OMG hmmm i uses to have a decided list but im honestly at a point where my top 10 albums change every so months hmmm rn i think my top 10 is these rn IN NO PARTICULAR ORDER
.) Machine Gun by Peter Brötzmann
.) American Water by Silver Jews
.) Get Up With It by Miles Davis
.) putting these in the same spot cause i listen to the together frequently but Musik Von Harmonia by Harmonia and Ralf und Florian by Kraftwerk
.) Hard to pick a steve reich one but its tied between Four Organs/Phase Patterns album and the Drumming/Six Pianos/Music for Mallets etc album. I dont think phase patterns is his strongest work but its probably that album just cause that recording of Four Organs always knocks me out and brings me SUCH happiness and feeling
.) Pretty Little Baka Guy by Shonen Knife
.) I used to say Fun House by The Stooges but lately ive been spending more time w/ Raw Power and totally get why that was lester bangs favorite but one of those both albums have very different approaches i love how great both are
.) Dancers of Bali 1952 LP - i listen to this and golden rain nonesuch LP and have trouble picking one gamelan lp but Dancers of Bali is what got me into Balinese Gamelan so i think its my fav personally
.) Anything Ryuichi Sakamoto tho probs tied between CM/TV and Ongaku Zukan tho i think its gonna be the latter . Also Hidari Ude No Yume , B2 Unit and Esperanto frequently fight for fav
.) Having A Rave Up With The Yardbirds - rly this year been listening to lots of rock like rolling stones and patti smith radio ethiopia and having a rave up is def one of my fav rock albums smokestack lighting is amazing and all the jeff beck studio cuts are great that mixture if cutting edge heavy guitar in pop song format is pulled off so well
THANKS i wonder how this list will change since ive rly been listening to tons of different stuff lately but rn these 10 are still so iconic for me that im comfortable w/ saying theyre my top 10 of all time but i rly do think it will change like im kinda sad tago mago cause it is an all time fav it just didnt make the cut this time its getting harder for me to just pick 10 ill see how time changes me...
Aku sedang merapihkan salah satu rak buku yang sudah lama sekali tidak tersentuh. Benar saja, buku dan kertas-kertas di dalamnya ternyata sudah berdebu dan beberapa berjamur. Di rak itu, aku tidak sengaja menemukan banyak paper yang pernah Bapak buat di tahun 1999, tahun lahirku. Sontak aku bertanya, ternyata di tahun itu Bapak sedang studi S2. Ah, aku baru mengetahui hal ini. Selama ini aku memang belum pernah bertanya banyak soal jalan tempuh pendidikan yang beliau jalani sebelum aku lahir.
Aku membaca sekilas tulisan-tulisan yang Bapak buat, yang juga diengkapi dengan coretan dan catatan pensil di dalamnya. Kurasa coretan itu diberikan oleh dosen pembimbingnya saat itu, salah satunya ada coretan pak Sapardi Djoko Damono, penulis puisi Hujan Bulan Juni yang banyak dikenang. Aku membayangkan bagaimana Bapak (juga Mama) menjalani kehidupan di tahun itu, tahun saat aku lahir. Mungkin hidup saat itu masih sulit pasca kejadian tahun 98? Entahlah.. Aku memikirkan tentang menjalani peran sebagai orang tua dengan dua anak, di tengah hidup sederhana, mandiri, dengan tetap bekerja sembari menuntaskan kewajiban studi. Keren sekali Bapak.
Membaca paper/makalah lama Bapak membuatku tertegun sejenak di tengah beres-beresku. Ternyata, Bapak memang sangat menyukai sastra. Aku sudah mengetahuinya. Namun kini aku rasa jadi lebih memahami passion Bapak dengan sastra. Passion itu beliau wujudkan dan perjuangkan melalui pendidikan dan penelitian, terkadang juga melalui kegiatan pengabdian, hingga kini masih beliau lakukan. Ternyata nasihat yang sering Bapak bilang: "yang tekun, yang konsisten" untuk kami anak-anaknya saat menempuh pendidikan adalah hal yang Bapak sendiri memang lakukan sejak dulu.
