#LGBT dalam islam
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mendulang Faidah Dari Kisah Nabi Luth 'Alaihis Salam
Diantara inti Kajian Mendulang Faedah dari Kisah Nabi Luth ‘alaihissalam yang disampaikan oleh Ust. Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A. ~hafidzahullah~ di Masjid Jami’ Ibnu Utsaimin, Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo pada hari Ahad, 30 juli 2023, antara lain: 1. Orang yang memegang HP, atau bermain media sosial, maka sadar, atau tidak, dia telah memegang gudangnya syahwat. Maka hendaknya…
View On WordPress
#Adzab Bagi kaum Sodom#Bahaya Homo Seksual#Gay#Homo Seksual#Hukuman Bagi kaum Sodom#Kaum nabi Luth#Kaum Sodom#Kehinaan kaum Sodom#Kekejian kaum Sodom#Kisah kaum Sodom#Kisah nabi Luth#LGBT#LGBT dalam islam#Nabi Luth#Nabi Luth dan kaum Sodom#Pencegahan homoseksual#Penyakit Homo Seksual#Sikdsaan untuk Kaum Sodom#Taubat dari Perbuatan Homo#Ummat nabi Luth
0 notes
Text
Verstehen
Kata ini aku temukan saat mempelajari research methods in Islamic Psychology. Yang memiliki makna tentang suatu pendekatan untuk mengerti apa yang mendasari dalam suatu konteks kejadian sosial. Bahasa gampangnya sih, mencari alasan kenapa kejadian itu bisa terjadi. Dan dalam verstehen ini, semua kejadian bisa dibilang benar, tergantung alasannya. Misalnya, seorang ibu menjadi PSK, ditelusuri alasannya, ternyata ia bercerai dengan suaminya yang tidak bertanggungjawab, dan ia beserta anak-anaknya membutuhkan biaya hidup yang tidak sedikit. Meski ia enggan, pada akhirnya ia harus menjalani pekerjaan tersebut. Atau homoseksual, subjek kemudian digali lebih dalam alasan-alasan dan latar belakangnya, ternyata ada trauma masa kecil menjadi korban, lalu ia ada dorongan utk menjadi homo.
Percayalah, riset kualitatif, terutama menggunakan fenomenologis untuk menggali makna hidup seseorang dalam case" yang tidak sederhana, akan mendorong kita untuk berempati pada responden. Meski ia pelacur, meski ia lgbt. Aku bukannya mengatakan bahwa kita tidak bisa berempati dengan mereka. Hanya saja, empati ini kadang membawa keyakinan yang salah pada diri kita. Bahwa mereka memang pantas" saja untuk berbuat demikian karena peliknya hidup. Bahwa tidak ada yg salah dengan perilaku mereka karena alasan-alasan yang telah diutarakan.
Mengenal verstehen kembali membuatku sedikit nostalgia saat magang di rutan (pengalaman yg cukup suram dan gamau aku ulang wkwk). Kantor kami satu atap dengan para tahanan khusus. Yakni para lgbt, dan orang-orang dengan penyakit tertentu. Seiring berjalannya waktu, kami akrab dengan para waria dan pelaku homoseksual. Kami mengerti jalan hidup mereka, latar belakang kehidupan, juga sebab sebab yang menjadi akibat hidup mereka kini. Beberapa temanku bersimpati. Dengan cara yang salah. Yang membuat teman-temanku menormalisasi perbuatan dan perilaku mereka yang menyimpang.
Kembali lagi pada verstehen, mengetahui landasan bagaimana konteks dan situasi dapat terjadi memang penting. Tapi yang berbahaya adalah saat kita tidak lagi netral (ngomongin netral, katanya sih memang kita tidak akan pernah netral hehe). Sebab dalam verstehen, semua perilaku bisa menjadi benar, tergantung alasan. Jika sumber kebenaran kita tidak mutlak, bisa-bisa terjerumus dalam kebenaran yang salah. Itulah mengapa, menjadi apapun kita penting sekali untuk punya sudut pandang seorang muslim dan mukmin, yang kita sebut islamic worldview. Let's we discuss another time.
8 notes
·
View notes
Text
Rangkumam MuslimAfiyah Academy: Bagaimana Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam di Rumahnya serta Mua’amalah Bersama Istrinya (Pekan Pertama) oleh Ustadz Raehanul Bahraen Hafidzahullah
MuslimAfiyah Academy: Pernikahan Merupakan Tanda Kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’la (Pertama)
Pernikahan adalah salah satu tanda kebesaran dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah Subhanahu Wa Ta’ala jadikan kesenangan dan kebahagiaan kepada masing-masing manusia dan telah memberikan pasangan masing-masing. Salah satu tujuan pernikahan adalah sakinah, mawaddah, dan warrahmah, yaitu seperti merasa tenang.
Pernikahan adalah ibadah, dan hubungan intim suami-istri adalah sedekah. Benar kata orang bijak, yaitu menikah adalah ibadah yang terpanjang. Maka, perlu serius dan perlu pilih-pilih. Tentunya, masing-masing manusia harus ikhlas dan berilmu.
Ilmu pernikahan yang harusnya dipelajari, yaitu terkait hak dan kewajiban suami-istri, nafkah, fikih nikah, dan lain-lain. Padahal ini adalah ilmu yang penting. Selain itu, perlunya belajar terkait ilmu mendidik anak. Namun, apapun yang terjadi, jangan merasa terlambat dan belajar.
MuslimAfiyah Academy: Laki-laki Membutuhkan Perempuan Begitu Pula Sebaliknya (Kedua)
Pernikahan merupakan sunnah qanniyah, maka itu akan terjadi pada suatu waktu. Ini merupakan fitrah dari manusia, sebagaimana juga terjadi pada makhluk hidup lainnya.
LGBT dan orientasi seksual yang tidak sesuai dengan sunnatullah maka itu tidak akan bertahan.
Apabila diciptakan oleh laki-laki maka ia membutuhkan perempuan, untuk membentuk rumah tangga. Intinya bahwa suami-istri itu saling melengkapi karena adanya perbedaan fungsi dan karakter, sehingga jangan menuntut pasangan untuk menjadi sempurna karena keduanya saling menyempurnakan dan pasti ada kesalahan di masing-masing pasangan. Seperti halnya istri memiliki banyak kekurangan, begitu pula suami pun juga ada kekurangan.
