#pergantian tahun
Explore tagged Tumblr posts
Text
Danrem 043/Gatam, Kapolda Dan Forkopimda Lampung, Pantau Situasi Malam Pergantian Tahun Baru 2025
SATUKOMANDO.COM,Lampung – Bertempat di Pos Polantas Tugu Adipura yang berada di Kelurahan Enggal, Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung, Selasa malam (31/12/2024) Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., Kapolda Lampung dan Forkopimda Provinsi Lampung mengikuti Pemantauan Situasi Malam Pergantian Tahun Baru 2025 secara virtual yang dipimpin Menko Polkam RI Jenderal Polisi (Purn)…
0 notes
Text
Kawasan Pantai Pohon Cinta jadi Pilihan Warga Pohuwato di Malam Pergantian Tahun
Hargo.co.id, GORONTALO – Menunggu momen pergantian tahun, warga Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato tumpah ruah memadati kawasan wisata pohon cinta. Tidak hanya masyarakat lokal, pengunjung dari luar Kabupaten Pohuwato pun ikut memadati lokasi pohon cinta sejak pukul 19:00 Wita. Berkumpulnya warga ini mengingat pantai pohon cinta menjadi salah satu lokasi gelaran pesta kembang api di Kabupaten…
1 note
·
View note
Text
Rayakan Malam Tahun Baru, Mexolie Hotel Kebumen Gelar Hiburan Spektakuler Bertajuk ‘’New Year’s Eve 2025’’
KEBUMEN, Kebumen24.com – Mexolie Hotel Kebumen sukses menggelar acara spektakuler untuk menyambut pergantian tahun 2025. Acara bertajuk ‘’New Year’s Eve 2025’’ berlangsung semarak dan meriah, di Ballroom Nabatiyasa Hotel setempat, Selasa 31 Desember 2024, malam. Continue reading Rayakan Malam Tahun Baru, Mexolie Hotel Kebumen Gelar Hiburan Spektakuler Bertajuk ‘’New Year’s Eve 2025’’
#Mexolie Hotel Kebumen Gelar Hiburan Spektakuler Bertajuk ‘’New Year’s Eve 2025’’#Rayakan Malam Pergantian Tahun Baru
0 notes
Text
Kota Bengkulu Gelar Apel Pasukan untuk Pengamanan Malam Tahun Baru 2025 di Pantai Panjang
Kota Bengkulu Gelar Apel Pasukan untuk Pengamanan Malam Tahun Baru 2025 di Pantai Panjang KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Menjelang malam pergantian tahun baru 2025, Kota Bengkulu bersiap menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat dengan berbagai langkah pengamanan, Pada Selasa, (31/12/24), Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Malam Tahun Baru 2025…
#Apel Pasukan#Forkopimda Bengkulu#Kombes Pol Deddy Nata#malam tahun baru#Pantai Panjang#pergantian tahun 2025#Pos pengamanan#Sport Center#Kapolresta Bengkulu#Pengamanan
0 notes
Text
Pantau Perayaan Pergantian Tahun, Pj Gubernur Banten Sebut Kondusif
SERANG – Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar melakukan pemantauan kondisi perayaan pergantian tahun 2023 di Kota Serang, Minggu (31/12/2023) malam. Pemantauan dilakukan bersama Kapolda Banten, Irjen Pol Abdul Karim disertai jajaran pejabat utama dan madya, Komandan Korem (Danrem) 064 Maulana Yusuf, Kolonel Inf Fierman Sjafirial Agustus disertai jajaran, Pj Sekda Banten Virgojanti, Pj…
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/72d6ad3896e2e0a94c6638bd4308fb1f/bb777dff57c7b9bd-29/s540x810/5ee5cedabc709e9312a32499b48ad36415c5d357.jpg)
View On WordPress
0 notes
Text
Dirlantas Sumbar Lakukan Rekayasa arus lalin Di Malam Pergantian Tahun Baru
Sumbar, Sumbarlivetv — mengantisipasi kemaacetan panjang, di saat malam pergantian tahun baru, “Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar” dan satlantas padang, melakukan rekayasa arus lalin , di kawaasan pantai padang. Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Dwi Nur Setiawan mengatakan “pihaknya telah memetakan daerah rawan kemacetan panjang dikota padang ” dampak dari banyaknya warga yang berkumpul…
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/46bcd7205350041784fd20f04d69fc7b/42c7d8183d79dde3-a4/s540x810/31e683717bd3999f01e45409c34a8329838e708d.jpg)
View On WordPress
0 notes
Text
Andai Tuhan takdirkan bertemu, bukanlah suatu masalah kamu berada di kutub utara dan dia di kutub selatan, sebab pertemuan itu pasti akan terjadi. Tetapi, andai bukan takdirnya bertemu, sedekat apapun dan sesering apapun kalian bertukar sapa, tetap tidak akan bertemu, yang ada justru biasanya malah meninggalkan luka.
