#perbuatan
Explore tagged Tumblr posts
tempat-bercerita · 11 months ago
Text
Berbuat Baik.
Pentingnya punya hati yg baik, yg gak tega menyakiti orang lain. Terkadang niat baik aja, bisa disalahartikan jika tidak disampaikan, diucapkan, atau dilakukan dengan cara yg baik. Apalagi jika memang diniatkan untuk sesuatu yg tidak baik, bahkan sampai menyakiti orang lain.
Kita gak tau, perbuatan baik kita yg mana yg akan mengantarkan kita pada takdir yang baik. Dan perbuatan buruk kita yg mana yg akan memperlambat langkah kita. Bukankah berbuat baik akan melapangkan hati kita? Melembutkan hati kita? Membuat kita lebih peduli terhadap diri sendiri dan sesama? Bukankah menyakiti orang lain akan meresahkan hati kita? Membuat hati kita menjadi tidak tenang? Justru jika kita merasa tidak bersalah setelah menyakiti orang lain, di sanalah kita perlu mempertanyakan diri; “apakah hati ini sudah mati?”
Dosa kita kepada Allah, kita harus meminta ampun kepada-Nya. Dosa kita kepada sesama manusia? Selain harus meminta ampun kepada-Nya, kita harus mendapatkan maaf dari orang tersebut. Tertuang dalam dua hadist; "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.", "Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya." Dari dua hadist ini kita diperintahkan jika ingin berucap, ucapkanlah sesuatu yang baik, atau lebih baik diam. Bahkan kepada hewan saja kita diminta untuk tidak menyakitinya bahkan menyenangkannya, apalagi sesama manusia yang memiliki perasaan dan pikiran.
Allah pun sudah mengatakan bahwa tidak akan tertolak doa orang yang tersakiti. Bagaimana jika setelah kita menyakiti orang lain, orang tersebut mendoakan sesuatu yg buruk terhadap kita, atau mungkin dia tidak sengaja refleks berdoa kepada Tuhan mengutarakan rasa sakitnya? Sudahlah Allah tidak menyukai perbuatan kita, dosa kita harus mendapat ampunan dari-Nya dan maaf dari orang yg kita sakiti, kita juga mendapat doa dari orang yg kita sakiti tersebut.
Lantas gimana, jika kita sudah berbuat baik tetapi orang lain malah menyakiti kita? Yasudah. Tugas kita bukan untuk berharap diperlakukan baik oleh orang lain. Kita gak akan mempertanggungjawabkan atas perbuatan orang lain. Kita hanya akan dihisab atas apa yang kita lakukan.
Jika memang kita disakiti oleh orang lain, apa perlu kita membalas perbuatan tersebut? Enggak. Apa harus mendoakan sesuatu yang buruk untuknya? Enggak. Tugas kita hanya menjadi orang yang baik. Apa yang dilakukan orang lain, itu di luar kendali kita. Kita hanya bisa mengendalikan apa yang kita lakukan. Jadi, jika kita diperlakukan dengan tidak baik atau disakiti oleh orang lain, apa yang perlu dilakukan? Berdoa! Iya, berdoalah banyak hal baik untuk diri sendiri, hajat apa yang diinginkan untuk diri kita. Bukankah Allah sudah katakan tidak akan menolak doa orang yang tersakiti? Ambillah kesempatan emas itu untuk meminta semua hajat akhirat dan dunia kita. Jika memang sangat ingin mendoakan orang yang menyakiti kita, doakanlah agar ia diberikan kelembutan hati.
Ingat selalu, untuk melakukan dan mengucapkan sesuatu yg baik, dimulai dari hati yang baik. Dan selalu ingat pesan papa dan mama; “jangan berbuat jahat sama orang lain, jangan menyakiti hati orang lain”.
Allah, ampuni aku atas segala kesalahan terhadap orang lain. Entah perbuatan yang mana yang sudah menyakiti orang lain, dan entah kalimat yang mana yang sudah melukai orang lain. Bahkan sebegitu aku menyepelekannya sampai tidak mengingatnya. Tuhan, ampuni aku..
- Pekanbaru, dini hari, 18 Februari 2024
20 notes · View notes
padangboelan · 1 year ago
Text
Lucu juga semalem naik transportasi umum perginya dapet supir yang baik banget eh pulangnya dapet supir yang galak banget dan keduanya sama-sama membekas dalam hati dan ingatan. Setelah itu jadi kepikiran kalau semua perbuatan kita tuh tanpa kita sadari sangat berdampak pada hati orang lain, selalu hati-hati dalam berbuat ya sayang karena kamu gak hidup sendirian.
6 notes · View notes
melianaaryuni · 9 months ago
Text
Di Sinilah Saya Berwisata Religi
Gambar dari Indonesiakaya.com Tempat wisata religi menjadi tempat alternatif untuk dikunjungi. Di berbagai daerah di Indonesia pasti memiliki tempat wisata religi. Karena ini berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan, tempat wisata ini pasti identik dengan yang namanya masjid. Di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali masjid. Di satu desa seperti di desa rantauan saya dulu ada 3 masjid dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
suasanahujan · 1 year ago
Text
CHARLIE CHAPLIN
Charlie Chaplin, komedian paling terkenal tempo dulu, pernah bercerita.
Waktu masih kecil aku diajak ayahku untuk nonton pertunjukan sirkus. Sebelum masuk, kami antri di depan loket untuk membeli karcis.
Antrian cukup panjang, dan di depan kami ada satu keluarga ikut antri, bapak, ibu dan 4 anaknya. Anak-anak itu tampak bahagia, dari pakaian yang mereka kenakan, dapat dipastikan mereka bukan orang kaya, pakaiannya sangat sederhana, meski tidak dekil.
Tiba giliran mereka harus membayar karcis. Sang bapak merogoh kantong celana dan tampak kebingungan, uangnya tidak cukup untuk membayar enam lembar karcis.
Dia sedih dan murung dan kemudian minggir dari antrian.
Ayahku melihatnya dan mulai merogoh 20 dollar dari sakunya. Ayahku kemudian menjatuhkan uang itu disamping bapak empat anak tersebut. Ayahku menepuk pundaknya dan berkata "Pak, uang anda jatuh"
Bapak itu menoleh, memandang ayahku dan dia sadar bahwa ayahku mau membantunya supaya bisa membeli enam lembar karcis. Matanya sembab, bibirnya tersenyum dan dia ambil uang 20 dollar itu sambil berterima kasih.
Ayahku pun tersenyum, lantas mundur menghampiri aku.
Aku lihat bapak itu segera membeli karcis untuk keluarganya, mereka tampak sangat bahagia. Ayahku lantas mengajak aku pulang, kamu tidak jadi menonton pertunjukan sirkus.
Ternyata uang ayahku hanya 20 dollar dan sudah diberikan kepada keluarga tadi.
Dalam hidupku...
Itulah pemandangan paling menakjubkan, pemandangan yang jauh lebih indah dari pertunjukan apapun di muka bumi.
Sejak saat itu aku meyakini bahwa pendidikan terbaik adalah tindakan, bukan kata-kata.
Ini bukan tentang berapa banyak yang yang anda berikan. Ini tentang seberapa besar cinta yang anda berikan.
1 note · View note
arioagio · 4 months ago
Text
Ada hari kurang baik, ada hari baik. Kadang panas, kadang hujan. Kadang senang, kadang susah.
Banyak hal sering berganti-ganti dalam hidup ini. Dan itu gapapa meskipun sering lelah dalam melewatinya.
Warna-warni kehidupan memang seperti itu adanya, tidak ada yang tahu, tidak ada yang bisa menebak.
Jalani saja, terus semangat, apapun yang terjadi. Serahkan bagian yang tak bisa kita kerjakan ke dalam tanganNya.
Semua pasti baik-baik saja ya. 💪🏻✌🏻
0 notes
kebumen24-com · 7 months ago
Text
Bermedsos Wajib Tahu UU ITE, Ini Manfaat dan Perbuatan yang Dilarang!
JAKARTA, Kebumen24.com – UU ITE kembali menjadi sorotan utama karena keterlibatannya dalam mengatur ranah internet, dan banyak pihak memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai hal ini. Continue reading Bermedsos Wajib Tahu UU ITE, Ini Manfaat dan Perbuatan yang Dilarang!
