Tumgik
#gending gamelan jawa
maestromediacoid · 2 years
Text
PERAHU LAYAR GAMELAN VIRAL TIKTOK | DIGITAL MANTRA
PERAHU LAYAR GAMELAN VIRAL TIKTOK | DIGITAL MANTRA
Perahu Layar Gamelan Viral Tiktok Cipt. Ki Narto Sabdo Arr. Digital Mantra Yo konco ning nggisik gembiro Anglerap-lerap banyune segoro Angliyak numpak prau layar Ing dino minggu keh pariwisoto Alon praune wis nengah Byak byuk byak banyu pinelah Ora jemu-jemu karo mesem ngguyu Ngilangake roso lungkrah lesu Adik njawil mas… Jebul wis sore Witing kalopo katon ngawe-awe Prayogane becik balik…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
honeymuggle · 19 days
Text
Here's some list of songs that I'm currently listening to :
1 Mitski (Washing Machine and Francis Forever)
2. Bit weird and pick me but tbh, I kinda love traditional culture music.
3. Sore ( Mata Berdebu, Somos Libres)
0 notes
nienasoe · 25 days
Text
Tumblr media
Menelusuri Indahnya Yogya.
Hari ini aku mencoba menelusuri Jogja sendiri— coba saja kalau Ricky tidak mendapat urusan mendadak saat hendak pergi kala itu, pasti kami sudah banyak menelusuri berbagai tempat yang seru; karena Ricky pintar mencari tempat bagus dan mengatur jadwal.
Saat menerima pesan dari Dirga dinpagi hari, aku langsung terkena serangan panik. Pikiran jelek langsung menyerangku, ‘Bagaimana kalau dia tau aku di sini?’ atau ‘Bagaimana kalau dia tiba-tiba muncul di depanku?’ pikiran seperti itu terus menerus menyerangku sampai akhirnya aku berhasil menenangkan diri.
Aku mengechat Ricky untuk menanyakan saran tempat yang bagus. Ricky bilang kalau Malioboro atau Keraton Yogya tempat yang wajib dikunjungi setidaknya sekali selama perjalanan, aku tidak sabar untuk mengunjunginya. Kalau saja ia ada di sini, pasti aku sudah mengambil banyak foto cantik.
Sesampainya di Malioboro, aku menelusuri jalan-jalan di sana dengan berjalan kaki, melihat-lihat toko-toko dan penjual yang berjualan di pinggir jalan sebagai hiburan. Lalu aku mendudukan diri di salah satu bangku jalan sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang sambil memakan ice cream yang tadi ku beli di mini market.
Aku banyak memotret pemandangan yang ada, dan tak lupa juga aku mengirim foto-foto itu kepada Ricky— tentu saja untuk life update. Dia bilang aku wajib mengabarinya setiap saat, entah kenapa dia berpesan seperti itu sebelum pergi. Aku hanya mengiyakan nya saja. Toh, tidak terlalu sulit untuk mengabari, kan?
Selanjutnya setelah puas melihat orang-orang lalu lalang, aku pergi ke Keraton Yogya. Di sana aku belajar budaya Jawa dengan hikmat, beruntungnya aku bisa melihat mereka latihan gamelan dan sinden pada saat itu. Sungguh menakjubkan! Tidak terasa ternyata aku menyukai gending Jawa.
Untuk kali ini pun aku banyak memotret kegiatan selama menelusuri dua tempat itu dan tidak lupa juga untuk update kegiatanku. Akhirnya aku pun pulang ke penginapan. Ternyata melelahkan juga, aku harap Ricky ada di sini. Kalau saja ada dia, pasti hari-hariku tidak akan terasa sepi.
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com - Pasar di Pacitan, Jawa Timur tuh bener-bener beda, Sobat Turisian! Kamu bisa jajan pake pecahan kaca aja lho, serius kan. Namanya Pasar Beling. Gokil bener. Jadi, semua transaksi di pasar ini pake koin beling yang terbuat dari kaca. Dan tiap koin beling punya nilai yang sama kayak uang rupiah yang kita pake. Ada dua pecahan koin beling yang bisa dipake. Yakni yang Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. Ada petugas di loket, namanya Dina Wardhiana, dia pake baju batik biru dan jilbab kuning. Dia ramah banget, sapa semua pengunjung dengan senyum. Terus dia jelasin cara belanja di Pasar Beling. Salah satu pengunjung pasar itu namanya Bambang Setyo Utomo. Dia parkir motornya di dekat pintu masuk terus langsung deh nyamperin Dina. Bambang tuker uangnya yang Rp 15 ribu. BACA JUGA: Gua Tabuhan Pacitan yang Unik Mengeluarkan Bunyi Gamelan Niatnya, Bambang mau makan Lontong Pecel di warung sini. Trus dia juga pesen dawet buat minuman. Dalam waktu beberapa menit aja, pesenannya udah dihidangin deh. Bambang seneng banget, akhirnya bisa sarapan di sini. Dia bawa piring Lontong Pecel dan segelas dawet sambil senyum-senyum. Komunitas Gowes Di depan warung, ada pelataran gitu. Di tengahnya ada meja-meja dari potongan kayu yang dipasang tetap. Kursinya juga dari papan kayu yang dibikin dengan sederhana. Setengah jam sebelumnya, tempat itu rame banget sama komunitas gowes yang dateng. Pasar Beling ini emang jadi tempat favorit warga buat santai sambil nikmatin makanan tradisional yang khas. BACA JUGA: Pantai Watu Karung Pacitan yang Menawan dan Spot Terbaik Selancar Balik lagi ke cerita Bambang, dia milih tempat yang beda buat makan Lontong Pecel favoritnya. Dia makan di depan panggung sebelah timur. Ternyata, dia pilih tempat itu bukan tanpa alasan. Panggung itu bentuknya kayak rumah gitu, dan di situ ada pentas musik gamelan. Yang bikin seru, semua alat musik gamelan tradisional Jawa itu juga dari kaca, guys! Lagu Caping Gunung Bener-bener asik deh, bisa sarapan sambil dengerin gending gamelan. Bambang seneng banget, dia ikut tepuk tangan sambil nyanyi lagu Caping Gunung. Amin Sastro Diharjo, seniman sekaligus orang yang memulai Pasar Beling, ceritain kalo ide ini muncul pas mereka bikin gamelan kaca. Pas itu ada banyak serpihan kaca yang terbuang. BACA JUGA: Pantai Pidakan, Spot Pantai Menawan di Pacitan yang Asyik Buat Liburan Trus beberapa seniman dan tokoh masyarakat pada ngobrol-ngobrol. Akhirnya mereka setuju buat bikin koin dari serpihan-serpihan kaca itu buat jadi alat pembayaran khusus di Pasar Beling. "Akhirnya kita punya koin-koin dari serpihan kaca itu. Nah, kita sepakat pake koin ini buat bay Ya, terus dari situ mereka kasih nama pasar ini 'Pasar Beling', sesuai dengan bahan koinnya, kan lucu ya? Meskipun konsepnya sederhana, Pasar Beling ini laku banget dan banyak pengunjung yang suka. Selain karena ada makanan-makanan khas yang enak, juga ada musik gamelan yang seru banget. BACA JUGA: 4 Objek Gua di Perbukitan Sewu Pacitan, Menarik Buat Wisata Susur Gua Sayangnya, Pasar Beling cuma buka sebulan sekali, tepatnya tiap Ahad Wage. Jadi, kita harus sabar nunggu biar bisa merasakan sensasi sarapan pagi sambil ditemani musik gamelan. Amin bilang, karena harus nunggu itu juga yang bikin orang-orang penasaran dan pengen datang ke Pasar Beling. Seru banget kan? Jadi, buat kalian yang mau pengalaman jajan unik dan ditemani musik tradisional, Pasar Beling ini jadi tempat yang kalian wajib kunjungi. Ingat, Pasar Beling buka cuma sekali sebulan, jadi jangan sampai kelewatan kesempatan buat nyobain sensasi jajan dengan pecahan kaca!