Dalam Islam telah dijelaskan bahwa karakter laki-laki dan perempuan itu berbeda. Seperti halnya perempuan itu didominsasi oleh perasaan, yang memiliki makna agar dapat merawat anak yang membutuhkan perasaan mendalam, seperti halnya menggendong anak sambil masak, bangun tengah malam untuk begadang, bangun tengah malam untuk mengganti popok. Sedangkan laki-laki dijadikan pemimpin atau qawwam karena mereka diciptakan untuk menghadapi keadaan di luar rumah dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.
MuslimAfiyah Academy: Peran Khadijah Radhiyallahu 'Anha Dalam Membantu Nabi (Ketiga)
Khadijah Radhiyallahu 'Anha menemani Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam pada saat awal kenabian yang sangat berat
Malaikat Jibril menampakkan wujud aslinya yang sangat besar dengan 600 sayap, dan ini membuat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam takut dan meminta Khadijah Radhiallahu 'Anha untuk menyelimutinya. Lantas, Khadijah Radhiallahu 'Anha menyelimuti Nabi sembari berkata, "Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkau suka membantu orang dan menolong orang lain.", yang mana hal ini dilakukan untuk menghibur Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
Peran istri sangatlah penting, karena harus fokus untuk mendidik anak, melayani suami. Hal ini bukanlah pekerjaan mudah. Sehingga tidak pantas apabila profesi ibu rumah tangga dianggap tidak produktif. Apabila kalian menyiapkan
Selain Khadijah Radhiallahu 'Anha, ada juga Aisyah Radhiallahu 'Anha. Terdapat ikhtilat terkait siapa yang lebih dicintai oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Namun, Aisyah Radhiallahu 'Anha membantu Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam di masa akhir kenabian.
Istri juga memiliki peran dalam membantu suami berdakwah, hal ini dilakukan dengan menyiapkan perlengkapan suami sebelum berdakwah dan berjihad di luar rumah.
Laki-laki diperbolehkan berjihad untuk keluar, namun kami di rumah dan mengaduk adonan. Lalu, kami mendapatkan apa?". Nabi pun menjawab, "Wahai ibu, beritahu semua wanita di belakangmu, sesungguhnya perempuan yang berbakti kepada suaminya, berusaha patuh kepada suaminya, maka dia akan menyamai semua itu (jihad suami di luar rumah)". Terdapat hadits Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang menyebutkan bahwa "Barangsiapa membantu menyiapkan seseorang dalam berjihad, maka akan mendapatkan pahala yang sama seperti yang berjihad itu". Itu juga berlaku terhadap istri yang membantu suami dalam berjihad dan bekerja di luar rumah.
MuslimAfiyah Academy: Wajibnya Memilih Istri yang Shalihah (Keempat)
Sebelum mengetahui idealnya rumah tangga Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, maka perlunya laki-laki memilih perempuan yang shalihah untuk dijadikan istri. "Dibelakang laki-laki hebat, ada perempuan yang sukses".
Selayaknya seorang mukmin untuk memilih perempuan yang shalihah. Hal ini sangat penting, apalagi dengan perkembangan zaman saat ini, mayoritas laki-laki memilih perempuan dari fisiknya saja, justru bukan pada shalihah. Hal ini tentu bertentangan dengan hadits Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam. "Nikahilah perempuan karena empat hal, karena cantiknya, hartanya, nasabnya, dan agamanya. Namun, pilihlah karena agamanya agar kamu beruntung."
Dalam memilih perempuan tersebut, laki-laki harus berkaca pada diri sendiri dulu. Terkait untuk fisik, harta, nasab, dan akhlak, tentu laki-laki tersebut harus mengetahui kemampuannya sendiri lalu melihat pada perempuan yang ingin dinikahinya tersebut.
Untuk perempuan, pilihlah karena agama dan akhlaknya. "Apabila telah datang laki-laki yang kalian ridho akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah. Apabila tidak, maka akan terjadi kerusakan di muka bumi." Hal ini sebagai bentuk filter bagi perempuan apabila melihat laki-laki yang suka menunjukkan kesholehan, namun ternyata memiliki akhlak yang sangat buruk. Hal ini perlu diwaspadai oleh wanita zaman ini.
Salah satu akhlak yang baik, yaitu memiliki perangai yang sabar dan bertanggung jawab. Yang dapat mengatur emosi agar dapat menjadi pemimpin (qawwam) yang baik.
MuslimAfiyah: Kriteria Penting Untuk Istri (Kelima)
Perempuan sebaiknya memiliki fisik yang baik dan cantik, yang sesuai dengan qadr atau takdirnya. Namun, untuk laki-laki juga harus mengerti dan berkaca pada diri sendiri dulu.
Hikmahnya agar suami menjaga pandangannya dan dapat menundukkan pandangan pada wanita yang lain. Namun, saat ini, kecantikan fisik dapat dipoles dan dirawat.
Kembali pada ketentuan dan sunnah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yaitu, tujuan pernikahan adalah
Setelah ada ketertarikan, laki-laki akan melihat fisik dari perempuan. Namun, bagi laki-laki ditekankan bahwa pilihlah perempuan yang memiliki akhlak dan akidah yang bagus. Apabila ada laki-laki yang memilih perempuan awam dan berangan akan mendidik setelah menikah, hal ini harus berhati-hati karena bisa jadi batu. Sudah menutup aurat. Tidak menggunakan pakaian namun seperti telanjang. Betah tinggal di rumah. Perempuan harus memiliki rasa malu & tidak bermudah-mudahan dalam berikhtilat dengan lawan jenis.
Kriteria untuk suami, yaitu memahami agama terlebih dahulu dan peduli pada agama istri dan anaknya. Apabila tidak dapat mengajari istri dan anak, bisa diajak ke kajian. Tidak bersifat malas dan bekerja. Suami harus mau untuk mulai dari bawah atau nol dan berusaha untuk menafkahi istri. Lalu, suami berusaha mendidik istri dan anak. Pun juga, laki-laki yang mau meluangkan waktu untuk istri dan anaknya untuk membantu di rumah. Lalu memaklumi kekurangan istri. "Janganlah suami membenci istri. Apabila tidak suka dengan akhlak yang satu, maka cintailah akhlak yang lainnya."
2 notes
·
View notes
Text
Asmaul Husna : Ya Hafiidz Yaa Muhaimin
Pontianak. 20:47. 09062023.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Waaaaah, senang sekali saya menemukan ide baru untuk #merayakanbulanharom kali ini. Masih ingat kan, Allah SWT beri kita kesempatan emas dalam bulan harom untuk mendapat pahala amalan kita sebanyak 3 kali lipat (dan dosa juga bisa 3 kali lipat 😖). Semoga ikhtiar mempelajari asmaul husna ini diridhai Allah.
