#kepalsuan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aku Harap Kau Tahu
Aku menggigil,
Bukan karena demam, bukan juga kedinginan.
Aku duduk di kursi tempat makan mall dengan hiruk piruk manusia yang lalu lalang, yang sedang menikmati makanan serta obrolannya.
Di depan ku terdapat sepiring steak dengan asap yang masih mengepul.
Aku makan steak panas itu dengan perlahan, tapi aku masih merasa menggigil.
Aku minum es lemon tea ku, tapi hambar rasanya.
Entah karena sudah tercampur es batu yang leleh atau lidah ku yang kelu.
Aku masih menggigil,
Tiba-tiba makanan lezat itu tidak terlihat menggugah selera kali ini.
Tapi aku tetap paksakan makan.
Karena aku ingin tetap menghargai pemberianmu.
Kepalaku berputar,
Rasa mual menghampiriku.
Aku tidak kuat untuk meneruskan makan ku.
Tapi aku paksakan diriku,
Aku ingin membalas kesalahan yang aku rasa aku salah.
Aku dorong makananku dengan meminum lemon tea yang hambar itu agar masuk ke perut.
Hingga semua makanannya tandas.
Aku sadar,
Aku menggigil karena sikap itu.
Sikap dingin dan acuh itu..., aku mengenalnya.
Aku sudah pernah merasakan acuhan itu.
Kau bahkan melengos dariku, melirik ku pun tidak.
Atmosfir diantara kita berubah dingin dan berjarak.
Kau mengobrol dengan yang lain, tapi tidak denganku.
Bahkan saat namaku di sebut. Kau hanya tersenyum tipis, hambar seperti lemon tea yang aku teguk.
Memang tidak ada kata terucap tapi aku bisa merasakan perbedaanya. Bukankah kau juga?
Aku menatapmu yang juga menatapku saat aku beranjak pergi.
Dan kau tersenyum kepadaku,
Tapi aku tahu, itu hanya agar terlihat baik-baik saja dimata orang lain.
Aku tahu, ada rasa kecewa dibalik itu.
Ada rasa yang salah.
Tapi kau harus tahu,
Aku melakukan itu bukan untuk menghindari mu.
Melainkan untuk melindungi diriku.
Aku tidak takut.
Aku tidak menghindar.
Dan bukan berarti aku membencimu.
Aku hanya melindungi diriku.
Aku harap kau tahu.
Sby, 8 Mey 2024
#hambar#poetry#puisi#poem#quotes#rasa#perasaan#kecewa#sajak#kepahaman#kepalsuan#kesedihan#perlindungan#keingintahuan
6 notes
·
View notes
Text
Semangat ku kembali tersusun,
Aku mulai rajin mandi lagi tanpa paksaan, aku mulai suka lagi membereskan kamar tidur, mempercantik diri, dengan penuh kasih sayang.
Bahagia ku telah kembali, benarkah?
Dan untukmu, aku mengucapkan terimakasih telah memberi warna di setiap gelak tawaku tanpa kepalsuan.
Terimakasih, tuan.
21 notes
·
View notes
Text
Terbuat dari apakah hati para lelaki?
Yang dengan mudah mempermainkan perasaan perempuan.
Yang dengan mudah menabur benih-benih janji namun berisi kepalsuan.
Terbuat dari apakah hati mereka?
Yang telah menikah, berkeluarga dan memiliki anak namun masih saja bermain mata di luar rumah.
Yang telah menikah dan dengan mudah berkirim chat mesra kepada selain istrinya.
Tidakkah ketakutan menyelimuti dadanya?
Perihal kecewa yang bisa hadir dari sorot mata perempuan yang ia nikahi dengan penuh perjuangan.
Atau perihal tatapan benci dari anak-anaknya yang mengetahui jika pemimpin keluarga mereka justru berlaku keji.
Terbuat dari apa hati mereka, para lelaki itu?
Yang memandang perempuan hanya sebatas pelampiasan nafsu.
Yang menilai perempuan hanya dari segi harta, tahta dan jabatan semu.
Yang menganggap bahwa nafkah seorang suami kepada istri hanya seputar isi perut dan hubungan biologis.
Terbuat dari apa hati para lelaki seperti itu?
Yang hadir di tengah-tengah rumah hanya pada saat perutnya keroncongan.