0 notes
Photo
Tumblr media
TERBAIK, WA +62 811-363-647, Alat Musik Gamelan
TERBAGUS, Harga Gamelan Jawa Jaranan, Harga Gamelan Jawa lengkap, Harga Gamelan Jawa Murah, Jual Alat Gamelan Jawa, Jual Beli Gamelan Jawa Bekas
KANTOR PEMASARAN PENGRAJIN GAMELAN JAWA JL Mawar No. 2 Malang 65141 (Utara Pasar Tawangmangu)
Langsung OWNER 0811-363-647
#jualgamelanbekas, #jualgamelanjawa, #jualgamelansolo, #jualgamelanmalang,  #jualgamelanbatu, #jualgamelanbesi, #jualgamelangka, #jualgamelanperunggu, #jualgamelanlengkap, #jualgamelanlawas
0 notes
karlinaa001 · 4 years
Text
SEJARAH SINGKAT ASAL MULA SEMBILAN NAMA WALISONGO
( 19 Oktober 2020 )
Wali Songo terkenal sebagai penyebar agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa.
Mereka tinggal di Pantai utara Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mereka berdakwah di Nusantara dengan cara mengajak masyarakat untuk masuk agama Islam tanpa paksaan.
Selama berdakwah mereka punya wilayah masing-masing dan meninggalkan bukti terhadap perannya dalam penyebaran Islam di Negeri ini. Sembilan wali Allah tersebut dijuluki sebagai Sunan karena telah berjasa dalam Islam.
Masyarakat muslim di Indonesia mungkin sudah tidak asing dengan wali songo. Wali artinya wakil atau menurut agama islam memiliki istilah waliyullah yaitu wali Allah/sahabat Allah. Sedangkan songo artinya sembilan. Jadi secara keseluruhan berarti sembilan wali Allah.
Wali Songo yang telah membawa perubahan terhadap masyarakat Jawa yang mayoritas saat itu beragama Hindu-Budha. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam mengajarkan agama Islam.
Dikutip dari Buku Pintar Seri Junior, H.M Iwan Gayo (2006) berikut asal mula sembilan nama Walisongo:
1. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Salah seorang wali songo yang bernama Syarif Hidayatullah. Sangat berperan dalam penyebaran islam di jawa barat. Khususnya di daerah Cirebon yang bernama Sunan Gunung Jati. 
Sunan Gunung Jati merupakan pendiri dinasti kesultanan Banten, yang dimuali dengan putranya, Sultan Maulana Hasanudin dan atas prakarsa itulah Sunan Gunung Jati melakukan penyerangan kepada Sunda Kelapa pada tahun 1527 dibawah pimpinan Fatagillah panglima perang kesultanan Demak yang juga membantu Sunan Gunung Jati.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat) 
Sunan Ampel atau yang memilki nama asli Raden Rahmat beliau memulai dakwahnya dari sebuah pesantren yang didirikan di Ampel Denta (dekat Kota Suarabaya). karena itu beliau dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat adalah murid-muridnya Sunan Ampel.
3. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Selain dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik juga dikenal dengan nama Maulana Magribi (Syekh Magribi). Karena beliau diduga berasal dari wilayah Magribi (Afrika Utara). 
Namun hingga kini belum diketahui secara pasti sejarah tempat dan tahun kelahiranya, beliau diperkiarakan lahir sekitar pertengahan abad ke 14, Beliau merupakan guru para wali, Sunan Gresik termasuk orang pertama yang masuk ke pulau Jawa dan berasal dari keluarga muslim yang taat, belajar agama Islam sejak kecil namun juga masih belum di ketahui sipa gurunya, hingga beliau menjadi seorang ulama.
4. Sunan Bonang (Raden Makhdum)
Sunan Bonang menyebarkan agama Islam dengan cara menyesuaikan diri terhadap corak kebudayaan masyarakat Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan. Hal tersebut beliau menciptakan gending-gending yang memilki nilai-nilai keislaman. Setiap bait-bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat (syahadatain) sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten.
5. Sunan Giri (Raden Paku)
Sunan Giri yang bernama asli Raden Paku adalah putra Maulana Ishak. Beliau ditugsakan oleh Sunan Ampel untuk menyiarkan agma Islam di Blambangan. Sunan Giri pernah belajar di pesantren Ampel Denta lalu setelah dewasa, melalukan perjalanan haji bersama Sunan Bonang. 
Setelah pulang dari haji singgah di Pasai untuk lebih memperdalam ilmu agama saar itu Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri lalu beliau mengirinkan banyak mengirimkan banyak juru dakwa ke berbagai daerah di nusantara untuk menyiarkan agama Islam.
6. Sunan Drajat (Raden Qasim)
Sunan Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial tinggi. Beliau banyak memberikan pertolongan kepada yatim piatu, fakir miskin, dan orang sakit. Perhatianya yang sangat besar terhadap masalah sosial. 
