#resensibuku
Explore tagged Tumblr posts
Text
Resensi Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori
Hai kak Leila, salam kenal. Kali pertama membaca karya beliau. Such an honour to finally have read one of her masterpiece.
Sama seperti pertama melihat penampakan buku tetralogi burunya Pram, dalam benak, berapa lama aku bisa menamatkan buku setebal ini?
Tapi, percayalah, begitu masuk ke pertengahan, setelah emosimu berkecamuk dan teraduk-aduk, ratusan halaman bisa kau habiskan dalam sehari, mungkin.
Berlatar peristiwa Orde Baru, atau sekitar 98, novel ini sangat rekomen untuk dibaca kaum Genz atau kita yang masih belum paham tentang ke-chaos-an apa yang sempat melanda bumi pertiwi kita.
Meski sangat disayangkan, kejadian 98 mengingatkan tragedi kelam yang pernah terjadi masa Orde lama 65.
Nampaknya, kita belum mengenal seluruh pahlawan yang sudah berjuang demi mewujudkan tibanya hari ini, zaman sekarang, dimana yang tak mungkin terjadi di masa lalu, sudah begitu normal terjadi di hari ini. Tentu berkat tangisan darah para pejuang kita di masa lalu, baik yang namanya tercatat, ataupun tidak.
Grieving. Kejadian kelam, kehilangan, bukanlah luka yang sederhana. Bahkan luka pun tak pernah bisa ditakar.
Turut berduka cita atas hilangnya aktivis di tahun 98, untuk seluruh pejuang hak asasi manusia, juga seluruh keluarga yang ditinggalkan, semoga selalu kuat.
Akhirnya, aku paham tentang aksi kamisan.
2 notes
·
View notes
Text
Jangan Membuat Masalah Kecil Menjadi Masalah Besar
11. Bayangkan Setiap Orang Sudah Mendapatkan Pencerahan Kecuali Anda
Yang kita lakukan sebenarnya mengubah persepsi dari "Mengapa orang-orang bersikap begitu?" menjadi "Apa yang hendak mereka ajarkan kepadaku?". Jadi, hari ini, perhatikanlah orang-orang yang sudah mengalami pencerahan di sekitar kita
0 notes
Text
MEMAKNAI HIDUP WAKTU KRISIS
Judul : Muda. Berdaya. Karya Raya! Penulis : Fahd Pahdepie Penerbit : Republika Penerbit, Jakarta Tahun Terbit : 2019 Tebal : xx + 336 halaman Ukuran : 13,5×20,5 cm Jenis kertas : Bookpaper Harga : Rp. 85.000
Quarter life crisis adalah situasi-situasi psikologis yang dihadapi oleh kebanyakan orang di usia awal dua puluhan hingga pertengahan tiga puluhan. Pada periode ini akan terjadi ketidakpercayaan diri, keraguan, dan kekecewaan pada hal-hal seputar karir, hubungan, dan kondisi finansial. Perasaan-perasaan ini yang membuat manusia merasa tidak cocok dengan dunia, tetapi tak tahu harus berbuat apa.
Buku Muda. Berdaya. Karya Raya! merupakan kisah nyata Fahd Pahdepie, sang penulis. Fahd mengemas karyanya dengan gaya jurnal karena yakin semua orang punya cara sendiri untuk mengatasi masalah yang sedang dilalui. Oleh karena itu, penulis mengharapkan agar bukunya digunakan sebagai refleksi dan renungan diri bukan menjadi buku panduan. Buku ini memiliki 10 bagian yang dibagi lagi menjadi beberapa subbagian yang mengajak pembaca untuk mengarungi sebuah proses kehidupan Fahd dari masa terburuknya hingga bangkit menjadi seorang penulis, aktivis, dan pengusaha sukses.
Pertama, Fahd bercerita mengenai cita-cita dan masa terburuk kehidupannya yaitu ayahnya bankrut dan ditipu oleh teman ayahnya sehingga semua harta, tahta, dan jabatan hilang. Perlakuan kasar rentenir kepada ibu dan adik perempuannya telah menjadi trauma sekaligus pemecut Fahd untuk meraih kesuksesannya. Fahd yang kecil sudah bercita-cita menjadi penulis mulai membangun pijakannya dengan lomba menulis karya tulis kandungan Al-Quran tingkat provinsi hingga nasional. Fahd berkata bahwa "Jadilah penulis. Jika kau mati, kata-katamu tidak” mengisyaratkan bahwa Fahd menjadi penulis bukan hanya karena uang, tetapi juga ia ingin pemikirannya yang tertulis didalam karya-karyanya dapat abadi di dunia dan bermanfaat bagi orang lain.
Kedua, Fahd bercerita mengenai tujuan hidupnya. Fahd mewujudkan impian-impiannya dengan satu prinsip yaitu memulai dari akhir. Dengan memulai dari akhir, kita harus menentukan tujuan dan merancang jalan untuk mencapainya. Tujuan yang sudah ditentukan akan dipertemukan dengan kita bila dicari. Kekalahan mungkin akan terjadi sehingga Fahd mengutip kata yang ditulis W. Thackeray yaitu " Apapun kamu nanti, cobalah untuk menjadi yang terbaik". Jadi, bila kita mengalami kegagalan maka harus berusaha menjadi yang terbaik sejauh kemampuan dan terus bergerak menatap masa depan. Fahd juga memberi saran bahwa kita jangan menyepelekan kata-kata yang terucap oleh mulut.
Ketiga, Fahd bercerita mengenai semangat pantang menyerah. Fahd mengalami kegagalan dalam bisnis umrohnya sehingga merugi miliaran, tetapi setelah itu keuntungan-keuntungan mulai diraih bisnisnya. Fahd dan rekan-rekan bisnisnya tidak tahu doa jemaah mana yang dikabulkan Allah hingga bisnisnya kembali pulih. Fahd pun berpesan agar kita harus terus bergerak meskipun hidup ini terasa begitu sulit. Dalam menjalankan bisnisnya, Fahd selalu berkomitmen pada terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing pihak. Selain itu, Fahd mengajarkan untuk menjadi diri sendiri daripada menjadi KW Super Premium sekalipun. Fahd juga berpendapat bahwa hidup yang tidak ada karyanya maka tidak layak untuk diteruskan.
Keempat, Fahd menjelaskan bahwa jika kita berhasil memberi makna dalam hidup, maka bisa menghentikan waktu. Hal ini karena hidup kita tidak diperbudak oleh durasinya. Kita tidak tahu kehidupan orang seperti apa, persepsi kitalah yang menjadi sebuah perangkap untuk menghujat kehidupan orang lain. Kualitas hidup seseorang bukan dari seberapa lama bertahan dan jauh berjalan, tetapi tentang langkah tambahan yang ditempuhnya. Fahd juga menjelaskan bahwa kita juga harus belajar dari Thomas Alva Edison. Edison berpendapat bahwa ide tanpa keringat tidak akan pernah terwujud. Hal ini menjelaskan bahwa kita perlu bekerja keras untuk mewujudkan ide-ide menjadi nyata. Fahd berpendapat bahwa manusia adalah sebuah mesin proses yang berarti bahwa kita akan menjadi sesuai apa yang dilihat, didengar, dan dimakan diri sendiri. Fahd juga berpendapat bahwa hidup bukan tentang sebagai apa kita dilahirkan, tetapi bagaimana cara bertindaknya dan sebagai siapa nanti sampai ajal menjemput.
