Tumgik
#Makanan Bergizi
basrengmewah · 10 months
Text
Tumblr media
5 Makanan Penambah Massa Otot Lengan
Mengembangkan massa otot lengan tidak hanya tentang latihan yang intens di pusat kebugaran, tetapi juga tentang asupan nutrisi yang tepat. Makanan yang dikonsumsi memiliki peran besar dalam membentuk otot, dan memilih dengan bijak dapat memberikan keuntungan maksimal dalam upaya pembentukan otot lengan yang kuat dan berotot. Baca selengkapnya pada artikel berikut, 5 Makanan Pilihan untuk Menambah Massa Otot.
0 notes
hargo-news · 10 months
Text
Intervensi Stunting dengan Bantuan Paket Makanan Bergizi
Intervensi Stunting dengan Bantuan Paket Makanan Bergizi #PemkabGorontalo #IntervensiStunting #Bantuan #MakananBergizi #PLTBupati #MerlanUloli
Hargo.co.id, GORONTALO – Penanganan kasus stunting di Kabupaten Bone Bolango benar-benar mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Tidak hanya melalui edukasi tentang pencegahan stunting, pemerintahan yang saat ini dinakhodai Merlan S. Uloli itu, juga melaksanakan berbagai intervensi program lainnya. Salah satu diantaranya adalah membagikan bantuan paket makanan penuh gizi kepada anak yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
wlnnsari · 2 years
Text
Sheafood
Tumblr media
0 notes
hellopersimmonpie · 7 months
Text
Belajar hidup dengan baik itu butuh usaha yang cukup panjang dan butuh self compassion yang besar. Dibesarkan dalam budaya yang mengglorifikasi segala macam ketidaknyamanan membuat gue menyadari betapa sulitnya mencintai diri sendiri. Betapa sulitnya membedakan antara menjadi berlebihan atau pure memang berusaha hidup dengan baik.
Gue hidup dengan ADHD. Salah satu gejalanya adalah mudah depresi ketika siklus hari-hari gue terlalu dinamis. Meskipun struktur otak ADHD pada dasarnya tidak menyukai rutinitas, tapi gue butuh struktur dan jadwal yang tetap dan tidak terlalu banyak agar gue nggak stress karena di setiap perpindahan, gue harus belajar lagi untuk memusatkan perhatian. Gue lebih baik dengan 3 jam diisi 1 kegiatan dibanding 3 jam diisi dengan kegiatan. Ini ngebuat gue stress.
Sewaktu gue menjelaskan ini ke orang lain, nggak banyak yang bisa berempati. Semua mengatakan:
"Kamu harus belajar menyesuaikan diri"
Sekalipun gue sudah menjelaskan kondisi ADHD gue. Karena tidak banyak orang yang familiar dengan kondisi ini dan semua dianggap sebagai sesuatu yang dibuat-buat padahal itu nyata. Akhirnya gue yang berusaha banget sedikit memaksa orang lain mengikuti cara gue. Biar hidup gue less stessfull. Di samping itu, gue juga belajar banget nyari apa yang ngebuat gue merasa nyaman. Entah itu lingkungan yang tidak berisik, harumnya teh dan banyak lagi. Gue belajar untuk tidak merasa bersalah ketika gue menghindari sebuah ruangan hanya karena ruangan itu berisik.
Beberapa tahun lalu, Dea adalah Dea yang dinasehati orang-orang di sekitar karena kamarnya berantakan, jilbabnya tidak disetrika, sering banget telat janjian, dan sering menggunakan kaos kaki yang berbeda antara kanan dan kirinya.
Beberapa tahun lalu, Dea adalah Dea yang sering banget menangis karena selalu merasa dirinya malas. Sering banget time blind dan orang sekitar berkomentar:
"Kamu tuh sebenernya pinter. Tapi kamu kurang effort makanya hasil yang kamu dapatkan nggak banyak"
Gue nangis hanya karena ada temen yang mungkin maunya memotivasi tapi malah ngirim pesen:
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas.
Gue, setiap ganti rutinitas secara mendadak, dampaknya bakal insomnia berhari-hari. Sementara pekerjaan menuntut gue bisa berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan cepat dan jadwal rapat yang kadang mendadak. Gue baru nemu perubahan jadwal ini ngebuat gue stress dan insomnia tuh ya setelah melewati journaling yang cukup lama. Sampai gue pada akhirnya bisa membaik dengan mengurangi beban pikiran satu persatu. Berusaha hidup dengan sangat terstruktur agar ada beberapa hal yang bisa di-otomasi dan di-optimasi sehingga gue punya waktu kosong untuk bernafas.
Belakangan, gue merasa hidup gue berprogress ketika gue sudah nggak pernah kehabisan kaos kaki meskipun kaos kaki gue cuma 5. Gue juga nggak pernah pakai kaos kaki yang berbeda. Gue nggak pernah menangis kalau tugas nggak selesai. Gue sudah kerja keras. Gue perlu menyadari bahwa waktu adalah resource. Kalau tugas nggak selesai, yang perlu terus diupgrade adalah prosesnya. Kalau sudah mengerjakan semuanya dan tetap belum selesai, berarti memang bebannya yang terlalu banyak.
Gue sudah paham bahwa kerja itu memang harusnya 40 jam per minggu. Tidak mudah termakan gaslight orang lain. Tetap aware bahwa gue sangat mungkin punya kekurangan. Demikian juga dengan orang lain :")
Menulis ini untuk mendokumentasikan jika kelak gue harus melewati peristiwa besar lagi dan gue lupa bahwa untuk hidup dengan baik memang butuh usaha panjang banget. Jangan sampai gue patah semangat untuk menjalani hidup.
Terimakasih Dea yang sudah minum vitamin sama supplemen zat besi rutin, makan makanan bergizi, bikin jadwal tidur, nyari macam-macam teh, berolahraga, mencari teman, mengejar cita-cita, ngoding, meneliti, dan menulis lagi. Semoga nanti bisa hidup dengan baik, penuh kasih sayang dari sekitar dan di lingkungan yang tenang.
Terimakasih buat keluarga yang mau jemput gue dari kampus ke rumah biar nggak capek tiap kali pulang. Terimakasih buat temen-temen yang sudah menyediakan "lab riset" sehingga gue bisa eksplore dunia storytelling lagi.
Mari menghargai diri dengan baik dan menemukan teman-teman yang baik juga.
108 notes · View notes
atifadhilah · 15 days
Text
Journaling: Mom to be (aamiin, insya Allaah) #1
Kenapa ga ada yang bilang kalau menjadi dewasa ternyata tak semudah dan seindah yang dikira? Orangtua seringkali menutupi bahwa semua berjalan baik-baik saja.
