Tumgik
#cekcok
hargo-news · 5 months
Text
Anak Tiri Tikam Bapak Sambung Usai Cekcok di Warung Jajanan
Hargo.co.id, GORONTALO – Seorang bapak sambung di Kota Gorontalo dengan identitas Faruk Alamri (54), ditikam oleh seorang pria berinusial YS (23), yang tidak lain adalah anak tirinya sendiri. Peristiwa penikaman ini terjadi di sebuah warung jajanan di Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Senin (22/4/2024). Sebelum aksi penikaman terjadi, pelaku sempat menerima informasi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
detikkota · 1 year
Text
Usir Pekerja, Warga Gersik Putih Hentikan Paksa Penggarapan Tambak Garam
SUMENEP, detikkota.com – Warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menghentikan paksa kegiatan pembangunan tambak garam di kawasan pantai desa setempat, pada Rabu (5/4/2023) pukul 04.00 WIB dini hari. Mereka mengusir puluhan pekerja yang didatangkan oleh investor yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa setempat. Aksi warga tersebut sebagai bentuk upaya mempertahankan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
madurapost · 4 days
Text
Fauzan Adima Serahkan Diri, Mantan Wakil DPRD Sampang Resmi Ditahan
SAMPANG, MaduraPost – Fauzan Adima, mantan Wakil Ketua DPRD Sampang dari Partai Gerindra, resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sampang pada Kamis (19/9/2024). Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sampang, Suharto, membenarkan bahwa Fauzan Adima telah menyerahkan diri ke Kejari sekitar pukul 13.00 WIB. Ia diantar langsung oleh pihak keluarga dan kuasa hukumnya ke Rutan Sampang. “Hari ini…
0 notes
kantorberita · 1 month
Text
Pertikaian Mantan Pasangan Suami Istri di Bengkulu Utara Berujung Kekerasan, Keduanya Jalani Perawatan Medis
Pertikaian Mantan Pasangan Suami Istri di Bengkulu Utara Berujung Kekerasan, Keduanya Jalani Perawatan Medis KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU UTARA|| Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, di mana cekcok mulut antara mantan pasangan suami istri berujung pada aksi kekerasan yang melibatkan senjata tajam. Akibatnya, baik pria maupun…
0 notes
bantennewscoid-blog · 6 months
Text
Sopir Ambulans Relawan FBN Dicaci Maki Saat Menjemput Pasien
SERANG – Relawan Fesbuk Banten News (FBN) terlibat cekcok dengan seorang pegemudi yang belum diketahui identitasnya. Dugaan sementara, sopir yang naik pitam itu tak terima disalip ambulans yang bergegas menjemput pasien DBD. Menurut Koordinatir Relawan FBN Lulu Jamaludin, peristiwa bermula saat Romi yang akan menjemput pasien DBD bernama bernama Haznu Yudiansyah, Jumat (29/3/2024) sore.  Ambulans…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 11 months
Text
Cekcok Dengan Mertua, Seorang Wanita Ditalak Suaminya Sendiri Saat Usia Anak 4 Bulan
BNews-NASIONAL– Tentunya, setiap rumah tangga menginginkan kehidupan yang harmonis dan penuh cinta. Namun, tidak bisa kita pungkiri bahwa tidak selamanya pernikahan berjalan mulus. K ita bisa menyamakan pernikahan ini dengan sebuah bahtera yang mengarungi laut, terkadang bahtera itu akan dihadapkan; pada badai yang membuatnya terombang-ambing dan mungkin terasa seperti karam. Kita bisa melihat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bidiktangsel · 2 years
Text
Polsek Pulomerak Polres Serang Amankan Pelaku, Cekcok Berujung Penganiayaan
Cilegon, bidiktangsel.com – Telah terjadi penganiayaan terhadap seorang pria di area parkiran pintu dermaga executive, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon pada Senin (16/01) lalu, sekitar pukul 16.30 Wib. Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro melalui kapolsek Pulomerak Kompol Entang Cahyadi membenarkan kejadian tersebut. “Benar, telah terjadi penganiayaan terhadap seorang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
milaalkhansah · 5 months
Text
Mempertanyakan Ulang Mimpi-mimpi
Tumblr media
Salah satu hal yang jarang kita sadari atau mungkin akui, mimpi-mimpi kita yang kerap kali berubah dari waktu ke waktu, atau ketidakonsistenan kita pada apa yang kita inginkan, bukan karena mimpi atau keinginan tersebut tidak baik. Tetapi karena hati kita yang mungkin lebih lapang untuk menerima bahwa tidak semua hal yang kita inginkan di masa ini, adalah sesuatu yang baik jika itu semua terjadi atau kita dapatkan di masa depan nanti.
