#keadilan sosial
Explore tagged Tumblr posts
lasealwin · 6 months ago
Text
10 Hal Yang Perlu Diperhatikan Seniman Pemula
Seniman adalah sebuah kata yang cukup populer saat anda menikmati beberapa hal menarik bahkan sangat memukau, sekelas film, novel, carpen, film pendek, flash video dan lain-lain. Ini adalah kata yang cukup ekstentrik karena dapat membawa suasana hati dalam situasi yang didambakan oleh para pemula, yakni orang-orang muda yang masih abg dan belum tahu banyak tentang seluk beluk dunia. Tidak perlu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 1 year ago
Text
Milenial dari Maluku Ini Berharap Anies Tegakkan Sila ke-5 Pancasila
JAKARTA | KBA – Indra Surendra, anak muda dari Maluku yang merantau ke Bogor, Jawa Barat berharap bacapres Anies Rasyid Baswedan benar-benar menegakkan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ke-5, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Saya yakin orang yang mau jadi presiden pasti punya tujuan untuk memajukan Negeri ini dan pastinya mengetahui nilai-nilai Pancasila yang begitu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kawanseo · 2 years ago
Text
read more
1 note · View note
o-agassy · 6 months ago
Text
Pendidikan tinggi adalah kebutuhan tersier
Mohon maaf pak mentri pendidikan yang budiman. Bagi orang kecil seperti kami, kuliah adalah jalan satu-satunya untuk memperbaiki taraf hidup dan mengangkat derajat serta status sosial keluarga kami.
Kami tak punya uang untuk dijadikan "pelicin" guna masuk kerja pada instansi-instansi tertentu. Karena untuk menyambung hidup saja orang tua kami selalu berhutang. Tutup lubang gali lubang.
Sejak SMA, kami selalu punya mimpi untuk dapat sekolah tinggi, kemudian dapat bekerja mapan dan memperbaiki ekonomi keluarga. Keluar dari zona tidak nyaman ini adalah opsi satu-satunya yang kami punya pak.
Kami orang biasa hanya punya mental bonek disertai dengan komitmen dan determinasi untuk beranjak dari kemiskinan.
Jika akses pendidikan tinggi hanya untuk orang kaya, lalu bagaimana nasib kami? apakah kami tidak diizinkan untuk menikmati apa itu pendidikan? apakah kami harus terus di garis kemiskinan?
jika demikian, makan harus ada yang dirubah dari semboyan negara ini, dari "keadilan sosial bagi seluruh seluruh rakyat Indonesia" menjadi ""keadilan sosial bagi sebagian rakyat Indonesia"
27 notes · View notes
mysticalnightruins · 2 months ago
Text
Dalam Islam, kesabaran (ṣabr) adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan, bahkan dianggap sebagai tanda keimanan yang kuat. Namun, apakah kesabaran memiliki batas? Secara umum, Islam mengajarkan bahwa kesabaran adalah sifat yang seharusnya diterapkan dalam setiap situasi. Namun, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami terkait batas kesabaran dalam perspektif Islam.
1. Kesabaran Tidak Berarti Pasif
Islam tidak mengajarkan kesabaran yang pasif, di mana seseorang hanya menerima segala situasi tanpa melakukan tindakan yang benar. Dalam beberapa keadaan, seperti menghadapi ketidakadilan, penindasan, atau keburukan, umat Islam diajarkan untuk bertindak dan mencari solusi. Kesabaran dalam konteks ini adalah tetap tenang, menjaga emosi, dan mengambil langkah yang bijaksana, bukan berarti menerima ketidakadilan tanpa usaha untuk memperbaikinya.
Contoh: Jika seseorang diperlakukan tidak adil, kesabaran tidak berarti harus diam saja. Islam mendorong untuk berjuang mencari keadilan dengan cara yang sesuai dan adil.
2. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian Hidup
Tidak ada batas khusus terkait ujian hidup. Umat Islam dianjurkan untuk terus bersabar dalam menghadapi segala bentuk ujian seperti penyakit, kehilangan, atau kesulitan ekonomi. Karena ujian adalah bagian dari rencana Allah untuk menguji iman dan ketakwaan hamba-Nya, seorang Muslim sebaiknya terus bersabar dan meyakini bahwa Allah akan memberikan ganjaran bagi kesabaran tersebut.
Firman Allah: "Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, maka mereka akan diuji." (HR. Tirmidzi)
3. Kesabaran dalam Menghadapi Maksiat
Islam mengajarkan kesabaran dalam menjauhi maksiat. Kadang-kadang, godaan untuk melakukan dosa sangat kuat, namun di sinilah kesabaran diuji. Seseorang yang mampu menahan diri dari godaan dan memilih untuk tetap taat kepada Allah dianggap sebagai orang yang sabar. Dalam hal ini, tidak ada batas kesabaran karena kewajiban untuk menjauhi maksiat berlaku sepanjang hidup.
4. Kesabaran dalam Ibadah
Kesabaran juga diperlukan dalam menjalankan ibadah, baik dalam konteks melaksanakan kewajiban agama seperti shalat, puasa, dan zakat, maupun dalam menjaga konsistensi dan kualitas ibadah. Sabar dalam ibadah berarti melakukannya dengan tekun dan penuh keikhlasan, meskipun kadang terasa berat atau penuh godaan. Kesabaran dalam beribadah juga tidak memiliki batas, karena kewajiban ibadah terus berlangsung hingga akhir hayat.
5. Kesabaran dalam Menghadapi Kemungkaran
Dalam hal ini, Islam mengajarkan kesabaran, tetapi bukan berarti seseorang tidak boleh berusaha mengubah kemungkaran atau keburukan. Justru, umat Islam memiliki kewajiban untuk mencegah kemungkaran dengan cara yang benar. Jika ada kemungkaran, seperti ketidakadilan sosial atau pelanggaran terhadap hukum Allah, maka umat Islam harus berusaha mengubahnya, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaan). Jika tidak mampu, maka dengan lisannya (nasihat). Jika tidak mampu, maka dengan hatinya (membenci kemungkaran itu), dan itulah selemah-lemah iman." (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kesabaran dalam menghadapi kemungkaran bukan berarti diam saja. Ada kewajiban untuk berusaha mengubahnya, namun dengan cara yang baik dan bijaksana.
6. Batas Kesabaran dalam Hubungan Sosial
Dalam hubungan sosial, seperti keluarga atau pertemanan, kesabaran sering diuji. Islam menganjurkan kesabaran dalam menghadapi perbedaan pendapat, konflik, atau masalah-masalah interpersonal. Namun, ketika konflik atau kesulitan dalam hubungan sudah melewati batas yang menyebabkan kehancuran moral atau spiritual, maka tindakan tegas bisa diambil. Sebagai contoh, dalam konteks pernikahan, jika pasangan menghadapi kekerasan fisik atau emosional yang terus-menerus, Islam memperbolehkan perpisahan (cerai) sebagai jalan keluar.
7. Kesabaran dalam Berdoa dan Mengharapkan Jawaban dari Allah
Terkadang seseorang merasa putus asa karena doa-doanya belum terkabul. Islam mengajarkan bahwa doa harus selalu disertai dengan kesabaran. Ada hadits yang menunjukkan pentingnya tidak terburu-buru dalam mengharapkan jawaban dari Allah:
"Doa seorang hamba akan terus dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa, yakni berkata: 'Aku telah berdoa, tetapi tidak dikabulkan.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesabaran dalam berdoa berarti meyakini bahwa Allah akan mengabulkan doa di waktu yang tepat dan dalam bentuk yang terbaik, meskipun jawabannya tidak selalu langsung terlihat.
