#filosofi cinta
Explore tagged Tumblr posts
sastrasa · 8 months ago
Text
Kekasihku, maafkan aku harus melepasmu perlahan-lahan. Pelan-pelan. Meski aku masih seringkali mencari-cari namamu dalam daftar penonton linimasaku, atau dalam kolom pembagianku. Ternyata melepasmu enggak mudah ya. Nyatanya, hatiku masih terus-menerus memanggil namamu. Tapi gakpapa. Aku pasti bisa. Dulu kan, enggak ada kamu aku juga gakpapa.
- Sastrasa
22 notes · View notes
semburatsore · 1 year ago
Text
Filosofi Channel Radio
Sesekali bolehlah kita putar,
Radio tape zaman dulu,
Mendengarkan ulang hal yang indah,
Tak ada masalah,
Justru itu adalah bukti, bahwa kita masih hidup,
Sebuah mindfullness kita pada Ilahi.
Namun, jangan salahkan channel yang berubah,
Seiring waktu, manusia kan berubah, zaman kan berubah, tempaan hidup kan berubah,
Maklumi, resapi dan nikmati perubahan yang terjadi. Jikalau sedih, sedihlah sesaat. Itu bukan salahmu, bukan pula kadar kepengaturanmu, dan kamu takkan bisa merubah itu.
Setidaknya, ia masih ada, walau sudah terganti. Jangan memaksa sesuatu yang telah berubah, bila channel dirasa tidak pas dihati, karena yg lama telah berubah, bisa diganti dengan channel yang lebih baik, lebih mengkayakan hati. Channel lama yang telah berubah, hanya sekedar tahu. Pindahlah ke yang sekarang mengisi hidupmu dan mendekatkan diri pada Tuhanmu.
Semburat Sore,
27.08.23
15 notes · View notes
galfian90 · 1 year ago
Text
Asal Muasal Cinta dan Asmara
Ada sebagian orang yang ketika ditanya kenapa dia suka atau cinta kekasihnya, dia akan menjawab: “Aku tidak tahu, cinta ini muncul begitu saja, tanpa aku menyadarinya.” Bahkan ada juga yang mengatakan: “Cinta ya cinta. Dia tidak memerlukan sebab apapun untuk mengada.” Lebih jauh lagi sebuah perkataan yang menyatakan bahwa cinta yang masih disertai tanya-tanya kenapa dia bisa muncul adanya adalah…
Tumblr media
View On WordPress
2 notes · View notes
chillinaris · 1 year ago
Text
Filosofi Air Laut
2 notes · View notes
mariafraniayu · 2 months ago
Text
(Ulasan Buku): Zahir, karya Paulo Coelho
“Zahir” karya Paulo Coelho adalah salah satu novel yang menarik karena menyentuh tema cinta, kehilangan, dan pencarian jati diri. Buku ini membawa kita pada perjalanan emosional seorang penulis terkenal yang kehilangan istrinya, Esther, seorang koresponden perang yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Dengan alur yang penuh misteri, kita diajak menyelami perasaan sang tokoh utama yang terjebak…
0 notes
kuebeludrumerah · 11 months ago
Text
Seumur hidup aku merantau, belum pernah sama sekali bawa baju kotor ke rumah. Baru kemarin ini aja. Saking penuhnya hidup ga sempat tenggo buat nyuci, entah tiba-tiba dinas, ada acara divisi, dan kemarin karena pulang lama jadi rasanya tolol aja gitu kalau ninggal baju kotor sebanyak itu. Mana seragam baju senin belum dicuci pula.
Tapi daridulu Ibuk selalu ngegampangin, malah lebih cenderung kalau emang ada baju kotor bawa aja ke rumah. Mungkin, Ibuk udah sampai di fase kangen nyuci baju anak-anaknya. Bisa jadi, sih. Aku aja kalau bisa pengen loh dianter ke kantor sama Ibuk seperti dulu lagi.
Pertama kalinya juga, aku pulang pake kereta eksekutif. Saking udah habisnya dan rindu banget sama Ibuk, yaudalah trabas PP sejuta aowkaokwoa.
Enak sih dapet selimut, tapi pas tak ambu kok mampu penguk, akhirnya aku gapake deh berhubung sweaterku uda cukup hangat meski tak cukup untuk menghangatkan suasana politik di negara ini.
Tumblr media
Aku memperhatikan, kalau naik dari Gambir itu slot atas rapi penuh dengan koper-koper gagah dan mahal. Kalau dari Pasar Senen, itu bisa kardus indomie, kresek, tas belanja pasar, keranjang ayam, kotak-kotak kayu, kotak suara pemilu, kertas suara yang uda dicoblos, telur untuk serangan fajar, dan lain lain.
Yaa walaupun diriku terlihat sebagai menungso paling ndeso di kereta itu, tapi seengganya pernah mencicipi Bima Suites aowkaokwoakwoak.
Tumblr media
Ini dibayarin perusahaan kok ~
Dah aku mah apa atuh cuma manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah.
Hal yang paling aku tunggu di rumah adalah melihat sofa baruku, nggak mahal sih, tapi cukup lah buat beli 2 ultraboost. Berhubung sofa rumah uda jelek dan berdebu, jadi kayanya oke-oke aja kalo diganti.
Pas kemarin uda liat sofa di depan mata, sumpah ya Jatuh Cinta Seperti Di Film-film itu nyata banget gaes. Untuk merasakan bahagia setelah orang yang kita sayangi pergi tuh agak aneh, bukan merasa berdosa, lebih ke sedih. Kaya “seandainya Bapak masih ada di sini ngerasain sofa baruku” dan kurang lebih demikian. Sedih, bahkan saking sedihnya seketika pengen kuganti sofanya jadi sofa latjuba. Duh.