Dulu, waktu SMA aku bercita-cita ingin melanjutkan pendidikanku di pondok pesantren. Aku yang saat itu sedang semangat-semangatnya mempelajari ilmu agama meyakini bahwa bisa melanjutkan pendidikan di lingkungan yang lebih baik pasti akan membuatku bahagia. Rencana, setelah tamat dari pesantren, aku akan minta dikenalkan dengan seseorang laki-laki kemudian menikah. Pemikiran yang naif sekali. Pikirku saat ini.
Memiliki cita-cita melanjutkan pendidikan di pesantren bukanlah sebuah cita-cita yang buruk. Teramat baik malah. Sayangnya waktu itu aku lupa bahwa aku punya seorang ibu yang sudah tua renta, dan kedua adik yang harus kujaga. Lambat laun, aku akhirnya bisa mengikhlaskan mimpi tersebut, kemudian menyadari tak semua hal yang aku anggap baik untuk terjadi, akan baik pula jika hal itu memang terjadi.
Mimpi selanjutnya adalah aku hanya ingin punya pekerjaan yang membuatku tak lagi harus keluar rumah dan ketemu banyak orang. Aku ingin pulang dan tinggal menemani Mama di rumah. Aku merasa kasian melihat Mama kesepian di rumah, meskipun masih ada adikku yang tinggal dengan beliau.
Mimpi itu masih kupegang setidaknya sebelum aku pulang waktu hari raya lalu. Ketidaksamaan pendapat antara aku dan Mama membuat kami sering cekcok. Berada dalam satu tempat yang sama dengannya membuatku merasa tidak aman akan segala hal yang bisa menjadi pemicu kami berdua bertengkar. Belum lagi harus kuakui, bahwa hal-hal yang pernah kualami di rumah masih menimbulkan trauma hingga saat ini. Perasaan deg-degan dan juga bayang-bayang atas apa yang pernah terjadi belum benar-benar pergi. Yah, aku masih berada ditahap menyembuhkan diri. Sehingga bukan hal yang mudah bila aku aku harus hidup dengan dikelilingi hal-hal yang bisa memicu ingatanku akan masa lalu kembali bekerja.
Melalui pengalaman itu, aku akhirnya kembali mempertanyakan mimpi-mimpiku. Seperti, apakah mimpiku yang ingin berbakti kepada orang tuaku, mengharuskanku untuk mengorbankan kebahagiaan dan ketenanganku sendiri?
Apakah memang harus selalu seperti itu?
Tidak bisakah untuk kali ini saja, aku ingin membuat mimpi yang benar-benar berasal dari keinginanku untuk membahagiakan diriku sendiri, bukan karena ingin membahagiakan atau memikirkan kebaikan orang lain?
Itu hanyalah sebagian contoh dari mimpi-mimpi yang saat ini masih kupertanyakan kembali apakah aku benar-benar ingin memperjuangkannya, merevisinya kembali, atau mungkin lebih baik bila aku melepaskannya dan menganti dengan mimpi-mimpi baru.
Menjadi dewasa berarti menerima bahwa tidak semua hal yang kita mimpikan akan terjadi nantinya. Menjadi dewasa pula berarti kita harus siap untuk secara sukarela maupun terpaksa berdamai dengan keadaan.
Termasuk berdamai dengan mimpi-mimpi yang mungkin kelak hanya akan sebatas menjadi mimpi saja. Tidak untuk kita paksakan terjadi. Bukan karena mimpi-mimpi tersebut tidak baik. Namun karena kita mengakui bahwa beberapa dari mimpi-mimpi tersebut mungkin tidak akan lagi relevan dengan diri kita di masa depan.
Karena dibanding mimpi-mimpi tersebut ada yang lebih penting untuk diusahakan. Yaitu kepercayaan kepada setiap takdir baik dan takdir yang tidak kita sukai (sebab tidak ada takdir yang buruk bila kita beriman) dan juga kelapangan hati untuk menerima, bahwa di atas mimpi-mimpi itu, ada ketentuan Allah yang menjadi pemenangnya.