Kajian mingguan kali ini temanya buanyak, lebih ke saling sharing sebenarnya tadi tuh. Salah satu pembahasannya up to date dengan yang sedang marak di twitter saya. Tentang lgbt.
Singkat cerita, para ibu dan calon ibu (aaamiiin) ini jadinya sedih-sedih bersama, bagaimana lagi ikhtiar kami melindungi keturunan dan keluarga dari bahaya lgbt? Bahayanya terasa begitu dekat, banyak contoh kejadian yang naudzubillahmindzaalik semoga tidak terjadi pada kita.
Di sinilah manfaat saling mengingatkan. Kejarlah setiap kesempatan untuk saling belajar dan mengingatkan dengan orang shalih(ah). Pungutlah setiap hikmah. Sungguhlah inipun suatu pengingat untuk diri saya sendiri.
Pembimbing kami mengajarkan amalah rutin melindungi orang-orang yang kita sayangi. Di antaranya adalah sedekah di saat fajar (tipsnya pun bisa menggunakan celengan yang dikumpulkan di rumah) dan mengulang-ulang asmaul husna mohon penjagaan dan perlindungan.
Sumber: aplikasi Sajda. Saya sangat rekomendasikan ini untuk diinstal di hp.
Yaa Muhaymin (7) artiny Maha Mengatur.
Yaa Hafiz (38) artinya Maha Memelihara / Menjaga.
Selaras dengan yang selalu saya ingat selama ini, bahwa "Apa yang kita sayang, minta Allah jaga."
Bukankah kita akan diuji dengan apa-apa yang sangat kita cintai?
Maryam sangat dihormati karena kesuciannya, maka kemudian ia diuji dengan kehamilan tanpa pernah disentuh seorang lelaki.
Nabi Yakub sangat mencintai anaknya, maka diuji berupa perpisahan dengan Nabi Yusuf.
Nabi Muhammad terkenal dengan sifat shiddiqnya, maka diuji dengan dijuluki pembohong ketika menyampaikan Islam.
Maka tenang-tenanglah hati. Semoga apa yang kita sayang, Allah pun menjaga dan mengatur sebaik-baiknya. Letakkan prasangka baik, agar apa yang terjadi pun semakin baik.
Laa hawla wala quwwata illa billah.
Salam,
ayuprissakartika.
3 notes
·
View notes
Text
Opini 4 (Alwa)
Opini saya tentang LGBT adalah salah. Mau bagaimana pun, LGBT itu salah bahkan terlepas dari agama apapun LGBT disebut penyimpangan orientasi seksual. Kaum LGBT meminta mereka untuk diterima dan diakui padahal Allah jelas sudah melarang mereka untuk menyukai sesama jenis menurut saya kita tidak bisa menentang dan sok tahu tentang apa yang Allah perintahkan karena yang Allah larang pasti itu tidak baik bagi kita, apakah kita berhak mendahului perkataan Allah padahal Allah yang benar benar tau apa yang baik untuk kita? LGBT itu penyakit, dan bisa membuat penyakit penyakit lain ada diri kita dan merugikan diri kita. Berikut efek dari penyimpangan orientasi seksual tersebut :
1.Kanker Mulut
Faktanya rokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New England Journal of Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.
Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker, penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh. Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan di DetikHealth bahwa meningitis terjadi karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT
HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi. Bahkan dalam sudut agama islam lgbt itu di salahkan dan di larang karena merusak kodrat seperti kaum sodom yang di tenggelemkan oleh Allah, tapi banyak para kaum lgbt berkata kenapa Allah menciptakan kaum lgbt jika kita disuruh memusuhinya? padahal pada surat ini dikatakan jawabannya : Katakanlah: ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji’. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (QS. Al A’raf: 28). Seperti negara negara besar lain nya melarang kaum lgbt di negaranya seperti negara Brunei darussalam, Qatar, Arab saudi, Afganistan dan negara lain nya
5 notes
·
View notes
Text
Apakah Penolakan Terhadap Timnas Israel Sudah Tepat?
Fenomena terbaru kali ini dimana Indonesia dipilih menjadi tuan rumah sepak bola piala Dunia U-20 mendengar berita itu pastinya semua orang sangat bersuka cita dimana harapan yang dari dulu ada akhirnya tercapai juga untuk timnas Indonesia biar bermain di Piala Dunia walaupun U-20. Namun pada kali juga ada kebimbangan yang muncul dimana salah satu timnas yang bermain di Piala Dunia itu ada timnas Israel. Untuk bermain di Piala Dunia adalah kesempatan emas dan disisi lain itu adalah sebuah masalah yang besar karena harus menerima musuh kemanusiaan, musuh, dunia, musuh seluruh agama, musuh islam, musuh dalam falsafah bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menolak sebuah bangsa penjajahan untuk bersuka cita di negeri ini sungguh sakitnya hati bangsa ini jika bangsa penjajah itu hadir di tanah perdamaian ini.
Ini bukan saja tentang masalah Untung rugi, ini bukan saja tentang politik ataupun agama , ini bukan saja tentang kemanusiaan tetapi ini tentang wajah dan idealisme bangsa Indonesia yang sejak awal mengharamkan bangsa penjajah dimuka bumi hal ini sudah termaktub dalam pembukaan UUD 1945 di alenia pertama.
Miris sekali melihat banyaknya orang diluar sana yang mencaci maki orang yang menolak kehadiran timnas Israel dengan alasan rugi dan lain lain. Saya heran apakah budaya anti kolonialisme sudah luntur di tatanan masyarakat Indonesia dan lebih mementingkan untung dan rugi hal inilah yang berbahaya jikalau rakyat bahkan sampai pejabat hanya memikirkan untung dan rugi membuat semua apapun yang di kerjakan hanya melihat dari sudut pandang itu tetapi tidak melihat sudut pandang pemahaman idealisme negara yang sudah dibangun para pendahulu, semua hanya tentang untung dan rugi itulah alasannya banyak pelaku korupsi di tanah air ini. Kalo kita bandingkan harus memilih antara menerima bangsa penjajah (Israel) atau menolaknya maka, yang harusnya dipilih adalah penolakan karena tidak mungkin menggadaikan idealisme, falsafah bangsa hanya karena pengen untung dan pengen terlihat toleran open minded seperti negara lain, jika paradigma ini terus ada itulah alasannya negara tidak maju dan banyak korupsi di negara ini. Selain itu juga muncul narasi
A = apasih hubungannya sepak bola dengan kebijakan politik seperti itu? Kan bola gak ada kaitannya
B = jangan campur adukan politik dan sepak bola apalagi dengan agama atau masalah negara lain
C = gak usah urusin negara lain, negara sendiri aja blm maju
Padahal realitanya sepak bola adalah media yang kuat untuk menyebarkan pemahaman dan politik yang kental. bagaimana orang uni Eropa mensosialisasikan dan mengiklankan terang terangan LGBT di Piala dunia, Eropa menolak rusia di Piala dunia dan masih banyak lagi.
