#eksplore
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Tell me what you want ! What you really really want
The first hiking, september 2017.
Untuk newbie seperti saya, Gn. Prau adalah pendakian gunung permulaan yang sangat baik. Tanjakannya tidak terlalu curam. Pos gunung cuma ada 10 (kalo tidak salah), dan jarak antara satu pos dengan pos lainnya cukup terbilang dekat menurut saya.
Mendaki gunung sangat membuat ketagihan. Betapa tidak, saya sangat menikmati setiap perjalanannya. Dan membuat saya menghargai setiap proses yang harus dilalui. Karna saya adalah orang yang menggilai hasil daripada proses, dengan mendaki gunung, saya jadi lebih menghargai proses daripada hasil, karna hasil hanyalah bonus, tentu saja prosesnya yang paling menentukan. Mengapa demikian?
Karna saya merasakan sendiri bahwa hasil dari pendakian tersebut tidak sesuai ekspetasi saya. Saya dan rekan lainnya tiba di puncak gunung pada maghrib jam 6 sore. Setibanya di puncak, kita sudah disambut oleh angin badai dan hujan. Dingin kah? Sebenarnya saya adalah orang yang sangat menyukai cuaca dingin, tapi pada saat itu, saya menyerah.
Alhamdulillah, proses tersebut bisa dilalui dengan tibanya esok pagi. Namun sayangnya saya tidak bisa mengabadikan moment MILKY WAY lewat kamera saya, karna saya lebih memilih didalam tenda sambil meminum jahe merah dan memakan nasi putih serta ikan kaleng yang dihangatkan daripada saya diluar membeku kedinginan. Namun saya sempat melihat dengan mata saya betapa indahnya MILKY WAY tersebut. Dan itu salah satu alasan yang membuat saya ketagihan untuk mendaki.
Besok paginya, saya melihat keluar tenda, dan pemandangannya sangat indah. Jauh dari hiruk pikuk ibukota, dan polusi udara kendaraan. Disana sangat tenang dengan suara angin berhembus dan cuacanya yang sangat menyejukkan hati, pikiran, dan jiwa. Waktu yang sangat singkat untuk bisa merasakan aroma pegunungan, sapa salam hangat bersama rekan lainnya yang bertemu pada saat itu.
Pada saat sekolah, sebenarnya saya sangat ingin mendaki sampai ingin bergabung dengan ekskul pendaki di sekolah, namun orang tua saya sangat melarang karna saya seorang perempuan. Namun, sepupu perempuan saya bisa bergabung dalam ekskul tersebut. Adilkah? Sangat iri melihat sepupu perempuan saya bisa sesuka hati melancong mengeksplore dari satu gunung ke gunung lainnya. Tapi, dewasa ini akhirnya saya bisa merasakannya. Terlambatkah? Semoga tidak ada kata terlambat untuk merasakannya.
Dan tahun ini, saya sangat ingin pergi ke Gn. Papandayan karna penasaran dengan Hutan Mati dan Bunga Edelweis nya. Sebenarnya di Gn. Gede Pangrango juga ada Bunga Edelweis, tapi sepertinya masih sangat ramai untuk bisa kesana. Sebenarnya saya tidak terlalu suka jika terlalu ramai. Namun sepertinya di Gn. Papandayan juga sudah ramai. Saya jadi agak bingung sih (hehehehe). Tapi tekad saya sudah bulat seperti tahu bulat yang digoreng dadakan cuma lima ratusan (yang sekarang sudah seribuan), opsi pertama saya adalah Gn. Papandayan, jika tidak memungkinkan mungkin beralih ke opsi kedua, yaitu Gn. Gede. Semoga tahun ini bisa di realisasikan. AMIN.
Tapi, the one and only.. namanya manusia pasti ada keinginan untuk pergi ke suatu tempat sebelum benar-benar pergi meninggalkan dunia ini. Ya, saya sangat ingin mendaki Gn. Rinjani. 10 tahun yang lalu, saya pernah membaca buku tentang Gn. Rinjani dan saya sangat mengaguminya sampai saat ini. Saya sangat ingin mengeksplore Indonesia daripada luar Indonesia. Kenapa? Karna Indonesia ini sangat kaya akan sumber daya alamnya (kata dosen saya juga seperti itu), jadi saya hanya ingin mengelilingi Indonesia karna saya cinta negeri Indonesia, bukan dengan politiknya.
sekian, dan tararengkyou..