Menikmati pergantian tahun di rumah saja bersama keluarga.
@jndmmsyhd
498 notes
·
View notes
Text
Perjalanan Emosi dalam 365 Hari
Desember tahun lalu, dalam sebuah momen family coaching, suami saya bertanya, "Kalau dibuat seperti tema, apa tema hidupmu di tahun depan?" Dengan penuh percaya diri, saya menjawab, "Grow in peace." Entah dari mana datangnya kepercayaan diri itu, tetapi saat itu saya begitu yakin bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun dimana saya banyak bertumbuh dalam sunyi, ketenangan, dan kedamaian.
Satu dua bulan pertama, rasanya hari-hari bergulir dengan damai. Saya lebih banyak fokus pada peran saya sebagai istri yang mensupport mimpi-mimpi suami sambil saya pun merawat mimpi saya sendiri. Tapi di bulan berikutnya, perjalanan takdir membawa saya kepada skenario-skenario yang berbeda.
Skenario "kehilangan" ternyata hadir. Memang bukan yang pertama di dalam hidup, tetapi rasanya tetap menyakitkan. Kehilangan itu dihadirkan Allah lewat berbagai perantara: kepulangan orang tersayang, terpisah dari anak-anak ideologis yang sudah saya "rawat" sejak lama, pergantian amanah, dsb. Dalam perasaan-perasaan yang tidak bisa dijelaskan, saya berteriak di dalam hati, "Ya Allah, ternyata memang nggak ada yang milikku ya di dunia ini?" Di satu sisi merasa menemukan hikmah, tetapi disisi lain saya harus rela menjumpai sisi diri saya yang ternyata masih terikat dan bergantung pada apa-apa yang tidak seharusnya.
Setelah kehilangan, selanjutnya ternyata adalah kekecewaan. Saya kecewa karena harus memaklumi orang lain atas kekeliruannya di saat saya sebenarnya tidak punya cukup energi untuk itu. Saya kecewa karena orang-orang yang saya pikir akan bisa melindungi saya dari rasa sakit tapi ternyata justru menorehkan luka yang dalam meski mereka tidak bermaksud untuk melakukannya. Saya juga kecewa karena ternyata saya harus melewati masa-masa kecewa ini sendirian: orang lain sedang sibuk dengan perasaannya, perubahan hidupnya, dsb. Sampai-sampai, saya muak mendengarkan cerita dari orang-orang terdekat. Seperti ingin berteriak, "Kenapa semua tentang kamu? Kapan kamu pernah bertanya tentang perasaanku?"
Belum cukup selesai dengan semua itu, saya pun harus berhadapan dengan sebuah kenyataan bahwa Allah menunda doa terbaik saya untuk dikabulkan. Sudah banyak waktu yang saya habiskan untuk menunggu, tapi rupanya Allah meminta saya untuk menunggu lagi. Pedihnya, dalam masa menunggu ini saya justru harus menyaksikan orang lain mendapatkan apa yang saya tunggu tanpa harus mereka menunggu sebagaimana saya menunggu. Sisi kekanakan saya berkata, "Ya Allah, boleh nggak sih saya ini dikasih bahagia? Boleh nggak doa yang ini tolong dikasih aja?" Hopeless~ Saya bahkan sempat merasakan tubuh saya begitu lemah, seperti tanpa tulang untuk bergerak.
