#harap doa
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tentang Nama
Kupikir, setiap nama adalah doa, sehingga setiap orangtua yang memberi nama anaknya dengan suatu makna, punya harap dan doa terbaik. Bukankah manusia diperintahkan untuk berdoa dan berharap yang paling baik? Seharusnya tidak pernah ada celotehan "arti namanya ketinggian", atau "berat banget ya arti namamu", atau misalnya "kamu nggak 'kabotan' kah sama nama itu". Biasanya kalo tradisi orang Jawa masa lampau, yang dikaitkan dengan takhayyul tertentu, gak lama kemudian setelah kejadian itu, si bapak lalu menyelamati anaknya dalam rangka ganti nama, "biar anak ini nanti rejekinya jadi lancar dan dijauhkan dari hal-hal buruk". Yah, lagi-lagi kepercayaan. Sementara kita tahu, kepercayaan seorang muslim terhadap mahluk, nggak boleh lebih dari kepercayaannya pada Allah dan RasulNya.
Kupikir, tidak ada yang salah dari sebuah nama. Beberapa orang yang mengeja namaku, lantas tahu artinya mereka berkomentar hal serupa. Sedih rasanya ketika doa terbaik dari orangtuaku dinilai terlalu berlebihan oleh orang lain yang bahkan lahirnya tidak lebih lama dari ayah ibuku. Menyadari bahwa ayah dan ibu dahulu tidak pandai bahasa arab sehingga ada kaidah nahwu shorof yang tidak tepat di namaku memang adalah kekurangan yang kusetujui. Tapi, bukankah kita tidak pernah bisa memilih takdir? Dan itu semua tidak akan dihisab?
Selanjutnya, masih banyak pertanyaan mengapa harus aku yang menjadi pemegang nama ini. Padahal katanya, orang yang punya nama itu kebanyakan sesuai pribadinya sama yang punya nama (Eh iya deng kebanyakan brrti gak semua ya). Hari ini mungkin harapan keduanya (read: bapak dan ibu) mungkin belum mewujud pada saya, tapi saya berharap dan yakin kelak saya bisa betul-betul mengimplementasikan apa yang jadi doa keduanya. Itulah mengapa saya menulis "being Ulinnuha Khoirunnisa"
Di berkah hari Arafah ini, sesuai dengan hari lahir dan identitas terakhir nama, semoga Allah karuniakan keberkahan hari Arofah pada saya dan masa depan kaum muslimin seluruh dunia.
9 Dzulhijjah 1445 H
June, 15. 2024
1 note
·
View note
Text
رَبِّ إِنِّيْ لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashas: 24)
Penghujung Ramadhan hanya doa yang ingin dilangitkan. Tentang getir, tentang upaya, tentang impian, dan segala harap menjadi satu. Dalam sebuah penghujung sebuah waktu mustajab, hujan pun turun dengan begitu derasnya. Terimalah amalan kami ya Rabb, perkenankan doa kami, kabulkanlah, kabulkanlah.
Allaah ingin kau lebih banyak meminta, mengiba di bulan Ramadhan ini, sayang. Maka mintalah kebaikan untuk kehidupan duniamu, akhiratmu, dan akhir yang baik. Tidak ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allaah. Semua jawaban doa adalah "iya". Hanya butuh waktu, ditangguhkan, dikabulkan atau diganti dengan sesuatu yang lebih baik lagi dari pintamu. Demikianlah cara Allaah menyayangimu. Dibentangkannya banyak waktu mustajab untuk. Tinggallah dirimu, mau meraihnya atau meninggalkan momen itu.
Allaah, aku ingin Ramadhan tahun depan. Banyak hal yang ingin aku syukuri seperti, keberadaannya (seorang anak yang sholih), perihal mimpi-mimpi yang terwujud lebih banyak lagi. Perihal doa yang telah banyak ku pintakan pada hari ini kepadaMu. Tolong aku, tolonglah perempuan ini yang mengiba dengan begitunya kepadaMu. Sebab ia sudah lama berputus asa dari dunia. Dan hanya kepadaMu lah ia menemukan muara segala harapnya.
02 Ramadhan 1444 H || 17.00
Terimalah amalan kami ya Rabb..🥀
#ramadhan2#ramadhan#harap#kebaikan#kebajikan#doa#mustajab#penghujungwaktu#pertolongan#tulisan#menulis#catatan#wanita#nasihat#akumenulis#perjalanan#syukur
233 notes
·
View notes
Text
Berdoalah, Sampai Kita Lupa
Belakangan ini, saya sedang belajar memaknai bahwa doa adalah tentang proses-proses di dalam hidup. Menyampaikannya kepada Allah adalah proses dimana kita mengenali dengan baik apa yang menjadi kebutuhan kita dan alasan mengapa kita membutuhkannya, sampai jawabannya lurus selurus mungkin. Mengulang-ngulangnya adalah proses dimana kita belajar berprasangka baik, meski tidak pernah terbayang kapan doa itu akan menjadi nyata. Menunggu keputusan-Nya atas doa itu pun proses dimana kita akan dipertemukan-Nya dengan berbagai dinamika hidup hingga kita berpikir, "Apakah benar saya menginginkannya? Apakah benar ini adalah satu-satunya sumber ketenangan dan kebahagiaan yang saya cari? Apakah benar harus saat ini?" dan seterusnya.