Tidak ada sekolah menjadi orangtua, kita yang harus secara inisiatif dan mandiri upgrade ilmu dan skill yang mumpuni (ditengah arus banjir informasi yang kadang kesana kemari), dengan tanpa melupakan diri kita sendiri, dengan menyeimbangkan ideal diri serta realitas hidup yang memang tidak akan pernah bisa menjadi sesempurna itu, dan tentu, yang tidak pernah boleh lupa, yakni: senantiasa meminta pertolongan Allaah untuk selalu menjaga dan melindungi.
Tumblr media
Sedang berpikir, bagaimana hisabku nanti? yang belum mengoptimalkan potensi yang dititipi untuk merawat diri, anak, dan keluarga saat ini. Kenapa tidak ada yang memberitahu bahwa tantangan mendidik dan mengedukasi ternyata seberat ini? Dari soal tauhid dan pengetahuan agama yang haq, makanan dan pengolahannya yang sehat dan bergizi, fasilitas pendidikan yang beradab, bermoral, jujur, dan berintegritas tinggi, sampai menyeimbangkan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Rasanya seringkali malas masih menghantui, banyak alasan ini dan itu, banyak penundaan nanti-nanti hingga tidak jadi, banyak mimpi yang akhirnya terkubur sendiri.
Ya Allaah, betapa hamba khawatir dengan melihat berita penyimpangan akhir-akhir ini, tapi hanya kepada-Mu hamba titipkan diri dan keluarga dengan sebaik-baik penjagaan-Mu ya Rabb, Ampunilah segala kesia-siaan, maksiat, dan dosa-dosa yang barangkali menutupi kebaikan-kebaikan selama ini.
Bismillaah, yuk, kita usahakan menjadi orangtua baik itu! (meski nantinya juga pasti tidak sempurna dan ada salahnya, gapapa!).
20 notes · View notes
yonarida · 2 months
Text
Hidup Sederhana Membuat Tenang
Mengadopsi kebiasaan hidup sederhana dapat membantu menciptakan ketenangan dan kesejahteraan dalam hidup. Sederhana adalah gaya hidup, pilihan hidup. Hidup sederhana tidak berarti hidup dalam kekurangan, tetapi lebih kepada mengelola sumber daya dengan bijak dan fokus pada apa yang benar-benar penting untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan hidup. Beberapa kebiasaan hidup sederhana yang dapat membantu kita merasa lebih tenang:
Mengurangi kekacauan -> Singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan ->Jaga lingkungan rumah dan tempat kerja agar tetap rapi dan terstuktur
Mengatur waktu dengan bijak -> Buatlah jadwal harian yang teratur -> Prioritaskan tugas-tugas yang penting dan hindari menunda pekerjaan
Meditasi dan mindfulness -> Luangkan waktu untuk meditasi, atur nafas, ciptakan ketenangan dalam diri -> Praktikkan mindfulness untuk tetap hadir di saat ini dan mengurangi stress
Menjaga kesehatan fisik -> Makan makanan sehat dan bergizi -> Berolahraga secara teratur -> Cukup tidur untuk memulihkan tubuh dan pikiran
Batasi konsumsi media -> Kurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dan berita -> Pilih konten yang positif dan bermanfaat
Hidup dalam kemampuan finansial -> Buat anggaran dan patuhi -> Hindari utang yang tidak perlu dan hemat dalam pengeluaran (tidak boros)
Menghargai hal-hal kecil -> Nikmati momen-momen sederhana seperti matahari terbit, secangkir kopi pagi, atau berjalan-jalan di alam -> Luangkan waktu untuk bersyukur setiap hari
Sederhanakan rutinitas -> Buat rutinitas harian yang sederhana dan teratur -> Kurangi kegiatan yang tidak perlu dan fokus pada hal-hal yang penting
Kurangi multitasking -> Fokus pada satu hal pada satu waktu -> Selesaikan tugas sebelum beralih ke yang berikutnya
Menjalin hubungan yang sehat -> Habiskan waktu dengan orang-orang yang positif dan mendukung -> Batasi hubungan dengan orang-orang yang membawa energi negatif
Nikmati waktu sendiri -> Luangkan waktu untuk diri sendiri, melakukan aktivitas yang kita nikmati -> Gunakan waktu ini untuk refleksi dan relaksasi
Berbuat baik kepada orang lain: -> Lakukan tindakan kebaikan kecil -> Kebaikan kepada orang lain dapat membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi diri sendiri.
Mengadopsi kebiasaan hidup sederhana ini tidak hanya dapat membawa ketenangan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
8 notes · View notes
herricahyadi · 2 years
Note
Cara mengatasi cinta sendiri, bang?
Caranya adalah:
Bangun dari tidur, segera berwudhu dan shalat, lalu mulailah push up atau work out untuk membakar kalori dan lemak di tubuh.
Siram tanaman dan gunting daun yang telah mati. Kasih makan hewan peliharaan kalau ada.
Mulailah hari dengan pola pikir hidup sehat. Jangan sarapan makanan berminyak, dari beras atau tepung (dan turunannya), juga hindari gula. Minum hanya air putih.
Berangkat kerja dengan suka-cita. Kasih reward kepada diri sendiri karena telah bekerja dengan sungguh-sungguh dengan makanan-makanan enak dan bergizi. Jangan lupa untuk sisipkan sedekah.
Lalu, sambil menikmati kopimu, pikirkan mau jadi apa 5, 10, dan 15 tahun ke depan. Hidup hanya bilangan angka.
Mulailah untuk menghasilkan sesuatu selain pekerjaan, yang sifatnya karya pribadi. Entah itu tulisan, prakarya, animasi, tutorial Youtube, konsep bisnis, lagu, atau apapun yang hasil tanganmu sendiri. Luangkan waktumu untuk menjadi sesuatu yang berharga, bahkan di depan bayanganmu.
Ulangi rutinitasmu, tapi dengan jalan yang berbeda.
Dah, itu aja. Bisa-bisanya sempet mikirin cinta sendirian. Rugi zekaleee, zobat.
77 notes · View notes
lilanathania · 6 months
Text
Buat apa Hemat?
Hemat waktu, hemat uang, hemat tenaga. Kita selalu diimbau untuk berhemat. Apakah memang penting?
Tumblr media
Pola pikir berhemat biasanya sudah ditanamkan sejak dini pada anak. Jangan boros ya, ayo nabung. Jangan tidur terlalu malam ya, nanti kecapekan. Jangan menunda-nunda pekerjaan, hasilnya tidak akan maksimal. Secara logika, kita tahu bahwa menghemat waktu, tenaga, dan pikiran adalah hal yang logis dan baik untuk dilakukan.