Atau ketika telah bosan bermain di luar selama seharian.
Yang mendatangi istri hanya saat ada keperluan.
Terbuat dari apakah hati para lelaki?
Yang dengan tega mengkhianati kepercayaan sang istri.
Yang dengan mudah ingkar janji.
Yang tak pernah sadar dan memahami bahwa hakikat pernikahan adalah perihal mengubah dan meninggalkan banyak kebiasaan.
Terbuat dari apakah hati mereka?
Yang telah dibersamai, dihormati, dilayani namun perihal menghargai dan memuliakan istri saja, mereka tak tahu caranya.
Mereka seolah buta, tuli dan mati rasa jika berkaitan dengan istri dan keluarga.
Mereka bekerja hanya untuk memenuhi tanggung jawab perihal nafkah berupa uang dan harta. Tapi pada hakikatnya mereka pelit, kikir dan perhitungan.
Terbuat dari apakah hati mereka? Para lelaki itu.
01.17 a.m || 30 Mei 2023
#tulisan#ulvafdillah#cerita#tulisansepanjangtahun#puisi#puisiindonesia#sajak#prosa#daily poem#kisah#menikah#pernikahan#perjalanan#perempuan#pemikiran#suami istri#rumah tangga#senandika#monolog#nasihatislami#nasihat#keluarga
205 notes
·
View notes
Text
Pemahaman yang tak sejalur. Merubah cinta di awal menjadi ketidaksukaan yang tampak tumbuh begitu subur.
Keegoisan yang ikut berbaur. Menenggelamkan pemakluman, menarik kebencian yang tak lagi bisa di pukul mundur.
Ironisnya manusia seringkali dipaksa melakukan hal-hal yang tak diinginkannya.
Sebagai penjaga hati, ia kerap kali menoleransi, hingga membiarkan diri terikat dalam benalu ketidakbahagiaan yang penuh dengan duri.
Begitupun juga dengan kebebasan yang hanyalah angan-angan, manusia dikelilingi oleh jutaan aturan yang tak terkatakan.
Manusia juga tak sepenuhnya dapat mengendalikan kehidupannya, ada jalan takdir yang memegang kendali, yang tak dapat dipungkiri, tak dapat dihindari.
Beberapa manusia memilih untuk hidup dalam kepura-puraan. Bukan hal yang salah, nyatanya dengan kepura-puraan duka akan kenyataan dapat terelakkan.
Dan beberapa manusia lainnya hidup terlampau sadar diri, terlampau mengenali diri sendiri, terlampau peka pada kepalsuan yang mengelilingi, hingga mengundang duka untuk menyertai hari-harinya yang pada akhirnya dipenuhi dengan kontradiksi.
—@melodirinai
Gemuruh Malam | January 30, 2024.
46 notes
·
View notes
Text
Si cengeng, beberapa jam yang lalu sudah berniat untuk istirahat. Memang sudah lama tidak buka-buka IGS sampai habis, atau buka titik-titik IGS teman-teman. Palingan ya lihat IGS teman-teman yang muncul di depan terus log out. Tapi tadi tertumbenan satu persatu dilihat sampai habis. Sampailah di IGS fulanah yang 1 atau 2 tahun lalu (kalau tidak salah) sempat bersitegang dengan salah satu fulanah, tapi kok posting sebuah foto seorang 'Alim dengan emot love. Kaget. Oh ternyata sudah menikah. Turut berbahagia. Eh kok ada laman yang cukup aneh beritanya, ku buka, ku baca sampai selesai. Lalu jantung berubah detaknya jadi lebih kenceng, kaget! Spontan nangis sampai sesenggukan sembari di tahan biar gak kedengeran orang rumah. Kecewa. Bukan pada dakwah ini, bukan pada syariatnya. Tapi atas caranya. Rentetan kejadian yang menodai manhaj ini kaya ketemu puncaknya. Cengeng kan. Nangis mulu sambil bilang "Ya Allah kenapa kejadian-kejadian ini Engkau hadirkan? Apa yang harus aku pelajari? Aku belum tahu." Mulai dari ketemu akhwat yang aneh banget muamalahnya, kasus oknum admin lembaga sunnah ikhwan dan akhwat selingkuh padahal masing-masing sudah berkeluarga, dapat cerita teman diperlakukan kurang menyenangkan oleh oknum ummahat yang secara waktu dan banyaknya materi ya kami sudah jauh tertinggal, kasus penulis dan cara circlenya dalam mengingatkan, oknum istri kepala lembaga sunnah tapi cara muamalahnya menyakitkan, oknum pengajar yang dipanggil ustadz tapi muamalahnya gak sadar menyakiti. Lalu ini. Kaya, bang, duaaaar. 💥💥
Sebagai manusia aku mencoba paham kalau mereka juga manusia biasa. Bisa salah, bisa tergelincir. Jauh-jauh hari juga sudah menurunkan ekspektasi kalau orang-orang di dalam dakwah ini tidaklah sempurna. Cuma yang bikin nangis tuh, aku takut. Apa aku masih pura-pura sholehah ya? Jadi Allah pertemukan dengan yang pura-pura juga? Apa imanku masih palsu ya? Jadi dipertemukan dengan kepalsuan juga?