Aku jadi kembali teringat. Saat kecil dulu, aku pernah terkagum melihat Bapak mendalang memainkan wayang kulit. Aku juga masih ingat pernah diajak Bapak ke ruang gamelan lalu melihat beliau memainkan alat musik yang ada, termasuk gong, kendang, dan instrumen khas gamelan lainnya yang aku lupa namanya. Bapak juga pernah memerankan wayang orang, pertunjukkan yang aku sukai. Aku suka tokoh Arjuna, sosok yang adem dan entah kenapa pemerannya selalu tampan hahaha.
Selama ini mungkin aku terlalu sibuk dengan duniaku, sampai aku tidak menyadari betapa kerennya dunia dan jalan hidup Bapak. Yah, kuakui aku dan Bapak memang love-hate relationship. Tapi seiring mendewasa, kurasa aku bisa banyak belajar memahami bahasa cintanya.
Saat ini, di usianya yang sudah mencapai kepala enam, Bapak masih aktif berkarya dan berdaya melalui sesuatu yang beliau sukai dan kuasai. Kelihatannya menyenangkan ya bisa memaksimalkan diri dan memberi manfaat melalui passion yang dimiliki. Namun, aku yakin menjalaninya tidak semudah itu. Tentu saja Bapak memiliki kesulitan. Tapi, ada dua hal yang membuat Bapak bisa terus berjalan : kesabaran dan konsistensi.
Terkadang aku kasihan melihat banyaknya energi yang dihabiskan Bapak di depan laptop pagi-siang-sore-malam. Bapak tidak lagi sebugar dulu, kadang Bapak menceritakan apa-apa yang tidak enak dari tubuhnya. Namun, Bapak tetap berjalan, tetap menekuni profesinya, dan menjalani peran-perannya dengan sebaik-baiknya.
Iya, jadi hari ini mau nulis sesuatu tentang dan untuk Bapak.
Tulisan yang mungkin tidak akan aku tunjukkan kepadanya langsung karena malu. Malu, karena pernah salah menilai. Malu, karena pernah gagal memahami. Malu, karena belum bisa menjadi anak perempuan yang baik untuk Bapak..
Bapak, semoga Allah selalu menjaga dan melindungi Bapak kapanpun dan dimanapun Bapak berada. Semoga Allah ganti segala sesuatu yang sudah Bapak korbankan demi kebahagiaan dan keberlangsungan keluarga dengan sebaik-baik balasan, dengan syurgaNya. Semoga Allah meridhai dan memberikan kebaikan berlimpah untuk hidup Bapak. Aamiin.
Tari Gandrung Lombok adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tarian ini merupakan bagian integral dari budaya Sasak, suku asli Lombok, dan sering dipentaskan dalam berbagai acara adat, perayaan, dan festival budaya.Asal Usul Tari Gandrung LombokSejarah: Tari Gandrung memiliki akar sejarah yang dalam dalam budaya masyarakat Sasak. Tarian ini biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu, merayakan hasil panen, atau sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Dalam beberapa konteks, tarian ini juga dapat dipentaskan untuk tujuan hiburan.Makna: Nama "Gandrung" berasal dari kata "gandrung" yang berarti "terpesona" atau "terpikat." Tarian ini mencerminkan rasa kagum dan keindahan alam serta budaya Lombok.Karakteristik Tari Gandrung LombokGerakan Tari: Tari Gandrung ditandai dengan gerakan yang dinamis dan ceria. Penari melakukan gerakan yang lincah, melibatkan putaran, lompatan, dan gerakan tangan yang penuh ekspresi. Tarian ini mencerminkan kegembiraan dan kebersamaan masyarakat Sasak.Kostum: Penari biasanya mengenakan kostum tradisional Sasak yang berwarna cerah dan dihiasi dengan aksesori yang berkilauan. Kostum ini terdiri dari kain tenun dan hiasan kepala yang mencolok, yang menambah keindahan visual dari pertunjukan.Properti: Dalam pertunjukan, penari sering kali membawa properti seperti kipas atau payung, yang menjadi simbol keanggunan dan keindahan dalam tarian. Properti ini juga digunakan untuk menambah daya tarik visual saat penari bergerak.Musik PengiringTari Gandrung Lombok diiringi oleh musik tradisional yang menggunakan alat musik seperti gamelan, gendang, dan alat musik perkusi lainnya. Musik ini memberikan irama yang ceria dan mendukung gerakan para penari.
