#kisah dua bayi dalam kandungan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ujian penantian 12 tahun lamanya..
aku baru tahu dokter yang menangani kehamilanku beberapa waktu lalu, juga seorang pejuang garis dua. Beliau seorang dokter obgyn atau istilahnya yaitu dokter kandungan. Sementara suami beliaupun demikian, seorang dokter kandungan yang prakteknya berbeda rumah sakit.
Sesaat setelah kuretase, aku berkonsultasi dengan dokter tentang apa yang harus aku lakukan selama pemulihan. Dan langkah berikutnya apa yang harus aku upayakan agar hamil kembali. Dalam konsultasi tersebut, dokter bercerita kepadaku kalau beliau juga sama-sama pejuang garis dua. Bedanya, aku pernah hamil meski mengalami keguguran. Sementara beliau, belum sama sekali merasakan hal itu.
"banyak pasien saya yang bilang kalau keguguran itu lebih sakit daripada melahirkan mba. Saya juga belum merasakan keduanya sih, tapi kesakitan apapun yang sedang mba alami Allaah ganti dengan jauh yang lebih baik." Ucap beliau kepadaku.
"maksudnya, dok?" Tanyaku tak mengerti.
"ya, saya juga pejuang garis dua mba, sama seperti mba Nisa. Tahun ini saya memasuki usia pernikahan ke 12 tahun. Apapun kondisinya memang harus disyukuri ya, mb. Setidaknya mba Nisa pernah hamil, sekalipun mengalami keguguran. Inipun harus disyukuri, artinya mba Nisa bisa hamil kembali nantinya. Insya Allaah,. Sementara saya, selama 12 tahun pernikahan saya belum pernah merasakan mual muntah dipagi hari, atau tanda-tanda kehamilan."
"Masya Allaah, dok." Mataku berbinar mendengar kisah beliau. Perempuan hebat, batinku.
"kalau ditanya, sama-sama dokter kandungan tapi kok ya belum pernah hamil, belum punya anak. Mana paham rasa sakit yang dirasakan para ibu-ibu hamil. Ucapan seperti itu sudah berulang kali saya dengar sendiri. Dulu saya buka praktek dirumah saya pribadi mba, makin kesini makin sepi karena banyak yang memutuskan pindah dokter dengan alasan demikian. Akhirnya saya kembali praktek di rumah sakit. Alhamdulillaah, disyukuri aja hehe. Saya pindah rumah juga, suami takut saya mendengar kabar yang kurang enak, dan takut hal itu membuat saya stress sendiri. Memasuki tahun ke 5 pernikahan, saya melakukan inseminasi. Qadarullaah, belum berhasil.
Tahun ke 7 saya dan suami coba untuk bayi tabung. Qadarullaah belum ada tanda-tanda kehamilan. Tahun-tahun berikutnya saya lebih lapang. Bahwasanya memiliki anak adalah sebuah takdir yang Alalah berikan kepada hambaNya yang Allaah kehendaki kan ya. Ya, mungkin saat ini masih harus menunggu tapi barangkali nanti Allaah akan beri dengan yang jauh lebih baik lagi yang entah apa itu nantinya. Kita sama-sama berjuang dengan jalan masing-masing ya mba.
Dan saya bisa paham perihal ujian dari penantian itu. Saya pernah bilang ke suami saya, "mas, kalau kita ounya anak, mungkin anak kita seksrang usianya 11 tahun kali ya. Usia 11 tahun biasanya udah masuk SD kelas 5."
Tapi kalau sudah pembahasan seperti itu, biasanya saya menangis. Suami yang selalu menguatkan untuk tetap lapang menjalani takdir. Maka, pak. Pesan saya untuk bapak sebagai suami mba Nisa. Kalian berdua adalah satu tim yang harus saling mendukung dalam keadaan apapun. Karna meskipun seluruh manusia ibaratnya mengucilkan, atau berkara hal yang tidak-tidak tentang anak. Selama anda sebagai suami terus menguatkan istrinya, Insya Allaah istri akan terus bisa baik-baik saja. Jadi, kalian berdua harus dalam nahkoda yang sama. Sebab bahtera rumah tangga setiap orang tidaklah sama dan tudaklah mudah.
Maka mba Nisa. Berkabar ya nanti kalau mba Nisa Allaah takdirkan hamil kembali dan melahirkan. Saya sangat menunggu kabar baik itu. Insya Allaah, biasanya setelah kuretase banyak pasien saya yang berhasil hamil kembali. Semoga Allaah izinkan demikian."
"Masya Alalah, dok. Aamiin. Allaahumma aamiin. Maaf,dok, saya boleh minta nomer pribadi dokter? Insya Allaah, ingin terus memperpanjang silaturahmi dengan dokter." Sambungku
"oh iya, boleh mba Nisa. Masya Allaah."
Dalam hati, banyak doa kebaikan untuk dokter tersebut. Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya ketika setiap hari harus berhadapan dengan wajah bahagia dari para pasiennya yang tengah hamil dan menanti kelahiran. Kalau bukan karena Allaah yang menguatkan, tentu beliau tidak akan setabah dan setenang ini. Sekalipun aku tahu, tak pernah mudah menata hati yang tidak baik-baik saja agar tetap terlihat baik-baik saja.
*aku sudah meminta izin kepada dokter tersebut untuk menuliskan kisahnya dalam tulisan. Nama, waktu, dan tempat tetap dirahasiakan.
Kita punya RabbNya Zakariyah 'alaihissalam yang memberikan seorang anak yang telah beliau tunggu berpuluh-puluh tahun lamanya.
Maka, tiada jalan keluar, kecuali dengan bersabar. Pahitnya ujian, lamanya menunggu, pedihnya kehilangan hanya akan sembuh dengan kesabaran yang panjang. Bersabarlah kamu dengan sabar yang baik. Demikianlah..
Ruang tunggu || 19.50
#hamil#kehamilan#pejuanggarisdua#tulisan#menulis#catatan#wanita#nasihat#kebaikan#perjalanan#akumenulis#syukur
302 notes
·
View notes
Text
CHILD FREE
Belakangan dunia persilatan lidah kembali diramaikan oleh statement kontroversial mbak G, seorang yang katanya selebgram. Mbak G ini termasuk penganut aliran child free yang sering mengutarakan dan "mengkampanyekan" pilihan hidupnya di sosmed. Sebenarnya itu haknya sih, tapi apakah si mbaknya ini lupa pelajaran PPKn jaman SD yang bilang bahwa hak kita itu juga dibatasi oleh hak orang lain?
Saya ikutan sensi bukan karena saya adalah ibu dari seorang balita yang lagi super duper aktifnya ( yang kata beliau itu adalah penyebab cepat tua Lo, 🤣🤭). Saya berdiri di kubu ini atas nama teman-teman saya yang luar biasa perjuangannya untuk bisa mendapat strip dua.
Teman saya ada yang tiap bulannya harus menempuh jarak lebih dari 60 km hanya untuk bertemu obgyn ternama untuk program hamilnya. Bukannya di kotanya tidak ada dokter kandungan, tapi ikhtiarnya selama nyaris 5 tahun berganti-ganti obgyn di sana belum menemukan hasil. Akhirnya dia rela lintas kota demi mendapat kabar baik. Capek badan, pikiran, dan tentu saja uang. Alhamdulillah saya dengar sekarang dia sudah hamil sekitar 4 bulanan.
Pernah juga dengar ada seorang wanita yang dia nggak punya rahim, tapi segitu inginnya dia punya anak akhirnya dia adopsi seorang bayi yang baru lahir. Yang membuat saya merinding adalah wanita tersebut rela menjalani serangkaian program dan suntik hormon demi bisa menyusui "bayinya". Katanya tak masalah dia tak punya rahim, dia tetap ingin menjadi "ibu" seutuhnya bagi bayinya.
Nah, jika orang-orang ini baca statementnya mbak G, jangan heran dong kalau mereka jadi naik darah.
Mbak G mungkin gag salah. Dia punya pemahaman sendiri yang entah dari sebab apa pemikiran tersebut terjadi. Saya rasa sih pasti bukan karena hal yang sepele. Ini soal menjadi ibu lo. Menjadi sosok yang Allah beri kedudukan teramat istimewa. Masa ya ada yang nggak ngiler sama jabatan itu. Maka pasti Mbak G punya cerita di balik layar yang kita tidak tau.
Btw, saya juga punya seorang teman yang begitu mengagung-agungkan pilihannya untuk child free. Dan seperti halnya Mbak G dia pun hobi sekali upload kebersamaannya bersama suami dengan tambahan caption yang menyudutkan orang yang punya anak, hehe... Nah tapi kalau liat postingan teman ini, bukannya kesel saya malah merasa kasihan lo.
Teman saya ini, sebut saja Mawar, dulu jaman belum menikah akrab sekali dengan saya. Dari ceritanya dulu saya tau kalau dia ini agak kebablasan dalam bergaul. Sex bebas sudah bukan hal yang baru buat dia. Dan dia sendiri cerita pernah beberapa kali menggugurkan kandungannya dengan aborsi mandiri. Qodarullah dia bertemu dengan orang baik dan menutup kisah kelamnya. Tapi kalau menurut saya gaya hidupnya jaman jahiliah dulu sepertinya sangat berpengaruh ke organ dalam, terutama organ reproduksinnya. Kalau kata bidan sih kemungkinan rahimnya jadi kering karena keseringan minum obat. Nah itu yang bikin dia mungkin jadi susah hamil.
Bagi Mawar keputusan mendeklarasikan dirinya sebagai penganut child free barangkali adalah tameng terbaik untuk menangkis pertanyaan menjengkelkan macam "Kapan punya momongan?" , "Udah isi belum?" , and the bla, bla, bla. Kalau Mbak G? Ya entahlah.
Saya cuma penasaran, seandainya dengan kuasanya suatu saat Allah kasih rejeki kehamilan kepada Mawar atau Mbak G, apa yang akan mereka lakukan? Tegakah mereka mengaborsi si janin? Saat itu mungkin mereka baru akan tau, seberapa melting hati seorang ibu saat menatap makhluk kecil itu untuk pertama kali. Seluar biasa apa rasa jatuh cinta yang hadir bahkan saat kita belum bertemu dengannya. Rasa yang bikin kita rela menukar apapun demi kebahagiaannya. Jangankan tidur kurang dari 8 jam, ibarat semalaman begadang tidak tidur pun kita rela lo, iya kan?
Jadi, kepada Mbak G dan Mawar, saya tulus doakan semoga suatu saat nanti kalian bisa merasakan betapa indahnya menjadi seorang ibu. Saat hari itu tiba, cukup baca ulang postingan kalian hari ini, tertawakan, dan coba hayati apa yang sejujurnya kalian rasakan.
Salam hangat dari kami, para ibu yang jiwanya akan selalu muda dan bahagia 😘😊
10 notes
·
View notes
Text
Karir
Ada bermilyar manusia hidup di dunia. Milyar? Oh, mungkinkah lebih? Dan dari sangat banyaknya jumlah manusia yang hidup, ada daripadanya lansia, dewasa, remaja, anak-anak, bayi, dan dalam kandungan. Sebagian dari mereka adalah pasangan, keluarga, sedang dalam mencari partner hidup, bersekolah, mengaji, dan masih merangkak. Adapun usia produktif ada di kalangan dewasa dan remaja, maka kita akan garis bawahi itu. Sedangkan ada beragam karir yang tersedia untuk dikuasai di dunia ini, dan beberapa diantaranya memiliki ketertarikan yang bermacam-macam setiap segmentasi. Seperti halnya "aku ingin jadi dokter" "pengen jadi konsultan keuangan" "jadi psikolog", semua itu memiliki juru pegangnya masing-masing, dan ada ratusan juta manusia yang bisa menguasai ilmu itu, namun kenapa kamu masih ragu?
Ya, bagaikan perusahaan yang baru merintis. Mereka butuh syarat dan ketentuan untuk menggandeng tim dan membangun untuk suatu visi misi yang lebih solid. Maka market mereka bukanlah seseorang yang tidak hanya sudah sangat ahli bagai para profesional bergaji dua digit, melainkan seseorang yang sempurna dengan gerak mereka. Memiliki perbekalan, dan mau bertumbuh. Namun mencarinya cukup tricky.
Akankah seseorang merasa insecure, padahal Allah sudah memberimu buku takdir yang mana kamu telah setuju untuk lahir dan beribadah. Amnesiamu setelah lahir adalah terkait perjanjian dengan Allah bahwasannya kamu mau untuk menjalani hidup di dunia dengan rencana hidup begini dan begitu, sudah diproposalkan Allah tepat didepanmu. Dirimu, sebelum amnesia kelahiran dari rahim ibumu yang mulia, telah mantap untuk menjalani hidup dengan takdir seperti itu.
Kesalahan, belajar. Tidak mengerti, belajar. Baru tahu, belajar. Ada hal baru, belajar. Mengenal sesuatu, belajar. Mengendalikan emosi, belajar. Bersyukur, belajar.
Letakkan satu tanganmu yang kanan tepat di tengah dadamu dengan lembut, barang sejenak. Lupakan urusan duniamu yang kadang sering membuatmu tidak nyaman. Ya, Allah tahu kamu ada salah, Allah tahu kamu sudah melakukan kebaikan. Allah tahu kamu sedekah, Allah tahu niat tersembunyimu saat kamu sendirian dengan ponselmu. Allahl lebih dekat dengan urat nadimu, maka dimanakah Tuhan yang Maha Tahu tersebut?
Tolong, dunia ini hanya sebuah ujian. Kamu bisa insaf, tapi kamu juga bisa istigfar. Kamu bisa memperbaiki keadaan, mengubah situasi, menenangkan diri. Ada berbagai kisah yang lewat di hidupmu dan itu adalah nasehat lembut dari tuhanmu. Tepuk dadamu dengan lembut dan tersenyumlah dengan keikhlasan. Bahwa kamu hebat, telah menjalani hidup hingga di umurmu yang sekarang. Nyawamu masih disini, Allah masih meridhaimu untuk terus tumbuh dan berkembang, mengingat-Nya ditengah kesibukanmu. Maka utamakan Tuhanmu.
Mengertilah, bahwasannya dunia ini benar-benar permainan yang harus dijalani dengan hati-hati. Jika karir adalah yang kamu bimbangkan saat ini, maka kamu hanya perlu berjuang sedikit lagi. Siapa tahu, insya allah, pintu yang kamu cari ternyata hanya barang sejengkal lagi dari upaya pencarianmu.
0 notes
Text
youtube
Renungan 13Ags2023
Bacaan Injil Luk 1;39-56
Tidak lama kemudian, Maria segera berangkat ke sebuah kota di Yudea, di kawasan pergunungan. Dia pergi ke rumah Zakharia lalu memberikan salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, anak dalam kandungannya bergerak. Elisabet dikuasai oleh Roh Allah, lalu dia berseru, “Berbahagialah kamu antara semua wanita! Berbahagialah anak yang akan kamu lahirkan itu! Mengapakah penghormatan yang sebesar ini diberikan kepadaku, sehingga ibu Tuhanku datang melawat aku? Sebaik sahaja aku mendengar salammu, anak dalam kandunganku bergerak kerana bersukacita. Alangkah bahagianya kamu kerana percaya bahawa apa yang dikatakan oleh Tuhan kepadamu akan berlaku!” Maria berkata, “Hatiku menyanjung Tuhan; jiwaku bersukacita kerana Allah, Penyelamatku, Dia ingat akan daku, hamba-Nya yang hina! Mulai sekarang semua orang akan mengatakan aku berbahagia, kerana Allah Maha Kuasa sudah melakukan perkara yang besar untukku. Sucilah nama-Nya. Dia merahmati orang yang menghormati-Nya, keturunan demi keturunan. Dengan tangan-Nya yang berkuasa Dia mencerai-beraikan mereka yang sombong, dan mengacaukan rancangan mereka. Dia menurunkan raja dari takhta lalu meninggikan orang hina. Dia memuaskan orang lapar dengan segala yang baik, tetapi orang kaya diusir-Nya sehingga pergi dengan berhampa tangan. Dia menepati janji-Nya kepada nenek moyang kita; Dia datang untuk menyelamatkan Israel hamba-Nya. Dia tidak lupa merahmati Abraham dan keturunannya selama-lamanya!” Maria tinggal dengan Elisabet kira-kira tiga bulan lamanya, lalu pulang ke rumah.
