#ayobaca
Explore tagged Tumblr posts
Text
SEMUA UNTUK HINDIA

Penulis : Iksaka Banu
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Jumlah halaman : 153 halaman
Buku ini berisi kumpulan cerpen dari penulis Iksaka Banu yang pernah beliau publikasikan diberbagai surat kabar.
***
".... Penolakan Raja membayar denda kepada pemilik kapal, yang kebetulan warga Hindia, dianggap pembangkangan terhadap Gubernemen yang telah bertekad menyelesaikan lewat jalur hukum."
Rombongan indah ini tampaknya memang menghendaki kematian. Setiap kali satu deret manusia tumbang tersapu peluru, segera terbentuk lapisan lain di belakang mereka, meneruskan maju menyambut maut.
***
Buku kedua Iksaka Banu yang (dipaksa) selesai dibaca. Kalau dnf enggak masuk ketegori mubazir, mungkin buku ini sudah dnf sejak baca bagian pertamanya 😅
Berisi 13 cerpen berlatar belakang masa pendudukan Belanda di Indonesia. Dua cerpen awal berkisah tentang kehidupan nyai dan kehidupan stumble. Dan satu cerpen berjudul Semua untuk Hindia menarik perhatian karena berlatar waktu Perang Puputan. Dan, ya ku kutipkan cerpen Semua untuk Hindia ini.
***
Semua untuk Hindia
"Semua untuk Hindia. Mimpi erotis Van Heutsz. Dia sadar, perjanjian antara Hindia dengan para raja Bali tahun 1849, membuat pulau ini menjadi satu-satunya wilayah di Hindia yang masih memiliki beberapa kerajaan berdaulat, tidak tunduk pada administrasi Hindia. Kurasa jauh sebelum menjadi gubernur jenderal, Van Heutsz telah merencanakan untuk mencari gara-gara dengan Bali. Maka ia menyambut gembira peristiwa kapal karam ini karena memiliki peluang lebih besar dalam memancing kemarahan penguasa Bali dibaningkan rekayasa politik ciptaannya terdahulu, yaitu pelarangan upacara Mesatiya."
".... Penolakan Raja membayar denda kepada pemilik kapal, yang kebetulan warga Hindia, dianggap pembangkangan terhadap Gubernemen yang telah bertekad menyelesaikan lewat jalur hukum."
Sekonyong-konyong dari arah berlawanan muncul iringan panjang. Tampaknya bukan tentara, melainkan rombongan pawai atau sejenis itu. Mereka mengenakan pakaian putih dengan aneka hiasan berkilauan. Tiba-tiba beredarlah kabar dari mata-mata kami: rombongan itu adalah seisi Puri Denpasar. Mulai dari raja, pedanda, punggawa, serta bangsawan-bangsawan lain, beserta anak istri mereka.
Setiba di Batalion 11, kutahan tali kekang. Nyaris aku terkulai menyaksikan pemandangan ngeri di mukaku: puluhan pria, wanita, anak-anak, bahkan bayi dalam gendongan ibunya, dengan pakaian termewah yang pernah kulihat, terus merangsek ke arah Batalion 11 yang dengan gugup menembakkan Mauser mereka sesuai aba-aba komandan batalion.
Rombongan indah ini tampaknya memang menghendaki kematian. Setiap kali satu deret manusia tumbang tersapu peluru, segera terbentuk lapisan lain di belakang mereka, meneruskan maju menyambut maut. Seorang lelaki tua, mungkin seorang pendeta, merapal doa sambil melompat ke kiri dan kanan menusukkan kerisnya ke tubuh rekan-rekannya yang sekarat, memastikan agar nyawa mereka benar-benar lepas dari raga.
Di ujung putus asa, aku tersentak. Di sana, dari tumpukan sebelah kanan, perlahan-lahan muncul satu sosok. Ia menatap sebentar dengan bola mata tak lagi utuh, lalu melempar sesuatu ke arahku. Tepat ketika tangan kananku bergerak menangkap, terdengan letusan keras.
"Uang kepeng! Ia melemparku dengan uang kepeng dan kau tembak kepalanya! Pembunuh!"
"Cukup!"
"Beginilah kalau wartawan ikut perang."
"Berhentilah menulis hal buruk tentang kami, Nak. Aku dan tentaraku tahu persis apa yang sedang kami lakukan. Semua untuk Hindia. Hanya untuk Hindia. Bagaimana denganmu? Apa panggilan jiwamu?"
Aku tidak menjawab. Tak sudi menjawab.
***
Pada peristiwa Puputan 20 September 1906, sejumlah besar wanita sengaja melempar uang kepeng atau perhiasan sebagai tanda pembayaran bagi serdadu Belanda yang bersedia mencabut nyawa mereka.
2 notes
·
View notes
Text
Mengapa #emosi harus diasah? Mengapa #orangtua harus membantu mengasah #emosianak ?
#orangtua#emosi#emosianak#paud#bayi#balita#anak#amwriting#bipgramedia#50asahemosianak#buku#bukurekomendasi#bukuparenting#bukubagus#bukuanak#tipsparenting#parentingtips#ayobaca#sukses#bayilucu#ayahbunda
0 notes
Photo