Alih-alih grow in peace, rupanya Allah "memaksa" saya untuk grow in chaos. Saya merasa tidak punya prestasi apa-apa di tahun ini selain urusan bertahan hidup dan mempertahankan kewarasan diri. Rasanya seperti benih yang ditanam jauuuuh di dasar tanah. Pada suatu fase di hidup kita, bertumbuh itu ternyata bisa terasa sangat menyakitkan, ya!
Emosi saya di tahun ini naik dan turun. Banyak stabilnya, tapi episode tidak stabilnya pun qadarullah sering terjadi. Tapi setidaknya saya punya beberapa takeaways untuk reminder diri saya sendiri:
Grow in chaos masih lebih baik dari pada tidak bertumbuh sama sekali.
Hal-hal yang bisa membuat kita merasa utuh ternyata ada pada hal-hal kecil, sederhana, dan bahkan tidak diketahui orang lain, tetapi kita merasakannya.
Semua takdir adalah bentuk kasih sayang Allah meski sekarang kita belum bisa memahaminya.
Orang lain hidup dengan takdirnya, diuji dengan ujiannya, begitu juga kita dan keluarga.
Kata guru saya, nggak apa-apa kalau masalahnya belum selesai, toh penyelesaian juga datangnya dari Allah. Tetapi, selama kita tetap naik keimanannya, maka sebenarnya kita sedang menjemput keberhasilan kita dalam menghadapi ujian.
Subhanallah. Semoga Allah mengampuni atas setiap kekeliruan respon terhadap setiap situasi dan kondisi. Dan semoga Allah hantarkan diri kepada hikmah dari semua gelap dan rasa sakit. I'm planted seed, then I will grow and heal beautifully. InsyaAllah.
Kalau kamu, punya cerita apa di tahun ini?
75 notes
·
View notes
Text
Kita Sering Terlalu Terobsesi pada Simbolisme Pergantian Tahun
Orang-orang sibuk merapalkan doa di akhir tahun, seakan waktu adalah penguasa yang harus dibujuk dengan harapan-harapan baru. Mungkin yang kita butuhkan hanyalah diam sejenak—mendengar detak waktu yang terus berjalan, tanpa daftar panjang resolusi atau tekanan target.
23 notes
·
View notes
Text
Menggugat Rasa
aku ingin mengajukan gugatan, kepada seorang lelaki bernetra malam. ia kerap menghantui setiap kali aku membaca puisi, entah itu tentang cinta entah itu tentang negara.
namun aku tak punya perkara yang bisa kujadikan senjata jaksa, terakhir kami bercakap saja, ia membuatku tertawan. ralat, maksudku tertawa.
sejak kembang api yang menghiasi pergantian tahun, aku menambah beban hidup bernama rindu, dan cemburu.
padahal aku memiliki cukup untuk semua yang kuinginkan, aku memiliki selesai untuk yang tak mampu kudapatkan, maka aku tak ingin masih mencarinya dari segala riuh dunia yang kupunya.
seharusnya aku tak tak bersitegang dengan hati, hanya perkara menolak ingin memiliki. namun bagaimana membungkam rahasia dalam dada, saat tak ada lagi pintu keluar kecuali doa agar ia menjadi tiada?
51 notes
·
View notes
Text
Ibadah Terlama
Saya lupa tadi lewat di timeline punya siapa, tapi saya sepakat bahwa ibadah terlama itu bukan menikah, tapi tauhid.
Mengapa? Sejauh seperempat abad ini, memang ujian terbesar kita adalah memaknai tauhid, akidah, syahadatain, dan sebagainya.
Kita pasti dihadapkan pada pilihan berat, tapi kita berhasil melewatinya. Itu kuasa Allah, sudah tertulis di langit.