Lantas, ketika sudah punya waktu luang, tabungan yang cukup, energi yang banyak, apa yang ingin Anda lakukan? Lucu bahwa kita selalu dianjurkan untuk melakukan penghematan tapi tidak diajari tentang menggunakan dengan bijak.
Ada yang punya banyak uang lalu tidak tahu bagaimana menggunakannya dengan baik. Shopping baju sebanyak mungkin, beli makanan enak, liburan ke tempat-tempat mahal, apapun itu untuk memuaskan keinginan. Anehnya, menuruti keinginan itu tidak membawa kebahagiaan juga. Mengapa masih terasa kosong dan kurang?
Ada yang punya banyak energi tapi tidak tahu mau diapakan. Akhinya disalurkan untuk kegiatan yang tidak baik, merugikan orang lain, bahkan melanggar hukum. Orang berkomentar, "Ya begitu kalau orang tidak punya kerjaan!" Mungkin sebetulnya punya, tapi ia tidak pernah diajari menggunakan energinya untuk hal-hal yang positif.
Ada orang yang punya banyak waktu luang kemudian malah bingung. Mau ngapain ya? Karena tidak ada kegiatan, akhirnya ia mindlessly scrolling media sosial. Hal yang seakan-akan tidak buruk, tapi tiba-tiba sudah 1 jam lebih terbuang. Setelah itu baru menyesal, aku ngapain sih sejam ini?
Seperti biasa, saya iseng berdialog dengan diri. Apa sebetulnya yang bisa kita lakukan setelah menjalankan semua upaya penghematan?
Sepertinya kita perlu mencari tahu apa yang benar-benar memberi makna dalam hidup. Berhemat jelas perlu, tetapi bagaimana kita menggunakan uang-waktu-pikiran juga tak kalah penting. Rencanakan kesenangan apa yang positif dan rewarding untuk diri sendiri. Setiap orang tentu berbeda, tergantung kesenangan dan preferensi masing-masing.
Salah satu contohnya, alih-alih membeli (lagi) benda-benda yang sudah dimiliki atau kurang penting, coba alihkan pengeluaran untuk hobi dan pengalaman. Kurangi beli baju/sepatu/tas, gunakan uang untuk mengasah skill tertentu, mencoba hobi baru, atau melakukan olahraga untuk kebugaran. Daripada makan segala macam junk food secara berlebihan karena mengikuti nafsu, gunakan uang untuk beli makanan yang lebih mahal tapi bergizi.
Dalam kegiatan menghemat - menggunakan, kita juga perlu berhenti berpikir secara biner atau ekstrem. Hidup sangat jauh dari situasi hitam-putih, kebanyakan berada di ranah abu-abu.
Berhemat bukan berarti tidak menggunakan uang sepeser pun, tapi bukan juga menghambur-hamburkan tabungan untuk kesenangan duniawi. Sesekali memanjakan diri boleh, tapi jangan terbawa arus budaya konsumtif dengan dalih self reward. Bekerja jangan terlalu serius hingga tak pernah mengambil cuti untuk menunjukkan dedikasi, tetapi jangan juga mencuri-curi kesempatan untuk mangkir dari jam kerja. Temukan keseimbangan di antara keduanya. Ada waktu untuk mencintai diri, ada juga waktu untuk menahan diri.
Mungkin anjuran berhemat sebetulnya mencoba mengajak kita menjadi sosok yang lebih baik. Manusia bukan sekadar seonggok daging yang selalu disetir oleh nafsu akan kekayaan, kelezatan, atau kenikmatan lain yang bersifat duniawi. Di sisi lain, menggunakan juga merupakan seni yang perlu dipelajari setiap hari. Kita pasti akan menjadi orang yang lebih baik jika tahu bagaimana menghemat dan menggunakan dengan bijak.
9 notes · View notes
educafni · 4 months
Text
Menjadi sehat dengan menjaga sehat
Dulu aku menjalani hidup ala kadarnya, dengan memegang prinsip "yang penting hidup itu dijalani aja". Aku pernah sangat tidak memperhatikan pola makan, tidur, istirahat, olahraga dan banyak hal lainnya. Sampai di satu titik, aku ngerasa hidup yang aku jalani terlalu stagnan dan puncaknya adalah ketika aku tertular cacar dari org terdekatku. Aku mulai searching segala hal tentang cacar, pantangannya dan tips cacarnya cepat kering. Beberapa tips yang aku baca adalah, yang paling penting menjaga kebersihan kulit. Caranya mandi menggunakan sabun anti bakteri. Lalu pakai antiseptik cair. Aku yang biasanya mandi dengan sabun ala kadarnya, apa yang ada di rumah, mulai memerhatikan merk apa sabun yang memiliki kandungan anti bakteri. Aku memilih menggunakan sabun cair karena lebih nyaman digunakan. Tapi melihat aku yang menjadi rajin mandi sampai sehari bisa 4-5x sebab gatal dan panas yang muncul, nenekku bilang "kalau kena cacar gaboleh mandi sampai sembuh". Namun perlahan aku bilang ke nenek biar cacarnya cepat sembuh harus lebih sering mandi pakai sabun anti bakteri dan antiseptik cair. Lalu dua hari setelah kena cacar, aku ke puskesmas. Wah ternyata berobat di puskesmas hanya Rp5.000 per orang jika tidak punya bpjs. Dari sini aku sadar kalau bpjs itu benar-benar penting. Setelah menjumpai dokter, diberikan obat dan dijelaskan kalau memang sebenarnya cacar itu harus ditangani dari luar dan dalam. Kebersihan kulit terutama.
Mulai dari hal tersebut, aku menjadi lebih awas dengan pola hidupku, kebersihan diri, asupan makanan demi kesehatan. Namun hidup sehat bukan hanya tentang memiliki tubuh yang bugar, tetapi juga tentang menjaga kesehatan mental dan emosional. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan merasakan kebahagiaan yang lebih sejati. Berikut adalah beberapa hal mengenai hidup sehat yang dapat aku rangkum dari pengalaman dan yang aku pelajari setelah sembuh dari cacar.
Menjaga pola makan sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein. Hindari makanan olahan, makanan tinggi gula, dan kafein berlebihan.
Olahraga teratur. Olahraga selama 30 menit setiap hari dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres. Pilihlah jenis olahraga yang kamu sukai agar lebih mudah untuk dilakukan secara konsisten.
Tidur yang cukup. Orang dewasa membutuhkan 7-8 jam tidur setiap malam. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi.
Kelola stres dengan baik. Stres adalah bagian dari kehidupan, namun penting untuk mengelolanya dengan baik agar tidak berdampak negatif pada kesehatan mental.