1 note
·
View note
Text
Eksplor Kota-kota di Eropa dengan Flixbus
EKSPLOR kota-kota di Eropa dengan Flixbus dapat menjadi opsi transportasi antar kota antar negara di Benua Biru itu. Seorang kawan dari komunitas Backpacker International, Pam PamelaNo naik Flixbus empat kali untuk menikmati tujuh negara dan dua kali dengan kereta api. Pam PamelaNo mengisahkan perjalanannya mengeksplor atau menjelajahi Prancis, Belgia, Swiss, Austria, Rep Ceko, Jerman, dan…
#eksplor kota di eropa#harga tiket flixbus#jalan-jalan dengan flixbus#naik flixbus di eropa#naik kereta obb#naik tgv thalys
0 notes
Photo
Always and forever in awe of Mother Nature’s creations. 🛖🌴🌿 . . . . . #siquijorph #siquijorisland #travelholic #travelgram #traveler #travelblogger #philippinesgram #travelstoriesph #beautifuldestinations #seepilipinas #instatravel #traveldiaries #travelblog #wanderfolk #wanderlust #wanderer #eksplorations #explorer #travelstoke #junglefever #natureshots #travelling #travelphotography #shotoniphone #naturephotography #naturelover #weekendgetaway #holidays #travel #choosephilippines (at Lazi, Siquijor) https://www.instagram.com/p/CqbuG-wPpsV/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#siquijorph#siquijorisland#travelholic#travelgram#traveler#travelblogger#philippinesgram#travelstoriesph#beautifuldestinations#seepilipinas#instatravel#traveldiaries#travelblog#wanderfolk#wanderlust#wanderer#eksplorations#explorer#travelstoke#junglefever#natureshots#travelling#travelphotography#shotoniphone#naturephotography#naturelover#weekendgetaway#holidays#travel#choosephilippines
1 note
·
View note
Text
Mylog : Page 366/366
Ternyata dikasih jatah umur Ampe hari ini. Gimana 2024? Capek? Taun depan PPN naek katanya🤣
Yang paling bikin capek di tahun ini buat aink tuh pindah ke Majalengka. Capek karena Uda kebayang tuh jualan tanaman bakal mandeg. Jauh dari supplier sama langganan, pengadaan stok jadi belibet, customer lama pada mundur karena ongkir dan packing yang ribet (biasanya di bandung Uda tinggal pasang) sedangkan customer baru juga susah disini karena marketnya emang kurang. Setres si aink.
Alhamdulillah masi ada pemasukan kemarin, nyoba nyoba jualan Snack sama minuman. Moga tahun depan ada perkembangan.
Aink tahun ini cukup banyak terpapar sosmed. Ya nyari nyari apa yang trending di sekitar, siapa tau dapet insight buat usaha baru. Cuman gitu jadi sering scroll Facebook, thread sama eksplore Ig, tapi itu juga Uda bikin cape banget liat kelakuan netizen.
Salah satu yang bikin hadeuh tuh buzzer styout. Ada yang spill bayaran perpostnya cuma rp700, tapi emang sih kalo ditekunin bikin banyak akun dan rajin Copi paste komentar jelek pake hestek ya Mayan juga. Ngeliat mafia bola gencar banget ngusik PSSI sama timnas yang sekarang bikin gerah. Pas PSSI bobrok media adem adem aja, pas Uda selangkah lagi masuk piala dunia, justru gangguannya malah dari orang sendiri. Karakteristik bangsa indo yang sulit diubah.
Aink juga mulai terpapar pemikiran banyak orang di sosmed. Ngeri yah kalo baca postingan orang orang 🤣
Aink ga tau itu postingan rangorang emang beneran nunjukin jati diri mereka atau fabricated content aja buat nyari engagement.. tapi sekonyol konyolnya orang di sosmed ternyata yang follow atau mengaminkan ya banyak juga.
Ketika jaman dulu orang orang ngisi tangki pengetahuannya dengan pemikiran orang orang hebat, jaman sekarang orang bisa dengan mudahnya mengkonsumsi opini viral di internet, meski buruk sekalipun..
Ini yang serem.
Trus aink jadi mikir, apa aink termasuk salah satu kontributor opini sampah di internet? Aink beberapa waktu ke belakang rada mikir soal ini. Apa tulisan aink bikin orang lain makin ngaco hidupnya? Apa pandangan aink bikin orang lain makin tolol dalam menjalani hidup?
Ada kalanya aink pengen bikin second acc buat misuh misuh nyampah. Tapi pasti aja bakal ada dorongan buat direblog sama main acc. Nyampah pun kadang butuh validasi boy!
Well, tahun depan semoga aink nulis yang baik baik aja. Hindari nulis ketika marah banget, skip ketika bahagia banget. Value yang dipegang rentan banget berubah ketika emosi sedang tidak stabil.