Kita dihadapkan keraguan akan suatu hal, bingung, lalu menghadap kepada Allah. Akhirnya diberikan ketenangan dan kemantapan hati. Itu kuasa Allah.
Dan masih banyak lagi, tentang kuasa yang tak terhingga, pergantian siang malam, fenomena-fenomena yang di luar nalar, juga tentang keajaiban yang hadir dari tempat yang tak disangka-sangka. Itu kuasa Allah.
Coba renungi kembali Ayat-ayat ini :
"Allah tidak membebani kaum melebihi kemampuanya"
"Bersama kesulitan ada kemudahan"
"Kamu adalah umat terbaik...."
"Nikmat manalagi yang kau dustakan?"
Salah seorang senior menjelaskan, betapa pentingnya kekuatan akan tauhid ini sebelum umur 40 tahun.
Jangan sampai nanti tubuh kita menua, namun ruh kita masih seperti anak kecil akibat memahami tauhid yang salah, sekadar menggugurkan ibadah hingga tak merasa itu sebuah kebutuhan dan kewajiban. Jangan sampai.
Arsa Coffee and Library, 4 Ramadan 1445 H
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/e04b440b22d6f66e07303f4e167b1dc2/8696154fe0cdb73d-ac/s540x810/e5c78798e91db12a42ed323069f01631eee352a1.jpg)
*) edisi ngisi diskusi di warung kopi kebanggaan. From customer to narasumber
60 notes
·
View notes
Text
Waqi' (Realitas)
Istilah ini aku dengar, lagi, —mungkin setelah lama tidak berinteraksi dengan bahasa arab—di postingan Jejak Imani yang disampaikan oleh Kyai Salim, beliau mengatakan kurang lebih begini
"Saya dulu termasuk yg mengikuti pendapat Al Alamah Prof Yusuf Qardhowi untuk menunda mengunjungi al Aqsha, karena penggunaan visanya tentu akan semakin menguntungkan zionis israel. Tapi kemudian, waqi', realitas berubah, ternyata hal itu malah membuat masjid al Aqsha semakin sepi, maka Syaikh Ahmad Al Raysuni pengganti beliau, menganjurkan untuk mengunjungi Al Aqsha, dalam rangka membuatnya tetap ramai digunakan untuk beribadah dan tetap eksis"
Waqi', realita, adalah satu hal yang mesti kita baca selalu. Karena hidup tidak melulu masa lalu, apalagi sekadar impian harapan masa depan, tapi juga terdapat rangkaian peristiwa di hari ini, yang perlu kita jalani, hadapi, nikmati, dan satu hal penting; maknai
Karena diminta sharing kehidupan pasca jadi anak asrama 2 tahun di RK, aku pun menitipkan satu hal ini; membaca realita. Karena nyatanya tidak semua sepertinya mampu.
Beberapa orang bisa jadi masih terngiang-ngiang peristiwa masa lalu, romantisme yang berlebihan, sehingga tidak siap untuk beranjak bangun dan menghadapi kenyataan hari ini.
Sebagian lagi mungkin lebih senang mendiskusikan hal-hal di masa depan, tapi hanya sebatas angan-angan sehingga tidak mau untuk berkontribusi untuk melakukan apa yang ia bisa di hari ini.
Dalam konteks sebagai anak RK, aku menitipkan hal ini, karena kita terbentuk di asrama yang terlihat 'bersih' 'teratur' dan 'terukur' sehingga pembacaan realita perlu dilakukan, agar tidak ada gap yang menganga terlalu besar antara idealisme dan kenyataan.
Dan, para ulama kita, termasuk Syaikh Ahmad Al Raysuni, yang tadi kita bincangkan di atas, memang mampu membaca realita itu. Itulah kemampuan orang berilmu dalam nan luas, dipadukan kepeduliannya terhadap kondisi umat, sekaligus keimanan yang kuat terhadap taqdir Allah.