Luangkan waktu untuk diri sendiri. Melakukan hal-hal yang kamu sukai dapat membantu kamu untuk merasa lebih rileks dan bahagia. Luangkan waktu untuk membaca, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
Berhubungan dengan orang lain. Memiliki hubungan sosial yang kuat dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Luangkan waktu untuk bertemu dengan teman dan keluarga, atau bergabung dengan klub atau komunitas.
Bantu orang lain. Membantu orang lain dapat membuat kamu merasa lebih baik tentang diri sendiri dan meningkatkan mood kamu
Cari bantuan profesional jika diperlukan. Jika kamu mengalami sakit atau perlu penanganan, kamu bisa ke fasilitas kesehatan terdekat domisilimu untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin.
4 notes · View notes
nurazisramadhan · 4 months
Text
Rekomendasi Chanel Bergizi
Tumblr media
Di era begitu banyaknya konten dari berbagai media saat ini, tentu memilah tontonan menjadi sebuah keniscayaan. Salah satu media yang berisi begitu banyak konten adalah youtube, Sebab, tontonan atau konten yang kita tonton sedikit banyak akan berpengaruh pada kehidupan kita, disadari atau tidak. Maka berikut beberapa rekomendasi konten/tontonan yang bergizi :
Jika kamu ingin mencari konten tentang kuliner barangkali channel mamank kuliner (tautan) dapat menjadi salah satu pilihan. Video yang tampak sederhana mampu disulap menjadi deretan gaya cinematik dan unik. Beberapa konten dari mamank kuliner yang harus kalian tahu adalah sad food; ketika mereview makanan dari tempat makan bintang rendah dan nol bintang; reviu makanan dengan tempat makan yang nol bintang.
Jika kamu ingin mencari konten untuk menemani waktu belajar atau waktu luangmu, serta ingin mencari isu terhangat maka channel Tempat Nyari Misuh (TnM) adalah pilihannya. Konten utamanya berupa reviu atau bahasan seputar kejadian terkini yang dibawakan dengan gaya misuh-misuh ala hostnya. Selain itu terdapat pula konten live rutin tentang kehidupan, cerita seram, dan main game.
Jika kamu ingin mencari konten komedi serta hiburan terlebih jika kamu berasal dari medan dan sekitarnya, maka channel Agak laen menjadi prioritas utama. Sebab, sajian komedi segar keempat personil mereka mampu menghibur dalam berbagai konten, baik konten yang sekadar ngobrol maupun konten hiburan berupa games dan sketsa komedi. Ayo bergabung menjadi pasukan bermarga
Jika kamu tertarik dengan dunia gawai seperti laptop dan handphone maka ada dua channel utama tech review yang harus kamu tonton. Yang pertama jika ingin melihat tech review dengan sudut pandang pengguna awam maka gadgetin akun yang tepat. Namun, jika kamu adalah seorang perfeksionis yang membutuhkan detail maka channel Jagat Review menjadi pilihannya.
Jika kamu adalah seorang wibu yang ingin menonton anime favorit dan pastinya secara gratis, silakan untuk mengikuti channel dari muse indonesia. Channel ini akan berisi berbagai anime baik yang lawas maupun yang terkini secara berkala. Pastinya ada begitu banyak judul anime yang ditayangkan di channel ini.
Mungkin itu adalah beberapa channel youtube yang selama ini rutin ditonton dan pastinya direkomendasikan. Semoga berbagai channel tadi dapat menjadi salah satu asupan bergizi yang akan menambah wawasan serta pengetahuan yang bermanfaat.
3 notes · View notes
jurnalweli · 7 months
Text
Lifelong Learner
Setelah menikah rutinitasku tak lagi sama. Banyak adaptasi baru yang kulakukan sebab tambahnya peran sebagai istri. Mungkin bagi sebagian orang peran perempuan sebelum dan setelah menikah tidak jauh berbeda tapi bagiku aku benar-benar dipaksa oleh keadaan untuk mampu memaksimalkan peran. Misalnya, sebelum menikah aku tidak berteman akrab dan hangat dengan urusan dapur. Jikapun aku membantu ibu, aku hanya membantu sekedarnya dan yang paling mudah. Jikapun aku telah berkali-kali bertanya tentang perbedaan jahe, lengkuas, kunyit, kunci, ketumbar, merica dan meminta untuk ditunjukkan tetap saja besok sudah lupa lagi. Seringkali aku membatin, "Besok kalau aku nikah gimana ya? Aku bisa masak ikan ngga ya? Aku bisa bersihin ayam ngga ya?" Tapi pikiran itu nihil membuatku berteman dengan dapur. Hingga menikah mengubah lebih banyak dari diriku. Iya, aku akhirnya mau tidak mau suka tidak suka secara sadar tetap ingin memaksimalkan peran sebagai istri dan ibu dengan menyediakan makanan bergizi untuk keluargaku sehingga pelan-pelan aku belajar perdapuran. Ini baru satu hal, tapi aku tidak akan membahas ini lebih dalam.
Setelah menikah, menyandang peran sebagai istri dan ibu membuatku banyak merenungi diri. Tentu aku tidak ingin sama seperti ketika masih sendiri. Setelah menikah aku hidup dengan suami dan anak-anakku maka aku ingin tetap aktif dan produktif meski di rumah saja. Aku juga ingin tetap berdaya yang bahagia meski dari rumah saja. Aku resign dari tempat kerjaku sebelum menikah. Lalu, setelah menikah aku merantau ikut suami. Aku sempat bekerja di daerah domisili baruku hanya 1 bulan sebelum keadaan tubuhku melemah. Aku memutuskan resign lagi dengan alasan hamil muda. Sejak saat itu aku menghabiskan banyak waktuku untuk memikirkan jika nantinya bayi ini lahir ke dunia dan menambah peranku sebagai ibu.
Aku ingin menjadi ibu bagaimana dan aku ingin mendidik anakku bagaimana.
Keresahan ini yang menemukan ujungnya bahwa aku ingin belajar. Aku ingin menjadi ibu pembelajar. Aku mencari tempat belajar dan bertemulah dengan salah satu komunitas untuk para perempuan yang digagas oleh Pak Dodik dan Bu Septi. Ibu Profesional, namanya. Di sini aku menemukan banyak wadah dan tema belajar sehingga cukup memudahkan untuk meningkatkan kualitas diri.
Konsekuensi dari mengikuti sebuah komunitas belajar adalah kesungguhan dan komitmen. Terkadang aku menyisipkan jadwal belajar pada daily plan namun tak jarang pula aku sengaja mencari tema tertentu di youtube untuk kudengarkan sendiri meskipun dengan menyambi menyelesaikan domestik.
