#kecanduan
Explore tagged Tumblr posts
lilanathania · 1 year ago
Text
Filosofi Candy Crush
Anda tidak salah baca, tulisan ini akan mengulas berbagai macam kegalauan yang muncul di kepala saya ketika bermain Candy Crush. Permainan sederhana menggeser-geser permen ini telah sukses membuat saya banyak merenung.
Tumblr media
Lama tak login di permainan ini, baru-baru ini saya install ulang Candy Crush karena sedang banyak diet media sosial. Ketika mulai bermain lagi setelah bertahun-tahun, ternyata sudah terjadi banyak perubahan di dunia permen ini. Untuk mempermudah pembaca, saya akan pisahkan pemikiran saya dalam poin-poin berikut.
Kesenjangan sosial
Saat mulai relogin, saya sama sekali tidak mempunyai gold bar dan free items yang disediakan oleh Candy Crush. Ketika masuk ke level yang susah, saya harus mengulang lebih dari 10 kali untuk bisa melewatinya. Di saat yang sama, seorang teman yang sudah memiliki banyak 'persenjataan' bisa melewati level itu dengan begitu mudah.
Tumblr media
Saya jadi merasa, dalam game saja seakan ada kaum borjuis dan proletar. Jika kita tidak memiliki resources yang cukup, hidup akan menjadi susah. Terbersit juga tentang priviledge. Orang boleh bilang, "Kita kan sama-sama berjuang melewati level yang sama!" Tapi perjuangan yang dihadapi sangat berbeda karena saya sama sekali tak punya apa-apa dan dia punya berbagai macam kemudahan. Apakah itu bisa dikategorikan sebagai perjuangan yang sama?
2. Kapitalisme
Dalam dunia Candy Crush yang ceria, saya merasa masuk dalam lingkaran setan. Makin banyak bermain, makin banyak pula hadiah yang ditawarkan. Jika saya bermain lebih cepat dan menyelesaikan lebih banyak level, ada berbagai macam bonus yang bisa dikumpulkan; tentunya agar lebih efektif dan efisien untuk menyelesaikan lebih banyak level lagi. Tuntutan untuk terus bermain ini sangat kuat. Tanpa disadari, tiba-tiba sudah setengah jam lebih kita berkutat dengan permen-permen.
Makin parahnya lagi, dalam versi terbaru, terdapat opsi menonton iklan untuk mendapatkan extra move atau item bantuan lain. Saya merasa seperti masuk perangkap. Makin susah levelnya, makin banyak pula kesempatan mereka menawarkan ads pada pemain. Tentu pemain akan melakukan segala hal demi menyelesaikan level yang 'hampir' selesai.
Tumblr media
Sistem ini sangat cerdik, pemain merasa senang karena bisa melalui level dengan gratis, pengembang game juga bahagia karena mendapatkan uang dari ads. Win-win-solution bukan? Mungkin iya, tetapi saya merasa getir tiap kali menonton ads dan menjadi bagian dalam kapitalisme ini. Mereka makin kaya, pemain makin terjerat dalam lingkaran tiada akhir..
3. Kompetisi
Berbagai macam kompetisi diadakan, mulai dari yang periode tiga hari, seminggu, hingga tematik (Halloween, Natal, dan lain-lain). Kompetisi ini menjanjikan hadiah-hadiah yang menggiurkan dan memaksa kita berjuang mengalahkan lawan. Akhirnya, kita 'terpaksa' main lagi dan lagi demi mencapai target. Permainan ini bukan lagi untuk sekadar menghabiskan waktu luang, melainkan memaksa kita menggunakan seluruh waktu luang.
Tumblr media
Sistem kompetisi ini juga membuat kita selalu dikejar waktu. Jika tidak main sekarang, maka waktu akan habis. Begitu juga dengan daily freebies yang ditawarkan. Kombinasi maut ini benar-benar memaksa kita untuk selalu login setiap saat agar tidak kehilangan kesempatan mendapatkan reward maksimal.
4. Candu
Anda tahu rasanya kecanduan? Ketika setiap saat Anda memikirkan sesuatu? Bisa jadi ini rokok, makanan manis, media sosial, atau candy crush. Ada masa-masa tertentu di mana gim ini benar-benar menjadi candu. Mungkin ketika Anda mengejar goal tertentu, atau ketika life sebanyak lima jantung hati itu habis dan kita perlu menunggu 30 menit.
