Tumgik
#Pengetahuan
chillinaris · 1 month
Text
JANDA, PENYIHIR, KUCING, DAN SAINS
Tumblr media
Ada yang tahu kenapa Eropa abad 17-18 menggambarkan penyihir selalu bersama kucing? Ternyata ini karena masyarakat Eropa jaman itu buta ilmu pengetahuan.
Tumblr media
Jadi abad 17-18 di Eropa banyak orang tiba-tiba mati tanpa sebab. Di sebuah desa bisa beberapa orang mati dalam satu malam. Dan anehnya wanita-wanita yang tidak menikah atau janda, tidak pernah atau jarang sekali kena kematian mendadak tersebut.
Jadi bisa di sebuah desa ada seorang wanita yang tetangga sekelilingnya itu pada mati, tapi dia tidak kenapa-kenapa. Dan ini terjadi di banyak desa di sepenjuru Eropa. Wanita-wanita single atau janda cenderung aman dari kematian mendadak tersebut.
Tumblr media
Masyarakat yang ketakutan menuduh wanita-wanita tersebut adalah penyhir yang mengguna-guna desa mereka. Dan cara agar kutukan tersebut hilang adalah dengan membakar para penyihir tersebut.
Tumblr media
Belakangan diketahui kalau kematian mendadak itu dikarenakan kutu atau penyakit yang dibawa oleh tikus. Mungkin penyakit pes kali ya? Jaman itu memang wabah tikus lagi melanda seluruh Eropa.
Dan wanita-wanita single atau janda jaman itu rata-rata memelihara kucing untuk menemani mereka agar tidak kesepian. Akibatnya apa? Tikus-tikus pembawa penyakit itu tidak berkeliaran di rumah mereka dan mereka terselamatkan dari kematian.
Tumblr media
Makanya gambar-gambar penyihir dari abad 17-18 Eropa rata-rata digambarkan dengan apa? Yes, digambarkan bersama kucing.
Itulah, ketika ilmu pengetahuan tidak hadir maka permainan saling menyalahkanpun dimulai.
The End.
3 notes · View notes
sazzadiyatan · 2 years
Text
Mengagumi Ilmuwan Ilmuwan Islam di Era kegemilangan Peradaban
Kalau kita denger sirah sahabiyah dan tabiin tentu kita mengetahui bahwasanya Islam pernah menjadi gerbang utama pintu peradaban dunia dan menjadi kiblat perkembangan Ilmu pengetahuan seluruh dunia kala itu.
Ada Abbas ibnu Firnas yang menciptakan prototipe pesawat pertama yg terimspirasi dari surat Al mulk ayat 19, Ibnu Sina bapak kedokteran modern yg dikenal dengan Avicenna di peradaban Barat dengan kecerdasan beliau mampu menyelesaikan hafalan Al-Qur'annya di usia 10 tahun.
Lain lagi dengan Ibnu Nafis seorang ilmuwan Islam sang penemu pengetahuan peredaran darah dari tubuh manusia yg juga seorang pakar ilmu hadist dan tak lupa juga seorang penghafal Al-Qur'an. Senada dengan yang lainya Jabir Ibnu Hayyan seorang kimiawan yang namanya masyhur di Barat dengan Geber menemukan unsur besi hingga atom terkecilnya sebakda mengaji surat Al Hadid.
Lalu Kenapa??
Coba deh diperhatikan secara jelas perjalanan beliau beliau mengembangkan ilmu pengetahuan semuanya bersumber dari Al-Qur'an, melalui proses awal pendidikan dengan menghafalnya dan mengkajinya. Ma shaa Allah sekali bukan pedoman kita semua.
Impian masa depan
Meski aku bukan seorang penghafal Al-Quran, aku ingin sekali nantinya memiliki generasi generasi seperti ilmuwan ilmuwan tersebut. Mempelajari dan menekuni al Quran di awal masa pertumbuhannya lalu akan ku bebaskan untuk memilih keilmuan yang dia suka.
