#puisi kuda
Explore tagged Tumblr posts
verazka · 2 months ago
Text
Kuda
Dalam berpacunya kuda, aku tertinggal olehmu.Aku tertinggal jauh oleh kencangnya lajumu.Bagaimana aku bisa mengejarmu?Apakah aku tak bisa menggapaimu?Ah, memang sulit mengejar kuda dengan keledai.
1 note · View note
kujagabulanbersinaruntukmu · 3 months ago
Text
"Naik Delman"
Sebuah puisi boleh diinterpretasi berbeda, tergantung dengan pisau apa seorang mengupas atau mengulitinya.
Beberapa bulan lalu, di perjalanan di atas motor tiba-tiba terpikir lagu "Naik Delman" ini. Betapa pintarnya pengarang lagu ini, bisa menciptakan lagu yang bisa dipakai di 2024 dengan tepat.
Kita bahas yuk. Usahakan agak jauh dari tukang bakso dulu ya.
Pada hari Minggu, ku turut ayah ke kota.
Dari sekian banyak hari, yang disebut adalah hari Minggu. Dari sini tergambar kan, siapa yang turut ayahnya ke "kota" di hari Minggu?
Di kalimat itu bukan "ikut" tapi "turut", bisa jadi sebenarnya "turuti". Jadi sebenarnya dia tidak ingin ke kota, tapi disuruh ayahnya buat ke kota akhirnya nurut-nurut aja.
Naik Delman Istimewa
Di antara begitu banyak transportasi kota, yang disebutkan adalah delman. Kata "delman" ini rasanya sedikit mirip dengan kata "dalem" atau bakunya "dalam" yang bisa jadi penulis ingin menyebutkan bahwa sosok aku ini pergi ke kota naik orang dalam yang istimewa. Istimewa kan ya?
Ku duduk di muka, ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
Coba pahami kalimat ini. Si aku pergi ke kota karena turut ayahnya, lalu di kota dia naik delman. Delman itu di bagian muka hanya bisa diisi 2 orang, jika sosok aku duduk di muka dan disampingnya ada pak kusir yang saat itu sedang bekerja (untuk ayahnya) maka di mana ayahnya? Yap! Jelas ayahnya ada di belakang mereka berdua. Eh..
Mengendali kuda
Terdengan familiar bukan?
Supaya baik jalannya
Pak kusir mengendalikan "kuda" supaya jalannya baik. Bisa jadi kuda itu kuda hitam.
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Seakan tidak ada yang salah dengan kata-kata tuk tik tak tik tuk ini. Tapi jika kamu lanjutkan sampai akhir. "Tak tik tuk - suara...." tambahkan huruf U-A-UN di sana. Jadilah "Utak-atik untuk - suara..."
Hmmm.. utak-atik suara?
Suara apa?
Suara sepatu kuda
9 notes · View notes
staf · 2 years ago
Text
Tumblr media
Teman Kuda sekarang tersedia bagi pengguna iOS dan Android. Untuk merayakan kehadiran Teman Kuda yang kini ada di iOS dan Android, Teman Kuda menuliskan puisi ini untuk Anda.
Benar sekali, Teman. Sekarang Anda dapat membawa Kuda Poni* Anda sendiri ke sekolah, ke kantor, atau bahkan ke bioskop. Kami tidak akan menghakimi. Cukup ketuk di sini, atau pada ikon toko kecil di sudut kanan bawah layar Anda, dan belilah hadiah yang paling indah dari semuanya-hadiah persahabatan dengan kuda virtual.
Anda juga bisa memberikan hadiah kuda poni yang produktif ini kepada semua teman Anda. Seekor kuda poni untuk setiap saku ponsel. Sungguh ajaib.
*Nama bisa saja berbeda.
5 notes · View notes
gatsar · 6 months ago
Text
PUISI KADAL
Hitam sehitam tinta
Katakan
Ruas kota sepanjang trotoar
Aku sudah leka
Terpanah rasanya, tapi...
Hitam bukan warna nangka
Sebodoh apa, imajinasi berdetak derap kuda
Berlarilah, biar juga otot sudah sewarna awan colomunimbus
Mengertilah kau, semua iya
Tak usah berbodoh rupa, muka naga atau celurut
Kadang bingung membedakannya
Talangsuko, 27.7.2024
0 notes
oldkideew · 1 year ago
Text
Di malamku yang resah
Aku menemukannya datang bersama pelita serta sekor kuda ditungganginya dengan wibawa
Tanpa ragu, kaki kaki ini datang menyambutnya.