Lalu bagaimana denganmu? apa mimpi yang kiranya harus kamu pertanyakan kembali?
@milaalkhansah
23 notes · View notes
dinisuciyanti · 6 months
Text
Membuat menangis
Dalam sebuah percakapan siang bolong dengan para mba2 30-an, aku menyimpulkan, setidaknya kami, pernah membuat orangtua menangis. Bukan menangis bahagia, tapi menangis karna adu argumen atau "cekcok" perkara jodoh, atau menangis karna anaknya kabur menenangkan diri dari desakan beliau-beliau ini.
Apa kami menjadi durhaka karna membuat orangtua menangis? Pernah membaca sekilas, bahwa istilah durhaka hanya disematkan pada anak, sementara tidak ada orangtua durhaka kepada anaknya. Berulang kali desakan-cacian-adu mulut yang terasa menyakitkan dari orangtua, tidak kah itu termasuk dalam "kesalahan" kepada anak?
20 Maret 2024
36 notes · View notes
sanoebari · 15 days
Text
Tumblr media
SUSURI SANUBARI
SURABAYA, 2005.
“Ibu! Ibu! Tenang!” Nila menatap suaminya keheranan. Sejak pembukaan ke tujuh, Adi heboh sendiri dengan kelahiran istrinya.
“Ayah, yang seharusnya tenang itu yo kamu toh...”
Adi cemberut, dia kan cuma khawatir. Apalagi dokter menyarankan untuk operasi caesar karena kesehatan istrinya yang menurun. Sedangkan Nila menolak ide tersebut. Bukan karena embel-embel ingin lahir normal agar dipanggil ibu sejati. Melainkan dirinya merasa mampu untuk melahirkan normal.
”Ayah, adik kecil ndak nyakitin Ibu, kok.” itu putri pertamanya, Kinasih. Nila tersenyum bangga pada sulungnya yang bahkan jauh lebih tenang dari Sang Suami.
Setelah berdiskusi, dokter setuju untuk melakukan persalinan secara normal. Mengingat kondisi Nila juga sudah lebih baik daripada kemarin. Selama proses persalinan, Adi menemani istrinya bahkan rela dijambak hingga rambutnya rontok.
“Selamat Bapak, anaknya sudah lahir.” Nila bernafas lega, ia memejamkan mata karena lelah. Sedangkan Adi segera menghampiri anak bungsunya.
Lho? Kok ada yang berbeda?
“Sus? Ini anak saya?"
Suster yang selesai memandikan bayi langsung tersenyum, membiarkan Adi untuk menggendong anaknya, “Iya, Bapak.”
“Kok onok manuk'e?” logat Adi langsung keluar. Semua orang di sana tertawa. Adi kebingungan, “Di USG, anakku wadon lho.”
Nila terkekeh, pasti Adi sedang panik sebab mereka telah menyiapkan perlengkapan bayi yang penuh dengan warna merah muda. Siapa sangka yang keluar malah Adi muda?
SURABAYA, 2010.
“Kaka duluan!”
“Kakak yang mulai, Ibu!” Kaka menangis setelah kepulangan Ibunya dari pasar. Ketika lihat seisi ruang tamu, Nila menghela nafas.
Hancur lagi, hancur lagi.
Kehadiran putra bungsu menjadi suatu kebahagiaan namun juga keresahan bagi Nila dan Adi. Pasalnya, anak bungsu mereka menolak dipanggil sesuai dengan namanya, Kaisar Pitaloka.
“Ndak! Ndak!” pasti akan menangis keras jika nama ‘Kaisar’ keluar dari mulut orang sekitarnya.
Si Kecil memegang erat tangan kakaknya dengan mata penuh air mata. Ia tidak ingin nama Kaisar, ia ingin nama mirip kakaknya.
Benar, Kinasih kerap kali dipanggil Kiki oleh kedua orang tuanya. Nama Kiki pun diambil dari nama lengkap Si Sulung, Kinasih Mayasaki. Tanpa perlu berdebat lebih panjang, Nila memutuskan memanggil Kaisar dengan Kaka dari Kaisar Pitaloka.
Pun juga memudahkan Nila berteriak memanggil kedua anaknya dengan sebutan ‘Kika’ atau Kiki dan Kaka.