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
cyberdelusiondream · 1 year ago
Text
Saksi Ahli Perkara PMH: Jual Beli Dengan Kuasa Jual Tidak Sah
Cibinong, BERANTAS — Saksi Ahli yang dihadirkan Kuasa Hukum Penggugat, Dr Hotma P Sibuea, SH, MH dalam sidang perkara perbuatan melawan hukum (PMH) pada perkara nomor 431/Pdt.G/2022/PN Cbi, yang digelar, Kamis (19/10/23) mengungkapkan bahwa perbuatan melawan hukum adalah segela perbuatan yang dianggap merugikan orang lain. Selain itu, perbuatan melawan hukum adalah perbuatan sosial bukan perkara…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
abulaylasupry · 1 year ago
Text
Mendulang Faidah Dari Kisah Nabi Luth 'Alaihis Salam
Diantara inti Kajian Mendulang Faedah dari Kisah Nabi Luth ‘alaihissalam yang disampaikan oleh Ust. Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A. ~hafidzahullah~ di Masjid Jami’ Ibnu Utsaimin, Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo pada hari Ahad, 30 juli 2023, antara lain: 1. Orang yang memegang HP, atau bermain media sosial, maka sadar, atau tidak, dia telah memegang gudangnya syahwat. Maka hendaknya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jendelahukum · 2 years ago
Text
Mengenal Perbuatan Melawan Hukum dalam Hukum Perdata
Perbuatan melawan hukum merupakan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain. Dalam konteks hukum perdata, perbuatan melawan hukum seringkali dihubungkan dengan konsep tanggung jawab hukum dan ganti rugi atas kerugian yang timbul. Konsep Perbuatan Melawan Hukum dalam Hukum Perdata Perbuatan melawan hukum dalam hukum perdata diatur dalam Pasal 1365 Kitab…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fighter232 · 2 months ago
Text
Nikmat Bermain Dengan Poen Kakak.
cerita ini mengisahkan tentang diri aku yang dah ketagih dengan benda2 seks ni.nak di jadikan cerita aku mempunyai seorang kakak yang boleh tahan dengan bentuk badan dia yang langsing dan seksi.
pada hari sabtu minggu lepas,ibu dan ayahku keluar ke majlis perkahwinan mak saudara aku,aku sengaja je.tak nak ikut mak ngan ayahku pergi ke majlis perkahwinan mak saudara aku.sebab kakak aku tak sihat jadi,aku teman la dia kat umah,tapi yang sebenarnya dalam hati aku nak jelajah satu badan kakak aku.
selepas mak ngan ayah aku dah tak kelihatan di depan rumah.aku dengan segera menutup pintu rumah.kakak ku bertanya *kenapa adik tutup pintu*,aku menjawab dengan keadaan selambe*takut ada orang datang masa mak ngan ayah tak da*kakak ku terseyum lalu masuk kedalam biliknya.
dalam fikiran ku tengah merancang macam mana nak upan kakak aku nie supaya masuk perangkap.
aku pergi ke bilik kakak ku dan tanya sama ada dia nak mandi ke tak sebab aku nak tolong dia mandi,
ekk,kakak menjawab dengan lemah lembut*nakal la adik nie*aku tersenyum gembira.tak pa la kakak boleh mandi sendiri bukan nya kakak lumpuh cuma demam je,kalau adik nak tolong sangat kemas baju kakak yang kat atas katil.aku aye kan aje.dah la gi keluar kakak nak buka baju nie,aku menjawab*buka baju waw*ish adik nie dah la gi keluar.aku pun keluar dari bilik kakak.2 minit kemudian kakak keluar dari bilik nya dalam keadaan bdan nya hanya berlapit kan tuala dan kain batik.aku dengan perlahan lahan mengekori kakak dari belakang tanpa pengetahuannya,
aku mengintai kakak dari celah lubang yang ada pada dinding rumah.lubang nya tak la besar sangat.mesti tak dapat bayangkan kalau korang berada di tempat aku nie,kakak dah terlanjang bulat di depan mata ku.tek-tek nya yang gebu dengan puting berwarna merah jambu.poen nya yang masih dara lagi.
tiba2 kakak memangdang ke arah dimana aku berada.lu kakak dengan pantas menutup poen dan tek-teknya dengan dua2 belah tangan nya.aku dengan pearasaan gementar beredar dari situ dengan segera.kakak segera mandi dan memakai kain batik yang dibawanya.aku dengan perasaan gementar.
takut kakak ku memarahi aku atas perbuatan yang aku dah buat tadi,kakak keluar dari bilik mandi.dengan mukanya sepeti dalam keadaan malu dan marah.kakak berjalan keaarah ku dan bertanya kepada ku*kenapa adik buat macam tw.
sanggup adik buat macam tw kat kakak,kakak melucutkan kain yang dipakainya sampai tiada seutus urat benang pun kat badan kakak,kakak mehalakan jarinya kearah poen nya dan berkata *kalau adik nak sangat benda nie bagi tw ja kat kakak.kakak boleh bagi tapi jangan wat cam tw lagi.
kaka k membawa aku masuk kedalam biliknya dan mengunci pintu,kakak membuka seluar dan baju ku.kami berdua sama2 berada dalam keadaan ter lanjang.aku merasa hari itu hari yang paling bahagia dalam hidup aku.aku mmbaringkan kakak diatas katil.
aku membuat love bit di leher kakak.makin lama aku makin turun sampai di buah dada nya.aku hisap tanpa henti.dan kemudian aku kankang kan kakak.tapi kakak menutup balik kangkang nya.aku bertanya *kenapa kakak *,kakak menjawab dekat buah dada leh la tapi.kat poen,tak mw la.
aku memujuk kakak.dan akhirnya kakak mengalah.aku membuka kangkang nya sehingga poen jelas kelihatan bulu pada poen kata tak la lebat sangat.baru nak tumbuh ja.aku jilat poen kakak.kakak mengeliat kesedapan.
aku menjolok poen kakak dengan jari tangan ku,kakak menjerit arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhh laju lagi dik.aku melajukan hayunan keluar masuk jariku.adik kakak dah tak tahan nie,dah nak keluar dah.arghhh kakak klimak.aku mengambil sedikit air mani kakak lalu aku cuba menjilat.
setelah kakak melihat perbuataan ku itu kakak menarik tangan.aku dah tak tahan batang konek aku pun dah keras.aku tanya memberi tahu kakak yang aku nak memasuk kan konek aku ke dalam poen dia.kakak terseyum saja tanda setuju.
perlahan2 aku masuk kan konek ku ke dalam poen kakak,pada mulanya agak keras la jugak sebab kakak kan masih dara jadi lubang pada poen nya pun masih rapat lagi la,kakak pegang pada pinggang ku dan menghayun aku kedepan dan kebelakang dengan laju.kaki kakak mengeletar seperti lembu kena sembelih.nafas kakak perlahan.
kakak akhirnya klimak sekali lagi.tidak lama selepas itu aku pula rasa mcam cecair dalam konek aku nak meletus keluar.aku tanya pada kakak nak pancut kat dalam ka kat luar,kakak berkata kat dalam.aku ketika itu tergamam dengan keputusan kakak akhirnya konek aku meletus dalam poen kakak,aku terbaring diatas badan kakak.
kelihatan kakak sangat keletihan.mungkin dia rasa nikmat dan kesedapaan daripada aku tak.akhirnya kami berdua tertidu lena dengan keadaan konek ku masih didalam poen
kakak mengejutkan ku.adik bangun.sedar saja hari dah malam.tiba2(kring)telefon kakak berbunyi.rupanya ibu ku yang menelefon kakak.katanya mereka tak jadi pulang malam nie.aku dengan kakak bukan main suka lagi.
kakak mengambil tuala dan pergi ke bilik air untuk basuk kelangkang nya yang basah.aku join sekali mandi ngan kakak.masa mandi aku menjilat tek-tek kakak tanpa henti.
malam itu kami berdua tidur bersama dalam keadaan terlanjang.sambil tw tangan ku meraba poen kakak mana kala kakak bermain dengan konek ku.aku harap korang tak jadi macam aku ni sumbang mahram.tapi seronok..
Tamat...
914 notes · View notes
ceritamelayuboleh · 3 months ago
Text
Tumblr media
PENANGAN “RACUN” OKLINFIA
PT 3: Cabaran Perahan Oklinfia
Keesokan paginya aku bangun awal, mandi dan bergegas keluar dari rumah. Aku memberitahu ibu bapaku yang aku hendak kesekolah tapi sebenarnya aku terus ke rumah Oklinfia. Aku dengan gementar mengetuk pintu rumah Oklinfia.
“Waaaaah, awalnya Helmi ni, mari masuk,” kata Oklinfia sambil mengalu aku masuk. Oklinfia menghidangkan kepada ku dua gelas jus nenas.