Aminin aja deh 🤣 "AAMIIN.." Penghalu mah isinya halu aja. #ustadzabdulsomad #amin #ustadhananattaki #komunitasmenulis #sahabatjoylada #penulisindonesia #ayobaca #novelindonesia #novel #writerscommunity #sahabatpena #dirumahaja #penulisnovel #viral #kbm #komunitasmenulisindonesia #hantag #lucu #tiktok #indonesia #komik (di Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/CJkqb-jFS_c/?igshid=1hg20axgtfxxi
#ustadzabdulsomad#amin#ustadhananattaki#komunitasmenulis#sahabatjoylada#penulisindonesia#ayobaca#novelindonesia#novel#writerscommunity#sahabatpena#dirumahaja#penulisnovel#viral#kbm#komunitasmenulisindonesia#hantag#lucu#tiktok#indonesia#komik
1 note
·
View note
Photo

Judul : Tadzkiroh Asyafi Penulis : Syeikh Abdul Qadir Jailani Pensyarah : Syeikh Muhammad Fadhil Al Jilani Harga : 150.000 Minat? ORDER Datang langsung ke Daar Arraudhah Malang >> Jalan Terusan Danau Kerinci no. 9 Sawojajar, Malang DM WA : +6281934808447 Kitab "Tadzkiroh Asyafi" merupakan karya Syeikh Abdul Qadir Jailani/ Jilani Alhasani Alhusaini yang pensyarahnya adalah Cicit ke - 25 beliau, yaitu Syeikh Muhammad Fadhil Al Jilani. Kitab ini dicetak oleh Markaz Jailani. #tokobuku #tokokitab #tokokitabmalang #kitabkuning #jualkitab #ilmu #sinau #bukumurah #tokokitab #buku #jualbuku #bukuislami #kitabkuning #ayobaca #zawiyaharraudhah #pondokpesantren #pondoksalaf #santri #santriwati #ngaji (at Terusan Kerinci) https://www.instagram.com/p/B9Dr6qFpHLY/?igshid=ga0e5pxz74wz
#tokobuku#tokokitab#tokokitabmalang#kitabkuning#jualkitab#ilmu#sinau#bukumurah#buku#jualbuku#bukuislami#ayobaca#zawiyaharraudhah#pondokpesantren#pondoksalaf#santri#santriwati#ngaji
1 note
·
View note
Photo

[Giat Literasi Sejak Dini] Membuat Taman Bacaan adalah impian saya dan kakak saya. Kami sudah mencintai buku sejak taman kanak-kanak. Rutinitas kami sejak sekolah dasar yang saat ini masih melekat dalam ingatan; setiap habis terima 'salam tempel' saat lebaran kami bergegas ke Indomart membeli majalah bobo dan majalah anak-anak lainnya. Itulah hal termewah di masa lalu yang pernah saya lalui. Alhamdulillah, saat ini saya bersama teman-teman @riungbaca sedang menggiatkan gerakan literasi dengan berupa perpustakaan jalanan yang mempunyai misi untuk menggiatkan literasi anak hingga dewasa. Yuk, mari mulai ajarkan anak mencintai buku dengan membaca lantang. ❤❤❤ @bacaituseru #getloudchallenge #worldreadaloudday #wradindonesia #goodreadsindonesia #bacayuk #ayobaca #giatliterasi #bacaituasyik #ayodongengindonesia https://www.instagram.com/p/BtVOzAnhbBO/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=r2u6m9tfgean
#getloudchallenge#worldreadaloudday#wradindonesia#goodreadsindonesia#bacayuk#ayobaca#giatliterasi#bacaituasyik#ayodongengindonesia
4 notes
·
View notes
Photo