Semenjak Kaka sudah bisa berbicara dengan lancar dan mengamati kakaknya, rumah mereka menjadi kapal pecah. Kaka sangat menyukai Kiki, menurutnya, Kiki adalah kakak yang sangat hebat.
Sedangkan menurut Kiki, adiknya sangat menyebalkan. Sering kali membawa kabur mainan miliknya atau mencuri snack yang diberikan Ayah mereka sebagai bentuk apresiasi berhasil naik kelas dengan nilai cukup tinggi.
Kali ini, Kaka ingin menggambar bersama kakaknya. Si bungsu tersinggung saat kakaknya mengatakan jika gambaran Kaka tidak sebagus dirinya. Lantaran marah, Kaka berteriak dan menangis dengan tangan yang sudah mengobrak-abrik meja.
Kiki marah, Kaka lempar semuanya. Semakin hancur sudah ruang tamu mereka.
SURABAYA, 2016.
Kaka tidak suka jika keberhasilannya selalu dikaitkan dengan kakaknya.
“Tuh, nilai kamu gede juga gara-gara kakak ajarin kan?”
“Apaan sih?” Kaka menatap Kiki dengan sinis. Ia baru pulang dan memberitahukan ibunya jika berhasil menang dalam Cerdas Cermat yang diadakan sekolahnya.
Adi tersenyum, namun sering kali pusing dengan tingkah anaknya. Terkadang ia bersyukur, berkat adu cekcok setiap hari, Kaka bisa bawa pulang medali-medali debat dan Kiki jadi aktif berorganisasi.
Persaingan antar sodara itu menjadi hiburan tersendiri bagi Nila dan Adi. Mereka saling menyayangi namun Kiki adalah gadis yang gengsi dan Kaka suka mengusili. Belum lagi perbedaan badan mereka yang membuat Kiki jengah.
“Makanya minta tolong kalau gak bisa ambil barang di atas." Ujar Kaka setelah Kiki memecahkan beberapa gelas yang tak sengaja tersenggol saat tengah mengambil mangkok di sampingnya.
“Pendek.”
“Ibu! Ayah! Kaka ngejek aku!”
“Aku ngomongin fakta!” dan terjadilah perang dunia dalam rumah.
SURABAYA, 2019.
Kaka amat sangat menyukai bola, semua berkat Ayah. Keduanya sering menonton bersama di televisi atau lapangan dekat rumah. Tak jarang Adi mengajak anaknya untuk pergi futsal bersama, tubuh besar Kaka menjadi poin di timnya.
Namun Kaka mengurangi bermain futsal sejak Ayahnya mengalami serangan jantung setelah bermain bersama. Menjadi pukulan besar untuk Kaka yang masih remaja. Berulang kali merasa bersalah, namun Nila coba hibur anaknya.
Kepribadian Kaka berubah drastis sejak saat itu. Masih menyukai bola namun sedikit takut untuk kembali bermain bersama. Ia pun lebih posesif pada Ibu dan Kakanya. Setidaknya, ia sebagai laki-laki di keluarga harus mampu melindungi.
Nila dan Kiki memaklumi sebab sudah berulang kali ditegur, Kaka masih juga bertindak layaknya orang dewasa. Padahal itu tidak perlu, Kaka masih jadi Si Bungsu keluarga mereka.
JAKARTA, 2023.
Setelah dua tahun kepergian Adi, Kaka baru menerima jati diri jika dirinya tak semampu Ayahnya untuk memimpin keluarga. Maka ia berikan cara lain untuk sayangi dua perempuan di hidupnya.
Kaka lebih banyak memperlihatkan melalui perlakukan. Diam-diam suka menunggu kakaknya pulang jika terlalu larut datang, mengantarkan Kiki atau Ibu jika butuh tumpangan. Ia lebih suka duduk diantara Ibu dan Kakaknya saat menonton bersama di ruang keluarga.
Pun Kaka juga yang menangis saat Kiki berangkat ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan lanjut. Sedangkan Kiki yang jarang melihat adiknya sensitif, ikut menangis saat memeluknya.
Semenjak Kaka kuliah di Jakarta, Kiki lebih sering memperhatikannya. Padahal Kaka tahu jika kakaknya juga stress akibat skripsi mendatang. Maka dari itu, Kaka selalu menyembunyikan hal-hal yang sekiranya membuat kakaknya berpikir.