8. Kesabaran dalam Menjalankan Hukum Syariat
Ketika seseorang menghadapi ujian dalam menjalankan syariat Islam, seperti berpuasa di bulan Ramadhan atau menunaikan zakat meskipun sedang dalam kesulitan ekonomi, kesabaran sangat diperlukan. Menjaga konsistensi dalam menjalankan perintah Allah kadang-kadang membutuhkan pengorbanan, dan ini adalah bentuk kesabaran yang mulia.
6 notes · View notes
divergeinstinx · 2 months ago
Text
FACTION BACKGROUND
Abnegation
Abnegation berada di Kota Tua Bern yang tenang dan bersejarah, di mana prinsip-prinsip yang memandu mereka adalah tidak mementingkan diri sendiri dan kesederhanaan. Di situs Warisan Dunia UNESCO ini, jalan-jalan sempit dan bangunan-bangunan kuno menciptakan suasana yang tenang dan bermartabat, cocok untuk faksi yang berdedikasi pada layanan publik dan pemerintahan.
Anggota Abnegation menjalani hidup yang sederhana dan rendah hati, dengan fokus pada pelayanan kepada orang lain dan kebaikan yang lebih besar. Mereka menjauhi materialisme dan kemewahan, tinggal di rumah-rumah yang sederhana dan mengenakan pakaian sederhana. Rutinitas harian mereka berkisar pada membantu masyarakat, baik melalui kerja sukarela, layanan publik, atau tindakan kebaikan.
Abnegation menjunjung tinggi sifat tidak mementingkan diri sendiri dan kerendahan hati. Tujuan utama mereka adalah melayani orang lain, dan pekerjaan mereka melibatkan pemerintahan, layanan publik, dan dukungan masyarakat. Anggota Abnegation bekerja dalam peran seperti pejabat pemerintah, pekerja sosial, dan pengasuh, dengan fokus pada kebutuhan masyarakat dan memastikan bahwa sumber daya masyarakat digunakan untuk kebaikan yang lebih besar.
Amity
Amity membangun faksinya di pinggiran kota Bern yang damai, khususnya di Wabern dan Köniz, tempat dimana alam memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Dikelilingi oleh ladang hijau, hutan, dan padang rumput, anggota Amity hidup dalam harmoni dengan alam, berfokus pada pertanian, komunitas, dan hidup berdampingan secara damai.
Kehidupan di Amity berpusat pada pertanian dan dan hidup berkesinambungan. Komunitas ini berkembang pesat melalui kerja sama, bersama-sama mereka mengolah tanah dan berbagi hasil kerja keras mereka. Lingkungannya tenang, dengan rumah-rumah yang dibangun agar menyatu dengan lanskap dan meningkatkan rasa kesejahteraan. Musik, seni, dan kegiatan komunal merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan, yang mencerminkan nilai-nilai Amity tentang kedamaian, kegembiraan, dan harmoni.
Amity menghargai kedamaian dan harmoni. Prinsip utama mereka adalah kebaikan, dan pekerjaan mereka melibatkan pembinaan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan yang berkelanjutan. Anggota Amity bekerja di bidang pertanian, pengorganisasian masyarakat, dan konservasi lingkungan. Mereka berdedikasi untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, meningkatkan ikatan masyarakat, dan memastikan bahwa semua anggota masyarakat hidup dalam kenyamanan dan kedamaian.
Candor
Candor didirikan di jantung kota Zurich, di distrik Altstadt yang bersejarah, tempat nilai-nilai kebenaran dan keadilan tertanam kuat. Dikelilingi oleh arsitektur abad pertengahan dan jalan-jalan yang ramai, anggota Candor tinggal dan bekerja di lingkungan yang menuntut kejujuran dan transparansi. Pusat kota, dengan lembaga hukum dan pusat keuangannya, berfungsi sebagai tempat yang sempurna bagi sebuah faksi yang berdedikasi untuk menegakkan kebenaran.
Di Candor, hidup adalah dialog yang konstan. Para anggota dilatih untuk bersikap jujur dan adil, dituntut untuk terlibat dalam perdebatan dan proses hukum yang membentuk tatanan moral masyarakat. Alun-alun publik sering kali menjadi tuan rumah forum terbuka tempat warga berdiskusi dan menyelesaikan masalah secara terbuka. Komitmen Candor terhadap kejujuran memastikan bahwa masyarakat mereka tetap adil dan etis, tanpa ruang untuk penipuan atau korupsi.
Candor menghargai kejujuran dan integritas. Prinsip utama mereka adalah kejujuran, dan tugas mereka meliputi pengawasan masalah hukum, memastikan transparansi, dan menegakkan keadilan. Para anggota Candor bekerja sebagai hakim, pengacara, dan pejabat publik, yang berdedikasi untuk menjaga masyarakat yang etis dan transparan. Mereka bertanggung jawab untuk menangani perselisihan, menegakkan hukum, dan memastikan bahwa semua tindakan dan kebijakan dilakukan dengan jujur.
Dauntless
Faksi Dauntless bermukim di Zurich Barat, distrik industri yang dulunya terkenal dengan lingkungan perkotaannya yang keras dan lingkungan budaya yang semarak. Anggota faksi ini berkembang pesat di gedung-gedung industri yang kokoh dan telah ditransformasikan, tempat dimana kekuatan, keberanian, dan ketahanan menjadi kunci untuk bertahan hidup. Daerah ini, yang dulunya merupakan pusat industri, kini menjadi tempat pelatihan yang sempurna bagi mereka yang melindungi dan mempertahankan masyarakat mereka.
Kehidupan di Dauntless sangat intens dan penuh aksi. Para anggota menjalani pelatihan fisik yang ketat, mendorong diri mereka hingga batas maksimal dalam rintangan dan latihan taktis. Faksi ini menghargai keberanian dan keberanian, mempersiapkan para anggotanya untuk menghadapi tantangan secara langsung. Ikatan sosial ditempa melalui pengalaman bersama, dan suasana distrik yang menegangkan mencerminkan semangat berani dan tangguh dari faksi ini.
Dauntless menghargai keberanian dan tindakan. Prinsip utama mereka adalah keberanian, dan pekerjaan mereka melibatkan perlindungan dan pertahanan. Para anggota Dauntless bertanggung jawab untuk menjaga keamanan, menangani keadaan darurat, dan mengambil tugas-tugas berbahaya. Mereka bekerja sebagai petugas penegak hukum, pemadam kebakaran, dan responden darurat, selalu siap menghadapi risiko secara langsung dan memastikan keselamatan masyarakat.
Erudite
Faksi Erudite bermukim di daerah Zürichberg di Zurich yang sebelumnya menjadi rumah bagi universitas-universitas di Swiss. Terletak di antara perbukitan dan pepohonan hijau yang rimbun, para anggota Erudite tinggal di bangunan-bangunan modern yang menyatu dengan alam. Distrik ini cocok untuk lingkungan belajar dimana Erudite mendedikasikan hidup mereka untuk menghidupkan kembali keberadaan universitas-universitas dan lembaga-lembaga pengetahuan.
Jalanan di Erudite dipenuhi dengan perpustakaan, laboratorium, dan ruang belajar tempat ide-ide mengalir bebas. Erudite percaya bahwa kunci untuk membangun kembali umat manusia terletak pada pemahaman dunia di sekitar mereka dan mendorong batas-batas sains dan teknologi. Mereka adalah para pemikir, cendekiawan, dan visioner, yang selalu berusaha untuk mengungkap kebenaran-kebenaran baru dan memajukan masyarakat.
Erudite menghargai kecerdasan dan pengetahuan di atas segalanya. Tujuan utama mereka adalah mengejar kebenaran dan pemahaman. Mereka bertanggung jawab atas pendidikan, penelitian, dan kemajuan teknologi. Para anggota Erudite terlibat dalam berbagai kegiatan seperti penelitian ilmiah, pengajaran, dan pengembangan teknologi inovatif. Tugas mereka adalah memimpin kemajuan masyarakat melalui pengembangan intelektual dan memastikan bahwa semua keputusan didasarkan pada data dan akal sehat
2 notes · View notes
afrianajeng · 3 months ago
Text
79 Tahun Indonesia Merdeka
Agustusan tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini berkesempatan untuk merayakannya di kampung halaman dan dipercaya menjadi salah satu panitia. Walaupun mendadak dimana persiapan hanya 3 minggu, akhirnya bisa mengadakan karnaval pertama kalinya.