Tari Sekapur Sirih adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Jambi, Indonesia. Tarian ini memiliki makna yang dalam dan biasanya dipentaskan dalam berbagai acara resmi, termasuk upacara adat, pernikahan, dan festival budaya. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang Tari Sekapur Sirih:
Sejarah dan Asal Usul
Asal Usul: Tari Sekapur Sirih merupakan bagian dari budaya Melayu Jambi yang kaya dan telah ada sejak lama. Tarian ini awalnya dipentaskan sebagai simbol penyambutan tamu dan ungkapan rasa hormat kepada orang-orang yang dihormati.
Konteks Sosial: Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara resmi, seperti pernikahan dan upacara adat, serta dalam pertunjukan budaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Jambi kepada masyarakat luas.
Karakteristik Tari Sekapur Sirih
Gerakan: Gerakan Tari Sekapur Sirih lembut dan anggun, mencerminkan sikap ramah dan menghormati. Tarian ini mengisahkan penyambutan tamu dengan gerakan yang menggambarkan keindahan dan keanggunan.
Pakaian: Penari biasanya mengenakan pakaian tradisional Melayu Jambi yang berwarna cerah. Kostum ini biasanya dihiasi dengan ornamen dan aksesori yang mencerminkan kekayaan budaya, seperti hiasan kepala dan perhiasan.
Musik: Tari Sekapur Sirih diiringi oleh musik tradisional yang menggunakan alat musik seperti gendang, serunai, dan gamelan. Irama musik yang lembut dan harmonis menambah keindahan pertunjukan.
Makna dan Simbolisme
Penyambutan Tamu: Tari Sekapur Sirih merupakan simbol penyambutan yang ramah kepada tamu, mencerminkan nilai-nilai keramahan dan kebersamaan dalam budaya Melayu.
Penghormatan: Tarian ini juga mengandung makna penghormatan kepada orang-orang yang dihormati, menunjukkan rasa syukur atas kehadiran mereka.
Pertunjukan
Kumpulan Penari: Tari Sekapur Sirih biasanya dipentaskan oleh sekelompok penari wanita yang menunjukkan sinergi dalam gerakan. Tarian ini sering kali melibatkan interaksi dengan penonton untuk menciptakan suasana yang lebih hidup.
Interaksi dengan Penonton: Dalam pertunjukan, penari dapat berinteraksi dengan penonton, mengundang mereka untuk merasakan kehangatan dan keakraban.
TURISIAN.com - Desa Wisata Telengan Gegelang di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, menawarkan pesona alam pedesaan yang tak bisa dilewatkan.
Dengan latar kehidupan masyarakat yang sederhana, desa ini menyajikan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam dan pelestarian tradisi leluhur.
Apa saja? Ikuti ulasan berikut ini:
Trekking Keliling Desa
Panorama persawahan di Desa Wisata Telengan Gegelang adalah daya tarik utama. Trekking melintasi area persawahan seperti Kalanganyar, Puket, Bale Agung Telengan, Sawah Buisi, dan Sawah Paket Ulun Suwi akan memanjakan mata dengan pemandangan hijau yang memesona.
Bendungan Kelampuak
Setelah lelah berjalan, wisatawan bisa menyegarkan diri di Bendungan Kelampuak. Di sini terdapat pancuran-pancuran tradisional yang digunakan warga sekitar sebagai tempat mandi, menawarkan pengalaman unik yang sulit ditemukan di tempat lain.
Air Terjun Bias Membah
Air Terjun Bias Membah merupakan salah satu keajaiban alam dengan tiga tingkat ketinggian yang mencapai 70 meter. Suasana alami yang masih terjaga membuat air terjun ini menjadi destinasi wajib saat mengunjungi desa ini.
Perkebunan Buah
Jangan lewatkan kunjungan ke perkebunan lokal yang menawarkan berbagai buah segar. Di sini, wisatawan dapat mencicipi langsung hasil kebun sembari menikmati kelapa muda yang menyegarkan setelah seharian beraktivitas.
Rainbow Waterfall
Air Terjun Bianglala
Dikenal juga dengan nama Rainbow Waterfall, air terjun ini memiliki daya tarik tersendiri, yaitu pelangi yang sering kali muncul saat sinar matahari menyinari percikan air. Pemandangan ini sungguh spektakuler dan sempurna untuk diabadikan.