Dewasa inipun aku selalu kagum dengan sosok sosok ahli Qur'an, penghafal Al Quran dan juga seorang yang menggeluti ilmu pengetahuan. Sosok seperti Prof Agus Purwanto penulis buku ayat ayat semesta dan juga seorang Profesor Fisika, Muzammil Hasballah seorang hafidz Quran sekaligus arsitektur dan di era modern saat ini banyak terlahir sosok sosok seperti beliau.
Bukankah tak apa jika mencita citakan melahirkan generasi generasi yang sadar bahwa Agama tidak akan menjauhkan manusia dari Ilmu pengetahuan bahkan sebaliknya Al Quran merupakan sebuah kunci untuk membuka rahasia rahasia di Alam semesta.
Meski aku bukan bagian dari tokoh tokoh tersebut boleh bukan memiliki keinginan dan kekaguman akan sosok sosok seperti diatas? Tentu dengan tak kenal lelah memperdalam kajian terkait Al Quran setidaknya mengetahui bahwa sedasyat itu firman firman Allah, yang nantinya jika Allah takdirkan untuk memiliki keturunan akan keceritakan hal hal tersebut kepada mereka
Semoga ikhtiarku meski aku belum sebaik sosok sosok diatas, diijabah oleh Allah dengan menghadirkan rekan dengan pemahaman yang sama.
Jadi boleh bukan aku sekedar mengagumi?
Gresik, 22 Januari 2023 saat menunggu fajar terbit
51 notes · View notes
segudangpikiran · 5 months
Text
Ilmu pengetahuan tidak ada gunanya, kecuali digabungkan dengan aksi.
4 notes · View notes
guratpena · 1 year
Text
memisahkan
mungkin bukan perbedaan yang memisahkan manusia, namun cara pandangnya. seharusnya manusia sadar bahwa tidak ada manusia yang benar-benar sama.
mungkin bukan perbedaan yang memisahkan manusia, namun kesombongannya. seharusnya manusia sadar bahwa tingkatan hanyalah kesalahan manusia mendefinisikan karunia.
mungkin bukan perbedaan yang memisahkan manusia, namun pengetahuannya. seharusnya manusia sadar bahwa hidup hanyalah kesempatan.
aku merasa semakin menjauh dari manusia.
7 notes · View notes
lamuide · 7 months
Text
Kerangupan dan Kepaganan Epistemologi
Bermula dari Rasa Kagum
Menurut Plato, filsafat dan pengetahuan dimulai dengan rasa kagum.[1] Ungkapan lain dari itu adalah rasa heran atau mungkin rasa terkesima. Rasa kagum bukan rasa ingin tahu. Rasa kagum jauh lebih dahulu daripada rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu lebih berarti misalnya seseorang melihat sebuah perangkat canggih lalu penasaran bagaimana perangkat tersebut bekerja. Rasa ingin tahu tidak pada semua orang ada. Ia hanya ada pada orang yang sebelumnya sudah memiliki pengetahuan yang hendak melanjutkan pengetahuannya. Rasa kagum dimiliki oleh semua orang dan biasanya terhadap hal-hal yang tampak sederhana. Rasa kagum membuat yang sederhana itu menjadi mengagumkan dan tidak sesederhana penampakannya.
Rasa kagum lalu memberikan semacam rasa tahu terhadap sesuatu. Setelah rasa tahu itulah muncul rasa ingin tahu. Jadi, rasa ingin tahu tidak terjadi karena seseorang sama sekali tidak tahu, justru karena ada pengetahuan awal yang memicu rasa ingin tahu karena tidak mungkin rasa ingin tahu muncul jika sama sekali tidak ada rasa tahu sebelumnya. Misalnya, tidak akan ada rasa ingin tahu seseorang terhadap Gunung Merapi jika tidak pernah tahu tentang Gunung Merapi, paling tidak lewat mendengarnya, melihatnya dalam gambar, dan lain-lain.
