#warung sayur
Explore tagged Tumblr posts
san-foodtech23 · 3 months ago
Text
Sentimen Publik : Antara Konsumsi Mie Instan atau Inovasi Mie Organik
Tumblr media
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi tertinggi urutan kedua setelah negara Cina berkisar 13,270 juta bungkus atau setara 92,4% dari total penduduk di Indonesia (Sindi, 2022).
"Konsumsi mie instan lebih baik tidak lebih dari dua bungkus dalam satu minggu dan tidak dijadikan kebiasaan rutin. Bila ingin mengkonsumsi mie instan sebaiknya diberikan tambahan sayur dan protein seperti telur, ayam, daging serta sumber protein lain. Tidak dianjurkan konsumsi mie instan sebagai lauk atau dimakan hanya dengan nasi karena hanya mengandung karbohidrat saja," pungkas Tri Kurniawati selaku Ahli Gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya.
"Cara masaknya yang sangat mudah, punya banyak varian rasa, mudah dikreasikan menjadi aneka macam makanan," tutur Samuel.
" Harganya murah meriah, mudah didapatkan dimana-mana. Entah itu di warung dekat rumah hingga supermarket," tambahnya.
Namun, berdasarkan Data kandungan gizi pada salah satu merek mie instan di Indonesia didapatkan hasil bahwa: dalam satu bungkus mie instan ukuran umum (85 gram) mengandung kalori sebesar 380 kkal, 49 gram karbohidrat, 4 gram gula, 7 gram serat, 8 gram protein, dan 21 gram lemak. Sedangkan untuk ukuran mie instan ukuran jumbo (129 gram) didapatkan hasil berupa kandungan : 560 kalori, 80 gram karbohidrat, 13 gram gula, 3 gram serat, 13 gram protein dan 21 gram lemak. Beberapa komponen vitamin dan mineral yang ada meliputo Vitamin A (50%), Vitamin B1 (50%), Vitamin B6 (25%), Vitamin B12 (20%) dan natrium (970 mg) (Zahra et al., 2023).
Menurut Zahra et al., 2023, konsumsi mie instan melebihi batas konsumsi dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang bervariasi sekaligus kelainan fungsi. Hal ini disebabkan oleh kandungan karbohidrat sederhana, lemak dan natrium yang tinggi. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan dari pola konsumsi mie instan secara berlebihan yaitu:
a. gangguan pencernaan, mie instan termasuk jenis makanan yang sulit untuk dicerna oleh tubuh sehingga dapat membuat sistem kerja pada saluran cerna bekerja lebih berat.
b. gangguan ginjal, adanya penumpukan natrium dan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal.
c. obesitas, adanya kandungan kalori yang tinggi mengakibatkan berat badan naik dengan mudah.
d. tekanan darah tinggi, tingginya kandungan natrium dalam garam pada 1 kemasan mie instan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan risiko kardiovaskular. Selain itu, konsumsi natrium per hari tidak boleh lebih dari 2.000-2.400 atau setara dengan 5-6 gram garam.
e. sindrom metabolik, terjadi ketika tubuh terbiasa menerima makanan instan dan kurang menerima sayuran dapat menyebabkan gejala penumpukan lemak pada perut, hipertensi, gula darah tinggi hingga kadar lipid yang tidak normal.
Sumber : Zahra et al., 2023.
Berbicara mengenai inovasi pangan berkelanjutan, mie instan menjadi salah satu produk pangan yang disoroti banyak kalangan untuk dilakukan inovasi melalui fortifikasi. Penambahan bahan dalam inovasi tersebut dapat berupa sayuran, buah-buahan maupun limbah steril dengan nilai gizi yang cukup tinggi. Salah satu inovasi mie organik yang sudah ada di Indonesia adalah mie organik daun kelor dari Desa Buahan.
Mie Kelor Desa Buahan adalah salah satu produk inovatif yang kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Daun kelor dikenal tinggi vitamin A dan berbagai nutrisi lainnya. Mengolah kelor menjadi mie tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik dan lezat tetapi juga memberikan pilihan makanan yang sehat bagi masyarakat," ujar Bupati Sanjaya.
Menurut penelitian Adi et al., 2019, produk mie daun kelor terbukti mengandung vitamin A lebih tinggi dibandingkan produk mie biasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan vitamin A harian anak, mengandung vitamin C dibandingkan produk mie biasa yang tidak mengandung vitamin C, mengandung senyawa bioaktif flavonoid berupa myrecyetin, quercetin dan kaempferol sebagai antioksidan.
Potensi pengembangan mie organik daun kelor memiliki nilai ekonomis dengan cara pemasaran yang beragam salah satunya melalui usaha warung makan.
"Untuk rasanya ini benar-benar enak, ditambah kelornya cukup berasa dan jika dimakan mienya saja sudah enak menurut saya," kata seorang pelanggan Satrio.
Selain itu, penggantian substitusi tepung dengan tepung non gluten dapat menjadi salah satu keunggulan mie organik daun kelor. Namun, salah satu kelemahan mie organik terutama mie organik daun kelor adalah harganya yang relatif dua kali lipat dari harga mie instan di pasar.
Jadi, kalian lebih suka mie yang mana nih? Mie instan dengan harga ramah di kantong atau mie organik demi kesehatan? Yuk, mulai sayangi kesehatan tubuh dimulai dari diri sendiri. Love your self❤
Referensi:
Sindi, A. E. 2022. Preferensi Remaja Terhadal Keputusan Pembelian Mie Instan Korea Berbagai Merek di Kabupaten Sumenep. Jurnal Cemara 19(2).
Adi, A. C., Qonita, R., dan Agnessia, N. A. 2019. The Acceptance and Nutritional Value of Crispy Noodles Supplemented With Moringa Oleifera as a Functional Snack for Children in a Food Insecure Area. Preventive Nutrition and Food Sience, 24(4).
Zahra, A. H., Najwa, H. R., Rihhadatul., dan Aisy. N. 2023. Faktor dan Pengaruh Konsumsi Mie Instan pada Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Multidisiplin 2(3).
7 notes · View notes
mewangiya · 10 months ago
Text
Masak Lagi!
Tumblr media
Setelah sekian lama tidak masak-masak karena sok sibuk berkegiatan dan lebih banyak magernya, sore ini aku impulsif memasak Ayam Goreng Mentega! Yeay!
Sepulang kantor tadi, setelah mandi sore, aku pergi ke Warung Sayur membeli Kecap Inggris dan dua buah Bawang Bombay. Sore ini ngabuburitnya: masak!