“Minum ini Helmi, saya akan bawa topeng u,” kata Oklinfia sambil ke bilik. Aku dengan segera minum kedua-dua gelas jus nenas. Selepas beberapa minit, Oklinfia membawa topeng untuk aku. Aku dengan segera memakainya dan mengikut Oklinfia ke biliknya. Strim langsung telah dimulakan dan aku dapat melihat ramai orang sedang meluang masa diruang chat.
“Ok semua, lelaki misteri pun dah sampai, awal dia sampai hari ni sampai dia ponteng sekolah,” kata Oklinfia tertawa sambil memperkenalkan aku di strim langsungnya. Aku diminta berdiri tegak selepas memperkenalkan wajahku yang bertopeng di strim.
“Cabaran hari ini adalah..,” kata Oklinfia sambil tersenyum. Dia mengambil sebuah gelas kecil dan meletakkan di atas meja.
“Cabaran Perahan Susu!” jerit Oklinfia dengan riang. Aku terpinga-pinga melihat gelagat Oklinfia
“Mesti semua nak tahu kan cabaran apa ni? Senang kata Fia akan perah susu lelaki misteri ni sampai penuh gelas ni. Agak-agak lelaki misteri boleh beri tak?” kata Oklinfia dengan nada riang dan manja. Aku terkejut mendengar apa yang Oklinfia ukapkan. Oklinfia dengan segera membuka zip seluarku dan menanggalkan seluar ku. Seluar dalam ku ditarik hingga ke lutut ku. Batangku tertayang di strim langsung Oklinfia.
“Ok mari kita mulakan,” kata Oklinfia sambil merenung tajam kepada ku dan mula mengurut-urut batangku. Batangku mula menegang sedikit demi sedikit sehingga menegang sepenuhnya.
“Air pembuka selera dah keluar, yay!” ujar Oklinfia dengan riang melihat air mazi mula keluar dari batang ku. Dengan cepat Oklinfia mengambil gelas dan menadah untuk air mazi ku. Diperahnya batangku sehingga air mazi ku menitik masuk ke gelas tersebut. Oklinfia meneruskan urutannya, tak sampai beberapa minit batangku mula berdenyut-denyut. Jantungku berdebar-debar, aku mula berpeluh walaupun bilik berkipas, aku mula mengeluarkan bunyi bunyi aneh kerana aku berasa sedap dengan perbuatan Oklinfia.
“Dah keluar pun! Pusingan pertama!” jerit Oklinfia dengan riang dan seronok. Air mani ku dikumpulkan dalam gelas dan ditunjukkan kepada penonton strim langsung Oklinfia.
“Sikit ni, kita perah lagi ye,” kata Oklinfia dengan nada menggoda. Oklinfia terus mengurut, batangku yang sedikit lembik mula kembali keras. Kali ni, aku mengambil masa sedikit lama untuk memancut, hampir 20 minit aku diperah sebelum aku memancut kali kedua. Kali ini aku dah berasa sedikit letih.
“Tengok ni semua, kali ni dia pancut lebih sikit,” kata Oklinfia sambil menunjukkan gelas kepada penonton-penontonnya. Oklinfia meneruskan urutannya lagi.
“Nak tahu tak sebab apa batang lelaki misteri ini boleh naik kembali?” tanya Oklinfia kepada penontonnya sambil mengurut batangku.
“Sebab masa lelaki misteri datang tadi, saya beri dia dua gelas air nenas bercampur ubat kuat,” kata Oklinfia sambil tertawa kecil. Batangku kembali tegang walaupun aku rasa sedikit sakit.
“Tengok batang ni, dah berurat dah,” kata Oklinfia sambil menunjuk urat-urat yang tersembul semasa batang ku menegang. Dengan perlahan Oklinfia mengeluarkan lidahnya dan melirik sepanjang uratku yang tersembul tersebut. Batangku mula berdenyut-denyut laju. Beberapa kali lidahnya manja dengan urat batangku, dan aku memancut kali ketiga. Seperti biasa air mani aku dikumpulkan didalam gelas tersebut.
“Dah penuh pun!” kata Oklinfia dengan riang kepada penontonnya. Jam menunjukkan pukul 3 petang. Aku sudah sedikit terlewat untuk pulang ke rumah.
“Lelaki misteri dah pancut dekat 9 kali dan penuhkan gelas ini! Beri tepukan sikit semua!” sambung Oklinfia. Berbondong-bondong mesej dan sumbangan wang diberikan kepada Oklinfia oleh penonton-penontonnya. Kesuluruhan tubuhku berasa sungguh sakit dan sengal. Aku hanya tersandar di dinding dalam keletihan.
“Jom kita cuba rasa tengok susu lelaki misteri ini,” kata Oklinfia. Air mani ku ynag dikumpulkan dalam gelas ditelan dalam satu teguk. Dalam sekelip mata, usaha aku ditelan hilang begitu sahaja.
“Air susu lelaki misteri ni suam-suam, tidak terlalu pekat dan senang mengalir ke tekak. Baunya pun tidak terlalu kuat dan rasanya berlegar-legar di ruang tekak selepas diminum. Sungguh enak, mungkin sebab air nenas pagi tadi,” Kata Oklinfia sambil tersenyum melihatku.
“Saya beri 8.5/10 untuk susu ni, penilain yang paling tinggi buat masa ini, tahniah lelaki misteri!” Oklinifa bertepuk tangan dihadapan penontonnya. Selepas habis strim langsung, aku cepat-cepat memakai pakaian ku dan hendak beredar pulang ke rumah.
“Helmiiiiiii, esok pun sama ye?” Kata Oklinfia sambil memberikan ku ciuaman di mulut sambil meraba-raba punggungku. Aku hanya mengangguk-angguk dan pulang ke rumah. Nasib ku baik, ibu ayah ku tidak bersangkan apa-apa. Aku berasa terlalu letih sehingga aku terbaring tidur tanpa menukar pakaian.
855 notes · View notes
zam-jb · 2 months ago
Text
CINTA SUCI
Sudah lebih setahun Ain menjadi kekasihku. tetapi kami tidak pernah melakukan sebarang perbuatan terkutuk. Kami hanya pernah berpimpin tangan sewaktu bersiar-siar. tidak lebih dari itu.
Cinta kami terlalu suci hinggakan kami menjaga tertib dan batas-batas pergaulan berpegangkan ajaran agama.
Aku sama sekali tidak menyangka pada hari tu merupakan bermulanya detik hitam dalam sejarah percintaan kami.
Aku dan Ain yang kedua-duanya tidak pernah meninggalkan sembahyang lima waktu pun boleh melakukan perkara terkutuk tersebut apatah lagi korang.
Bermulalah al-kisahnya……
Lebih kurang pukul 5 petang aku terdengar bunyi ketukkan di pintu bilik rumah sewaku. Aku tahu Ain yang datang , hanya Ain sahaja yang ada kunci bilik rumah sewaku. Aku pun bangun daripada tidur dan terus membuka pintu bilikku.
“Lama dah sampai” aku tanya.
“Baru je ” jawab Ain.
Aku lihat wajah Ain jelas menunjukkan keresahan hati tetapi aku biarkan
“Duduklah dulu” kataku.
Aku pun pergi ke bilik mandi dan mandi kejap. Selesai je aku mandi aku tengok Ain duduk di birai katilku sedang membelek helai demi helai muka surat novel B.A hasil karya Mishar. Aku yang hanya berseluar pendek tanpa baju lalu berbaring di atas katil.
“Dah sembahyang” tanyaku.
“Dah”jawab Ain
“Abang?” tanya Ain
“Dah” jawab ku pula.
“Petang ni nak gi mana” aku tanya sebab hampir setiap petang kami akan keluar bersiar-siar. kalau tak pun kami akan lepak je dalam bilik sewaku.
“Kita duduk je sini” pinta Ain
Lalu aku bangun dan keluar dari bilik untuk membuat air. Bila aku masuk bilik balik…aku lihat Ain sudah terbaring di atas katilku sambil menonton vcd “Night of The Living Death” aku pun mempelawa Ain minum air sirap yang aku buat. Aku biarkan saja Ain menonton sambil aku meneguk air sirapku.
Dengan sedikit kebosanan aku pun baring disebelahnya….terus terang aku katakan kami sudah biasa dalam keadaan ini tanpa ada nafsu.
” Abang..." tiba-tiba Ain bersuara.
“Abang cintakan Ain tak?”
Aku jadi pelik…tak pernah pun Ain menyoal bagaimana perasaan cintaku terhadapnya.