Tumblr media
Setiap Agustus tiba, aku selalu teringat saat aku kecil dulu yang sangat antusias mengkuti berbagai lomba. Beberapa kali bahkan tampil di atas panggung menghibur warga. Kalau tahun ini diminta untuk menjadi pemandu acara. Umi sebagai komandan yel-yel RT (aku yang buat lagi wkwk) dan aby sebagai Bung Tomo yang orasi.
Setelah sangat lama tidak terlibat dengan karang taruna, kaget sekali banyak wajah tak ku kenali. Yang dulu aku gendong-gendong, aku simak ngaji Iqro'nya, aku usap ingusnya haha sudah jadi bujangan dan gadis-gadis menawan. Lumayanlah meningkatkan elektabilitas, gak keliatan juga kan beda generasi haha. Ganti sirkel sebentar di era kawan-kawan yang sudah sibuk mengurus rumah tangga.
mereka semua masih SMA, kecuali aku yang lulus SMA nya 1 dekade+ lalu haha. Momen saat pembubaran panitia.
Agustusan paling memorable adalah saat SD. Bisa-bisanya mengajukan diri untuk tampil bernyanyi. Dan, lagunya adalah lagu DANGDUT. Lagunya begini, bang sms siapa ini bang! bang pesannya pakai sayang sayang!. Sepertinya sangat viral pada masanya. Memakai setelan cutbray bak penyanyi dangdut dengan bandana berwarna kuing yang ku buat sendiri. Sungguh kepercayaan diri yang patut di apresiasi. xixixi. Latihan hanya 2 hari karena hafal lagunya. Bahkan saat di atas panggung, aku tak tau dimana orang tua ku berada. Sepertinya mereka sembunyi karena malu wkwk. Lebih parahnya, selesai manggung ada penyerahan hadiah lomba, kebetulan juara Qiroah. Saat penerimaan hadiah, yang lain mengenakan baju musim, aku malah mengenakan baju biduan. Kemudian saat turun panggung, salah pijakan dan akhirnya jatuh. Duh malu nya gak terbendung sampai gak mau bangun dan berakhirdi gendong wkwk. Gak sakit, tapi malunya minta ampun!
Kini… Merah putih di sepanjang jalan. Bendera yang dikibarkan. Permainan yang dilombakan. Merdeka! Merdeka! yang diteriakkan.
Semuanya telah usai. Bulan kemerdekaan telah selesai. Dan bulan depan, kita akan kembali pada hidup untuk mengumpulkan pundi-pundi. Berebut jalanan menuju pulang agar bisa sejenak istirahat mengumpulkan tenaga untuk esok hari.
Hadap kanan hadap kiri, balik kanan balik kiri. Kepada upah disetiap akhir bulan, hormaaaaaaat grak!!!!
Doa baik selalu untuk negeri tercinta. Semoga senantiasa terlaksana sila ke-5 pancasila. Bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Merdeka!
youtube
5 notes · View notes
lejel-labs-global · 1 year ago
Text
Hal yang Membuat Masa Depan Menyenangkan!
Tumblr media
Dalam era yang penuh dengan tantangan, manusia terus menapaki perjalanan menuju masa depan yang cerah dan penuh harapan. Inovasi teknologi, perubahan sosial, dan kesadaran global telah membuka pintu menuju kemungkinan-kemungkinan baru yang memancarkan optimisme dan kegembiraan.
1. Inovasi Teknologi Membuka Pintu Menuju Perubahan Positif
Dengan percepatan teknologi, manusia mengalami lonjakan inovasi dalam berbagai sektor. Dari kecerdasan buatan yang mengubah cara kita bekerja hingga penemuan medis yang merevolusi pengobatan, inovasi membawa perubahan positif yang dapat membentuk masa depan yang lebih baik.
2. Peningkatan Kesadaran Lingkungan dan Keberlanjutan
Masyarakat semakin sadar akan dampak lingkungan dan pentingnya keberlanjutan. Inisiatif global untuk mengatasi perubahan iklim, menggunakan energi terbarukan, dan melindungi keanekaragaman hayati menandai langkah-langkah positif menuju masa depan yang berkelanjutan.
3. Perubahan Sosial yang Membawa Kesetaraan dan Keadilan
Perubahan sosial yang mendukung kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan keadilan telah memberikan fondasi yang kuat bagi masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Masa depan yang menyenangkan adalah masa depan di mana semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
4. Pendidikan dan Akses Informasi yang Luas
Dengan teknologi informasi yang semakin merata, akses terhadap pendidikan dan informasi menjadi lebih mudah. Masyarakat yang teredukasi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang cerdas, kreatif, dan berkembang.
Melalui inovasi, kesadaran lingkungan, perubahan sosial, dan pendidikan yang luas, masa depan menjanjikan kemungkinan-kemungkinan baru yang dapat membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua. Dengan kerja sama global dan tekad untuk mencapai perubahan positif, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik dan menyenangkan.
Bersama dengan Lejel Labs Global, kami mengajak kamu untuk bisa maju dalam tujuan yang sama. Dengan bersama kita akan lebih menikmati perjalanan yang tidak akan kita lupakan. Mari sambut masa depan dengan penuh suka cita dan banyak uang!
17 notes · View notes
dearmme · 1 year ago
Text
Palestina, Iman dan Kemerdekaan🇵🇸
Sedih sekali mendengar kembali kabar duka dari tanah Para Nabi--tanah yang diberkahi--, Palestina, bersliweran di timeline sosial media.
Rasanya geram bukan main melihat bagaimana perbuatan (yang katanya) manusia itu, zionis laknatullah, mengagresi secara militer tanah Gaza berikut dengan mudahnya merenggut hak hidup manusia, menghancurkan masa depan anak-anak hingga fasilitas umum (rumah sakit, masjid) di dalamnya. Sungguh, berapa sebenarnya harga nyawa satu manusia di mata mereka?!!
Lebih geram lagi pada pasukan kera--para budak zionis-- yang membuat berita penuh pengaburan fakta dengan tujuan mencari simpati dunia. Seolah Israel adalah korban atas konflik antar negara, dan perlawanan yang saat ini inang mereka (zionis) lakukan adalah sebagai bentuk pertahanan. Lantas, lebih dari 75 tahun penjarahan, penyiksaan, pembantaian sampai pembunuhan yang mereka perbuat terhadap tanah dan penduduk Palestina itu apa?!!
Melihat itu semua, sungguh, dada ini terasa sesak.
Dimanakah kemanusiaan yang (katanya) para pemimpin kedamaian dunia teriakan itu, sedang masih ada sebagian dari kita yang hidup dalam kesulitan mendapat makanan hanya tuk sekadar menegakkan punggungnya?
Dimanakah keadilan pun kemerdekaan yang (katanya) pemimpin paling HAM gaungkan itu, sedang masih ada sebagian dari kita hidup dalam bayangan rudal lagi bidikan senjata yang siap merenggut hak hidup dimanapun dan kapanpun?
...
Dalam kegeraman ini, ada pula tanda tanya yang diselimuti rasa malu.
Mengapa di tengah serangan-gempuran itu, jiwa mereka begitu tsiqah (teguh) dalam memperjuangkan Baitul Maqdis; iman, Islam dan tanah air mereka?
Mengapa di tengah agresi yang tak sedikit pun berbelas kasih itu, mereka tak sedikitpun menunjukkan ketakutan, keraguan dan kelemahan di setiap tarikan nafas juang mereka?
(Yaa Rabb, jaga dan lindungi kaum muslimin dimanapun mereka berada, aamiin..)
Sungguh, ini refleksi bagi kita;
Apa itu merdeka? Apakah merdeka adalah ketika kita bisa duduk manis sambil scrolling sosial media? Atau menjalani rutinitas harian tanpa peduli terhadap sesama?
Jika merdeka adalah hidup dalam kemanusiaan yang berkeadilan, sudahkah kita benar-benar merdeka? Jika benar demikian, mengapa masih banyak negeri (yang mengaku) merdeka yang memilih menutup mata dari kebenaran, kepedulian dan keadilan?
...
Sungguh, bukankah kemerdekaan yang sejati adalah ketika iman dalam jiwa manusia itu hidup dan mengobarkan api ruh perjuangan? Api yang dapat menghangatkan-menerangi sesama sekaligus membakar kezaliman di sekitarnya; amar ma'ruf nahi munkar.
Dan, ya, saudara-saudara kita di Palestina menunjukkan kepada kita; mungkin secara kedaulatan, mereka belum (dan pasti akan) merdeka. Namun, langit menjadi saksi bahwa mereka adalah umat yang telah merdeka dari hati yang tak mengimani Tuhannya dan dari waktu yang tak berguna. Dan jika iman dalam dada mereka mampu bersuara,
"Kita telah dan akan selalu menjadi umat yang merdeka!"
Semoga kita tak lupa bahwa,
Keterjajahan terbesar adalah ketika tak ada lagi empati, akal-nurani pun perjuangan (read: iman) yang hidup dan mengalir dalam darah kita.
Allahummaghfirlana..
14 notes · View notes
goresantintaa · 4 months ago
Text
Tumblr media
Refleksi Kelas Sosial #1
Tanpa akal yang rasional, sepertinya akan sedikit sulit untuk membedakan filsuf dan sofis di zaman sekarang yang penuh keumuman ini.
Sofis dikenal dengan kecerdasannya yang diperjualbelikan demi kekuasaan, bukankah di zaman sekarang banyak juga golongan sarjana yang seperti itu? Mereka menggunakan ilmunya untuk penghambaan materi semata. Tanpa menyelidiki apakah ilmunya digunakan untuk keadilan atau justru menyebabkan ketidakadilan. Lihat saja kasus UKT 2024 ini, birokrasi kampus yang katanya dipenuhi orang terdidik justru akal sehatnya diperdagangkan demi kepentingan pribadi bahkan keinginan itu didukung oleh instansi. Namun banyak juga orang yang mewajarkan, toh dosen dapat gaji dari mengajar wajar saja ukt mahal, belanya.
Sofis juga dikenal dengan retorikanya yang meyakinkan dan terkadang masuk akal namun dibalik itu justru mereka menyesatkan, bukankah pejabat-pejabat kita pun seperti itu? Ketika ada kebijakan yang kita rasa tidak sesuai dan malah mengacaukan kehidupan rakyat, tapi kebanyakan kita justru yakin-yakin saja, mudah percaya berkat kesederhanaan diri sang penguasa. Kita seolah-olah merasa pejabat itu berada di pihak kita, namun aslinya kita sedang dininabobokan oleh janji manis, kita musti sadar bahwa mereka cenderung menyembunyikan kebenaran yang tidak menguntungkan bagi kepentingannya. Lihat saja kasus-kasus perampasan kepemilikan tanah warga demi proyek besar, warga dijanjikan lapangan pekerjaan tetapi tak juga kunjung ada. Namun sebagian kita mewajarkan, toh pembangunan juga untuk kesejahteraan bersama, belanya.
Mirisnya lagi, di era informasi ini kebanyakan kita mulai sulit membedakan benar dan salah, contohnya pemilu 2024 kemarin, debat pilpres terasa tak berguna. Kebanyakan kita lebih tertarik dengan goyangan, makanan gratis, serangan fajar sad boy ehe, ketimbang narasi-narasi terkait kebijakan pemerintahan kedepan yang lebih masuk akal dalam mensejahterakan masyarakat. Pernyataan influencer ber-followers banyak lebih didengarkan, mudah viral ketimbang ahli ekologi, ahli hukum, dan guru besar lainnya yang mengkaji kebijakan-kebijakan para calon presiden. Namun, kebanyakan kita enggan peduli, toh yang penting pilih presiden yang gaul, kaya raya, banyak artis dipihaknya, nanti bagi-bagi duit lagi kalau sudah naik jadi presiden, belanya.
Di zaman yunani, filsuf bernama sokrates lah yang paling menunjukkan anti terhadap kaum sofis, walaupun pada akhirnya ia dihukumi sebagai pemberontak dan dipaksa membunuh dirinya dengan meminum racun, namun hal itu diterima oleh sokrates, sebab ia ingin menunjukkan betapa ia menjaga kebenaran yang ia pegang walaupun nyawa sebagai taruhannya. Perlu kita ketahui juga, sokrates berada pada kalangan orang berada sebab ibunya adalah seorang bidan, mungkin saja hal itu menjadi sebab wajarnya sokrates tidak takut ketika memberontak kebijakan pemerintah di yunani, berbeda halnya dengan sofis yang geraknya terbatasi sebab penghasilannya bergantung pada patuhnya ia ke penguasa. Liat saja guru-guru honorer saat ini yang gajinya sungguh tidak manusiawi, apakah mereka berani menyuarakan ketidakadilan pemerintah dengan perut kosong? Tentu tidakkan. Lihat saja sebagian dosen-dosen di negeri ini, jarang yang berani menentang kediktatoran birokrat apalagi pemerintahan sebab kehidupannya bergantung di tangan penguasa tersebut.
Ini mungkin akan membuatmu sedikit bingung.
Yah saat ini kebanyakan kita sulit membedakan filsuf dan sofis. Hingga wajar jika kebenaran terlihat hanya bersifat relatif. Terkadang sofis kita anggap sebagai filsuf, dan bisa jadi yang kita anggap filsuf justru berhati sofis. Tapi saya tidak menyudutkan sokrates yaa.. jangan salah paham, saya hanya ingin menjelaskan bahwa perjuangan juga butuh materi agar tak ada keterikatan dengan penguasa.
Pada akhirnya yang ingin saya sampaikan, menjadi manusia tidak cukup hanya dengan memiliki pikiran cerdas dan materi yang cukup, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita menggunakan pikiran dan materi itu dengan bijak.
Apakah kamu termasuk filsuf atau sofis di kehidupan ini?