Sekali lagi ini bukan tentang untung rugi negara, politik, agama, kemanusiaan saja tetapi lebih dari itu jika kita menerima Israel sama saja kita menggadaikan idealisme bangsa tanah air kita ini untuk menolak bangsa penjajah dimuka bumi ini maksudnya ikut serta dalam menghentikan penjajahan dimuka bumi ini dan salah satu sikap yang tepat adalah tolak bangsa yahudi Israel dimanapun berada dan boikot.
Pembukaan UUD 1945 berbunyi, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
#timnas Israel#israel#indonesia#islamophobia#kehidupan#politik#agama#timnas indonesia#sepakbola#negara#fifa world cup#pssi
5 notes
·
View notes
Text
Takut Menjadi Orangtua
(hanya tulisan hasil overthinking seseorang yang masih lajang)
Beberapa hari yang lalu, saya baca sebuah postingan dari akun instagram 'islamfiy' soal kampanye lgbt di london melalui mata pelajaran siswa sd. Disana menampilkan sosok perempuan berhijab bernama Hafsa yang mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang lesbian. Disamping ngeri mengingat bagaimana gencarnya paham liberalisme yang berkembang, saya jadi ovt, saya takut membayangkan anak saya nanti harus berhadapan dengan dunia yang semenyeramkan seperti apa.
Dulu jika berandai soal kehidupan pernikahan, yang ada dalam pikiran saya hanya berputar pada kemandirian finansial dan kematangan psikologis. Tapi semenjak kuliah, saya menemukan lingkungan yang tidak pernah saya rasakan, orang-orang yang jauh berbeda dengan mereka yang selama di pondok selalu membersamai saya, dunia yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Karena itu lah saya semakin fakir ilmu dan malah semakin merasa belum siap untuk membangun rumah tangga. Bukan karena tidak mau, tapi di dunia yang sudah serba gila ini, saya khawatir tidak dapat menjadi ibu yang bertanggungjawab. Banyak pertanyaan yang menghantui saya; Apakah ilmu saya sudah cukup? Apakah saya mampu menjadi madrasatul uula bagi anak saya kelak? Apakah nanti saya bisa dapat menjaga dan mendidik anak-anak saya?
“Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Orangtuanya yang akan membuat dia yahudi, nasrani, dan majusi” (H.R. Muslim).
Buku yang saya baca blm seberapa, kelas-kelas yang saya ikuti masih dapat dihitung jari, lingkarang diskusi yang saya ikut pun masih sangat sedikit. Saya gundah bukan main. Walaupun teori-teori itu sudah pernah saya dapatkan, tapi saya masih sangat takut untuk mempraktikannya langsung. Tapi itu tidak menjadikan saya ingin childfree ya wkwkwkwk toh ketakutan ini juga yang mendorong saya mengikuti kelas-kelas pemikiran dan membaca buku-bukunya, ya karena saya tidak mau buta tentang mana yang haq dan bathil di dunia yang sudah penuh 'keabu-abuan' ini.
Jika hari ini saya dengan mudah dapat menemukan banyak hal menyimpang seperti lgbt yang dinormalisasi dan bahkan menjadi segmen hiburan yang banyak dinikmati, saya jadi berpikiri, di kehidupan anak saya nanti bisa saja sudah tidak ada lagi kampanye soal lgbt, karena bukan tidak mungkin itu sudah menjadi bagian dari masyarakat. Itu baru lgbt. Belum lagi hal-hal lain yang sedang marak di berita belakangan ini seperti perzinahan, kekerasan, dan bahkan pembunuhan yang tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Yang tentu saja akar dari segala permasalahan tersebut adalah perang pemikiran melalu media apapun itu.
Dewasa ini pemikiran islam malah dianggap kuno dan kaku sedangkan pemikiran islam liberal yang juga banyak dikaji oleh para cendikiawan yang belajar islam di eropa dan amerika malah banyak diminati dan dianggap berkemajuan. Padahal ada orang belajar islam di barat saja rasanya sudah aneh. Belum lagi memakai referensi-referensi orang non islam sebagai bahan belajar. Ya boleh sih, tapi yaa seharusnya tetap dikritisi bukan malah iya-iya saja. Ini malah terbalik, karya tokoh-tokoh muslim dan bahkan al-qur'an yang dikritisi, lagi-lagi dibandingkan dengan ucapan tokoh yang bukan islam pula. Sekalinya pakai referensi orang islam, ternyata tokoh syiah ataupun mu'tazilah dan beranggapan bahwa mereka adalah bagian islam yang tidak sesat. Dan budaya belajar islam liberal seperti ini banyak diajarkan secara tidak langsung dalam jenjang pendidikan, tapi dari ceramah para seniornya, dalam forum kaderisasi, diskusi-diskusi ataupun ya hanya ikut-ikutan karena dianggap keren.
Filasafat memang harus dipelajari, tapi dengan panduan yang benar. Bukan sekali dua kali para aktivis islam liberal menganggap islam hanya sebagai produk sejarah. Coba sesekali tanya bagaimana rukun islam mereka. Bahkan dalam tataran kampus, mudah ditemukan para aktivisnya enggan mejalankan kewajiban yang sudah dengan jelas diperintahkan, ada yang memang malas tapi ada juga yang malah dengan berani menggugat otoritas wahyu. Aneh? Ya inilah realitasnya lingkungan yang kita tempati sekarang, mungkin suatu alasan juga mengapa kita umat islam malah ikut terhayut dalam hal-hal yang syubhat dan pada akhirnya keliru membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Lahhh bentar ini jadi kayaknya banyak yang mulai keluar dari judul tulisan wkwkwkwkwk skippp
Jadi, yaa gituuu. Saya dihantui perasaan takut. Di dunia seperti apa nanti anak saya tumbuh. Formulasi apa yang harus saya rumuskan untuk mendidik anak. Sudah siapkah saya menjalani fase tersebut? Sedangkan sebagai anak kecil, mereka pasti akan melihat pada orang tua, karena bagi mereka orang tua adalah ukuran kebenaran. Makanya setiap kali mendapat kabar kawan yang akan menikah, saya kagum bukan main. Keteguhan hati seperti apa yang mereka miliki. Kekuatan besar apa yang sudah mendorong mereka untuk dapat mengambil keputusan yang luar biasa hebat itu. Saya selalu kagum dengan mereka, terutama kami masih di umur belia. Saya tidak bisa membayangkan ujian-ujian apa saja yang sudah mereka lewati sebagai ibu muda yang baru pertama kali memiliki anak.