Semoga Allah ampuni 💦💦
10 notes
·
View notes
Text
Dunia Milik Sendiri
"Karna kita ga dihargai, jadi sekarang terserah dia. Banyak bohongnya."
Begitu imbuhnya.
Begitu menyedihkan, karena cerita yang ku dapat secara tiba-tiba itu menunjukkan bahwa hidupnya sekarang penuh kepalsuan.
Hal terakhir yang bisa kuucapkan secara baik-baik untuk memegang erat para sahabatnya pun, dihiraukan.
Ah..kalau begitu dia pun tidak menghargaiku sampai akhir di perpisahan yang kusangka akan baik itu.
Jadi, untuk apa aku terus memberikan kesempatan mendengar dia lagi lain kali? Toh, nyatanya dia tidak merubah dirinya - untuk dirinya sendiri.
Merasa bersalah, minta maaf terus-menerus.
Sebentar.... kau merasa salah, tapi sebetulnya kau tidak tau kesalahanmu. Terus diulang sampai sekarang.
Masa bodoh dengan kehidupanmu yang sekarang, yang kuminta kau tau mana yang selalu menghargai kau sejak dulu - dan tidak boleh hilang sampai kapanpun. Tapi nyatanya, hal berharga itu lambat laun hilang. Aku, menyayangkannya.
Masa bodoh aku hilang dalam duniamu, yang aku harapkan kita bisa bahagia dalam pilihan masing - masing dengan kejujuran. Namun nyatanya, kau tidak lagi memenuhi duniamu dengan kejujuran.
Kejujuran?
Ya. Kejujuran untuk menjadi dirimu sendiri lagi seperti yang pernah kau jabarkan.
Duniamu kesana-kesini kau sesuaikan dengan kepalsuan.
Jadi, duniamu ini sebenarnya milik siapa? Milikmu, bukan?
Kenapa kau tidak bisa menikmati kehidupanmu sekarang dengan kebahagiaan sebenarnya, Tuan?
Duniamu milikmu sendiri, kau harus memaksa ia mengarah pada kebaikan dan kejujuran.
Kau tau? dunia akan berubah ketika kau juga berubah.
Pertanyaannya, berubah ke mana?
Sungguh, aku menyayangkannya. Aku tidak tahu pernah menghabiskan waktu dengan siapa. Jangan - jangan denganku dulu juga sebuah kepalsuan?. Entahlah.. yang jelas aku tidak mengenalmu lagi. Jalan ke masa depan, duniaku akan kusambut dan kunikmati dengan lebih baik lagi. Menghargai seluruh orang baik yang jujur dan juga menghargaiku.
Dan aku bahagia kini.
75 notes
·
View notes
Note
Assalamualaikum Kak...
Aku waktu itu liat kakak ada di datingapps.. kalau dari sekilas liat profil kakak, networking kakak sepertinya banyak, dan perempuan single sepertinya banyak juga di sekitar (rata-rata di lingkungan saya, perempuan single banyak banget dan laki-laki single hampir ngga ada malahan)
Saya jadi curious, apasih yang bikin kakak terinspirasi cari jodoh di datingapps? karena saya sendiri merasa nyari di datingapps itu ngefilter mencari cowok baik-baiknya lebih susah...ketemu banyak orang aneh dan mental pun harus kuat..