10 atau 20 tahun kedepan, anak-anak ini akan tumbuh besar menjadi perempuan dewasa. Merekalah wajah-wajah perempuan Aceh masa depan. Merekalah yang akan menjadi generasi penerus. Akan jadi seperti apa mereka? Tidak ada yang tahu. Namun satu hal yang pasti, jika masa kecil mereka dipenuhi dengan hal-hal positif, jika lingkungan mengajarkan mereka kepada hal-hal baik, jika keluarga benar-benar bertanggung jawab dalam pendidikan mereka, maka setidaknya mereka akan menjadi perempuan-perempuan tangguh setangguh Malahayati, Cut Nyak Dhien atau Cut Meutia. Semoga... ———————————————————————————— #WeekendProduktif #kidsworld #BanggaJadiRelawan #youthempowerment #photography #anakaceh #Instalike #youth #PejuangRumohBaca #cintabuku #literacy #ayobaca #reading #bookphotography #bookstagram #lifelearning #AforMe #instapict #RumohBacaStories #HasanSavvas #volunteer #DuniaAnak #goodhabits #randomthings #bibliophile #positivemedia #expressyourself #janganlupabersyukur #janganlupabahagia #keepexploring ———————————————————————————— (di Rumoh Baca Hasan-Savvas) https://www.instagram.com/p/Bw_apSXhb2e/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=2voqayj6xju
#weekendproduktif#kidsworld#banggajadirelawan#youthempowerment#photography#anakaceh#instalike#youth#pejuangrumohbaca#cintabuku#literacy#ayobaca#reading#bookphotography#bookstagram#lifelearning#aforme#instapict#rumohbacastories#hasansavvas#volunteer#duniaanak#goodhabits#randomthings#bibliophile#positivemedia#expressyourself#janganlupabersyukur#janganlupabahagia#keepexploring
1 note
·
View note
Photo

"Wahai burung2 dlm perangkap, berhentilah menikmati hidup dlm kandang; Terbang bebas adalah takdirmu, langit luas tak terbingkai inilah hunianmu." Penasaran artinya apa? Ada kaitannya dg kebebasanmu. Baca #Buku #Zen & ketemu langsung dg Bapak Anand Krishna #Gramedia #AyoBaca #Kebebasan #Inspirasi #Motivasi @bukugpu @gramedia.com @gramediamatraman @perpusnas.go.id https://www.instagram.com/p/BuWiaNhg3XV/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1oc3bgx251wxg
1 note
·
View note
Photo

I forgot that i have june bookhaul... . . . #junebookhaul #toberead #TBR #bookstagramindonesia #bookstagram #bookworm #bookdragon #ayobaca #ayobacabuku https://www.instagram.com/p/CEIs07YA8a0/?igshid=djt9cjuoc02s
0 notes
Text
MUHAMMAD : PARA PENGEJA HUJAN

Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Penerbit Bentang
Jumlah halaman : 683
Buku ini terdiri dari empat seri, buku yang dibaca kali ini adalah seri kedua.
***
Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai, Lelaki yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergianmu. Seolah engkau kemarin ada di sisi, dan esok tiada lagi.
"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin" (QS At Taubah : 128)
***
Setelah perburuan yang lama, akhirnya dapat juga buku seri kedua ini dan diskon 40% juga. Alhamdulillah. Dan buku ini bikin gagal move on tiga minggu lamanya, benar-benar mixed feeling baca seri kedua ini. Sampai bingung, bagaimana ya mengawali untuk menulis #AyoBaca-nya ya? Bagian mana yang perlu diulas? Karena semuanya rasa-rasanya harus diulas. Hahaha. Saking bagusnya. Daaan memutuskan untuk mengulas bagian awal dari buku ini.
Trigger warning, karena banyak adegan berdarah-darah di sisi cerita Kashva, bagi yang punya trauma bisa dipikir ulang untuk baca buku ini ya. Dan ada beberapa bagian pada cerita pasca wafatnya Rasulullah yang mengambil sumber dari penulis Syiah, jadi perlu baca referensi lain untuk "menetralisir" (please don't doubt me 😅🙏).
Diseri kedua ini, diceritakan kisah Rasulullah dari masa awal dan menjelang wafatnya, kemudian dilanjut pada masa Khalifah Abu Bakar hingga awal pemilihan Khalifah Umar bin Khattab.
***
Pada seri kedua ini, diawali kisah dari Raja Abrahah yang akan menyerang Makkah dan keyakinan Abdul Muthalib akan penjagaan terhadap Ka'bah. ".... sementara Ka'bah ada pemiliknya sendiri. Dia akan melindungi rumah-Nya," tegas Abdul Muthalib. Dan seperti yang kita sudah ketahui jika pasukan gajah Abrahah dikalahkan oleh Pemilik Ka'bah. Setelah membaca lagi bagian awal ini, sepertinya keinginan untuk mengulas bagian saat pencarian
Kemarau yang panjang menyerang, tapi tidak menghalangi orang-orang suku Hawaz untuk mendatangi Makkah. Termasuk seorang perempuan yang baru melahirkan dan membawa keledai betina kurus kering. Kepayahan menyelimuti keluarga kecil tersebut dalam mencari keluarga yang mau memercayakan pengasuhan bayinya pada keluarganya.
Para ibu muda di kota Makkah menawarkan bayi-bayi mereka untuk dibawa pulang ke desa, diasuh hingga beberapa tahun. Dididik berbahasa halus dan puitis. Dilatih untuk berpikiran setajam pedang dan waspada. Ibu-ibu di Makkah tidak percaya jika kota itu akan menjadi tempat yang baik bagi bayi-bayi mereka. Kota adalah sarang kecurangan. Kemalasan adalah bajunya, hura-hura adalah mahkotanya. Mengirim bayi-bayi ke pedesaan jauh dari hiruk pikuk kota adalah pilihan yang menenangkan.
Para perempuan suku Hawaz itu menawarkan susu dan pengasuhan mereka bukan untuk sebuah pembayaran tunai. Mereka berharap menemukan suami istri dari kota yang memiliki, setidaknya, sedikit pengaruh dalam masyarakat mereka. Menjadi kaya berlimpah harta bukanlah tujuan. Sebab, para perempuan itu hanya berharap sebuah ikatan yang kelak akan terjalin jika mereka membawa pulang bayi-bayi dari kota. Setidaknya, ayah dari bayi itu akan memberi imbas dari kedudukannya di antara masyarakat kota. Si bayi yang disusui memiliki ikatan batin dan beritikad mengayimi kebutuhan si ibu susu pada masa tuanya kelak.
"Halimah..."
"Tak jauh dari Ka'bah, tinggal seorang lagi ibu muda yang bayinya belum mendapatkan ibu susuan."
"Aku akan ke sana!"
"Membawa bayi itu pulang ke desa tidak akan membawa keberuntungan, Halimah."
"Mengapa begitu?"
"Dia seorang yatim. Sedangkan ibunya teramat miskin."
"Kalau begitu aku harus mencari keluarga lain."
Seorang anak yatim dan beribu amat miskin. Aminah melantunkan do'a di tengah keputus asaannya, "Memohonlah kepada Tuhan, agar anakmu mendapat keberuntungan hari ini, suamiku."
Sepanjang hari, Aminah menunggu kedatangan ibu asuh bagi bayinya, hingga Ia bertemu Halimah.
"Orang-orang seperti kami berharap sesuatu yang berharga dari ayah bayi yang kami asuh."
"Seorang anak yatim? Apa yang bisa diharapkan dari ibu dan kakeknya? Semoga Anda mendapatkan apa yang Anda harapkan." Aminah berjalan menuju pintu rumahnya.
Beberapa hari Halimah mendatangi rumah-rumah di Makkah, jawabannya sama, Ia terlambat datang. Dengan berbagai pertimbangan Halimah dan keluarganya menyetujui membawa pulang bayi yatim itu.
Setelah membawa pulang bayi yatim Makkah tersebut, kehidupan keluarga Halimah dipenuhi keberkahan. "Saudara Makkah mu bukan anak biasa, Syaimah."
Halimah ingat kondisi perjalanannya kembali ke desa yang diliputi banyak keajaiban. Air susunya yang asalnya kering seketika berlimpah. Bayinya yang sebelumnya menangis kelaparan menjadi tenang karena kenyang, dan masih banyak lagi. Dan saat kembali ke desa keberkahan tidak hanya meliputi keluarga kecil tersebut namun juga desa tersebut.
***
Bagaimana dengan kisah Kashva dan Astu? Pada seri kedua ini banyak diceritakan sejarah dari Kerajaan Persia, perebutan kekuasaan di dalam istana setelah wafatnya Khosrou hingga proses "dihidupkan" kembali prajurit yang melindungi para raja, Athanatoi. Bacanya sambil browsing istilah-istilah Persia yang digunakan ya, supaya terbayang.
Dibagian akhir buku, dibuat syok banget-banget oleh kisah Kashva di seri kedua ini, mengetahui kenyataan jika biksu Tashidelek dan Eliyas yang tidak bisa ditemukan oleh Masha maupun Vakhshur. Lalu, bagaimana Kashva bisa bertemu dengan kedua sahabat penanya itu? Bagaimana dengan Ruzanah yang selalu Masya bilang sebagai kaka Kashva? Yak! Silahkan dibaca buku seri kedua ini yaa. Tapi sedia tissu ya selama membaca seri kedua ini.
1 note
·
View note
Photo