Berat untuk aku menjawab soalan Ain tu kerana bagiku dah cukup untuk aku buktikan dengan tingkah laku bukannya dengan kata-kata romantis dan janji-janji manis. Tiba-tiba Ain menangis dan memeluk aku dengan erat.
Inilah pelukan pertama yang aku terima dalam jangka masa lebih dari setahun aku bercinta dengannya.
“Siapa perempuan yang tumpang motosikal abang semalam” tanya Ain dalam tangisan.
Baru aku teringat sewaktu balik dari kerja Hamidah rakan sekerjaku minta tolong hantarkan ke rumah kerana keretanya rosak. Baru aku faham rupa-rupanya kes cemburu.
“Rakan sekerja abang la… Hamidah namanya minta tolong hantarkan kerana keretanya rosak jelasku”jelasku.
“Bohong! Apa buktinya!!?" Gertak Ain
"Abang tak sayangkan Ain!! " bentak Ain pada aku.
"sedangkan kemesraan kita tidak seperti Ain harapkan…. malah Ain tengok abang lebih mesra dengan perempuan itu” sambung Ain dalam esakkanya.
“Sungguh, abang tidak pernah menduakan Ain…Abang sayangkan Ain….sebab itu abang tidak pernah sesekali untuk menyentuh Ain …..abang ada batas tertentu….perempuan tu cuma rakan sekerja abang …tak lebih dari itu…..hanya Ain saja yang layak jadi isteri bang, isteri abang yang sah,seorang isteri yang akan menjaga makan minum abang, isteri yang menjadi sumber inspirasi abang dan mendidik anak-anak abang….hanya Ain seorang yang layak.” tegasku panjang berjela.
Lalu Ain memandang mukaku. Tak ku sangka kata-kataku membuat Ain terharu. Ketika itu air mata sudah bergenag di kelopak mataku. Tertanam dalam sudut dihati aku sangat ikhlas cintakan Ain kekasih ku ini.
Air mata Ain pula sudah reda. Ain sekali lagi menjadikan dada ku untuk melepaskan rasa kesal terhadap tuduhan cintaku kepadanya.
Ku usap lembut dan ku cium umbun2 kepalanya. Aku biarkan Ain melayan sedih dan fikirannya seketika. Tanpa ku sedari bibir Ain yang lembut, yang tak pernah disentuh oleh mana-mana lelaki hinggap di bibirku.
Aku membalas walaupun kami tidak pernah melakukannya. Kemudian aku melepaskan bibirnya. Mata Ain tepat memandangku. sekali lagi Ain melepaskan kucupan azimatnya ke bibirku.
Semakin lama darahku menyingkap ke seluruh badan. Terasa bahang kepanasannya benar-benar membuat darah ku mendidih. Lantas aku memeluk Ain. Dapat ku rasakan pelukkan Ain terhadapku semakin erat. seperti aku tak mahu dilepaskan olehnya. Kami berguling-guling di atas katil. Ternyata kami semakin lemas , kami semakin hilang kawalan diri. Dorongan nafsu kami yang hanya bermula dengan ciuman mulut kini semakin membuak buak.
Walaupun aku tak tahu bagaimana perasaan Ain terhadapku ketika itu tetapi jelas yang Ain juga telah hilang kawalan di dalam nafsu yang Ain mula kan..
Tangan ku mula menjalar dengan lembut,  nafsu ku semakin menjadi-jadi. Kini tangan ku telah berada di sebalik coli kecilnya itu. Ramasan yang kuat menyebabkan badan Ain terangkat sedikit. Aku tak pasti sama ada Ain kesakitan atau kenikmatan yang diterima olehnya. Aku semakin bernafsu , butang baju kurung Ain aku tanggalkan. Terdedah sedikit luas leher Ain. Terus leher Ain ku sedut , ku cium , ku buat tanda cinta sepuas-puasnya.
Dapat ku rasakan belakang badanku terasa pedih oleh cakaran kuku Ain yang kian bernafsu. Aku mula membuka baju kurung Ain. Ain memberi kerjasama sambil matanya tepat memandang aku. Kini tinggal hanya coli dan kain Ain sahaja yang menutup tubuhnya.
Aku terus jilat leher Ain sesejali aku gigit , terus pula ke pangkal dadanya membuatkan Ain menarik-narik rambutku. Perbuatannya membuatkan aku semakin ghairah. dengan sekali percubaan saja coli Ain terus tercabut.  kesuburan buah dadanya 36A tak dapat di pertikaikan lagi kecantikkan dan ranum nya buah si dara kekasihku ini. Aku meramas di buah dada kanan dan lidah ku sibuk menjilat puting di dada kiri. sudah cukup membuatkan Ain mendesah kesedapan.
“Ah!  Abanggg...” jeritnya halus antara dengar dengan tidak.
Kini aku mula dapat mengawal rentak permainan.  Jejariku mula bergerak lembut jilat demi jilatan aku berikan dikedua belah puting buah dadanya.  jelas kelihatan putingnya yang merah jambu sudah lama membesar tanpa ada yang memetik. Aku yang sememangnya tidak punya apa-apa pengalaman, cuba memberikan yang terbaik untuk Ain.
Aku mula menggerakkan bibirku kearah pusat Ain, jilatan di lubang pusat Ain ternyata membuatkan Ain terasa geli. Badan melentok liuk mengikut rentak lidah aku. punggungnya tergerak turun naik menahan kegelian bercampur kesedapan. Sambil bermain di perot dan pusat , aku buka kancing dan zip kain Ain. Ain mengangkat punggungnya memberi kerjasama.  Tersergam indah di mata sekujur badan dara hanya berseluar dalam di depan mata aku. Paha yang putih mulus , sebuah pemandangan yang indah pernah aku saksikan. Aku tersenyum gembira. Ain juga tersenyum dengan nafsu yg membuak.
Aku kembali ke bibir Ain. Cuba mencari rentak si dara dan teruna untuk berlayar. Sambil bermain lidah di bibir Ain , tangan kanan ku pula mula cuba untuk menyusup perlahan memasuki kawasan larangan Ain. bibirku bermain-main  di lidah Ain sesekali di leher Ain. tangan kiriku sudah merangkul leher Ain.
Ain sudah dalam keadaan yang tak sedarkan diri lemas di dalam nafsu geloranya. lalu aku pun masukkan tangan kanan ke dlm pantie Ain. Ain seolah paham, terus membuka kangkangan kaki nya. Lalu aku sentuh biji  nikmat Ain..
"AAHHH....ABANGGGGG...Abanggggggg..ahhh." keras desahan Ain di akhiri tersekat².
Ain klimaks utk kali pertama dalam hidup nya selepas aku mencuit biji nikmatnya yang keras tadi. Aku menekup cipap Ain , terasa basah sangat. Air Ain sangat banyak. Aku mengeluarkan tanganku dari pantie Ain dan menjilat tapak tangan aku yg penuh air nikmat Ain.
Darahku semakin membakar perasaan bila mataku tertumpu di celah kelangkang Ain.  Aku buka pantie Ain, dia angkat kedua kaki naik memudahkan aku menanggalkan pantie dia. Pertama kali aku melihat cipap perempuan real fresh dara. Ain seperti baru lepas shave. Licin putih bersih sedikit tembam. Ain menutup mukanya dengan kedua tangan. Mungkin Ain sendiri malu pertama kali bertelanjang bogel di depan lelaki iaitu kekasih nya sendiri. Aku pula melihat macam dah sebulan tak jumpa nasi.
Aku memulakan langkah pertama dengan menghisap puting Ain. Lidah aku bermain di tetek Ain di puting Ain. Perlahan lahan aku turun ke badan ke pusat . Lidah aku mula menjilat paha kiri Ain hingga ke jari kaki Ain. Lidah naik semula ke paha lalu berlalu lidah aku ke atas tundun Ain beralih menjilat paha kanan hingga ke jari kaki. Sedang aku bermain lidah aku di setiap inci kaki Ain aku terbau air yang tak tahu nak cakap macam mana. Tp sekarang dah tahu..bau air cipap. Lidah aku menyelusuri paha Ain sehingga turun ke celah kelangkang Ain.
"uummhhh!! Abanggg.....” Ain merintih sambil tangannya menguis-nguis cadar tilam ku. Aku tengok di celahan cipap Ain ade air kilat² berlendir. Aku biarkan dulu. Apabila lidah ku mula menyentuh cipap Ain, Ain terus Klimaks buat kedua kalinya. Erangan  Ain bertambah keras dengan nafsu yang sudah tidak dapat dibendung lagi.
