#kecanduan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Filosofi Candy Crush
Anda tidak salah baca, tulisan ini akan mengulas berbagai macam kegalauan yang muncul di kepala saya ketika bermain Candy Crush. Permainan sederhana menggeser-geser permen ini telah sukses membuat saya banyak merenung.
Lama tak login di permainan ini, baru-baru ini saya install ulang Candy Crush karena sedang banyak diet media sosial. Ketika mulai bermain lagi setelah bertahun-tahun, ternyata sudah terjadi banyak perubahan di dunia permen ini. Untuk mempermudah pembaca, saya akan pisahkan pemikiran saya dalam poin-poin berikut.
Kesenjangan sosial
Saat mulai relogin, saya sama sekali tidak mempunyai gold bar dan free items yang disediakan oleh Candy Crush. Ketika masuk ke level yang susah, saya harus mengulang lebih dari 10 kali untuk bisa melewatinya. Di saat yang sama, seorang teman yang sudah memiliki banyak 'persenjataan' bisa melewati level itu dengan begitu mudah.
Saya jadi merasa, dalam game saja seakan ada kaum borjuis dan proletar. Jika kita tidak memiliki resources yang cukup, hidup akan menjadi susah. Terbersit juga tentang priviledge. Orang boleh bilang, "Kita kan sama-sama berjuang melewati level yang sama!" Tapi perjuangan yang dihadapi sangat berbeda karena saya sama sekali tak punya apa-apa dan dia punya berbagai macam kemudahan. Apakah itu bisa dikategorikan sebagai perjuangan yang sama?
2. Kapitalisme
Dalam dunia Candy Crush yang ceria, saya merasa masuk dalam lingkaran setan. Makin banyak bermain, makin banyak pula hadiah yang ditawarkan. Jika saya bermain lebih cepat dan menyelesaikan lebih banyak level, ada berbagai macam bonus yang bisa dikumpulkan; tentunya agar lebih efektif dan efisien untuk menyelesaikan lebih banyak level lagi. Tuntutan untuk terus bermain ini sangat kuat. Tanpa disadari, tiba-tiba sudah setengah jam lebih kita berkutat dengan permen-permen.
Makin parahnya lagi, dalam versi terbaru, terdapat opsi menonton iklan untuk mendapatkan extra move atau item bantuan lain. Saya merasa seperti masuk perangkap. Makin susah levelnya, makin banyak pula kesempatan mereka menawarkan ads pada pemain. Tentu pemain akan melakukan segala hal demi menyelesaikan level yang 'hampir' selesai.
Sistem ini sangat cerdik, pemain merasa senang karena bisa melalui level dengan gratis, pengembang game juga bahagia karena mendapatkan uang dari ads. Win-win-solution bukan? Mungkin iya, tetapi saya merasa getir tiap kali menonton ads dan menjadi bagian dalam kapitalisme ini. Mereka makin kaya, pemain makin terjerat dalam lingkaran tiada akhir..
3. Kompetisi
Berbagai macam kompetisi diadakan, mulai dari yang periode tiga hari, seminggu, hingga tematik (Halloween, Natal, dan lain-lain). Kompetisi ini menjanjikan hadiah-hadiah yang menggiurkan dan memaksa kita berjuang mengalahkan lawan. Akhirnya, kita 'terpaksa' main lagi dan lagi demi mencapai target. Permainan ini bukan lagi untuk sekadar menghabiskan waktu luang, melainkan memaksa kita menggunakan seluruh waktu luang.
Sistem kompetisi ini juga membuat kita selalu dikejar waktu. Jika tidak main sekarang, maka waktu akan habis. Begitu juga dengan daily freebies yang ditawarkan. Kombinasi maut ini benar-benar memaksa kita untuk selalu login setiap saat agar tidak kehilangan kesempatan mendapatkan reward maksimal.
4. Candu
Anda tahu rasanya kecanduan? Ketika setiap saat Anda memikirkan sesuatu? Bisa jadi ini rokok, makanan manis, media sosial, atau candy crush. Ada masa-masa tertentu di mana gim ini benar-benar menjadi candu. Mungkin ketika Anda mengejar goal tertentu, atau ketika life sebanyak lima jantung hati itu habis dan kita perlu menunggu 30 menit.