Sunan Giri pada masa itu hidup saat zaman kerajaan Majapahit yang runtuh pada sekitar  tahun 1478 dan rakyat ketika itu mengalami suasana kritis serta dalam keadaan prihatin.
7. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria adalah seorang Wali Songo yang sangat berjasa bagi penyebaran islam di nusantara pada daerah pedesaan. Tapi putra Sunan Kalijaga ini dikenal suka menyendiri dan tinggal di desa bersama rakyat biasa demi menyiarkan agama Islam.
8. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
Sunan Kudus atau Jafar Sadiq di beri gelar dengan nama Wali al ilmi artinya orang yang berilmu luas oleh para Wali Songo karena memiliki keahlian khusus dalam bidang agama. Beliau juga dipercaya memegang pemerintahan di daerah kudus. 
9. Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
Sunan Kalijaga dikenal sebagai budayawan dan seniman seni suara, seni ukir dan seni busana beliau menciptakan aneka cerita wayang yang bercorak keislaman. 
Sunan Kalijaga memperkenalkan bentuk wayang yang terbuat dari kulit kambing (wayang kulit), karena pada masa itu wayang populer dilukis pada semacan kertas (wayang beber) dalam seni suara beliau  adalah pencipta lagu Dandang gula.
3 notes · View notes
borobudurnews · 2 years
Text
Ribuan Penari Jaran Kepang Adakan Flash Mob Di Lapangan Pancasila Semarang
Ribuan Penari Jaran Kepang Adakan Flash Mob Di Lapangan Pancasila Semarang
BNews–JATENG— Pertunjukan spektakuler seni tradisional jaranan dan gending-gending Jawa berlangsung di  Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang, Minggu (14/8) . Acara itu bertajuk Gamelan Kolosal yang diikuti  ribuan seniman jaranan dan pengrawit. Mereka datang dari berbagai desa di Jawa Tengah.   Ribuan orang tampak antusias menyaksikan pertunjukan yang digelar dalam rangka memperingati…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mocha71mi08dja11 · 3 years
Text
Tonton "Klenengan Gamelan Gending Karawitan Jawa Asli Klasik" di YouTube
youtube
0 notes
maestromediacoid · 2 years
Text
Lir Ilir Instrumental Musik | Digital Mantra
Lir Ilir Instrumental Musik | Digital Mantra
Tembang Lir Ilir Instrumental Jawa Cipt. Sunan Kalijaga Arr. Digital Mantra Ilir-ilir lir-ilir, tandure wus sumilir Tak ijo royo-royo, tak sengguh penganten anyar Cah angon cah angon, penekna blimbing kuwi Lunyu-lunyu ya penekna, kanggo mbasuh dodot ira Dodot ira dodot ira, kumitir bedah ing pinggir Dondomana jlumatana, kanggo seba mengko sore Mumpung padhang rembulane Mumpung jembar kalangane Yo…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
albabbarrosa · 3 years
Text
Cerita Horor Twitter : Gending Alas Mayit Part3 - Ikatan Masa lalu
Tumblr media
Cerita Horor Twitter - Ini adalah part 3 dari serial cerita horor Gending Alas Mayit. Bagi yang belum membaaca part 2, baca dulu ya part 2-nya >>> Cerita Horor Twitter Gending Alas Mayit Part 2 Gending Alas Mayit Part 1 Cerita Horor Twitter Judul : Gending Alas Mayit - Ikatan Masa Lalu Penulis : @Diosetta Gending alas mayit Part 3 : Ikatan masa lalu (mohon maaf part ini agak menyinggung tentang cerita imah leuweung, di bio ad link threadnya sambil saya rapikan utk d share di twitter) lebih lengkap ada di podcast @bagihorror juga. Sayup-sayup terdengar suara gamelan terdengar di antara hutan di sekitar pabrik gula , terlihat seorang wanita muda menari dengan gemulai di tengah-tengah cahaya bulan purnama.. Tapi… darimana asal suara gamelan itu? Tidak ada satupun tanda-tanda pemain maupun alat musik gamelan di sekitar sini? Yang anehnya lagi , mereka.. makhluk halus para penunggu pabrik yang sudah lama tidak menampakan diri, kini berkumpul di sekitar wanita itu .. Aneh.. tidak, lebih tepatnya mengerikan! Tarian wanita itu semakin menggila.. ia memaksa memutar sendi-sendi tubuhnya ke arah yang tidak wajar.. Aku berlari mendekati wanita itu mencoba menahan gerakanya , namun tenaganya terlalu besar.. Sesuatu sedang merasuki tubuh wanita ini.. Sebuah doa dan ayat-ayat suci kubacakan untuk menenangkan wanita itu.. Cukup lama.. hingga akhirnya wanita itu terbaring lemas dan tak berdaya. ... ... Kota jogja , sebuah kota yang pasti akan sulit dilupakan oleh siapapun yang berkunjung ke tempat ini. Rasa nyaman kota ini takkan pudar walaupun hanya dinikmati dengan berjalan-jalan dengan vespa tua ini. Terlihat sebuah kereta telah berhenti di stasiun , aku memarkirkan motor dan menunggu seseorang keluar mengenali vespa tua ini. “ Cahyo!” teriak seseorang seumuranku yang baru saja keluar dari stasiun. “Ojek mas…? “ Jawabku dengan sedikit meledek. “iya , ojek mas… ke pemakaman ya” balasnya “asem.. mbok pikir aku demit” jawabku sambil menepuk helm yang sedang dipakainya. Danan adalah teman seperjuanganku saat bekerja di pabrik gula walaupun sekarang ia memilih berhenti dan mencoba peruntungan untuk melamar di perusahaan swasta di jogja. “Cahyo… perempuan yang kamu ceritain itu masih di rumah Paklek?” Tanya Danan kepadaku. Aku memang sudah menceritakan mengenai seorang perempuan aneh yang di temukan di hutan belakang pabrik gula. “ Masih , makanya kamu temuin dulu… tanggung jawab kamu!” Jawabku meledek “ ngeledek aja kamu… “ balasnya. “lha piye.. ditemukan seorang perempuan yang ga inget apa-apa , petunjuknya cuma di tasnya ada fotomu…” Jelasku. “ yowis… tar kita temuin dulu aja, cepetan gas..” jawab danan dengan raut muka yang penasaran. Vespa tua kulaju dengan santai menuju ke rumah paklek di klaten. topik-topik ringan tak berhenti bermunculan saat perjalanan. Wajar saja, selama kejadian di imah leuweung kita hanya membahas masalah-masalah yang serius. Perjalanan