#ircisod
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Pencarian tentang identitas diri sedang melanda kaum perempuan di dunia Barat. Setiap saat, mereka mencari citra yang dapat mendefinisikan identitas diri mereka. Pencarian ini dimotivasi oleh disorientasi dan ketidakpastian mendalam bahwa mereka tidak memiliki wakil metafisik dalam citra Tuhan Kristen. Protestanisme harus bersedia dipersalahkan sebagai agama laki-laki murni. Katolik setidaknya memiliki Perawan Maria sebagai representasi arketipe femininitas, tetapi citra arketipe feminin ini tidak lengkap karena hanya mencakup aspek sublim dan cahaya dari prinsip feminin ilahi dan oleh karena itu tidak mengungkap seluruh prinsip feminin. Sebagai psikolog Jungian yang tersohor dengan studinya mengenai interpretasi dongeng dan alkimia, Marie-Louise von Franz pertama kali menemukan gambaran feminin yang melengkapi kekurangan ini dalam agama Kristen. Menurutnya, dongeng mengungkap fantasi kreatif lapisan penduduk pedesaan dan kurang berpendidikan. Selain itu, Marie-Louise von Franz mengurai bahwa sosok feminin dalam dongeng, dengan keseluruhan cerita yang mengitarinya, tidak serta-merta membuktikan bahwa sebuah kisah ada hubungannya dengan psikologi perempuan. Banyak cerita panjang tentang penderitaan perempuan ditulis oleh laki-laki dan merupakan proyeksi dari masalah anima laki-laki. Marie-Louise von Franz, Feminin dalam Dongeng, Yogyakarta, Ircisod, Des 2022, 312 hlm, 80.000 #MarieLouisevonFranz #FeminindalamDongeng #Ircisod #Feminis (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/Cnn2aH4hQcE/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Demokrasi dan Budaya Birokrasi Dr. Kuntowijoyo
Demokrasi dan Budaya Birokrasi merupakan buku yang ditulis oleh Dr. Kuntowijoyo. Buku ini termasuk dalam kategori buku Social Sciences. Buku ini diterbitkan oleh IRCISOD pada tahun 2018.
Demokrasi dan Budaya Birokrasi merupakan buku yang ditulis oleh Dr. Kuntowijoyo. Buku ini termasuk dalam kategori buku Social Sciences. Buku ini diterbitkan oleh IRCISOD pada tahun 2018.
Sebagai pemikir sosial dan budayawan, Dr. Kuntowijoyo selalu serius dan tanggung jawab. Karya-karya pemikirannya yang terkumpul dalam buku ini menunjukkan kejernihan, otentisitas, dan radikalitasnya dalam…
View On WordPress
1 note
·
View note
Photo
Pengantar Filsafat Penulis : Drs. Burhanuddin Salam Penerbit : Bumi Aksara ISBN : 979-526-270- X Halaman : 252 hlm Ukuran : 14,5 x 20,5 cm Tahun : cet. ke 12 tahun 2018 Original Harga Rp78.000 diskon 20% Rp62.400 Sinopsis Manusia sebagai makhluk pencari kebenaran dalam perenungannya akan menemukan tiga bentuk eksistensi, yaitu agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Agama mengantarkan manusia kepada kebahagiaan abadi. Ilmu pengetahuan mengantarkan kepada kebenaran, dan filsafat membuka jalan untuk mencari kebenaran. Buku ini secara umum dihadirkan untuk mereka yang ingin tahu apa sebenarnya filsafat itu, apa bedanya dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan serta hubungan antara filsafat dan agama. Bagi mahasiswa filsafat, buku ini dapat membantu mengatasi kesulitan dalam mendalami mata kuliah filsafat termasuk tentang timbulnya filsafat, pembagian filsafat, perkembangan dan kegunaan filsafat. #pengantarfilsafat #bukufilsafat #filsafat #filsafatilmu #filsafatislam #pengantarfilsafatislam #ircisod #khazanahislam #divapress #penerbitdivapress #kampusfiksi #penerbitlaksana #bukudivapress #unairhebat #ilmusejarahunair #kuliahfilsafatunair #bukukuliah #bukumurah #buku #bukupengantarfilsafat #filsafatumum #jualbukufilsafat #philosophy #bookstagram #duniasophie #sastra #bukuoriginal #ngajifilsafat #bukuori #bukuobral https://www.instagram.com/p/CB8ab_RpnHt/?igshid=2n87lcxrui0v