Aku bawa banyak kalender dari kantor dan beberapa mitra, perlu diakui kalender KB Bukopin lucu banget waaakkk. Sewaktu masang kalender 2024 di tempat lain, aku liat di belakang kalender 2024 dekat kulkas masih ada kalender PLN 2023, satu lembar, bulan April, dan tanggal 23-nya dilingkari pake spidol merah.
Kayanya aku juga ngerasanya demikian, ketika ada orang yang kita sayang pergi, pengennya waktu tuh nggak berjalan terus, diem di tempat, freeze. Semakin jauh rasanya semakin sedih. Bahkan ketika tau udah mau April lagi aja kaya bawaannya sendu-sendu konyol gitu.
Mungkin Ibuk pengennya 23 April 2023 selalu terkenang di rumah itu. Mungkin ya, akusih sok tau yes.
Untungnya, kemarin Ibuk malah kedatangan teman baru.
Tumblr media
Kayanya sih kucing tetangga, tapi emang sejak dulu kucing-kucing komplek seneng banget nongkinya di teras rumah, bahkan nelek dan pipisnya sekalian. Mungkin karena menghadap selatan, jadinya silir dan isis.
Filosofi Bapak dalam membeli rumah: harus menghadap selatan dan jemuran gaboleh ada di luar.
Yah, semoga si uching ini seengganya jadi teman Ibuk waktu lagi sendirian di rumah. Sama Ibuk sih ga dibolehin masuk, takut nyakar-nyakar sofa, hahayyy.
Tumblr media
Uching bersama Ibyuk ~
Hadehh, pokoknya banyak cerita yang mestinya kau saksikan lah, Pak.
Yang jelas, aku bener-bener belum siap kalau harus melanjutkan hidup tanpa Ibuk juga.
42 notes · View notes
85kilometer · 9 months ago
Text
Membalasmu Setelah Empat Puluh Dua Menit Awal
Selamat pagi Perempuan Kesayangan.
Tulisan ini kujadikan balasan untukmu yang sedang menghibur diri dengan kata-kata pada empat puluh dua menit setelah tengah malam berlalu di bagian barat negeri.
Sayangku, jangan bersedih, bukanlah salahmu yang membuat amarahku kambuh. Hanya aku yang menjatuhkan diri pada genangan tak waras nan gusar. Maka, harusnya aku yang berterimakasih karena telah memadamkan resah bersama susah dalam air mata. Meski begitu, engkau tetap membersamai catatan kisahku. Bersama ini, kuimpikan catatan sepanjang napas yang engkau liputi hingga menetap dengan baka.
Sayangku, maafkanlah aku sebagai lelaki tidak tahu diri yang dibutakan jejak usang. Maafkanlah aku yang membiarkan sanubarimu berdarah-darah bergelimang larutan derita. Maafkanlah aku yang seringkali tak menjulurkan tangan kepadamu di tepi jurang bimbang. Jumlah jariku tidak ada apa-apanya dibanding keramahan terbaik darimu seorang.
Sayangku, engkau sangat layak mendapatkan cinta sebagaimana belangkas dalam filosofi Jawa. Engkau menerimaku dengan tangan terbuka dan kehangatan sempurna, tidak seharusnya aku menampar dan mendorongmu hingga terjungkal terisak-isak. Sampai kapanpun, ketika setanku menyakitimu, tidak pernah hilang keegoisannya untuk menjadikanku satu-satunya milikmu.
Sayangku, aku tidak sedang bermandikan amukan yang sudah engkau gantikan dengan kasih sayang. Aku tidak ingin membiarkan ego dan julang jumawa mengubah ketenteraman cinta kasih kita yang indah menjadi kerusuhan geram benci yang rusak.
Pagi ini, ketika kata demi kata kupilah. Ketika frasa demi frasa kutata. Ketika kalimat demi kalimat kuhubungkan. Ketika sesal bersama kesedihan membangunkanku lagi dari khayalan tak semestinya. Memang aku tetap mencintaimu sebagai pasangan tunggal sepanjang masa.
11 notes · View notes
nidzomizzuddien · 9 months ago
Text
Sandal Jepit Tua
"Kita Adalah Sepasang Yang Berbeda"
Kali ini aku ingin bercerita tentang sebuah kesetiaan. Setia berarti selalu ada, berpegang teguh pada janji yang pernah diikat bersama. Semua pasangan mengidamkan kesetiaan, siapapun dia dan dimanapun ia berada. kesetiaan perlu konsistensi penuh, karenanya setiap orang mencarinya, yang aneh adalah mereka mencarinya pada orang lain, bukan pada diri mereka sendiri.
Sebuah sandal tua, kecil dan imut dengan warna pink dan sedikit hiasan pada talinya. Ia adalah milik seorang wanita anggun, berparas rupawan, sendal itu selalu menemaninya kemanapun ia pergi, sangat setia menurutnya, bahkan sedikitpun si wanita tak pernah berkeinginan menggantinya dengan sandal lainnya. Sandal itu baginya adalah kawan, teman yang melindungi kaki indahnya dari duri-duri tajam dijalanan. Sendal itu juga lambang kesederhanaan, saat wanita lainnya menggunakan sandal bermerek, atau sepatu dengan motif dan harga yg melangit, ia dengan santai menggunakan sandal tua itu, Kemanapun.