"ARGHHHHHH...ABANGGGGG..AAHHH!!.." ngerang Ain.
tangan  aku mula menguak kedua kaki Ain. Aku melihat kawasan larangan Ain sehingga ternampak batu permata Ain tersembul dari tempat persembunyiannya. Aku kuis mengunakan lidah aku. Terangkat sedikit bontot Ain. Aroma cipap dara Ain membuatkan nafsu aku membuak buak. Lantas lidah aku menjilat biji pertama Ain. Aki sedut dan jilat sepuas-puasnya sambil menarik-narik dengan bibirku. Ain yang kembali bernafsu melayan lidah aku di cipap nya terus klimaks untuk kali ke3.  Fuhh...betol betol kegersangan Ain. Lidah aku meneruskan  tugas untuk menguli biji permata Ain, tangan aku pula meramas tetek Ain. Sesekali aku menyelak kelopak cipap dara ini dan lidah aku pula menjolok-jolok ke dalam lobang dara  Ain. Ain menjerit manja semahu-mahunya,hilang sudah perasaan malu dalam diri Ain yang tadi tersipu sipu.Aku meneruskan sebegitu sehingga Ain klimaks untuk kali ke4. Mulut dan muka aku penuh air nikmat Ain. Nafas Ain mula mengendur selepas 4 kali klimaks dgn permainan lidah aku.
Aku bangun membuka seluar aku. Mata Ain masih terpejam dlm keadaan terkangkang. Aku mula mengatur posisi seterusnya. Aku naik ke atas Ain. Ain memeluk erat aku. Mulut kami bertaut kembali. Sambil membelai rambut Ain kami berciuman. Batang aku sudah aku posisi kan dialur cipap Ain.  Aku nekad utuk melakukannya. YA sesuatu yang tidak sepatutnya ku lakukan. Perkara yg sepatutnya kami lakukan setelah bernikah akhirnya terjadi juga dek kerana mengutuhkan kepercayaan percintaan kami.
"Abang.. Ain sayang abang" lembut suara Ain ditelinga aku.
"Ye sayang, Abang pon sayangakan Ain, Ain seorang je yang abg cinta"  balas ku ikhlas kpd Ain.
Sedang kami meluah rasa cina,perlahan-lahan ku dekatkan batang aku ke lobang cipap Ain. Sedikit demi sedikit aku masukkan sambil mulut kami masih bermain lidah. Ain kembali bernafsu sehinga cipapnya kembali basah. Aku cuba mengeselkan batang aku di cipap Ain.  Ain sudah tidak mampu menahan nafsu nya saat batang aku menekan nekan biji permata Ain kerana dia sendiri sudah bersedia untuk melakukannya.
Tiba-tiba Nia menjerit sakit. "AHH..ABANGG!!" aku terkejut. Batang aku tergelincir masuk ke lobang cipap Ain yg sangat basah tu. Aku berhenti seketika. aku melihat tajam mata Ain dan memasukkan batang aku dengan seberapa perlahan yang boleh. Ain menjerit perlahan "ahhhhhh abanggggg.." tetapi ku tidak menarik batang aku untuk berundur. mata Ain terbuka melihat aku. Aku cuba masukkan anjakkan lagi dan berhenti. dapat ku rasakan Ain cuba menyesuaikan diri untuk menerima batang aku dengan menggelekkan punggung nya. akhirnya Ain seperti sudah dan rentak. Lalu Ain sendiri yang menganjakkan pinggangnya keatas dan aku membantunya dengan menekan batang aku ke dalam lobang cipap Ain sehingga melepasi sempadan had malam pertama kami.
"ARGHHHH...ARKKKK...AHH..ARGHHHHH..." Ain berteriak kuat sehingga ternganga mulut dia. Batang aku sudah menyusup jauh ke dalam lobang cipap Ain. Ain memeluk aku erat se eratnya. Badannya sedikit mengigil effect dari kesakitan upacara memecah dara dari batang aku.
Keperawanan Ain kini sah menjadi milikku. Kini tubuh Ain hak milik aku sepenuhnya.  Tubuh Ain masih menggigil dan ku biarkannya buat seketika. Terasa lobang cipap Ain mengemut batang aku sekuat nya sehingga terasa nak terpancut. Tapi aku tahan dulu. Batang aku terasa basah di dalam lobang cipap Ain. Mungkin Ain klimaks utk kali yg ke5. Fuhhh.
Sesudah semuanya reda, Ain menarik kepala aku dan cium mulut aku. Aku layan lidah Ain sambil aku mula berdayung perlahan-lahan. Ain mule selesa dengan adegan ini dan mula mengerang setiap kali aku tekan ke dalam lobang cipap Ain.
"Ahh..abang..sedapnya rasa..." "sedap sangat abang..sedapnya ahhhh..." Ain bersuara lembut membuatkan aku tak keruan dengar suara manja lembut Ain kekasih ku ini.
Aku dayung dengan penuh cermat slow n steady.  Kangkangan kaki Ain semakin luas untuk memudahkan aku henjut keluar masuk lobang cipap nya yang semakin basah. Aku cuba laju kan sedikit dayungan aku. Tangan Ain mula memeluk aku dengan erat.. Aku tetap meneruskan dayungan aku sehingga untuk yang ke6 kali Ain klimak lagi. Kali ini agak lama Nia berada dalam keadaan klimaks..lebih dari duabminit.. kedua kaki Ain memaut pinggang aku seolah² tak bagi batang aku keluar dari lobang cipap nya. Aku yg melihat keadaan Ain yg sedang dipuncak terus memeluk Ain dgn erat.
”Abang...  ” Ain memanggil aku dalam nafas yang tersekat-sekat.
”ye sayang..." jawab ku.
"Sedapnyaa abanngggg...sedap sangattttt.." suara Ain manja merengek.
"Ain tak tahan abang...sedap..." rengek Ain di telinga aku.
Aku jadi semakin ghairah bila Ain cakap macam tu, terus aku gerakkan batang aku henjut cipap Ain. Kali ini lebih laju dari tadi.
"Ah...ahh..Ahh..ahh..." Ain mendesah.
Air aku sudah di hujung, aku meneruskan lagi dayungan aku. Ain sudah tidak mampu lagi hanya mengerang kesedapan tatkala batang aku keluar masuk di cipap nya. Aku semakin nak pancut, aku laju kan lagi sedikit dayungan aku. Ain kembali memeluk aku sambil mengerang laju mengikut rentak batang aku di cipap nya.
Ah..ah.. ahh..abang...ahh..ah..abangggggg..." Ain mengerang.
Akhirnya aku yg sudah tidak tahan terus pancut ke dalam lobang cipap dara  Ain.
Ain tersentak. "Ahhhhhhhhhhhh...!!!" lantang suara Ain keluar.
Air yang pancut berkali kali ke dalam lobang Ain membuatkan Ain tersentak sentak menerima benih teruna ini. Kemutan cipap Ain membuatkan aku kalah ditambah lobang yang masih dara sempit itu. Sesuatu yg sangat nikmat. Terasa batang aku di perah oleh cipap. Habis air aku, akhirnya aku layu di atas Ain.
Ain memeluk aku dan berbisik "abg cukuplah, syg dah tak larat abg..." aku akur dengan mencium pipi Ain. Rupanya Ain klimaks utk yg ke7 kali seiring pancutan aku tadi. Ade potensi Ain akan mengandung anak aku. Haha. Seketika aku temenung , aku masih terkejut dgn diri aku yg tak ada pengalaman dlm sex selama ini boleh beraksi seperti ini. Well,  nafsu punya pasal.
Aku bangun dan baring di sisi Ain sambil memeluk Ain ke dada aku dan mencium umbun kepalanya. Ain lelap di dalam pelukan aku. Aku sambung termenung memikirkan lepas ini kami kene nikah secepat mungkin sebelom Ain mengandung..
Ahh jemm.. sedap da dapat... Sekian.
349 notes · View notes
rahmadany · 2 months ago
Text
Salah satu indikator siap menikah bagiku yang paling aku tekankan adalah bagaimana cara ku untuk tidak muak dengan kalimat “maaf” dan “memaafkan” .
Karna melihat bagaimana mereka bisa menua bersama, tentu mereka telah melewati banyak saling-nya meminta maaf dan memaafkan pada setiap kesalahan yang mungkin berulang, menyakiti, menguras emosi, atau pada hal-hal krusial lainnya .