Kukira akan selesai sebelum adzan maghrib. Ternyata aku keliru, proses masak ayamnya memakan waktu yang lama. Alhasil, ketika adzan maghrib berkumandang, aku masih berkutat di dapur huhu Sambil melanjutkan masak, aku membatalkan puasaku terlebih dahulu dengan minum es teh manis. Kemudian selang beberapa menit, olahan Ayam Goreng Mentegaku matang. Yeay! Dapur wangi sekali sama bumbunya.
Tanpa cemilan berbuka puasa, aku langsung makan nasi dan dengan lahap menyantap masakanku sore ini. Happy!
Sejujurnya aku suka banget bikin olahan makanan, selama ada bahan dan bumbu yang menunjang. Aku juga suka cuci piring, tapi kalau aku masak, cucian kotor terlalu banyak. Tampak terlalu berlebihan, tapi ini nyata. Jadi lebih effort cuci piring kalau aku habis masak. PR banget yah.
Kangen juga masak-masak gini. Kapan ya terakhir main di dapur? Paling belakang hanya goreng-goreng aja. Kalau untuk niat masak yang dari awal mengolah bumbu sampai makanan jadi, rasanya sudah lama sekali. Hmmm...
Aku suka sekali Ayam Goreng Mentega, menu andalanku kalau ke restoran. Sore ini, untuk kali pertama memasak Ayam Goreng Mentega dan aku jatuh cinta dengan masakanku sendiri hahahaha
Love you, Ca. Terima kasih sudah memasak dan bermain lagi di dapur, ya.
- ca
15 notes · View notes
ceritaapaaja · 3 months ago
Text
Barusan siang ini aku mampir ke warung makan dulu sebelum balik ke kos. Biasanya aku membeli nasi rames entah porsi ½ atau 1. Tapi kali ini pengen nyoba menu lauk yg lain. Akhirnya aku belilah telur. Sudah lama juga aku tdk makan telur. Aku sudah mengira² kalau aku beli nasi dg lauk telur ceplok pedas aku akan mengeluarkan uang lebih banyak dari biasanya kalau cuma beli nasi rames makanya aku tidak menambah lauk lain seperti sayur. Dan ternyata pas aku bayar taraaaa 1 porsi nasi dg lauk telur harga 10rb :') coba kalo aku beli nasi rames porsi setengah aku bisa dapet 2 bungkus bisa kumakan nanti malam satunya. Sebenarnya wajar aja sih harga segitu apalagi di kota, cuman dulu kebiasaanku waktu tinggal di deket kampus beli makan di sekitar sana harga telurnya 4ribu di sini 5ribu dan nasi 1 porsi 5ribu. Entah kenapa akhir² ini aku memilih hemat berkedok biar uang yang kupunya nggak cepat abis :( seketika juga aku kepikiran pengen beli rice cooker. Biar bisa masak nasi sendiri.
6 notes · View notes
bersuara · 1 year ago
Text
Tumblr media
Hari ini aku masak ayam kremes, sayur capcay dan sambal petai.
Tumblr media Tumblr media
Di kulkas ada lumayan banyak petai. Niatnya mau ku masak sambal cumi petai, tapi pas belanja ke warung, cumi asinnya ngga ada. Jadilah hanya bikin sambal petainya saja. Tapi tetap endul sih hahaha
Tumblr media Tumblr media
Ayam kremes. Aku marinasi selama 10 menitan saja, tapi bumbunya tetap meresap.
Tumblr media Tumblr media
Sekian masak hari ini~
- 24 Januari 2024
7 notes · View notes
banqueet · 5 months ago
Text
Aku dan Memasak
Aku berusia 28 tahun dan aku tidak bisa memasak. Memasak yang kumaksud adalah benar-benar memasak, bukan sekedar memasak mi instan atau menggoreng telur dadar. Padahal aku suka mencoba dan mempelajari sesuatu yang baru, tapi entah mengapa tidak berlaku dalam hal memasak. Di samping itu aku termasuk orang yang suka sekali untuk berwisata kuliner, aku rela menempuh perjalanan yang tidak dekat hanya untuk mencoba suatu tempat makan yang rasa masakannya legendaris.
Aku sadar betul bahwa bukan karena aku perempuan aku harus bisa memasak tapi menurutku lebih kepada aku menganggap memasak adalah salah satu 'skill bertahan hidup'. Tapi entah kenapa tak pernah sedikitpun terbersit dalam hati untuk memasak.
Hingga suatu hari selepas cuti melahirkan aku harus pindah untuk ditempatkan di sini. Di suatu daerah di mana warung makan tidak banyak, kalaupun ada, pilihan makanannya itu-itu saja. Apalagi aku tidak membawa kendaraan dan seperti yang kita tahu bahwa saat ini kita diuji dengan pandemi sehingga membuat kita sebisa mungkin makan #dirumahaja.
Suamiku mempersiapkan rumah ini dengan lengkap sebelum aku datang. Termasuk kompor dan peralatan dapurnya. Pertama kali mengetahui isi rumah, aku berpikir jangan-jangan ini cara suamiku untuk mendorongku belajar memasak. Hmmm halus sekali cara menyindirnya~
Juli 2020. Saat suamiku bertambah usia. Meski tidak merayakan, tiba-tiba aku tergerak untuk pertama kalinya mencoba memasak sesuatu. Aku memasak sayur bayam dan tempe. Sangat sederhana yang ternyata tak sesederhana itu bagi orang sepertiku yang tidak suka memasak dan tidak bisa memasak. Tidak semudah itu bagiku yang belum bisa membedakan daun kangkung dan daun bayam.
Tapi nyatanya? Ternyata bisa. Tapi rasanya? Ternyata biasa saja -yang penting masih bisa dimakan- Hehe. Kemudian sedikit demi sedikit aku belajar memasak. Mulai dari tumis kangkung, sop ceker, ayam geprek, telur kecap, perkedel tahu, orak arik, bakso, sampai ter-random adalah jenang sumsum. Bagi orang lain mungkin ini biasa, tapi bagiku ini pencapaian luar biasa. Luar biasa menyenangkan.
Ternyata kita seringkali terperangkap dalam pikiran bahwa kita tidak bisa, padahal itu semua hanya karena kita tidak pernah mencoba. Cobalah lakukan hal yang sepertinya tidak bisa kamu lakukan. Dan kamu akan terkejut bahwa kamu ternyata bisa dan mampu melakukannya lagi, dan lagi. Bahkan lebih baik dari yang kamu bayangkan. Selamat mencoba ya :)
Ditulis di Boalemo, Juli 2020
---
Wow menemukan catatan di handphone-ku, 4 tahun yang lalu 😂
3 notes · View notes
littlesyabina · 1 year ago
Text
Sederhana tapi Langka
Terinspirasi ketika makan dengan tumis batang kencur, mungkin ga banyak orang yang pernah makan--bahkan informasi tentang batang kencur bisa dijadiin bahan utama masakan juga ga banyak orang yang tau.