Bisa saja awalnya Anda sekadar iseng, install untuk menghabiskan waktu singkat ketika menunggu dokter, bosan, atau menemani jam makan siang. Namun, lama kelamaan Anda memilih main candy daripada mengobrol dengan teman, cuek saat acara keluarga, bahkan mengabaikan pacar untuk menyelesaikan misi. Sudahkah Anda menjadi pecandu?
Jangan bilang Anda bisa tenang dan lega ketika sudah 'tamat' karena Candy Crush selalu meluncurkan level baru. Berdasarkan data hasil Googling, saat ini sudah ada 15.620 level. Anda yakin mau menuntaskan semuanya? Seumur hidup pun tak akan cukup untuk menuntaskan semua level tersebut!
5. Data
Awalnya, ide tulisan ini muncul karena iseng. Saya sebetulnya tak pernah ambil pusing dan berpikir terlalu jauh tentang gim yang saya mainkan. Namun, perjalanan menulis mempertemukan saya dengan data-data yang mengejutkan. Di tahun 2018, tiga gim keluaran King menduduki top 10 apps dengan pengguna terbanyak di dunia. Tiga gim tadi adalah Candy Crush, Candy Crush Soda Saga, dan Farm Heroes Saga. Memang saya tidak mempunyai data terbaru, tapi tabel dari sumber ini seharusnya cukup membuat kita tercengang. Percayakah Anda ternyata lebih banyak orang yang aktif bermain Candy Crush dibanding nonton YouTube dan mencari jodoh di Tinder??
Lebih hebatnya lagi, sumber lain menyatakan bahwa rata-rata pengguna harian tiga gim tadi mencapai 20 juta. Saya ulangi, DUA PULUH JUTA dalam sehari. Sebagai gambaran, penduduk seluruh Jawa Timur sekitar 40 juta jiwa. Jadi bayangkan 1 dari 2 orang di seluruh Jawa Timur setiap hari bermain Candy Crush. Orang sebanyak itu hanya bermain menggeser-geser permen!
Menyedihkannya, sebuah artikel dari Majalah TIME melaporkan bahwa 32% pemain Candy Crush mengabaikan keluarga dan teman-temannya untuk main game, 30% mengaku kecanduan, 28% bermain ketika bekerja, dan 10% bahkan bertengkar dengan orang terdekatnya gegara terlalu lama bermain. Lagi-lagi, ini bukan data terbaru karena artikel dipublikasikan pada tahun 2013. Namun dengan semua fitur-fitur baru yang muncul, saya cukup yakin angka ini masih relevan untuk diperhatikan dengan seksama. Saya justru khawatir saat ini kondisinya lebih parah karena adanya tambahan berbagai elemen yang adiktif.
Bagaimanapun juga, kita bicara tentang gim paling terkenal sepanjang masa di sistem Android. Dari data terbaru yang bisa saya temukan, keuntungan King mencapai 1,5 milyar USD di tahun 2018 atau sekitar 23,5 triliun rupiah. Sebuah angka yang sangat fantastis dari permainan 'sederhana' seperti Candy Crush.
***
Perjalanan penulisan artikel ini sungguh liar. Berawal dari unek-unek berlebihan Lila menjadi penemuan fakta-fakta yang cukup 'mengerikan' tentang Candy Crush. Jadi.. mau berteman di Candy Crush supaya bisa saling kirim life? 😂🍬
3 notes
·
View notes
Text
Ini yang terjadi pada tubuh setelah berhenti merokok!
selama apapun Anda telah menjadi perokok, tubuh Anda bisa kembali bugar dan membersihkan diri dari zat kimia beracun yang didapatkan dari merokok. Yang kedua, setelah berhenti merokok, tubuh Anda akan merasakan banyak manfaat. Penasaran dengan apa yang terjadi dengan tubuh sejak Anda mulai berhenti merokok? maka Ini yang terjadi pada tubuh setelah berhenti merokok! Seperti dilansir oleh Daily…
#Ada#Bahaya#bahaya rokok#berbahaya#cigarrete#Health#ilmu#kebiasaan#kecanduan#kesehatan#manfaat#no smoking#pengetahuan#Perokok#rokok#zat adiktif
0 notes
Text
Mengapa game online membuat kecanduan?