Kita manusia dan pasangan kita-pun sesama manusia . Maka sangat tidak mungkin jika di perjalanan seumur hidup itu, tidak saling melukai.
entah itu pada kata yang sedikit tidak tertata, kalimat yang penuh emosi, ekspresi datar, nada bicara yang sedikit tinggi, tindakan yang tidak sesuai dengan ekspektasi, perbuatan atau penempatan tanda baca titik, koma, tanya maupun tanda perintah yang gagal dipahami.
Malang, 30+1 Oktober 2000+24
209 notes · View notes
monicasyarah · 3 months ago
Text
Jangan pernah sekali-kali menormalisasi segala bentuk perbuatan dosa. Karena itu akan menjadi sebab awal hilangnya nikmat beribadah, lama-lama baru sadar kalau ternyata kita sudah sejauh itu sama Allah.
Bandung, 16 Oktober 2024
@monicasyarah
338 notes · View notes
nukhshine · 20 days ago
Text
Nggak Semua Suara Butuh Volume
Kita hidup di zaman di mana suara yang keras sering kali dianggap paling benar. Yang paling lantang, paling mencolok, seringkali paling didengar. Tapi sebenarnya, nggak semua suara butuh volume. Kadang, yang paling sunyi malah lebih dalam maknanya.
Pernah nggak sih kita ngerasa capek ngikutin hiruk-pikuk dunia ini? Semua orang seolah berlomba-lomba buat didengar. Entah di media sosial, obrolan warung kopi, sampai rapat kantor—semua pengen jadi microphone terbesar. Tapi di tengah riuh itu, kita kadang lupa, ada satu bentuk suara yang paling tulus: keheningan.
Kita nggak perlu selalu ngomong banyak-banyak untuk bikin orang ngerti. Ada kalanya silence speaks louder than words. Pernah lihat seorang teman yang cuma diem pas kita cerita tentang masalah kita? That silence—tanpa penghakiman, tanpa ceramah, cuma “aku dengerin, kok,” adalah bentuk suara yang paling nyata. Ketenangan itu lebih “nyentuh” dibanding ribuan kata motivasi yang klise.
Suara itu nggak melulu soal bicara. Actions speak louder than words, kan? Ada orang-orang di sekitar kita yang diam-diam selalu ada. Yang nggak perlu ngumumin ke dunia kalau dia peduli. Kita sadar nggak, kadang yang paling sunyi justru paling banyak berbuat? Kayak teman yang cuma bilang, “Sini duduk, kita nggak perlu ngomong apa-apa.”
Banyak orang lupa kalau jadi pendiam itu bukan berarti nggak punya suara. Justru, diamnya orang-orang kayak kita adalah pilihan. Kita diam bukan karena nggak mampu ngomong, tapi karena sadar, some things are better left unsaid. Ada energi yang lebih besar di balik keheningan—sebuah bahasa yang cuma bisa dimengerti sama hati yang tenang.
Noise doesn’t always equal significance. Kadang kita cuma butuh jadi kayak air yang ngalir pelan tapi mampu ngerubah batu yang keras. Kita nggak perlu teriak buat bikin perubahan, cukup konsisten dan tulus. Jadi pendengar yang baik, ngerespon dengan hati, atau sekadar senyum ke orang asing—hal-hal kecil ini nggak bersuara tapi “kedengeran” sampai ke jiwa.
Dunia udah cukup ramai. Bukan berarti kita harus nambahin kebisingan itu. Kadang, kita bisa jadi oase—tempat yang tenang di tengah hiruk-pikuk. Kita nggak perlu validasi kalau suara kita bermakna. Karena, pada akhirnya, suara yang tulus selalu bisa didengar, even in silence.
Kadang, yang kita perlukan cuma keberanian untuk diam—dan membiarkan perbuatan kita yang bicara.
143 notes · View notes
nalza73 · 1 year ago
Text
Yati
Category Archives: Anak Tiri – Mak Tiri
Yati
APR 18
Posted by mrselampit
Untuk pertama kali, saya merasakan diri saya telah melangkah ke alam dewasa yang penuh misteri dan kejutan ini. Banyak perkara yang selama ini tidak terlintas dalam fikiran saya telah berlaku. Baiklah, begini kisahnya……
Nama saya Roslan dan baru menyambut hari lahir ke 19 tahun. Tubuh saya sederhana saja tapi mempunyai saiz zakar yang agak besar – 8 inci dan kuat kerana saya amalkan kaedah mengurut zakar saya pagi dan malam. Maklumlah, tinggal di bandaraya KL ni…sana-sini perempuan seksi! Saya tidak kira sama ada bohsia atau yang matang, dengan yang cantik atau sederhana tapi saya lebih sukakan wanita yang mempunyai payudara besar dan punggung yang bulat yang memberi petanda bahawa mereka sehat dan gemarkan seks rakus.
Saya tinggal di sebuah apartment dengan ibu tiri saya. Namanya Nur Hayati tetapi saya memanggilnya makcik sahaja, dan saya rasa lebih selesa dengan panggilan itu walaupun dia kelihatan jauh lebih muda dari usianya. Tubuhnya lampai, punggungnya montok dan memakai coli size 38. Umurnya baru tiga-puluh-enam-tahun, bapa saya meninggalkan kami enam tahun lalu – kononnya mencari pekerjaan di Singapura dan sejak itu kami tidak menerima apa berita darinya – entahkan hidup entahkan tidak. Sebabkan terlampau sayangkan ayah saya makcik terus hidup membujang dan tidak pernah merasakan dirinya telah bercerai.
Makcik agak pendiam dan saya tidak memikirkan dia seorang wanita yang menarik dari segi seks. Pada pandangan saya dia suri rumah yang baik dan seorang pemalu. Bila keluar rumah Makcik sentiasa memakai tudung moden. Saya pasti bahawa tidak satu pun angan-angan seks memasuki fikirannya, meskipun kerap juga saya lihat dia berjalan di dalam rumah tanpa memakai coli atau seluar dalam. Saya dapat lihat payudaranya terbuai-buai ke kiri kanan dan putingnya terpacak di sebalik blaus atau T-Shirt. Punggung montoknya akan terhayun disebalik kain batik apabila dia berjalan tanpa memakai seluar dalam. Kadang-kadang Makcik tidak pernah teragak-agak menyuruh saya menolong dengan kancing-coli yang degil. Kami hidup dalam suasana mesra tapi agak diam dengan hal masing-masing. Lagipun sebagai seorang lelaki apalah sangat yang saya dapt berkongsi cerita dengannya dan makcik pun lebih banyak menghabis masanya dengan jiran-jiran wanita.
Namun pada harijadi saya yang ke 19 tahun semuanya berubah. Hari yang bersejarah itu telah menukar pandangan saya mengenainya. Hari itu semasa dia keluar membeli belah, saya membaca diarinya. Ketika itu saya sedang berbaring di atas katilnya dan tanpa sengaja terjumpa diarinya terbuka dan tak sengaja saya terbuka satu mukasurat! Ini adalah apa yang tertulis dalam buku catatan harian itu:
“Saya berdiri di dalam bas yang penuh sesak, saya merasa zakarnya yang keras mengelongsor jauh ke dalam rekahan punggung saya dan saya hampir-hampir klimaks!”
Dan: “Melihat lelaki yang sama di panggung wayang, kami mengambil bangku bersebelahan dan jauh dari penonton lain, saya menghisap zakarnya sampai puas”.
Wow makcik-ku! Saya memikirkan, siapa sangka!!! Kemudian terdapat satu lagi catatan:
“Jika Roslan tahu yang saya intai sewaktu dia mandi, dia mungkin membenci saya. Zakarnya jauh lebih besar daripada ayahnya! Adakah dia pun kuat seks macam ayahnya?”.
Dan makcik menyambung lagi: “Perbuatan sumbang muhrim atau tidak, saya akan pasti menggoda Roslan suatu hari nanti!”.
Entah berapa lama makcik berdiri memerhatikan saya yang tidak perasan kehadirannya. Dia melangkah masuk dan mukanya agak merah sewaktu mengambil buku catatan tersebut dari tangan saya. Makcik dengan selamba menutup buku itu dan meletakkanya di atas almari solek dan menanggalkan tudung dan blausnya sambil berkata.
“Panas betul kat luar tu…”. Dalam keadaan tubuhnya yang hanya bercoli tipis, dia berkata,
“Lan, nanti makcik panggil kamu untuk makan malam ya”.
Sewaktu makcik berjalan keluar, saya lihat punggung makcik bergoncang kerana tidak memakai seluar dalam. Zakar saya pun terus keras gila. Apatah lagi bayangan makcik menghisap konek seorang lelaki bermain liar dalam fikiran saya.
Makan malam itu lebih tenang dari biasa. Kami bercakap tentang membeli belah dan kenaikan pangkat saya di tempat kerja dan bergurau tentang jiran baru kami, Karen, gadis Cina yang kelam-kabut itu. Makcik langsung tidak menyebut tentang buku catatannya. Perbuatan sumbang muhrim atau tidak, zakar yang gian tak dapat membezakannya – kerana semakin lama kami bersembang, mata kami tidak dapat mengelak dari mengimbas kembali kejadian petang tadi.
Selepas makan malam, saya pergi ke dapur, seperti biasa menolong makcik mengemas apa yang patut. Makcik ketika itu berada di sink. Dia agak gugup bila saya meletakkan satu tangan saya di atas pinggangnya. Tapak tangan saya yang satu lagi meraba punggung Makcik yang disaluti kain batik sutera yang agak tipis. Saya dapat rasakan yang makcik tidak mengenakan panties kerana tidak terdapat garisan seluar dalam bila saya meraba.
“Siapakah lelaki di panggung wayang itu, makcik?”. Saya bertanya dengan lembut dan yakin sambil tangan saya meraba buah dadanya pula.
Suaranya menggeletar tapi cepat menjawab, “Makcik pun tak tahu. Dia selalu di situ setiap Selasa tengahari. Makcik bertemu dengannya sana tiga kali”.
Makcik sempat mencapai tangannya ke belakang dan mengenggam zakar saya yang keras sambil berbisik antara dengar dan tidak,
“Aku mahukan kau Lan”.
Saya pun berhenti meramas buah dada yang gebu itu sambil melondehkan kain batik makcik, saya membongkokkan badan sehingga muka saya menyentuh punggung montoknya. Wow… saya tidak menyangka punggung Makcik begitu bulat dan cantik dan di celah kangkang Makcik tidak banyak bulu pantat. Mungkin Makcik baru mencukurnya. Saya hampir-hampir terpancut air mani melihatkan senario yang hebat ini.
Di sebalik peribadinya yang sederhana, saya sedikit pun tak menyangka yang Makcik mempunyai tubuh yang sangat mengiurkan. Saya mencium pahanya dan sekitar ponggongnya yang putih gebu itu. Makcik menoleh setiap kali saya mengigit halus kedua-dua belah ponggongnya yang semakin hangat. Renungan matanya yang layu seolah merestui perbuatan saya 100% dan mahukan saya melakukan sesuatu yang lebih ganas.
Saya merangkul pinggangnya dan menjilat jauh ke dalam rekahan punggungnya yang tertonjol di muka saya. Dia membongkok, meletakkan lengannya di atas kaunter dan melekapkan pipinya di situ. Seperti orang mengantuk disorongkan bantal. Makcik telah menyerah pada nafsu betinanya dan saya bakal memacu kejantanan saya ke dalam lubuk birah itu.
Saya pun mula menguak pelepah punggung makcik dan dapat melihat lubang faraj makcik yang basah dan tercungap-cungap kemerahan. Lubang sejuta nikmat itu sudah ternganga menantikan lidah saya yang semakin menghampirinya! Saya menjilat rekahan punggung dari lubang duburnya sampailah ke bibir faraj makcik dan makcik memberi respon yang rakus dengan menolak bontotnya ke muka saya sambil menggeliang-geliut. Batang hidung saya terus-terusan di asak oleh punggung gebu makcik.
Untuk membalas asakan Makcik, lidah saya merayap antara lubang dubur dan farajnya. Saya menjilat kelentit Makcik dan menyapu lidah saya pada bibir farajnya sampai ke pinggir lubang duburnya. Makcik terjengket-jengket di atas hujung jari kakinya menerima asakan saya yang bertubi- tubi, pinggangnya menonggeng ke atas dan dengan kaki yang terbuka, makcik meletakkan tapak tangannya pada kedua belah punggung dan menariknya keluar untuk memberi saya laluan yang lebih mudah. Suatu pemandangan yang hebat. Saya dapat lihat dengan jelas lubang dubur Makcik yang ketat dan keperangan turut terkemut-kemut. Mungkin makcik sengaja mengembang-nguncup lubang duburnya untuk menarik perhatian saya.
Saya terus meratah bibir faraj makcik. Sesekali saya julurkan lidah dan menyentuh biji kelentitnya yang keras dan agak besar, hampir separuh jari kecil saya. Makcik merengek kesedapan setiap kali lidah saya menjilat biji kelentitnya. Dalam posisi begitu, hidung saya tidak dapat mengelak dari menyentuh lubang dubur makcik. Barangkali inilah yang makcik inginkan. Kedua- dua lubangnya mendapat sentuhan dari saya.Hidung, mulut dan dagu saya berjanggut sejemput itu habis basah dengan cream yang mengalir dari lubang faraj makcik. Makin lama, air mazi makcik semakin meleleh dan jatuh di atas lidah saya. Ianya tidak berbau tapi terasa sedikit masin, macam masin mentega pun ada.
Tak dapat saya ceritakan betapa hebatnya respon pantat makcik 36 tahun ini. Dengan goyangan pinggul dan hayunan ke depan dan ke belakang macam penari dangdut tengah naik syeh, makcik seolah-olah mahu menghisap lidah saya dengan bibir pantatnya. Dan semakin lama, semakin rakus menggelek bontotnya. Untuk tidak menghampakan kemahuan makcik, saya masukkan lidah saya ke lubang farajnya sedalam-dalam yang mungkin. Hampir seluruh lidah saya meneroka lubang yang basah kuyup itu. Saya ngangakan mulut saya dan menempatkan bibir saya dicelah bibir faraj makcik. Seolah-olah kami berkucupan tapi seorang mengguna bibir yang lain.
“Hmmmhh ooooh…”. Makcik meraung kecil dan mungkin dia klimaks bila seluruh lidah saya menjolok ke dalam lubang faraj kerana sejurus itu makcik meminta saya memantatnya dengan batang zakar saya yang sudah 200% keras.
Dengan suara terketar-ketar menahan birahi,
“Lan, makcik nak rasa zakar kau sekarang.., tolong Lan.. makcik dah tak tahan ni… cepat sikit Lan.”
Menandakan nafsunya sudah meluap-luap. Seperti menerima arahan ketua, saya pun tidak membantah dan terus berdiri dengan perlahan,sambil zakar saya menyapu bahagian dalam kaki dan paha Makcik. Dia mencapai tangannya ke belakang dan menarik rambut saya dengan agak kasar supaya cepat berdiri. Apabila batang zakar 8 inci saya singgah di celah kangkangnya makcik cepat-cepat mengepitnya dengan menyilang kakinya. Ketika itu saya rasa seolah zakar saya sudah melekat dan jadi sebahagian tubuh makcik. Nasib baik ketinggian Makcik yang hanya dua inci lebih rendah dari saya. Kalau tidak, teruk juga saya kena membongkok macam ahli gusti.
Dengan kakinya yang bersilang dan mengepit kuat batang saya, makcik menghenjut ke depan belakang dan saya turut terhoyong hayang dikerjakan nafsu buas makcik yang macam perempuan kerasukan lagaknya. Saya dapat rasakan jari-jemari makcik meramas-ramas kepala zakar saya dan mengenggamnya sambil batang zakar saya membelah bibir farajnya.
Kami berdua sama-sama menghayunkan pinggang dengan satu tempo dan air mazi makcik yang mereneh berdecit-decit mengeluarkan bunyi yang lucah setiap kali kami mengenjut. Oleh kerana makcik menonggeng dengan kakinya terjengket, kemaluan kami adalah pada paras yang sama dan memudahkan saya menyorong batang saya ke depan dan belakang. Tapi makcik masih tidak mahu melepaskan grip pada batang saya. Saya dapat merasakan bibir faraj makcik seolah menjilat-jilat bahagian tengah batang saya. Mungkin makcik sengaja mengepit kuat, supaya saya tidak pancut lebih dahulu.Tapi lutut saya sudah semakin longgar kerana lama dalam posisi itu dan hayunan saya sudah mula goyah. Makcik menyedarinya lalu dia melepaskan batang saya yang seperti spring keluar dari cengkaman pantat makcik. Kini zakar saya berlabuh di celah punggung makcik dan berlomoran air mazi makcik.
“Okay Lan…, sekarang Lan boleh masukkan”, sambil kata begitu makcik melangkau kaki kanannya ke atas dan merehatkan lututnya atas sink.