Rasa tahu adalah semacam “pengetahuan umum setiap orantg” tetang suatu hal; sedangkan rasa ingin tahu adalah menganggap diri tidak “setahu setiap orang” sehingga seakan-akan orang yang memiliki rasa ingin tahu merasa tidak mengetahui apa-apa tentang hal tersebut atau menganggap pengetahuannya selama ini tidak lengkap atau bahkan tidak benar sama sekali. Rasa kagum menggerakkan rasa ingin tahu tersebut untuk berhadapan dengan suatu hal yang di satu sisi menyembulkan diri untuk diketahui tetapi di sisi lain menyembunyikan dirinya untuk diketahui lebih lanjut.
Rasa ingin tahu bisa saja bernilai saintifik dan bisa pula filosofis. Jika bernilai saintifik, maka rasa ingin tahu merupakan usaha untuk menemukan seperangkat jawaban yang dirangkai menjadi rumusan-rumusan tertentu. Adapun jika bernilai filosofis, maka rasa ingin tahu membawa masuk kepada suatu hal sebagai kesadaran baru terhadap hal tersebut, kesadaran yang keluar dari “pengetahuan umum setiap orang” tanpa kehilangan rasa kagum terhadap hal itu. Bedanya, rasa ingin tahu saintifik menghilangkan rasa kagum dan rasa ingin tahu filosofis mempertahankan rasa kagum.
Dari Rasa Kagum ke Epistemologi
Pengetahuan tentang sesuatu terdiri dari dua hal, yaitu pengetahuan itu sendiri dan sesuatu itu sendiri. Keduanya tidak sama dan tidak terpisahkan. Sesuatu dibicarakan lewat pengetahuan terhadapnya, namun pembicaraan tidak hanya tentang sesuatu tersebut tetapi juga tentang pengetahuan tentang sesuatu itu. Pembicaraan tentang pengetahuan tentang sesuatu itulah yang disebut epistemologi.
Rasa kagum terhadap sesuatu memang melahirkan pengetahuan tentang sesuatu itu sendiri tetapi filsafat tidak hanya berbicara tentang sesuatu itu sendiri tetapi juga tentang pengetahuan terhadap pengetahuan terhadap sesuatu tersebut. Dalam hal itu juga ada rasa kagum tersendiri sehingga melahirkan berbagai macam petanyaan seperti: bagaimana manusia bisa mengetahui? Bagaimana manusia bisa mempertanyakan sesuatu? Mungkinkah pengetahuan bisa disebut benar? Bagaimana jika ternyata pengetahuan tidak sama dengan kenyataan? Apakah pengetahuan bersifat universal dan absolut atau temporal dan lokalitas? Bisakah sesuatu diketahui hingga hakikatnya atau hanya sampai pada penampakannya? Apakah ada batas-batas bagi pengetahuan? Jadi, epistemologi tidak hanya memahami bagaiman sebuah pengetahuan bisa hadir tetapi juga bisa sampai kepada memferivikasi mana pengetahuan yang benar dan mana yang tidak benar hingga menghilangkan keraguan terhadap pengetahuan.
Epistemologi itu sendiri telah mengandaikan bahwa ada pengetahuan yang benar tentang sesuatu hal, meskipun juga mengandaikan ada pengetahuan yang keliru. Namun ada sebuah warna di dalam epistemologi yang lebih mengedepankan pengetahuan yang keliru daripada yang benar dan sampai kepada kesimpulan bahwa pengetahuan pastilah tidak pernah benar atau paling tidak tidak mampu sampai kepada pengetahuan yang sejati. Sebutlah itu sebagai skeptisisme.
Sebagaiman telah disebutkan sebelumnya bahwa asal dari pengetahuan rasa kagum yang berubah menjadi rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu sesungguhnya adalah pengakuan terhadap adanya ketidaktahuan dan juga keraguan terhadap pengetahuan yang sebelumnya sudah ada atau diketahui oleh semua orang. Pada hal itu, skeptisisme memiliki tempatnya. Memang, pengetahuan selalu menempel dengan keraguan. Setiap pengetahuan memang harus dibenturkan dengan kenyataan untuk menguji validitasnya. Pengetahuan juga harus bersedia menerima kebenaran yang berbeda dengan dirinya dan mengakui jika akhirnya terbukti dia salah dan harus diganti dengan kebenaran lain.