Suatu waktu, ia berdebat asik dengan kekasihnya tentang kesetiaan, si pria mengumpamakan kesetiaan dengan Es Teh yang selalu menemani makannya setiap hari, bahwa, dengannya makanpun jadi lengkap, meskipun tanpa dia atau siapapun menemani. karena begitulah kesehariaan si pria ketika makan di warung-warung sekitar tempat tinggalnya. begitupula si wanita, ia dengan sandal jepit kusut dan tua itu membuat kepergian dan perjalanannya menjadi asik dan santai. baginya sandal itu adalah cerita, seandainya ia mampu bercerita, alangkah menakjubkan keharmonisan hubungan mereka.
Dalam sebuah perdebatan, si pria kekasih wanita tersebut merasa iri dengan posisi sandal jepit tua itu, si pria merasa bahwa sandal jepit tersebut lebih berjasa dan berarti bagi si wanita, sebab si pria tak mampu menjadi sandal jepit yang selalu ada dan melindunginya disaat bepergian. Bahkan yang paling menyedihkan adalah sandal jepit itu bukan pemberian dirinya. karena itu ia resah, gelisah. apa ia harus membuangnya lalu menggantikannya dengan yang baru? tidak, tidak. ia bergumam "sandal itu adalah cerita, menggantinya berarti memulai cerita yg baru".
Sial kau sandal jepit tua, bahkan yang paling menyedihkan adalah kehadiran sandal jepit itu lebih dulu daripada dirinya. Entah mengapa menyadari hal itu membuatnya murung, ia kecewa pada dirinya sendiri bahwa ia tidak mampu memberikan sesuatu yang berharga bagi kekasihnya. Sandal tua itu adalah pelajaran, bahwa tak perlu kemewahan yang harus diberikan, namun sederhana dan penuh keikhlasan serta memiliki makna filosofis agar ia abadi dalam cerita dan kenangan.
Namun disisi lain, si pria terkesan dan penuh kekaguman dengan kekasihnya. Dengan sandal jepit saja ia begitu perhatian dan iba hati untuk melepaskan, bahkan si wanita menjaga dan merawat serta mengajaknya pergi kemanapun. Bagi si Pria itu adalah ke unikan kekasihnya yang tidak terdapat pada orang lain. Dan uniknya adalah si Wanita tersebut selalu terlihat cantik meskipun dengan sandal jepit tua itu di kakinya.
Kini kesetiaan bukanlah perdebatan yang harus dilemparkan pada siapapun. Jika karena cinta orang lain yang membuatmu ragu untuk setia berarti memang kau tak pernah ingin setia. kesetiaan adalah karakter diri, jika ragu cukup cintai saja dirimu yang ada dalam diri kekasihmu. Itu saja, kalaupun kamu takut tersakiti, menghilanglah. sebab sakit itu tanda bahwa hatimu masih hidup.
sandal Jepit memberi kesan bahwa "Ia adalah wanita yang rumit dan susah jatuh cinta, tetapi ketika ia telah jatuh cinta, dia akan setia"
Terimakasaih sandal jepit tua, maaf jika suatu waktu aku akan menggantimu lalu meletakkan mu di rak-rak sandal, sebab masa mu telah usai, dan kamu beralih menjadi cerita bagi sandal-sandal lainnya.
.
.
@nidzomizzuddien
5 notes · View notes
uliahima · 11 months ago
Text
Aku merasa lebih kreatif dan filosofis ketika sedang jatuh cinta atau patah hati. Namun beberapa waktu ini saya tidak merasakannya. Padahal energi jatuh cinta dan patah hati ini sangat besar, dan bisa saya manfaatkan untuk hal yang positif dan kreatif.
2 notes · View notes
egazulfar · 2 years ago
Text
Tumblr media
- Judul : Reconnect with Quran
- Penulis : Syaikh Ibrahim As-Sakran
- Penerbit : Aqwam
- Tahun terbit : 2021
- Genre : Religi - Al Quran
- Jumlah halaman : 184 hlm
- Ulasan/refleksi isi buku
Buku ini adalah terjemahan dari judul asli Ath Thariq ila Al Quran. Membahas tentang keajaiban Al Quran dan bagaimana kita bisa menghubungkan diri dengan keajaiban tsb yang semuanya didasarkan pada apa yang ada di ayat Al Quran itu sendiri.
Bab di dalamnya memaparkan tentang :
1) Perjalanan penulis mengamati orang non Islam yang selalu tertarik untuk masuk Islam karena denger bacaan Quran. Ini sejalan dengan beberapa ayat yang terjemahnya menjelaskan bahwa Al Quran itu bisa bikin nangis, *bikin kulit tenang sehingga hati siap menerima makna Al Quran*. Lalu penulis juga mengingatkan bahwa seberapapun waktu kita baca Al Quran itu adalah *karunia Allah*, mau sedikit mau banyak. Maka jangan lupa ibadah sebelum dan sesudah, sebelum ibadah kita butuh *minta tolong ke Allah*, setelah ibadah kita perlu bersyukur.
2) Mengingatkan kalau Al Quran diturunin ke gunung tu niscaya dia gakan kuat, wanita dan kaum musyrik bisa terpancing dengerin bacaan Al Quran, musuh Islam saat perang juga hatinya terbang denger surat At Thur dibaca, jin juga takjub sama bacaannya, pendeta tulus pun juga nangis denger Al Quran, para malaikat di langit sampe pada turun dengerin bacaan Quran di malam hari, Rasul yang dengerin sendiri ayat dari Jibril masih minta dibacain ayat sampe tersedu di bagian orang kafir.