Kelima, Fahd mengajarkan kita untuk memperhatikan sekeliling. Fahd memberi pembaca pandangn baru mengenai menjadi santri, sekolah di sekolah yang bukan favorit dan swasta, berteman dengan orang yang membawa kebaikan, hidup berdampingan dengan perbedaan, dan percaya kepada yang tidak viral di media sosial. Fahd yang merupakan lulusan pesantren kerap dicaci maki karena menganggap orang tuanya sudah mengambil keputusan yang salah. Pandangan orang mengenai pesantren selalu negatif, entah itu tempat anak-anak nakal ataupun yang lainnya. Fahd merasa pesantren adalah tempat baginya menuntut ilmu sebanyak-banyaknya bukan untuk tempat rehabilitasi. Fahd juga mengubah pandangan seseorang mengenai sekolah favorit yang menurutnya tidak perlu terlalu berjung masuk disana karena yang menentukan kulitas seseorang adalah dirinya sendiri bukan dimana ia bersekolah.
Fahd yang berlatar belakang pendidikan berbasis agama juga menyisipkan beberapa nilai-nilai Agama Islam dalam bukunya ini. Hal tersebut menambah nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil jauh lebih kompleks. Buku ini selalu memiliki quote disetiap akhir subbagiannya yang menjadi refleksi maupun pemecut diri. Bahasanya yang digunakan pun juga mudah dipahami dan menarik. Sampul buku juga tidak kalah menarik. Buku ini berwarna cerah, yaitu jingga. Warna jingga melambangkan rasa antusias, daya tarik, kreativitas, kebulatan tekad, sukses, dorongan, dan perangsang sehingga cocok dengan buku ini. Desainnya juga terlihat sederhana dan terkait dengan cerita di buku.
Dalam buku ini dinyatakan menjelaskan tentang quarter life crisis, tetapi tidak demikian. Buku ini menjelaskan krisis kehidupan bahkan saat penulis masih berumur kurang dari 20 tahun yang artinya jauh dari pengertian quater life crisis tersebut. Selain itu, penulis juga terlalu banyak promosi dalam bukunya ini. Hal tersebut tentunya mengganggu pembaca. Pendapat penulis mengenai masalah yang terjadi memungkinkan sebuah perbedaan pendapat sehingga pembaca harus mengambil keputusan sendiri.
Buku ini patut dibaca bagi mereka yang sedang, pernah atau akan mengalami krisis hidup. Hal ini dikarenakan terdapat sebuah makna menarik dari sebuah masalah sehingga kita perlu melihat dengan perspektif lain.
Diresensi oleh Achmad Faiz Afandi, mahasiswa teknik industri Universitas Muhammadiyah Malang
#resensibuku#rekomendasi#Novel#tugaskuliah#bahasa indonesia#Teknik Industri#UMM#mahasiswa#ayomembaca
4 notes
·
View notes
Text
Tak Perlu Menjadi Orang Baik
Kau Tak Bisa Memperbaiki Orang Lain
Kenapa Mengekspresikan Diri dengan Tegas Terasa Meresahkan?
Memangnya Kenapa Kalau Kita Menjadi Orang yang Tidak Berguna?
Buku yang dipenuhi dengan statement mengejutkan, berani dan jika dipikir-pikir benar juga. Itu yang aku rasakan selama membaca buku karya Jeong Moon Jeong yang berjudul Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang.
Seperti judulnya, buku ini berisi pemikiran Jeong agar seseorang bisa lebih berani memperlihatkan apa yang ada dalam dirinya tanpa memikirkan apa kata orang lain. Namun tak hanya itu, melalui buku ini, Jeong juga mengingatkan pembacanya untuk menghargai dan menghadapi setiap perbedaan antar manusia.
Salah satu bagian favorite-ku adalah saat Jeong mengisi kolom nasihat cinta. Dari panjangnya balasan Jeong, sebuah kalimat terpatri dipikiranku, "Semua orang sudah mengambil keputusan dalam hati, tetapi mereka ingin mendengar penegasan dari orang lain." Sadar atau tidak, itulah yang kebanyakan manusia lakukan. Termasuk aku.
Buku ini cocok untuk kalian para remaja yang tengah beranjak dewasa dan para dewasa muda. Agar kita sadar bahwa di dunia ini, ada banyak orang dengan hidup yang beragam. Yang berarti, jika kita menjadi berbeda diantara yang lain, atau jika orang lain memiliki cara berpikir yang berbeda dengan kita, itu bukanlah masalah.
Akhir kata, aku ingin mengutip sebuah bagian dari buku ini yang bisa kalian jawab dalam hati kalian masing-masing, "Setelah menyadari betapa rumit dan beragamnya selera seseorang, bukankah sebaiknya kita menahan penilaian kita terhadap sesuatu yang tidak kita pahami, bila hal itu tidak merugikan kita?"
© antasmira
#resensi#resensibuku#penulis#bahasa indonesia#female writers#bahasa#review buku#book review#jeong moon jeong#self appreciation#pemberani#be your best self#favorite-tag
9 notes
·
View notes
Text
The Midnight Library: Let’s Undo The Regrets and Try Another Life
Judul buku : The Midnight Library
Penulis : Matt Haig
Penerbit : Canongate Books Ltd
Jumlah Halaman : 196
Tahun terbit : 2020
Nora’s life has been going from bad to worst. Then at the stroke of midnight on her last day on earth she finds herself transported to a library. There she is given the chance to undo her regrets and try out each of the other lives she might have lived.
Which raises the ultimate question:
With infinite choice, what is the best way to live?
***
Sinopsis
Sebagai salah satu buku best selling versi new york times dan goodreads choice award 2020 kategori best fiction, Matt Haig tidak main-main dengan alur the midnight library. Buku ini menceritakan kisah hidup seorang Nora Seed yang dari awal tidak memiliki episode yang bagus. Hidup Nora Seed sangat lah menarik, tapi dalam tanda kutip “ia mengalami terlalu banyak hal yang membuatnya putus asa” hingga pada suatu malam, Nora memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Namun, bukan akhirat, surga atau neraka yang menyambutnya, tapi sebuah perpustakaan misterius yang hadir diantara hidup dan mati. Perpustakaan itu disebut midnight library. Rak-rak buku disana berderet dan menjulang tak berujung. Perpustakaan ini berisi buku dengan jumlah yang tak terhingga. Mrs Elm, wanita penjaga perpustakaan SMA Nora tiba–tiba berada disana dan membantunya. Membantu Nora memilih buku mana yang perlu ia pilih.
