#dialogiman
Explore tagged Tumblr posts
Text
[Dialog Iman] Iman yang menumbuhkan semangat.
Dari arah timur, mentari tak terlihat cahaya hangatnya. Tertutup oleh awan mendung yang meneteskan ribuan keberkahan serta membasahi tanah wakaf perjuangan yang In syaa Allah diberkahi.
Hari itu cuaca Cimenyan sedang dingin, setiap inci kulit bermekar merasa kedinginan..
Hujan yang lembut membasahi setiap makhluk ciptaan-Nya dan membersamai kedatangan para calon generasi pemakmur bumi..
Namun, biidznillah ketika memasuki waktu Ikrar, hujan itu mereda menyambut siapnya santri untuk berikrar..
Qodarullah ada beberapa santri yang telat datang, namun terlihat tak menyurutkan semangat dalam belajarnya..
Setiap ananda yang telat oleh gurunya ditanya alasannya dan ditanya juga mengapa mereka datang ke sekolah, meskipun kondisinya lagi dingin dan gerimis…
U : Nak kenapa masih mau berangkat ke kuttab? Meskipun kondisinya lagi dingin gini. S 1 : soalnya aku pengen dapet pahala, dan aku udh kangen sama temen-temen, dan aku pengen baca quran di sini ustadz. S 2 : engga dingin kok ustadz, kan orang Quraisy juga tetep semangat bepergian di musim panas sama dinginn, jadi aku juga harus semangat pergi ke kuttab nya untuk belajar.. S 3 : jauh lebih dingin di Gaza ustadz, tidurnya ga pake selimut, tapi mereka tetep semangat belajar nya.. Kan aku pengen jadi orang yang membebaskan Palestina..
Maa syaa Allah tabarakarrahman entah kemana ombak kebaikan akan membawa harapan dan cita-citanya tuk mengarungi lautan amalnya kelak, tapi kami berharap semoga mereka mampu bertahan melewati derasnya badai ujiannya kelak, walaupun kami tau jika kami hanyalah batu bata kecil yang dipenuhi kelemahan, namun semoga Allah ridhoi dalam setiap perjalanan panjang ini.
Wallahu 'alam
#menulis#tulisan#inspirasi#islam#motivation#puisi#rasa#cerita#dialogiman#motivasi#renungan#murid#pendidikan
3 notes
·
View notes
Text
Es Pelangi dari Surga
Suatu pagi, saya terlibat pembicaraan tentang surga neraka dengan anak saya.
"Adek, kalau jadi anak baik temannya Allah. Nanti diajak ke tempat yang bagus," kata ibu.
"Banyak prosotan sama eskrim pelangi," kata anak dua tahun delapan bulan itu.
Saya jadi teringat diri saya sendiri sewaktu SD. Saya membayangkan bahwa surga itu adalah tempat di mana ada pohon yang batangnya terbuat dari twistko (stik jagung) raksasa.
Oh ya, surga juga adalah tempat bagi para bidadari cantik. Tentu ini menggembirakan bagi laki-laki yang memang kesukaannya adalah perempuan.
Semua ini tidak salah. Tapi, oh, ya Tuhan, maafkan kami. Jika puluhan tahun kami hidup malah berakhir menuntut-Mu memenuhi apa-apa yang kami inginkan.
Ya Tuhan, sang pemilik keindahan. Bahwa di sini, tanpa perayaan, tanpa kostum-kostum, tanpa singgasana, tanpa jamuan makan. Hanya Aku dan Engkau, adalah sebuah keindahan yang lain.
1 note
·
View note
Text
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
Selepas jam iman siang itu, kami sedang asik bercengkrama. Salah satu santri melihat ada yang sedang membakar sampah di dekat pohon, kemudian ia berkata
S: "kebakaraaan!! Kebakaraaan!!" Sambil berteriak. Lantas teman-temannya menimpali ucapannya.
S: "Eeeh nanti diaminin sama malaikat loooh" dengan ekspresi sedikit kesal.
S: "Iyaaaa, di tanah wakaf lagi" temannya yang lain ikut berkomentar.
S: "Terus di masjid lagi rumahnya Allah, iya kan Ustadzaaaah?" Satu temannya lagi menguatkan.
U: "Iya Nak betul!" Ustadzah menjawabnya dengan penuh rasa bahagia dan rasa syukur, karena Allah sudah menjaga fitrahnya.
