#murid
Explore tagged Tumblr posts
b0vidine · 8 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
New CCCC AU! This is the Heart Murid! This AU is shared with my friends Alex and Nova!
103 notes · View notes
jejaringbiru · 1 year ago
Text
Tumblr media
Seringkali kita belajar pada hal-hal yang sebenarnya kita sudah mengetahuinya. Tanpa belajar dari seorang gurupun ilmu itu tersebar dimana-dimana. Bahkan terkadang kita meremehkan. Mengapa saya harus memperhatikan saat pembelajaran dikelas sedangkan di internet pengetahuan tersebut dapat dengan mudah ditemukan.
Sebenarnya bukan itu esensi dari belajar. Jika belajar hanya untuk menumbuhkan pengetahuan saja, tak perlu ada sentuhan seorang guru. Belajar saja kita di dunia maya karna pengetahuan ada dimana-mana. Esensi dari ilmu adalah adab. Menghargai mereka yang menyampaikan meskipun mungkin saja membosankan. Tulus mencurahkan waktu untuk belajar, mengalahkan ego sendiri bahwa diri lebih baik dari yang lain. Juga upaya mencintai orang yang berilmu.
Guru adalah pelita. Seburuk apapun mereka pasti ada cahaya yang dibawa. Darinya kita belajar ketulusan meskipun seringkali kita acuhkan. Kadang kita hanya menyerap pengetahuan bukan kebaikan. Seringkali pula kita hanya fokus mengasah isi kepala bukan merawat hati agar tetap tumbuh baiknya. Bagaimana mungkin ilmu itu menyerap ke hati seorang pembelajar sedangkan pada gurunya saja "kurang ajar".
Ketahuilah bahwa ilmu itu melahirkan adab yang baik, bukan kata yang menghardik. Ketahuilah pula keridhoan seorang guru ialah menghasilkan keberkahan ilmu. Tandanya apa? Ia berguna bagi orang disekelilingnya, tutur katanya terjaga dan ia menghargai sesama dengan tindakan bukan sekedar perkataan. Bahkan seringkali tanda keberkahan ilmu adalah ketenangan hati dan jiwa bukan pada riuhnya isi kepala. Keberkahan ilmu itu bukan pada besaran nilai IPK, bukan pula pada luasnya pengetahuan, atau prestasi yang membanggakan. Jikapun itu ada pada diri kita, anggap saja itu bonus. Jangan jumawa apalagi sampai melupakan jasa-jasa mereka. Barangkali sukses yang kita nikmati hari ini adalah bagian dari doa-doa panjang mereka.
✍🏻 : @yurikoprastiyo 🎨 : @padangboelan
220 notes · View notes
villainstearoom · 25 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Murid from episode 11 part 1
Source
7 notes · View notes
slugterra-twisted-ends · 2 months ago
Text
Tumblr media
Slugtember Day 24: Beast/Animal
Bringing in my Frost Worm Ranchers for this one. This lot is from the Crystal Ranch, owner Wayne Dobson (green hat), ranch hand Emmett the Cave Troll, worm researcher Dr Sidney Fields (Murid), and grumpy ranch chef Spur the Amphibianoid.