Berawal dari niat, sebuah amal bisa berlipat nilainya di sisi Allaah. Atau sebaliknya, bisa rusak dan tiada lagi artinya. Luruskan niat dalam segala hal... Allaahul musta'an. 💛 #ntms #ayobaca #bacabuku #bukubagus #bukuislami #bookreview #booktalk #bookstagram https://www.instagram.com/p/CJTR_Ooh4-s/?igshid=o0w68pcwdmaq
23 notes
·
View notes
Photo

…..”Di Bunda Tanah Melayu ini pula pernah terkenal sebagai imperium kebudayaan yang lebih mengutamakan keperkasaan otak ketimbang kilauan kapak seperti yang berhadap-hadapan dengan keseharian kita beberapa periode belakangan ini. Dengan bingkai akal budi seharusnya peradaban sekarang ini dibangun. Karena dengan akal fikiran, Yusmar berfalsafah: Kita tidak akan pernah kalah oleh kebodohan"... Benarlah kata Budayawan Yusmar Yusuf, sang penggagas Perkampungan Penulis Melayu Serumpun (PPMS) yang kelak menjadi peristiwa besar," Daik Bunda Tanah Melayu," 21 Tahun silam. Penulis-penulis semenanjung Melayu ikut andil. Mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand menuju tanah sunyi, menyeberangi perairan Gunung Naga. Persis bulan Juli 1999, dimusim laut selatan, tepat di garis Khatulistiwa. Jelas bukan tanpa alasan. Untuk Dunia Melayu. Para budayawan ini sadar, mereka sudah terlalu lama terpecah belah karena politik, kolonial dan kepentingan. Untuk itu, ke mana mereka harus mencari jati diri, sebagai Melayu sejati. Dari banyak kitab dan manuskrip lama, Daik tersebut tak terbilang banyaknya. Letaknya digaris Khatulistiwa, perlintasan laut jalur Nusantara. Gunungnya menjadi pedoman para nakhoda. Bentuknya unik. Bercabang tiga. Kabarnya, menjadi tempat penyempurnaan hukum, adat, ilmu pengetahuan, agama. Luka sejarah. Melihat Daik 21 Tahun lalu, membuat mereka menguraikan air mata. Tepat 98 Tahun, setelah Ibukotanya dipindahkan ke sebelah utara, Pulau Penyengat, sayang tak lama. Anak Melayu harus bangkit dengan ilmu dan pengetahuannya. Menulis tak akan bisa tanpa pernah membaca. 21 Tahun kemudian, rimba mulai terbuka. Ada semangat pada jiwa-jiwa mudanya. Ada harapan, kebangkitan. Biar sedikit, anak muda mulai menyodorkan buku untuk baca. Mengasah otak, bukan lagi senjata. "Bumi terus berputar. Musuh terbesar kita tetap sama. Kebodohan." Salut dan Salam Hormat Untuk Kalian Kawan Muda, Perpustakaan Jalanan @donyka_ juga Malagenta @olla.xz Pasti, "Bunda Tanah Melayu" tersenyum bangga. #daik #BUNDATANAHMELAYU #linggaarchipelago #linggageografia #kabupatenlingga @tuan.umah #literasi #membaca #buku #lawan #kebodohan #ilmu #kepripromotion #ayobaca (at Lingga, Riau, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CCjfEdPsr7D/?igshid=3zykncnb46hn
#daik#bundatanahmelayu#linggaarchipelago#linggageografia#kabupatenlingga#literasi#membaca#buku#lawan#kebodohan#ilmu#kepripromotion#ayobaca
0 notes
Photo