Kesenian Geguntangan
Wisatawan juga bisa menikmati kesenian Geguntangan, sebuah pertunjukan musik yang melibatkan alat musik tradisional Bali seperti gamelan. Tarian yang diiringi musik tersebut menambah kesan otentik dari budaya Bali.
Kerajinan Ukiran Bali dan Rumah Tradisional
Kerajinan ukiran Bali yang penuh dengan motif flora dan fauna bisa menjadi oleh-oleh unik. Di desa ini, wisatawan juga bisa melihat rumah tradisional Bali yang masih kokoh berdiri, menampilkan kekayaan seni dan budaya lokal.
Rumah Tradisional Tertua
Salah satu daya tarik lain adalah rumah tradisional berusia 400 tahun. Rumah ini tidak hanya unik secara arsitektur, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, menjadikannya objek foto yang menarik.
Kerajinan Pembuatan Tedung
Wisatawan dapat menyaksikan pembuatan tedung, payung ritual khas Bali yang sering digunakan dalam upacara keagamaan. Kerajinan ini mencerminkan keterampilan dan tradisi lokal yang masih terjaga hingga kini.
Kesenian Tari dan Tabuh Anak-Anak
Desa ini juga menjaga tradisi dengan melibatkan generasi muda dalam seni tari dan musik tradisional. Para wisatawan dapat menyaksikan langsung kesenian tari dan tabuh yang dibawakan oleh anak-anak desa, menciptakan suasana yang sarat akan kehangatan budaya lokal.
Desa Wisata Telengan Gegelang bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menyajikan pengalaman mendalam tentang kehidupan dan budaya Bali yang lestari.
Tempat Kuliner
Selain menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya di Desa Wisata Telengan Gegelang. Para wisatawan juga dapat menemukan berbagai tempat kuliner di sekitarnya.
Dimana, disini menyajikan hidangan khas Bali dan lokal yang menggugah selera.
Beberapa tempat kuliner yang dapat dijadikan referensi antara lain:
1. Warung Makan Pondok Tepi Sawah
Terletak di area persawahan, Warung Makan Pondok Tepi Sawah menawarkan suasana makan yang tenang dan menyatu dengan alam. Menyajikan masakan Bali tradisional seperti ayam betutu, sate lilit, dan nasi campur, tempat ini menjadi favorit bagi wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa otentik Bali.
2. Warung Makan Bintang Laut
Berada tidak jauh dari pantai, Warung Makan Bintang Laut adalah pilihan sempurna bagi pecinta hidangan laut. Beragam olahan ikan segar, cumi, dan udang menjadi andalan tempat ini.
Suasananya yang santai dengan pemandangan laut menjadikannya lokasi yang ideal untuk bersantai setelah menjelajahi Desa Wisata Telengan Gegelang.
Masakan Autentik
3. Warung Taman Sari
Warung Taman Sari menghadirkan masakan Bali yang autentik dengan bahan-bahan lokal yang segar. Di sini, wisatawan bisa menikmati menu lawar, bebek goreng, hingga aneka sambal khas Bali. Tempat ini juga dikenal karena keramahan pelayanannya yang membuat pengunjung merasa nyaman.
4. Warung Bu Mangku di Pesinggahan
Warung ini terkenal dengan menu nasi sela dan nasi lawar, dua hidangan khas Bali yang jarang ditemukan di tempat lain. Berlokasi di desa terdekat, Pesinggahan, tempat ini menyajikan suasana pedesaan yang asri dan hidangan yang kaya rasa, cocok untuk wisatawan yang ingin mencoba masakan tradisional dalam suasana yang lebih santai.
5. Cafe Manggis Resto
Bagi yang ingin suasana modern dengan menu beragam, Cafe Manggis Resto bisa menjadi pilihan.
Terletak di dekat Kecamatan Manggis, kafe ini menawarkan hidangan Bali, Indonesia, dan internasional.
Tempat ini cocok untuk berkumpul bersama keluarga atau teman sambil menikmati makanan dan minuman dalam suasana nyaman.
Setelah menikmati pesona alam dan tradisi di Desa Wisata Telengan Gegelang, wisatawan dapat menjelajahi tempat-tempat kuliner ini. Paling tidak, untuk melengkapi pengalaman mereka dengan sajian lokal yang lezat dan otentik.