4 notes · View notes
kbanews · 1 year ago
Text
Sosiolog: Jika Jadi Presiden, Anies Baswedan Akan Memberi Perhatian Pada Keadilan Sosial
JAKARTA | KBA – Sosiolog Prof Musni Umar mengatakan, Calon Presiden Indonesia Anies Baswedan diyakni akan memfokuskan pada keadilan sosial jika nanti diberikan amanah menjadi Kepala Negara di Pemilu 2024. “Dalam berbagai kesempatan, Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 selalu mengemukakan, jika diberi amanah memimpin Indonesia akan memberi titik perhatian pada pelaksanaan keadilan sosial,” katanya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
enigmalestari · 5 months ago
Text
BERBELANJALAH PADA PEDAGANG YG LOYAL, YG BISA DI PERCAYA, YG BEKERJA AMANAH, BUKAN HANYA TEROBSESI MENARGETKAN KEUNTUNGAN/LABA TAPI YG BEKERJA SAMBIL MEMBERIKAN PELAYANAN SOSIAL KEMASYARAKATAN, YG BEKERJA DENGAN JUJUR, & MENYEDIAKAN PRODUK BARANG2 YG BAIK, TDK RUSAK, PELAYANAN PRODUK BARANG & JASA YG BAIK SAMBIL MENDAPAT KEUNTUNGAN YG SAH, LEGAL DARI USAHA PRODUKSI PABRIK, & PERDAGANGAN BARANG & JASA MEREKA, JANGAN TERGODA MULUT MANIS PELACUR, PEDANG YG MERANGKAP JABATAN JADI PELACUR, GEMRO, GIGOLO, MERANGKAP PENGUSAHA 🏠 BORDIL, YG KERJANYA PENUH LOBA/KETAMANAKN, KECONGKAKAN, KESERAKAHAN, KEJAHATAN, ASUSILA, AMORAL, PENUH IRI HATI, DENGKI, SIFAT PERUSAK, PENGHASUT, PENGADU DOMBA, YG SETIAP HARINYA KATANYA KERJA KERAS BANYAK JOB, TAPI SEMUA PEKERJA BUSUK, PEKERJA KOTOR/ILEGAL, MEMBENTUK ORGANISASI KEJAHATAN, ORGANISASI PELACURAN, MENYAMPAH DI BUMI INI, MENJADI SAMPAH2 MASYARAKAT YG TDK BERGUNA BAGI KEHIDUPAN, SAMPAH2 YG TDK BERGUNA YG TDK DAPAT DI DAUR ULANG LAGI. PARA 🐷 DAJJAL, ZOMBIE, PARA 🐷 SETAN2 PERUSAK YG MERUSAK MORAL, KESUSILAAN, AHLAK, PIKIRAN, HATI MASYARAKAT, BANYAK ORANG DENGAN OTAK KOTOR, HATI BUSUK, IDE2 JAHAT, RENCANA JAHAT, & BERBAGAI MACAM PERBUATAN & KOMPLOTAN JAHAT & PELACURAN MEREKA. JANGAN PERGI BERGAUL & BERBELANJA KE T4 SAMPAH, SEBAB PARA 🐷 LAKNATULLAH ITU SESUNGGUHNHA TDK MENGHASILKAN KEBAIKAN BUAT PEREKONOMIAN, BUAT HUKUM & KEADILAN, PEMERATAAN, & BUAT PERADABAN. MEREKA HANYA SAMPAH2 YG TDK BERGUNA YG TDK DAPAT DI DAUR ULANG, HANYA COCOK DIBINASAKAN MASSAL DARI BUMI INI. YG KEBERADAAN MEREKA DI BUMI INI TDK ADA GUNANYA, JANGAN BERGAUL, BERBELANJA DI T4 SAMPAH ( 🏠 BORDIL BERKDEOK PEDAGANG, BERKEDOK SEKOLAH, BERKDEOK EKSPEDISI, DLL.). MEREKA ITU HANYALAH SAMPAH2 JAHAT, YG BERKAMUFLASE DARI BISNIS PELACURAN, KEJAHATAN, KORUPSI, PENCUCIAN UANG, MEREKA ADALAH PENYAKIT2 YG MERUSAK MASYARAKATNYA, MERUSAK MORAL, KESUSILAAN MASYARAKAT, MEREKA SEMUA PASTI DI BANTAI, DIBINASAKAN, DIBERSIHKAN DAEI BUMI INI.
#KURIR #SINDIKATCYBERCRIME #SINDIKATECOMERSE #SURATTUGAS #UNDANGANDIGITAL #USAHASENDIRI #POLDA #POLDASU #POLRI #MABESPOLRI #PROPAMMABESPOLRI #KKPALINGCANTIK #ONLYBEAUTY #TETANGGAKUPECUN.
2 notes · View notes
adgallant · 6 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
When is Pancasila Day?
Pancasila Day is public holiday in Indoensia on June 1st each year. It celebrates the birthday of Pancasila, the state ideology of Indonesia.
History of Pancasila Day
Pancasila was introduced during a speech by Indonesia's founding father and first president Sukarno on June 1st 1945 prior to Indonesia gaining independence. The ideology of the speech formed the official, foundational philosophical theory of the Indonesian state.
Pancasila means 'five principles'. These five principles are inseparable and interrelated:
A Divinity that is an ultimate unity,
A just and civilized humanity,
The national unity of Indonesia,
Democracy predicated on the inherent wisdom of unanimity arising from deliberation among popular representatives, and
Social justice for all Indonesian people (in Indonesian "Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia").
5 notes · View notes
unimiff · 1 year ago
Text
REFLEKSI OKTOBER 2023: BULAN PALING PENUH AIR MATA
Tak terasa, hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Oktober 2023. Tahun 2023 tinggal 2 bulan lagi. Bagiku sendiri, bulan ini merupakan bulan yang menguras energi, emosi dan bulan yang paling penuh air mata. Rasanya, terakhir kali menangis yang seintens ini adalah tahun 2021. Namun,  jika dibandingkan, tetap saja Oktober 2023 adalah bulan paling penuh air mata. Kesamaannya antara 2021 dan 2023 adalah menangisnya sama-sama diam-diam, di tengah kesendirian, wkwk. Kalau di depan orang lain bisa jadi semacam orang yang kuat dan seolah-olah semuanya baik-baik saja. Perbedaannya, tahun 2021 aku belum belajar meregulasi emosi dengan baik. Kini, baru kusadari bahwa efeknya sungguh tidak baik. Semuanya qadarullah, tetapi mungkin itu juga berefek sampai ke kesehatan fisik, di mana waktu itu aku jadi tidak merasa lapar, sehingga menunda-nunda makan. Efeknya baru berasa sekarang, menjadi GERDian of the galaxy. Perbedaan lainnya, dan ini yang paling utama, tentu saja, penyebabnya, dan pelajaran yang bisa kuambil dari refleksi bulan ini. Oktober 2023 telah melalui perjalanan panjang mengenal diri sendiri, sehingga meskipun rasa sedihnya lebih besar, alhamdulillah regulasi emosinya sudah jauh lebih baik.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga hari ini, linimasa media sosial kita dipenuhi oleh kabar yang membuat hati miris. Tidak, ini bukan konflik. Ini adalah penjajahan di era modern dan perjuangan bangsa yang mempertahankan tanah airnya agar si penjajah bisa hengkang. Ya, ini tentang Israel dan Palestina. Perkara inilah yang membuat entah sudah berapa volume air mata yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal ini keluar. Ada rasa sedih, rasa marah, kecewa, tetapi juga ada rasa haru, bangga, rindu dan perasaan lainnya campur aduk selama sebulan ini.
Sedih rasanya melihat anak-anak, perempuan dan masyarakat sipil menjadi korban kezaliman zionis. Fasilitas publik seperti masjid, rumah sakit, gereja, toko roti, tak luput dari serbuan bom mereka. Bahkan, bom fosfor putih yang jelas-jelas sudah dilarang oleh hukum internasional. Anak-anak tak berdosa itu berlumuran debu dan darah. Anak-anak yang seharusnya memiliki masa depan. Namun, ternyata Allah lebih sayang mereka.
Ada rasa marah dan tak berdaya juga, ini si zionis sudah melakukan berapa kejahatan perang, ya? Begitulah ternyata dunia. Kalau di belakangnya ada negara adidaya yang mendukung, zionis tenang-tenang saja. Ke mana perginya PBB? Oh, ternyata, selama hak veto di Dewan Keamanannya masih ada, tak akan ada keadilan kecuali untuk negara-negara yang mereka dukung. Life is unfair. Get used to it. Itulah makanya Allah, hakim yang Maha Adil, menyediakan hari akhir dengan peradilan yang seadil-adilnya nanti. Karena memang sulit mencari keadilan yang seutuhnya di dunia ini. Awas, ya, zionis, nanti kalian tidak akan bisa lari sedikit pun dari hisab dan mizannya Allah. Semuanya akan dihitung, diadili dan dibalas. Seadil-adilnya. Anak-anak yang kalian bunuh itu akan bersaksi. Tangan dan kaki kalian juga akan bersaksi. Sudah tidak bisa membayar influencer untuk memutarbalikkan fakta.