yang harusnya cukup lama jadi terasa cukup singkat , tanpa terasa kami sudah sampai di rumah paklek. ... “Kulo nuwun… “ Aku mengetuk pintu rumah paklek yang tak jauh dari rumahku. Seorang pria berambut putih terlihat buru-buru keluar membukakan pintu. “ Eh Danan.. udah sampe, yuk masuk dulu “ Sambut pria itu. “Danan doang Paklek? Aku ra diajak masuk” Tanyaku setengah merajuk. “Eh.. ono kowe to panjul , omahmu kan ning kono…” Ucap pakde menunjuk ke rumahku sambil meledek. “Ya.. mbok diajak masuk dulu gitu, toh bulek udah masak bandeng kan? Ambune tekan kene lho..” Jawabku merayu pakle. “Giliran makanan cepet banget kamu.. yowis ayo masuk “ Lanjut paklek sambil membukakakan pintu. Danan yang melihat tingkah laku paklek kepadaku hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng. Aku membantu danan memberes-bereskan barang bawaan sembari bulek menyiapkan makan malam untuk kami. Paklek Bimo adalah adik dari ayah Danan , dulu dia sengaja meminta tolong danan untuk bekerja di pabrik gula dekat sini setelah lulus kuliah. Alasanya sudah jelas, selain membantu menjadi buruh di sana, kami juga membantu untuk memindahkan roh-roh halus penunggu pabrik itu agar tidak mengganggu pekerja di sana. “ Danan , cahyo.. sini , ayo makan!” Suara Bulek memanggil dari pawon rumah. “Nggih bulek..” Danan menjawab dengan sopan. Kami segera keluar kamar dan bergegas menuju meja makan, terlihat disana bulek sedang mempersiapkan makanan dibantu dengan seorang wanita yang tidak kukenal . “itu perempuan yang kamu ceritain? “ bisik danan kepadaku. “ Gak usah pura-pura kamu, ngaku aja.. udah kamu apain dia? balasku dengan suara yang keras hingga terdengar oleh Paklek dan Bulek. Sontak danan memukul kepalaku , tentunya dengan muka yang sedikit memerah. “Udah-udah , ayo makan dulu “ ucap paklek memotong pembicaraan kami. Masakan bulek selalu ngangenin , walaupun tidak ada danan, kadang aku masih sering numpang makan di sini . Sambel buatan bulek memang paling enak se tanah jawa. “ Mbak… kenal sama mas mas ganteng ini?” ucapku kepada wanita di samping bulek. Wanita itu menoleh pada danan menggelengkan kepala. “ Tuh kan, makanya jangan nuduh macem-macem” ucap danan. “lha itu.. dia bawa – bawa fotomu , coba mbak.. tunjukin ke danan” Ucap cahyo. Wanita itu meninggalkan bangkunya, berlari ke kamar dan menunjukan sebuah foto yang berisi gambar danan sedang berpose di puncak merapi, dibaliknya tertulis dananjaya sambara , merapi 6 juni 2016. “ tuh kan! Itu foto kamu kan? Mau alasan apalagi kamu?” Ucapku setengah meledek pada danan. Namun danan tidak merespon, ia mengambil foto itu dan melihatnya dengan tatapan serius. “ i.. ini , foto ini.. aku ingat, aku mengirimkan foto ini ke seseorang di desa terpencil di lereng merapi” ucap danan “ Pak Sardi! Iya.. aku mengirimkan foto ini saat berhasil mendaki ke puncak merapi , setelah sebelumnya aku tersesat di desa.. windualit…” Danan terlihat serius, ia menoleh ke arah wanita itu seolah berhasil mengingat sesuatu. “Sekar… jangan-jangan kamu dek sekar?” tanya danan kepada wanita itu. Wanita itu hanya menunduk, seolah tidak mampu mengingat apapun tentang dirinya. “ku.. kulo boten inget mas…” jawabnya “Pak sardi, desa Windualit… apa yang terjadi di sana? “ tanya danan dengan suara yang semakin keras. Sekar terlihat ketakutan seolah tidak mampu menjawab pertanyaan danan. Bulek memeluk pundak sekar, berusaha menenangkan sekar yang berusaha keras mengingat sebisanya. “ Udah , selesaikan dulu makanya… habis ini kita kumpul di pendopo” ucap paklek dengan tegas. Suasana setelahnya menjadi semakin serius, terlihat dari mata danan seolah sedang mengingat sesuatu. ... ... Pendopo pakde terletak di halaman belakang rumah yang bersebelahan langsung dengan hutan , tempat yang nyaman untuk menikmati suasana malam. Kami berkumpul dan duduk dengan seadanya, terlihat beberapa benda-benda antik terpajang di dinding pendopo. “Nah danan… coba ceritakan apa yang kamu tau “ tanya paklek kepada danan. “ Nggih Paklek, dulu sewaktu saya lulus kuliah saya sempat tersesat ke desa windualit di kaki gunung merapi…” Ucap danan memulai ceritanya tentang sebuah desa terpencil yang di luarnya terdapat sebuah hutan misterius bernama Alas mayit. Danan menceritakan kisahnya saat mencoba membantu warga desa mencari seorang anak yang diculik makhluk halus ke dalam hutan dengan bantuan Pak Sardi yang kemungkinan adalah ayah Sekar. “Yowis..Besok kita kesana aja, kita anter sekar sekaligus kita cari tau ada masalah apa di sana” Ucapku kepada danan. “Jangan buru-buru, kamu ingat bagaimana kamu menemukan sekar.. salah-salah kita bisa bernasib sama”. Ucap pakde memperingatkanku. “ Sekar, kamu benar tidak ingat sama sekali soal desamu?” Tanya pakde pada sekar. Wanita itu hanya menggeleng tanpa mengeluarkan sepatah katapun. “nah kan.. kalu begini bagaimana kita bisa dapat petunjuk” Tanyaku pada paklek. Paklek masih berusaha berfikir untuk menemukan sesuatu yang bias dijadikan petunjuk. .. “Sebenarnya ada satu cara… tapi sepertinya cukup berbahaya” ucap danan. Kami menoleh dan mulai memperhatikan danan. “ Cahyo , kamu inget eyang widarpa? “ tanya danan kepadaku. “Maksudmu , demit kakek tua gila yang membantu kita melawan Brakaraswana?” Jawabku memastikan kepada Danan. “Iya… aku baru ingat, di desa itu aku pertama kali bertemu dengan eyang widarpa , mungkin dia tau sesuatu” Lanjut danan. Paklek mengernyitkan dahi ,terlihat ia tidak mengerti dengan apa yang kami bicarakan. “ Waduh… repot juga ya , nek mbok panggil terus dianya ngamuk bisa hancur satu desa” Ucapku pada danan. Paklek seolah