Demikianlah sabda Tuhan
Terpujilah Kristus
Dalam kisah Maria mengunjungi Elisabeth, setelah mendapat kunjungan malaikat Gabriel, yang berpesan “Ia akan mengandung seorang anak laki-laki yang akan dinamakan Yesus”. Penglihatan yang sama juga dialami oleh Yohanes dalam bacaan pertama Kitab Wahyu melihat Bait Suci Allah di surga dan terlihat tabut perjanjian-Nya tampak seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan dibawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang diatas kepalanya tengah mengandung. Maria tidak hanya menerima kabar gembira itu namun juga diberitahu bahwa Elisabeth saudaranya sedang mengandung dalam bulan yang keenam. Mereka berdua dipilih Allah untuk dua orang penting dalam karya keselamatan. Elisabeth dipilih untuk melahirkan Yohanes Pembaptis, nabi terakhir yang mempersiapkan jalan bagi Yesus dan Maria dipilih Allah untuk menjadi bunda Yesus, sang Mesias. Elisabeth mandul dan sudah tua sementara Maria perawan dan belum menikah, karena karya Allah mereka bisa mengandung dan melahirkan.
Maria melakukan kunjungan kepada Elisabet dengan melakukan sebuah perjalanan yang jauh yaitu ke daerah pegunungan. Maria yang telah mengandung Mesias tidak merasa bahwa dirinya lebih tinggi dari Elisabeth maka ia yang harusnya dikunjungi oleh Elisabeth. Maria juga meninggalkan semua urusannya guna mengurus hal yang lebih besar ini: berbagi sukacita iman. Di sini kita belajar untuk bersikap rendah hati seperti Maria, tidak memandang status yang kita miliki, berani untuk menarik diri sejenak dari kesibukan-kesibukan kita untuk bergerak keluar dan mengunjungi orang yang membutuhkannya. Bukan sekedar mengunjungi tetapi mengunjungi dengan membawa sukacita iman untuk orang yang dikunjungi.
Pertemuan antara Maria dan Elisabet sungguh-sungguh diliputi oleh suasana yang penuh dengan kebahagiaan iman. Ketika memberi salam kepada Elisabeth, anak dikandungan Elisabeth melompat dan ia dipenuhi Roh Kudus mengatakan “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan, dan diberkatilah buah kandunganmu, siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang kepadaku?” bahkan sebelum kedatangan sang Mesias, ke-Tuhan-an Yesus telah dinyatakan kepada Maria melalui Yohanes Pembaptis melompat sukacita dalam kandungan (ay 44) dan Elisabet menyatakannya dengan menyebut Maria sebagai “ibu dari Tuhanku” (ay 43). Bayi yang akan ada di dalam kandungan Maria inilah yang membuat Maria disebut berbahagia karena percaya bahwa apa yang dikatakan Tuhan kepadanya akan digenapi.
Dalam kisah selanjutnya tentang Pujian Maria kepada Allah pada ayat 46-56. kita melihat pernyataan iman yang luar biasa dari Maria untuk tetap bersyukur dan menyatakan hormat untuk tetap melaksanakan kehendak Allah. Maria mengajarkan untuk rendah hati dan mengucapkan kalimat pengagungan kepada Tuhan dengan menekankan betapa kecil, hina, dan tidak layaknya dia dipilih Allah untuk menjadi ibu Yesus, sang Mesias. Maria maupun Elisabet bukanlah orang-orang berkedudukan tinggi di dalam masyarakat pada waktu itu, tetapi Tuhan justru memakai orang-orang kecil ini agar kemuliaan Tuhan dinyatakan dan belas kasihan-Nya diberikan bagi orang-orang yang tidak layak ini. Tuhan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan mulia melalui orang-orang yang rendah dan tidak layak. Ayat 50 mengingatkan kembali bahwa orang-orang rendah yang tidak layak ini memiliki hati yang takut akan Tuhan. Tuhan tidak akan pakai orang congkak dan sombong. Tuhan hanya akan memakai orang yang takut akan Tuhan dan sadar akan kerendahannya. Maria juga mengajarkan untuk berserah penuh kepada Allah dan berjalan dengan keyakinan iman bahwa Allah dapat melakukan apa yang tidak mungkin, kuasa-Nya tidak terbatas.
Pada bagian terakhir ayat 54-55 dikatakan bahwa semua berkat dan anugerah yang Tuhan kerjakan tidak akan terlepas dari apa yang memang telah Dia janjikan di dalam sejarah. Janji kepada Abraham, Ishak, dan Israel, inilah yang sedang Dia kerjakan. Puji-pujian dan hormat layak diberikan kepada Allah karena Dia mengingat janji-Nya dan dengan belas kasihan-Nya Dia memakai orang-orang rendah untuk menggenapi janji-Nya yang agung.
Berkah Dalem
1 note
·
View note
Text
Aqia's Birth Story
27/06/20
Hari ini terhitung minggu ke-37 kehamilan Ibu. Dan sungguh di luar dugaan. Gelombang cinta mulai menyapa di Sabtu dini hari. Subuhnya bloody show goes on.
Ini sangat mengejutkan. Karena pagi harinya Ibu dan Bapak masih harus boyongan pindahan ke kontrakan baru. Tapi ternyata Aqia sudah gak sabar ketemu kita semua ya..
Ternyata begini rasanya disapa gelombang cinta. Amboiii sedapnyaaa :D haha
Uti sudah mewanti-wanti Ibu untuk bersiap-siap. Tarik napas dalam-dalam. Serius, Ibu mau lahiran bentar lagi !!
---
Sorenya Ibu diantar Bapak Ruly kontrol kandungan terakhir. Everything was checked. Dan semuanya oke, katanya.
Maghrib, Aqia udah makin sering ngebornya XD love wave-nya udah makin kerasa sampe ke ubun-ubun, halah love wave :D
Ingat harus atur napas adalah koentji.
Uti Akung dan onti-ontinya Aqia sangat supportif, lebih-lebih Bapak Ruly. Masyaallah, I couldn't ask for more. Semakin tumpah-tumpah cinta dan perhatian dari orang terdekat.
Kita akan ketemu sebentar lagi, Nak. Sebentar lagiii~ Bismillah.
---
Menjelang malam, gelombang cinta makin dahsyat. Rasanya sudah gak bisa digambarkan pake kata-kata, xixi.
Afirmasi positif jalan terus. Main gymbal, jalan kaki ke sana ke mari. Ibu bisa, Aqia bisa, ayo semangat!!
Melahirkan di tengah pandemi itu gak mudah. Apalagi ternyata Aqia pengen keluar cepet-cepet.
Bapak dan Ibu cuma kepikiran untuk lahiran di puskesmas aja, yang dekat dari rumah Akung Uti. Upaya Ibu cuma mengontrol emosi supaya tensi stabil dan kuasai napas biar bisa lahiran normal. Tidak lupa berdo'a mohon kekuatan sama Allah, wajib.
---
21.00 | Kontraksi makin intens. Setiap kontraksi datang Ibu langsung nge-freeze (duh bahasanya, wkwk). Iya linunya dari ujung kepala sampe kaki, Nak. Aduhai sekali hihi
21.30 | Kami memutuskan untuk berangkat ke puskesmas. Akung Utinya Aqia ikut antar juga. Sampai di sana, di cek vt, ternyata sudah bukaan 3. Bidan suruh Ibu jalan-jalan. Iya jalan muter puskesmas dgn sesekali nge-freeze pegangan tembok, wkwk.
Trus ada drama dikit . .
23.15 | Ternyata, salah satu persyaratan melahirkan adalah melampirkan hasil rapid test, dan kami belum rapid. Jadilah, di tengah fase aktif, pergi ke lab, hanya untuk rapid. Uwuw sesuatuuuu :)))
---
28/06/20
01.00 | Ibu semakin ga kuat nahan kontraksi, badan gemeter kelaparan, subhanallah saking hecticnya ngurus rapid test, sampe lupa isi perut tambah tenaga, heuuu~
01.30 | Sinyal tubuh bilang dah lah ngejan aja, tapi bu bidan bilang belum waktunya. Yaa, karena Ibu ni kepala beton, jadi ya ngejan adalah jalan ninja. Sekali dua kali ngejan, eh ada cairan anget keluar. Teriak hebohlah Ibu manggil bu bidan. Ibu kira ketuban pecah, eh bukan, Nak. Ibu cuma kelepasan pipis, kepalang malu sama bu bidan wkwk :((((
01.45 | Bu bidan keluar lagi, kayaknya ngambek sama Ibu karena Ibu susah dikasih tau (sempet²nya baper, wkwk). Tp trus Ibu dah bodo amat lah, tiap kontraksi datang Ibu pengen ngejan ya ngejan. Trus ada cairan anget lagi keluar. Kali ini ga salah lagi.
---
02.10 | Horee ketuban pecah. Bu bidan dateng lagi, ngajari Ibu cara ngejan yang bener. Ngejanlah Ibu. Rambut Aqia dah keliatan, hebohlah Bapak Ruly. Tapi tu Ibu sempet berhenti ngejannya, krn ngos-ngosan wkwk. Trus ngejan lagi, makin keliatan kepala Aqia, makin heboh lagi suasana.
02.28 | Menghimpun segenap tenaga, ngejan terakhir. Mak bruuul, badan Aqia keluar dari tubuh Ibu. Sedikit lega rasanya. Ada tangisan, Allah Maha Besar. Anak kami dah lahiiir~
I never imagined that giving a birth is so emotional and magical :'(
Tapi . . . Belum sempat Ibu merasakan keharuan pertama kali bersentuhan sama Aqia. Ada drama lagi :3
---
Qadarullah wa masya'a fa'al
Retensio Plasenta.
Ya. Hal yg sebelumnya tidak pernah Ibu bayangkan akan terjadi pada Ibu.
Karena mikirnya cuma mungkin nanti ketuban pecah dini gitu, like mostly. Ternyata malah alhamdulillah ketuban pecah di fase transisi.
Jadi kan, setelah Aqia lahir, giliran kakang ari-ari yang keluar. Bu bidan bantu ambil, tapi ambyar, gak utuh, sisanya kecantol di kantong rahim. Terkejoedlah kami :D
Bila tidak segera dilakukan tindakan, akan terjadi pendarahan hebat.
Sempat mikir, mungkin ini gantinya karena sepanjang hamil perjalanan Ibu mulus-mulus aja yaa. Tapi Sampai skrg masih wondering juga apa penyebabnya, huhu masyaallah.
---
Perjuangan berlanjut.
Lalu gimana? Tindakan cepat, kuretase manual. Iya, manual :')
Rasanya gimana? Lebih aduhay daripada ngejan ngeluarin bayi, xoxo. Kalau boleh minta bius total, Ibu pasti minta bius total wis, ehehh.
Jadi, pas ngejan ngelahirin Aqia, Ibu ndak nangis kesakitan. Nangisnya malah pas kuretase plasenta. Saestu, uhuuuw rasanya, Nak.
La hawa wala quwwata illa billah. Cuma bisa minta kekuatan sama Allah. Beruntung bidan yg nangani sabar pol. Ibu sampe terharu. Apalagi Bapak Ruly yg nemeni sampe ikut ngga tidur semalaman dan mewek karena melihat Ibu ngaduh ngaduh :p
Alhamdulillaah.. finally drama berakhir. Selesai kuretase plasenta Aqia dibersihkan, diadzani. :')
---
Dan itulah . . .
Kisah 26 jam yang luar biasa dalam hidup Ibu, juga Bapak Ruly.
26 jam yang menghantarkan kami menyandang status baru sebagai orang tua.
26 jam yang membuat kami kembali sadar akan kebesaran Allah.
26 jam yang mengajarkan kami arti sebuah kesabaran dan ketulusan.
26 jam yang mengharukan juga membahagiakan.
Selamat datang di dunia, anak kami :
Aqia Ayu Ismaya. Gadis cantik yang bijaksana. Tumbuhlah seperti arti namamu, Nak. ❤️
Jadilah mengagumkan karena fitrah baik yang telah Allah sematkan itu harus diwujudkan.
---
Dan tepat hari ini, menjelang 3 bulan usia Aqia. Ibu ingin kembali bersyukur atas hadirnya anak Ibu di muka bumi. Titipan Allah, si pembawa bahagia, si ceria nan shaliha, duhai anak kami, Aqia. ❤️
Gresik, 26 September 2020
8 notes
·
View notes
Text
Agustus dan Hal-Hal di Dalamnya
Aku tidak membenarkan bahwa kita sudah boleh pergi-pergi, tapi selama seminggu kemarin aku harus keluar karena beberapa urusan. Skip saja karena kali ini aku cuma ingin semacam menulis diary perjalananku seminggu ini, sebagai pengingat yang manis juga untuk diriku sendiri kelak. Dengan beberapa pelajaran yang tak ingin kulupakan.
______
Sabtu, 15 Agustus 2020
[14/8 20.03] TU : Assalamualaikum wr.wb Bagi yang belum ambil samir/slempang/map bisa ke TU fakultas ya 😁😁😁
[14/8 20.06] Mochi Green Tea: Syarat pengambilannya apa ya pak/bu? 🙏🏻
[14/8 20.15] TU : Syarat pengambilan selempang/samir/map adalah datang tepat waktu dan smile.... Hehehehe
Dan ketika aku datang memang disambut dengan wajah yang ceria. "Mapnya masih kosongan ya, hehehe. Ini saya kejar cepat pengurusan ijazah, nanti kalau udah selesai saya kabari di grup secepatnya."
Hari ini aku belajar bahwa : mempunyai petugas TU yang melayani dengan ramah dan sepenuh hati adalah juga bagian dari rejeki dan suatu berkah.
______
Senin, 17 Agustus 2020
Aku cuma di kosan, bermaksud tidur siang tapi malah main HP terus, tiba-tiba ada chat dari nomor asing. Katanya ibunya Akbar. Akbar siapa???? Oh ternyata Akbar anak TPA-ku sewaktu KKN dulu. Ibunya Akbar mengirimkanku voice note yang membuatku ingin menangis,
"Alhamdulillah di sini baik, maaf kok saya ngetiknya pake bahasa jawa, hehe. Ini lho mbak Nina, si Akbar anak saya, "kak Nina kak Nina" manggil-manggil terus, selalu cerita, dan nyari nomornya mbak Nina lewat teman-temannya. Salam dari keluarga di sini, khususnya dari Akbar anak saya. Saling mendoakan saling menguatkan juga karena Indonesia sedang seperti ini, saling menjaga kesehatan.."
Ah, Akbar. Kapan-kapan aku ke sana, ya!
Hari ini aku belajar bahwa : terkadang kita tak sadar bahwa barangkali orang yang hanya sebentar saja bertemu dengan kita adalah orang yang selalu mengingat tentang kita—dengan baik.
______
Selasa, 18 Agustus 2020
Hari ini aku photoshoot wisuda di taman sekitaran fakultas. Tiba-tiba ada mbak-mbak berboncengan yang berteriak, "congrats yaa, mbak!"
Kamu tau nggak rasanya diucapin gitu sama orang asing yang cuma lewat bisa naikin mood. Aku balas teriak, "terima kasih, yaa!!"
