#AdabSebelumIlmu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pemimpin Cerdas
Ada statement menarik dari Prof. Yusril yang kurang lebih begini :
Boleh saja kita belajar dan mengambil pemikiran luar, misal dari pemikiran IM, Syaikh Abu A'la Al-Maududi, Taqiyuddin An-Nabhani, dan lain-lainya.
Namun satu hal yang perlu kita sadari, khazanah intelektual Muslim nusantara juga tak kalah hebatnya. Pemikiran mereka tak terbentuk dari ruang hampa, namun terbentuk dari perenungan yang dalam, juga melihat kondisi masyarakat secara langsung.
Ini jadi titik penting generasi muda hari ini, bagaimana kita harus belajar kembali tentang sejarah bangsa terkhusus dakwah Islam, selanjutnya memadukan ide atau gagasan pemikiran dari luar dan dalam, lalu menemukan solusi yang tepat atas permasalahan yang dihadapi tentunya disesuaikan juga dengan kondisi dan juga karakter masyarakat.
Itu adalah salah satu ciri pemimpin bangsa yang cerdas.
Pernyataan ini kurang lebih sama juga dengan kritik yang disampaikan oleh Ustadz Arif Wibowo kepada DK, bagaimana paradigma ADK telat untuk menyadari realitas masyarakat dan terkadang menggunakan pisau analisis yang kurang tepat.
Pembacaan satu isi membuat gambaran tidak utuh atas konsepsi bangsa, akibatnya memunculkan sekat di lapangan, cenderung berkumpul di lingkungan homogen, dan kurang membaur di masyarakat.
Saya ambil contoh Masyumi dan FJP. Selain belajar bagaimana FJP menang pemilu Mesir, ADK perlu banyak belajar bagaimana Partai Masyumi bisa menjadi corong politik umat Islam pasca kemerdakaan. Menurut saya, Masyumi bisa dibilang lebih dewasa dalam pengelolan negara dibanding FJP yang pragmatis. Masyumi satu langkah lebih bisa membuat iklim demokratis di Indonesia, bahkan menjadi perekat kembali NKRI. Berbeda dengan FJP yang langsung menerapkan syariat dalam UU yang akhirnya dilawan oleh opisisi sampai akhirnya dikudeta militer.
Sama halnya juga dengan Khilafah, sebagai seorang muslim wajib hukumnya untuk mempercayai takdir akhir zaman kelak. Namun dalam praktek demokrasi hari ini, saya lebih sepakat dengan maratibul amalnya IM yang memang lebih konstruktif jalanya, juga menyentuh aspek yang paling fundamental dari seorang muslim.
Bukan maksud untuk membanding-bandingkan, namun agar kita belajar tak hanya dari satu sudut pandang saja agar dapat membentuk konstruksi berpikir yang lebih matang.
Nyatanya waktu kita sedikit sedangkan pekerjaan yang harus kita lakukan sangatlah banyak. Perlunya pemaknaan yang mendalam lagi tentang ilmu, adab-adabnya, juga kesabaran dalam proses belajarnya.
youtube
19 notes
·
View notes
Text
Adab Sebelum Ilmu
Memasuki tahun 2024, saatnya Indonesia akan melakukan pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024. Beberapa hari yang lalu telah dilaksanakan debat keempat oleh calon wakil presiden 2024 diantaranya Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD. Sejujurnya aku tidak begitu mengikuti semarak debat atau kampanye dari ketiga pasangan calon, hanya sedikit saja itupun yang lewat di media sosial. Aku tidak secara sengaja mengikuti kabarnya. Meski begitu, aku percaya pada suamiku untuk diajak diskusi dan bertanya banyak hal, hehe. Suamiku hampir mengikuti banyak hal tentang ketiga pasangan calon ini. Ia benar-benar ingin memilih yang lebih baik dari yang ada. Pada tulisan ini aku tidak akan membahas tentang ketiga calon, visi misi dan lainnya.
Desclaimer. Seperti yang kusampaikan sebelumnya aku bukan pengikut utuh informasi tentang pemilu dan atau ketiga pasangan calon sehingga kurang lebihnya ini pandangan sekilas menurut aku pribadi dan tidak memihak manapun juga tidak ingin menebar kebencian. Aku hanya ingin menyoroti perilaku Gibran kepada Mahfud MD di debat keempat yang harapannya bisa diambil pelajaran oleh kawula muda. Pada bagian ketika Gibran berkata, “Saya sedang mencari jawaban Pak Mahfud”. Begitulah kurang lebihnya, dengan mimik, postur tubuh dan perilaku yang dalam pandangan saya terbilang tidak sopan. Gibran adalah calon termuda sejauh pemilu presiden dan wakil presiden yang ada, sedangkan Pak Mahfud jauh lebih tua yaitu berkisar kurang lebih sama dengan usia orangtua Gibran. Ia seharusnya bisa menjadi teladan bagi kaum milenial yang lain. Setelah menyaksikan potongan video tersebut yang banyak beredar dan ternyata banyak yang sependapat denganku rasanya geram sekali.
Pertama, ia sedang berbicara dengan yang lebih tua, bahkan jauh lebih tua.
Kedua, ia sedang dilihat banyak mata karena tersiar langsung di layar kaca.
Ketiga, ia sedang berada di acara yang tentu saja terdapat aturan berlaku termasuk beretika. Rasa-rasanya apa yang ia tampilkan, begitulah ia di keseharian.
Kemanakah didikan orangtua dan atau sekolah?
Kemanakah ilmu yang kau kejar hingga luar negeri?
Kemanakah keteladanan dari lingkungan sekitarmu dan darimu untuk rakyat Indonesia sedangkan kamu adalah seorang calon pemimpin?
Begitukah nantinya sikap pemimpin?
Apakah kamu pernah mendengar perkataan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tentang ini?
“Kaum mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”
(HR Tirmidzi)
“Sejujurnya hal yang lebih berat di timbangan amal baik seorang mukmin adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor.”
(HR Tirmidzi no. 2002)
Dan pepatah arab yang berbunyi,
“Adab itu lebih tinggi daripada ilmu.”
Mari bijak memilih!
#klip2024#kelasliterasiibuprofesional#januari2024#25012024#ibuprofesional#sinergiwujudkanaksi#ip4id2024#aliranrasa#hikmahkehidupan#adabsebelumilmu#pemilu2024#bijakmemilih#pilpres2024
0 notes
Text
Belum Cukup Bekal!
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabbul'alamin.
Suatu hari pada kegiatan pembukaan tema Ruh di level kuttab awal 3, kami merencanakan kegiatan berziarah ke makam yang dekat dari kuttab. Dengan izin Allah cuaca pada hari itu sangat cerah, sehingga kami semua bisa melaksanakan kegiatan pembukaan tema di pemakaman. Sebelum keberangkatan, semua santri sudah mengetahui kemana mereka akan pergi dan sudah diingatkan tentang adab-adab saat mengunjungi pemakaman. MaasyaAllah, disepanjang perjalanan santri begitu mudah dikondisikan, tidak ada yang main-main ataupun tertawa terbahak-bahak.
Tibalah kami semua di tempat yang dituju.
Hening ...
Semua terdiam, tak satupun dari mereka yang berbicara. Ustadz yang memimpin kegiatan kemudian membimbing kami untuk membaca doa saat berziarah kubur. Satu persatu santri memasuki area pemakaman dan kami pun berhenti di salah satu makam yang masih basah. Kami mencoba mengatur posisi santri sehingga semua pandangannya mengarah ke makam tersebut dan kemudian, Ustadz mulai menggemburkan iman mereka.
Banyak yang Ustadz sampaikan tentang bagaimana proses perjalanan ruh kita, bagaimana sakitnya saat ruh kita dicabut, kemana ruh kita dikembalikan, bagaimana gambaran di dalam kubur, siapa yang akan menolong kita di dalam sana, amalan apa saja yang sudah kita perbuat dan sampai pada pembahasan bahwa kita yang masih hidup ini kelak akan seperti mereka yang berada di dalam kubur.
Suasana semakin sendu, saat Ustadz bertanya kepada santri.
Ustadz: "Nak, sudah siapkah kita menyusul mereka?" tak satupun santri menjawab.
Kemudian Ustadz bertanya kepada salah satu santri ikhwan.
Ustadz: "Nak, antum sudah siap?!"
Santri: "Belum Ustadz .. " jawabnya dengan nada lirih.
Ustadz: "Mengapa nak antum belum siap?"
Santri: "Belum cukup bekal, Ustadz ..." suaranya hilang disusul dengan tangisan.
Tangisannya kemudian disambut oleh tangisan temannya, begitu seterusnya hingga kami semua yang berada di tempat tersebut pun menangis.
Allah Ya Rabb .. Sungguh kami malu Nak, engkau saja merasa belum cukup bekal, bagaimana dengan kami? Ighfirlana Ya Allah 😭
Panas matahari di pemakaman semakin terik, tetapi panasnya tak mengalahkan ketakutan kami akan panas api neraka. Kamipun kembali ke kuttab dengan tangisan yang belum mereda.
Wallahu a'lam bish showab.
#ImanSebelumQuran
#AdabSebelumIlmu
#DialogIman
0 notes
Text
Adab Sebelum Ilmu
Nggak masalah, anak-anak hafalannya nggak banyak. Nggak masalah, anak-anak matematikanya nggak bisa.
Tapi, kalau adabnya hilang, tidak ada harapan lagi!
Adab itu, 2/3-nya ilmu! Kalau adabnya hilang, jangan harap keberkahan ilmu. Makanya nggak heran, kalau ilmunya nggak manfaat, lha wong adabnya saja hilang!
Makanya, saat perjalanan kemarin saya dan rombongan dari Turki ke Madinah, saya dapati cerita menarik. Saya pergi dengan orang yang cukup dekat dengan pimpinan negeri ini dan juga bersama rombongan anak-anak.
Kata beliau, "Pasti bakal ngomong terus ini di jalan", setelah mendapati anak-anak ada dalam rombongan.
Saat akan terbang dari Turki ke Madinah, tetiba dapat kabar kalau penerbangan ditunda, bisa sehari atau dua hari. Artinya, harus cari penginapan lagi, dan tentu tidak murah, satu rombongan pula.
Saat sedang bingung demikian, anak-anak pergi sholat. "Sudah waktunya sholat," katanya begitu.
Setelah sholat, kami kembali. Ajaib. Kami mendapati kabar lagi, penerbangan tidak jadi dibatalkan.
Kata beliau, seorang yang dekat dengan pimpinan negeri ini, "Kenapa tadi kalian memilih sholat?" katanya kepada anak-anak.
"Bukankah kalau ada masalah larinya ke Allah? Bukankah tempat mengadu hanyalah Allah? Berdoa," jawab anak-anak.
Deg. Beliau terkejut. Lalu beliau melanjutkan pertanyaan, "Kalian berdoa bagaimana tadi?"
"Rahasia. Cukuplah hanya kami dan Allah yang tahu."
Singkat, menohok, dan membuat air mata kami tak mampu terbendung.
Kata beliau, "Sungguh kelak anak-anak seperti mereka akan menjadi pemimpin negeri ini."
Betapa, jika iman sudah menancap dalam dada, maka selalu Allah yang ada di dalam jiwa. Bukankah itulah puncak tertinggi dari penanaman iman?
(Sumber: Ceramah guru kami, kemarin pagi, ditambah sedikit bumbu dari penulis:))
2 notes
·
View notes
Text
فراقِ یار کی بارش، ملال کا موسم
ہمارے شہر میں اترا کمال کا موسم
وہ اک دعا میری، جو نامراد لوٹ آئی
زباں سے روٹھ گیا پھر سوال کا موسم
بہت دنوں سے میرے نیم وا دریچوں میں
ٹھہر گیا ہے تمہارے خیال کا موسم
جو بے یقیں ہو بہاریں اجڑ بھی سکتی ہیں
تو آ کے دیکھ لے میرے زوال کا موسم
محبتیں بھی تیری دھوپ چھاؤں جیسی ہیں
کبھی یہ ہجر، کبھی یہ وصال کا موسم
کوئ ملا ہی نہیں جس کو سونپتے محسنؔ
ہم اپنے خواب کی خوشبو، خیال کا موسم
#urdu shayari#urdu poetry#urdu#urdu shairi#urdupoetry#urdu poem#urdu quote#poetry#urduadab#urdu ghazal#urdu adab#adaboost#adab#adabsebelumilmu
20 notes
·
View notes
Text
Perhatikan adab dan akhlakmu!
Saya emang masih pecicilan, tapi saya ngga suka menjatuhkan mental orang lain dengan kata² yang buruk.
ada orang mencoba jadi lebih baik, malah ada yang nyinyir. jangan kayak gitu, dukung dia, kasih semangat.
Seenggaknya jika kalian ngga bisa ngasi solusi maka doakan yang terbaik buat dia. ada wanita safar tanpa mahrom, belum paham sikonnya kayak apa, dan ngga tabayyun. langsung deh ceramah.. dikeluarkan dalilnya. shahih emang, kita tahu itu tapi balik lagi. dilihat dulu, tabayyun dulu, keperluannya apa. jika kalian tanya, dan dia jawab "saya kerja safar gini buat beli mobil, buat beli perhiasan, baju yang banyak," dll semisal kebutuhan dunia aja, nahh maka itu yang ngga bener. perlu dinasehati, dan tegurlah dengan cara yang baik, yang ngga terkesan menghakimi. tapi jika dia ada hutang puluhan bahkan ratusan juta, dan dia ngga punya apa² untuk dijual, hutangnya riba, kalo ngga segera dilunasi, bunganya jalan terus makin numpuk, jadi butuh duit gede buat lunasin. apalagi dia tulang punggung, orangtua uda renta, adek banyak, atau anak banyak, ngga ada yang bantu. naaahh, makanya dia safar karena dia sebelumnya udah cari kerjaan di lingkungannya tapi ngga nemu².. dan itu nyata men.
dia engga lagi nyari dunia brader, dia cuman mau cepet² buat nutup utangnya. lu pikir dia enak² an gitu? buat jajan aja kembang kempis, mikir dulu gamau asal jajan, bisa beli softex aja udah syukur. mending buat di rumah aja uangnya, atau buat nambah nyicil utang biar cepet lunas. jadi tolong dong pengertiannya, kita disini juga takut, was², moga pas lagi safar gini ngga dimatiin dulu sebelum bisa kembali pulang kumpul sama keluarga. betapa banyak istighfar dan doa di dalam sujud yang kita panjatkan agar segera diberi jalan keluar dari kondisi ini. kalian ngga akan tau itu.
jadi tolong, ya.. jangan asal ngejudge, tabayyun dulu.
kalo emang ngga bisa ngasi duit buat lunasin hutang kita para kaum hawa yang safar tanpa mahrom, jangan seenaknya nyuruh pulang. doain aja yang terbaik, okey ? jangan jadi nggemesin gitu. pengen cubit jadinya, gemes..
...
edisi laper
15/12/2019 _ taipei city
3 notes
·
View notes
Text
Seberapa penting sih ilmu bagi kita?
Lalu, seberapa penting pula akhlak bagi kehidupan kita?
Ini cerita dari Abdurrahman bin Qasim selaku pelayan dari Imam Malik bin Anas. Kata Abdurrahman "Tidak kurang dua puluh tahun aku menjadi pelayan Imam Malik. Selama 20 tahun tersebut, aku perhatikan beliau menghabiskan 2 tahun untuk mempelajari ilmu dan 18 tahun untuk mempelajari akhlak" dari sini bisa kita simpulkan bahwa akhlak itu lebih dulu diutamakan daripada ilmu.
Orang berakhlak sudah pasti berilmu, sedangkan orang berilmu belum tentu berakhlak. Ya menurutku seperti itu.
Orang yang berilmu tanpa berakhlak. Kemungkinan mereka mengetahui banyak ilmu. Sejuta lembar buku mungkin sudah mereka baca. Tapi mereka belum memahaminya apalagi untuk mengamalkannya.
Tak sedikit orang berpendidikan tinggi hingga S3 namun untuk masalah adab kurang. Aku sebagai pengendara motor yang masih amatiran sebel aja gitu di depan ada mobil bagus nan mewah eh tetiba buang sampah sembarang. Huftt geram banget kalo udah kaya gitu. Terus aku baca sebuah thread di twitter tentang UGM berbohong lagi yang masih rame itulah. Nah di thread itukan tentang pelecehan seksual dari dosen kepada mahasiswinya. Nah disini apakah dosen ituu tidak berilmu? Minim ilmu? Kurang baca buku? No... No... No... Sudah di pastikan dosen tersebut sudah kenyang makan bangku pendidikan. Tapi apa yang mereka lakukan? Adabnya seperti apa?
Mungkin ini yang perlu di perbaiki dengan sistem pendidikan di Indonesia ini pak #menteripendidikan
1 note
·
View note
Photo
Diantara yang disukai oleh para jamaah, adalah kerendahatian seorang ustadz kepada para jamaahnya. Bukan hanya rendah hati, bahkan kesabaran menghadapi ketidaktahuan… Saya masih inget pesen beliau dulu saat awal-awal mengaji… “Wes, nek ga ngerti, pokoke di”leg” wae sek, besok diulangi lagi pelajarannya”…. Artinya : “Pokoknya, kalo skrg ga ngerti dan blm paham, telen aja dulu… nanti diurai dg belajar lagi…”. Dan mmg spt itulah adanya saat belajar… awal ga ngerti, diulang msh ga ngerti, maka ulangi lagi ! 😀😀😀 Bicara tentang adab… Ada waktu, sedikit banyak belajar adab ke beliau… Ya paling pas, belajarnya saat safar, sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khatab dalam sebuah riwayat : Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu jikalau ada orang yang merekomen temennya, beliau bertanya : “Apakah engkau pernah safar dengannya ? Pernah bergaul dengannya ? Jika “iya”, maka Umar menerimanya. Jika belum pernah, beliau berkata : “Engkau belum mengetahui hakikat senyatanya orang itu”. Yuk, umroh dan ngaji bareng beliau, ustadz @amminurbaits , Insya allah tanggal 24des, start solo direct Madinah by Lion, hotel makkah di azka safa. Alhamdulillah, hotel deket dan bonus Zamzam… 😀😍 Cuman 45seat… Gercep aja daftar via WA ke : 0822-4107-1010 atau 0818-27-1824 @batikumrah PT Baitullah Tiga Kharisma Ijin Umroh PPIU No. U-565 tahun 2020 #amminurbaits #travelumrahsunnah #batiktravelumrohsunnah #umrohyuk #umrohsunnahjogja #ngajisunnah #kajiansunnahjogja #ngajiyuk #batiktravel #umrohakhirtahun #umrohliburansekolah #liburakhirtahun #adabsebelumilmu #belajaradab (at BATIK - Hajj, Umrah and Trading) https://www.instagram.com/p/Cff-uBUv7kG/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#amminurbaits#travelumrahsunnah#batiktravelumrohsunnah#umrohyuk#umrohsunnahjogja#ngajisunnah#kajiansunnahjogja#ngajiyuk#batiktravel#umrohakhirtahun#umrohliburansekolah#liburakhirtahun#adabsebelumilmu#belajaradab
0 notes
Text
Menghargai Pilihan
Menjalani hari-hari yang tidak sama lagi seperti enam bulan lalu, membuat banyak perubahan dipelbagai lini. Mulai dari kendaraan yang tidak diisi bensin berhari-hari, hingga shalat Jumat yang ditiadakan beberapa kali. Yang pasti, seperti apapun kondisi harus tetap kita syukuri.
Ternyata telah berbulan-bulan pula ku tak melihat wajah kanak-kanak penghafal Alquran. Karena interaksi kita kini hanya melalui HP yang tergenggam. Seperti sebuah pertemuan yang terjadi tanpa kehangatan. Mungkin inilah ujian bagi hati yang padanya iman bersemayam.
Kini kita sudah mulai belajar bersama kembali. Walau dengan layar kita berinteraksi. Tapi rindu tak bisa dipungkiri, yang kadang hadir tanpa permisi. Hanya berharap semoga syukur ini tak ternodai. Oleh hikmah dan nikmat Allah yang tak terakui.
Pada kesempatan bertemu virtual aku tahu mereka juga merasakan. Berbulan-bulan di rumah yang menimbulkan kejenuhan. Sejak fajar hingga matahari terbenam, menjalani hari yang kadang membosankan. Tapi itulah yang harus dijalankan, jika di luar kita merasa terancam.
Sejak awal pandemi alhamdulillah gurunda Ust Budi Ashari langsung maju kedepan membuat pagar pengaman.
Menjaga hati-hati kami melalui sapa pagi yang hampir setiap hari.
Dari sana kami belajar, kami dijaga agar bersifat seperti penghuni surga.
Dari sana kami belajar, kami dijaga agar senantiasa bersikap dan bertutur yang baik-baik saja.
Dari sana kami belajar, kami dijaga agar setiap pilihan kita tidak mengusik nyamannya bersaudara.
Dari sana kami belajar, kami dijaga agar senantiasa percaya bahwa musibah kan terlewati juga.
Dari sana kami belajar, kami dijaga agar semua perkara selesai dengan ridho Allah ta'ala.
Setiap pilihan pasti memiliki konsekuensi. Cukup bertahan meyakini, tak perlu saling menguji. Karena Allah yang mengetahui kadar iman setiap hati.
Selamat berjuang generasi gemilang. Dimanapun keberadaan semoga Allah kuatkan. Tutup mata & teling dari bisik rayu setan. Lapangkan hati untuk pengutamakan persaudaraan.
Ya Allah, bimbinglah kami..
-RF-
(Guru KAF JAKTIM)
0 notes
Photo
PSB Kuttab Daarussalaam th. 2020/2021 🔰 *Gelombang 1* Mulai senin 9 Desember 2019 s/d 17 januari 2020 Jam : 08.00 - 14.00 wib 🔰 *Gelombang 2 (dibuka bilamana kuota masih ada)* 1 februari - 28 februari 2020 📍Bertempat di Kuttab Daarussalaam Manggisan Banguntapan Bantul Yogya ☎ CP bagian pendaftaran : 🌸 Mbak Pita : +62 822-3041-9703 🌸 Mbak Miftah : +62 813-4621-8909 Untuk keterangan lebih lanjut bisa datang ke sekolah kami ⚠ *tidak melayani tanya jawab program dan beaya pendidikan via WA* ⚠ #mempersiapkangenerasiqurani #hidupmuliabersamaalquran #adabsebelumilmu #imansebelumquran #ilmusebelumamal #kurikulummakkahmadinah #keshalihanortudangurudalammempersiapkangenerasiperadaban #parentingnabawiyah #mengubahkenanganmenjadipanduan #PSBKuttabDaarussalaam #PSBKuttabBantul #PSBKuttab #penerimaansiswabarukuttab #kuttab #kuttabdaarussalaam #kuttabbantul #kuttabdaarussalaambantul #KAFbantul #rizqikuttab #rizqi #rizqimunandar #banguntapan #bantul #diy #kuttabindonesia #indonesia #sekolahadab #2kurikulum #gemilangusiabelia https://www.instagram.com/p/B55HU1lnlII/?igshid=h0j3de0sx9lc
#mempersiapkangenerasiqurani#hidupmuliabersamaalquran#adabsebelumilmu#imansebelumquran#ilmusebelumamal#kurikulummakkahmadinah#keshalihanortudangurudalammempersiapkangenerasiperadaban#parentingnabawiyah#mengubahkenanganmenjadipanduan#psbkuttabdaarussalaam#psbkuttabbantul#psbkuttab#penerimaansiswabarukuttab#kuttab#kuttabdaarussalaam#kuttabbantul#kuttabdaarussalaambantul#kafbantul#rizqikuttab#rizqi#rizqimunandar#banguntapan#bantul#diy#kuttabindonesia#indonesia#sekolahadab#2kurikulum#gemilangusiabelia
0 notes
Photo
#socialproject . . Alhamdulillah salah satu kegiatan anak kami di @sekolahminhajulmuslim telah rampung dilakukan. . . Jadi, ceritanya agenda rutin setiap jumat adalah aktivitas di luar ruang, bisa kegiatan olah raga, jaulah ke rumah santri atau ustadz atau proyek-proyek sosial. . . Qodarullah kegiatan jumat kemarin adalah kegiatan sosial berupa pemberian mainan dan pakaian layak serta bantuan lain untuk anak2 salah satu panti di Cipayung. . . Hari itu, anak2 kami dilatih jiwa sosial dan kepeduliannya, salah satunya membiasakan mereka untuk berbagi dengan saudara yang kekurangan dengan cara memberikan pakaian dan mainan yang mereka punya dan menyerahkan nya langsung. . . InsyaAllah kegiatan seperti menjadi agenda rutin sekolah, seperti project penangan sampah kali ciliwung sudah terdahulu dilakukan. . . Moga berkah dan bermanfaat untuk santri, orang tua dan masyarakat. . . Turut serta dalam kegiatan kemarin adik-adik dari @balitaquran dibawah asuhan ustadzah Devi dan jazakallah ustadz @farhan.sinergy dan jajaran ustadz2ah di #SekolahMM. . . #sekolahanak #sekolahminhajulmuslim #sekoahadab #adabsebelumilmu #sekolahdasar #pendidikan #anak #adab #orangtua #projeksosial #simpati (di Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW) Melati Bambu Apus Jakarta Timur) https://www.instagram.com/p/B2qHZPnF3mF/?igshid=p0lc0qoo9wp0
#socialproject#sekolahmm#sekolahanak#sekolahminhajulmuslim#sekoahadab#adabsebelumilmu#sekolahdasar#pendidikan#anak#adab#orangtua#projeksosial#simpati
0 notes
Photo
Terkadang kita merasa diri ini terlalu sibuk. Sehingga waktu 24jam sehari seolah tidak cukup untuk melaksanakan aktifitas kita sehari-hari. Kemajuan teknologi yang membuat kita bisa lebih cepat bergerak dan memperoleh informasi pun terkadang terasa masih kurang membantu. Dan adakalanya malah membuat kita seolah melupakan adab dan akhlak saat berhubungan dengan manusia lain. Lihat saja dijalanan dimana tiap pengguna kendaraan saling salip seolah ingin selalu berada didepan dan tidak mau tertinggal dibelakang pengguna kendaraan yang lain. Bahkan sekedar berhenti sejenak untuk memberi kesempatan penyeberang jalan melintas sajapun sudah enggan. Sudah sedemikian sibuknya kah kita hingga melupakan adab dan akhlak saat berada dijalanan??? Semoga kita masih dimasukkan dalam golongan orang-orang yang dimampukan untuk memberi contoh adab dan akhlak yang baik bagi generasi berikutnya. #selfreminder #selftalk #adabakhlak #adabsebelumilmu #unbusy https://www.instagram.com/p/BwyIe9ahZV_/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=nbn1hslsgrpr
0 notes
Quote
Jangan buat jamaah antum bingung mengamalkan ilmu yang antum katakan tapi adab antum menyiratkan hal yang sebaliknya :)
Andai akhlak antum seindah ilmu antum.. [ adab sebelum ilmu ]
#pangeranbontot#pangeranbontotnotes#pangeranbontotquotes#adabsebelumilmu#akhlak#adab#juni#2017#ramadan1438H
2 notes
·
View notes
Photo
Pak Polisi itu baik lo bun... Kata Ifa beberapa waktu lalu Setelah pulang dari jalan2 bersama Ustaz Dan ustazah. **** Regrann from @kuttabalfatihsemarang - #Latepost Kegiatan Santri Baru Kuttab Al-Fatih Semarang. Dalam rangkaian acara MOKA (Masa Orientasi Kuttab Al-Fatih). Kunjungan ke Kantor Polsek Tembalang. #2Kurikulum #ImanSebelumQuran #AdabSebelumIlmu #IlmuSebelumAmal #PilarPeradaban #GemilangDiUsiaBelia - #regrann
#latepost#pilarperadaban#ilmusebelumamal#regrann#adabsebelumilmu#imansebelumquran#2kurikulum#gemilangdiusiabelia
0 notes
Text
Tweeted
#PelajaranYangTerabaikan#AdabSebelumIlmu#Adab#Ilmu#gambardakwahbt http://pic.twitter.com/hGAZ1TLDVs
— Rumput Hijau (@ombakangin) January 6, 2017
0 notes
Text
Be careful, please! You might hurt others.
by : Ahliana Afifati Sani
March 22 at 5:38pm. London, United Kingdom
Hari Sabtu yang lalu, saat sedang naik kereta overground di London, ada seorang anak kecil dari rombongan keluarga yang berdiri di sebelah kami. Ia sangat aktif dan sibuk bergerak seiring dengan jalannya kereta, berayun kesana kemari sampai akhirnya terjatuh di depan stroller Praba.
Adegan berikutnya, seorang pria dewasa dalam rombongan itu (entah ayah atau pamannya) menasehatinya dan isi nasehatnya membuat teman saya dan saya terdiam berpandangan. Di dalam hati kami ada decak kekaguman.
"Listen. We are on the train now. Stay still and hold onto this (menunjuk tiang tempat berpegangan). Your act earlier is dangerous. Be careful, please. You can hurt yourself and you might hurt others. Take a look! There is a baby on the pushchair. He might get hurt. Okay?"
Dan diakhiri dengan anggukan kecil anak laki-laki itu.
Mendengar dialog ini membuat kami berpandangan dan berdiskusi. Ternyata selama kami merantau di sini, baik saya maupun teman saya yang berdomisili di Belanda sering mendapati tipe nasehat orang tua seperti ini.
Nasehat yang mendorong anak untuk : memperhatikan kepentingan dan keselamatan orang lain ; memperhatikan keadaan sekitar dan memastikan bahwa mereka tidak menyusahkan dan tidak menciptakan gangguan bagi orang lain. Sehingga anak tumbuh menjadi seorang yang berempati dan tidak melulu memperhatikan keselamatan dan kepentingan pribadi.
Padahal, jika dilihat, potensi bahaya dari kelakuan anak yang tidak bisa diam di kereta itu, lebih banyak untuk dirinya sendiri. Padahal, nasehat itu dilontarkan sesaat setelah dia terjatuh. Bisa saja nasehat atau komentar yg disampaikan berbeda, misalnya "sakit ya? Yang mana yang sakit? Hati-hati ya pegangan yang kencang nanti kamu jatuh" --> hanya berpusat pada sang anak.
Tapi di sini kami jarang sekali mendengar nasehat seperti ini. Jika dilihat dari nasehatnya, pasti ada nasehat untuk keselamatan mereka sendiri, dan PASTI setelah itu dilanjutkan dengan nasehat agar tidak menyakiti orang lain.
Pelajaran akhlak tentang etiket dan empati. Memang sudah seharusnya diutamakan sebelum ilmu pengetahuan yang lain. Menjadi PR bagi para orang tua agar generasi Indonesia berikutnya penuh dengan insan-insan yang berempati dan beradab.
karena masih banyak PR nya, yuk belajar bareeeeng.
memperhatikan kepentingan dan keselamatan orang lain ; memperhatikan keadaan sekitar dan memastikan bahwa mereka tidak menyusahkan dan tidak menciptakan gangguan bagi orang lain. Sehingga anak tumbuh menjadi seorang yang berempati dan tidak melulu memperhatikan keselamatan dan kepentingan pribadi. noted banget!
24 notes
·
View notes