Game online dapat menyebabkan kecanduan karena mereka menawarkan kombinasi faktor-faktor yang merangsang otak dan emosi manusia. Beberapa alasan mengapa game online dapat menjadi candu termasuk:
Reward System: Banyak game online dirancang dengan sistem imbalan yang kuat. Pemain diberi hadiah, poin, atau item berharga setiap kali mereka mencapai tujuan atau level tertentu. Ini merangsang pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan sensasi kenikmatan dan kepuasan. Pemain merasa senang setiap kali mereka meraih pencapaian ini, sehingga mendorong mereka untuk terus bermain.
Komunitas dan Sosial: Game online seringkali memungkinkan pemain untuk terhubung dengan orang lain melalui permainan. Interaksi sosial ini dapat memberikan rasa kepemilikan dan identifikasi dengan kelompok tertentu, yang dapat meningkatkan keterikatan emosional dan motivasi untuk terus bermain.
Perkembangan Karakter: Banyak game online memiliki sistem pengembangan karakter yang kompleks. Pemain bisa menghabiskan waktu untuk membangun, mengasah, dan mengoptimalkan karakter mereka. Proses ini menawarkan perasaan prestasi dan kemajuan yang konstan, yang dapat menjadi faktor pendorong untuk terus bermain.
Escape dan Kehalusan: Game online seringkali menyediakan lingkungan maya yang menarik dan berbeda dari kehidupan nyata. Ini bisa menjadi bentuk pelarian dari stres, masalah, atau tuntutan sehari-hari. Orang cenderung merasa lebih nyaman dalam lingkungan virtual ini, yang mendorong mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalamnya.
Persaingan: Banyak game online menawarkan mode kompetitif yang memacu pemain untuk menjadi yang terbaik. Dorongan untuk bersaing dan mencapai peringkat tinggi dalam permainan dapat menjadi faktor yang mendorong seseorang untuk terus bermain.
Faktor Psikologis: Terdapat faktor psikologis tertentu, seperti rasa prestasi, keingintahuan, dan kepuasan visual, yang membuat game online menarik dan mengasyikkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami kecanduan terhadap game online. Kecanduan terjadi ketika seseorang tidak lagi dapat mengendalikan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bermain game, dan hal ini mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan sosial mereka. Jika Anda merasa memiliki masalah dengan kecanduan game online atau mengenal seseorang yang mengalaminya, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Terkait dengan dampak negatif dari kecanduan game online, berikut adalah beberapa konsekuensi yang dapat timbul:
Gangguan Kesehatan Mental: Kecanduan game online dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan isolasi sosial. Orang yang kecanduan seringkali cenderung mengabaikan tanggung jawab sehari-hari dan menghindari interaksi sosial di dunia nyata.
Gangguan Kesehatan Fisik: Bermain game online berjam-jam tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti gangguan tidur, obesitas, masalah mata, dan gangguan postur tubuh.
Pengabaian Tanggung Jawab: Kecanduan game online bisa mengganggu kewajiban dan tanggung jawab sehari-hari, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan interaksi keluarga. Ini dapat berdampak buruk pada kinerja akademik dan profesional seseorang.
Kerugian Sosial: Orang yang kecanduan game online mungkin menjadi lebih terisolasi secara sosial. Mereka mungkin lebih suka berinteraksi dengan teman-teman di dunia game daripada membangun hubungan di dunia nyata.
Masalah Keuangan: Beberapa game online memiliki model bisnis yang mengarah pada pembelian dalam-game menggunakan uang nyata. Orang yang kecanduan dapat menghabiskan banyak uang dalam game tanpa menyadari dampak finansial jangka panjang.
Pemisahan dari Aktivitas Lain: Kecanduan game online dapat menyebabkan seseorang mengabaikan hobi, kegiatan fisik, dan minat lain yang sebelumnya mereka nikmati.
Peningkatan Agresi: Beberapa penelitian telah mengaitkan bermain game online yang intens dengan peningkatan tingkat agresi, terutama jika permainan tersebut mengandung unsur kekerasan.