Bisa saja awalnya Anda sekadar iseng, install untuk menghabiskan waktu singkat ketika menunggu dokter, bosan, atau menemani jam makan siang. Namun, lama kelamaan Anda memilih main candy daripada mengobrol dengan teman, cuek saat acara keluarga, bahkan mengabaikan pacar untuk menyelesaikan misi. Sudahkah Anda menjadi pecandu?
Tumblr media
Jangan bilang Anda bisa tenang dan lega ketika sudah 'tamat' karena Candy Crush selalu meluncurkan level baru. Berdasarkan data hasil Googling, saat ini sudah ada 15.620 level. Anda yakin mau menuntaskan semuanya? Seumur hidup pun tak akan cukup untuk menuntaskan semua level tersebut!
5. Data
Awalnya, ide tulisan ini muncul karena iseng. Saya sebetulnya tak pernah ambil pusing dan berpikir terlalu jauh tentang gim yang saya mainkan. Namun, perjalanan menulis mempertemukan saya dengan data-data yang mengejutkan. Di tahun 2018, tiga gim keluaran King menduduki top 10 apps dengan pengguna terbanyak di dunia. Tiga gim tadi adalah Candy Crush, Candy Crush Soda Saga, dan Farm Heroes Saga. Memang saya tidak mempunyai data terbaru, tapi tabel dari sumber ini seharusnya cukup membuat kita tercengang. Percayakah Anda ternyata lebih banyak orang yang aktif bermain Candy Crush dibanding nonton YouTube dan mencari jodoh di Tinder??
Tumblr media
Lebih hebatnya lagi, sumber lain menyatakan bahwa rata-rata pengguna harian tiga gim tadi mencapai 20 juta. Saya ulangi, DUA PULUH JUTA dalam sehari. Sebagai gambaran, penduduk seluruh Jawa Timur sekitar 40 juta jiwa. Jadi bayangkan 1 dari 2 orang di seluruh Jawa Timur setiap hari bermain Candy Crush. Orang sebanyak itu hanya bermain menggeser-geser permen!
Menyedihkannya, sebuah artikel dari Majalah TIME melaporkan bahwa 32% pemain Candy Crush mengabaikan keluarga dan teman-temannya untuk main game, 30% mengaku kecanduan, 28% bermain ketika bekerja, dan 10% bahkan bertengkar dengan orang terdekatnya gegara terlalu lama bermain. Lagi-lagi, ini bukan data terbaru karena artikel dipublikasikan pada tahun 2013. Namun dengan semua fitur-fitur baru yang muncul, saya cukup yakin angka ini masih relevan untuk diperhatikan dengan seksama. Saya justru khawatir saat ini kondisinya lebih parah karena adanya tambahan berbagai elemen yang adiktif.
Tumblr media
Bagaimanapun juga, kita bicara tentang gim paling terkenal sepanjang masa di sistem Android. Dari data terbaru yang bisa saya temukan, keuntungan King mencapai 1,5 milyar USD di tahun 2018 atau sekitar 23,5 triliun rupiah. Sebuah angka yang sangat fantastis dari permainan 'sederhana' seperti Candy Crush.
***
Perjalanan penulisan artikel ini sungguh liar. Berawal dari unek-unek berlebihan Lila menjadi penemuan fakta-fakta yang cukup 'mengerikan' tentang Candy Crush. Jadi.. mau berteman di Candy Crush supaya bisa saling kirim life? 😂🍬
3 notes · View notes
bisakimia · 7 months ago
Text
Ini yang terjadi pada tubuh setelah berhenti merokok!
selama apapun Anda telah menjadi perokok, tubuh Anda bisa kembali bugar dan membersihkan diri dari zat kimia beracun yang didapatkan dari merokok. Yang kedua, setelah berhenti merokok, tubuh Anda akan merasakan banyak manfaat. Penasaran dengan apa yang terjadi dengan tubuh sejak Anda mulai berhenti merokok? maka Ini yang terjadi pada tubuh setelah berhenti merokok! Seperti dilansir oleh Daily���
0 notes
fancyluminarycycle · 2 years ago
Text
Mengapa game online membuat kecanduan?
Tumblr media
Game online dapat menyebabkan kecanduan karena mereka menawarkan kombinasi faktor-faktor yang merangsang otak dan emosi manusia. Beberapa alasan mengapa game online dapat menjadi candu termasuk:
Reward System: Banyak game online dirancang dengan sistem imbalan yang kuat. Pemain diberi hadiah, poin, atau item berharga setiap kali mereka mencapai tujuan atau level tertentu. Ini merangsang pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan sensasi kenikmatan dan kepuasan. Pemain merasa senang setiap kali mereka meraih pencapaian ini, sehingga mendorong mereka untuk terus bermain.