Kamu belum pernah coba? Nanti aku masakin ya. Aku ga jamin kamu suka, tapi kamu mungkin setuju dengan pendapatku ini:
Dia sederhana, tapi langka. Dia Murah meriah, tapi ga setiap tempat ada, ga mudah ketika pingin dia ada. Ga setiap warung makan tersedia, ga setiap tukang sayur jual barangnya. Padahal dia sederhana, padahal dia murah meriah. Tapi ada "harga" lain yang dia bawa, dia mewah dengan kesederhanaannya, dia mahal dengan keterjangkauan harganya. Dia punya tempat khusus di relung-relung hati orang-orang yang menyukainya.
Sama kaya tumis oncom leunca, sama kaya pencok kacang panjang, sama kaya lalapan pohpohan, salada bokor, antanan, dan temen-temen se genk nya yang lain. Sederhana tapi langka. Manusia juga ada yang sifatnya kayak gitu.
7 notes · View notes
drprawedha · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Pagi pagi ke Boyolali
sampe sana
Tumblr media
(ke-)tidur(-an) lagi
Tumblr media
mampir "Warung Soto Nggopir" setelah sekian tahun ngga kesini. Yang makan cuma satu, akunya cuman minum susu.
Secara rasanya yang dulu ku kira seperti soto solo pada umumnya, ternyata racikannya kentara perbedaannya. Sayur yg di ublek disana, terasa crunchy, lalu kuahnya ngga bening. karena pake usus. hemm~ yummy deh pokoknya. Jadi kalau sobat ceria mampir kesini. buang buang dlu deh citra soto solo yang pada umumnya. Karena karakteristik dengan local pride nya sangat menonjol. Kapan lagi makan sate, minumnya susu. yakan yaaa.. :
Lanjut ke perjalanan ke Selo, tapi jalannya yg ngga biasa. Walhasil kayak nyasar gtu lah..
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kang supir e mumed (tampak dari tampilannya)
Tumblr media
Sambungannya, sebelum balik ke solo. Leyeh leyeh dulu sambil ngopi.
Tumblr media Tumblr media
Hawanya sejuk, sampai sampai belum siap balik bercengkerama dengan panasnya solo.
9 notes · View notes
gelaskuning · 9 months ago
Text
Kaget banget ke warung beli sayur ga bawa uang, udah ngambil kentang, wortel, ayam, total sekian ribu, pas buka dompet kaget banget panik ga ada uangnya sama sekali wkwk
Alhamdulillah, mas ada uang di dompetnya, langsung pake uang yang dari dompet mas. lega banget rasanya.
Bisa-bisanya lupa masukin uang, karena ganti tas. gak ngecek uang dulu lagi, biasane aku cek dulu sebelum pulang misalnya niat mau belanja. nah ini niat doang gak cek uang dulu.
Udah niat mau masak chicken curry. bumbunya ada di kulkas, tinggal beli sayur sama ayamnya. sengaja masak itu karena mau pulang kampung, ngabisin stok yang ada di kulkas.
Selama beberapa hari bakalan makan pake chicken curry terus wkwk soalnya jadinya banyak sepanci wkwk
3 notes · View notes
wedangrondehangat · 2 years ago
Text
Tumblr media
Tidak Adil
Bagaimana bisa orang-orang memberi recehan bahkan lembaran seribu-dua ribuan pada para peminta-minta itu yang masih muda, sehat-bugar, bahkan tanpa perlu menyanyikan sebuah lagu hanya bermodal tangan menengadah kaku.
Sementara itu, di seberang jalan seorang penjual celengan sedikit tertunduk lesu seperti menahan haus dan kantuk, sambil menatap orang lalu lalang di jalan berharap ada yang menengok ke arah dagangannya yang sepi pembeli atau barangkali belum satupun celengan yang dijualnya terbeli, sementara para peminta-minta telah meraup banyak recehan, esoknya kembali melakukan, hingga orang-orang nyaris hafal wajah-wajah yang minta belas kasihan, entah mengapa rasanya tiada keadilan.
Entah bagaimana peraturan pemerintah di kota yang kutinggali ini, begitu banyak peminta-minta setiap hari. Mereka ada dimana-mana, di warung-warung makan yang bahkan tertulis pengamen dilarang masuk, di warung-warung sayur bahkan mereka meminta cuma-cuma bahan masakan, di jalan-jalan saat orang-orang berhenti di gerobak jualan, bahkan di depan minimarket yang seharusnya jadi tempat yang nyaman untuk berbelanja.
Penampilan mereka bermacam-macam, mulai dari yang bermodalkan kopiah, kostum badut, hingga punk jalanan. Tidak adil rasanya ketika orang-orang memberi pada tangan-tangan yang masih sanggup bekerja itu, sementara para penjual balon, stiker, buah rambutan, hingga besi jemuran yang berkeliling kota dengan berjalan kaki harus menunggu seharian hingga larut demi memperoleh rupiah.
Ah, tidak adil! Tapi yakin Allah Maha Adil. Benar, bahwa Dia menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Benar, tertuang dalam firman-Nya; "Dan tiada satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya" (QS. Hud:6)
_
Catatan Bogor, 8 Januari 2023
35 notes · View notes
dearneptunus · 1 year ago
Text
Tentang Bisa Makan Enak
Tadi pagi aku ngga sarapan, ngga ngebekel juga, padahal udah ada niatan mengolah kangkung yang dikasih sama tetangga dan ternyata di kulkas ada ikan bakar pemberian orang. Biasanya aku mengurungkan membawa bekal kalau tahu ngga ada nasi baru termasak. Yep, bukannya masak nasi tapi ya berharap ada aja gitu. Kalau ada, lauk seada-adanya aku bekel ((jika sedang ingin)). Diluar bekel-bekel yang di plan.
Menjagakan Kak Lel untuk cari sarapan ternyata setelah ditunggu agak siangan, kakak bawa bekel. Begitu juga Mbak Anik. Jadi karena aku ngga laper-laper amat dan ngga tahu juga sih kayaknya jarang berasa laper. Hehe. Aku tahan aja sampai agak siang baru cari makan.
Aku ke warung nasi rames. Aku bisa memilih 3-4 lauk, bahkan masih bisa nomboki Mas Yudha ataupun minum dingin titipan Kak Lel. Aku ngga tahu kenapa aku menengok isi piring pak gojek sekilas banget, selintas aja, kayaknya cuman ada sayur dan lauk atau 2 jenis. Setelah itu aku melewati mbah-mbah yang makannya sama sayur aja nasinya dibanyakin. Aku sedih aja. Gatahu muasalnya apa.
Mungkin, aku keinget pernah beli nasi sayur minum 7000 setelah bayar sendiri uang kuliah karena tambah semester dan pernah ngepress banget punya uang sampai ngga beli lauk waktu di kantin YIA sampai beli es teh aja cemas walaupun akhirnya di bayarin. Atau dalam gerakan penghematan aku milih menu hemat 20 ribu di Warung Steak saat sama Nabila dan Mas Nabhan.
Mungkin gajiku sekarang dan segenap tambahannya belum yang banyak banget, tapi aku bener-bener bisa memilih makan. Kondisi-kondisi ngga bisa milih makan apa dan harga berapapun itu bisa di hitung jari dewasa ini. Mungkin dulu ya, beli nasi olive aja mewah banget waktu siaran radio anak Jogja. Dan aku bayarin anak yang uang sakunya udah 50 ribu lebih, sedangkan aku punya pecahan 20 sama 10 kayaknya.
Kayak soal beli makan ini, aku jarang sih beli yang mahal banget sekali makan, tapi sebenernya kalau dijumlah dalam sehari ya jumlah uang buat makan lumayan besar, dan masih cukup. Walaupun kadang jajan zonk. Kadang bayarin dulu. Dan lain-lain uangku masih cukup. Nulisnya mau nangis tapi yaudah karena udah mau bimbingan jurnal jadi cukup dulu ya. Hehehe
8 notes · View notes
warungsayur · 11 days ago
Text
Warung Sayur Murah di Malang: Solusi Hemat dan Berkualitas untuk Kebutuhan Dapur Anda
Tumblr media
Malang, sebuah kota yang dikenal dengan udara sejuk dan suasana nyaman, menawarkan banyak pilihan untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satu kebutuhan utama yang selalu dicari adalah sayuran segar. Di tengah kesibukan kota ini, banyak orang mencari warung sayur murah dan berkualitas di Malang sebagai solusi praktis untuk kebutuhan dapur mereka.
Mengapa Memilih Warung Sayur?
Warung sayur memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat lokal. Tidak hanya menjadi tempat untuk membeli sayuran segar dengan harga terjangkau, tetapi juga menciptakan hubungan erat antara pembeli dan penjual. Dengan belanja di warung sayur, Anda bisa mendapatkan produk yang segar, harga yang bersahabat, dan pengalaman belanja yang lebih personal dibandingkan dengan supermarket.
Keunggulan Belanja di Warung Sayur
Harga Lebih Terjangkau Salah satu alasan utama banyak orang memilih warung sayur adalah harganya yang lebih murah. Sayur-sayuran di warung sering kali langsung berasal dari petani lokal, sehingga biaya distribusinya lebih rendah. Hal ini memungkinkan Anda mendapatkan harga terbaik.
Produk Segar Setiap Hari Sayur yang dijual di warung biasanya dipasok setiap pagi langsung dari pasar tradisional atau kebun lokal. Anda bisa merasakan kesegaran sayur yang baru dipetik.
Pilihan yang Beragam Warung sayur tidak hanya menyediakan sayur-sayuran, tetapi juga bumbu dapur, rempah-rempah, hingga bahan olahan lokal. Ini menjadikannya tempat belanja sayur yang lengkap dan praktis.
Lokasi Strategis Banyak warung sayur berada di dekat permukiman penduduk, membuatnya mudah dijangkau. Tidak perlu perjalanan jauh atau antrean panjang seperti di supermarket.
Rekomendasi Warung Sayur di Malang
1. Warung Sayur Bu Tatik
Terletak di kawasan Dinoyo, warung ini dikenal dengan produk sayur yang segar dan harga terjangkau. Bu Tatik, pemilik warung, selalu memastikan kualitas produknya. Tidak heran jika warung ini menjadi favorit banyak ibu rumah tangga.
2. Warung Sayur Pak Man
Warung ini berlokasi di daerah Lowokwaru dan menawarkan berbagai sayuran segar dengan harga yang sangat bersahabat. Dengan slogan dapatkan sayur murah dan berkualitas di warung-warung pilihan di Malang, Pak Man berhasil menarik perhatian banyak pelanggan setia.
3. Warung Sayur Ibu Rini
Berlokasi di kawasan Sawojajar, warung ini menjadi andalan banyak keluarga. Tidak hanya menyediakan sayur, tetapi juga berbagai kebutuhan dapur lainnya. Jika Anda mencari warung sayur murah dan berkualitas di Malang, Ibu Rini adalah pilihan yang tepat.
Tips Berbelanja di Warung Sayur
Datang Lebih Awal Pagi hari adalah waktu terbaik untuk berbelanja. Produk masih segar dan pilihan lebih banyak.
Bawa Uang Tunai Sebagian besar warung sayur belum menerima pembayaran non-tunai, jadi pastikan Anda membawa uang tunai secukupnya.
Kenali Penjualnya Membina hubungan baik dengan pemilik warung bisa memberikan keuntungan, seperti mendapatkan rekomendasi produk terbaik atau harga yang lebih bersahabat.
Layanan Pengiriman untuk Kemudahan Anda
Bagi Anda yang sibuk dan tidak sempat pergi ke warung, beberapa warung di Malang kini menyediakan layanan pengiriman. Dengan menghubungi nomor HUB:0857-5501-3928, Anda bisa mendapatkan sayur segar langsung diantar ke rumah. Layanan ini sangat praktis, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal padat.
Warung Sayur dan Keberlanjutan
Belanja di warung sayur tidak hanya membantu perekonomian lokal, tetapi juga mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Dengan membeli produk lokal, Anda turut mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi jarak jauh. Selain itu, belanja di warung biasanya melibatkan lebih sedikit kemasan plastik, sehingga lebih ramah lingkungan.
Meningkatkan Ekonomi Lokal
Warung sayur memainkan peran penting dalam perekonomian masyarakat. Dengan berbelanja di warung, Anda membantu mendukung usaha kecil yang menjadi tulang punggung komunitas lokal. Uang yang Anda keluarkan akan berputar di dalam komunitas, menciptakan dampak positif yang luas.
Panduan Memilih Sayur Segar
Saat berbelanja di warung sayur, penting untuk mengetahui cara memilih produk yang segar:
Lihat Warna: Sayuran segar biasanya memiliki warna yang cerah. Hindari sayur yang sudah layu atau berubah warna.
Periksa Tekstur: Sayur segar akan terasa renyah dan tidak lembek.
Cium Aromanya: Produk segar memiliki aroma yang khas dan tidak berbau busuk.
Tempat Belanja Sayur untuk Semua Kalangan
Warung sayur di Malang adalah tempat ideal bagi siapa saja, mulai dari ibu rumah tangga hingga mahasiswa. Dengan berbagai pilihan produk dan harga yang terjangkau, warung sayur menjadi solusi praktis untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, pengalaman berbelanja di warung sayur juga memberikan nuansa lokal yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Kesimpulan
Malang menawarkan banyak pilihan warung sayur murah dan berkualitas di Malang. Dari Warung Bu Tatik di Dinoyo hingga Warung Pak Man di Lowokwaru, setiap tempat memiliki keunikan dan keunggulannya masing-masing. Dengan dukungan layanan pengiriman melalui HUB:0857-5501-3928, Anda kini dapat menikmati kemudahan berbelanja tanpa harus meninggalkan rumah. Jadi, tunggu apa lagi? Dapatkan sayur murah dan berkualitas di warung-warung pilihan di Malang sekarang juga!
Mario-Skalasma
0 notes
jurnalweli · 11 months ago
Text
Lemahnya Mengandung
"Aku jarang banget sakit tapi kenapa ya hamil terasa selemah ini kayak orang sakit padahal ngga ada sakit apa-apa", gerutu seorang perempuan yang tengah hamil muda setelah 3 bulan menikah.
Setelah perempuan ini kontrol kehamilan pertama kali untuk memastikan apakah tespek yang digunakannya benar-benar valid, semua terasa berubah apalagi fisiknya yang tak seoptimal biasanya. Padahal sebelum ia melakukan kontrol, semua terasa biasa saja.
"Ada keluhan, Mba? Mual muntah?", tanya seorang perawat ketika screening awal kontrol kemarin.
"Tidak ada, Mba," jawabnya. Namun ternyata jawaban itu tak bertahan lama. Esoknya semua berkebalikan.
Meski begitu, karena ia masih bekerja di ranah publik di sebuah sekolah dan selama fisiknya masih bisa diajak kerjasama maka ia tetap masuk sekolah meski ia menjadi tidak kuat untuk berdiri lama-lama ketika sedang mengajar. Begitupun dengan teriak, jika ia mengeluarkan volume cukup keras maka akan memicu mual dan pusing. Hingga suatu ketika ia memutuskan resign dari tempat kerjanya karena sempat mengalami pendarahan yang membuatnya cukup panik karena ini adalah kehamilan pertamanya. Bersyukurnya, pendarahan ini hanya sejenak dan ketika esoknya kontrol ke obsgyn masih terbilang aman. Hanya diberi obat penguat kandungan, diminta bedrest dan melakukan pemantauan.
Hari-harinya banyak digunakan di atas kasur untuk meminimalisir segala kemungkinan terburuk. Bersyukurnya lagi, suaminya sangat meminta istrinya untuk istirahat saja. Urusan rumah tangga banyak diambil alih oleh sang suami. Tak jarang sebelum suaminya memasak selalu bertanya terlebih dahulu step by stepnya. Ia lebih senang mendengar resep istrinya daripada resep dari youtube. Sejak saat itu ia mulai mahir memasak hingga memiliki keingan untuk memberi warna baru dari masakannya. Ia mulai nyaman berteman dengan dapur. Sejak merasakan mual dan muntah, Mba Ari yang sedang hamil muda itu lebih menyukai masakan hambar atau yang tidak memiliki rasa yang kuat di lidah. Maka hampir setiap harinya ia dan suaminya makan sop lagi dan lagi.
"Mau makan apa, sayang?", tanya suaminya padanya.
"Kalau sop lagi Aa bosen ngga? Soalnya kayaknya sekarang aku lebih suka yang ngga kuat rasanya. Tumis, santan, balado aku ngga mau", jawabnya sambil memikirkan menu selain sop.
"Enggak, kok. Sayang ngga bosen?"
"Enggak, ngga papa."
Atau kadangkala jika suami tidak memasak, maka mereka akan membeli sayur dan lauk siap makan di warung sekitar rumah. Lagi-lagi tetap dengan syarat yang sama. Rasa yang tidak strong di lidah.
Kalau dihitung, di kehamilan pertama Mba Ari ini ia tidak menyentuh urusan rumah tangga hampir selama trimester pertama hingga awal trimester kedua. Masuk bulan kelima kehamilan barulah ia menyentuh urusan dapur dan mulai memvariasikan masakan selain sop. Ia juga mulai bisa makan dengan nyaman, nikmat dan lahap.
"Ternyata bener ya kata Al Quran yang bilang ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah," Mba Ari berusaha merenungi hikmah kehamilannya agar tak sering berkeluh kesah seolah paling menderita.
Berikut firmanNya pada QS Luqman ayat 14 yang berbunyi
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Akulah kembalimu."
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 1 year ago
Text
Teh kotak x cakue?!
Teh kotak dibeliin ayang. Cakue taman pandawa
Tumblr media Tumblr media
Aku tipe org yg kalo punya cemilan harus bareng dengan minumannya, bapak @sagarmatha13 udah paham betul. Kek bikin eskosu pagi2 harus ada cemilannya misal kentang goreng, atau bebikinan yg goreng2 gitu lah. Kalo lg dirumah ortu palagi ibu rajin bebikinan kek risol mayo, mac n cheese, garlic bread atau skedar bala2, surabi dan cakue (beli inimaaah hey). Karenaaa bapakku jg kalo ngopi kudu ada "temennya". Termasuk kalo lg snacking, misal punya soft drink (minuman manis) nah cemilannya jg harus ada, bisa kek chips2 ciki2an, keripik2 kiloan, atau makan ratjun kek basreng, cilok, cimol dan yg lain yg loba ituu.. Tandemnya ya adikku paling suka makanan ratjun, dulu kita suka beli makaroni ngehe kalo order biasanya makaroni basah balado, bihun kering pedes dikit, cimol (jrg ada ini) kdg ganti otak2 (keju/balado), duh apalagi ya pokonya ini kalo berdua nyisa bnyk aja kenyanggg, tidak lupa minumnya teh kotak! Wkt kami belom pada nikah udah umuran 20 keatas udah pada kerja tetep "baong" kalo suka jajanan begituan, karena udah dilarang bapak si adik kan udah kena gerd. Ah jadi kangen jajan2 sama si adik. That's why partner Keuken (fest makanan tahunan yg tau tau aja inimah kayanya, dibilang tenar ya tenar2 aja, dibilang ngga tenar bnyk yt gatau jg wkwk. Pokonya inimah khas gen millenial pada jamannya) adalah adikku sebelum akhirnya pacar2 kami mau diajak ke Keukeun (beberapa tahun pacar2 kami skip kalo diajak wkwk).
Balik lg ke teh kotak x cakue.. Aduh ini memang jaman hamil ngidamnya kek beginian, ngga sehat kaan tp ttp ada cheating day sih kalo ngga ngacay weeh. Saat itu mama mertua selalu nyetok teh kotak, jamanku hamil itu musim kemarau jadi bawaannya pgn yg seger dan dingin tp ya ngga tiap hari minum teh kotak jg haha tiap ada cemilan aja. Nah ngidam ke 2 ini cakue! Itu cakue di tamsar depan rumah teteh sepupu suamiku enakkk, suami sblm kerja suka beliin soalnya jualannya pagi2 deket sekolahan. Keknya ini ngidamnya sampe hamil gede haha bukan ngidam ya emg jatohnya cemilan fav aja. Jalan udah kek robot hamil gede nyari cakue ke taman pandawa. Nah jadi nih nemo suka bgt bgt sama cakue, apa bener karena faktor wkt aku hamil makan cakue terus jadi anaknya suka skrg hahaha. Kalo teh kotak mah msh aku pantau sih boleh minum teh kotak tp harus berdua sama aku belom aku kasih 1 kotak gt.
Cerita teh kotak these days.. Tempo hari aku cerita ttg cemilan sambil nonton series fav kita. Nah aku rikues minumnya teh kotak, kayanya sih si bapak udah ngerti sendiri tanpa aku blg. Si series ini ada 8 ep dan kita tiap malem palingan nonton 2 ep keburu ngantuk wkwk. Dan tiap malem blio ke warung beliin teh kotak padahal istrinya ngga minta. Sampe kubilang "aduuuuh yang, jgn tiap hari teuing atuh kan itu minuman kemasan kebayang gulanya. Kan aku baru turun bb (eh iya gt wkwk)". Semalem teh kotak ke 3 yg blio beliin. Si perhatian tapi jgn bikin genuuuttt dong hey~ mana weekend kita skip lari nih huft.
Dan pagi tadi, lagi nyari kang sayur eee malah nyangkut di kang cakue taman pendawa, ya belilah jadinya. Cakue deui cakue deui~
Begitulah cerita tentang teh kotak dan cakue.. Seru kan? Ya ngga seru mana ada ceritaku yg seru hahaha. Karena kumenulis hanya untuk skedar ingin, ngga ada beban tulisan bagus dan mikir supaya menarik (dari tahun 2008/2009 pny tumblr ya tulisanku udah begini).. Ah hidup sudah sulit jgn kau persulit lagi~
4 notes · View notes
yunistya-nys · 2 years ago
Text
Persimpangan 20-an Part #24: The Packages
Terdengar ada motor berhenti, disusul suara lantang dari depan rumahku. Sepertinya itu suara kurir paket yang biasa mengantar ke area kompleks ini. Aku buru-buru mengeceknya langsung lewat jendela dapur.
"Pakeeett"
Wah, betul ada Pak Aris datang!
Dengan sigap, aku langsung berlari mengambil kerudung ke kamar dan menuju ke pintu kecil di samping dapur. Saat hendak membuka pintu, aku baru ingat kalau belum membawa minuman dingin!
"Yaaa Pak Aris! Tunggu sebentar yaa"
"Oke, Mbaaa! Santai ajaa"
Begitu selesai mengambil minuman di kulkas, aku langsung keluar menghampiri Pak Aris. Beliau adalah kurir paket andalan komplek sini, yang kedatangannya selalu ditunggu banyak orang, termasuk aku salah satunya. Apalagi di awal bulan seperti sekarang, kantung besar di kiri-kanan motornya membawa banyak sekali paket yang muatannya lebih tinggi dari hari-hari lainnya. Barangkali orang-orang pada gajian di akhir bulan, ujar Pak Aris beberapa waktu yang lalu.
"Bapaaak! Gimana kabarnya hari ini, sehat semua?"
"Selamat pagi duniaa! Hehe alhamdulillah, Mba. Lihat nih bawaan saya hari ini"
"Bukan main emang yah, banyak betul hahaha... Oiya Pak, ini saya ada minuman dingin buat seger-seger aja"
"Waduh dapat hadiah lagi saya. Sering-sering jajan aja ya Mba, jangan lupa untuk selalu cek jasa pengirimannya. Pilih si merah ya, biar semakin sering saya dapat minuman gratis sebesar ini hehehe...
Eh ini pada kemana sih, Mba? Sepi amat komplek, tumben"
"Hahaha siapp. Iya bapak nih yang tumben, datangnya siang jam segini. Biasanya datang pagi kalau kesini"
"Sekarang jam berapa memangnya, Mba?"
"Jam setengah 11 ini pak, waktunya ibu-ibu pada masak, atau jemput anak pulang sekolah, Pak. Makanya sepi"
"Weh, kudu atraksi ini kalau begitu"
"Hahaha sudah lama ya nggak atraksi, Pak? Duduk dulu, diminum sedikit sebelum atraksi"
Pak Aris hanya tertawa mendengar perkataanku barusan. Ia mulai bersiap dengan smartphone-nya sambil berdeham, untuk memastikan tenggorokannya tidak serak.
Sebentar lagi, atraksi akan dimulai...
Kamu mau tau nggak? Atraksi apa yang sering Pak Aris lakukan?
---
Suatu hari di grup pesan instan "Sistah Syantik Cemara", yang berisikan total 56 ibu-ibu kompleks, ada nomor tidak dikenal yang mendadak dimasukkan dalam grup. Bu Cintya sebagai admin grup, yang juga merupakan istri dari Ketua RW 11, terpantau mulai mengetikkan sesuatu...
"Bu ibuuk, ni ak izin mskin pak aris yh. Kurir paket kebanggan kt smwa!"
"Welcome Pak Arizz"
Seketika, pesan di grup bermunculan satu persatu, penuh dengan banyak anggota grup yang menyambut Pak Aris. Kala itu, beliau bingung. Masa kurir paket aja sampai segininya dimasukkan dalam grup ibu-ibu kompeks? Kayak penyusup mesum aja gituu, jadi satu-satunya lelaki dalam grup ibu-ibu?
"Walah bu kok sampai dimasukkan kesini"
"Gini Pak Arz, kt ni ibu2 dimarih srg ktemu bpk anter paket pas lg kmpul di Bu Iyem jg. Nah biar lbh gampil aj gt kaann ketimbng bpk dikit2 brenti, ntr kt ktmuan aj di jln kamboja, di dpn bu Iyem kt bagi2 paket hihihi kumahow pak?"
Jujur, sewaktu Pak Aris menunjukkan pesan di grup ini ke aku, mataku pusing banget membaca pesan di atas. Sudah kalimatnya panjang, ketikannya... Hadeeeh hahaha tapi lucu sih.
"Oalaah, berarti ini paketnya diambil di warung Bu Iyem ya? Kita ketemuan dan bagi2 paket di sana?"
"Y btul pak. Enak kaann? G ush keliling hihihi"
"Oke boleh deh buibu. Matur suwun sanget* lho"
"Hihi stju yhh pak! Ketok palu pokok e!"
---
Sejak saat itulah, Pak Aris seringnya berhenti mengatar pake hanya sampai Jalan Kamboja, jalan pertama dari pintu gerbang komplek. Jalan yang sama dengan lokasi rumahku. Di ujung jalan ini, ada sebuah warung yang menjual sayur mayur dan kebutuhan pokok sehari-hari. Warung Bu Iyem namanya.
Warung ini sudah seperti pusat peradaban kompleks Cemara karena barang-barang yang dijual cukup lengkap, ditambah dengan kisa-kisah hidup manusia disekitarnya. Kayaknya, sesingkat apapun waktuku bertransaksi di sana, selalu ada saja gosip atau kabar terkini yang kubawa pulang. Padahal seringnya aku hanya beli bawang bombai.
---
Kulihat Pak Aris baru saja mengirim pesan di grup Sistah Syantik Cemara.
"Sudah woro-woro, Pak?", ujarku pada beliau.
"Yang ini sudah Mba. Sekarang tinggal sisanya..."
"Bapak sih baru datang jam segini, biasanya kan pagi jam 8. Ini sudah jam 11 lewat, Pak. Waktunya ibu-ibu fokus masak sama jemput anak pulang sekolah"
"Woalaah pantesan haha sek coba yaa"
Tak berselang lama, Pak Aris langsung membunyikan klakson khas dari motornya sambil memanggil tetanggaku satu persatu.
"Bu Jen ada paket niiihh"
"Bu Gayaa pakeeett"
"Mba Citra, Bu Kiya, paketnya borong nihhh"
"Bu Cokroo, weh harume masak opoo? Paket pakeeett"
Tiba-tiba, Bu Iyem berlari keluar pagar dan memanggil Pak Aris.
"Heeeey. Paketku ono oraaa?" **
Pak Aris melambaikan tangannya, disusul dengan isyarat menyilangkan tangan sambil menggelengkan kepala.
Ketika sudah berjalan sampai ujung jalan, Pak Aris kembali lagi menghampiri motornya. Ibu-ibu yang sudah dipanggil tadi, satu persatu keluar dari rumahnya.
Saat sudah kembali ke motornya, aku berkata, "Yah, Bu Iyem kecewa tuh Pak hahaha". Beliau menjawab sambil cekikikan, "Lho ya memang nggak ada paketnya buat Bu Iyem, Mba"
---
Bu Cokro menghampiri Pak Aris yang sedang mengeluarkan beberapa kotak paket dari kantung besarnya di motor.
"Pak udah lama nunggu ya? Sampai ada bunyi-bunyian segala"
"Iya Bu, panas lho aku nungguin. Tumben sepi banget jalan ini"
"Kamu sih datangnya siang banget. Aku lagi bertempur tadi, goreng ikan jadi nggak bisa ditinggal"
"Welehh hahaha ini Bu paketnya"
"Asyikk, makasih banyak yaa Pak Aris. Oiya Pak, ini saya ada sayur asem buat bapak hehe tolong diterima ya Pak"
"Aduh kok repot-repot, Bu"
"Heh cepetan ini diterima? Saya belum bikin sambel nih, mau lanjut lagi"
"Yaudah, Bu. Terima kasih banyak yaa"
"Sama-sama, Pak. Semangat!!!", kata Bu Cokro sambil mengepalkan jemarinya untuk Pak Aris.
---
Setelah itu, muncul Mba Citra dan Bu Jen yang secara bersamaan keluar dari kediamannya masing-masing. Namun, Mba Citra yang lebih dulu menghampiri Pak Aris.
"Oi Pak! Mana paketku sama mamah, Pak?"
"Cieee borong jajan 4 kotak ya kali ini"
"Ehehehehe iya, Pak. Mumpung ada bonus dari kantor. Sikaaat!"
Saat Mba Citra mengecek informasi paketnya sejenak, ada Bu Jen yang baru datang.
"Weh Cit, paketmu banyak banget. Tak bilangin mamahmu lho nanti"
"Eh, ada Bu Jen! Ini adil lho, Bu. Dua kotak punya mamah, duanya lagi punya aku. Bu Jen jajan apa tuhh?"
"Lipstik sama bedakku habis, Cit. Ini kemarin pas lagi ada promo online, jadi cus langsung pencet hape"
"Weits, sudah canggih ya sekarang jadi sering pencet-pencet. Awas lho keranjang penuh..."
Lalu Bu Jen memotong pembicaraan Mba Cita dengan sigap, "tapi dompetku kan tipis, Cit. Nggak megang m-banking juga. Jadi saldo buat jajan ya tetep segitu-gitu aja, ngikut transferan si ayang"
Kami mendadak geli mendengar Bu Jen mengatakan hal tersebut.
"Guayaaa sekarang manggil si bapak pakai ayang-ayangan segala", goda Pak Aris. Sontak, kita tertawa bersama.
"Biar kayak anak muda gitu lho, ih kalian mah.
Eh iya, Ibu habis bikin roti gandum sama selai srikaya banyak tuh. Sebentar ya, jangan pada pergi dulu, tunggu sini", ujar bu Jen sambil membalikkan badan dan masuk ke dalam rumahnya.
Selang beberapa menit kemudian, saat aku sedang asyik mengobrol dengan Mba Cita dan Pak Aris, Bu Jen keluar dengan membawa tiga kantung plastik besar untuk kami.
"Ini anak-anakku. Roti dan selainya masih fresh, baru matang hari ini"
Aku dan Mba Cita serempak mengucapkan terima kasih kepada Bu Jen, sambil mengambil kantung plastik itu dari tangannya. Bu Jen tersenyum senang melihat kami yang girang mendapatkan makanan gratis.
"Aku balik dulu yaa, terima kasih Pak Aris", kata Mba Cita.
"Saya juga ya, Pak Aris. Makasih banget kalau naruh paket di teras tuh pelan banget. Nggak ngagetin kucing saya"
"Iya, sama-sama semuanya", balas Pak Aris dengan senyum dan suara yang lembut.
---
"Ini paket lainnya banyak yang punyanya orang komplek sini, Pak?"
"Iya hampir semuanya, Mba. Nih di grup baru pada kasih info, benar kata Mba. Lagi pada masak dan jemput anak sekolah. Paketnya minta dititip ke Bu Iyem aja katanya. Paling besok baru bisa diambil sambil belanja sayur"
"Oooh okedeh, Pak. Pak, saya baru ingat itu ada titipan dari bunda. Sekardus susu ultrra mumi, buat Rangga, Pak"
Pak Aris mendadak kaget dan memegang pelipis dengan jemarinya, "Duh Gustiii". Sontak aku tersenyum sambil menjawab, "Kenapa, Pak? Gapapa ini buat bapak, rezekinya Rangga, Pak."
"Mba, kok mesti orang sini tuh mau repot-repot sama saya"
"Lhoo kok gitu? Haha enggak, Pak. Nggak ada yang merepotkan. Kita senang banget kenal bapak. Bapak sudah banyak bantu kita kalau ada pengembalian barang-barang. Tolong diterima ya, Pak"
Mata Pak Aris berkaca-kaca. Beliau menyalami tanganku sambil mengucapkan terima kasih berkali-kali.
Tidak, punggung tanganku sudah basah. Sepertinya beliau menangis. Aku tidak berani menatapnya. Aku pura-pura lihat langit aja. Ah, aku jadi ingin ikut menangis juga kan?!
Pak Aris menaruh kardus itu di sela pijakan kaki pada motor matic-nya. Beliau pamit pergi untuk melanjutkan pekerjaannya dengan mata yang sedikit sembab.
---
Orang-orang komplek ini sudah tau kalau beliau hanya tinggal berdua dengan anak satu-satunya yang bernama Rangga. Istrinya sudah lama meninggal dunia, bersama bayi pertama yang dikandungnya.
Rangga adalah anak laki-laki yang ditemukannya di semak belukar empat tahun lalu, saat Pak Aris sedang membantu tetangganya untuk mencari rerumputan pakan kambing. Kala itu, Pak Aris masih berduka atas kepergian istri dan anaknya. Beliau pernah berkata, barangkali Rangga itu rezeki dari Allah untuk menghibur hatinya. Sejak saat itu, Pak Aris memutuskan untuk memasukkan Rangga dalam kartu keluarganya yang baru, bersamaan dengan kerelaan hatinya untuk menghapus nama sang istri.
Nama Rangga adalah nama pemberian dari beliau. Walaupun Rangga bukan anak kandungnya, bahkan sampai sekarang kita semua juga tidak tahu siapa orang tuanya, beliau sangat menyayanginya.
P.s
*) terima kasih banyak
**) paketku ada nggak?
7 notes · View notes
bersuara · 6 months ago
Text
Aku baru sempat bercerita lagi di Tumblr. Karena malam ini waktuku sudah lengang, jadi aku mau menceritakan kegiatan yang dilakukan di Minggu pagi bersama temanku Ririn.
Tumblr media
Pagi-pagi Ririn mengajakku ke warung dekat kosan untuk membeli bahan masakan yang akan kami masak di dapur kosan.
Kami berdua memutuskan untuk membeli sayur sop, tulang ayam, jagung yang nantinya akan dimasak menjadi bakwan jagung, serta bahan persambelan.
Kami berdua membagi tugas, aku yang memasak sop ayam, lalu Ririn yang akan memasak bakwan jagung.
Sembari memasak, aku lihat penjual jajanan jagung yang melewati depan kosan. Aku lupa nama jajanannya apa, jagungnya dicampur dengan ampas dan gula. Rasanya gurih dan manis.
Tumblr media
Aku cuma beli 5 ribu dan lumayan banyak.
Setelah semua masakan matang, aku dan Ririn langsung memakannya dengan khidmat.
Aku kira, skill memasakku akan hilang karena semenjak emak abahku berpulang, aku sudah jarang memasak lagi hahahaha.
- 23 Juli 2024
5 notes · View notes
hilyahkamilah · 2 years ago
Text
Catatan Malam Minggu #54
Berada di fase hibernasi. Melakukan kegiatan-kegiatan santai, seperti membaca dan menonton.
Bagiku, menonton sama halnya seperti membaca. Sama-sama penting, sama-sama bisa mendapatkan Insight.
Entah itu menonton film, YouTube, atau sekedar Reels dan Tiktok. Toh mereka hanyalah media, isinya bisa kita pilah-pilah.
Aku memperhatikan beberapa video YouTube tentang morning routine. Ada banyak sekali, juga banyak versi jam bangun tidur dan aktivitas pagi hari.
Menariknya, rata-rata mengikuti gaya bangun pagi Robin Sharma, jam 5 pagi. Lalu memulai kegiatan dengan meditasi, olahraga, baca, atau belajar.
Beberapa ada yang bangun jam 6 atau jam 7 pagi. Itulah pagi, bangun lebih cepat dari biasanya. Kegiatannya pun sama seperti orang-orang yang bangun jam 5 pagi.
Kemudian para muslim-muslimah bangun lebih pagi lagi. Jam 3.30 atau jam 4.30 pagi. Tentu saja ada yang berbeda dengan aktivitas mereka. Memulai hari dengan Tahajud, tadarus, kemudian shalat subuh. Kemudian melakukan kegiatan yang sama dengan yang lain. Olahraga, baca atau belajar, sarapan dan lainnya.
Lalu ternyata aku menemukan ada yang lebih pagi lagi bangunnya. Bahkan bisa kita sebut masih dini hari.
Seorang pembuat roti di Jepang sudah mulai beraktivitas dari jam 2 pagi. Wow. Jadi ingat di buku Ikigai, pergi pagi-pagi untuk mencari ikan yang lebih segar.
Aku pun ingat pedagang sayur dekat rumah, jam 5 pagi selepas subuh sudah buka warung sayurannya, dan beliau baru saja pulang dari pasar menjelang subuh. Bisa jadi ia mulai beraktivitas pagi hari sejak jam 12 malam atau jam 1 pagi.
Ada orang-orang yang sedang berjuang membangun produktivitas pagi hari dengan memulai konsistensi kebiasaan. Ada yang bangun pagi karena sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban. Ada juga memang sudah menjadi bagian pekerjaan, bagian kehidupan.
Setiap orang punya alasan mengapa mereka harus bangun lebih pagi. Hasilnya pun ya memang mereka mendapat keuntungan dari bangun lebih pagi.
Tidak ada keraguan dari perintah Allah dan Rasul-Nya. Di antara isya sampai sepertiga malam adalah waktu tidur terbaik. Dan pagi adalah waktu yang dipenuhi keberkahan.
Tangerang, 25 Februari 2022.
4 notes · View notes