Namun dengan banyaknya pr serta kekurangan ini, saya tidak ingin menyerah. Saya tetap ingin dapat berkumpul lagi dengan keluarga di surga Allah kelak. Semoga Allah senantiasa mengutkan dan melindungi kita, keluarga kita, dan keturunan-keturunan kita kelak.
🌼 • ┈ ๑ ⋯ ୨ ୧ ⋯ ๑ ┈ • 🌼
Salam sayang, Piwa.
5 notes
·
View notes
Text
IKATAN DAN PIALA DUNIA
.
Piala dunia 2022 riuh dengan ghiroh keIslaman. Lantunan ayat suci Alqur'an menghiasi pembukaan Piala Dunia. Qatar sebagai tuan rumah dengan tegas menampakkan atributnya sebagai negara Islam. Sukaria negara negara mayoritas penduduk beragama Islam nampak ketika Saudi Arabia sempat menghantam Argentina yang kemudian menjadi jawara. Sambutan membahana dari negeri negeri muslim juga nampak ketika Maroko yang melesat sampai babak semi final.
.
Kemenangan Maroko di sambut kegembiraan luar biasa Saudi arabia, Pesta kembang api di Palestina, Suka cita di Mesir, Qatar, Syuriah hingga negeri muslim semacam Indonesia dan Malaysia. Realita yang tidak di dapat ketika negara bukan mayoritas penduduk beragama Islam memenangi tiap pertandingan. Argentina menjadi Jawara namun kenyataannya Uruguay dan Brazil bahkan menampakkan rasa tidak suka. Andai Inggris menang maka negara Belanda tidak akan ikut larut dalam kegembiraan.
Semua realita telah menunjukkan bahwa muslim satu dengan muslim yang lain bersaudara. Mereka di ikat dengan satu ikatan Aqidah Islam. Mereka juga sangat merindukan kembali kejayaan. Bagaimana suara free palestina oleh team Maroko, bagaimana poster mezut ozil penentang LGBT sempat menghiasai stadion, Kejayaan di tengah teraniayanya muslim Uyghur hingga Rohingya, serta tak berdayanya muslimin Indonesia menghadapi para penista. Maka prestasi negeri muslim di kancah piala dunia menjadi riak riak kebangkitan dan seolah menjadi oase kecil sekedar pelepas dahaga kejayaan umat.
.
Jika saja Maroko sukses menjadi champion dan memboyong piala dunia, maka negeri negeri muslim akan riuh dengan suasana gembira ria. Dan ketika mendominasi posisi juara mereka yang seluruh pemain muslim mengenakan celana menutup aurat, apakah berarti kejayaan itu telah menjelma menjadi kenyatan?.
.
Jawabnya jelaslah tidak! Selama negeri-negeri muslim masih dikuasai oleh sistem kehidupan penjajah yang telah ditancapkan untuk mempertahankan kekuasannya. Demokrasi sekuler dan nation statenya melanggengkan kukuasaan kufur atas negeri negeri muslim.
.
Dengan sistem kehidupan ala Barat itu, muslimin sukarela meninggalkan dan menentang Syari'at dari Tuhannya demi setia pada demokrasi dan hukum buatan manusia berjuluk legislatif. Dengan sistem kehidupan tersebut kekayaan negeri-begeri muslim dirampok dengan nama investasi.
.
Ketika kondisi hampir mencapai nadhir, maka setitik prestasi negeri muslim di piala dunia ibarat setetes air di tengah dahaga yang berkepanjangan
.
Tapi jangan pernah di lupakan bahwa kaum muslimin pernah menjadi Jaya dibawah naungan negara adidaya dan super power....
.
Yaitu ketika sistem kehidupan mereka tegak berdiri di atas Syari'at Allah tanpa membebek akidah kufur yang hanya membawa malapetaka dan kemudhorotan baik bagi negeri muslim maupun alam semesta ....
.
2 notes
·
View notes
Text
Sisi Lain Barat/Eropa Part 4
Seorang Ibu dari Maroko mengeluhkan kondisi sosial di Amerika khususnya masalah pergaulan. Beliau melihat bahwa di Amerika para pemuda banyak yang rusak mentalnya. Banyak penyimpangan seksual juga LGBT lumayan. Bahkan umat Islam menjadi lebih materialis disana.
Ibu tersebut menaruh anaknya di Sekolah Islam. Namun ternyata seorang guru mengajarkan untuk menerima LGBT dan tidak mengingkari perbuatannya. Ibu tersebut memprotes namun dia bisa apa. Disana LGBT benar benar dilegalkan serta tidak boleh dikritik. Bahkan dikisahkan ada pengajar di sekolah Islam yang dia adalah seorang Atheis. Suatu saat anaknya mengkritik perbuatan kaum Luth dan berharap jumlah mereka berkurang (yakni banyak yang tidak melakukan perbuatan tersebut). Namun oleh seorang guru di sekolah Islam tersebut bahwa itu perkataan intoleran. Dia memiliki saudara yang juga LGBT namun mereka menerimanya tanpa mengkritiknya.
Dia juga melihat banyak perempuan berpakaian mini dan ada yang berhijab namun hijabnya tidak benar. Hal tersebut membuat Ibu tersebut merasa bahwa anaknya tidak mungkin atau kesulitan mempertahankan ajaran agama disana.
Jika Ibu itu terus disana maka dia akan terkena penyakit jiwa disebabkan kerusakan moral yang parah.
Namun Amerika memiliki kelebihan dalam hal perhatian mereka terhadap anak anak yang terlantar dibandingkan negara negara Eropa.
