#puisi filosofi
Explore tagged Tumblr posts
Text
Filosofi Channel Radio
Sesekali bolehlah kita putar,
Radio tape zaman dulu,
Mendengarkan ulang hal yang indah,
Tak ada masalah,
Justru itu adalah bukti, bahwa kita masih hidup,
Sebuah mindfullness kita pada Ilahi.
Namun, jangan salahkan channel yang berubah,
Seiring waktu, manusia kan berubah, zaman kan berubah, tempaan hidup kan berubah,
Maklumi, resapi dan nikmati perubahan yang terjadi. Jikalau sedih, sedihlah sesaat. Itu bukan salahmu, bukan pula kadar kepengaturanmu, dan kamu takkan bisa merubah itu.
Setidaknya, ia masih ada, walau sudah terganti. Jangan memaksa sesuatu yang telah berubah, bila channel dirasa tidak pas dihati, karena yg lama telah berubah, bisa diganti dengan channel yang lebih baik, lebih mengkayakan hati. Channel lama yang telah berubah, hanya sekedar tahu. Pindahlah ke yang sekarang mengisi hidupmu dan mendekatkan diri pada Tuhanmu.
Semburat Sore,
27.08.23
#filosofi#puisi filosofi#puisi#sajak#poems on tumblr#poemsoftheday#sajak kehidupan#sajak cinta#puisi cinta#puisi kehidupan#poetry#kehidupan#prosa kehidupan
15 notes
·
View notes
Text
Kekasihku, maafkan aku harus melepasmu perlahan-lahan. Pelan-pelan. Meski aku masih seringkali mencari-cari namamu dalam daftar penonton linimasaku, atau dalam kolom pembagianku. Ternyata melepasmu enggak mudah ya. Nyatanya, hatiku masih terus-menerus memanggil namamu. Tapi gakpapa. Aku pasti bisa. Dulu kan, enggak ada kamu aku juga gakpapa.
- Sastrasa
#quote#puisi#quotes#galau#inspirasi#sedih#bahagia#motivasi#senang#kisah#sajak#cinta#sastra#rasa#syair#literasi#philosophy#filosofi#filsafat#booktumblr#kasih
21 notes
·
View notes
Text
Makin bingung aja ni hidup. Ini semesta engga lagi bercanda kan? Apa yang dulu pernah di bilang sekarang jadi kenyataan kayanya. Dimana waktu itu bilang bahwa bisa hidup sendiri dan see? Semesta malah mewujudkan nya sekarang, dimana kali ini memang harus bener bener ngejalanin hidup sendirian. Mirisssssss semesta Sudah mewujud kan ucapan itu:)
6 notes
·
View notes
Text
Derita dan Kehilangan dalam Puisi-Puisi Nora Septa Arini
Siapakah manusia di dunia ini yang tidak pernah mengalami penderitaan? Siapakah orangnya di dunia ini yang selama hidupnya senantiasa bahagia dan penuh dengan sukacita? Tentu saja jawabannya adalah tidak ada. Kehidupan manusia adalah sebuah gelombang pasang surut yang selalu datang dan pergi berulang-ulang; kadang penuh tawa sukacita, kadang penuh derita yang menyesakkan dada. Dan perihal derita…
View On WordPress
0 notes
Text
Sebab Kita adalah Luka
“Kita adalah cinta yang berjihad melawan trauma.” - Joko Pinurbo
Tulisan ini sengaja saya buka dengan mengutip salah satu puisi dari Joko Pinurbo. Kali ini saya akan membahas tentang luka, tentang trauma dan berbicara tentang pengalaman saya menghadapinya. Akhir tahun 2022 kemarin, bukan merupakan masa-masa yang mudah bagi saya, ada beberapa hal yang membuat saya harus mengatur ulang hampir seluruh prioritas hidup saya. Sebagai ilustrasi mungkin bisa dibayangkan ketika kalian sudah menyusun suatu lego, katakanlah lego millenium falcon (ya, karena saya suka dengan Star Wars saya pakai referensi itu saja) kemudian tiba-tiba kalian sadar ada satu bagian yang hilang hingga kalian harus membongkarnya kembali dari awal. Kurang lebih seperti itu.
Saya bukan tipe orang yang suka cerita, saya sulit mengungkapkan perasaan saya, mungkin itu juga sebabnya saya suka menulis. Dengan menulis saya bisa lebih leluasa menuangkan banyak hal dan saya pun bisa mencari diksi yang tepat untuk hal yang ingin saya ungkapkan. Oke cukup perihal saya, mari kita lanjut kembali ke topik tulisan ini: LUKA.
Manusia adalah makhluk yang rapuh, kita ini rapuh namun seringkali mengaku bahwa kita untuk utuh, kita ini solid. Padahal seringnya kita ini penuh dengan luka, baik luka yang sengaja maupun tidak disengaja. Disadari maupun tidak disadari. Luka adalah bagian dari hidup kita. Jika kita berbicara tentang luka yang disadari, tentu tidak ada masalah bagi kita untuk menyelesaikannya, walaupun tetap saja sulit dalam ranah implementasi. Untuk luka yang tidak disadari bagaimana? Ini yang jadi pekerjaan rumah tersulit, termasuk bagi saya. Kebanyakan luka yang tidak disadari ini adalah trauma-trauma yang kita alami sejak kita masih kecil yang mungkin secara sadar kita lupa namun ternyata pada alam bawah sadar luka itu masih ada. Luka entah karena minimnya kasih sayang orang tua, luka karena selalu dibanding-bandingkan, luka karena kekerasan, dan lain sebagainya. Itu kita alami, namun tidak disadari bahwa itu berdampak pada kehidupan kita.
Kita menyimpan luka, namun kita tidak sadar akan hal tersebut. Untuk saya pribadi adalah karena juga sangat kurangnya kesadaran tentang kesehatan mental dan bagaimana agar berdamai dengan trauma. Saya bahkan pernah membuat tulisan ini, namun bagi saya pun masih cukup sulit untuk berdamai dengan trauma yang ada.
Kembali ke pengalaman saya, beberapa bulan yang lalu saya mengalami panic attack yang tentu saya tahu penyebabnya. Beruntungnya saya waktu itu saya pernah menonton suatu drama korea, judulnya It’s Okay To Not Be Okay, di sana ada suatu adegan di mana karakter utamanya mengalami panic attack dan salah satu cara menanggulanginya adalah dengan butterfly hug, kalian bisa cari itu di youtube jika ingin tahu cara melakukannya, keywordnya tadi itu “Butterfly Hug”.