11 notes · View notes
dougdimmadodo · 1 year ago
Photo
Tumblr media
Brown Rat (Rattus norvegicus)
Family: Typical Mouse Family (Muridae)
IUCN Conservation Status: Least Concern
Fossil evidence and historical records suggest that the Brown Rat plausibly originates from somewhere in northern China and southern Mongolia, but after centuries of stowing away on ships and exploiting the resources available in human-altered habitats it is now among the most abundant and widely distributed mammals on earth, being found in large numbers almost anywhere where permanent human settlements exist. Relatively large for a member of its family, it owes its success to its extraordinary adaptability; intelligent and opportunistic, members of this species are able to endure a huge range of different climates by constructing elaborate burrows in which they can regulate the temperature, and (owing to their strong, continually growing teeth and unspecialised digestive system) can feed on almost any form of organic matter - while coarse plant matter, carrion, bird’s eggs and small vertebrates are preferred, the diets of different populations vary enormously depending on what resources are available. Brown Rats are also remarkably fast learners, and seem to teach one another - it has been observed that once a single Brown Rat living in an area has learned a specific skill needed to exploit a specific resource (such as learning to dive for fish,) others within its social group will quickly develop the same skill. Brown Rats live in loosely-structured social groups with a linear dominance hierarchy in which body size determines rank (with larger rats ranking higher,) but when resources are scarce these groups will become smaller or break apart entirely. Like most rodents, Brown Rats breed frequently and mature rapidly - after mating (usually during periods of warm weather, and often with numerous different males in a single breeding period,) females produce litters of up to 14 pups and gather in all-female social groups, with all of the mothers in a group sharing a communal burrow and cooperating to feed and protect their young until they become independent at around 4 weeks old. Although they can benefit ecosystems (serving as seed distributers, sustaining populations of rodent-eating predators and providing soil-dwelling organisms with oxygen by breaking up compacted soil when burrowing), invasive populations of Brown Rats have had devastating effects on many species, destroying the nests of birds, competing with indigenous mammals and transferring diseases between species. While humans generally regard members of this species as pests, a domesticated subspecies of Brown Rat (the Domestic Rat, Rattus norvegicus domesticus) is widely kept in captivity, both for use in research (where they are known as Lab Rats) and as pets (where they are called Fancy Rats.)
--------------------------------------------------------------------------
Image Source: https://www.inaturalist.org/taxa/44576-Rattus-norvegicus
88 notes · View notes
sabrina25daisy · 6 months ago
Text
Menjadi Guru
Aku menyadari tidak mudah menjadi guru. Selain harus memahami bidang yg diajarkan, pentingnya memiliki kepiawaian dalam menyampaikan materi dan membawakan pesan atau hikmah kehidupan.
Lebih dari itu guru dituntut harus memiliki kesabaran yg luas, mental yg kuat, kemampuan mengelola emosi dan amarah, memiliki rasa peduli dan kepekaan yg dalam, tapi juga tegas dan tegaan.
Guru juga harus kreatif & mampu berinovasi. Ia harus mampu memahami kondisi siswa dan beradaptasi dengannya. Karena mau bagaimana pun bandelnya murid, guru tetap memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan mencari solusi terbaik bagi permasalahan siswa.
Ah, iya.. Aku ngerasa kalau jadi guru jangan pernah berekspektasi terhadap murid. Cukup berikan peran terbaik sebagai guru. Ajarkan apa yg perlu diajarkan. Sampaikan, bimbing, ingatkan dan bantu murid untuk terus mengevaluasi hasil kerja dan pencapaian mereka. Sampaikan kebenaran dan tegur mereka jika berbuat kesalahan.
Ajarkan mereka tentang moral dan akhlak. Ajarkan mereka cara menghargai orang lain dan menghargai diri mereka sendiri. Ajarkan tentang nilai juang dan proses itu lebih berharga. Dan ajarkan mereka tentang kasih sayang Allah dan pentingnya selalu berharap kepadaNya (berdoa & beribadah).
Jika mereka gagal hari ini, ingat mereka masih anak-anak. Mereka masih akan bertumbuh dan berproses menuju masa kedewasaannya. Masih ada waktu untuk mereka belajar tentang kehidupan. Mereka gagal hari ini bukan karena mereka nakal atau tidak pandai. Bukan juga karena kita kurang upaya atau bukanlah guru yg menyenangkan. Dan jangan pernah pula menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal menjadi seorang guru.
Setiap anak atau pun kita memiliki masanya. Ada proses yg dilalui. Bagaimana pun mereka memiliki rangkaian takdir mereka sendiri. Tugas kita sebagai guru hanya memastikan kita telah memberikan peran terbaik sebagai perantara untuk mendidik mereka menjadi generasi penerus bangsa yg cerdas dan bermoral nantinya.