Di malamku yang resah
Pangeranku datang dengan mesra
Serangakaian bunga anyelir merah muda menjadi saksi antara kita berdua
Di malamku yang resah
Aku merasa dicintainya lewat untaian puisi cinta
Aku direngkuhnya dengan kalimat kalimat penuh makna
Dan aku akhirnya menemukan makna cinta melalui hangatnya kemasan raga
—Oldkideew
0 notes
ennyie-three · 2 years ago
Text
Tabuhan Genderang Politik Global Dari Tarian Trunojoyo - Jagaraga Bali
Tumblr media
Tabuhan Genderang Politik Global Dari Tarian Trunojoyo - Jagaraga Bali Oleh : Prof. I Putu Sudiarsa Boy Arsa, Ph.D Professor and Senior Partner of Universal Institute Professional Management, ST Gilroy – California (USA) Goresan dahsyat tinta emas pena yang tertuang di atas selembar kertas yang bermakna penolakan kepada timnas sepak bola Israel dari Gubernur Bali Wayan Koster efeknya sekuat hentakan gempa bumi bersekala 10 skala richter. Hampir seluruh elemen mayarakat merespon dengan berbagai teori konspirasinya. Hujatan, lecehan bahkan yang extrim cacian. Hanya kelompok kadrun yang merespon positif hentakan gempa bumi politik yang episentrumnya berasal dari bali dengan tepukan penghargaan. Saat ini masyarakat Indonesia hiruk pikuk membedah hentakan Tarian Trunojoyo - Jagaraga, politik dari Bali.
Tumblr media
Yang membuat suasana semakin dahsyat adalah dengan tiba-tiba dari Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memainkan tabuh gong Reog Ponorogo dan Kuda Lumpingnya. Masyarakat semakin variatif dan atraktif meresponnya. Judul Israel - Palestina seakan menebar sihir mengerikan jagat Nusanrara. Padahal Israel - Palesti ada di belahan benua lain yang sangat jauh dari Indonesia. Kalimat cinta tanah air dan anti tesisnya semakin bertebaran di jagat maya. Analogi pisahkan politik dengan olah raga semakin kuat menggelinding menggilas opini terhebat sekalipun. Hajatan berkelas dunia yang persetujuan FIFA yaitu sepak bola dunia U-20 akan terlaksana di Indonesia seakan menjadi mimpi buruk di siang hari. Seakan Stadion DIPTA di Gianyar Bali yang salah satu dari 6 stadion yang akan menjadi tuan rumah seketika jadi rumah hantu di hutan belantara. Erick Thohir sebagai Ketua umum PSSI seakan sakit gigi akut diam seribu bahasa. Di tengah kegaduhan tiba-tiba Gibran Wali kota Solo melantunkan sebait puisi berbalut sutra kesejukan dengan judul Solo siap jadi tempat drawing Piala Dunia U-20. Cubitan lembut anak muda keren dari Solo ini ternyata mampu merobek sekat komentar yang sudah terlanjur berjumpalitan tanpa arah sebelumnya. Seolah tidak ingin kehilangan momentum ini, PSSI mencoba keberuntungan membuka ruang dialog. Itu pun menjadi buntu tanpa roh berselimut curiga dan tanda tanya. Tokoh-tokoh gaek mulai mencoba mencuri moment pasang kuda-kuda memperkeruh suasana kebathinan masyarakat yang sudah tanpa arah. Label negatif yang terlanjur tersematkan dari berbagai kelompok kepada Bali dan Kadrun Hindu Tolak Israel di Piala Dunia U-20 seakan semakin terbang zigzag tak terbendung. PDIP, Koster dan Ganjar seakan menjadi musuh bersama mulai mengeras kala mereka diam beku membatu serta bebal tak goyah. PDIP, Koster, Ganjar tegar dan tidak ciut nyali kehilangan dukungan kaum Nasionalis di Pilpres 2024. Seakan Ibu Megawati yang tengah melawan politik identitas di Pilpres 2024 berbalik memberi angin kepada kadrun dengan cara ikut-ikutan MUI. PDIP seluruh Nusantara seakan terpanggang dalam kuali panggung sandiwara politik tingkat dunia semakin membara. Sekilas pesta Piala Dunia U-20 adalah upaya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2024 sirna. Indonesia ribet penuh kadrun. Maka bidding di 2026 nanti pasti Indonesia akan keok. Timnas Indonesia yang selama ini memble, hanya dengan menjadi tuan rumah bisa ikut piala dunia. Kesempatan emas seketika hangus menjadi debu. PDIP, Koster, Ganjar seakan buta tuli tergadap dunia bola. Jangankan piala dunia, di piala Asia saja tidak ada catatan sejarah untuk tim-tim yang berasal dari ASEAN yang cemerlang berkiprah di tingkat Asia. Hanya Myanmar (Burma) saja yang pernah menjadi runner up. Sementara Thailand yang hebat saat ini di tingkat Asia Tenggara pun terlumat di tingkat Asia. Indonesia tidak punya peta sama sekali dalam jagat sepak bola Asia. Piala Dunia U-20 ini tontonan keren dan seru. Tim-tim hebat Brasil, Italia, Inggris, Prancis, Israel, Uzbekistan, Jepang, Korea Selatan, Irak, Senegal, Kolombia bertanding. Menjadi tontonan luar biasa saat bisa melihat Indonesia bertanding di Piala Dunia U-20. PDIP, Koster, Ganjar bela Palestina sudah terstempel seperti kadrun. Dubes Palestina menyampaikan tidak keberatan dengan Piala Dunia U-20 dihelat di Indobesia dengan kehadiran Timnas Israel. Dubes Zuhair Al-Shun pun menyampaikan Indonesia hanya mengikuti aturan FIFA. Titik. PDIP, Koster, Ganjar dan kadrun seakan menutup pintu Indonesia menjadi magnet dunia bola.