Karena fotografernya adalah teman sendiri, dia nggak mau dibayar, maka kami berniat untuk teraktir makan di King Korea. Sayangnya menu di sana abis-abisan. Yaudah kami akhirnya makan di Happy Bee karena di sana juga lagi ada promo.
Tahu nggak di sana aku ketemu siapa? Ketemu mami-papinya Kenzo! Sangat tak di sangka.
Siapa itu Kenzo? Bayi mungil yang Allah panggil duluan ke surga-Nya karena ada sebuah musibah yang menimpa keluarga mereka pada sekitaran awal tahun. Beritanya viral di media khususnya twitter dan instagram, huhu. Kenzo meninggal dalam usia kandungan 8 bulan karena musibah pohon tumbang yang menimpa kedua orangtuanya. Nggak kebayang gimana sakitnya maminya Kenzo menahan luka karena kecelakaan pohon tumbang waktu itu, gimana papinya kerja keras untuk mencari biaya pengobatan, dan gimana hancur hati keduanya karena kehilangan anak pertama yang telah lama mereka nantikan. Aku mengikuti cerita mereka melalui instagram hingga saat ini. Mereka tegar dan bisa bangkit lagi. Hingga waktu ketemu di Happy Bee kemarin aku berpikir aku harus menyapanya, karena diberi semangat sama orang asing itu gimana ya rasanya terkejut terheran, tapi terharu juga.
"Mbak, maminya Kenzo ya?" Tanyaku.
"Eh iya mbak.. gimana mbak?" Tanyanya balik.
"Saya ngikutin kisah mbaknya di instagram. Sebelumnya saya turut berduka ya mbak karena mbaknya kehilangan Kenzo. Mbaknya hebat banget, kuat banget! Bisa bangkit lagi."
"Makasih ya mbak.. iya soalnya kalo saya nya nggak semangat untuk bangkit lagi, kasian suami saya. Dia bener-bener mulai dari nol lagi. Ndi.. Ndi.." dia kemudian manggil suaminya sambil nunjuk-nunjuk aku. Matanya berbinar-binar dan wajahnya sumringah.
"Ini Endi.. papinya Kenzo." Katanya, memperkenalkan.
"Oh iyaa halo mas!" Kami bersalaman jarak jauh.
Akhirnya kututup percakapan kami, "semangat terus yaa mbak!"
Hari ini aku belajar bahwa : kadang kita memang sengaja dipertemukan dengan seseorang untuk membuatnya tersenyum dan bahagia di hari itu walau hanya sebatas sapaan kecil dan kata-kata semangat.
Malamnya aku bersiap untuk ke rumah bude karena besok aku wisuda online. Ya masa aku wisuda online sendirian di kosan, lol. Sayangnya keluarga bude hari itu seharian ada urusan ke Semarang. Aku ke rumahnya dengan membuka kunci sendiri dan menunggu di rumah itu sendirian. Eh nggak, dua orang kucing peliharaan bude menemaniku di dalam.
______
Rabu, 19 Agustus 2020
Hari ini tidak banyak membahas soal wisudaku, tapi lebih ke perkuliahan. Karena budeku seorang dosen hukum, obrolan yang ngalir seru-seru aja tentang jenis-jenis mahasiswa, sampai ke berita-berita besar dan skandal di Indonesia. Aku banyak dapat bocoran tentang apa yang sebenarnya terjadi. Begitu banyak pejabat yang masuk penjara karena fitnah. Apa yang disampaikan berita kebanyakan bullshit. Bahkan sebelum beritanya viral, bude sering ngasih tau aku duluan, tinggal tunggu waktunya aja viral di media. Jadi ketika viral, aku nggak mudah termakan berita karena sudah diceritakan latar belakang kejadiannya.
Hari ini aku belajar bahwa : kita bisa bahagia-bahagia saja saat kita mau menerima. Salah satunya menerima kenyataan bahwa perjuangan empat tahun kuliah, dibayar dengan wisuda online. It's okay. Yang terpenting habis ini, kamu mau ngapain?
______
Kamis, 20 Agustus 2020
Aku lelah banget, tapi karena prinsipku gapapa capek di dunia, yang penting nanti bisa beristirahat di surga-Nya, yaudah aku selalu bilang nggak apa-apa aku capek-capek di dunia. Di dunia emang tempatnya capek, di surga nanti tempatnya istirahat.
Seorang temanku mengundangku ke rumahnya untuk makan-makan, ya kami hanya berempat saja. Rumahnya di luar kota Jogja. Aku sudah lama tidak membawa motor dengan menempuh jarak jauh tapi pagi itu aku paksakan diriku. Dan aku bahagia sekali karena jalan menuju rumahnya adalah hijau, hijau, hijau, alias sawah.
Kami makan seafood di pinggir pantai, menikmati suara deburan ombak dan angin pantai yang kencang, juga menemukan surga tersembunyi di antara lahan-lahan pengolahan garam walau itu hanya sebatas sungai yang airnya tenang. Sangat sepi, sunyi, hening, hanya ada suara-suara kami. Vibesnya seperti di Switzerland, halah wkwk.
Hari itu temanku yang ngundang kami makan, happy banget. Orangtuanya juga happy banget liat kami datang.
Hari ini aku belajar bahwa : nggak apa-apa capek kalau energi yang terkuras habis ini bisa bikin orang lain happy. Kayaknya harus bikin happy lebih banyak orang lagi karena emang senagih itu perasaan bahagia karena membahagiakan orang lain. Dan paling utama bahagiain orang lain untuk dapat ridho dan berkah dari-Nya. Double kan jadinya, orang lain happy terus Allah juga jadinya cinta sama kita. Aamiin.
______
Jumat, 21 Agustus 2020
Aku ke rumah nenekku di Magelang, oke capeknya double tapi aku bahagia. Iya aku dari Jogja ke Magelang motoran.
Sampai di rumah, nenekku belum sadar dengan kehadiranku, sedang menyetrika di ruang setrika. Aku nungguin setengah jam, maksudnya mau surprise gitu, ini loh aku tiba-tiba datang. Yaudah aku samperin, "sssstt.. tii.. utii.." panggilku dengan berbisik.
"Eh, cucu.." ujarnya dengan mata berbinar-binar.
Hari ini aku belajar bahwa : sebenarnya membahagiakan orangtua itu gampang banget. Kehadiran kamu di sisi mereka aja udah bikin mereka bahagia, walau kamu nggak bantuin apa-apa, hehehehe.
______
Sabtu, 22 Agustus 2020
Aku menikmati rutinitas yang biasa kulakukan di rumah nenekku; malas-malasan, hahaha. Nggak juga deng, rutinitas favoritku adalah jajan di warung jajanan pasar dan ngasih ikan makanan sisa makanku yang sengaja kusisain. Lagi-lagi sunyi, hanya ada suara gemericik air dan ikan-ikan yang saling rebutan makanan. Aku juga pergi ke rumah mendiang buyutku, sayangnya hanya ada eyang Du dan eyang No, karena eyang Nik dan eyang Min sedang pergi ke Jakarta. Sorenya aku ambil jahitan di mbak Kar, sudah berbulan-bulan pesananku belum kubayar, hahaha.
"Mbak Kar, boleh minta nomer rekeningnya? Nanti saya transfer aja."
"Yah, saya nggak punya rekening."
Terdiam sejenak. Agak terkejut.
"Oh iya ndak apa-apa, kalau gitu saya balik dulu ya ke rumah, soalnya saya nggak bawa uang cash."
"Ndak mau minum teh dulu, po? Saya bikinin.."
"Eh, hmm boleh deh, ini saya pulang dulu ambil uang nanti ke sini lagi."
"Kapan-kapan aja bayarnya ndak papa."
"Ah nggak, ada kok uangnya di rumah. Bentar ya.."
Akhirnya aku kembali lagi ke rumah mbak Kar sebagai tamu, disuruh ngeteh, kami bercerita sampai magrib.
"Makasih ya udah main ke sini dan mau cerita-cerita.. senang ya kalau dengar cerita-cerita bahagia dari orang-orang." kata mbak Kar sambil tersenyum. Dan perasaan senang yang mbak Kar utarakan itu menular padaku dan menbentuk senyum pula di bibirku.
Mbak Kar, seorang perempuan berkepala empat yang belum Allah karunia keturunan tetapi tetap hidup dalam senyuman dan kesahajaan. Mbak Kar selalu tersenyum setiap mendengarkanku bercerita.
Dan hari ini aku belajar bahwa : kita tetap bisa hidup dalam senyuman meski Allah belum berikan apa yang kita minta, selain itu kita bisa tetap hidup meski tidak mengikuti apa-apa yang ditawarkan oleh zaman.
Hari ini aku belajar banyak dari seorang Mbak Kar dan kesederhanaannya dalam hidup.
Aku pamit dan hari ini kututup dengan menuliskan kehidupanku selama seminggu ini, seminggu yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Esok pagi aku akan jogging keliling desa, melewati sawah-sawah, menghirup udara bebas, dan yang terpenting semoga Allah anugerahkan usia panjang untukku, juga mereka yang ada di sekelilingku. Aamiin.
Semoga pembaca sekalian juga berbahagia dimanapun kalian berada. Aku di sini hanya ingin menuliskan hidupku, maaf jika kurang berkenan. Terima kasih sudah membaca, seolah-olah ada yang sedang mendengarkan aku bercerita.💕
Dan semoga C19 lekas pergi agar kita bisa sesuka hati lagi untuk menemui dan memeluk orang-orang yang kita sayangi. Aamiin.
Magelang, 22 Agustus 2020 | 23.20
9 notes
·
View notes
Text
'Eh? Awak mengandung anak luar nikah ke ni puan?' - Kisah founder tudung online terlanjur dengan tunang, ada pengajaran tetapi...
Kisah yang sedang trending di Twitter mengenai pengalaman seorang founder perniagaan tudung online terlanjur dengan tunangnya. Segalanya bermula apabila si tunang secara 'sukarela' membantunya packing tudung di ruang tamu. Meskipun ada yang menganggap ianya cerita rekaan, namun ada pengajarannya di situ.
KISAH aku terlanjur dengan tunang sehingga aku mengandung anak luar nikah.
Nama aku Zulaikha. Aku seorang yang sentiasa dapat result flying colours sejak dari sekolah. UPSR, PMR, SPM straight A's. Martikulasi 4 flat. Degree tak pernah bawah 3.8. Aku ada business juga, jual tudung online. Jualan boleh mencecah RM10,000 - RM30,000 sebulan.
Aku tak ramai kawan sebab aku busy belajar dan uruskan business. Aku cukup berdikari hidup di universiti, tak perlukan lelaki. Bahkan aku benci lelaki sebab aku rasa lelaki ini makhluk pemalas.
Tahun ketiga di universiti, business aku semakin besar. Setiap sem masih dean list. Aku mula hantar kain ke tailor dan custom tudung sendiri. Masa tu tak ramai pesaing macam sekarang. Jadi, aku rasa sangat mudah nak naik.
Di kedai tailor penuh dengan pekerja Bangladesh. Tetapi di sebalik lambakan lelaki warga asing, terselit seorang lelaki Melayu badan sederhana, rambutnya ikal, berkumis dan sangat rajin. Kami mula bertegur.
Betul anggapan aku. Dia sangat rajin. Sinag dia lipat kain di kedai tailor, malam dia jual air tin di Dataran Merdeka. Sebelum subuh dia akan bangun, tolong makcik berniaga nasi lemak berdekatan dengan KL Sentral.
Aku tanya kenapa dia kerja kuat sangat? Apa yang dia kejar? Dia jawab, keluarga. Dia nak bantu keluarga dia. Dia juga teringin nak berniaga tetapi tak tahu bagaimana.
Aku suka orang begini. Rajin dan sentiasa fikirkan keluarga. Oh, btw, dia tak dapat habiskan SPM dan pelajaran dia pun sampai PMR sahaja. Mengeja pun tak berapa betul. English lagilah ke laut.
Sejak itu kami selalu berjumpa. Setiap malam aku akan temankan dia jual air tin di Dataran Merdeka. Bangunan jam yang berdiri utuh di dataran itu bagaikan saksi cinta kami.
Lapan bulan berkawan, kami diikatkan dengan tali pertunangan. Aku masih di tahun ketiga pengajian. Ada mulut yang berkata-kata sebab kami bagaikan langit dan bumi. Namun kedua-dua orang tua merestui kami. Kami akan diijabkabul lagi lapan bulan.
Aku setuju antara dugaan orang bertunang ialah godaan syaitan. Entah kenapa selepas bertunang, dia berani nak menyentuh tangan aku. Aku rasa sangat tak selesa. Dia minta maaf dan berjanji tidak akan buat lagi.
SEBULAN BERTUNANG
Aku cuti semester. Semua housemate dah balik. Housemate bagaikan staff part time aku. Diorang yang banyak tolong aku packing tudung untuk pos. Bila diorang balik cuti sem, akulah kena buat sendiri. Tunang aku sukarela nak tolong aku pakcing tudung pada hari itu.
Pintu rumah aku terbuka luas. Sementara kami berdua packing tudung di ruang tamu. Di sinilah silap aku. Sedar tak sedar, kami dah terlanjur buat pertama kali. Aku takut, keliru tetapi dia peluk dan cuba menenangkan aku. Dia suruh aku mandi sambil dia menunggu aku di ruang tamu.
Sejak itu berzina semakin lazim dengan kami. Seminggu sekali mesti on. Aku rasa sangat berdosa. Aku solat lima waktu, kadang dhuha dan tahajud juga tetapi kami berzina. AKu tak tahu macam mana nak berhenti.
LIMA BULAN BERTUNANG
Majlis lagi tiga bulan. Persiapan dah 60-70 peratus siap. Kami masih dengan perbuatan terkutuk kami. Sampailah satu hari, period aku lewat. Aku fikir mungkin sebab aku stress belajar, business, kumpul duit nak kahwin.
Tunang cadangkan aku buat pregnancy test. Period lewat sampai dua minggu. Akhirnya aku akur, senyap-senyap pergi ke farmasi di Ampang Park dan buat ujian air kencing.
Ternyata terpapar dua jalur yang sangat terang.
"PREGNANT"
Aku terkedu, tak tahu apa yang aku rasa. Cuma fikir macam mana nak gugurkan. Malam itu kami bertemu di Dataran Merdeka seperti biasa dan aku ceritakan hasil ujian air kencing itu. Aku tahu dia keliru, tapi aku nampak dia cuba untuk bertenang.
"Alhamdulillah itu rezeki kita," itu kata-kata yang keluar dari mulut dia.
Aku tak boleh brain bila dia cakap itu rezeki. Ketika itu kandungan aku berusia tujuh minggu. Aku suarakan hasrat untuk gugurkan kandungan tetapi dia melarang.
Katanya ramai suami isteri lain berusaha untuk mendapatkan zuriat tetapi Allah belum izinkan. Tambahnya, kalau wanita sengaja gugurkan kandungan, rahim akan rosak dan kemungkinan tidak akan mengandung lagi.
Entahlah, aku pun tak tahu. Majlis nikah lagi tiga bulan, takkan aku nak naik pelamin dengan kandungan 20 minggu? Dan majlis bertandang waktu kandungan 24 minggu? Aku kusut.
Aku mula tak datang kuliah sebab morning sickness yang teruk. Itu tahun keempat pengajian. Aku tangguh semester. Pindah keluar dari rumah sewa dan bagi alasan aku ada urusan di kampung. Business tudung mula kucar kacir.
Tunang cadang untuk menikahi aku di Thailand. Untuk berbin/binti seorang anak dengan nama, bayi haruslah lahir sekurang-kurangnya enam bulan dari tarikh nikah. Jadi kamu harus menikah secepat mungkin. Status anak tetap anak luar nikah. Cumanya boleh berbin/binti dengan nama, bukan bin Abdullah. Cukup sekadar untuk menutup aib sahaja.