MaasyaAllah, Syukron nak sudah mengajarkan kepada kami bahwa jangan asal bicara. Bahwa disetiap tempat ada malaikat, yang senantiasa mencatat. Bahwa setiap yang kita ucapkan, akan dipertanggung jawabkan. #dialogIman
0 notes
Text
A1 Bisa Nggak Bawa Abi & Ummi Ke Surga?
Beberapa waktu yang lalu, sepulang sekolah A1 tiba-tiba nanya, "Mi kalau nanti Abi & Ummi banyak dosa, A1 banyak pahala, A1 bisa nggak bawa Abi & Ummi ke surga?"
Ummi: "Kenapa A1 tiba-tiba nanya tentang ini? Tadi di sekolah belajar apa?" Tanya saya penasaran.
A1: "Nggak ada.. pengen nanya aja.."
Ummi: "Hm.. Abi & Ummi kan hidupnya udah lebih lama dari A1, jadi dosa Abi & Ummi udah banyak.. jadi kalau ternyata A1 ga nemuin Abi & Ummi di surga, panggil Abi sama Ummi ya.. Bilang sama Allah kalau Abi & Ummi selalu pengen dan berikhtiar A1, A2, A3 jadi anak sholeh sholehah.." Ngejelasin sambil mewek 😭 trus nangis bareng. A2 ikutan nangis, terus pelukan.
"Tapi Abi sama Ummi akan berupaya.. jangan sampe hal itu terjadi, kita sama-sama jadi sholeh sholehah ya Nak.. jadi nanti masuk surganya bareng-bareng." Masih nangis 😢
1 note
·
View note
Text
Mengalirnya air mata-ku karena takut-ku kepada Allah
بسم الله الرحمن الرحيم Dialog Iman
Matahari sepenggal cahaya menemani tiap derap langkah santri-santri dari setiap sudut tanah yang diberkahi… Semilir angin mendayuh pada tiap helai daun kehidupan yang terbawa dan berguguran..
Hari itu adalah pekan ujian Qur'an. Namun alih-alih terlihat beban, justru yang terpancar dari wajahnya adalah bingar bingar pucuk keyakinan.
Tak terlihat beban pada wajah dan semangat mereka, justru mereka antusias sami'na wa atho’na dalam menunggu giliran ujian..
Di separuh waktu dhuha, terdengar lantunan-lantunan kalam Ilahi yang kembali mengetuk setiap hati yang merasa dan telinga yang menyimaknya..
Di sela-sela kenikmatan interaksi dengan kalam-Nya, terlihat dari belakang ada seorang santri ikhwan di depan yang sedang muroja'ah MLB sembari mengacungkan jari tauhidnya..
Di kira guru tersebut, santri itu mau izin bertanya atau ada keperluan lain.. Dan akhirnya guru tersebut memutuskan untuk mendekatinya.. Namun, ketika di dekati terlihat pipinya yang merah tersebut sudah berlinang air mata.. Dan guru tersebut bertanya;
Ust : A kenapa menangis? Santri : Iya ustadz, ana takut. Ust : takut kenapa a? Kan itu antum lagi baca Qur'an. Santri : Iyaa ustadz, Aku takut masuk neraka, takut ga masuk surga, aku inget Allah pas baca MLB ini.. Ust : Maa syaa Allah a, semoga Allah sayangi dan lembutkan terus hati antum… Terus kenapa tadi antum sambil mengacungkan jari telunjuk? Santri : Iya ustadz aku syahadat lagi, biar di jagain sama Allah.. Ust : Maa syaa Allah a, Syukron yaa a atas nasihatnya.. Sok lanjutin lagi muroja’ah nya..
Maa syaa Allah begitu tulus hati mereka, meskipun usia mereka masih kecil-kecil, namun lihatlah betapa Allah luaskan dan lembutkan hatinya untuk menjadi nasihat bagi kita semua.
Teringat pesan Rasulullah ketika di haji wada, salah satunya mengajak umatnya untuk senantiasa berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah-sunnahnya.. Begitulah, nasihat paling agung itu adalah nasihat kalam Allah dan Sunnah-sunnah Rasul-Nya.
Waktu yang tepat sekali dengan saat ini, di penghujung kebersamaan dengan mereka, sepertinya nasihat Qur'an dan hadits lah yang paripurna untuk membekali mereka dalam mengarungi samudera adab, ilmu dan kehidupannya..