#pengantarfilsafat#bukufilsafat#filsafat#filsafatilmu#filsafatislam#pengantarfilsafatislam#ircisod#khazanahislam#divapress#penerbitdivapress#kampusfiksi#penerbitlaksana#bukudivapress#unairhebat#ilmusejarahunair#kuliahfilsafatunair#bukukuliah#bukumurah#buku#bukupengantarfilsafat#filsafatumum#jualbukufilsafat#philosophy#bookstagram#duniasophie#sastra#bukuoriginal#ngajifilsafat#bukuori#bukuobral
0 notes
Photo
#currentlyreading Assassin by Bernard Lewis #readingisfundamental #readingislife #readingismagic #readingiscool #readingisfun #readingchallenge2019📚 #igreads #goodreads #bookstagram #emabaca #bernardlewis #assassin #penerbitdivapress #ircisod #religionandspirituality #malaysiamembaca #bangsamembaca #keepcalmandread #sweetseptember #septemberbookchallenge https://www.instagram.com/p/B2YtzNrASBe/?igshid=fd6fepai5dk1
#currentlyreading#readingisfundamental#readingislife#readingismagic#readingiscool#readingisfun#readingchallenge2019📚#igreads#goodreads#bookstagram#emabaca#bernardlewis#assassin#penerbitdivapress#ircisod#religionandspirituality#malaysiamembaca#bangsamembaca#keepcalmandread#sweetseptember#septemberbookchallenge
0 notes
Photo
Tuhan Tidak Perlu Dibela; K.H Abdurrahnan Wahid; IRCiSoD; Mei 2018. -- "bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat-Nya, walaupun itu tidak akan pernah tercapai" (hal.74) -- Buku ini merupakan kumpulan esai K.H Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal dengan Gusdur. Seorang ulama, budayawan sekaligus politikus Indonesia. Sampai detik ini, beliau merupakan satunya-satunya santri yang berhasil menjadi Presiden Indonesia. -- Esai dalam buku ini terbagi menjadi tiga tema utama, yaitu: Refleksi Kritis Pemikiran Islam; Intensitas Kebudayaan dan Kebangsaan; dan, Demokrasi, Ideologi dan Politik: Pengalaman Luar Negeri. -- Esai-esai yang dikumpulkan dalam buku ini, ditulis sekitar akhir tahun tujuhpuluhan hingga awal sembilanpuluhan. Ketika saya membaca buku ini, terasa kental nuansa humanisme dan demokratisasi. Terlihat jelas kalau Gusdur sangat terpengaruh oleh dua hal tersebut. -- Mengingat esai ini ditulis pada masa orde baru, mungkin dalam satu atau dua hal ada yang sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Tapi beberapa lainnya justru masih sangat relevan, utamanya dalam bidang keagamaan, politik dan budaya. -- Almarhum Gusdur memang seorang pemikir jempolan, dan terkadang apa yang ada dalam pikirannya tidak dapat diprediksi, bahkan diluar dugaan. Mungkin dengan buku ini, kita bisa sedikit memahami seperti apa sebenarnya cara pandang dan pemikiran beliau. -- Sebagai seorang yang terkenal jiwa homurisnya, beberapa esai dalam buku ini juga tidak terlepas dari joke-joke ala gusdur. Bahkan walaupun yang dibahas serius, beliau tidak sungkan melontarkan joke segar. -- "Sering para presiden mengambil seorang lawan sebagai calon wakil presiden untuk kepentingan politiknya sendiri: Keseimbangan geografis, agama ataupun etnis" (hal.254) -- @gerakan_1week1book -- #booksyro #ayobaca #marimembaca #owob #gerakanoneweekonebook #tuhantidakperludibela #gusdur #abdurrahmanwahid #ircisod #esai #agama #politik #kemanusiaan #membacaitukeren https://www.instagram.com/p/B07FEHlAgOl/?igshid=zpwxmm36hmj6
#booksyro#ayobaca#marimembaca#owob#gerakanoneweekonebook#tuhantidakperludibela#gusdur#abdurrahmanwahid#ircisod#esai#agama#politik#kemanusiaan#membacaitukeren
0 notes
Text
Kilas Balik Sensus Penduduk: Era Kolonial Belanda
Memasuki dekade kedua pada milenium kedua, segala aktivitas kian erat kaitannya dengan teknologi. Digitalisasi tak hanya mencakup kebutuhan primer, tetapi juga sudah merambah ke sekunder maupun tersier. Tak ingin ketinggalan, BPS sebagai lembaga statistik pemerintah pun memulai langkah besar dalam Sensus Penduduk 2020 ini dengan menambah metode pengumpulan data secara online[1].