Menurutku (bukan menurut Ibu tersebut) amerika juga lebih toleran terhadap Muslim dibandingkan Eropa namun hidup disana sungguh banyak fitnah dan cobaan serta sangat sulit untuk memegang ajaran agama secara sempurna. Akhirnya Ibu tersebut kembali ke Maroko.
youtube
3 notes
·
View notes
Photo
🤔Serbuan GISBH: ‘Serah pada polis jalankan siasatan'🤔#2024 #S_DR._MAZA "Saya tidak mahu komen banyak mengenai isu ini sebab ia masih dalam siasatan pihak polis. Kita perlu tunggu sehingga siasatan selesai. Cuma saya rasa, apabila sesuatu perkara masih dalam siasatan, seolah-olah kita telah menjatuhkan hukuman sebelum masa yang sesuai. Datuk Seri juga telah mengumumkan hal ini melalui sidang media di Kuantan, mungkin terdapat kekeliruan atau ketidaktepatan dalam kes ini. Kita perlu menyerahkan kes ini kepada pihak polis untuk menjalankan siasatan dengan teliti. Kita berharap hasil siasatan dapat dimaklumkan kepada rakyat supaya kita tahu apa yang sebenarnya berlaku. Isu LGBT juga perlu ditangani dengan bijak. Walaupun dunia kini semakin menerima LGBT, kita perlu berpegang teguh pada ajaran agama. Sekolah-sekolah agama perlu meneruskan usaha mereka untuk mendidik pelajar dengan nilai-nilai akidah dan akhlak Islam. Jika sekolah-sekolah agama melakukan tugas mereka dengan betul, kita akan dapat membentuk generasi yang memahami dan mematuhi nilai-nilai Islam. Namun, kita harus juga menyedari bahawa dunia sekarang agak berbeza, dan kadang-kadang kita menghadapi cabaran untuk mengawal pengaruh luar yang bertentangan dengan prinsip agama kita. Oleh itu, ketegasan dalam penguatkuasaan undang-undang dan pendidikan akidah sangat penting untuk memastikan bahawa kita dapat mempertahankan dan memperkukuhkan akhlak Islam dalam masyarakat kita. InsyaAllah, dengan usaha bersama, kita dapat menangani cabaran ini dengan baik...." https://penuntutilmu.net/soal-jawab-pt/serbuan-gisbh-serah-pada-polis-jalankan-siasatan/?feed_id=1132&_unique_id=66e99278825b4 Facebook Page: https://www.facebook.com/penuntutilmu.net/ Telegram Channel: https://t.me/PenuntutIlmuDotNet Thread: https://www.threads.net/@penuntutilmudotnet
0 notes
Text
Thriving Against All Odds, 2000.
halo, dengan mundane @zaiyyann yang berbicara. saya ingin menuliskan ini sebagai langkah pencegahan jika ada yang memprotes penggunaan face claim zayyan dari xodiac. saya ingin mengonfirmasi beberapa poin terkait tujuan saya menggunakan face claim ini.
💬 poin pertama, apa tujuan saya menggunakan face claim zayyan?
alasannya, saya ingin memperkenalkan zayyan kepada lebih banyak orang yang mungkin belum mengenalnya. saya juga ingin mempromosikan boy group yang keren, yaitu xodiac. dengan senang hati, saya membagikan aktivitas yang dilakukan oleh xodiac selama mereka menjadi boy group. tujuannya adalah untuk memperkenalkan momen-momen mereka kepada lebih banyak orang, karena xodiac belum sepopuler grup lainnya.
💬 poin kedua, sebelumnya ada peran (rp) zayyan yang menimbulkan masalah dan membuat beberapa fans marah karena orang tersebut menggunakan face claim zayyan dengan cara yang tidak pantas (lgbt), sedangkan agamanya adalah islam. jadi, setelah mendapat larangan dari beberapa pihak, mengapa saya masih memilih menjadi zayyan?
saya dan orang tersebut adalah dua individu yang berbeda. agama saya sendiri adalah islam, dan saya menolak pandangan lgbt. sebelum saya menggunakan face claim yang saya inginkan, saya selalu mempelajari karakter tersebut terlebih dahulu. saya selalu berhati-hati agar tidak menjelekkan face claim yang saya gunakan dengan sengaja atau tidak. kembali ke poin awal, tujuan saya di sini adalah untuk membagikan momen, memberikan penghargaan, dan apresiasi terhadap boy group xodiac dan juga zayyan. jika saya pernah melakukan kesalahan terhadap siapapun yang pernah saya interaksi dalam peran, saya minta maaf.
💬 poin ketiga, jika misalnya zayyan atau anggota xodiac yang sebenarnya melihat dirinya diparodikan dan mengumumkan bahwa mereka tidak ingin diparodikan, apakah saya masih ingin melanjutkan? dan jika ada orang yang melarang saya menggunakan face claim zayyan, bagaimana tanggapan saya?
tentu saja tidak. saya tidak akan menggunakan face claim mereka jika mereka menginginkannya, meskipun tujuan saya baik. jika ada yang melarang tanpa alasan yang jelas, saya akan menghormati keputusan tersebut. namun, saya akan terus menggunakan face claim ini sampai ada bukti yang jelas dan valid untuk melarangnya.
terima kasih telah membaca sampai akhir dan memahami perasaan saya. jika ada pertanyaan lebih lanjut tentang ini, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui DM @zaiyyann.
0 notes
Text
Belum terbayang
Aku belum terbayang tentang bengkak nya kaki Rasulullah Saw saat shalat malam, kayak Why Rasul sampai2 melakukan hal itu? Kayak belum nangkep banget maksudnya, Dan ketika mulai belajar aku baru tau betapa sedihnya rasulullah saw melihat kemungkaran dimana mana, dakwah yang dilakukan setiap hari penuh dengan kesabaran, ditolak, diancam, dibenci, diboikot, bahkan anaknya sendiri sampai menerima perceraian dari suami2 nya. Kemungkaran di jaman jahiliyah itu bener2 dimana2 ada, Karena itu aku jadi terbayang kenapa sampai se sedih itu, dan kenapa sampai bengkak kaki karena shalat.
Hari ini kita melihat yang sama bukan, kemungkaran dimana mana. Orang pacaran, Lgbt bebas, kemaksiatan dimana mana sudah tampak nyata, bahkan di dalam masjid saja sudah berani melakukan kemaksiatan, korupsi, saling membunuh, budak seks, dan masih banyak lain. Lalu siapa yang akan meneruskan jejak rasul dan para sahabat yang benar2 total melakukan dakwah disaat kemungkaran dimana mana, siapa yang akan menangis melihat kemungkaran terus ada saat ini? bumi Allah Set luas tapi banyak orang kafir, pezina, pencuri, dll ini adalah kemungkaran dan yang disuruh adalah umat muslim untuk menghukumnya. Artinya, kita diam saja hari ini dosa kita mengalir deras karena hukum Allah Swt tidak tegak, kalo masih ada yg merasa bahwa " Lo itu kan dia yg melakukan dosa, kok jadi aku yg diam aja dapat dosanya" Silahkan check satu per satu ayatnya. Tentang hukum pezina aja sudah jelas ketika tidak melakukan hukuman tsb taruhannya iman seorang yg beriman, lalu amalan apa yang harus kita lakukan ya sampai seperti para sahabat dan Rasulullah Saw yaitu dakwah, dakwah yang mampu menarik pemikiran kufur, menjadi pemikiran islam.