3) Kisah orang asy'ari yang selalu baca Quran di tengah keheningan malam. Waktu dimana orang banyak terlelap tapi sebenernya itu waktu yang Allah kasih untuk *jiwa kita siap nerima makna Al Quran*. Sumber ketenangan jiwa kita itu diantaranya istirahat di malam hari, diantara yang lain juga datangnya dari Al Quran.
4) Al Quran sebagai obat untuk jiwa yang mungkin telah silau dengan popularitas, suka menonjolkan diri, cinta kuasa dan pangkat di mata manusia, ambisi mengalahkan teman dan segala yang bikin sesak dada lainnya. (QS Yunus : 57)
5) Kenapa Al Quran bisa jadi obat ampuh sebegitunya? Karena Al Quran ini menghimpun 2 macam pengobatan : iman dan ilmu. Ilmu disini konteksnya Al Quran akan memberi kepuasan kepada akal kita yang haus akan penalaran filosofis terhadap segala hal di dunia. (QS Al Hajj : 54)
6) Membaca kitab Allah sekali saja dengan tulus akan memberi pengaruh pada akal muslim yang tidak bisa dilakukan oleh semua pemikiran bertele-tele dengan bahasa angkuh dan istilah congkak. (QS Maryam : 58)
7) Kunci tadabbur : menadaburi kisah nabi yang diulang di banyak tempat untuk berbagai konteks yang berbeda, meletakkan semua konsep pemikiran manusia dan menjadikan amal keimanan sebagai timbangan dalam menilai kemajuan, memahami pemisalan dalam Al Quran dan mengontekskannya dengan kehidupan kita saat ini. Ada satu yang jleb di bab ini buatku : _Bagaimanapun juga, Al-Qur'an ini adalah mata air yang mana manusia hidup dengan menimba air darinya sesuai dengan tempat tinggal mereka. Sebagaimana perkataan Imam Ibnu Taimiyah, "Al-Qur'an itu adalah sumber yang semua makhluk mendatanginya. Setiap mereka mendapatkan darinya sesuai kadar yang Allah tetapkan untuknya."_
8) Surat Al Fatihah sbg surat yang paling agung di dalamnya ada : 3 ayat pertama yang akan jadi bahan percakapan kita sama Allah, ayat tengah (4) sebagai inti permintaan tolong kita kpd Allah, ayat selanjutnya sebagai doa paling utama : doa memohon hidayah.
9) Ajaibnya proses menahan diri selama Ramadhan yang bisa membuat hati kita lebih bisa menerima Al Quran.
10) Ada beberapa tali pengikat dalam Al Quran yang bisa kita pegang selalu : selalu inget dan bersyukur agar jiwa kita makmur dengan mengingat Allah, dalam banyak ayat Allah menginginkan kita mengingat-Nya di setiap keadaan (susah/ senang), tawakal : momen keterikatan paling dalam kepada Allah, selalu bergantung kepada Allah, dzikr : dua terbanyak dibahas dalam Al Quran setelah tauhid.
Lalu di akhir buku ini disampaikan tips tadabbur Al Quran :
🗝️ *Wajib merendahkan diri kpd Allah, berdoa.* Kita bisa beribadah karena keberkahan proses kembali kepada Allah. Segala pintu kebaikan datang dari permintaan tolong kpd Allah.
🗝️ *Membuat waktu khusus untuk tadabur setiap hari.* Ingat perintah Nabi untuk mengkhatamkan Al Quran min sekali dalam sebulan? Dan maks 7hari sekali? Yang menarik dari para sahabat membagi berdasar surat. Bukan juz atau halaman tapi : 3 surah, 5 surah, 7 surah, 9 surah, 11 surah, 13 surah, al mufasshal. Ada org saleh jaman dulu berkata _3 surah ini beratnya kaya gunung, selanjutnya kaya setengah gunung, selanjutnya kaya gada gunung, selanjutnya lagi kaya makanan yg bikin sakit kalau kehilangan._ Teman-teman yang suka ngebut di bulan Ramadhan relate kan ya sama perumpamaan ini? Hehe
🗝️ *Tadabbur mandiri sebagai sandaran.* Tafsir hanya membantu. Abdullah bin Abbas membagi Al Quran menjadi 4 tingkat : *yang setiap org tidak diberi uzur untuk tidak tau*, yang hanya diketahui oleh bangsa Arab, yang diketahui oleh ulama, yang hanya diketahui oleh Allah. Kita bisa mulai dengan baca terjemah, kalau ada kata ga diketahui makna bisa merujuk ke kitab tafsir.
🗝️ Membuat kegiatan tafsir untuk keluarga. Membaca, berlomba memaknai.
🗝️ Tidak ada pembelajaran syar'i dari sekian ilmu islam yang didirikan Nabi dan teorinya beliau bangun sendiri selain pembelajaran Al Quran.
Gaya penyampaian syaikh di buku ini lumayan keras menurutku, jadi harus siap-siap hati yang lapang untuk menerima kondisi yang mungkin membuat kita terselepet. Tapi justru dengan gaya itulah sebenar-benar kandungan Al Quran dijembrengin dengan apik dan bersambung dari satu bab ke bab lain. Dalam satu babnya pun diulang dan dikoneksikan terus antara satu ayat dengan ayat lain untuk membawa nalar kita menerima kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang Allah harapkan terjadi. Buku ini memantapkan apa yang disampein teh Wilda di acara Dive into the beauty of Quran, sblm Ramadhan lalu. Memberikan lebih banyak latar kondisi kenapa kita harus kembali berpegangan kepada Al Quran dan bagaimana seharusnya kita menebalkan tekad untuk terus memahaminya diantara semua prioritas yang lain.