Aku memiliki cita-cita sebagai ibu pembelajar. Maka, segala hal yang dirasa cocok dengan apa yang ingin aku tahu dan atau yang menjadi keresahan ataupun sesuatu yang aku tertarik aku akan mengambil kesempatan itu, insyaaAllah.
Semoga Allah ridhoi proses belajar ini.
Karena dengan ilmu aku menjadi tenang.
4 notes · View notes
pangpingpong · 8 months
Text
Refleksi 2901
Abis aerobik sendirian di kamar, karena pada dasarnya manusia kek gue itu pengen olahraga tapi yang modalnya seminimal mungkin wkwk. Jadilah gue bermodal kuota kosan saja. Terus kelaparan, mau tidur ga bisa. Masih ada kerjaan, jadi baca buku aja buat ngisi waktu sambil nulis wkwk.
Sesore-an tadi keliling cari rumah untuk dihuni sama anak-anak. Adulting hits really hard. Pas kapan pernah hujan badai kenceng banget anginnya gue ngebatin "Ya Allah besok kalau hamba tinggal sendiri pas di rumah sendiri (Aamiin) tapi hujan badai, bakalan takut gak ya?"
Takut atap sengnya copot (inget banget kalimatnya mbaPut wkwk), harusnya udah ga takut lagi bakalan kerembesan pas hujan badai, tapi kan masih banyak other worst case yang bisa terjadi. Cuma beberapa hari setelah ngebatin itu, jadi mikir kan ada Allah ya. Duit juga bukan gue yang punya, tapi titipan dari Allah. Jodoh juga harusnya kalem aja, kalau udah waktunya pasti akan datang kan yaaaa (again).
Alasan terbesar gue mulai memaksa diri workout lagi adalah karena BB gue udah overweight. Ironis aja ketika gue gembar gembor soal makanan bergizi seimbang, aktivitas fisik lah guenya hobi mageran dan gegoleran sepanjang weekend. Pulang kantor juga gue biasanya minim gerak. Jadi, demi menjadi manusia yang sehat jiwa raga, gue mencoba olahraga lagi. Sekarang ganti ke aerobik sama mencoba weekend itu naik sepeda. Kemarin pas nyoba naik sepeda dari kosan ke pasar Baqa, ketemu sama bapack-bapack komunitas pesepeda lokal. Terus disemangatin. Kiyowo sekali mereka.
Alasan lain adalah agar mindset gue menjadi lebih sehat. Kalau gue kebanyakan scroll, entah kenapa gue jadi merasa tidak mindfull. Sekarang juga masih bisa sih scrolling tidak berguna, but at least udah ada porsi waktu buat olahraganya. But, I need to work more on time management.
Udah tahun ketiga ngebimbing skripsi, dan kalau ketemu variabel yang too simpel itu kaya hmm...pengen marah tapi aku siapa ya cuma pembimbing ke-2. Hmm...harus putar otak buat ngasih masukan dan saran agar variabelnya lebih berwarna. Bukannya apa, tapi kalau berulang-ulang, guenya yang bosan. Anggaplah ini ambisi pembimbing, tapi gue pun pengen belajar hal-hal baru di luar zona nyamannya gue dari yang udah - udah. Pengennya, gue pun bertumbuh sambil gue bimbingan, lewat pertanyaan-pertanyaan dan diskusi yang ada selama proses penulisan karya ilmiah ini. Semoga~
Tiap nonton vlognya mba-mba korea, suka ngiri kenapa mereka bisa seproduktif ituuuu. Mba - mba yang masih bisa ngevlog di tengah hectic kerjaan, punya suami (ya sama suaminya tipikal bukan patriarki, lebih ke balance the role aja kalau yang gue amati), dan tetep bisa baca buku minimal 1 bulan 1 buku.
Sedang terjebak pada kapal Kangyoo gegara MD udah kelar, terus selama cek bts nya entah kenapa itu matanya Songkang kalau natap dedek Yoo kaya ada madunya netes. Senyumnya juga manis pisan, kek ga bisa kendor itu bibir senyum mulu. Dedek Yoo juga lucu banget. Mereka ini kaya anak SD disatuin. Kalau mbaput dan suaminya kan kek anak SMP dinikahin, mereka ini gaktau sih ada feeling to each other apa gak, tapi kalau jadi beneran kaya anak bocah disatuin. Gak akan bosen sih kalau mereka berdua barengan, ada aja yang bisa dikerjain, jawil-jawilan, numpuk batu, slickback challenge, atau apalah itu. Tapi aku berusaha netral saja. Kalau jodoh gak kemana kan? ~
2 notes · View notes
hellopersimmonpie · 8 months
Text
Sore-sore sambil masak, gue nonton podcast-nya Indah G yang mewawancarai dua caleg muda. Dengan biaya politik yang tinggi, kesempatan untuk menjadi caleg bakal lebih terbuka untuk anak-anak muda yang privileged. Gue jadi mikir kalau anggota legislatif nantinya cuma berisi wakil dari kalangan atas yang nggak pernah nyentuh akar rumput, gimana mereka bisa punya perspektif masyarakat kalangan bawah?
Gue bukan butthurt atau meremehkan orang-orang kaya. Tapi sudut pandang yang diverse itu penting banget buat memikirkan kebijakan. Selama kerja di kampus, gue tuh pernah menjadi anggota senat yang merumuskan peraturan akademik. Gue juga pernah menjabat sebagai sekretaris prodi yang mengeksekusi aturan yang dirumuskan senat. Meskipun saat menduduki posisi senat, gue tuh bukan yang vokal banget, tapi gue cukup dapat pembelajaran betapa pentingnya menata perspective untuk decision making dan perumusan kebijakan.
Pernah gue tuh mewawancara mahasiswa untuk menentukan apakah ia layak mendapatkan keringanan UKT atau tidak. Dari luar, mahasiswa ini menggunakan barang branded (keyboard mechanics, headset gaming, Ipad). Guepun mendalami "Darimana barang-barang branded tersebut?"
"Apakah dia ada keinginan untuk berhenti membeli barang branded?"
Gue tau ini kejauhan. Pertanyaan pertama tuh gue tanyakan sebagai sekretaris prodi yang perlu tahu kondisi ekonomi mahasiswa. Sementara pertanyaan kedua tuh gue tanyakan secara personal untuk menggali motivasi dia membeli barang branded karena gue khawatir dia akan terjebak hedonic treadmill.
Mahasiswa gue menjawab bahwa barang tersebut dia beli untuk kenyamanan kerja. Karena selama ini dia bekerja sebagai ilustrator yang harus menanggung kebutuhan keluarga bareng kakaknya. Selama ini, uangnya cukup untuk itu.
Tapi selama dua bulan ini kakaknya menganggur dan belum dapat kerja lagi jadi uangnya nggak cukup lagi untuk bayar SPP. Kalau ada uang lagi, dia nggak akan beli pernak-pernik keyboard mechanics karena menurut dia yang seperti itu aja sudah cukup.
Pas ngobrolin hasil interview sama temen, temen gue bilang:
"Ya harusnya dia nggak usah beli barang-barang kayak gitu. Mending utamakan kebutuhan pokok dulu"
Selama kuliah, gue juga kuliah sambil kerja. Gue tau persis gimana rasanya kelelahan dan pengen beli sesuatu untuk bikin kita nyaman. Ini bukan romantisasi keadaan yang dikit-dikit self reward. Tapi ya karena emang saking capeknya.
Dari obrolan tersebut, kami berdua akhirnya menata perspective bahwa pendidikan yang berkualitas sampai sarjana harusnya accessible untuk semua kalangan. Kalaupun si mahasiswa tersebut sampai nggak dapet keringanan UKT, itu karena uang dari kampus nggak cukup. Bukan karena ia tidak berhak. Menanggung kebutuhan keluarga di usia segitu sangat tidak ideal meskipun dia mampu di tahun-tahun awal kuliah.
Untuk sesuatu yang dekat aja, kita bisa punya perspective yang beda banget. Apalagi untuk yang luas dan jauh.
Pernah ada masanya gue tuh percaya sama meritokrasi. Sampai pada akhirnya gue belajar tentang konsep balancing dalam Game Design. Orang-orang privileged itu layaknya pemain yang punya banyak duit sehingga mereka bisa melakukan top up untuk mendapatkan skill tertentu. Sementara orang-orang miskin itu ibarat free player yang harus push rank cukup lama dan memanfaatkan random event untuk naik level. Antara orang yang privileged dan nggak privileged itu nggak akan pernah balance. Seorang anggota legislatif itu ibarat game designer yang merancang "dunia" agar orang-orang yang tidak privileged ini tetap merasakan kehidupan yang baik sebagai manusia. Tetap punya waktu luang untuk bonding dengan keluarga. Tetap makan makanan bergizi. Tetap punya ruang hidup yang layak tanpa mengalami gentrifikasi atau berebut dengan industri. Sistem meritokrasi tidak akan pernah adil karena kalau ada orang-orang non privileged bisa naik kelas manjadi crazy rich, itu ya sebagian kecil aja. Kalau kita menjadikan contoh kasus seperti itu sebagai sesuatu yang sangat mungkin terjadi, kita sudah terjebak dalam survivorship bias.
Instead of mendorong orang-orang yang tidak privilege untuk melakukan mobilitas sosial, gue lebih mikir negara mendorong kebijakan agar masyarakat miskin dan rentan bisa mendapatkan kehidupan yang layak. Dalam arti biarpun uang nggak seberapa tapi sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan ruang hidup yang layak tetap accesible buat mereka.
Gue menghargai perspective banyak orang tapi perspective yang mengatakan bahwa "Orang miskin itu nggak sukses karena mereka kurang usaha" akan terus gue korek sampai bisa membuktikan apakah perspective tersebut benar-benar mewakili kondisi yang sebenarnya ataukah karena kita tone deaf. Bagaimanapun memang ada orang-orang yang memang cuma perlu fokus ke so called "usaha" karena kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi. Sementara di sisi lain, ada orang-orang yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya baru mikir usaha.
56 notes · View notes
yonarida · 3 months
Text
Cara Menghargai Diri Sendiri dan Menghargai Kehidupan
Sebelum bisa menghargai hidup dan kehidupan, kita perlu untuk bisa menghargai diri sendiri. Kita sama-sama diberi hidup, namun seringkali berbeda sikap. Ada orang yang menyia-nyiakan kehidupannya. Sementara itu, ada yang menjalankan hidup dengan penuh rasa syukur karena kesempatan hidup itu ia peroleh dengan banyak pengorbanan. Contoh: seorang yang qadarullah Allah beri ujian sakit kanker. Banyak tenaga, waktu, emosi, dan uang ratusan juta yang sudah dia keluarkan sebagai ikhtiar bagi kesembuhan. Bertahun berlalu hingga akhirnya dia sembuh, walau masih kontrol setiap beberapa bulan sekali. Sembuh dan sehat dia dapatkan setelah banyaknya pengorbanan. Bagaimana dengan kita? Menghargai Diri Sendiri
Menghargai diri sendiri adalah langkah penting untuk membangun kesehatan mental dan emosional yang baik. Beberapa cara untuk menghargai diri sendiri:
Kenali dan Terima Diri: Kenali kekuatan dan kelemahanmu, dan terima dirimu apa adanya. Ini adalah langkah pertama untuk mencintai diri sendiri.
Berikan Perhatian pada Kebutuhan Sendiri: Luangkan waktu untuk dirimu sendiri. Lakukan aktivitas yang kamu nikmati dan yang membuatmu merasa baik.
Berbicara Positif kepada Diri Sendiri: Hindari self-talk negatif. Gantikan dengan kata-kata yang positif dan memotivasi.
Jaga Kesehatan: Perhatikan kesehatan fisik dengan makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.
Tetapkan Batasan: Jangan takut untuk mengatakan "tidak" jika sesuatu membuatmu tidak nyaman atau melebihi kapasitasmu. Menetapkan batasan adalah bentuk menghargai diri sendiri.
Maafkan Diri Sendiri: Jangan terlalu keras pada diri sendiri atas kesalahan di masa lalu. Belajar dari pengalaman tersebut dan lanjutkan hidup dengan lebih baik.
Rayakan Pencapaian: Apresiasi setiap pencapaian, sekecil apapun. Ini bisa memberikan dorongan positif dan rasa bangga pada diri sendiri.
Beri Waktu untuk Bersantai: Jangan terus-menerus bekerja tanpa istirahat. Luangkan waktu untuk relaksasi dan melakukan hal-hal yang kamu sukai.
Mengembangkan Diri: Teruslah belajar dan kembangkan diri dalam bidang yang kamu minati. Ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan perasaan pencapaian.
Lingkungan Positif: Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang mendukung dan positif. Hindari hubungan yang toksik yang bisa merusak harga dirimu.
Buat Daftar Hal-Hal yang Kamu Sukai dari Dirimu: Tuliskan hal-hal positif tentang dirimu dan baca kembali saat merasa down. Ini bisa membantu mengingatkanmu tentang nilai dirimu.
Terima Pujian dengan Baik: Jangan menolak atau meremehkan pujian yang diberikan orang lain. Terimalah dengan hati yang terbuka dan ucapkan terima kasih.
Menghargai diri sendiri adalah perjalanan yang berkelanjutan. Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidupmu.