Kaka mengikuti pekerjaan sebagai part time agar tidak membebani orang tua. Sering kali ia diajak kakak tingkatnya untuk menjadi sound man. Itu hal mudah sebab ia sedang mengecap bangku kuliah dengan jurusan Teknik Elektro.
Cukup bersemangat, Kaka juga mengikuti pekerjaan sebagai jurnalis. Sedikit-sedikit untuk mencari pengalaman serta menyalurkan hobinya yang menulis seperti Ibu.
Setelah kepergian Ayahnya, Kaka tidak berani meminta uang lebih dari Ibu atau kakaknya yang juga bekerja. Ia merasa seharusnya memberikan uang sebagai laki-laki keluarga namun memang belum waktunya.
Maka dari itu, Kaka lebih sering menyimpan uang dari Ibu dan kakaknya sebagai uang darurat. Ia lebih sering makan dan main dengan uangnya sendiri.
2 notes · View notes
penaimaji · 2 years
Text
Pasangan itu Saling Berpengaruh
Sudah lewat satu tahun, ada pengaruh besar dari pasangan yang aku rasakan antara sebelum dan sesudah menikah, yaitu tidak terlalu reaktif
Di tempat kerja sebelumnya, aku mungkin terkesan kritis, vokal dan reaktif. Aku selalu memberi masukan dan saran, meski tujuanku baik, sering juga disalahpahami. Kalau bahasa suroboyoan nya, sek cilik wes ngelamak wkwk. Kalau kata teman dekatku, kadang2 argumenku ini terlalu to the point, sehingga membuat orang lain yang mendengar merasa terintimidasi
Bahkan kebiasaan di kampus dulu, aku terlalu berani untuk meminta hak/keadilan, tanpa melihat siapa yang sedang aku hadapi. Sempat juga cekcok dengan pegawai perpustakaan yang memblokir kartu tanda mahasiswaku selama satu semester terakhir saat proses skripsi, karena aku ketahuan membawa KTM teman ketika di perpustakaan
Jujur saja, aku tidak tahu menahu soal KTM yang ternyata tidak boleh dipinjam orang lain. Karena selama ini tidak ada peraturan hitam di atas putih. Aku bahkan sudah tamat membaca tatib dan katalog kampus
Saat itu, aku meminta bukti mana yang merupakan peraturan secara tertulis pada petugas perpustakaan. Saat itu, petugas yang bersangkutan tidak bisa menjawab, ia hanya bilang kalau peraturan sudah sering diumumkan di speaker setiap pagi
Tapi aku mengatakan, tidak semua mahasiswa datang ke perpustakaan pagi-pagi, bagaimana bisa tahu peraturannya? Aku dibilang minim literasi, padahal di buku pedoman kampus juga tidak ada peraturan tersebut. Rasanya kesal. Kalau tidak sedang skripsi, mungkin bukan jadi masalah buatku. Namun, saat itu aku sedang menjalani masa hectic skripsi
Setelah kejadian tersebut, kulihat terpampang di mading depan perpustakaan tertulis peraturan-peraturan yang sudah dilengkapi kop surat, cap dan tanda tangan kepala. Aku tersenyum kecil dan bergumam, ternyata berguna juga aku protes kemarin wkwk
Ada banyak cerita, yang mungkin menurut orang lain aku terlalu berani. Namun semenjak menikah, rasanya lebih berhati-hati. Tidak mudah angkat suara, atau berkomentar
Beberapa hari yang lalu, aku kesal ketika antri di RSUD; yang merupakan satu-satunya rumah sakit di daerah tempat tinggalku. Suami sudah mengambil urutan awal, tapi tidak dipanggil di poli, sampai tersisa tiga pasien
Aku yang sudah dongkol rasanya ingin marah, karena sebelumnya suamiku sudah kusuruh bertanya ke petugas poli anak, kenapa nama anakku ini belum dipanggil. Katanya disuruh sabar wkwkwk hash, mana gak jelas juga antriannya. Asli, buruk banget pelayanannya sekelas RSUD. Aku sudah bersiap-siap mencari kontak pengaduan pelayanan RS ini