Skeptisisme juga mengingatkan adanya keterbatasan manusia, termasuk keterbatasan pengetahuannya. Pengetahuan manusia yang senantiasa berkembang menjadi bukti bahwa pengetahuan manusia terbatas dan kerena itu, berkembang. Berkembang berarti pengetahuan manusia tidak terlepas dari konteks ruang dan waktu sehingga pengetahuan manusia sampai pada titik tertentu dan melangkah ke titik lain di waktu dan ruang yang berbeda di masa datang.
Skeptisisme mulai kehilangan tempat ketika tujuannya berakhir kepada segala sesuatu hingga kebenaran benar-benar tidak ada sehingga skeptisisme sendiri kehilangan pijakan kebenaran yang membuatnya menjadi tidak benar. Skeptisisme juga kehilangan tempat ketika meragukan segala landasan bagi berdirinya kebenaran karena itu berarti skeptisisme meragukan landasan bagi dirinya sendiri untuk menyatakan dirinya benar. Saat skeptisisme meragukan segala hal, paling tidak dia tidak sedang meragukan dirinya sendiri dan saat itulah dia tidak lagi skeptis.
Keberadaan manusia adalah keberadaan yang terbatas dan dari sanalah keraguan berasal. Keberadaan manusia hadir bersama ketiadaan. Saat manusia mengaku ada, maka saat itu pula muncul keraguan bahwa jangan-jangan dia tidak benar-benar ada dan kalaupun ada, maka mungkin ada dalam mimpi atau ada yang tidak sejati karena dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya. Keberadaan manusia yang dihantui oleh ketiadaan terbukti dengan peranan kematian, waktu, perpisahan, kesepian, kegagalan, pertentangan terhadap kehendak, dosa, keputusasaan, dan lain-lain.[2] Semua itu membuat manusia seperti berada di wilayah antara ada dan tiada.
Pada wilayah antara dan tiada sebagaimana disebutkan di atas itulah pengetahuan manusia hadir. Manusia menggantungkan beradanya pada pengetahuan yang tidak pernah henti dihantui oleh ketiadaan. Karena itula, keberadaan manusia tidak pernah selesai; selalu dalam masa pembentukan yang diancam oleh kehancuran. Eksistensi manusia selalu berada di dalam pertanyaan, pertanyaan terhadap eksistensinya yang justru merupakan pertanyaan yang diajukan oleh manusia sendiri. Setiap manusia mencapai sebuah pengetahuan, maka saat itu dia menemukan dirinya, namun sejak saat itu pula, pertanyaan datang menyergap dan menggugat pengetahuan yang telah dicapai, lalu semua berantakan. Namun, pengetahuan kembali datang setelah pertanyaan dan manusia kembali memenuhi dirinya. Jadi, pemenuhan diri manusia senantiasa terjadi sebagaimana kehancurannya juga tidak pernah henti terjadi.[]
[1] P. Hardono Hadi, Epistemologi: Filsafat Pengetahuan, Yogyakarta: Kanisius, 1994, hal. 16.
[2] P. Hardono Hadi, Epistemologi: Filsafat Pengetahuan, hal. 22.
Tumblr media
2 notes · View notes
alus-spirit1 · 1 year
Text
Program Pensiun PT Argha karya prima industry TBK
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Program training merupakan program yang diadakan agar keahlian, pengetahuan, keterampilan teknis, maupun efisiensi setiap karyawan dalam melaksanakan tugas dapat meningkat.
2 notes · View notes
raalfrzh · 2 years
Text
SURAH AL-QUR'AN YANG MEMILIKI ARTI KHUSUS.
