#kemanapun
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lagi ngobrol via chat sama seorang teman, tapi saling ga memahami maksud satu sama lain.
Mungkin karena saya ribet lagi sambil kerja, dia juga. Urusan sepele, cuma perkara saya mencoba mengapresiasi hal baik yang dia lakukan buat saya, tapi dia ga ‘nangkep’ cara saya nyampeinnya. Saya jadi agak bete, padahal cuma pengen ngasih tau ke dia betapa yang dia lakukan itu berarti banget buat saya meskipun keliatannya cuma hal kecil tapi berat (literally berat karena bawa barang berat wkk).
Saya coba jelasin berkali-kali, dia juga coba konfirmasi berkali-kali, tapi tetep aja ga menemukan kesepahaman. Sampe akhirnya saya nyerah, udah ga mau ngejelasin🏳️
Lalu dia bales kaya gini:
Kemarin di tengah ke-hectic-an urusan kerjaan, sekilas baca chat-nya ini bikin terenyuh. Mungkin dia asbun, mungkin dia cuma sekadar chat. Tapi apa yang dia bilang ini bikin saya pagi ini jadi berefleksi tentang relasi di dalam hidup:
1. Semua hubungan perlu diperjuangkan.
2. Tidak menyerah dengan satu sama lain adalah aksi ‘saling’, ga bisa hanya satu sisi aja.
Seseorang di masa lalu pernah nyeletuk, “Enak ya kamu, selalu punya temen buat diajak kemana-kemana, selalu ada yang ngajak kamu main.”
Waktu denger itu saya agak sebel���
“Enak” ini tuh diperjuangin. Perlu waktu, energi, ketulusan untuk menjalin, menjaga, dan memelihara hubungan sama orang lain.
Is it worth it? When you met and choose the right one (or two, or group), it is.
Salah satu rezeki yang berharga, adalah dibersamai dengan orang-orang yang low maintenance tapi kualitas hubungannya bisa tetep baik dan oke. Seengganya buat saya pribadi, ga nyerah untuk terus bisa punya relasi baik sama orang yang saya pengenin terus ada di hidup saya tuh hal yang ga akan ragu untuk saya lakukan. Apalagi kalo saya ngerasa orang itu punya mutual feeling & effort untuk juga menginginkan saya tetap ada di semesta mereka. Jadi ya konsepnya di hubungan tuh ngasih iya, nerima iya. Saling!
Walaupun begitu, sepaket dengan menjaga, saya juga belajar buat melepaskan ikatan (atau ketergantungan diri) dengan orang-orang yang memilih untuk keluar dari bubble hubungan dengan saya. Awalnya berat, tapi ya pelan-pelan belajar. Gapapa. People come and go, right?Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya. Oleh karena itu ya emang ga semua orang/pertemanan mesti di-maintain (kita ga punya waktu dan energi sebanyak itu untuk melakukannya). Apalagi kalo kita sadar ada hal yang toxic dari orang/hubungan itu. Tetep prioritas utama adalah ketenangan diri sendiri~
Sherina bahkan meng-upgrade lirik lagunya 23 tahun lalu dari yang sebelumnya “Punya banyak teman betapa senangnya,” menjadi “Bersama berdua betapa senangnya.” Perlahan semakin beranjak usia, lingkaran pertemanan yang kecil membuat kita bisa merasa lebih aman dan nyaman untuk bersosialisasi. Tapi sekecil apapun lingkaran itu, selama orang-orang di dalamnya masih “saling”, ya tetep perlu dipelihara kan hubungannya☺️
Di hidup yang hanya satu kali ini kita jalanin, mari saling memberi warna dan memberikan kebahagiaan buat satu sama lain🌈
Buat orang-orang tersayang di hidup saya: I won’t give up on us, guys (s&k berlaku: asal kalian ga main judi online, berbuat kriminal, atau ngelakuin hal-hal aneh lainnya yang bisa menjerumuskan diri ke neraka dunia dan neraka akhirat😭)
Dari sebuah chat “jangan nyerah sama aku”, yang membawa saya pada refleksi pagi tentang relasi. Semoga kita selalu tau kepada siapa hati kita layak untuk diberi, dan perjuangan kita untuk ga menyerah layak untuk dilakukan.
—
Cilandak, 15/11/2023 | 07.45
Sambil minum teh anget dan biskuit gandum
1 note
·
View note
Text
semuanya sudah ada waktunya.
semuanya sudah ada waktunya, termasuk urusan rezeki. beberapa waktu terakhir ini aku dipahamkan dengan konsep semua sudah ada waktunya termasuk urusan rezeki. bagaimana tidak, kalau dulu ketika terasa begitu sempit segala urusan tidak pernah mudah, nggak ada uang meski untuk sekadar makan, menahan diri untuk tidak membeli baju, menahan diri untuk tidak membeli buku dan keinginan lainnya.
entah bagaimana caranya, rezeki itu akan datang kepadamu dengan cara yang tidak akan pernah kamu sangka-sangka sebelumnya. entah ada seseorang yang mengenalkanmu dengan pekerjaan yang kamu butuhkan, memberimu sebuah pekerjaan, memberimu ilmu untuk berketerampilan, memberimu modal untuk memulai usaha, dan banyak hal dan cara yang lainnya.