Selain itu, ada juga rasa kecewa. Kecewa kenapa negara-negara Islam, terlebih lagi negara-negara Arab, tidak bisa bersatu. Padahal, dalam pemikiran sederhanaku dari dulu, Israel itu kan negara (kalau bisa disebut negara, padahal sih nggak ya) kecil. Kalau pada bersatu, tidak begitu sulit, bukan? Belum lagi negara-negara Arab itu menguasai sumber daya energi berupa minyak bumi yang tersimpan di bawah buminya itu. Sekali embargo, ketar-ketir juga negara-negara pro-zionis itu. Namun, ternyata perputaran dunia memang tidak sesederhana itu. Berbagai kepentingan, kondisi geopolitik, geoekonomi dan lain-lain, semuanya saling berkelindan. Huft, dunia memang tidak sesederhana pemikiran seorang anak kecil yang ingin dunia ini aman. Bahkan Resolusi Khartoum 1967 pun dilanggar sama mereka sendiri. Aku juga jadi ingat sabda Rasulullah.
Dari Tsauban, dia berkata bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, ”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, sahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud). Sumber https://rumaysho.com/3388-cinta-dunia-dan-takut-mati.html
Look, saat ini jadi semakin mengerti makna hadis ini. Namun, sudahlah sedih-sedihnya. Ada begitu banyak hikmah yang terserak dari peristiwa ini, jika kita mau memungutnya.
Guruku pernah mengatakan bahwa, jika kita masih memiliki rasa sedih ketika melihat saudara-saudara kita di Palestina sana dibantai, maka bersyukurlah, karena semoga saja itu merupakan tanda iman yang masih ada di dalam hati kita. Bukankah tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri? Bukankah seorang mukmin dengan mukmin lainnya itu bagaikan satu tubuh, di mana jika yang satu sakit, maka yang lain pun merasakan hal yang sama? Dan mereka di Palestina sana adalah saudara-saudara kita. Saudara seiman yang menjaga tanah wakaf Baitul Maqdis, menjaga Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama kaum muslimin. Jika ada yang mengatakan “Ngapain ngurusin masalah Palestina yang jauh, sedangkan masalah di negeri sendiri saja masih begitu banyak?” Ingatlah, baca lagi sejarah Indonesia. Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka, sebagai bangsa Indonesia, kita merupakan saudara dengan bangsa Palestina. Ingat juga pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan, jika mengaku sebagai manusia, tidakkah sisi kemanusiaan kita tersentuh saat melihat manusia lain dibantai? Maka bersyukurlah jika kita masih merasa sedih. Semoga air mata yang keluar atas dasar rasa cinta itu merupakan salah satu tanda keimanan. Semoga air mata itu nanti menjadi saksi di hadapan Allah, bahwa kita mencintai saudara-saudara kita di sana, atas dasar keimanan kepada-Nya. Justru, berhati-hatilah ketika kita mulai mati rasa. Jangan-jangan, perlahan nikmat iman itu tercerabut dari dalam hati kita.
Namun, jangan sampai rasa sedih itu paralyzing, melumpuhkan kita. Kita seharusnya menjadi lebih bersemangat dalam belajar, bekerja dan beribadah. Semangat mereka dalam mempertahankan tanah airnya dari penjajah, seharusnya menular ke kita. Semangat mereka dalam bertahan di tengah keterbatasan, seharusnya menjadi cambukan bagi kita yang suka rebahan dan bermalas-malasan. Kita punya PR besar. Masalah Palestina tidak hanya akan selesai sampai di sini saja. Kita perlu belajar lebih banyak, tadabur Al-Qur’an lebih banyak, terutama Surah Al-Isra’ dan mengajarkannya kepada anak-anak kelak.
Berbicara tentang Al-Qur’an, aku juga menjadi teringat sebuah peristiwa saat di asrama Qur’an dulu. Ketika mempelajari sebuah hadis dari kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi rahimahullah, sebuah kisah begitu menancap dalam ingatan.
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan, karena nanti tidak akan ada mushaf lagi) Al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya no. 1464 dan imam Tirmidzi dalam sunan at-Tirmidzi, no. 2914, dan Ibnu Hibbân no. 1790 dari jalan ‘Âshim bin Abi  Najûd dari Zurrin dari Abdullah bin ‘Amru secara marfu’.
Referensi : https://almanhaj.or.id/4540-derajat-hadits-keutamaan-menghafal-alqurn.html
Dulu, waktu ngebahas hadis ini, Ustazah bilang "Anak-anak Palestina itu becandaannya next level. Mereka becandanya, 'Aku udah lebih banyak nih hafalannya. Ayo, kamu juga semangat, dong. Biar nanti kita sama tingkatannya di surga'."
Terheran-heran, kok bisa sih anak-anak itu memaknai hadis ini di usia belianya. Makin takjub saat tahu bahwa di tengah kondisi mereka yang jauh dari rasa aman & penuh keterbatasan, hafiz Qur'an terus tumbuh seperti jamur di musim hujan. Kamu boleh kehilangan segalanya, tapi saat masih ada harapan akan pertolongan Allah & Al-Qur'an di hati, kamu punya segalanya. Al-Qur'an sebagai ruh, benar-benar nyata dalam perjuangan Palestina. Tidakkah kita mengambil pelajaran? Saat ini, kita juga dapat melihat gambar-gambar dan video-video dari para jurnalis independen yang tersebar di dunia maya. Rumah diledakkan, tetapi yang pertama diselamatkan dan digenggam adalah Al-Qur’an. Di tengah reruntuhan, anak-anak tetap membaca dan murajaah Al-Qur’an. Ketika lelah, para dokter murajaah hafalan. Lebih dari itu, Al-Qur’an tidak hanya dibaca dan dihafalkan, tetapi diejawantahkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Betapa hati ini penuh keharuan dan kebanggaan ketika melihat wawancara seorang ayah yang kehilangan anak-anaknya dan beliau berkata “Alhamdulillah, mereka syahid di jalan-Nya.” Ucapan yang paling sering keluar dari mulut mereka juga “Hasbunallah wa ni’mal wakil”. Ya, cukuplah Allah sebagai penolong, sebagai pelindung. Cukuplah Allah. Kalian tidak akan bisa mengalahkan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah, karena Dialah yang Maha Kuat, sementara kalian adalah makhluk yang begitu lemah. Tidak hanya orang dewasa. Anak-anak Palestina juga memiliki keberanian yang luar biasa.
Maka, terbit pula kerinduan untuk melihat tanah yang diberkati itu. Tanah Baitul Maqdis. Semoga suatu saat kita bisa melihat Palestina merdeka, dengan kemerdekaan yang seutuhnya. Semoga kita bisa salat dengan penuh kedamaian dan kekhusyukan di Masjidil Aqsa. Semoga nanti kita bisa bercengkerama dengan para syuhada Palestina di surga, menghadiri halakah Qur’an yang sama di taman-taman surga, mendengarkan kisah mereka secara langsung, menyimak apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya mereka alami, dari mulut harum mereka langsung, bukan dari media yang sudah dipelintir oleh negara-negara pro-zionis.
