Text
Senja: Seuntai Ketegaran Palsu
Seperti namanya, Senja, hidupnya merepresentasikan perpaduan keindahan dan kesuraman. Jiwanya terhanyut, terhisap pusaran masa lalu. Kabut kelam kenangan selalu menyelimuti setiap jengkal aliran kesadarannya, memupuskan harapan, menggerogoti jiwa. Dengan beban perasaan menyerupai sekeping kaca yang merindukan sandaran agar tidak jatuh pecah berkeping-keping, Senja berupaya tampil layaknya…
0 notes
Text
Narsis: Gerutu Sang Penggantang Asap
Aku adalah bayangan. Menari di antara dinding sepi dan bingkai waktu bengkok. Aku adalah nada sumbang di tengah paduan suara yang khidmat. Mereka bilang aku penggantang asap yang layak dikasihani. Mereka tidak mampu memahami bahwa aku adalah pelukis mimpi yang realistis, pematung kata-kata yang tak berkesudahan. Aku adalah ilalang padang tandus, pemuja makna dari yang terbuang. Aku bangga…

View On WordPress
0 notes
Text
Pagar: Privasi. Kepemilikan dan Simbolisme Primitif
Meski terdapat perbedaan dalam material, kompleksitas, dan tujuan, pada dasarnya manusia maupun hewan sama-sama mencari keamanan dan kenyamanan melalui pembangunan struktur fisik. Salah satunya adalah “pagar”. Membaca kata “pagar” secara reflektif membawa kesadaran pada gambaran sebuah penghalang fisik yang ditujukan untuk menetapkan batas antara properti atau privasi dan dunia luar. Efek…
#emosi#estetis#isolasi#keterpisahan#kokoh#kompensasi#perilaku#praktis#privasi#properties#proyeksi#tinggi
0 notes
Text
Manusia Kepompong: Misi Bisu Kemakmuran
Dari telur, larva, kepompong hingga menjadi kupu-kupu merupakan proses yang menakjubkan. Bukan karena perubahan bentuknya yang dramatis, tapi juga cara mempertahankan hidup dalam setiap tahapannya. Larva yang aktif mencari makan menjadi diam tidak makan selama menjadi kepompong. Mungkin dianggap pertanyaan konyol, mengapa manusia tidak mengalami metamorfosis?. Kecuali sebatas imajinasi Franz…
0 notes
Text
Kemana Otak Ketika Tertawa?: Antara Ekspresi Hati, Konteks Sosial, dan Kendali Diri
Tertawa, menurut satu konsep, dikatakan bukan sekedar reaksi fisik, melainkan proses yang kompleks. Ketika mendengar atau melihat sesuatu yang lucu, secara berurutan dan cepat, otak memberi respons. Pertama-tama, otak memproses stimulus untuk memahami apakah lucu atau tidak. Jika dipahami sebagai sesuatu yang lucu, otak akan memberi respons emosi, memicu sinyal ke otot-otot wajah dan tubuh…
0 notes
Text
Reuni: Kerinduan Masa Lalu Yang Mengancam
Reuni merupakan momen mengesankan yang punya banyak sisi. Selain bisa membangkitkan kenangan masa lalu serta menjalin hubungan yang terputus, juga menyimpan sisi-sisi mencemaskan. Fakta masa lalu tidak hilang ditelan waktu. Tapi, mengendap dalam alam bawah sadar. Ketika kontak terjalin kembali, endapan masa lalu berupa pola pikir, emosi dan harapan, menemukan jalan keluar, tampil ke permukaan.…
0 notes
Text
Terpojok Oleh Koleksi Kepatuhan
Punya pandangan yang arah geraknya melawan arus membuat perasaan menimbang-nimbang sampai kemudian diperoleh satu kesimpulan. Mulai dari tatapan aneh, senyum mencibir, sampai pandangan yang mencoba terlihat bijak, sama saja. Tidak ada pesan yang ingin disampaikan selain ingin menusuk dengan pisau ketidak berhargaan. Terpojok bersama pendirian bukan soal kemampuan menghadapi tantangan atau…
0 notes
Text
Manusia Kaca: Desain Otonomi Kerapuhan
Kaca dikenal sebagai material padat anorganik yang memiliki sifat-sifat: transparan, keras dan rapuh. Selain itu, kaca juga kedap terhadap unsur-unsur alam seperti air, oksigen dan materi lainnya. Namun, meski keras dan kedap, kaca tidak bisa menyembunyikan apa-apa dan terkenal mudah pecah. Kalau boleh menganalogikan, saat ini manusia sedang berproses menjadi manusia kaca. Manusia tembus…
0 notes
Text
Balada Akun Gratis
Sebutan akun gratis atau pricing Rp 0,- biasanya identik dengan hal personal, non komersial, pengisi waktu luang atau sarana menyalurkan hobi. Faktanya bisa seperti itu, bisa juga tidak, tergantung motivasi dan tujuan akun tersebut dibuat. Yang pasti, fleksibilitasnya memiliki daya tarik tersendiri sekaligus memunculkan berbagai konsekuensi. Batasan pemanfaatan fitur, label kurang kredibel,…
0 notes
Text
Lane Hogger: Simbol Fragmentasi dan Konsumsi Hedonistik
Dalam lanskap sosial yang semakin terfragmentasi, perilaku “lane hogger” atau pengemudi yang enggan berpindah jalur meski kondisi jalan memungkinkan, menjadi sebuah gejala yang bukan sekadar pelanggaran lalu lintas, melainkan mencerminkan kondisi sosio-psikologis yang lebih luas. Tak ada lagi kewajiban bagi Individu untuk terikat pada narasi besar atau nilai-nilai universal. Setiap individu…
0 notes
Text
Incompatible Person: Khayalan Seorang Laki-laki
Dengan perasaan yang tidak dipahami sepenuhnya, apakah sedang kesal, menyesal atau pasrah, laki-laki ini membiarkan kegelisahannya tumpah melumuri alam kesadaran yang sudah penuh dengan pikiran-pikiran konyol. Aliran kesadarannya selalu bermuara pada pandangan bahwa ia bukan bagian dari yang melingkupi hidupnya. Bukan cuma sekali terlintas dalam pikirannya, ia ingin berlepas diri. Meski…
0 notes
Text
Akhir Bersahaja Laki-laki Lelah
Laki-laki ini tidak berbeda dengan yang lainnya. Punya keluarga, bekerja dan bermimpi. Ingin hidupnya bermakna. Tidak hanya untuk keluarga dan orang Yang dikenalnya, tapi juga bagi kehidupan sejauh yang mampu ia lakukan. Tapi, sebagaimana manusia yang menjalani hidup tidak sesuai dengan harapannya, takdir berkata kepada laki-laki ini agar mengubah mimpinya. Menyusul serangan stroke, bukan hanya…
0 notes
Text
Busana Kengerian
Visualisasi rasa takut yang paling konvensional adalah melalui film horor. Meski terkesan sedikit konyol, sebagian orang tidak keberatan mengeluarkan uang demi memuaskan keingintahuannya. Seseram apa wujudnya. Tanpa bermaksud merendahkan atau meledek penggemar film horor, dorongan memvisualisasikan kengerian bukan tidak mungkin berakar dari hal manusiawi, yaitu rasa takut terhadap kemiskinan.…

View On WordPress
0 notes
Text
Pemakaman Jasad Sosial
Tak berbeda dengan remaja yang beranjak dewasa, menjadi tua berarti menghuni dunia baru Hal paling menantang saat memasuki usia tua, selain menjalani predikat baru, adalah problem eksistensial. Peran dan fungsi mereka secara sistemik nyaris ditiadakan sama sekali. Sebelum meninggal secara biologis, manusia tua dianggap telah mati secara sosial. Apa ysng disebut usia pada dasarnya hanyalah…

View On WordPress
0 notes
Text
Kegelisahan Badut Pengecut
Badut ini punya wajah yang telah lama ia lupakan. Wajah yang penuh luka, penuh keraguan, penuh kegelisahan. Setiap kali menerima sanjungan bercampur belas kasih, ia melihat jurang menganga yang memisahkan hidupnya dengan keterusterangan. Hari-harinya berisi cercaan pada diri sendiri: “Aku adalah pengemis ketiadaan”. Tidak ada makna yang diperoleh dari koin dan tepuk selain demi kepalsuan. Ia…
0 notes
Text
Apa profesi yang paling Anda kagumi dan apa alasannya?
0 notes
Text
Ritual Pemburu Kebutuhan
Aliran waktu berhenti pada momen makan siang seorang karyawan toko. Yang menarik untuk diceritakan bukan hidangan mie instannya, tapi dimana memakannya. Tanpa rasa canggung, cup mie yang sudah diseduh air panas diletakkan di atas lantai trotoar depan toko. Lalu, disantap setelah beberapa saset bumbu ditabur dan diaduk. Seluruh momen ini berlangsung di samping tong sampah. Titik waktu lainya…
0 notes