hal-hal kecil yang kamu mulai terasa begitu besar seketika kamu mulai menapakinya satu persatu dengan kesabaran dan terus memupuk harap. sesuatu yang awalnya kecil, lama kelamaan terasa begitu panjang dan penuh arti. demikianlah kehidupan ini berjalan sebagaimana mestinya. setiap orang sudah ditetapkan jatah rezekinya.
jika ditahun ini waktunya seseorang untuk bersinar, maka ia akan bersinar bagaimanapun sebelumnya ia tak terlihat. dia akan tetap bersinar meskipun kehidupan sebelumnya mungkin sangat memilukan. selama ia masih hidup, selama ia masih bernafas kemanapun dia berada jatah rezekinya akan selalu ada untuknya. sebab dunia ini milik Allaah, dan Allaah yang menjamin setiap rezeki makhluk yang hidup sekalipun ia lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
maka, jika saat ini kamu terus berpikir harus bagaimana dan bagaimana untuk bersinar. mengapa tak kau coba berpikir dan memperbaiki diri untuk memulainya dengan lebih bermakna yaitu dengan cara bersyukur terlebih dahulu. mencoba untuk melakukan kebaikan meski itu kecil, memperbaiki hubungan dengan Allaah dengan cara terbaik yang bisa kamu lakukan. berdoa, bersyukur, dan menjalani kehidupan dengan baik dan tak menutup pintu putus asa dalam hidupmu. kamu kelak akan sampai sekalipun dengan langkah yang kecil, sekalipun dengan langkah yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
jangan berhenti berharap kepada Allaah, jangan pernah berhenti berdoa kepadaNya, kemustahilan itu tidak ada selama engkau yakin Allaah bersama denganmu dan mengabulkan setiap doa-doamu. jangan khawatir perihal rezekimu, selama kamu masih hidup, percayalah kamu akan selalu ada rezeki. mungkin saat ini kamu sedang dititik terendahmu, tapi kamu tidak akan pernah tahu hal kebaikan apa yang telah menantimu nantinya.
kamu akan bersinar jika memang sudah waktunya bersinar bagaimanapun terperosok nya hidupmu saat ini. dan sebesar apapun usahamu untuk bersinar jika belum waktunya maka kamu tidak mampu untuk dititik itu. semuanya akan ada jalannya, dan semua akan menemukan jalannya jika memang sudah waktunya.
yang perlu kau pupuk adalah dirimu untuk tidak menyerah pada kehidupan dunia ini. teruslah bertahan dan hidup apapun ujian yang datang dengan silih berganti tanpa henti. yang perlu kau hidupkan adalah lentera harapmu kepada Allaah, berbaik sangka, menenun harap dan rasa syukur kepadaNya tanpa tapi. meski berkali-kali mungkin lentera itu mengecil, meski berkali-kali ingin padam oleh angin. tetaplah jaga lentera harapmu kepada Allaah, sayang. jangan berputus asa dari Rahmat Allaah, ku mohon jangan menyerah dengan doamu, jangan yaa.
mari memeluk diri sendiri, mari untuk tidak lelah memeluk diri sendiri ketika mulai kehilangan arah. kamu boleh kehilangan banyak hal, tapi tidak dengan dirimu sendiri, tapi tidak dengan keyakinanmu kepada Allaah. jangan yaa, jangan sampai. nanti kamu kelelahan sekali..
perempuan dengan harapannya kepada Allaah || 11.49
105 notes
·
View notes
Text
Jika takdir itu memang untukmu, maka kemanapun engkau berjalan ia akan menghampirimu, walau jalan berliku dan terhimpit sekalipun. Sebaliknya, jika takdir tersebut bukan untukmu, maka bagaimana kerasnya engkau mengejar, ia tidak akan pernah menoleh sedikitpun kepadamu.
Hidup ini penuh teka teki, dan hanya Allaah yang tahu betul jawabannya. Jangan sibuk mencari jawaban mengapa dan mengapa takdir itu tidak datang untukku? Karena, jawabannya cuma Allaah yang tahu, tugas kita menerima dan menjalani apa yang Allaah takdirkan.
Walau.. kadang, hati kita kecewa, jiwa kita terluka, perasaan kita bersedih, semuanya sudah Allaah tentukan, apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Percayalah, segala sesuatu yang diserahkan kepada Allaah, akan berjalan dengan baik, sesuai rencana-Nya.
—Mks, 5 Syawwal 1445 H
241 notes
·
View notes
Text
Dari milyaran manusia di dunia, perjalanan yakin itu pada akhirnya berhenti pada satu rumah; yang terbaik.
Karena penemuan satu yang terbaik untuk seumur hidup kelak bukan lagi tentang seberapa cepat, tapi seberapa tepat. Tepat untukmu, untuk orang-orang sekitarmu, dan yang lebih krusial lagi; untuk dunia dan akhiratmu.
Untuk petualangan ini, sabarmu harus lebih luas. Bekal ilmumu harus lebih banyak. Ujiannya akan datang dari luar bahkan dari dalam dirimu sendiri. Tapi semua itu hanya angin lalu, jika kau tau betul kemana arah semua hal ini akan bermuara.
Libatkan Allah pada yakinmu.
Sertakan Allah, kemanapun hati kecil akan menuntunmu melangkah. Karena yang paling layak untuk dimintai fatwa pada akhirnya nanti adalah hatimu, sebongkah daging yang Allah titipkan dan harus kau rawat betul dengan seni mencintai Allah.