Judul: Tiba Sebelum Berangkat Penulis: Faisal Oddang Penerbit: KPG Tahun Terbit: 2018 Jumlah Hal: 215 Hal Kehidupan Mapata dan Batari serta anaknya Walida berangsur tenang, sebelum Ali Baba dan anak buahnya; Sumiharjo, datang menyekap dan menyiksa Mapata. Ia dituduh dan dipaksa mengakui keterlibatannya dalam pemberontakan DI/TII 1950 di Sulawesi Selatan, padahal saat itu dia belum lahir. Setiap hari Ali Baba datang menyiksa dan menyuruh Mapata menuliskan kesaksian bahwa ia terlibat dalam pemberontakan tersebut. Dalam Tulisannya, Mapata bercerita tentang kehidupan masa kecil yang diliputi dendam kepada ibunya yang mengkhianati ayah kandungnya, kepada ayah tirinya; Sukeri yang menanamkan setan perempuan dalam dirinya, serta masa remajanya tinggal bersama Puang Matua Rusmi, seorang bissu yang telah menipunya sekaligus membawanya bertemu dengan Batari, istrinya hingga penyiksaan Ali Baba. Semakin hari Mapata diliputi kekhawatiran akan Batari dan Walida, bagaimana mereka menjalani hidup selama ia tidak ada? Ada pula keresahan Mapata akan janji kepada Walida yang belum dilunasi. Hingga suatu hari masa lalu yang ia tuangkan dalam tulisan mengungkap segalanya, bersamaan dengan hancur leburnya hidup Mapata. Apa tujuan Ali Baba menawan Mapata? Bagaimana hubungan Puang Matua Rusmi dengan Mapata, serta Ali Baba? Apa yang membuatnya dendam kepada ibu dan ayah tirinya? Bagaimana pertemuan Mapata dan Batari hingga menghadirkan Walida? Semua dijelaskan secara padat dan tuntas yang disertai kejutan pada penyelesaian konfliknya. Saya rasa, bagi pembaca yang belum tahu tentang peristiwa sejarah pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan 1950 tidak perlu khawatir, karena tetap bisa mengikuti alurnya tanpa dibuat bingung. Peristiwa sejarah tersebut hanya latar belakang sebagai penghantar konflik utama. Bagi pembaca yang sudah mengetahui juga tidak akan dibuat bosan, saya seperti diajak mengintip dibalik tirai masa lalu yang tidak terekspose. Sayang masih ada 3 typo. Oh, iya usut punya usut cetakan keduanya sudah terbit loh. Penasaran? Cusss lah.. #resensibuku #resensikpg #penerbitkpg #resensimdk #mediaberkarya #kmmdk #ruangbaca #bacayuk #ayobaca #resensinovel #resensi
#resensibuku#resensimdk#mediaberkarya#ruangbaca#ayobaca#kmmdk#resensinovel#penerbitkpg#bacayuk#resensikpg#resensi
2 notes
·
View notes
Photo

Volunteering is a fun and easy way to explore your interests and passions. Doing volunteer work you find meaningful and interesting can be a relaxing, energizing escape from your day-to-day routine of work, school, or family commitments. Volunteering also provides you with renewed creativity, motivation, and vision that can carry over into your personal and professional life. Many people volunteer in order to make time for hobbies outside of work as well. For instance, if you have a desk job and long to spend time outdoors, you might consider volunteering to help plant a community garden or help out at a children’s camp. Me? Well, I love being around children and books. So, I choose literacy as my volunteering activity. And here I am at @rumoh_baca_hs spend my time every week. But for now, we #stayathome for a while. Betewe, dilihat dari sini anda ke-Mamak-an syekale ya sis @meuthiahasan 😋 ********************************************************** #ARAJourney #ayobaca #reading #BanggaJadiRelawan #youthempowerment #children #anakaceh #youth #literacy #PejuangRumohBaca #cintabuku #weekendproduktif #relawankece #lifelearning #AforMe #RumohBacaStories #goodhabits #childrensworld #randomthings #positivemedia #expressyourself #kidsworld #janganlupabersyukur #janganlupabahagia #ARA_Stories #ARA_Adventure ********************************************************** (di Rumoh Baca Hasan-Savvas) https://www.instagram.com/p/B_FDeuPBekL/?igshid=1hyytuwjaodx
#stayathome#arajourney#ayobaca#reading#banggajadirelawan#youthempowerment#children#anakaceh#youth#literacy#pejuangrumohbaca#cintabuku#weekendproduktif#relawankece#lifelearning#aforme#rumohbacastories#goodhabits#childrensworld#randomthings#positivemedia#expressyourself#kidsworld#janganlupabersyukur#janganlupabahagia#ara_stories#ara_adventure
0 notes
Photo

