#selamat tinggal
Explore tagged Tumblr posts
diaryputri · 9 months ago
Text
Hujan
Saat ini hujan mengguyur kepalaku, hatiku juga basah kuyup. Aku tak bisa menghadapi hujan ini sendirian, aku masih sangat muda dan sedikit takut. hujan ini akan segera berakhir, meskipun aku tahu segalanya, aku akan tetap mencarimu. Aku benar-benar tak ingin menggigil kedinginan sendirian suatu hari nanti. Air hujan ini sangat dingin, dan menjadi air mata hangat, ini adl hujan yang akan berlalu dengan cepat. aku sangat senang bertemu denganmu, aku tidak akan kehilangan banyak kenangan ditengah hujan. Pada saat hujan berhenti turun, kita akan bersama-sama tersenyum lagi. Ini adl hujan yang akan berlalu dengan cepat, meski aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk membuka payung dan menangis sejenak, tidak apa-apa, karena setelah hujan kita akan bersama-sama tersenyum kembali.
2 notes · View notes
rochimaridha · 11 months ago
Text
Dari segala moment perpisahan yang telah aku lalui. Hari ini dengan rasa damai aku bersyukur telah dijauhkan dari orang-orang yang teryata tidak cukup baik untuk diberikan kesempatan membersamaiku di hari ini. Dengan ketiadaan mereka dalam hidupku, aku bisa lebih jelas melihat sosok mereka dari jauh.
Kadang kehidupan menghadirkan luka dan airmata, bukan karna hukuman dari Tuhan, tetapi karna perlindungan Tuhan dari hal yang lebih buruk yang bisa saja terjadi dimasa depan.
6 notes · View notes
hellomarss · 1 year ago
Text
Hi, Aku pamit dan undur diri dari kisah kita ya.Temukan bahagiamu dijalan mu. dan Aku akan menemukan bahagiaku dijalan ku. Ini memang sulit, tapi kita pasti bisa :) Terimaksih dan selamat tinggal :)
6 notes · View notes
bulanindrayunii · 7 months ago
Text
Satu Tahun
Aku lelah,
Aku pasrah,
Dan aku menyerah..
Tidak lagi aku bertahan,
Karena disana sudah tidak lagi ada harapan..
Sudah kubuang semua asa,
Seiring dengan matinya sang rasa..
Selamat menikmati dunia barumu dengan dia,
Setelah ini aku tidak lagi tersedia! >,^
Tidak lagi aku menanti ratusan menit pesan yang tak terbalas.
Karena kini aku telah ikhlas.
1 note · View note
scazhr · 1 year ago
Text
Maka sekarang, aku memilih melakukannya ;
—Melepaskanmu dari genggam erat yang bahkan tak lagi kau rasa.
0 notes
alledingen · 1 year ago
Text
Jangan Lupa Ucapkan Selamat Tinggal
Aku: Kalau dia pergi, kamu gapapa?
Diriku: Kenapa?
Aku: Ya gapapa, kan kamu sayang banget sama dia.
Diriku: Iya, kenapa harus pergi? Apa alasannya?
Aku: Emang pergi harus punya alasan?
Diriku: Iya. Setiap pergi akan selalu memiliki alasan. Hanya saja, ada alasan yang bisa dijelaskan tetapi ada juga alasan yang tak perlu dijelaskan.
Aku: Berarti, mereka yang tiba-tiba hilang tanpa meninggalkan sepatah kata apapun, itu sebenarnya punya alasan, hanya saja mereka milih untuk tidak menjelaskan?
Diriku: Ya, mereka hanya merasa bahwa kamu tidak perlu mengetahui alasannya.
Aku: Oke. Yaudah balik lagi. Kamu gapapa kalo dia pergi?
Diriku: Kenapa harus tidak baik-baik saja? Toh bukannya semua orang pasti selesai? Entah dengan cara apapun. Sebaik, semanis, seindah apapun pergi adalah hal paling pahit yang pernah aku rasakan. Pergi adalah luka paling basah yang pernah coba aku sembuhin.
Aku: Jadi, secara tidak langsung kamu mengatakan bahwa kamu akan terluka, benar?
Diriku: Tentu. Hanya saja, hidup akan terus berjalan. Waktu akan terus membawamu melangkah bahkan tanpa kau sadari. Meskipun kamu masih berpijak ditempat yang sama, namun waktu tidak pernah berhenti untukmu dan rasa sakitmu. Biarkan dia pergi, biarkan dia bahagia. Dan kamu harus tetap melanjutkan perjalananmu. Kalau dia tidak kembali, jangan lupa untuk mengucapkan selamat tinggal. Kamu juga berhak untuk menyambut bahagiamu.
By Fritsa
0 notes
cilorpedas · 1 year ago
Text
Tumblr media
12 notes · View notes
staf · 1 year ago
Text
Post+ akan dihapus pada Januari 2024
Awalnya kami memperkenalkan Post+ untuk mengangkat dan mendukung banyak sekali kreator yang luar biasa di Tumblr. Hal ini dimaksudkan sebagai cara bagi para kreator tersebut untuk menawarkan konten kepada para pengikutnya dalam format langganan berbayar.
Sayangnya, hal ini tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Kami telah mendengar umpan balik Anda serta memantau penggunaan, dan setelah mempertimbangkan banyak hal, kami memutuskan untuk menghapus Post+ dari Tumblr.
Berikut jadwalnya:
Mulai tanggal 1 Desember 2023, Anda tidak dapat lagi mengaktifkan Post+ di blog Anda.
Konten Post+ yang sudah ada akan tetap dapat diakses hingga akhir tahun ini.
Pada awal tahun 2024, kami akan menghapus kemampuan untuk membuat konten Post+ baru, dan konten Post+ yang sudah ada akan ditandai sebagai pribadi. Sejak saat itu, tergantung pada masing-masing kreator untuk menentukan apakah mereka ingin membuat postingan tersebut menjadi publik atau tidak.
Anda dapat membaca lebih lanjut tentang perubahan ini di sini.
Dan, meskipun Post+ akan hilang, fitur Pemberian Tip akan tetap ada. Anda dapat mengaktifkannya pada Pengaturan Blog di web (Pengaturan Akun pada seluler). Setelah blog mengaktifkan Pemberian Tip, semua postingan asli dapat menerima Tip, uang akan diberikan langsung kepada pembuatnya.
6 notes · View notes
lahirbaru · 7 months ago
Text
Selamat Tinggal Kegelapan, Aku Bebas Sekarang! (Komitmen Hidup Baru)
Selamat Tinggal Kegelapan, Aku Bebas Sekarang! (Komitmen Hidup Baru) Saudara-saudaraku yang terkasih, bayangkan sebuah malam yang sangat gelap. Tidak ada cahaya bulan, tidak ada bintang di langit, hanya kegelapan yang pekat. Namun, di tengah-tengah kegelapan itu, tiba-tiba muncul cahaya terang yang membelah malam. Cahaya itu mengarahkan jalan kita, memberi kita harapan, dan menunjukkan bahwa ada…
0 notes
nalza73 · 6 months ago
Text
Terkulai dalam Pelukan Ayah Tiri
– Nama aku Suzana.. Nama manja aku Sue. Dari kecil lagi Mama dan Papa aku bercerai. Aku dijaga dengan penuh kasih sayang oleh Mama yang bergelar usahawan berjaya. Setahun lepas, ketika aku baru menginjak umur 17 tahun Mama berkahwin untuk kali keduanya dengan seorang duda tak ber anak.Nama bapa tiri aku namanya Rafie.. Aku panggil Uncle Rafie jer.. Dia ni ada iras-iras Yusuf Haslam, cuma bedanya dia ni kurus skit dan badannya tegap walaupun sudah umur 42 tahun. Sexy pokoknya pengen aku peluk badannya dan aku jilat – jilat kontolnya. Aku hairan sebab aper la Uncle Rafie ni tergila-gila nak kahwin dengan Mama aku yang lapan tahun lebih tua dari dia. Agaknya sebab Mama ni banyak duit kot.. Tu yang dia terikat dengan Mama. Hai.. Nasib dia lah tak der anak dengan Mama sebab buat pengetahuan korang semua, Mama aku sudah monopos pun. Tak der redeki lar nak menimang anak. Aku pun tak ingin dapat adik. Aku lebih senang jadi anak tungal dalam keluarga. Inilah yang memulai ada kejadian cerita ngentot terkini.
Hubungan aku dengan uncle Rafie pun bukannyer rapat sangat. Kalau aku tak nak tengok muka dia kat rumah waktu cuti minggu, aku pergilah lepak dengan kawan aku kat rumah diorang.. Tak pun aku kunci bilik dan senyapkan diri aku. Memang aku jarang bercakap dengan dia ni. Tak tahu lah sebab apa.. Mungkin aku rasa dia agak muda dari Mama. Uncle Rafie ni memang hensem.. Macho, orang kata makin sudah injak umur 40-an.. Makin tu diorang hebat. Entah lah.. Pada aku tak pun. Makin sudah 40 tu, makin tua lah..
Nak dipendekkan ceritanya.. Suatu hari, Mama terpaksa pergi ke Switdeland sebab ada urusan kat sana yang melibatkan cawangan syarikat Mama kat sana. Aku memang tak penah ditinggalkan Mama lagipun waktu tu aku masih menghadapi SPM kertas terakhir. Aku bukannyer apa.. Tak der orang nak temankan.. Lagipun rumah aku mana ada pembantu rumah. Takkan aku kena tinggal dengan Uncle Rafie kot. Ish! Nak muntah aku bila mengenangkan laki tu.. Last Mama pujuk aku.. Tiga empat hari lagi dia balik lah.. Bukannyer lama pun. Akhirnyer aku termakan pujuk Mama. Pagi tu Mama berangkat ke Switdeland dengan ditemani Unce Rafie ke airport. Aku pula cepat2 pegi ke perpustakaan negeri nak study sebelum last paper SPM petang nanti.
Bila sudah habis exam tu, aku pun lepak kejap kat shopping complex dengan member aku. sudah nak dekat senja baru aku balik. Aku tengok tak der kereta uncle Rafie.. So aku pun lega lah. Terus masuk rumah guna kunci spare dan masuk bilik aku utk mandi. Habis bersihkan badan aku, aku pun lap2 badan aku. Then, aku pun sarungkan baju tidur nipis aku warna merah jambu kegemaran aku. sudah malam kan.. Malas aku nak pakai coli. Cuma aku pakai panti warna pink jer.. Takut jadi apa-apa, naya aku nanti.
Aku tutup lampu utama bilik aku dan buka lampu meja bagi cerah skit bilik aku. Hawa dingin dari aircond bilik aku menyebabkan aku kedinginan. Aku rebahkan badan aku kat katil aku sambil menarik selimut tebal membaluti tubuh aku. Dalam samar-samar dari lampu meja, aku mula menguap dan mataku antara pejam dan tak pejam. Telingakuseakan mendengar pintu bilikku diselak. Terkejut dengan bunyi tu, aku terus bangkit mendadak. Tersembul muka Uncle Rafie di balik pintu. Dia sudah siap pakai pijama warna biru laut. Perlahan, dia hampiri aku dan duduk di tepi katil ku bersebelahan denganku yang terduduk di birai katil. Aku jadi tergamam bila dia masuk macam tu jer ke bilik aku.