Cah Ayu, perjalanan masih panjang.
Bahumu harus kuat, langkahmu harus tegap, hatimu harus kokoh, tanganmu harus siap memegang kendali atas segala arus yang kau temui. Mengalirlah dengan tenang namun penuh daya, jangan sampai hanyut.
— @sepertibumi
#muhasabah#petuah#hidup#belajar#diri#do'a#self improvement#islamdaily#dewasa#ujian#hati#catatan hidup#perjalanan#yakin
324 notes
·
View notes
Text
Cerpen : Selepas Sekolah
Masa-masa remaja yang dulu kulalui dengan ragam cerita, cinta monyet, merasa paling tahu, ke sana kemari tanpa harus tahu bagaimana caranya memenuhi kebutuhan hidup - karena masih ditanggung sama orang tua. Kini telah sirna.
Ternyata selepas sekolah, seumur hidup kita akan bekerja. Paling tidak mencari cara untuk bertahan hidup dan membiaya hidup sendiri, jika kita masih sendiri. Kalau sudah berkeluarga, maka lain ceritanya.
Ternyata selepas sekolah, kehidupan orang dewasa yang dulu kusangka penuh dengan kekebasan karena bisa bepergian kemanapun tanpa izin, membeli apa yang disukai, jatuh cinta, dan segala hal yang dulu aku sangat tak sabar untuk segera dewasa. Kini telah menjadi kehidupan yang membuatku ketergantungan antidepresan, jamu tolak angin, minyak kayuputih, koyo, dan segala macam obat-obatan lambung.
Ternyata selepas sekolah, kita akan berusaha bertahan hidup. Bekerja apa saja yang halal selama bisa menghasilkan. Cita-cita yang dulu ditulis di buku gambar waktu TK banyak yang sudah dilupakan. Sementara dulu waktu aku kecil, aku berani bermimpi apapun, menjadi apapun. Kini, aku terlalu takut bahkan untuk bermimpi bisa menikah dan berkeluarga yang harmonis. Aku tak punya keberanian untuk mewujudkan mimpiku yang terasa kekanak-kanakan dan tak mau ditertawakan. Aku bahkan takut untuk menjadi diriku sendiri. Tidak menyangka, kalau jalannya seseru ini. Sampai-sampai aku tak sempat untuk merasakan banyak hal, karena badan sudah lelah dan pikiran sudah penuh. Waktu yang terus bergulir sering membuatku memiliki sesal, mengapa aku tak kunjung beranjak dari keadaan ini.
Apakah benar bahwa aku memiliki banyak pilihan dalam hidup seperti apa yang kusaksikan di Tiktok dan Instagram? Jangan-jangan memang aku tidak memiliki banyak pilihan, dan aku mendamba sesuatu yang tidak pernah ada sebagai takdirku.
Bukankah tidak apa-apa menjadi biasa saja dalam hidup? Apakah aku harus mencapai segala sesuatu seperti orang lain? (c)kurniawangunadi
108 notes
·
View notes
Text
Was she really trustworthy?: urging you to squeeze your brain with me in this case.
The one and only rule: To maintain a respectful environment, I expect all discussions to be constructive and healthy. Suspicion and inappropriate language are strictly prohibited. It is essential to renavigate our intentions accordingly. May Allah always guide us closer to what is right!
The story will be delivered in Bahasa Indonesia.
Halo. Assalamualaikum.
Saya akan mencoba memberikan POV saya, yaa, mengenai akun sedekah di lamanbiru ini. Untuk selanjutnya, saya akan menyebut akun tersebut dengan kata-kata “Ma-eum” (bahasa korea dari “hati”). Kita sebut dengan Mbak Ma-eum.
Saya memulai perjalanan saya dengan tumblr tahun 2021 (kalau nggak salah ingat) di akun @khaylillahtahzanu. Akunnya deactive sekarang. Yuk baca sampai akhir kenapa bisa deactive. Padahal saya aktif share tulisan saya dan branding writing saya disana. Buktinya, akun instagram saya dengan nama @khaylillatahzanu, masih menyimpan history tulisan itu. Kalau mau di-stalk, ada satu foto yang saya pin, captionnya berisi alasan kenapa saya deact tumblr itu. In essence, tumblr itu adalah dunianya saya dalam nulis!
Tahun 2022, Mbak Ma-eum DM saya di akun TUMBLR @khaylillahtahzanu (selanjutnya saya sebut akun K), meminta sedekah untuk adik-adik. Saya saat itu nggak gubris. Perasaan saya justru malah, “Lho, kok dia berani ya nge-DM orang asing untuk minta uang?”. Lobus frontal saya masih dikuasai akal sehat dan butuh bukti untuk dukung keputusan saya. Karena tiba-tiba di DM meminta sedekah, siapa yang nggak kaget, sih?
Tahun 2023, saya buka tumblr lagi. Saya buka lagi history DM itu. Ceritanya saya tergerak untuk sedekah. Wah, kata-kata Mbak Ma-eum tuh manis sekali dan lembut. Akhirnya saya tergerak untuk sedekah rutin (subuh) melalui dia. Semoga ini bukan riya yaa.