Mereka tidak mudah berputus asa. Mereka hadir dengan solusi. Tapi mereka juga tidak lupa untuk memotivasi.
Iya, waqi', realita kita hari ini. Perubahan adalah satu hal yang musti kita jalani. Meski awalnya berat, namun dengan ilmu insyaAllah semua akan lebih ringan dan indah. Masa lalu untuk diingat, masa ini untuk dirawat, dan masa depan untuk dilihat
IGD RSPA Boyolali (pukul 05.00 05/05/2024) — ditulis saat pergantian shift jaga
36 notes
·
View notes
Text
Malam Pergantian Tahun di Kota Gorontalo Diwarnai Aksi Penganiayaan dengan Sajam di 2 TKP
Hargo.co.id, GORONTALO – Malam puncak pergantian tahun di Kota Gorontalo berlangsung meriah dengan nuansa pesta kembang api di berbagai tempat. Sayangnya, dibalik gemerlapnya pesta pergantian tahun, aksi kriminal dengan menggunakan senjata tajam tak terhindarkan. Bahkan, informasi yang berhasil dirangkum, insiden terjadi di dua tempat kejadian perkara (TKP). Yaitu, di Kelurahan Limba U II,…
1 note
·
View note
Text
5 Keajaiban Sastra dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an bukan hanya kaya secara spiritual, tetapi juga merupakan mahakarya dalam keindahan bahasanya. Setiap kata dipilih dengan penuh kebijaksanaan, membuka lapisan demi lapisan pemahaman yang mendalam. Keindahan tersembunyi ini sering kali membuat kita terpesona, menyadarkan kita bahwa keagungan Al-Qur'an melampaui segala yang bisa kita bayangkan. Berikut adalah 5 kejaiban sastra Qur’an.
1. Makna Beragam dari “Ayah” Kata “Ayah” memiliki makna yang jauh melampaui terjemahan sederhana sebagai “ayat” melainkan mencakup berbagai dimensi makna.
Dalam Al-Qur’an, sebuah kalimat tidak hanya merujuk pada rangkaian kata, tetapi juga mencakup tanda-tanda Allah yang tersebar di seluruh alam semesta baik dalam bentuk peristiwa, manusia, dan fenomena alam.
Secara linguistik, “Ayah” mengandung makna nilai, rasa ingin tahu, petunjuk, keheranan, perhatian, keyakinan, makna, niat, dan tanda. Hal ini mencerminkan sifatnya yang kaya dan beragam.
Oleh karena itu, memahami makna sejati dari “Ayah” tidak hanya mempererat hubungan kita dengan Al-Qur’an, tetapi juga mengubah cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita.
2. Bentuk Jamak yang Agung Dalam Al-Qur'an, Allah sering menggunakan bentuk jamak yang agung, seperti "Kami," untuk menunjukkan otoritas-Nya yang tunggal dan mutlak. Namun, bentuk jamak ini sama sekali tidak mengacu pada jumlah; Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa Allah itu Esa.
Ini adalah cara untuk menegaskan kebesaran dan keagungan-Nya, sebuah gaya bahasa yang juga sering ditemukan dalam tradisi kerajaan untuk menekankan kedaulatan.
Yang menarik, Al-Qur'an beralih antara kata ganti jamak, tunggal, dan bahkan orang ketiga dalam penyampaiannya. Pergantian ini dilakukan dengan penuh perhitungan untuk menciptakan efek retoris yang kuat dan mendalam.
Keindahan linguistik ini menggambarkan keajaiban ucapan ilahi Allah, mengundang kita untuk merenungkan ketepatan dan kedalaman setiap kata yang dipilih-Nya.
3. Signifikansi Linguistik Bentuk Kata Kerja vs. Kata Benda Dalam Al-Qur’an, pilihan antara bentuk kata kerja dan kata benda bukan sekedar nuansa linguistik namun merupakan cerminan mendalam dari kedalaman dan ketepatan teks.