KANDUNGAN 10 MINGGU
Jam menunjukkan 2 pagi, handphone Sony aku berbunyi.
"Sayang, siap sekarang. Bawa semua dokumen penting. Lagi 30 minit saya sampai. Kita ke Thailand."
Wang simpanan aku banyak dibelanjakan untuk majlis nanti. Yang ada dalam akaun tinggal RM400. Tunang ada RM500. Dengan duit yang serba tak cukup, malam itu kami pergi ke Thailand. Dengan pakaian serba hitam polos. Kedua-duanya berwajah sugul.
Lima jam perjalanan kami cuma berdiam. Entah apa yang aku fikirkan. Aku tenung wajah tunang di sebelah. Lepas segala dosa yang kami lakukan. Aku cuma berdoa, "Kalau ini jalan yang terbaik, kau mudahkanlah urusanku."
Sungguh tak tahu malu. Sudah pendosa, lagi mahu berdoa.
Jam 8 pagi kami sampai di pintu masuk sempadan Thailand, Bukit Kayu Hitam. Wang RM ditukar Baht. Permit kereta telah diluluskan. Kami bersarapan dan teruskan perjalanan ke Majlis Agama Islam Songkhla, Thailand.
Di sana ramai pasangan menunggu giliran untuk dinikahkan. Ada seorang pakcik tua bersama wanita muda, ada seorang wanita cantik bersama lelaki Afrika, ada seornag pemuda bersama janda anak satu. Aku kira mereka di situ kerana tiada restu keluarga. Kahwin lari.
Satu persatu nama dipanggil, sampailah giliran nama kami.
"Amirul dan Zulaikha"
Kami bangun dan masuk ke satu bilik kecil. Di dalamnya ada satu meja segi empat tepat. Ada seorang wali, dua saksi, seorang jurugambar dan seorang lagi yang menguruskan dokumen.
Berbekalkan mas kahwin RM50, sekali lafaz kami sah menjadi suami isteri.
Aku bersyukur sebab dia nak bertanggungjawab atas apa yang telah berlaku walaupun aku masih tidak pasti sama ada dia suami terbaik untuk aku. Entahlah.
Kami terus pergi ke konsulat untuk pengesahan dokumen. Surat pengesahan itu yang perlu di bawa ke mahkamah syariah Malaysia nanti untuk daftar nikah.
Hari sudah senja, akhirnya semuanya telah selesai. Hembusan lega kedengaran. Kami berdua belum tidur dari malam semalam. Kami check in hotel dan tidur.
Jam 3 pagi, suami kejutkan aku untuk solat isyak. Dia imamkan aku buat kali pertama. Air mata mengalir deras tanda kesal tetapi nasi sudah menjadi bubur.
Malam itu diteruskan lagi dengan solat sunat taubat, hajat, tahajud dan witir. Diiringi dengan air mata tanpa henti. Akan aku ingati saat itu sampai mati.
DUA BULAN KEMUDIAN
KANDUNGAN 20 MINGGU
Baju nikah terpaksa beli baru untuk tutup perut. Kami menjalankan majlis akad nikah dan walimatulurus di Malaysia seperti biasa. Kedua-dua keluarga masih belum tahu. Aku rasakan ada mata yang memerhati tetapi aku endahkan saja, mungkin cuma perasaanku.
Selepas majlis, aku dan suami berpindah ke Shah Alam, jauh dari kedua-dua belah keluarga.
Satu hari aku dapat tahu rupanya semasa kami bertolak ke Thailand, seluruh keluarga mertua dah tahu aku mengandung anak luar nikah. Aku marah! Sampai ke tahap ini aku masih menjaga aib suami aku. Tiada seorang pun ahli keluarga aku tahu hal ini. Tetapi suami suka-suka buka aib aku.
Aku mengamuk bagaikan orang gila. Suami aku pengkhianat terbesar dalam hidup aku. Rasa macam nak bunuh diri.
Apa gunanya aku datang majlis bertandang sedangkan semua ahli keluarga suami tahu aku mengandung anak luar nikah. Aku jadi badut di majlis sendiri ke?
KANDUNGAN 5 BULAN
Sejak itu aku semakin tak betul, meraung tak tentu arah. Mula kelar tangan sendiri dan cuba membunuh diri.
Aku boleh labelkan suami aku seorang yang bertanggungjawab. Di Shah Alam, suami mulakan business tailor sendiri. Aku nampak business dia berkembang.
Persiapan baby dan barang pantang semua dia belikan. Apa yang aku idamkan, semua dia cuba dapatkan. Breakfast, lunch, dinner, semua disediakan. Tetapi dia seakan tidak sedar aku hadapi masalah mental kerana anak ini.
4 DISEMBER 3 PAGI
Sakit contraction semakin kuat. Aku ditolak laju ke labour room sambil nurse membelek-belek buku pink.
"Eh? Awak mengandung anak luar nikah ke ni?!"
Semua nurse pandang tepat ke arah aku. Aku diam.
"Awak mengandung luar nikah ke Puan Zulaikha??"
Suara nurse itu sekali lagi bergema di lorong yang panjang dalam perjalanan ke labour room.
Aku terpaksa mengangguk perlahan sambil menahan sakit contraction. Air mata mula mengalir deras.
Tiba di labour room, aku dilayan teruk sekali. Aku dipukul, ditengking. Muka bagai diludah-ludah dengan kata hinaan. Aku tahu aku hina di bumi ini. Semua aku ingat dengan jelas sekali.
Bukaan 10 cm. Aku diarahkan untuk teran.
"Boleh panggil suami saya?" pintaku perlahan.
"Tak boleh! Kau mengandung anak haram."
Hatiku bagai dirobek-robek.
"Tolonglah, saya pun perlukan sokongan suami saya seperti orang lain" air mataku deras.
"Aku cakap tak boleh!" sambil kaki dipukul lagi.
Aku menangis sepuas-puasnya. Aku faham jika polisi hospital tidak membenarkan pasangan ibu bapa luar nikah berada dalam bilik bersalin tetapi tidak perlulah menghina aku sebegitu.
Setiap bait-bait kata nurse itu aku ingat jelas. Beberapa kali aku meroyan dalam tempoh berpantang semuanya terngiang-ngiang.
Sedar tak sedar sudah lebih 10 tahun berlalu. Tahun 2009/10. Jujur aku cakap, benda tak mudah. Banyak benda kami kena hadap. Tapi aku percaya ini jalan terbaik.
Alhamdulillah kami hidup bahagia sekarang. Bisnes suami dah ada tiga cawangan. Aku ada kerja bagus. Anak pun dah tiga orang.
Family aku masih tak tahu status anak luar nikah itu sebab aib suami itu amanah untuk aku jaga. Aku bukan nak buat aib sendiri tetapi tolonglah:
Jauhi zina. Sekali kau terjebak, bukan senang nak patah balik. Syaitan bersorak-sorak.
Kalau dah terjebak, doalah banyak-banyak supaya Allah tarik keseronokkan itu.
Kalau dah mengandung, tolong jangan gugurkan, jangan tambah dosa. Semua yang jadi mesti ada hikmah. Balik pada Allah dan minta tolong Allah.
Perlu ke kahwin dengan si pelaku. Bagi aku soalan ini bergantung. Takut-takut kalau berkahwin dengan 'p**sy hunter'. Merana seluruh hidup. Kalau lelaki itu nak bertanggungjawab, bolehlah consider. Kalau sebaliknya, tak perlulah paksa.
Perempuan ini dicipta kuat yang luar biasa. Carilah tempat yang sesuai. Baliklah pada keluarga, doalah pada Allah. Jangan sesekali gugurkan. Please.
Sumber: Zulaikha
from The Reporter https://ift.tt/31TySGJ via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat https://ift.tt/2BKX6Zj via IFTTT
5 notes
·
View notes
Text
CERITA SEKS TOLONG HAMILI AKU
Cerita Sex ini berjudul ” CERITA SEKS TOLONG HAMILI AKU “Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019. Surya adalah anak tunggal bu Wiwiek, Sejak kelas 1 SMA dia dipindahkan oleh ayahnya ke tempat neneknya bersekolah. Perkenalhain antara Wiwiek dengan suaminya tak terelakkan, setelah menurut suami Wiwiek dia berselingkuh. Perselingkuhan itu memang benar terjadi, tapi hanya lapioran orang, karena Wiwiek jugapintar menjaga rahasia. Setelah sekian tahun berpisah dan kemudian suami Wiwiek sudah berobat kemana-mana dan kontolnya diangap bisa berfungsi, akhirnya mereka rujuk kembali. Saat itu pun Surya sudah lulusSMA dan dia ditarik kembali ke rumah mereka. Pada saat itu suami WIwiek berada di kota dan sekali seminggu pulang ke kebun teh seluas 20 hektar milik mereka. Wieik sengaja di tempatkan di sana, agar tidak berselingkuh. Mereka hanya berhubungan suami isteri sekali dalam seminggu, itu pun kalau suami Wiwiek tidak sedang sibuk. Surya langsung ke villa di kebun teh, atas surahan ayahnya, agar dapat istirahat barang seminggu, menunggu pendaftaran di perguruan tinggi ternama. Surya tiba di villa kebun teh dan menekan bell. Villa itu sepi sekali. Surya sudah kedinginan. Bayangkan biasanya di Semarang, lalu piondah ke kebun teh yang sangat dingin di sore hari. Angin berhembus dari segala penjuru ke villa yang tempatnya di ketinggian. Betapa senangnya Wiwiek melihat anaknya muncul di depan pintu. Tinggi. Tiga tahun berpisah, membuatnya sangat rindu dan Surya juga sangat rindu. Langsung Wiwiek memeluk anaknya dan emncium bibirnya. Surya terkejut sekali. Setelah pintu dikunci dan mereka ke ruang tengah, Wiwiek langsung memeluk Surya dan menciuminya. Tangannya meraba-raba kontol Surya dari balik celananya. “Mama…” “Ya sayang. AKu sangat mencintaimu. Aku tak sanggup berpisah denganmu.” Surya heran, kenapa ibunya demikian. Apakah ibunya sudah gila? Melihat tubuh ibunya yang sintal dan semakin cantik dan menggairahkan, Surya bergetar juga. Dengan cepat ibunya melepas dasternya. Cepat pula dia melepas bra dan menurunkan celana dalamnya. Wiwiek yang sudah kesetanan sudah telanjang bulat. “Mama…? “Kalau hanya kita berdua, aku bukan ibumu nak. Aku kekasihmu. Puasi ibu nak. Sudah lama aku menungumu. AKu tak pernah selingkuh dengan siapapun. Kini aku juga tidak berselingkuh. Tapi aku ingin bersetubuh denganmu, sayangku, cintaku…” ibunya menciuminya dan melepas satu persatu kanting baruSurya dan melepas semua yang ada. Angi terus berdesir, membawa dingin. “Kita ke kamar sayang…” diseretnya tubuh Surya ke kamar tidurnya dan pintu dikunci rapat. “Ayo sayang. Puasi mama Nak. Puasi mama sayang…” Ibunya memeluk dan menioumi Surya yang sudah telanjang dan terbengong seperti terkena stroom. Akhirnya Surya memberikan ciuman hangat pada ibunya. Mereka saling berpelukan. “Oh… sayang, kontolmu sangat besar dan keras sayang. Belum pernah menusuk memek perempuan lain kan?” kata Wiwiek. “Belum Ma..” “Bagus, sekarang puasi ibu nak. Ibu sudah lama tidk terpuasi. Ayo sayang, ayolah…” Ditariknya Surya anaknya itu menindihnya. Disodorkannya teteknya ke mulut anaknya itu. “Isap sayang-isap. Ayo Nak, puasi ibu nak, ayo sayang…” Surya juga sudah mulai bernafsu. Mereka melupakan diri mereak antara ibu dan anak. Mereka sepadang anak manusia yang benar-benar sedang saling membuituhkan. Wiwiek tak mampu membendung keinginannya. Dia melakukan berbagai gerakan dari bawah dan anaknya memompanya dari atas. Pergumulan yang keras dan hangat itu membuat keduanya berpelukan rapat dalam udara dingin. Di luar angin terdengan menderu-deru. “Ayo sayang, buntingi Mama nak. Buntingi Mama Nak, biar papamu merasa anak mu adalah anaknya. Ayo sayang…” “Ya, Mam.. aku akan membuntingimu.” “Terima kasih sayang… tujah sedalam-dalamnya memek mama sayang. Enak kan? Nikmat, kan? Ayo sayang…. ayo,” cerocos Wiwiek pada anaknya. Keduanya sudah tak perduli. Malam sekitar pukul 19.00, pak Amat dan Pak Ujang baru datang menjaga ruah mereka. Itu pun jauh digerbang dan satu atau setengah jam sekali, mereka baru ronda mengelilingi rumah. Sebenarnya di kawasan ityu tak ada maling. Tapi sebagaisebuah rumah besar dan milik bosa harusdijaga, agar kesannya kelihatan lebih elite. “Habisi mama sayang,” teriak Wiwiek. Surya terus menggenjo tubuh ibunya dengan kerakusannya. Suara bunyi air berceipak di dalam memek Wiwiek terdengar sebagai irama musik yang indah. Bibir mereka saling berpagut, lidah mereka saling berkait. Desir angin yang kuat menyelusupdari kisi-kisi jendela membuat mereka dingin. Merekamenutupi tubuh mereka pakai selimut tebal sampai ke leher. Selimut ituseperti bergelombang. “Kamu ingin punya anak, kan sayang…” kata Wiwiek sembari terus mengguyang pantatnya dari bawah. “Ingin, Ma. Aku ingin punya anak.” “Nanti kamu harusm enyayanginya ya. Jaga diabaik-baik dan sekolahkan setingi-tingginya.” “Ya. Mam.” “Nah… buntingi mama sayang,.Semprotkan spermamu sebanyak-banyaknyake dalam memek mama sayang. Kontolmu besar dan enak sekali. Ayo Nak,” Wiwiek terus menyerocos seperti orang kesurupan. Surya anaknya pun terus memeompa. “Ma, apa nanti tidak ketahuan?” “Tidak sayang. Kita jaga rahasia. Ayosayang, buntingi Mama sayang. Mama mau punya anak darimu, bukan dari Papamu sibajingan itu. Ayo sayang, tujah memek mama sepuasmu,” kata Wiwiek mendesah-desah. Sesekali dijilatinya leher anaknya, sesekali digigitnya bahu anaknya itu. “Ma… aku sudah mau keluar Ma…” “Ya sayang, mama juga sudah mau keluar. Ayolah, kita sama -sama dan keluarkan yang banyak sayang…” “Ya Mam… ini dia,” Surya memeluk mamanyasekuat tenaganya dan tubuhnya kejang. Wiwiek memeluk anaknya dengan kuat dari bawah dan berteriak sekuat tenaganya memenuhikamarnya. “Buntingi mama sayaaaaaannnngggg…” “Ya Ma. Mama harusBunting…” Bisik Surya. Merekabepelukan dengan kuat dan saling mendesahkan nafasnya dengan kuat. “Terima kasih sayang… terima kasih. Doakan mama bunting dan anakmu akan lahir semibilan bula kemudian,” kata Wiwiek. Sejaksat itu, jika hanyamerekaberduadi Villa, keduanyabukan seperti ibu dan anak, melainkan sebagai sepadang kekasih. Setiap hari mereka berpelukan, berciuman, bermesraan dan saling membelai. Setiap sabtu, suami Wiwiek pulang ke villa. Mereka pastimelakukan persetubuhan. Ya.. hanya sekali dealam seminggu. Biasanya Wiwiek akan selalu dingin, walau nafas suaminya sudah ngos-ngosan. Sabtupagi, biasanya suaminya pulang ke kota dan Surya berangpat senin pagi, karean dia pada senin kuliah siang. Saat itu, mereka lakukan dengan penuh kemesraan dan penuh kenikmatan. “Sayang… rabalah perut Mama syang. Bayimu sudah ada didalam. Sudah tiga minggu menurut dokter,” kata Wiwiek senang. Surya senang sekali. Bayinya sudah tumbuh dalam rahim ibunya. “Bayi ini, hasil kontolmu sayang,” kata Wiwiek. “Ya Ma. Mama harusmenjaga anakku dengan baik,” kata Suryua. “Anak kita sayang. Anak kita berdua. Ingat itu. Dan ini rahasia kita.” “Ya Ma.” “Kamu mau punya anak berapa dari mama sayang?” “Dua Ma. Bila aku sudah tmat kuliah, mereka sudah masuk TK dan play grup. Saat aku belum berusia 40 tahun, mereka sudah sarjana, Ma.” “Ya sayang. Tapi Mama mau dientitilagi sayang. Puasi mama sayang.Mama tak pernah puas akan kontolmu sayang.” “Ya, Ma. Kontolku akan memuaskan Mama” Merekabergumuldan saling memeluk, memeblai, menjilat dan memberikan yang terbaik pada lawannya. Keduanyapuas dan sangat menikmati hari-harimereka. Papa Suryajuga senang, karean sebentar lagi, diamengira anaknya akan lahir. Setiap kali dia mengelus perut Wiwiek, Wiwiek tersenyum dan dari beberapa meter, Surya mencibirkan bibirnya. Wieik melihat itu. Dua tahu kemudian, Wiwiek bunting lagi. Surya senang bukan main. Tapi kali ini, ini diapunya rencana. Diamembubuhi beberapatetes racun ke dalam gelas papanya. Itu disaksikan oleh Wiwiek dan Wiwiek tersenyum. Setiap pulang ke Villa, Papanya ditetesi dua tiga tetes ke gelas minumnya. Terkadang bahkan dua sampai tiga akli. Saat kandungan Wiwiek sudah tujuh bulan, Suami Wiwiek terjatuh di kantornya dan harus dibawa ke rumahsakit. Tiga hari di rumahsakit, suaminya mati. “Ma… suami mu swudah mati,” kataSurya melaluio telepon saat menyetormobilnyamenuju Jakarta. “Hahahaha… baguslah. Kamu urus kuburannya. Malam ini Mama ke Jakarta,” kata Wiwiek. Wiwiek menangis sejadi-jadinya di hadapan jenazah suaminy. Semua orang terharu. Semuanyamengucapkan rasa belasungkawa. Esoknya jenazah suaminya di makamkan. Malam itu juga mereka pulang ke villa, karean dia akan tahlilbersama para karyawan di villa. Semua orang dapat mahfum. Setiap malam seusai tahlil, Surya dan Wieiek tidur sekaramar dan berpelukan dengan mesra. “Semua orang tau, Mama sudh bunting sayang. Sekarang tak ada lagi yang menghalangi kita. Kita bebas,” kara Wiwiek. Surya tersenyum. “Kalau bayi ini sudah lahir, rahim mama harus ditutup agar takbunting lagi,” kata Surya. “Ok sayang. Mama juga berpikiran seperti itu.” Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri. Read the full article
15 notes
·
View notes
Text
Story of Life and Death, Two Babies in the Womb
Have you heard the story of two babies in the womb? The story goes like this: In a mother’s womb were two babies. One asked the other; “Do you believe in life after delivery?” The other replied; “Why, of course. There has to be something after delivery. Maybe we are here to prepare ourselves for what we will be later.” “Nonsense” said the first. “There is no life after delivery. What kind of life…
View On WordPress
#Al-baqarah 29#amazing story#creation of human being#images to restore your faith in humanity#inspirational short story#inspirational story#kisah dua bayi dalam kandungan#life after death#motivational short story#motivational story#omrizkiblog#short motivational story#short story#short story with moral lesson#two babies in the womb story
0 notes
Text
Tiket masuk goa pindul 2019
Tiket masuk ke gua Pindul. Pengetahuan alam mengenal stalaktit sebagai batu yang terbentuk dari tetesan air. Kandungan batu kapur dari air mengendap dan menempel di atap gua Pindul dan membatu. Setiap tahun, batu itu tumbuh, diperkirakan 1 milimeter per tiket masuk selama sepuluh tahun
Sekarang bayangkan sebuah stalaktit dengan dasar berdiameter 4 hingga 5 meter. "Saya tidak tahu persis, tetapi pasti tiket masuk ke gua Pindul terbentuk jutaan tahun yang lalu," kata Sumanto, pemandu Goa Pindul, di Tempo pada Jumat, 22 Maret 2013.