Tidak lama setelah itu pun, akhirnya saya memberanikan diri saya untuk pertama kalinya sepanjang hidup saya, pergi ke psikolog. Perihal ini juga cukup banyak yang menolak untuk pergi ke psikolog, alasannya macam-macam: karena misal adanya stigma bahwa ketika ke psikolog tandanya tidak waras atau sakit jiwa, atau ya paling sering adalah denial dan berpikir bahwa dirinya tidak perlu bantuan profesional karena dirinya baik-baik saja. Saya memutuskan pergi karena saya tahu saya tidak baik-baik saja, bukan karena kejadian terakhir yang terjadi saya, tapi karena itu bukan pertama kalinya saya mengalami panic attack. Sesi pertama saya berlangsung lancar, pasca sesi tersebut saya lebih merasa lega dan lelah di saat yang sama. Mungkin seperti kata teman saya, untuk berbicara dengan orang lain itu membutuhkan energi yang besar, apalagi ketika kita memberanikan diri untuk terbuka. Apakah saya ingin ke psikolog lagi? Tentu saja, saya berharap bisa merutinkan sesi itu karena kembali lagi, tidak ada masalah yang receh/sepele. Saat ini juga saya baca beberapa buku, salah satunya Filosofi Teras dari Henry Manampiring.
Kembali lagi ke luka atau trauma. Itu bukanlah merupakan suatu penyakit, jadi tidak perlu malu dan merasa itu aib. Kita semua hidup dalam luka atau trauma. Yang perlu kita lakukan adalah menerima, tidak mudah tentu, percayalah saya tahu benar tentang itu. Butuh proses yang panjang, butuh closure dengan banyak hal. Namun, mungkin yang kita butuhkan bukan luka sembuh? Tapi mungkin yang kita butuhkan adalah perjalanan/proses mencapai penerimaan itu sendiri? Seperti luka pada tubuh kita yang lukanya sembuh, tapi bekasnya tetap tersisa. Mungkin pengalaman itu yang perlu kita rasakan, penerimaan bahwa luka itu adalah bagian dari kita, yang membentuk kita menjadi diri kita yang sekarang, tentu harapannya adalah menjadi versi terbaik dari diri kita.
Seperti kutipan Goenawan Mohamad “La fragilidad está dentro de nosotros, ya veces es bella -- Yang rapuh ada dalam kita, dan terkadang ia indah.”
Jadi, mari kita sama-sama berjalan dan mencoba belajar untuk menerima.
Salam,
J.
17 notes
·
View notes
Text
RETORIKA DIALOG
Hidupmu Pilihanmu kau jadi baik atau jahat itu tsrserahmu kalau kau suatu saat nanti tidak menjadi apa-apa jangan salahkan siapa-siapa, salahkan dirimu, kata ini adalah kata seorang polisi dimedia sosial, dan ya...masuk akal juga, artinya hukum tabur tuai
Hubungan antara filsafat dan retorika dalam suatu menjadi salah satu yang paling tajam. Pertukaran pendapatnya kerap kali penuh dengan ketegangan, ketidaksepakatan yang tak kenal kompromi, serta berbagai kesalahpahaman, yang menyebabkan retorika diserang habis-habisan. Bahkan, dialog ini melebihi “Protagoras” dalam menggambarkan konflik keras di antara keduanya, di mana pertentangan itu mendapat perhatian yang besar. Ketegangan antara filsafat dan retorika digambarkan sebagai pertempuran sengit yang mencoba mendefinisikan hakikat retorika itu sendiri. Filsuf menantang retorika untuk membedakan dirinya dari diskursus filosofis, yang pertama menghasilkan pidato yang penuh pujian atau celaan, sementara yang terakhir berfokus pada diskusi mendalam yang bertujuan mencapai pemahaman menyeluruh tentang sebuah subjek.
Bagi seorang filsuf, disangkal adalah hal yang menyenangkan jika itu membawa pada pemahaman yang lebih mendalam; tujuannya bukan memenangkan argumen, melainkan mencari kebijaksanaan. Dari sinilah, pandangan tentang retorika berkembang, bukan hanya sebagai seni kata-kata, tetapi sebagai kekuatan yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan kehidupan manusia. Retorika dipandang sebagai sumber kebebasan, sekaligus kekuasaan atas orang lain di lingkungan mereka. Kebebasan ini berasal dari kemampuan untuk membujuk orang lain melakukan kehendak si pembicara; retorika dianggap sebagai seni yang menghasilkan persuasi.
Namun, pertanyaannya adalah: persuasi tentang apa? Jawabannya berkaitan dengan keadilan dan ketidakadilan. Di sini, retorika dipisahkan menjadi dua jenis persuasi: yang pertama hanya menanamkan kepercayaan, sementara yang kedua menghasilkan pengetahuan—jenis yang lebih tinggi dan lebih dekat dengan seni retorika sejati. Dalam hal ini, argumen tentang retorika paralel dengan kritik terhadap puisi: seorang pembicara tidak selalu menyampaikan kebenaran, dan retorika sering kali bertujuan memuaskan audiens, bukan memberi pengetahuan.
Retorika dianggap sebagai alat untuk menanamkan keyakinan dalam jiwa pendengar, namun ahli retorika terkadang terperangkap dalam kontradiksi. Misalnya, mereka mengajarkan bahwa seseorang yang mempelajari retorika dapat menyalahgunakannya secara tidak adil, meskipun mereka mengklaim retorika itu sendiri tidak dapat melakukan ketidakadilan. Ini membawa pada pemahaman bahwa retorika bukanlah seni (techne) yang menghasilkan pengetahuan, melainkan sekadar keterampilan praktis (empeiria) yang tujuannya adalah memberi kepuasan.
Retorika sejati, dalam bentuknya yang ideal, seharusnya tidak digunakan sembarangan atau tanpa etika, seperti halnya keterampilan tinju tidak boleh digunakan untuk menyakiti sembarang orang. Ahli retorika mungkin mengajarkan penggunaan retorika dengan adil, tetapi selalu ada kemungkinan penyalahgunaannya. Lebih jauh lagi, jika seorang ahli retorika benar-benar memahami keadilan, maka ia seharusnya bertindak dengan adil. Dalam kenyataannya, seorang filsuf sejati adalah seorang ahli retorika karena ia memahami keadilan dan ketidakadilan, tersinggukah kalian jika aku bilang "pintar penentu jabatan, kekuatan penentu relasi dan licik penentu kesuksesan ?"