Produk Souvenir dengan Sentuhan Budaya Lokal Bali | 0821-3108-7971
Produk Souvenir dengan Sentuhan Budaya Lokal Bali
Bali, pulau yang dikenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki kekayaan budaya yang tiada tanding. Setiap sudutnya dipenuhi dengan seni dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ketika berbicara tentang souvenir, sentuhan budaya lokal Bali menjadi elemen penting yang tidak hanya mempercantik produk tetapi juga memberikan makna yang mendalam bagi penerimanya. Souvenir dengan sentuhan budaya lokal Bali tidak hanya berfungsi sebagai kenang-kenangan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyebarkan kearifan lokal dan memperkenalkan tradisi Bali kepada dunia.
Makna Budaya dalam Souvenir Bali
Setiap souvenir yang dibuat di Bali biasanya memiliki cerita tersendiri yang terkait dengan budaya dan tradisi setempat. Misalnya, patung-patung kecil atau ukiran kayu yang menampilkan dewa-dewa Hindu, bukan hanya sekedar hiasan tetapi juga merupakan cerminan dari keyakinan spiritual masyarakat Bali. Demikian pula, kain tradisional seperti songket dan endek, yang sering digunakan sebagai bahan untuk membuat tas atau pakaian, menyimpan makna mendalam terkait dengan status sosial dan upacara adat di Bali. Souvenir semacam ini tidak hanya memikat mata, tetapi juga membawa serta nilai-nilai yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Bali.
Kerajinan Tangan yang Berakar pada Tradisi
Bali dikenal dengan kerajinan tangan yang halus dan penuh dengan detail. Produk-produk seperti anyaman, ukiran kayu, dan perhiasan perak adalah hasil dari keterampilan tangan yang diwariskan secara turun-temurun. Misalnya, kerajinan anyaman bambu yang sering digunakan untuk membuat tempat penyimpanan atau dekorasi rumah, adalah salah satu contoh bagaimana tradisi lokal dapat diubah menjadi produk yang bernilai tinggi. Ukiran kayu, yang sering menggambarkan cerita-cerita dari mitologi Hindu atau kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, juga menjadi pilihan souvenir yang sarat dengan unsur budaya.
Batik Bali: Simbol Seni dan Identitas
Batik Bali, meskipun memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik dari Jawa, tetap merupakan produk seni yang sangat dihargai. Pola-pola batik Bali biasanya terinspirasi oleh alam, seperti bunga, burung, dan hewan lainnya, serta simbol-simbol keagamaan. Kain batik ini sering dijadikan bahan untuk pakaian, tas, atau aksesori lainnya. Menggunakan batik Bali sebagai souvenir berarti membawa pulang sepotong seni yang menggambarkan kehidupan dan keindahan Bali.
Aromaterapi dengan Sentuhan Bali
Selain kerajinan tangan dan tekstil, produk aromaterapi juga menjadi salah satu pilihan souvenir yang populer. Minyak esensial, sabun, dan lilin aromaterapi dengan aroma khas Bali seperti bunga kamboja atau cendana, tidak hanya memberikan relaksasi tetapi juga membawa aroma Bali ke dalam rumah. Produk-produk ini biasanya dikemas dengan cantik menggunakan bahan-bahan alami, menjadikannya hadiah yang tidak hanya estetis tetapi juga bermanfaat.
Perhiasan Perak dengan Desain Tradisional
Perhiasan perak dari Bali terkenal di seluruh dunia karena keindahan dan detailnya yang rumit. Desa Celuk di Bali, misalnya, telah lama menjadi pusat pembuatan perhiasan perak yang memadukan desain tradisional dengan sentuhan modern. Kalung, cincin, dan gelang yang dihasilkan sering kali terinspirasi oleh alam dan mitologi Bali, menjadikannya tidak hanya aksesori yang indah tetapi juga simbol dari kekayaan budaya Bali.