Terletak di Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, gua pinduls sepanjang 350 meter ini sebenarnya merupakan aliran sungai bawah tanah. Kedalamannya bervariasi; dari satu hingga sepuluh meter dan dibagi menjadi tiga zona; Tiket masuk cerah, gelap dan gelap. Saat mengendarai ban, pengunjung harus ditemani oleh pemandu. Mereka masuk dan meninggalkan harga tiket di ruang bawah tanah lain.
Pengunjung dapat menemukan stalaktit "raksasa" setelah melintasi setengah Gua Pindul. Batu menembus permukaan air dengan tiket masuk goa pindul murah dari kedalaman 10 meter. Penduduk setempat menyebutnya Sokoguru gunung, alias tiang gunung. Memang, tiketnya terlihat seperti pilar yang menopang atap gua.
Bahkan, menurut pria berusia 44 tahun itu, ujung batu itu tidak menyentuh dasar sungai. Beberapa tahun yang lalu, seorang ilmuwan menyelam di Goa Pindul melaporkan bahwa ujung sebuah batu berjarak 5 meter dari dasar sungai. "Ini masih aktif dan tiketnya terus meningkat," katanya.
Ada sejumlah stalaktit di gua Pindul, termasuk dalam bentuk tiket masuk, gua pindul seperti bunga. Menurutnya, batu-batu ini terbentuk karena tagihan air tidak hanya mengalir, tetapi juga memerah. Selain itu, ada juga stalaktit yang memiliki tiket masuk dengan stalagmit untuk membentuk pilar. Jika stalaktit ditangguhkan dari atap gua, stalagmit tumbuh dari bawah. Batu ini terbentuk dari tetesan air di atasnya.
Selain itu, ada batu kristal. Seperti halnya stalaktit, batuan ini terbentuk dari tetesan air. Perbedaannya adalah bahwa deposit batu kapur dicampur dengan tiket masuk ke gua Pindul dengan esensi air sehingga batu yang terbentuk menjadi jernih. Saat terkena tiket masuk senter, batu ini memiliki penampilan yang mengkilap. Mungkin batu gua delima ini disebut kristal.
Goa Pindul juga merupakan rumah bagi beberapa jenis hewan. Burung Sriti hidup di daerah gelap dan kelelawar pindul di daerah gelap. Ribuan hewan hidup memasuki tagihan atap dan slot batu. "Ada dua jenis kelelawar, pemakan buah dan serangga," katanya.
Dari Kota Yogyakarta, Anda dapat membeli tiket perjalanan untuk Gua Pindul menggunakan tiket masuk sepeda motor sekitar satu jam. Nama gua Pindul berasal dari kisah seorang bayi yang akan dibuang oleh utusan Panembahan Senopati. Tiket masuk Saat terlempar, pipi bayi akan menabrak batu. Akhirnya, gua Pindul bernama Pindul, "memainkan kebendul".
Dalam perjalanan ke Yogya, tidak ada banyak tanda yang menunjukkan lokasi goa. Namun, jika Anda baru pertama kali datang ke Gunungkidul, banyak penyedia layanan pengiriman ada di sepanjang jalan. Pada rute sepeda motor, tiket masuk mereka, Pabrik Anggur Pindul, menawarkan layanan gratis atau gratis. "Panduan akan dibayar oleh operator," kata Sumanto.
Operator yang dimaksud adalah penyedia layanan pemandu di gua. Ada operator di sekitar saya. Layanan mengatur pintu masuk tiket di dekat lokasi. Untuk menemani di sepanjang tiket masuk goa pindul 2019 mereka menarik bayaran Rp40 ribu. Biaya ini termasuk tiket untuk pelampung dan ban sewaan.
1 note
·
View note
Text
Alastair Rowan Jung
BACKGROUND STORY
𝗔𝗹𝗮𝘀𝘁𝗮𝗶𝗿 𝗥𝗼𝘄𝗮𝗻 𝗝𝘂𝗻𝗴, lahir di kota Wolfsburg, Jerman saat bulan Agustus tahun 1995. Ia lahir dengan kulit putih, rambut kecoklatan, dan mata kelabu. Wajahnya perpaduan antara dua ras dari barat dan timur. Bayi laki-laki mungil itu lahir dari dua pasangan suami istri yang berprofesi sebagai dokter. Kedua orang tuanya bertemu saat ibu Alastair menempuh pendidikan di salah satu universitas di Jerman hingga akhirnya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah pada tahun 1992.
Ayahnya yang berkebangsaan Jerman lahir dari keluarga dokter dan kini merupakan salah satu dokter bedah ternama di Jerman. Sementara Ibunya yang memiliki darah Asia (Indonesia-China) dan lahir dari keluarga pebisnis ulung. Namun, alih-alih menjadi penerus bisnis turun-temurun seperti kebanyakan anggota keluarganya yang lain, wanita tangguh itu lebih mengejar impiannya sebagai dokter kandungan.
Sejak kecil Alastair kecil mejadi sangat familiar dengan kesibukan kedua orang tuanya. Memiliki orang tua yang berprofesi sebagai dokter membuat Alastair berteman baik dengan rasa kesepian sejak kecil. Di antara kedua orang tuanya, ia lebih dekat dengan ibunya. Namun dibandingkan dengan orang tuanya, Alastair lebih dekat dengan kakek dan neneknya dari pihak ayahnya karena mereka lah yang lebih banyak mengasuh Alastair sejak kecil.
Banyak orang yang beranggapan bahwa Alastair memiliki keluarga dan masa depan yang sempurna. Background keluarga yang cemerlang dengan prestasi yang cemerlang pula. Mereka berpikir bahwa kelak Alastair juga akan seperti kedua orang tuanya, menjadi seorang dokter.
Sayangnya kehidupannya tidak sesempurna yang dilihat banyak orang, pun jalan hidup yang ia pilih. Kehidupannya penuh liku dan luka. Setiap keputusan yang diambilnya selalu berkaitan dengan banyak peristiwa di sepanjang kisah hidupnya.
Saat berumur 15 tahun ia mendapati ayahnya berselingkuh dengan salah seorang wanita. Wanita yang merupakan asistenny dan juga juniornya. Selama bertahun-tahun Alastair menyembunyikan hal tersebut, karena tidak ingin ibunya terluka dan keluarganya hancur. Hal ini yang membuat Alastair semakin menutup diri dan semakin jarang berbicara dengan kedua orang tuanya.
Saat berumur 17 tahun, Alastair memutuskan untuk membongkar kedok perselingkuhan ayahnya karena sudah muak dan lelah harus terus berpura-pura. Hal yang lebih membuatnya syok adalah ternyata ibunya sudah mengetahui perselingkuhan suaminya, namun memilih diam karena ingin memberikan keluarga yang lengkap untuk Alastair. Mengetahui hal ini membuat dunia Alastair hancur, karena ibunya harus menderita selama bertahun-tahun. Saat itu ia benar-benar membenci ayahnya dan memaksa ibunya untuk membawanya pergi ke tanah kelahirannya, Indonesia. Di tanah ibu pertiwi ini lah dia bertemu dengan seseorang yang membuatnya memilih jalan hidupnya yang sekarang.
Meski ia tahu ayahnya menyesal dan memutuskan untuk mengakhiri semua hubungannya dengan mantan selingkuhannya, butuh waktu yang cukup lama baginya untuk benar-benar memaafkannya. Kisah kedua orang tuanya memberikan dampak yang cukup besar untuknya. Ia masih cukup takut untuk menjalin hubungan spesial dengan orang lain hingga sekarang. Perselingkuhan dan penghianatan yang dilakukan ayahnya meninggalkan bekas luka dalam pada diri Alastair.
────── Written by #𝐋𝐨̀𝐫𝐜𝐚𝐧 (@shadowalxers)
️
0 notes
Text
Kisah Sahabat Nabi: Mengalahkan 120 Ribu Pasukan Raja Barbar
Kisah sahabat Nabi kali ini menceritakan seorang bayi yang kelak menjadi tokoh islam yang cemerlang dalam mengukir sejarah Islam. Mari kita simak cerita selengkapnya.
Perjalanan Hijrah Para Sahabat Nabi dari Kota Makkah
Pada suatu ketika para sahabat Muhajirin tengah melakukan sebuah perjalanan yang begitu sukar. Mereka semua meninggalkan tanah kelahiran, tempat tinggal, keluarga, harta benda dan apapun yang mereka miliki dan mereka cintai demi memperjuangkan kepercayaan baru yang mereka ikuti. Siang itu, sepanjang perjalanan dari kota Makkah menuju kota Madinah, sang surya sedang menunjukkan sinarnya yang begitu terik. Padang pasir yang berdebu mendidih seakan memanggang apapun yang ada di atasnya. Sesekali angin berhembus menerbangkan debu-debu yang semakin menyempurnakan betapa beratnya perjuangan mereka dalam melakukan perjalanan hijrah. Padang pasir panas yang menyala-nyala seolah menjadi saksi betapa gigihnya keimanan mereka kepada sang utusan yang dijanjikan sebagai pembawa risalah, penyempurna dan penutup para nabi dan rosul. Kisah sahabat Nabi, sahabat Muhajirin yang turut serta melakukan perjalanan hijrah disiang yang sangat-sangatlah terik tersebut, terdapat sahabat Asma’ Ra yang tengah hamil tua dan merasakan keadaannya yang begitu lemah tetap memaksakan diri untuk keluar dari kota Makkah dengan tujuan mendapatkan ketenangan menyembah sang khaliq. Keimanan dan kebulatan tekadnyalah yang memberikan kekuatan dan energi positif bagi dirinya untuk tetap mengikuti perjalanan hijrah tersebut.
Kisah Para Sahabat Nabi di Daerah Quba
Setelah melalui perjalanan yang amat sangat berat, tibalah rombongan kaum muhajirin di desa quba. Quba merupakan daerah yang terdapat di provinsi kota suci Madinah. Dan tibalah saatnya sahabat Asma’ Ra melahirkan jabang bayi laki-laki yang begitu mempesona. Seorang bayi yang ikut serta melakukan perjalanan hijrah dan memasuki bumi madinah tercinta bersama dengan para muhajirin lain dari sahabat-sahabat Rosululloh Saw. Bayi yang pertama kali lahir pada saat perjalanan hijrah itu kemudian dibawa menghadap kepada baginda nabi Muhammad Saw. di kediaman beliau di Madinah. Maka seketika itu diciumlah kedua pipinya dengan penuh kasih sayang dan dikecupnya mulut bayi sehingga yang pertama masuk ke rongga perut bayi yang kemudian diberi nama Abdullah bin Zubair itu adalah air selera Rasulullah Saw. yang mulia. Kaum muslimin berkumpul dan beramai-ramai membawa bayi yang dalam gendongan itu mengelilingi kota seraya membaca tahlil dan takbir dengan suara yang membahana sebagai rasa syukur kepada allah atas karunia-Nya dan sekaligus sebagai pembuktian bahwa isu yang tersebar selama ini di kalangan Madinah adalah bohong dan dusta.