Tumblr media
1. Al-Waqi'ah : dimudahkan rezekinya.
2. Ar-Rahman : mendapatkan syafaat di hari kiamat.
3. Al-Mulk : selamat dari siksa kubur.
4. Al-Hajj : agar cepat mendapat jodoh.
5. Yaasiin : mempermudah segala urusan.
6. Al-Kahfi : terhindar dari fitnah.
7. Al-Baqarah : mengusir 👻 terutama dari rumah.
8. Ad-Dhuha : terhindar dari lalai atau lupa.
9. Al-Ikhlas : dibangunkan rumah di surga (biasanya dibaca 10x sehari)
10. Al-Falaq dan An-Nas : surah perlindungan dari jin, sihir dan kejahatan manusia.
11. Al-Fatihah : obat dari segala kebaikan dan penyakit.
14 notes · View notes
moyabu · 2 years
Text
Check My Website
Https://www.moyabu.com Moyabu merupakan situs yang menyediakan media Informatif Terbaru Populer dan Terpercaya
2 notes · View notes
nidzomizzuddien · 2 years
Text
Karena Kita Tahu
Mengapa kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran dan perasaan was-was seringkali menghantui kita? Mengapa demikian?
Mungkinkah karena kita 'tahu'? Pengetahuan membuat kita menjadi berbeda, dengan seketika karenanya kita terbangun dan tersadar. Kita menjadi lebih banyak diam daripada bicara, itu karena kita tahu resikonya. Kita lebih banyak termenung dan menghabiskan banyak waktu untuk kesendirian, karena otak kita tak ingin berhenti berpikir.
Seperti menjaga rahasia. Kehidupan akan menjadi begitu sesak. Dan saat itu kita menyadari bahwa sejak awal seharusnya 'kita lebih baik tidak mengetahuinya'.
'Tahu' memang beresiko. Namun kita tak bisa memilih untuk tidak tahu. Sulit menjadi tidak tahu apa-apa sepanjang kita hidup menjadi manusia.
Apalagi kini informasi dibuka sedemikian lebar dan luas sebebas-bebasnya. Ketidak tahuan dan tahu pun sama-sama menjadi bahaya dalam satu waktu. Akibatnya lebih parah dari ledakan bom atom. Dunia seperti benang kusut, karena tahu dan ketidak tahun bercampur menjadi satu. Orang-orang pun tak dapat benar-benar mengetahui dirinya tahu atau tidak tahu atau tahu sebagian.
Tahu yang tidak menimbulkan rasa takut dan was was, lebih berbahaya dari sebilah belati di tangan seorang pembunuh.
.
.
@nidzomizzuddien
5 notes · View notes
dusewa · 2 years
Text
Meski Jaraknya Hanya 200 km saja dari Indonesia, Tapi Banyak Orang Tak Tahu Negara ini
Tumblr media
Negara yang satu ini bisa dibilang cukup unik. Meski jaraknya sangat dekat dengan Indonesia (kurang lebih hanya 200 km sebelah utara Indonesia) tapi tak banyak yang tahu keberadaanya.
Baca selengkapnya.
2 notes · View notes
abbasalharik · 2 years
Text
Maratib Al-Idrak
Paham tingkatan pengetahuan (maratib al idrak) itu ternyata penting buat kehidupan sehari-hari. Terkhusus di era kemajuan teknologi informasi saat ini.
Misalnya, kemaren ketika berangkat ke kampus, saya bilang ke orang yang kebetulan duduk di sebelah saya,
"Menurut aplikasi perkiraan cuaca, hari ini akan ada hujan badai".
Dia jawab,
"Halah...itu masih ihtimal (mungkin benar, mungkin salah)."
Sekilas perkataannya benar, tapi sebenarnya kurang tepat. Karena tidak semua Ihtimal itu satu tingkat dalam pengetahuan. Ihtimal ada 3 tingkat:
1- kemungkinan salahnya lebih besar (wahm)
2- Kemungkinan benarnya lebih besar (dzonn)
3- Kemungkinan salah dan benarnya seimbang (syak)
Dan perkiraan cuaca di aplikasi memiliki ihtimal: mungkin benar dan mungkin salah. Tapi kemungkinan benarnya lebih besar (dzonn).
Selain itu, kalau kita menganggap segala sesuatu adalah ihtimal dengan arti tak bisa dianggap kebenaran, maka hampir tak ada kebenaran yang bisa kita pegang di dunia ini. Segala sesuatu di dunia akan jadi relatif. Karena kebanyakan nilai-nilai, penelitian sains dan teori-teori pengetahuan punya ihtimal. Tapi, ihtimal nya berada di tingkat dzonn.