Tumblr media
Bayangkan, tragedi Kanjuruhan terlewati dengan baik. Sukses lobi Jokowi ke Presiden FIFA Gianni Infantino. Piala Dunia U-20 tetap di Indonesia. PDIP, Koster, Ganjar seolah bebal. Israel lolos ke Piala Dunia U-20 belakangan, setelah Israel menjadi runner-up UEFA Eropa U-19. Dan, ini bukan undangan perkawinan. Adapun tentang Israel, Negara Israel berpenduduk bukan cuma Yahudi. Arab Israel meliputi 20% penduduk Israel, Warga Negara Israel. Di Knesset ada 10 orang Arab jadi anggota parlemen Israel. Ada 1% tentara Israel muslim Arab dan Druze. Disumpahnya pun pakai Al Quran. Tak heran, di Piala Dunia U-20 akan ada nama pemain sepakbola Israel; Ahmad Ibrahim Salman, striker Israel yang Arab Muslim. Warga Negara Israel. Memang, saat ini Palestina sangat menderita. Palestina terpecah. Gaza terkuasai teroris Hamas. Tepi Barat terkuasai Faksi Fatah, hanya 52% luas Tepi Barat. Padahal, pada 1948 luas yang jadi tawaran PBB untuk menjadi negara Palestina sekitar 38%, Israel 62%. Sekarang Israel menguasai 85% (22,070 km2). Wilayah yang dituntut Palestina tinggal 6,020 km2. Di tengah gegap gempita tebuhan musik yang ingin menenggelamkan kharisma PDIP, tiba tiba Jokowi tampil memecah gelombang tsunami yang seolah-olah hampir meluluh lantakkan PDIP.
Tumblr media
Jokowi mengurai kusut politik tingkat tinggi. Hentakan Tarian Trunojoyo politik yang sengaja dimainkan dari Bali dalam panggung besar dunia perlahan terkuak. Peran Ganjar dan Gibran dalam orkestra sedikit demi sedikit tersibak. Skenario politik tingkat dunia yang PDIP mainkan perlahan tersingkap ke permukaan. Semua masyarakat terhenyak. Pakar politik, pakar komunikasi dan pakar-pakar lainya baru menyadari PDIP memainkan seruling politik dunia yang sangat halus mendayu merasuk sukma tanpa seorang pun terlukai. Namun mampu membuka topeng-topeng lawan politik maupun topeng kawan secara bersamaan. Saat ini, Ketum PSSI Erick Thohir sedang melangkah pasti menuju markas FIFA. Membawa dan akan menyampaikan amanat bangsa dari Pemimpin Indonesia Karismatik bernama Joko Wododo. Menjadi benar pepatah dari Budaya Bali DE NGADEN AWAK BISE. Di Bali sering sekali mendengar kalimat ini. “De ngaden awak bisa". Kalimat ini adalah bait pertama dari lagu berbahasa Bali, termasuk pupuh ginada untuk sekar alit, pengantar tidur anak-anak. Artinya kira-kira begini “jangan mengira diri sudah pintar". Teman-teman saya di Bali sering melanjutkannya dengan bait kedua, “De ngaden awak bisa, depang anake ngadanin". Kira-kira berarti “jangan mengira diri sudah pintar, biarlah orang lain yang menilai". Kalau diartikan lebih luas, makna yang terdapat di bait-bait tersebut – bahwa kita tidak boleh arogan/sombong ketika tahu sesuatu – ini sering berguna oleh masyarakat Bali khususnya, sebagai acuan mereka dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari. Sungguh Salut PDIP melalui Koster dan Ganjar memainkan politik berkelas dunia berdasarkan Mukadimah UUD 45. Mari kita songsong Indonesia menjadi Negara Maju dan Hebat. Rahayu dan Merdeka! Tarian Trunojoyo - Jagaraga Bali UTHKG; Desain website oleh Cahaya Hanjuang Read the full article
0 notes
nlathief · 4 years ago
Text
Puisi Cinta Romantis Penyair Dari Populer
Tumblr media
Puisi Cinta Romantis Penyair Dari Populer
Puisi Cinta Romantis Cantik Penyair Indonesia - Banyak sudah puisi-puisi yang terwujud dari proses inovatif manusia untuk mengeluarkan ragam isi hati dan hati. Puisi-puisi yang tertulis atau tercatat dalam beraneka tempat itu punya kelakuan serta kekhasan semasing pada satu dengan lainnya. Ini memanglah tidak bisa lepas dari datangnya puisi sendiri yang cenderung jadi suatu wujud komunikasi yang unik. Lewat puisi, pembaca bukan cuma coba menerangkan isi dengan pemikiran, akan tetapi bisa pula rasakan di dalamnya dengan hati.
Puisi bisa pula mengubah pemikiran serta pandangan kita di sesuatu. Karena itu puisi kerap difungsikan dalam beraneka kebutuhan. Contohnya jadi lirik lagu yang bisa menggugah semangat atau puisi yang bisa bikin memilukan dan haru. Arah puisi bisa serius pribadi akan tetapi bisa sosial. Suatu wujud puisi pribadi yang banyak terjadi melalui tangan-tangan sejumlah penyair yaitu puisi cinta yang romantis.