Pada akhirnya, pertanyaannya tetap: apakah retorika selalu buruk? Bisakah kita menghindarinya sepenuhnya? Perdebatan antara retorika yang hanya menanamkan keyakinan dan yang menanamkan pengetahuan terus berlanjut hingga kini, baik dalam konteks akademis maupun non-akademis. Meski retorika dan puisi dipandang sebagai entitas yang terpisah, diskusi mendalam tentang peran keduanya dalam kehidupan intelektual manusia masih menjadi topik penting.
Ambon, 21 Oktober 2024
0 notes
Text
Budaya Jepang Hanami
Hanami, yang berarti "melihat bunga," adalah salah satu tradisi budaya Jepang yang paling indah dan terkenal. Setiap tahun, ribuan orang di Jepang merayakan keindahan bunga sakura yang mekar di musim semi. Namun, di balik kesederhanaan tradisi ini, terdapat banyak fakta menarik dan aspek budaya yang membuat Hanami begitu spesial. Artikel ini akan membawa Anda menelusuri keunikan Hanami, dari sejarahnya hingga cara perayaannya yang mempesona.
Asal Usul Hanami
Hanami memiliki akar sejarah yang sangat dalam dalam budaya Jepang. Tradisi ini dapat ditelusuri kembali ke era Nara (710-794 M) dan Heian (794-1185 M). Pada masa itu, Hanami tidak hanya terkait dengan bunga sakura tetapi juga dengan bunga ume (plum). Bunga sakura mulai mendapatkan popularitas sebagai simbol nasional Jepang selama periode Edo (1603-1868), dan Hanami berkembang menjadi tradisi besar yang kita kenal saat ini.
Simbolisme Bunga Sakura
Bunga sakura atau cherry blossom adalah simbol yang sangat kuat dalam budaya Jepang. Mereka mewakili keindahan yang efemeral atau singkat, karena masa mekar mereka sangat singkat, hanya beberapa minggu dalam setahun. Ini mencerminkan filosofi Jepang tentang keindahan dan kehidupan yang sementara. Selain itu, sakura sering diasosiasikan dengan semangat dan harapan, serta merupakan lambang dari awal yang baru dan pertumbuhan.
Tradisi dan Perayaan Hanami
Selama musim sakura, yang biasanya berlangsung dari akhir Maret hingga awal Mei tergantung pada lokasi di Jepang, orang-orang di seluruh negeri melakukan Hanami dengan berbagai cara. Salah satu cara paling populer adalah dengan piknik di bawah pohon sakura. Ini biasanya melibatkan keluarga, teman, dan kolega berkumpul di taman-taman yang dipenuhi dengan bunga sakura, menikmati makanan dan minuman sambil merayakan keindahan alam.
Makanan dan Minuman Hanami
Selama Hanami, makanan dan minuman menjadi bagian penting dari perayaan. Bento, kotak makan siang Jepang yang berisi berbagai hidangan kecil, adalah makanan pokok saat Hanami. Hidangan ini sering kali mencakup sushi, tempura, dan berbagai macam lauk-pauk. Selain itu, mochi (kue ketan) dan sakura-mochi, yang merupakan mochi berisi pasta kacang merah dan dibungkus dengan daun sakura, juga sangat populer.
Minuman seperti sake dan teh hijau juga sering dinikmati selama Hanami. Sake, minuman beralkohol tradisional Jepang yang terbuat dari beras, sering kali disajikan dalam botol cantik dan diminum dalam suasana yang meriah.
Lokasi Hanami yang Populer
Jepang memiliki banyak lokasi yang terkenal untuk Hanami. Beberapa tempat yang paling populer termasuk:
Taman Ueno di Tokyo : Salah satu lokasi Hanami yang paling terkenal dengan ribuan pohon sakura yang mekar di musim semi.
Kiyomizu-dera di Kyoto : Tempat bersejarah ini menawarkan pemandangan sakura yang menakjubkan di latar belakang kuil yang indah.
Himeji Castle di Hyogo : Kombinasi antara kastil bersejarah dan sakura yang mekar menciptakan panorama yang menakjubkan.
Selain tempat-tempat ini, banyak kota dan desa di Jepang memiliki taman dan lokasi kecil yang juga menjadi tempat perayaan Hanami yang menawan.
Festival Sakura
Selain perayaan Hanami pribadi, Jepang juga menyelenggarakan berbagai festival yang merayakan bunga sakura. Salah satu festival yang terkenal adalah **Sakura Matsuri** atau Festival Sakura. Festival ini diadakan di banyak lokasi di Jepang dan mencakup berbagai kegiatan seperti parade, pertunjukan musik, dan acara budaya. Festival ini tidak hanya merayakan keindahan sakura tetapi juga melibatkan berbagai aspek seni dan budaya Jepang.
Hanami dan Seni
Hanami juga mempengaruhi berbagai bentuk seni Jepang. Puisi haiku sering kali menggambarkan keindahan sakura, dan banyak pelukis Jepang telah menciptakan karya seni yang menampilkan pemandangan bunga sakura. Dalam literatur Jepang, sakura sering kali muncul sebagai simbol dalam karya-karya sastra, menambahkan dimensi emosional dan filosofis pada tema-tema yang dibahas.
Tradisi Modern dan Hanami
Di era modern, Hanami telah berevolusi dan mengalami beberapa perubahan. Meskipun tradisi dasar tetap sama, cara orang merayakannya telah berubah. Misalnya, teknologi telah mempengaruhi cara orang berbagi pengalaman Hanami. Banyak orang sekarang menggunakan media sosial untuk memposting foto dan video dari perayaan Hanami mereka, memungkinkan orang di seluruh dunia untuk menikmati keindahan sakura secara virtual.
Tips untuk Mengalami Hanami
Jika Anda berencana untuk mengunjungi Jepang selama musim sakura dan ingin mengalami Hanami dengan cara terbaik, berikut beberapa tips:
Periksa Prediksi Mekar Bunga : Bunga sakura tidak mekar pada waktu yang sama di seluruh Jepang. Pastikan untuk memeriksa prediksi mekarnya bunga sakura untuk lokasi yang Anda kunjungi.
Datang Lebih Awal : Tempat-tempat populer untuk Hanami bisa sangat ramai, jadi datang lebih awal untuk mendapatkan tempat yang baik.
Bawa Perlengkapan Piknik : Persiapkan makanan dan minuman untuk dinikmati selama piknik di bawah pohon sakura.
Hati-hati dengan Kebersihan : Pastikan untuk membersihkan area setelah piknik Anda dan menghormati lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Hanami adalah perayaan yang merayakan keindahan dan makna bunga sakura dalam budaya Jepang. Dari sejarahnya yang kaya hingga cara perayaannya yang beragam, Hanami bukan hanya tentang melihat bunga tetapi juga tentang merayakan keindahan yang efemeral dan menikmati waktu bersama orang-orang terkasih. Tradisi ini tidak hanya memperkaya pengalaman budaya di Jepang tetapi juga menawarkan pelajaran berharga tentang menghargai keindahan dalam momen yang singkat dan berharga. Selamat menikmati Hanami, dan semoga Anda dapat merasakan keajaiban dan keindahan bunga sakura dalam perjalanan Anda ke Jepang!