Komunitas dan Sosial: Game online seringkali memungkinkan pemain untuk terhubung dengan orang lain melalui permainan. Interaksi sosial ini dapat memberikan rasa kepemilikan dan identifikasi dengan kelompok tertentu, yang dapat meningkatkan keterikatan emosional dan motivasi untuk terus bermain.
Perkembangan Karakter: Banyak game online memiliki sistem pengembangan karakter yang kompleks. Pemain bisa menghabiskan waktu untuk membangun, mengasah, dan mengoptimalkan karakter mereka. Proses ini menawarkan perasaan prestasi dan kemajuan yang konstan, yang dapat menjadi faktor pendorong untuk terus bermain.
Escape dan Kehalusan: Game online seringkali menyediakan lingkungan maya yang menarik dan berbeda dari kehidupan nyata. Ini bisa menjadi bentuk pelarian dari stres, masalah, atau tuntutan sehari-hari. Orang cenderung merasa lebih nyaman dalam lingkungan virtual ini, yang mendorong mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalamnya.
Persaingan: Banyak game online menawarkan mode kompetitif yang memacu pemain untuk menjadi yang terbaik. Dorongan untuk bersaing dan mencapai peringkat tinggi dalam permainan dapat menjadi faktor yang mendorong seseorang untuk terus bermain.
Faktor Psikologis: Terdapat faktor psikologis tertentu, seperti rasa prestasi, keingintahuan, dan kepuasan visual, yang membuat game online menarik dan mengasyikkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami kecanduan terhadap game online. Kecanduan terjadi ketika seseorang tidak lagi dapat mengendalikan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bermain game, dan hal ini mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan sosial mereka. Jika Anda merasa memiliki masalah dengan kecanduan game online atau mengenal seseorang yang mengalaminya, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Terkait dengan dampak negatif dari kecanduan game online, berikut adalah beberapa konsekuensi yang dapat timbul:
Gangguan Kesehatan Mental: Kecanduan game online dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan isolasi sosial. Orang yang kecanduan seringkali cenderung mengabaikan tanggung jawab sehari-hari dan menghindari interaksi sosial di dunia nyata.
Gangguan Kesehatan Fisik: Bermain game online berjam-jam tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti gangguan tidur, obesitas, masalah mata, dan gangguan postur tubuh.
Pengabaian Tanggung Jawab: Kecanduan game online bisa mengganggu kewajiban dan tanggung jawab sehari-hari, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan interaksi keluarga. Ini dapat berdampak buruk pada kinerja akademik dan profesional seseorang.
Kerugian Sosial: Orang yang kecanduan game online mungkin menjadi lebih terisolasi secara sosial. Mereka mungkin lebih suka berinteraksi dengan teman-teman di dunia game daripada membangun hubungan di dunia nyata.
Masalah Keuangan: Beberapa game online memiliki model bisnis yang mengarah pada pembelian dalam-game menggunakan uang nyata. Orang yang kecanduan dapat menghabiskan banyak uang dalam game tanpa menyadari dampak finansial jangka panjang.
Pemisahan dari Aktivitas Lain: Kecanduan game online dapat menyebabkan seseorang mengabaikan hobi, kegiatan fisik, dan minat lain yang sebelumnya mereka nikmati.
Peningkatan Agresi: Beberapa penelitian telah mengaitkan bermain game online yang intens dengan peningkatan tingkat agresi, terutama jika permainan tersebut mengandung unsur kekerasan.
Kurangnya Kemampuan Penyesuaian: Kecanduan game online bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan perubahan dalam kehidupan nyata, seperti perubahan dalam lingkungan kerja, perguruan tinggi, atau hubungan pribadi.
Jika Anda merasa memiliki masalah dengan kecanduan game online, penting untuk mencari bantuan. Bicarakan dengan teman, keluarga, atau seorang profesional kesehatan mental yang dapat memberikan dukungan dan panduan untuk mengatasi masalah ini. Sama seperti kecanduan lainnya, mengakui masalah dan mencari bantuan adalah langkah pertama yang penting untuk pemulihan.