Waalaikumsalam wr wb
Yes, saya ada di Bumble. Terjerumus sih dulu dikompori oleh anak-anak PPI Amerop waktu acara PPI Dunia. Lalu, iseng aja karena penasaran. Dan, ternyata saya menemukan banyak sekali hal unik, drama, kepalsuan, manipulasi, nelangsa, sampai ke kisah-kisah sedih. Dapat banyak sekali teman baru dan terutama cara pandang baru dari orang-orang yang total baru dikenal.
Saya termasuk orang yang tidak menutup kemungkinan dari segala tempat. Kenapa di situ, karena intensinya jelas dan saya menghindari basa-basi: perkenalan ini-itu yang bikin capek. Sudah diflilter sekalipun masih tetap banyak yang sangat buang-buang waktu.
Cuma kalau sulit menemukan yang dimau itu benar sekali. Jangankan perempuan, laki-laki aja susah nemu yang baik-baik. Saya sering sekali ngilu dengar pengakuan orang-orang yang sudah mudah sekali bermaksiat. Ini belum lagi yang seperti saya bilang penuh drama, bohong, dan segala pernak-pernik. Tapi seru juga.
Seperti yang kamu bilang ketemu banyak orang aneh dan mental kita harus kuat. Karena di situ seperti hutan belantara: kita harus sanggup bertahan dengan segala kemampuan yang kita punya. Sampai kita ketemu dengan tujuan yang hendak kita ingin capai.
Kalau ketemu saya sapa-sapa ya. Udah beberapa kali ketemu malah kita ngobrol pindah ke IG hehe.
18 notes
·
View notes
Text
Yang paling menakutkan dari sebuah hubungan adalah, selama ini mereka bertahan hanya karena mencintai kepalsuan masing-masing. Maka ketika sifat asli dari salah satu mereka tak sengaja muncul ke permukaan, tenggelamlah seluruh perasaan dan apa yang selama ini sudah mereka harapkan.
—Temusukma
25 notes
·
View notes
Text
Pelukan Kebohongan
Dalam sebuah hubungan, aku pernah menemukan cinta yang dihiasi tipu daya. Kabar-kabar yang dikirimkan hanya untuk memperkuat sandiwara, pelukan-pelukan hangat menjadi permainan, untuk mengaburkan kenyataan. Seolah-olah cinta itu mekar subur. Namun, kenyataannya hanya sebuah placebo dalam perhatian palsu.
Aroma wangi tiruan menghipnotis jiwa yang lemah, seperti racun yang mengalir dalam aliran darah. Setiap sentuhan lembut adalah ilusi semata, menutupi kekosongan dengan tipuan yang terencana. Sebuah sandiwara yang merayap dengan kebohongan, mengikat jiwa-jiwa dalam kepalsuan yang menghampar.
Dengan setiap hembusan aroma palsu, merasuklah ke dalam jiwa yang tak berdaya, seolah-olah menyirami taman bunga, namun, sebenarnya, hanya menusuk dengan racun yang tak terlihat.
14 notes
·
View notes
Text
Kagum.
I should write you down -- because I’m forgetful and you shone so bright that time.
Sepanjang hidup, pasti ada orang-orang yang membuat kita kagum.
Entah karena penampilannya, kepintarannya, tutur katanya, pembawaan dirinya, prestasinya, kelembutannya, keberaniannya, pengorbanannya, kejujurannya, dan masih banyak lagi.
Aku kagum pada orang-orang yang bangga akan pekerjaannya.
Bukan bangga dalam arti kata sombong. Tapi bangga karena meyakini bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang berarti dan kemudian melakukan pekerjaan itu dengan sepenuh hati.
Sinar wajah mereka berbeda – bahagia, tanpa paksaan.
Tutur katanya juga berbeda – jujur, tanpa kepalsuan.
Hebat, ya, orang-orang yang dapat melakukan sesuatu dengan bangga.
Atau mungkin, bangga bukanlah kata yang benar-benar tepat.
Content.
Puas.
Cukup.
Aku kagum pada orang-orang yang tidak membutuhkan pengakuan orang lain – karena sudah cukup dengan kepuasan batin yang mereka dapatkan dari hal berarti yang mereka lakukan.
Menemukan, atau menentukan, hal yang berarti lalu kemudian melakukannya dengan sungguh-sungguh adalah perilaku orang yang mengagumkan.
Mungkin tidak mudah menemukan, atau menjadi, orang yang mengagumkan seperti itu.