“Sudana sudah makan ker?,” tanya uncle Rafie. Suara dia.. Alahai, romantik nyer tanya aku macam aku ni bini dia plak. Aku angguk. Malas nak jawab.
“Mama ada telefon uncle tadi.. Bagi tahu yang dia sudah selamat sampai kat sana,” beritahunya lagi. Aku angguk lagi.
“Erm.. Cam mana dengan last paper tadi? Susah tak?” tanya uncle rafie lagi, membuatkan aku sudah tak senang duduk. Ni sudah melampau lah tanya macam2.. Aku sudah ngantuk giler ni. Penat seharian kat luar.
“Susah tu susah lah. Kalau senang cam kacang, bukan exam nama nyer..” aku menjawab selamba.
Aku ingat dia nak marah lah aku sebab aku macam kurang ajar kat dia. Alih-alih, dia ketawa kecil. Menyampah aku tengok dia cam tu. Mengada-ada.. Nak tunjuk dia tu macho lah tu.. Jangan harap!!, bentak aku dalam hati.
“Kalau cam tu.. Keluar result nanti.. Memang boleh lulus lah ni..” katanya lagi.
“Bukan setakat lulus.. Lulus dengan cemerlang punya,”jawabku.
Tanpa aku sedar, tangan aku tersentuh tangannya yang kasar. Uncle Rafie terus menggenggam erat tanganku. Aku rasa bila tangannya genggam tangan aku yang kesejukkan tu, aku rasa selesa. Tangan dia yang suam-suam panas tu, memberi keselesaan pada aku yang memang kesejukkan. Aku cuba tarik balik tangan aku dari dipegang uncle Rafie. Tapi, aku tak berdaya melawan kudratnya yang lebih kuat.
“Tangan Sudana sejuk.. Selesa tak bila uncle pegang?” tanya uncle Rafie.
Aku geleng kepala, pada hal aku mmang selesa dengan genggaman tangan dia tu. Tapi, uncle Rafie masih boleh senyum lagi. Walau pun dia memang hensem dan gentleman.. Tapi aku rasa menyampah sangat tengok muda dia. Mungkin sebab aku cemburu bila uncle Rafie jadi milik Mama yang memang tak sepadan dengan dia yang jauh lebih muda.
“Uncle.. Lepas kan tangan Sue..” rayuku bila makin kuat genggaman tanganku hinggakan dari rasa selesa, aku rasa sakit sebab genggaman dia terlalu kuat bagi diriku yang hanya gadis yang lemah. Perlahan, dia melonggarkan genggaman tangan ku tapi masih memegang tanganku, tak ingin dilepaskan. Aku sendiri tak tahu apa yang bermain di fikiran uncle Rafie sekarang ni.
Uncle Rafie mula menginjak ke arahku. Dari tepi katil, dia kini duduk berhadapan dengan ku. Dari cahaya lampu meja, aku tengok dia sedang mengamati aku. Hairan nyer.. Aku tak halang pun dia dari berada bersama aku di atas katil. Dalam aku menolak, aku merelakan perbuatannya itu.
Uncle Rafie mendekatkan bibirnya ke telingaku dan aku dapat rasa dadanya yang bidang itu tersentuh buah dadaku yang tak memakai coli.
“Uncle tahu Sudana perlukan uncle malam ni..” bisiknya dengan nada seksi. Baru lah aku faham maksud dia kini.
“Eh! Mana ada.. Sue tak takut pun.. Dan tak perlukan uncle sampai bila-bila..” aku menjawab sombong.
Uncle Rafie tenang dengan jawapan aku yang kasar itu. Aku hairan dengan perangai dia yang begitu tenang menghadapi telatah ku yang nakal.
Tiba-tiba, dia memegang pehaku. Baju tidur nipis aku sudah terselak ke pangkal peha waktu dia datang tadi. Aku tersentak bila dia mengusap lembut pehaku. Aku mengetap bibirku menahan godaannya. Mata aku dan mata dia bertentangan sambil tangannya menjalar ke celahan pehaku yang putih gebu itu. Kaki ku tergerak ke atas akibat usapan yang merangsang aku. Tak pernah aku mengalami keadaan begini. Memang aku agak jahil dalam bab ni walaupun aku sudah menginjak remaja.
Melihat aku yang tak menolak sentuhannya, tangan ku yang digenggamnya dilepaskan lalu badannya cuba rapat pada badanku. Muka kami agak rapat bertentangan. Dadanya bersentuhan sekali lagi dengan dadaku. Aku rasa ada sesuatu sedang menusuk ke perutku. Aku pegang benda panjang itu dan wajah uncle Rafie serta merta berubah. Dia tundukkan kepalanya bila aku usap benda tu. Dia kelihatan menahan kesedapan yang amat sangat.
“Ooohh!!” dia berbisik kesedapan.
Rupanya, aku telah memegang batangnya yang telah lama menegang sejak dia bersentuhan dengan dadaku. Cepat-cepat aku lepaskan, dan wajahnya mendongak semula menatap wajahku yang betul-betul dekat dengan muka dia. Aku yang bersandar di birai katil tertolak ke belakang akibat ditindih badannya yang besar. Pinggangku yang ramping dipegang kemas oleh tangannya lalu dia mengucup bibirku.
Aku betul-betul terkejut dengan tindakkannya itu. Seumur hidup aku inilah pertama kali dicium oleh lelaki. Tanpa aku sedari, aku menendang perutya. Dia tertolak ke belakang, dan kesempatan inilah yang aku gunakan untuk melarikan diri. Aku tak sanggup menyerahkan tubuhku kepada lelaki yang bukan milikku. Lagipun, bukan kah aku memang membenci dia?
Pintu yang terbuka memudahkan aku melarikan diri dari cengkaman bapa tiriku. Entah bilik mana yang kumasuk pun, aku sudah tak ingat. Uncle Rafie mengejar ku ke bilik yang aku masuk. Pintu bilik sudah ku kunci. Air mata bergenang di kelopak mataku. Aku ketakutan bila pintu bilik diketuk berkali-kali. Aku mendiamkan diri di atas katil. Tiba-tiba, pintu itu terbuka. Uncle Rafie memeluk tubuhnya sambil merenungku yang ketakutan. Aku bangkit semula bila dia cuba mendekati aku. Macam mana aku nak lepaskan diri dari dia?
“Kalau Sue nak lari pun.. Takkan lari ke bilik uncle dan Mama?” soalnya sambil tersenyum. Aku baru perasan yang bilik ini adalah bilik Mama dan uncle.
“Please uncle.. Jangan buat Sue macam ni..” aku mula menangis.
Dia mula bergerak ke arah ku, sedang aku cuba menjauhkan diri darinya. Bila dia semakin jauh dari pintu bilik cepat2 aku cuba keluar dari bilik itu. Tapi, kali ni tubuhku cepat disambar oleh ayah tiriku. Aku meronta-ronta minta dilepaskan. Pelukkan nya erat, agar ku tak terlepas seperti tadi. Dengan mudah dia mengendong badanku. Aku semakin liar cuba untuk melepaskan diri. Baju tidur ku terkoyak tanpa ku sedari. payudara kiriku terkeluar dari baju tidurku yang nipis, sedangkan tangan kasar ayah tiriku tersentuh putingku yang tiba-tiba menjadi kejang.
Badanku dihumban ke atas katil Mama dan uncle Rafie. Aku cuba menutup payudara kiriku yang jelas memuncak, teransang dengan sentuhan ayah tiriku itu. Uncle Rafie membuka baju pijamanya. Di hadapan ku kini, tubuh sasa seorang lelaki yang bernama Rafie.
Dia cuba menindih tubuhku yang dua kali ganda kecil darinya. Aku meronta-ronta bila baju tidurku direntap rakus.
“Uncle.. Jangan..” rayuku, namun tidak diendahkannya.
Tubuhku digomol semahu-mahunya. Terasa satu benda panjang menyucuk di celah pehaku yang kebasahan. Aku sudah tak sanggup menghadapi sitiasi itu lagi. Katil tempat tidur Mama ku dan ayah tiriku kini menjadi medan peperangan kami. Bibirku dikucup rakus. Tangannya memegang erat tanganku yang meronta-ronta minta dilepaskan.
Lidahnya cuba membolosi mulutku yang terbuka sedikit. Dijolok2 nya lidahnya dengan melagakan lidahku membuatkan aku kegelian sekejap. Permainan lidah uncle Rafie membuatkan aku semakin layu dalam pelukkannya. Penolakkanku bertukar kepada penerimaan. Aku memegang pinggangnya sambil cuba mengulum lidahnya bagi membalas serangannya terhadap lidah ku. Kami bermain-main lidah hampir lima minit. Ternyata unce Rafie hebat ketika di ranjang. Dari mulut, dia menjalarkan lidahnya ke leherku.
“Aaarhh..” aku mendesis kesedapan.
Dicium nya leherku bertalu-talu membuatkan aku kegelian dalam keenakkan sambil mendongak kepalaku bagi memudahkan dia memainkan peranannya. Leher ku seakan dijerut oleh tali bila dia mengulum kuat isi kulitku pada leher. Mungkin ini lah yang selalu orang panggil “love bite”. Aku mengerang kesedapan yang amat sangat. Kucupan hangat dari bibir nya memberi satu kepuasan yang tak terhingga. Ketika dia mula menjalarkan mulut nya ke dadaku, aku mula rebah perlahan lahan. Badanku yang tadi meronta-rota inta dilepaskan, kini aku terbaring lemah.
Aku rasa macam ada cecair yang keluar dari kemaluanku. Aku berada di celahan kaki Uncle rafie yang sedang berlutut. Dia memandang ku. Aku dapat rasakan.. Dia seorang romantik org nya. Dia menghadiahkan ciuman pada dahiku dengan penuh kasih sayang. Rambut depanku diselak ke tepi sambil mengusap lembut pipiku. Aku usap lembut dadanya yang berbulu nipis itu. Agak kebasahan dek peluh walaupun bilik Mama berhawa dingin. Dia cuba merapatkan badannya ke badanku, dan aku rasa tertindih dek kerana badannya yang sasa dan besar itu. Ciuman di jalarkan ke pangkal dadaku yang separuh terselak.
“Hemm.. Puting Sue sudah menegang..” katanya bila dia menyentuh buah dadaku yang melonjak naik bila tersentuh tapak tangan uncle Rafie.
Aku menggeliat bersama erangan berbaur nikmat itu. Tak tahan dengan erangan aku itu, uncle Rafie terus menjilat putingku hinggakan kebasahan buah dadaku. Aku memegang erat besi katil sambil kepalaku bergoyang kanan dan kiri. Eranganku bertambah bila dia cuba menggigit putingku. Rambutnya kuramas kuat sambil menekan-nekan kepalanya pada buah dadaku yang pejal dan tegang itu.