Selama 2023 berjalan, saya kadang gak rutin sedekah subuh ke dia juga sih. Tapi saya mulai melihat pola. Kalau saya udah berhenti transfer, dia akan nanya, apakah ada intensi saya untuk sedekah bagi adik-adik lagi. Awalnya saya risih karena “Kok sedekah tuh semacam ditagih ya?” tapi saya hilangkan perasaan itu. Salah saya. Saya nggak acknowledge perasaan saya. May Allah forgive. Tapi selanjutnya, saya mulai merasa nggak nyaman. Baca sampai akhir yaa, ketika saya akhirnya overwhelmed dengan chat dari dia setiap bulan/minggu soal pertanyaan intensi sedekah ini.
CERITA SAYA
Nah, ini dia skenario itu dimulai. Mbak Ma-eum DM saya dan meminjam uang. Iya. Meminjam uang. Ini terjadi di bulan July 2023. Beliau minta ke akun K. Karena akun K saya kan sudah deact, jadi bukti ini saya minta ke mbak @andromedanisa (untuk jelasnya kenapa aku SEMPAT kirim bukti ini ke Kak Nisa waktu itu, baca sampai akhir ya!). Jadi masih ada bukti tertinggal. Terlampir:
Awalnya saya bingung juga. “Kok berani banget nih? Makin menjadi-jadi? Malah mau minjem uang? Apa sangking susahnya ya hidupnya?” Waktu itu narasinya adalah anaknya (aisha, kalau tidak salah), mau kontrol terapi tumbuh kembang. Suaminya qadarullah sakit. Waktu itu dia bersumpah bahwa dia telah malu meminjam uang kemanapun dan cara dia meminjam uang ke saya adalah cara yang dia akhirnya putuskan. Tadinya sih Mbak Ma-eum katanya malu minjem, tapi dipaksain muka tebel gitu istilahnya.
Yang menarik, disini dia menegaskan bahwa akadnya BUKANlah meminta. Melainkan pinjam. Gini narasinya more or less, “Mbak (saya maksudnya), ini akadnya saya pinjam ya. Saya akan balikin.” berkali-kali dia sebutin soal akad dalam pinjam-meminjam. Walau saya bukan orang finansial, saya paham bahwa akad yang jelas itu merupakan hal yang penting. Salah satu perintah Allah pertama kali juga kan di Surah An-Nisa ayat 29. Surah Madaniyah. Perintah pertama ke muslim at its infancy. (reference: buku Revive Your Heart by Nouman Ali Khan).
“Berarti amanah yaa. Beliau mengerti mengenai akad.” pikir saya. Sampai bulan-bulan selanjutnya pun saya tidak menagih kembali. Saya yakin dia amanah dan akan kembalikan uangnya.
Agustus 2023, saya mulai curiga dan merasa sedikit nggak nyaman. Kenapa? Karena beliau ingin meminjam uang lagi. Nominalnya 900.000. Wow. Sangat besar menurut saya. Walau yang juli 2023 lebih kecil dari itu ya, saya merasa bahwa ini sudah tidak benar. Disini perasaan saya sudah nggak nyaman, tapi saya tetep meminta pertolongan Allah buat nggak cuekin dan say indecency words ke saudara seiman saya saat dia meminta sedekah (salah satu anjuran di Quran juga kalau nggak salah inget).
“Waduh, pinjeman juli 2023 aja belum dibalikin, punya audacity banget kok ya orang ini untuk minjem lagi. 900.000 pula”. Nominal 900.000 itu yang saya ingat ya. Ya justru saya tolak meminjamkan. Saya bener-bener jadi merasa penuh tiap ada DM dari Mbak Ma-eum. Seakan-akan kok jadinya bergantung ya? Astaghfirullah.
Desember 2023, saya akhirnya kirim uang lagi (yaa lagi ada. Buat sedekah). Waktu itu narasinya bahwa ada adek Naya yang ingin paket C atau ingin berangkat les karena ujian. Untuk penjelasan narasi-narasi, saya akan ceritakan di section beda ya.
Lalu, 2024 pun datang. Saya gerah banget nih. Mulai gerah. Mbak Ma-eum kok masih punya audacity untuk chat saya minta sedekah ya? Tapi nggak ada omongan soal akad pinjem uangnya dia? Waduh, disini saya pikir udah nggak bener.
Januari 2024, saya akhirnya minta dia balikin dengan cara cicil. Sudah terlalu lama menurut saya. Juli 2023 sampai januari 2024, hitung aja deh. Dia kirim 50.000 dulu. Dia bilang mumpung uangnya belum kepake apa-apa. Oke, gapapa. 50.000 diterima (nanti section bukti mutasi rekening dan cerita dibaliknya, akan saya tulis dibawah).
Februari, Maret 2024… saya nungguin… kok nggak ada ya kabar lagi? Mbak Ma-eum masih sama. Masih setia ngirim pesan menanyakan kesediaan saya sedekah. Yang saya ingat di Februari, ada adik siapa gitu namanya, butuh sepatu. Yaudah saya gerah. Saya tanyain alamatnya buat kirim sepatu. Ya pada akhirnya ya gak saya kirim sih. Soalnya ternyata gaada sepatu yang sesuai HAHAHA.
Kemudian, saya diemin tuh.. Tapi kayaknya ada lah ya 1-2 hari saya kirim untuk transfer sedekah.