Perhatikan ayat berikut: “Dan ketika mereka bertemu dengan orang-orang beriman, mereka berkata, 'Kami telah beriman.' Namun ketika mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami bersamamu, kami hanya berolok-olok.'” [2:14]
Allah menggambarkan sekelompok orang yang berpura-pura beriman di hadapan orang-orang mukmin, tetapi sebenarnya tetap dalam kekafiran. Ketika bersama kaum beriman, mereka berkata, "Kami beriman," namun bentuk kata kerja dalam Al-Qur'an menunjukkan bahwa keimanan mereka bersifat sementara. Saat kembali ke kelompok mereka sendiri, jati diri mereka terungkap, dan mereka berkata, "Kami hanya berolok-olok."
Dalam bahasa Arab, perpindahan dari kata kerja ke kata benda bukan sekadar perubahan tata bahasa; hal ini mencerminkan sesuatu yang bersifat permanen.
Dengan menggunakan kata benda untuk "berolok-olok" dalam ayat ini, Al-Qur'an menyiratkan bahwa sikap mengejek dan tidak percaya ini bukanlah sesuatu yang sesaat, melainkan telah menjadi bagian dari karakter mereka.
4. Perbedaan Kata Unik dalam Al Quran Salah satu keajaiban linguistik Al-Qur'an terletak pada penggunaan kata-kata yang tampak sinonim dalam bahasa Arab Klasik, namun dibedakan dengan sangat tepat dalam Al-Qur'an. Contohnya adalah penggunaan kata "mata" dan "mata air."
Kata 'ayn, yang berarti "mata" atau "mata air" dalam bahasa Arab Klasik, memiliki bentuk jamak a’yun dan ‘uyun, yang keduanya bisa merujuk pada "mata" atau "mata air." Namun, Al-Qur'an dengan tegas membedakan keduanya: A’yun digunakan untuk merujuk pada "mata" dan muncul 21 kali dalam Al-Qur'an. ‘Uyun dipilih khusus untuk "mata air" dan muncul 10 kali.
Perbedaan ini, yang konsisten sepanjang Al-Qur'an, menonjolkan kedalaman dan kehati-hatian dalam penggunaan bahasa. Selama 23 tahun wahyu diturunkan dalam berbagai konteks, koherensi Al-Qur'an membuktikan asal-usulnya yang luar biasa.
5. Urutan sifat ilahiah: Pemaaf dan Penyayang Salah satu mukjizat linguistik Al-Qur’an terletak pada urutan sifat-sifat Ilahiah yang digunakan. Dalam percakapan sehari-hari, kita sering membuat daftar kualitas tanpa terlalu memikirkan urutannya. Misalnya, seorang guru bisa menggambarkan siswanya sebagai “cerdas, ingin tahu, dan pekerja keras,” dan jika urutannya dibalik menjadi “pekerja keras, cerdas, dan ingin tahu,” kita mungkin tidak merasa ada perbedaan yang signifikan. Namun, dalam Al-Qur’an, urutan kata sangat tepat dan penuh makna.
Sebagai contoh: Kata “Pengampun” (Ghafur) hampir selalu mendahului kata “Yang Maha Penyayang” (Rahim), sesuai dengan prinsip bahwa “mencegah keburukan lebih penting sebelum mendapatkan kemaslahatan.” Namun, ada pengecualian dalam Surah Saba [34:2], yang menyatakan: "Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya, apa yang turun dari langit, dan apa yang naik ke dalamnya. Dan Dialah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun." Di sini, kita melihat belas kasih datang sebelum pengampunan, dan ini bukan kebetulan. Konsep ini sangat sesuai dengan konteks ayat yang menggambarkan siklus alam—hujan, tumbuh-tumbuhan, kehidupan, dan kematian. Ketika menghadapi kematian, seseorang merindukan rahmat Allah, dan saat dibangkitkan, mereka membutuhkan pengampunan. Urutan belas kasihan sebelum pengampunan mencerminkan kefasihan dan keakuratan Al-Qur'an, dengan setiap pilihan kata yang penuh makna.