Sampai jumpa tahun depan, tetangga. Moga lekas bahagia~
27 notes
·
View notes
Text
Semua Karena Allah
Beberapa waktu lalu, aku mendapati adik kelasku yang angkatannya terpaut cukup jauh denganku, bertunangan dengan pasangannya. Lalu aku membatin 'wah hebat ya orang-orang yang berani mengambil resiko untuk menikah di usia muda, under 25'. Karena bagiku, menikah di usia yang cukup matang menjelang 29 tahun saja rasanya se-berjuang itu belajarnya, belajar mengelola emosinya, belajar sabarnya, belajar lapang serta maklumnya. Dan bagian yang paling menantang adalah belajar biar bisa jadi istri yang selalu taat sama suami agar mendapat ridho Allah (yang terletak pada ridho suami). Aseli, itu semua sungguh ngga mudah. Sebagai sesama anak bungsu, tentu kami berdua sangat berusaha dalam menjalani kehidupan rumah tangga ini. Bagaimana agar bisa mengedepankan kepentingan pasangan dan keluarga kecil kami, saling memahami satu sama lain serta harus belajar mengelola ego masing-masing. "Kalau emosinya belum matang, apa jadinya ya?" Balik lagi mikirin orang-orang yang menikah di usia 25 tahun atau dibawahnya. Kok kayaknya usia segitu menurutku egonya masih gede banget, masih banyak maunya, masih banyak mimpi-mimpi jangka pendeknya, belum selesai sama diri sendiri, masih mau kesana kesini, masih mau main, masih pengen eksplor banyak hal, batinku. Ya, karena aku begitu, saat usiaku 20-25 tahun wkwk. Tapi... ini semua kan takdir Allah ya, cepat atau lambatnya waktu menikah, itu semua karena Allah, mungkin orang-orang yang dipercepat menikah sebelum usia 25 tahun memang sudah 'mampu' menurut pandangan Allah, begitupun orang-orang yang menikah di atas 25 tahun. Iya, semua karena Allah, tentu Allah akan mampukan setiap hambaNya dalam menjalani kehidupan ini. Aku meyakini bahwa tidak ada beban yang salah pundak. Allah ngga akan membebani di luar kemampuan hambaNya. So... yang sedang dalam proses menuju pernikahan, semoga Allah kuatkan dari berbagai ujian sebelum menikah ya, karena itu baru try out wkwk. Ujian yang sesungguhnya adalah setelah ijab qobul terucap. Syaithon tak bosan-bosan mengganggu setiap rumah tangga kita. Ingat, musuh kita itu syaithon, bukan pasangan kita. Maka, tak bosan-bosannya aku memperingatkan diri sendiri, banyak-banyak minta pertolongan sama Allah ya, Ita :)
Jakarta, 21 Juni 2024 - Ita yang sedang berjuang melawan musuh di dalam pikiran -
20 notes
·
View notes
Text
5. Perjalanan Seru Bersama Filotes ke Lembah Bintang Andromeda
Minggu lalu, aku dan Filotes akhirnya pergi ke Lembah Bintang Andromeda, salah satu tempat yang udah lama aku pengen kunjungin sejak pertama kali datang ke sini. Filotes awalnya agak ragu karena dia lebih suka tinggal di rumah atau sibuk dengan pekerjaannya di pertahanan galaksi, tapi setelah aku merengek (dengan sangat meyakinkan), dia akhirnya setuju buat nemenin aku jalan-jalan.
Lembah Bintang ini terkenal karena pemandangannya yang luar biasa. Dataran luas dengan bunga galactia biru keunguan yang tumbuh liar di sepanjang jalan setapak, dan di malam hari... wow, langitnya seperti layar penuh cahaya bintang yang berjatuhan perlahan. Udara di sini lebih segar daripada di pusat kota Andromeda, dan ada aroma khas yang nggak bisa dijelasin dengan kata-kata—campuran antara bunga, tanah basah, dan sedikit sentuhan nostalgia yang bikin hati adem.
Perjalanan ke sana nggak mudah, jujur aja. Kami naik transportasi darat yang disebut Sky Rover, semacam kendaraan hover dengan roda anti-gravitasi. Aku sempat berdebat kecil sama Filotes soal siapa yang nyetir, karena ya... aku kan lebih suka tantangan, tapi akhirnya dia yang menang. Yah, aku juga nggak mau kita berakhir di tebing planet tetangga.
Sepanjang perjalanan, Filotes terus ceramah soal keamanan dan bagaimana aku harus lebih serius dalam mengelola hidupku. Aku cuma bisa ketawa dan nyodorin camilan favoritku—snack nebula karamel. Tapi aku harus ngaku, di balik semua kata-kata bijaknya, aku tau dia peduli banget sama aku.
Begitu sampai di lembah, aku langsung lari kayak anak kecil yang baru pertama kali lihat tempat bermain. Filotes? Yah, dia hanya berdiri di belakang dengan wajah datar, sambil geleng-geleng kepala, tapi aku bisa lihat ada senyum kecil di wajahnya. Kami duduk di atas batu besar dan menikmati pemandangan sambil ngobrol banyak hal—mulai dari masa kecil kami, impian, sampai hal-hal yang kami takuti. Itu pertama kalinya aku benar-benar merasa kalau Filotes juga punya sisi yang rapuh, sesuatu yang selama ini dia tutupi di balik sikap seriusnya.
Malam harinya, kami melihat hujan meteor kecil yang katanya cuma terjadi beberapa kali dalam setahun di Andromeda. Aku berbaring di atas rumput dan ngeliat cahaya-cahaya kecil itu jatuh perlahan ke langit Andromeda yang luas. Di momen itu, aku merasa kecil banget di tengah semesta yang luas ini, tapi juga bersyukur karena aku punya teman seperti Filotes di sisiku.
Perjalanan ini ngajarin aku satu hal—kadang kita butuh melangkah keluar dari zona nyaman untuk menemukan keindahan yang selama ini nggak kita sadari.
Jangan lupa eksplor dunia di sekitar kalian ya. 🦊✨
— Bee
7 notes
·
View notes
Text
Cobalah liat hidup dibanyak perspektif dan seringlah eksplore ke berbagai tempat dan coba ngobrollah dengan berbagai jenis latar belakang manusia. Disana kamu akan menemui banyak kejutan.
13 notes
·
View notes
Note
Hallo teh din. Aku penggemar tulisan teh din yang amat sangat related dgn kehidupan aku. Btw aku 25 thn perempuan dan sekarang ngajar di sekolah swasta dgn gaji yang minim.
Teh din aku lulusan ppg yang sekarang bisa ikut tes asn di gel 2 dengan adanya mapping. Mapping ini adalah bertujuan untuk pemerataan tenaga guru seluruh indonesia dr lulusan ppg prajabatan, ppg mandiri dll (jd bisa ambil dimnapun dgn mapping ini dan bisa war lokasi baik di domisi atau bahkan luar pulau)
Sejujurnya aku lagi galau banget dengan restu orang tua kalau aku harus ambil mappingan di luar pulau.
- Ambil mappingan di domisili dengan formasi sedikit dan peminat banyak dan persentase lolos kecil.
- Ambil di luar pulau dengan formasi banyak dan persentase lolos juga kecil tapi pasti biaya hidup mahal dan jauh dr orangtua yang mulai senja
Belum lagi kehidupan percintaan, aku masih jomblo dr 4 thn terakhir ini. Capek banget hidup kalau tdk disandarkan dengan rasa syukur yg mendalam.
Teh din, Adakah saran aku harus bagaimana ? ಥ_ಥ
Jika sedang senggang semoga teh din berkenan membalas pesan ini, saya akan menunggu dengan senang hati. Terimakasih teh din semoga teh din selalu sehat juga bahagia✨💛
Halo anon, terimakasih sudah jadi pembaca tulisan ku ya.
Soal lokasi ppg, aku ada beberapa teman yang ppg juga, jadi ada sedikit gambaran. Menurutku, ketika kamu memilih jadi guru, ya emang mesti jadi asn kalau mau "sejahtera".
Untuk case mu, tanya ke orangtua mu, yang penting jadi asn (dimanapun), atau asn di dekat rumah.
Kalau yang penting jadi asn, 50% masalah hilang. Tinggal di kamu nya. Apa kamu mau mencoba hidup jauh dari keluarga, dengan segala konsekuensinya. Hidup sendirian di tempat baru itu gak selalu buruk. Kadang kamu bisa menemukan ketenangan dari tidak se-rumah dengan keluarga terdekat.
Kalau ternyata harus di dekat rumah, harus asn, kamu harus kasih penjelasan kalau itu "tidak mudah" karna formasi kecil dan saingan banyak. Pastikan ortu mu tau soal itu, bukan hanya soal "bertitel asn" tanpa tau war nya seperti apa.
Usia 25 masih muda banget, masih banyak hal yang bisa di-eksplor. Gausah takut dengan pindah pulau kamu akan jomblo. Kalo kamu gak bergaul sama penduduk sekitar, gak kenalan dan gak menjalin pertemanan, ya mungkin iya kamu akan kesepian disana.
Semoga membantu ya. Pilih yang bisa kamu jalani, dengan segala pertimbangan yang ada. Sukses!
15 Desember 2024
9 notes
·
View notes
Text
Update Teh
Definisi kata teh sudah bergeser di kepala gue. Dari yang awalnya seduhan daun teh nasgitel ala solo, sekarang meluas ke seduhan bahan-bahan lain seperti bunga dan rempah
Selera gue tentang teh pun bergeser. Awalnya gue cuma suka black tea kemudian ke teh dengan hint buah seperti Earl Grey Tea, Berry, Peach atau Lychee.
Setelah itu gue mulai suka sama Black Tea dicampur Peppermint. Kemudian mulai eksplore teh dengan bahan dasar rempah seperti wedang uwuh, chai, atau sekedar random mencampur bumbu dapur macem kunyit, sereh, jahe, dan bunga lawang.
Belakangan gue juga mulai mengeksplore bunga. Dulu tuh bunga yang pertama gue coba adalah buah chamomile. Soalnya di pasaran kan banyak banget teh chamomile. Ternyata gue kurang cocok. Habis itu nyoba teh hibiscus alias rosella. Oke sih tapi just oke aja. Belum yang suka banget.
Bulan lalu nyobain black tea campur lavender. Ternyata gue suka. Harumnya aroma lavender tuh ngebuat teh berasa lembut banget. Minggu depan, gue mau nyoba teh Peony putih. Nggak sabar menghirup baunya.
27 notes
·
View notes
Text
My hobby?? Yeah, it's painting🎨🖌
Melukis merupakan salah satu hobi aku, adakah yang sama suka melukis??🤔 Dulu waktu jaman" Sekolah setiap ada tugas seni budaya apalagi gambar atau melukis banyak teman-teman yang kurang suka, kenapa bisa gitu?? Yaa, alasannya karna ribet, tidak bisa gambar, susah gambarnya, dll. Memang menggambar maupun melukis tidak sesimple itu, banyak yang harus dipersiapkan seperti medianya (kertas, kanvas, maupun kayu), pensil arsir/hitam, pensil warna, krayon, dan berbagai macam cat (cat air, cat akrilik, cat minyak).