Contohya teori bumi bulat. Dulu kita sering dengar di medsos banyak teori yang membantah teori bumi bulat dan menegaskan bahwa bumi itu datar. Bagi orang yang menganggap pengetahuan/informasi itu satu tingkat semua, maka pasti cepat-cepat mengamini teori bumi datar dan membantah teori bumi bulat.
Kemudian, dengan mengetahui tingkatan pengetahuan kita bisa memilah argumen atau bantahan mana yang bisa diperhitungkan dan mana yang tidak. Misal, argumen eksistensi Tuhan. Sejak dulu sampai sekarang dua kubu: teis dan ateis terus saling lempar argumen yang mendukung keyakinan mereka masing-masing. Setiap argumen dibantah dengan argumen lain. Kita sebagai orang yang bertuhan (teis) kalau tak paham tingkatan pengetahuan, mungkin melihat perdebataan tak berujung itu membuat jiwa jadi penuh keraguan. Tapi, dengan mengetahui tingkatan pengetahuan, kita tahu mana argumen/bantahan yang lemah (marjuh) dan mana yang kuat (rajih). Adanya bantahan tak menjadikan sesuatu serta merta salah atau tak layak dianggap sebagai kebenaran.
Memahami tingkatan pengetahuan juga membantu kita bebas dari overthinking. Dalam sehari infomasi yang kita terima bisa lebih dari puluhan. Bahkan berita yang mengisukan satu orang (misalnya) bisa lebih dari hitungan jari dengan berbagai versinya. Tanpa tahu tingkatan ini kita pasti sudah dibuat bingung harus menerima atau menanggapi berita yang mana. Oleh karena itu, memahami maratib al idrak penting bagi kita yang hidup di zaman modern ini.
Kairo, 26 Oktober 2022
5 notes · View notes
arundayare · 12 days
Video
youtube
🔴 Kuis Pengetahuan Tentang Nabi Luth - part 3
0 notes
herijaya · 2 months
Text
skck adalah
0 notes
arrasidrosalina · 2 months
Text
Strategi Memaksimalkan Hasil Jasa Studi Kelayakan Untuk Bisnis Anda
Tumblr media
Studi kelayakan adalah fondasi penting untuk memulai proyek atau investasi bisnis yang sukses. Dengan menggunakan jasa studi kelayakan yang tepat, Anda dapat memperoleh wawasan berharga yang akan membantu dalam pengambilan keputusan yang strategis. Namun, untuk memaksimalkan hasil dari jasa ini, Anda perlu menerapkan beberapa strategi yang efektif. Artikel ini membahas langkah-langkah penting untuk memaksimalkan manfaat dari jasa studi kelayakan bagi bisnis Anda.
1. Pilih Jasa Konsultan yang Tepat
Memilih konsultan atau firma yang tepat untuk studi kelayakan adalah langkah pertama yang krusial. Pertimbangkan hal-hal berikut:
Pengalaman dan Reputasi: Pilih konsultan dengan rekam jejak yang solid dan pengalaman relevan di industri Anda.
Keahlian Spesifik: Pastikan mereka memiliki keahlian dalam area yang sesuai dengan proyek Anda, seperti teknologi, finansial, atau hukum.
Pendekatan Terintegrasi: Konsultan yang baik akan menawarkan pendekatan yang komprehensif, mencakup semua aspek studi kelayakan dari teknis hingga ekonomi.
2. Definisikan Tujuan dan Ruang Lingkup Proyek dengan Jelas
Sebelum memulai studi kelayakan, pastikan Anda mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup proyek secara jelas:
Tujuan Proyek: Jelaskan dengan rinci apa yang ingin dicapai dari proyek tersebut.
Kriteria Kelayakan: Tentukan kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek, seperti ROI, biaya, atau dampak operasional.