Judul : Hasyiah Ianah Tholibin 1-4 Penulis : Abu Bakr Othman Bin Muhammad Shata Damietta / Bakri Penerbit : Shorouk Mesir Harga : 380.000 Minat? ORDER Datang langsung ke Daar Arraudhah Malang #tokokitabmalang #kitabkuning >> Jalan Terusan Danau Kerinci no. 9 Sawojajar, Malang DM WA : +6281934808447 #tokobuku #daararraudhahmalang #tokokitab #jualkitab #ilmu #sinau #bukuislami #bukubaru #bukuimpor #bukumurah #tokokitab #buku #bukuislam #jualbuku #ayobaca #filsafat #sastra #pesantren #impor #tafsir #tafsirquran #biografi #zawiyaharraudhah #pondokpesantren #pondoksalaf #santri #santriwati #literasi #malang (di Lazuardi Malang Tour & Travel) https://www.instagram.com/p/B95_Ze7pXJm/?igshid=yd2ivpgkdwdy
#tokokitabmalang#kitabkuning#tokobuku#daararraudhahmalang#tokokitab#jualkitab#ilmu#sinau#bukuislami#bukubaru#bukuimpor#bukumurah#buku#bukuislam#jualbuku#ayobaca#filsafat#sastra#pesantren#impor#tafsir#tafsirquran#biografi#zawiyaharraudhah#pondokpesantren#pondoksalaf#santri#santriwati#literasi#malang
0 notes
Photo

The Lord of The Rings, The Return of The King; J.R.R. Tolkien; @bukugpu; November 2012 "Kesetiaan dibalas dengan cinta kasih, keberanian dengan penghormatan, pelanggaran sumpah akan mendapat balasannya." (hal.29) Gollum yang licik membawa Frodo dan Sam langsung ke sarang laba-laba raksasa, makhluk jahat penghuni gunung. Frodo yang tidak sanggup menghindar, terkena sengatan beracun si laba-laba hingga tidak sadarkan diri. Sam, dapat meloloskan diri dan berusaha untuk menyelamatkan Frodo dari kematian. Di tempat lain, perang sedang berlangsung. Pasukan kegelapan menyerang Gondor yang telah kehilangan pemimpinnya. Dalam masa gentingnya, bantuan dari Rohan pun datang. Diikuti oleh kembalinya sang raja dari lembah orang mati. Peperangan terus berkecamuk, pasukan kegelapan terus menyerang. Hanya Frodo yang sanggup menghentikan perang. Mampukah dia menyelesaikan misinya? Setelah menyelesaikan buku ketiga ini, tiba-tiba saya membayangkan kalau cincin tersebut adalah harta atau jabatan. Diperebutkan oleh semua orang, membuat Smeagol berubah menjadi gollum, bahkan seorang Frodo pun tidak dapat melepaskan diri dari jeratannya. Sebuah khayalan yang mendekati kenyataan sebenarnya. Saya juga merasa penulis benar-benar tepat menjadikan Hobbit sebagai tokoh utama. Diantara garangnya Kurcaci, magisnya Peri, dan berwibawanya Manusia. Dia lebih memilih mahkluk kecil tanpa kehebatan apapun untuk menjadi seorang pembawa cincin. Oh iya, setelah kisah buku ini berakhir, kita disuguhi lampiran setebal hampir 300 halaman, yang berisi sejarah para raja Dunia Tengah dan berbagai macam keterangan tentang adat istiadat, silsilah, hingga bahasa. Seakan semua yang diceritakan dalam novel adalah nyata. "Pergilah dengan damai! Tidak akan kukatakan: jangan menangis; sebab tidak semua air mata itu jelek." (hal.373) - @gerakan_1week1book - #booksyro #owob #gerakanoneweekonebook #ayobaca #marimembaca #thelordoftherings #returnoftheking #jrrtolkien https://www.instagram.com/p/B8Knjw2AEOA/?igshid=jpmfczgvtzfl
#booksyro#owob#gerakanoneweekonebook#ayobaca#marimembaca#thelordoftherings#returnoftheking#jrrtolkien
0 notes
Text
TJOKROAMINOTO : GURU PARA PENDIRI BANGSA