Alamat Kantor
Head Office : Jl. Gotong Royong RT 5 RW 4 Kutabanjarnegara, Banjarnegara, Jawa Tengah
Google Maps : https://maps.app.goo.gl/i6WxkcosMKhRp7Mw5
Kantor ke 2 : Jl. Letnan Karjono No.190, RT.004/RW.005, Parakancanggah, Kec Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah
Google Maps : https://maps.app.goo.gl/Aeqa8DdhZm9tbyiT8
Contact Person
Customer Service : +6285226708090 ( Ibu Linaria)
#kerjakeluarnegeri#kerjaluarnegeridibanjarnegara#penyalurkerjaluarnegeri#penyalurtenagakerjaluarnegeridibanjarnegara#agenlenyalurtenagakerja
0 notes
Text
Masa Anne Boleyn di EROPA
Anne Boleyn merupakan seorang anak dari seorang diplomat bernama Thomas Boleyn dan Elizabeth Howard, putri dari Adipati Norfolk). diperkirakan dia lahir antara tahun 1501-1507. Masa kecil dan remaja Anne dihabiskan di Eropa dan diisi dengan menjadi dayang dari Margaret, Gubernur Habsburg Belanda. Anne tetap menjadi dayang Margaret sampai musim semi 1513 saat ayahnya mengatur agar Anne menjadi dayang bagi saudari Raja Henry VIII, Mary Tudor, yang akan menikah dengan Louis XII, Raja Prancis, pada Oktober 1514.slotgacor
Di Prancis, Anne menjadi dayang Mary yang hanya menjadi permaisuri selama tiga bulan lantaran Raja Louis XII meninggal pada 1 Januari 1515. Setelah itu, Anne menjadi dayang bagi Permaisuri Claude, anak tiri Mary Tudor dan istri dari Raja Prancis yang baru, François I.polagacor Dalam rumah tangga permaisuri, dia menyelesaikan pelajaran bahasa Prancisnya, juga mulai menumbuhkan ketertarikan dalam bidang seni, mode, naskah beriluminasi, membaca, puisi, musik, dan filosofi agama. Pendidikannya di Prancis terbukti mengilhami banyak tren baru di kalangan wanita dan pejabat Inggris. Ayahnya memanggil Anne kembali ke Inggris pada 1521. Anne bertolak menuju Inggris dari Calais pada Januari 1522.kartugg
0 notes
Text
Natal buat Oma Opa
Saat kamu melihatku duduk dengan tenang, Seperti karung yang tertinggal di rak, Jangan berpikir aku butuh obrolanmu. Saya mendengarkan diri saya sendiri. Tunggu! Berhenti! Jangan kasihan padaku! Stop! Hentikan simpatimu! Pahamilah, Kalau tidak, aku akan melakukannya! Saat tulangku kaku dan sakit, Dan kakiku tidak mau menaiki tangga, Saya hanya akan meminta satu bantuan: Jangan bawakan aku kursi goyang. Saat kau melihatku berjalan, tersandung, Jangan belajar dan salah. Karena lelah bukan berarti malas Dan setiap perpisahan tidak hilang. Aku adalah orang yang sama seperti dulu, Sedikit rambut, sedikit dagu, Lebih sedikit paru-paru dan lebih sedikit angin. Tapi bukankah aku beruntung masih bisa bernapas.
Membaca puisi ini, puisi nya Maya Angelou seorang penyair terkenal berjudul Menua saya menyadari bahwa menerima itu tidak mudah.
Mungkin itu sebabnya, memasuki komunitas baru bernama komisi lansia pun jadi menakutkan buat sebagian orang. Tp bagaimana?
Bukankah banyak hal di dunia ini yang mesti belajar kita terima. Seperti Herodes yang berkali kali mencoba menggagalkan rencana Allah tapi Allah tetap datang ke dalam dunia dengan cara ajaib melalui seorang bayi sederhana. Dari orangtua sederhana di kampung yang sederhana dan beritanya hadir secara mulia kepada gembala gembala yang sederhana.
Nyanyian malaikat mengajar kita dua hal:
1. Allah itu mulia dan patut dimuliakan. Dia mulia karena penuh kasih. Yang dimuliakan bukan orang berpangkat atau kejam atau sadis atau yang kuat terus, muda terus gagah terus, tp yang rendah hati
2. Damai dikaruniakan bagi mrk yang mendengar dan menerima Juruselamat. Natal ini kita rindu bisa menjangkau semua yang lansia. Tentu ketidakhadiran banyak faktornya. Bisa jadi malu. Bisa jaditidak kenal. Bisa jadi memang banyak yang lemah fisik, dan ngerasa kl ke gereja ngerepotin. Tapi jelas semua diundang terus ke persekutuan. Semoga persekutuan lansia tetap dijalani dgn tawa, sukacita dan kegembiraaan. Kenapa? Karena orang yang gembira umurnya panjang. Orang yang gembira sehat. Orang yang gembira hidupnya penuh. Damai Allah bersamanya. Dan untuk itulah Allah datang, Allah datang buat memberi kita hidup yang penuh.
Bagaimana meraihnya?
Saya baru saja baca satu buku, menarik sekali, judulnya Ikigai. Sebuah filosofi Jepang untuk menemukan makna hidup. Makna hidup itu bukan dicari tapi ditemukan. Dalam keseharian. Orang Jepang sibuk menemukan tujuan hidup dalam alam, kebiasaan, pekerjaan, makanan, jalan kaki, dan skill. Mrk menikmati bercengkrama dan belajar hal baru. Sehingga mrk tdk lekas menua secara fisik dan mental.
Nah, tujuan hidup itu sudah ditetapkan Allah dalam hidup. Apakah kita sudah menemukannya? Coba kita merenungkannya. Para gembala melihat bayi Yesus merenungkan bahwa perkataan Tuhan benar. Maria juga, bagaimana dengan kita? Apakah kita juga punya waktu teduh dengan Allah untuk merenungkan makna hidup kita? Dengan kondisi tubuh, jadi oma opa, menjadi seorang yang ahlu dgn pekerjaan kita dan mencintainya. Temukanlah makna dalam itu semua sehingga hidup kita gak lewat begitu saja dan jadi penuh.