Setiap buku mewakili kehidupan yang berbeda yang membantu Nora untuk menghapuskan seluruh rasa penyesalan yang pernah ia rasakan. Ada terlalu banyak penyesalan yang Nora miliki. Nora menyesal telah putus dengan mantan pacaranya, maka ia memilih sebuah buku dimana ia setuju menikahi mantan pacarnya. Tapi tentu saja hal tersebut tidak seperti yang ia pikirkan. Kehidupan pernikahannya dengan Dan nyatanya tidak seharmonis hubungan mereka layaknya pasangan kekasih. Nora mencoba kehidupan lain dimana ia menjadi seorang atlet renang yang merupakan satu-satunya keahlian yang dia miliki dan bukannya memilih berfilsafat di bangku perkuliahan seperti saat ini. Namun dikehidupan itu, Nora kehilangan kakaknya. Ada kehidupan dimana Nora tinggal di Australia, tapi sahabat satu-satunya yang membuatnya ingin hidup disana telah mengalami kecelakaan setahun silam. Nora mencoba berbagai macam hidup yang sebelumnya ia inginkan. Nora menjadi penyanyi band, dosen filsafat, tergabung dalam tim national geographic dan menjelajahi kutub utara, semua ia lakukan, tapi tidak satupun yang berjalan sebagaimana mestinya, semuanya berakhir dengan dirinya yang kembali ke midnight library dan mencoba kehidupan lain yang mungkin berhasil. Nora terus mengulang hidup lain, ia mencari keberhasilan, kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Beberapa kali nampak berhasil, seperti di kehidupan dimana ia enjadi dosen filsafat yang disegani banyak murid. Atau di kehidupan dimana ia menikah dengan pria yang ia tolak. Dia hidup bahagia dengan Ash dan keluarga kecilnya, Nora bahkan memiliki putri kecil yang cantik. itu adalah kehidupan yang sempurna. Tapi pikiran Nora menunjukkan hal yang berbeda, ia mulai memikirkan bahwa kehidupan yang sedang ia coba jalani rasanya tidak seperti kehidupannya yang asli. Ketika Nora menyiapkan sarapan untuk putrinya ia mulai berpikir bahwa dia sedang merenggut kehidupan Nora lain yang seharusnya ada di posisi itu. Nora ingin kembali ke kehidupan aslinya. Namun ia justru bertemu penjelajah lain yang mengatakan bahwa ia telah melakukan hal itu selama 10 tahun. Nora semakin frustasi, akankah Nora berhasil kembali ke kehidupan asalnya dan menemukan makna hidupnya? yuk simak kelanjutannya didalam buku ini 😊
Cover
Sepengetahuanku, ada beberapa versi sampul yang dipakai dalam buku ini. Namun, semuanya memiliki struktur warna yang sama yakni gold-white-navy. Susunan warna ini membuat sampul buku terlihat elegan dan misterius disaat bersamaan. Illustrasi yang digambarkan juga tidak jauh-jauh dari hal-hal seputar buku. Dalam cover yang terlampir misalnya yang menggambarkan bangunan perpustakaan sebagai interprestasi the midnight library. Selain itu, adapula gambar kucing Nora yang merupakan sosok yang muncul dalam salah satu adegan penting dalam buku. Di versi lain, illustrasi digambarkan dengan adegan dimana Nora mengakhiri hidupnya atau interpretasi lain menganggap bahwa itu adalah Nora yang baru saja datang di midnight library atau juga digambarkan dengan jendela-jendela perpustakaan yang tiap kotaknya menggambarkan adegan-adegan di dalam buku. Terlepas dari sampul mana yang lebih baik, semua sampul tersebut sangat cocok dengan buku the midnight library itu sendiri.
Genre
Siapapun yang membaca blurb atau synopsis buku ini sudah pasti bisa menyimpulkan bahwa genre buku the midnight library ini adalah fiksi jenis fantasy. Sebab, cerita didalam buku merupakan sesuatu yang tidak nyata dan tidak mungkin terjadi. Namun, penyampaian pesan didalam buku membuat buku ini dipenuhi dengan banyak insight yang menginspirasi pembacanya.
Plot
Pada dasarnya, cerita yang disajikan dalam buku ini memiliki plot maju, akan tetapi adegan dimana Nora menjalani kehidupannya yang lain sedikit membuat hawa plot masa lampau hadir kedalam tengah-tengah cerita.
POV
Point of view atau sudut pandang penyampaian cerita ini adalah sudut pandang orang ketiga yang mana membuat cerita terkesan lebih terbuka sebab dengan sudut pandang orang ketiga membuat pembaca bisa ikut menilai dari berbagai sisi yang dihadirkan dalam alur cerita.
Character
Karakter yang hadir dalam buku ini tidak lain adalah orang-orang disekitar Nora Seed yang merupakan tokoh utama dalam buku ini. Nora Seed sendiri digambarkan sebagai seorang wanita yang mudah putus asa dan mengasihani diri sendiri atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Berikut adalah pesan Nora sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dear Whoever, I had all the chances to make something of my life, and I blew every one of them. Through my own carelessness and misfortune, the world has retreated from me, and so now it makes perfect sense that I should retreat from the world . If I felt it was possible to stay, I would. But I don’t. And so I can’t. I make life worse for people . I have nothing to give. I’m sorry . Be kind to each other . Bye, Nora –hlm 28
Karekter lain yang juga kehadirannya sangat berpengaruh dalam buku ini adalah Mrs Elm. Mrs Elm adalah sosok wanita tua bijak yang selalu memandang positif kehidupan. Adapun salah satu kutipan yang menunjukkan kebesaran hati Mrs Elm.
‘Nora dear, it’s natural to worry about your future,’ said the librarian, Mrs Elm, her eyes twinkling. – hlm 13
Selain itu, dalam setiap kemunculannya, Mrs Elm selalu membawa petuah yang membuat penbaca langsung memikirkan makna dari ucapan tersebut. Beberapa ucapan Mrs Elm yang paling sering muncul adalah berikut ini :
Mrs Elm repeated something she said earlier. ‘Never underestimate the big importance of small things. - 138
Karakter sisanya merupakan orang-orang yang secara langsung berada dalam kehidupan Nora itu sendiri seperti ibunya, ayahnya, kakaknya, dan orang-orang lain yang berperan dalam hidup Nora.
Feeling
Feeling atau perasaan yang aku rasakan selama membaca buku ini bisa dikatakan bercampur aduk. Terkadang, aku mengikuti bagaiamana cara Nora Seed berpikir akan keputusannya. Ketika Nora memutuskan untuk mencoba hidup lain yang ia kira akan berhasil, aku tanpa sadar juga mengamini hal yang sama. Namun, ketika karakter atau suasana lain datang aku juga akan mengikuti arusnya. seperti ketika Mrs Elm yang datang secara tiba-tiba memberikan nasihat-nasihat kecil kepada Nora, aku tanpa sadar juga ikut memikirkannya. Aku ikut mencari apa makna yang terkandung dalam ucapan tersebut dan terkadang mulai menyalahkan Nora akan keputusannya. Simpelnya, terkadang aku mengikuti cara berpikir Nora namun juga kadang menentang apa yang Nora lakukan.
Ending
Ending cerita ini termasuk ending yang paling dinanti-nanti pembaca, yakni ending yang memberikan potongan puzzle terakhir. Setelah ending, pembaca akan bisa merasakan insight dan pesan yang terkandung didalam buku ini.
Moral Value
Dari keseluruhan cerita, ada satu pesan yang paling penting dalam buku ini, bahwa
The game wasn’t over. No player should give up if there were pieces still left on the board. In chess, as in life, possibility is the basis of everything. Every hope, every dream, every regret, every moment of living. – hlm 138
Buku ini menyampaikan sebuah pesan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita, seberapa kecil kesuksesan yang kita gapai, atau seberapa buruk kemalangan yang kita dapatkan, hal yang paling penting adalah kenyataan bahwa diri kita masih HIDUP. Semua kemungkinan, dari sukses kecil menjadi sukses besar, dari gagal menjadi sukses, semua itu masih mungkin terjadi ketika kita masih memijak bumi dan berjalan diatasnya. Jadi, selama kita masih hidup, itu artinya kehidupan kita masih akan terus berjalan dan segala kemungkinan dapat terus terjadi. Sekian review buku kali ini, semoga pesan yang disampaikan buku ini melalui ku bisa sampai dilubuk hati terdalam kalian. The last, Kehidupan kita adalah yang paling berharga dibanding apapun didunia ini, karna hanya diri kita sendirilah yang bisa kita miliki seutuhnya.
3 notes
·
View notes
Text
Misteri Rumah Sakit Blitar
Identitas Buku
Judul : Kisah Tanah Jawa: Unit Gaib darurat
Penyusun : Tim Kisah Tanah Jawa
Penerbit : Gagas media, Jakarta Selatan
Cetakan : I/ Desember 2019
Tebal Buku : vi + 156 Halaman
Dimensi : 13 cm x 19 cm
Harga Buku : Rp66.000,00
Peresensi : M. Naufal Farasa/ 079/ Universitas Muhammadiyah Malang
Kisah Tanah Jawa: Unit Gaib darurat, merupakan salah satu buku bergenre horor dan mistis, seri ke-2 kisah tanah jawa. Buku ini disusun oleh Tim kisah tanah jawa yang merupakan tim yang melakukan investigasi sejarah, mitos dan kisah-kisah mistis di Tanah Jawa. Buku ini diterbitkan oleh Gagas Media tahun 2019. Ada 2 buku karya KTJ yang populer sebelumnya, yaitu Kisah Tanah Jawa dan Jagat Lelembut. Hari Kurniawan yang sering dikenal dengan Om Hao adalah orang yang mempelopori terbentuknya tim KTJ.