“Ooohh.. So good..!! Eeerrmmpphh.. Please uncle..” rayuku meminta agar dia meneruskan gigitannya itu. Pengalaman pertama dijilat dan digigit pada putingku menjadikan aku tak keruan dibuatnya.
“So.. Please make me feel so good Rafiee..!!” jeritku bila dia mengentel-gentel putingku dan meramas-ramas buah dadaku yang bagaikan buah betik itu.
Aku kelemasan dan lemah longlai diperlakukan begini buat pertama kalinya seumur hidup aku. Tanganku terkulai layu. Uncle Rafie pegang tanganku dan meletakkan kedua-dua tanganku ke atas bagi memudahkan dia menanggalkan baju tidurku. Aku hanya menurut saja keinginan lelaki itu.
Bila tali baju tidurku direntap sekali, maka terlerailah baju tidur ku dari tubuhku yang selama ini aku tatang bagai minyak yang penuh. Entah kemana dia melontar baju tidur aku pun, aku tak pasti. Kini aku menjadi perhatian matanya yang agak terkejut dengan rupa buah dadaku. Diramasnya perlahan-lahan, sambil membuat pusaran pada buah dadaku yang melentik ke atas. Bila dia memusarkan usapan ada buah dadaku, aku meronta-ronta kesedapan sambil meracau-racau tak sedarkan diri akibat terlalu nikmat. Aku agak, pantiku sudah tak dapat menampung kebasahan yang membanjiri celah kangkangku. Malu pun ada bila lutut uncle Rafie tersentuh pehaku yang sudah basah dek air nikmatku.
Uncle Rafie mula menjilat putingku kiriku dengan hujung lidahnya. Aku tergerak ke atas sambil mengeliat sehabis-habisan. Kepuasannya hanya aku dan dia yang mengerti. Buah dada sebelah kanan ku diramas-ramas sambil mengentel-gentel putingku. Batangnya terasa tercucuk-cucuk pada celahan pehaku.
“Uncle.. Uuuhh!! Noo.. Uncle.. Eeerrmmss.. Hhhaa..” aku memanggil-manggil nya diiringi dengan erangan yang mengasyikkan. Aku mula terasa kesemua air nikmatku seakan-akan menghambur keluar dari lubang cipapku yang berbalut panti itu. Uncle Rafie melepaskan buah dada kananku lalu merayap ke taman laranganku. Usapan lembut menyentuh cipapku kemudian dia merasa di lurah cipapu yang banjir teruk.
“Hmm.. Tat”s mean, u already climax,” bisik uncle Rafie.
Dalam sedar tak sedar akibat menghamburkan air nikmat tadi, aku bertanya.
“Climax tu apa Uncle?” tanyaku kebodohan. Uncle Rafie mencium bibirku.
“Tandanya.. Sue sudah mengalami puncak nikmat hubungan kita ni.. Bila rasa macam sudah terkeluar, bagi tahu lah kat Uncle yang Sue sudah cumming atau climax..” ajar uncle Rafie sambil meraba-raba cipapku.
Antara dengar tak dengar aku angguk jer.. Nikmat yang dberikan oleh uncle Rafie kepadaku malam ini membuatkan aku khayal sekejap. Kemudian, aku dapat rasakan pehaku dikuak perlahan-lahan oleh uncle Rafie. Sedikit demi sedikit aku terkangkang luas yang mana memberi kemudahan pada uncle Rafie untuk becelapak di tengah. Malu dengan renungan nya, aku merapatkan kembali pehaku.
“Kenapa ni..? don’t do this to me..” pujuk Uncle Rafie sambil menguak kembali pehaku seluas yang mungkin. Dirapat kepalanya ke arah celah kangkangku.
Dia menjilat-jilat cipapku yang masih berbalut panties pink. Lidahnya menjolok-jolok lurah cipapku.
“Usshh aarrgghh..” erangku sambil tanganku mulai meramas buah dadaku sendiri dan sebelah lagi mencapai kepala uncle Rafie. Dia mulai menarik seluar dalamku sambil terus mengucup ari ari kepunyaanku.
Dan bila mana terbuka saja panties maka terserlahlah cipapku yang nampak timbul tembam dengan bulu yang sedikit sekitar cipapku. Aku lihat uncle Rafie tersenyum melihat keindahan lurah cipapku yang kebasahan. Tanpa melengahkan masa, dia terus membenamkan muka nya kecelah kelangkangku dan mulai menjilat biji kelentitku.
“Argghh ishhs sisshh uuoohh..” aku mengerang lagi serentak dengan mengangkat punggungku. Terasa air ku bertambah banyak yang keluar sehingga seluruh mulut dan hidung uncle Rafie telah cukup basah.
“Hmm.. Taste really good..” katanya sambil menjilat-jilat baki lendir ku yang melekat di tepi bibirnya. Agaknya, bau airku menyegarkan uncle Rafie serta menyelerakan membuat dia tambah kuat ingin menjilat cipapku. Ini lah pertama kali seumur hidupku cipapku di jilat oleh seorang lelaki dan aku tak menyangka lelaki yang pertama medapat tubuhku ialah ayah tiriku sendiri..
Dia teruskan jilatannya sambil tangannya terus meramas tetekku yang asyik berlaga antara satu sama lain bila badanku menggigil kenikmatan setiap kali biji kelentitku di hisap dan disedut berkali-kali. Nikmat tak terhingga.. Aku puas dengan layanan istimewa uncle Rafie. Dari perasaan benci, timbul perasaan sayang kepada lelaki yang 14 tahun tua dari aku.
Akhirnya..
“Aaabbngg unncllee.. Aaarrgghh..” serentak itu aku mengepit kepalanya dengan kuat dan tangan ku menekan-nekan kepala nya kuat ke cipapku sehingga aku rasakan hidungnya terbenam dalam lubang cipapku membuat uncle Rafie agak sukar bernafas, tanganku sebelah lagi memegang tangan nya yang meramas buah dadaku dan menekan dengan kuat disitu.
Aku dapat merasakan air hangat seakan-akan melimpah keluar dari lubang cipapku. Lama aku mengepit uncle rafie sehingga aku mengangkat tinggi punggungku. Tetiba aku menjatuh punggung ku dan membuka kelangkangku semula.. Sempatlah uncle Rafie bernafas seketika namun belum sempat dia menarik nafas sekali lagi aku terkepit dan punggungku terangkat tinggi dan menjerit..
“Uuunnccllee!! Help mee!!”
Setelah beberapa saat baru aku menjatuhkan punggungku dan melepaskan kepala uncle Rafie dari sepitan pehaku. Satu keluhan berat keluar dari mulutku “hhaarrhh”. Air nikmatku mengalir lagi dari lubang cipapku. Aku klimaks kali kedua. Aku terkulai layu. Uncle Rafie memelukku unuk mententeramkan perasaan ku yang sudah keletihan. Tak sanggup rasanya untuk meneruskan perjuangan yang entah bila akan selesai. Aku mencium lehernya dan meraba-raba punggungnya yang pejal.
“I love you..” bisiknya padaku. Aku tersentuh dengan ucapan nya itu. Ku usap belakangnya lalu kubisikkan ke telinganya.
“I love you too..” tanpa kusedar aku mengaku yang aku memang menyintainya sejak mula dia sah menjadi suami Mamaku. Rambutku yang serabut diusap penuh kasih sayang.
Dalam itu uncle Rafie menindih tubuhku, kedua lututku dibengkukkan ke atas dan uncle Rafie berada ditengah-tengahnya, taman milikku ternganga menghadap uncle Rafie yang mengacu batangnya ke arah lubang cipapku.
Aku yang tiba-tiba tersedar kehendak sebenar uncle Rafie mula merayu minta jangan dimasukkan batangnya yang panjang 7 inci itu ke dalam lubang cipapku. Aku masih belum sedia menyerahkan mahkotaku kepada lelaki yang bergelar bapa tiriku. Aku takut aku benih uncle Rafie dan aku akan bercambah dalam rahimku yang subur. Kalau itu terjadi, macam mana aku nak terangkan pada Mama? Sanggupkah dia menerima yang suaminya mempunyai anak bersama anak gadisnya sendiri? Aku mula menangis merayu pada uncle Rafie. Perlahan, uncle Rafie merangkak ke atasku dan mengucup pangkal dadaku yang putih melepak.
“Oohh.. Uncle.. No.. Please..” aku menangis di hadapannya. Jelas sekali aku dalam ketakutan dengan tindakkan yang aku lakukan ini. Uncle Rafie mengesat air mata yang mengalir di pipiku. Aku tahu dia tak akan memaksaku melakukan perkara yang aku tak suka.
“Why Sue? Tadi Sue kelihatan bahagia bersama abang. Kenapa menolak permintaan uncle? Please.. Uncle perlukan Sue untuk melengkapkan saat bahagia kita ni, “pujuk uncle Rafie sambil membelai pipiku. Pujukkan uncle Rafie membuatkan aku terleka.
“Sue takut.. Uncle suami Mama.. Kalau benih uncle tersemai dalam rahim Sue.. Macam mana sue nanti?” tanyaku tersesak-esak.
Sebenarnya aku memang ingin merasai kenikmatan bila batang uncle Rafie masuk ke dalam lubangku dan kami mencapai klimaks bersama. Tapi, aku tak cukup yakin dengan tindakkan ku meniduri uncle Rafie.
“Then.. Uncle akan bertanggung jawab. Mama sue tak kan tahu perkara ini.. Abang akan carikan ikhtiar untuk sue. Uncle akan beri nama abang kepada anak kita nanti..” pujuk uncle Rafie. Aku yang termakan pujuk rayunya mengangguk dalam terpaksa. Uncle Rafie kemudiannya merangkak menuruni celah kangkangku yang terbuka luas.
Taman larangan ku ternganga menadah batang yang mengacu ke arahnya, uncle Rafie sengaja menggesel kepala batangnya yang berkilat itu ke arah celah yang terbuka supaya kepala tersebut bertambah licin akibat cecair yang melilih dari rongga ku yang keghairahan, geselan tersebut menimbulkan rasa semakin sedap buat ku. Erangan kuat terkeluar dari mulutku. Uncle Rafie tidak gelojoh untuk menghunuskan senjatanya ke dalam alat sulit ku. Aku mula hilang sabar untuk menikmati nikmat bila dia cuba melengah-lengahkan tujahan berbisa batangnya itu.
“Unncllee.. Pleasee.. Hurryy.. Let it come in my pussyy..” rayuku tanpa sedar meminta bapa tiriku sendiri segerakan menyetubuhinya.
“Come down honey.. We play our game slowly and smooth.. ” bisik uncle Rafie ditelinga ku dengan nada yang berahi.
“Hold on Sue.. Abang nak masukkan” bisik uncle Rafie sambil menggomol payudaraku.