Semoga kita diizinkan jadi ahlul Quran, mendapatkan kesenangan siang dan malam dari Al Quran 🤲🏼💦
9 notes · View notes
jaidewer · 2 years ago
Text
Sebab Kita adalah Luka
“Kita adalah cinta yang berjihad melawan trauma.” - Joko Pinurbo
Tulisan ini sengaja saya buka dengan mengutip salah satu puisi dari Joko Pinurbo. Kali ini saya akan membahas tentang luka, tentang trauma dan berbicara tentang pengalaman saya menghadapinya. Akhir tahun 2022 kemarin, bukan merupakan masa-masa yang mudah bagi saya, ada beberapa hal yang membuat saya harus mengatur ulang hampir seluruh prioritas hidup saya. Sebagai ilustrasi mungkin bisa dibayangkan ketika kalian sudah menyusun suatu lego, katakanlah lego millenium falcon (ya, karena saya suka dengan Star Wars saya pakai referensi itu saja) kemudian tiba-tiba kalian sadar ada satu bagian yang hilang hingga kalian harus membongkarnya kembali dari awal. Kurang lebih seperti itu.
Saya bukan tipe orang yang suka cerita, saya sulit mengungkapkan perasaan saya, mungkin itu juga sebabnya saya suka menulis. Dengan menulis saya bisa lebih leluasa menuangkan banyak hal dan saya pun bisa mencari diksi yang tepat untuk hal yang ingin saya ungkapkan. Oke cukup perihal saya, mari kita lanjut kembali ke topik tulisan ini: LUKA.
Manusia adalah makhluk yang rapuh, kita ini rapuh namun seringkali mengaku bahwa kita untuk utuh, kita ini solid. Padahal seringnya kita ini penuh dengan luka, baik luka yang sengaja maupun tidak disengaja. Disadari maupun tidak disadari. Luka adalah bagian dari hidup kita. Jika kita berbicara tentang luka yang disadari, tentu tidak ada masalah bagi kita untuk menyelesaikannya, walaupun tetap saja sulit dalam ranah implementasi. Untuk luka yang tidak disadari bagaimana? Ini yang jadi pekerjaan rumah tersulit, termasuk bagi saya. Kebanyakan luka yang tidak disadari ini adalah trauma-trauma yang kita alami sejak kita masih kecil yang mungkin secara sadar kita lupa namun ternyata pada alam bawah sadar luka itu masih ada. Luka entah karena minimnya kasih sayang orang tua, luka karena selalu dibanding-bandingkan, luka karena kekerasan, dan lain sebagainya. Itu kita alami, namun tidak disadari bahwa itu berdampak pada kehidupan kita.
Kita menyimpan luka, namun kita tidak sadar akan hal tersebut. Untuk saya pribadi adalah karena juga sangat kurangnya kesadaran tentang kesehatan mental dan bagaimana agar berdamai dengan trauma. Saya bahkan pernah membuat tulisan ini, namun bagi saya pun masih cukup sulit untuk berdamai dengan trauma yang ada.
Kembali ke pengalaman saya, beberapa bulan yang lalu saya mengalami panic attack yang tentu saya tahu penyebabnya. Beruntungnya saya waktu itu saya pernah menonton suatu drama korea, judulnya It’s Okay To Not Be Okay, di sana ada suatu adegan di mana karakter utamanya mengalami panic attack dan salah satu cara menanggulanginya adalah dengan butterfly hug, kalian bisa cari itu di youtube jika ingin tahu cara melakukannya, keywordnya tadi itu “Butterfly Hug”.
Tidak lama setelah itu pun, akhirnya saya memberanikan diri saya untuk pertama kalinya sepanjang hidup saya, pergi ke psikolog. Perihal ini juga cukup banyak yang menolak untuk pergi ke psikolog, alasannya macam-macam: karena misal adanya stigma bahwa ketika ke psikolog tandanya tidak waras atau sakit jiwa, atau ya paling sering adalah denial dan berpikir bahwa dirinya tidak perlu bantuan profesional karena dirinya baik-baik saja. Saya memutuskan pergi karena saya tahu saya tidak baik-baik saja, bukan karena kejadian terakhir yang terjadi saya, tapi karena itu bukan pertama kalinya saya mengalami panic attack. Sesi pertama saya berlangsung lancar, pasca sesi tersebut saya lebih merasa lega dan lelah di saat yang sama. Mungkin seperti kata teman saya, untuk berbicara dengan orang lain itu membutuhkan energi yang besar, apalagi ketika kita memberanikan diri untuk terbuka. Apakah saya ingin ke psikolog lagi? Tentu saja, saya berharap bisa merutinkan sesi itu karena kembali lagi, tidak ada masalah yang receh/sepele. Saat ini juga saya baca beberapa buku, salah satunya Filosofi Teras dari Henry Manampiring.
Kembali lagi ke luka atau trauma. Itu bukanlah merupakan suatu penyakit, jadi tidak perlu malu dan merasa itu aib. Kita semua hidup dalam luka atau trauma. Yang perlu kita lakukan adalah menerima, tidak mudah tentu, percayalah saya tahu benar tentang itu. Butuh proses yang panjang, butuh closure dengan banyak hal. Namun, mungkin yang kita butuhkan bukan luka sembuh? Tapi mungkin yang kita butuhkan adalah perjalanan/proses mencapai penerimaan itu sendiri? Seperti luka pada tubuh kita yang lukanya sembuh, tapi bekasnya tetap tersisa. Mungkin pengalaman itu yang perlu kita rasakan, penerimaan bahwa luka itu adalah bagian dari kita, yang membentuk kita menjadi diri kita yang sekarang, tentu harapannya adalah menjadi versi terbaik dari diri kita. 
