Diary digitalku 鉁笍 Sedang belajar menuangkan isi pikiran dan perasaan lewat tulisan 馃摑
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
It's my 1 year anniversary on Tumblr 馃コ
Wah, tidak terasa sudah 1 tahun membuat akun ini. Terimakasih sudah jadi tempatku bercerita. Iya, meski tidak konsisten, wkwk. Kalau lagi mood saja aku cerita di sini.
2 notes
路
View notes
Text
Refleksi akhir tahun, 2024
Dalam perjalanan panjang hidup ini, segala hal memiliki fasenya. Pun setiap fasenya, tidak bisa dipredikisi seberapa lamanya. Tetapi setiap fasenya, memiliki batas dan jatahnya, untuk dijalani dan dirasa cukup dengan apa yang ada.
Ada masanya menggalaukan jodoh, pun ada masanya legowo dengan kesendirian.
Ada masanya lelah sendirian, pun ada masanya merindukan masa ketika masih sendiri setelah berpasangan.
Ada masanya ingin sekali punya anak, pun ada masanya rindu masa ketika masih berdua.
Ada masanya mengkhawatirkan masa depan, pun ada masanya sampai di titik yang dulu dirasa tidak mungkin tergapai.
Ada masanya berdamai dengan masa lalu, pun akan ada masanya menerima dan memaafkan apa yang pernah terjadi.
Merasa cukup di tengah dunia yang bergerak cepat ternyata tidaklah mudah.
Merasa dewasa di tengah dunia yang serba penuh kompetisi dan egoisme ternyata tidaklah mudah.
Merasa tenang di tengah dunia yang bergemuruh dalam pikiranmu pun ternyata sama sekali tidaklah mudah.
Kita sedang berjalan, bersisian, berpapasan dan mungkin juga saling mengucapkan selamat berpisah dengan manusia lain seiring waktu.
Kita, yang seringnya merasa kuat tapi ternyata perlu dikuatkan.
Kita yang seringnya merasa cukup dengan keheningan, tetapi ternyata juga ingin sekali didengarkan dan diajak berbincang.
Kita, yang seringnya merasa baik-baik saja, ternyata juga perlu rangkulan kepedulian.
Perjalanan ini, seringkali memporak-porandakan hati kita. Tapi Tuhan yang selalu menjaga kita tetap bertahan. Dan, ternyata betul kata orangtua, bahwa yang mahal di kehidupan ini, bukanlah jadi orang kaya raya. Tetapi menjadi manusia dengan hati yang bersyukur, bagaimanapun keadaan yang sedang dijalani. 馃ス ya Allah, kuatkan kami dan lembutkanlah hati kami untuk mensyukuri banyak nikmat-Mu. Aamiin
17 Desember 2024 13.45 wita)
145 notes
路
View notes
Text
Ya jabbar wajburni
Ya Allah pulihkanlah aku, sembuhkanlah aku.
1 note
路
View note
Text
Maafkan aku, semesta..
Aku tumbuh dari keluarga yang tidak pernah mengenal kata diskusi.
Aku tumbuh tanpa pertanyaan "are you okai?" but, kamu harus nurut, jangan protes.
Terkadang aku berharap, ditanya dan ingin mengeluarkan isi hati, tapi itu hanyalah ilusi.
Tumbuh dari lingkungan yang penuh cacian, maki, hinaan, bentakan. Aku baik2 saja, sungguh.. Air mata lebih banyak berbicara dari pada sepatah kata, itulah aku.
Terkadang, ketika sudah dewasa pun, aku, takut. Mendengar bentakan, suara keras, walaupun tidak ada kata cacian di dalamnya. Belum sembuh kah, luka, ku?
138 notes
路
View notes
Text
Mas...
Aku ingin berdiri di sampingmu sebagai seseorang yang layak.
Sebagai seseorang yang telah mampu mandiri, bahkan sebelum adanya kau di sini berdiri menemani.
'Kan kuatkan terlebih dahulu pundak dan pijakan kaki ini, sebelum memilih hal yang akan lebih berat lagi tuk dilewati.
Akan kucintai engkau dengan penuh, namun sebelum itu beri aku waktu yang lebih lama untuk belajar mencintai diriku terlebih dahulu. Akan kuterima segala cacat dan kurangmu, namun sebelum itu beri aku kesempatan untuk menerima kurangku terlebih dahulu.
Aku ingin menunggumu dengan sabar, dengan upaya yang bisa kucoba. Dengan segala doa yang bisa kurapal.
Aku ingin menunggumu dengan percaya. Dengan harap yang terus kujaga dengan segala mimpi yang terus kupapah.
Aku ingin menunggumu dengan harap. Dengan perjuanganku untuk berubah, dengan segala usahaku untuk berbenah.
Kelak, jika waktu itu tiba. Aku akan mensyukurimu dengan begitu banyak kebaikan. Dengan segala kebahagiaan dan kesedihan kita yang kusembunyikan dari banyak mata, kuharap bersamamu kebahagiaan dan kesedihan yang kita rasakan akan lebih nyata, bukan sekedar apa yang kita tampilkan di dunia maya.
Mas, aku mengabadikan tentangmu dalam banyak tulisan. Aku juga menceritakan tentangmu dalam banyak doa-doa panjang. Aku harap kamu tidak akan pernah membaca tentang ini, bukan karena tidak pantas. Tetapi karena aku teralu malu untuk mengakui, bahwa sebelum kauhadir pun, kau sudah sangat kucintai.
612 notes
路
View notes
Text
Hari pertama haid ternyata tidak seenak ini. Aku baru merasakannya sekitar 2 tahun terakhir. Sebelum-sebelumnya nggak sampai nyeri perut ditambah kedua kakiku kayak lemes nggak ada energi. Tiap bulan ada hari yang bikin aku harus berdamai dengan keadaan ini.
1 note
路
View note
Text
Kartu XL ku malah kalau pas di Pekalongan kuota lokalnya banyak 馃ス tapi kalau di Semarang dikitttt
0 notes
Text
Alhamdulillah berkah hari Senin ini. Terima kasih ya Allah, aku jadi tidak mengeluarkan uang untuk makan dan bisa hemat hari ini.
4 notes
路
View notes
Text
Mas, kamu dimana? Bisakah kita bertemu sekarang? :')
5 notes
路
View notes
Text
Memilih Pasangan Hidup
Setiap orang jelas memiliki valuenya masing-masing. Dan ketika kita bicara value, ini bisa bertentangan satu sama lain. Hanya saja, tulisan ini tidak ingin mempertentangkan itu. Penulis akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang bersumber pada pengamatan, karena ini hal yang dirasa berlaku secara universal. Ada tiga hal yang mau kutulis, di luar soal bagaimana hubungan ia dengan Tuhannya. Aku mau nambahin beberapa aspek yang menurutku sangat krusial untuk dipertimbangkan secara mendalam.
Pertama, cara bicara dan apa yang dibicarakan. Karena dua hal tersebut mencerminkan isi kepalanya. Kalau kamu mendapati orang yang suka bergunjing, sindir menyindir, memfitnah, berkeluh kesah, berkata kasar, dan berbagai macam pembicaraan buruk. Pikirkan ulang untuk memilihnya sebagai pasangan hidup. Mungkin ia bisa jadi fit sama kamu, tapi apakah itu yang kamu harapkan saat kalian menjadi orang tua dan mendidik anak? Sampai sekarang, dalam berbagai kesempatan dan pengamatan. Kenapa anak-anak yang kutemui bisa sekasar itu, bisa senegatif itu, salah satunya dampak dari bagaimana bahasa dan cara bicara sehari-hari orang tuanya. Apalagi saat di level orang tua menganggap pembicaraan itu sebagai hal yang biasa, bukan hal buruk.
Bagiku, lebih penting mengajarkan anak bisa berbahasa yang baik alih-alih bisa banyak bahasa. Karena kalau ia bisa menggunakan bahasa yang baik, tahu tata bahasa, tahu kapan penggunakan dan cara menggunakannya dalam beragam situasi. Itu jauh lebih penting daripada ngajarin dia bisa bahasa macem-macem. Nanti kalau sudah besar, ia bisa belajar bahasa-bahasa yang lain. Kedua, hubungannya sama harta. Ini sebuah hal yang mungkin tidak bisa secara kasat mata dilihat, tapi bisa diamati jika sudah mengenal. Bagaimana cara pandangnya terhadap uang. Apakah segala sesuatu diukur dari uangnya. Apakah uang jadi tujuan hidupnya. Apakah pengambilan keputusannya sangat bergantung dengan ada tidaknya uang. Dan berbagai percakapan yang bisa kamu simpulkan sendiri, ini orang dikit-dikit nyingung duit. Mulai pertimbangkan lagi. Uang (harta) penting, tapi bukan segalanya. Tidak semua hal didunia ini diukur dengan uang. Nanti kita lupa untuk bisa belajar ikhlas, bisa belajar tulus. Mengira semua hal pasti ada maksud dan tujuannya. Melakukan sesuatu karena ada maunya. Karena nanti anak-anak pun akan belajar cara hidup dan cara berpikir kita sebagai orang tuanya. Dan saat itu, saat kita mulai berhitung. Semuanya akan jadi transaksional. Ketiga, bagaimana ia ngehargai dirinya sendiri dan ngenal dirinya sendiri. Orang-orang yang pandai menghargai dirinya sendiri akan mudah respect sama orang lain. Bisa membuat keputusan-keputusan penting untuk dirinya dengan lebih mudah. Nanti, saat kita jadi orang tua. Ada banyak sekali keputusan yang bakal diambil, aku nemu banyak sekali orang tua yang membuat keputusan yang bagiku aneh, bahkan cenderung tidak masuk akal untuk hal-hal yang amat sederhana. Penilaian ini memang subjetif, tapi jika mau dilihat secara objektif pun tetap aneh.
Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah bekal yang krusial saat jadi orang tua. Karena waktu anak-anak kita masih kecil, kitalah yang akan membuatkan keputusan untuk mereka. Menemukan orang yang mengenal dirinya dan menghargai dirinya sendiri jadi sesuatu yang menurutku perlu untuk diupayakan. Selain kita juga berusaha untuk jadi seperti itu. Seseorang yang tak bisa membuat keputusan justru akan merugikan dan merepotkan orang lain, entah anaknya sendiri, pasangannya, atau bahkan orang-orang di sekitarnya. Semoga membantu :) (c)kurniawangunadi
424 notes
路
View notes
Text
NGGAK PERLU BUKTIIN INI KE SIAPA PUN. CUKUP KE DIRI SENDIRI
3 notes
路
View notes
Text
MALUNYA TINGKAT MAKSIMAL. BARU KENAL SAMA SESEORANG. TERUS MERASA NYAMBUNG. TERUS BAPER. TERUS BERUSAHA STALKING KARENA KEPIKIRAN. NEMU FOTONYA. DIJADIIN WALLPAPER CHAT. EH BARU TAHU BAKAL KELIATAN JUGA DI LAYAR CHAT DIA. HUAAAA. EMANG KALAU LAGI BUCIN JADI STALKING DAN KURANG BISA KONTROL DIRI. ITU KENAPA AKU MASIH SENDIRI SOALNYA BELUM BISA KONTROL DIRI. HUHUUUU.
7 notes
路
View notes