Indonesia sebagai negara dengan populasi terbanyak ke-4 di dunia memiliki sejarah yang cukup panjang mengenai pendataan penduduknya, bahkan dari zaman kolonial Belanda. Saya yang pada dasarnya menyukai segala hal yang berbau sejarah, tertarik mengulik dan mengenal lebih dalam asal muasal Sensus Penduduk di Indonesia. Walau sempat mengalami sedikit kesulitan dalam riset dan pencarian data, sedikit banyaknya tulisan ini akan membawa pembaca kembali ke era kolonial Belanda.
Dari rekam jejaknya, riwayat pelaksanaan Sensus Penduduk di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu sebelum kemerdekaan (1815—1945) dan setelah kemerdekaan (1961—sekarang). Tepatnya pada tahun 1815, Sensus Penduduk pertama kali dilaksanakan di Jawa pada masa kolonial Thomas Stamford Raffles. Kemudian Sensus Penduduk kembali dilaksanakan pada tahun 1920 yang terbatas hanya di Pulau Jawa dan tahun 1930 yang sudah mencakup seluruh Hindia Belanda. Namun, dari sepuluh kali pelaksanaan Sensus Penduduk pada masa sebelum kemerdekaan, hanya pada tahun 1930 yang kualitas datanya cukup baik, sehingga banyak digunakan dalam analisis kependudukan di Indonesia. Pada tahun tersebut (1930), pelaksanaan Sensus Penduduk dipercayakan kepada Biro Pusat Statistik yang didirikan pada tahun 1925. Kemudian pada masa pendudukan Jepang, Sensus Penduduk dilakukan pada tingkat lokal, akan tetapi semua dokumen hasil pendataannya hilang—kecuali Provinsi Kalimantan Barat dan Pulau Lombok.
Data sudah mulai menjadi perhatian bahkan sejak awal abad ke-19, ketika permintaan penerbitan laporan perdagangan meningkat dan menjadi semakin diperlukan—khususnya di Jawa dan Madura. Masuknya statistik pada masa Hindia Belanda berawal dari percobaan pengumpulan dari beberapa informasi di wilayah Cirebon yang mencakup informasi mengenai area sawah, distribusi properti tanah, populasi, properti ternak, dan sebagainya. Berkat keberhasilan dari percobaan tersebut, berdirilah organisasi “Survei Statistik Jawa” yang ditindaklanjuti oleh Dinas pada tahun 1846. Pada tahun yang sama pula, “Biro Statistik” disematkan ke “Algemeene Secretarie” (Sekretariat Umum). Biro Statistik bertugas memperoleh data dan informasi statistik di Hindia Belanda.
Sempat beberapa kali dibubarkan, Biro Statistik akhirnya diorganisir kembali menjadi Biro Pusat Statistik pada tahun 1925. Terdiri dari empat subdivisi: 1) Statistik Pertanian, 2) Statistik Perdagangan, 3) Statistik Harga, Indeks, dan Biaya Hidup, dan 4) Statistik Umum Untuk Hindia Belanda, Biro Pusat Statistik dengan cepat meluaskan aksinya dan menjadi institusi yang memenuhi kepentingan-kepentingan mendasar khususnya di bidang kependudukan.
Biro Pusat Statistik juga turut ambil bagian penting dalam aktivitas berbagai komisi khusus, terutama berkaitan dengan tugas perbantuan dalam hal penyusunan data dan informasi statistik yang dibutuhkan oleh tiap komisi. Meskipun Biro Pusat Statistik belum berkembang luas sepenuhnya, namun keberadaannya sangat vital terutama berkaitan dengan penyajian data dan informasi yang dibutuhkan untuk proses-proses pengambilan kebijakaan di berbagai sektor. Dalam beberapa tahun ke depan diharapkan, BPS dapat berkembang menjadi organisasi yang lebih responsif berkaitan dengan pelayanan dan penyajian data-data dan informasi statistik serta mampu mengembangkan cakupan kewenangan yang lebih luas lagi.