Biidznillah wa binashrillah in syaa Allah Yaa Rabbanaa 🤲🏼 Wallahu 'alam bishowab
5 notes
·
View notes
Text
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Rabbul'alamin.
Hari itu..
Saat ustadzah sedang menerima setoran hafalan, terlihat ada satu santri yang sedang memojok bersama al quran. Ia terlihat bersemangat memurojaah hafalannya hingga bacaannya terdengar sangat jelas, MaasyaAllah.
Namun, beberapa saat kemudian bacaan santri tersebut terdengar seperti tersendat-sendat, suaranya timbul tenggelam. Bacaanya semakin lirih dan terlihat beberapa kali ia mengusap air matanya.
Ustadzah tidak langsung bertanya karena masih harus menerima setoran. Hingga selesailah kelas quran dan ustadzah pun menutup kelas dengan rasa penasaran.
Setelah kegiatan belajar hari itu selesai, kami melaksanakan sholat dzuhur dan kemudian makan siang. Merupakan sebuah kebahagiaan kala mendapati ada 2 santri yang sedang berpuasa sunnah, salah satunya adalah ia.
Ustadzah sengaja tidak ikut makan siang karena ingin berdialog dengannya.
U: "sini nak, dekat ustadzah duduknya." ia pun menghampiri ustadzah.
U: "Ustadzah lihat antum tadi menangis, kenapa nak?"
S: "Tadi saat murojaah ayatnya lupa-lupa Ustadzah" dengan menampakan wajah sedih dan mata yang mulai berkaca-kaca.
U: "Kenapa bisa lupa-lupa nak?"
Jawaban dugaan Ustadzah adalah "karena ga di murojaah setiap hari". Tetapi bukan!! jawabannya adalah ..
S: " Karena ana banyak dosa ustadzah" air matanya tak terbendung lagi, kian mengalir deras.
MaasyaAllah, sungguh jawaban yang tidak biasa diucapkan oleh anak-anak yang sejatinya mereka masih dalam fitrahnya, suci. Sungguh jawaban yang keluar dari lisan yang jujur, dari hati bersihnya itu adalah tamparan keras untuk kami. Seharusnya kami lah yang mengakui diri "pendosa" sehingga seringkali ayat-ayat Allah yang suci tak sampai hingga ke hati. Ighfirlana ya Rabbi.
Wallahua'lam.
#DialogIman
#ImanSebelumQuran
0 notes
Text
Hujan terus!
Akhir-akhir ini hujan sering turun menyapa bumi, mulai dari rintiknya yang lembut hingga derasnya yang riuh. Bahkan waktunya pun bisa dari malam hingga siang. Alhamdulillah.
Hari itu, pagi kami disambut dengan dinginnya Hujan yang tak henti. Tetapi bukan sebuah masalah untuk kami! Jiwa kami tetap panas dengan semangat menuntut ilmu.
Saat majelis dimulai, hujan sedikit demi sedikit mulai mereda, tetapi berselang beberapa jam kemudian hujan turun lagi. Begitu seterusnya hingga dipenghujung majelis.
Satu santri yang sedang duduk dekat dengan Ustadzah berbisik,
S: "Ustadzah.. Hujannya gak berhenti-berhenti yaa.."
U: "Iya Nak, Alhamdulliah"
S: "Ustadzah.. Berarti Allah itu sedang menurunkan banyak Rahmat-Nya hari ini" ia berkata dengan senyum di wajahnya.
U: "MaasyaAllah, Barakallah Nak" Ustadzah menimpali dengan senyuman paling bahagia.
Dari lisannya kita dapat belajar, bahwa bukan keluhan yang terucap dan terpikirkan pertama kali saat memandang sesuatu, tetapi pujianlah! Pujian terhadap Rabb yang menguasai langit dan bumi.
#DialogIman
0 notes
Text
Belum Cukup Bekal!
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabbul'alamin.
Suatu hari pada kegiatan pembukaan tema Ruh di level kuttab awal 3, kami merencanakan kegiatan berziarah ke makam yang dekat dari kuttab. Dengan izin Allah cuaca pada hari itu sangat cerah, sehingga kami semua bisa melaksanakan kegiatan pembukaan tema di pemakaman. Sebelum keberangkatan, semua santri sudah mengetahui kemana mereka akan pergi dan sudah diingatkan tentang adab-adab saat mengunjungi pemakaman. MaasyaAllah, disepanjang perjalanan santri begitu mudah dikondisikan, tidak ada yang main-main ataupun tertawa terbahak-bahak.