Di maret 2024 juga ada kejadian menarik. Ini dia. Tahan ya bacanya. Saya DM mbak Ma-eum untuk izin.. bahwa saya mau block dia! Kejam? Menurut saya nggak. Soalnya latar belakang keputusan saya tuh gini: 1. Saya udah capek secara hati karena ditagih sedekah terus. 2. Tidak ada itikad untuk bayar hutangnya. 3. Saya merasa takut buka tumblr karena capek liat DM dia yang menanyakan perihal sedekah terus.
Saya overwhelmed.
April 2024, saya memutuskan untuk menagih hak saya. Selain ya karena saya butuh uangnya.. Saya merasa bahwa saya harus nagih hak saya yang ini. Karena akad di awal itu meminjam. Saya gabisa mengkhlaskan gitu aja. Saya buka block tumblr saya ke dia. Eh eh, kok saya nggak bisa check profile dia ya? Apakah saya di-block juga? Ini ceritanya kepanjangan, tapi langsung intinya… saya saat itu akhirnya meminta bantuan Kak Yasir Mukhtar dan Kak Nisa. Saya jelaskan kronologinya dan meminta tolong mereka untuk bantu chat Mbak Ma-eum. Saya sertakan juga bukti Mbak Ma-eum meminjam uang ke saya. Nah, ini menjelaskan alasan yaa, kenapa Kak Nisa masih punya bukti SS diatas.
Kenapa kak yasir dan kak nisa? Ketika kamu search “rumahati” di tumblr, ada interaksi anonim nanya ke akun kak yasir serta ada interaksi antara Mbak Ma-eum dengan Kak Nisa.
Waktu itu Kak Yasir yang respon saya, dan dia bantu up soal tagihan utang saya ini ke Mbak Ma-eum.
Alhamdulillah, saat itu, 2 April 2024. Saya harap 2 april 2024 ini diingat ya. Karena akan jadi kunci penjelasan selanjutnya. 2 april 2024 itu akhirnya kami (saya dan Mbak Ma-eum) pindah obrolan ke WA. Saya disitu bilang bahwa tolong balikin uang saya dsb. Saya ingatkan baik-baik bahwa itu akad meminjam.
EH, sebelum itu.. Tentu saya sudah tagih yaa di februari-maret 2024 itu (kalau ga salah ingat). Jawabannya? Suaminya sakit dan baru kecelakaan, sedang tinggal di rumah mertua. Jadi dia bilang untuk makan pun, mertua yang menanggung. Keadaannya tidak memungkinkan, jadi mohon maaf belum bisa menggantikan. Nggak persis sih seperti redaksi kata dia. Tapi di period tersebut, dia punya alasan untuk nggak ngirim sisa pelunasan. Semuanya kisah sedih.
Di 2 APRIL 2024 ini, saya udah menegakkan hati. Bahwa apapun alasannya, saya gak peduli. Uang saya harus balik. Kejam? Menurut saya nggak. Karena saya merasa udah gak kuat punya urusan lagi dengan Mbak Ma-eum. It’s better to cut-off someone who drains your energy. You will be in the same room with me for this one.
Akhirnya, dilunasi. Ini bukti MUTASI nya di rekening BSI saya. Dari rekening BSI dia (a.n Sri Wahyuni 7083952778) ke rekening BSI saya:
Sebelum dilunasi 450.000 nya. Ada yang ngebuat saya curiga dengan Mbak Ma-eum ini. Dia bilang, “Iya mbak, kami lunasi ya. Kebetulan ada uang sedekah tadi.”
Saya gak bisa kasih buktinya. Itu chat yang dia kirim ke WA pribadi saya. History chatnya saya hapus. Kenapa saya hapus? Karena sebelumnya dia guilt-trip saya (well, from my side, I took that as a gaslight or guilt-trip. manipulative!). Salah saya memang... seharusnya saya berpikir jernih waktu itu... seharusnya saya tetep keep chatnya. Tapi ya gimana... sebelumnya aja udah digaslight kayak gitu :((( Sedikit FYI, beneran kaget banget. Sampe beneran kaget. Nangis. (nanti saya lampirkan konsistensi cerita saya ini. Buktinya berupa LIVE CHAT saya 2 april yg reach out ke teman-teman saya. Ada voice note juga pada tanggal 2 april itu, sepertinya mau saya up di file cloud).
Oke, baca sampai akhir ya.
Jadi setelah dia melunasi Rp450.000, saya segera hapus history chat, deact akun TUMBLR khaylillahtahzanu. Kenapa? Saya beneran trauma liat akun itu. Trauma. Saya trauma liat tulisannya yang cenderung akan meng-expose kesedihan adik-adik asuhnya, dsb. Saya pun trauma karena gaslight-nya sangat menyakiti hati saya. Terlebih itu keluar dari jari dirinya. Jari yang ia pakai untuk menulis kalimat-kalimat Allah juga di page tumblr-nya beliau.
Adapun gaslight yang dia kirimkan ke saya melalui chat adalah:
“Mba, maaf banget kalau kami belum bisa bayar. Tapi tolong Mba jangan perlakukan kami seolah2 mencuri uang. Kami tidak tahu apa yang udah menimpa Mba Ervine. Tapi seolah2 kami juga ikut andil atas apa yang menimpa Mba.”