Bagi orang yang tidak suka melukis mungkin menjadi pekerjaan yang membosankan, tetapi bagi aku cukup menyenangkan karena dengan melukis aku bisa mengekspresikan perasaanku. Walaupun tidak selalu merasa senang, karena akupun pernah mengalami yang namanya "Art Block". Hmm...apa arti istilah itu yaa? Art Block merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat menghasilkan karya atau kehilangan inspirasi maupun ide. Keadaan tersebut dapat diatasi dengan mencoba teknik baru atau medium baru, istirahat sejenak, mencari/eksplore referensi visual karya seni lain, atau mencari inspirasi dari lingkungan sekitar. Ooiya, melukis juga memiliki manfaat lhoo... Apa aja ituu? Yups, diantaranya adalah :
• Mengurangi stress/media terapi
• Meningkatkan kreativitas
• Ekspresi diri
• Meningkatkan fokus dan konsentrasi
• Meningkatkan kemampuan mengamati
• Mengajarkan kesabaran dan ketekunan
• Sarana komunikasi
Apa pun tujuan seseorang dalam melukis, entah untuk relaksasi, ekspresi diri, atau sebagai hobi ini menjadikan kesempatan tanpa batas untuk eksplorasi dan kreativitas. Menurut kalian gimana? Melukis tidak semembosankan itu bukan?
Jadi... Marii! melukis bersamaa...Hehe🤗
10 notes
·
View notes
Text
Tahapan Dalam Belajar Skill Baru
Ketika kamu pertama kali belajar sesuatu, motivasi kamu meningkat. Rasanya skill baru ini tidak sesulit yang orang-orang bilang.
Ini adalah tahap "Hand holding honeymoon".
Setelah berjalan beberapa lama, kamu mulai menemukan masalah-masalah yang sulit dipecahkan. Muncul skenario-skenario yang ngga dijelasin dari text book atau tutorial.
Kamu berada pada "cliff of confusion". Di sini, confidence kamu mulai menurun.
Semakin kamu menggali ke dalam topik yang kamu pelajari, rupanya masalah yang kamu temukan semakin kompleks, sementara petunjuk jalan keluar semakin sedikit.
Di sini kamu mulai frustrasi, hilang arah, dan mungkin putus asa.
Inilah "desert of despair".
Kalau kamu cukup persisten untuk menemukan dukungan dan solusi yang kamu butuhkan, kamu akhirnya akan sampai pada tahap di mana kompetensi dan kepercayaan diri kamu meningkat lagi,
Kamu sudah jauh lebih pandai dari sebelumnya, confidence level kamu berada pada titik yang sehat.
Kamu berada pada tahap "upswing of awesome".
Gimana cara melalui semua itu?
Di awal, eksplor banyak pilihan sumber pembelajaran. Tujuannya untuk mencari pembelajaran yang kamu bisa komit sampe akhir.
Cari temen belajar. Gabung ke komunitas. Tujuannya supaya punya akuntablitas (lebih bertanggung jawab menyelesaikan pembelajaran) dan belajar dari orang lain.
Start small dan bangun kebiasaan belajar. Daripada belajar 1x sepekan, lebih baik belajar setiap hari meski sedikit demi sedikit.
Milikilah tujuan yang jelas dan bener-bener kamu inginkan. Kenapa kamu mau belajar ini? Apa yang ingin kamu capai? Mau jadi orang seperti apa kamu?
Pastikan sumber pembelajaran kamu bisa mengantarkan kamu sampai tujuan. Pelajari dengan kritis kurikulumnya. Cek kredibilitas dan portofolio sumber pembelajaran kamu.
Fokus. Selama belajar, mungkin kamu akan nemu hal-hal menarik lainnya. Kalau kamu masukin tanpa meregulasi diri, itu bisa jadi rabit hole yang membawa kamu semakin dalam, tapi semakin jauh dari jalan utama. Jadi sadari dan batasi sampai sedalam apa kamu mau mengikuti rabit hole itu.
Ikutin best practices. Cari gimana orang-orang di industri melakukan sesuatu dan ikutin aja dulu. Nanti ada masanya kamu bisa bikin cara kamu sendiri yang menurut kamu lebih baik, tapi itu bukan sekarang.
Sekian dan terima kasih.
Sumber gambar.
3 notes
·
View notes
Text
18 ke 18
18 Mei menjadi tanggal baru yang masuk ke dalam daftar pengingat. Konon katanya angka 1 dan 8 pada angka 18 memiliki makna menjadi satu selamanya, sehingga dipilih sebagai tanggal sakral dimana ijab dan kabul diucapkan dalam hari pernikahan. Sebut saja pemaknaan barusan berasal dari si ahli cocoklogi, tiga detik yang lalu sambil membuat tulisan ini.
Dalam waktu 31 hari, 18 Mei ke 18 Juni tahun ini berjalan dengan mode ultra cepat. Saking cepatnya, cukup sulit untuk menjalani setiap momen dengan penuh kesadaran hingga menyelami rasa dan emosi yang muncul. Sampai ke tanggal 18 Mei saja rasanya surreal, apalagi sampai ke 18 Juni yang tiba-tiba sudah berbeda 11 jam lamanya dengan rumah sehari-hari.
Kalau ditanya apa rasanya, cuma bisa bilang alhamdulillah kayak mimpi. Nggak pernah terbayang ternyata pengalaman merantau pertamaku langsung mode ekstrem ke belahan dunia yang jarang sekali tersebut dalam daftar melancong impianku, apalagi menetap walau sementara.
Rasanya kemarin masih duduk bernafas sejenak sambil memandang lapangan timur Masjid Salman, jajan baso tahu bersama teman-teman di seberang kantor, mencoba gerakan pose pilates ala-ala bersama guru pilates yang empat tahun lebih muda, jalan kaki bersama ibu di kompleks sebelah, ketiduran di mobil ketika dijemput bapak malam-malam, membantu enin troubleshooting HP yang katanya error padahal kepencet, menyapa kucing kuning (menolak memanggil dengan kucing oren) di jalanan rumah yang awalnya dikira hanya satu ternyata ada empat, dan momen tak terhingga lainnya bersama familiar faces yang sekarang sedang berjauhan.
Kota tempat aku tinggal saat ini terbilang sepi, katanya karena penduduknya banyak mahasiswa dan sekarang sedang libur musim panas. Menurut suami, kota ini less entertaining jika dibandingkan Bandung atau Jakarta, domisili asal kami. Menurut temannya yang dulu berkuliah di ITB Jatinangor, kota ini seperti Jatinangor, tapi masih lebih ramai Jatinangor. Tentu saja lebih ramai Jatinangor, di area yang sangat padat terdapat tiga (atau lebih?) perguruan tinggi. Pusat perbelanjaan dulu hanya ada satu (Jatos), sekarang sudah ada waralaba-waralaba ibukota yang jumlahnya satu-satu, kebayang kan kemana-mana sepertinya ketemu orang yang kenal. Ini semi-semi hiperbola, sebenarnya kotanya ramai-ramai saja lho.
Dibekali dengan diri yang masih minim riset namun bermental letsgo dulu weh, ternyata Ann Arbor (yak ini dia namanya) memiliki daya tarik tersendiri untuk orang yang tidak suka ramai-ramai sepertiku. Meskipun datang bukan sebagai mahasiswa, setiap kali diajak eksplor kampus rasanya ingin ikut membaca, menulis, belajar hal-hal yang sudah lama tertunda, laptopan, drafting ide-ide yang muncul di kepala.
Perpustakaan kampus ada berbagai macam dengan arsitekturnya yang menarik mata dan boleh dimasuki oleh siapa saja, belum lagi district library yang jumlahnya ada lima dalam satu kota. Di area downtown, terdapat toko buku bernama Literati yang sangat bikin betah dan berbagai toko buku bekas yang belum aku jelajahi semuanya. Dulu sering ngebatin pengen deh di kota tempat tinggal ada lebih banyak tempat umum buat baca atau ber-produktif-ria, dengan fasilitas yang nyaman dan bisa diakses seluruh warga kota. Alhamdulillah di sini diberikan rezeki itu, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ayo gunakan kesempatannya buat banyak baca dan dalami ilmu-ilmu yang ingin dipelajari, Shab!
Masih banyak aspek kota yang belum dieksplor, tapi insya Allah akan menyenangkan untuk disinggahi satu per satu. Sekilas cari-cari di Instagram dan juga pamflet yang ditempel di sudut-sudut kota, ada banyak komunitas dan kegiatan kerelawanan yang bisa diikuti, salah satu yang menarik adalah relawan taman kota. Bagi yang suka blusukan, banyak sudut kecil di jalanan tempat para seniman mural berkarya. Selain itu banyak sekali event lokal yang dibangun dengan semangat komunal, yang tidak harus ramai-ramai dan tetap disyukuri berapapun peserta yang akan hadir.
Jalan dua minggu di sini aku masih harus bekerja ngalong, alias bekerja dengan jam kebalik karena mengikuti WIB. Alhasil jalan-jalan di waktu "normal" dengan tenang baru bisa dilakukan Mulai dari Jumat sampai Minggu. Berhubung judul tulisan ini adalah review perubahan secepat kilat dari tanggal 18 ke 18 lainnya, adaptasi adalah hal yang sedang diupayakan sebaik-baiknya. Bukan hanya pindah domisili, tapi juga pindah kartu keluarga yang mana sekarang ada peran baru sebagai istri dalam rumah tangga.
Buat seseorang yang selama 28 tahun hidupnya tinggal bersama keluarga di rumah, mengurus rumah tangga sendiri rasanya seruuu sekali (dalam arti yang sebenar-benarnya). Rasanya tiap hal kecil, tiap aktivitas, tiap hari ada aja hal baru yang perlu dipelajari dan dievaluasi. Sangat rawan jadi overwhelming, tapi bismillah tarik napas ayo ingat jalani semuanya satu per satu. Gapapa kalau masih melakukan kecerobohan-kecerobohan lucu, yang penting tahu berikutnya agar lebih hati-hati lagi.