Kurangnya Kemampuan Penyesuaian: Kecanduan game online bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan perubahan dalam kehidupan nyata, seperti perubahan dalam lingkungan kerja, perguruan tinggi, atau hubungan pribadi.
Jika Anda merasa memiliki masalah dengan kecanduan game online, penting untuk mencari bantuan. Bicarakan dengan teman, keluarga, atau seorang profesional kesehatan mental yang dapat memberikan dukungan dan panduan untuk mengatasi masalah ini. Sama seperti kecanduan lainnya, mengakui masalah dan mencari bantuan adalah langkah pertama yang penting untuk pemulihan.
Baca juga : anime dan otaku
0 notes
Text
Kecanduan Video Gim
Kecanduan bermain video gim adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengontrol diri untuk berhenti atau mengurangi frekuensi bermain video gim, meskipun menyadari dampak negatif yang ditimbulkan. Kecanduan ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, prestasi akademik atau pekerjaan, dan kualitas hidup secara umum. Photo by Jessica Lewis Creative on…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Hidup Sehat Tanpa Gula
Gula menimbulkan adiksi (kecanduan) bagi yang mengkonsumsinya. Hormon endorfin rasa efek kejut dari Gula seperti roller coaster yg bikin ketagihan, hal ini perlahan dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Dr. Zaidul Akbar pernah menyampaikan bahwa mengurangi konsumsi gula dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan menggantikannya dengan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Adapun beberapa manfaat mengurangi konsumsi gula bagi tubuh, yaitu:
1. Mencegah Penuaan
Jika kadar gula dalam darah terlalu tinggi, maka akan membentuk efek domino molekuler yang disebut dengan glikasi. Kondisi ini berpotensi menghambat perbaikan kolagen pada kulit. Kolagen berfungsi untuk mengencangkan kulit, sehingga ketika mengurangi konsumsi gula maka dapat mencegah kerutan halus pada wajah.
2. Menghindari Penyakit Jantung
Salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung adalah tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri. Di mana, meningkatnya kadar kolesterol jahat tersebut dapat terjadi akibat konsumsi gula berlebih.
3. Menghilangkan Lemak di Perut
Faktor yang menyebabkan penumpukan lemak di perut adalah asupan tinggi gula, seperti soda manis dan makanan manis. Dengan membatasi konsumsi gula, secara tidak langsung dapat menghindari atau mencegah timbulnya penyakit-penyakit tersebut.
4. Meminimalisir Risiko Diabetes Tipe 2
Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat berdampak pada meningkatnya risiko diabetes tipe 2, yaitu kondisi kronis yang membuat tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin untuk memproses gula darah (glukosa). Diabetes tipe 2 ditandai dengan gejala-gejala seperti sering buang air kecil, sering haus, lelah, dan lapar. Jadi, batasi konsumsi gula jika ingin terhindar dari diabetes tipe 2.
9 notes
·
View notes
Text
Aku bukan tipe orang yang pandai berjuang, aku pun bukan tipe orang yang akan terus berusaha. Tidak, aku bukan tipe orang seperti itu, bukan ke diri ku sendiri.
Bukan untukku, tapi untuk orang lain. Orang bilang aku sering bertindak gegabah dalam melakukan sesuatu, mereka bilang aku lebih berpikir dengan hati dibanding otakku. Mereka gak salah, karena aku sendiri merasa denyut jantungku lebih besar dari mekanisme gir di otakku. Wkwkwk, bodoh bukan?
Orang bilang aku memiliki jiwa empati yang besar, terlalu besar lebih tepatnya. Mereka bilang aku keseringan memberi daripada menerima, keseringan mendengar daripada bercerita, keseringan merasa daripada berpikir. “Kau terlalu baik kepada mereka dibanding dirimu sendiri, buka matamu bodoh, kau pikir mereka peduli dengan usahamu? Lakukanlah untuk dirimu sendiri.”
Baik? Bukan, aku bukan orang baik. Aku orang yang egois, aku orang yang lebih baik menerima penderitaan daripada melihat mereka yang kucintai terluka. Aku akan merasa lebih baik ketika melihat mereka bahagia, itu sebabnya aku memberi, mendengar, merasa. Karena itu saja yang bisa kulakukan.