Penyelamat tanpa nyawa, itulah slogan yang terdapat di halaman cover buku tersebut. Buku ini berisi tentang kisah rumah sakit di Blitar pada zaman penjajahan Belanda tahun 1942. Tidak seperti rumah sakit yang lainnya, rumah sakit ini mengandung banyak kisah mistis didalamnya. Rumah sakit ini dibangun tahun 1940-an yang hanya bangunan depan saja. Banyak hal ganjil yang ada di rumah sakit tua tersebut, seperti kakek tua penunggu sumur, suster remuk, dll. Sosok yang menghuni disana tidak semuanya berenergi negatif, tetapi ada juga yang positif.
Kita akan digiring ke dalam cerita mistis rumah sakit oleh Dr. Freederick. Beliau seorang dokter bedah keturunan Belanda yang pernah menempuh sekolah di STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) yang sekarang berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (hal.40). Dia menghembuskan nafas terakhirnya setelah tentara jepang datang pada tahun 1944. Ia sempat menyampaikan pesan Tolong tulislah, kau hanya perlu menulis sebelum kami disini lebih menderita (hal.46).
Tidak lepas dari kekejaman tentara jepang, banyak tenaga kesehatan yang disiksa, diperkosa, bahkan dibunuh. Kebanyakan pasien di rumah sakit tersebut adalah korban dari pemberontakan PETA (Pejuang Tanah Air). Korban yang sudah meninggal dipindahkan ke kamar mayat. Urip salah satu pejuang yang mengalami luka tembak terpaksa harus di rawat inap, tetapi kamar untuk rawat inap tidak tersedia. Ia pun dipindahkan ke kamar mayat semalaman. Banyak hal terjadi ketika ia bermalam disana sehingga membuat trauma baginya.
Rumah sakit kelam ini memiliki banyak hal-hal mistis yang membuat bulu kuduk ikut merinding. Kisah nyata yang pernah dialami oleh pasangan suami istri sempat membuat viral di Internet 2012 silam. Suatu malam, mereka makan nasi goreng setelah membeli kebutuhan untuk bayi mereka yang masih dalam kandungan. Namun, tiba-tiba sang istri merasakan sakit di perutnya yang menandakan akan melahirkan. Sang suami dengan panik langsung menyalakan motornya untuk mencari rumah sakit terdekat. Setelah bersusah payah mencari, akhirnya ia bisa menemukannya.
Seperti rumah sakit pada umumnya, kedatangan mereka disambut oleh perawat yang dengan sigap membantu. Akhirnya, persalinan berjalan lancar karena bantuan perawat dan dokter. Bayi lahir dengan selamat, tetapi ada sesuatu yang janggal dengan keadaan di rumah sakit. Suasana disana terasa suram, bahkan tidak ada tegur sapa apalagi ucapan selamat dari paramedis itu. Rumah sakit itupun berubah menjadi tempat yang sepi dihari esoknya. Sang suami panik untuk mencari istrinya, alhasil ia dapat menemukannya dengan sehat. Istri dan anaknya ditemukan di kamar mayat yang membuat kita terheran-heran mendengarnya.
Bagian pertengahan dari buku ini, penyusun menambahkan satu kisah yang tidak bisa kita sangka. Lahirlah anak bernama Maulana Warsito atau yang dipanggil dengan emwe. Setelah tumbuh beberapa tahun, ia memiliki sebuah kelebihan untuk melihat beberapa sosok penghuni rumah sakit. Emwe sering kali diikuti oleh qarin seorang bocah perempuan dari bangsal anak yang selalu membawa boneka. Orang tua emwe merasa bahwa emwe adalah anak pembawa sial. Selepas kematian ibunya, emwe tahu bahwa dirinya memiliki kekuatan yang harus ia gunakan untuk kebaikan.
Kumpulan cerita dalam buku ini, seolah-olah membuat kita merasakan apa yang terjadi sebagai warga pribumi pada zaman penjajahan jepang. Kekejaman tentara jepang pada masa itu, membuat kita ingin ikut berjuang bersama PETA. Alur cerita dalam buku ini mudah dipahami oleh pembaca. Dari bagian awal hingga akhir, latar yang digunakan tetap yaitu di sekitar rumah sakit tersebut.
Harga dari buku ini juga bersahabat dengan dompet kita. Buku ini juga mudah ditemui di toko buku terdekat dan online shop. Buku yang tidak terlalu tebal dan besar ini sangat cocok untuk dibawa kemanapun kita ingin membacanya. Kita juga akan mendapatkan pembatas buku dan sebuah stand character dalam setiap pembelian buku ini.
Kelebihan tadi tidak luput juga dari kekurangan. Tidak adanya daftar isi, membuat pembaca harus membuka satu per satu halaman buku jika ingin ke cerita yang diinginkan. Penulisan atau kaidah kebahasaan dalam buku ini juga kurang baku. Penyusun buku juga kurang memberi gambaran bagaimana sosok-sosok yang ada di rumah sakit tersebut. Penulisan latar waktu di beberapa cerita tidak di cantumkan, hal itu membuat kita tidak mengetahui kapan waktu kejadian terjadi.
Buku ini direkomendasikan untuk pembaca yang suka dengan hal-hal mistis dan horror. Buku ini juga dikhususkan untuk pembaca yang sudah berumur 18 tahun keatas. Bagi orang-orang yang memiliki ketakutan atau fobia terhadap makhluk halus tidak disarankan membaca buku ini karena dapat menyebabkan gangguan psikis. Bagi orang non-Jawa, membaca buku ini memang tidak terlalu menarik, tetapi kita akan tahu kisah apa saja yang ada di Jawa. Membaca buku ini juga membuat kita akan merasa lebih bersyukur tentang keadaan negara kita yang sudah merdeka.
3 notes
·
View notes
Text
“RESENSI BUKU BAHASA INDONESIA : PENELITIAN, PENULISAN, DAN PENYAJIAN KARYA ILMIAH”
Oleh : Ade Irene Putri - 2019104679
IDENTITAS BUKU
JUDUL : BAHASA INDONESIA : PENELITIAN, PENULISAN, DAN PENYAJIAN KARYA ILMIAH
PENULIS : Churin Nabillah, M.Pd dan Meizar F. Izza, M.Pd
PENYUNTING : Indri Yasa Utami
PENATA LETAK : Tim One Peach Media
PENDESAIN SAMPUL : Randi
PENERBIT : One Peach Media
KOTA TERBIT : Jakarta
TAHUN TERBIT : 2020
TEBAL HALAMAN : 286 Halaman
ISBN : 978-623-6516-88-1
HARGA BUKU : Rp75.000
ORIENTASI
Sampai saat ini, buku bahasa indonesia harus selalu terus diperbaharui. Perkembangan zaman lah yang menyebabkan ini terjadi, karena kerapnya muncul istilah-istilah baru di Indonesia.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia merilis Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai pengganti dari Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Perubahan ini telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi perubahan ejaan bahasa Indonesia ini. Pertama, dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai ranah pemakaian, baik secara tulis maupun tulisan, menjadi semakin luas. Ejaan Bahasa Indonesia juga perlu disempurnakan terus untuk memantapkan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Selain mengubah sistem ejaan bahasa Indonesia dari EYD menjadi PUEBI, Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia juga sudah mencetak Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi yang kelima. Hal ini membuat diperlukannya perubahan pada ejaan bahasa Indonesia.