Referensi: Bayyinah. (2024, September 13). 5 Literary Miracles in the Quran. Bayyinah. https://bayyinah.com/5-miracles/
15 notes
·
View notes
Text
"Makasih, karena kamu tidak menyia-nyiakan rasa sakit hatiku, demi bersama dengan orang yang kamu pilih saat ini..."
Aku pernah, dan itu waktu aku bertemu kamu di kotamu beberapa tahun yang lalu. Semua titik di kota itu diam-diam menyimpan cerita. Dan satu hal yang begitu sangsi adalah mengapa rasanya tidak sama, meski kamu lakukan itu dengan orang lain.
Sejujurnya, aku tidak pernah tahu bagaimana cara terbaik untuk memperpendek fase berduka setelah tidak bersama kamu lagi saat itu. Aku berantakan dan kacau; sebab bersamamu, aku merasa telah mencapai level tertinggi peduli dengan seseorang. Pernah sesombong dan sepercaya diri itu untuk memilikimu seutuhnya. Sampai aku tersadar aku justru ditertawakan oleh keyakinanku sendiri. Tapi, tidak apa.
Setiap kali aku menginjakkan kaki di kota itu, aku selalu berharap tujuanku adalah untuk menemuimu lagi. Sayangnya, harapan itu kukubur dalam-dalam sekarang. Waktu kita memang tidak pernah tepat, ya? Kini, aku hanya boleh menjadi bagian dari kisah klasik di masa lalumu yang mengetahui pergantian statusmu. Tapi, tidak apa.
Kalau kamu berpikir aku masih memikirkanmu, kamu salah besar. Aku tidak cinta kamu lagi, beneran. Aku hanya belajar mengenang semuanya dengan perspektif yang tidak menyakitkan saja. Aku tidak mencari tahu tentang kehidupanmu, bahkan aku enggan sekadar membuka laman media sosialmu. Lucu ya, dulu kita dua orang yang saling mencari, sekarang berganti menjadi dua orang yang saling menghindari. Tapi, tidak apa.
Mungkin, perpisahan kita saat itu tidak sarat makna dan terkesan terburu-buru. Sedikit banyak yang tak sempat aku sampaikan untukmu, aku tuangkan di sini:
Terima kasih karena sudah memberiku cerita, pengalaman, dan perasaan yang kadang tak bisa aku pahami. Kamu pernah berbeda, walau akhirnya caramu meninggalkanku sama saja seperti yang lain. Tapi, tidak apa.
Terima kasih karena kamu sudah lebih dulu berbahagia, sehingga aku punya bukti bahwa tidak bersama pun, kita bisa menemukan bahagia masing-masing. Aku belum sih. Tapi, tidak apa.
Terima kasih karena dilepasmu, aku bisa menemukan titik balikku—dan itu menjadi kado perpisahan terindah yang kamu berikan untukku. Kamu mungkin tidak peduli. Tapi, tidak apa.
Dan maaf, jangankan menyapa, kembali menjadi temanmu saja rasanya sulit. Bukan karena aku membencimu. Tapi, kadang kita harus menghancurkan semua jembatan komunikasi yang ada—demi mempunyai jarak, iya 'kan?
Thank you, next.
63 notes
·
View notes
Text
Jelang Pergantian Tahun, Bupati Pandeglang Imbau Warga Perbanyak Doa
PANDEGLANG – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengimbau kepada masyarakat agar memperbanyak zikir dan doa jelang pergantian tahun. “Jelang pergantian tahun 2023, mari kita perbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur’an, mohon kepada Allah SWT agar kita dijauhkan dari segala marabahaya dan bencana, “kata Irna usai menghadiri Istigosah di Masjid Agung Ar-rahman, Minggu (31/12/2023). Menurutnya, untuk…
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/d8ebf3afddea5374c1e38efa31245ba9/07f3986d09555d95-89/s540x810/707008d31ffa68d30cd250a9d7e959b27a072ae7.jpg)
View On WordPress
0 notes