Aku tidak bisa dan tidak mau menerima perlakuan yang sama dari orang lain karena aku tidak butuh, aku tidak pantas mendapatkannya. Mereka yang lebih membutuhkannya, bukan aku. Aku merasa cukup ketika aku bisa melihat mereka bersenang dan tersenyum; aku ikut senang, aku ikut senyum.
Karena bagiku, kebahagiaan orang lain berada diatas kebahagiaan ku. Egois bukan? Aku memaksakan orang lain untuk bahagia, memaksakan mereka untuk berbicara, memaksakan mereka untuk membuka mata dan melihat bahwa aku akan selalu ada untuk mereka. Meski mereka lebih memilih untuk diam seribu bahasa, aku akan tetap menunggu. Meski mereka memilih untuk mencaci maki diriku yang keras kepala, aku akan mendengar. Meski mereka memalingkan wajah dan lari ke dalam pelukan orang selain diri ku. Asal mereka bahagia, aku pun tidak keberatan.
Asal mereka bahagia, itu sudah cukup untukku.
#aahhh sumpah materi pengetahuan kuantitatif susah banget cuyy#asli plis albert einstein tolong rasukin gua aaaaaaaa#literasi b.indo sama b.ing enak-enak aja sih belajarnya#gua gak sanggupnya bagian mtknya aja anjir 😭#riil cuy#ah...mau nyebat aja rasanya#AHAHDH ga ga canda. sejujurnya gua gak pernah nyebat—mau beli tpi :( tapi takut kecanduan#gajadi ah ntar dimarahin emak wkwkkwkw#awikwok banget cuy hari ini#tapi gapapa harus semangat ♡(ӦvӦ。)#hakku harus semangat...#untuk diri sendiri. untuk mama. untuk mereka..yosh yosh semangaattt
5 notes
·
View notes
Text
Kapan Game Over?
gaulislam edisi 812/tahun ke-16 (25 Syawal 1444 H/ 15 Mei 2023) Banyak alasan mengapa remaja suka main game, termasuk game online. Bahkan ada yang sampe kecanduan. Ini parah, sih. Alasan paling umum mengapa mereka suka bermain game, adalah untuk hiburan dan bisa menghilangkan stres. Namun, pernah juga sih saya tanya langsung ke remaja yang doyan main game, “apa betul bermain game bisa…
View On WordPress
#bacaan pas remaja cerdas#bahaya game#buletin#buletin gaulislam#dakwah#game#game online#game-mania#gaulislam#gim#islam#kecanduan game#lahwun#maksiat#mubah#muda#muslim#muslimah#permainan#remaja
2 notes
·
View notes
Text
Low Battery Anxiety
Photo by Sten Ritterfeld on Unsplash
Ini mungkin kali pertama saya menulis yang terkait dengan kesehatan, tapi kali ini saya merasa cukup terganggu dengan kondisi yang saya alami ini, karena belakangan saya sering sekali terfokus ke indikator baterai di ponsel, dari ketika mencabut charger dari ponsel mata langsung tertuju ke angka di indikator baterai, dan langsung merasa tidak nyaman ketika baru sebentar saja angka di indikator sudah berkurang lebih dari 10%, apalagi ketika baterai tahu-tahu menunjukkan angka 60%, rasanya tidak tenang kalau tidak segera charge ponsel. Saya baru tahu kalau ini erat kaitannya dengan ketakutan ketinggalan sesuatu dan karena saya semakin "ketergantungan" dengan ponsel itu sendiri, sehingga muncullah gejala Low Battery Anxiety ini, atau istilah medisnya Nomophobia, ketakutan karena tidak bisa menggunakan ponsel.