Terungkapnya Dusta yang Disebarkan Kaum Yahudi
Kisah sahabat Nabi, ketika para Muhajirin, yaitu sahabat- sahabat rasulullah yang melakukan perjalanan hijrah mulai memasuki kawasan kota Madinah dan diterima serta disambut dengan baik dan hangat oleh sahabat Anshar dengan memberi hidangan dan makanan, berbagi tempat tinggal, berbagi cerita suka duka dan ditinggikan derajat mereka, maka timbullah rasa iri dengki dan sifat ketidak sukaan kaum Yahudi terhadap para pendatang tersebut. Dan sejak saat itulah kaum yahudi mulai menebarkan benih-benih permusuhan. Sebagai bentuk ketidak sukaan kaum Yahudi terhadap kaum Muhajirin tersebut, mereka mulai menyebar isu bahwa dukun-dukun mereka telah menyihir kaum muslimin sehingga telah berhasil membuat kaum muslimin mandul. Dengan penuh keyakinan, mereka mengatakan bahwa tak akan pernah ada bayi dari kaum muslimin yang bisa lahir di kota Madinah. Tak akan ada seorang pun dari mereka yang akan bisa melahirkan bayi disini. Namun, atas restu Allah bayi yang kemudian diberi nama Abdullah bin Zubair muncul dari alam ghaibnya di kandungan. Semua mata langsung tertuju kepadanya. Dan bayi ini lahir dari seorang wanita muslim. Kaum Yahudi begitu terkejut dan hampir tak percaya mendangar kabar kelahiran bayi pertama yang lahir setelah perjalanan hijrah ini. Kelahirannya merupakan sebuah kenyataan takdir yang digunakan untuk mengungkapkan kebohongan orang-orang yahudi di Madinah, mementahkan kekuatan dukun-dukun mereka dan yang pasti mematahkan tipu daya dan muslihat mereka selama ini.
Mengalahkan 120 Ribu Pasukan Raja Barbar
Kisah sahabat Nabi pada masa Rasulullah Saw. Abdullah bin Zubair belum mencapai umur dewasa. Tetapi lingkungan hidup dan hubungannya yang akrab dengan Rasulullah saw. telah membentuk karakter kepahlawanan dan prinsip hidupnya yang kokoh, sehingga darma baktinya dalam menempuh kehidupan di dunia kemudian menjadi buah bibir orang-orang pada masa itu dan tercatat dalam sejarah dunia. Si kecil Abdullah bin Zubair tumbuh dengan cepat dan pesat sehingga menunjukkan hal-hal yang luar biasa dalam semangat, kecerdasan dan keteguhan pendiriannya. Masa mudanya dilaluinya tanpa noda, seorang yang suci dan tekun beribadah, hidup dalam kesederhanaan namun berjiwa perwira yang tidak terkira. Hari-hari dan peruntungan itu dijalaninya dengan tabiat yang tidak berubah dan semangat yang tak pernah kendor. Ia benar-benar seorang laki-laki yang mengenal tujuannya dan menempuhnya dengan kemauan yang keras membaja serta keimanan yang teguh luar biasa. Seiring dengan bertambahnya usia Abdullah bin Zubair, pemerataan agama islam juga semakin pesat hingga meratai dunia. Hingga tiba suatu saat islam merambah ke benua Afrika, Andalusia dan Konstantinopel. Waktu itu sahabat Abdullah bin Zubair yang masih belum berusia tujuh belas tahun sudah nampak sebagai salah seorang pahlawan yang namanya terukir sepanjang masa. Kisah para sahabat Nabi disebutkan dalam sebuah pertempuran yang pernah terjadi di afrika, kaum muslimin yang jumlahnya hanya berkisar dua puluh ribu tentara, sedangkan dari pihak musuh memiliki bala tentara yang berjumlah jauh lebih besar berkali lipat dari jumlah tentara kaum muslimin, yaitu seratus dua puluh ribu bala tentara. Pertempuran yang terjadi berkecamuk dengan sengitnya. Dari keyakinan tentara afrika, mereka akan dengan mudah melumat habis tentara muslim yang jumlahnya jauh di bawah tentara mereka. Keyakinan mereka begitu kentara dari raut wajah mereka semua yang terpancar kebanggaan akan sebuah kemenangan. Dan dari pihak tentara muslim, mereka sedang terancam bahaya besar. Kemudian sahabat Abdullah bin Zubair Ra. melayangkan pandangannya memburu kekuatan musuh untuk mencari celah dari titik kelemahan musuh. Secara logika, tentara islam tidak akan mungkin mampu mengalahkan tentara afrika jika peperangan ini berjalan hanya dengan adu fisik dengan jumlah yang sangat tidak berbanding ini. Allah memberi penglihatan kepada sahabat Abdullah bin Zubair Ra. sehingga pandangannya tertuju pada sebuah sumber kekuatan tentara lawan yang tak lain dan tak bukan terletak pada raja barbar yang menjadi panglima dari tentara mereka. Tak putus-putusnya raja itu berseru terhadap tentaranya untuk mengobarkan semangat juang mereka dengan cara yang sangat istimewa sehingga mendorong mereka untuk menerjuni maut tanpa sedikit pun rasa gentar dan sangat garang juga anarkis. Dengan izin Allah sahabat Abdullah bin Zubair Ra. akhirnya menemukan sebuah gagasan bahwa pasukan yang sangat gagah perkasa dan berjumlah sangat banyak ini tidak mungkin di taklukkan kecuali dengan cara menjatuhkan panglima yang menjadi ujung tombak dari pihak lawan. Tapi, bagaimana ia mampu mencapainya sedangkan kenyataannya sang raja dilindungi oleh benteng pasukan yang sangat kukuh dan ketat. Pasukannya bertempur dengan sebegitu semangatnya, seragam yang dikenakan antara pasukan muslim dan pasukan lawan jelas berbeda. Pasukan musuh terus bergerak maju dengan rapat dan dahsyat seperti badai besar yang siap menggulung pasukan muslim. Sahabat Abdullah bin Zubair Ra. seorang yang tak pernah gentar dengan segala resiko dari apapun yang telah diputuskannya ingin ia jalani. Semangatnya yang tak pernah pudar sedikitpun, dan didukung dengan ketegaran lagi keberaniannya, akhirnya menggerakkan lisannya untuk memanggil kawan-kawannya. "Lindungi punggungku dan mari menyerbu bersamaku!" perintahnya setelah kawan-kawannya berkumpul. Dan begitu ia selesai mengatakan demikian, maka ia segera melesat menuju tempat dimana sasarannya telah ia kunci. Sepasang mata elangnya tidak sedikit pun melepaskan pandangan terhadap raja yang menjadi puncak kekuatan tentaranya itu. Kawan-kawannya dengan kompak dan serempak melindungi sahabat Abdullah bin Zubair Ra. dari sabetan pedang, tusukan tombak terjangan lembing dan anak panah dari musuh. Dibelahnya barisan yang berlapis- lapis itu untuk menuju raja musuh hingga ia benar-benar sampai di hadapannya. Sang raja terhenyak, tak dilihatnya ada sedikit pasukan musuh datang dari arah mana. Tapi kenyataannya mereka sudah saling berhadapan. Dengan sigap dan tangkas, sahabat Abdullah bin Zubair Ra. memburunya. Ia tak akan melepaskan sasarannya yang telah berada di hadapannya. Pukulan pun segera dilayangkannya kepada sang raja, hingga raja itu jatuh tersungkur. Tak kalah cepatnya, kawan-kawannya segera mengepung tentara yang berada di sekeliling sang raja dan menghancurkan mereka. Pasukan kafir pengawal sang raja itu pun kocar-kacir dan tumbang mendapatkan serangan yang sangat mendadak itu. Gema takbir segera dikumandangkan, memecah peperangan yang masih tersisa. Sejenak ratusan ribu mata tertuju pada sumber suara menghentikan peperangan. Namun hanya sejenak saja, kembali mereka bertempur. Pasukan muslimin melihat panji islam berkibar di tempat yang sebelumnya di tempati oleh panglima pasukan barbar. Kemenangan di depan mata. Mereka segera mengatur siasat. Sepakat. Semua tunduk pada satu perintah. Badai pasukan barbar telah kehilangan intinya. Pasukan muslim menerkam mereka. Mereka ketakutan. Kehilangan kegarangan. Dan tumbang menyusul panglima mereka. "Allahu Akbar..!!". Akhirnya, suara takbir gegap gempita menandakan kaum muslimin telah berhasil memenangkan peperangan itu. Kemenangan peperangan pun berada di pihak kaum muslimin dengan peranan penting yang telah dilakukan oleh sahabat Abdullah bi Abi Sarah Ra. Dan berita itu pun disampaikan ke madinah, kepada sang khalifah yang pada saat itu dipegang kendali oleh khalifah utsman bin affan ra. Semua prestasi yang telah diraihnya, tidak pernah mampu membuat seorang sahabat Abdullah bin Zubair ra. sedikit pun merasa bangga. Bahkan, ia selalu merasa kurang. Kisah sahabat Nabi dengan pengabdian yang dilakukannya untuk Tuhan, agama dan Rasul-Nya. Ia merasa belum melakukan apapun untuk meluhurkan agamanya. Sifat kepahlawanannya yang seringkali unggul dalam beberapa kali peperangan tidak menjadikannya surut dalam menekuni ibadahnya. Derajat ataupun gemilangnya prestasi dalam usia mudanya, kedudukan atau harta bendanya, keberaniannya dan kegigihannya, semua itu tidak menjadikan halangan bagi sahabat Abdullah bi Abi Sarah Ra. untuk tetap menjadi seorang lelaki ahli ibadah yang menahan lapar dan dahaga di siang hari dan terjaga di malam hari untuk beribadah kepada Allah dengan kekhusu’an serta niat yang suci. Malam-malamnya, selalu hidup dengan bermacam ibadah yang tak pernah puas dilakukannya. Hikmah dari kisah sahabat Nabi ini adalah kita bisa melihat pengaruhnya seorang ibu untuk kesuksesan anaknya. Ibu dari sahabat Abdullah bin Zubair ra. adalah gambaran ibu yang sangat luar biasa, sehingga sahabat Abdullah bin Zubair ra. bisa menjadi salah satu tokoh bersejarah dalam perjuangan Islam diantara para sahabat-sahabat Nabi yang lainnya. Karena bagaimanapun juga, ibu dari sahabat Abdullah bin Zubair ra. yang mengajarkan dan mendidiknya untuk selalu menjadi teladan bisa mengukir sejarah sehingga bisa dikenang sampai saat ini. Read the full article
0 notes
Text
youtube
Renungan 31Mei2023
Bacaan Injil Luk 1:39-56
Tidak lama kemudian, Maria segera berangkat ke sebuah kota di Yudea, di kawasan pergunungan. Dia pergi ke rumah Zakharia lalu memberikan salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, anak dalam kandungannya bergerak. Elisabet dikuasai oleh Roh Allah, lalu dia berseru, “Berbahagialah kamu antara semua wanita! Berbahagialah anak yang akan kamu lahirkan itu! Mengapakah penghormatan yang sebesar ini diberikan kepadaku, sehingga ibu Tuhanku datang melawat aku? Sebaik sahaja aku mendengar salammu, anak dalam kandunganku bergerak kerana bersukacita. Alangkah bahagianya kamu kerana percaya bahawa apa yang dikatakan oleh Tuhan kepadamu akan berlaku!” Maria berkata, “Hatiku menyanjung Tuhan; jiwaku bersukacita kerana Allah, Penyelamatku, Dia ingat akan daku, hamba-Nya yang hina! Mulai sekarang semua orang akan mengatakan aku berbahagia, kerana Allah Maha Kuasa sudah melakukan perkara yang besar untukku. Sucilah nama-Nya. Dia merahmati orang yang menghormati-Nya, keturunan demi keturunan. Dengan tangan-Nya yang berkuasa Dia mencerai-beraikan mereka yang sombong, dan mengacaukan rancangan mereka. Dia menurunkan raja dari takhta lalu meninggikan orang hina. Dia memuaskan orang lapar dengan segala yang baik, tetapi orang kaya diusir-Nya sehingga pergi dengan berhampa tangan. Dia menepati janji-Nya kepada nenek moyang kita; Dia datang untuk menyelamatkan Israel hamba-Nya. Dia tidak lupa merahmati Abraham dan keturunannya selama-lamanya!” Maria tinggal dengan Elisabet kira-kira tiga bulan lamanya, lalu pulang ke rumah.
Demikianlah sabda Tuhan
Terpujilah Kristus
Dalam kisah Maria mengunjungi Elisabeth, setelah mendapat kunjungan malaikat Gabriel, yang berpesan “Ia akan mengandung seorang anak laki-laki yang akan dinamakan Yesus” seperti sukacita puteri Sion, Israel dan puteri Yerusalem dalam bacaan pertama dari nubuat Zefanya bahwa Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan kepadamu dengan mengutus Raja Israel yakni Tuhan ada ditengahmu agar tidak takut lagi kepada malapetaka. Maria tidak hanya menerima kabar gembira itu namun juga diberitahu bahwa Elisabeth saudaranya sedang mengandung dalam bulan yang keenam. Mereka berdua dipilih Allah untuk dua orang penting dalam karya keselamatan. Elisabeth dipilih untuk melahirkan Yohanes Pembaptis, nabi terakhir yang mempersiapkan jalan bagi Yesus dan Maria dipilih Allah untuk menjadi bunda Yesus, sang Mesias Elisabeth mandul dan sudah tua sementara Maria perawan dan belum menikah, karena karya Allah mereka bisa mengandung dan melahirkan.
Maria melakukan kunjungan kepada Elisabet dengan melakukan sebuah perjalanan yang jauh yaitu ke daerah pegunungan. Maria yang telah mengandung Mesias tidak merasa bahwa dirinya lebih tinggi dari Elisabeth maka ia yang harusnya dikunjungi oleh Elisabeth. Maria juga meninggalkan semua urusannya guna mengurus hal yang lebih besar ini: berbagi sukacita iman. Di sini kita belajar untuk bersikap rendah hati seperti Maria, tidak memandang status yang kita miliki, berani untuk menarik diri sejenak dari kesibukan-kesibukan kita untuk bergerak keluar dan mengunjungi orang yang membutuhkannya. Bukan sekedar mengunjungi tetapi mengunjungi dengan membawa sukacita iman untuk orang yang dikunjungi.
Pertemuan antara Maria dan Elisabet sungguh-sungguh diliputi oleh suasana yang penuh dengan kebahagiaan iman. Ketika memberi salam kepada Elisabeth, anak dikandungan Elisabeth melompat dan ia dipenuhi Roh Kudus mengatakan “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan, dan diberkatilah buah kandunganmu, siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang kepadaku?” bahkan sebelum kedatangan sang Mesias, ke-Tuhan-an Yesus telah dinyatakan kepada Maria melalui Yohanes Pembaptis melompat sukacita dalam kandungan (ay 44) dan Elisabet menyatakannya dengan menyebut Maria sebagai “ibu dari Tuhanku” (ay 43). Bayi yang akan ada di dalam kandungan Maria inilah yang membuat Maria disebut berbahagia karena percaya bahwa apa yang dikatakan Tuhan kepadanya akan digenapi.