Mereka seorang siswa. Mereka sedang belajar. Dan jika mereka gagal, ingat! "Gagal adalah bagian dari proses belajar". Sertakan doa terbaik untuk mereka akan lebih baik dari pada menjustifikasi kegagalan mereka sebagai kebodohan atau ketidakmampuan mereka.
Tapi, tetap jadi guru gak mudah. Apalagi menghadapi siswa dengan tingkah yg hiperaktif, minus adab, sulit dikontrol, dan sebagainya. Memang mau gimana pun, jika dah terlanjur kesal, "Kontrol emosi dan luaskan sabar!" 😂 (Hiks..Tidak semudah itu! 🙃) Tapi, yah begitulah seorang guru dituntut.
Serius!! Guru adalah profesi terkeren!!!😌😎🤟
Salut untuk semua guru Indonesia yg memberikan pengabdian terbaiknya demi anak bangsa. 💐🤍
10 notes · View notes
cvachmadjayagemilang · 2 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
arsalrmdhann23 · 2 months ago
Text
[Dialog Iman] Iman yang menumbuhkan semangat.
Dari arah timur, mentari tak terlihat cahaya hangatnya. Tertutup oleh awan mendung yang meneteskan ribuan keberkahan serta membasahi tanah wakaf perjuangan yang In syaa Allah diberkahi.
Hari itu cuaca Cimenyan sedang dingin, setiap inci kulit bermekar merasa kedinginan..
Hujan yang lembut membasahi setiap makhluk ciptaan-Nya dan membersamai kedatangan para calon generasi pemakmur bumi..
Namun, biidznillah ketika memasuki waktu Ikrar, hujan itu mereda menyambut siapnya santri untuk berikrar..
Qodarullah ada beberapa santri yang telat datang, namun terlihat tak menyurutkan semangat dalam belajarnya..
Setiap ananda yang telat oleh gurunya ditanya alasannya dan ditanya juga mengapa mereka datang ke sekolah, meskipun kondisinya lagi dingin dan gerimis…
U : Nak kenapa masih mau berangkat ke kuttab? Meskipun kondisinya lagi dingin gini. S 1 : soalnya aku pengen dapet pahala, dan aku udh kangen sama temen-temen, dan aku pengen baca quran di sini ustadz. S 2 : engga dingin kok ustadz, kan orang Quraisy juga tetep semangat bepergian di musim panas sama dinginn, jadi aku juga harus semangat pergi ke kuttab nya untuk belajar.. S 3 : jauh lebih dingin di Gaza ustadz, tidurnya ga pake selimut, tapi mereka tetep semangat belajar nya.. Kan aku pengen jadi orang yang membebaskan Palestina..
Maa syaa Allah tabarakarrahman entah kemana ombak kebaikan akan membawa harapan dan cita-citanya tuk mengarungi lautan amalnya kelak, tapi kami berharap semoga mereka mampu bertahan melewati derasnya badai ujiannya kelak, walaupun kami tau jika kami hanyalah batu bata kecil yang dipenuhi kelemahan, namun semoga Allah ridhoi dalam setiap perjalanan panjang ini.
Wallahu 'alam
Tumblr media
3 notes · View notes
ranah-upaya · 1 year ago
Text
Krisisnya Nalar Kritis
Pergolakan dalam hal kurikulum pendidikan di negeri kita, menjadi hal lazim bagi seluruh lintas generasi. Bukan hanya bagi pendidik dan peserta didik, tetapi keresahan dan permasalahan ini juga sangat mendominasi para orang tua, yang sangat berharap akan keberhasilan anaknya di masa depan. Terhitung, hampir 11 kali mengalami pergantian kurikulum pendidikan sejak tahun 1947 hingga kini. Adapun kurikulum yang sedang diterapkan saat ini adalah Kurikulum Merdeka Belajar yang diusung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem.
