kalau lo sayang sama seseorang, lo bakal rela ga sih nyakitin perasaan dia dan ngasih beban ke dia?”
Kevin langsung memulai obrolan begitu keluar dari kamar mandi, padahal masih pake celana boxer doang. Sepuluh menit di kamar mandi sambil ngeden tadi rupanya tak disiakannya buat mikir dan mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya termasuk buat cerita ke Gufron.
“Enggak lah, yakali” jawab Gufron tegas.
“Sama sekali?”
“Sama sekali.” jawab Gufron sekali lagi lebih tegas.
 “Yakin?”
“iyaaa” jawab Gufron mulai sebel.
“Itu dia yang bikin gue sayang sama lo Pong, sepaham kita” kata Kevin singkat.
“Hah?! Gimana maksud lo njir? Kok lo keluar kamar mandi langsung jadi homo”
Kevin mendekat ke kasur, sementara Gufron langsung menjauh dari Kevin. Gelagatnya mulai terasa mencurigakan.
Dengerin cerita lengkapnya di youtube faizkurn, klik di sini
0 notes
mahijaanstasia · 6 months ago
Text
PLOT ON: Siaran langsung.
Anastasia tak khawatir lagi—sekarang hari ketiga, juga kali ketiga sang dara melakukan siaran langsung pada kanal instagramnya, ia selalu mendapat respon positif dari penggemarnya. Beberapa narasi seksis maupun misoginis mungkin dilontarkan oleh sebagian orang, tetapi Anastasia tak mau pusing, toh tujuan utamanya menjadi influencer adalah untuk mengubah pola pikir orang-orang.
Meski tidak suka, Anastasia tidak menampik bahwa Patriarki adalah sistem—atau budaya—yang telah dilanggengkan sejak lama, sehingga tidak mudah untuk mengubah pola pikir orang-orang, penetrasi yang Anastasia angan-angankan memang dimulai dari lingkup terkecil dulu, jangan sampai mati dalam cekik ingin yang utopis juga.
“Halo teman-teman!” Suara ceria menyapa timpani sang dara, juga orang-orang yang mendengarnya melalui gawai. “Hari ini kita mau re-view buku Evolusi Perempuan karya Evelyn Reed ya, dia itu salah satu penulis kesukaan saya, buku lainnya yang terkenal adalah Mitos Inferioritas Perempuan.”
“Nah, makanya kita akan bahas soal buku ini ya!” Anastasi tersenyum cerah—aroma mint semerbak mendesak rongga pernafasannya, “Jadi, awalnya waktu saya beli, saya pikir buku ini cuma bahas soal perempuan aja. Tapi sewaktu saya baca bab pertama saya kebingungan, kenapa bukunya malah bahas hewan?”
Anastasia tidak melanjutkan narasinya, ia mulai terbiasa untuk sekedar melirik kolom komentar dan berinteraksi dengan ratusan hingga ribuan orang yang menonton siaran langsungnya. “Iya kan? Heran?” Responnya pada salah satu komentar penggemar.
“Ternyata, Evelyn Reed ini sepertinya sepemikiran dengan penulisnya Homo Sapiens, Guns, Germs and Steels atau The Origin of Species ya, bahwa manusia ini adalah hewan—kita adalah evolusi dari kera.” Anastasia menunduk lagi, ia tahu narasi tersebut akan menuai kontroversy, buru-buru ia meredam gejolak tersebut, “Woh, santai ya santai, apa yang sifatnya dogmatis boleh dipercaya ya. Saya gak akan menentang, sementara ilmiah begini, boleh dipertentangkan masing-masint, tetapi saya pribadi menyepakati begitu ya.” Ucapnya tenang.
“Jadi, buku ini bener-bener di luar dugaan saya, Evelyn Reed benar-benar secara detail menceritakan evolusi perempuan.” Anastasia melirik kolom komentarnya lagi, “Fokus bahasannya? Sabar dong, pelan-pelan. Kita baru aja mulai.” Jawabnya.