Baca juga : anime dan otaku
0 notes
haridiva · 2 years ago
Text
Kecanduan Video Gim
Kecanduan bermain video gim adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol diri untuk berhenti atau mengurangi frekuensi bermain video gim, meskipun menyadari dampak negatif yang ditimbulkan. Kecanduan ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, prestasi akademik atau pekerjaan, dan kualitas hidup secara umum. Photo by Jessica Lewis Creative on…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
aisndry · 1 year ago
Text
Hidup Sehat Tanpa Gula
Gula menimbulkan adiksi (kecanduan) bagi yang mengkonsumsinya. Hormon endorfin rasa efek kejut dari Gula seperti roller coaster yg bikin ketagihan, hal ini perlahan dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Dr. Zaidul Akbar pernah menyampaikan bahwa mengurangi konsumsi gula dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan menggantikannya dengan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Tumblr media
Adapun beberapa manfaat mengurangi konsumsi gula bagi tubuh, yaitu:
1. Mencegah Penuaan
Jika kadar gula dalam darah terlalu tinggi, maka akan membentuk efek domino molekuler yang disebut dengan glikasi. Kondisi ini berpotensi menghambat perbaikan kolagen pada kulit. Kolagen berfungsi untuk mengencangkan kulit, sehingga ketika mengurangi konsumsi gula maka dapat mencegah kerutan halus pada wajah.
2. Menghindari Penyakit Jantung
Salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung adalah tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri. Di mana, meningkatnya kadar kolesterol jahat tersebut dapat terjadi akibat konsumsi gula berlebih.
3. Menghilangkan Lemak di Perut
Faktor yang menyebabkan penumpukan lemak di perut adalah asupan tinggi gula, seperti soda manis dan makanan manis. Dengan membatasi konsumsi gula, secara tidak langsung dapat menghindari atau mencegah timbulnya penyakit-penyakit tersebut.
4. Meminimalisir Risiko Diabetes Tipe 2
Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat berdampak pada meningkatnya risiko diabetes tipe 2, yaitu kondisi kronis yang membuat tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin untuk memproses gula darah (glukosa). Diabetes tipe 2 ditandai dengan gejala-gejala seperti sering buang air kecil, sering haus, lelah, dan lapar. Jadi, batasi konsumsi gula jika ingin terhindar dari diabetes tipe 2. 
8 notes · View notes
gaulislam · 2 years ago
Text
Kapan Game Over?
gaulislam edisi 812/tahun ke-16 (25 Syawal 1444 H/ 15 Mei 2023) Banyak alasan mengapa remaja suka main game, termasuk game online. Bahkan ada yang sampe kecanduan. Ini parah, sih. Alasan paling umum mengapa mereka suka bermain game, adalah untuk hiburan dan bisa menghilangkan stres. Namun, pernah juga sih saya tanya langsung ke remaja yang doyan main game, “apa betul bermain game bisa…
Tumblr media
View On WordPress
2 notes · View notes
mikeyyou888 · 4 months ago
Text
Dampak Buruk Gadget pada Anak di Bawah Umur: Menjaga Keseimbangan antara Teknologi dan Perkembangan Anak
Tumblr media
Di era digital saat ini, keberadaan gadget atau perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, dan komputer sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi ini memudahkan banyak aspek kehidupan, termasuk bagi anak-anak yang hidup dalam dunia yang serba terkoneksi. Namun, meskipun gadget menawarkan berbagai manfaat, penggunaannya pada anak di bawah umur perlu mendapat perhatian serius, karena dapat memberikan dampak buruk terhadap perkembangan fisik, mental, dan sosial anak. Artikel ini akan membahas beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi akibat penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak di bawah umur.
Gangguan pada Perkembangan Fisik Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget berisiko mengalami gangguan fisik, terutama terkait dengan penglihatan, postur tubuh, dan pola tidur mereka. Salah satu dampak yang paling sering terjadi adalah penurunan kualitas penglihatan. Penggunaan gadget dalam waktu lama, apalagi dengan jarak pandang yang terlalu dekat, dapat menyebabkan kelelahan mata, mata kering, bahkan gangguan penglihatan seperti rabun jauh. Selain itu, duduk terlalu lama sambil menggunakan gadget dapat mempengaruhi postur tubuh anak. Mereka cenderung membungkuk atau tidak menjaga posisi tubuh yang benar, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan sakit punggung atau masalah pada tulang belakang. Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mengurangi waktu anak untuk bergerak dan bermain fisik, yang seharusnya penting untuk perkembangan motorik dan kesehatan tubuh mereka.