SINOPSIS BUKU
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Bahasa resmi yang digunakan dalam pengembangan karakter maupun kepribadian diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berbahasa sebagai alat komunikasi dan pengetahuan yang sahih. Di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern, pemakaian bahasa Indonesia yang cermat, tepat, dan efisien dapat menumbuhkan sikap positif dalam mengembangkan ide ilmiah, mengorganisasikan kerangka karangan, serta mengekspresikannya dalam ejaan yang benar dan pilihan kata yang tepat.
Dalam kegiatan akademik, penting bagi pemelajar maupun pembelajar bahasa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Misalnya, ketika presentasi ilmiah, membuat esai, maupun menulis karya ilmiah. Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan pemelajar dan pembelajar bahasa Indonesia dalam peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia, khususnya penelitian, penulisan, dan penyajian karya ilmiah. Buku ini terdiri atas materi berbicara dalam presentasi ilmiah, perkembangan bahasa Indonesia, PUEBI, diksi, kalimat efektif, paragraf, penulisan karya ilmiah, surat-menyurat, perencanaan karangan, penalaran karangan, notasi ilmiah, dan reproduksi bacaan.
KELEBIHAN BUKU
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga pembaca bisa belajar sendiri dengan mudah. Buku ini juga terdapat contoh dari setiap materi yang dituliskan.
Buku ini memiliki kualitas fisik yang baik karena menggunakan kertas yang bagus dan bersih, cover bukunya menarik karena menggunakan warna yang cerah.
Terdapat warna merah dan putih yang menggambarkan bendera Negara Indonesia yang cocok dengan tema dari isi dari buku ini.
Bukunya memiliki ukuran yang dan tidak terlalu tebal dan besar sehingga mudah untuk dibawa kemanapun.
KEKURANGAN BUKU
Walaupun mudah untuk dibawa kemanapun, buku ini cukup kecil tetapi menjelaskan materi yang begitu banyak. Menyebabkan penyampaian materi tersebut disampaikan dengan singkat tanpa dilengkapi detail-detail dari tiap bab ataupun contoh-contoh materi.
Tidak terdapat latihan soal yang dapat mengasah kemampuan dari mahasiswa dan mahasiswi yang mempelajari buku ini.
Contoh yang diberikan hanya sedikit di setiap materinya.
TENTANG PENULIS
CHURIN IN NABILLAH, M.Pd.
Lahir di Lamongan, 12 April 1992.
Lulus S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2014), S-2 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) Jakarta (2019).
Tahun 2012 hingga sekarang mengajar di Pondok Pesantren Modern Terpadu Jabal Nur Cipondoh Tangerang. Alamat surel @[email protected]
Beberapa artikel dan esainya pernah dimuat di koran harian Kompas dan Republika.
Buku-bukunya berjudul Kohesi dan Koherensi d
alam Wacana (Farha Pustaka, 2020), Tekun Berbahasa Indonesia (Farha Pustaka, 2020). Selain mengajar, saat ini aktif sebagai penulis ilmiah dan nonilmiah.
MEIZAR F. 1ZZA, M.Pd.
Lahir di Brebes, 10 Mei 1991.
Menyelesaikan pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayacullah Jakarta pada 2014. S-2 Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) Jakarta pada 2019.
Saat ini berprofesi sebagai staf pengajar perguruan tinggi di Jakarta dan Tangerang, serta di sekolah internasional. Penulis buku Rintik Kelabu (puisi) dan Sarapan Penuh Dosa (antologi puisi) ini juga berpengalaman sebagai instruktur Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di sebuah lembaga bahasa Indonesia di Jakarta (2017). Selain mengajar, saat ini aktif sebagai penulis ilmiah dan nonilmiah.
2 notes
·
View notes
Text
Review Buku: Keajaiban Toko Kelontong Namiya (Kaigo Higashino)
Buku dengan jumlah 398 halaman karya Keigo Higashino ini adalah sebuah novel berisi kumpulan-kumpulan cerita dengan tokoh yang saling berkaitan di dalamnya. Novel ini bertemakan slice of life (potongan kehidupan). berikut sinopsis dari bukunya:
Gambaran cerita secara garis besar:
buku ini menceritakan 3 orang pemuda yang sedang melakukan aksi pencurian dan mencari tempat untuk persembunyian. Lalu, mereka datang ke sebuah toko kelontong yang tak berpenghuni, toko tersebut bernama Toko Kelontong Namiya. Persembunyian mereka di toko ini menjadi titik awal petualangan mereka ke masa lalu melalui surat-surat yang berada di kotak surat di toko kelontong namiya. sepanjang malam mereka mendapatkan surat dan membalas surat dari dan untuk sang pengirim yang ternyata membuat mereka merasa ada kejanggalan pada surat-surat tersebut.
sampai akhirnya mereka membuat kesimpulan bahwa mereka sedang berinteraksi dengan orang-orang di masa lalu.
Toko tersebut adalah toko kelontong milik kakek Namiya yang telah meninggal dan telah lama toko kelontong tersebut dibiarkan begitu saja. Dulu toko kelontong ini membuka jasa konsultasi. Kakek Namiya mendapatkan sura-surat mulai dari pertanyaan-pertanyaan iseng oleh para pengirim sampai dengan pertanyaan dengan masalah yang sangat serius.
menariknya terdapat ketidaksinkronan waktu antara di luar toko kelontong dan di dalam toko kelontong. Kakek Namiya dapat menerima surat dari masa depan dan 3 pemuda tadi mendapatkan surat dari masa lalu. Hingga pada 33 tahun setelah kematian kakek Namiya, konsultasi toko kelontong namiya dibuka kembali dalam waktu 1 malam hal ini dilakukan atas dasar wasiat Kakek Namiya sebelum meninggal. momen ini menjadi kesempatan bagi para pengirim surat yang dulu mendapatkan saran yang bermanfaat dan mengubah hidup mereka untuk mengirim surat kembali dan mengucapkan terima kasih kepada kakek Namiya.
Dalam novel ini terdapat kumpulan cerita dari berbagai tokoh yang semuanya diceritakan melalui proses surat menyurat antara pengirim dengan toko kelontong. ada tokoh atlet olimpiade, muisisi amatir, seorang anak direktur yang harus kabur dari orang tuanya dan mengubah identitasnya, perempuan yang hamil diluar nikah oleh laki-laki yang sudah memiliki isteri, serta seorang perempuan yang bekerja sebagai hostes dan ingin mengubah nasibnya menjadi pebisnis. Semua tokoh tersebut memiliki keterkaitan antar cerita bahkan sangat berkaitan untuk disebut kebetulan.
Yang dapat kita lihat dari buku tersebut:
buku ini mengajarkan kita untuk berempati, melalui tokoh kakek Namiya yang selalu berusaha membalas surat-surat yang datang dengan baik, berusaha menempatkan dirinya sebagai seseorang yang sedang berkonsultasi dan mengalami masalah yang sama "the ability to put ourself in other's shoes"
buku ini memperlihatkan kita bahwa bagaimanapun nasihat yang diberikan oleh orang lain pada kita atau orang lain yang paling tahu jawabannya dan pilihan apa yang perlu diambil adalah diri kita sendiri, kita kita yang paling memahami masalah yang sedang kita hadapi
Melalui buku ini kita juga melihat bahwa tidak ada cerita dan keresahan yang tidak penting. Melalui kalimat sang kakek Namiya saat menanggapi surat yang terkesan iseng, Kakek mengatakan bahwa "entah berisi hinaan atau hanya ulah iseng, semua orang yang mengirimkan surat ke Toko Kelontong Namiya pada dasarnya adalah orang-orang yang ingin menceritakan masalah mereka. Di dalam hati mereka seperti ada lubang menganga dan semua itu berharga bagi mereka mengalir keluar dari sana".
pada salah satu surat berisi pertanyaan "bagaimana caranya memperoleh nilai seratus dalam tes tanpa belajar, mencontek, atau berbuat curang? apa yang harus aku lakukan?" kemudian Kakek Namiya menjawab "minta pada gurumu untuk membuatkan soal tes tentang dirimu sendiri. Dijamin semua jawabanmu akan benar". jawaban kakek Namiya terus diingat oleh si pengirim surat yang saat itu masih berusia anak SD hingga saat ia dewasa barulah ia paham nasihat sang kakek dan bahkan dapat memengaruhi dan mengubah hidup anak tersebut di masa depan
Nah, uraian di atas adalah beberapa pelajaran yang dapat aku ambil setelah membaca buku ini, mungkin kamu akan melihat hal berbeda jika kamu membacanya
Sejauh ini rating untuk buku ini adalah 8/10 karena alurnya yang maju mundur, dan keterkaitan antar tokoh yang membuat aku banyak menemukan "aha moment" membuat proses membaca buku ini menjadi seru dan sangat aku nikmati.
Oh iya, bagian yang paling menarik untukku adalah saat 3 pemuda itu mendapatkan surat balasan dari seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah kakek Namiya. Isi surat itu yang akan membuat hidup mereka tak akan pernah sama lagi... Penasaran? silahkan beli dan baca bukunya ya :)
6 notes
·
View notes
Text
[RESENSI BUKU] NYALA SEMESTA
Penulis: Farah Qoonita (Teh Qoonita)
Penerbit: Kanan Publishing
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 287
Jenis Buku: Action Thriller Novel
Pada kesempatan ini, saya ingin menyajikan sebuah resensi terhadap buku kedua Teh Qoonita yakni “Nyala Semesta”. Buku ini berisi cerita fakta fiksi tentang perjuangan sebuah kelaurga Muslim di Gaza, Palestina.
Cerita dalam dalam novel ini termasuk fakta fiksi, sebab sebagian besar cerita dalam novel ini berlandaskan kejadian-kejadian nyata yang kemudian Teh Qoonita ramu menjadi cerita fiktif. Novel ini tidak lahir untuk dijadikan referensi ilmiah, namun sebagai gambaran mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat Palestina (khususnya Gaza) dalam melawan penjajah Zionis.
Tujuan sang pengarang merilis buku ini sangat mulia, yakni untuk menyebarkan kesadaran kepada masyarakat mengenai penjajahan Palestina hari ini. Menurut saya, tujuan tersebut sudah tercapai dengan baik. Buktinya saya sangat mudah merasakan atmosfer Gaza sebagai penjara raksasa saat membaca novel ini.
Tak berhenti di situ, Teh Qoonita juga sangat pandai memainkan tokoh-tokoh kisah ini dengan karakternya masing-masing. Tiap kali saya baca buku ini, imajinasi mudah terangsang. Seketika saya merasa berhadapan langsung dengan sepasang suami istri di kota Gaza yang dianugerahi 4 anak. Seketika saya bertemu dengan:
Khalid yang berusaha melindungi keluarganya meskipun beliau adalah buronan tentara Israel
Hanah yang harus merelakan anak-anaknya berjihad dengan caranya masing-masing meski itu menyakitkan
Mushab yang dihadapkan dengan tantangan baru saat kuliah di Turki
Yusuf dan Hasan yang pekerjaan sehari-harinya harus turun langsung ke medan pertempuran
Maryam, anak kecil yang sudah merasakan atmosfer kota yang sudah tak layak dihuni
Akhir kata, saya merekomendasikan buku ini bagi kalian yang ingin memahami perjuangan sehari-hari warga Palenstina menghadapi penjajah licik dari Israel. Gaya bahasa yang digunakan oleh sang penulis cukup mudah dimengerti oleh orang muda, maka dari itu saya rasa buku ini aman diaca oleh anak berumur 10 tahun sampai ke atas.
Selamat membaca, dan siap-siap terangsang oleh medan pertempuran yang berkobar!
#palestine#gaza#israel#nyala semesta#farah qoonita#novel#action thriller#pertempuran#karya sastra#resensibuku
6 notes
·
View notes
Text
3 notes
·
View notes
Text
Resensi Buku Jalan Raya Pos Jalan Daendels (Pramedya Ananta Toer)
Lama sekali tak berjumpa denganmu, Pram.
Cukup menyenangkan, bisa kembali membaca karyamu yang luar biasa ini.
Salahkan aku, kenapa baru baca. Tapi, mungkin ini juga jadi waktu yang tepat.
Judulnya saja Jalan Raya Pos Daendels. Sepanjang membaca buku ini, aku lupa jika Pram adalah orang yang sama, yang menulis buku tetralogi buru.
Aku merasa seperti sedang dibawa tour sepanjang Anyer - Panarukan. Dengan segala macam gejolak emosi.
Dibuat sumringah karena penuh dengan cerita singkat sejarah tiap daerah. Dibuat sakit, ngilu, hingga marah karena turut merasakan ketidakadilan.
Tidak ada tokoh utama selain Deandels dan rakyat kecil, yang bahkan sampai hilang nyawa pun tak ikut terhitung, bahkan tak pernah tercatat sebagai pahlawan.
Memang benar kata pepatah, jas merah, jangan lupakan sejarah. Membaca buku ini serasa kembali diingatkan untuk tidak jumawa bagi kita yang kini hidup di era paska kemerdekaan.
Apalagi di tengah gempuran, apapun terasa cepat dan mudah. Semua serba bisa digapai, seakan tidak ada lagi kerbatasan.
Kembali diingatkan, bahwa segala yang mudah hari ini adalah wujud perjuangan hari yang lampau.
Kembali diingatkan, bahwa segala yang tak mungkin di masa lampau, sudah sempat bisa terwujud hari ini.
Kembali diingatkan, bahwa ketidakadilan, ketimpangan sosial, hingga korupsi sekalipun bahkan sudah ada sejak lampau.
Gaya penulisan Pram cukup lain di buku ini, sempat menyinggung Multatuli, Raden Fatah, hingga Soekarno, bahkan menyisipkan kisah beberapa Roman, yang memaksa diri untuk mencari bukunya.
Tapi, rasanya perih dan geram jika tidak mengatakan ini. Sepanjang buku, tak pernah disebutkan peran wanita selain, mungkin dibunuh, mungkin dipersunting, atau sekadar dijadikan objek belaka.
Miris bukan?
Jalan yang sempat kita lalui, terbuat dari tumpahan darah saudara kita sendiri. Semoga kita tau diri, bagaimana cara menghargai apa yang sudah diperjuangkan.
Membaca buku ini, bertepatan dengan munculnya berita wacana jika jalan daendles akan dihapus, digantikan jalan tol. Masih kita tunggu, dengan segala pro dan kontra nya.
Ini wajah yang sempat terlintas di pikiran, selesai membaca buku luar biasa ini.
0 notes
Text
Jangan Membuat Masalah Kecil Menjadi Masalah Besar
9. Biarkan Orang Lain Menikmati Rasa Bangganya
Bila seseorang menceritakan sesuatu kepada Anda atau memberitahukan keberhasilannya, coba amati dorongan Anda untuk juga mengatakan sesuatu mengenai diri Anda
0 notes
Text
Semakin Hari Semakin Sadar Bahwa Kehidupan Kaya atau Miskin adalah Tentang Mentalitas..
--------------------------------
Mental kecil hanya akan berani bermain angka kecil dan mimpi yang kecil.
Mental kecil bahkan terlalu takut sekedar untuk membayangkan angka dan impian yang besar.
Salah satu cara untuk melihat seberapa kecil besar mental kita adalah saat dihadapkan dengan masalah.
Sekarang coba bayangkan diri kita saat harus menghadapi cobaan atau masalah yang pelik, seolah hidup menjadi gelap gulita.
"Ketika kita merasa lebih kecil dari masalah tersebut, otomatis masalah tersebut akan menjadi besar."
Padahal lama atau cepatnya penyelesaian masalah tidak berdasarkan besar kecilnya masalah.
Yang menentukan adalah bagaimana kita melihat masalah dan bagaimana kita menempatkan diri terhadap masalah tersebut.
Saatnya Bangun Keyakinan dan Kapasitas Diri
Orang dengan mentalitas kaya meyakini bahwa..
"Allah tidak mungkin mendatangkan sesuatu yang kita tidak mampu memikulnya, dan harus meyakini bahwa kita masih lebih besar dari masalah yang dihadapi."
Itulah yang disebut kapasitas diri. Dan kunci untuk memperbesar kapasitas diri dimulai dari memperbesar wadah.
Semakin besar kapasitas, semakin besar energi untuk menyelesaikan suatu masalah. Setiap langkah akan dilakukan dengan berani dan enjoy.
Kesimpulannya, untuk bisa menyelesaikan berbagai masalah, kuatkan dulu mentalnya.. perkokoh dulu kapasitas sampai kita berada pada keyakinan bahwa kita jauh lebih besar dari tantangan apapun.
Dan sebaik-baik keyakinan adalah bersumber dari janji Allah Swt..
Semoga bermanfaat :)
.
Cuplikan Buku "9 Pertanyaan Fundamental: Membangun Kekayaan Tanpa Riba"
61 notes
·
View notes
Text
Perempuan yang Dikuliti Buku
Resensi Buku
Judul : Penjara Perempuan
Pengarang : Arif Saifudin Yudistira
“Akan tetapi yang terjadi di negeri ini nasib para ibu tak seindah kata-kata puitis kita, tak sehebat anugerah nestapa yang berkalung di lehernya. Kisah tentang ibu kini jadi nestapa. Ibu adalah sosok yang merana, menangis, dan menanggung derita.”
~Arif Saifudin Yudistira.
Sebagai perempuan, saya merasa ditelanjangi oleh buku yang berjudul “Penjara Perempuan”. Buku ini ditulis oleh seorang kepala sekolah sekaligus penulis beberapa buku, Arif Saifudin Yudistira. Beliau saya kenal baik semasa kuliah. Kami pernah mendirikan komunitas penulis pada saat itu. Komunitas Tanda Tanya namanya, sempat pula kami menerbitkan beberapa buletin untuk mewadahi tulisan para penulis pemula, termasuk kami.
Tulisan-tulisannya selalu ciamik sejak dulu. Daya kritik terhadap bidang apapun sangat apik. Pembahasannya selalu menukik tajam. Maka tak heran, ketika separuh buku ini saya habiskan kemudian saya berkata, saya merasa seperti dikuliti habis tanpa celah.
Penjara Perempuan ini menghadirkan polemik-polemik persoalan perempuan. Mulai dari perempuan sebagai pemimpin, ibu rumah tangga, ibu pekerja, perpolitikan, istilah perawan, soal sastra, iklan, tubuh perempuan, perempuan sebagai terdakwa, PSK, hingga menyoal ramadan.
Membaca buku ini seperti membaca tubuh perempuan. Penulis menguliti perempuan dari sisi mana pun. Tidak ada celah bagi saya untuk mengkritik. Justru ucapan terima kasih kepada penulis ini, sebab tulisannya begitu mewakili kumpulan suka dan derita perempuan.
Penyajian kalimat begitu sederhana, namun mengena. Nukilan-nukilan yang digunakan sangat mengerucut, bahkan syair sebuah lagu beliau jadikan nukilan. Sehingga membuat pembahasan jadi menarik dan estetis.
Rupanya, penyajian kata di dalamnya masih belum tuntas disunting. Hal yang saya gembirakan adalah apabila buku ini dibaca oleh siswa sekolah menengah yang asyik belajar materi menyunting, maka akan mempermudah mereka untuk menemukan kesalahan ejaan. Demikian.
~Istiana Shalihati
#resensi#resensibuku#esai#kumpulanesai#penjaraperempuan#perempuan#esaiperempuan#harikartini#sastra#puisi#novel#cerpen#resensibukusingkat
2 notes
·
View notes
Text
Harry Potter and The Cursed Child
Judul buku : Harry Potter and The Cursed Child
Penulis : J.K Rowling, John Tiffany & Jack Thorne
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 384
Tahun terbit : 2018
Menjadi Harry Potter memang sulit dan sekarang pun tidak lebih mudah ketika ia menjadi pegawai Kementerian Sihir yang kelelahan, suami, dan ayah tiga anak usia sekolah.
Sementara Harry berjuang menghadapi masa lalu yang mengikutinya, putra bungsunya, Albus, harus berjuang menghadapi beban warisan keluarga yang tak pernah ia inginkan. Ketika masa lalu dan masa sekarang melebur, ayah dan anak pun mengetahui fakta yang tidak menyenangkan: terkadang kegelapan datang dari tempat-tempat yang tak terduga
***
Sinopsis
Buku kedelapan dari serial Harry Potter ini menceritakan kehidupan Harry dewasa dengan berbagai macam persoalan termasuk urusan pekerjaan, keluarga, serta kegelapan masa lalu. Cerita dimulai ketika Albus Severus Potter menempuh tahun pertamanya di Hogwart. Dengan menyandang nama Potter dibelakang namanya, Albus menjadi salah seorang yang paling dikenal. Namun, hal tersebut justru membuat Albus kecil tertekan, sebab semua orang mengira dirinya adalah kloning ayahnya. Situasi kian memburuk saat topi penentuan menyatakan bahwa Albus akan masuk ke kamar Slytherin. Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu murid disana,
“ Wah! Seorang Potter? Di Slytherine.” – hlm 21
Hari-hari Albus di Hogwart nampaknya tidak pernah menarik. Bahkan saat ia pulang di hari libur pun tak pernah baik. Hubungan ayah dan anak itu semakin merenggang saat Harry Potter tanpa sengaja mengatakan sesuatu yang cukup untuk meluruhkan hati kecil Albus.
“Yah, Kadang kala aku berharap kau bukan anakku.” Hening. Albus mengangguk. Terdiam Sebentar. Harry menyadari apa yang telah dikatakannya. – hlm 45
Selain masalah keluarga, Harry Potter juga mengalami beberapa masalah pekerjaan. Sebagai pegawai Kementerian sihir bersama Harmonie Granger sebagai Menteri sihir, keduanya bertanggungjawab atas keamanan seluruh penyihir, termasuk memberantas para pemilik sihir hitam serta benda-benda terlarang seperti alat pembalik waktu yang dapat membahayakan apabila berada ditangan yang salah. Selain itu, bayangan masa lalu Harry potter juga masih terus mengikutinya. Meski Harry dikenal sebagai seorang pahlawan karena berhasil melenyapkan Voldemort. Namun, masih ada beberapa pihak yang tidak bisa menerimanya. Salah satunya adalah ayah Cedric Diggory, Amos Diggory yang tiba-tiba datang menemuinya dan meminta pertanggungjawaban Harry atas kematian putranya itu. Entah bagaimana berita mengenai pembalik waktu tersebut telah meluas dan Amos ingin Harry menggunakannnya untuk kembali ke masa lalu dan menyelamatkan Cedric. Lagi, Harry Potter juga kembali merasakan nyeri pada luka didahinya, pertanda bahwa kegelapan bisa saja kembali muncul.
Harry terbangun tiba-tiba. Menghela napas dalam-dalam di tengah malam. Dia menunggu sebentar. Menenangkan diri. Kemudian dia merasakan rasa sakit yang amat sangat, di keningnya. Di bekas lukanya. Disekelilingnya Sihir Hitam Bergerak. – hlm 51
Singkat cerita, permasalahan Harry dan Amos tersebut telah diketahui oleh Albus. Albus, bersama sahabat dekatnya, Scorpius Malfoy, anak Draco Malfoy beserta Delphi, keponakan Amos Diggory, mencoba mencuri pembalik waktu untuk menyelamatkan Cedric Diggory atas kemalangannya dimasa lalu.