Alat Musik Tradisional sebagai Souvenir
Alat musik tradisional Bali seperti gamelan, angklung, atau ceng-ceng, juga bisa menjadi souvenir yang unik. Meskipun dalam bentuk miniatur, alat musik ini tetap dapat menghasilkan suara yang khas dan menjadi pengingat akan kekayaan seni musik Bali. Bagi pecinta musik, membawa pulang alat musik tradisional Bali bisa menjadi cara untuk terus mengenang keindahan dan keunikan pulau ini.
Kuliner Bali sebagai Souvenir
Tidak hanya barang, makanan khas Bali juga bisa menjadi pilihan souvenir yang menggoda. Produk seperti bumbu khas Bali, kopi Bali, atau jajanan tradisional seperti pia legong dan kacang disco sering menjadi incaran wisatawan. Kuliner Bali yang kaya rasa ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa kenangan akan cita rasa khas pulau dewata.
Kesimpulan: Souvenir sebagai Wadah Pelestarian Budaya
Souvenir dengan sentuhan budaya lokal Bali lebih dari sekadar barang kenang-kenangan; mereka adalah simbol pelestarian budaya dan tradisi. Dengan memilih produk-produk yang mengandung unsur budaya lokal, kita tidak hanya membawa pulang keindahan Bali tetapi juga turut serta dalam menjaga dan menghargai warisan budaya yang kaya. Souvenir semacam ini akan selalu mengingatkan kita pada keindahan, kebijaksanaan, dan kekayaan yang dimiliki oleh Pulau Bali.
RCTIPlus Culture: Membangun Kebudayaan Lewat Platform Digital
1. Apa Itu RCTIPlus Culture?
RCTIPlus adalah platform digital terkemuka di Indonesia yang menawarkan berbagai macam konten hiburan, termasuk acara TV, film, dan lainnya. Namun, lebih dari sekadar hiburan, RCTIPlus juga memiliki peran penting dalam pengembangan dan pelestarian budaya. "RCTIPlus Culture" bukan hanya sekadar kata kunci populer, tetapi juga representasi dari bagaimana platform ini menghubungkan nilai-nilai budaya tradisional dan modern di Indonesia.
2. Pentingnya Budaya dalam Konten RCTIPlus
Budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan kemajuan teknologi dan internet, pelestarian dan penyebaran nilai-nilai budaya menjadi lebih mudah, tetapi juga menghadapi tantangan baru. RCTIPlus memahami pentingnya budaya ini dan menyediakan berbagai konten yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.
Acara-acara yang disajikan di RCTIPlus tidak hanya menghibur tetapi juga menjadi media untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya. Mulai dari program musik tradisional hingga film dan acara realitas, RCTIPlus memastikan bahwa penonton dapat mengakses dan memahami lebih dalam tentang budaya Indonesia.
3. Program Budaya Unggulan di RCTIPlus
Salah satu program unggulan di RCTIPlus adalah pertunjukan seni tradisional, seperti gamelan, wayang, dan tari tradisional. Acara-acara ini tidak hanya menarik minat orang tua, tetapi juga digemari oleh generasi muda berkat pendekatan yang modern dan mudah diakses.
Selain itu, RCTIPlus juga fokus pada produksi dan distribusi film dokumenter tentang berbagai daerah, manusia, dan adat istiadat di Indonesia. Film-film ini tidak hanya memberikan informasi yang mendalam tetapi juga menyampaikan emosi yang kuat, membantu penonton merasakan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.
4. Kombinasi Antara Tradisi dan Modernitas
Keistimewaan dari "RCTIPlus Culture" adalah kombinasi yang harmonis antara elemen budaya tradisional dan modern. Di platform ini, pengguna dapat dengan mudah menemukan konten-konten modern yang tetap mempertahankan nilai-nilai budaya inti. Misalnya, program realitas tentang kuliner tidak hanya menampilkan makanan-makanan lezat dari Indonesia tetapi juga menjelaskan asal-usul, sejarah, dan makna budaya dari setiap hidangan.
Tidak hanya itu, RCTIPlus juga memperluas kerja sama dengan seniman dan pembuat konten muda, memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan menyebarkan budaya dengan pendekatan yang lebih kreatif dan inovatif. Ini membantu budaya tradisional disampaikan dengan cara yang alami, mudah dipahami, dan menarik bagi generasi muda.