Seperti kutipan Goenawan Mohamad “La fragilidad está dentro de nosotros, ya veces es bella -- Yang rapuh ada dalam kita, dan terkadang ia indah.”
Jadi, mari kita sama-sama berjalan dan mencoba belajar untuk menerima. 
Salam,
J.
18 notes · View notes
daunmint · 1 year ago
Text
Tumblr media
KETENANGAN TAK TERLUKISKAN!, filosofi daun mint beries n cream Malang | 0813 5812 3335
KETENANGAN TAK TERLUKISKAN!, filosofi daun mint beries n cream Malang, KEHANGATAN MENYENTUH HATI!, fungsi daun mint dalam masakan beries n cream Malang, KENYAMANAN TAK TERGANTIKAN!, fungsi daun mint untuk wajah beries n cream Malang, KEPUASAN ABADI!, daun mint dan gunanya beries n cream Malang, KEMILAU ABADI!, daun mint  beries n cream Malang
🌱 Selamat Datang di PT. Griya Mint Group 🌱 Kami dengan bangga mempersembahkan produk terbaru kami: "Tanaman Mint Berries n Cream"! 🌿 Apakah Anda mencari tanaman mint yang unik dengan aroma segar yang luar biasa? Jika ya, produk ini adalah pilihan yang sempurna untuk Anda. Tanaman mint ini memiliki daun hijau lebat yang mengeluarkan aroma mint yang khas, dengan sentuhan manis dari buah beri yang lezat. 🌿 Produk Unggulan: Tanaman Mint Berries n Cream PT. Griya Mint Group hadir dalam kondisi prima dan siap untuk ditanam di taman atau pot. Keistimewaannya adalah penggabungan mint yang menyegarkan dengan nuansa manis buah beri. Setiap pohon mint kami dibiarkan tumbuh dengan cinta dan perawatan yang cermat untuk memberikan Anda kualitas terbaik. ℹ️ Informasi Pemesanan: Untuk pemesanan, silakan hubungi admin kami melalui WhatsApp di nomor: 0813 5812 3335. Kami siap membantu Anda dengan informasi tambahan, ketersediaan produk, dan proses pembelian. Jangan ragu untuk menghubungi kami! 📍 Alamat Kami: Jl. Phospat No.31, Pandean 2, Purwantoro, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126  Jangan ragu untuk berbicara dengan kami jika Anda memiliki pertanyaan atau butuh bantuan lebih lanjut. Kami siap melayani Anda! 🌱🍃#MintBerriesnCream #TanamanMint#AromaMintSegar#TanamanHias#GriyaMintGroup
#TanamanBuahMint #AromaBuahSegar #BudidayaMintBuah #PohonBerriesMint #MinyakMintCreme
filosofi daun mint beries n cream, fungsi daun mint dalam masakan beries n cream, fungsi daun mint untuk wajah beries n cream, daun mint dan gunanya beries n cream, daun mint  beries n cream
2 notes · View notes
kencurkedua · 1 year ago
Text
welkam bek
halo tumblr! kencurkedua adalah kehidupan kedua dari kencurparameswari. lupa sih kenapa dulu namain itu, tapi seingetku kencur punya makna 'si pembelajar'. kalo parameswari gatau deh lupa dan males cari tau juga (padahal tinggal cari di google wkwk yaudala ya). dulu sosoan filosofis emang anaknya heuheu.
fyi tumblr kencurparameswari ga sengaja kehapus akibat kebodohan aku. skip, males cerita.
dan yeahh setelah berbulan-bulan punya dendam pribadi ke tumblr yang gabisa balikin blog -yang ga sengaja kehapus itu-, akhirnya aku bikin lagi tumblr baru untuk aku isi. entahlah, aku sudah mencoba menggunakan platform menulis yang lain, tapi tetap tumblr juara di hati. eak. wahai tumblr, aku masih dendam dikit tapi aku cinta kamu. luv u.
mungkin aku bakal masukin ke sini tulisan-tulisan yang belakangan tercecer dimana-mana ; notes hp, twitter, instagram 3rd (awowkw iya aku punya instagram khusus diriku).
pokonya selamat menikmati hidangan dariku buat siapapun yang menemukan aku di sini! enak ga enak pokonya jangan ditelen gitu aja ya.. hehe wassalam
Bandung, 28 Agustus 2023
6 notes · View notes
kartikawidya · 1 year ago
Text
DIKOTOMI KENDALI
Berbicara dikotomi kendali, atau berfokus kepada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Pada konsep filosofi teras atau stoa..atau para stokisme "perasaan" merupakan bagian dari apa yang dianggap sepenuhnya ada dalam kendali kita.
Hanya saja beberapa waktu lalu ada satu kritik terhadap konsep ini. Bahwa bagaimana perasaan yang hadir secara spontan dan mendalam terkadang menjadi hal yang tidak bisa di kendalikan. Setelah aku kaji ulang dan aku pahami ulang bukan salah juga tentang pendapat demikian.
Sama halnya konsep "seseorang hanya bisa melukaimu saat kamu mengizinkan mereka melukai" tapi pada prinsipnya ada luka-luka yang kita tidak izinkan tapi dia tetap melukai.