Berikut Kawan dekat bisa baca 5 puisi romantis dari 5 penyair populer yang dibentuk dengan hati. Semasing dari puisi di bawah ini punya kelakuan yang kuat dimasing-masing puisinya. Silahkan dibaca ya Sob.. Puisi Cinta Romantis Dari Penyair Populer
Sajak Puisi - Puisi Cinta Romantis
cintaku kepada kamu tak pernah ada umpamanya cinta romeo ke juliet, si majnun qais ke laila belum apa-apa temu-pisah kita lebih punyai makna ketimbang temu-pisah yusuf serta zulaikha rindu-dendam kita melintasi rindu sakit hati adam udara saya yaitu ombak samuderamu yang lari-datang untukmu hujan yang berkilat serta berguruh mendungmu
saya yaitu wangi bungamu luka berdarah-darah durimu semilir hingga sampai badai anginmu saya yaitu kicau burungmu kabut puncak gunungmu tuah tenungmu
saya yaitu sejumlah titik hurufmu huruf-huruf katamu kalimat maknamu
saya yaitu sinar silau panas serta bayang-bayang hangat mentarimu bumi pasrah langitmu saya yaitu jasad ruhmu fayakun kunmu
Kadang-kadang baiknya kita bersusah-hati,
Agar terasa demikian puas Pada saatnya kita bersuka Kadang-kadang baiknya kita menangis, Agar terasa demikian manis Pada saatnya kita tertawa Kadang-kadang baiknya kita menanggung derita Agar terasa demikian bahagia Pada saatnya kita bahagia Kalau sekarang kita pisah Itu pula baiknya Agar terasa demikian mesra Kalau pada saatnya nantinya Kita ditakdirkan berhadapan kembali
Rindu apalah arti suatu mimpi saat lelap berserak di malam-malam tiada suara kucari hadirmu lepas fajar hingga sampai petang terusik tergeragap seperti petir tiada gelegar beberapa hari masukkan seluruh hasrat dunia seperti kapal yang karam jatuh di kedalaman tiada batas tiada yang lebih pastilah ketimbang gelap di saat bulan kehilangan cahaya serta halilintar kehilangan kilatnya apakah ada yang lebih bersusah-hati terkecuali hati yang rindu demikian mau kulihat mukamu di kesia-siaan yang dekat denganku saat ini
Puisi Cinta Romantis Dari Penyair Populer
Mawar Amat jauh - Puisi Cinta Romantis
Kau benih hujan pagi hari, saya payung yang lama iri.
Kau airmata di ujung jari, saya saputangan matahari.
Kalau kau dalam gaun merah, saya tersisa tangan di perutmu.
Akan tetapi kau genangan darah, saat saya gagal menggemarimu.
Kau cermin terlalu mengharap, saya muka yang memurnikanmu.
Tumpahkanlah tilas seluruh dara, hingga sampai jantungmu serimbun bara.
Kau pemilik hujan semua hari, saya payung begitu sembunyi. Silakan, lekaslah kelabui Januari, lantaran saya terkulai ke tepi nyanyi.
Doi Senja - Puisi Cinta Romantis
Senja ajak doinya semata-mata duduk di pantai. Pantai sudah sepi serta tidak dapat ada yang peduli. Doi senja serius pendiam: ia senyumanan-senyum saja dengar lawakan senja. Kalau senja mengharap peluk, 1/2 saja, doi senja tersipu-sipu. "Nantinya saja apabila sudah gelap. Malu dilihat lanskap."
Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai mencatat luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tidak ada matinya. Tidak terasa senyap pula ada: senja mendadak melengos ke cakrawala, meninggalkan doi senja yang megap-megap oleh ciuman senja. "Mengapa kau tinggalkan saya sebelum saat pernah sempat kurapikan kembali waktu? Demikian lekas cium jadi bekas. Demikian curangnya rindu. Awas, dapat kupeluk habis kau esok hari."
Pantai telah gelap. Ada yang tidak bisa pulas. Doi senja berangsur lebur, luluh, menggelegak dalam gemuruh ombak.
Puisi Cinta Romantis Dari Penyair Populer
Puisi Classic Pendek Terunggul serta Amat Tersohor Sejauh Saat
Kita cicip sedikit puisi kadang-kadang. Puisi dapat demikian cantik, punya irama, serta bermakna; Tidak aneh kalau puisi punyai kejadian yang panjang mulai sejak masa prasejarah. Meski saya tidak tampilkan puisi classic dari hieroglif menginginkan kuno, terdapat banyak puisi classic yang serius mengagumkan untuk dibaca. Puisi Cinta Romantis Dari Penyair Populer
Lantaran puisi merupakan soal yang amat personal, saya bikin daftar puisi classic yang terunggul untuk saya. Puisi terunggul untuk Anda kesempatan berbeda. Saya tidak selamanya cari rima atau alat sastra tersendiri seperti asonansi, onomatopoeias, atau aliterasi. Saya cari puisi yang serius kelaronansi dengan saya serta bikin saya mengalami teknik tersendiri atau memberinya saya pikiran tidak serupa berkaitan hidup. Puisi Cinta Romantis Dari Penyair Populer
Berikut beberapa puisi classic terunggul untuk Anda cicipi. Kalau Anda cari kian banyak puisi untuk isi dahaga Anda dapat puisi (atau mau tempat untuk share puisi Anda), saya rekomendasikan
1. "No Man Is An Island" oleh John Donne Puisi Cinta Romantis Dari Penyair Populer
Tidak ada manusia yang dikatakan pulau,
Seluruh dia,
Tiap-tiap orang merupakan sisi dari benua,
Sisi dari utama.