Buktinya? Memang tidak ada bukti chat dia ke saya. Karena history chat WA dia ke saya telah saya hapus. Saya sedih sampai ga sudi lagi untuk liat chatnya, makanya saya hapus (iya saya tau waktu itu langkah saya beneran nggak tepat untuk hapus history chat). Tapi waktu itu saya LIVE CHAT soal penagihan utang ini ke grup yang berisi kakak-kakak saya. Tanggal 2 april 2024. Harap dilihat time-stampnya ya!
Jam 15.33 itu beneran saya nge-copy langsung dari chat Mbak Ma-eum ke grup. Saya gemeteran. Sangat gemeteran. Sangat-sangat gemeteran. Sampai saya ketik ini, saya masih inget perasaan saya kala itu. Lalu, jam 15.36, dia kirimkan pelunasan 450.000.
Bersambung. Pasti masih banyak pertanyaan mengenai kebenaran cerita saya. Saya akan coba jelaskan di section tulisan terpisah. Yang berisi LIVE CHAT saya dan VOICE NOTE saya ke teman dan kakak-kakak kenalan saya. Saya waktu itu beneran sangat shock, jadi meminta banyak orang untuk mewaraskan diri saya.
Jadi, menurut teman-teman, adab sedekah (yang memberikan ataupun pihak yang diamanahi sedekah) dan meminjam uang itu sebaiknya seperti apa?
58 notes
·
View notes
Text
Kemanapun engkau pergi jauh, perihalmu tak pernah berlalu dari tempurung kepalaku, aku masih ada disini, memeluk erat bejana rindu yang tercipta dari waktu ke waktu.
61 notes
·
View notes
Text
Sampaikan Pada Hayati
Siapa diantara kita yang paling kejam?
Ketika janji saling bertali di persimpang jalan Kau hantar diri ini sebab dunia punya adat Kala itu sorot matamu membuat jiwa yang terusir ini teduh Katamu, kita akan bersama lagi Bukan cuma kita namun semua pohon dan tanah yang kita jejaki Menjadi saksi bisu perjanjian yang saya gigit dengan geraham Siapa diantara kita yang paling kejam?
Ketika ribuan kata rindu tertumpah di seratus surat yang terkirim Lalu hari itu datang surat balasan dari engkau Katamu, hati telah memilih cinta yang lain Seorang pemuda bersayapkan uang, yang jelas muasalnya
Siapa diantara kita yang lebih kejam?
Jauh saya merantau ketanah bapak Mengumpulkan kayu, malamnya menimba ilmu Namun sekali lagi, kau ingatkan saya, dunia punya adat Seorang anak terpisah dari cinta dan kasih, mengembara memikul duka Engkau tinggalkan saya, Hayati
Siapa diantara kita yang lebih kejam?
Engkau bakar janji itu dan terbang tinggi bersamanya yang bersayap uang Dua bulan bahkan saya enggan mengunyah sebutir nasi Tak pernah saya luput seharipun tanpa mengucap namamu sekaligus mengucap syukur engkau adalah ciptaan Tuhan paling indah Ucapanmu memenuhi setiap ruang kepala dan hati saya yang melapuk
Siapa diantara kita yang lebih kejam?
Kau sudahi perjanjian kita yang selalu saya ikat dengan rantai Yang tidak lapuk di hujan, tidak lekang di panas Saya bawa luka besar menggerogoti dada ini ke tanah jawa Saya teruskan hikayat dan sajak ini, agar cinta saya tetap hidup Dan kamu bisa mengabadi, Hayati
Siapa diantara kita yang lebih kejam?
saat perpisahan menamparmu dengan keras Kau kembali pada jiwa lemah ini, mengemis cinta Seakan kemarin, kamu tidak menggenggam belati Maafkan saya Hayati…namun pria pantang memakan sisa
Sudah…Hayati…sudah… Saya ini rapuh
Bersama surat dan sajak ini, tenggelam dalam laut yang dingin, Selamat tinggal Hayati…engkau akan tetap hidup, mengabadi
Kemanapun saya berpijak
#kapal#vanderwijck#hayati#zainudin#puisi#narasi#poem#sajak#hikayat#padang#minangkabau#makassar#nklaut#cinta#love#sastra#buyahamka
39 notes
·
View notes
Text
Semua orang berhak untuk pergi
Pergi kemanapun yang ia hendaki, sejauh apapun itu.
Namun, akan ada suatu waktu. Semua orang akan pulang kepada siapapun. Entah itu keluarga, pasangan atau bahkan sang pencipta
20 notes
·
View notes
Text
benar, tidak ada yang siap ditinggalkan, tidak ada yang siap kehilangan, tidak ada kesedihan yg paling menyedihkan dari kehilangan. dan aku kehilangan cinta pertamaku. aku kehilangan penopangku, aku kehilangan tempatku mengeluh, aku kehilangan orang yg selalu sedia mengantar jemput aku kemanapun, aku kehilangan orang yang selalu menanyakan sudahkah makan? sudahkah sholat? yang selalu menyuruhku tidur saat sudah tengah malam.
pa, aku kangen. akhirnya aku merindukan orang yang sudah tidak lagi ada di dunia ini, dan itu membuatku sesak. aku harus nguatin diri aku sendiri sekarang, aku harus bisa berani melakukan banyak hal sendiri sekarang. aku harus nanya ke siapa lagi ya pa kalau aku bingung.