Entah kenapa saat sakit dan terkapar kemarin aku menemukan benang merah atas pertanyaan ini. Tentu ini my opinion dan bisa aku coba untuk aku saja. (Jika kamu sepakat tidak masalah)
Benar adanya terkadang bahkan kita sendiri tidak cukup mampu mengontrol perasaan yang ada dalam diri kita. Bagaimana terkadang beberapa peraasaan hadir tanpa diduga dan cukup dalam. Bagaimana ketika jatuh cinta misalnya,jatuh cinta bukan hal yang bisa semua orang rencanaka dengan siapa dia akan jatuh cinta. Tapi jika cinta membawamu kepada patah hati lalu bagaimana ? Apakah kemudian memaksa diri untuk "ah ya sudah ada yang lain" nyatanya tidak semudah itu gaes. Tapi ada satu altenatif yang bisa di coba, yaitu pengendalian sikap kita yang bisa kita arahkan kepada hal-hal yang menjauhkan dari patah hati atau ingatan tentang patah hati.
Membiasakan menjauhkan dan mengendalikan pada hal-hal yang memicu perasaan kita semakin dalam. Maka pada konsep ini dikotomi kendali adalah keselarasan logika dan rasa untuk bersikap dan bertindak,agar apa yang diluar kendali kita masih dalam role perjalanan hidup kita. Maka terkadang perlu titik balik untuk bersikap sesuai dengan kendali diri dan ini aku sebut dengan "perenungan".
5 notes · View notes
auliyanis · 1 year ago
Text
Kebahagiaan Tingkat Tinggi
Diantara kita pasti sering mendengar kutipan populer ini yang entah asalnya darimana, "kebahagiaan itu berbeda-beda tergantung dari individunya". Karena itu banyak orang mencoba segala cara untuk mendapatkan kebahagiaan.
Mulai dari me time dengan rebahan dikamar sambil nonton Netflix seharian. Atau menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas karir, hobi dan pertemanan. Ataupun aktivitas lain yang lebih ekstrim dengan ikut pesta-pesta, mabuk, tinggal di hotel bintang 5. Apapun itu dijalani demi mendapatkan kepuasan diri masing-masing.
Kebahagiaan adalah sebuah keadaan yang menjadi tujuan dari setiap orang. Beramai-ramai orang mencari apa arti kebahagiaan, dan bagaimana cara mencapainya. Namun walaupun tahu mereka menginginkan kebahagiaan, seolah mereka masih acuh tak acuh dengan tetap menerima kenyataan bahwa mereka hidup dalam dunia yang absurd dan tidak adanya kepastian pada apa arti hidup.
Keadaan ini disebabkan oleh worldview barat yang memandang bahwa hidup ini adalah tragedi. Bahwa manusia tidak akan mampu mencapai kebenaran yang mutlak. Filosofi tragedi ini membuat manusia terus merasa ragu-ragu dan kebingungan dalam hidupnya. Paham ini kemudian secara tidak disadari menjadi suatu kesadaran kolektif di masyarakat modern sekarang.
Dalam pencariannya tentang kebahagiaan, kebanyakan dari kita hanya tertuju pada entitas yang bersifat fisik semata. Padahal jumlah banyaknya perasaan dan kegiatan tertentu tidak akan menemukan jalan menuju kebahagiaan. Karena letak permasalahannya dimulai dari bagaimana manusia memahami konsep tentang kebahagiaan.
Dalam buku The Meaning and Experience of Happiness in Islam karya Prof. Syed Naquib Al-Attas, dijelaskan bahwa kebahagiaan itu adalah hasil dari keyakinan tentang kebenaran pada tingkatan yang paling tinggi dan juga pemenuhan tindakan amalan yg bersesuaian dengan keyakinan.
Kebenaran paling tinggi itu adalah Allah Sang Al-Haqq. Seluruh tindakan maupun ketetapan Allah pastilah benar, dan segala kebenaran di alam semesta ini bersumber dari-Nya. Keyakinan ini akan termanifestasi dalam pengamalan kita untuk melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga bukan hanya kebahagiaan pada tataran konsep, tapi juga disertai dengan pengalaman kita berbahagia dalam menjalaninya. Inilah yang memberikan kita kebahagiaan terus menerus secara permanen.
Prof. Al-Attas juga menjelaskan, sa'adah (kebahagiaan) bukan hanya sekedar tentang rasa atau emosi, tapi lebih dalam dari itu yaitu keyakinan. Karena yakin menghilangkan keraguan dari hati.
Sa'adah juga merupakan lawan dari kesengsaraan. Sa'adah hanya akan dikenali oleh orang-orang yang benar-benar menyerahkan dirinya kepada Allah. Bagi mereka, kebahagiaan dirinya bukanlah tujuan akhir dari kehidupan.
Tapi lebih tinggi dari itu yaitu cinta kepada Allah. []
Auliyan Nisaa | Sidoarjo, 30 Oktober 2023
1 note · View note
lavienbleuuu · 2 years ago
Text
sebuah catatan tentang - mengapa orang-orang gagal menjadi tulus dan berakhir dalam obsesi tak berujung.
Tumblr media
Teman onlenku, si Aldi mencoba meracuni pikiranku untuk membaca tulisan-tulisan Babon -begitulah panggilan samarannya. Ketika kutanya kenapa, Aldi bilang karena Babon sangat menyedihkan dan aku setuju. Di antara banyak tulisan Babon, aku bisa merasakan Babon tumbuh dalam keterbukaan tapi tidak pernah membiarkan dirinya untuk terlihat dan berbagi rasa rapuh. Babon hanya bisa berbagi pada tulisan-tulisannya yang diperam dengan sangat menyedihkan. Rest ini peace for ur vulnerable feelings, Babon.