Tanpa lengah-lengah lagi aku menggemgam alat kelakiannya dengan mengarahkan kelubukku yang telah sedia menanti, dengan perlahan uncle Rafie menekan senjatanya ke dalam. Lantas bibir ku dikulumnya serentak buah dadaku diramas diikuti menambah tekanan ke arah lubang yang sempit. Uncle Rafie ketika itu berkerut dahinya bila dia dapat merasakan kehangatan lubuk yang telah sebahagian ditembusi senjatanya walaupun sempit tetapi dapat ditembusi kerana ruang tersebut berlendir dan bengkak, uncle Rafie cuba menambah tusukan, sesuatu telah ditembusi membuatkan aku mengaduh.
“Aduh.. Sakit.. Uncle.. Please.. You hurt me..” lantas aku menolak tubuh uncle Rafie yang menindihku serta merapatkan peha agar tidak ditikam lagi.
“Please open it.. Honey.. You will not feel hurt anymore..” rengek uncle Rafie membujukku.
“Sakit uncle..” balas ku yang sudah tidak dapat menikmati keenakan dibelai lelaki sebagaimana tadi.
Pedih celah kelengkangku direjah oleh senjata bapa tiriku masih dirasainya tapi aku cuba juga membukakan kelengkangku untuk uncle Rafie menambah benamannya ke dalam lubukku walaupn kesakitan dirasai akibat rayuan dan pujukan uncle Rafie.
Kulihat uncle Rafie begitu bersemangat tapi berhati-hati menghunus senjatanya supaya aku tidak terlalu sakit. Dia melakukan aktiviti menyorong tarik perlahan cuma setakat separuh sahaja, sementara itu punggung aku diramasnya manakala kedua buah dadaku menjadi uliannya, mulut ku dikucupnya membuatkan aku bagaikan tak bernafas membiarkan diriku digomol dan dipaku oleh uncle Rafie. Uncle Rafie merasa terlalu nikmat walaupun senjatanya tidak sepenuh meneroka lubang kemaluan anak tirinya ini, nafsu membuak-buak. Aku tidak merasa nikmat sebalik menahan kepedihan celah kelangkang yang dicucuk, walaupun uncle Rafie begitu lancar mencucuk kelangkangku.
Daripada merasa sakit, aku kembali ke keadaan normal orang bersetubuh. Kenikmatan yang dirasai akibat tujahan batang uncle Rafie yang panjangnya 7 inci itu membuatkan aku hilang pedoman, hilang kewarasan ku selama ini dan juga aku lupa yang kini aku sedang bermadu kasih dengan bapa tiriku sendiri. Farajku terasa sengal bila batang uncle Rafie ku kemut dengan rakus, aku harap uncle Rafie faham yang aku tak ingin batangnya dicabut keluar waktu itu.
Mungkin menyedari aku masih berupaya mengemut batang nya, uncle Rafie kembang-kembangkan kelopak cendawannya agar batangnya itu membengkak dalam farajku. Aku menahan kesedapan yang diterima dari uncle Rafie. Aku pejam mata kuat-kuat sambil badanku menggigil-gigil bila kelopak cendawan uncle Rafie mengembang dan mengucup dalam farajku. Aku kegelian. Bahuku dipegang kuat oleh uncle Rafie, cuba menahan aku daripada terus menggigil yang menyebabkan dia hilang rentak. Tapi, aku tak peduli, apa yang kurasakan ini lebih membuatkan aku lebih bertenaga untuk melawan pegangannya yang memang kuat itu.
Perbuatan uncle Rafie itu itu membuatkan faraj ku kian bertambah kuat kuncupannya. Dan kemutan itu semakin kerap dan berulang laju. Kini aku dapat merasa yang uncle Rafie mengeluh kesedapan bila batangnya ku kemut kuat-kuat. Aku takkan benarkan ia tercabut dari tubuhku. Aku dapat melihat wajah hensem uncle Rafie berkerut menahan nikmat yang aku berikan padanya. Kadang-kadang, dia mengetap bibirnya. Akhirnya tubuhnya turut menggigil penuh nafsu sepertiku tadi. Aku sempat tersenyum melihat uncle Rafie kian lemah dengan perbuatan aku mengemut batangnya. Kemudian aku menutup mataku. Kami mengayuh dengan penuh bertenaga. Aku peluk dpinggangnya dan aku menggerakkan tubuh kami atas bawah agar batangnya tak lari dariku. Nafasku semakin cemas. Tapi, orang berpengalaman seperti uncle Rafie membuatkan aku kagum dengan sikapnya yang lebih matang dalam menangani situasiku kini. Lalu, biji kelentitku digentel dengan laju dalam keadaan batangnya masih terendam kuat dan padat dalam lubang farajku yang kian rakus kemutannya.
Tak semena-mena kemudian aku melonjak sedikit. Nafasku terhenti helaan. Kemutku menyepit. Aklu dapat rasa basahnya batangnya uncle Rafie di dalam lubangku. Aku mengetap bibirku. Dahiku berkerut merasakan kemuncak berahi yang amat ladat. Lama.. Hampir tiga empat minit, mencecah lima minit. Dan sudahnya, gelinjatku tenang semula. Dadaku mulai berombak semula. Nafasku terhela lesu. Dan bibirku tak diketap lagi tapi aku ingin membicarakan sesuatu dengan uncle Rafie. Farajku berdenyut perlahan dan basah. Perlahan-lahan aku membuka kelopak mataku dengan perasaan malu. Tadi aku menolak, sekarang lain yang jadinya.
“Got it.. Honey?” Tanya uncle Rafie.
“Yes honey.. I got it.. Ooohh..!! I”m feel so horny..” balasku dengan suaraku yang serak akibat terlalu lama menjerit kesedapan. Kakiku terdampar luas menguak selepas tadinya sewaktu mencapai tahap berahi, ianya terkancing rapat.
Tiba-tiba uncle Rafie mendakapku erat dan dalam keadaan batangnya masih terbenam rapat dalam faraj ku, dia berpaling posisi dengan susah payah sehinggakan akhirnya, kini uncle Rafie pula berada terlentang di bawah dan aku duduk di atas. Posisi itu membuatkan batang uncle Rafie makin terasa menyucuk dan menyenak di dalam farajku sehingga menganjak pintu rahimku yang berbonggol pejal.
Tiba-tiba aku rasa begitu malu sekali ketika itu kerana bapa tiriku dapat melihat buah dadaku yang subur gebu, perutku yang slim, pinggangku yang ramping, dan semak halus di bawah perutku yang kini menelan sepenuhnya tongkol keras batang bapa tiriku ini. Aku sentuh perut uncle Rafie yang berotot pejal itu. Aku usap dengan rahimku masih bersatu dengan batang uncle Rafie yang tajam dan keras itu. Uncle Rafie merenungku dalam. Aku tahu dia begitu kagum dengan keindahan tubuhku yang kini menghadapnya yang sedang berbaring.
“How do you feel rite now? If you really want to give up.. Terserah lah.. Uncle tak ingin memaksa Sue..” katanya perlahan.
Kami bagaikan pasangan suami isteri yang bahagia. Memang aku amat bahagia sekarang ni. Uncle Rafie memenuhinya dengan perasaan yang tulus ikhlas.
“Kalau Sue tak suka, terserah pada Sue.. Uncle tahu Sue memang inginkan perhatian daripada uncle selama ini. Cuma uncle tak berkesempatan bersama dengan Sue.. Kalau Sue tak suka, uncle tak layak menghalang kehendak Sue sebab uncle sudah berada di bawah..” Uncle Rafie sengaja mahu menguji emosiku ketika ini.
Dia tahu yang aku mula menerima keindahan yang kami kecapai tadi. Mungkin dia inginkan kepastian samada ingin meneruskan lagi atau berundur dari medan perang ini. Ku lihat, uncle Rafie mendepangkan tangannya dan meluruskan kakinya sambil merenung tepat ke mata ayu ku.
Dia terus meneran mengembangkan kelopak cendawannya supaya meregang memadatkan ruang dalaman faraj ku supaya aku terus merasakan tekanan yang memberangsangkan. Perlahan-lahan aku mengangkat pinggulnya melepaskan batang pelir yang ditelan oleh farajku. Kelihatan licin kulit batang uncle Rafie itu diselaputi benih ku tadi. Keruh dan lendir. dat yang menikmatkan. Dan aku benar-benar terasa kecundang sebab terpaksa juga aku melepaskan batang Uncle Rafie itu dalam keadaan yang begitu berat melepaskan kepala cendawan bapa tirku yang kejang membesar itu. PLOP! Terlepas dari farajku dan aku terus berbaring meniarap dengan kepala terteleng ke arah yang bertentangan dari bapa tirku ini.
Uncle Rafie tersenyum. Aku nekad untuk mengharungi malam ini bersamanya. Melihat aku berbaring disebelahnya, uncle Rafie dapat mengagak yang aku telah mengambil keputusan yang nekad berhubung hubungan kami berdua. Aku ingin meneruskan perjuangan kami yang belum selesai. Diambilnya minyak baby oil Johnson yang terletak di meja sebelah katil.
Lalu dituangkannya minyak itu ke pinggulku sehingga mengalir turun ke alur farajku. Kemudian digosokkannya minyak itu penuh menyelaputi pinggul ku yang keras dan pejal itu. Dan sekali sekala dia melajakkan jarinya itu ke faraj ku yang masih menginginkan tusukan tumpul batangnya yang setongkol 7 inci itu.
Perlahan-lahan dan berhati-hati dia naik merangkak memanjat ke belakang ku lalu menindih. Batang pelirnya diletakkan di alur pinggul ku yang pejal itu. Aku berdiam membiarkan. Aku ingin dia meneruskan dengan membiarkannya tanpa bantahan. Uncle Rafie gesel dari bawah ke atas. Bila pelirnya mengena celah peha ku, ianya kurasa memukul sedikit pintu dubur dan pintu faraj ku secara bergilir sebelum dilayangkan semula naik ke alur pinggul ku.
Lama juga uncle Rafie berbuat macam tu. Aku menahan kesedapan. Mataku terpejam rapat setiap kali batang pelirnya digesel atas bawah dan memukul duburku dan pintu farajku. Tanpa di suruh, aku tertonggek pinggulku kepada uncle Rafie yang menindih tubuhku. Aku tunjukkan kepadanya rekahan pintu farajku yang sudah basah diminyakkan olehnya tadi dengan baby oil Johnson tadi.
Dengan agak gelojoh, pantas uncle Rafie merendamkan kembali kepala cendawannya masuk melalui liangku yang indah lagi nikmat itu. Berdesup masuk dengan lebih mudah dari pertama kalinya. Aku pegang dengan kuat-kuat birai besi katilku. Aku memberikan tindak balas berlawanan bagi membantu uncle Rafie menelan batang nya supaya tertujah lebih jauh lagi ke dalam farajku.