Bahkan sepertinya, perlu proses yang tidak sebentar untuk dapat menemukan atau menentukan hal berarti apa yang ingin dilakukan dan kemudian dilakukan dengan sepenuh hati.
Tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.
You shone so bright.
I was watching you in delight.
One day, I am going to shine that bright.
For you taught me that life could be full of light.
27 notes
·
View notes
Text
Dunia Bertopeng, Teman
Aku tidak peduli dengan air hujan yang mengguyurku,
Membasahi tubuhku hingga wajahku.
Aku merasa berterima kasih kepada hujan malam ini,
Karena telah menyembunyikan tangisku
Dan menemaniku sepanjang jalan pulang.
Di titik ini aku menyadari betapa buruknya dunia yang aku pijak.
Semuanya penuh kepalsuan. Penuh topeng dan jari yang saling tunjuk.
Bahkan sedekat apapun dengan orang yang paling dekat, pertemuan sesering apapun, hingga obrolan sedalam apapun.
Ucapan sekecil candaan dapat menyakiti hati orang lain.
Tindakan sewajarnya dapat terlihat tak wajar.
Kepedulian dianggap sebagai modus.
Dibawah guyuran hujan dan tangis yang semakin menderu,
Memori ku dan hatiku tiba-tiba berkata
"Aku merindukan sahabatku"
"Teman-teman ku yang selalu ada di saat susah, sedih, dan senang"
Saat aku membutuhkan mereka atau mereka membutuhkan ku, kita ada untuk satu sama lain.
Teman yang tidak selalu bertemu tapi bisa memahami satu sama lain.
Teman yang memiliki kesamaan hobi dan kesenangan yang sama.
Teman yang selalu ada tanpa menjatuhkan satu sama lain.
Teman yang tidak menyudutkan satu sama lain.
Teman yang melindungi mu. Itu adalah teman akar mu, bukan daun yang kapanpun bisa gugur setiap berganti musim atau ranting yang patah karena merasa terbebani.
13 Desember 2023
#teman#friends#frienship#poetry#sajak#my post#memory#kenangan#kepalsuan#hujanbulandesember#hujan#dunia tipu tipu
6 notes
·
View notes
Text
Catatan Kemenangan : Cinta dan Kacaunya Dunia Kita
Hari ini adalah hari bahagia, setidaknya bagi beberapa kawan saya yang telah menyempurnakan separuh agamanya. Barakallahulaka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir. Semoga Allah mudahkan jalannya. Aamiin.
Akan tetapi, ada satu hal penting yang perlu saya utarakan dan perlu menjadi perhatian bersama.
Ini tentang bagaimana makna pernikahan yang suci itu oleh musuh-musuh Islam seakan-akan dibuat menjadi hal yang menakutkan, perlu dilawan, bahkan dijadikan alasan untuk membenarkan maksiat.
Yang pertama, media sosial kita dipenuhi oleh kampanye yang mendegradasi makna pernikahan seperti LGBTQ+. Mereka-mereka ini menantang moralitas dan mencari pembenaran atas maksiat yang dilakukan. Dari propaganda langsung dan tidak langsung, banyak orang mulai terbiasa dengan istilah mereka dan tak jarang membela dengan dalih hak asasi manusia.
Terlebih juga, ada gerakan-gerakan yang mengatasnamakan perjuangan perempuan yang sangat masif mengkampanyekan narasi merusak pernikahan seperti childfree, kebebasan keluarga, dan juga zina. Masalahnya, banyak juga Muslimah yang secara sadar atau tidak sadar ikut mengkampanyekan itu!
Kedua, di medsos banyak bertebaran aib-aib keluarga yang mudah menjadi konsumsi umum. Perceraian, perselingkuhan, aib suami-istri, dan bahkan rumah tangga ulama sekalipun.
Akibatnya isu-isu tersebut menjadi gorengan oleh pejuang kepalsuan itu untuk menjadi pembenaran, yang sebenarnya kita tidak tahu duduk perkara masalahnya. Ini bahaya.
Di sisi lain, awam sangat rentan terbawa arus sampai-sampai menjadikan makna pernikahan terlihat menakutkan. Dari satu kasus ke kasus, validasi, sampai menjadi perbincangan umum yang muaranya agama menjadi kambing hitam.