Cara Menghargai Kehidupan
Menghargai kehidupan adalah sikap yang penting untuk dijalani. Beberapa cara untuk menghargai kehidupan:
Bersyukur: Luangkan waktu setiap hari untuk menghargai hal-hal kecil yang membuat hidupmu berharga, seperti kesehatan, keluarga, teman, dan kesempatan yang ada.
Hidup di Saat Ini: Cobalah untuk fokus pada apa yang terjadi sekarang daripada terlalu banyak memikirkan masa lalu atau masa depan. Mindfulness dan meditasi dapat membantu dalam hal ini.
Merawat Diri Sendiri: Jaga kesehatan fisik dan mental dengan makan makanan bergizi, berolahraga, tidur yang cukup, dan mengelola stres.
Menghargai Hubungan: Luangkan waktu untuk orang-orang yang penting bagimu. Dengarkan mereka, habiskan waktu berkualitas bersama, dan tunjukkan rasa terima kasihmu.
Mengembangkan Diri: Belajarlah hal-hal baru, tantang dirimu, dan kembangkan minat dan bakatmu. Ini bisa memberikan perasaan pencapaian dan tujuan dalam hidup.
Memberi Kembali: Lakukan sesuatu untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Bisa berupa kegiatan sukarela, donasi, atau sekadar membantu orang lain dalam hal kecil.
Menikmati Alam: Habiskan waktu di alam terbuka. Alam dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan rasa ketenangan.
Menerima dan Memaafkan: Belajarlah untuk menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya. Memaafkan kesalahan dapat mengurangi beban emosional dan meningkatkan kualitas hidup.
Tetap Positif: Fokus pada hal-hal positif dalam hidup dan cobalah untuk melihat sisi baik dalam setiap situasi.
Mengejar Passion: Temukan apa yang kamu cintai dan kejar passion tersebut. Ini akan memberikan makna dan kepuasan dalam hidupmu.
Dengan menerapkan cara-cara ini, kamu dapat lebih menghargai dan menikmati kehidupan yang kamu jalani.
7 notes · View notes
elvarneronova · 9 months
Text
Healing tuh ke rumah sakit atau klinik, bukan jalan-jalan! Itu namanya rekreasi.
Gue cuma ngerasa kalo sekarang istilah healing itu banyak banget dipake gen-Z misalnya untuk jalan-jalan kesana kemari. Di kalangan gen-Z konteks healing sendiri tuh mungkin lebih ke refreshing ya setelah berkutat sama pekerjaan atau pelajaran. Cuma gue sendiri sebagai “gen-Z dari goa” ngerasa aneh aja. Istilah kedokteran yang biasa dipake malah disalahkaprahkan menjadi istilah umum dengan arti yang berbeda?
Dalam istilah kedokteran, healing sendiri mengacu ke proses penyembuhan dari penyakit. Atau kosakata lain dari recovery. Sedangkan di kalangan gen-Z healing mengacu kepada proses penyegaran fisik dan mental setelah berkutat dengan hectic-nya dunia kerja atau kegiatan belajar yang mereka jalani.
Terus kalo sama-sama jalan-jalan bedanya apa sih healing sama rekreasi? Toh sama-sama nyari kesenangan kan? Iya itu namanya rekreasi. Gue nggak ngelarang karena emang semua orang butuh rekreasi untuk menyegarkan pikiran, tapi bukan berarti rekreasi bisa memperbaiki kerusakan fisik atau mental. Rekreasi cuma menghilangkan atau meredakan masalah fisik atau mental yang lu derita, nggak menyembuhkan.
Kalo secara bahasa itu healing itu lebih mengacu ke istilah penyembuhan. Dengan kata lain semua hal yang berhubungan dengan penyembuhan diri baik itu mental atau fisik itu disebut healing. Terus kalo gue capek fisik healingnya gimana? Capek fisik ya healingnya istirahat cukup dan makan-makanan bergizi. Bukan malah jalan-jalan. Kalo capek mental? Dateng ke poli psikologi. Jangan takut ke psikolog buat ceritain masalah lu. Barangkali dia punya jalan pintas dari masalah yang lu punya.
Lah psikolog kan buat orang yang sakit jiwa! Nah, disini banyak yang salah kaprah kalo ke psikolog itu tandanya udah gila. Padahal orang yang datang ke poli psikologi kebanyakan orang-orang waras yang emang lagi down dan butuh boosting semangat untuk bangkit dari penyakit mentalnya. Kalo udah gila mah itu bukan tanggungjawab poli psikologi, udah tanggungjawab Rumah Sakit Jiwa itumah.
Dari sini sudah paham?
Tumblr media
2 notes · View notes
pungkywidiastuti · 11 months
Text
𝗟𝗜𝗙𝗘, 𝗔𝗟𝗜𝗩𝗘, 𝗟𝗜𝗩𝗘
LEVEL 1 : "SURVIVE"
>>mencakup aset-aset kehidupan yang harus dipenuhi bagi seseorang untuk survive dalam kehidupannya dan menjalani kehidupan yang nyaman.
1. Survival Needs
Pemenuhan kebutuhan sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/tempat tinggal. Selain itu, ada kebutuhan dasar manusia yang nggak kalah penting: uang! Untuk kebutuhan survival, setidaknya besaran pengeluaran yang dimiliki seseorang tidak melebihi pendapatannya.
Prinsip yang harus dipegang oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan ini adalah: yang penting ada dulu! Nggak perlu pakaian dan rumah fancy, nggak perlu makanan enak. Yang penting, kebutuhannya sudah terpenuhi.
2. Cognitive & Linguistic Skill
Kebutuhan berpikir dan berbahasa sudah menjadi kebutuhan dasar manusia. Kemampuan berpikir tingkat dasar--setidaknya lulus dari sekolah menengah merupakan bekal untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan yang pasti akan kita hadapi. Kemampuan bahasa formal dengan pengetahuan akan EYD dan PUEBI juga menjadi kemampuan dasar yang diperlukan dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan komunikasi.
Kadangkala, Bahasa Indonesia saja belum cukup! Bahasa Inggris, setidaknya tingkat dasar, diperlukan agar kita dapat bersaing dan tidak tertinggal arus globalisasi.
3. Basic Infrastructure
Kebutuhan internet, gawai, dan keterampilan mengoperasikan teknologi. Kebutuhan internet dan gawai memiliki prinsip yang sama dengan survival needs: yang penting ada dulu! Sedangkan keterampilan teknologi adalah salah satu kunci untuk bertahan hidup di era digital. Minimal, seseorang dapat mengoperasikan komputer dan Microsoft Office secara dasar, membuat email, dan mengerti bagaimana cara mencari sesuatu di internet. Semakin banyak skill-set teknologi yang dipunya, tentu akan semakin baik.