13 notes
·
View notes
Text
Tentang DUA di malam ini: DUA jam saya beresin semua dokumentasi dari Bajo yang dikirimkan oleh tour guide, DUA minggu sejak saya pulang dari Bajo, dan inilah DUA foto yang saya pilih untuk menampilkan seberapa besar kebahagiaan saya selama trip.
Foto-foto di atas ga bisa sepenuhnya mewakilkan perjalanan Bajo selama beberapa hari, tapi 'simbol' yang tersirat dari gaya foto saya (((yang sebenernya pada saat fotonya diambil, saya cuma asal pose aja karena diburu-buru sama tour guide-nya))), kayanya cukup bisa menjadi DUA highlight dari makna yang saya rasakan dari perjalanan ini: kebebasan dan cinta.
Kebebasan untuk menentukan pilihan hal yang ingin saya lakukan dalam hidup (seperti pergi ke Bajo di tahun ini!). Bebas merasakan semua perasaan tanpa terkukung oleh hal apapun. Bebas bergerak menikmati anugrah berupa kesehatan dan kecukupan yang membawa saya bisa menjelajahi tempat baru, pun mencicipi pengalaman baru. Bebas untuk memilih memprioritaskan diri saya.
Kebebasan yang mengantarkan saya pada sebuah muara tentang hal paling fundamental dari semua rangkaian perjalanan ini: penghargaan terhadap kesempatan hidup yang saya letakan pada rasa syukur di diri.
Dan cinta? Aih. Siapa yang ga semangat kalau bicara cinta. Bajo memberikan saya warna baru tentang cinta yang melampaui destinasi fisik: yaitu ikatan dengan keindahan, keberagaman, dan penemuan diri. Jauh-jauh pergi, tapi apa yang kita cari di sebuah perjalanan ternyata malah jawabannya ketemu di dalam sini (sambil menepuk pelan dada sendiri sebanyak 3x :">). Apalagi kalau bukan cinta yang bisa menuntun kita menemukan hal-hal yang mendorong diri kita jadi pribadi yang lebih baik dan bahagia, dan ia dapatkan itu semua dari rangkaian perjalanan ke Bajo.
Atau jangan-jangan juga bukan sekadar tentang Bajo-nya? :)
Who knows.. yang jelas bagi saya Bajo adalah cerita cinta yang penuh dengan momen berharga dan kenangan tak terlupakan.
----
00.00 | Bandung Barat, 12/11/2023
1 note
·
View note
Text
Aku menyerah dan berserah ya Allah. Bawa hidupku kemanapun Engkau mau ya Allah 🥺
Bandung, 14 Desember 2023
64 notes
·
View notes
Text
Teruntuk kamu, calon imamku kelak
Serupa gurat-gurat ingatan perjalanan
Barangkali apa yang perlu kita renungkan
Semisal robekan kecil pada jaring-jaring yang kita rakit
Ombak yang bergulung menuju kaki yang letih, atau ketika kita sampai di dermaga yang kita tuju
Segala itu, aku ingin melaluinya denganmu
Untuk setiap pandang yang ku tundukkan
Degup jantung yang tak beraturan
Senyum kecil yang kusembunyikan
Aku menikmatinya, sampai nanti waktunya tiba
Allah yang mempersatukan kita
Kuharap kecemasan-kecemasan yang seringkali memenuhi ruang kepala segera pergi satu per satu
Tetapi sejatinya segala rindu akan tetap berlayar pada garisnya
Saat itu, bulir doa terus dipanjangkan
Semoga kelak kita tetap selangkah kemanapun kaki menuju
Semoga Allah senantiasa memudahkan segala niat baikmu
29 notes
·
View notes
Text
Oleh sebab kesalahanku banyak, aku terlalu malu untuk mengucapkan selamat hari ibu biar kutulis saja disini dan kuceritakan sedikit gambaran tentang ibuku
Beliau adalah ibuku yg aku cintai sebagai anak satu-satunya aku minta maaf karena aku sekarang jarang pulang
Seperti halnya denganmu aku juga kesepian berada jauh disini ditengah keramaian kota, dan ibu hidup ditengah ketenangan desa
Jujur aku ingin pulang tapi kendaliku disini sedang lemah, aku merayakan bekalku hanya untuk ku kirim kepada ibu disana
Aku masih belum bisa berbangga hati bertemu dengan ibu sekarang, meski aku tahu ibu akan berkata "tidak apa-apa nak ibu selalu berdoa yg terbaik untukmu"
Peluk hangat ibu, ciuman sayang ibu ketika aku berangkat aku selalu mengenangnya dalam ingatan
Bagaimana aku bisa lupa??
Saatku pulang dengan keadaan apapun sambutanmu selalu sama tidak ada beda, itu kesempuranaan yg ibu tunjukan sebagai bentuk ketulusan, terima kasih.