mengerti sesuati, ia masuk ke sebuah ruangan dan kembali keluar dengan membawa sebuah keris. Ia segera mengikat keris itu di pinggang seolah bersiap untuk sesuatu. “opo kakek tua yang kamu maksud ada hubungan dengan keris ragasukma?” Tanya paklek. “Iya paklek… kok paklek tau?” Tanya danan. “wis .. panggil wae, itu ditengah kebun.. ojo nong kene” ucap paklek. Aku dan Danan saling berpandangan seolah masih ragu. “Sekar… sini sekar, jangan jauh-jauh dari mas cahyo “ Ucapku sekedar menggoda sekar. Tak menunggu lama , sebuah sandal jepit dilemparkan oleh paklek ke arahku. “Dasar Panjul.. jangan cari-cari kesempatan kamu!” bentak pakde kepadaku. Aku menringis kesakitan, terlihat tawa kecil yang manis terpancar dari mulut sekar. Jagad lelembut boten nduwe wujud Kulo nimbali Surga loka surga khayangan Ketuh mulih sampun nampani Tekan Asa Tekan Sedanten… Sebuah mantra terdengar dari mulut danan yang sedang berdiri di tengah kebun , terlihat sebuah keris telah tergenggam di tanganya. Rintik-rintik hujan mulai turun , terlihat sosok mengerikan muncul dari kegelapan hutan di belakang kebun Paklek. Kakek tua dengan ramput putih panjang berjalan dengan bungkuk menuju danan. “ Bocah Asu ra tau sopan santun ..! wis bosen urip? ” ucap kakek itu sambil mendekat dan mencengkram kepala danan. Aku bersiap melepas sarung dari pundaku dan menerjang Kakek tua itu, namun kakek itu terlalu cepat iya melompat keatas pendopo dengan membawa tubuh danan seperti boneka. Merespon perbuatan kakek tua itu , Paklek segera berlari “ Eyang.. enek sing arep ketemu “ paklek mendekat dengan menggenggam keris yang tadi ia pegang. “Sopo? Sopo kowe? “ ucap makhluk itu. “Kulo Bimo sambara.. Sing arep ketemu ki , Nyai Suratmi..” Ucap Paklek sambil menunjukan keris itu kepada kakek tua itu. Terlihat kakek tua itu memperhatikan keris yang dibawa Paklek , raut wajahnya berubah menjadi panik. Iya menjatuhkan danan, dan aku segera menangkapnya. “ Ojo , ojo kowe celuk demit wedok kuwi...!” Kakek tua itu melompat menjauh dan mencoba bersembunyi. Danan kembali berdiri dan menghampiri paklek. “ Nyai suratmi ki sopo to paklek?” tanyaku pada Paklek Paklek tak menjawab , ia hanya tersenyum seolah menahan tawa. “ rene sik mbak , Cucu buyutmu ki mung arep takon” (kesini dulu mbah, cucu buyutmu ini Cuma mau bertanya) ucap paklek. Eyang Widarpa mendekat, tapi kali ini ia mendekat dengan sedikit ragu. Danan mendekat dan memanggil sekar. “Eyang… iki sekar, seko desa windualit … apa eyang tau enek masalah opo ning kono?” (eyang , ini sekar dari desa windualit, apa eyang tau ada masalah apa di sana?) tanya danan pada eyang widarpa. Terlihat eyang widarpa memperhatikan sekar, namun tatapan sekar berubah menjadi mengerikan. Hujan menjadi semakin deras… sayup-sayup terdengar suara gamelan yang tidak diketahui dari mana sumber suaranya. Merasa ada yang aneh , Eyang Widarpa segera membelakangiku dan Paklek. “heh.. Bocah asu , Bimo .. ndelik ning mburiku!” Ucap eyang widarpa kepada kami seolah memberi tahu akan adanya bahaya. “Aku ora mbah? “ Ucapku. “Ora usah , kowe sing nyeluk aku demit kakek tua gila kan?” ucap kakek itu padaku. Aku menepuk dahiku , rupanya eyang widarpa mendengar perbincanganku dengan danan tadi. Mata sekar terlihat semakin terbelalak, ia mundur menjauh mendekat kehutan & membentuk sebuah tarian. Suara gamelan terdengar semakin cepat, lebih cepat dari saat pertama aku menemukan sekar. Aku berlari menerjangnya , namun tenaga yang kuat muncul dari tubuh sekar mendorongku menjauh. “ … Kowe ora isa nolong bocah iki meneh…” (kamu tidak bias menolong bocah ini lagi) Ucap sekar dengan suara yang menyeramkan. Di tengah hujan deras, Sekar menari kesetanan mengikuti irama gamelan. Suara gong menggema begitu keras serentak dengan pinggang sekar yang hampir patah karna memaksa memutar tubuhnya. “ To.. tolong” terdengar suara sekar kembali seperti biasa namun terlihat tangis kesakitan dari matanya. Sekali lagi suara gamelan terdengar semakin cepat, kami tahu akhir ini akan diakhiri dengan gong yang akan melukai sekar. “ E.. eyang” ucap danan kepada kakek tua itu. Eyang melompat ke arah sekar , menabraknya , mencengkram kepalanya dan menariknya seolah bersiap memutuskanya. “ Tu.. tunggu jangan sakiti sekar” ucapku pada kakek tua itu. Namun ternyata salah , Eyang menarik sesosok makhluk hitam berpakaian sinden dari tubuh sekar. Tanpa menunggu , kakek tua itu meremas kepala setan itu , memakan tubuhnya hingga tidak berdaya. “Gending alas mayit…” Ucap Eyang widarpa. “ Apa itu mbah? “ tanya danan “ Tanya sama bocah itu , sudah tidak ada yang mengahalangi ingatanya” ucap kakek itu. Paklek membacakan doa pada sebuah air dan meminumkanya pada sekar, aku tahu itu adalah mantra penyembuh. Paklek paling ahli soal penyembuhan. Terlihat wajah sekar kembali pulih, tapi entah dengan luka-lukanya saat menari tadi. “ Pak… Sekar inget pak “ ucap sekar saat tersadar. Ia segera menoleh ke arah danan. “ Mas… Desa mas, desa kena kutukan.. tiap malam purnama satu persatu warga desa menari masuk hutan, dan paginya ditemukan tewas dengan tubuh yang tidak utuh” ucap sekar dengan histeris kepada danan. “ Bapak? Pak sardi? Bagaimana keadaanya?” Tanya danan. “Bapak tinggal di desa membantu warga yang kesurupan , Sekar disuruh lari keluar desa untuk mencari mas danan.. katanya mungkin mas danan bisa bantu” jawab sekar. Terlihat danan mencoba mengingat sesuatu. “ Alas mayit… di sana ada sendang banyu ireng dan tempat asal eyang widarpa… mungkin eyang widarpa bisa membantu” ucap danan. Seolah mengerti maksud danan Eyang widarpa berbicara “ Ora , Gending alas mayit kuwi kutukan amergo duso.. aku ora iso nulungi opo-opo” (Tidak , gending alas mayit itu kutukan karena perbuatan dosa, aku tidak bisa menolong apa apa). Kami menjadi semakin bingung, sekar terliihat sedih dan menangis. “Mbah.. mosok ora ono tenan jalan keluar untuk mengakhiri kutukan itu?” tanyaku mendekat. Kakek tua itu menoleh ke arahku dengan muka yang masih kesal. “Tabuh waturingin .. biyen kuwi sing ngilangi kutukan gending alas mayit, ojo takok ning endi”. ucap eyang widarpa menjauh dan bersiap pergi meninggalkan kami. Hujan semakin mereda, sosok eyang widarpa mulai perlahan menghilang. “Eyang..!” Paklek berlari mengejar eyang. “ Nyai suratmi … wis tenang, wis ora ning alam kene.. Ngapunter yo mbah”. Teriak Paklek kepada Eyang Widarpa yang sudah hampir menghilang. “Uasuu.. pancen asu , Ngapusi aku to kowe ! awas kowe” Umpat Eyang widarpa sebelum menghilang. Paklek tertawa dan mendekati danan “ Udah simpen kerismu , tar Paklek bisa dijewer sama eyang widarpa” “Paklek , emang nyai suratmi ki si sopo to?” tanyaku penasaran. “Udah ga usah tau, itu kisah cinta kakek-kakek.. eyang widarpa itu orang baik, tapi entah kenapa wujudnya menjadi demit seperti itu.”Ucap paklek. “Iya paklek, kalo ga ada dia dulu aku pasti udah mati” ucap Danan. Sekar mendekat , air mata masih mengalir dari matanya. “ mas… gimana mas, tolongin desa sekar mas” “Iya danan, kita harus bantuin sekar… kamu ada petunjuk mengenai tabuh waturingin itu?” Tanyaku. “Nggak , tenan.. blas aku ra ngerti benda apa itu” jawab danan. Hampir tak ada petunjuk mengenai benda itu , namun apabila kami nekad menuju desa windualit sudah pasti kutukan itu akan mengenai kami juga. Bahkan mahkluk sehebat dan sesombong eyang widarpapun angkat tangan. “Sudah.. kita istirahat dulu, paklek coba meditasi siapa tau nanti dapet petunjuk” ucap paklek. Paklek masuk lagi ke rumah dan meninggalkan kami di pendopo. “Sebenernya aku tau seseorang yang bisa mencari indormasi mengenai Tabuh Waturingin, dia bisa mengumpulkan informasi dari seluruh negeri” Ucapku pada Danan. “Nah itu… coba cahyo, tolong bantu kalau perlu kita samperin orangnya” Ucap danan. “Coba aku cari nomor Hpnya, dulu nomornya ditulis di radio lamaku.. sempet telpon-telponan beberapa kali... coba besok tak telpon” Jawabku. Kami kembali ke dalam rumah , Danan terlihat sangat kelelahan.. wajar saja , dia baru datang dari luar kota dan sudah berurusan dengan hal seperti ini. “ O.. iya sekar, aku baru inget.. gimana kabar laksmi? Kok aku kangen ya sama dia..” Tanya danan .. .. (Bersambung part 4-) Cerita Horor Twitter Gending Alas Mayit Part 4 - Tabuh Waru Ringin Read the full article
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com – Bagi Sobat Turisian yang suka wisata susur gua, wajib berangkat ke Pacitan. Pasalnya kabupaten di Jawa Timur ini menyimpan banyak objek gua dengan keunikannya masing-masing. Salah satunya ada Gua Tabuhan. Gua tersebut terletak sekitar 30 km dari pusat kota Pacitan. Posisinya tidak terlalu jauh dari Gua Gong dan hanya memiliki 2 ruangan besar. Tempat wisata gua ini mulai ramai pengunjung sejak 1998. Dulunya bernama Gua Tapan karena menjadi tempat orang-orang bertapa. Namun seiring berjalannya waktu, menjadi lebih terkenal dengan nama Gua Tabuhan. Sebab warga setempat memakainya untuk kegiatan kesenian. Mereka memukul stalagtit di dalam gua hingga mengeluarkan suara seperti tabuhan gamelan. Berkaitan dengan seni musik spesifiknya karawitan. Suara dari pukulan pada stalagtit dan stalagmit gua ini mirip bunyi gending pada gamelan. Bunyi gamelan tersebut akan lebih merdu jika yang melakukan pukulan pada bebatuan itu sudah terampil. Objek wisata Gua Tabuhan banyak pengunjungnya yang menyukai wisata geologi. Bukan hanya  karena batu-batu slatagtit dan stalagmit yang terbentuk jutaan tahun yang lalu. Tapi gua ini memiliki nuansa spiritual yang cukup kental, berkaitan dengan Pangeran Diponegoro. Baca juga: 4 Objek Gua di Perbukitan Sewu Pacitan, Menarik Buat Wisata Susur Gua Pada zaman dahulu, gua di Pacitan ini menjadi tempat untuk bertapa atau meditasi. Masyarakat setempat juga percaya bahwa gua ini merupakan salah satu tempat petilasan Pangeran Diponegoro. itu berarti pertanda gua ini pernah ia singgahi. Letak Gua Tabuhan berada di Bukit Kapur Tapan dengan pembentukan stalagtit dan stalagmit yang sudah berlangsung ratusan tahun lalu. Berkat adanya reaksi kimia antara hujan dan mineral kapur. Dengan panjang rata-rata stalagtit dan stalagmitnya hingga 7 meter dan diameter satu meter. Saat masuk ke dalamnya, Sobat Turisian bakal melihat seperti pilar-pilar raksasa yang sangat menakjubkan. Lokasi dan Akses Menuju Gua Tabuhan Destinasi wisata alam yang satu ini berlokasi di Dukuh Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Sobat Turisian dapat mejangkaunya dari pusat kota atau Alun-Alun Kabupaten Pacitan, dengan jarak sekitar 22,2 km. Memakan waktu tempuh kurang lebih 36 menit berkendara. Baca juga: Pantai Watu Karung Pacitan yang Menawan dan Spot Terbaik Selancar Akses menuju Gua Tabuhan Pacitan cukup mudah untuk Sobat Turisian lalui meski baru pertama kali datang ke sini. Jalan utamanya sudah sangat layak dan mampu kalian lewati menggunakan semua jenis kendaraan. Baik kendaraan roda dua maupun mobil. Untuk harga tiket masuk ke sini juga sangat terjangkau, hanya sekitar Rp10.000 per orang.*
0 notes
blogkulo · 4 years
Photo
Tumblr media
Gamelan Bali adalah ensambel yang terdiri dari sejumlah alat musik khas Bali. Orang-orang Bali lebih terbiasa menyebut perangkat alat musik ini sebagai “gambelan“.