0 notes
Text
Perjalanan ini; kelak akan menjadi sebuah nasehat berharga.
Nak, dulu pada mata kuliah “Logika”, abi terlibat debat ilmiah untuk menentang LGBT kala pro dan kontra ditantang dalam kelas oleh dosen.
Nak, dulu pada mata kuliah “Filsafat Komunikasi”, abi tidak menelan mentah-mentah wawasan mengenai Positivism dan kajian pembaharuan ala Auguste Comte dkk. Terutama yang menyatakan ilmu bebas nilai. Justru, ilmu itu terikat akan nilai, terutama nilai Rabbani. Ini abi dapatkan juga dari Sekolah Pemikiran Islam.
Nak, dulu pada mata kuliah “Jurnalisme Konvergensi”, di saat kelompok lain mengusung advokasi isu isu populer, abi dkk mengangkat isu mengenai advokasi kriminalitas di Jatinangor. Walaupun bukan isu nasional, tapi dirasa hal sederhana ini perlu agar nilai “proximity” kebermanfaatannya terasa.
Nak, bahwa kuliah di perguruan tinggi bukan hanya sebatas menambah wawasan serta gelar. Dulu abi terlibat juga dalam organisasi serta pers mahasiswa.
Nak, saat dulu di organisasi, ketika menjadi Kepala Departemen Kajian Riset dan Data Publik, kami mempelopori “Syamil Kongkow”, serta kajian pemikiran pertama. Di tahun berikutnya menjadi Kabid, saat forum nasional di Ambon, Lembaga Dakwah Unpad menjadi sorotan karena kajian isunya paling banyak. Kami juga mempelopori Sekolah Pemikiran Islam.
Nak, dulu juga pada saat menjadi Ketua organisasi Lembaga Dakwah Kampus, kami juga membuat narasi serta advokasi ke Direktur Kemahasiswaan mengenai masalah LGBT, dan sejenisnya. Intinya ada keresahan akan kemungkaran, yang senantiasa kami advokasi. Dan program-program kebaikan lainnya yang semasa kampus kami semarakkan dan syiarkan.
Nak, juga pada saat di organisasi media Jatinetwork, abi yang membuat tulisan RUU PKS. Sampai viral dan digoreng oleh Presiden G*rl *P kala itu. Katanya dalam storiesnya kurang lebih; “Andi Haekal telah mem-framing G*rl *P menjadi Alat Politik”. Tak apa, yang terpenting mampu menyuarakan kebenaran. Dan menekan kebijakan BEM Unpad kala itu.
Nak, pada saat tugas akhir. Penelitian yang abi bawa adalah topik soal Palestina. Tentang trauma anak akibat penjajahan yang dilakukan Israel khususnya di Gaza. Dan saat abi melakukan sidang akhir pada 10 Oktober 2023, penderitaan dan eskalasi besar terjadi di Palestina. Tanah suci dan bumi keberkahan umat muslim saat ini, sedang diperjuangkan.
Nak, ingatlah. Bahwa menempuh pendidikan bukan hanya menambah gelar serta wawasan. Tapi seiring juga serta iman dan amal yang signifikan bertambah.
Semoga, kelak.. perjalanan ini menjadi hujjah di akhirat. Ketika ilmu yang didapati, mampu dipertanggung-jawabkan di hadapan-Nya.
Jatinangor, 10 Oktober 2023.
Ditulis selepas Yudisium Sarjana, Universitas Padjadjaran.
0 notes
Text
Perdebatan Berkelas: Denny JA dan Tafsir Paham Agama yang Membuat Heboh
Pendahuluan Dalam masyarakat yang demokratis, perdebatan dan diskusi adalah hal yang lumrah. Perdebatan seringkali muncul sebagai wujud dari kebebasan berpendapat dan berpikir. Salah satu perdebatan yang baru-baru ini menghebohkan adalah perdebatan antara Denny ja dan tafsir paham agama yang ia sampaikan. Denny JA, seorang intelektual terkenal di Indonesia, telah mencetuskan perdebatan yang menarik perhatian banyak orang tentang interpretasi agama yang kontroversial. Artikel ini akan membahas perdebatan tersebut secara komprehensif, mengulas argumen dari kedua belah pihak, serta memberikan pandangan profesional terhadap isu ini. Pendekatan Denny ja dalam Menafsirkan Agama Denny JA, sebagai seorang intelektual yang kritis, memiliki pendekatan unik dalam menafsirkan agama. Ia berpendapat bahwa agama harus diinterpretasikan secara kontekstual, dengan mempertimbangkan perubahan sosial dan budaya yang terjadi sepanjang zaman. Menurut Denny JA, pemahaman agama yang statis dan dogmatis tidak lagi relevan dalam kehidupan modern. Ia menekankan bahwa interpretasi agama harus mengikuti perkembangan zaman dan mempertimbangkan konteks sosial yang ada. Banyak pihak yang menentang pendekatan Denny JA karena dianggap mengabaikan ajaran dan tradisi agama yang telah mapan. Mereka berpendapat bahwa pemahaman agama tidak boleh berubah-ubah sesuai dengan keinginan individu atau keadaan sosial. Pendekatan Denny JA dianggap sebagai bentuk relativisme agama yang berpotensi menyebabkan kerancuan dan kebingungan dalam masyarakat. Tafsir Paham Agama yang Membuat Heboh Salah satu poin kontroversial dalam perdebatan ini adalah tafsir paham agama yang membuat heboh. Denny JA telah menginterpretasikan beberapa ajaran agama dengan cara yang berbeda dari pemahaman umum yang telah diterima oleh masyarakat. Misalnya, ia berpendapat bahwa hukuman rajam dalam Islam seharusnya dihapuskan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih tinggi. Ia juga mengkritik pandangan agama yang sering kali membatasi kebebasan individu, seperti dalam masalah LGBT. Pendukung Denny JA berpendapat bahwa tafsir paham agama yang membuat heboh ini menggambarkan kemajuan dalam pemikiran agama. Mereka percaya bahwa agama harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan pemahaman baru ini merupakan langkah positif menuju pencerahan dan toleransi dalam masyarakat. Namun, tidak sedikit yang menentang tafsir paham agama yang membuat heboh ini. Mereka berargumen bahwa agama memiliki landasan dan prinsip yang tidak dapat diganggu gugat. Menerima tafsir paham agama yang kontroversial dapat membuka pintu bagi penafsiran yang beragam dan membingungkan. Beberapa pihak juga berpendapat bahwa interpretasi agama yang baru ini hanya dilakukan untuk mencari popularitas atau memenuhi kepentingan pribadi. Kesimpulan Perdebatan antara Denny JA dan tafsir paham agama yang membuat heboh telah menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang. Dalam perdebatan ini, Denny JA menawarkan pendekatan kontekstual dalam menafsirkan agama, sementara banyak yang menentangnya karena dianggap mengabaikan tradisi dan ajaran agama yang telah mapan. Tafsir paham agama yang membuat heboh juga menjadi perhatian dalam perdebatan ini. Meskipun pendukungnya berpendapat bahwa tafsir ini merupakan langkah maju dalam pemikiran agama, tetapi banyak yang menentangnya karena dianggap merusak konsistensi dan kejelasan agama. Dalam merespon perdebatan ini, penting bagi kita untuk tetap mempertahankan sikap profesional. Perdebatan adalah wujud dari kebebasan berpendapat dan berpikir, dan melalui perdebatan ini kita dapat saling belajar dan memperkuat pemahaman kita tentang agama. Penting bagi kita untuk tetap terbuka terhadap berbagai pandangan dan mendengarkan argumen dari kedua belah pihak. Dengan cara ini, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam dan mencari solusi yang terbaik bagi perbedaan yang ada dalam masyarakat kita.