Di antara tulisan tentang kisah cinta dan relasinya yang berantakan, aku dan Aldi sepakat bahwa salah satu alasan yang membuat semua hal di dunia ini jadi terkesan transaksional adalah OBSESI. 
Aldi pernah mengupas panjang dan banyak tentang pemikiran filosofis tengah malamnya bahwa hidup itu transaksional dan kita nggak perlu malu. Aku cuman gedeg-gedeg.
Kembali ke topik.
“Tahu nggak kalau tiap orang itu punya yang namanya motif?” kata Aldi dan aku setuju. Nggak cuman aku seorang, tapi hampir semua orang juga paham bahwa setiap orang punya yang namanya motif. Perbuatan apapun itu pasti berdasar dan punya motif, meski sesederhana rasa kasihan dan alasan 'hanya ingin�� tidak pernah bisa diterima. “Mereka yang jawabannya hanya ingin itu terbagi dua tipe sih, Ra. Kalau bukan karena nggak mau diketahui motifnya, ya karena dia sendiri nggak paham sama dirinya sendiri. Tapi kalo alasan kedua itu rare banget, pasti pertama.” kata Aldi.
Mungkin berawal dari motif itulah kadang kita mengubah hal-hal tulus menjadi obsesi ketika diramu dengan ego. Pernah nggak sih kita ada perasaan yang sangat kuat untuk memiliki sesuatu? Berasa kayak kudu, wajib, fardhu’ain. Pernah nggak sih kita ngerasa kalau orang lain rasanya kudu banget ngalamin atau ngerasain hal yang sama yang kita rasain? Dalam kasus apapun. Bisa benda, bisa juga orang, bisa juga untuk hal-hal yang bahkan nggak bisa kita lihat sekalipun. Dan itulah gerbang awal dari kematian rasa peduli yang tulus.
“Kalau obsesi pada dasarnya objeknya bukan di dia, tapi di kita, ke-AKU-an. Angkuh kan? Hal-hal yang tulus akan berfokus pada subjek lain, kita cuman figurannya aja.” kata Aldi. Tunggu-tunggu, ini artinya perasaan peduli dan tulus itu berawal dari orang lain dan obsesi bermula dari kita sendiri. Pernah nggak sih motif kita jadi berubah di tengah jalan karena mungkin kita udah terlanjur nyaman dan takut keluar dari zona aman? Pasti!
“Secara duniawi nih, Ra. Kita tadinya beli emas buat investasi aja. Eh ternyata pas dipake banyak orang muji. Makin lama makin ngerasa high nih. Akhirnya obsesi numpuk emas. Pakek gelang 3, cincin 4. kalung permata gede. Nah, obsesi tuh. Secara emosional, kita tadinya suka nih sama doi. Suka karena emang doi punya kriterianya kita. Awalnya sih seneng aja kalau bisa ngobrol-ngobrol, eh lama-lama kudu memiliki. Jadian terus kudu selamanya, padahal salah satu udah ngerasa nggak cocok. Tapi kitanya apa? Tetep aja bertahan. Fokusnya di siapa? Kita apa doi? Kita kan? Kita udah nggak mikir tuh doi tertekan atau nggak, yang penting milik kita. Nah, itu obsesi juga namanya. Secara metafisika? Ih, ada loh Ra orang yang obsesi sama surga sampai-sampai yang dilakuin ibadah dan kebaikan yang berlebihan. Pernah kan baca cerpen A.A. Navis yang Robohnya Surau Kami?” 
Sampai saat ini, aku bahkan masih kesulitan untuk mengenali obsesi diri sendiri. Ada perbedaan tipis antara obsesi dan usaha pantang menyerah. Garis pembeda paling jelas adalah rasa ego yang akhirnya membuat orang-orang gagal menjadi peduli dengan tulus. Menolak mengakui, perasaan takut, dan tidak siap hanya membuat orang-orang mati dalam obsesinya sendiri. 
“Mereka akan kesulitan sendiri, Ra. Mereka nggak berfokus sama keberlimpahan. Udah pasti mereka nggak isa mensyukuri dan mengerti value mereka. Kalau mereka fokus sama keberlimpahan yang mereka punya, tahu value, yakin deh mereka bakal nggak keberatan untuk letting go.” 
Sekali lagi. Semua tulisan Babon dan komentar Aldi dan isi kepalaku yang muter-muter udah mulai sepakat kalau di dunia yang serba transaksional ini, seenggaknya obsesi jadi salah satu alasan yang masuk akal, yang membuat semua hal jadi serba dan dipaksa untuk itung-itungan, “Aku udah berkorban ini, kamu udah apa? Aku udah bantuin, kamu bantuin juga dong!” Sentilan ocehan ini nih yang kadang bisa bikin flip perasaan tulus kita jadi obsesi kecil-kecilan yang semakin lama semakin gedhe. “Dan hal-hal yang kita dapatin dari hasil obsesi nggak akan bisa kita hidup dalam ketenangan, Ra. Akan selalu ada rasa was-was dan tuntutan lebih. Kalau menyangkut masalah orang, kita pada akhirnya hanya akan mendapatkan perlakuan yang fake dan nggak tulus sama-sekali. Semua di sekitar kita hanya akan jadi sandiwara dan kita bakal mati konyol.” celoteh Aldi yang aku yakinin dia sambil cengar-cengir.       
2 notes · View notes