Kalau gumpalan terikut oleh laut,
Eropa kurang.
Kalau tanjung itu.
Seperti kalau bangsawan temanmu
Atau punyamu sendiri merupakan:
Kematian orang yang mana merendahkanku,
Lantaran saya ikut pula dengan umat manusia,
Serta lantaran itu jangan sampai berkirim untuk ketahui untuk siapa bel berbunyi;
Itu nyata-nyata menimbulkan kerugian bagimu.
Sumber 2. "Stop di Rimba Di Malam Bersalju" oleh Robert Frost Puisi Cinta Romantis Dari Penyair Populer
Rimba siapa ini, kurasa saya tahu.
Tempat tinggalnya ada di dalam desa;
Ia tidak memandang saya stop di sini
Untuk lihat hutannya disanggupi salju.
Kuda kecilku nyata melihat aneh
Stop tiada rumah pertanian dekat
Di antara rimba serta danau beku
Malam tergelap tahun ini.
Ia guncangkan lonceng tali kekang
Untuk bertanya apakah ada kekeliruan.
Antara lainnya suara yang lain merupakan sapuan
Angin simpel serta serpihan berbulu halus.
Hutannya cantik, gelap serta dalam,
Tetapi saya mempunyai janji untuk dipenuhi,
Serta mil untuk pergi saat sebelum saya tidur,
Serta mil untuk pergi saat sebelum saya tidur.
Sumber 3. "Still I Rise" oleh Maya Angelou
Anda bisa menulis saya dalam kejadian
Dengan dustamu yang pahit serta bengkok,
Anda kesempatan jangkau saya di tanah yang amat kotor
Tapi tetap, seperti debu, saya dapat bangkit.
Apa keringanan saya bikin Anda bersusah-hati?
Kenapa Anda diliputi kesuraman?
Lantaran saya berjalan seperti saya mempunyai sumur minyak
Memompa di ruangan tamuku.
Semacam pada bulan serta matahari,
Dengan ketetapan pasang kering,
Sama dengan ambisi yang ada tinggi,
Masih saya dapat bangkit.
Apa Anda mau memandang saya remuk?
Kepala menunduk serta mata menunduk?
Pundak jatuh seperti tetes air mata.
Amat kurang kuat oleh tangisanku yang penuh hati.
Apa kesombongan saya sentuh hati Anda?
Apa Anda tidak melihat nyata-nyata keras
Lantaran saya ketawa seperti saya mempunyai tambang emas
Diggin 'di halaman belakangku sendiri.
Anda bisa tembak saya dengan kalimat Anda,
Anda bisa potong saya dengan mata Anda,
Anda bisa membunuh saya dengan kedengkian Anda,
Tapi tetap, seperti udara, saya dapat bangkit.
Apa keseksian saya bikin Anda bersusah-hati?
Apa itu mengagetkan
Kalau saya menari seperti saya mendapat berlian
Di berbicara muka pahaku?
Keluar dari gubuk malu-maluin kejadian
Saya bangun
Bangun dari fase lalu yang berakar dari terasa sakit
Saya bangun
Saya merupakan samudra hitam, naik serta lebar,
Menjadi membesar serta menjadi membesar saya tahan di pasang.
Tinggalkan malam ancamanan serta ketakutan
Saya bangun
Ke fajar yang amat ceria
Saya bangun
Bawa hadiah yang kakek-moyang saya kasih,
Akulah ambisi budak dan mimpi.
Saya bangun
Saya bangun
Saya bangun
2 notes · View notes
sittiarayyasolana · 4 years ago
Text
Surat Kepada Angin Sebelum Hari Ini
Tumblr media
Kutulis ini sambil membayangkan hal paling sederhana. Tanpa bangku taman, tanpa gemericik hujan, tanpa matahari berwarna merah saga, tanpa ingatan tentang kebersamaan yang selalu repih di lumbung kenang. Juga bukan di sebuah musim ranum alamanda, tak ada gelap merenggut nyala mega, tak ada angin riuh bersekongkol dengan gigil, tak ada rindu yang keparat, tak ada puisi picisan dengan diksi yang dilebih lebihkan penyair.
Kita hanya sedang berkendara menuju entah, melintasi barisan pohon-pohon randu. Dari jok belakang, aku lebih memilih memandangi punggungmu ketimbang melontar pertanyaan semacam, apa kabarmu? Bagaimana perjalananmu? Sudah berapa lama kita tak bertemu? Atau pertanyaan yang lama kuperam dalam duka, apa rasanya meninggalkanku begitu lama? Masihkah ada bagian dari dirimu berdegup meletup saat melihatku? Pernahkah kau ingin tahu keadaanku? Apa yang membawamu kembali? Namun bising kendaraan bertemu lubang jalan tak kebagian jatah aspal menenggelamkan semua tanya, menelan gema suara kita.