Gamelan Bali sangat khas karena menghasilkan bunyi yang meledak-ledak, berkecepatan tinggi, serta memiliki bagian-bagian gending yang dinamis.
Ritme musik yang cepat terutama disebabkan oleh perangkat berbentuk seperti cymbal berukuran kecil yang biasa disebut Ceng-Ceng.
Ceng-Ceng yang berbunyi nyaring dan dimainkan dengan cepat inilah yang menjadi pembeda dengan Gamelan Jawa yang cenderung lembut atau Gamelan Degung Sunda yang mendayu-dayu.
Artikel lengkap mengenai Gamelan Bali, terkait dengan sejarah perkembangan, jenis dan fungsinya, bisa dibaca melalui tautan berikut ini:
https://blogkulo.com/gamelan-bali/
#gamelan #gamelanbali #gambelanbali #balinesegamelan #balinese #budayabali #balinesemusic #balineseculture #music #balineseart #indonesianart #ensamble #ethnicmusic #kesenianbali #alatmusik #indonesianculture #alatmusikbali #musiktradisional #musikbali #gambelan #baliindonesia #balinesemusic #balinesetradition #keseniantradisional
0 notes
malangtoday-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Menarik, 5 Ritual Adat Ini Hanya Ada di Malang!
MALANGTODAY.NET - Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan uang dan waktu yaitu dengan menggunakannya untuk mendapatkan pengalaman. Salah satu pengalaman yang bisa didapatkan yakni berlibur dengan melihat ritual adat suatu daerah. Apalagi jika ritual tersebut hanya ada satu-satunya di daerah. Seperti halnya Malang, daerah ini memiliki lima ritual adat yang tidak ditemui di daerah lain. Berikut adalah ulasan lima ritual tersebut.
1. Entas-Entas Malang
[caption id="attachment_285494" align="alignnone" width="681"] Tradisi entas-entas Kabupaten Malang@KKN 62 UMM[/caption] Entas-entas adalah sebuah ritual yang dilakukan oleh suku Tengger di daerah Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Ritual ini dilakukan untuk menyucikan roh leluhur yang sudah meninggal. Biasanya, entas-entas digelar pada hari ke-44 atau ke 1000 setelah meninggal. Masyarakat di sini percaya manusia terdiri dari unsur tanah, kayu, air, dan panas. Saat manusia meninggal, mereka dikembalikan berdsama dengan unsur-unsur penyusun tersebut. Misalnya meenguburkan manusia yang telah meninggal berkaitan dengan unsur tanah. Kemudian unsur kayu ada pada nisan. Selanjutnya unsur air dari proses pemandian jenazah sekaligus sebagai penghormatan kepada Dewa air, Dewa Baruna. Terakhir, unsur panas dilambangkan dengan adanya pembakaran. Saat ritual, jasad yang sudah meninggal digantikan dengan boneka petra. Boneka petra adalah boneka yang dibuat dari daun dan bunga. Boneka inilah yang kemudian dibakar oleh pemangku adat.
2. Pujan Karo
[caption id="attachment_285493" align="aligncenter" width="723"] Upacara Pujan Karo @Ngaji Budaya[/caption] Masih dari Suku Tengger, ritual berikutnya yakni Pujan Karo. Pujan karo adalah upacara untuk menghormati arwah leluhur, menolak bala, dan mensyukuri nikmat dari Sang Pencipta.  Rangkaian upacara ini meliputi ziarah ke makam leluhur dan arak-arakan. Satu yang paling khas dari upacara ini yaitu pembacaan mantra diiringi gamelan gending rancagan. Kemudian ada jugasesaji berupa tumpeng dan lauknya, juadah, pipis, dan gedang ayu. Sesaji ini boleh dibawa warga yang datang setelah upacara selesai.
3. Grebeg Tirto Aji
[caption id="attachment_284216" align="alignnone" width="1080"] Serangkaian kegiatan upacara Grebeg Tirto Aji di Taman Wisata Wendit (istimewa)[/caption] Grebeg Tirto Aji adalah sebuah upacara sakral yang dilakukan oleh Suku Tengger di desa Mangliawan, Pakis, Kabupaten Malang. Upacara ini digelar untuk menyambut hari besar Yadya Kasada yang umumnya dirayakan pada bulan Kasada hari ke-14. Dengan mengenakan busana hitam lengkap khas suku Tengger, Grebeg Tirto Aji diawali arak-arakan sesaji menuju Pendopo pemandian Wendit. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan air suci di Sumber Widodaren yang terletak di komplek Taman Wisata Wendit. Pengambilan air suci itu memang maksud utama dari Grebeg Tirto Aji. Masyarakat juga kerap kali menyebut Sendang Widodaren dengan nama Sumber Mbah Kabul dan Mbah Gimbal. Upacara sakral itu sendiri memiliki berbagai makna bagi masyarakat Tengger. Salah satu yang dipercaya masyarakat Tengger adalah air suci dari Sumber Widodaren dapat membawa berkah dalam bercocok tanam.