Cek Selengkapnya: Perdebatan Berkelas: Denny JA dan Tafsir Paham Agama yang Membuat Heboh
0 notes
Text
[Book Review] 👨👩👧👦Berbual-bual Dengan Anak Tentang Seksualiti - Wan Nur Syakira👨👩👧👦
🧮 Skor: 4.5/5.0 . 📌 “Sekiranya ibu ayah atau orang dewasa bercakap tentang pendidikan seksualiti secara matang dan berilmu dgn anak-anak, maka topik ini akan bebas daripada gurauan lucah, lawak double meaning & sikap ambil mudah.” - page 29.
.
■ Emphasising on Pendidikan Seksualiti, buku ini essentially is a must have parenting book! Dengan cara pendekatan bersuaian mengikut peringkat usia, kandungan buku ini meliputi langkah-langkah yang boleh diambil oleh para ibu bapa dan penjaga, sebelum, semasa, dan selepas sesi pendidikan dan asuhan. It is an ongoing process. Be it for prevention, maintenance and solution, the author I believe, has done a great job to coach us well with great skills, inshaAllah!
■ The book is about the size of B5, which is handy. The cover design set a nice tone to the reading experience, too. Illustrasi dan pemilihan warna terkandung dalam buku ini memberikan rasa nyaman, membuatkan kita lebih fokus pembacaannya.
■ Gaya penulisan yang santai dan ilmiah makes it more convincing. Penulis tahu bila perlu concise, bila perlu penjelasan panjang lebar. The content structure is proactive and engaging. Jadi, segalanya lebih jelas dan mudah difahami, tak bosan.
■Segala perkongsian beliau, terutamanya mengenai effective communicating skills and handling arising issues, inshaAllah, boleh diaplikasikan juga dalam hal-hal lain dalam membesarkan anak-anak.
■ Pendidikan Seksualiti tak semestinya harus mengikut model pendidikan barat, kita boleh mendidik anak-anak berlandaskan pendidikan Islam. Sebenarnya, memang dah ada pun dalam ajaran agama kita, cuma mungkin banyak orang kurang faham. Penulis membuka lagi minda pembaca tentang hal ini dan menjelaskan lagi ilmu-ilmu pendidikan Islam dari lens Psikologi dan bidang-bidang lain yang berkaitan.
■ Diketengahkan hal-hal kebiasaan yang orang anggap remeh tapi sebenarnya mempunyai impak yang serius dalam pembentukkan rohani dan jasmani anak-anak. Penulis menjawab segala persoalan umum sebelum ditanya. Beliau sepertinya updated with perkembangan silibus sekolah Malaysia masa kini. Jagi beliau boleh agak permasalahan dan/atau persoalan yang boleh timbul.
■ Buku ini juga mengambil kira latar belakang ibu bapa dan penjaga yang mungkin tidak tech-savvy atau mempunyai asas Biology. Semua beliau terangkan, jangan risau! Dari segi saintifik dan juga kaintannya dengan pendidikan Islam. Yang lebih menarik, the content is integrated with QR code untuk maklumat tambahan dan alat bantuan visual yang lain. This is incredible, MashaAllah! . ■ Pemangsa ada di mana mana sahaja, seiring dengan pembangunan negara, akses menjadi sangat mudah. Ramai ibu bapa sudah mempunyai kesedaran ini, tapi tak pasti bagaimana cara menanganinya. Education empowered the people. Kita tidaklah sentiasa bersama-sama dengan si anak, jadi kita perlu melengkapkan diri mereka dengan ilmu, they got to be able to protect and stand for themselves to some extend. It’s better to be safe than sorry!
Topik seperti LGBT wajar dibincangkan kerana jika tidak diperkenalkan buruknya dan cara berdepan denagnnya bila terjadi, pasti bahaya!
Yang paling , amat penting diajar kepada adnak kita ialah segala tentang child grooming. Nauzubillahi min zalik! Jazakillahu Khairan penulis atas penghasilan buku ini. <3
---- ● Buy a preloved copy here:
https://carousell.app.link/JqBmSuvZjBb . ● Buy new copies here:
https://www.karangkrafmall.com/berbual-bual-dengan-anak-tentang-seksualiti-wan-nur-syakira
#ulasan buku#bahasa melayu#book review#parenting book#islamic#bibliophile#karya bestari#wan nur syakira#Malaysian author
1 note
·
View note
Text
Sabarudi: Peningkatan Pembelajaran Agama di Pekanbaru Harus Ditingkatkan
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi mendukung penguatan pembelajaran agama dan pendidikan anti LGBT diterapkan dari jenjang Taman Kanak-kanak hingga SMP. Apalagi saat ini di Pekanbaru tengah dihebohkan dengan adanya temuan siswa SD yang memiliki atau tergabung dalam grup WhatsApp LGBT. “Kota Pekanbaru berbudaya Melayu, dan Melayu identik dengan agama Islam. Maka […] Berita Ini telah terbit di BertuahPos. http://dlvr.it/Sqv2Dw
0 notes