Oktober 2023 memang bulan penuh air mata. Namun, bulan ini juga penuh pelajaran berharga. Pelajaran yang membuat semakin bersyukur akan nikmat rasa aman. Pelajaran yang menampol bahwa ke mana itu semangat untuk menyelesaikan hafalan dan murajaah hafalan Qur’an? Pelajaran yang menyadarkan bahwa masalah kita ternyata belum ada apa-apanya. Masalah mereka di Palestina sana jauh kebih besar, tetapi masyaAllah keimanan mereka luar biasa. Terima kasih ya Allah, di tengah hadah hadeh perduniawian, Engkau bukakan mata kami bahwa ada masalah penting. Ada tugas besar yang perlu dijalankan. Semoga Allah berikan kita kekuatan, kesehatan dan sumber daya untuk menjalankan tugas kita dari sini, sesuai dengan posisi, fungsi dan profesi kita masing-masing. Sebelum jamaah salat subuh belum sama dengan salat Jumat, tugas kita masih jauh dari selesai. Sebelum Al-Qur’an dijadikan last seen paling sering, tugas kita masih jauh dari kata selesai. Kita perlu menjadi bagian dari generasi yang kuat fisik, jiwa dan keimanannya; bukan sibuk rebahan, bergalau ria dan merasa paling malang sedunia. Terima kasih Palestina. Semoga tulisan ini suatu saat menjadi pengingat, dan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa ada orang-orang dari jauh, yang meskipun terpisah batas-batas geografis, terpaut karena cinta kepada-Nya. Semoga nanti kita bisa reuni di surga-Nya.
Simpang Empat, penghujung Oktober 2023
6 notes · View notes
produsenbajumuslim · 1 year ago
Text
Memupuk Potensi: Membangun Didikan yang Baik Bagi Anak Remaja
Masa remaja adalah periode penting dalam perkembangan seseorang, di mana anak-anak memasuki tahap transisi menuju kedewasaan. Dalam menjalani fase ini, didikan yang baik memainkan peran krusial dalam membentuk karakter, nilai-nilai, dan keterampilan anak remaja. Berikut adalah beberapa prinsip penting untuk membangun didikan yang baik bagi anak remaja:
1. Komunikasi Terbuka
Didikan yang baik dimulai dengan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak remaja. Buat lingkungan di mana mereka merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan, harapan, dan tantangan yang mereka hadapi. Mendengarkan dengan penuh perhatian adalah kunci untuk memahami dunia mereka.
2. Pemberian Contoh yang Baik
Orang tua dan tokoh penting lainnya dalam kehidupan remaja harus memberikan contoh perilaku yang positif dan etis. Tindakan dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh orang dewasa akan membentuk pola pikir anak remaja tentang bagaimana mereka seharusnya bertindak dan bersikap.
Tumblr media
3. Menghargai Perbedaan
Didikan yang baik mencakup menghormati perbedaan individual dan keunikan setiap anak remaja. Mendorong mereka untuk menjalani minat dan passion mereka, bahkan jika itu berbeda dari yang diharapkan, adalah cara untuk mendukung pengembangan diri mereka.
4. Mengembangkan Kemandirian
Bantu anak remaja mengembangkan kemandirian dengan memberi mereka tanggung jawab dan kesempatan untuk mengambil keputusan. Ini membantu mereka belajar menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka sendiri dan membangun rasa tanggung jawab.
5. Pemahaman Emosi
Didikan yang baik mencakup mengajarkan anak remaja tentang pemahaman dan pengelolaan emosi mereka. Mereka perlu tahu cara mengatasi stres, kecemasan, dan tekanan dengan cara yang sehat.
6. Pendidikan Moral dan Etika
Didikan yang baik juga memasukkan pengajaran nilai-nilai moral dan etika yang kuat. Anak remaja perlu mengembangkan rasa keadilan, empati, dan integritas dalam interaksi mereka dengan orang lain.
7. Pendidikan Seksualitas yang Sehat
Masa remaja adalah waktu di mana pertanyaan tentang seksualitas muncul. Didikan yang baik mencakup memberikan informasi yang akurat dan penting tentang kesehatan reproduksi, seksualitas yang aman, dan hubungan antarpribadi.
8. Pengembangan Keterampilan Hidup
Anak remaja perlu diajarkan keterampilan hidup praktis, seperti mengelola uang, memasak, merawat diri, dan berkomunikasi secara efektif. Ini membantu mereka menjadi lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata.
9. Mendorong Keterlibatan Sosial
Ajak anak remaja untuk terlibat dalam kegiatan sosial atau relawan. Ini membantu mereka merasakan rasa kepuasan dalam membantu orang lain dan mengembangkan rasa perspektif yang lebih luas.
10. Mengajarkan Kritis Berpikir
Didikan yang baik melibatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Ajarkan mereka untuk bertanya, mengkaji informasi, dan merumuskan pendapat berdasarkan pemikiran yang mendalam.
Didikan yang baik bagi anak remaja adalah investasi dalam masa depan mereka. Melalui komunikasi terbuka, pengembangan nilai-nilai positif, dan pembelajaran keterampilan yang relevan, kita membantu mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri, berempati, dan siap menghadapi dunia. Pendidikan yang seimbang antara aspek moral, emosional, sosial, dan kognitif adalah fondasi yang kokoh untuk membantu anak remaja mengatasi tantangan, meraih kesuksesan, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
7 notes · View notes
divergeinstinx · 2 months ago
Text
RELATIONSHIP
Abnegation
and Amity
Abnegation dan Amity memiliki hubungan yang positif. Kedua faksi memiliki komitmen untuk melayani orang lain, meskipun mereka mengekspresikan nilai-nilai ini secara berbeda tetapi saling melengkapi. Abnegation pada sikap tidak mementingkan diri sendiri yang melengkapi penekanan Amity pada komunitas dan perdamaian. Mereka sering bekerjasama dalam proyek-proyek yang menguntungkan komunitas dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
and Candor
Abnegation dan Candor sering kali tegang. Fokus Abnegation pada kerendahan hati dapat berbenturan dengan kejujuran Candor yang blak-blakan. Abnegation menganggap keterusterangan Candor kurang berbelas kasih, sementara Candor mungkin memandang kesederhanaan Abnegation sebagai sesuatu yang terlalu filosofis. Meskipun demikian, kedua faksi mengakui pentingnya menjaga standar etika dan bekerja sama dalam inisiatif yang mempromosikan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
and Dauntless
Abnegation dan Dauntless memiliki hubungan positif yang didasarkan pada rasa saling menghormati untuk berkorban. Kedua faksi menghargai bentuk keberanian yang berbeda. Abnegation melalui sikap tidak mementingkan diri sendiri dan Dauntless melalui keberanian. Rasa tanggung jawab bersama ini menumbuhkan kerja sama dan dukungan di antara mereka. Hubungan ini mengarah pada kerjasama yang sukses dalam proyek layanan masyarakat dan tanggap darurat. Dedikasi bersama mereka untuk melayani orang lain menumbuhkan ikatan yang kuat.
and Erudite
Abnegation dan Erudite menjaga jarak yang saling menghormati. Meskipun Abnegation mengakui nilai pengetahuan Erudite, mereka waspada terhadap superioritas intelektual yang menutupi komitmen mereka terhadap kerendahan hati dan pelayanan. Interaksi mereka sopan tetapi hati-hati. Mereka bekerjasama dalam tata kelola dan pembuatan kebijakan, menyeimbangkan wawasan intelektual dengan komitmen terhadap layanan publik.
Amity
and Abnegation
Amity dan Abnegation memiliki hubungan yang positif. Kedua faksi berbagi nilai-nilai pelayanan dan tidak mementingkan diri sendiri, meskipun mereka mengekspresikannya secara berbeda. Fokus Amity pada komunitas dan kebahagiaan melengkapi komitmen Abnegation untuk melayani orang lain, yang mengarah pada kerjasama yang sukses pada proyek-proyek komunitas dan sosial.
and Candor
Amity dan Candor sering kali tegang. Pendekatan Candor yang blak-blakan terhadap kebenaran dapat mengganggu lingkungan Amity yang damai, sehingga menimbulkan konflik. Amity menganggap kejujuran Candor terlalu kasar, sementara Candor memandang keinginan Amity untuk mencapai keharmonisan sebagai hal yang tidak realistis. Meskipun demikian, mereka bekerja sama dengan baik dalam proyek-proyek berbasis komunitas yang membutuhkan transparansi.
and Dauntless
Amity dan Dauntless memiliki hubungan yang jauh. Komitmen Amity untuk menjauhi kekerasan kontras dengan fokus Dauntless pada keberanian dan tindakan. Kesenjangan prinsip ini membuat mereka kesulitan menemukan titik temu, yang berujung pada interaksi yang minim. Namun ketika ada proyek yang melibatkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, Amity dan Dauntless akan bekerjasama
and Erudite
Amity dan Erudite memiliki hubungan yang netral. Meskipun mereka menghormati pengejaran intelektual Erudite, mereka terkadang melihat fokus mereka pada pengetahuan bukan lah hal yang paling penting dalam menjaga keharmonisan sosial. Namun, mereka bekerja sama dalam inisiatif-inisiatif di mana aspek intelektual dan sosial selaras, seperti inisiatif keberlanjutan lingkungan.