Saya yang belum lama ini menuliskan tentang kelelahan akibat terlalu lama terpapar gadget, akhirnya harus mengakui juga bahwa sepertinya saya kecanduan gadget atau ponsel, karena "terlalu" banyak hal yang harus dilakukan menggunakan ponsel. Kalau sekilas membaca di artikel-artikel, cara paling benar adalah menjauhi si sumber penyakit itu sendiri yaitu ponsel, ini yang sepertinya agak sulit dilakukan saat ini, selain karena komunikasi, hiburan, berita dan lain-lain sebetulnya bisa didapatkan dari ponsel, interaksi sehari-hari, seperti pembayaran, belanja dan lain-lain juga harus menggunakan ponsel. Sehingga saya juga saat ini berusaha mencari cara yang sesuai dengan gaya saya pribadi, yang sulit lepas dari ponsel ini.
cara pertama yang saya coba adalah, mencoba mendistribusikan beban dari ponsel, kalau selama ini 100% beban ada di ponsel (chat, telepon, berita, belanja, dll), saya mencoba menggunakan laptop atau tablet untuk kegiatan seperti baca berita atau buku, chat mungkin menggunakan aplikasi di laptop, terutama kalau sedang bekerja di kantor dan berada di depan laptop terus. Cara berikutnya adalah kembali ke manual, selama ini memang saya pribadi dimanjakan dengan kemudahan ponsel yang terkoneksi ke internet 24 jam, yang memiliki efek negatif untuk saya, sehingga dalam waktu sangat panjang tidak bisa lepas dari ponsel, karena lagi-lagi banyak yang dikerjakan menggunakan ponsel, jadi beralih ke manual artinya membaca lagi buku fisik, mengobrol dengan orang lain secara offline, hal ini lah yang sedang sangat saya usahakan supaya mengurangi ketergantungan dengan alat elektronik atau ponsel tadi. Memang dari banyak sumber, cara terbaik adalah tidak menggunakan ponsel sama sekali untuk waktu tertentu, tapi sepertinya hal itu menjadi semakin sulit, maka mungkin cara terbaik adalah dengan secara sadar menggunakan ponsel dan secara sadar untuk berhenti dalam jangka waktu tertentu.
Dan terkait dengan baterai yang "bocor" atau terkuras dengan cepat, memang solusinya adalah sedikit repot menyediakan charger atau powerbank setiap waktu, tapi sebetulnya kalau mau dilihat dari sudut pandang lain, ketika baterai habis, mungkin itu saatnya kita berhenti sejenak dan melihat ke sekeliling bahwa ternyata masih ada kehidupan nyata di sekitar kita, dan sebagaimana baterai yang terus terkuras, begitu juga dengan waktu yang kita miliki, terus berjalan sendirian apabila kita tidak secara sadar menjalani kehidupan ini melakukan hal yang kita mau dan membuat kita senang. Mudah-mudahan tulisan yang berisi tips sampai renungan kecil ini bisa berguna atau menghibur.
0 notes
Text
Cara Mencegah Anak Kecanduan Gadget
Di era digital, gadget menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang mereka. Berikut beberapa cara untuk mencegah anak kecanduan gadget: Jadilah contoh yang baik Anak belajar dari orangtua. Batasi penggunaan gadget sendiri saat di sekitar anak. Batasi dan awasi penggunaan gadget Tetapkan…
View On WordPress
0 notes
Video
youtube
KOMPILASI VIDEO LUCU PRABOWO GIBRAN‼️NETIZEN NGEDITNYA TAK ADA AHLAK❓
0 notes
Text
Cuma kesini karena lagi kena panic attack. Halo
#monologuing#kenapa terapi mahal banget sih :( 300rb per minggu#gw ngga punya bpjs. kalau mau daftar harus seleluarga#dan bapake allergi banget sama bpjs.#im really rawdogging life here i have no idea how i'm not kecanduan atau ngerokok yet#moreso how i havent [REDACTED] [DATA EXPUNGED]#vent
1 note
·
View note
Text
Group Therapy Stop Merokok
🚭 Lepas dari Kebiasaan Merokok! 🚭 Apakah Anda ingin berhenti merokok, tetapi kesulitan? Bergabunglah dengan Grup Terapi “Stop Merokok” kami sekarang! Di sini, Anda akan mendapatkan dukungan, motivasi, dan strategi untuk melepaskan kebiasaan merokok. ℹ️ Keuntungan Grup Terapi Kami:✅ Sesi terapi kelompok yang dipandu oleh ahli berlisensi.✅ Teman-teman sebaya yang juga berjuang melawan merokok.✅…
View On WordPress
0 notes
Text
Uninstall Instagram (lagi), biar ingat kembali:
Al Qur'an itu obat, kawan hidup, juga hiburan terbaik. Entah dengan dibaca, didengar, dipelajari atau ditadaburi isinya. Ini yang utama.