Dikutip dari Buku “Hindia Belanda 1930″ oleh Dr. J. Stroomberg (halaman 392)
Pada tanggal 19 Mei 1997 ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dimana Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat Statistik”[2]. Seiring berjalannya waktu, pelaksanaan Sensus Penduduk berevolusi dan mengalami pembaharuan menjadi semakin baik.
Badan Pusat Statistik adalah gudang data. Namun, data hanyalah sekadar angka yang diam jika tidak ada yang mengolahnya. Menjadi statistisi adalah tentang kita yang bisa mengolah dan menganalisis data sehingga bisa menceritakan maknanya. Jika menurut Presiden Joko Widodo data lebih mahal daripada minyak. maka statistisi merupakan pengolah sumber daya yang berlimpah ruah.
Referensi:
Tukiran. 2000. Sensus Penduduk di Indonesia, Vol 11 No 11. Pusat Penelitian Kependudukan. Universitas Gadjah Mada.
Stroomberg, J. 2018. Hindia Belanda 1930. Yogyakarta: IRCiSoD.
Situs Badan Pusat Statistik: bps.go.id
1 note
·
View note
Photo
DIALEKTIKA PENCERAHAN Dialectic of Englightment #MaxHorkheimer #Adorno #Ircisod 2002 cet. 1 407 hlm Bekas, baik, tanpa coretan kec.2 hlm, noda basah kecil 💰 Rp. 40.000 . 📌 Pemesanan DM @hindiabooks | fb.me/hindiabooks | WA +62-896-2225-3005 . #dialektikapencerahan #pencerahan #filsafat #diskursus #budayamassa #reifikasi #fethisisme #marx #newleft #kiri #buku #bukulawas #bukulangka #malam #diskusi #ngopi #baca #kopi #hindiabooks 🐤
#buku#baca#kiri#pencerahan#diskursus#filsafat#malam#newleft#kopi#budayamassa#dialektikapencerahan#hindiabooks#bukulangka#maxhorkheimer#bukulawas#ircisod#marx#reifikasi#adorno#ngopi#fethisisme#diskusi
0 notes
Text
Poligami
Penulis : KH. Husein Muhammad
Penerbit : IRCiSoD
Tebal : 126 halaman
ISBN : 978-623-6699-12-6
Bagaimana pandanganmu terhadap poligami? Apa iya poligami asal poligami aja? Sekadar melaksanakan Sunnah Allah?
Aku udah sering banget melihat komentar mengenai poligami di sosmed, dari beberapa teman pria ku juga. Bahkan, komentar ini ada dari perempuan itu sendiri, begini:
"Daripada zina atau selingkuh, tentu lebih baik poligami, karena zina jelas-jelas diharamkan agama, sedangkan poligami diizinkan/dibolehkan". Sesungguhnya bukan begitu konsepnya. Ini mah namanya sang pria poligami untuk nafsu belaka yang dibalut dengan embel-embel agama. Hal ini lah yang banyak terjadi dalam masyarakat kita 😭
Mungkin kita juga sering melihat ada berita atau bahkan itu orang disekitar kita dimana seorang istri rela suaminya untuk poligami. Malahan membantu si suami untuk proses poligami tersebut. Namun, kita tidak pernah tahu apa dibalik kerelaannya itu. Apa kah ia rela dengan ikhlas karena atas kesadarannya sendiri atau memang karena ancaman dan atau dimanipulasi dengan embel-embel surga atas bakti pada suami.
Dalam berpoligami tentu saja ada syaratnya, yakni : keadilan dimana pemenuhan hak ekonomi istri-istri & anak-anak mereka, hak seksual para istri secara (relatif) sama, serta keharusan mendapat izin isteri dan beberapa syarat lainnya.
Pertanyaannya adalah 'Apa iya kamu mampu adil dan tak akan menimbulkan masalah nantinya dengan para isteri dan anak-anakmu?'. Agar kau memikirkan dan merenungkan keinginan tersebut dengan serius dan sunguh-sungguh, agar tidak terjerumus pada tindakan-tindakan yang tidak adil, baik keadilan material (al-qisth) maupun keadilan mental-psikologis (al-'adl).
"Kamu sebetulnya tidak akan bisa berbuat adil apabila mengawini istri lebih dari satu."
Ketahuilah, jarang banget perkawinan poligami berjalan dengan mulus dan damai karena sering kali menimbulkan problem psikologis bagi istri, bahkan juga bagi pihak lain yang terkait, terutama anak-anak.