Dalam kisah selanjutnya tentang Pujian Maria kepada Allah pada ayat 46-56. kita melihat pernyataan iman yang luar biasa dari Maria untuk tetap bersyukur dan menyatakan hormat untuk tetap melaksanakan kehendak Allah. Maria mengajarkan untuk rendah hati dan mengucapkan kalimat pengagungan kepada Tuhan dengan menekankan betapa kecil, hina, dan tidak layaknya dia dipilih Allah untuk menjadi ibu Yesus, sang Mesias. Maria maupun Elisabet bukanlah orang-orang berkedudukan tinggi di dalam masyarakat pada waktu itu, tetapi Tuhan justru memakai orang-orang kecil ini agar kemuliaan Tuhan dinyatakan dan belas kasihan-Nya diberikan bagi orang-orang yang tidak layak ini. Tuhan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan mulia melalui orang-orang yang rendah dan tidak layak. Ayat 50 mengingatkan kembali bahwa orang-orang rendah yang tidak layak ini memiliki hati yang takut akan Tuhan. Tuhan tidak akan pakai orang congkak dan sombong. Tuhan hanya akan memakai orang yang takut akan Tuhan dan sadar akan kerendahannya. Maria juga mengajarkan untuk berserah penuh kepada Allah dan berjalan dengan keyakinan iman bahwa Allah dapat melakukan apa yang tidak mungkin, kuasa-Nya tidak terbatas.
Pada bagian terakhir ayat 54-55 dikatakan bahwa semua berkat dan anugerah yang Tuhan kerjakan tidak akan terlepas dari apa yang memang telah Dia janjikan di dalam sejarah. Janji kepada Abraham, Ishak, dan Israel, inilah yang sedang Dia kerjakan. Puji-pujian dan hormat layak diberikan kepada Allah karena Dia mengingat janji-Nya dan dengan belas kasihan-Nya Dia memakai orang-orang rendah untuk menggenapi janji-Nya yang agung.
Berkah Dalem
0 notes
Text
Sukesi: Dari Rahimnya, Lahir Biang Kejahatan
Wanita cantik pemburu ilmu, yang tersesat oleh kemilaunya ilmu. Dia, tanpa menyadari, melangkah salah dan menjadi media lahirnya biang kejahatan yang menggetarkan dunia manusia dan para dewa.
Dewi Sukesi, adalah putri Prabu Sumali dari Kerajaan Alengka, yang memiliki kecantikan sangat luar biasa. Padahal, Sumali berwujud raksasa. Wajah rupawan Sukesi menurun dari ibunya yang cantik, Dewi Danuwati – putri Kerajaan Mantili. Sedangkan adik Sukesi bernama Arya Sukesa, seorang satria tampan dan sakti.
Sukesi tumbuh menjadi perempuan cerdas yang gemar ilmu dan selalu haus – bahkan sangat maniak – dengan pengetahuan baru. Banyak para raja dan pangeran yang menjadi fans beratnya, dan ingin mempersuntingnya. Prabu Sumali sendiri juga resah, melihat putrinya seperti mengabaikan kodratnya sebagai perempuan – tidak tertarik dengan kaum pria. Padahal usianya sudah cukup untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
Beberapa kali, Sumali mengajak berembug soal itu, tapi Sukesi selalu berkelit dan banyak alasan. Hingga akhirnya, Sumali hilang kesabarannya. “Bila kamu tidak segera menjatuhkan pilihan, maka ayah yang akan menentukan jodohmu,” kata Sumali.
Mendengar ini, Sukesi merasa terdesak dan khawatir bila pernyataan sabdo pandito ratu ayahnya sebagai seorang raja itu akan dilaksanakan. Padahal ketika itu, dia sedang sangat bernafsu mempelajari ilmu rahasia yang sangat sulit, yaitu Ilmu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Berbulan-bulan, dia mencari guru-guru pandai, tapi tak ada yang memahami ilmu tersebut. Kini, kebuntuan membongkar ilmu Sastra Jendra, akan beroleh solusi – sekalian cara ini bisa digunakan untuk menahan keinginan sang ayah. Kalau ternyata ada orang yang mampu mengajarkannya dan membabar dengan jelas, dia bersedia menjadi istri orang tersebut.
Dewi Sukesi mengatakan kepada ayahnya, bahwa dia bersedia menikah dengan siapapun lelaki yang mampu membabar Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Prabu Sumali setengah kaget mendengar prasyarat yang diajukan, karena dia mengetahui bahwa ilmu itu adalah ilmu milik Bathara Guru, yang bersifat sangat rahasia dan terlarang untuk mahkluk mayapada. Namun kekhawatiran Sumali atas tekanan raja-raja tetangga yang ingin memperistri putrinya, lebih besar ketimbang ketimbang bahudendho – hukuman –yang akan dijatuhkan dewa. Sumali terpaksa menyetujui kehendak Dewi Sukesi. Dalam pikirannya, barangkali memang ada raja atau satria yang limpad – berlebih – ilmunya yang paham Sastra Jendra. Atau, kalau tiada satupun seseorang yang paham ilmu itu, langkah itu suatu alasan bagus untuk tidak menyulut perang dengan negara-negara lain.
Maka diumumkanlah sebuah sayembara di Negeri Alengka : Barangsiapa yang bisa menjelaskan dengan gamblang ilmu tersebut, akan menjadi suami Dewi Sukesi. Maka selebaran, koran, majalah dan semua media mengabarkan sayembara itu. Seantero Alengka – hingga negara-negara tetangga – heboh dengan sayembara itu. Berbondong-bondong mereka mendaftar sebagai peserta. Tapi ternyata tidak ada satupun, raja atau satria yang paham ilmu itu.
Sementara itu, Ditya Kala Jambumangli, saudara sepupu Dewi Sukesi, yang juga seorang panglima perang Kerajaan Alengka, yang diam-diam sangat tergila-gila kepada sepupunya itu, mempunyai rencana sendiri. Dia menggelar pasukannya di perbatasan ibukota, untuk menahan siapapun yang bisa memenangkan sayembara itu. Jambumangli tidak merelakan ada orang lain memboyong puteri cantik itu.
Tidak terkira banyaknya satria dan raja yang gagal untuk bisa menjelaskan ilmu tersebut. Hingga ketika sayembara sudah berjalan beberapa lama dan akan ditutup, raja Alengka itu kedatangan tamu – yang juga seorang sahabat lama. Tamu itu adalah Begawan Wisrawa, pertapa dari Negeri Lokapala. Begawan Wisrawa datang ke Alengka, memang, dengan niat melamar putri itu, yang bakal diperuntukkan bagi anaknya, Prabu Danapati – yang menjadi raja di Kerajaan Lokapala. Wisrawa disambut dengan ramah tamah oleh sang raja. Mereka bersahabat sejak muda – meskipun yang satu berwujud manusia tampan sedangkan satunya adalah raksasa bertubuh tinggi besar.
Wisrawa menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu ingin ikut sayembara. Wisrawa sebagai mantan raja dan berpengetahuan luas, sangat menguasai ilmu tersebut. Namun ada satu halangan untuk mengajarkan ilmu tersebut. Ada wewaler – larangan – tidak tertulis dari dewa, bahwa siapapun dilarang mengajarkan dan belajar ilmu tersebut sebelum bersih lahir-batinnya. Jauh dari hawa nafsu, dan ahli tapa. Jadi baik guru atau murid harus dalam kondisi suci lahir batin. Bila wewaler itu bila dilanggar, guru dan murid tersebut akan celaka. Namun bila itu manusia-manusia suci – bisa jadi akan menjadikannya sebagai dewa, atau tetap sebagai manusia namun telah tercerahkan – menjadi manusia yang bijaksana sekaligus sakti tiada tanding. Suatu ilmu rahasia yang dahsyat – yang sesungguhnya hanya dimiliki dewa-dewa tertinggi di Kahyangan.
Ilmu Sastra Jendra memang suatu ilmu kebatinan yang selalu sinengker – yang tidak boleh diketahui oleh sembarang orang. Paham ilmu tersebut, akan memahami rahasia alam semesta dan seluruh kehidupan di dalamnya. Wisrawa sadalah satu manusia yang pinilih, lebih ketimbang manusia lain, sehingga sangat memahami ilmu tersebut. Karena takut kutukan dewa, Wisrawa membabar Sastra Jendra kepada Dewi Sukesi pada malam hari, agar tidak didengar oleh mahkluk hidup lainnya, di tengah Taman Argasoka
Mendengar Wisrawa akan membabar ilmu itu kepada Dewi Sukesi, para dewa tidak berkenan. Pada saat itu, di Kahyangan Jonggringsaloka, Batara Guru memutuskan untuk turun sendiri ke Taman Argasoka, untuk menghalangi kegiatan itu. Kepergiannya diikuti oleh permaisurinya, Dewi Uma.. Mereka turun ke Taman Argasoka. Rupanya, pembabaran tengah berlangsung. Hampir dipastikan lokasi itu steril dari semua mahkluk hidup. Namun rupanya ada yang diam-diam bersembunyi di dalam taman, di balik tembok. Dia adalah Sukesa, adik Sukesi yang penasaran ingin tahu ilmu itu. Tanpa disadarinya, karena tidak punya lambaran batin yang bersih, Sukesa terkena perbawa ilmu itu dan berubah wujud jadi seorang raksasa. Betapa kagetnya Sukesa. Tapi nasi telah menjadi bubur, sesal kemudian tiada guna. Raden Sukesa nantinya menjadi Patih Alengka bernama Prahasto – yang sakti mandraguna.
Batara Guru merasuk ke wadag Begawan Wisrawa, dan Batari Uma masuk ke tubuh Dewi Sukesi. Dengan cara itu, kedua pasangan dewa-dewi itu merangsang nafsu birahi kedua insan yang sedang ajar-mengajar ilmu langit itu. Suasana yang sepi dan nyaman, membuat guru dan murid itu lengah. Wisrawa dan Sukesi yang sudah kesusupan Guru dan Uma, lupa akan niat dan kehormatan mereka. Yang ada hanya seorang lelaki dan wanita yang terlanda birahi berkobar-kobar. Berhari-hari kedua insan itu memadu kasih layaknya pengantin baru. Lupa akan tujuan awal mereka. Maka, Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu gagal diajarkan.
Akibat perbuatan itu, Sukesi mengandung benih dari Wisrawa. Dengan demikian, Prabu Sumali yang menahan kemarahannya, terpaksa menikahkan Sukesi dengan sahabatnya itu. Perkawinan yang di luar perkiraan itu membuat marah dua orang penting di lingkungan mereka. Dari pihak Sukesi, saudara sepupunya yang sakti, Jambumangli, sangat marah dan ingin membunuh Wisrawa. Dari pihak Wisrawa, anaknya sendiri – Prabu Danapati – sangat kecewa terhadap ayahnya. Danapati merasa dikhianati oleh ayahnya.
Jambumangli kemudian menantang duel Wisrawa. Begawan yang gagal mengendalikan hawa nafsu itu, akhirnya, bertarung dengan Jambumangli. Wisrawa lebih unggul. Entah memang sudah tawar kependetaannya, Wisrawa demikian sadis memperlakukan lawannya yang kalah tanding. Tubuh Jambumangli dimutilasi. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Jambumangli mengutuk Wisrawa, bahwa nanti akan ada anaknya yang akan mengalami nasib seperti dirinya. Dalam kisah perang Prabu Rama dari Alas Pancawati melawan Prabu Rahwana dari Alengka, Kumbakarna (anak Wisrawa dengan Sukesi) gugur dengan tubuh terpotong-potong.
Sedangkan Danapati segera menuju Alengka dengan membawa prajurit segelar sepapan dari Lokapala. Niatnya menghukum ayahnya, dan juga Prabu Sumali yang merestui perkawinan itu. Ketika ayah dan anak itu bertemu di Alengka, keduanya berdebat panjang lebar. Danapati sangat menyalahkan ayahnya, sementara Wisrawa merasa tidak bersalah telah mengawini Sukesi.
Perang mulut itu akhirnya menjadi perang fisik. Keduanya bertanding adu kesaktian. Keduanya sama saktinya. Berhari-hari, tiada nampak yang bakal menang atau kalah. Pertikaian ini menimbulkan goro-goro dan mengguncang Kahyangan Suralaya. Mahkamah para dewa mengutus Batara Narada turun ke bumi, untuk melerai pertikaian bapak-anak yang menggetarkan alam semesta itu. Dalam mediasi konflik itu, Narada mengatakan kepada Danapati, bahwa dalam kitab takdir manusia yang dimiliki para dewa, Sukesi memang sudah tinitah berjodoh dengan Wisrawa. Danapati akhirnya mau mengerti dan mengikhlaskan putri idamannya itu menjadi ibu tirinya.
Kini kedua pasangan baru itu hidup tentram di Alengka. Sedangkan kandungan Dewi Sukesi makin membesar, hingga tiba saatnya melahirkan. Sukesi sangat kesakitan ketika melahirkan anaknya. Rupanya, Sukesi melahirkan jabang bayi yang berupa seonggok daging besar yang bergerak-gerak hidup. Ketika itu binatang hutan seperti singa, harimau, serigala, dan kera serta lainnya, saling bersahut-sahutan mengeluarkan suara-suara yang terdengar sangat mengerikan. Seperti nada-nada binatang bila terancam bahaya besar. Suara-suara binatang liar itu seperti penanda akan hadirnya sebuah maha bencana yang mengusik kedamaian dunia.
Dengan kesaktiannya, Wisrawa memanjatkan mantra sakti. Maka seonggok daging besar itu terbelah menjadi empat potongan, dan kemudian menjadi empat bayi. Bayi pertama yang bersuara sangat keras, berwajah raksasa, adalah Rahwana, atau nanti ketika menjadi raja bergelar Prabu Dasamuka. Dialah biang kerok angkara murka di dunia. Bayi ini penuh dengan lambang nafsu amarah, kejahatan, kekuasaan dan kesewenang-wenangan. Rahwana memiliki Aji Pancasona yang membuatnya tidak akan pernah mati sepanjang wadagnya masih menyentuh bumi. Meskipun kepalanya terpenggal, bila potongan badan dan kepalanya menyentuh tanah, Rahwana akan hidup kembali.
Onggokan ke dua, menjadi bayi raksasa yang sangat besar. Penuh dengan nafsu aluamah, nafsu makan, tidur dan bermalas-malasan. Dia adalah Kumbakarna. Raksasa bertubuh seanakan gunung, yang suka makan-tidur, namun sangat sakti. Nantinya Kumbakarna yang berhati mulia ini akan gugur dalam peperangan Ramayana, yang membuat tubuhunya dimutilasi oleh panah sakti Guwawijaya, milik Prabu Rama. Nasib tragis Kumbakarna ini persis dengan kutukan Jambumangli yang dimutilasi oleh ayah Kumbakarna, yaitu Resi Wisrawa.
Onggokan ke tiga, menjadi bayi perempuan yang juga berwujud raksasa. Diberi nama Sarpakenaka – sebagai lambang nafsu sufiah, nafsu birahi dan berfoya-foya. Sarpakenaka, dikenal senang berganti-ganti pasangan, dan senang menghambur-hamburkan kekayaannya. Bersenjatakan kuku panjang di tangannya, bisa dikatakan tiada satria di Alengka yang bisa mengalahkannya.
Onggokan daging ke empat, menjadi bayi laki yang sangat tampan, diberi nama Gunawan Wibisana, yang artinya kebijaksanaan. Dia melambangkan nafsu mutmainah, selalu cenderung mencari kebaikan dan kebenaran. Karena sering mengingatkan kakaknya, Prabu Dasamuka, untuk tidak melakukan angkara murka, Wibisana diusir dari Alengka. Satria ini justru menyeberang ke pihak musuh dan bergabung dengan Prabu Ramawijaya. Dia menjadi penasehat perang yang mumpuni. Di bawah nasehatnya, kejahatan yang berpusat di Alengka bisa ditumpas habis.
Sepenggal kisah pewayangan yang menarik, yang mungkin masih ada relevansinya dengan kehidupan manusia zaman sekarang. Setinggi apapun predikat seseorang yang dianggap suci dan menguasai ilmu agama, kalau hawa nafsu tidak bisa dikendalikan, ilmunya akan menyeretnya ke nestapa yang paling dalam. Dan bagi kaum awam seperti kita, telitilah memilih guru spiritual, karena di tangan guru palsu terkadang kita menjadi tersesat.
1 note
·
View note
Conversation
~..Tawar Hati..~ (Part 1)
Assallammu'Alaikum Pembaca. Kisah novel singkat kali ini mengisahkan soal hati iaitu "Tawar Hati". Ia diwatakkan oleh Sang Suami, Azman(bukan nama sebenar) dan Sang Isteri, Aisyah(bukan nama sebenar), yang telah kian lama berumah-tangga dan mempunyai cahaya mata. Kandungan ini juga termasuknya berbezaan kasih sayang suami isteri dan tanggung jawab suami isteri. Semoga novel singkat ini dapat memberikan kita suatu pengajaran pada diri kita waktu berumah-tangga mahupun ingin mendirikan rumah-tangga.
Jam menunjukkan sudah pukul 11 malam. Biasanya Azman akan sampai rumah pada pukul 8 malam. Tetapi Azman memilih untuk pulang lewat bukan kerana bekerja, tetapi kerana pertengkaran antara dia bersama isterinya malam semalam. Isterinya, Aisyah, sudah pun pulang dan sampai di rumah awal dari suami. Anak-anak mereka dijaga oleh adik beradik Aisyah kerana anak-anak mereka tidak dapat ke sekolah sebab penyakit yang menular luas kepada negeri mereka dan juga negeri-negeri yang lain. Pelbagai dugaan yang dihadapi oleh Azman. Pemikiran yang banyak, kesabaran yang tinggi, penat lelah dengan dua kerja demi mencari rezeki lebih untuk anak-anaknya. Masih lagi teringat-ingat peristiwa tempoh hari yang dia terlihat dengan dua biji matanya sendiri dan mula hilang kepercayaan dan rasa tidak selesa.
Pada hari kejadian itu, Azman habis kerja awal. Kerjanya siap awal pada hari itu. Dia sampai ke rumah dan terus lihat kedua-dua anaknya sedang lena tidur.
Azman: Kesian.. penat bermain tu..
Lalu Azman pergi ke tandas untuk mandi dengan badannya lemas dengan peluh kering. Apabila selesai mandi, keluar dari pintu tandas, dia lihat anak sulungnya sudah tiada di katilnya. Dan dia terdengar anak sulungnya menangis kuat. Dengan hanya sehelai tuala yang hanya menutup bahagian bawah pusat hingga ke bahagian lututnya, dia membuka pintu biliknya dan alangkah terperanjatnya, dia lihat adik lelaki Aisyah memarahi anak Azman bukan hanya tinggikan suara yang marah, tapi adik lelakinya mengangkat tubuh badan anak sulung Azman lalu menggoyangkan arah kedepan dan belakang dengan begitu kasar hinggakan kepala anaknya terikut sekali dengan mencubit lengan anak sulungnya dan Azman dapat mendengar suara anaknya terikut graviti goyangan itu.
Adik Ipar L:"Kau makin lama makin teruk perangai eh. Uncle dah cakap jangan main bende tu !!"
Sambil menggoyangkan tubuh badan.
Adik perempuan Aisyah yang sedang membuat kerja sekolahnya di rumah, lalu berkata,
Adik Ipar P:"Tak boleh focus aku kalau dia ni ada. bising. Sibuk je kat sini. Aku nak buat kerja pun susah."
Tapi tidak lama selepas habis katanya itu, adik perempuan Aisyah ternampak Azman yang sedang berdiri di depan pintu biliknya dengan perasaan mukanya terperanjat lalu terus pandang kedepan.
Azman:"Kenapa ni?"
Adik Ipar L:"Takdelah si abang ni. Orang dah ckp jgn main dengan buku, jgn berselerakkan rumah, abeh tak nak dengar. Bila orang ambik nak simpan buku ni semua, dia nangis jatuhkan badan dia. Siapa yang tak marah kan"
Azman:"Habis, lepas tu?"
Adik Ipar L:"Ni laa dia baring merengek. Cakap tak nak dengar"
Azman:"Aku tanya kau, lepas tu ape?"
Adik Ipar L:"Lepas tu apa?"
Azman:"Kau buat apa tadi kat anak aku??"
Adik Ipar L:"Nak angkat dia abeh dia keraskan badan dia."
Azman:"Cuba kau buat lagi sekali aku nak tengok. Kalau sama, aku akan marah anak aku sendiri. Tapi kalau tak sama seperti mana yang aku nampak, aku tak akan pandang siapa kau dengan aku."
Dengar suara Azman yang agak marah dan tinggi, Adik Ipar L terdiam. Adik Ipar P masuk ke bilik panggil Abang Ipar L lalu keluar dan bertanya dengan nada yang marah.
Abang Ipar L:"Korang dah kenapa nak gaduh dalam rumah ni?!"
Adik Ipar L diam tidak bersuara.
Azman:"Kenapa senyap? Abang kau dah tanya dah tu. Bilang apa yang dah jadi. Aku pun nak dengar kau nya cerita. Bukan tadi kau handal dengan anak aku???"
Abang Ipar L:"Kenapa ni Azman? Kenapa kau marah sangat ni?"
Azman:"Bang. Azman bukan nak tunjuk samseng. Tapi perkara yang Azman sendiri nampak, tak pernah dibuat oleh bapaknya sendiri. Abang pegilah tanya adik abang yang lelaki dengan yang perempuan tu yang soleh, yang dipandang baik, yang tak pernah nakal. Anggap Azman punya marah sebagai tanda amaran untuk diorang dua. Tapi kalau ada apa-apa bekas yang aku nampak, jangan sampai yang pendiam, jadi pengganas."
Lalu Azman mengangkat anak sulungnya yang lari ke arahnya dan memeluk erat. Dia tahu anaknya ketakutan lalu dia memujuk anak sulungnya dan membuat anak sulungnya kembali senyum. Tanpa menghegehkan masa, Azman mengambil keputusan untuk kemas kan dua helai pakaian untuk kedua-dua anaknya, dan mengangkat anak bongsunya yang masih bayi yang sedang tidur lalu meletakkannya ke Double-Stroller. Azman tahu perkara ini telah berlaku beberapa kali tapi malangnya tidak terlihat dengan matanya sendiri dan dia tahu isterinya pun lihat dan biarkan berlaku walaupun isterinya memberitahunya.
Azman dudukkan kedua-dua anaknya ke dalam tempat duduk kereta dan setelah selesai, dia hidupkan enjin keretanya lalu memandu ke rumah kakaknya dimana ibunya berada di sana. Tiba di sana, alangkah gembiranya kedua anaknya melihat neneknya dan sepupunya dan dia membiarkan mereka bermain. Azman tidak beritahu ibunya ataupun adik beradiknya tentang perkara yang telah terjadi.
Tiba-tiba, Azman terima panggilan isterinya, Aisyah, melalui telefon bimbitnya lalu menjawab panggilan.
Aisyah: Awak dekat mana? Budak-budak mana?
Azman: Adalah. Tak payah nak tanya. Saya nak kasi anak-anak kita bermain bebas. Nanti saya balik.
Lalu Azman meletak panggilan isterinya.
Jam sudah menunjuk masuk pukul 8 malam dan Azman membawa anak-anaknya pulang ke rumah iparnya. Tiba sahaja di depan gate rumah, Azman mendukung kedua anaknya masuk ke dalam bilik. Suasana di rumah pada ketika itu senyap sepi. Setelah Aisyah melihat Azman mendukung kedua anak terus masuk ke dalam bilik, lalu dia pun ekori Azman masuk ke dalam bilik.
Sambungan........Part 2
0 notes
Text
Tabula Rasa
Di balik fisik bayi kecil yang menggemaskan, mereka tak se-innocence itu. Betulkah mereka adalah selembar kertas kosong?
Seorang teman pernah bercerita, anaknya (sebutlah Si A) yang kala itu duduk di kelas 1 SD, menghadapi perundungan dari teman sekelasnya hingga anaknya mengalami depresi. Si pelaku (sebutlah si B) mengintimidasi A terus menerus, bahkan jika ada teman sekelas lain yang mau dekat-dekat dengan A juga diintimidasi. Tidak ada yang berani melawan pelaku, sehingga A terkucil. Puncaknya, A jadi takut ke sekolah.
Melihat kondisi anaknya, teman saya prihatin. Ia pun melaporkan kasus ini ke guru. Tetapi, begitu kecewanya teman saya, karena pihak guru mengatakan, ia tak pernah melihat B mengintimidasi A. Di depan guru, B selalu baik. Tak putus asa, teman pun menghubungi mama dari B, dan menceritakan kejadian yang dialami anaknya. Tapi apa yang terjadi? Mama Si B malah tidak terima anaknya dibilang pelaku perundungan. “Di rumah, B itu manis banget. Dia anak yang patuh dan apa-apa selalu cerita ke saya. Mana mungkin dia nakal?” begitu jawaban mamanya. Lalu, teman saya mengambil kesimpulan, “Kok, bisa ya, ada anak-anak yang manipulatif. Kepribadian di depan teman dan di depan ibunya lain.”
Kisah si A ini cukup membekas dalam hidup kami (saya dan anak saya). Bagi anak saya, A, termasuk salah satu teman main kesayangannya. Kalau saya lihat, ketertarikannya sekarang pada observasi perilaku dan psikologi manusia, sepertinya ada keterkaitan dengan sejarah yang pernah dialaminya bersama A.
Akal Budi Bayi dan Kekuatan Kehendak
Membaca lagi bab 3 tentang akal budi bayi, memori saya jadi berputar lagi, mengingat masa-masa anak bayi dulu. Walau sudah lama tak punya bayi (:p), saya selalu menyimpan kekaguman pada bayi. Mereka begitu rapuh, lemah, tak berdaya, bodoh, tidak bisa apa-apa, eits, apa benar begitu? Kita orang dewasa seringkali dibuat terkecoh oleh fisik si bayi yang lemah dan imut, yang tampaknya hanya bisa menjadi objek untuk ditowel-towel dan dimainin.
Saya jadi ingat film The Boss Baby. Film lama sih, tapi bagus buat ditonton. Bayi dalam film ini dikisahkan punya kekuatan super power (berpikir strategis) dan pemikiran seperti orang dewasa. Rasanya itu benar, ha…ha…ha…. Kalau saya ingat-ingat, betapa waktu Pilar bayi dulu, bisa membuat hidup saya tidak karuan. Saat ia menginginkan sesuatu, ia bisa merengek dan menangis kencang sampai ia mendapatkan apa yang ia mau. Nangisnya sampai seolah-olah seperti anak paling menderita di dunia. Bukan karena ia butuh, tapi sekadar mempermainkan perasaan saya. Wkwkwk. Saya sampai merasa perlu membaca buku Secrets of Baby Whisperer-nya Tracy Hogg dan menjadikan buku ini sebagai bible dalam menerjemahkan tangisan bayi. Tapi walau sudah baca berulang-ulang, tetap saja banyak kode-kode tangisan yang tak berhasil saya pecahkan dan berakhir dengan pecahnya tangisan saya. Duh….masa-masa itu.
Untungnya, sebelum kenal CM, saya sudah menyadari akan hal ini, betapa dia makhluk yang bisa manipulatif dan pintar mempermainkan pengaruh, siapa yang lebih berkuasa, dia atau kita. “Aku mau mainan yang itu!” “Aku mau susu cokelat!” “Pokoknya harus!” “Sekarang!”, dan sebagainya. Kalau kita tunduk, dia akan terus mengulangnya lagi dan lagi. Makhluk imut ini menikmati pemujaan kita terhadap dirinya. Been there done that.
Dia berkemauan keras,” kata pengasuhnya, tapi si pengasuh telah keliru menganggap bahwa badai amarah, sikap menang sendiri, keras kepala, tantrum, adalah tanda kekuatan kehendak. Seorang anak baru bisa dibilang punya kekuatan kehendak kalau ia bisa menghentikan semua badai itu, menahan dirinya untuk tetap bicara pelan meski dengan bibir bergetar. Anak bisa, karena anak juga punya nurani. Sebelum belajar berjalan pun dia sudah tahu bedanya benar dan salah. Bahkan bayi yang ada dalam gendongan bereaksi ketika kita mengatainya “nakal!”. Kekuatan kehendaknya berkembang seiring proses dia belajar seni sulit bernama ‘ketaatan’. Kalau anak tidak mau taat, tak seorang pun bisa membuatnya taat. Dan kita semua tahu betapa besar kekacauan yang bisa ditimbulkan oleh satu pemberontak cilik di rumah atau di kelas. (CM, Vol.6 Bab 3)
Dalam peperangan kehendak itu, kadang saya kalah, tapi lebih sering saya memenangkannya. Salah satu kekalahan telak yang pernah saya ingat, adalah ketika suatu pagi di hari kerja, Pi (umur dua tahunan) merengek minta jalan-jalan ke Ragunan, saat itu juga. Dan, saya mengizinkan hal itu terjadi, walau itu berarti jalan siangan ke kantor :p. Ketika dia tahu orang tuanya bisa dipermainkan, dia akan mengulanginya lagi dan lagi.
Akal Budi dan Inteligensi
Dalam bab 3 ini juga dikisahkan tentang anak-anak kecil di Konstantinopel yang mampu berceloteh dalam lima bahasa secara fasih. Siapa yang tidak tergiur untuk punya anak jenius, multitalenta, pokoknya juara. Super! Prinsip utama yang selalu diulang-ulang oleh Charlotte adalah bahwa anak terlahir sebagai pribadi utuh dengan akal budi yang lengkap, yang indahnya seindah tubuh mungilnya. Dalam dua tahun pertama kehidupannya, tanpa harus kita jejalkan berbagai pengetahuan, anak sudah banyak sekali menyerap pengetahuan. Ia belajar merangkak, Pilar berucap kata pertamanya, yaitu ‘kuda’ (believe it or not), menggerak-gerakkan kakinya mengikuti irama musik (sesuai ketukan).
Masa-masa dua tahun pertama itulah, saya sebagai orang tua, menghadapi pertanyaan tentang benarkah jiwa manusia itu tabula rasa. Anak lahir sebagai lembaran kertas kosong. Kitalah yang akan mengisi dan menulisinya. Kitalah yang akan mengguyurinya dengan berbagai pengetahuan agar ia menjadi anak berinteligen tinggi.
Ada yang memercayai, dengan sering-sering memutarkan murotal, anak akan menjadi penghafal Quran, dengan memberinya flash card huruf-huruf dengan kertas berwarna tertentu, ia akan cepat membaca, dengan memutarkan musik klasik, ia akan menjadi jenius, dan sebagainya. Berbagai teori menjejalkan kecerdasan pada batita itu membuat saya sempat merasa overwhelmed. Saya takjub ketika melihat bagaimana orang-orang lain mendidik bayinya. Wow, saya sudah kalah kompetisi. Orang lain sudah memulai kompetisi itu bahkan ketika anak masih di dalam kandungan dan masih segumpal daging.
Kalau menurut CM, anak sudah memiliki semua daya budi yang ia butuhkan untuk belajar. Akal budi anak itulah instrument pendidikannya. Anak terlahir sudah membawa kecerdasan masing-masing. Tapi apakah itu artinya kita bisa membiarkan anak begitu saja? “Do they grow by themselves?” Inilah yang saya sukai dari CM, selalu berada di tengah-tengah.
Sekarang, di tengah dunia yang semakin kompetitif, cukup menenangkan ketika saya mulai memahami: inteligensi, seperti juga emosi, hasrat, hati nurani, dan bakat, adalah fitrah yang sudah ada dalam diri anak. Pribadi itu akan terus menyingkapkan diri. Yang perlu kita lakukan adalah terus menjadi pribadi yang bertumbuh, berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita, dan membantu anak agar pribadinya mekar dan mengatasi kelemahan-kelemahan bawaannya.
0 notes