Seorang pria, sebut saja namanya Mukidi, pegawai pada sebuah instansi pemerintah. Setelah usianya beranjak ke lima puluh tahun, sangat terlihat perubahan pada daya ingatnya. Setiap hari ketika berangkat ke kantor, ada saja barangnya yang ketinggalan.
Setiap hari ketika diperjalanan menuju kantor, dia menerima telpon dari isterinya mengabarkan mengenai barangnya yang ketinggalan. Hari ini tasnya, lain hari kunci ruangannya, dan pada hari lain barang yang lain lagi. Namun yang membuat Mukidi kesal karena setiap isterinya menelpon, selalu diikuti dengan kata memang papa ini sudah pikun.
Karena tidak mau dibilangi pikun, maka suatu malam Mukidi mencatat semua barang yang harus dia bawa ke kantor besok pagi. Dan keesokan paginya Mukidi dengan rasa percaya diri melangkah meninggalkan rumah setelah semua barang yang dia catat sudah terbawa.
Namun ditengah perjalanan, isterinya menelpon lagi. Begitu Mukidi mengangkat telpon langsung dia mengatakan Belum tua kan?, belum pikun kan?, tidak ada barang yang ketinggalan kan?. Langsung isterinya menjawab, iya tidak ada yang ketinggalan, tapi papa segera pulang, “Hari Ini Hari Libur. ”
Mukidi…. Mukidi…makin parah aja.
Humor ini bercandaan saja, soal lupa...semua bisa lupa! Jadi jgn terlalu dianggap serius, mari terus latih daya ingat, terutama ingat kasih dan kebaikan Tuhan! Ingat bahwa Dia tak pernah meninggalkan kita! Maka Dia mengaruniakan AnakNya Yesus Kristus, karena Dia selalu ingat kita! Mari bersukacita di Natal ini bersama mrk yang memuliakan Sang Raja Mulia!
0 notes
Text
Semua orang mengira aku tahu soal semua hal, padahal nyatanya tidak. Satu hal yang aku tahu hanyalah: Aku tidak tahu soal hal itu, soal semua hal.
- Sastrasa
#quote#puisi#quotes#galau#inspirasi#sedih#bahagia#motivasi#senang#kasih#inovasi#qotd#qotdindonesia#kisah#postgalau#sastra#rasa#sastrasa#filosofi#quotephilosophy
16 notes
·
View notes
Text
Gelar Budaya Jayaning Nusantara Lepas Matahari 2023 di Kota Denpasar, Wali Kota Jaya Negara: Kita Sambut Optimisme Kejayaan di Tahun 2024
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Tidak terasa, Tahun 2023 memasuki penghujung. Gelar Budaya bertajuk Jayaning Nusantara secara resmi melepas Matahari Tahun 2023 di Kota Denpasar yang dipusatkan di Kawasan Catur Muka Kota Denpasar, Minggu (31/12/2023). Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa serta Ketua DPRD Kota DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede serta Forkopimda Kota Denpasar secara resmi melepas matahari yang ditandai dengan melepas Burung Merpati. Diawali dengan Doa Bersama, rangkaian Gelar Budaya dimulai dengan penampilan Tokoh Gajah Mada yang bertekad untuk mempersatukan nusantara. Dalam sajian kolaborasi tersebut, turut ditampilkan berbagai tari nusantara yakni Tari Saman, Tari Suku Dayak, Tarian Khas Banyuwangi, Tarian Khas Papua, Tarian Janger dan Barong Khas Bali. Sebagai penampilan pemuncak, Wali Kota Jaya Negara turut memberikan tanda colek pamor dan menyerahkan Keris Pusaka kepada tokoh Gajah Mada yang dimaknai dengan simbol Kejayaan Kota Denpasar. Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta serta Art Director Naluri Manca, Ida Bagus Eka Haristha menjelaskan, bahwa Jayaning Nusantara merupakan frasa dalam bahasa Sansekerta yang memiliki makna mendalam dan filosofis. Secara harfiah, "Jayaning Nusantara" dapat diterjemahkan sebagai "Kemenangan Nusantara." Selain itu, lanjut Raka Purwantara, Gelar Budaya Melepas Matahari ini juga melibatkan ribuan penari dari anak-anak sanggar di Kota Denpasar yang menarikan tari pendet dan tari baris. Selain itu, turut dipentaskan pargelaran budaya oleh sanggar di Kota Denpasar di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung “Filosofi di balik frasa ini mencerminkan semangat gotong royong meraih persatuan, kejayaan, dan keberlanjutan Nusantara, yang merupakan wilayah maritim yang luas dan beraneka ragam,” ujarnya. Lebih alnjut dijelaskan, kisah ini menyoroti peran pendidikan dan kesadaran akan sejarah sebagai pendorong kebangkitan. Masyarakat tergerak untuk mengembangkan potensi lokal, menciptakan inovasi, dan berkolaborasi melintasi batas wilayah. Karya ini berpijak dari 5 poin utama, yakni eksplorasi cerita lokal genius masyarakat yaitu nusantara dengan dihadirkan melalui penciptaan karya kreatif dan inovatif dengan penunggalan seni tari, seni musik, seni karawitan, puisi, dan multimedia dalam satu pertunjukan. Tak hanya itu, karya ini juga akan berkolaborasi dengan beberapa seniman dengan tetap dalam kontekstual yang menonjolkan identitas dari seniman untuk melengkapi visual dan nilai-nilai kebudayaan melalui pesan yang akan disampaikan. Dimana, karya ini terlaksana atas kolaborasi Naluri Manca, Sempol, Ikawangi, Kubu Barong dan Soul of Melanesia dengan melibatkan sedikitnya 400 seniman dan talent. “Melalui spirit Vasudhaiva Kutumbhakam menjadi spirit Kota Denpasar dari harmonisasi keberagaman dan peradaban multikultur yang ada di kota Denpasar,” ujarnya. Sementara, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan di Tahun 2023. Pihaknya menyadari, bahwa pembangunan di Tahun 2023 ini masih banyak hal yang harus dioptimalkan, sehingga menjadi evaluasi untuk terus berbenah di Tahun 2024 mendatang. Jaya Negara turut menyampaikan beberapa program prioritas sebagai resolusi di Tahun 2024 mendatang. Beberapa diantaranya yakni perbaikan Lampu Penerangan Jalan Umum melalui skema KPBU, Peningkatan Infrastruktur Jalan Kota dan Penataan Utilitas Kabel di Pusat Kota Denpasar. Selain itu, pihaknya juga berjanji akan menuntaskan program kerja yang tertuang dalam Visi Misi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. “Selatan Tahun Baru 2024 bagi seluruh masyarakat Kota Denpasar, mari kita sambut Tahun 2024 sebagai tahun kejayaan Kota Denpasar,” ujarnya. “Serta kita rawat dan jaga keragaman sosial budaya di kota yang kita cintai ini sehingga suasana kekeluargaan dan kondusivitas kota selalu terjaga sebagaimana tema pementasan kegiatan melepas matahari 2023 yakni Jayaning Nusantara Jenar Ing Denpasar, dan semoga masyarakat Kota Denpasar dapat menjalankan kewajibannya dengan baik,” imbuh Jaya Negara. Untuk diketahui, selain menggelar Gelar Budaya Melepas Matahari Tahun 2023, Pemkot Denpasar juga menggelar Momen Pesona Akhir Tahun Kota Denpasar yang dilaksanakan di Taman Inspirasi Muntig Siokan dengan menghadirkan beragam hiburan. Beberapa Band juga turut tampil pada gelaran malam pergantian tahun ini. Yakni Lolot Band, Joni Agung and Double T, serta Naluri Manca. Selain itu turut dilaksanakan food bazzar dan sebagai penampilan pemuncak akan dilaksanakan pementasan budaya dan pesta kembang api.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Denny JA Menelusuri Tradisi Agama Memperkaya Batin Manusia dengan Inspirasi Kultural
Dalam menjelajah tradisi agama di Indonesia, Denny JA telah menemukan beragam inspirasi dan pengetahuan yang berharga. Dia percaya bahwa mempelajari tradisi agama adalah cara yang baik untuk memperdalam pemahaman dan kebijaksanaan spiritual. Denny JA menganggap bahwa setiap agama memiliki kebijaksanaan dan keindahan yang unik, dan dengan mempelajarinya, manusia dapat tumbuh secara rohani dan emosional. Salah satu contoh dari upaya Denny ja dalam menelusuri tradisi agama adalah ketika ia mempelajari tradisi Hindu di Bali. Denny JA tertarik dengan filosofi dan kebijaksanaan yang terkandung dalam agama ini. Ia belajar tentang konsep karma dan kehidupan berkelanjutan yang dipercaya oleh umat Hindu. Dengan memahami konsep-konsep ini, Denny JA merasa bahwa manusia dapat lebih memahami arti dan tujuan hidup mereka. Selain itu, Denny ja juga mempelajari tradisi agama Islam di Indonesia. Ia tertarik dengan keindahan dan kedamaian yang terkandung dalam ajaran Islam. Denny JA mempelajari Al-Quran dan hadis untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang agama ini. Ia percaya bahwa memahami ajaran agama Islam dapat membantu manusia dalam mencapai kehidupan yang lebih harmonis dan bermakna. Dalam perjalanannya, Denny JA juga tidak lupa untuk mempelajari tradisi agama Budha di Indonesia. Ia mengunjungi berbagai candi dan tempat suci Budha untuk belajar tentang kebijaksanaan yang terkandung dalam agama ini. Denny JA mengagumi ajaran tentang kebijaksanaan dan kesadaran yang diajarkan oleh Buddha. Ia yakin bahwa nilai-nilai ini dapat membantu manusia dalam mencapai keselarasan dengan diri mereka sendiri dan alam semesta. Selain mempelajari tradisi agama-agama utama di Indonesia, Denny JA juga mengeksplorasi tradisi kepercayaan lokal. Ia mengunjungi berbagai daerah di Indonesia untuk belajar tentang tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat. Denny JA menyadari bahwa ada banyak kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi ini, yang dapat membuka pikiran dan memperkaya jiwa manusia. Sebagai seorang intelektual dan tokoh masyarakat, Denny JA tidak hanya mempelajari tradisi agama, tetapi juga berusaha untuk menyebarkan pengetahuan dan kebijaksanaan yang ia dapatkan kepada masyarakat. Ia sering memberikan ceramah, seminar, dan menulis Puisi Esai tentang topik ini. Denny JA berharap bahwa dengan berbagi pengetahuan ini, ia dapat membantu manusia dalam mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan dunia spiritual. Selain itu, Denny JA juga berupaya untuk mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Ia percaya bahwa keberagaman agama dan budaya adalah kekayaan yang harus dihargai dan dijaga. Denny JA berkomitmen untuk mengatasi ketegangan agama dan konflik yang mungkin timbul dengan mempromosikan dialog dan pengertian antara berbagai agama. Dalam kesimpulannya, Denny JA telah melakukan perjalanan yang luar biasa dalam menelusuri tradisi agama di Indonesia. Dengan mempelajari berbagai agama dan tradisi kepercayaan, ia telah memperkaya batin manusia dengan inspirasi kultural yang mendalam. Denny JA percaya bahwa mempelajari tradisi agama adalah langkah yang penting dalam mencapai kebijaksanaan dan pemahaman spiritual yang lebih dalam.Cek Selengkapnya: Denny JA: Menelusuri Tradisi Agama: Memperkaya Batin Manusia dengan Inspirasi Kultural
0 notes
Text
Denny JA: Menggali Inspirasi Dalam Agama: Pesona Tradisi dan Kekayaan Budaya
Agama telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya di Indonesia. Di tengah keragaman agama-agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, terdapatlah kekayaan tradisi dan budaya yang memukau. Salah satu tokoh yang menggali inspirasi dalam agama dan mempelajari pesona tradisi dan kekayaan budaya Indonesia adalah Denny ja. Denny ja, seorang tokoh intelektual dan aktivis sosial, memiliki ketertarikan yang mendalam pada agama. Baginya, agama bukan hanya tentang keyakinan spiritual, tetapi juga merupakan sumber inspirasi yang tak terbatas. Denny JA melihat agama sebagai cerminan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan bagaimana mereka mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka. Salah satu cara Denny JA menggali inspirasi dalam agama adalah melalui tradisi dan upacara adat yang ada di Indonesia. Ia percaya bahwa tradisi dan upacara adat adalah cermin dari nilai-nilai agama yang dipraktikkan secara turun-temurun. Denny JA sering menghadiri upacara adat dari berbagai suku di Indonesia, seperti upacara adat Bali, Jawa, Batak, dan masih banyak lagi. Ia mempelajari setiap detail dari upacara tersebut, mulai dari tata cara hingga makna filosofis di baliknya. Dalam perjalanannya, Denny JA menyadari bahwa pesona tradisi dan kekayaan budaya Indonesia tidak hanya terbatas pada upacara adat, tetapi juga terdapat dalam seni, musik, dan tarian. Misalnya, seni batik yang kaya akan motif dan makna filosofis, musik gamelan yang merdu, dan tarian tradisional yang mempesona. Denny JA sering mengunjungi pameran seni dan pertunjukan budaya untuk mendapatkan inspirasi dari keindahan dan keunikan budaya Indonesia. Selain itu, Denny JA juga tertarik pada ajaran-ajaran agama yang mengandung nilai-nilai universal. Ia menganggap agama sebagai sumber inspirasi yang mendorong kebaikan dan persatuan antarumat beragama. Denny JA percaya bahwa dalam agama-agama yang berbeda terdapat pesan-pesan yang saling melengkapi dan memperkaya kehidupan manusia. Dalam perjalanan hidupnya, Denny JA telah menulis banyak Puisi Esai yang menggali inspirasi dalam agama dan kekayaan budaya Indonesia. Puisi Esai-Puisi Esainya mengajak pembaca untuk menggali lebih dalam dan memahami nilai-nilai agama yang terkandung dalam tradisi dan budaya Indonesia. Ia berharap bahwa melalui karya tulisannya, masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai kekayaan budaya mereka sendiri dan memelihara kerukunan antarumat beragama. Denny JA juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang berkaitan dengan agama dan budaya. Ia sering mengadakan diskusi dan seminar untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan masyarakat luas. Denny JA percaya bahwa melalui diskusi dan pertukaran ide, kita dapat memperkaya pemahaman kita tentang agama dan budaya Indonesia. Dalam perjalanan hidupnya, Denny JA telah menginspirasi banyak orang dengan dedikasinya dalam menggali inspirasi dalam agama. Ia meyakini bahwa melalui pemahaman yang lebih dalam terhadap agama dan kekayaan budaya Indonesia, kita dapat memperkaya kehidupan kita dan membangun masyarakat yang lebih harmonis. Dalam dunia yang terus berubah, Denny JA mengajak kita untuk senantiasa menggali inspirasi dalam agama dan merawat tradisi serta kekayaan budaya Indonesia. Pesona tradisi dan kekayaan budaya Indonesia menawarkan pelajaran berharga tentang nilai-nilai kehidupan dan persatuan.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Menggali Inspirasi Dalam Agama: Pesona Tradisi dan Kekayaan Budaya
0 notes
Text
Denny JA: Agama-Agama sebagai Warisan Kekayaan Budaya yang Menginspirasi
Dalam kehidupan sehari-hari, agama-agama memainkan peran penting dalam membentuk budaya dan identitas suatu bangsa. Di Indonesia, negara yang kaya akan keberagaman agama, salah satu tokoh yang mengakui pentingnya agama sebagai warisan kekayaan budaya yang menginspirasi adalah Denny JA. Denny ja, atau Denny Januar Ali, adalah seorang intelektual, penulis, dan aktivis sosial yang memiliki wawasan yang mendalam tentang agama-agama di Indonesia. Dalam pandangannya, agama-agama tidak hanya merupakan praktik keagamaan semata, tetapi juga merupakan bagian integral dari budaya dan sejarah masyarakat Indonesia. Dalam berbagai tulisannya, Denny ja seringkali menyoroti keberagaman agama yang ada di Indonesia, yang terdiri dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan agama-agama lainnya. Ia membahas bagaimana agama-agama ini saling berdampingan dan memberikan kontribusi dalam membentuk identitas bangsa Indonesia. Banyak dari pandangan Denny JA tentang agama-agama di Indonesia didasarkan pada pemahaman bahwa keberagaman agama adalah salah satu aset terbesar yang dimiliki bangsa ini. Ia percaya bahwa agama-agama ini memiliki nilai-nilai universal yang dapat membantu membangun masyarakat yang lebih toleran, inklusif, dan harmonis. Dalam konteks Indonesia yang multikultural, Denny JA menganggap penting untuk menghargai keberagaman agama dan mempromosikan dialog antaragama. Ia berpendapat bahwa dialog antaragama adalah cara terbaik untuk memahami perbedaan dan menciptakan ikatan yang lebih kuat antara komunitas beragama. Denny JA juga percaya bahwa agama-agama di Indonesia memiliki potensi besar untuk memberikan inspirasi bagi perkembangan seni, sastra, dan pemikiran filosofis. Ia sering merujuk pada karya-karya seni dan sastra yang terinspirasi oleh agama-agama di Indonesia, seperti wayang, musik gamelan, dan puisi-puisi religius. Selain itu, Denny JA juga menyoroti bahwa agama-agama di Indonesia telah memberikan sumbangan yang signifikan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial. Banyak lembaga pendidikan, rumah sakit, dan lembaga sosial di Indonesia didirikan oleh berbagai komunitas agama sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab mereka terhadap masyarakat. Dalam menghargai agama-agama di Indonesia, Denny JA menekankan pentingnya menghormati dan melindungi kebebasan beragama. Ia berpendapat bahwa kebebasan beragama adalah hak asasi setiap individu, dan negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi hak ini. Denny JA juga menyoroti bahwa dalam mengapresiasi agama-agama di Indonesia, penting untuk menghormati perbedaan dan menghindari diskriminasi agama. Ia berpendapat bahwa sikap toleransi dan saling menghormati antaragama adalah kunci untuk menciptakan kedamaian dan harmoni di masyarakat. Sebagai seorang aktivis sosial, Denny JA juga terlibat dalam upaya mempromosikan perdamaian dan dialog antaragama di Indonesia. Ia sering mengadakan seminar, diskusi publik, dan acara lainnya untuk memfasilitasi pertukaran gagasan dan pemahaman antara berbagai komunitas agama. Melalui karyanya, Denny JA berharap dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai dan memahami keberagaman agama. Ia percaya bahwa dengan menghargai dan memanfaatkan warisan kekayaan budaya ini, bangsa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang sebagai masyarakat yang berbudaya, inklusif, dan harmonis. Dalam rangka mencapai visi ini, Denny JA juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia, terlepas dari agama dan latar belakang budaya, untuk bersama-sama membangun persatuan dan kesatuan.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Agama-Agama sebagai Warisan Kekayaan Budaya yang Menginspirasi
0 notes
Text
Denny JA: Menjelajahi Tradisi Agama: Sumber Kekayaan Budaya yang Memberi Makna
Indonesia, dengan keberagaman budaya dan agamanya yang kaya, merupakan negara yang sarat dengan tradisi agama yang unik dan mendalam. Salah satu tokoh intelektual yang telah membawa pemahaman yang lebih dalam tentang tradisi agama di Indonesia adalah Denny ja. Melalui penelitiannya yang mendalam, Denny JA telah mengungkapkan betapa pentingnya menjelajahi tradisi agama dalam memahami dan memelihara kekayaan budaya Indonesia. Dalam pandangan Denny ja, tradisi agama merupakan salah satu sumber kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Tradisi agama tidak hanya melibatkan keyakinan dan praktik keagamaan, tetapi juga mencakup sistem nilai, etika, dan filosofi yang membentuk identitas suatu masyarakat. Melalui penelitiannya, Denny JA menemukan bahwa memahami tradisi agama dengan mendalam mampu memberikan makna yang lebih dalam dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek yang menarik dari penelitian Denny JA adalah eksplorasi keberagaman agama di Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara dengan berbagai tradisi agama, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan agama-agama tradisional lainnya. Denny JA percaya bahwa pemahaman yang komprehensif tentang setiap tradisi agama dapat memperkaya kehidupan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dalam penelitiannya, Denny JA menyoroti pentingnya dialog antaragama dalam menjaga kerukunan dan harmoni di Indonesia. Melalui dialog yang terbuka dan saling menghargai, masyarakat Indonesia dapat saling belajar dan menghormati perbedaan dalam tradisi agama mereka. Denny JA berpendapat bahwa dengan meningkatkan pemahaman dan toleransi antaragama, masyarakat Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dalam harmoni, serta memperkuat kekayaan budaya yang dimiliki. Selain itu, Denny JA juga meneliti peran tradisi agama dalam seni dan budaya Indonesia. Seni dan budaya Indonesia sering kali terinspirasi oleh nilai-nilai dan cerita-cerita dalam tradisi agama. Puisi, tarian, musik, dan seni rupa Indonesia sering kali memiliki keterkaitan erat dengan tradisi agama tertentu. Denny JA menyoroti betapa pentingnya melestarikan dan memahami hubungan ini sebagai bagian integral dari kekayaan budaya Indonesia. Dalam konteks globalisasi yang semakin cepat, Denny JA juga menekankan pentingnya menjaga keaslian dan keberlanjutan tradisi agama di Indonesia. Dengan teknologi modern dan pengaruh budaya luar yang kuat, tradisi agama di Indonesia sering kali menghadapi tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai dan praktiknya. Denny JA mendorong adanya upaya nyata dalam memelihara tradisi agama agar tidak hilang ditelan arus modernisasi. Di samping itu, Denny JA juga menyoroti peran pemuda dalam menjaga dan mengembangkan tradisi agama di Indonesia. Pemuda merupakan generasi penerus yang memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikan dan memperkaya kekayaan budaya Indonesia. Denny JA mendorong pemuda Indonesia untuk menjelajahi tradisi agama dengan rasa ingin tahu yang tinggi, serta berani berinovasi dalam mengintegrasikan nilai-nilai tradisi agama dengan kehidupan modern. Dalam penutup, Denny JA telah membawa pemahaman yang lebih dalam tentang tradisi agama di Indonesia. Melalui penelitiannya yang mendalam, ia menyoroti betapa pentingnya menjelajahi tradisi agama sebagai sumber kekayaan budaya yang memberi makna.
Cek Selengkapnya: Denny JA : Menjelajahi Tradisi Agama: Sumber Kekayaan Budaya yang Memberi Makna
0 notes
Text
Menyelami Kekayaan Budaya: Mengapa Agama-Agama Penting bagi Denny JA
Indonesia, negara yang kaya akan keragaman budaya dan agama, telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak individu yang memiliki perhatian mendalam terhadap keberagaman ini. Salah satu tokoh yang sangat terinspirasi oleh budaya dan agama Indonesia adalah Denny ja, seorang tokoh intelektual dan aktivis sosial yang telah berkontribusi signifikan dalam mempromosikan nilai-nilai budaya dan religiusitas di tanah air.
Denny ja, yang memiliki nama lengkap Muhammad Jusuf As'ari, adalah seorang penulis, dosen, dan pengamat politik yang dikenal karena kepemimpinannya dalam berbagai organisasi sosial dan politik di Indonesia. Namun, apa yang membuatnya begitu tertarik pada agama-agama yang beragam di Indonesia? Bagi Denny JA, agama adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. Ia percaya bahwa dalam keberagaman agama, terdapat kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Agama-agama di Indonesia tidak hanya menjadi sumber spiritualitas dan kepercayaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan moralitas individu serta memberikan landasan bagi kehidupan sosial yang harmonis. Denny JA adalah seorang yang taat beragama dan mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, pandangannya tentang agama-agama di Indonesia tidak terbatas pada Islam saja. Ia meyakini bahwa setiap agama memiliki keindahan dan nilai-nilai yang unik, yang perlu dihormati dan dipahami. Melalui penelitiannya, Denny JA telah menelusuri sejarah dan tradisi agama-agama di Indonesia, seperti Hindu, Buddha, Kristen, dan Konghucu. Ia tertarik untuk menggali lebih dalam tentang latar belakang sejarah, filosofi, dan praktik-praktik keagamaan yang menjadi warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Dalam perjalanan penelitiannya, Denny JA telah mengunjungi berbagai tempat ibadah, seperti pura Hindu di Bali, vihara Buddha di Borobudur, gereja-gereja bersejarah di Yogyakarta, serta kelenteng Kong Miao di Tangerang. Ia telah berinteraksi dengan para pemuka agama, mengikuti kegiatan keagamaan, dan berpartisipasi dalam upacara-upacara keagamaan yang beragam. Bagi Denny JA, mengenal agama-agama yang berbeda adalah langkah pertama untuk memahami keragaman budaya Indonesia secara menyeluruh. Ia percaya bahwa melalui pemahaman dan penghargaan terhadap agama-agama ini, kita dapat memperdalam toleransi, kerukunan, dan saling pengertian antarumat beragama. Berdasarkan pengalamannya, Denny JA percaya bahwa agama-agama di Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan damai. Ia menekankan pentingnya dialog antaragama, di mana para pemuka agama dan tokoh masyarakat dapat saling berbagi pengalaman dan pemahaman tentang nilai-nilai keagamaan yang diyakini masing-masing. Selain itu, Denny JA juga menjunjung tinggi peran agama dalam pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Baginya, agama-agama di Indonesia harus menjadi sumber inspirasi untuk memperjuangkan keadilan sosial, mengatasi kesenjangan, dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam Puisi Esainya yang berjudul "Menyelami Kekayaan Budaya: Agama dan Masyarakat Indonesia", Denny JA menekankan perlunya memperkuat peran agama dalam kehidupan masyarakat.
Cek Selengkapnya: Menyelami Kekayaan Budaya: Mengapa Agama-Agama Penting bagi Denny JA
0 notes