#mahbubdjunaidi
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Seekor kucing pasar tiba-tiba diangkut oleh seorang petugas dari sebuah kertas semen dan dilepas di sebuah bangunan bertembok tinggi. Bangunan itu merupakan sebuah penjara politik. Kucing itu bertugas membantu kucing-kucing lain yang sudah ada dalam penjara untuk menghalau tikus. Mahbub menghadirkan peristiwa yang sarat dengan kritik sosial ini dalam bentuk humor yang asyik. Mahbub Djunaidi, Angin Musim, Novel, Yogyakarta, Diva Press, Sept 2018, 320 hlm, 70.000 #MahbubDjunaidi #AnginMusim #DivaPress #Novel (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CkubhpJhEQE/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Humor Jurnalistik; Mahbub Djunaidi; IRCiSoD; Oktober 2018. -- "Pemerintahan yang baik ialah yang berorientasi kepada kepentingan rakyat banyak, bukan berorientasi kepada sekelompok kecil tuan-tuan besar yang hidup di gedung bertingkat dilingkungi kaca seperti permen dalam peles" (hal.21) -- Tulisan Bung Mahbub selalu bisa membuat saya terkagum-kagum. Bagaimana beliau menyajikan metafora yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya atau bagaimana beliau menceritakan ironi maupun tragedi dengan komedi. -- Sebagai seorang kolumnis, Bung Mahbub telah banyak menulis untuk surat kabar. Berbagai permasalahan pernah beliau bahas. Seperti dalam buku ini yang berisi kumpulan tulisan Bung Mahbub di media cetak. -- Buku ini berisi sepuluh bagian, yaitu: Moralitas, Hak Asasi; Kemanusiaan; Tokoh, Kemasyarakatan; Peristiwa Sejarah; Sekitar Lembaga Pemerintahan; Organisasi Massa-Politik; Anak-Anak, Remaja, Pemuda, Mahasiswa; Tentang Pembangunan; Sedikit tentang Islam; Internasional. -- Tidak banyak penulis yang dapat menyajikan tulisan bertema serius bahkan cenderung berat, dengan penuh humor. Namun, tetap berisi analisa yang tajam. Itulah bukti dari kecerdasan Bung Mahbub. -- Dengan kualitas kritik maupun analisa yang bisa disebut kelas wahid, ditambah humor dan joke segar, seberat apapun tema yang dibahas Bung Mahbub tidak akan sampai membuat kening kita berkerut. Minimal, walau tidak mengerti, kita akan dibuat tersenyum membaca tulisannya. -- Semua tulisan Bung Mahbub dalam buku ini, ditulis antara akhir tahun 1970 hingga akhir 1980 an. Namun, karena beberapa tema bersifat universal, saya masih dapat menikmati tulisannya tanpa harus sibuk membuka buku sejarah. -- "Segelintir orang makan sepinggan-sepinggan, sebagian besar orang makan sebutir demi sebutir, itu pun kalau kebetulan ada butiran!" (hal.279) -- @gerakan_1week1book -- #booksyro #ayobaca #marimembaca #owob #gerakanoneweekonebook #mahbubdjunaidi #bungmahbubdjunaidi #humorjurnalistik #kolom #suratkabar #kolumnis #jurnalis https://www.instagram.com/p/B2vA3PUg8Qn/?igshid=1vrrwf93kys16
#booksyro#ayobaca#marimembaca#owob#gerakanoneweekonebook#mahbubdjunaidi#bungmahbubdjunaidi#humorjurnalistik#kolom#suratkabar#kolumnis#jurnalis
0 notes
Photo
