#tadabur
Explore tagged Tumblr posts
Text
Salah satu sebab terbesar untuk meraih keistiqamahan dan keselamatan kalbu adalah dengan banyak membaca Al-Quran.
Hal itu akan melembutkan dan menambah keteguhan hati. Apalagi, bila ia membaca dengan tadabur.
Ia membaca sembari menghadirkan perasaannya bahwa yang dibacanya ialah firman Allah. Ia membaca sembari meyakini kebenaran setiap berita yang termuat di sana.
Ia membacanya sembari berupaya untuk komitmen menjalani setiap perintah dan menjauhi segala larangan.
Bila hal itu berhasil terealisasi, tentu amat diharapkan ia akan meraih banyak kebaikan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsimin rahimahullah dalam Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb 24/2
55 notes
·
View notes
Text
Ketika mendapat kiriman foto dan video dari seseorang dalam rangka kunjungan ukhuwah dan lanjut tadabur alam (healing) di sebuah danau di kota Munchën sebelah selatan dekat perbatasan dengan Austria... masya Allah laa quwwata illa billah... bahagia rasanya.
Sama seperti rasa bahagianya "seorang aku" yang healingnya di akhir pekan cukup di masjid dekat rumah...
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmushshalihat....💕🤲🥰
0 notes
Text
Tadabur Surah al-Ankabut
Hikmah tadabbur: Bahwasannya Allah tidak akan menyusun, nama, posisi Al-Qur'an serta merta tanpa tujuan tertentu. maka kita harus menyingkronkan antara isi dengan judul.
kadang dalam pandangan manusia banyak nama surat yang tidak singkron dengan isi, Maka kewajiban kita mencari korelasi antara nama dengan isi, contoh surat Al-Ikhlas yang tidak ada kata kata ikhlas didalamnya.
contoh lain:
surat Al Qasas yang didalamnya hanya ada satu cerita saja yaitu kisah nabi Musa dengan kaumnya tidak ada kisah lain
Surat Al Fatihah apa kaitannya dengan isi, karena inti dari Al Fatihah adalah "Ihdinasshirathal Mustaqim" maka jika seseorang tidak dapat hidayah maka dia tidak dapat memulai kehidupannya.
Dan menerima hidayah tadi dinamakan Al Fatihah (membuka) dan menjadi pembuka, karena hidayah menjadi penentu baik dan buruknya seseorang. Amalan yang dilakukan seseorang harus berdasarkan hidayah, jika tidak semua yg dilakukan akan ambyar tidak ada nilainya.
Surat Al Ikhlas tentang bgaimana mudahnya kita memurnikan tauhid, menjadikan sesuatu hanya karena Allah. "Qul Huwallahu Ahad" bagaimana kita tidak lagi mempertanyakan siapa yang menciptakan Allah. Maka ini yang dimaksud memurnikan tauhid, karena Allah telah mentalqin kepada Nabi Muhammad Saw "katakanlah bahwa Allah Itu Esa(satu)". Logika sederhana semua bisa tercipta dari angka 1, tapi angka 1 tidak bisa diciptakan dari 1 terciptanya 2, 3 ribuan dan jutaan, tapi apakah angka nol yg jutaan bisa menciptakan angka 1? tentu saja tidak.
QS AL ANGKABUT
Yang artinya adalah Laba-laba, kata-kata Al-Angkabut ada di ayat 41, pada kata "Ittakhazat baita" yang membikin sebuah rumah (untuk muannas). Ternyata setelah dilakukan penelitian yang membuat sarang laba-laba itu adalah Laba-laba betina bukan Laba-laba jantan. Ini membuktikan kebenaran Rasulullah bahwa tentu belum ada yang bisa membuktikan yang membuat sarang laba-laba apakah laba-laba betina atau jantan dimasa itu. Jadi yang membuat sarang itu adalah betina dengan tujuan menarik jantan, untuk mencari perhatian jantan, karena jantanya tidak tau diri, setelah dia kawin dia akan kabur mencari betina baru lagi. Maka laba- laba betina tadi akan memakan laba-laba jantan yang menghamilinya tadi. maka secara ilmiah membuktikan bahwa Al Qur'an ini bukan rekayasa Muhammad Saw. Begitupun dalam surat An-Nahl membuktikan bahwa lebah yang bekerja itu adalah lebah betina bukan lebah jantan, maka lebah iu dipimpin oleh ratu. maka Luar biasa bahasa Al-qur'an sudah luar biasa sebelum teknologi ada.