---
Dengan ini mari kita akhiri dulu tulisan pertama dari Ann Arbor! Satu bulan lebih sembilan hari sudah dilewati, semoga hari-hari yang akan datang bisa dijalani dengan lebih berkesadaran, juga diisi dengan mencari berkah dan menemukan makna.
Have a good day!
8 notes
·
View notes
Text
“Kamu pernah nggak, kehabisan energy buat sekedar belajar hal baru?”
Capek dan kehabisan energi buat belajar itu menurut aku wajar, apalagi kalau kamu lagi banyak pikiran atau emosi yang berat. Jangan terlalu keras sama diri sendiri, ya. Kalau kamu sekarang lagi di titik itu, mungkin kamu bisa cobain tips ini biar pelan-pelan energimu balik:
1. Istirahat Tanpa Rasa Bersalah
Kadang tuh ya, kita terlalu maksa diri buat terus produktif, padahal tubuh dan pikiran juga butuh waktu buat recharge. Ambil jeda, tidur yang cukup, atau lakukan hal santai yang kamu suka tanpa merasa bersalah.
2. Mulai dari Hal Kecil
Jangan maksain diri buat belajar banyak hal secara langsung dalam satu waktu. Pilih yang akan jadi prioritas dan mulai dari hal yang ringan plus seru. Misalnya, nonton video tutorial singkat, baca artikel pendek, atau cuma eksplor ide baru tanpa tekanan.
3. Cari Tau Penyebabnya
Kamu ngerasa capek karena terlalu banyak tanggung jawab? Atau karena terlalu perfeksionis? Identifikasi dulu apa yang bikin kamu kehilangan energi, supaya bisa fokus cari solusinya.
4. Bangun Rutinitas Mini
Coba bikin jadwal belajar 5-10 menit aja sehari. Dengan waktu sesingkat itu, kamu tetap bisa merasa accomplished tanpa merasa kewalahan.
5. Reward Diri
Janjiin sesuatu ke diri sendiri setelah selesai belajar. Contoh, “Kalau gue bisa baca ini 10 menit, gue bakal pesen makanan favorit gue.” Reward itu bisa bikin kamu lebih termotivasi.
6. Visualisasi Goal Akhir
Bayangin apa yang akan kamu capai kalau kamu mulai belajar lagi. Entah itu skill baru, rasa bangga, atau manfaat buat masa depanmu. Kadang, visualisasi itu bisa ngasih dorongan ekstra.
7. Cari Komunitas atau Teman Belajar
Kalau belajar sendiri ngerasanya tuh jadi berat dan ngebebanin diri sendiri, coba deh cari teman atau grup yang punya tujuan sama. Biasanya energi mereka bisa "nular" ke kamu.
Yang penting, jangan lupa kasih waktu buat diri sendiri. Capek bukan tanda kamu lemah, tapi tanda kamu perlu lebih perhatian sama diri kamu. Pelan-pelan aja, nanti semangat itu bakal balik lagi karena kamu nggak sendirian, kok! Semangat yaa, jangan khawatir, jangan merasa terbebani atau tertekan, kita sama sama usahain buat jalanin semuanya dengan hati yang lapang dan juga tenang🤍
Kalau kamu perlu tips buat belajar hal baru bagi pemula, kamu bisa kunjungi disini ya;
https://www.instagram.com/share/BANeiHVfAr
#study motivation#study blog#studyspo#studyblr#study inspiration#study notes#studygram#study time#study tips#studytok#arezapng#Spotify
4 notes
·
View notes
Text
After Graduation
Hai! lama banget ya aku nggak cerita, kayaknya ada banyak hutang ceritaku selesai dari perjuangan skripsi kemarin. Yaa, meskipun hutang ini tidak ada yang menanti juga hahha. Oke, saat ini aku sudah menjadi lulusan sarjana agama yang bekerja di bisnis orang tua, diselingi mengajar, lagi merutinkan juga belajar tahsin lagi dilingkungan baru, lagi mau menghidupkan lagi jadi konten kreator, dan yang pasti sudah tidak menjadi host live seperti ceritaku kemarin haha, dan terakhir sedang berusaha meluangkan waktu buat selalu datang kajian, dan belajar agama. Tidak ada yang spesial, tapi aku mensyukuri semua yang tengah aku jalani.
Rencana ke depan
Setelah lulus ini, aku punya rencana. Dengan banyak pertimbangan dari berbagai hal, aku memtuskan ambil magister psikologi ugm di semester genap ini, yang kebetulan sedang buka pendaftaran. Aku sudah mengikuti tes PAPS aku juga sudah daftar tes ACEPT dan besok siang aku akan tes, setelah itu aku akan mengumpulkan berkas lainnya. Meskipun terasa ketar ketir dan sedikit "tergopoh-gopoh" aku berusaha menjalani semua dengan yakin sampai akhirnya...