. ... ASAL USUL >> Rp. 130.000 . “Saya punya kecemburuan pada Mahbub. Bagaimana dia bisa menulis hingga orang tertawa, padahal isinya cukup serius? Kelebihan Mahbub pada kolom-kolomnya, yang belum tertandingi oleh siapa pun, ialah bahwa ia bisa mengatasi mempergunakan bahasa Indonesia dengan kecakapan seorang mime yang setingkat Marcel Marcau. Kata-kata, kalimat-kalimat, ia gerakkan dalam pelbagai perumpamaan yang tidak pernah membosankan karena selalu tak terduga.”—Goenawan Mohamad, sastrawan terkemuka Indonesia. “Dia (Mahbub Djunaidi) adalah salah satu guruku menulis.” —Sujiwo Tejo, seniman dan budayawan. “Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.” —Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub. “Sungguh, sangat sulit mencari orang seperti Mahbub Djunaidi di masa ini. Sosok yang tak silau dengan kekuasaan dan kekayaan, justru ketika kesempatan itu terbuka luas.” —Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI. “Gaya tulisan dan pemikirannya sangat menginspirasi. Harapan saya, generasi muda masa kini bisa meneladani dan mengambil manfaat dari pemikiran Mahbub Djunaidi.” —Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A., Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama periode 2010–2020. “Mahbub Djunaidi dibutuhkan dulu, apalagi kini dan nanti.” —Arswendo Atmowiloto, penulis dan wartawan Indonesia. “Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi.” —Fariz Alniezar, kolumnis dan pendiri Omah Aksoro. ... #mahbubdjunaidi #asalusul #jualbukuonline #tokobukuonlineyogyakarta
0 notes
Photo
#mahbubdjunaidi #pmii #nahdliyin #nahdlatululama #aswaja #sosial #politik #sosialpolitik #sastra #kritik
0 notes
Photo
Angin Musim; Mahbub Djunaidi; @penerbitdivapress; September 2018 -- "...karena kuburan merupakan sesuatu yang tak terbayangkan bagi orang-orang miskin, sama halnya dengan sebuah rumah berdinding batu" (hal.6) -- Aku adalah seekor kucing priyayi. Ayahku kucing peliharaan seorang Wedana, ibuku peliharaan seorang kontraktor. Ayah ibuku memadu cinta seiring dengan intensnya pertemuan pemilik mereka, yang katanya saling membutuhkan. -- Tapi, nasib buruk membawaku ke penjara, bergumul dengan para tikus. Tikus setikus-tikusnya dan para tikus politik yang sebenarnya berbentuk manusia. Bangsa manusia yang disebut tahanan datang dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa idealis hingga mantan menteri yang dituduh komunis. -- Novel ini merupakan novel satir karya Bung Mahbub. Memotret kehidupan tahanan politik ketika masa orde baru dengan mengambil sudut pandang dari seekor kucing yang dipaksa tinggal di penjara. -- Cerita dalam novel ini penuh sindiran khas dari Bung Mahbub, kadang saya sampai tersenyum sendiri membacanya. Hanya saja, karena hampir segala macam permasalahan di bahas Bung Mahbub dalam novel ini, sehingga terkesan kurang teratur dan dibeberapa bagian terasa terlalu "penuh". -- Lewat buku ini sekali lagi saya disuguhkan kecerdasan Bung Mahbub dalam merangkai kata menjadi kalimat sarat makna, sekali lagi saya dibuat terkagum-kagum dengan caranya menyentil sesuatu yang mengganggu dalam pikiran. Dan yang pasti saya sukses dibuat menggeleng dengan metafora-metafora yang dibuatnya. -- "Pemerintah zaman mutakhir tidak menggantungkan nafkah semata-mata dari memungut pajak, termasuk pajak tempel gerobak dorong, melainkan lewat utang dari negeri empat penjuru angin dan cicilannya diserahkan kepada anak cucu untuk membayarnya seberapa bisa" (hal.248) -- @gerakan_1week1book -- #booksyro #ayobaca #marimembaca #owob #gerakanoneweekonebook #mahbubdjunaidi #anginmusim #bungmahbubdjunaidi #bung #novel #fiksi #reviewbuku https://www.instagram.com/p/B0hZG4cAmOd/?igshid=i37qevn5so8y
#booksyro#ayobaca#marimembaca#owob#gerakanoneweekonebook#mahbubdjunaidi#anginmusim#bungmahbubdjunaidi#bung#novel#fiksi#reviewbuku
0 notes
Photo
Dari Hari Ke Hari; Mahbub Djunaidi; @penerbitdivapress; Maret 2018. -- "Apabila seorang melarat tidak mau terus menerus melarat, pertama yang digunakan adalah otaknya. Sekali-kali bukan hatinya" (hal.19) -- Seorang anak, remaja tanggung yang hidup pada masa revolusi, masa mempertahankan kemerdekaan. Bercerita tentang kehidupannya dan keluarganya. Dimulai dari pengungsiannya ke kota Solo setelah Jakarta jatuh pada tentara sekutu. -- Banyak hal yang si anak dapatkan di pengungsian. Persahabatan, persaudaraan hingga susahnya mencari makan. Sampai akhirnya kesempatan untuk pulang datang, akankah anak itu dan keluarganya kembali ke kampung halaman, atau bertahan di pengungsian? -- Kembali saya dibuat jatuh cinta oleh karya Bung Mahbub. Saya akui, saya sangat terlambat mengenal Bung Mahbub, namun setelah mengenalnya saya tak pernah bosan membaca karyanya. Novel ini adalah satu dari dua novel yang pernah ditulisnya dan diterbitkan. -- Saya memang pengagum gaya penulisan Bung Mahbub. Bagaimana beliau membuat suatu cerita berat menjadi mengalir dengan sangat ringan, renyah penuh dengan kelakar dan sindiran halus yang menusuk tapi minus rasa sakit. -- Novel ini penuh dengan ciri khas Bung Mahbub, apa yang disukai dari beliau semua ada di buku ini. Zaman revolusi yang penuh pengorbanan dan pengkhianatan digambarkan melalui sudut pandang seorang remaja tanggung. Sebagaimana pola pikir seorang remaja umumnya, kisah yang Bung Mahbub tulis ini begitu polos namun penuh dengan idealisme. -- "Pedagang dan politikus merupakan binatang dari kandang yang sama. Perbedaan keduanya terletak pada cara mengunyah: politikus mencari kekuasaan untuk dapat uang, pedagang seperti saya ini mencari uang untuk memperoleh kekuasaan" (hal.212) -- @gerakan_1week1book -- #booksyro #ayobaca #marimembaca #owob #gerakanoneweekonebook #dariharikehari #mahbubdjunaidi #bungmahbubdjunaidi #divapress #revolusi #fiksi #membacaitukeren https://www.instagram.com/p/B0cSN4DgWdq/?igshid=ygvsgemg5ryr
#booksyro#ayobaca#marimembaca#owob#gerakanoneweekonebook#dariharikehari#mahbubdjunaidi#bungmahbubdjunaidi#divapress#revolusi#fiksi#membacaitukeren
0 notes
Photo
. ... Asal Usul : Catatan-catatan Pilihan >> Rp. 130.000 . “Saya punya kecemburuan pada Mahbub. Bagaimana dia bisa menulis hingga orang tertawa, padahal isinya cukup serius? Kelebihan Mahbub pada kolom-kolomnya, yang belum tertandingi oleh siapa pun, ialah bahwa ia bisa mengatasi mempergunakan bahasa Indonesia dengan kecakapan seorang mime yang setingkat Marcel Marcau. Kata-kata, kalimat-kalimat, ia gerakkan dalam pelbagai perumpamaan yang tidak pernah membosankan karena selalu tak terduga.”—Goenawan Mohamad, sastrawan terkemuka Indonesia. “Dia (Mahbub Djunaidi) adalah salah satu guruku menulis.” —Sujiwo Tejo, seniman dan budayawan. “Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.” —Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub. “Sungguh, sangat sulit mencari orang seperti Mahbub Djunaidi di masa ini. Sosok yang tak silau dengan kekuasaan dan kekayaan, justru ketika kesempatan itu terbuka luas.” —Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI. “Gaya tulisan dan pemikirannya sangat menginspirasi. Harapan saya, generasi muda masa kini bisa meneladani dan mengambil manfaat dari pemikiran Mahbub Djunaidi.” —Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A., Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama periode 2010–2020. “Mahbub Djunaidi dibutuhkan dulu, apalagi kini dan nanti.” —Arswendo Atmowiloto, penulis dan wartawan Indonesia. “Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi.” —Fariz Alniezar, kolumnis dan pendiri Omah Aksoro. ... WA / LINE : 085640654073 . #jualbuku #jualbukuonline #asalusul #catatancatatanpilihan #mahbubdjunaidi #tokobukuonline #tokobukuonlineyogyakarta #bukubagus
#asalusul#catatancatatanpilihan#jualbuku#tokobukuonlineyogyakarta#tokobukuonline#jualbukuonline#mahbubdjunaidi#bukubagus
0 notes
Photo
#MahbubDjunaidi #pmii #pcnu #pbnu #nahdliyin #nahdlatululama #aswaja #islamnusantara #kutipan #sastra #budaya #wartawan #suratkabar #humor #politik
#suratkabar#pcnu#aswaja#kutipan#politik#nahdlatululama#sastra#nahdliyin#wartawan#islamnusantara#pbnu#mahbubdjunaidi#budaya#humor#pmii
0 notes
Photo
#pmii #pbnu #pcnu #nu #nahdliyin #nahdlatululama #aswaja #islamnusantara #mahbubdjunaidi #humor #politik #sastra #budaya #religi #islam #muslim
#mahbubdjunaidi#nahdliyin#pmii#humor#islamnusantara#sastra#islam#budaya#nahdlatululama#aswaja#pcnu#pbnu#muslim#politik#nu#religi
0 notes
Photo
#mahbubdjunaidi #wartawan #pcnu #pbnu #pmii #aswaja #islamnusantara #nu #nahdliyin #nahdlatululama #sastra #budaya #kutipan #indonesia
#pbnu#indonesia#islamnusantara#kutipan#nahdliyin#sastra#pcnu#pmii#nu#nahdlatululama#aswaja#mahbubdjunaidi#wartawan#budaya
0 notes
Photo
#mahbubdjunaidi #aswaja #islamnusantara #nu #nahdliyin #nahdlatululama #pcnu #pbnu #pmi #wartawan #kutipan
0 notes
Photo
#mahbubjunaidi #mahbubjunaedi #mahbubdjunaidi #mahbubdjunaedi #pmii #nu #nahdlatululama #nahdliyin #politik #humor
#nahdliyin#humor#mahbubdjunaedi#mahbubjunaedi#nahdlatululama#pmii#politik#mahbubdjunaidi#nu#mahbubjunaidi
0 notes
Photo
. … Angin Musim >> Rp. 70.000 . Diri pribadiku ini tak lebih tak kurang seekor kucing kebanyakan, berumur menurut taksiran 19 bulan. Buluku kuning bagai sebonggol jagung muda. Bahkan misaiku pun berwarna kuning, suatu kejadian yang kurang begitu lazim, karena hal itu sudah termasuk urusan kekuasaan Tuhan. Seekor kucing mengalami perubahan nasib, dari hewan peliharaan seorang wedana yang kemudian luntang-lantung dari satu pasar ke pasar lainnya demi mencari makanan dan belas kasihan manusia, sampai akhírnya ia berada di balik sel tahanan. Inilah kisah sejumlah hewan yang berada dalam sebuah penjara manusia. Mereka di sana tidak untuk menjalani hukuman. Mereka ikut berbaur dengan para tahanan yang datang dari berbagai kalangan dan berbagai alasan dijebloskan hingga entah sampai kapan. Hewan-hewan itu antara lain beberapa kucing kampung, ada pula tikus, ayam, dan rusa. … WA : 085640654073 . #mahbubdjunaidi #anginmusim #Jualbukuonline #tokobukuonline https://www.instagram.com/p/BniZ-OanL_8/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=99py8wtplkz2
0 notes
Photo
. … Asal Usul ; Catatan Catatan Pilihan >> Rp. 130.000 . “Dia (Mahbub Djunaidi) adalah salah satu guruku menulis.” —Sujiwo Tejo, seniman dan budayawan. “Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.” —Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub. … WA / LINE : 085640654073 . #asalusul #mahbubdjunaidi #catatancatatanpilihan
0 notes