Benar, kita itu manusia yang tak luput dari khilaf, pun juga keluarga yang memiliki segudang masalah. Tapi sekali lagi, kita hanya manusia, justru kalau tak memiliki masalah, bukankah itu menjadi masalah juga?
Kita sebagai makhluk yang beriman, perlu menyadari bahwa semua itu sudah diatur, bahkan dari hal yang paling kecil sekalipun, termasuk pernikahan. Di mulai dari mempersiapkanya, merawatnya, dan apa-apa yang menjadi batasanya.
Dengan kondisi seperti itu, tugas kita adalah belajar, mencari ilmu atas segala hal yang tidak kita ketahui. Carilah guru yang mampu membimbing dalam proses tersebut, terkhusus pernikahan.
Selanjutnya, untuk mengurangi prasangka dengan sesasama manusia, batasilahh dirimu dengan hal-hal yang tak perlu kamu ketahui, terkhusus masalah keluarga orang lain.
Jagalah lisan, pendengaran, dan perbuatan agar kelak keluarga kita menjadi terbiasa dan terjaga pula. Ingatlah medsos begitu mudah membuka aib-aib manusia, jangan menjadi bensin atas api yang terbakar.
Di tengah zaman yang penuh fitnah ini, pentingnya untuk menjadikan agama sebagai pedoman dalam kehidupan. Semoga kita menjadi manusia yang senantiasa terjaga dan senantiasa berusaha menjadi lebih baik lagi.
Setelah ini, berdoalah lebih lama, agar kebaikan selalu menyertai kita, diberikan umur yang panjang, dilanggengkan pernikahan kita kelak, dan yang pasti tetap istiqomah di jalanNya. Aamiin.
Jebres, 12 Syawal 1445 H.
#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#harikemenangan#dakwahkampus#dakwahislam
12 notes
·
View notes
Text
"Ya Allah, apakah dunia memang sebising ini?"
Ucap seseorang yang merindukan ketenangan
Sabar ya, dunia ini memang panggung sandiwara yang penuh dengan kebisingan dan kepalsuan. Kalau pun ada ketenangan itu hanya sesaat.
Tidak ada ketenangan yang hakiki selain surga. Tidak akan ada lelah, tidak akan ada riuh di kepala.
Setenang itu, sedamai itu.
Dan seseorang itu rindu pulang bertemu Tuhan-Nya
71 notes
·
View notes
Text
Telah merelakan, walau tak sepenuhnya melupakan.
Menghentikan pengejaran, memilih untuk menerima kenyataan.
Walau tak sesuai harapan, melepaskan mungkin pilihan terbaik agar tak jatuh pada kelamnya kehancuran.
Dan berpulang pada sejatinya kepribadian, tak lagi memaksakan beberapa kepalsuan.
Ini bukan tentang retorika kegagalan percintaan, ini tentang mimpi yang harus dijatuhkan.
Rajutan benangnya semula menampilkan keindahan, namun kini di akhir perjalanannya kusut tak beraturan, tak lagi bisa diluruskan.
—@melodirinai
29 notes
·
View notes
Text
صدقة تحزن خير من سعادة يصاحبها كذب
" Lebih baik kejujuran yang menimbulkan kesedihan, daripada kebahagiaan yang di sertai kepalsuan"
4 notes
·
View notes
Text
Bahagia adalah pilihan.
Bukanlah sebuah pencarian.
Sudah cukup semua pengorbanan.
Hanya demi mengejar sesuatu tanpa kepastian.
Biarlah diriku berhenti.
Menjalani hidup ini tanpa terlalu memaksakan lagi.
Tak ada gunanya egois menuruti hati.
Aku sudah lelah terombang-ambing seorang diri.
Seiring waktu aku mulai mengerti.
Bahagia adalah buah dari kesabaran hati.
Ketika raga berselimut iri dan benci,
Maka tak akan pernah ada bahagia yang ku dapati.
Ku lepaskan segala yang memberatkan. Kugenggam erat tangan yang memberi ketulusan. Aku tak akan kembali di jatuhkan, Oleh orang-orang yang menyuguhkan kepalsuan.
Aku sudah teramat lelah terus menerus di patahkan, Hanya karena satu harapan yang berulang kali berakhir kekecewaan.
Sudah saatnya harapan itu ku kubur dalam-dalam. Harapan lain telah menunggu untuk di wujudkan.
2 notes
·
View notes