MAKA: Perumpamaan orang yang mencari perlindungan selain kepada AllAH Swt, itu seperti laba-laba betina yang membikin rumah. maka sunggu rumah yg paling hina itu, rumah yang paling lunak itu, yang paling mudah hancur adalah rumahnya laba-laba
Yg menarik lagi, walaupun jaring laba-laba menurut Harun Yahya sangat kuat selevel baja, bahkan salah satu ikon superhero adalah spiderman. Tapi Allah menyebutnya sebagai rumah yg paling lemah.
Tentang laba-laba betina yg membangun sarang hanya untuk menarik perhatian si jantan dan memancing mangsa. Dan, jika umpan telah termakan, setelah proses kawin si jantan yg hanya tertarik dengan sarang akan berusaha meninggalkan betina untuk mencari yg lain, betina akan ditinggalkan, makanya sebelum meninggalkan sarang si jantan akan dimangsa oleh si betina. How amazing
Kenapa Rumah Laba-laba ini dikatakan lemah:
1. Karena rumah laba-laba dipimpin oleh betina tanpa ada peran dari si jantan.
2. Betina membangun sarang hanya untuk menangkap mangsa bukan family oriented, bukan bertujuan membangun keluarga.
3. Jaringnya kuat namun tipis hingga menjadi rentan putus.
Maka bagaimana dengan rumah yang kuat tentu adalah kebalikan dari rumah laba-laba
1. Laki-laki adalah qawwan dengan pembagian tugas bersama perempuan sesuai fungsi dan kodratnya.
2. Bangunlah rumah yang berorientasi qurrata ayun bukan hanya tempat tidur di malam hari (bayt), atau tempat tinggal sementara (mandzil), atau sekedar tempat beraktivitas (daar).
3. Sandarkan semua urusan hanya kepada Allah, bahkan jika itu hanya sekedar hendak membeli garam, istikhorohlah (memohon tuntunan dlm berihtiar). Dan ridho serta tawakkal pada semua ketetapan-Nya.
Dan tentang sebuah pengakuan keimanan tentunya butuh validasi, karena itulah Allah memberikan ujian kepada orang-orang yang beriman. (Ayat 2)
Dalam surat ini juga disebutkan perjalanan dakwah para Nabi dan Rasul yg menggambarkan bahwa tugas utamanya adalah menyampaikan dan mengajak adapun memberi hidayah adalah wewenang Allah semata :
- Nabi Nuh berdakwah dalam kurun 1000 tahun kurang 50, siang dan malam, namun pengikutnya hanya segelintir.
- Nabi Ibrahim yang tidak mampu membuat ayahnya beriman
- Rasulullah yang tidak berhasil mengajak pamannya menyembah Allah.
- Nabi Luth yang bahkan dihianati oleh istrinya.
Dan diakhir disurat, ayat 69, Allah memberikan sebuah rumus yang tepat, formula yang pas tuk meracik ihtiar agar menghasilkan kesuksesan dunia akhirat :
1. Berjihad/berjuang/berihtiar semata-mata mencari keridhoan-Nya.
2. Melibatkan dan menyertakan Allah dlm setiap ihtiar walaupun itu hanya sekedar membeli garam. Istikhorohlah (meminta tuntunan dlm berihtiar). Maka semua akan menjadi kokoh.
3. Bergantung hanya kepada-Nya dan tidak berharap kepada selain-Nya. Percaya dan loyal kepadaAllah.
4. Ridho dan tawakkal atas ketetapan-Nya.
Maka Allah akan tunjukkan jalan-jalan-Nya dan senantiasa membersamai dalam kebaikan.
Allahu musta'an.
0 notes
Text
Jangan Mengharamkan yang Halal, Jangan Menghalalkan yang Haram
Ini tambahan refleksi Zulhijah, yang terlupa dituliskan dengan baik. Teringat lagi karena melihat foto ini, sahur terakhir di bulan Zulhijah, dengan stok rendang terakhir dari daging kurban kemarin. Ditambah telur rebus yang kuningnya masih cantik, kan? Hehe.
Jadi kilas balik ke tahun-tahun silam. Iduladha sebenarnya bukan hari-hari favoritku. Penyebabnya adalah aroma daging yang menguar dari dapur-dapur, yang terasa sungguh mengganggu. Bahkan, waktu kecil dulu, aku cukup bahagia dengan dibolehkan makan mi instan saat Iduladha, yang di hari-hari biasa tidak boleh. Hanya karena aroma daging membuat mual. Sensasinya di perut hampir sama dengan menghirup aroma jengkol atau petai, meskipun tentu saja aromanya berbeda. Yeah, Allah menganugerahi saraf olfaktori yang cukup sensitif sepertinya. Di alam bawah sadarku terpatri kalimat "Aku nggak suka daging."
Bertahun-tahun belajar untuk menghadapinya, hingga suatu hari, tadabur Surah At-Tahrim terasa sangat mengena. "Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan?" begitulah kira-kira kalimatnya. Yang Allah halalkan, pasti ada hikmah di baliknya. Pun demikian dengan yang Allah haramkan. Sebenarnya, aku tahu itu. Aku tahu beberapa zat nutrisi tidak bisa dicukupkan dengan mengonsumsi protein nabati saja. Aku tahu manfaat protein hewani dari hewan kurban yang rata-rata diberi pakan rumput alias grass fed, manfaat daging merah untuk meningkatkan Hemoglobin yang sangat kubutuhkan apalagi sebagai perempuan. Namun, aromanya itu~
Bertahun-tahun berlalu. Usaha dan minta pertolongan sama Allah yang menciptakan indra penciuman dan saraf-saraf di otak ini, alhamdulillah berprogres juga. Dari yang nggak bisa (atau nggak mau, ya?) makan daging sama sekali, jadi bisa makan rendang yang sudah keriiing yang sepertinya udah nggak ada aroma dagingnya, bisa makan sate, hingga terharu sekali saat pertama kali bisa makan bakso atau diajak makan daging di restoran AYCE dan tidak mual. Rasanya, suatu pencapaian. Alhamdulillahillazi bini'matihi tatimmussalihat. Namun, masih tetap, ada sensor bertahap saat mau makan. Mulai dari hidung, lidah hingga kerongkongan. Entah bagaimana caranya, mungkin tergantung cara masak dan bumbunya juga, tidak semua daging yang bisa kumakan. Masih jaga-jaga juga. Yang kira-kira masih basah dan aromanya masih "daging banget", nggak dulu deh. Lagi-lagi, tetap saja rasanya sudah bersyukur sekali.
Aku tidak menyalahkan teman-teman yang ada restriction dalam diet, entah itu vegetarian, vegan, pecastarian, plant based, ataupun yang lainnya. Apalagi yang ada alergi, intoleransi atau semacamnya, karena aku juga mengerti bagaimana rasanya. Semoga alasan teman-teman memilik dasar yang kuat, atas dasar alasan kesehatan, bukan sekadar ikut-ikutan. Yang menjadi masalah adalah ketika kita mengharamkan apa-apa yang telah Allah halalkan, dan menghalalkan apa yang telah Allah haramkan. Silakan baca fatwa ulama yang kredibel tentang vegetarian, misalnya. Apakah menjadi vegetarian karena ada intoleransi terhadap makanan tertentu, atau justru mengharamkan orang untuk makan daging, misalnya.
Aku hanya berharap, semoga kita bisa menikmati luasnya karunia yang telah Allah berikan. Begitu banyak hal-hal yang telah Dia halalkan, untuk kita nikmati. Semoga kita tidak mempersempit diri dengan mengharamkan yang telah Allah halalkan. Juga, semoga kita tidak tergoda dengan yang haram, padahal yang halal itu jauh lebih banyak.
Aku teringat akan sabda Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam tentang sebuah doa yang seharusnya kita dawamkan.
"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu."
Sumber https://rumaysho.com/22120-doa-agar-diberi-kecukupan-dengan-yang-halal.html
Semoga kita bisa menjadi hamba yang bersyukur dan merasa cukup itu, ya.
20240708
1 note
·
View note
Text
KETENTERAMAN KETIKA MEMBACA AL-QUR’AN Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ra...
KETENTERAMAN KETIKA MEMBACA AL-QUR’AN Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, اﻟﺴﻜﻴﻨﺔ ﺗﻨﺰﻝ ﻋﻨﺪ ﻗﺮاءﺓ اﻟﻘﺮﺁﻥ، ﺇﺫا ﻗﺮﺃﻩ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﺑﺘﻤﻬﻞ ﻭﺗﺪﺑﺮ ﻓﺈﻥ اﻟﺴﻜﻴﻨﺔ ﺗﻨﺰﻝ ﺣﺘﻰ ﺗﺼﻞ ﺇﻟﻰ ﻗﻠﺐ اﻟﻘﺎﺭﺉ، ﻓﻴﻨﺰﻝ اﻟﻠﻪ اﻟﺴﻜﻴﻨﺔ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ Ketenteraman akan turun saat Al-Qur’an dibaca. Apabila seseorang membacanya dengan perlahan dan tadabur (berusaha memahami dan merenungi maknanya), sungguh ketenteraman akan…
View On WordPress
0 notes
Text
Pun, datangnya kamu membawa pelajaran untuk ku. Terima kasih sudah membawaku ke level ini. Aku belajar psikologi dan Allah kirim kamu untuk infokan kelas tadabur, informasi yang aku cari tau dan bingung sejak lama. Alhamdulillah makasih ya Allah
0 notes
Text
Bahkan yang beraga Islam pun masih belum sempurna mengerjakan semua amalan yang di anjurkan, belum amalan wajib dan amalan sunnah yang lain
Maka banyak diantara orang berfikir keras jika ingin masuk agama Islam karena ibadahnya banyak, belum baca tadabur quran, baca ayat” keseharian dari mulai bangun sampai kembali tidur semua ada doanya…
Maka kita hidup didunia memang tempat untuk berlelah” dalam beribadah karena nanti di dapatkan ganjarannya pada saat di akhirat..
Islam itu memudahkan dalam segala hal namun yang kadang sulit itu adalah bagaimana istiqomah menjalankan ibadah perintah Allah dengan konsisten yg besic seperti ibadah wajib sholat 5 waktu, sholat sunnah tahajjud, witir,duha, bada n qobliah…
Puasa sunnah, puasa Ramadhan puasa yang lain, makannya sebagai orang muslim beragama Islam memang tidak terlepas dari rangkaian ibadah dalam sehari, pasokannya Alquran semua tertulis di dalamnya perintah beribada ..
Dan ganjaran apa yang di dapatkan jika mengerjakan atau tidak mengerjakan, bagaimana jika berbuat baik dan bagaimana jika berbuat buruk apa balasannya…
Kamis 18 Ramadhan / 28 Maret 2024🇹🇷
0 notes
Text
Bercerita tentang apa saja, tadabur alam katanya. Sebatang rokok, tengah sore, dan perang dalam kepala yang tak ada pemenangnya. Satu, dua, tiga, hitungan pelan semakin lambat. Satu batang lagi, satu bualan lagi. Ah, hidup kadang seperti ini. Anak anakku sedang menikmati usianya. Aku? Terus berupaya menghidupi mereka. Apa yang kamu rindukan saat ini? Minggu malam? Pertemuan pertemuan? Atau uang? Kalau aku cerita cerita yang tak ada ujungnya itu.
0 notes
Text
Ingin ke Arafah.
Tahun ini entah kenapa ingin sekali berhajji. Do'a- do'a tatkala di Multazam terbayang bayang. Siang malam dalam pagi petang bayangan Arafah tak pernah hilang. "Ya Allah aku ingin berada di Arafah tahun ini". Rayuku pada Allah.
Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pagi January itu menjadi saksi betapa aku ingin berada di Arafah tahun ini. Pagi hingga Magrib menjalani test. Alhamdulillah lancar. Skor nilai terhitung tinggi. Soal wawancara tidak ada yang miss, setiap jawaban di puji penguji dengan memuaskan. Alhamdulillah.
Hingga tiba pengumuman tiba, hasilnya tidak sesuai harapan. Aku gematar. Sedih. Tapi hatiku baik-baik saja, aku tak marah pada siapapun. Hanya sedih membayangi Arafah seakan semakin jauh karena sebegitu aku ingin lulus dan berara di Arafah tahun ini.
Entah kenapa hari itu aku membuka tadabur surah Al Fath, persis di hari pertama puasa tahun ini. Daaan isi dari tabadur surah ini salah satu intinya ada pada ayat 27 " Maka Allah mengetahui apa yang tidak aku ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemangan yang dekat".
Pertama, aku baca pelan dan mengulangi ayat 27 itu, jikapun jawabannyan tidak maka Allah lebih tahu apa yang tidak ku ketahui. Allah sungguh mengetahui yang terbaik untuk setiap hambanya. Meski dalam pandangan mata kita yang terbaik bukan yang terjadi.
Kedua, obsesiku ke Arafah selain menunaikan rukun islamku, menunaikan kewajiban sebagai muslim. Arafah adalah tempat ajaib, mabrur, barokah di muka bumi. Tapi aku lupa memiliki Arofah (dekat) yang pada dirinya aku juga bisa mendapatkan syurga, do'a melalui lisannya tembus ke langit, menyenangkan hatinya adalah kebaikan yang tinggi, mendapatkan ridhonya adalah seperti mendapatkan ridho-Nya.
Aku menangis dalam diam mengingat baktiku yang kurang, taatku yang jarang. Faghfirlii ya Rabb.
Aku mengambil hikmah bahwa (tidak) juga jawaban. Mungkin tidak saat ini tapi diwaktu mendatang. Jika bukan tahun ini takdirku berada di Arafah jauh- Izinkan aku memaksimalkan bakti pada Arafah dekat (Ibu-Bapak).
#Arafah
0 notes
Text
Perjalanan Spiritual~
Beberapa hari lalu membaca story kawan tentang seorang mualaf. Perjalanan spiritualnya menemukan Allah hingga memeluk Islam. Allah jaminkan terlahir kembali dan bebas dosa ketika telah beragama Islam. Namun menjadi tugas berikutnya ntuk memahami syariat Islam dengan baik. Tujuannya agar mampu berislam sebagaimana kewajiban muslim lainnya.
Lantas bagaimana dengan kita yang telah muslim?
Setiap orang memiliki perjalanannya pula. Perjalanan dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Perjalanan untuk memahami syariat Islam yang sangat luas. Perjalanan dalam ibadahnya. Setiap aspek hidup adalah perjalanan kepada Allah. Apalagi orang-orang yang telah memahami bahwa hidup adalah perjalanan dari Allah kepada Allah.
Kemudian menjadi refleksi diri. Bagaimana dengan upaya selama ini.. Bagaimana dengan pembiasaan yang telah diajarkan. Apakah ia sudah tertunaikan dengan baik dan mengalami peningkatan. Apakah ia menjadi bentuk kesadaran sehingga perilaku yang diambil dilakukan secara sadar. Teorinya..
Praktiknya.
Bagaimana dengan kualitas sholat, apakah sudah ihsan dalam persiapan maupun selama sholat? menjaga rukun maupun sunnahnya? Memahami bacaannya dan kedekatan dengan Allah?
Bagaimana dengan Quran apakah sudah mampu menjaga continuitas tilawah, kualitas dan kuantitas dalam berQuran? Tadabur, memaknai ilmunya, dan mengajarkannya?
Apakah selama menghadapi kendala, kamu bertahan dan berikhtiar sejauh mana untuk mengusahakannya?
Lalu di breakdown menjadi amalan yaumi..
Bagaimana hubungan dengan orang tua dan keluarga ? Sejauh apa sudah berusaha membantunya ?
Bagaimana hubungan dengan guru ?
Bagaimana, sudah terbiasa tahajud, tapi kualitas tahajud dan dzikirnya ? Kualitas bacaan Qurannya? Sudah mengihtiarkan menghafal dan murojaah, vi?
Bagaimana dengan kualitas dhuhanya?
Apa kabar puasa sunnah dan sholat rawatib dan ba'diyah? Apakah sholat sholat sunnahnya?
Bagaimana majlis Qurannya ?
Bagaimana hubunganmu dengan sahabatmu vi?
Penjagaan interaksi dsb nya..
Allah bantulah kami..
Banyak orang keren namun ruhiyahnya terjaga..
Banyak pula orang biasa namun masyaallah.
Bagaimana perjalanan spiritualmu, vi?
Semoga Allah bantu selalu.. dan mendapat jalan jalan yang baik...
0 notes
Text
Tadabur Surah ar-Ruum
Ustaz Dr. Muhammad Azzam Ismail, Lc, M.Irkh hafizahullah
Ustadz membuka tadabur Surah Ar-Rum dengan mengingatkan bahwa sebagai seorang mukmin, keimanan itu tidak mungkin netral. Dari berbagai opsi yang tersedia, kita harus menentukan pilihan. Bahkan, jika dihadapkan pada hanya dua pilihan saja, kita pun harus tetap memilih. Entah itu memilih yang terbaik di antara dua hal yang baik, ataupun memilih yang paling sedikit risikonya di antara dua hal yang buruk. Ketika bangsa Romawi yang notabene merupakan ahli kitab kalah melawan bangsa Persia, Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam merasa sedih, karena secara ideologi memiliki kedekatan dengan bangsa Romawi sebagai ahli kitab dibandingkan dengan bangsa Persia yang menganut agama zoroaster.
Dalam surah Ar-Rum juga terdapat ayat fenomenal yang sering dibahas dalam masalah pernikahan, yaitu ayat ke-21. Pada ayat ini, sakinah dibahasakan dengan kata kerja. Dalam pernikahan, sakinah, ketenangan, ketenteraman itu, merupakan sebuah proses yang perlu diperjuangkan dan diusahakan. Sementara, rasa cinta dan kasih sayang merupakan pemberian dari Allah sebagai Al-Wadud. Maka, jangan khawatir jika misalnya memulai pernikahan tanpa rasa cinta. Apalagi jika penyebabnya adalah karena tidak dimulai dengan relasi yang tidak seharusnya ada sebelum pernikahan, karena Allahlah, dengan segala karunia-Nya, yang akan menumbuhkannya. Justru, rasa cinta sebelum adanya pernikahan itu merupakan cinta yang semu, yang tidak diridai Allah.
Pada ayat 36-37, Allah juga mengingatkan bahwa jika manusia diberikan suatu rahmat, maka mereka akan bergembira. Sebaliknya, apabila ditimpa musibah, mereka berputus asa. Padahal, Allahlah yang memberikan kelapangan rezeki bagi seseorang, juga memberikan rezeki sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, penyebab rezeki yang terhalang salah satunya adalah kemaksiatan yang dilakukan manusia itu sendiri. Apa yang menjadi rezeki kita tidak akan melewatkan kita, pun sebaliknya. Maka, percayalah kepada Allah. Usahakanlah rezeki itu hanya dengan cara-cara yang diridai-Nya. Sedekah tidak akan mengurangi rezeki kita, sebagaimana riba tidak akan menambah rezeki kita. Semuanya sudah ada kadarnya. Kita tidak akan ditanya seberapa banyak rezeki kita. Namun, kita akan ditanya tentang dari mana kita mendapatkannya dan untuk apa rezeki itu kita belanjakan.
Pada ayat ke-48, Allah juga menceritakan tentang siklus terjadinya hujan, yang jika kita renungkan, prosesnya begitu luar biasa, yang seharusnya dapat menambah keimanan kita. Karakter seorang mukmin ketika turun hujan adalah, mereka bergembira. Hujan merupakan rahmat dari Allah.
Semoga kita bisa menjadi mukmin yang kuat, berkarakter, yang taat kepada Allah, yang suatu saat dapat menggenggam peradaban dunia sebagaimana janji Allah. Mari kita mulai dengan usaha memperbaiki dan memantaskan diri.
0 notes
Text
BOOK REVIEW : API TAUHID (Habiburrahman El-Shirazy)
Saat pertama kali akan mulai baca buku ini, terlebih aku berpikir mungkin perlu kerja keras, sabar, dan memaksa diri untuk menyelesaikan nya hingga akhir. buku dengan tebal hampir 600 halaman, dan kondisi buku yang cukup usang ini sempat buat aku urung. Namun, beberapa review berhasil meyakinkan aku untuk menjadikannya top tbr di bulan Ramadhan ini.. and now iam here justru ngga sabar untuk berbagi get yg aku dapet dari buku ini. Bismillah, kita mulai ya reviewnya!
Novel ini merupakan novel sejarah, dibalut dengan novel cinta sebagai pelantara Kisah sejarah yang disampaikan. Berawal dari kisah Fahmi seorang mahasiswa madinah asal Indonesia yang mengalami gejolak patah hati akibat ketidakterangan hubungan pernikahannya dengan seorang anak Kyai Arselan, menjalar pada ajakan sahabat untuk mendatangi turki sebagai upaya tadabur alam, menyelami sejarah dan melupakan kesedihan dan tanpa diduga pembaca serasa ikut keliling Turki menapaki jejak perjuangan sosok luar biasa yang mendapat julukan Baiduzzaman atau Sang Keajaiban Zaman, Said Nursi.
Berbicara soal Turki sebgai tempat beribu sejarah peradaban manusia, disanalah Islam pernah berjaya dan mencetak sejarah selama 600 tahun. Buku ini mengisahkan Turki jauh sebelum masehi, di zaman Nabi Isa as, diteruskan pada kelahiran rasulullah sebagai penyala lentera tauhid yang padam dimuka bumi, serta perjuangan rasul merebut konstansinopel yang saat itu berjaya dan dikuasai eropa, hungga semangat juang diwariskan pada sahabat-sahabat rasul, saling berlomba untuk menaklukannya.. hingga tibalah pada Dinasti Ustmaniyah dibawah pimpinan Sultan Muhammad II yang masih berumur 21 tahun berhasil menaklukan konstantinopel dan menambah keagungan Islam.
Jauh setelah kemenangan itu, lahir dari rahim suci yang subur patriot-patriot pilihan, ulama-ulama terkenal hingga lahirlah seorang keajaiban zaman (Baiduzzaman) yakni Said Nursi sebagai inti dari sejarah dalam buku ini. Beliau ulama berpengaruh yang hidup saat kejayaan islam di Turki justru dalam kondisi memprihatinkan, lentera islam yang berjaya saat itu semakin hari semakin padam akibat adanya arus globaliasasi yang tidak bisa dibendung. Keteguhan dan ketebalan tauhid yang Said Nursi miliki terus memberikan cahaya dan kobaran semangat dalam mengagungkan asma allah justru dianggap mengancam rezim sekuler yang berkuasa pada saat itu. Tak ayal dimanapun Said Nursi berada disitulah ancaman dan pemberontakan dirasakan. Hal ini membuat Said Nursi harus mendekam dipenjara dan diasingkan kurang lebih selama 25 tahun (dengan lokasi penjara dan pengasingan yang selalu berpindah). Bahkan meskipun beliau telah dikuburkan, bahaya dan pengaruhnya masih saja terasa, hingga kini tidak satupun tau dimana percis makam said Nursi itu berada.
Salah satu perjuangan Said Nursi ditengah kerasnya arus globalisasi pada saat itu diantaranya mendirikan sistem pendidikan komprehensif yang memadukan pendidikan agama dan modern secara seimbang, baginya mengikuti kemajuan zaman adalah sunatullah, namun akar dan jati diri yang berpijak pada nilai-nilai Rabbani tidak boleh hilang. Selain itu beliau menulis sebuah buku yang berisi jawaban atas segala pertanyaan dan penyimpangan yang terjadi pada masa itu (Risalah Nur), serta semangat patriot nya dalam menegakan agama dan kecintaannya terhadap bangsa dan negara juga terbukti dalam keikutsertaannya bertempur dan berada di garis paling depan pada perang dunia 1 melawan Rusia, Maasyaallah..
Kisah Said Nursi selalu memberikan kobaran semangat dalam beriman, tidak heran buku yang sebagian besar menceritakan kisahnya ini disebut sejarah pengembangan jiwa, buku peradaban, kajian keislaman yang sangat mendalam dan menginpirasi. Fahmi sebagai tokoh fiksi di buku ini pun berhasil mengambil hati para pembaca dengan meyakini, zaman yang telah berubah, pengaruh said nursi dan semangat juangnya tentu masih bisa dipelajari, Sebagaimana Baiduzzaman said Nursi meneladani Rasulullah saw.
1 note
·
View note
Text
#Journal
Kita dan Keterbatasan Ilmu
Dimulai mengajak ibu untuk ngabuburit di Nurul Ashri, dilanjutkan buka bersama, diskusi ringan dengan Ibu sembari menunggu isya malah kebablasan jadi tadabur quran 🤍
Ketika sampai pada Ayat ini rasanya haru banget, kayak emang sering banget, Allah tuh ngasih tau, tapi kitanya nggak peka,
Tentang hal-hal yang ternyata tidak bisa kita raba hanya dengan indera, perasaan, atau pikiran kita sekalipun. Karena ilmu kita minim. Ilmu Allah yang Maha Luas.
Kita pikir cara yang kita pilih udah paling baik. Tapi ternyata Allah punya yang terbaik. So, when you feel life isn't working the way you thought it would. Mungkin karena memang nggak bisa cuma make cara kita aja, tapi pake cara Allah juga
2 Ramadhan, 2023
-Masjid Nurul Ashri-
#ramadhan #journal #ngabuburit #puasa
1 note
·
View note
Photo
UMROH PLUS NYANTRI Selain mengusung kelaziman Umroh Sesuai Sunnah, Batik Travel juga senantiasa berusaha untuk menghadirkan kajian bersama di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram... Jadi, jamaah Umroh, diharapkan tidak hanya mendapatkan keutamaan ibadah umroh, tetapi juga kegiatan dan amalan lain yang bernilai pahala... Krn umroh bukan piknik semata... Ia adalah ibadah yang agung, musti dilandasi oleh ilmu dan mencocoki amalan nabi kita... Shallallahu alaihi wasallam... Adapun tadabur alam, sesekali didapatkan saat city tour... Baarakallahu fiikum, umroh bersama Batik Travel... ===== Galeri Keberangkatan Umrah 15 Januari 2023 di Kuala Lumpur #malaysiaairlines #batiktravel #batikumroh #umrahsunnah #umrahVIP #travelumrah (at BATIK - Hajj, Umrah and Trading) https://www.instagram.com/p/Co_vffXPsYN/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
PESAN CINTA YANG BARU TERBACA
Sebelum meninggal dunia, Bapak berpesan padaku untuk dibacakan Quran Surah Ar-Ra'd saat beliau sakaratul maut. Aku menuruti permintaannya saat itu. Dan beliau meninggal pun saat aku sedang membacakan untuknya.
Tepat empat tahun kepulangan Bapak kepada Tuhannya, 21 Januari 2023 ini aku berniat menghadiahi Bapak dengan mengirim surah Ar-Ra'd untuknya. Tapi yang aku dapat malah hadiah dari Bapak, ternyata surah Ar-Ra'd adalah pesan cinta dari Bapak yang sangat indah untukku. Baru satu ayat yang berhasil aku tadabur dengan ilmuku yang sangat terbatas saja sudah membuatku menangis bahagia. Alhamdulillah ala kulli haal.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَآئِهِمْ وَاَ زْوَا جِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَا بٍ
"(yaitu) surga-surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;"
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 23)
Nenek moyang, pasangan-pasangan dan anak cucu artinya semua keluarga dari semua generasi tanpa terkecuali dengan syarat merupakan golongan orang shaleh menurut Allah. Sangat indah kata-kata yang dipilih Allah untuk menyampaikan pesan cintaNya.
Bapak akan meninggalkan dunia tapi ternyata Bapak berpesan sesuai janji Allah bahwa kami bisa bersama lagi di keabadian surga. Jadi perpisahan itu tak akan berlangsung selamanya. Bukankah itu pesan cinta yang sangat indah dari seorang ayah untuk anaknya?
Dengan ilmuku yang sempit, lalu aku mencoba memahami lebih dalam lagi. Aku teringat nasihat Ust. Ammi Nur Baits saat kajian beberapa bulan lalu tentang hakikat keluarga salah satunya adalah wasilah anak sholeh untuk seluruh keluarganya. Apabila ada orang yang masuk surga maka orang itu akan bertanya dimana keluarganya. Mereka yang berada di surga yang lebih tinggi bisa dipertemukan dengan keluarga yang berada di surga lebih rendah dengan cara mengangkat yang tingkatan surganya lebih rendah ke tingkat lebih tinggi agar mereka bisa bertemu dengan keluarganya. Itu janji Allah, rahmatNya yang begitu besar untuk hamba-hamba yang dicintaiNya yaitu mengumpulkan kembali seluruh keluarga di keabadian surga tanpa pernah terpisah lagi. Bukankah itu janji bahagia yang amat membahagiakan? Sebuah janji dari Dzat yang tidak pernah mengingkari janji.
Aku berpikir bagaimana cara menjadi golongan sholeh itu kemudian Allah menuntunku pada sebuah jawaban. Seseorang yang mencintai Al-Quran, meletakkan Al-Quran di hatinya dan berakhlak sesuai Al-Quran akan mampu menjadi wasilah surga tersebut. Satu saja mampu melakukannya, dia mampu menjadi wasilah seluruh keluarganya diangkat ke derajat tertinggi di surga.
Aku mencintai Bapak, Aku mencintai Ibu, aku mencintai nenek moyangku, aku mencintai pasanganku (walaupun aku belum bertemu dengannya), aku mencintai anak cucuku, aku mencintai semua keluargaku tanpa terkecuali. Dan tidak ada yang lebih diinginkan dari orang-orang yang saling mencintai selain bersama tanpa perpisahan. Lalu bukankah cinta harus dibuktikan? Bapak telah berpesan maka aku harus segera mengambil peran untuk mewujudkan cita-cita untuk kembali bersama di surgaNya dalam keabadian. Semoga Allah Yang Maha Rahman selalu memudahkan.
Ruang Aksara, 31 Januari 2023
Dandelion
0 notes