Candor
and Abnegation
Candor dan Abnegation memiliki hubungan yang tegang. Fokus Candor pada kebenaran dapat bertentangan dengan penekanan Abnegation pada ketidakegoisan dan kerendahan hati. Abnegation mungkin menganggap keterusterangan Candor sebagai kurangnya belas kasih, yang menyebabkan kesalahpahaman dan ketegangan. Meskipun demikian, kedua faksi mengakui pentingnya menjaga standar etika dan kepercayaan publik sehingga keduanya masih berjalan dengan baik tanpa adanya konflik berarti.
and Amity
Hubungan antara Candor dan Amity sering kali penuh pertentangan. Kejujuran Candor yang blak-blakan berpotensi mengganggu suasana harmonis yang ingin dipertahankan Amity. Amity menganggap pendekatan Candor kasar dan terkadang tidak peka terhadap kebutuhan untuk menjaga perdamaian sosial. Namun, mereka terkadang bekerjasama dalam pekerjaan berbasis komunitas yang sangat mengutamakan transparansi.
and Dauntless
Candor dan Dauntless memiliki hubungan yang netral. Meskipun Candor menghormati peran Dauntless dalam menjaga ketertiban, mereka terkadang menganggap metode Dauntless terlalu agresif. Dauntless menghargai komitmen Candor terhadap kebenaran tetapi terkadang menganggap fokus mereka pada legalitas terlalu kaku. Meskipun begitu masing-masing menghargai cara kedua faksi tersebut berjalan.
and Erudite
Candor dan Erudite memiliki hubungan kerjasama yang kuat. Candor mengandalkan penelitian dan masukan intelektual Erudite untuk menginformasikan keputusan mereka tentang masalah hukum dan etika. Kemitraan ini memastikan bahwa kebijakan diteliti dengan baik dan adil. Candor dan Erudite bekerja sama erat untuk memastikan bahwa kerangka hukum dan etika didasarkan pada penelitian yang baik dan bukti faktual. Ketelitian intelektual Erudite mendukung komitmen Candor terhadap kebenaran dan transparansi, membantu menciptakan kebijakan yang adil dan berdasarkan informasi yang baik.
Dauntless
and Abnegation
Dauntless dan Abnegation memiliki hubungan positif yang didasarkan pada rasa saling menghormati untuk berkorban. Dauntless mengagumi sifat tidak mementingkan diri sendiri dari Abnegation dan sering bekerja sama dengan mereka dalam proyek keamanan dan layanan masyarakat. Komitmen bersama mereka untuk melayani orang lain memperkuat ikatan mereka. Rasa tanggung jawab bersama mereka sering kali mengarah pada kerjasama dalam proyek layanan masyarakat dan tanggap darurat, dengan Dauntless memberikan perlindungan dan Abnegation menawarkan dukungan dan perawatan.
and Amity
Dauntless dan Amity memiliki hubungan yang jauh karena nilai-nilai mereka yang bertentangan. Dauntless memandang penekanan Amity pada perdamaian sebagai sesuatu yang naif dan tidak praktis, sementara Amity melihat Dauntless sebagai sesuatu yang terlalu konfrontatif. Filosofi mereka yang berbeda menciptakan hambatan untuk interaksi yang lebih dekat. Interaksi mereka terbatas, tetapi mereka terkadang bekerja sama dalam inisiatif yang bersinggungan dengan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
and Candor
Dauntless dan Candor memiliki hubungan yang netral. Dauntless menghormati komitmen Candor terhadap kebenaran tetapi dapat waspada terhadap fokus mereka pada detail legalistik. Dauntless menghargai peran Candor dalam menegakkan keadilan tetapi mungkin menganggap fokus mereka pada proses hukum terlalu lambat untuk lingkungan mereka yang serba cepat. Candor menghargai keberanian Dauntless tetapi mungkin menganggap pendekatan mereka terhadap masalah terlalu agresif.
and Erudite
Hubungan antara Dauntless dan Erudite sering kali tegang. Dauntless lebih menghargai tindakan daripada perdebatan intelektual, yang menyebabkan seringnya bentrokan dengan pendekatan metodis Erudite. Dauntless terkadang memandang Erudite terlalu berhati-hati dan terpisah dari kenyataan praktis. Meskipun demikian, Dauntless mengandalkan Erudite untuk perencanaan strategis dan dukungan teknologi, sementara Erudite mendapat manfaat dari kemampuan keamanan dan respons darurat Dauntless.
Erudite
and Abnegation
Erudite dan Abnegation memiliki hubungan yang jauh karena perbedaan prioritas mereka. Fokus Erudite pada pengejaran intelektual terkadang tidak dirasa cocok dengan komitmen Abnegation untuk tidak mementingkan diri sendiri. Hal ini mengakibatkan kurangnya pemahaman dan rasa hormat, meskipun ada pengakuan atas nilai yang dibawa oleh masing-masing faksi. Abnegation menghargai kontribusi Erudite untuk kemajuan masyarakat, dan Erudite menghargai dedikasi Abnegation untuk pelayanan publik. Mereka berkolaborasi dalam tata kelola dan pembuatan kebijakan, meskipun interaksi mereka sering ditandai oleh prioritas yang berbeda. Erudite yang lebih mengutamakan logika terkadang tidak bisa memahami pemikiran Abnegation yang mementingkan orang lain.
and Amity
Erudite dan Amity memiliki hubungan yang netral tetapi saling menghormati. Erudite menghormati Amity dengan prinsip perdamaian dan komunitas mereka, namum Erudite terkadang memandang fokus mereka pada kebahagiaan kurang penting dibandingkan dengan pengejaran pengetahuan. Meskipun demikian, mereka berkolaborasi dalam proyek-proyek di mana harmoni intelektual dan sosial bersinggungan, seperti program pendidikan dan proyek keberlanjutan masyarakat.
and Candor
Erudite dan Candor memiliki hubungan kerjasama yang erat, mereka menghargai komitmen satu sama lain terhadap kebenaran dan transparansi. Erudite menyediakan landasan intelektual bagi praktik hukum dan etika Candor, sementara Candor memastikan bahwa informasi dan kebijakan yang diperoleh dari penelitian Erudite diterapkan secara adil. Dinamika ini memastikan bahwa kebijakan dan hukum memiliki informasi yang lengkap dan menegakkan keadilan dan transparansi.
and Dauntless
Ada sedikit ketegangan antara Erudite dan Dauntless. Erudite sering melihat tindakan impulsif Dauntless sebagai tindakan yang gegabah dan mengancam keberlangsungan perencanaan yang rasional. Sebaliknya, Dauntless memandang intelektualisme Erudite sebagai sesuatu yang tidak menantang, sehingga menyebabkan konflik yang sering terjadi. Meskipun begitu, dalam pekerjaan Dauntless mendapat manfaat dari masukan strategis Erudite dalam merencanakan operasi keamanan dan tanggapan darurat, dan Erudite merasa aman karena pekerjaan berat dan berbahaya bisa dilakukan oleh Dauntless.
3 notes · View notes