Tumblr media
Banyak kritik dan saran, kesan dan pesan terkait kebijakan mendikbud ini. Belum lagi, permasalahan yang menjamur di setiap lini lapisan masyarakat. Kompleksitas permasalahan ini tidak merata, saling tumpang tindih, ketimpangan. Belum selesai memahami, memaknai, mengimplementasi, dan mengaplikasikan kurikulum pendidikan yang diusung sebelumnya, lalu dipaksa untuk menerima dengan legowo kebijakan selanjutnya. Baiklah, mungkin terbilang mudah bagi sekolah yang notabene sesuai dengan kualifikasi yang diperkirakan Mas Menteri; fasilitas tercukupi, SDM yang memadai, lingkungan yang mendukung, para orang tua yang mampu dan suportif dan masih banyak lainnya. Lalu, bagaimana dengan kami yang harus beradaptasi dengan hal tidak serupa? Tentu jomplang, berat sebelah dan tidak seimbang.
Hadirnya teknologi, memang tidak bisa terus disalahkan. Teknologi memang hadir untuk memudahkan segala pekerjaan manusia. Mereka menciptakan, mereka yang mengatur, mereka yang memfungsikan. Hadirnya teknologi, memang sudah tidak asing seharusnya. Apalagi semenjak pandemi merebak, teknologi dan kecerdasan buatan sudah menjadi sahabat. Sayangnya, tidak semua memahami dan kemudian memfungsikan dengan bijak. Misal, hadirnya Chat GPT sebagai alat untuk mempermudah diskusi dan menuangkan ide untuk ranah kehidupan. Faktanya, kita semua sudah terlalu percaya bahwa AI (Artificial Intelligent) bisa menggantikan tugas guru di sekolah. Anak-anak sudah tidak perlu membaca dan sibuk mencari referensi sumber, sibuk mendengarkan penjelasan guru yang membosankan, tidak menarik. Belum lagi harus berhadapan dengan karakter dan pribadi guru pengajar yang menakutkan, menyeramkan, pemarah, suka mem-bully para siswa yang tidak mengerjakan tugas atau melanggar. Ini bukan hanya sekali dua kali saja. Sejujurnya, para siswa tidak pernah berfikir dan merindukan gurunya saat mengajar di sekolah. Mereka hanya ingin bertemu sahabatnya di sekolah, karena juga malas dan tidak betah di rumah.
Problematika seperti ini, memang tidak pernah disadari oleh individu pendidik sendiri. Padahal, komponen utama dalam kegiatan mendidik itu sendiri adalah kesamaan resonansi antara pendidik dan peserta didik. Tetapi, pada realitanya. Pendidik hanya berfokus pada tujuan utama dirinya sendiri; hanya mengajar dan menyampaikan ilmu di buku. Urusan pembentukan karakter, kematangan mental, nalar yang kritis untuk bisa menghadapi permasalahan yang lebih kompleks, menjadi nomor sekian. Ya, pada akhirnya mengajar yang juga sebagai kegiatan mulia seorang guru, dimonetisasi dan hanya dijadikan ladang penghidupan bukan menjadi ladang amal.
Nalar kritis yang selalu digaungkan sebagai harapan pelajar pancasila itu, hanya berwujud sebagai jawaban hitam putih saat ujian. Walau tugas-tugas dalam lembar kerja siswa tertanda sebagai soal HOTS. Apakah kualitas nalar berfikir kritis juga serupa? Rasanya tidak. Mengapa? Karena penyampaian materi di kelas, jarang bahkan tidak pernah sama sekali mengajak para siswa berfikir kritis, menggunakan kemampuan berfikir yang luar biasa, memfungsikan logika yang sudah Allah karuniai pada setiap hamba. Ketakutan para siswa dengan jawaban yang salah, sangat mempengaruhi kemampuan berfikir mereka yang bebas. Mereka memikirkan jawaban yang umum, jawaban yang tertulis di bukunya, dan juga jawaban tepat pada pilihan ganda.