Uncle Rafie sorong perlahan-lahan, kemudian tarik sedikit, kemudian sorong lagi dan tarik lagi. Pada setiap kali sorongan masuk, aku melonjak ke belakang ke arah uncle Rafie, pada masa sorongan tarik keluar, aku makin menganjak ke arahnya kerana tidak mahu batangnya terkeluar dariku
435 notes · View notes
hafishazardz77 · 4 months ago
Text
KENIKMATAN BERSAMA KAKAK ISTRIKU DAN ISTRIKU DALAM SATU RUMAH
Namaku Andre dan Maya nama istriku. Sudah setahun menikah kami belum memiliki momongan. Kami tinggal disebuah perumahan yang lumayan mewah. Aktifitas istriku bekerja disebuah Bank Swasta dibagian customer service. Dirumah kami tinggal bertiga dengan kakak istriku yang bernama Shanty. Sejak Mbak shanty bercerai, istriku meminta izin kepadaku bahwa kakaknya sementara tinggal bersama kami dan aku mengizinkan dia untuk tinggal bersama.
Hari demi hari dan bulan selama tinggal bersama kami, setiap malam kulihat kakak istriku, selalu memakai baju-baju tidur satin yang sangat seksi dan membikin aku bergairah. Tapi aku berusaha tetap tidak terpengaruh semua itu karena aku berusaha netral dan menggangap itu hanya biasa saja dan masih aku anggap istriku yang paling seksi.
Tak terasa satu tahun kami bertiga tinggal dalam satu rumah dan hubungan kami semakin lebih akrab lagi dan kadang-kadang Mbak Shanty lebih perhatian dari pada istriku bila istriku sibuk dengan pekerjaanya. Apalagi sejak istriku dipindahkan dikota B, istriku sering pulang kerumah hingga  larut malam dan kadang juga tidak pulang karena kondisi perjalanan dari tempat kerjanya yang baru lumayan jauh.
Singkat cerita setiap aku pulang beraktivitas dari rutinitas pekerjaanku,  begitu selesai aku mandi pasti dimeja makan ada dua cangkir minuman yang telah disediakan oleh Mbak shanti dan setiap aku dan istriku meminumnya pasti kedua mataku langsung ngantuk berat. Tak lama aku pun langsung tertidur.
Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini. Rasanya seperti ada yang mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur.
Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi. Dan Aku berangapan bahwa semua ini hanya mimpi basah saja. Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istriku masih lelap tertidur, aku ke kamar mandi untuk buang air kecil, begitu aku melihat kontolku, ada bekas sperma kering dan Kupegang batang kontolku dan bulu kemaluanku kok terasa lengket dan ketika kucium, aku mengenal betul bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan perempuan.
Aku berpikir kok mimpi basah tapi ada bau lendir perempuan, apa semalam istriku lagi birahi tapi tidak membanguanku atau aku diperkosa sama makhluk gaib. Jadi pusing aku untuk memikirkan itu dan  Saat kami bertiga sarapan pagi, aku hendak menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan, jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.
Hari kedua, ketiga dan keempat kok terjadi lagi selalu ada sperma kering dibatang kontolku. dan setiap aku dan istriku meminum air yang sudah disiapkan oleh Mbak Shanty kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan, rasa ngantuk kembali menyerang aku dan istriku. Karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ngantuk yang begitu sangat, kami berdua pamit hendak tidur.
“Mas aku ngantuk! selamat tidur ya Mas!”.
Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan pulasnya. Akupun ikut tertidur. Apa yang kemarin malam terjadi, malam ini terulang kembali. Pagi harinya setelah aku melihat bekas sperma dan bekas lendir perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut bulu kemaluanku, aku bertanya tanya dalam hatiku?, apa yang sebenarnya terjadi?
Satu minggu berlalu. Aku terus berpikir sambil melamun dan mengingat kejadian yang kualami selama satu minggu ini setiap malam. Apa ada mahluk halus yang memperkosaku disaat aku tidur atau apa karena Mbak shanty memberi minuman itu dan setiap habis meminumnya  aku jadi ngantuk dia mempekosaku karena dia sudah lama menjanda.
Nanti malam aku coba untuk tidak meminum buatan Mbak shanty tapi pura-pura meminumnya. Tapi istriku tetap sengaja kusuruh minum. Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang bincang sebentar. Istriku pamit untuk tidur karena ngantuk tapi kali ini tidak terjadi padaku, apa karena aku tidak meminum ramuan Mbah shanty tersebut.  Aku masih segar dan belum mengantuk. Aku pun berpura-pura seperti orang mengantuk, kami berdua pamit dan masuk kekamar, istrikupun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman dimata.
Aku masih melamun, kenapa hari ini aku tidak mengantuk seperti biasanya, Apa karena aku tidak meminum ramuan buatan Mbak Shanty. Tapi setelah setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamarku terbuka dan menutupnya kembali dan kudengar langkah kaki menghampiri kearah kamarku. Aku pura-pura tertidur. Saat kubuka sedikit kelopak mataku ternyata Mbak Shanty kulihat sudah berada disampingku. Aku terus pura-pura tertidur. Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh Mbak Shanty.
Detak jantungku  berdebar saat Mbak Shanty hanya memakai daster satin yang sangat seksi tanpa Bra dan Celana dalam, langsung mengelus elus batang kontolku  yang masih terbungkus celana pendek. Aku hendak menegurnya, namun aku sengaja membiarkan apa yang akan dilakukan oleh Mbak Shanty dan aku berusaha berpura-pura tertidur. Mbak Shantypun langsung menurunkan celana pendek tanpa rasa canggung atau takut kalau aku dan istri ku terbangun  atau mungkin juga Mbak Sahnty  sudah yakin kalau kami sudah sangat nyenyak sekali.
Celana pendeku sudah terlepas semua hanya baju saja yang masih melekat ditubuhku, jantungkupun makin berdebar, aku terus berpura-pura tertidur dengan rasa penasaran atas perbuatan kakak istriku ini. Aku menahan napas saat Mbah Shanty mulai menjilati dan mengulum batang kontolku, hampir saja aku mendesah tapi  aku mencoba terus bertahan agar tidak mendesah dan membiarkan Mbak Shanty terus melanjutkan aksinya.
Batang kontolku sudah berdiri dengan tegaknya, Mbak Shanty dengan asiknya terus mengulum batang kontolku  tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. Jujur aku akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali. Ingin rasanya saat itu juga, aku bangun, langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi  kakak istriku itu.
Kutahan semua gejolak birahiku  dan ku biarkan Mbak Shanty terus melanjutkan aksinya. Tiba-tiba Mbak Shanty melepas kulumannya dan bangkit berdiri dan mulai naik ketempat tidur, langsung naik keatas tubuhku yang terlentang ditempat tidur dan daster satin yang dipakainya dinaikan sedikit dan mengangkangiku tepat diatas batang kotolku, makin tak karuan detak jantungku.
Digemgamnya kontolku, diremas halus sambil dikocok-kocok perlahan, kemudian di gesek-gesekan kebelahan vagina Mbak Shanty. Aku sudah tidak tahan lagi, Ingin rasanya langsung kumasukan kontolku  Sambil berjongkok, batang kontolkpun diarahkannya kelubang vaginanya.
Perlahan-lahan sekali Mbak Shanty menurunkan pantatnya memasukan batang kontoku ke lubang vaginanya  sambil memejamkan kedua matanya sambil menikmati setiap batang kontolku masuk menyentuh dinding vaginanya.
“Ahh.. ahh nikmat sekali rasanya”, desahan Mbak Shanty mulai terdengar kecil saat semua batang kontolku telah amblas masuk tertelan lubang vaginanya.
Sambil aku berusaha terus berpura-pura tertidur aku menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak.
“Ahh.. anghhh”, Mbah shanty  menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan.
Kakak istriku  terus menjerit, mendesah, tanpa takut aku dan istri terbangun. dia terus bergoyang naik turun. Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya, tubuh Mbak Shanty mulai mengejang -gejang. Desahan dan jeritan panjang terdengar dari suara kakak istriku  yang baru saja mendapatkan orgasme.
Mbak Shanty langung merebahkan dan menindih tubuhku mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesai bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka kedua mataku dan tiba-tiba Mbak Shanty kaget saat kedua mataku terbuka.
“Jadi selama ini aku tidak bermimpi  dan tidak pula tidur dengan mahluk gaib melainkan dengan kakak istriku sendiri”, Mbak Shanty bangun karena kaget tapi langsung saja kupeluk agar dia tidak bangun dari atas tubuhku.
“Mas Andre ternyata kamu tidak tidur Mas?”. Sambil melihatku tanpa berkedip.
“Iya kenapa Mbak”.
“Mas  nggak meminum air yang Shanty sudah bikinkan itu?”.
“Ngak Mbak dan  aku tidak meminumnya tapi aku pura-pura meminumnya”, Kakak istriku jadi salah tingkah dan serba salah,  mukanya memerah tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa.
Batang kontolku yang masih tegang itu masih tertancap didalam vaginanya dan saat Mbak Shanty akan melepaskanya untuk bangkit dari peluakan tubuhku sengaja  tidak kulepas.
“Mas..Andre....maaf ..mas kalau aku sudah lancang dan berani seperti ini memberi minum agar mas tertidur pulas demi kenikmatan Mas”, kakak istriku sedikit  menangis.
Aku merasa kasihan melihat kakak istriku seperti itu, apalagi aku sendiri sudah sangat terangsang akibat permainan Mbak Shanty tadi saat aku pura-pura tidur.
“Mbak sudah jangan sedih,  aku tau Mbak membutuhkan seperti ini semenjak suami Mbak bercerai dan aku tadi juga menikamati permainan Mbak yang sangat Hot ini  jadi sekarang aku belum tuntas....tolong bikin aku puas Mbak”,  aku peluk, kucium bibirnya.
Kupeluk Mbak Shanty yang masih berada diatas tubuhku  dan kamipun berciuman dengan saling berlumatan seperti hewan kehausan.
“Anghh Mas.. nikmat.. Mas..”, saat kuhisap puting susunya yang menonjol menjeplak kain satin dasternya dan kuremas dadanya dengangan jari tanganku.
“Ah.. Mas nikmat..sekali Mas....terus Mas”, kutelusuri seluruh tubuhnya  dari bagian dadanya terus turun kebagian perutnya yang datar itu.
Kuangkat tubuh Mbak Shanty untuk pindah kedalam kamarnya dan setelah kurebahkan dia diatas tempat tidur lalu kuhisap dan kijilat itilnya sambil kugigit-gigit kecil.
“Anggghh Mass....terussss.....Mass.....”, jeritnya, saat kuhisap vaginanya.
Dua jarikupun terbenam di dalam vaginan Mbak Shanty, jeritan kakak istriku makin tak terkendali, apalagi disaat dua jariku mengocok dan menari-nari dilubang vaginanya dan lidahku menari nari di itilnya membuat Mbak Shanty mengejang-gejang lagi.
“Andreee.....aku  mau keluar lagi.. ahh....angghhhhh....ahhhh”,  jerit kakak istriku saat orgasme yang kedua kalinya dan tanpa sadar kaki Mbak Shanty menjepit kepalaku sampai-sampai aku tidak bisa bernapas.