Buku ini bagus banget weh. Kalian harus baca. Rasanya aku pengin jabarin semua hal dari bukunya. Diriku sangat tercerahkan dengan tulisan-tulisan di dalamnya, apalagi dilengkapi dengan hadist-hadist pendukung serta tafsirannya. Isinya memang tidak berusaha mengharamkan poligami, melainkan memberi dasar-dasar ushul fiqih sedemikian sehingga untuk konteks sekarang ini, tampaknya sudah tidak ada lagi alasan orang untuk poligami. Harusnya Coach Hafidin baca ini buku biar ngga kampanye poligami lagi :")
"Saya percaya bahwa semua agama, etika kemanusiaan, dan tradisi spiritual tak membenarkan tindakan apapun yang membuat orang lain sakit dan menderita." - KH. Husein Muhammad
Don't judge a book by it's cover, selamat membaca teman #bacaku 💜
🌟🌟🌟🌟🌟
0 notes
Photo
Kajian tentang Turki selalu menarik untuk diikuti karena negara ini memiliki sejarah panjang sebagai penguasa dunia pada era Dinasti Turki Utsmani (Ottoman Empire). Pada era modern, Turki juga tetap menarik perhatian lantaran menunjukkan contoh transformasi sebuah kekhalifahan menjadi negara republik, yang menjadikannya sekuler, modern, serta berusaha menjadi bagian dari komunitas Uni Eropa. Judul : Islam Di Langit Turki Harga : Rp.65.000,- Kategori : Sosial BudayaI SBN : 9786027696884 Ketebalan : 216 hlm | Bookpaper Dimensi : 14x20 cm | Softcover Bahasa : Indonesia, 2019 Stock : 12 Penerbit : IRCiSoD Penulis : M. Syaroni Rofii Berat : 200 gram . . . ______________ Pemesanan Hub. +62 821-4432-9849 Website : https://hypatia.id #buku #bukumurah #bukuanak #novel #bukubagus #jualbuku #bukuislami #bukubestseller #bukuonline #bukuislam #book #bookstagram #bukubaru #tokobuku #bukudiskon #indonesia #literasi #tokobukuonline #books #bacabuku #bukuoriginal #bukubekas #novelmurah #bukuagama #bukumotivasi #jualbukumurah #sastra #bukuanakmurah #baca #hypatia_id https://www.instagram.com/p/CJatpCcJKPz/?igshid=1lpwxsvatigvs
#buku#bukumurah#bukuanak#novel#bukubagus#jualbuku#bukuislami#bukubestseller#bukuonline#bukuislam#book#bookstagram#bukubaru#tokobuku#bukudiskon#indonesia#literasi#tokobukuonline#books#bacabuku#bukuoriginal#bukubekas#novelmurah#bukuagama#bukumotivasi#jualbukumurah#sastra#bukuanakmurah#baca#hypatia_id
0 notes
Photo
Penelitian saudara Aksin tentang sejarah kenabian Muhammad dalam perspektif tafsir-nuzuli Darwazah merupakan ijtihad intelektual model baru di tengah-tengah tarikan interpretasi antara Orientalis dan fundamentalis Muslim, juga antara tekstualis dan kontektualis Muslim. Memahami Islam (al-Quran) sesuai konteks kelahirannya sangat penting sebelum melakukan kontektualisasi ke dalam konteks kekinian. Jangan sampai kontekstualisasi ke masa kekinian melupakan kontekstualisasinya ke masa konteks kelahirannya. Jika tidak, yang akan terjadi adalah dekontekstualisasi Islam itu sendiri. Islam terlepas dari maksud atau pesan awalnya. Mengembalikan Islam ke dalam konteks kelahirannya di masa Nabi Muhammad inilah yang menjadi tujuan utama ijtihad intelektual Darwazah. (Prof. Dr. M. Amin Abdullah, Guru Besar Islamic Studies UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Aksin Wijaya, Prof. Dr., Sejarah Kenabian dalam Perspektif Tafsir Nuzuli Muhammad Izzat Darwazah, Yogyakarta, Ircisod, Okt 2022, 522 hlm, 130.000 #AksinWijaya #SejarahKenabian #TafsirNuzuli #MuhammadIzzatDarwazah #Ircisod (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/Cmh_9pVhDQn/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
BJ Habibie Si Jenius
BJ Habibie Si Jenius
BJ Habibie Si Jenius merupakan buku yang ditulis oleh Jonar T. H Situmorang, M. A. Buku ini termasuk dalam kategori buku Sospol/Biografi. Buku ini diterbitkan oleh IRCISOD pada tahun 2017.
Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Ia anak keempat dari delapan bersaudara. Orang tuanya adalah pasangan Bugis-Jawa, Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti…
View On WordPress
0 notes
Photo
Humor Jurnalistik; Mahbub Djunaidi; IRCiSoD; Oktober 2018. -- "Pemerintahan yang baik ialah yang berorientasi kepada kepentingan rakyat banyak, bukan berorientasi kepada sekelompok kecil tuan-tuan besar yang hidup di gedung bertingkat dilingkungi kaca seperti permen dalam peles" (hal.21) -- Tulisan Bung Mahbub selalu bisa membuat saya terkagum-kagum. Bagaimana beliau menyajikan metafora yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya atau bagaimana beliau menceritakan ironi maupun tragedi dengan komedi. -- Sebagai seorang kolumnis, Bung Mahbub telah banyak menulis untuk surat kabar. Berbagai permasalahan pernah beliau bahas. Seperti dalam buku ini yang berisi kumpulan tulisan Bung Mahbub di media cetak. -- Buku ini berisi sepuluh bagian, yaitu: Moralitas, Hak Asasi; Kemanusiaan; Tokoh, Kemasyarakatan; Peristiwa Sejarah; Sekitar Lembaga Pemerintahan; Organisasi Massa-Politik; Anak-Anak, Remaja, Pemuda, Mahasiswa; Tentang Pembangunan; Sedikit tentang Islam; Internasional. -- Tidak banyak penulis yang dapat menyajikan tulisan bertema serius bahkan cenderung berat, dengan penuh humor. Namun, tetap berisi analisa yang tajam. Itulah bukti dari kecerdasan Bung Mahbub. -- Dengan kualitas kritik maupun analisa yang bisa disebut kelas wahid, ditambah humor dan joke segar, seberat apapun tema yang dibahas Bung Mahbub tidak akan sampai membuat kening kita berkerut. Minimal, walau tidak mengerti, kita akan dibuat tersenyum membaca tulisannya. -- Semua tulisan Bung Mahbub dalam buku ini, ditulis antara akhir tahun 1970 hingga akhir 1980 an. Namun, karena beberapa tema bersifat universal, saya masih dapat menikmati tulisannya tanpa harus sibuk membuka buku sejarah. -- "Segelintir orang makan sepinggan-sepinggan, sebagian besar orang makan sebutir demi sebutir, itu pun kalau kebetulan ada butiran!" (hal.279) -- @gerakan_1week1book -- #booksyro #ayobaca #marimembaca #owob #gerakanoneweekonebook #mahbubdjunaidi #bungmahbubdjunaidi #humorjurnalistik #kolom #suratkabar #kolumnis #jurnalis https://www.instagram.com/p/B2vA3PUg8Qn/?igshid=1vrrwf93kys16
#booksyro#ayobaca#marimembaca#owob#gerakanoneweekonebook#mahbubdjunaidi#bungmahbubdjunaidi#humorjurnalistik#kolom#suratkabar#kolumnis#jurnalis
0 notes
Text
Bhagawadgita
Bhagawadgita || S. Radhakrishnan || IRCiSoD || tahun 2010, 460 hlmn || @ranisyahreza
Berawal dari membaca epos Mahabharata dan membaca Babad Tanah Jawi, membuat saya tertarik pada Bhagawadgita, karena sering disebut2 dalam buku tersebut. Akhirnya saya menemukan buku ini di pameran buku dan langsung memutuskan untuk membelinya.