Belum lama ini, Maudy Ayunda sempat ditanya oleh konten kreator, tentang kebijakannya bila dinobatkan sebagai menteri pendidikan. Maudy menjawab, bahwa ia akan menghapuskan asesmen pilihan ganda, dan menggantinya dengan soal esai berbasis critical thinking, ia juga menyampaikan bahwa ingin mengajak anak bangsa untuk punya hobi belajar dan mencintai ilmu seperti dirinya. Lalu, apa kabar hari ini? Bila memang hal itu terjadi setelah kebijakan Mas Menteri yang telah lama menghapuskan UN, meniadakan skripsi bagi mahasiswa dengan mengganti tugas yang sepadan, kemudian disusul dengan kebijakan-kebijakan yang hampir serupa di masa yang akan datang. Bagaimana dengan kondisi lapangan hari ini yang masih sangat lemah dalam hal bernalar kritis? Semoga pendidikan anak bangsa, kebijakan pemerintah dan urusan mengenai masa depan sebuah peradaban semakin membaik dan juga bermanfaat untuk agama, nusa dan bangsa.
15 notes · View notes
meissasarr · 1 year ago
Text
He who seeks the matter by other than its path will not achieve its realization.
Ibn Arabi
17 notes · View notes
sazzadiyatan · 2 years ago
Text
ANAK ANAK YG KUKIRA SUDAH DEWASA
Tumblr media
menjadi seorang pendidik yang masih single di sebuah lembaga pendidikan tingkat Sekolah Menegah atas membuatku sedikit banyak berpikir. Apalagi di tengah tugasku menjadi pendamping asrama untuk mereka yang tentu membersamai mereka selama dua puluh empat jam.
Aku belum memiliki anak, jangankan anak pasangan saja belum terlihat hilalnya, semoga tahun ini disegerakan oleh-Nya, eh kok malah curhat, tapi keseharianku disibukkan mengurus anak orang lain, mencurahkan delapan puluh persen pikiranku untuk mereka, dan memastikan mereka baik baik saja.
Ku kira mereka sudah dewasa....
Namun nyatanya aku tertawa geli saat melihat mereka menangis tersebab bajunya hilang, alergi salah minum obat, belum sanggup menghafal, dan masalah sepele lainya.
Ku kira mereka sudah dewasa...
Saat melihat mereka sudah tahu bagaimana fitrah tertarik dengan lawan jenis, berani menyampaikan pendapat serta mampu aku beri tanggungjawab
Namun di balik itu sebenarnya mereka adalah anak anak yg masih perlu perhatian, pelukan, telinga untuk mendengar keluh kesah, serta nasihat nasihat penguat kehidupan mereka.
Nak, kami tidak pernah membenci kalian apapun kesalahan yang kalian perbuat, apapun perkataan menyakitkan yg tidak sengaja kalian ucapkan bahkan perasaan bersalah menyelimuti hati saat kalian berurusan dengan pimpinan.
Anak anak kami adalah anak anak hebat dengan segala keterbatasan, anak anak kami adalah anak kuat di tengah gempuran realita zaman yang semakin parah. Anak anak kami adalah anak anak baik dengan segala problematikanya.
Bantu kami ya nak untuk mewujudkan mimpi mimpimu, doa kami selalu untukmu :)
Gresik, 16 Januari 2023
Orangtua keduamu
SAZZADIYATAN
11 notes · View notes
b0vidine · 6 months ago
Text
Tumblr media
More Murid content
53 notes · View notes
jejaringbiru · 7 months ago
Text
Selamat Hari Pendidikan Nasional
Tumblr media
Aku menghabiskan waktu belasan tahun untuk belajar di sekolah, dan bertahun-tahun untuk mengajar di sekolah. Sampai aku sadar bahwa, pendidikan adalah cara terbaik untuk membangun peradaban.
Lebih dari itu, proses ini mengajarkan bahwa jalan menemukan cahaya adalah dengan belajar, dan jalan memberikan cahaya adalah dengan mengajar, dan aku masih akan terus melakukannya.
@yurikoprastiyo x @padangboelan
52 notes · View notes
villainstearoom · 24 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Murid from episode 11, part 2
Source
4 notes · View notes
rest-in-being · 1 year ago
Text
Tumblr media
1 note · View note
haus-tier · 2 years ago
Photo
Tumblr media
something i made for a friend
3 notes · View notes