“Fokusnya tentu membahas soal perubahan bentuk kehidupan manusia sih, dari berbentuk klan, suku sampai keluarga initi. Saya gak mau spill banyak, dikit-dikit aja supaya selebihnya kalian yang baca ya.” Ucapnya lagi.
“Ya, coba tanya-tanya deh di kolom komentar.” Anastasia lantas menunduk, mendekatkan indranya pada layar gawainya agar bisa membaca komentar dan pertanyaan pengikutnya secara seksama.
“Contoh evolusinya?” Anastasia nampak berpikir keras, “Sebetulnya sih banyak, ya. Tapi saya harap kalian terpantik untuk membaca sendiri ya nanti, saya kasih satu saja nih!”
“Kalian pernah mikir gak sih, kok haidnya perempuan itu ditumpangi stigma? Kayak, kalau kita haid harus sembunyi-sembunyi, atau bahkan dalam kepercayaan tertentu, haid itu enggak bagus? Perempuan yang haid harus dijauhkan dari sesuatu sebab akan membawa sial. Kira-kira kenapa ya?”
“Saya bingung awalnya, kalau dulu perempuan merupakan lambang ilahiah sampai patriarki merebut peradaban, lantas kontradiksi apa yang menyebabkan adanya bifurkasi stigma terhadap darah haid perempuan? Jastifikasi itu tidak mungkin hadir begitu saja pada masyarakat, pasti ada dialektikanya, tapi untungnya buku Evelyn Reed ini menjawab dengan baik! Bukan hanya secara faktor langsung, tetapi juga penjelasan mendasar.”
“Darah haid membuat laki-laki lemah, atau darah haid akan menyebabkan kegagalan perang/perburuan pada laki-laki. Sebelumnya para antropolog yang berjenis kelamin laki-laki telah menyalapahami bahwa tabu terhadap haid hadir sebab laki-laki zaman kebuasan menganggap bahwa perempuan haid akan menyebabkan kontaminasi pada laki-laki sehingga membawa kesialan pada mereka. Padahal, setelah menelisik corak kehidupan mereka, ditemukan sebuah fakta yang berbeda.”
“Bahwa, para ahli antropolog telah gagal melihat bahwa manusia pada zaman kebuasan tidak mengerti haid sebagai faktor biologis. Laki-laki menjadi kelompok gender yang melakukan perburuan dan peperangan, mereka harus disucikan setiap kali kembali, sebab mereka berlumuran darah.”
“Apabila perempuan menstruasi dan laki-laki berada di dekat perempuan, masyarakat tidak akan menganggap bahwa haid hadir sebagai konsekuensi biologis melainkan luka, luka berdarah. Semua darah adalah luka.”
“Sehingga laki-laki bisa saja tertuduh sebagai pelaku, penyebab mengapa perempuan terluka. Sehingga, perempuan yang waktu itu memegang kontrol sosial, mengkonstruksi sebuah tabu terhadap haid. Tabu adalah sebab, bukan efek mengapa darah haid jadi begitu mengerikan.”
“Tabu menstruasi dulunya adalah sebuah kenyamanan bagi perempuan, di mana perempuan merasa nyaman, membuat kelompok kolektif yang melindungi mereka dan merupakan sebuah bentuk perlindungan kepada lelaki agar tidak tertuduh melukai perempuan.”
“Sampai patriarki hadir dan melekatkan bifurkasi stigma terhadap haid. Tabu haid yang dulunya melindungi perempuan sekarang membuat perempuan dihukum oleh Dewa-dewa laki-laki.”
“Begitulah kira-kira! Jadi menurut saya, buku ini 10/10, temen-temen beneran harus baca, selebihnya seperti biasa ya? Boleh tanya tanya pada link di bio saya saja. Sampai jumpa, terimakasih telah menonton!” Nada ceria tersebut lantas mengakhiri siaran langsung Anne hari ini.
Catatan: Penulis memberi informasi berdasarkan apa yang penulis baca tetapi sebagaimana manusia yang tidak sempurna, penulis memohon maaf apabila adalah kesalahan dalam memberi materi/teori
Tumblr media
0 notes