Penulis : Tim Majalah Tempo
Penerbit : Koleksi Populer Gramedia
Baca buku ini dari aplikasi iPusnas dan tersedia banyak koleksi yang bisa dipinjam, for FREE
***
"Tidaklah wajar untuk melihat Indonesia sebagai sapi perahan yang diberi makan disebabkan susunya....." Tjokro menjelaskan posisi Indonesia dan Belanda.
Ini buku kelima dengan tema Tjokroaminoto yang pernah dibaca, I adore his "style" so much. Diantara buku-buku bertema Tjokroaminoto yang pernah dibaca ini lumayan lengkap, bahkan kisah keretakan hubungan dengan Semaoen dan Musso pun dibahas di buku ini walaupun masih minim sumbernya.
Tidak banyak yang tahu jika Samanhudi dan Tjokro vs kaum bangsawan itu hits banget sebelum Tjokro vs Belanda pada saat itu, sampai akhirnya Sarekat Dagang Islam berdiri ya tujuan awalnya untuk "memberontak" dari segala aturan kaum priyayi dan abdi dalem kraton.
Sarekat Islam tumbuh dari organisasi yang mendahuluinya yaitu Sarekat Dagang Islam. Deliar Noor (salah satu peneliti sejarah terbaik yang Indonesia pernah punya) mengungkapkan jika kelahiran Sarekat Islam dipicu persaingan perdagangan batik antara pedagang Cina dan pedagang bumiputra. Orang Cina merasa lebih unggul dari orang pribumi bahkan setingkat dengan orang Belanda. Tekanan lain terhadap para saudagar batik datang dari kaum bangsawan Solo. Maka, Sarekat Islam diharapkan menjadi benteng pelindung para saudagar batik dari pedagang Cina maupun kaum bangsawan Solo.
Bagaimana bentuk tekanan dari kaum bangsawan? Salah banyaknya ketika kaum bangsawan melarang rakyat biasa untuk mengenakan batik bermotif kawung. Jadi inget, dulu pernah ikut salah satu diskusi yang memaparkan jika motif batik kawung hanya boleh dikenakan oleh raja dan keluarganya, namun kaum bangsawan ini ikut-ikutan melarang rakyat untuk mengenakan motif kawung, sidomukti, sidoluhur serta parang rusak, supaya apa? "Mereka melakukan itu agar simbol kebangsawanannya tetap terjaga."
Ada lagi fakta jika kaum bangsawan ini "hobi" menculik gadis2 cantik dengan cara sewenang-wenang. Serta melarang rakyat biasa untuk menggunakan kereta kuda dibeberapa bagian kota salah satunya Gladag. Dan lagi2 alasannya, "Karena Gladag simbol kebangsawanan." Inilah alasan utama Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam sebelum Tjokro membuat Sarekat Dagang Islam menjadi gerakan perlawanan politik terhadap Belanda.
***
Kisah tentang keretakan hubungan dengan Semaoen juga dikisahkan dalam buku ini dan jadi penarik perhatian.
Semaoen bergabung dengan Sarekat Islam "SI Surabaya" pada tahun 194 saat usianya 14 tahun. Semaoen adalah anak dari buruh kereta api. Karena Tjokro beraliran sosialis-Islam, Semaoen banyak belajar darinya. Tjokro bagi Semaoen adalah mentor politiknya.
Pindah ke Semarang untuk kuliah, Semaoen mengikuti jejak Sneevliet, tokoh komunis dari Belanda. Ia terkagum-kagum pada Sneevliet yang tidak memiliki jiwa priyayi dan kolonial, jiwa yang berbeda dengan Tjokro (padahal Tjokro sudah melepaskan embel-embel priyayinya saat Ia aktif dipolitik praktis). Hingga akhirnya, pada tahun 1916, Semaoen bergabung dengan SI Semarang yang sengaja disusupkan oleh Sneevliet untuk menyebarkan paham komunis pada organisasi tersebut.
Dua tahun setelah bergabung dengan SI Semarang, Semaoen menjadi ketua dari organisasi itu, inilah cikal bakal lahirnya SI Merah. Selama menjadi ketua SI Semarang, Semaoen selalu berselisih paham dengan pemimpin Sarekat Islam, Tjokro.
Semaoen mengkritik Tjokro yang bergabung dengam Volksraad atau Dewan Rakyat bentukan Belanda. Semaoen mencibir Tjokro sebagai antek Belanda, hingga Tjokro memutuskan untuk mengundurkan diri dari Volksraad. Karena Semaoen sangat kuat pengaruhnya di SI Semarang, Tjokro memilih untuk kompromi untuk menjinakkan Semaoen dan SI Semarang dengan menjadikannya komisaris serta propagandis organisasi.
Tjokro ini pintar membaca situasi dan memiliki bargaining position-nya yang kuat di Sarekat Islam, ya mudah saja menyingkirkan "anak durhakanya" ini. Pada tahun 1919 dalam kongres Sarekat Islam, Tjokro memimpin pengambilan keputusan disiplin partai dan melarang anggota partai untuk memiliki organisasi lain. Semaoen berang dan memutuskan keluar dari SI serta mengganti nama SI Semarang menjadi Sarekat Rakyat. Tjokro lebih rela kehilangan salah satu cabang SI-nya ketimbang harus selalu berseteru dengan anak didiknya.
***
Sakit ginjal dan maag kronis akhirnya merenggut hidup Tjokro pada 17 Desember 1934, beliau dimakamkan di pemakaman umum Kuncen Yogyakarta.
2 notes
·
View notes