Dari sini petualangan yang sesungguhnya baru dimulai. Adegan-adegan inti baru akan disuguhkan. Untuk mengetahui bagaimana petualangan Albus, Scorpius, dan Delphi dimasa lalu, dan bagimana kelanjutan ceritanya, teman-teman bisa baca dibukunya.
Tentang Penulis
Masih sama, hak cipta kisah Harry Potter ini di pegang oleh J.K Rowling. Hanya saja, buku kedelapan ini dirilis sebagai “edisi khusus latihan” bersama pementasan perdana di West End London pada musim panas 2016 yang disutradarai Jack Thorne dan penulis naskah John Tiffany. Oleh karena itu, buku ini berisi seperti adegan atau sin-sin didalam sebuah drama. Tidak banyak narasi latar yang disuguhkan didalamnya, cukup isi percakapan dan penjelsan situasinya saja. Jika anda adalah penggemar setia Harry Potter maka tanpa ada narasi latar pun anda pasti sudah mengetahui gambarannya didalam otak anda.
Cover
Pada dasarnya, cover buku serial Harry Potter yang sebelum-sebelumnya memiliki warna artistic yang menyerupai. Namun, khusus untuk buku kedelapan ini sampul bukunya bisa dikatakan agak dan bahkan berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Mungkin karena cerita dalam buku ini bisa dikatakan sebagai episode tambahan atau episode bonus. But overall, illustrasi dalam sampul buku ini cukup mewakili aura dari judul buku , lengkap dengan penulisan “Harry Potter” yang dihightlight seperti biasanya.
Genre
Sama seperti serial sebelum-sebelumnya, genre buku ini adalah fiksi fantasy. Sebab menceritakan dunia yang berbeda, yakni dunia sihir. Dunia dalam buku ini digambarkan memiliki alat-alat yang diluar nalar seperti pembalik waktu. Serta kemampuan sihir yang jelas tidak mungkin dimiliki manusia.
Plot
Masa kini, masa lalu, masa kini lagi, masa lalu lagi, begitu seterusnya. Ya, alur dari buku ini adalah campuran. Inti cerita buku ini adalah mengenai pembalik waktu. Jadi, sudah jelas bahwa alur dalam ceritanya adalah maju mundur.
POV
Dalam hal sudut pandang, seperti yang telah disebutkan bahwa buku ini layaknya naskah skrip drama, maka sudut pandangnya adalah orang ketiga. Seolah-olah penulis adalah penata panggung dan scene dalam cerita tersebut.
Character
Karakter-karakter dalam buku ini seperti Harry Potter, Ron Weasley, Harmonie Granger, Ginny Weasley, dan Draco Malfoy nampaknya tidak jauh berbeda bahkan sama seperti buku-buku sebelumnya hanya saja mereka menjadi agak lebih dewasa, tentu saja. Kecuali hubungan Draco Malfoy yang menjadi baik dengan Harry Potter karena anak mereka terjebak dalam lingkaran persahabatan serta berbagi insiden yang sama. Yang menjadi sorotan disini adalah kemunculan tokoh-tokoh baru yang belum pernah muncul sebelumnya. Seperti Albus Severus Potter dan Scorpius Malfoy. Keduanya adalah sahabat akrab sekaligus tokoh penggerak dalam cerita ini. Berikut ini adalah bukti yang saling bertolak belakang diantara mereka
Albus
“Kami siap menghadapi bahaya.”
Scorpius
“Benarkah kita siap?” – hlm 74
Meskipun begitu, Scorpius tetap akan mengikuti apapun keputusan Albus meski dengan enggan. Yang tentunya akan berujung pada masalah besar. Selain itu, tokoh lain yang tak kalah eksis dalam buku ini adalah Delphi Diggory. Wanita ini juga ikut Albus dan Scorpius menjelajah ke masa lalu untuk menyelamatkan sepupunya, Cedric Diggory. Sisanya, adalah tokoh lama dalam buku serial Harry Potter.
Gaya bahasa
Penggunaan bahasa dalam buku ini cukup mudah dimengerti. Selayaknya buku terjemahan, suasana pemaparan cerita agaknya terasa berbeda. Namun, terlepas dari hal tersebut, buku ini sangat nyaman untuk dibaca.
Feeling
Perasaan yang disalurkan dalam buku ini adalah perasaan-perasaan seperti kebencian, ambisi, dan keinginan untuk diakui yang secara jelas digambarkan dalam tokoh Albus. Serta suasana dunia sihir yang agaknya terasa mencekam seolah terbayang-bayang bahaya yang entah datang dari mana dan kapan saja. Selain itu, perasaan seperti perasaan keakraban persahabatan serta kehangatan keluarga juga tidak hilang begitu saja didalamnya.
Ending
Ending dalam cerita ini bisa dikatakan memuaskan. Yah, aku yakin itu. Siapapun yang membaca buku ini hingga tamat akan merasa lega tanpa ada keganjilan. Oleh karena itu, aku yakin kalian tidak akan menyesal membaca buku ini. Selamat membaca. See you.
3 notes
·
View notes
Photo
Sebuah resensi buku dari buku “Inilah Resensi, Tangkas Menilik dan Mengupas Buku” karya Muhidin M. Dahlan, oleh Andy Riyan. Judul Inilah Resensi, Tangkas Menilik dan Mengupas Buku Penulis Muhidin M. Dahlan Penerbit I:BOEKOE Tahun terbit 2020 Tebal 256 halaman Ukuran 13,5 x 20 Para penggemar buku fiksi berbahasa Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan novel berjudul “Tuhan Ijinkanlah Aku Jadi Pelacur” yang ditulis oleh Muhidin M. Dahlan. Sedangkan buku “Inilah Resensi” merupakan buku nonfiksi terbarunya yang terbit pada Februari 2020. Penulis, yang oleh teman-temannya kerap disapa dengan Gusmuh, pada tahun 2016 juga telah menerbitkan buku nonfiksi lain berjudul “Inilah Esai”. Gusmuh atau Muhidin M. Dahlan juga telah menulis ratusan resensi di banyak koran dan majalah nasional penting, antara lain Tempo, Koran Tempo, Kompas, Republika, Media Indonesia dan Jawa Pos. Dengan demikian, setelah malang melintang di berbagai media massa, kenyang dengan asam dan garam dunia resensi buku, tidak diragukan lagi jika Gusmuh merupakan seorang yogi resensi buku. Dan bagi para pembaca yang sedang ingin belajar tentang seluk beluk dunia resensi buku, memilih buku “Inilah Resensi” yang mutunya terjamin adalah pilihan yang tepat. Buku ini, sebagaimana disinggung oleh penulisnya dalam pendahuluan, merupakan serangkaian laku penulis dalam menapaki jalan meresensi buku selama dua dekade lebih dan draft awal dari buku ini telah dijadikan kurikulum Kelas Resensi di Yayasan Indonesia Buku yang didirikannya. Buku ini, masih menurut penulisnya, bukan sekedar panduan bagaimana struktur sebuah resensi dibangun, melainkan juga pengenalan secara mendalam dunia resensi dengan melakukan lawatan sejarah yang jauh. Melalui lawatan-lawatan sejarah itu, pada bagian I, pembaca diajak menelusuri tokoh-tokoh terkemuka yang telah menjadikan kegiatan membaca tidak hanya sekadar mengisi waktu luang dan menyerap informasi, melainkan mereka juga membaca untuk memasuki ranah kerja intelektual. Kegiatan membaca yang intim seperti yang.... Tulisan selengkapnya bisa dibaca di blog saya jejakandi.wordpress.com #resensi #review #membaca #menulis #resensibuku #reviewbuku https://www.instagram.com/p/CQkvhuaJ3hA/?utm_medium=tumblr
1 note
·
View note