4. Basic Relationship
Keberadaan support system yang dapat diandalkan di masa sulit serta ketiadaan hubungan negatif/toxic terhadap orang terdekat, seperti keluarga, pasangan, teman, atau rekan kerja.
5. Citizenship, Manner, & Etiquette
Kesadaran seseorang terhadap perannya sebagai warga negara dan masyarakat. Minimal, seseorang tidak melakukan pelanggaran hukum, memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar, mengetahui cara berkenalan dengan orang baru, serta berpenampilan rapi, bersih, dan wangi ketika berinteraksi dengan seseorang.
LEVEL 2 : "SAFETY NET & RISK MANAGEMENT"
>>mencakup aset-aset kehidupan yang harus dipenuhi bagi seseorang untuk menjalani kehidupan dengan aman dan meminimalisir risiko kehidupan yang mungkin terjadi.
1. Risk Protection
Kesiapan individu dalam menghadapi risiko kehidupan, seperti penyakit, bencana, hingga kerusakan tempat tinggal. Pemenuhan aset ini dapat diawali dengan persediaan P3K dan disaster kit, aktivasi asuransi kesehatan--minimal BPJS sebagai asuransi kesehatan nasional, serta memproteksi tempat tinggal dengan alat seperti gembok, pagar, hingga CCTV.
Tak hanya itu, akan lebih baik apabila kita menyadari risiko yang mungkin mengintai area tempat tinggal kita. Misalnya, seseorang yang tinggal di daerah pegunungan aktif sebaiknya dapat menyadari bahwa daerahnya merupakan daerah rawan bencana, sehingga membutuhkan proteksi lebih untuk hidup yang lebih aman.
2. Financial Protection
Kesiapan secara finansial, misalnya dalam hal ketersediaan dana darurat ataupun tabungan, dalam menghadapi berbagai risiko kehidupan. Idealnya, seseorang memiliki dana darurat sebesar 3-6x pengeluarannya dalam sebulan.
3. Physical Health
Usaha yang dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan meminimalisir risiko penyakit, seperti olahraga secara teratur, makan-makanan bergizi seimbang, serta tidur teratur.
LEVEL 3 : "HAPPY, HEALTHY & PRODUCTIVE"
>>merujuk pada aset-aset yang dapat dipenuhi menuju kehidupan yang bahagia, sehat, dan produktif. Tidak seluruh aset dalam level ini wajib kamu penuhi, karena setiap orang memiliki jalan ninjanya masing-masing untuk menjadi produktif, sehat, dan bahagia.
1. Mental Health & Anti-Aging
Bagaimana seseorang merasa sejahtera secara psikologis (kesehatan mental) dan memiliki pengaturan gaya hidup tertentu guna meningkatkan kualitas hidup. Seseorang dikatakan sehat secara mental apabila ia merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun sosial. Sementara itu, pengaturan gaya hidup bisa dilakukan melalui diet tertentu, perawatan terhadap wajah dan badan, serta menghindari faktor risiko kesehatan seperti rokok dan alkohol.
2. Hobbies & Entertainment
Bagaimana seseorang menyediakan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk mengembangkan hobi dan menikmati hiburan.
3. Spirituality
Bagaimana seseorang memenuhi kebutuhan spiritual untuk terkoneksi dengan higher being dan ciptaan-Nya. Spiritualitas berbeda dengan religiusitas. Memenuhi kebutuhan spiritualitas tidak terbatas pada melakukan ibadah, lho! Seseorang dapat melakukan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya, seperti meditasi dan melakukan kebersyukuran.
4. Meaningful Relationship
Bagaimana seseorang memiliki hubungan bermakna dengan orang-orang terdekatnya (keluarga, pasangan, teman, kolega), hingga hubungan tersebut dapat memuaskan kebutuhan relasionalnya dan membuat hidupnya lebih bermakna. Penaikan relationship dari level 1.
5. Personal Growth & Career
Bagaimana karir tidak hanya menjadi alat untuk pemenuhan kebutuhan (mencari uang), namun juga menjadi alat untuk bertumbuh secara pribadi. Seseorang yang memenuhi aset ini mampu menikmati pekerjaannya, memiliki peran penting di sana, mendapatkan gaji yang sesuai, produktif, namun tetap memiliki waktu dan sumber daya untuk mengembangkan diri di luar pekerjaan.
6. Philosophy & Meaning of Life
Tumbuhnya makna dan tujuan pada hidup seseorang, di mana seseorang yang memenuhi aset ini merasa bahwa hidupnya memiliki arah dan tujuan serta merasa puas dan dapat memaknai hidupnya dengan baik.
7. Personal Finance
Perencanaan keuangan demi kenyamanan hidup di masa depan, seperti melalui dana pensiun dan investasi. Bentuk tersebut merupakan peningkatan dari level sebelumnya, yakni dana darurat dan tabungan
LEVEL 4 : "FREEDOM & LEGACY"
>>Pemenuhan aset kehidupan yang dapat membuat seseorang selangkah lebih maju, di mana seseorang dapat hidup dengan kebebasan dan mewariskan sesuatu untuk dunia dan orang-orang di sekitarnya.
1. Business & Asset Creation
Peningkatkan aset pribadi sekaligus memberikan dampak bagi masyarakat. Seseorang yang memenuhi aset ini telah mencapai kebebasan secara finansial, mempunyai usaha, bisnis, hingga pekerjaan sampingan.
2. Asset Management
Proteksi yang dilakukan terhadap aset-aset yang dimiliki seseorang, meliputi hadirnya passive income, pemahaman terhadap berbagai instrumen investasi, pemahaman terhadap bagaimana uang ‘bekerja’, serta proteksi terhadap aset yang dimiliki.
3. Self Actualization
Bagaimana seseorang dapat merasa puas dan bahagia terhadap kehidupannya, hingga aset finansial bukan lagi menjadi tujuan utama. Seseorang yang telah memenuhi aset ini dapat melakukan sebuah pekerjaan atas dasar kesenangan dan hobi, tanpa memikirkan profit, serta merasa puas dan bahagia dalam hidup.
4. Parenting & Teaching Other
Keadaan dimana seseorang dapat mewariskan legacy (ilmu, harta, ataupun kekuasaan) kepada orang lain, merasa siap untuk memiliki anak/keturunan, dan memiliki keterampilan untuk mengajarkan skill kehidupan kepada orang lain.
Sumber :
October 18, 2023, by 𝑃𝑢𝑛𝑔𝑘𝑦 𝑊𝑖𝑑𝑖𝑎𝑠𝑡𝑢𝑡𝑖
3 notes · View notes