Gangguan pada Kualitas Tidur Salah satu dampak buruk gadget yang paling signifikan adalah gangguan tidur. Paparan layar gadget yang mengeluarkan cahaya biru dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Anak yang sering menggunakan gadget, terutama menjelang waktu tidur, akan lebih sulit untuk tidur dengan nyenyak dan memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan anak menjadi lebih mudah lelah, mudah marah, dan mengalami penurunan konsentrasi di sekolah. Tidur yang tidak cukup juga dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental anak, karena tubuh membutuhkan tidur yang cukup untuk proses pemulihan dan pertumbuhan.
Pengaruh Negatif terhadap Perkembangan Kognitif dan Emosional Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada perkembangan kognitif anak. Meskipun beberapa aplikasi edukatif dapat membantu anak belajar, terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar bisa mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain, yang sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka. Interaksi langsung dengan orang tua, teman sebaya, atau guru memberikan pengalaman belajar yang lebih baik dan mendalam dibandingkan dengan belajar melalui layar. Selain itu, paparan yang terus-menerus terhadap konten negatif, seperti kekerasan, bahasa kasar, atau perilaku buruk yang ada di media sosial atau video online, bisa mempengaruhi perkembangan emosional anak. Anak-anak yang terlalu terpapar konten semacam ini bisa menjadi lebih agresif, kurang empati, atau terpengaruh oleh norma sosial yang tidak sehat.
Penyalahgunaan Media Sosial dan Konten Tidak Sesuai Usia Salah satu masalah utama dalam penggunaan gadget pada anak-anak adalah akses tanpa batas ke media sosial atau konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Di dunia maya, anak-anak dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi yang tidak layak, termasuk konten kekerasan, pornografi, atau ideologi ekstrem yang bisa memengaruhi cara berpikir mereka. Selain itu, banyak anak yang merasa terdorong untuk mengikuti tren atau perilaku tertentu di media sosial, seperti mengikuti gaya hidup yang konsumtif atau mengejar popularitas secara berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan sosial atau ketergantungan pada pujian dan like dari orang lain, yang sangat tidak sehat bagi perkembangan mental anak.
Ketergantungan pada Gadget (Addiction) Salah satu dampak paling serius dari penggunaan gadget yang berlebihan adalah ketergantungan atau adiksi. Anak-anak, terutama yang masih di bawah umur, memiliki kemampuan kontrol diri yang terbatas, sehingga mereka lebih rentan terhadap ketergantungan pada perangkat elektronik. Mereka bisa merasa cemas, marah, atau gelisah ketika tidak bisa mengakses gadget atau bermain game online. Ketergantungan ini dapat mengganggu aktivitas lain yang lebih penting, seperti belajar, bermain di luar ruangan, berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman, serta menjalani rutinitas sehari-hari. Jika tidak ditangani dengan bijak, ketergantungan pada gadget dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dan membatasi kemampuan mereka untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sosial.
Gangguan Sosial dan Isolasi Meskipun gadget dapat mempermudah komunikasi, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi lebih tertutup dan terisolasi. Alih-alih berinteraksi langsung dengan teman-teman sebaya di dunia nyata, anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget mungkin lebih memilih berinteraksi di dunia maya. Hal ini bisa mengurangi keterampilan sosial mereka, seperti kemampuan berbicara di depan umum, menyelesaikan konflik, atau bekerja sama dalam tim. Akibatnya, anak-anak mungkin merasa kesulitan beradaptasi dalam lingkungan sosial nyata, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hubungan mereka dengan keluarga, teman, atau guru. Jika kebiasaan ini dibiarkan, bisa menumbuhkan rasa kesepian atau keterasingan di masa depan.
Solusi untuk Mengurangi Dampak Buruk Gadget pada Anak Untuk mengurangi dampak buruk gadget pada anak-anak, orang tua dan pengasuh harus terlibat aktif dalam membatasi waktu penggunaan gadget dan memastikan bahwa konten yang diakses anak sesuai dengan usia mereka. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
Batas Waktu Penggunaan Gadget: Tetapkan batas waktu yang jelas untuk penggunaan gadget setiap hari, dan pastikan ada waktu untuk aktivitas fisik, belajar, dan bermain tanpa gadget.
Kontrol Konten: Pastikan anak hanya mengakses konten yang sesuai dengan usia mereka. Gunakan aplikasi atau fitur kontrol orang tua untuk memblokir konten negatif atau berbahaya.
Ajarkan Penggunaan Gadget yang Sehat: Berikan pemahaman kepada anak tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia maya. Dorong mereka untuk berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga.
1 note · View note
manasukablog · 5 months ago
Text
Tips: Cara Mengurangi Kecanduan Ponsel
Di era digital saat ini, ponsel menjadi alat yang hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari berkomunikasi, bekerja, hingga hiburan, semuanya serba terhubung melalui ponsel. Namun, penggunaan ponsel yang berlebihan atau kecanduan ponsel dapat mengganggu keseimbangan hidup, mengurangi produktivitas, dan memengaruhi kesehatan mental serta fisik. Jika kamu merasa ponsel…
0 notes
bantennews · 1 year ago
Text
Cara Mencegah Anak Kecanduan Gadget
Di era digital, gadget menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang mereka. Berikut beberapa cara untuk mencegah anak kecanduan gadget: Jadilah contoh yang baik Anak belajar dari orangtua. Batasi penggunaan gadget sendiri saat di sekitar anak. Batasi dan awasi penggunaan gadget Tetapkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sm1618 · 1 year ago
Video
youtube
KOMPILASI VIDEO LUCU PRABOWO GIBRAN‼️NETIZEN NGEDITNYA TAK ADA AHLAK❓
0 notes
silver-queen · 2 years ago
Text
Cuma kesini karena lagi kena panic attack. Halo
1 note · View note
trainersurabaya · 2 years ago
Text
Group Therapy Stop Merokok
🚭 Lepas dari Kebiasaan Merokok! 🚭 Apakah Anda ingin berhenti merokok, tetapi kesulitan? Bergabunglah dengan Grup Terapi “Stop Merokok” kami sekarang! Di sini, Anda akan mendapatkan dukungan, motivasi, dan strategi untuk melepaskan kebiasaan merokok. ℹ️ Keuntungan Grup Terapi Kami:✅ Sesi terapi kelompok yang dipandu oleh ahli berlisensi.✅ Teman-teman sebaya yang juga berjuang melawan merokok.✅…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bebyarifien · 2 months ago
Text
Psychology experiment
Bayangkan sebuah hubungan yang awalnya intens, mendapat perhatian penuh, chatnya panjang, deeptalk tiap malam, anytime bisa telepon tanpa khawatir ngeganggu waktunya, dunia seperti slow motion mode on, kita dibuat sangat berharga, everything feels right.  Pada saat seperti itu, otak kita dibanjiri hormon kebahagiaan, yang memberi ekspektasi dan atensi yang tidak putus-putus.
Namun tiba-tiba timbul dopamin rush, ritmenya berubah, intensitas turun drastis, yang tadinya full batery jadi pindah ke mode hemat daya. Kita jadi yang lebih banyak nunggu, cari alasan untuk chat duluan, mulai overthinking, kemudian mulai gelisah “dia sibuk atau aku yang terlalu needy ya?”  atau “dulu dia gak gini, apa aku ada salah ya?”
Fase ini yang disebut chasing phase, kita mulai cari validasi yang dulu diberikan secara berlimpah, dan kini hanya sedikit dan semakin jarang.  Menurut BF Skiner ini yang disebut intermitten reinforcement, perhatian yang muncul tidak teratur, tak bisa ditebak yang membuat kita semakin penasaran.
Situasi ini seperti kita diberi misteri box yang saat dibuka, kadang dapat emas didalamnya, kadang kosong. Tapi justru karena tak bisa diprediksi, kita semakin addict untuk membuka setiap kotak tersebut. Lagi dan lagi, seperti ngasih umpan lumba-lumba, atau lebih tepat seperti sedang di-breadcrumbling, kita mengikuti remah-remah yang ditebarkan sedikit-sedikit.
Kita diberi atensi sedikit-sedikit dan itu bikin kita bertahan, berharap lebih, padahal itu bukan karena mereka care, tapi karena ingin mengendalikan kita dan yakin bahwa kita akan tetap tinggal tak akan pergi.  Dan ini bukan hanya perasaan saja, tapi secara neurologis, otak kita jadi kecanduan, setiap kali mereka memberi atensi, otak kita rilis dopamin lagi dan merasa this is our best moments we’ve  ever had.
Jadi saat mereka cuek, otak kita craving, kacau, seperti withdrawal otak dari efek napza. Kita dibuat kecanduan karena perlakuannya tersebut, sadar atau tak sadar.
Ada roller coaster emotional, mereka cuma ngasih remah-remah, tapi kita masih bisa bertahan. Yang jelas itu bukan hubungan yang baik, ini kinda manipulasi emosional. Mereka seperti sedang melakukan eksperimen psikologi kepada kita dengan sengaja, mereka yakin “kita gak akan marah jika digituin, atau dia mah solehah, gampang diredakan marahnya.”
Jadi saat harus menebak-nebak apakah dia peduli atau tidak, jawabannya kita pasti sudah tahu. Pertanyaannya sekarang adalah “masih mau terus-terusan membuka mistery box yang dia berikan, atau… sudah cukup jadi eksperimen psikologinya?”
74 notes · View notes
pepeksyntia · 1 month ago
Text
Aku rasa diriku sekarang telah KECANDUAN SEKS...🤤🤤💦💦💦
Find me!!!please...🤤🤤🤤
55 notes · View notes
fitryharahap · 2 months ago
Text
Untuk Kamu yang Menderita Tapi Sulit Pergi dan Mengira Itu Cinta
Jika hubungan yang seharusnya membawa kebahagiaan justru lebih banyak menyakitimu, mungkin itu bukan cinta, tapi trauma bonding.
Itu adalah kondisi di mana kamu (korban kekerasan) membentuk ikatan emosional yang kuat dengan pelaku, seringkali sebagai respons terhadap siklus kekerasan dan rekonsiliasi (pemulihan hubungan setelah bertengkar atau mengalami masalah) yang berulang.
Pasanganmu (pelaku) mungkin melakukan kekerasan fisik atau emosional, tetapi kemudian menunjukkan kebaikan atau kasih sayang, menciptakan harapan bagimu bahwa situasi akan membaik. Siklus ini membuatmu merasa bingung dan terperangkap dalam hubungan tersebut.
Patrick Carnes (1997) menggambarkan trauma bonding seperti kecanduan: semakin sering siklus ini terjadi, semakin sulit bagi korban untuk pergi.
Kalau kamu merasa hubunganmu seperti ini, bukan berarti ada yang salah denganmu. Pola ini memang dirancang untuk membuatmu tetap terikat, dan menyadarinya adalah langkah pertama untuk keluar.
Untuk memahami bagaimana pola ini bekerja, penting untuk melihat bagaimana trauma bonding terbentuk secara bertahap. Proses ini tidak terjadi dalam semalam, melainkan melalui beberapa tahapan yang membuat korban semakin terikat dengan pelaku. Berikut adalah tahapan yang umum terjadi:
Love Bombing: Di awal hubungan, dia mungkin membuatmu merasa seperti satu-satunya orang di dunia yang berarti baginya. Dia menghujanimu dengan cinta, perhatian yang berlebihan, dan kata-kata indah. Dia membuatmu merasa istimewa dan dicintai. Tapi seperti api kembang api, keindahannya cepat berlalu dan berganti dengan kegelapan.
Kepercayaan dan Ketergantungan: Setelah membangun kepercayaan, dia mulai menciptakan ketergantungan emosional, membuatmu merasa bahwa hanya dia yang dapat memenuhi kebutuhanmu.
Kritik Mulai Muncul: Dia mulai mengkritik dan merendahkanmu, merusak harga dirimu dan membuatmu meragukan diri sendiri.
Gaslighting: Dia memanipulasimu agar meragukan realitas dan persepsimu sendiri, membuatmu merasa bingung dan tidak berdaya.
Pengunduran Diri/Pasrah Terhadap Keadaan: Kamu berhenti membela diri atau menetapkan batasan, karena setiap kali melawan, justru berujung pada konflik atau kekerasan lebih lanjut. Kamu mulai menyerah dan menuruti tuntutannya dalam upaya menjaga hubungan tetap utuh. Kamu meyakini bahwa bertahan lebih baik daripada kehilangan, meskipun hubungan itu menyakitkan.
Kehilangan Diri Sendiri: Kamu kehilangan identitas dan batasan pribadi, seringkali mengisolasi diri karena kehilangan kepercayaan diri dan harga diri.
Kecanduan Emosional: Kamu terbiasa dengan pola konflik dan rekonsiliasi, menjadi mati rasa terhadap kekerasan yang dialami dan sulit untuk pergi.
Setelah memahami bagaimana trauma bonding terbentuk, penting untuk mengenali tanda-tandanya dalam hubunganmu. Berikut beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa hubunganmu didasarkan trauma bonding, bukan cinta yang sehat:
Ada siklus penyiksaan dan rekonsiliasi dengan pola seperti : Awalnya sangat baik (love bombing), lalu menyakitimu secara emosional atau fisik → kamu merasa hancur → dia meminta maaf dan bersikap sangat manis → kamu memaafkannya → siklus terulang.
Kamu selalu memaafkan perilaku buruknya, berulang kali. Dia sering menyakitimu secara emosional, bahkan mungkin secara fisik, tapi kamu tetap mencari alasan untuk membenarkannya. Kamu percaya bahwa dia akan berubah meskipun dia terus mengulangi pola yang sama. Itu bukan karena kamu lemah, tapi karena manipulasi ini memang bekerja dengan cara seperti itu.
Kamu merasa bergantung secara emosional, bahkan saat tahu hubungan itu toksik. Kamu merasa takut atau cemas membayangkan hidup tanpa dia. Bahkan ketika dia menyakitimu, kamu merasa lebih aman bersamanya dibandingkan saat sendirian.
Kamu mulai meragukan diri sendiri (Gaslighting). Dia sering mengatakan bahwa semua masalah adalah salahmu. Kamu mulai mempertanyakan ingatan, emosi, atau perasaanmu sendiri karena dia sering memanipulasimu.
Kamu Mengabaikan Kebutuhan dan Batasan Pribadimu. Kamu terus mengorbankan kebahagiaan dan kesehatan mentalmu demi mempertahankan hubungan. Kamu takut mengekspresikan perasaan sebenarnya karena khawatir membuat pasangan marah atau menjauh.
Kamu merasa seperti tidak bisa melepaskan diri atau mengakhiri hubungan, meskipun tahu itu tidak sehat. Kamu sering berpikir untuk meninggalkannya, tapi ada rasa takut atau kecanduan emosional yang membuatmu tetap bertahan. Kamu merasa tidak akan menemukan seseorang yang lebih baik atau tidak layak dicintai oleh orang lain.
Hubungan itu mengisolasimu—membuatmu terpisah atau menjauh dari orang lain. Kamu mulai menjauh dari keluarga, teman-teman, dan lingkungan sosial karena pasanganmu mengontrol siapa yang boleh ada dalam hidupmu. Kamu takut berbicara dengan orang lain tentang hubunganmu karena takut dihakimi atau takut pasanganmu marah.
Tulisan ini dibuat untuk membantumu mengenali hubungan yang sedang kamu jalani. Percayai perasaan dan intuisimu—jika kamu sering merasa tidak aman, tertekan, atau tidak dihargai, itu bukan hal sepele. Itu tanda serius. Kamu berhak mendapatkan dukungan. Mulailah dengan berbicara pada seseorang yang membuatmu merasa aman—entah teman, keluarga, atau seorang profesional.
Keluar dari trauma bonding memang butuh keberanian dan kesabaran. Setiap langkah kecil yang kamu ambil adalah kemenangan, adalah bukti kekuatanmu untuk mendapatkan kembali kehidupan yang lebih sehat dan tenang.
Catatan : Trauma bonding tidak hanya berasal dari trauma masa lalu atau masa kecil, tetapi juga bisa terbentuk dalam hubungan yang sedang berlangsung saat ini. Bahkan, seseorang bisa mengalami trauma bonding tanpa memiliki latar belakang trauma sebelumnya. Artinya, meskipun trauma masa lalu bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap trauma bonding, hubungan yang toksik saat ini pun bisa menciptakan trauma bonding.
43 notes · View notes
asqinajah · 1 year ago
Text
Uninstall Instagram (lagi), biar ingat kembali:
Al Qur'an itu obat, kawan hidup, juga hiburan terbaik. Entah dengan dibaca, didengar, dipelajari atau ditadaburi isinya. Ini yang utama.
Bahwa pikiran itu tergantung apa yang 'dimakan'. Kebanyakan liat media sosial -dalam kasusku Instagram-, maka bisa bikin aku cuma makan remah-remah yang kurang berkhasiat.
Makanan terbaik buat akal, adalah membaca buku. Nggak cuma bikin kenyang, tapi juga bikin akal bisa terus berjalan sebagaimana mestinya -sebab dikonsumsi dengan kesadaran, bukan semata kecanduan-.
Selain membaca, yuklah hidupkan diri dengan menulis juga. Rasanya, terlalu banyak bahan pikiran yang terkadang sayang bila dilewatkan begitu saja, tanpa direkam dan disimpan dengan tulisan. Pun, bisa jadi wasilah menata hati juga kan?
Dan masih banyak hal baik yang mungkin bisa aku dapatkan dengan satu langkah ini. Semoga istiqamah dan semakin produktif!
(20/02/24)
116 notes · View notes