Tentang berdoa, suami saya pernah bilang, "Berdoa aja terus, sampai kita lupa kalau kita pernah punya doa itu, sampai kita tidak lagi fokus pada kapan doa itu akan dikabulkan. Di saat-saat seperti itu, biasanya Allah berikan, bukan?" Ketika mendengarnya, saya sedikit bingung, "Bagaimana bisa kita lupa pada doa yang setengah mati kita harapkan? Kalau sesuatu itu penting bagi kita, bukankah kita tidak akan semudah itu untuk melupakannya?" Kemudian,
Perjalanan memaknai nasehat suami tersebut rupanya mempertemukan saya dengan sebuah pemaknaan bahwa lupa yang dimaksud bukanlah terlepasnya doa dan pengharapan kita itu dari ingatan, tetapi terlepasnya diri kita dari ikatan dan harapan yang tinggi terhadap kapan dan bagaimana doa tersebut harus dikabulkan.
Terus berdoa, tetapi lepaskan ikatan terhadap pengabulannya. Oh, ya Allah! Ini sulit sekali. Tetapi, saya jadi berpikir lagi, "Kalau kita meninggikan harap pada sesuatu yang kita doakan hingga terus-menerus diingat, dipikirkan, didambakan, sampai patah hati ketika belum dikabulkan, bukankah sesuatu itu mungkin sekali menjadi illah (sumber kecintaan) kita di dalam hidup? Satu-satunya illah kan hanya Allah. Lalu bagaimana jika dengan harapan yang tinggi itu kita ternyata sedang menghadirkan tandingan-tandingan-Nya di hati kita tanpa kita sadari?"
Astaghfirullah. Ya Allah, terimakasih atas makna berharga yang Engkau hadirkan ini. Ampunilah aku, yang dalam berdoa pun ternyata masih tidak tahu diri. Mampukanlah aku untuk tetap bersabar dan menjalani hidup sebagaimana arahan-Mu tanpa berfokus pada apa-apa yang belum ada dan belum termiliki.
Wallahu 'alam bishawab.
227 notes
·
View notes
Text
Merayakan Patah Hati
sepilihan kata dari kami — @jennntms @synanymore @nonaabuabu @dinata22 @narashit @tuanpoetry @milaalkhansah @by-u @hardkryptoniteheart @rezticia @kevinsetyawan @yustrialubna
@kevinsetyawan x @yustrialubna
Dirimu akan tetap menjadi semesta paling indah yang menyeruak dibalik rona cerah melebihi sang mentari.
Sementara aku tak lebih dari seorang pengelana yang menjadikan cahaya sebagai petunjuk harus kemana.
Ingin rasanya bisa memilikimu seutuhnya menjadikanmu sebagai rumah hangat tempat semua cerita berpulang dan rindu kembali pada pemiliknya.
Perjalanan panjang telah membuatku begitu haus akan cinta, maka tak hanya rumah, ingin rasanya kujadikan kau telaga.
Namun apalah daya dirimu hanya seolah gemintang yang nampak indah dari kejauhan karena ada beberapa batas yang memang tak bisa aku lewati untuk merangkulmu kembali.
Inginku dekat, namun terlalu banyak sekat yang tak kasat. Inginku terikat, namun terlalu banyak yang menghambat.
Aku tak perduli seperti apa jalan didepan kita dirimu tetep menjadi kejora yang selalu menemaniku kala gempita mulai hadir.
Mungkin sekarang Tuhan memang belum berikan izin, tapi kuyakin suatu hari nanti tak ada lagi yang bisa menghalangi, semua akan bersaksi bahwa kita memang sepasang yang saling mencintai.
---
@hardkryptoniteheart x @rezticia
Saat itu, aku memang benar-benar tidak mengerti akan perubahan-perubahan yang terjadi padamu; kau datang sekali, lalu menghilang berhari-hari, dan begitu terus adanya.
Pernah ada suatu waktu di mana aku ingin bertanya mengenai apa yang terjadi padamu, namun ternyata kau sudah keburu menghilang dari hidupku; tanpa ada kata apa pun.
Masa-masa itu, aku telah mempersiapkan diri tentang kemungkinan kehilanganmu. Meski demikian, aku tak bisa mencegah luka hati yang kau goreskan; perasaan kecewa yang ikut kau tinggalkan untukku.
Kini, aku telah mampu berdamai dengan kepergianmu dan mengikhlaskanmu menemukan kebahagiaan yang selama ini kau inginkan di luar sana.
Berbahagialah
Mungkin diriku bukanlah yang kamu mau.
Aku memilih keputusan ini dengan pertimbangan banyak; salah satunya aku tak sanggup terluka lagi.
Lalu aku dengan pengecutnya lari, meninggalkan bayangan kita berdua yang sempat terang benderang itu, masa depan—harapan kita merajut asa bersama.
Perlahan semuanya menjadi abu-abu, kelam dan hilang.
Instingku berisik memberi sinyal. Lindungi dirimu dulu, ujarnya.
Tamengi hatimu sekarang, katanya.
Sejujurnya tuan,
Aku tak sanggup dianggap tidak ada.
Aku tak sanggup menangis dimanapun aku berada.
Aku tak sanggup menahan irisan di dada.
Pada akhirnya,
Aku tak sanggup mempertahankanmu..
Aku harap mungkin nun jauh disana, dirimu bertemu dengan seseorang yang kamu mau. Seseorang yang dapat dirimu hargai. Seseorang yang tak akan kecewa dengan perlakuanmu. Seseorang yang punya banyak nilai.
Seseorang yang bukan aku.
---
@milaalkhansah x @by-u
Aku pernah salah mengira, pesan yang datang tak kenal jeda itu adalah sebuah pertanda rasa. Ternyata, kau hanya sedang beramah tamah dan itu tak hanya kepadaku saja.
Aku pun juga tidak pernah mengira, kupikir kau adalah jawaban semesta dari banyaknya doa yang sudah mengudara. Nyatanya kau menenggelamkanku dalam sandiwara cinta semu belaka.
---
@narashit X @tuanpoetry
Dari Segala Apa yang Bisa Hidup Berikan, cuma Sepucuk Surat Ini yang Bisa Kutuliskan
Aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Setiap hari, yang kulakukan adalah mengirimimu ucapan selamat pagi kemudian kulepaskan bermacam-macam pertanyaan untuk menggerayangimu: bagaimana keadaanmu? Apakah hari ini kamu bekerja? Apa makanan yang sedang ingin kamu makan? Juga pertanyaan lain tentang apa saja yang meliputimu.
Setelah semua itu pun aku merasa belum cukup. Aku masih ingin mendatangi tempat tinggalmu. Membelai rambut-rambut halus di kepalamu. Mengecup kedua mata kemudian keningmu. Mengajakmu berjalan-jalan, meski tak banyak tempat yang bisa kita datangi di kota seperti Bekasi. Aku cuma ingin mengajakmu berjalan kaki barang lima atau sepuluh menit, duduk atau tidur-tiduran di rumput taman, kemudian menikmati minuman dingin yang kita bawa sambil mengerjakan urusan masing-masing. Sepulangnya dari sana, kalau kamu mau, kita bisa bergandengan tangan sepanjang jalan. Lalu memerhatikan apa pun yang tampak menarik. Misalnya sebuah pohon tua penuh foto orang-orang yang tak sedikit pun tampak ketulusan di matanya.
Aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Aku tak bisa mengabaikan apa pun tentangmu yang berada dalam jarak pandangku.
Dan aku kira ada yang salah dengan caraku mencintaimu. Misalnya saja ketika kupikir hubungan kita masih bisa lancar berjalan, ternyata itu cuma angan-angan dan aku terlambat, kemudian hilang semua kesempatan sampai-sampai tak ada lagi tentang kita yang bisa diselamatkan.
Dari Segala Apa yang Bisa Kamu Berikan, Kuharap ini yang Terakhir
tidak ada yang salah dari caramu mencintaiku, bahkan aku pun berhasil tenggelam setiap kali angan-angan itu menggelayut dalam kepalamu. kau bicarakan seolah semua mampu kau ciptakan untuk kita. aku pun selalu senang menjawab segala pertanyaanmu agar kau tahu seapik itu kau mampu membahagiakanku.
tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, kau mampu membuat segala yang sederhana menjadi hal yang paling aku syukuri. aku bahkan sangat membanggakan bagaimana kau memeliharaku sebagai kecintaanmu yang paling syahdu. tak jarang pula kenangan kecil kita datang bertamu sesekali di malam pukul satu saat aku sedang sibuk-sibuknya merapikan isi kepalaku.
tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, kau berhasil membuatku merasa sangat dicintai tanpa harus membuat semua orang tahu bahwa aku sedang dicintai.
dan, tidak ada yang salah dengan caramu mencintaiku, semuanya sempurna sampai aku menyadari bahwa kau hanya melihatku sebagai dia yang tidak pernah berhasil kau ganti.
---
@nonaabuabu x @dinata22
sejenak aku lupa jika semua hal adalah sementara, hingga di satu titik yang memabukkan kau menyiram kenyataan sebagai kesadaran. saat aku sedang melambungnya, menganggap mungkin akan ada yang selamanya menetap. lalu kau pergi dan aku tak memiliki harapan apapun lagi.
maafkan aku nona, memberikan kenyataan yang pahit untukmu, kenyataan bahwa kita takkan bersama. engkau selayaknya matahari yang menerangi semesta sedangkan aku hanya tanah di bumi. bukan hanya harapmu yang hancur, tapi juga harapku.
---
@jennntms x @synanymore
Kebiasaan yang tak biasa. Kau tahu? Aku sangat membenci perpisahan, pada orang yang dengan tiba-tiba hilang, meninggalkan jejak tanpa tatapan. Pengencut memang. Kau yang sudah tahu cerita bahwa aku pernah terluka, dan saat ini kau juga menjadi orang yang membuatku merasakan patah yang kedua kalinya.
Lucunya. Kau yang memilih pergi, tapi menulis tentang patah hati. Kau yang telah menyakiti, tapi menulis tentang disakiti. Huhh, sepertinya bukan aku yang tak layak untukmu, tapi aku yang terlalu bodoh membiarkanmu menyeru pada hatiku yang ulu. Ya, aku yang bodoh. Membiarkan orang yang pandai menggunting keadaan, bersemayam dalam sanubari yang sudah menyuguhkan ketulusan.
Kita pijaki saja jalan tanpa perlu lagi saling mengkhawatirkan. Tenang saja, aku tak membencimu. Aku hanya membenci rintikan tangisku yang membuat senyummu semakin melebar. Tapi percayalah, tak akan ada lagi ruang puisi yang kutulis untuk dirimu, sayang. Karena beragam kisah yang telah tercipta telah kutebas tanpa sisa.
Kita sudah mengusahakan lebih. Nyatanya tak ada yang perlu dilakukan lagi, sebab dekat itu bukan milik kita.
Tak usahlah menimbang-nimbang luka. Aku juga punya patah, bahkan melebihi debar yang pernah kau titipkan. Maaf bila aku membuatmu merasa bodoh, juga membuatmu sesak hingga ke relung. Sebab pada akhirnya, kembali asing adalah jalan. Jalan paling tepat kala keserasian tak menemukan tempat.
Aku mengerti beragam kecewamu. Sama halnya saat kau memilih tak membenciku, padahal ada pilihan untuk membenciku dengan lebih. Tuan, apa yang bisa kita harapkan saat pertemuan tidak memihak kita, selain sepakat pada kata perpisahan? Maka, mari lupakan apa yang sepantasnya dilupakan. Semoga kelak kau bertemu dengan sosok lain tanpa ragu, tidak saat denganku.
76 notes
·
View notes
Text
Rumahati: Finale
Aink harap ini terakhir kalinya Aink posting soal rumahati. Hatur thank you buat semua yang Uda berbagi informasi, tenaga dan doa dalam kasus rumahati ini.
.
.
Aink mulai dengan konklusi dulu.
Betul, uni nilep uang sedekah kalian
Uda yah, ga ada asumsi atau praduga lagi. Uda bisa Aink pastiin kalo uang yg uni minta sebagai sedekah, ada yang dia makan buat kepentingan pribadi.
Clear
Makasih banget buat pasangan @properparadox dan @vanilachocolate yang Uda mau direpotin. Maaf banget soal informasi yang ga proper dari aink.
Jujur, terlalu banyak kebohongan dalam kasus uni ini. Aink dan @jagungrebus Uda pusing mengurai mana informasi yang bener mana yang tipu.
Tadi siang, pasangan detektif Tumblr berangkat menuju dua lokasi, yaitu lokasi kontrakan terakhir uni yang di Cikadut dan klinik yang katanya suami uni pernah kerja disana tahun 2019.
Tapi keluarga uni ga ketemu.
Ternyata, mereka Uda pindah sejak tiga bulan yang lalu, dari cikadut ke Cileunyi. Makin jauh lagi dari pusat kota. Bukan karena mereka takut dikejar, tapi emang Uda ga sanggup bayar kontrakan yang di Cikadut.
Meski ga ketemu uni, pasangan Tumblr pulang dengan bawa no.hp suaminya uni yang didapat dari ponakan pemilik kontrakan lamanya.
Well done gaes!
Setelah dapet no hp suaminya, langsung aink follow up. Setelah dhuhur aink coba kontak, beberapa kali di telpon ga diangkat, di wa ga di bales. Setelah ashar baru ada jawaban.
Suaminya uni bilang ga bisa ditelpon karena speaker hpnya rusak. Jadi obrolan lanjut via chat.
Aini simpulkan secara singkat kesaksian dari suami uni.
Suaminya baru tahu soal penggalangan dana sedekah sekitar 3 hari yang lalu. Itu pun karena uni tiba tiba minta ganti no hp. Setelah minta ganti nomor, uni cerita ke suaminya.
Jadi, cerita bahwa uni dan keluarga suaminya dari dulu bantu anak asuh dan lain sebagainya tuh bohong yah. Clear. Suaminya bersaksi kalo dia beru tahu kemarin.
Dia cuma tahu kalo emang ada yang nitip sedekah berupa baju dan beragam barang, plus uang dan emang uni suka berbagi sama orang ga mampu di sekitarnya.
Nah, yang jadi masalah adalah ternyata uni memakai sebagian uang sedekah untuk kepentingan pribadi tanpa izin. Betul, menurut suaminya nama2 yang dipakai uni buat minta sedekah memang ada. Tapi ketik aink bilang kalo uni menggalang dana sejak 2017 dia juga kaget. Uni kemarin cerita, kalo usaha ngumpulin sedekah mulai dari 2020 sejak kehamilan anak nya.
Menggalang dana secara terus menerus atas nama pribadi, tanpa ijin dan transparansi dana aja Uda salah. Apalagi kalo sengaja ambil bagian dari sedekah tanpa ijin donatur.
Ini salah besar.
Betul kata mas miring dalam postingannya kemaren. Orang yang biasa hidup susah ketika buka penggalangan donasi bisa keenakan. Terlena sama uang yang terus menerus masuk tanpa harus kerja.
Ini mungkin yang bikin uni gerilya narik sedekah lewat postingannya, lewat DM nya. Bahkan ke orang yang dia sebetulnya ga kenal. Enak banget dapet duit tanpa kerja, yang penting sebagian dibagiin lagi.
Ini Uda salah banget. Bisa aja jadi benar kalo sejak awal uni transparan, bilang ke donatur bakal ambil sekian persen buat diri sendiri. Tapi kan enggak? Ampe sekarang yang tau berapa banyak uang sedekah yang uni makan cuma uni dan Allah yang tahu. Bahkan suaminya pun angkat tangan
Suami uni kerja ngojek. Data ini didukung kesaksian tetangga uni di Cikadut yang bilang kalo suaminya emang suka pulang malam. Pas istri aink cek di getcontact pun emang terlihat kalo nomor suami uni disave sebagai driver.
Dia mengaku ikut bertanggungjawab soal kesalahan uni. Dengan dia posisi sebagai suami tapi ga tau menahu soal kegiatan istri di belakangnya, dia ikut bersalah.
Dia janji ga bakal ngilang dan siap bertanggungjawab. Soal duit sih aink yakin ga bisa balik, sorry to say. Suami uni bilang emang kondisi finansial keluarganya buruk, pindah kontrakan pun karena emang nyari yang lebih murah.
Aink pribadi bakal nganggap ini selesai kalo uni Uda minta maaf dan terbuka lagi buat berkomunikasi. Buat teman-teman yang juga ngerasa dirugiin sama uni, aink siap jadi penghubung antara kalian dengan suaminya.
Kalian mau ikhlas terserah, mau perhitungan uang juga terserah, gimana nyamannya kalian. Siapin aja bukti chat sama bukti trf yang Uda kalian kasih. Silahkan meminta pertanggungjawaban keluarga uni.
Buat ke depannya moga ga ada kejadian kayak gini lagi dan sebaiknya polemik rumahati ga usah diperpanjang lagi.
Terimakasih,.
Silahkan berbagi kabar ini dengan warga Tumblr lainnya. Case closed
143 notes
·
View notes
Text
Pada rencana yang hancur dan air mata yang berjatuhan, seakan Tuhan tidak setuju dan benar-benar memaksamu untuk berhenti. Percayalah bahwa Tuhan hanya tidak ingin kamu celaka dengan rencanamu. Dia pun hanya ingin memutuskan harapanmu dari manusia agar kamu kembali menaruh harap pada-Nya. Tidak apa-apa, sabar ya.
Menangis saja jika itu bisa melegakan, sepertinya Tuhan tahu bahwa kamu sudah lama tidak menangis terisak memohon kepada-Nya. Sebut nama-Nya dalam doa dan setiap ucapan bibir.
Tidak apa-apa, semua akan mudah. Mulailah menarik napas dan berusaha merangkai lagi serpihan mimpi yang terpecah dan terpencar, rangkai sebisanya. Sisanya, nanti biar Tuhan yang melengkapi dan membantu.
Kamu kuat, hanya saja sekarang sedang butuh dikuatkan. Entah oleh kejutan Tuhan atau oleh prasangka baikmu pada-Nya.
Semangat, ya. Setiap kita harus menangis pada apa yang sedang diupayakan dan diusahakan. Wajar kok.
Selamat melanjutkan langkah dan perjalanan, ya.
@jndmmsyhd
702 notes
·
View notes
Text
Sayangnya, hidup adalah penjara; tempat banyak harap berpulang parit, tempat banyak ingin berakhir terbit--terbaring dan sakit.
Kau tau, Sayang? Aku suka pukul 2 pagi. Itu waktu yang paling kutunggu di tiap belahan bumi. Sebab disana hanya ada aku, hanya ada aku dan diriku sendiri. Kau mungkin temukan aku yang memeluk ayat Tuhan, berdoa dengan harap yang dibaca dari belakang, pun namamu jadi hal baik yang kubungkus jadi satu dengan asa saat malam menyisakan tubuhnya sepertiga.
Tapi apa kau tau juga? Lewat pukul 2 bukan waktu paling nirmala. Ia tak jarang menguburku jadi jalang. Merayumu lewat doa-doa yang hasrat inginnya lebih panas ketimbang pelacur saat bercinta. Memikatmu lewat frasa-frasa yang nafsunya memabukkan isi kepala--yang cinta dan candunya menyebar di mana-mana dalam bentuk nama-nama.
Sayang, bukankah Tuhan lebih tahu seberapa tak tau malu aku dalam memintamu? Sayangnya, hidup adalah penjara; tempat banyak harap berpulang parit, tempat banyak ingin berakhir terbit--terbaring dan sakit.
97 notes
·
View notes
Text
Nasehat indah dari Ustadzatuna Dalal Zanquthy Hafizhahallah
“Syukurilah nikmat-nikmat yang Allah berikan agar Allah menyempurnakan nikmatNya kepadamu.
Hari Arafah adalah hari terbaik. Akuilah kekurangan dan dosa-dosamu di hadapan Allah, mintalah ampunanNya. Berdoalah kepada Allah untuk dirimu terlebih dahulu, baru keluarga, dan orang-orang yang kita cintai, dan juga orang-orang yang telah mengajarkan kita kebaikan, orang-orang yang telah menunjukkanmu kepada cahaya Alquran ataupun kepada hidayah Sunnah.
Mulailah doa dari perkara yang paling penting, dan mulailah dengan meminta perkara akhirat, baru dunia. Mintalah agar Allah teguhkan di atas ketaatan, minta agar Allah ampuni dosa-dosa kita, minta agar Allah beri kita kemudahan melewati siroth, minta agar Allah masukkan kita ke surga, dan doa yang lain, yang pasti fokuslah meminta akhirat terlebih dahulu baru urusan dunia.
Iringi doa dengan rasa harap dan sangka baik kepada Allah. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai. Berdoalah dengan ikhlas dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa-doamu.”
📝 telegram divyacarella | 📷 pinterest divaarinda9
80 notes
·
View notes
Text
Tepat pukul tiga, waktu dimana nyala pendar lampu rumah sengaja dibuat tak bercahaya. Sebagian manusia menyelami alam mimpinya, sebagian lagi masih terjaga bersama harap dan doa-doa sederhananya.
Tepat pukul tiga
143 notes
·
View notes
Text
Mas...
Aku ingin berdiri di sampingmu sebagai seseorang yang layak.
Sebagai seseorang yang telah mampu mandiri, bahkan sebelum adanya kau di sini berdiri menemani.
'Kan kuatkan terlebih dahulu pundak dan pijakan kaki ini, sebelum memilih hal yang akan lebih berat lagi tuk dilewati.
Akan kucintai engkau dengan penuh, namun sebelum itu beri aku waktu yang lebih lama untuk belajar mencintai diriku terlebih dahulu. Akan kuterima segala cacat dan kurangmu, namun sebelum itu beri aku kesempatan untuk menerima kurangku terlebih dahulu.
Aku ingin menunggumu dengan sabar, dengan upaya yang bisa kucoba. Dengan segala doa yang bisa kurapal.
Aku ingin menunggumu dengan percaya. Dengan harap yang terus kujaga dengan segala mimpi yang terus kupapah.
Aku ingin menunggumu dengan harap. Dengan perjuanganku untuk berubah, dengan segala usahaku untuk berbenah.
Kelak, jika waktu itu tiba. Aku akan mensyukurimu dengan begitu banyak kebaikan. Dengan segala kebahagiaan dan kesedihan kita yang kusembunyikan dari banyak mata, kuharap bersamamu kebahagiaan dan kesedihan yang kita rasakan akan lebih nyata, bukan sekedar apa yang kita tampilkan di dunia maya.
Mas, aku mengabadikan tentangmu dalam banyak tulisan. Aku juga menceritakan tentangmu dalam banyak doa-doa panjang. Aku harap kamu tidak akan pernah membaca tentang ini, bukan karena tidak pantas. Tetapi karena aku teralu malu untuk mengakui, bahwa sebelum kauhadir pun, kau sudah sangat kucintai.
602 notes
·
View notes
Text
Ruang Tunggu
Terimakasih ya, sudah menjadi bagian dari perjalanan yang sampai saat ini sulit untuk digambarkan bagaimana rasanya. Sampai-sampai harapku sederhana, semoga kesabaran ini ada banyak pahala di dalamnya.
Ini tentang kepastian saling tunggu walau tidak tahu siapa yang dituju, tentang menjaga walaupun tak tahu kepada siapa akan berlabuh. Tentang diam yang terlihat begitu tenang, tapi riuh akan badai doa di tiap kesempatan.
Cerita orang lain beragam, mereka bertemu di tempat kerja, tepi pantai, atau dunia maya. Dan aku tidak tahu pertemuan mana yang nantinya akan membawa kita pada ujung penantian. Aku harap, kita dipertemukan di tempat yang Allah ridhoi, di tempat-tempat penuh kebaikan dan keberkahan, di tempat banyak orang sedang memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta.
Di akhir penantian nanti, semoga hatimu penuh kelapangan bertemu dengan aku yang banyak kurangnya, yang banyak tidak percaya dirinya, yang mudah menangis ketika memendam amarah, yang punya mimpi tidak sama seperti orang kebanyakan. Jika kau cari yang sempurna, jarak sekarang dan ujung penantian akan lebih panjang, mungkin nyaris tak akan ada ujungnya.
Semoga di ruang tunggu ini, tetap di isi dengan banyak kebaikan. Semoga di ruang tunggu ini, dilingkupi banyak pahala kesabaran karena menunggu dengan sebaik-sebaik penjagaan.
Depok, 7 Maret 2024
Di doakan orang-orang baik tuh berhargaa bangettt, kalau lagi lelah, minta di doakan orang-orang terdekat tuh sesuatu sekali. Apalagi di doakan dengan suka rela :")
#ntms#tulisan#notetomyself#catatan#renungan#muhasabah#islam#selfreminder#menikah#reminder#quoteoftheday#quotes
77 notes
·
View notes
Text
semuanya sudah ada waktunya.
semuanya sudah ada waktunya, termasuk urusan rezeki. beberapa waktu terakhir ini aku dipahamkan dengan konsep semua sudah ada waktunya termasuk urusan rezeki. bagaimana tidak, kalau dulu ketika terasa begitu sempit segala urusan tidak pernah mudah, nggak ada uang meski untuk sekadar makan, menahan diri untuk tidak membeli baju, menahan diri untuk tidak membeli buku dan keinginan lainnya.
entah bagaimana caranya, rezeki itu akan datang kepadamu dengan cara yang tidak akan pernah kamu sangka-sangka sebelumnya. entah ada seseorang yang mengenalkanmu dengan pekerjaan yang kamu butuhkan, memberimu sebuah pekerjaan, memberimu ilmu untuk berketerampilan, memberimu modal untuk memulai usaha, dan banyak hal dan cara yang lainnya.
hal-hal kecil yang kamu mulai terasa begitu besar seketika kamu mulai menapakinya satu persatu dengan kesabaran dan terus memupuk harap. sesuatu yang awalnya kecil, lama kelamaan terasa begitu panjang dan penuh arti. demikianlah kehidupan ini berjalan sebagaimana mestinya. setiap orang sudah ditetapkan jatah rezekinya.
jika ditahun ini waktunya seseorang untuk bersinar, maka ia akan bersinar bagaimanapun sebelumnya ia tak terlihat. dia akan tetap bersinar meskipun kehidupan sebelumnya mungkin sangat memilukan. selama ia masih hidup, selama ia masih bernafas kemanapun dia berada jatah rezekinya akan selalu ada untuknya. sebab dunia ini milik Allaah, dan Allaah yang menjamin setiap rezeki makhluk yang hidup sekalipun ia lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
maka, jika saat ini kamu terus berpikir harus bagaimana dan bagaimana untuk bersinar. mengapa tak kau coba berpikir dan memperbaiki diri untuk memulainya dengan lebih bermakna yaitu dengan cara bersyukur terlebih dahulu. mencoba untuk melakukan kebaikan meski itu kecil, memperbaiki hubungan dengan Allaah dengan cara terbaik yang bisa kamu lakukan. berdoa, bersyukur, dan menjalani kehidupan dengan baik dan tak menutup pintu putus asa dalam hidupmu. kamu kelak akan sampai sekalipun dengan langkah yang kecil, sekalipun dengan langkah yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
jangan berhenti berharap kepada Allaah, jangan pernah berhenti berdoa kepadaNya, kemustahilan itu tidak ada selama engkau yakin Allaah bersama denganmu dan mengabulkan setiap doa-doamu. jangan khawatir perihal rezekimu, selama kamu masih hidup, percayalah kamu akan selalu ada rezeki. mungkin saat ini kamu sedang dititik terendahmu, tapi kamu tidak akan pernah tahu hal kebaikan apa yang telah menantimu nantinya.
kamu akan bersinar jika memang sudah waktunya bersinar bagaimanapun terperosok nya hidupmu saat ini. dan sebesar apapun usahamu untuk bersinar jika belum waktunya maka kamu tidak mampu untuk dititik itu. semuanya akan ada jalannya, dan semua akan menemukan jalannya jika memang sudah waktunya.
yang perlu kau pupuk adalah dirimu untuk tidak menyerah pada kehidupan dunia ini. teruslah bertahan dan hidup apapun ujian yang datang dengan silih berganti tanpa henti. yang perlu kau hidupkan adalah lentera harapmu kepada Allaah, berbaik sangka, menenun harap dan rasa syukur kepadaNya tanpa tapi. meski berkali-kali mungkin lentera itu mengecil, meski berkali-kali ingin padam oleh angin. tetaplah jaga lentera harapmu kepada Allaah, sayang. jangan berputus asa dari Rahmat Allaah, ku mohon jangan menyerah dengan doamu, jangan yaa.
mari memeluk diri sendiri, mari untuk tidak lelah memeluk diri sendiri ketika mulai kehilangan arah. kamu boleh kehilangan banyak hal, tapi tidak dengan dirimu sendiri, tapi tidak dengan keyakinanmu kepada Allaah. jangan yaa, jangan sampai. nanti kamu kelelahan sekali..
perempuan dengan harapannya kepada Allaah || 11.49
101 notes
·
View notes
Text
170.
Jauh sebelum Dia mempertemukan kita, aku sudah menjagamu dengan doaku. Doa yang tak pernah putus agar Dia senantiasa melindungimu, di mana pun, kapan pun.
Doa yang ku harap sampai kepadamu. Memeluk kala rapuh, menguatkan ketika hari buruk menghampiri, menghangatkan saat hujan deras menyelimuti langit biru cerahmu.
Doa yang ketika itu aku belumlah tahu bagaimana dan seperti apa kamu? Doa yang hanya ku langitkan meski aku tidak tahu kamu siapa dan berada di belahan bumi yang mana.
Pun hari ini semua masih sama, aku masih menjagamu dengan doa-doaku. Doa yang lebih serius, lebih lama dan lebih berani dengan menyebut namamu di dalamnya.
Doaku tidak pernah jauh, ia menemani setiap langkahmu, mendekapmu dengan penuh tanpa ragu. Maka, meski raga lelah bermanfaatlah selalu untuk sekitarmu, ya, Cakku🌻.
Kantor, 12.36 | 28 Agustus 2023.
184 notes
·
View notes
Text
Kau terlihat sangat tenang, sungguh apa rahsia kau sehinggakan tak ada orang yang mampu menebak apa yang sedang kau lalui?
Sesakit itukah kau melalui hari-harimu dengan memeluk lukamu itu sebegitu erat hanya dengan sepasang tanganmu sendiri, dan bersandarkan harap hanya padaNya?
Ya, aku mungkin terlihat tenang, aku juga boleh menutupinya dengan senyuman…tapi apa kau lupa? sepasang mata yang redup ini masih belum mampu untuk berbohong.
Bahkan ada yang datang hanya untuk memberitahu bahawa, tatapan aku itu terlihat kosong, meskipun aku sedang tersenyum.
Aku tak kuat, apatah lagi hebat, aku hanya bersembunyi dalam dakapanNya. Melepaskan lelah dengan mencari kasihNya.
Aku letih, tapi tetaplah bertempur sampai Tuhan kata masuklah mana-mana pintu Syurga yang kau sukai. Because someone told me that, orang yang sabr itu, pengakhirannya sangat indah.
And again, here I am trying entah untuk ke berapa kali. Dengan harapan yang sama. Dengan doa yang sama, walaupun Dia dan aku tahu betapa jauhnya aku dari kata baik dan solehah.
32 notes
·
View notes
Text
Tanpa Judul.
Aku bahkan tidak tahu mau menuliskan tentang apa, tapi aku nekat membuka laptop, hanya untuk memandanginya lama dan mulai menulis dengan asal.
Kemarin aku sudah berjanji akan meninggalkanmu, dan aku menepatinya dengan baik. Namun hatiku, entahlah. Kata orang kerinduan bukan diciptakan oleh jarak, namun oleh hati yang telah melekatkan seseorang pada jiwa. Ternyata aku melakukannya, meski dengan pongah kukatakan akan meninggalkanmu.
Kau pasti sedang tertawa sekarang, ah sial sekali aku tak bisa lagi mendengar suaramu yang candu itu, menertawakan aku yang sedang merayap sendirian dalam kegelapan bernama cinta. Kau pasti geli sendiri kan melihat aku yang pernah begitu ogah untuk hadirmu sekarang memaksa diri untuk tak mencarimu.
Dan sekeras apapun kau tertawa, aku sudah tak mendengarnya. Jadi, tertawalah dengan puas!
Aku tak akan menemuimu lagi, tidak akan.
Aku sudah menghapus semua kontakmu, bahkan aku telah pergi dari tempat kita bertemu. Aku sudah menutup seluruh kemungkinan apapun untuk kita bersua lagi. Jadi bekerja samalah.
Bukankah kau yang memberikan isyarat untuk aku jera menanam doa? Kau hadirkan perempuan dengan mata sebening telaga untuk menyingkirkan muaraku yang satu tuju, menujumu. Aku ikuti tanda darimu, meski harus melawan arus, jika kau adalah laut lepas maka aku tak akan bermuara.
Di kesempatan manapun, di titik mana saja, aku harap kita berhenti saling bertemu bahkan jika itu kebetulan.
57 notes
·
View notes
Text
[SEMOGA]
Seringkali ketidaksengajaan mempertemukan manusia-manusia asing untuk kemudian saling mengenal.
Seperti penumpang sebuah kereta, kau mungkin dipertemukan dengan seorang kawan duduk yang entah siapa, tapi waktu dan keadaan seperti mempersilakan kalian untuk setidaknya saling sapa.
Dan dalam keadaan yang kubilang tidak sengaja itu, aku menemukanmu sebagai seorang baru yang hadir dan berhasil menarik tanganku keluar saat aku kebingungan menentukan jalan.
Kebetulan yang kemudian membawa kita menjadi sepasang teman perjalanan. Mendiskusikan beberapa topik dengan banyak heran namun penuh candaan.
Kau menjawab semua pertanyaan konyolku dan aku selalu kaget dengan balasan pertanyaan konyol yang kau lontarkan.
Seperti membahas bagaimana limbah kedelai bisa diolah menjadi banyak macam olahan makanan dengan nama berbeda di berbagai daerah. Membahas bagaimana memaksimalkan peran sebuah hair dryer menjadi penghangat ruangan dan banyak lagi.
Berbagi cerita denganmu membuat perjalanan ini lebih indah. Rasanya bahagia berkali-kali.
Kita larut dalam perjalanan, menempuh setiap jaraknya dengan kesadaran bahwa masih banyak kurang yang harus ditambal. Kau bilang, bahwa jika kau bisa memilih maka kau ingin menemukanku dengan cara yang paling diridhoi Tuhanmu.
Aku selalu kagum pada Tuhan yang merancang semua kebetulan bagi manusia dengan begitu rapi. Mengatur setiap rincinya sebagai sebuah ketidaksengajaan yang nyatanya, semua telah tersusun sesuai takaran, perhitungan dan kehendakNya.
Dan dipertemukan denganmu, menjadi salah satu yang paling aku syukuri sampai saat ini.
Ada banyak sekali harap yang kusampaikan sambil mengadahkan kedua tangan dalam waktu-waktu mustajab. Satu-persatu doa itu kukirimkan lengkap dengan nama pemiliknya, walau kuyakin Tuhan lebih dulu tau kepada siapa doa-doa itu mengarah jauh sebelum aku melantunkannya.
Semoga pemberhentian terakhir kita berujung pada tujuan yang sama; kebaikan dan keberkahan.
Semoga niat kita dalam menapakinya selalu dijaga agar tetap dalam dan untuk kebaikan.
Semoga usaha-usaha itu yang akan merubah harapan menjadi sebuah kepastian.
Semoga, apa yang kita inginkan sejalan dengan apa yang Tuhan takdirkan.
—
19; 29. Serta mulia, semoga selalu dalam rahmat dan lindungan Allah 🍂
@sepertibumi
57 notes
·
View notes