4. Kirab Sesaji
[caption id="attachment_285492" align="alignnone" width="700"] Kirab Sesaji Gunung Kawi @Antara[/caption] Jika tiga ritual sebelumnya dilakukan oleh masyarakat suku Tengger, kirab Sesaji dilakukan oleh masyarakat suku Jawa tepatnya di desa/kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. saat melakukan ritual, mereka mengelilingi seluruh desa dengan mengenakan pakaian adat Jawa. Usai ritual keliling desa, warga membawa sesaji dan gunungan ke makam Eyang Junggo dan Iman Soedjono. Di sana, pemimpin ritual membacakan doa-doa. Setelah itu, gunungan yang berisi tumpeng dan aneka makanan diperebutkan oleh warga.
5. Ritual Satu Sura
[caption id="attachment_285491" align="alignnone" width="681"] Ogoh-ogoh atau replika raksasa yang ada di ritual satu suro dibakar sebagai simbol membakar keserakahan pada diri manusia @YoelSW[/caption] Ritual satu Sura dalam peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriyah selalu berlangsung meriah di pesarean Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Masyarakat setempat mengadakan kirab sesaji, seperti tumpeng yang diletakkan pada jolen (tempat tumpeng yang dibentuk dan dihias). Kemudian juga penampilan berbagai atraksi budaya. Kegiatan dimulai dengan ikrar tumpeng di pesarean Eyang Djugo alias Kyai Zakaria dan Raden Mas Iman Soedjono. Dilanjutkan dengan kirab dan pembakaran sengkala lapangan desa setempat. Itulah lima ritual dan adat di Malang bisa Anda saksikan di bulan tertentu. Sebelum liburan ke Malang, lakukan persiapan matang. Mulai dari pemesanan tiket pesawat ke Malang, kamar hotel, sampai itinerary selama berada di sana. Untuk menghemat biaya liburan, pastikan memesan tiket Citilink melalui Airy. Pemesanan dapat dilakukan web atau aplikasinya yang bisa diunduh lewat Google Play Store. Soal kenyamanan, setiap transaksi lewat Airy dijamin aman dan bebas penipuan. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan layanan refund dan reschedule yang mudah jika menemukan kendala dalam perjalanan. (AL)
Source : https://malangtoday.net/travel/5-ritual-adat-ini-hanya-ada-di-malang/
MalangTODAY
0 notes
Photo
Tumblr media
SLENDRO TERNAMA, WA/TELP +62 811-363-647, Gending Jawa
TERBAGUS, Harga Gamelan Jawa Jathilan, Jual Gamelan Jawa, Jual Gamelan Jawa Indah, Jual Gamelan Jawa Indonesia, Jual Gamelan Jawa Indramayu
KANTOR PEMASARAN PENGRAJIN GAMELAN JAWA JL Mawar No. 2 Malang 65141 (Utara Pasar Tawangmangu)
Langsung OWNER 0811-363-647
#hargagamelan, #jualgamelanjawa, #jualgamelansolo, #jualgamelanmalang, #jualgamelanbatu, #jualgamelanbesi, #jualgamelangka, #jualgamelanperunggu, #jualgamelanlengkap, #jualgamelanlawas
0 notes
mbakule88 · 3 years
Video
youtube
#mbakule88,gending jawa campursari,campursari jawa koplo,nyidam sari full album,nyidam sari gamelan,nyidam sari lirik,nyidam sari cek sound,manthous setyo tuhu,nyidam sari esa risty,langgam jawa campursari sangga buana,nyidam sari keroncong,gamelan jawa nyidam sari,karaoke gamelan nyidam sari,dj gamelan nyidam sari, gamelan jawa, backsound gamelan, backsound gamelan jawa, #ncs, #gamelannocopyrihgt, #langgamjawanocopyright, #musikorgentunggal penyambutan tamumaten,
 #NCS Instrumen Gamelan Langgam Jawa No Copyright musik Free Download cocok buat backsound musik youtube,#NCS Instrumen Lagu Jawa No Copyright Backsong Terbaru, no copyright sounds,copyright free music,ncs release,ncs10,free music,royalty free,copyright free,top 50,royalty free music,no copyright music,free music no copyright,free music download app,free music for youtube videos,music free,ncs best songs 2021,most viewed video on youtube,free music for videos,ncs 10 years,no copyright,no copyright song,no copyright video,ncs music,ncs mix,ncs 2021,ncs songs,ncs gaming music,ncs artist, gending jawa campursari,campursari jawa koplo,nyidam sari full album,nyidam sari gamelan,nyidam sari lirik,nyidam sari cek sound,manthous setyo tuhu,nyidam sari esa risty,langgam jawa campursari sangga buana,nyidam sari keroncong,gamelan jawa nyidam sari ,karaoke gamelan nyidam sari ,dj gamelan nyidam sari,
#NCS
#GamelanNoCopyrihgt
#mbakule88
#rizalepurba
#snipermagel
#agunghapsah
#langgamjawan
#tembangjawa
#BacksongJawa
#MusikNoCopyRight
#LanggamNoCopyright
#langgamJawaNoCopyright
#MusikJawanAcaraTemuManten
#MusikOrgenTunggalPenyambutanTamuMaten
#OrgenTunggalViral
#kebogiro
#langgamjawa
#gendingjawa
#gendingjawakebogiro
0 notes
merisaseana-blog · 7 years
Text
Gamelan Nusantara, Gending Jawa dan Lagu Daerah Bakal Jadi Hiburan di Pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby
Merisa Seana Gamelan Nusantara, Gending Jawa dan Lagu Daerah Bakal Jadi Hiburan di Pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Artikel Baru Nih Artikel Tentang Gamelan Nusantara, Gending Jawa dan Lagu Daerah Bakal Jadi Hiburan di Pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Pencarian Artikel Tentang Berita Gamelan Nusantara, Gending Jawa dan Lagu Daerah Bakal Jadi Hiburan di Pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Gamelan Nusantara, Gending Jawa dan Lagu Daerah Bakal Jadi Hiburan di Pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Selain gending-gending Jawa untuk mengiringi prosesi pernikahan, pihaknya juga bakal menyiapkan lagu untuk hiburan bagi tamu undangan. http://www.unikbaca.com
0 notes