Kau pasti menyangka aku telah lebih pandai memendam amarah kini. Aku memang telah menanggalkan banyak hal, menarik diri dari semesta, tak lagi mengirim surat, tak lagi mengunjungi pasar tradisional, berhenti gamang akan harga cabai dan bawang atau wortel dan mentimun berusia kapan, merica yang melonjak setara setengah kilogram emas seperti ia bisa dipoles menjadi batu permata di cincin emak-emak arisan. Aku tak lagi ingin teringat semua keresahan juga kebobrokan dunia yang selalu ingin kau ubah.
Tak lagi tertarik pada segerombolan bocah dengan kulit tembaga menerbangkan layangan seolah bertaruh takdir pada angin dan sehelai benang, tak lagi menyukai langit biru tempat burung-burung belajar terbang menuju sarang, tak lagi menghitung senja lalu menulis sajak paling lebam saban malam. Aku tak lagi mau peduli pada semua cerita dimana ada kau di dalamnya meski bersamaan dengan itu semua kebahagiaan lamat-lamat hilang lalu akhirnya yang kulakukan bukanlah benar-benar berhenti mencintaimu, aku hanya berupaya berhenti menunjukkannya.
Dalam sesak perjalanan, di sebuah perhentian lampu merah. Aku bercerita perihal lapak pedagang mie instan kesukaan kita. Lahan berjualannya telah berganti rumah bernyanyi dengan resto mewah, berpetak-petak sawah di seberang jalan juga ditanami gedung dan gudang. Begitulah, beberapa hal sepele memang kadang dibiarkan begitu saja sebagian lagi dibiarkan menghilang tanpa ada yang bisa disalahkan seperti pada peristiwa bencana alam ulah manusia, azab dikambinghitamkan, Tuhan disalah salahkan.
Perlahan, kuda besi yang kita tunggangi kembali melaju. Kutatapi lagi kemeja abu abu yang membungkus bahu dan lenganmu, membawa aromamu sedekat ini, aku selalu ingin pulang pada kerinduan yang lebih getas dari musim paling kering. Sementara kau lain dari biasa, kali ini tak banyak kata, seperti membawaku dalam sebuah perjalanan paling panjang.
Selepas kau tiada, diambang petang begitulah aku menemukan bagian diriku yang lain. Menghadap jendela, berangan-angan tentang pertemuan paling biasa, jumpa tanpa peluk meski sebentar juga tak apa. Aku hanya ingin menatap bening matamu, menangkap binarnya lalu menyimpannya sebagai harapan yang merembaka, mendengar renyah tawamu lalu menyulamnya sebagai mimpi-mimpi yang tak pernah berubah usang. Tak ubahnya angka di kalender pada laju hari-hari, aku telah merelakanmu jauh, berjalan, berlari mendahului, membiarkanmu menemukan lalu membuka banyak pintu tapi melepas doa yang selalu utuh.
Lalu ketika pagi terbit dari gelapnya kenyataan, setelah melafadz munajat yang mendekatkan jarak bibir dan kepalaku hanya sehasta dengan langit, hal pertama yang ingin kulakukan adalah mengeja nama Tuhan lalu membangunkanmu, menunjukkan surat paling penting bahwa pemergian adalah rupa luka yang tak dipulihkan waktu.
April, sebelum dan seterusnya. Bersama pengaminan doa yang paling dikabulkan Tuhan. Aku menunggumu sembari meminta segala kebaikan bagimu dari ujung ke ujung napasku.
2 notes · View notes
penuntuncahaya · 5 years ago
Text
Atap I
Desember adalah penggaris yang lurus, lurus sekali, dan putus dalam kelurusannya. Putus yang tersembunyi dalam patahannya sendiri, putus yang melihat kesunyian dari patahannya sendiri.
Dan angin, dan yang mengerang di bawah penggaris, dan berkata, dan besok – Januari – Januari – akan datang melalui jalur yang lalu. Jalur dengan bau rempah-rempah, gula, kopi, tembakau. Tembakau yang membuat orang menangis hingga selat Malaka. Ingatlah kapal-kapal tanpa penggaris, ingatlah derap kereta kuda yang mengukur kesedihanmu. Tentang pernyataan Desember yang lurus sekali dan putus dalam kelurusannya. Dan angin. Angin yang menyulam waktu dari keretakannya.
Kenanglah angin di atas penggaris dan angin di bawah penggaris. Dan mereka yang menyulam keretakan dari putus ke putus. Jiwa yang berubah ketika waktu tidak lagi mengikuti gerak: semua yang kau lempar tetap berada dalam tanganmu. Putus. Kenanglah di atas penggaris. Semua yang kau lihat tetap berada dalam matamu. Putus. Kenanglah di bawah penggaris. Semua yang kau katakan membuat lidahmu seperti Desember yang melompat ke Januari. Kenanglah potongan-potongan Desember yang mengambil dirinya sendiri di bawah penggaris di atas penggaris. Melepaskan diri dari semua yang kau maknakan di seberang hari ini.
Desember, Desember, penggaris yang kesunyian dalam kesunyian. Dia yang mengambil asuransi kebakaran, mengambil ekonomi dari asuransi kebakaran, mengambil penggaris yang mengukur api dari lidahmu ke korek api – dan ke korek api lainnya lagi. Ekonomi asuransi kebakaran yang membuat kembang api akhir tahun di atas penggaris. Dia yang lurus dan yang putus. Dia yang mengukur semua patahan. Dia yang memandang Januari, seperti penggaris yang mengukur suara jantungmu.