“Gimana Mbak nikmat?”.
“Nikmat sekali Mas”. Kucium kembali bibir Mbak Shanty.
Kugeluti kembali kakak istriku,  kucium dan kuhisap puting susunya sambil Kucolok-colok lubang vaginanya  dengan dua jari tanganku.
“Oohh Mas masukin Mas Andre.....Mbak sudah nggak tahan lagi.. Mas”.
Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke lubang vaginanya dan akhirnya dengan mudah langsung masuk terbenam semua batang kontolku didalam vagina kakak istriku. Aku gerakan naik turun perlahan tapi pasti kontolku keluar masuk lubang vaginanya.
“Oh.. Mas nikmat sekali..anghhhh”, rupanya Mbak Shanty menikmati saat gesekan kontolku keluar masuk vaginanya.
“Iya Mbak.. aku juga nikmat..sekali merasakan vagina Mbak ini”.
Kamipun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi diatas tempat tidur kamar Mbak Shanty. Aku mendayung naik turun dan kakak istriku bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan antara  dua alat kelamin kami.
“Ohh Mas.. aku mau keluar lagi..”.
Rupanya Mbak Shanty orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, aku pun tak mau kehilangan moment seperti ini.
“Tahan dulu Mbak, sedikit lagi akuu juga keluarr..kita sama-sama keluar”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.
“Anghhh Mas Andre....,aku sudah nggak kuatttt...lagi”, Dan serr serr aku merasakan batang kontolku seperti di siram air yang hangat didalam vaginanya.
Akupun sudah tak kuat lagi menahan laju spermaku yang akan segera muncrat dan Crott...crotttt...crotttt, spermaku keluar sangat kuat sekali menyemprot isi rahim bagian dalam vagina Mbak Shanty.
“Mbak.... aacchh..anghhhh”, tubuhku kejang-kejang saat merasakan spermaku keluar dan akupun rubuh memeluk tubuh kakak istriku yang terlentang diatas tempat tidur.
“Mbak selama ini mbak yang melakukannya?”.
“Iya Mas Andre, maafin Mbak, sebenarnya sejak Mbak cerai Mbak ingin butuh seperti ini, belaian laki-laki seperti Mas Andre dengan adiku diatas ranjang dan Mbak juga jatuh cinta sama Mas Andre sejak pertama kali melihat Mas Andre”.
“Kenapa harus seperti ini Mbak?”.
“Mbak takut ditolak Mas! Padahal Mbak sudah berusaha memancing Mas Andre kalau malam hari Mbak memakai pakaian tidur seperti ini biar Mas Andre terangsang melihatnya”.
“Sebenarnya Iya Mbak tapi Andre berusaha simpan karena Mbak kakak dari Maya jadi Mas berusaha untuk menahan semua ini”.
 “Tapi Mas Andre suka kan kalau Shanty memakai baju tidur seperti ini?”.
“Bukan suka lagi Mbak, kalau mbak seperti ini bikin gairah Andre terangsang”, aku belai gaun satin milik Mbak Shanty sambil mencium bibirnya.
 “Mulai besok Mbak jangan kasih minuman lagi, cukup pakai gaun tidur bahan satin seperti ini aku  aku siap melayani Mbak kapanpun Mbak mau”.
Kamipun bersetubuh kembali hingga jam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat itu didalam kamar Mbak Shanty, lalu setelah puas dengan santai aku berjalan keluar meniggalkan Mbak Shanty terbaring diatas ranjang dengan gaun tidur satin yang penuh dengan noda bekas spermaku dan keringatku.
“Mas Andre....terima kasih”.
*****
Pagi Harinya, saat aku terbangun agak kesiangan waktu sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku, istri sudah tidak ada lagi. Ahh.., akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka. Kakak istriku yang sangat aku hormati  dan sangat aku kagumi kecantikannya  dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malah kakak istriku juga yang memulai awal perselingkuhan kami.
“Selamat pagi Mbak”, sapaku saat kulihat di dapur kakak istriku sedang membuatkan kopi untukku.
“Kok sepi pada kemana Mbak ?”
“Mas bangunnya kesiangan, Maya sudah berangkat kekantor”.
Kupandangi tubuh Mbak Shanty yang dari belakang yang masih memakai gaun tidur satin yang semalam dia pakai tanpa ada Bra dan Cd lagi didalamnya, akupun jadi terangsang, karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku.
“Ihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan disini dong Mas..”, protes kakak istriku saat kutarik lengannya, langsung kupeluk dan kulumat bibirnya.
Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak perduli lagi akan protes kakak istriku itu, kuremas buah dadanya, ku lumat bibirnya. Kubalik tubuh Mbah Shanty  dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke atas dasternya.
“Uhh Mas pelan pelan dong.”
Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut, langsung kuarahkan kontolku  yang sudah tegak berdiri kelobang vagina Mbak Shanty. Bless....kantolku dengan mudah langsung masuk kedalam vaginanya dan lalu kugenjot keluar masuk dengan irama perlahan tapi nikmat.
“Mass.. pelan pelan.. dong..sayang...”
Semakin Mbak Shanty berteriak, gairah kupun semakin meninggi, aku terus tanpa henti memaksa keluar masuk kontolku kelubang vaginanya yang belum basah benar. Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi, langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.
“Ahh nikmat sekali Mbak....ahhhh..”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku.
“Mas.. enak mass.”
Terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu bernafsu, baru beberapa menit saja, rasanya spermaku akan segera keluar, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang vagina Mbah Shanty.
“Mbah Shanty...... aku mau keluarr nihh.”
“Tahann mass, jangan dulu.., tahan sayang”, pinta kakak istriku itu.
Namun, semua permintaan kakak istriku itu sia-sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan laju spermaku yang akan segera muncrat dan akhirnya bobolnya benteng pertahananku, seluruh syaraf tubuhku menegang dan crot.. crot.. crott.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil  erat memeluk tubuh kakak istriku dari belakang.
Kulihat, raut wajah Mbak Shanty kecewa diwajah kakak istriku itu.
“Maaf.. ya.. Mbak. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu, habis kamu seksi sekali hari ini”, rayuku.
“Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.
Pada hari minggu, setalah kami bertiga sarapan pagi, istriku mau izin kepadaku bahwa hari ini diakan pergi bersama teman-teman kantornya seharian penuh ke tempat acara wisata bareng. Dan setelah kami selesai sarapan, setengah jam kemudian rombangan teman kantornya datang dan istriku langsung pamit padaku dan Mbak Shanty.
“Mas aku jalan dulu ya, bye sayang”, sambil kukecup keninganya.
“Mbak aku pergi dulu ya”, pamit istriku.
Saat aku mengantarkan istriku sampai depan rumah dan masuk kembali kedalam rumah dan mengunci pintu gerbang rumahku  aku lihat tubuh kakak istriku sudah berganti pakaian dengan daster satin berwarna merah muda yang sangat longgar  dan seksi itu sedang  membersihkan meja makan langsung saja kupeluk dan kucium lembut bagian lehernya.
“Mbak kamu memang pintar bikin aku jadi bergairah?”, sambil kuremas buah dadanya.
“Mas hari ini puasi aku, sudah dua malam aku tidak merasakan kontolmu itu”, katanya sambil membalas ciuman ku itu.
Aku dan kakak istriku sempat saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, sambil berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya.
“Mas Andre, Saat-saat seperti inilah yang paling aku tunggu-tunggu”
kupandangi wajah Mbak Shanty, pagi ini sunguh cantik sekali, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuhisap puting susunya yang tampak jelas menembus kain satin dsternya dan kujilati inhci demi inchi seluruh tubuh Mbak Shanty yang masih terbalut kain satin.
“Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..”, Kuajak kakak istriku untuk pindah ke sofa kamar tamu.
“Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku hingga tubuhku langsung bugil total.
Batang kontolku yang sudah tegang lurus keatas dengan posisi duduk langsung dilumat oleh mulut Mbak Shanty dengan sangat rakusnya dia mengisap kontolku.
“Ahh.. nikmat sekali Mbak.., ohh hisap terus Mbak, hisap kontolku Mbakkkk.. ahh”, Nikmat sekali kuluman kakak istriku ini, kami berdua sudah lupa diri, saling merangsang saling meremas.
“Ohh..Mbak.., akupun bangkit untuk merubah posisi, kurebahkan Mbak Shanty dilantai, kakinya mengangkang, kupandangi lubang vagiannya yang sudah bersih dari bulu-bulu sekitar vaginanya yang telah dicukur habis, kuhisap, kukecup dengan lembut lubang vaginanya, kujilati dengan penuh perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang kenikmatan itu.
“Ohh.. Mas.. Andreee...jangan siksa aku sayang.., Mass Andreeee.., masukin sekarang Mas.., aku sudah ngak tahan sayang”, mendengar dia merintih memohon kontolku segera dimasukan kedalam lubang vaginanya.
Langsung saja kuarahkan batang kontolku kelubang vaginanya  yang sudah becek dan siap untuk di sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil Mbak Shanty yang sudah mengeras dan sekali tekan langsung.. belss..kontolku masuk dengan sangat mudahnya.
 “Anghhhh...uhh...ohhhh”, rintih Mbak Shanty mulai terdengar saat kepala kontolku menerobos memasuki lubang vaginanya.
“Ohh.., Mas masukin semuanya sayang.. jangan setengah-setengah.. sayang..”
Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. suara jerit Mbak Shanty saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit oleh dinding vaginanya yang rasanya membuat aku jadi ketagihan berhubungan dengan kakak istriku ini. Kupeluk Mbak Shanty, kamipun saling melumat, kuangkat perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras.
“Aahh..”, jerit Mbak Shanty.
“Mas.. Andreeee.. entotin aku Mass.. entotin aku.. Mas .. ohh mass. puasin aku.. sayang..bikin aku puas ... ahh.”.
Akupun semakin terangang dan bersemangat mendengar rintihan dan jeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut Mbak Shanty. Kunaik turunkan pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.
“Ahh.. ahh .. Mbak.. aku mau keluar...”, sambil mendesah dan terus bergoyang tanpa henti.
“Iyaa.. sayang aku bentar lagi juga mau keluarr”, Kupercepat kocokan keluar masuk kontol ku, plak.. plak.. plak.
“Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..aku sudah mau....”, Tubuh Mbak Shanty mengejang-gejang sangat kuat, kakinya menjepit pinggangku.
Desahan kami berdua menjadi satu saat sama-sama orgasme. Crot.. crott.. crott.., kusemprot cairan spermaku kedalam  rahim Mbak Shanty. Aku dan kakak istriku terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyat yang kami raih secara bersamaan. Kulihat Mbak Shanty masih memejamkan kedua matanya, dengan nafas terengah-engah.
“Mas...Andre”.
“Rasanya aku jatuh cinta sama Mas..”, kulihat Mbak Shanty tersenyum. manis sekali.
“Mas maukan jadi kekasih kedua setelah adiku”. Aku hanya tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya.
“Mas ini permainan yang benar-benar  nikmat sekali..”, dikecup kembali keningku.
Hari minggu pagi sampai menjelang sore disaat istriku pergi tamasya bersama teman-teman kantornya,  kami berdua dirumah menghabiskan waktu untuk bermain seks seperti layaknya pengantin baru  yang terus menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kami terus menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur  dan di kamar mandi. Yang paling dasyat, setelah aku dan kakak istriku, meminum ramuan obat buatan Mbak Shanty. Badanku segar sekali  dan kontolku begitu keras dan kokoh.., kukocok-kocok batang kontolku dilubang vaginanya sampai banjir dan juga aku memohon kepada Mbak Shanty untuk memasukan kontolku di lubang pantatnya.
Aku benar-benar merasa nikamat saat kulepaskan cairan spermaku didalam lubang pantat Mbak Shanty.
Saat istriku pulang dari tamasya sehabis isya, kusambut istriku dan teman temannya, setelah berbincang- bincang sebentar teman teman istriku pamit pulang. Istrikupun masuk menuju kamar hendak mandi dan langsung berisitirahat untuk tidur.
Sebelum tidur aku mengunci pintu rumah dan mematikan lampu sambil kulirik Mbak Shanty dan kuhampiri beliau sambil berbisik.
“Mbak.., Maya adalah istri pertamaku, dan Mbak Shanty istri keduaku”, ujarku.
Mbak Shanty pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit pinggangku. Hari itu benar benar dahsyat sekali kuhabiskan bermain seks didua lubang, lubang vagina dan lubang pantat milik Mbak Shanty. Padahal selama ini aku belum pernah merasakan lubang pantat milik istriku hanya lubang vaginanya saja.
*****
Dua hari kemudian aku dan istriku rencana akan pergi ke jakarta untuk beberapa hari untuk urusan kantor dan malam sebelum besok pagi aku akan berangkat sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas merapikan barang bawaan kami.  Jam sudah menunjukan pukul 11 malam istriku sudah lelap tertidur dikamar sedangkan aku masih mempersiapkan berkas-berkas yang akan aku bawa kejakarta. Saat aku hendak menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan Mbak Shanty yang hari itu tampak cantik sekali dengan baju tidur satin model daster yang sangat seksi dan memamerkan belah dada yang sangat terbuka, kubisikan kepadanya, agar malam ini Mbak tidak usah memakai celana dalam dan nanti aku susul Mbak kekamar dan dia tersenyum penuh arti.
Setelah  setengah jam semua berkas-berkas ku selesai, aku segera melihat istriku yang ada didalam kamar masih tertidur pulas dan aku langsung saja pergi perlahan lahan kedalam kamar Mbak Shanty dan mengucinya. Kucium Mbak Shanty yang sudah terbaring diatas tempat tidur. Mbak Shanty langsung terbangun dan membuka matanya.
“Mbak malam ini  aku kepengen.. bisikku..”, Mbak Shantypun tersenyum.
Aku segera naik keatas tempat tidur dengan posisi tubuh sudah bugil tanpa sehelai kain dan Langsung naik keatas tubuh Mbak Shanty yang terlentang, kamipun saling berpagutan, kuremas buah dadanya sambil kujilat-jilat puting susunya yang menjeplak dikain satin dasternya itu. Batang kontolku sudah tegak dengan sempurna kugesek-gesek dikain satin dasternya sambil kulumat bibir Mbak Shanty.  Setelah puas menikmati licinya kain satin dasternya,  batang kontolku lalu turun mencari lubang vagina yang sudah siap dimasukan.
kuangkat dasternya bagian bawah.. woww ternyata Mbak Shany sudah tidak memakai celana dalam lagi.
“Kan kamu yang suruh..sayang tadi”, katanya sambil memencet hidungku dan mencium bibirku.
Kami berganti posisi dengan posisiku sekarang bersandarkan ditempat duduk dan Mbak Shanty  naik diatas tubuhku dan mengangkangiku, kontolku yang tegak menjulang tinggi perlahan-lahan di arahkan kelubang vaginanya dan masuk perlahan lahan dan bless dalam sekejab kontolku  amblas semua masuk kedalam lubang  kenikmatan  kakak istriku yang sudah sangat basah sekali.
“Anghh...ahhhh”,  rintih dan desahan kami bersamaan terdengan mengisi setiap sudut ruangan.
Gerakan  naik turun tubuh dan pantat Mbak Shanty menambah nikmatnya persetubuhan kami. Dengan cepat Mbak Shanty bergerak  menaik turunkan pantatnya hingga kami berdua sama-sama menikmati setiap gerakan keluar masuk antara batang kontolku dengan lubang vaginanya. Rintihan dan desahan silih berganti terdengar saat memacu kenikmatan untuk mendapatkan puncak orgasme.
Hanya beberapa menit saja kami berdua sudah sama-sama orgasme dengan tubuh masing-masing sudah sama-sama mengejang sambil mengeluarkan desah sangat panjang dan terasa sekali  batang kontolku seperti dipijat-pijat oleh otot dinding vaginanya.
“Aanghhh, hh..ahhhh....Mas...aku..  keluarr..sayang”.
“Ahhhh....aku juga Mbak....anghhh....crottt...crott...crottt”, Kuangkat tubuhku dan kupeluk dengan sangat erat tubuh Mbak Shanty, tanpa sadar dia mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.
Cairan sperma dan cairan lendir vaginanya bercampur jadi satu didalam rahim kenikmatan Mbak Shanty dan setelah sama beristirahat sebentar untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan. Kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 2 malam,  Aku dan kakak istriku bergegas untuk bangung dan kembali ke tampat masing-masing dan aku kembali menyusul istriku yang tertidur didalam kamar. Malam itu aku dan kakak istriku sama-sama tersenyum penuh kepuasan .
Kenikmatan antara istriku dan kakak istriku dalam satu rumah kujalani hingga setahun lamanya tanpa diketahui oleh istriku hingga saat ini.
277 notes · View notes
jndmmsyhd · 4 months ago
Text
Mengadukan Ketakutan
Pada setiap hati yang sedang berselimut kekhawatiran, untuk setiap rasa percaya yang mulai memudar dan berganti pada ketakutan, aku tahu bagaimana rasanya, meski kita berbeda jenis dan tingkatannya. Kamu tahu? Seorang guruku pernah menasihati, bahwa rasa khawatir dan ketakutan yang sedang kita rasakan itu adalah bukti dan sinyal dari Allah agar kita segera menyandarkan segalanya itu pada-Nya. Untuk semua khawatir dan takut.
Beenar, Allah sudah menjelaskannya dalam al-Quran bahwa setiap kita akan Allah uji, entah urusan perut, tempat tinggal, kendaraan, pekerjaan dan uang, dan semua burmanya masa depan. Tapi beginilah kita, hamba yang bebal dan enggan membaca firman-Nya, hingga kita lupa dan seakan menyimpan segalanya itu di dalam hati dan pikiran, yang pada ujungnya hanya membuat sakit dan kebingungan tanpa ujung.
Tidak apa-apa, untunglah aku dan kamu masih bisa menyadari keadaan dan berusaha untuk memperbaikinya, terutama soal hati dan niat kita. Sebab ada banyak hal yang Allah mudahkan karena niat dan isi hatinya, padahal secara mata mungkin itu akan terlihat berat dan sangat rumit. Mungkin, selama ini niat kita yang salah dan hati kita yang sebenarnya keruh, hingga tidak bisanya kita berbicara dengan hati kita sendiri.
“Menentukan titik cukup”, kalimat ini sebenarnya singkat tapi penuh dengan berjuta makna.
Barangkali kita yang tidak memiliki titik cukup hingga seakan-akan semuanya terasa kurang dan harus ditambah, atau barangkali kita kehilangan titik cukup hingga kita harus mencicipi sesuatu yang haram dan tidak Allah sukai. Kamu tahu? Dan hal ini yang sering aku terlupa dan tersilap.
Doaku hari ini “yaa Allah, jadikan dunia ini datang ke kakiku dengan hina, hingga aku mudah untuk menginjaknya dan tak menganggapnya besar, mudah pula bagiku menggunakannya untuk kebaikan”
Tidak ada yang salah dari mengadukan hari-hari yang membuatmu tak nyaman, entah dunia yang kian mengkhianati, menakut-nakuti, atau dunia yang membisikkanmu kekhawatiran. Ingat, semua itu datangnya dari setan, tak layak bagimu untuk ikut pada apa yang setan dan keburukan itu ajak.
Semoga, kebaikan yang pernah kita kerjakan di masa lalu, bisa menjadi penerang dan sebab Allah memberikan petunjuk untuk hari ini, hari esok, dan masa depan.
Selamat mengadukan kekhawatiran dan ketakutan pada-Nya, semua akan baik-baik saja kok, asal sandaranmu hanya pada-Nya :)
@jndmmsyhd
307 notes · View notes
ajinurafifah · 6 months ago
Text
Sumber Kebahagiaanku Nggak Cuma Dia
Sekalipun kamu sudah menikah, jangan menggantungkan kebahagian sepenuhnya kepada pasanganmu. Kalau kita gantungkan semuanya sama dia, sepertinya terlalu berat beban "perahu" ini. Dayungnya nggak kuat...
Coba punya hobi atau rutinitas sendiri, sekalipun kita cuma ibu rumah tangga. Milikilah rutinitas, ikutlah komunitas. Supaya kebahagiaanmu nggak cuma berputar di dia.
Kita nggak akan mudah bosan, nggak terus-terusan nunggu dia untuk mewujudkan beberapa hal yang kita inginkan. Maksudku... bisa saja mimpi A diwujudkan bareng pasangan, tapi mimpi B nggak harus menunggu dia. Kita bisa mewujudkannya sendiri!
Andai kata suami lagi sibuk sekali dan berkurang waktunya untuk kita, sambil nunggu dia kembali ke ritmenya lagi--kita bisa mencari kesenangan sendiri.
Aku suka nulis, aku suka nonton film, aku suka berkomunitas. Ini caraku supaya nggak bosan. Masing-masing dari kita punya ruang. Hidup bersama bukan berarti terus menerus bersama, kita juga punya ruang untuk diri. Tinggal bagaimana sama-sama mengerti, menghargai, dan mendukung satu sama lain. Nah perasaan saling ini, juga nantinya bisa menghadirkan kebahagiaan yang lain.
Selamat meniti bahagia, jalannya ternyata banyak! Selamat menata 'ruang' untuk diri!
340 notes · View notes
mbeeer · 6 months ago
Text
Bagian paling menyakitkan dari kehilangan adalah ketidaksempatan mengucapkan selamat tinggal.
192 notes · View notes
syafizi77 · 5 months ago
Text
Rogol Bini Jiran
Aku memang sudah lama berkenan dan geram dengan kecantikan bini jiran aku ni. Memang setiap malam aku berkhayal untuk bersetubuh dengan dia. aku baru saja pindah kawasan ini, lagi pun aku ni jenis pendiam sikit, jadi aku tak dapat mengenali siapa jiran dan bini nya yang tinggal tingkat atas apartment tempat aku menyewa ni. Aku berkenan sangat dengan bini jiran aku ni sebab aku minat sangat dengan Juhi chawla kena pulak wajah bini jiran aku ni mirip Juhi chawla mula aku jadi geram nak berburit dengan dia.
Aku nekad dalam hati ku walau bagaimana sekali pun aku nak rasa juga lubang burit dia walau pun dengan cara paksa. Aku dah merancang strategi dan mengkaji masa yang sesuai untuk melampiaskan nafsu ku itu. Aku perhatikan suami nya kerap juga tiada dirumah mungkin kerja outstation dan dia juga kebiasaan nya pulang lewat ketika suami nya tiada di rumah.
sementara menunggu kepulangan sasaran ku, aku menyiapkan diri dengan mengurut batang zakar ku dengan minyak lintah untuk mengeraskan lagi batang ku yang sedia keras serta untuk memudah kan batang memasuki lubang burit bini jiran ku bila aku menyetubuhi nanti. Aku siap memasang video camera untuk merakan aksi ku nanti untuk dijadikan kenangan dan juga sebagai langkah keselamatan untuk diriku dimana video tersebut akan dijadikan ugutan kepada sasaran ku nanti. Video tersembunyi tersebut aku pasang dalam rumah kosong bersebelahan dengan rumah ku, yang aku jadikan tempat untuk merogol bini jiran ku nanti. Walau pun kosong masih terdapat tilam dan bantal yang ditinggal oleh penghuni terdahulu dalam rumah tersebut.
Setelah setengan jam menunggu, lebih kurang jam 10 malam, aku nampak kereta yang dipandu oleh bini jiran aku tu berhenti di  petak parking nya. Dengan berbaju kebaya  beliau melangkah naik ke atas. Aku memilih untuk melakukan projek aku malam ni kerana aku tahu suami nya masih outstation, dah 5 hari dia ditinggalkan, sudah tentu dia juga gersang untuk disetubuhi. Ketika dia melalui pintu rumah kosong tersebut, aku mencekup mulut nya dari belakang dan mengheret nya masuk kedalam rumah tersebut. Dian cuba melawan tetapi aku menggunakan kekuatan sebagai lelaki untuk mengilas kedua-dua tangan nya kebelakang dan menutup mulut nya dengan tape yang telah aku sediakan. Jangan melawan kalau tidak mahu dicederakan, aku cuma mahukan tubuh awak, ugut ku. Aku menolak nya tertiarap di atas tilam lusuh yang sedia ada di tengah ruang  rumah tersebut dan mengikat kedua-dua belah tangan dan kaki nya dengan tali yang telah aku sedia kan. 
Selepas itu aku menutup mata nya dengan kain untuk mengelak daripada dia mengecam diri ku. Setelah semua selesai  dan aku rasa selamat, barulah aku membuka butang baju kebaya nya lalu mendedahkan buah dada nya yang montok dan masih berbungkus dengan coli berwarna pink. Dia cuba meronta ronta, tetapi tenaga perempuan setakat mana sangat bila dah penat dia diam lah. Aku menindih badan nya untuk mengelak dia meronta lalu membuka coli dan melurutkan kain beserta dengan seluar dalam nya sekali, lalu mendedahkan mutiara hitam nya yang terurus rapi dan begitu temban yang menjadi idaman ku selama ini. Tanpa membuang masa aku terus menggosok-gosok burit dan kelentik nya.  manakala tangan yang satu lagi sibuk meramas buah dada nya yang montok itu. Aku mula merasa puting buah dada nya mula mengeras dan burit nya mula berair menandakan nafsu nya juga terangsang dengan tindakan yang aku lakukan terhadap tubuh nya. Aku melepaskan ikatan pada kaki nya untuk memudahkan aku untuk mengangkangkan kaki nya. 
Ternyata tiada tentangan lagi dirinya, mungkin dah penat agak nya, tubuhnya hanya diam kaku seolah-olah pasrah dan menyerah dengan apa yang akan aku lakukan terhadap tubuhnya. Tanpa membuang masa lagi aku menggentel kelentik nya dan menusuk jari hantu ku kedalam lubang burit nya sambil menggaru-garu kawasan g- spot nya. Tindakan aku tersebut menyebabkan tubuh bini jiran aku ni, mengelinjang dan mengejang lalu melepaskan air mani nya yang terpancut keluar membasahi tangan ku. Wah boleh tahan juga bini jiran aku ni, tubuh je kecil tapi air banyak.
Selepas itu aku mula menindih tubuh nya dan menggesel-gesel kepala zakar ku pada lubang faraj nya yang sudah lencun itu. Hangat dan nikmat aku rasakan ketika itu. Aku menekan perlahan-lahan kepala zakar ku memasuki rongga burit nya yang agak ketat dan suam-suam hangat itu. Aku lakukan denagan lembut dan perlahan-lahan supaya dapat menikmati setiap inci faraj bini jiran aku ini. Lagi pun tindakan aku  tersebut tiada bantahan daripada dia, oleh itu aku lakukan selembut mungkin agar dia juga merasakan kenikmatan persetubuhan paksa ini. Setelah kesemua 7 inci batang zakar ku tenggelam di dalam lubang faraj nya, aku mendiam kan sebentar batang ku untuk memberi ruang kepada faraj nya menikmati batang zakar ku.
 Sambil menggoyang-goyang punggung ku dapat aku rasakan faraj nya mula memberikan tindak balas terhadap kehadiran zakar ku, terasa batang zakar ku seperti dihisap dan dikemut oleh otot faraj nya. Ketika itu aku cuba mengesan kedudukan batu merinyam dengan mengesel-geselkan kepala zakar ku di dasar faraj nya bila terkena sahaja kawasan tersebut badan nya mula mengelinjang dan otot faraj nya mengemut kemas batang zakar ku. aku teruskan menggeselkan kepala zakar pada kawasan tersebut sehingga tubuh bini jiran aku ni mengejang untuk kali kedua di mana dia mencapai klimak yang kedua.
Selepas itu baru lah aku menghenjut faraj nya dengan aksi keluar masuk zakar ku kedalam rongga faraj nya. Aku melakukan dengan lembut untuk menghayati kenikmatan yang disalurkan oleh faraj nya. Sehinggalah aku terasa untuk memancutkan air mani ku, lalu aku menekan zakar ku sedalam mungkin sehingga aku rasakan kepala zakar ku rapat pada pintu rahim nya, sekali lagi aku rasakan tubuh bini jiran ku ni mengejang, aku melepaskan berdas-das pancutan air mani ku memenuhi rahim dan rongga burit nya. Setelah aku rasakan batang zakar ku mula mengendur barulah aku mencabut nya dari rongga faraj bini jiran aku tersebut yang terkulai kepenatan akibat dikerjakan oleh aku. Aku mengelap cairan mani yang turut mengalir keluar bila aku mencabut batang zakar ku, mungkin terlalu banyak dan tidak tertampun oleh rongga farajnya agak nya. Selepas itu aku memakai kan nya kemabli kain sarung dan baju kebaya nya.
 Aku melepas kan ikatan tangan nya dan membisik kan kepada nya perbuatan kita telah dirakam, kalau tak mahu tersebar, jangan dilaporkan kepada polis, biarlah ianya habis disini sahaja. Selepas itu aku berlalu pergi meninggak dirinya dalam rumah kosong tersebut. Selepas kejadian tersebut aku memerhatikan juga pergerakan nya, seandainya dilaporkan kepada polis memang aku membawa diri ke tempat lain. 
Selepas beberapa hari kejadian tersebut, nampak dia hanya diam kan sahaja kejadian tersebut, aku nampak dirinya biasa sahaja macam tiada apa yang berlaku keatas diri nya, pernah juga aku berselisih dengan diri nya, aku cuban menegur nay sebagai jiran, dia hanya tersenyum pada ku, nasib baik dia tidak cam diri ku. Aku berasa lega dan puas kerana dapat menikmati tubuh bini jiran ku yang cun itu.
Tumblr media
140 notes · View notes
kurniawangunadi · 3 months ago
Text
Cerpen : Harus ke Mana?
Suatu hari aku membuat keputusan yang sangat kutunggu-tunggu dalam hidupku. Kesempatan yang kukira tidak akan pernah datang dalam hidup, tiba-tiba menghampiriku menawarkan dirinya. Aku menyambut, mengambil kesempatan itu.
Aku telah mengucapkan selamat tinggal kepada hal-hal yang kujalani kemarin, hal yang kujalani selama beberapa tahun. Hal-hal yang meskipun banyak yang menjemukan, tapi aku tahu persis jika dulu aku bingung harus ke mana jika keluar dari sana. Kini, aku keluar dari sana.
Kupikir ini pilihan yang baik.
Aku hanya tidak menyangka jika keputusan baruku ini mengantarkanku pada hal-hal yang ternyata di luar ekspektasiku. Lelahnya, kesepiannya, bahkan aku tidak lagi memiliki waktu untuk diriku sendiri sekedar berhenti sebentar untuk berpikir dan meresepi. Semuanya terlalu cepat. Aku bahkan tidak ada waktu untuk mengistirahatkan pikiranku, meski badanku tertidur, pikiranku penuh dengan kekhawatiran dan kecemasan.
Apa mempertanyakan, apakah benar jika mau bertumbuh harus setidaknyaman ini? Aku yang tidak mampu beradaptasi atau memang ini adalah sebuah keadaan yang tidak seharusnya? Aku yang salah, atau keadaan yang salah? Aku kebingungan.
Kebingungan ini ditambah dengan kekhawatiran sekaligus kesadaran bahwa aku tidak bisa memutar balik, jika aku berhenti dari apa yang kujalani sekarang, aku bingung harus ke mana. Sementara menjalani apa yang dijalani sekarang, aku rasa aku semakin tidak berharga. Keberhargaan diriku luruh, keberanianku tenggelam, dan aku terus menerus berada dalam doktrin yang membuatku kebingungan karena aku sampai tak sempat memvalidasi kata hatiku sendiri. Seolah semuanya adalah salahku. Aku semakin tidak percaya dengan diriku sendiri.
Aku ingin sekali berhenti. Memiliki keberanian baru. Memiliki keyakinan yang bisa membuatku percaya bahwa "nggak apa-apa" dan "jangan khawatir dengan masa depan".
Sementara saat ini, aku merasa spiritualku tidak pernah sekering ini. Hidup dari pagi hingga malam mengurus dunia, pulang kelelahan badan dan pikiran. Berjibaku dengan badanku yang terus menolak untuk kuajak meneruskan semua kegilaan ini. Tapi pikiranku terus menerus membisikan kepadaku semua ketakuan yang kumiliki.
Aku bingung, harus ke mana. (c)kurniawangunadi
119 notes · View notes