Bahwa pikiran itu tergantung apa yang 'dimakan'. Kebanyakan liat media sosial -dalam kasusku Instagram-, maka bisa bikin aku cuma makan remah-remah yang kurang berkhasiat.
Makanan terbaik buat akal, adalah membaca buku. Nggak cuma bikin kenyang, tapi juga bikin akal bisa terus berjalan sebagaimana mestinya -sebab dikonsumsi dengan kesadaran, bukan semata kecanduan-.
Selain membaca, yuklah hidupkan diri dengan menulis juga. Rasanya, terlalu banyak bahan pikiran yang terkadang sayang bila dilewatkan begitu saja, tanpa direkam dan disimpan dengan tulisan. Pun, bisa jadi wasilah menata hati juga kan?
Dan masih banyak hal baik yang mungkin bisa aku dapatkan dengan satu langkah ini. Semoga istiqamah dan semakin produktif!
(20/02/24)
116 notes
·
View notes
Text
Apakah kamu sejenis Psikotropika? merubah perasaan, membuat halu dan kecanduan. Atau mungkin kita di golongan yang sama. Sekarang, apakah hanya aku yang merasa sakau?. Merindukan Endorfin meninggi saat kita bersama. Ah aku tidak ingin rehabilitasi sayang.
#curhat#puisi#kata#quotes#cinta#kumpulan puisi#luka#sajak#sastra#quote#puisi cinta#puisi rindu#sajak rindu#rindu#patah hati#prosa#tulisan#cerita#spotify#hujan#senja#puisi pendek#sajak patah#curahanhati#nasihat#kehidupan#renungan#motivasi hidup#perpisahan
31 notes
·
View notes
Text
Aku mau lapor BNN dulu ya, ada Narkoba jenis baru yang bebas beredar secara gratis di pasaran, dan sukses bikin aku kecanduan. Suaramu. Bersamamu.
- Sastrasa
#quote#puisi#quotes#galau#inspirasi#sedih#bahagia#motivasi#senang#kasih#aditif#adiktif#rindu#sastra#rasa#literasi#sajak
26 notes
·
View notes
Text
23 Tahun: Aku lebih suka sendiri
Dulu orang-orang mengenalku dengan sosok yang ramai dan pembawa suasana bahagia (ah.. mungkin hanya sebagian orang saja yang merasakannya) sehingga cukup mudah bagiku untuk mendapatkan teman baru (biidznillah). Entah cap itu masih berlaku atau tidak untuk saat ini, barangkali masih hanya saja mungkin sedikit.
Melihat di luar sana, orang-orang begitu asik memamerkan kebersamaan, penuh riang lagi terlihat membanggakan. Entah mengapa dewasa ini aku lebih suka sendirian.
Aku tidak peduli apa kata orang tentang definisi "sendiri" yang mereka buat. Definisi yang seolah mendekati kesepian, kurang menariknya pribadi orang yang suka kesendirian, atau hal menyedihkan lainnya. Sejauh ini aku tidak merasakan demikian sebab kesendirian yang saat ini aku jalani adalah sebuah pilihan yang aku ambil.
Bukan karena tidak memiliki teman, tapi atas kenyamanan yang hadir di kala bisa melakukan banyak hal sendirian membuat aku cukup kecanduan. Seperti perjalanan, selama itu bisa dilakukan sendirian, aku tidak akan ragu untuk melakukannya sendiri. Bagiku pilihannya ada dua: sendiri atau dengan orang yang sudah terpercaya dapat membuat diri ini nyaman.
Kesendirian ini seolah cukup untukku meski sebenarnya sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendirian. Ya, ada kalanya butuh bantuan. Tapi kesendirian membuat aku lebih merasa bebas untuk menentukan pilihan. Aku tidak lagi memikirkan siapa yang kemungkinan aku rugikan saat mengambil sebuah keputusan. Aku tidak lagi memikirkan adakah seseorang yang merasa kecewa, atau lebih seringnya pikiranku tidak dipenuhi dengan apa kata orang. Ya, kesendirian jauh lebih membuat aku tenang dibandingkan bersama orang lain.
29 notes
·
View notes