Dia yang bukan sendiri, ketika melihat, ketika melihat penggaris membuat ladang-ladang bintang di seberang hari ini.
*Puisi Penggaris Desember, karya Afrizal Malna.
3 notes · View notes
elshawildan · 5 years ago
Text
Tumblr media
Ksatria jatuh cinta pada puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari. Sang Puteri naik ke langit.
Ksatria kebingungan. Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang, tapi tidak tahu caranya terbang.
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu kupu, tetapi kupu kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon.
Ksatria lalu belajar pada burung gereja. Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara.
Ksatria kemudian berguru pada burung elang. Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung.
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi. Ksatria sedih, tapi tak putus asa.
Ksatria memohon pada angin. Angin mengajarinya mengitari bumi, lebih tinggi dari gunung dan awan. Namun sang Puteri masih jauh di awang awang, dan tak ada angin yang mampu menusuk langit.
Ksatria sedih dan kali ini ia putus asa.
Sampai satu malam ada Bintang Jatuh yang berhenti mendengar tangis dukanya. Ia menawari Ksatria untuk mampu melesat secepat cahaya. melesat lebih cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit dijadikan satu.
Namun kalau Ksatria tak mampu mendarat tepat di Puterinya, maka ia akan mati. Hancur dalam kecepatan yang membahayakan, menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat.
Ksatria setuju.
Ia relakan seluruh kepercayaannya pada Bintang Jatuh menjadi sebuah nyawa. Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yang mematikan. Bintang Jatuh menggenggam tangannya.
“Inilah perjalanan sebuah Cinta Sejati,” ia berbisik, “tutuplah matamu, Ksatria. Katakan untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya.”
Melesatlah mereka berdua.
Dingin yang tak terhingga serasa merobek hati Ksatria mungil, namun hangat jiwanya diterangi rasa cinta. Dan ia merasakannya….”Berhenti!”
Bintang Jatuh melongok ke bawah, dan ia pun melihat sesosok puteri cantik yang kesepian. Bersinar bagaikan Orion di tengah kelamnya galaksi. Ia pun jatuh hati.
Dilepaskannya genggaman itu.
Sewujud nyawa yang terbentuk atas cinta dan percaya. Ksatria melesat menuju kehancuran.
Sementara Sang Bintang mendarat turun untuk dapatkan Sang Puteri. Ksatria yang malang.
Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan Aurora. Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Ksatria.
*gambar: aonekoe
*puisi: novel Supernova Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh by Dewi Lestari
6 notes · View notes
kebelakang · 5 years ago
Text
Aspal Jalanan
Aku rasa jalanan pasti lelah,
setiap hari ia mendengar keluh kesah
membelai kuda-kuda yang letih
menjadi pelampiasan jiwa-jiwa yang marah,
lantas para manusia terlelap
meninggalkannya begitu saja 
tanpa diberi janji-janji apalagi didongengi puisi.
Seperti pagi-pagi yang dibawa ibu Sumarsih di keranjang belanjanya
jalanan terus ada dan digilas roda-roda kelaparan 
tempat para pencari suaka mencari sabun cuci tangan.  
.
.
.
PR/19
3 notes · View notes
crmnusg · 6 years ago
Text
PUISI MATI
Menggantung hidup di langit-langit kamar,
menenggak tuak sampai batas bahkan melampauinya,
terjun di pinggir lembah yang siap memeluk hangat dalam kegelapan,
bercumbu dengan kuda mesin paling cepat di perempatan jalan,
menyelam kelam di laut temaram tak berpenjaga,
menusuk inti dari usapan ibu yang dijaga begitu hati-hati,
terbakar mengarang dengan erang yang menyakiti hati pemirsanya, dan
menyayat nadi yang tak pernah mau mengerti apa itu keji.
— Bandung, A.
10 notes · View notes
the-little-paw-blog · 5 years ago
Photo
Tumblr media
TISULA PATAH Di kolong altar dewi Athena Ku kembalikan jirah besi sisa perang lalu Lobang tusuk pedang musuh menganga Dengan sedikit lecet di hilir, dan gurat di hulu Sisanya nampak biasa saja Aku menyatakan desersi tanpa mati Walau jubahku masih layak Matamu mengatakan untuk kembali bergerak Namun hatimu tak menggambarkan banyak Hanya menambal semangat yang telah terkoyak Themis telah limbungkan mizan ke kanan Lantas apa lagi yang mesti dilakukan Hades telah membakar habis cemburu Berganti abu beterbangan menyesak paru Aku sudah terbiasa, lanjutkan perjuanganmu Mari hippokampos temaniku berburu Semoga saja pepohonan di Olympus masih segar Biar kuramu ranting perdu dan akar benalu Cukuplah obati rindu untuk sementara waktu Hingga musim hujan ini berlalu Darah pahlawan perang sudah mengering Rumput mulai tumbuh, krisan pun berbunga Hanya Seroja belum menampakkan wujudnya Ya, apa mau dikata, Trisula Neptunus telah patah tiga abah_ian 13022018 GLOSARIUM: Athena : Dewi Kebijaksanaan dan Perang Themis : Juga dikenal Justitia, Dewi Keadilan Mizan : Neraca / Timbangan Hades : Dewa Negeri Bawah / Neraka Hippokampos : Kuda setengah ikan, tunggangan Poseidon Olympus : Gunung para dewa Yunani Trisula : Tombak bermata tiga Neptunus : Juga dikenal Poseidon, Dewa Lautan Nb: Sekedar Puisi Mitologi Yunani 😅😅😅 Poem: abah_ian Pict. : google #poem #poetry #story #puisi #sajak #indonesiamenulis #quotes #writingsociety #poemsofinstagram #poemsofig #poetsociety #writter https://www.instagram.com/p/BfJdrtWAJ--/?igshid=1dzyvascl30vn
1 note · View note
jualanbukusastra-blog · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Bestseller Jan 2023: 1. Malkan Junaidi, Rumah Daging dan Ingatan, Kumpulan Puisi, Yogyakarta, Penerbit JBS, Jan 2023, 159 hlm, 65.000 2. Gody Usnaat, Bertemu Belalang, Kumpulan Puisi, Yogyakarta, Penerbit JBS, Feb 2022, 94 hlm, 55.000 3. Mario F. Lawi, Homo Narrans, Puisi, Yogyakarta, Pickpockie Books X Scrinium, Jan 2023, 156 hlm, 65.000 4. Zen Hae, Rahasia Kesaktian Raja Tua, Jakarta: Padrão Buku Abadi, Agustus 2022, x + 199 hlm., 13 x 20 cm, 85.000. 5. Royyan Julian, Korpus Ovarium, Puisi, Jakarta, Penerbit Julang, 80 hlm, 2022, 78.000 6. Malkan Junaidi, Chelsea Islan Terbang ke Bulan, Kumpulan Puisi, Malang, pelangi Sastra, Sept 2018, viii+158 hlm, 55.000 7. Mardi Luhung, Tiga Kuda di Bulan Tiga dan Lampirannya, Himpunan Puisi, Yogyakarta, Basabasi, Des 2022, 88 hlm, 50.000 8. Seno Gumira Ajidarma, Film dan Pascakolonialisme, 17 Esai dalam dua Bagian, Yogyakarta, Diva Press, Jan 2023, 386 hlm, 120.000 9. Nirwan Dewanto, Dua Marga, Buku Puisi, Jakarta, Teroka Press, Juni 2022, 124 hlm, 83.000 10. Afrizal Malna, Promotheus Pinball (Signature Edition), Australia, Reading Sideways Press, September 2020, 306 hlm, 159.000 (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CoJJcoCBDtd/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
bisikjurnal · 2 years ago
Text
PUISI
Tumblr media
Maret: Bulan Kesepian
Karya: Nur Fitri Yanti
Seratus dua puluh hari
riuh angin seolah terhenti
tak berteman lagi dengan rindu
karena sepi masih menjadi candu.
Deretan puisi romantis
lagu-lagu cinta
dan cerita Mariposa
seolah tak dapat merayu diri.
Aku...
di atas kuda bermesin
di dalam peluk tudung hitam
memetik bulan kesepian.
0 notes
kisahamin-blog · 6 years ago
Text
Senjata pelepah pohon pisang
Memori lama memang selalu menarik untuk dibuka kembali, meski sebagian filenya sudah terkena virus zaman now, milenial sebagai gerbong Z yg secara sadar menggeser milenium 90an-2000. Namun mainan kala itu lebih memberikan kesan melekat, kreatif dan sosial bahkan di zaman itu kita bisa mengenal sepantaran sampai satu hingga tiga desa terdekat. Betapa itu adalah modal sosial untuk saling menghargai silaturahim yg nyata. Sungguh selalu merasa asek meski dgn keterbatasan teknologi.
Masih ingat kan!
Bahwa tauran antar desa dulu tiada henti dan tiada libur (pulang sekolah cap cus). Tapi justru itu membuat kita semakin akrab laksana kerabat. Dgn peralatan seadanya, dimana senjata api dari pelepah pohon pisanga, pedang dan keris dari bambu, dan batu2 kita susun sebagai benteng pertahanan dan semua tampa peluru dan kekuatan. Bunyi tembakan dan pedang dari mulut-mulut pemegangnya (betapa itu tauran polos tapi mencerdaskan).
Wkwkwkwk!
Berbanding terbalik dgn saat ini, dimana tauran tanpa bertemu namun bahanya mengguncang berbagai lapisan. Tak pernah bertemu apa lagi kenal bersikap sok tau hingga tarung dalam status dan komentar di berbagi media sosial. Dari saling mendukung, menolak dan ujaran kebencian hingga pada ranah kepolisian. Wow, betapa dahsyatnya mainan kita saat ini. Sampai banyak pula nama palsu seakan asli dan yg asli dipalsukan. Brrrrrrrr banget deh.
Ah, mending ke belakang rumah. Ngambil pelepah pohon pisang lalu tak buatkan adek-adek senjata mainan dan kuda-kudaan biar mainnya seperti drama dan wayang-wayang.
Wkwkwkwk. Salam main-main
#pesan_bumilangit #surat-pendek #puisi #cerita #ceritapendek #ceritamainan #ceritacinta #sajak #sajakcinta #puisicinta #puisibanget
1 note · View note