Kaya uda nggak bisa berkata-kata lagi. Sesak rasanya lihat anakku yang sudah lemas, hampir kejang saat itu. Ternyata memang ada miss komunikasi dari pihak administrasi ke poli. Alasannya gak logis dan aneh. Dengan enaknya kaya gitu, rasanya pengen memaki-maki, masa gak ada sistem sih disitu? Gak ada bedanya juga antara pasien bpjs sama umum
Aku sampai nangis, bukan sedih, tapi marah buanget, sampai suamiku berusaha menenangkanku
Sampai rumah, aku jadi heran sama diri sendiri, kenapa aku nggak bisa bersuara saat itu? Wkwkwkwk
Bisa habis petugas di ruangan poli itu kalau aku sudah bersuara, tapi sekali lagi, aku benar-benar menimbang baik tidaknya, untuk angkat bicara di tempat umum
Kini, jtustru sebaliknya dengan suamiku yang people pleaser dan banyak ga enakannya sama orang lain. Aku membuat dia berani berkata tidak; membatasi apa yang tidak sesuai dengan kesanggupan dia, juga berani menyampaikan pendapat dan bersuara
Aku yakin dia tentu lebih tertata rapi bahasanya, karena memang bawaan dia yang calm. Sampai dia pernah dipuji dengan kepala kantor provinsi, kalau public speaking dia sudah sangat bagus. Gak kaya aku🤣
Aku pikir, yang namanya jodoh tentu akan selalu tarik-menarik; saling mengisi; saling menyeimbangkan. Semoga kita semua bersyukur, bahwa pasangan kita memang bagian dari rezeki kita. Tiada manusia tanpa cela, tinggal kita aja bagaimana banyak-banyak melihat kelebihannya, dan berusaha memaklumi kekurangannya, saling bekerjasama, menyelaraskan dalam satu titik menuju jalan yang diridhoi-Nya
Buntok, 2 November 2022 | Pena Imaji
78 notes · View notes
mayantimay · 11 months
Text
Di Antara Keramaian
Jadi waktu tgl 8 Oktober 2023, sudah sekitar 2 pekan yang lalu, di sore hari aku merasa sesak. Sesaknya karena marah gegara waktu pagi aku ada cekcok sama mama dan papa. Dan marahnya itu kebawa sampai sore. Pas sorenya, saat mama dan papa pulang aku ingin keluar dari rumah. Rasanya sangat sesak, pengen teriak tapi kalau teriak di rumah nanti masalahnya tambah runyam.
Akhirnya setelah masak nasi, aku buru-buru makan lalu mandi. Aku langsung buat rencana buat lihat sunset, tapi aku terlambat siap-siap. Jadinya, setelah mandi, aku buru-buru siapin mukenah, air putih, dan novel sambil lihat di jendela kalau matahari perlahan-lahan tenggelam di ufuk barat.
Setelah mandi, aku langsung minta STNK dan ditanyain sama papa dan mama mau kemana. Aku jawab aja mau sholat di mesjid CPI karena di rumah panas. Dan saat itu, memang cuaca juga lagi panas-panasnya. Syukurnya, aku dizinkan buat keluar.
"Aelah, dasar jadiin cuaca kambing hitam padahal lagi mau menghindar dan mau kabur dari rumah aja kamu." Ucapku pada diri sendiri.
Pas di jalan, aku sempat melamun sebentar, teriak sebentar dan akhirnya nangis. Aku menangisi diriku sendiri kenapa sering menyimpan dendam, padahal tau itu nggak baik buat diri sendiri dan orang lain. Aku menangisi skripsiku yang belum kelar-kelar.
Aku keliling dulu dan masih di sekitar CPI sebelum sampai ke mesjid. Saat aku tiba di parkiran mesjid, sempat poto-poto dulu sebelum pergi wudhu. Setelah sholat magrib, aku lama merenung di pelataran mesjid, memperhatikan wisatawan lokal yang datang bersama keluarga mereka.
Karena merasa bosan kalau duduk di pelataran mesjid saja, jadinya aku ke lego-lego. Mau beli yotta tapi antrian banyak jadinya malas buat ngantri. Saat jalan di Lego-lego, aku hampir nabrak ular karena terlalu serius nunduk main hp wkwkwkwk
Nah, aku dapatlah tempat buat pewe dan melakukan ritual merenung. Di bawah cahaya lampu, segarnya permen frozz yang meleleh, aku ada di kesendirianku di antara keramaian. Sesekali aku membaca novel yang kubawa dan mengamati keramaian yang ada.