Tibalah kami semua di tempat yang dituju.
Hening ...
Semua terdiam, tak satupun dari mereka yang berbicara. Ustadz yang memimpin kegiatan kemudian membimbing kami untuk membaca doa saat berziarah kubur. Satu persatu santri memasuki area pemakaman dan kami pun berhenti di salah satu makam yang masih basah. Kami mencoba mengatur posisi santri sehingga semua pandangannya mengarah ke makam tersebut dan kemudian, Ustadz mulai menggemburkan iman mereka.
Banyak yang Ustadz sampaikan tentang bagaimana proses perjalanan ruh kita, bagaimana sakitnya saat ruh kita dicabut, kemana ruh kita dikembalikan, bagaimana gambaran di dalam kubur, siapa yang akan menolong kita di dalam sana, amalan apa saja yang sudah kita perbuat dan sampai pada pembahasan bahwa kita yang masih hidup ini kelak akan seperti mereka yang berada di dalam kubur.
Suasana semakin sendu, saat Ustadz bertanya kepada santri.
Ustadz: "Nak, sudah siapkah kita menyusul mereka?" tak satupun santri menjawab.
Kemudian Ustadz bertanya kepada salah satu santri ikhwan.
Ustadz: "Nak, antum sudah siap?!"
Santri: "Belum Ustadz .. " jawabnya dengan nada lirih.
Ustadz: "Mengapa nak antum belum siap?"
Santri: "Belum cukup bekal, Ustadz ..." suaranya hilang disusul dengan tangisan.
Tangisannya kemudian disambut oleh tangisan temannya, begitu seterusnya hingga kami semua yang berada di tempat tersebut pun menangis.
Allah Ya Rabb .. Sungguh kami malu Nak, engkau saja merasa belum cukup bekal, bagaimana dengan kami? Ighfirlana Ya Allah 😭
Panas matahari di pemakaman semakin terik, tetapi panasnya tak mengalahkan ketakutan kami akan panas api neraka. Kamipun kembali ke kuttab dengan tangisan yang belum mereda.
Wallahu a'lam bish showab.
#ImanSebelumQuran
#AdabSebelumIlmu
#DialogIman
0 notes
Text
An-Nazi'at: 29
Ummi: "A1, di sekolah udah belajar surat An-Nazi'at 29? Yang.. 'Dia telah menjadikan malamnya gelap gulita'..(terhenti)."
A1: "Oh iya yang habis itu siang terang benderang." kata A1 semangat.
Ummi: Maasyaa Allah.. benar. A1 inget ya? Nah A1 kebayang nggak kalau ternyata malam aja nggak ada siangnya?
A1: kebayang, ntar manusia bisa meninggal ya Mi karena kedinginan.
Ummi: Yup benar.. Alhamdulillah Allah Maha Adil, menciptakan malam & juga siang. Nah, kalau siangnya yang terus-terusan gimana?
A1: Jadi kepanasan..
Ummi: Iya, terus bisa meninggal juga kita. Makanya kita harus bersyukur sama Allah karena udah menciptakan alam semesta secara seimbang. Walaupun di negara lain ada yang siangnya lebih panjang, pun sebaliknya, malam yang lebih panjang, ternyata Allah anugerahkan kita tinggal di negara yang waktu siang ataupun malamnya nggak terlalu panjang atau terlalu pendek. Sehingga memudahkan kita dalam beribadah kepada Allah, seperti saat berpuasa...
0 notes
Text
Adab Makan (Niat Yang Benar)
Ummi: A1, manfaat sarapan, makan siang, makan malam buat apa ya Nak?
A1: Biar kuat, biar sehat Mi
Ummi: Nah iya benar.. tapi sebenarnya bisa lebih dari itu Nak. Ada baiknya sebelum makan kita niatkan agar mendapatkan kekuatan dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Kakak sarapan biar kuat nanti belajar di sekolah. Makan siang biar kuat sholat Dzuhur & Asharnya. Makan malam biar kuat sholat Maghrib & Isya. Dan biar kuat juga menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya, seperti membantu Abi & Ummi. Jadi ke depan makin semangat ya makannya, niatkan karena Allah.
A1: Iya Mi....
0 notes