Ibu ingat? Saat aku bisa membanggakan diri mengajak ibu kemanapun, membeli apapun yg ibu butuhkan aku senang bu, tapi ibu bilang bukan ini yg ibu mau, ibu hanya ingin kamu hidup dengan baik untuk dirimu sendiri bersama siapapun pasanganmu nanti, anakmu nanti kamu harus bahagia itu saja keinginan ibu
Tapi aku belum bisa mewujudkan itu bu, maafkan
Semoga segera.... Doakan saja bu
Anakmu ini ingin juga membuatmu merasa sempurna, sabar yah bu sebentar lagi
Beri aku waktu bu sedikit lagi, anakmu ini sedang berusaha sembuh dari masalalu dan menata lagi banyak hal yg berantakan
12 notes
·
View notes
Text
Stasiun Terakhir
Denganmu aku ingin melakukan sebuah perjalan sepi nan panjang. Perjalanan menembus batas untuk pertama kalinya kita lampui diri kita sendiri.
Dengan jarak yang tak dapat di ukur oleh satuan apapun. Menjadi seutas cerita panjang yang membeku dalam sebuah kenangan yang abadi.
Hidup akan kita menangkan, saat hidup kita pertaruhkan. Bersamamu aku ingin bertaruh membawa dirimu pada tempat yang tak pernah kita kunjungi.
Secepat cahaya bintang kita melaju menyaksikan hal yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Melintasi lorong waktu kudapati wajahmu berseri dibalut sedikit pijar dibalik temaram..
Karena aku ingin melakukannya semua bersamamu bukan hanya menjadi stasiun terakhir untuk sekedar mampir ataupun beristirahat.
kemanapun engkau pergi hati dah fikiranku akan selalu bersamamu. Jiwaku sudah terkunci dalam sebuah rel yang harusnya kita tapaki bersama menuju tujuan akhir dari perjalanan panjang kita selama ini.
231 notes
·
View notes
Text
Menghitung KebaikanNya
Beberapa bulan ini, aku kembali melatih diri untuk menulis jurnal syukur. Aku sengaja memilih notes kecil yang kuperoleh dari seminar, notes ini seukuran kepalan tanganku. Kupikir dengan ukuran notes sekecil ini bisa mudah kubawa kemanapun aku pergi, lalu aku hanya perlu fokus menuliskan hal yang ingin kulatih; yakni rasa syukur. Berangkat dari satu pertanyaan saja, apa hal yang bisa kusyukuri hari ini?
Awal menuliskan jurnal syukur ini tentu terasa sulit, aku sempat terdiam beberapa waktu. Kepalaku pusing karena aku merasa begitu banyak hal yang tidak sesuai harapanku tahun ini, ternyata aku berada di fase survival mode ini cukup lama. Lalu aku mencoba untuk melepaskan ekspektasiku kepada diri sendiri, tentang hidup harus begini dan begitu.
Perlahan aku menghembuskan nafas demi nafas, mencoba mengingat dan merasakan kebaikan apa saja yang sudah kuterima dariNya. Jariku mulai menuliskan satu dua poin, lalu berlanjut beberapa poin. Saat membaca ulang kebaikan kecil yang sudah kutulis, aku menyadari satu hal. Ternyata dari sekian banyak hal yang menurutku belum ideal, Allah masih mengirimkan banyak kebaikan kecil yang luput aku sadari. Hari itu, meski air mata bercucuran saat sholat dan berdoa, setidaknya aku menemukan setitik kelapangan hati, bahwa kebaikanNya masih membersamaiku, yang meyakinkanku untuk terus melanjutkan hidup sekecewa apapun hatiku saat itu.
Jurnal syukur ini belum bisa kutulis setiap hari. Kadang aku menulis seminggu beberapa kali. Pernah juga jurnal syukurku ini hilang lebih dari seminggu. Aku merasa ada yang hilang, kepalaku mulai pusing dengan pikiran-pikiranku yang menyeruak kemana-mana. Jadilah kucari ini jurnal syukurku, yang ternyata terselip di bawah springbedku. Alhamdulillah masih bisa menulis jurnal syukur, adalah salah satu poin yang kutulis hari itu. Menyadari bahwa perlahan diriku mulai merasa butuh untuk menghitung kebaikan kecil yang kuterima dariNya.
Hari ini aku membaca seluruh catatan kebaikan kecil yang kutulis dalam jurnal itu, di tengah moodku yang sedang buruk karena haid, tiba-tiba aku menangis, oh ya, banyak juga kebaikan kecil yang tetap kurasakan, bahkan ditambah olehNya. Siapa sangka membaca ulang catatan syukurku ini membantu memperbaiki moodku yang sedang hancur saat haid, dan membantuku melanjutkan aktivitas seharian ini.
Saat menulis jurnal ini, terlintas momen momen sulit yang pernah terlalui, tidak menyangka bahwa diri ini ternyata survive juga, itu kan salah satu bentuk kebaikan dariNya. Rasa syukur ini menjadi energi untuk terus berupaya mengalirkan kebaikan kecil itu di lingkungan sekitar, meski di kondisi tidak ideal sekalipun.
Aku jadi teringat ayat AlQuran yang kurang lebih maknanya “bersyukurlah, maka akan Ku tambah nikmatmu”. Seperti otot, syukur juga perlu dilatih. Semakin sering melatih rasa syukur, semakin mudah diri ini menemukan dan merasakan kebaikan kecil yang diterima, meski di tengah-tengah segala hal ketidak idealan, baik secara pribadi, maupun secara struktur sosial. Setidaknya rasa syukur ini memanjangkan harap, ada hal yang masih bisa dilakukan dengan kedua tangan, juga ada kebaikanNya yang selalu membersamai.
9 notes
·
View notes