3. Sediakan Data dan Informasi yang Akurat
Hasil studi kelayakan yang berkualitas sangat bergantung pada data dan informasi yang disediakan:
Data Keuangan: Berikan data keuangan yang akurat dan terkini, termasuk proyeksi pendapatan dan biaya.
Informasi Pasar: Sediakan informasi pasar yang relevan, seperti analisis pesaing, tren industri, dan kebutuhan pelanggan.
Dokumen Teknis: Pastikan dokumen teknis yang diperlukan, seperti spesifikasi produk atau rencana implementasi, tersedia dan lengkap.
4. Kolaborasi dan Komunikasi yang Efektif
Kolaborasi yang baik antara tim internal Anda dan Jasa Studi Kelayakan sangat penting:
Keterlibatan Tim: Libatkan anggota tim yang relevan dalam proses studi kelayakan untuk memberikan wawasan dan feedback.
Rapat Berkala: Adakan pertemuan berkala dengan konsultan untuk memantau kemajuan dan menyesuaikan pendekatan jika diperlukan.
Transparansi: Pastikan adanya transparansi dalam komunikasi untuk menghindari miskomunikasi dan kesalahan.
5. Tinjau dan Evaluasi Laporan dengan Cermat
Setelah laporan studi kelayakan diterima, lakukan tinjauan yang mendetail:
Verifikasi Temuan: Verifikasi data dan analisis yang disajikan dalam laporan untuk memastikan akurasi dan relevansi.
Analisis Risiko: Tinjau analisis risiko yang diidentifikasi dan strategi mitigasi yang disarankan.
Rekomendasi Tindakan: Evaluasi rekomendasi yang diberikan dan pertimbangkan implikasinya terhadap strategi dan keputusan bisnis Anda.
6. Gunakan Hasil untuk Pengambilan Keputusan Strategis
Gunakan hasil studi kelayakan sebagai dasar untuk membuat keputusan strategis:
Perencanaan Proyek: Integrasikan temuan dari studi kelayakan dalam rencana proyek dan anggaran.
Penyusunan Strategi: Sesuaikan strategi bisnis Anda berdasarkan rekomendasi dan analisis yang disediakan.
Evaluasi Berkelanjutan: Pertimbangkan untuk melakukan evaluasi berkelanjutan untuk memantau perkembangan dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.
Kesimpulan
Memaksimalkan hasil dari Jasa Pembuatan Studi Kelayakan memerlukan pendekatan yang terencana dan kolaboratif. Dengan memilih konsultan yang tepat, mendefinisikan tujuan proyek dengan jelas, menyediakan data yang akurat, serta berkolaborasi secara efektif, Anda dapat memperoleh wawasan yang berharga untuk pengambilan keputusan strategis. Tinjau laporan dengan cermat dan gunakan hasilnya untuk merencanakan dan melaksanakan proyek dengan lebih efektif. Dengan strategi ini, Anda akan meningkatkan peluang keberhasilan dan meminimalkan risiko dalam bisnis Anda.
0 notes
lasealwin · 3 months
Text
Racun Orang Tua - Ujian Dari Ayah & Ibu
Informasi dan luasnya ujian kehidupan Ketika kami masih bocil, tidak memahami apa yang dimaksud dengan ujian. Hanya sebatas mengenal tes yang berlangsung di sekolah saja. Merasa bahwa ini hanya semacam uji nyali otak dan bukan otot. Yang mana biasanya diadakan saat ada eksistensi berlabel “guru.” Yang kami kenal di masa itu bahwa guru adalah guru, yang memang dasar panggilannya diejakan sebagai…
1 note · View note
bloggermyid-com · 3 months
Text
Pafi Fakfak, Organisasi Ahli Farmasi Berpengaruh Di Indonesia
Pafi Fakfak berperan penting dalam dunia farmasi Indonesia. Sebagai cabang dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), organisasi ini mendukung perkembangan para ahli farmasi di Fakfak, Papua Barat. Sejak didirikan, Pafi Fakfak fokus pada peningkatan kompetensi, pengembangan farmasi obat, dan promosi kesehatan masyarakat. Berbagai program pelatihan, seminar, dan klinik apotek keliling menjadi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes