#shalat mayit
Explore tagged Tumblr posts
fanany1966 · 6 months ago
Text
Tumblr media
KETIKA REZEKIMU HABIS, MAKA AJALPUN TIBA.... . . Jangan perdulikan jasadmu yang akan busuk dan hancur...! Sebab Kaum muslimin akan melaksanakan kewajiban mereka ; 1. Memandikan mu 2. Mengkafani mu 3. Menyalati mu 4. Menguburkan mu
Yakinlah bahwa ; * Dunia tidak sedih karena Kematian mu * Alam semesta tidak berduka atas kepergian mu...! * Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah dengan perpisahan mu...! * Perekonomian akan terus berputar...! * Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain...! * Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli waris...!
Sementara ​Anda yang akan di "HISAB" atas segala sesuatu hingga perkara yang besar sampai dengan hal yang paling kecil...!
Yang pertama lepas dari mu adalah nama mu -- Saat Anda meninggal dunia : Orang-orang bertanya; ​​Dimana mayatnya...?​​
Mereka tidak lagi memanggil mu dengan namamu.. Namamu tinggal kenangan belaka.
Ketika mereka akan menshalati, mereka bilang; ​​Bawa sini jenazahnya...!
Mereka tidak lagi menyebutkan namamu.. Betapa cepat namamu hilang berlalu....​
Ketika mereka akan menguburkan mu, mereka berkata ; "Dekatkan mayitnya...!​ tanpa menyebutkan namamu...."
Karena itu -- Janganlah tertipu oleh Kehormatan, Status Sosial dan Kelebihan Kelompokmu...!!
Jangan terperdaya oleh Kedudukan, Jabatan dan Nasab Keturunanmu....!!
"Alangkah sepelenya dunia ini, dan betapa besar apa yang akan kita hadapi"
Kesedihan orang atas kepergian mu ada 3 (Tiga) 1. Orang yang mengenal mu sepintas akan mengatakan : ​​"Kasihan...!!. 2. Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka kembali pada rutinitas dan canda tawa mereka. 3. Kesedihan mendalam di rumah, Keluargamu akan bersedih sepekan., satu-dua bulan atau hingga satu tahun, Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan...
Demikianlah..... Kisah mu di antara manusia telah berakhir..... Anda hanya tinggal ​album kenangan... "Kisah mu yang sebenarnya baru dimulai... bersama sesuatu yang nyata, yaitu; Alam Akhirat​"
"Telah lepas darimu" : 1.Ketampanan -- Kecantikan 2. Harta, Rumah, Kendaraan 3. Kedudukan -- Jabatan 4. Anak Menantu dan Cucu 5. Istri -- Suami
"Kehidupan mu yang sesungguhnya baru dimulai​"
Pertanyaannya sekarang adalah : ​Apa yang telah Anda siapkan untuk kubur dan akhirat mu...?, Ini adalah kenyataan yang akan terjadi dan perlu direnungkan...!! ​Ingat ibadahmu, yang wajib dan yang sunnah​... ​Ingat Amal shaleh dan Sedekah​ mu... ​Ingai perilaku dan tingkah laku mu...
​Semoga kita semua menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal, Dan Selamat di Akhirat...
Jika Anda membantu mengingatkan orang lain -- InsyAllah,​ Anda akan dapatkan buah dari peringatan Anda idalam timbangan amal kebaikan pada hari Kiamat.
Allah Subhanahuwa ta'ala berfirman ;
وذكّر فإن الذكرى تنفعُ المؤمنين)
Wadhkir fa'iina aldhikraa tanfa almuminina
"Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman"
Kenapa Mayit memilih "Sedekah"​ jika kembali ke dunia....? Sebagaimana firman Allah Subhanahuwa Ta'ala ;
رب لولا أخرتني إلى أجل قريب: فأصدق
Rabbun lawla 'akharatni 'iilaa 'ajl qaribi fa'asadaqa
"Ya Allah! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah"​
Mereka tidak mengatakan : ➡ Niscaya Aku akan Haji atauUmrah.. ➡ Niscaya Aku akan Shalat... ➡ Niscaya Aku akan Puasa...
Para ulama menjelaskan : "Mayit hanya mengatakan "SEDEKAH", karena dia melihat dampak sedekah yang sangat besar setelah kematian" -- "Maka ​perbanyaklah sedekah​",
Wallahu A'lam wa Lillahil 'Izzah
#SahabatFR
0 notes
ex-g · 9 months ago
Text
Muqaddimah - Sesuai dengan tema, muqaddimah ini merupakan pranata awal penulisan buku Terjemah Hujjah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang ditulis oleh KH. Ali Maksum (Krapyak, Yogyakarta) yakni salah satu penulis buku. Di dalamnya terdapat kalimat-kalimat pembuka seperti kalimat rasa Syukur kepada Allah SWT dan penting serta keistimewaan kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. serta kalimat shalawat dan salam kepada beliau kanjeng Nabi Muhammad SAW serta kepada para sahabat dan keluarganya. Beliau mengutip Surah Al-Qur’an dan Hadist dalam kalimat pembuka yang beliau tulis yakni Q.S An-Nisa ayat 115 dan Hadist yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi.
Dalam muqaddimah ini beliau KH. Ali Maksum menyampaikan maksud buku ini ditulis dan permasalahan yang beliau alami sehingga muncullah ide untuk beliau menulis buku ini. Beliau menemui beberapa perbedaan pendapat dalam beberapa kasus keagamaan seperti masalah pelaksanaan shalat qabliyah jum’at, mentalqin mayit dan kasus lainnya serta menekankan agar dalam perbedaan pendapat ini tidak saling menimbulkan hal yang buruk dan tidak diinginkan.
Beliau menjelaskan bahwa apa-apa yang beliau jelaskan mengenai kasus-kasus tersebut merupakan pengumpulan dari karya, pendapat tokoh ulama-ulama besar dan tokoh keislaman dan bukannya menggunakan pemikiran sendiri yang tak memiliki landasan dan sanad yang jelas. Beliau menjelaskan pentingnya penyampaian atau pemaparan ilmu dalam buku ini sebagai tanggung jawab dan kafarat beliau sebagai seorang ulama dalam menyampaikan ilmu. Beliau menjelaskan beberapa hadist Rasulullah SAW yang dikutip dari beberapa karya kitab Ulama yang menjelaskan betapa celakanya orang yang membiarkan zaman terombang-ambing sedangkan ia adalah orang yang memiliki ilmu dan pentingnya kembali menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT.
Penulisan yang amat gamblang dan lengkap seperti tidak ada sesuatupun yang tertinggal dalam pemaparan beliau di muqaddimah ini namun terlihat amat padat, ringkas, dan mudah difahami pembaca.
Tumblr media
Bag. Pertama
Dalam bagian pertama atau bab pertama ini beliau menjelaskan bolehnya menghadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an dan sedekah kepada orang yang sudah meninggal (mayit) dan menjelaskan sampainya amalan-amalan tersebut kepada mayyit berdasarkan pendapat dan hadist-hadist sahih Rasulullah SAW. Dalam buku ini memang setiap permasalahan atau kasus di golongkan menjadi setiap BAB dan terdapat 8 BAB atau 8 kasus yang dibahas serta penjelasan tentang Tawasul di akhir isi buku.
KH. Ali Maksum menerangkan kembali tentang pentingnya kepala dingin dan jangan sampai terjadi fitnah yang tidak diinginkan dalam setiap perbedaan yang ada, seperti kasus sampainya bacaan Qur’an dan amalan kepada mayit ini apabila ada yang memiliki pendapat berbeda atau menolak karena hal ini merupakan masalah furu’ khilafiyah.
Isi dari penjelasan mengenai tema boleh dan sampainya bacaan Al-Qur’an dan sedekah/amal kepada orang yang sudah meninggal ini diawali oleh pendapat Ibnu Taimiyyah dan Imam Ibnul Qayyim dalam kitab ar-Ruh, dalam hal ini menurut saya bahwa KH. Ali Maksum mengakui ke ASWAJA an dari golongan wahabi dimana kedua imam yang dikutip oleh KH. Ali merupakan tokoh sentral dalam golongan kaum mereka yang masih termasuk dalam golongan sunni yakni golongan yang menghormati para sahabat Nabi yang berbeda dengan kaum Syiah, karena Ahlussunnah sendiri memiliki ciri khas ikromusshohabah dan pengutipan menurut Imam Abu Hanifah yang masih menjadi 4 tokoh madzhab fiqih utama dalam dalam golongan ahlussunnah.
Dilanjutkan dengan pendapat penulis kedua yakni KH. Ahmad Subki Masyhadi yang mengutip dari Imam Muhibb Ath-Thabari dimana sang imam menyatakan bahwa setiap ibadah yang dilakukan atas nama mayit, baik itu ibadah wajib maupun sunnah, akan sampai kepada sang mayit dan pengutipan hadist Nabi Muhammad SAW yang isinya menjelaskan bahwa faedah shalat 2 rakaat yang diperuntukkan kepada mayit akan membuat kebaikan kepada si mayit.
Penjelasan selanjutnya oleh KH. Ali Maksum dimana beliau mengutip dan menjelaskan tentang Hadist Rasulullah dimana mendapatnya pahala orang yang mengirimkan doa dan bacaan surah Al-Ikhlas (11 kali) kepada ahli kubur sebanyak pahala ahli kubur tersebut yang diriwayatkan oleh Sahabat Ali dalam kitab Fathul Qadir. Beliau menjelaskan pula pendapat golongan Syafi’iyyah yang menyepakati bahwa doa yang dipanjatkan kepada mayit pasti sampai dan pendapat golongan Malikiyyah dimana mereka membolehkan dan sebagian memakruhkan hal tersebut.
Dari kutipan-kutipan yang dipaparkan didapat kesimpulan bahwa membaca Al-Qur’an di makam marupakan ibadah sunnah (mustahab), didapat dari kitab Al-Majmu’ karangan Imam Nawawi yang menceritakan riwayat Qadhi Abu Thayyib. Dalam penutup KH. Ali Maksum memanjatkan doa supaya ilmu yang telah dipaparkan menjadi keberkahan dan sesuatu yang bermanfaat.
Bag. Kedua
Bagian kedua ini membahas mengenai persoalan disunnahkan atau tidaknya shalat Qabliyah dalam Shalat Jum’at. Dalam pemaparan awal penulis menjelaskan bahwa ini merupakan persoalan furu’iyyah ijtihadiyyah yang tidak boleh terjadi adanya saling bantah. Beliau KH. Ali Maksum langsung memaparkan pendapat dari Imam Syafi’i yang membenarkan bahwa shalat jum’at memiliki shalat sunnah qobliyah sebagaimana shalat dzuhur karena terdapat Hadist mengenai hal itu.
KH. Ahmad Subki Masyhadi memaparkan hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Imam Muslim yang menjelaskan bahwa Rasulullah menganjurkan hendaknya seseorang yang melaksanakan shalat jum’at melakukan shalat 4 rakaat sebelum dan sesudahnya.
KH. Ali Maksum pun memaparkan Hadist yang dinilai sahih oleh Ibnu Hibban, yaitu hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Zubair secara marfu’ yang artinya “Tidak ada satupun dari shalat, melainkan sebelumnya terdapat shalat 2 rakaat”. Selain itu, terdapat beberapa hadist dan riwayat lain yang menguatkan pendapat mengenai adanya shalat sunnah pada shalat jum’at ini dan hadist-hadist ini dinilai sahih dan tidak perlu diragukan menurut Imam Nawawi.
1 note · View note
razozsd · 11 months ago
Text
Tumblr media
KLIK https://wa.me/6281237671818, Fidyah Mayit Dompet Sosial, Fidyah Meninggalkan Shalat Dompet Sosial, Fidyah Nifas Dompet Sosial, Fidyah Orang Sakit Dompet Sosial, Fidyah Puasa Ramadhan
Dompet Sosial 
Jl. Diponegoro No. 218
Denpasar
Bali
(Sebelah Utara Masjid An-Nur)
Fast Respond 0812-3767-1818
Lebih lengkap kunjungi:
Website https://dompetsosial.id/
Instagram https://www.instagram.com/dompetsosial/?hl=id
Facebook https://id-id.facebook.com/dsmbaliku
0 notes
ifahnotes · 1 year ago
Text
Kajian Wanita (78)
Kehilangan Kekhusyukan | Kajian Kitab Al Wabilush Shayyib
Begitu pula kehilangan kekhusyu'an dalam shalat dan tidak hadirnya hati dalam melaksanakannya di hadapan Allah Ta'ala yang merupakan ruh dan inti dari shalat itu sendiri. Shalat yang dikerjakan tanpa dilandasi dengan khusyu) dan tidak hadirnya hati seperti jasad yang telah mati, tidak ada ruh padanya. Tidakkah hamba itu merasa malu jika ia memberikan hadiah kepada makhluk yang semisal dengan dirinya seorang budak laki-laki yang sudah mati atau budak perempuan yang sudah mati? Maka bagaimana persangkaan hamba ini yang mempersembahkan sebuah hadiah kepada siapa yang ia maksudkan seperti raja, pemimpin atau selainnya. Seperti inilah, shalat yang tidak khusyu' dan tidak hadirnya hati serta membulatkan niat hanya untuk Allah maka kedudukannya seperti budak laki-laki atau budak perempuan yang sudah mati ini yang hendak ia hadiah-kan kepada sebagian raja. Oleh karena itu, Allah tidak akan me-nerima shalat si hamba tersebut, meskipun ia telah gugur kewajiban dalam hukum-hukum yang berkaitan dengan dunia, dan Allah tidak akan memberikan pahala dari shalatnya itu karena sesungguhnya se-orang hamba tidak akan mendapatkan pahala shalatnya kecuali apa yang ia pahami dari shalatnya tersebut; sebagaimana disebutkan dalam kitab as-Sunan, Musnad al-Imam Ahmad dan selainnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba melaksanakan shalat, tetapi ia tidak mendapatkan pahala dari shalatnya itu kecuali hanya se-tengahnya, sepertiganya, seperempatnya, seperlimanya hingga sepersepuluhnya saja dari pahala shalatnya."
Ummu Muhammad bin Sulaiman, beliau meriwayatkan hadits dari neneknya, Ummu Darda'. Seorang nenek harusnya mentarbiyah cucunya dengan ilmu.
Orang yang istiqamah tidak hanya sekedar mengerjakan perintah, tapi juga mengagungkan perintah dan yang memberikan perintah tersebut (Allah).
Ibnu Qayyim memberikan contoh tentang sholat. Orang yang kehilangan kekhusyukan ketika sholat. Padahal khusyuk adalah inti dari sholat. Sholat yang dikerjakan tanpa kekhusyukan itu seperti tubuh mayit yang tanpa ruh. Hal ini terjadi karena kita tidak mengagungkan sholat, dan tidak mengagungkan yang memberi perintah sholat.
Apa seorang hamba tidak malu, seorang hamba yang memberikan hadiah kepada saudaranya dengan hadiah seorang hamba sahaya yang sudah meninggal. Dan bagaimana prasangka seorang hamba jika hadiah seperti itu ditujukan kepada orang-orang penting seperti raja atau pemimpin.
Orang yang sholat tidak melibatkan hatinya itu seperti mempersembahkan kepada Allah mayit. Kita harus meresapi setiap bacaan dalam sholat. Harus ada upaya fokus kepada Allah saat sholat.
Sholat yang tidak khusyuk tidak akan mendapat pahala dari Allah meskipun kewajibannya telah gugur.
Apakah kita mendapat keberkahan dari sholat kita? Apakah setelah sholat kita jadi mampu untuk mengendalikan diri?
Sholat yang diterima oleh Allah tidak hanya dinikmati ketika sholat tapi juga setelah sholat. Sholat yang diterima akan mencegah dari seorang hamba dari perbuatan yang keji dan mungkar.
Tumblr media Tumblr media
Besarnya pahala yang kita terima dari sholat sesuai dengan kadar kekhusyukan kita.
Resume tanya jawab: - tips menghadapi ramadhan -> tataplah ramadhan dengan niat yang baik, jujur kepada Allah, melangkah dengan meminta pertolongan kepada Allah. Perbanyak istighfar dan taubat kepada Allah. Obat dari overthinking dan kecemasan adalah dzikrullah. Angkat pernikahan dalam doa bukan hanya berangan-angan. - Yang memutuskan tidak lanjut saat proses taaruf tidak wajib menyampaikan alasan. Dan kita harus menghargai keputusan tersebut. - Seorang wanita yang menhadapi masa nifas anak ketiga -> anggaplah anak sebagai amanah, minta jiwa yang lapang dari Allah. Dan yakinlah Allah tidak akan membebani seorang hamba kecuali sesuai dengan kesanggupan kita. Perkuat dzikir, harus ikhlas, hanya mengharap wajah Allah.
1 note · View note
blogalloh · 2 years ago
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Abadi Memuliakan AjakUmat Rosululloh Untuk Berqurban #Dakwah #Islam
Tumblr media
Saat ini Rumaysho.com akan menampilkan panduan qurban secara ringkas. Pembahasan dimulai dari hukum qurban, hikmah qurban, ketentuan hewan qurban dan aturan dalam penyembelihan, serta ditambahkan dengan kebiasaan keliru di masyarakat yang biasa menjual kulit qurban. Moga-moga yang ingin berqurban tahun ini bisa mendapat panduan bermanfaat. Alhamdulillah Alloh Maha Abadi Memuliakan AjakUmat Rosululloh Untuk Berqurban #Dakwah #Islam Secara bahasa udhiyah berarti kambing yang disembelih pada waktu mulai akan siang dan waktu setelah itu. Ada pula yang memaknakan secara bahasa dengan kambing yang disembelih pada Idul Adha. Sedangkan menurut istilah syar’i, udhiyah adalah sesuatu yang disembelih dalam rangka mendekatkan diri pada Allah Ta’ala pada hari nahr (Idul Adha) dengan syarat-syarat yang khusus. Istilah qurban lebih umum dari udhiyah. Qurban adalah segala bentuk pendekatan diri pada Allah baik berupa penyembelihan atau selainnya. Kaitan udhiyah dan qurban yaitu keduanya sama-sama bentuk pendekatan diri pada Allah. Jika bentuk qurban adalah penyembelihan, maka itu lebih erat kaitannya. Pensyariatan Qurban Udhiyah (qurban) pada hari nahr (Idul Adha) disyariatkan berdasarkan beberapa dalil, di antaranya ayat (yang artinya), “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Di antara tafsiran ayat ini adalah “berqurbanlah pada hari raya Idul Adha (yaumun nahr)”.(Lihat Zaadul Masiir, 9: 249) Keutamaan Qurban Tak diragukan lagi, udhiyah adalah ibadah pada Allah dan pendekatan diri pada-Nya, juga dalam rangka mengikuti ajaran Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Kaum muslimin sesudah beliau pun melestarikan ibadah mulia ini. Tidak ragu lagi ibadah ini adalah bagian dari syari’at Islam. Hukumnya adalah sunnah muakkad (yang amat dianjurkan) menurut mayoritas ulama. Ada beberapa hadits yang menerangkan fadhilah atau keutamaannya, namun tidak ada satu pun yang shahih. Ibnul ‘Arobi dalam ‘Aridhotil Ahwadzi (6: 288) berkata, “Tidak ada hadits shahih yang menerangkan keutamaan udhiyah. Segelintir orang meriwayatkan beberapa hadits yang ajiib (yang menakjubkan), namun tidak shahih.” (Lihat Fiqhul Udhiyah, hal. 9) Ibnul Qayyim berkata, “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan udhiyah.” Hukum Qurban Hukum qurban adalah sunnah (dianjurkan, tidak wajib) menurut pendapat jumhur (mayoritas ulama). Dalil yang mendukung pendapat jumhur adalah hadits dari Ummu Salamah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika telah masuk 10 hari pertama dari Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian berkeinginan untuk berqurban, maka janganlah ia menyentuh (memotong) rambut kepala dan rambut badannya (diartikan oleh sebagian ulama: kuku) sedikit pun juga.” (HR. Muslim). Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata, “Dalam hadits ini adalah dalil bahwasanya hukum udhiyah tidaklah wajib karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian ingin menyembelih qurban …”. Seandainya menyembelih udhiyah itu wajib, beliau akan bersabda, “Janganlah memotong rambut badannya hingga ia berqurban (tanpa didahului dengan kata-kata: Jika kalian ingin …, pen)”.” (Disebutkan oleh Al Baihaqi dalam Al Kubro). Dari Abu Suraihah, ia berkata, “Aku pernah melihat Abu Bakr dan ‘Umar tidak berqurban.” (HR. Abdur Rozaq). Ibnu Juraij berkata bahwa beliau berkata kepada ‘Atho’, “Apakah menyembelih qurban itu wajib bagi manusia?” Ia menjawab, “Tidak. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban.” (HR. Abdur Rozaq) Niatan Qurban untuk Mayit Para ulama berselisih pendapat mengenai kesahan qurban untuk mayit jika bukan karena wasiat. Dalam madzhab Syafi’i, qurbanny
a tidak sah kecuali jika ada wasiat dari mayit. Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam Al Minhaj, “Tidak sah qurban untuk orang lain selain dengan izinnya. Tidak sah pula qurban untuk mayit jika ia tidak memberi wasiat untuk qurban tersebut.” Yang masih dibolehkan adalah berqurban untuk mayit namun sebagai ikutan. Misalnya seseorang berqurban untuk dirinya dan keluarganya termasuk yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Dasarnya adalah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban untuk dirinya dan keluarganya, termasuk di dalamnya yang telah meninggal dunia. (Lihat Talkhish Kitab Ahkamil Udhiyah wadz Dzakaah, Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 12-13) Waktu Penyembelihan Qurban Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih qurban sebelum shalat (Idul Adha), maka ia berarti menyembelih untuk dirinya sendiri. Barangsiapa yang menyembelih setelah shalat (Idul Adha), maka ia telah menyempurnakan manasiknya dan ia telah melakukan sunnah kaum muslimin.” (HR. Bukhari) Sedangkan mengenai waktu akhir dari penyembelihan qurban, Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah menjelaskan, “Yang hati-hati bagi seseorang muslim bagi agamanya adalah melaksanakan penyembelihan qurban pada hari Idul Adha (10 Dzulhijjah) sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan dan hal ini lebih selamat dari perselisihan para ulama yang ada. Jika sulit melakukan pada waktu tersebut, maka boleh melakukannya pada 11 dan 12 Dzulhijjah sebagaimana pendapat jumhur (mayoritas) ulama. Wallahu a’lam.” Sedangkan yang menyatakan bahwa waktu penyembelihan pada seluruh hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dibangun di atas riwayat yang dho’if. (Lihat Fiqhul Udhiyah, hal. 119) Pembagian Sepertiga dari Hasil Qurban Hasil sembelihan qurban dianjurkan dimakan oleh shohibul qurban. Sebagian lainnya diberikan kepada faqir miskin untuk memenuhi kebutuhan mereka pada hari itu. Sebagian lagi diberikan kepada kerabat agar lebih mempererat tali silaturahmi. Sebagian lagi diberikan pada tetangga dalam rangka berbuat baik. Juga sebagian lagi diberikan pada saudara muslim lainnya agar semakin memperkuat ukhuwah.” (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah no. 5612, 11: 423-424) Adapun daging hasil sembelihan qurban, maka lebih utama sepertiganya dimakan oleh shohibul qurban; sepertiganya lagi dihadiahkan pada kerabat, tetangga, dan sahabat dekat; serta sepertiganya lagi disedekahkan kepada fakir miskin. Namun jika lebih/ kurang dari sepertiga atau diserahkan pada sebagian orang tanpa lainnya (misalnya hanya diberikan pada orang miskin saja tanpa yang lainnya, pen), maka itu juga tetap diperbolehkan. Dalam masalah ini ada kelonggaran.” (Fatawa Al Lajnah Ad Da-imah no. 1997, 11: 424-425) Ketentuan Hewan Qurban Hewan yang digunakan untuk qurban adalah unta, sapi (termasuk kerbau), dan kambing. Seekor kambing hanya untuk qurban satu orang dan boleh pahalanya diniatkan untuk seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak atau bahkan yang sudah meninggal dunia. Seekor sapi boleh dijadikan qurban untuk 7 orang. Sedangkan seekor unta untuk 10 orang (atau 7 orang menurut pendapat yang lainnya). Sedangkan ketentuan umur yang mesti diperhatikan: (1) unta, umur minimal  5 tahun; (2) sapi, umur minimal 2 tahun, (3) kambing, umur minimal 1 tahun, (4) domba jadza’ah, umur minimal 6 bulan. Yang paling dianjurkan sebagai hewan qurban adalah: (1) yang paling gemuk dan sempurna, (2) hewan qurban yang lebih utama adalah unta, kemudian sapi, kemudian kambing, namun satu ekor kambing lebih baik daripada kolektif dalam sapi atau unta, (4) warna yang paling utama adalah putih polos, kemudian warna debu (abu-abu), kemudian warna hitam, (5) berkurban dengan hewan jantan lebih utama dari hewan betina. Cacat hewan qurban dibagi menjadi 3: 1- Cacat yang menyebabkan tidak sah untuk berqurban, ada 4: Buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya Sakit dan tampak jelas sakitnya Pinca
ng dan tampak jelas pincangnya Sangat tua sampai-sampai tidak punya sumsum tulang 2- Cacat yang menyebabkan makruh untuk berqurban, ada 2: Sebagian atau keseluruhan telinganya terpotong Tanduknya pecah atau patah 3. Cacat yang tidak berpengaruh pada hewan qurban (boleh dijadikan untuk qurban) namun kurang sempurna. Selain 6 jenis cacat di atas atau cacat yang tidak lebih parah dari itu maka tidak berpengaruh pada status hewan qurban. Misalnya tidak bergigi (ompong), tidak berekor, bunting, atau tidak berhidung. (Lihat Shahih Fiqih Sunnah, 2: 370-375) Tuntunan Penyembelihan Qurban 1- Syarat hewan qurban, Yaitu hewan tersebut masih dalam keadaan hidup ketika penyembelihan, bukan dalam keadaan bangkai (sudah mati). 2- Syarat orang yang akan menyembelih: (1) berakal, baik laki-laki maupun perempuan, sudah baligh atau belum baligh asalkan sudah tamyiz, (2) yang menyembelih adalah seorang muslim atau ahli kitab (Yahudi atau Nashrani), (3) menyebut nama Allah ketika menyembelih. Perhatian: Sembelihan ahlul kitab bisa halal selama diketahui kalau mereka tidak menyebut nama selain Allah. Jika diketahui mereka menyebut nama selain Allah ketika menyembelih, semisal mereka menyembelih atas nama Isa Al Masih, ‘Udzair atau berhala, maka pada saat ini sembelihan mereka menjadi tidak halal. 3- Syarat alat untuk menyembelih: (1) menggunakan alat pemotong, baik dari besi atau selainnya, baik tajam atau tumpul asalkan bisa memotong, (2) tidak menggunakan tulang dan kuku. 4- Adab dalam penyembelihan hewan: (1) berbuat baik terhadap hewan, (2) membaringkan hewan di sisi sebelah kiri, memegang pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan ketika menyembelih, (3) meletakkan kaki di sisi leher hewan, (4) menghadapkan hewan ke arah kiblat, (5) mengucapkan tasmiyah (basmalah) dan takbir. Ketika akan menyembelih disyari’atkan membaca “bismillaahi wallaahu akbar, hadza minka wa laka” atau ”hadza minka wa laka ’annii atau ’an fulan (disebutkan nama shahibul qurban)” atau berdoa agar Allah menerima qurbannya dengan doa, ”Allahumma taqabbal minnii (Semoga Allah menerima qurbanku) atau min fulan (disebutkan nama shahibul qurban). Sudah Berqurban Kok Malah Dijual? Ketika Imam Ahmad di tanya tentang orang yang menjual daging qurban, ia terperanjat, seraya berkata, “Subhanallah, bagaimana dia berani menjualnya padahal hewan tersebut telah ia persembahkan untuk Allah tabaraka wa taala”. Secara logika suatu barang yang telah anda berikan kepada orang lain bagaimana mungkin anda menjualnya lagi. Imam Syafi’i juga berkata,” Jika ada yang bertanya kenapa dilarang menjual daging qurban padahal boleh dimakan? Jawabnya, hewan qurban adalah persembahan untuk Allah. Setelah hewan itu dipersembahkan untukNya, manusia pemilik hewan tidak punya wewenang apapun atas hewan tersebut, karena telah menjadi milik Allah. Maka Allah hanya mengizinkan daging hewan untuk dimakan. Maka hukum menjualnya tetap dilarang karena hewan itu bukan lagi menjadi milik yang berqurban”. Oleh karena itu para ulama melarang menjual bagian apapun dari hewan qurban yang telah disembelih; daging, kulit, kikil, gajih, kepala dan anggota tubuh lainnya. Mereka melarangnya berdasarkan dalil, di antaranya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang menjual kulit hewan qurbannya maka qurbannya tidak diterima.” (HR. Hakim dan Baihaqi, shahih) Hadis di atas sangat tegas melarang untuk menjual qurban sekalipun kulitnya karena berakibat kepada tidak diterimanya qurban dari pemilik hewan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Janganlah kalian jual daging hewan hadyu (hewan yang dibawa oleh orang yang haji ke Mekkah untuk disembelih di tanah haram), juga jangan dijual daging qurban. Makanlah dan sedekahkanlah serta pergunakan kulitnya.” (HR. Ahmad, mursal shahih sanad). Hadits ini juga tegas melarang menjual daging hewan qurban. Ali bin Abi Thalib berkata, “Nabi memerintahkanku untuk menyembelih unta hewan qurban miliknya, dan Nabi memerintahkan agar aku tidak
memberi apapun kepada tukang potong sebagai upah pemotongan”. (HR. Bukhari). Hadits ini juga menunjukkan bahwa tidak boleh diberikan bagian apapun dari anggota tubuh hewan qurban kepada tukang potong sebagai imbalan atas kerjanya memotong hewan. Bila saja upah tukang potong tidak boleh diambilkan dari hewan qurban apatah lagi menjualnya kepada orang lain. Begitu juga orang yang bekerja sebagai panitia qurban tidak boleh mengambil upah dari hewan qurban. Bila menginginkah upah mengurus qurban mintalah kepada pemilik qurban berupa uang. Semoga bermanfaat. Wallahu waliyyut taufiq. [Muhammad Abduh Tuasikal, Riyadh-KSA, 2 Dzulqo’dah 1433 H] www.rumaysho.com Sumber https://rumaysho.com/2814-panduan-qurban.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Abadi Memuliakan AjakUmat Rosululloh Untuk Berqurban #Dakwah #Islam
0 notes
punteuet · 5 years ago
Text
Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Ahmad Alfajri – Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Tumblr media
Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Shalat Mayit atau Shalat Jenazah, hukumnya adalah fardhu kifayah. Jika ada minimal seorang saja yang melaksanakannya maka gugurlah kewajiban bagi orang lain. Tetapi, jika tidak ada seorangpun yang melakukannya maka dosa akan ditanggung oleh seluruh penduduk setempat.
Selain Shalat, hukum fardhu kifayah juga…
View On WordPress
0 notes
risalahmuslim · 3 years ago
Photo
Tumblr media
▶️ Kematian Yang Kembali Menyadarkan Kita ◀️ Nabi ﷺ bersabda: 📗 “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” (HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani). ㅤㅤ ㅤㅤ 💡 Yang dimaksud adalah kematian. Kematian disebut haadzim (pemutus) karena ia menjadi pemutus kelezatan dunia. ㅤㅤ Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata: “Aku pernah bersama Rasulullah ﷺ, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda: “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda: “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani). ㅤㅤ 💡 Wahai diri ini yang lalai akan kematian, ingatlah faedah mengingat kematian. ― Mengingat kematian adalah termasuk ibadah tersendiri, dengan mengingatnya saja seseorang telah mendapatkan ganjaran karena inilah yang diperintahkan oleh suri tauladan kita, Muhammad ﷺ. ― Mengingat kematian membantu kita dalam khusyu’ dalam shalat. Nabi ﷺ bersabda: 📗 “Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).” (HR. Ad Dailami dalam musnad Al Firdaus. Hadits ini hasan sebagaimana kata Syaikh Al Albani) ㅤㅤ ㅤㅤ ― Mengingat kematian menjadikan seseorang semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah. Karena siapa mengetahui bahwa ia akan menjadi mayit kelak, ia pasti akan berjumpa dengan Allah. Jika tahu bahwa ia akan berjumpa Allah kelak padahal ia akan ditanya tentang amalnya di dunia, maka ia pasti akan mempersiapkan jawaban. ㅤㅤ https://instagr.am/p/CYynCPZM-JG/
8 notes · View notes
rhuslan08 · 4 years ago
Text
Tumblr media
*🔰 mari mencoba berpikir dgn akal sehat karena islam itu datang untuk orang yg berakal sama hal ny orang2 NoN muslim yg menjadi muallaf itu mereka mencari hidayah dgn akal sehingga allah membuka pintu2 hidyah kepda mereka.
============================
Daftar amalan Bid’ah tanpa sadar yang beredar dimasyarakat :
1. Yasinan
2. Tahlilan
3. Do’a dan Dzikir Berjama’ah sesudah Salam
4. Merutinkan Bersalaman setelah Salam
5. Bersalaman-salaman sambil bershalawat setelah sholat wajib
6. Zikir dengan biji tasbih
7. Melafadzkan niat wudhu-tayamun-sholat-puasa-mandi wajib-umroh-haji, de el el
8. Menambah kata “sayyidina”dalam tasyahud dan doa sesudah adzan
9. Sholawat (Nariyah-Al fatih-Badar-Burdah-Dustur-Munjiyat-Mansub-Nuril Anwar-Assa’adah, de el el)
10. Maulid Nabi (Barzanji-Shimt udduror-Diba’-D hiyaul ulami-Sharofal anam de el el)
11. Perayaan Isra dan Mir’aj
12. Nisfu sya’banan
13. Tawassul kepada kedudukan Rasulullah dan mayit
14. Tabarruk(ngalap berkah) kepada mayit
15. Isthigosah kepada mayit
16. Ruwatan Bulan Suro atau bulan Muharram
16. Selametan rumah,kos,ruko,kios,kantor,klinik de el el
17. Mitoni/Telonan/Selamatan kehamilan/nujuh bulanan
18. Rebo wekasan
19. Ratib (al Haddad-Al Athos)
20. Shalat Al-Fiyah pada malam pertengahan bulan syaban
21. Shalat Raghaib
22. Imsak
23. Shalat Lailatul Qadar
24. Takbir bersama-sama dengan satu paduan suara pada hari raya
25. Idul Abrar
26. Lebaran ketupat
27. Bersumpah dengan nama Rasulullah
28. Berdoa bersama setelah sholat jenazah
29. Thawaf disekitar kuburan
30. Menyembelih hewan di kuburan
31. Mengucapkan “Shadaqallahul Azhim”
32. Membaca Al-Qur’an untuk si Mayit
33. Membaca surat Yasin setelah jenazah di kuburkan
34. Shalat fidyah atau Shalat Hadiah untuk mayit
35. Membaca Al-fatihah ketika menziarahi kuburan, selepas salam dan acara tertentu
36. Mengantungkan (menempelkan) Kaligrafi Al-Quran di dinding
37. Merayakan hari ulang tahun dan hari pernikahan
38. Membasuh leher ketika wudhu
39. Menyakini bahwa ber-wudhu tidak sempurna kalau tidak tiga kali-tiga kali
40. Membaca Basmalah atau surat An-Naas ketika hendak adzan dan memulai sholat
41. Imam diam sejenak setelah membaca Al-Fatihah
42. Mengangkat kedua telapak tangan dengan tinggi ketika i’tidal seakan-akan sedang berdoa
43. Mengusap muka ketika i’tidal
44. Sujud sekali ketika sholat selesai
45. Mengucapkan alhamdulillah ketika kentut-bersendawa
46. Mengucapkan Ta’awudz ketika menguap
47. Shalat qobliyyah jum’at
48. Mengamini do’a imam dengan mengangkat tangan pada khutbah jum’at
49. Khatib mengangkat tangannya ketika berdoa
50. Memanjangkan khutbah dan memendekkan sholat
51. Perayaan tahun baru Masehi dan Hijriyah
52. Haulan (1 Tahun Kematian)
53. Azan dan iqomat dikuburan
54. -----
55. Menyewa Qori untuk mayit
56. Membangun-menghias-menyemen-menulis-memasang payung pada kuburan
57. Mengiringi jenazah dengan Tahlil dan memayungi keranda jenazah
58. Berdo’a secara berjamaah dikuburan dan mengaminkannya
59. Mengubur mayit memakai peti
60. Menyiram kuburan dengan air mawar dan menaburi kembang diatasnya
61. Niat puasa ramai-ramai dengan suara keras setelah shoplat tarawih
62. Dzikir dan doa khusus tiap selesai 2 rakaat pada sholat tarawih
63. Muadzin membaca sholawat dengan suara keras pada waktu khotib duduk.
64. Puasa kejawen, mutih
65. Menghiasi masjid pada hari raya
66. Menjadikan Mushaf-mushaf Qur’an sebagai jimat
67. Main rebana dan Alat musik lainnya didalam Masjid
68. Mempelajari Ilmu Tassawuf, mantiq dan ilmu kebal
Dan masih Buuayyak lagi...
Nah kenapa Bid’ah itu harus dijauhi karena :
A. Amalan yang tercampuri bid’ah tidak akan diterima Allah سبحانه وتعالى
B. Pelaku bid’ah adalah orang yang dilaknat menurut syari’at
C. Bid’ah semakin menjauhkan pelakunya dari Allah Ta’ala
D. Bid’ah mencegah pelakunya dari mendapat syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
E. Pelaku bid’ah ikut menanggung dosa orang yang mengikutinya hingga hari kiamat
F. Pelaku bid’ah itu sangat sulit untuk bertaubat
G. Pelaku bid’ah dijauhkan dari telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat
H. Pelaku bid’ah dikhawatirkan terjerumus ke dalam kekafiran
I. Pelaku bid’ah dikhawatirkan akan mati dalam keadaan suu’ul khatimah
J. Wajah pelaku bid’ah akan menghitam di hari kiamat
Saudaraku ketahuilah tolak ukur dalam beribadah itu bukan dilihat baik atau tidaknya tapi ada tidak dalilnya.
والله تعالى أعلم بالـصـواب
Sumber : ✍ FP Hadis Shahih
Cinta Sunnah
.kesunyian di malam ini. 22/09/2020.west java
8 notes · View notes
muhamadrezapeci · 4 years ago
Text
_*MENDOAKAN MAYIT ANAK KECIL YANG BELUM BALIGH*_ _Mendoakan mayyit termasuk salah satu rukun sholat jenazah, mayit dewasa dan anak kecil sama saja. Ta'bir sebagaimana dalam :_ _1. Kitab Tuhfatul Muhtaj 11/76_ السَّادِسُ الدُّعَاءُ لِلْمَيِّتِ ) بِخُصُوصِهِ بِأَقَلَّ مَا يَنْطَلِقُ عَلَيْهِ الِاسْمُ لِأَنَّهُ الْمَقْصُودُ مِنْ الصَّلَاةِ وَمَا قَبْلَهُ مُقَدِّمَةٌ لَهُ وَصَحَّ خَبَرًا { إذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ } وَظَاهِرُ تَعَيُّنِ الدُّعَاءِ لَهُ بِأُخْرَوِيٍّ لَا بِنَحْوِ اللَّهُمَّ احْفَظْ تَرِكَتَهُ مِنْ الظَّلَمَةِ وَأَنَّ الطِّفْلَ فِي ذَلِكَ كَغَيْرِهِ لِأَنَّهُ ، وَإِنْ قُطِعَ لَهُ بِالْجَنَّةِ تَزِيدُ مَرْتَبَتُهُ فِيهَا بِالدُّعَاءِ لَهُ كَالْأَنْبِيَاءِ - صَلَوَاتُ اللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِمْ - _......dan sesungguhnya anak kecil didalam mendoakannya sama dengan yang lainnya, walaupun dipastikan dia masuk surga, dia bertambah derajatnya didalam surga dengan mendoakannya, sebagaimana para Nabi sholawatullaah wa salaamuhuu 'alaihim_ _2. Hasyiyah Bujairimi 'alal Iqna' 6/128_ وَالدُّعَاءُ بِالْمَغْفِرَةِ لَا يَسْتَلْزِمُ وُجُودَ ذَنْبٍ بَلْ قَدْ يَكُونُ بِزِيَادَةِ دَرَجَاتِ الْقُرْبِ كَمَا يُشِيرُ إلَيْهِ اسْتِغْفَارُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ ، ابْنُ حَجَرٍ فِي الدُّرِّ الْمَنْضُودِ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ . _Mendoakan dengan pengampunan tidak memerlukan (mengharuskan) adanya dosa, terkadang mendoakan tersebut menjadikan bertambahnya dekat (dengan Allah), sebagaimana isyarat yang ditunjukkan istighfarnya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam sehari semalam 100 kali. Demikian dikutip oleh Imam Ibnu Hajar dalam Kitab Addurrul Mandhud dari Imam Ibn Sirin_ _3. Hasyiyah Jamal 7/62_ ( قَوْلُهُ وَدُعَاءٌ لِلْمَيِّتِ ) أَيْ بِخُصُوصِهِ بِأَمْرٍ أُخْرَوِيٍّ وَهَذَا فِي الْبَالِغِ وَأَمَّا فِي الصَّبِيِّ فَيَجُوزُ أَنْ يَكُونَ الدُّعَاءُ فِيهِ لِوَالِدَيْهِ أَوْ لِعُمُومِ النَّاسِ لَكِنْ إذَا كَانَ بِالْوَارِدِ كَاَللَّهُمِ اغْفِرْ لِحَيِّنَا إلَخْ وَكَاَللَّهُمِ اجْعَلْهُ فَرَطًا إلَخْ فَأَحَدُ هَذَيْنِ يَكْفِي فِي الصَّغِيرِ وَالْحَاصِلُ أَنَّ الْكَبِيرَ لَا بُدَّ مِنْ تَخْصِيصِهِ بِالدُّعَاءِ وَكَذَا الصَّغِيرُ إلَّا فِي الْوَارِدِ فِيهِ كَالدُّعَاءَيْنِ الْآتِيَيْنِ فِيهِ _......untuk anak kecil boleh mendoakan untuk kedua orang tuanya atau orang lain secara umum, akan tetapi dengan doa yang datang dari Nabi, seperti-_ _ALLAAHUMAGHFIRL LIHAYYINAA... dan seterusnya ALLAAHUMAJ'ALHU FARATHAN ... dan seterusnya_ _Wallaahu A'lam._ [1/9 12:14 PM] +62 896-3141-1000: _Apakah darah keputihan termasuk ruthubah alfarji / رطوبة الفرج, sehingga di–hukumi Najis ?_ _Jawab :_ _Cairan putih sebab keputihan hukumnya najis, karena keluar dari dalam farji. Untuk masalah shalat bagi wanita yang menderita keputihan, apabila cairan itu keluar terus menerus seperti orang beser, maka berlaku hukum seperti orang yang beser._ _Cara yang harus dilakukan adalah dengan mensucikan kemaluan/farji, setelah itu disumbat dengan pembalut atau kapas. Barulah kemudian berwudlu dengan menyegerakan shalat. Penderita keputihan dan orang yang beser tidak boleh menunda-nunda shalat setelah berwudlu, kecuali untuk kemaslahatan shalat seperti menjawab adzan atau menunggu jamaah. Dasar Pengambilan :_ _Hasyiyah Jamal II hal. 149 :_ ( قَوْلُهُ وَرُطُوبَةٍ فَرْجٍ ) هِيَ مَاءٌ أَبْيَضُ مُتَرَدِّدٌ بَيْنَ الْمَذْيِ وَالْعَرَقِ وَمَحِلُّ ذَلِكَ إذَا خَرَجَتْ مِنْ مَحَلٍّ يَجِبُ غَسْلُهُ ، فَإِنْ خَرَجَتْ مِنْ مَحِلٍّ لَا يَجِبُ غَسْلُهُ فَهِيَ نَجِسَةٌ ؛ لِأَنَّهَا رُطُوبَةٌ جَوْفِيَّةٌ وَهِيَ إذَا خَرَجَتْ إلَى الظَّاهِرِ يُحْكَمُ بِنَجَاسَتِهَا وَإِذَا لَاقَاهَا شَيْءٌ مِنْ الطَّاهِرِ تَنَجَّسَ _(pernyataan cairan dalam kemaluan) yaitu cairan putih yang ambigu antara madzi dan keringat. Titik tekan masalah ini, yaitu ketika cairan itu keluar dari tempatnya yang wajib membersihkannya. Apabila cairan itu keluar dari tempat yang tidak wajib dibersihkan maka dihukumi najis, karena hal itu merupakan cairan dari dalam. Apabila cairan itu keluar dari anggota dzahir, maka dihukumi najis. Apabila sesuatu yang suci bersentuhan denganny
1 note · View note
zuherferi · 4 years ago
Text
Yang tersirat dari kisah Hutang.
Dikisahkan dari Jabir bin Abdillah RA., berkata, “Seorang laki-laki meninggal dunia dan kami pun memandikan jenazahnya, lalu kami mengafaninya dan memberi wangi-wangian. Kemudian kami letakkan untuk dishalatkan oleh Rasulullah SAW. di tempat khusus jenazah. Kemudian azan shalat pun berkumandang. Beliau pun datang bersama kami dengan melangkah pelan kemudian bersabda, ‘Barang kali rekan kalian ini punya utang?’
Mereka menjawab, ‘Ya, dua dinar !’ Maka Rasulullah pun mundur, beliau berkata, ‘Shalatkanlah rekan kalian ini.’
Lalu berkatalah salah seorang dari kami bernama Abu Qatadah, “Wahai Rasulullah utangnya yang dua dinar itu atas tanggunganku!’
Maka Rasulullah SAW. berkata kepadanya, “utang itu menjadi tanggunganmu? Tertanggung dari hartamu? Dan si mayit terlepas daripadanya?”
Abu Qatadah menjawab, “Ya!”
Maka Rasulullah SAW. pun menyalatinya dan setiap kali Rasulullah bertemu dengan Abu Qatadah beliau selalu berkata, “Apakah utang dua dinar itu telah engkau lunasi?” Hingga pada akhirnya Abu Qatadah mengatakan, “Aku telah melunasinya wahai Rasulullah.” Maka Rasulullah berkata, “Sekarang barulah segar kulitnya!’” (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi).
Ada hikmah menarik dari Hadist diatas yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dalam kehidupan kita.
Terlepas dari bagaimana islam sangat menegaskan tentang bahaya hutang ketika tak segera dibayarkan sampai meninggal.
Dalam kisah ini kita melihat bahwa ilmu tak serta merta diajarkan melulu lewat lisan tapi juga lewat tindakan dan pembuktian.
Bagaimana diceritakan disana Rasulullah enggan untuk menyalati mayit dikarenakan adanya hutang yang masih ada dan belum dibayarkan. Jika sampai disini seakan seolah Nabi bersikap membiarkan.
Namun secara tersirat, disini Nabi sedang menguji kecerdasan dari para sahabatnya, apa yang akan dilakukan ketika temannya menanggung beban berat bahkan sampai Rasulullah enggan untuk menyalati.
Terbukti bahwa sahabat adalah orang-orang pilihan yang cepat merespon. Dialah Qatadah yang mengangkat tangan lalu berucap bahwa dia akan menanggung segala hutang si mayit itu. Beranjak lah Nabi menuju mayit untuk menyalatinya.
Beginilah Nabi mendidik sahabatnya. Beginilah sifat para sahabat ketika mendapati temannya sedang kesusahan, Allahumma Sholli Alaa Muhammad.
#nyicilpahala #nyiciltabunganakhirat
1 note · View note
ikainhere · 5 years ago
Photo
Tumblr media
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya) . . Beberapa hal yang dianjurkan membaca bismillah di awalnya (karena sebagian dianjurkan dalam hadits diawali dulu dengan bismillah): Memulai membaca Al-Qur’an dan dzikir Naik perahu dan kendaraan Masuk rumah Masuk masjid Keluar dari rumah Keluar dari masjid Menyalakan dan memadamkan lampu Sebelum bersetubuh yang halal Ketika imam naik mimbar Ketika akan tidur Masuk dalam shalat sunnah Menutup wadah (bejana) Memulai menulis Menutupi mata mayit dan memasukkannya dalam liang lahat Meletakkan tangan ketika membaca doa (ruqyah) pada anggota tubuh yang sakit. Disebutkan dalam kitab yang sama, bacaannya adalah “bismillah”, lengkapnya adalah “bismillahirrahmanir rahiim”. Jika lupa membaca bismillah atau meninggalkannya sengaja, maka tidak ada dosa untuknya. Namun jika dilakukan berpahala. Kalo mereka awali hari dengan senyuman, kamu awali harimu dengan Bismillah aja, kalo jam 9 lapar ya makan, kalo puasa ya jangan 😁 . . . #awesome #holiday #instababy #travel #qotd #ootd #beach #shop #fashion #love #photography #PhotoOfTheDay #photograph #couple #makeup #art #marketing #work #colors #draw #happy #cute #selfie #blackandwhite #bff #kids #friendship #sketch #book #colorful (at Educational Media Library) https://www.instagram.com/p/B_YboWCH2FX/?igshid=qh39pmpmeks2
2 notes · View notes
ayahjojo · 6 years ago
Text
Nasihat Tanpa Tulisan dan Ucapan : Kematian
Nasihat Tanpa Tulisan dan Ucapan : Kematian
  Di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, setelah kelar shalat wajib dia hampir tidak pernah absen menasehati kita. Tanpa suara. Selalu hadir membawa nasihat. Biasanya muadzin mengumandangkan panggilan dengan lafadz Ash-shalatu ‘alal amwati yarhakumullah agar kita mendirikan shalat mayit atau jenazah.
Kematian adalah nasihat. Kita saja yang tidak sadar sedang dinasehati. Sahabat nabi Umar Bin Khatab…
View On WordPress
0 notes
gitaseptianadewi · 5 years ago
Text
50 Sebab Terhindar dari Siksa Kubur
Ustadz Najmi bin Umar Bakkar menuliskannya dalam sebuah buku berjudul "50 Sebab Terhindar dari Siksa Kubur"...
1. Menjadi mukmin yang bertauhid
2. Tidak termasuk orang kafir atau musyrik
3. Tidak menjadi orang munafik
4. Membaca surat Al-Mulk
5. Selalu membersihkan diri dari air kencing
6. Tidak melakukan namimah (mengadu domba)
7. Tidak melakukan ghibah (menggunjing)
8. Tidak menyakiti orang lain dengan lisannya
9. Meninggal pada hari Jum'at atau malam Jum'at
10. Membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an
11. Berdoa kepada Allah agar terhindar dari siksa kubur
12. Meninggal dunia karena sakit perut
13. Mati syahid di medan perang
14. Mati syahid selain di medan perang
15. Ribath (yaitu berjaga-jaga di perbatasan negeri kaum muslimin, agar kaum muslimin mendapatkan keamanan dan ketentraman)
16. Dalam keadaan wudhu yang benar ketika shalat
17. Menolong orang lain yang sedang di zhalimi
18. Selalu mendirikan shalat wajib
19. Berpuasa yang wajib dan yang sunnah
20. Senantiasa mengeluarkan zakat
21. Senantiasa mengeluarkan sedekah
22. Senantiasa mengerjakan shalat sunnah
23. Senantiasa untuk bersilaturrahim
24. Melakukan berbagai macam kebaikan
25. Melangkahkan kaki menuju masjid
26. Shalat jenazah yang dihadiri 40 atau 100 orang
27. Persaksian kaum muslimin bahwa mayit orang baik
28. Ketika hutang mayit dibayarkan oleh orang lain
29. Berwasiat agar tidak meratap setelah wafat
30. Bertambahnya siksa kubur bagi orang kafir lantaran tangisan keluarga yang ditinggalkannya
31. Telah mengajarkan ilmu yang bermaanfaat saat hidup
32. Sedekah jariyah dab amal-amal lainnya yang pahalanya terus mengalir
33. Doa dari anak yang shalih untuk orang tua yang sudah wafat
34. Amal shalih anak untuk orang tua yang sudah wafat
35. Beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mengikuti dan mengamalkan sunnahnya, dan sunnah para sahabatnya dengan mengikuti manhaj salaf
36. Tidak menghina, merendahkan dan memperolok-olok Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan apapun yang beliau syariatkan
37. Selalu memperbaharui taubat saat menjelang tidur
38. Senantiasa istiqomah di atas ketaatan
39. Tidak isbal (menjulurkan pakaian di bawah mata kaki) bagi laki-laki
40. Tidak bersikap ujub (bangga diri) dan sombong
41. Tidak berpaling dari mengingat Allah subhanahu wa ta'ala
42. Tidak ghulul (mengambil harta hasil korupsi)
43. Tidak berdusta dan menyebarkannya
44. Tidak melakukan perbuatan zina
45. Tidak memakan harta dari hasil riba
46. Tidak berbuka puasa Ramadhan sebelum waktunya
47. Seorang ibu yang mau menyusui anaknya
48. Khatib yang telah mengamalkan ilmunya
49. Tidak berbuat durhaka kepada orang tua
50. Meninggal dunia dengan husnul khatimah
"Kubur adalah tempat pertama dari kehidupan akhirat, jika selamat darinya, maka (kehidupan) setelahnya akan lebih mudah. Dan jika seseorang tidak selamat darinya, maka (kehidupan) setelahnya akan lebih berat."
(Hadits Riwayat At-Tarmizi no 2308, Ibnu Majah no 4267 dan Ahmad I/225, hadits dari Utsman bin Affan)
2 notes · View notes
hauli26 · 6 years ago
Text
26 27 28 Februari 2019
Sebelum baca aku mau ngingetin sama kalian, this story maybe can loooooooooooong and boring hahaa :D
Ini akan jadi cerita hari ini, hari kemarin dan 2 hari kemarin.
Yap! Bikaus kemarin itu banyak sekali kejadian atau hal yang sangat menarik untuk diceritakan :')
Are u ready for read this story??
Soo... Let's start it!!
26 Februari 2019
Hari itu hari Selasa. Dari semenjak pagi sebenarnya aku agak malas untuk keluar rumah atau melakukan kegiatan, rasanya ingin seharian full di kostan saja -- tapi eeeh tapi, si dia malah chat aku di WA bilang mau minta ditemenin main ke UPI, lebih tepatnya sih cari² referensi skripsinya di Perpustakaan UPI, can u guess who is she? Yes she! Reisha Hanna Audie yang super bikin deg²an gegana kalau dia udah upset wkk :D
Tumblr media
Dari jam 9 pagi dia udah ngajakin ke UPI, kampus gue yang tinggal 5 langkah doang juga udah sampe dari kostan but we mager -- tapi yaaa u know lah tadi yg aku sebut, kalau dia mad or upset suka bikin berabe pusing 7 keliling wkk jadi ku turuti keinginannya. But, jam nya diundur bikaus jam 9 kurang pas dia chat itu aku baru bangun -- biasa kebluk malamnya gadang gapuguh :( singkat cerita lah yah jadi janjiannya itu jam 12 an bada dzuhur, pas sampe di Perpus dia nyeletuk ngomong ginih "Eh han! Aku mah yah kalau di Perpus UNP*S suka susah cari buku teh gak nemu atau mungkin udah dipinjem sama orang lain kali yah, jadi susah cari buku teh." Dan saat doi bilang gituh dengan niat sepenuh hati jiwa dan raga ya aku bantuin dia dong yah cari buku yg dia mau all about 'Strategi Pemasaran' bikaus she jurusan Manajeman. Pas udah ketemu bukunya eeeh si doi malah tambah pusing -- ada yang tahu gak kenapa? Ya lu liat ajah sendiri di foto atas, buku nya banyaaak bangeeet wkk, malah lebih banyak lg 2x lipat dari yg ada di foto sebenernya. Aneh dia mah, gak ada buku bete, banyak buku lieur wkk :D
Itu kan di lt. 1 yah, pas main ke lt. 3 bagian khusus skripsi thesis dan disertasi, dia ternyata janjian sama yang namanya de Iza, saudaranya yang mirip de Mitha hahaa =D
Tumblr media
Ternyata yah guys, cari skripsian manajeman susah beud dah -- sampe² nanya ke mamang Hakim di dm huuft. Maaf yah mang aku ngaririweuh wae hee and congrats sudah berganti status dari jones jadi taken wkk 😏
Disaranin sama mamang coba cari ke bagian thesis dan disertai, ternyata mah bener guys, disana teh ada bahan referensi yang si doi cari. Dan wagelaseeeh... Itu we liat disertasi tebelnya udah kayak iklan tanggo, berapa lapis? Ratusaaaaan!! 🙄
Beres dari perpus karena we laper dari lagi belum sarapan so we ajak mereka ke Wadoel. Niat mau ambil dulu uang ke atm BNI Syariah depan SD Isola kan yah, eeeh... Tau²nya KTM nya lupa gak kebawa, stupidnya aku :( jadi wae di Wadoel teh cuman beli ice tea doang 4k hikss.. sobat missqueen memang saya teh yah :')
Selesai dari Wadoel aku ketemuan tuh sama yang namanya ukhty/ummi Wulan Nur Latifah. Sebelumnya aku kaget tiba² dia ngajak aku makan di Kedai Utama, but bikaus my money in my walley is empty and my money in my atm is 50k but bikaus eta tea tadi ketinggalan :( jadi wae gak beli apa apa di KEDUT, cuman nemenin Wulan doang, dan pas sampe sana pun makanan dia udah habis lah wkk :D padahal kan we mau minta hikss :') yaa disana kata ukhty dia lagi bete or boring di rumah pengen keluar cari suasana baru, ya kita ngobrol² tentang ini itu nya, tapi ukhty sempet bete juga sama aku bikaus aku bahas mumas dan kita debat hebat disitu wkk :( maaf yah Ulan --v pas lihat jam sudah hampir menunjukkan pukul 18.20 jadi kita bergegas buat pergi ke masjid DT ikut shalat magrib disana. Pas udah selesai shalat maghrib sempat aku da ukhty ngobrol² lagi sebentar. Tapi serius, aku gak sadar dan gak tahu apa yang sebenarnya ukhty sedang rasakan dan sedang ia pikirkan saat itu, kurang peka nya aku sebagai teman :( kebanyakan aku wae yg cerita teh emang dasar banyak cakap aku ini :'D karena aku juga ada janji sama teman aku Echa yang datang ke Bandung dari Purwakarta so aku gabisa lama² nemenin Wulan, jadi aku pamit dulu ke ukhty, padahal mah yah adzan isya teh tinggal 10 menitan lagi --
Pas baru juga keluar masjid, aku kaget dong ternyata ada Echa udah ada dia di depan masjid DT (sebenernya sih gak depan masjid DT banget, di sebelahnya masjid di depan toko baju Zayna). Sumpah aku seneng banget ketemu dia, histeris dong! Eeeh si bu guru PAUD dan penyiar radio hits se-Purwakarta ini juga sama² histeris nya dong pas ketemu we hahaa :D
Tumblr media
Sebelum makan aku ajak dia ke kostan aku, sekalian aku mau ambil kartu atm aku yg ketinggalan. Pas udah dari kostan, eeh ternyata doi bilang kalau dia gabisa lama² di Bandung, bikaus besok pagi dia harus ngajar di TK, berhubung kalau PGPAUD UPI Purwakarta mah mahasiswa PGPAUD 2015 nya baru bisa PPL di semester so dengan berat hati akhirnya kita harus berpisah hikss :( dia ngejar travel di Baltos yang jam 9 malam. Selepas berpisah darinya, aku beli dulu nasi goreng. Bayangkan guys! Seharian aku baru makan 1x, gimana gak gemuk² nya si saya teh atuh :(
Pulang² ke kostan itu nasgor langsung habis dalam sekejap dong hahaa :D beres makan yaa biasa gadang gapuguh, kontekan chatan sama beberapa sahabat :') (jangan tanya bersama siapa dan apa yang aku bahas di wa, buat apa kamu tahu? Kalau tahu juga paling bilang "ooh" doang kan? Mmm..)
27 Februari 2019
Tepat pukul 01.18 aku dapat kabar dari salah satu sahabat ku tercinta, yang tadi sorr juga ku bertemu dengan dirinya, Wulan, dia chat aku di wa kalau mamahnya meninggal pukul 00:37, innalillahi wainnailaihi raji'un 🙏 aku syok pas tahu langsung dari anaknya ya Allah :( kenapa aku sebegitu gak pekanya saa kondisi hati nya? Padahal tadi sore aku sempat bertemu dengannya :'( maafkan aku Wulan sebagai teman aku belum bisa jadi teman yang baik buat kamu :( langsung pas dapat info itu aku kabarin teman² PGPAUD yang lain, dan mengajak mereka pagi hari nya jam 7 / 8 untuk ke rumah Wulan. Aku baru bisa tidur jam set 4 bangun² jam set 6 pagi lebih. Jam 7 pagi an ada Sheila Pramesti Putri (biasa dipanggil Sese) datang ke kostan aku buat bisa berangkat bareng ke Wulan nya. Jam set 8 nan kita berangkat dari kostan aku ke depan masjid DT, ketemuan sama Nurul Ezkanandyta (Luluk), Riska Safitri (Riska) & Dina Nurafifah (Dina). Karena motor adanya 3 jadi pas berangkat ke rumah Wulannya aku ditengkep 3 bareng Dina & Sese, kalau Riska bareng sama Luluk.
Sampai di dekat rumah Wulan sudah ada tanda bendera kuning dan di depan gang rumahnya pun sudah ada mobil ambulans dan mobil² juga motor² kerabatnya Wulan, sambil mengabari teman² PGPAUD yang lain di line aku sherlock location rumah ukhty, eeh ternyata ukhty yang keluar nyamperin kita duluan, satu persatu kita salaman pelukan sama dia sembari memberikan ucapan bela sungkawa juga semangat pada dirinya, tak lama kemudian datanglah Neneng Siti Aminah (Neneng) mengendarai motor sendiri. Pas Neneng datang dan menghampiri Wulan, waah udah Wulan mewek lagi bareng sama Neneng nya, disitu aku langsung sigap nawarin tissue ke mereka :') untung kan we prepare beli tissue soalnya udah ketebak pasti semuanya bakal pada bocor air matanya :')
Pas diajak Wulan masuk ke rumahnya, aku langsung kaget melihat ada sesosok yang ditutupi kain, ya Allah aku gakuat lihatnya, jadi ingat ibu, saking gakuatnya aku gabisa nahan air mata :'( bocor lagi deh hikss..
Gak beberapa kemudian, ada informasi bahwa sebentar lagi mayit akan dishalatkan dan dikuburkan, dishalatkannua di masjid Al-Aqsho dekat rumah Wulan, disana aku dan kawan² yang lain ikut men-shalatkan, and for the first time, aku shalat jenazah :') soalnya waktu embu dari ibu dan embu abah dari ayah juga wa Didi meninggal aku gak ikut men-shalatkan beliau² :')
Selesainya shalat jenazah, bersama Wulan, teman² UKDM Wulan beserta keluarga, aku dan Riska ikut di mobil menuju ke tempat pemakaman. Sesampainya di tempat pemakaman, prosesi pengkuburan jenazah Almarhumah Bu Eti mamahnya Wulan pun dilangsungkan. Disana aku memperhatikan Wulan yang sedang menatap jenazah ibundanya untuk yang terakhir kalinya, berat! Pasti sangat berat baginya, namun dengan hebatnya dia bisa tegar dan bisa mengikhlaskan kepergian ibundanya untuk menemui sang Pencipta :')
Oiya lupa..
Pas mau berangkat ke tempat pemakaman datang Siti Mahdalia Nurbaiti (Mahda). Mamah ini disela kesibukan dan tanggung jawab yang masih ia tanggung tersebut masih bisa menyempatkan waktu untuk datang dan menemani Wulan, sahabat kita ini, masya Allah :')
Selesainya prosesi pemakaman, aku meminta izin untuk pamit duluan ke Wulan, karena aku juga ada janji lain untuk menemui kawan lama yang sedang wisuda hari itu juga di UPI. Yang pamit duluan ada aku, Riska dan Neneng. Sedangkan Sese, Luluk dan Dina sudah sejak tadi pas di Masjid Al-Aqsho mereka pamit duluan. Pas pulang balik lagi ke arah Gerlong aku dan Riska ikut nebeng di motor Neneng hee :D sampai di depan gang kostan Riska kita berpamitan berpisah dengan Neneng, karena dia mah pulangnya ke Padalarang kasian de Musa nya ditinggalin di rumah :') kalau aku anterin Riska naro dulu laptopnya ke kostan. Beres dari kostan Riska kita pergi beli makan dulu di kantin 79. Lanjut ajah yah.. Selesai makan langsung deh aku beli 3 bunga di gang Darmawinata dan cusss menuju FPMIPA B untuk bertemu dengan Azka, Rirry dan Alya (teman SMANDAKU) yang sama² ingin menyambut kawan kita yang sedang berbahagia yaitu Widy, Irna & Rizky. Oiya sebelum ketemu teman² SMA aku ini, Riska minta difotoin dulu pas lagi pegang bunga dong wkk.. :D oiya dan kagetnya lagi aku ketemu sama teman kostan lama aku, Tryan Tuti Arima (Tryan) anak psikolog'15 hee.. Ternyata dia juga mau nyambut kawannya di FPMIPA, bawa kembangnya 4 lagi yang gede² hahaa banyak amat buuu tekor nanti :')
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
And finally... Setelah melewati pencarian cukup lama akhirnya ku berhasil menemukan letak dimana Widy atau si Ciweuh (panggilan rikal nya) berada hahaa :D
Tumblr media
Happy wedding yah Ciweuh! 👰
Eeeh happy graduation maksudnya hee 🎓
Semoga ilmu mu selama kurang lebih 21th belajar semenjak TK - Perguruan Tinggi ini dapat bermanfaat di masyarakat, aamiin 🙏
Karena aku gak bisa lama² di FPMIPA takut ketemu seseorang *eh? Jadi aku pamit duluan sama Alya dan menitipkan bunga untuk Irna & Rizky untuk mereka.
Sebenarnya siang/sore itu aku ingin sekali menemui seseorang, ada hal penting yang ingin ku bicarakan dengannya, namun karena dia tak bisa jadi yasudah :') mungkin tak kan tersampaikan maksud hati ini tapi tak apa hahaaa :D gak terlalu jadi permasalahan juga sebenarnya.
Lanjut..
Sorenya, pas sampai di kostan, Hanni Fauzatun Aeni (my twins biasa dipanggil Hanni) meminta aku untuk menemaninya membeli sesuatu barang di Ciwalk. Ku pikir, aaah daripada aku ngegabut wae si kostan yaudah aku terima saja ajakannya. Kami berangkat dari kostan itu hampir mendekati maghrib jam 17.50 kalau tidak salah. Dan lucunya lagi dong yah, aku punya cerita khusus nih tentang driver grab-bike yang aku dan Hanni tumpangi, ternyata eeh ternyata.. Mereka itu suami istri dong hahaa :D aku naik grab-bike nya bapak dan hanni naik grab-bike nya ibu. Sepanjang jalan itu aku dan si bapak teh yang ceritaaaaaaaa panjaaaaang lebaaaaaaar wkk =D mulai dari cerita tentang kehidupan keluarga bapak dan ibu sampai ke cerita curhat percintaan aku dan tips² ikhtiar soal jodoh hahaaa. Ginih nih aku ceritain deh seingetnya aku yah. Jadi, bapak ini ketemu ibu di Arab loh guys! Masya Allah. Pas waktu itu kondisinya bapak sedang bekerja di salalh satu hotel dekat Ka'bah dan ibu sedang berada di dalam hotel tersebut. Dan waktu itu juga situasinya bapak baru berusia ±25th dan ibu baru kelas X SMA dong hahaa. Witches mereka itu berbeda usia nya sekitar 11th, masya Allah :') kalau jodoh mah memang gabisa ketebak kan yah guys duuh bikin envy deh ceritanya bapak dan ibu yang satu ini :') mereka telah dikaruniai 3 orang anak, bapak asli orang Cianjur dan ibu asli orang Surabaya dan sekarang mereka menetap di kota Bandung :) karena balam sudah banyak cerita tentang kehidupannya, aku gak mau kalah dong! Hee.. Aku juga sedikit curhat tentang yang akhir² ini entah mengapa ada 2 orang asing (yang belum aku kenal sama sekali), tiba² ada niatan serius ingin berta'aruf dengan ku. Ya Allah padahal kan aku masih bocah :( + lagi aku teh masih ragu nya karna aku kan belum beres S1 nya, belum lagi ada rencana mau lanjut langsung ke S2 dan juga entah mengapa di hati ini masih ada sesosok yang aku masih harapkan :') dan bapak pun banyak memberi ku wejangan tentang urusan jodoh. Salah satunya ialah "kalau yah neng mau fokus dulu belajar mah mangga, malah ada bagusnya juga sih neng, eneng bisa lebih belajar lagi untuk memantaskan diri agar bisa bertemu dengan orang yang sama² sedang memantaskan diri juga untuk neng" masya Allah bapak, kata² bapak buat eneng Hanna baper deh hikss :'(
Sesampainya di Ciwalk langsung aku shalat, Hanni tunggu di luar mushola (karena dia sedang halangan). Beres shalat langsung deh kita ke lt. 3 buat lihat² tas, baju dll di Elizab*th
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Duuub sumpah deh, kalau aku punya uang 80jt mah yah 70jt nya aku infaq-in, yang 10jt nya aku tabung + belanjain, salah satu dua tiganya pengen beli yang ada di foto atas ini heuehuu :')
Selesainya cuci mata dari Elizab*th, aku dan Hanni main² lihat² barang² yang ada di Heartwarmer & Miniso, duuuh pokonya kalau kedua tempat itu pasti bawaanya pengen beli ini itu deh :( and bener ajah -- aku jadi kepincut sama gelang beli 2 (kayak buat couplean ajah oran aku masih single juga hikss) sama beli cermin kecil. Selesainya dari Ciwalk kita pulang naik grab-bike lagi masing². Pas sampai di gerlong Hanni mah beli makan sate ayam lah aku beli makan soto babat di depan Alfamart :D oiya sebelum ke Alfamart aku ketemu dulu tuh sama 2 orang hits UPI, Shafia Azzahra Setiawan (Afi) & Muthia Hanifah (Mute-tea).
Udah kenyang tuh kan yah makan soto babat di depan Alfamart + minumnya air teh tanpa gula + favorite drink is Nu Milk Tea, langusng deh aku cus pulang dan embo cantik di kamar kostan. Rasanya capek banget seharian keluar kostan teh, jadi rindu Mayni, my big monkey 🐵
28 Februari 2019
Hari ini jangan tanya aku habis ngapain ajah? Gak banyak cerita apalagi kegiatan yang berfaedah yang aku lakuin seharian ini :( kerjaan teh cuman tidur, makan, shalat, wc, youtube-an, buka IG buka WA buka Twitter + edit² video buat diupload ke IGTV paling :') dan baru keingetan ajah pernah janji buat cerita sepanjang 8 bulan ke depan sampai tanggal 26 Oktober buat yaaa memotivasi diri sih sebenarnya agar semangat dalam beraktivitas yang berfaedah dan bercerita (pada kenyataan nya mah hari ini gak ngapa²in mager parah huft).
How are you today? what have you done today? have you been grateful today? \(^o^)/
3 notes · View notes
sincerelyfaye · 3 years ago
Text
Anas Ma'ruf
Hari ini, gue teringat kembali sepupu dekat yang meninggal di Maret tahun ini. Bukan karena covid, tapi penyakit lainnya. Mungkin hampir setahun setelah eyang putri gue meninggal. Tapi rasanya beda.
Mas Auf, panggilannya. Cucu tertua eyang. Umurnya 29 tahun ini dan terhenti di sana. Dia sakit beberapa bulan sebelum meninggal. Gue memang nggak tahu pasti sakitnya apa. Keluarga juga belum tahun pasti karena dokter juga nggak tahu saat itu. Tapi memang ada permasalahan di pencdrnaannya.
Saat itu Mas Auf sempat dirawat. Budeh, pakde, tante, om gantian jaga. Keluarga gue nggak bisa ikut jaga karena memang tinggal di Jawa Tengah. Kami tinggal di Depok.
Suatu hari, Mas Auf minta pulang. Mungkin ngerasa nggak enak tinggal di Rumah Sakit. Karena saat itu pakde (ayahnya) yang menemani, akhirnya mengiyakan. Dokter juga anehnya membolehkan pulang. Padahal gue sekeluarga menganggap kalau Mas Auf ini parah. Harus tetap di RS.
Sorenya, budeh gue chat di grup, "Do'ain yaa, Auf lagi di talqin."
Deg. Jantung gue berdetak kencang, tangan gue mulai dingin.
Gue langsung berdo'a supaya nggak terjadi apa-apa. Tapi diam-diam gue bertanya, gimana kalau Mas Auf meninggal?
Saat malam, keluarga gue di sana sempat ngumpul, menemani Mas Auf. Sepupu gue bilang dia sempat semangat lagi. Mau minum dan makan.
Gue ingat betul, keesokannya gue bangun agak siang karena lagi nggak shalat. Betapa mengejutkannya ketika gue lihat grup WhatsApp keluarga.
"Mohon maaf atas segala kesalahan Auf."
Gue nangis sejadi-jadinya. Mas Auf meninggal dunia kira-kira sebelum subuh.
Saat gue keluar kamar, gue kira nggak ada orang di rumah. Ternyata ada abi gue di luar. Nggak ada pembicaraan apa pun.
Setelah itu, gue cuma fokus menghubungi sepupu gue, Nada, untuk tahu update di sana. Saat itu masih belum dikubur. Menunggu adiknya, Rifah, yang pulang dari pesantren.
Gue hanya bisa nangis ketika dikirim foto. Menenangkan diri dan mencoba ikhlas atas takdir Allah. He turned to Allah for good. He has been sick and he is free now.
Hari-hari setelahnya, tiba-tiba gue ikut kajian tentang fiqih mayyit. Ada saat di mana gue nangis teringat Mas Auf dan eyang putri. Dari kejadian itu juga, gue jadi berani baca buku tentang kematian.
Gue lupa karya siapa, tapi ada di rak buku. Karena posisi ketika gue nulis ini lagi nggak d rumah. Tapi, ada satu poin di mana itu bikin gue nangis dan yakin sama Allah tentang orang yang sudah meninggal.
Kita yang masih hidup bisa mengirimkan doa dan mengatasnamakan amal perbuatan untuk mereka yang sudah meninggal. Ketika gue baca tentang itu, gue nangis kejer. Dari sana, gue berniat untuk baca Al-Qur'an dan sedekah atas nama mereka yang sudah meninggal. Berharap Allah akan tambah amal mereka.
Teringat ketika terakhir kali gue mencium mayit eyang putri, gue berkata di telinganya. "Eyang, sampai bertemu di surga kelak ya." Gue berharap di surga nanti akan bertemu lagi sama Mas Auf, eyang putri, keluarga, atau teman yang bertemu dahulu di dunia.
Terakhir, berbagai kenangan manis dan buruk pernah dilalui kita bareng-bareng, Mas. Teringat foto terakhir kita berdua saat makan malam bareng Mas Naufal dan Faris. Aku jadi bersyukur punya kenangan itu. Juga foto cucu eyang berdelapan di hutan pinus.
Tumblr media
Setiap mengingat Mas Auf, aku pilih kirim do'a supaya Allah lapangakan di dalam kuburmu, Allah terangi, Allah jauhkan dari azab, Allah jadikan taman surga, dan Allah kirimkan teman baik yang menemani hingga hari kiamat. Aamiin.
Di surga nanti, semoga kita bertemu dengan senyuman lebar kebahagiaan. Terima kasih atas canda dan segala kehangatanmu.
Dengan diliputi air mata rindu,
Sepupumu, Iyus.
Tumblr media
0 notes
jumatberkahcom · 3 years ago
Text
Tata Cara Shalat Jenazah yang Harus Diketahui _*
Tata Cara Shalat Jenazah yang Harus Diketahui _*
Salah satu shalat yang disyariatkan untuk dikerjakan oleh setiap muslim adalah shalat jenazah. Terdapat beberapa syarat agar shalat jenazah sah hukumnya yaitu sebagai berikut. Semua syarat sah shalat yaitu menutup aurat; suci dari hadats besar dan kecil; suci badan, pakaian, dan tempatnya, serta menghadap kiblat. Mayit beragama Islam. Mayit sudah dimandikan dan dikafani. Mayit diletakkan di…
View On WordPress
0 notes