Bhagawadgita semacam kitab yang berisi syair2 yang merupakan…
View On WordPress
0 notes
Photo
HUMOR JURNALISTIK Penulis : Mahbub Djunaidi Penerbit : Ircisod Tebal : 432 hlm Tahun : 2018 Sinopsis : “Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.” —Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub. Ibarat suatu pertunjukan, suasana segar dalam buku ini senantiasa terjaga dari satu adegan ke adegan berikutnya. Gaya khas Mahbub yang tajam sekaligus kocak menyemburatkan warna tersendiri dalam dunia jurnalistik Indonesia. Dalam buku ini, Mahbub meramu aneka masalah yang pahit dan serba muram-buram menjadi semacam bahan olok-olok. Mahbub memang kaya gagasan, dan itu telah berhasil diapungkannya ke atas melalui canda dan humor. Membaca buku ini, bibir kita pasti akan terus-menerus menyunggingkan senyum. Sementara itu, mata kita tak akan rela beranjak melepaskan halaman demi halaman. Pendek kata, buku yang semula merupakan rangkuman tulisan Mahbub di pelbagai media massa terkemuka di Indonesia ini menjanjikan suatu pesona yang akan memperkaya cakrawala batin kita. Tabik! “Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi.” —Fariz Alniezar, kolumnis dan pendiri Omah Aksoro. #humor #humorjurnalistik #divapress #bukuislam https://www.instagram.com/p/BpbM91ZASMA/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=2ocwym8onk96
0 notes
Text
"Tuhan Tidak Perlu Dibela"
Pertama kali aku diracuni oleh postingan @berdikaribook yang seringkali muncul di timeline Instagram dan twitter sampe akhirnya aku memutuskan membeli buku ini pada Oktober lalu, apalagi ketika aku melihat dan membaca begitu banyak kejadian persoalan agama yang dikit-dikit mengalami ketersinggungan terutama dalam berpolitik.
Buku yang ditulis oleh Abdurahman Wahid ini diterbitkan oleh IRCiSoD pada Mei 2018 dengan 316 halaman.
Kekerasan politik bukan merupakan akibat dari perilaku keagamaan karena agama tidak pernah mengajarkan kekerasan. Penyalahgunaan agama sebagai alat politiklah yang menyebabkan terjadinya kekerasan.
Buku ini terdiri atas tiga bagian. Bagian Pertama bertema "Refleksi Kritis Pemikiran Islam"; Bagian kedua bertema "Intesitas Kebangsaan dan Kebudayaan"; sementara Bagian Ketiga, terkait dengan tema "Demokrasi, Ideologi, dan Politik".
Dalam buku ini penulis menggambarkan bagaimana paradoks-paradoks yang terjadi disekitar pemikiran Islam, perdebatan politik, sosial keagamaan, dan ideologi antarkelompok dalam konteks kebangsaan Indonesia. Menurut beliau kekerasan politik merupakan akibat dari perilaku kaum fundamentalis agama yang berakar pada fanatisme yang sempit.
Pesan-pesan yang adem dalam buku ini membuatku semakin jatuh hati 😁
"Bila engkau menganggap Allah itu ada hanya karena engkau yang merumuskannya, hakikatnya engkau sudah menjadi kafir. Allah tidak perlu disesali kalau Dia menyulitkan kita. Juga tidak perlu dibela kalau orang menyerang hakikat-Nya".
Bagi kamu yang ingin bacaan adem mengenai agama dan politik, buku ini cocok kamu baca agar tidak ikutan fanatik :))
0 notes
Photo
Buku ini mengisahkan perjuangan personal Lesley Hazleton saat menjalani kehidupannya di Yerusalem, sebagai jurnalis. Lesley menulis apa yang ia lihat, apa yang ia rasakan, dan apa yang ia alami: tentang rasisme, konflik, pertumpahan darah, dan juga bagaimana peranan agama dalam setiap ledakan-ledakan kekerasan yang terjadi. Yerusalem yang autentik, yang apa adanya, yang sebenarnya, yang terlepas dari perspektif politik subjektif, disajikan oleh Lesley dengan begitu apik. Inilah Yerusalem dalam bentuk teks. Alur tulisan dalam buku ini bergerak maju-mundur, melintasi waktu di masa lalu dan masa sekarang, melacak kembali jejak-jejak perubahan politik dan sosial yang telah mengubah bentuk pemerintahan Israel sejak Perang Enam Hari, dan menguraikan kepelikan konflik tak berkesudahan antara kelompok Yahudi religius dan Yahudi sekuler. Lesley menjelajahi berbagai bentuk perpecahan jiwa—jiwa sejati orang Israel dan dirinya sendiri—melukiskan satu potret kota yang intim, jujur, dan memiliki daya tarik kuat. Lesley Hazleton, Yerusalem, Yerusalem, Yogyakarta, Ircisod, 2022, 306 hlm, 80.000 #LesleyHazleton #YerusalemYerusalem #Yerusalem #Ircisod (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CmVNWT9BYnv/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes