Tumgik
#gunungprau
oncahazellnut · 4 months
Text
Gunung Prau dan Postingan Tumblr Pertama Sasa
Ketika kebanyakan orang berlibur kala long weekend Kamis hingga Minggu, 23-26 Mei lalu, berbeda denganku yang justru berlibur di hari Senin setelah libur panjang akhir pekan. Sejak masa kampanye atau bahkan jauh sebelum kampanye keinginan untuk mendaki gunung selalu terlintas dan terbayang-bayang, tapi soal kapan akan terlaksana tidak ada bayangan sama sekali. Mengingat waktuku yang selalu tentatif, tidak tentu kapan bisa libur dan kapan bekerja.
Sehingga, postingan pertamaku di sini aku buka dengan cerita pendakian Gunung Prau di Kawasan Dieng, sekitar Wonosobo-Banjarnegara-Kabupaten Batang. Pendakian yang sangat mendadak tanpa perencanaan panjang.
Jakarta
Minggu siang, Mbak Jihan pergi ke Jogja karena ada kunjungan kerja. Aku sebenarnya tidak ditawari untuk ikut, khususnya karena aku juga masih belum ingin mengingat Kota Jogja. Tapi tiba-tiba terpikir untuk mewujudkan keinginan lamaku: naik Gunung Prau.
Karena tidak mungkin minta kakakku untuk menemani mendaki, aku bergegas mengambil smartphone dan membuka aplikasi hijau. Aku mencari nama temanku yang tinggal di Jogja untuk menemani mendaki. Tidak lama kemudian dia menyetujui, aku pun menambah syarat ditemani dengan salah satu teman perempuannya. (Dalam perjalanan aku baru tahu, si teman perempuan ini namanya Ekka dan sudah pernah naik Gunung Prau)
Jogja
Singkat cerita, aku sampai di Jogja Minggu siang pukul 16.00 WIB. Bersama Mbak Jihan, kami menuju ke sebuah hotel sekitar satu kilometer dari Tugu Jogja. Aku benar-benar tidak niat berlama-lama di Jogja-Dieng, hanya bawa satu ransel yang berisi perlengkapan mendaki.
Sore hingga malam aku sempatkan bertemu kakak tingkatku yang kebetulan adalah sahabat dari kakakku. Teman lama yang tidak berjumpa tentu menimbun segudang cerita, cerita seputar FK Unila hingga kehidupan PPDS yang sebenarnya tidak semenyeramkan kabar burung di luar sana. Karena setiap jurusan tentu punya tingkat kesulitannya masing-masing.
Sesuai rencana sebelumnya, pukul 21.00 kami menuju Dieng melalui Kulon Progo. Belanja keperluan pendakian lalu menjemput satu orang teman dan melengkapi kelompok pendakian ini menjadi 3 orang.
Karena perjalanan panjang seharian, badanku cukup lelah dan tertidur selama perjalanan. Beberapa kali terbangun hanya sekedar memastikan temanku yang menjadi supir malam itu tidak mengantuk hehe. Sekitar pukul 01.28 kami sampai di Basecamp Pendakian Gunung Prau via Dieng, awalnya kita berencana untuk mengejar sunrise di puncak tapi sepertinya tidur lebih nikmat dibanding kedinginan diluar akhirnya kita putuskan untuk tidur saja hingga azan subuh.
Dieng-Pendakian
Perjalanan dimulai pukul 05.00 WIB, pilihan pendakian via Dieng karena ini jalur yang paling nyaman, meski bukan paling populer. Jalur yang paling populer dengan view paling bagus adalah lewat jalur Patak Banteng.
Tumblr media
Karena masih pagi buta tentu perjalanan sepi dan gelap. Apalagi long weekend sudah selesai. Barang bawaan kami pun hanya sedikit, tanpa carier besar. Kami merencanakan pendakian naik lalu langsung turun tanpa nge-camp (istilahnya tektok).
Pukul 05.17 kami sampai di Pos 1. Jaraknya sebenarnya cukup dekat, tapi karena menanjak jadi terasa jauh. Total pendakian kita harus melewati 3 Pos dengan jarak masing-masing Pos sekitar 1 km.
Tumblr media
Gunung Prau cukup bersahabat untuk beginners seperti saya ini, karena jarak ke puncak yang masih dalam batas normal dan cukup banyak jalur landai. Selama pendakian, aku jadi teringat perjalanan ke Ranu Kumbolo di lereng Semeru beberapa tahun lalu. Di sana terdapat Tanjakan Cinta memiliki mitos kalau kita mendaki tanjakan tersebut dan dan melihat ke belakang tidak akan bertemu dengan jodoh kita. Ya tapi ngapain ketemu jodoh di gunung, saya kan maunya di pelaminan, hehe….
Nah, di Gunung Prau ini ada titik yang Bernama Akar Cinta…. tebarkanlah virus-virus cinta (nyanyi). Akar ini cukup cantik dipandang, sangat panjang, dan berkelok-kelok, aku sendiri tidak tahu sebenarnya ini akar dari pohon apa. Tapi yang pasti ini adalah gabungan akar beberapa pohon yang satu jenis dan berjejer sehingga menyatukan banyak akar. Struktur Akar Cinta cukup membantu para pendaki tidak terpleset karena menjadi semacam anak tangga alami di jalur pendakian.
Tumblr media
Puncak Prau
Setelah berbagai tantangan dan jalur yang terjal, akhirnya kami sampai di Puncak Prau pukul 07.00. Tepat sesuai perkiraan dua jam pendakian. Di ketinggian 2590 mdpl view Gunung Sindoro, Sumbing dan beberapa gunung lainnya terhampar. Saat itu sunrise sudah lewat, berganti dengan pemandangan Kaldera Dieng yang kebetulan saat itu cukup cerah.
Semua kelelahan dan kantuk terbayar. Kesejukan dan pemandangan luar biasa indah setelah perjalanan dadakan, justru sulit didapatkan kalau direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bagian paling paling aku suka ketika tadabur alam adalah tubuh dan kulitku terasa sehat. Berbeda dengan wisata kota yang biasanya membuatku harus pakai make-up, kadang membuat kulitku justru berjerawat.
Kembali ke pendakian, Puncak Prau sebagai titik tertinggi berbeda dengan Sunrise Camp yang paling populer dengan pemandangannya. Karena kami mendaki via Dieng maka kami sampai di Puncak Prau. Lalu untuk melihat dengan jelas gunung-gunung di sekitar Jawa Tengah, kami harus berjalan menuju Sunrise Camp. Jaraknya cukup jauh tapi dapat ditempuh dalam 15 menit jika berjalan kaki, jarak yang pantas untuk ditempuh karena medan cukup landau, disempurnakan dengan bunga-bunga cantik dan view Bukit Teletubbies yang memikat mata.
Tumblr media
Bunga Daisy warna-warni menghiasi perjalanan kami dari Pos 1 hingga puncak dan Sunrise Camp. Aku berkali-kali ambil foto sampai puas di sekitar semak-semak berbunga ini. Entah sejak kapan aku menyukai bunga, setiap ada bunga aku merasa cantik dan menjadi perempuan. Tapi kenapa ya bunga selalu identik denga perempuan? Kenapa tidak dengan laki-laki? Entahlah aku tidak tahu juga.
Sunrise Camp
Sunrise Camp tempat di mana para pendaki dari jalur Patak Banteng bermalam punya pemandangan yang luar biasa cantik. Gunung Sindoro dan Sumbing serta beberapa gunung di sekitarnya terlihat sangat jelas dan cantik, seolah mereka sedang bermain berkumpul bersama.
Tumblr media
Aku juga tidak menyangka akhirnya bisa sampai di atas puncak ini, mungkin kalau aku masih tinggal di kampungku dulu, aku tidak bisa sampai diatas puncak ini. Mungkin sebatas melihat pemandangan ini di botol Aqua atau maksimal hanya di YouTube dan medsos.
Kalau mengingat susahnya zamanku kecil dulu, aku jadi merasa tidak pantas untuk mengeluh lagi karena sekarang hidupku jauh lebih mudah dan penuh kenikmatan. Terimakasih Ya Allah, Gusti, atas kenikmatan yang sangat berlimpah ini.
Tidak lama kami di Sunrise Camp. Hanya menikmati pemandangan, mengabadikan momen berfoto-foto cantik, lalu minum dan makan snack untuk mengisi energi. Kami lalu begegas turun karena rencana aku harus kembali ke Jakarta dengan kereta pukul 17.00.
Perjalanan Turun
Baru jalan beberapa langkah, aku merasa ada yang tidak beres dengan perutku, tapi aku coba paksakan jalan mungkin karena tadi pagi aku hanya makan buah dan belum makan berat, sehingga asam lambung naik ke esofagus. Perkiraan kita akan sampai di basecamp pendakian pukul 10.00 sepertinya tidak akan terwujud, karena semakin lama, perutku makin perih dan nyeri. Berjalan tiga langkah pun terasa nyeri sampai membuatku berkali-kali harus istirahat.
Biasanya aku membawa obat lambung, tapi kali ini aku kecolongan. Sialnya, beberapa kali bertemu dengan pendaki semuanya tidak membawa obat lambung. Perjalanan pulang cukup menyiksa, tapi namanya Sasa, walaupun nyeri perut tetap saja sempat tertawa dan foto-foto.
Tumblr media
(Ini adalah batas wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Batang. Aku mengerti beberapa kabupaten di Jawa Tengah karena sempat bersekolah di Kendal selama 4 tahun jadi masih familiar dengan daerah-daerah Jawa Tengah.)
Setelah bertemu 6-7 kelompok pendaki dan melewati Pos 1, akhirnya kami bertemu dengan pendaki yang membawa obat lambung. Setidaknya bisa menurunkan sedikit rasa nyeri yang aku tahan dari puncak. Mereka kelompok dari Jakarta yang baru mulai pendakian dan berencana stay 2 hari di puncak.
Tidak lama kemudian, kami sampai di Basecamp Dieng. Makan, tidur, dan bersih-bersih sebelum menutup pendakian dan kembali ke Jogja. Sejujurnya ini kali pertamaku tektok naik gunung. Ternyata sangat seru dan menyenangkan karena tidak perlu membawa banyak perlengkapan. Perjalanan menjadi simpel dan tidak merepotkan.
Tumblr media
Terimakasih Gunung Prau yang begitu indah, ingin aku ulang kembali mendaki Puncakmu.
Langkapura, 2 Juni 2024
1 note · View note
putlie · 2 years
Text
Gunung Prau via Dwarawati
04.01.2023
Sedih deh pas denger Basecamp wates kebakaran... dan juga info nya pendakian ke gunung di tutup sampai dengan 17 Februari 2023.
Ini cerita ku beberapa bulan yang lalu yah gengs.
Well, karena ini pertama kali nya saya summit... pemilihan jalur via Dwarawati seperti nya sudah tepat karena banyak sekali bonus nya (jalan landai) dan enak nya via Dwarawati.. jalurnya tidak seramai Patak Banteng.. yang konon katanya jalur favorit pendakian ke gunung prau.
Jadi ada lima jalur pendakian untuk menuju gunung prau yaitu Dieng, Patakbanteng, Kalilembu, Dwarawati, dan Wates.
Rencana pendakian gunung prau ini dadakan banget… karena tiba-tiba aja pak suami dijadwalkan dinas ke Jogjakarta selama seminggu. Terus muncul ide yah kan… bagaimana kalau naik ke gunung prau sekalian. Tinggal sewa motor di Jogja, cusss ke dieng deh yang kalau dilihat di google maps itu Jogja-Dieng kurang lebih 100 km (if I am not mistaken). Dan pertimbangan biaya juga nih, secara tiket pak suami kan ditanggung kantor hihihii (Cuma modalin tiket kereta aku Jkt-YK pulang pergi deh, hemat)
Dan akhirnya ku kudu rela cuti di hari Jumat hikss… karena estimasi pak suami baru kelar urusan dinas nya sehabis Jumatan (dinas start Senin). Pengennya sih jalan dari Jakarta itu Kamis malam, tapi apa daya pak suami nggak ACC karena kasihan ninggalin anak-anak kelamaan kalau jalannya dari Kamis malem hihihihi. Yowes, nurut aja yah kan. Jumat pagi ke stasiun gambir naik kereta jurusan Jogjakarta (saran ku yah, jangan pernah beli tiket dadakan ke Jogja, karena pasti kehabisan… apalagi tiket eksekutif. Maklum, Jogja termasuk destinasi favorit). Jempol deh pokoknya sama KAI sekarang… selain on time, kereta eksekutifnya pun nyaman banget. Pas berangkat aku naik kereta Argo Dwipangga dengan tarif 540ribu one way yah. Tiba di Jogja pas jam 3 siang. Pak suami sudah standby di stasiun Jogjakarta. Nggak pake ba bi bu be bo lagi yah kan, kita langsung cusss tuh motoran ke dieng… dengan banyak barang bawaan pastinya.
Tumblr media
Kenapa motoran sih? Emang nggak cape? Emang ngga ada bis kesana? Alasan pertama nya kenapa kita motoran.. yah karena kalau motoran, lebih fleksibel waktu nya, kita yang atur sendiri. Cape? Yah sudah pasti pegel…. Tapi sebelumnya kita sudah pernah motoran 6 jam lebih ke Sukabumi one way hihihii *sombong* jadi apalah arti 2-3 jam hihihihi.
Karena kita jalannya santai, jadi jam 7an malem baru sampai di Dieng. Sebelumnya saya sudah contact admin basecamp Prau via Dwarawati dengan mas Ghozy (ada no HP mas ghozy di foto paling bawah) untuk tanya-tanya porter dan juga penginapan di Dieng. Jadi pas kita tiba di Dieng malam hari, langsung diarahkan ke penginapan oleh mas Ghozy. Hanya 200ribu aja semalam (kamar mandi dalam). Sangat recommend karena penginapannya bersih dan juga dekat dengan tempat makan serta indomaret. Lumayan kan yah saya dan pak suami masih ada waktu 1 malem untuk istirahat sebelum mendaki gunung Prau. Dan rencana nya pun besoknya kita startnya sehabis sholat Dzuhur, pertimbangannya karena hanya butuh waktu 2-3 jam untuk sampai ke sunrise camping area gunung Prau. Kalau kita start nya pagi-pagi kan… bingung juga yah kelamaan diatas gunung, secara tidak ada toilet :D
Esok hari nya, sebelum berangkat.. kita makan siang dulu di warung makan deket basecamp, sekalian bungkus nasi buat makan malam di atas gunung Prau nanti. Sampai basecamp pak suami sholat Dzuhur dulu, aku skip karena sedang halangan (hari-hari terakhir untungnya). Sebisa mungkin kosongin perut, kalau bisa hihihiiii…. Karena jujur aja aku bingung  kalau mesti pup di gunung… apalagi gunung Prau itu rameeee banget… beneran deh, udah kayak kampung aja di atas gunung.
Jam 1an siang kita start pendakian dari basecamp Dwarawati. Karena terlalu banyak barang yang dibawa dan kita cuma berdua :D kita sudah putuskan jauh-jauh hari sih akan gunakan porter, karena jujurly aku nggak akan kuat kalau bawa tas yang terlalu berat hihihihii. Btw sewa porter di sini biaya nya 400ribu/porter dengan maksimal beban 20kg yah, kalau lebih dari itu kemungkinan kena biaya tambahan. Porter akan ikut menginap juga dengan kita, mereka biasa nya bawa tenda sendiri sih, hanya saja makan porter kita yang menyediakan. Dan tentu saja term and condition setiap gunung berbeda yah… sebaiknya cari tahu dahulu secara online sebelum ke tujuan.
Tumblr media
Start awal lumayan yah banyak nanjaknya hihihiiii… tapi tenang aja, jalur pendakian gunung Prau via Dwarawati juga banyak bonus nya kok… cocok banget buat pemula kayak saya. Enaknya mendaki sama pasangan (bukan orang lain) yah kalau cape, istirahat. Begitu aja terus hihihihii…. Nggak perlu sungkan atau pun nggak enakan hihihi. Seinget saya ada 3 pos untuk mencapai gunung prau. Menurut hitungan jam pak suami... start basecamp Dwarawati sampai ke camping area itu perkiraan 3jam-an dengan jarak tempuh 5,3km yah... secara kan kita naik gunung yang mengulir-ngulir... jadi ngitungnya jangan ketinggian gunung prau dikurangi ketinggian basecamp hihihii.
Tumblr media
Kurang lebih jam 4 atau 4.30 kita sampai di sunrise camping area... nggak tau kenapa pas sampai di sunrise camping area, kepala tuh sakit bangettttt... sampai minum obat neuralgin pun nggak mempan, pak suami dan mas ghozy (porter) prepare tenda dll... karena aku pusing, yah aku pilih rebahan. Seperti hal nya perjalanan ke pegunungan, sepanjang jalan.. kita disuguhkan sama pemandangan indah... Oh ya, di puncak gunung Prau, ada area sinyal loh hihihii... lumayan banget bisa ngabar-ngabarin orang rumah.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
bukitnya
Tumblr media
suasana malam hari di camping area
Tumblr media
Tumblr media
Akhirnya tengah malem ku bangun dong, dan alhamdulillah pusing ku udah ilang hihihihi, obat nya emang tidur. Aniwei, beruntung banget kita pas mendaki ke gunung prau, cuaca lagi bersahabat banget... cerah. Bintang-bintang bertaburan dong... ini adalah hal langka buat ku yang tinggal di kota Jakarta sonoan dikit hihihiii.
Untuk ciwi-ciwi yang nggak pernah naik gunung kayak aku hihihi... pasti hal pertama yang dipikirin adalah toilet hihihii. Usahain sih sebelum jalan, kosongin perut dulu, H-1 jangan makan terlalu banyak (sewajarnya aja) dan jangan makan makanan dengan bumbu yang kira nya bakal bikin perut mules hihihii. Menurutku yah, sunrise area camping di gunung prau itu hampir seperti lapangan.. ada beberapa semak-semak namun tidak banyak... kalau pas tengah hari, pasti kurang nyaman hihihii karena jujur, peminat gunung prau itu buanyakkkk sekali. Bahkan saya melihat lebih banyak orang di atas gunung prau ketimbang di sekitaran dieng hihihihii. Udah macem perkampungan aja sih menurut ku hahahaaa. Positifnya, nggak ada suasana mistis di gunung prau, aman-aman aja alhamdulillah. Yang penting berdoa dan tetap sopan dimana pun berada, tutur kata dijaga pastinya. Ah iya, balik lagi ke urusan toilet... kalau aku sih kemarin selama camping di gunung prau, aku selalu pipis di dalam tenda (bagian luar yang tertutup) menggunakan pispot portable buat cewek, lalu bilas seperti biasa.. kalau pake celana agak susah, yah ganti sarung dulu aja hihihiii... dan jangan lupa yah, bawa kembali sampah nya (tisue dll).
Tumblr media
Tumblr media
Pagi hari nya kita kurang dapat sunrise nya.. karena agak berkabut pagi nya, tapi nggak apa kok... terbayar sama pemandangan gunung-gunung lain disekitaran prau. ada sindoro dan sumbing yang kelihatan waktu itu. Aniwei, karena kami harus mengejar kereta malam di hari yang sama hihihiii... jadi begitu sarapan, beberes... kita langsung siap-siap lagi untuk turun.
Seru banget sih walau harus kejar-kejaran sama waktu hihihi... kalau kalian ragu akan kuat atau engga.... yakin deh, kuat kok... karena ketinggian gunung prau hanya 2.565mdpl sangat cocok untuk pemula. Dan pas turun cuma butuh waktu 2jam-an saja.
Buat kami, perjalanan belum selesai... karena masih harus motoran lagi ke Jogja hahahaa. Pegel? bangetttt sih tapi bahagia.... Dan tahu nggak? Besok pagi nya, kita berdua langsung ngantor wkwkwkwkk dari stasiun langsung menuju kantor, numpang mandi dikantor dan tentu saja sudah prepare baju kerja sebelumnya.
Kalau ada yang tanya budget naik gunung berapa sih?
Murah aja selama kamu sudah punya peralatan mendaki nya. Kalau memang masih berat untuk membeli, mungkin bisa pinjam atau sewa dulu. Usahakan pake celana, baju dan sepatu yang nyaman... karena akan jalan kaki lumayan kan yah, dan durasi yang lumayan juga.
Tumblr media
Tumblr media
Next nya insya Allah pengen ke gunung merbabu deh :)
2 notes · View notes
alamnesia-info · 2 years
Text
10 Gunung di Pulau JAWA cocok untuk pendaki pemula.
2 notes · View notes
kartalaveda · 3 years
Text
Minggu, 20 juni 2021
Gunung Prau - Wonosobo
Tumblr media
Aku dapat 1 hal berharga dalam perjalanan kali ini yakni, dalam hal berketuhanan doa adalah salah satu tali penyambung hamba dan sang pencipta. Tentu semua org tau akan itu, tapi pada nyatanya "aku sering lupa bahwa fungsi doa itu meminta, bukan memaksa".
Matur suwun kh.dimyati bin sihab wonosobo (lahul fatihah)
2 notes · View notes
reffin-on3 · 4 years
Text
Tumblr media
1 note · View note
secariktulisan · 5 years
Text
Kembali Mendaki Gunung
Tumblr media
Masa-masa perkuliahan adalah masa yang tidak lengkap kalau tidak digunakan untuk menjajal banyak hal baru. Hal baru yang saya lakukan saat itu adalah Mendaki Gunung, kalau ditanya “apakah itu keinginan sendiri?” tentu jawabannya adalah “bukan (sambil senyum-senyum simpul)”. Karena pada kenyataan mendaki gunung saat itu adalah ajakan yang ceritanya sangat mengesankan tapi terlalu panjang jika dijabarkan pada tulisan ini. 
“mendakilah, maka kamu akan tau rasanya lega setelah terengah dan lelah.” 
Pertama kali mendapat ajakan otomatis setengah hati mengiyakan, dengan porsi badan yang tidak ideal dan sejak kecil memang tidak terlalu suka dengan lari cepat sungguh membutuhkan dorongan yang cukup kuat. Beruntungnya saat diajak pertama kali, dorongannya memang kuat dan hanya tersisa sedikit persen untuk menolak (saya menulisnya saja sambil senyum-senyum, jadi bisa dibayangkan sendiri betapa kuatnya dorongan yang saya punya saat itu :)). Persiapan tidak hanya daftar menu dan bawaan, tapi juga fisik, saat itu usaha dengan jogging hampir setiap sore selama satu minggu, tetapi terapi itu akan menghilang seiring berjalanannya waktu ketika naik gunung tak lagi punya banyak persiapan. 
-----Jadi skip sajalah awal mulanya, mari kita langsung menulis cerita tentang Kembali Mendaki Gunung--------- 
Awalnya Bercanda tapi Diseriusin 
Sabtu, 27 Mei 2019.
Kebiasaan libur, nongkrong di Kedai Kriwil (kedai punya temen nih, bisa dicek nih di instagramnya https://www.instagram.com/kedai_kriwil/ ) diskusi, cerita, curcol, supaya gak kaku-kaku banget dalam menjalani hidup setelah Senin sampai Jumat kita disibukkan dengan aktivitas kerjaan. Sambil bercanda ada yg membahas “ayo munggah..” lalu kalimat itu berlalu dan kembali lagi di gaungkan “kapan iki sidone munggah” setelah itu baru disusun rencana dan pilihan jatuh pada Gunung Prau. Alasan awal sih yang tidak terlalu tinggi dan rumit, karena sudah dekat waktu puasa, dan libur juga hanya waktu weekend saja. Setelah itu kesepakatan hari, antara berangkat Kamis atau Jumat, tapi pada akhirnya karena di Hari Jumat ada beberapa orang yang masih punya tanggungan kerja dijadwalkanlah berangkat mendaki pada Jumat 3 Mei 2019.
Hari demi hari dilalui dengan menanti hari-H mendaki, tentunya ditambah dengan pertanyaan dalam hati “siap nggak ya? atau yakin nggak ya?”. Ya, bagaimana tidak terjadi rasa ragu, sementara terakhir naik gunung itu sekitar pertengahan 2016, sekarang sudah 2019, hampir 3 tahun vakum mendaki, meski saya pendaki abal-abal karena bukan mahir tapi rasanya senang juga ternyata bisa mengoleksi daftar gunung yang sudah didaki. Gunung Prau juga sudah pernah saya daki sebelumnya, dengan cerita yang begitu romantis dan hangat, tetapi memang saat itu belum bertemu sunrise yang hangat. 
Tidak ada waktu untuk melakukan pemanasan, seperti jogging karena kesibukan di kantor baru (ceila... hehehe). Eh, btw itu serius karena masih jadi pegawai baru jadi otomatis berangkat pagi pulang hampir petang (ditambah jarak rumah ke kantor yang juga lumayan, karena butuh waktu 30 menit kalau ngebut 45-60 menit kalau santai dan padat). 
Hari-H Berangkat Mendaki
Jumat 3 Mei 2019. (tapi, sayangnya lupa mendokumentasikan nih hehehe)
Jam 15.00 WIB masih berada di kantor dan baru mau siap-siap pulang, lalu mampir ke pasaraya sebentar untuk belanja beberapa kebutuhan. Sampai rumah sudah menjelang magrib, dan belum packing sama sekali (hehehehe tenang wan-kawan, memang kebiasaan gitu, di kantor sebelumnya sudah terlatih packing simple dan kilat wkwkw, karena pernah packing cuma 30 menit sebelum jam berangkat ke stasiun untuk dinas, jangan tanya rasanya, yang jelas panik sekali). Kami janjian berkumpul di kedai jam 20.00 WIB, tapi karena fisik yang cukup lelah saya baru keluar rumah jam 20.30 WIB dan masih muter-muter mencari barang yang kurang, sampai kedai sudah pukul 21.15 WIB jika saya tidak salah ingat. Di kedai masih menunggu beberapa teman, selanjutnya kami sepakat berangkat pukul 23.00 WIB. 
Sepanjang perjalanan lancar, tapi ketika setengah perjalanan ada salah satu motor kawan yang ban-nya bocor, lalu kami menepi dan menunggu, sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu, 4 Mei 2019, kami kembali malanjutkan perjalanan. Ngantuk-Sepi-Dingin wah semua jadi satu datang, terutama untuk saya yang jarang bonceng, pokoknya berusaha melek-melekin mata dengan susah payah. 
Sampai di Basecamp 
Sabtu, 4 Mei 2019.
Untuk menghemat baterai ponsel, terpaksa tak berfoto, sepertinya ada tapi didokumentasikan oleh Khusnul. Jam 02.30 kami mulai mendaki, waktu berjalan sangat cepat, ini adalah 24 jam yang sangat-sangat dimanfaatkan untuk beraktivitas. WELCOME TO THE MOUNTAIN... :)))
Mendaki “Prau” 
masih Sabtu, 4 Mei 2019
Perjalanan mendaki, usaha mengatur napas sangat susah payah, saya mendaki bersama kawan-kawan baik saya: Khusnul, Yogi, Ilham, Ilu, Agung, Aer dan teman baru-Pak Dedi. Beruntungnya mendaki bersama mereka, terasa spesial, ketika mereka melihat saya kesusahan, si Ilham langsung menawarkan menggendongkan tas punggung saya (terharulah, padahal tas yang saya gendong tidak lebih berat dari tas untuk naik Gunung Lawu). Perjalanan begitu penuh arti bagi saya, saya banyak terdiam, saya termenung, saya mengenang pertama kali kaki saya melangkah di tanah Gunung Prau, tawa-canda-cemas dan akhirnya rindu. Karena kesulitan mengatur napas saya lebih banyak diam, sambil menata ingatan yang datang. Pos 1, Pos 2, dan Pos 3, berhasil terlewati dengan sabarnya kawan-kawan semua menunggui saya, menasihati untuk terus semangat dan atur napas dengan baik. Semakin tinggi rasanya napas semakin sulit, semakin sesak, dan seperti akan berhenti saja :”). 
Tumblr media
Foto menjelang subuh, pemandangannya sudah menakjubkan sejak kami naik karena langit cerah bertabur bintang. (beruntungnya saya :))) 
Di perjalanan yang sudah hampir sampai puncak, saya berkali-kali takjub, terharu, berkaca-kaca, melantukan doa baik pada semesta raya, matahari terbit mulai mengintip. 
Tumblr media
Warna merah orange sudah di depan mata, rasanya makin tak sabar sampai, tapi napas benar-benar terengah seperti hampir habis. Saat mengambil foto ini, rasanya luar biasa sekali, masyaallah. 
Tumblr media
Hello, sunrise!!!! 
Tumblr media
(Foto dari Kamera Khusnul) 
Rasanya nangis di batin, nggak nyangka dikasih kesempatan sama semesta berkunjung lagi ke Gunung Prau dan dikasih kesempatan juga nonton sunrise secara hangat, terharu aku tuu sampai nggak lagi bisa berkata-kata. 
Tumblr media
selfie dulu gan.... muka apa adanya, dinginnya mantap... yeay.
Tumblr media
Tim dibalik layar Anggik naik gunung, terimakasih... 
Tumblr media
Akhirnya sepatu gunungnya naik gunung lagi, sama tas gendong yang dibeli niatnya buat dinas-dinas, akhirnya dia beneran jadi tas gunung :))). Tidak perlu jaket tebal, cukup pakai Jaket Jurusan kesayangan yang sudah buluk :)). 
Tumblr media
Duo gondrong Agung dan Iluk.... 
Tumblr media
Terimakasih tim yang akhirnya merelalisasikan akhirnya Kembali Mendaki Gunung :))) Tiada kesan tanpa kalian semua guys. Terimakasih sudah memaksa untuk ikut, meski perasaan campur aduk datang saat mau kembali naik. Terimakasih sudah sangat caring hingga sulit menyembunyikan -senangnya naik gunung sama kalian semua-. Pulangnya kita semua mampir makan mie ongklok, sayangnya mie ongklok langganan sedang libur berjualan, jadi makan mie ongklok opsi dua deh heehehe, gapapa yang penting tempe kemul tidak ketinggalan. 
24 jam di 4 Mei 2019, sama seperti 24 jam di 4 Mei 2014 dimana hari itu dulu juga merupakan kali pertama saya naik gunung selama hidup, Gunung Lawu dengan begitu banyak cerita serta memori indahnya. 
Semesta tidak pernah tidur untuk mengabulkan meski banyak harapan yang hanya sampai pada buku diary atau dalam hati ketika melamun panjang. Terimakasih semesta mendengar doaku, terimakasih telah mengizinkanku menyaksikan sunrise yang indah sekali. Akhirnya kali kedua naik Prau berhasil mengabadikan cahaya langit yang indah, dah bunga cantik yang dulu tidak sempat diabadikan karena kamera ponselnya belum sebaik hari ini hehe. 
Tumblr media
Akhir kalimat, See you in another mountain yaa guys.. hehehe 
6 notes · View notes
designmasalalu · 5 years
Video
instagram
Ngepost di ig tv malah kepotong jd kurang puas Post sini aja lagi slide duanya buat kenang2an #mtprau #prau #prauindah #praumountain #dieng #diengindah #pendakian #gunungprau (di Pasar Minggu Jakarta Selatan) https://www.instagram.com/p/B0m71nTFhto/?igshid=1v254ah6xu1jl
1 note · View note
sahabat-pendaki · 2 years
Video
instagram
Tag temen cowo kalian yang suka masak guys 😃 Sumber: @pendaki_hiitz - - 🔥Follow @sahabat_pendaki 🔥Follow @sahabat_pendaki 🔥Follow @sahabat_pendaki - Web : bramakha.com #explorependaki #pendakigunung #instagunung #exploregunung #pendakikusam #gunung #gunungbromo #pendaki_id #pendakigunungindonesia #pendakiwanita #jaketgunung #gununggede #pendakilawas #gunungindonesia #jejakpendaki #id_pendaki #sahabatpendaki #pendakiindonesia #gunungprau #visitindonesia https://www.instagram.com/p/CdTEa5NBg-B/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
ke2nai · 3 years
Text
Sunrise di Gunung Prau
Tumblr media
Jalan-Jalan KeNai menikmati sunrise di gunung Prau
0 notes
alamnesia-info · 2 years
Text
Kesimpulan Untuk sobat yang ingin mendaki Gunung Prau Via Dieng dari Jakarta, untuk estimasi biaya transportasi PP perkiraan sebesar Rp. 350.000,-
1 note · View note
beautinesia-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Mount Prau is a perfect place for nature lovers in Wonosobo, Central Java,
8 notes · View notes
designmasalalu · 5 years
Video
instagram
Setelah semalam bertadabbur dgn alam dan mengasilkan keputusan bahwa Allah memang Maha Baik Bayangkan, dilangit yg tinggi dan samar dengan cahaya redup sang bulan, dikelilingi bintang yg bertabur indah setia menemani sang bulan, kamera hp gue mencoba mengabadikan momment milkyway tsb, tp apalah daya kamera cuman 12mp, dan teman nanjak gue bang @gunawanaje93 jg mencoba menangkap keindahan malam kala itu dengan kamera pocketnya yg 19mp..tp lagi-lagi cuma hitam dan tak nampak samasekali meski setitik cahaya dilangit, akhirnya ya sudah..momment malam indah bertabur bintang dan redup cahaya bulan malam itu hanya bisa dinikmati dengan mata telanjang kita sambil menahan dingin! Mata..! Masyaallah kita gk pernah minta sama Tuhan berapa mega pixel utk kedua bola mata ini?? Yg ajibnya dengan sesuatu yg gk kita pinta sekalipun kedua bola mata ini lebih canggih dr tekhnologi kekinian, bola mata yg sanggup menatap langit gelap beserta taburan bintang dan cahaya redup rembulan dengan jelas, mampu membedakan warna dgn sangat baik.. Masyaallah sekali lagi takjub dengan penciptaan dua bola mata ini. Thanks to Allah yg sangat sayang kpd hambanya biar sering dipake buat maksiat tp alhamdulillah tak pernah sekalipun Engkau menarik kembali ciptaanmu ini Malam kita disini, sambil merenungi keagungan ciptaanMu ya Rabb.. #tadabburalam #tadabburdaily #alam #prauindah #praumountain #gunungprau #milkyway #prau #prau2565mdpl #sunrise #sunriseprau https://www.instagram.com/p/B0AyBvzlQaU/?igshid=eael8vi3ek8p
1 note · View note
kudodshop · 4 years
Photo
Tumblr media
Sedia roast bean Arabika Gunung Prau,Dieng Ukuran 1 kilogram,500 gram dan 250 gram Level Roasting : Medium Taste: Rempah dan Earthy Kota : Gunung Prau Provinsi : Dieng Proses: Natural Ketinggian :1.300- 1.500 mdpl Kopi jenis arabika dari Gunung Prau,Dieng di ketinggian di 1.300- 1.500 m dpl dari permukaan laut sehingga membuat aroma dan cita rasa unik yang membedakan dari kopi arabika dari wilayah lain. Kami menjual dalam bentuk roasted bean dengan kualitas grade 1 yang kami pilih secara manual satu persatu biji sehingga anda dapat menikmatinya dengan rasa yang maksimal. Pengiriman ke seluruh Indonesia dan melayani permintaan pembelian dalam jumlah besar/ton. Pembelian online mudah dan nyaman,klik link di bio☝️. . #kopiarabika #kopisangraiarabika #roastbean #arabikadieng #arabikagunungprau #gunungprau #arabika #kopiindonesia #kopisangrai (di Syer Kopi) https://www.instagram.com/p/CIXlN7YJhqf/?igshid=59ux1gcacwqz
0 notes
sahabat-pendaki · 2 years
Video
instagram
Penampakan Horor di Gunung yang sesungguhnya 😱😱😱 . . Pos 5 Gede Via Putri . Video by @renooo.rf_ . https://bramakha.com/6-cerita-misteri-gunung-gede-pangrango/ - - 🔥Follow @sahabat_pendaki 🔥Follow @sahabat_pendaki 🔥Follow @sahabat_pendaki - - #idpendaki #pendakisantai #pendakiindonesia #explorependaki #gunungprau #instagunung #visitindonesia #pendakicantik #pendakiwanita #pendakikusam #sepatugunung #instapendaki #pendaki_id #exploregunung #gununggede #pendaki #pendakihijabers #jaketgunung https://www.instagram.com/p/CdSyoL7hDp-/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
aauliarahmahh · 6 years
Photo
Tumblr media
. . . Kadang kita memaksakan target pencapaian, namun tidak yakin bahwa pemberian terbaik adalah dari-Nya. Tidak selalu sama dengan rencana-rencana. *mungkin ada hikmahnya, mama abah masih pengen kumpul sama anaknya sampai lebaran 😂 #exploredieng #gunungprau #kuliahwajibjalan2janganlupa #ehudahganti #kerjawajibjalan2janganlupa
1 note · View note
alamnesia-info · 2 years
Text
1 note · View note