Lucunya, pas lagi serius-seriusnya ngamatin bapak sama anak yang harmonis banget yang buat aku inget masa kecilku sama bapak, tiba-tiba ada celutukan "galau kamma" dari bapak-bapak muda yang duduk sama keluarga kecilnya yang nggak jauh dari aku sambil lihat ke arahku. Yang artinya kurang lebih "galau sekali". Ya aku cuma senyum tipis aja menanggapi celutukan tersebut.
Nggak bisa gitu ya, biarkan aku menikmati kesendirianku, merenungi apa yang terjadi, atau biarkan aku menikmati hal-hal di sekitarku (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)
Aku sering kok jalan sendirian melihat ramainya kota, ke perpustakaan sendirian, atau makan sendirian. Walaupun kadang-kadang ngenes dikit rasanya wkwkwk, tapi serius aku menikmati hal ini. Ya, kadang-kadang diri sendiri butuh me time.
Setelah perasaanku agak baikan, aku baru pulang setelah sholat Isya.
Tumblr media Tumblr media
9 notes · View notes
bantennewscoid-blog · 9 months
Text
Seorang Pria Terluka Parah Diduga Cekcok Rebutan Lapak di Pasar Rau Kota Serang
SERANG- Seorang pria diduga jadi korban percekcokan di Pasar Rau, Kota Serang akibat rebutan lapak jualan. Dalam video yang beredar terlihat seorang pria bersimbah darah. Berdasarkan keterangan dari perekam video itu juga diduga korban merupakan warga Taktakan. “Ini (katanya) orang (pedagang) cue nih. Tolong bagi keluarganya siapa saja harap dijemput di Pasar Rau,” kata si perekam video, Senin…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
herricahyadi · 4 months
Note
Assalamuaikum Kak. Sy pny teman yang Udah temenan lama bgt Dr Tahun 2014. Tapi, belakangan kita sering ada cekcok. Dan dia sekarang ngeblokir sy.
Wa'alaikumsalam wr wb.
Kalau "teman" lalu "sering cekcok" itu karena apa biasanya? Kalau sekadar teman, tingkat toleransi kita harusnya di paling sederhana. Kalau beda, ya sudah, itu hak dia. Beda pilihan politik, misalnya, kan hal yang wajar tidak perlu sampai bermusuhan. Atau soal perdebatan apakah Jennie lebih baik ketimbang Lisa? Perkara operasi plastik orang lain sampai berantem kadang tidak masuk akal.
Tapi memang akan ada situasi di mana ketidakmasukakalan ini terjadi. Dan kita harus siap menghadapinya. Blokir, misalnya, juga hal sederhana. Memang ada fasilitas itu dan hak setiap orang untuk melakukannya. Tapi ingat, kita juga punya hak untuk melupakan dan mencari teman baru. Kalau kamu generasi Z, beruntunglah karena ada 74.93 juta jiwa yang seumuran atau 27.94% dari total populasi Indonesia. Sangat tidak sulit menemukan teman baru. Cari di Bumble, Twitter, Instagram, komunitas atau kegiatan sosial. Banyak kok mereka yang menunggu untuk kita temukan. Malah bisa jadi, mereka juga sedang mencari kita.
Teman itu jangan hanya diukur menggunakan "waktu". Tapi, utamakan gunakan ukuran "kualitas". Yang puluhan tahun berteman, juga bisa merasakan kekeringan tenggang rasa. Bahkan, untuk membalas chat kita saja mereka masih menganggap remeh. Padahal sudah puluhan tahun kenal.
5 notes · View notes
rajaluis · 5 months
Photo
Tumblr media
(Viral Cekcok Sopir Vs Disabilitas di Kampung Rambutan)
2 notes · View notes
actaestfabula13 · 1 year
Text
tiap kali saya kena sasaran, masih okelah kalau cuma 1-2 kali. lah ini? kalau kalian cekcok, udah keseringan bawa-bawa nama saya, sibuk mengkambinghitamkan saya.
ya udah bantai aja pake mulut pedas saya daripada didiemin terus nginjak.
kadang orang-orang begitu perlu diingatkan kalau saya nggak seremeh itu. biar mikir, lain kali berenti bawa nama saya perihal permasalahan kalian.
7 notes · View notes