Tidak usah terburu buru
Akhirnya aku tahu, sepertinya aku terlalu terburu buru dan mematokkan waktu sebagai sesuatu yang harus aku kejar. Menargetkan dengan waktu. Aku hampir masuk lubang yang sama sepertinya. Syukur aku menyadari. Kenapa aku bilang terburu buru? pertama nilai PAPS sampai searang belum keluar, mungkin ya mungkin untuk menuju tg 8 Januari masih cukup tapi, itupun kalau nilaiku sudah mencukupi, kalau belum aku sudah tidak ada waktu untuk tes lagi. Kedua, aku belum tes toefl yang mana pasti nilainya keluar akan lebih lama dan belum lagi dikhawatirkan dengan nilai yang tidak cukup. Bukan tidak percaya diri, aku sadar diri kalau yang namanya toefl itu harus dilatih berkala. Mana ada latihan toefl hanya dua hari?
Tidak apa apa kuliah semester selanjutnya
Tidak papa kok tidak harus kuliah bulan januari ini, tidak harus buru bru, tidak harus mencari alternatif kampus lain seperti kamu waktu sarjana kemarin, rasanya semua terdesak waktu. Padahal ya tidak ada, tidak apa apa. Barangkali kalau memang januari ini belum rezekiku, Allah mau aku belajar lebih banyak lagi, Allah mau memberi rezeki finansial lebih untuk memudahkan bayar kuliah mungkin. Atau aku Allah mau aku eksplore banyak kegiatan lagi untuk mengupgrade diri kan? masih banyak lagi yang bisa aku lakukan. Aku percaya banget semua akan datang di waktu yang tepat. Yaa, kayak kemarin waktu wisuda kan? Ah, ceritanya belum aku post besok ya heheh.
Untuk siapapun kalian yang sedang strugle di skripsi, atau di kuliah semester awal, atau di pekerjaan, di kuliah magister, atau di rumah tangga. Semoga Allah selalu mudahkan jalannya. Allah ridhai dan berkahi. Semua sedang berjuang di jalannya masing masing. Semangat terus aku dan kalian!
18/12/2024
4 notes
·
View notes
Text
Kemiripan MV Cosmic Red Velvet dengan Midsommar
Midsommar (2019)
Ada banyak kemiripan visual dari MV Cosmic Red Velvet dengan film Midsommar. Mulai dari rangkaian mahkota bunga warna-warni, pakaian putih dengan motif tribal, dan latar sebuah lapangan luas antah berantah. Sebuah konsep yang sangat menarik untuk di eksplor dengan perpaduan lagu yang tidak kalau indah.
3 notes
·
View notes
Text
Berkarya
Aku menulis ini diiringi dengan lagu "Mahakarya"-nya Tulus. Udah lama banget nggak denger lagu ini, terakhir kayanya pas di asrama rumah kepemimpinan, dan sekarang udah di benua lain dengerin lagi, beda juga feel-nya.
Aku abis nonton Youtube-nya Raditya Dika sama Donne Maula, suamiya Yura Yunita yang juga penyanyi dan pencipta lagu. Hal yang menyenangkan mendengar obrolan mereka berdua, karena dunia musik tuh aku gatau sama sekali dan dengerin proses kreatif dibalik sebuah musik dibuat tuh cukup fascinated. Apalagi Donne tuh bilang ya proses kreatif membuat musik orang tuh beda-beda. Kalau Donne tipenya yg impromptu gitu, tapi banyak juga yang menghasilkan musik dengan proses yang panjang.
Aku kaya wow keren banget ya.
Sebagai orang yang gak nyeni sama sekali aku kaya kagum banget. Sebagai anak yg mediocre di banyak hal jadi kaya aku banyak kagum sm orang wkwkw
Tapi somehow belakangan ini juga kita disuguhkan sama kepintaran anak-anak muda yang fascinated via Clash Of Champion-nya Ruang Guru, kan? Gue tuh jadi mikir, bahwa Allah tuh beneran kasih ruang seluaassss-luasssnya buat manusia meng-eksplor diri di banyak hal. Ada yang di akademik, ada yang di seni, ada yang di masyarakat, bisa dimanapun kita mengksplor diri, berkontribusi dan berkarya.
Berkarya... ini buat gue menggerakkan banget sih, karena gue tuh pengen banget punya Legacy ketika gue meninggal nanti. Apakah bentuknya paper yang bisa disitasi orang? Apakah bentuknya kegiatan sosial masyarakat? Apakah bentuknya buku yang bisa jadi inspirasi orang? Atau musik yang bisa menenangkan orang lain? Atau bahkan sebuah teori baru yang bisa jadi dasar suatu ilmu pengetahuan yang baru?
Manusia tuh sementara di dunia, tapi mungkin akan ada karya-karya baiknya yang bisa membawa pahala jariyah dan memudahkan hisabnya nanti.
Itu sih yang kepikiran sama gue makanya gue kaya selalu mikir, gue bisa apa ya? Bisa kontribusi apa ya? Dan semoga karya dan kontribusi gue bisa gak lekang oleh waktu dan bs jadi pahala jariyah.
Hmm, gue bisa apa ya?
4 notes
·
View notes