Zakar saya hampir memuntahkan pelurunya melihat aksi lucah makcik saya yang mencelapak sink meminta dijimak oleh anak tirinya. Lubang pantat makcik terbuka luas, tanpa segan silu menunggu saya untuk memantatnya seperti. Apalagi, saya pun terus menujah batang saya ke arah lubang itu. Namun mungkin kerana posisi kami yang janggal, kepala zakar saya menyentuh lubang faraj dan dubur makcik bergilir-gilir.
Saya mengasah batang saya di kedua-dua lubang tersebut dengan hanya suara makcik merengek-rengek ooohhh dan mmmhhhh menahan sedap yang teramat. Saya lihat bulu tangan makcik meremang dan bintik halus pada bahu, lengan dan bontot makcik. Saya menyangka Makcik akan klimaks. Jadi saya pun terus mengasak ke lubang gol sampai rapat dua biji bola saya pada pantat makcik tapi makcik menolak badan saya ke belakang. Sambil tercungap-cungap berkata,
“Lan belum lagi…buat macam tadi tu…”
Saya pun menarik keluar zakar saya yang basah kuyup dan mengeselnya pada celah punggung Makcik seperti mengesel biola. Bunyi-bunyi lucah yang keluar dari celah kangkang Makcik kedengaran lebih merdu dari gesekan biola Vanessa May.
Entah macam mana sewaktu saya mahu merapatkan kepala butuh saya dengan kelentit makcik, ia tergelincir dan menyentuh tepat pada lubang dubur makcik. Kebetulan makcik sedang mengenjut punggungnya ke belakang dan entah macam mana saya pula menujah ke depan. Tanpa dapat kami elakkan kepala butuh saya terjerlus ke dalam lubang dubur makcik.
Kami sama-sama terdiam seketika. Kejadian yang tidak diduga akan berlaku ini membuat kami cuba memikirkan tindakan seterusnya. Saya mula sedar yang makcik menguncup lubang duburnya dengan agak kuat seolah sengaja mahu merasakan kapala zakar saya dalam duburnya. Setiap kali saya cuba menarik keluar Makcik mengemut kuat dan saya rasa suatu kelazatan yang tak pernah saya alami pada batang zakar saya. Kini makcik mula menyorong bontotnya ke arah saya dan 3 inci zakar saya tenggelam dalam lubang itu. Saya merasa confuse kerana antara perasaan bersalah dan sedap meliwat makcik. Tapi yang hairannya, makcik langsung tidak membantah. Malah makcik terus membiarkan batang saya menjolok perlahan-lahan ke dalam lubang larangan itu.
Kami sama-sama memulakan tempo baru. Kali ini dengan penuh sedar bahawa konek saya sedang menujah lubang larangan. Makcik terus menggalakkan perlakuan saya sambil mengusap-usap buah dadanya dan menggentel puting teteknya sendiri. Seolah-olah makcik khayal dalam dunianya sendiri tanpa membantah perlakuan anak tirinya yang separuh batang zakar tertanam dalam duburnya.
Tiba-tiba saya merasakan satu nikmat yang tak dapat saya gambarkan apabila liang dubur makcik seperti memerah batang saya dengan kemutan yang bertubi-tubi. Kedengaran suara makcik seolah meneran dan tertahan-tahan dan nafasnya tercungap-cungap mhhmm…mhhmmhh.
“Hayati…”, oops saya terlanjur menyebut namanya.
“Hayati… I’m cumming…oooooooh”.
Makcik @ Hayati melepaskan gripnya dan saya memuntahkan air mani panas yang cukup banyak ke dalam lubang dubur makcik. Membuat dia tersentak menerima pancutan kuat yang membanjiri duburnya. Setiap pancutan saya disambut dengan kemutan liang duburnya. Namun hanya separuh batang zakar saya yang tenggelam di dalamnya. Pada waktu yang sama saya meraba faraj makcik tapi mendapati jari-jarinya mendahului saya dan rakus menjolok lubang faraj ketika batang saya dalam duburnya. Makcik menghampiri klimaks dan terus menolak bontotnya ke belakang untuk memasukkan batang zakar saya sebelum ianya lembik. Saya merasakan otot dalam tubuh makcik seolah-olah memerah keluar setiap titik air mani saya yang masih bertakung di salurannya. Ketika nafsu kami memuncak, makcik melayan saya sebegitu rakus seolah dia bukan lagi ibu tiri dan saya bukanlah anak suaminya. Kerana nafsu birahinya yang tak terbendung, saya telah memantat wanita yang masih menjadi isteri kepada ayah saya.
Zakar saya terus berendam dalam dubur makcik hampir lima minit dan selama itu saya dapat rasakan liang dubur makcik memijat-mijat batang saya dengan tanpa henti-henti. Kemutan yang saya rasakan sangat berlainan dari kemutan lubang faraj. Semakin lama, kemutan makcik semakin reda dan zakar saya yang separuh mencucuk bontotnya pun dah tiga-suku keras sahaja.
Saya mengusap tetek makcik dan merasakan putingnya masih tegang terpacak. Makcik mencapai tangan saya, membawa ke mukanya lalu menghisap jari tengah saya seolah-olah melakukan oral seks. Jilatan dan hisapan lidahnya begitu memberahikan sehinggakan konek saya kembali keras. Dari celah kangkangnya, makcik meraba telur zakar saya dengan agak kuat. Seolah-olah mahu memasukan telur saya ke dalam duburnya. Dengan jangkauan tangannya yang sampai ke buntut saya, makcik menarik tubuh saya untuk merapatkan lagi batang yang kini sudah tiga- suku di dalam duburnya. Bagaimanapun, hanya setakat itu saja yang dapat saya masukkan. Dan saya menonggang makcik seperti kuda jantan. Kali ini lebih mudah kerana tusukan saya dibantu pelincir yang begitu banyak. Phflopp.. phlapp.. phlopp.. phlapp.. bunyi lucah dari lubang dubur makcik membanjiri ruang dapur yang agak kecil itu.
“Ooohhh ooooh… “. Makcik mengaduh setiap kali batang saya menjoloknya.
Hampir lima minit berlalu sebelum makcik mencapai klimaksnya yang kedua dengan suatu jeritan yang agak kuat.
“Arghh… arghhh… mmmmhhh…”.
Bunyi suaranya nyaring bergema sampai ke ruang tamu. Saya khuatir jeritan makcik dapat didengari jiran-jiran sebelah kerana suasana malam yang agak bening. Namun, makcik seperti tidak mempedulikan. Mungkin terlalu sedap klimaks yang dialaminya. Setelah makcik klimaks dengan kemutan yang kuat, saya menarik keluar batang saya dengan satu bunyi letupan PLOPP !!! Yang membuat makcik ketawa kecil. Malu ada, kelakar pun ada. Saya lihat lubang bontot makcik melopong kerana lama disumbat. Inilah pertama kali saya memantat dubur seorang wanita. Dan sampai kini, bila setiap kali saya teringatkan pemandangan lubang dubur makcik yang melopong itu selalu membuat saya gian untuk memantat mak tiri saya itu….
Sebentar kemudian air mani saya meleleh keluar dan makcik sudah mula berdiri. Makcik memberikan saya satu ciuman French Kiss yang panas seolah mengucapkan terima kasih kepada saya. Lidahnya mencari lidah saya dan menyonyot lama. Lidah kami saling bertukar masuk dan setelah puas mencium, makcik melepaskan saya dan membongkok untuk mengambil kain batik di lantai. Sekali lagi saya lihat air mani saya keluar dari duburnya dan meleleh dari paha sampai ke belakang lututnya. Makcik menyapu air mani saya yang bercampur dengan air maninya dengan kain tersebut. Dia memberi satu lagi ciuman pada pipi saya sebelum beredar ke bilik air. Langkah makcik begitu seksi sekali dan saya tidak melepaskan peluang memerhatikan gegaran bontotnya yang seperti agar-agar, terhayun kiri kanan.
Saya berehat seketika di sink sambil menghisap rokok. Ternyata memantat makcik memerlukan tenaga yang cukup banyak kerana saya rasa begitu letih sekali. Melalui tingkap dapur saya dapat melihat seorang wanita memerhatikan saya dari apartmentnya. Oleh kerana jarak antara setiap apartmen tak sampai 10 meter saya dapat lihat jelas wajah wanita tersebut yang tersenyum simpul. Mungkin dia tersenyum melihat keadaan saya yang tak berbaju walaupun dia tak mungkin nampak tubuh saya di bahagian bawah pusat. Saya mengangkat tangan dan memberinya senyuman sebelum dia menoleh dan masuk ke dalam apartmentnya. Saya tak pernah lihat wanita itu sebelum ini.
979 notes · View notes