5. Dampak RCTIPlus Culture Terhadap Masyarakat
RCTIPlus bukan hanya platform hiburan tetapi juga alat pendidikan yang kuat, membantu pengguna memahami lebih dalam tentang budaya mereka sendiri. Keragaman dan kekayaan program budaya di RCTIPlus telah berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan budaya, sekaligus mendorong rasa bangga nasional dalam komunitas.
Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, RCTIPlus terus memperluas cakupan dan kualitas program budaya mereka, dengan tujuan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Tidak hanya di Indonesia, RCTIPlus juga berencana untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya Indonesia ke dunia, melalui kerja sama dengan mitra internasional.
Kesimpulan
"RCTIPlus Culture" bukan hanya sebuah konsep sederhana tetapi juga simbol dari koneksi antara budaya dan teknologi. Melalui RCTIPlus, nilai-nilai budaya tradisional Indonesia dipertahankan, dikembangkan, dan disebarluaskan ke generasi berikutnya. Di masa depan, RCTIPlus akan terus memainkan peran penting dalam pengembangan dan pelestarian budaya, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional.
Tradisi Melayu, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Tradisi Melayu merujuk pada kumpulan nilai-nilai, kepercayaan, adat istiadat, serta praktik budaya yang telah berkembang di kalangan masyarakat Melayu di Asia Tenggara. Tradisi ini mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk sosial, budaya, agama, dan ekonomi. Berikut adalah beberapa elemen utama dari tradisi Melayu:
1. Kebudayaan dan Seni
Seni Visual dan Arsitektur: Tradisi Melayu mencakup seni visual yang kaya, seperti ukiran kayu, tenunan kain tradisional (seperti songket dan batik), serta arsitektur rumah tradisional yang unik dengan atap berbentuk pelana dan hiasan yang rumit.
Seni Pertunjukan: Musik tradisional Melayu seperti gamelan, rebana, dan kompang, serta tarian-tarian seperti tari zapin dan joget, merupakan bagian integral dari budaya Melayu.
2. Bahasa dan Sastra
Bahasa Melayu: Bahasa Melayu adalah bahasa resmi dan bahasa utama yang digunakan di banyak negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Singapura. Bahasa ini juga mempengaruhi bahasa-bahasa lain di kawasan ini.
Sastra Melayu: Sastra Melayu klasik meliputi karya-karya seperti hikayat (epik) dan syair (puisi), yang sering kali mengangkat tema-tema heroik, keagamaan, dan cinta.
3. Adat Istiadat dan Tradisi Sosial
Adat Perkawinan: Tradisi Melayu memiliki adat istiadat perkawinan yang khas, termasuk prosesi adat sebelum, selama, dan setelah pernikahan yang melibatkan keluarga dan komunitas.
Upacara Adat: Upacara adat seperti khitanan (sunat), pertunangan, dan acara keluarga besar (seperti kenduri atau selamatan) merupakan bagian penting dari tradisi Melayu.
4. Agama dan Kepercayaan
Islam: Sebagian besar masyarakat Melayu menganut agama Islam, yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk adat istiadat, sistem hukum, dan nilai-nilai moral.
Kepercayaan Tradisional: Meskipun mayoritas menganut Islam, beberapa masyarakat Melayu masih mempertahankan elemen-elemen kepercayaan tradisional, seperti kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan pohon keramat.
5. Mata Pencaharian dan Keterampilan Tradisional
Pertanian dan Perikanan: Di daerah pedesaan, tradisi Melayu sering kali terkait dengan pertanian padi, perkebunan, dan perikanan sebagai mata pencaharian utama.
Keterampilan Tangan: Pengrajin Melayu terampil dalam kerajinan tangan seperti ukiran kayu, anyaman pandan, pembuatan kapal tradisional, dan kerajinan perak.
Warisan dan Pengaruh
Tradisi Melayu tidak hanya menggambarkan identitas budaya yang kaya, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat solidaritas sosial dan identitas nasional di berbagai negara di Asia Tenggara. Pengaruhnya terlihat dalam seni, bahasa, adat istiadat, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi, memperkaya keragaman budaya di kawasan ini.
Tembang Lir Ilir Instrumental Jawa
Cipt. Sunan Kalijaga
Arr. Digital Mantra
Ilir-ilir lir-ilir, tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo, tak sengguh penganten anyar
Cah angon cah angon, penekna blimbing kuwi
Lunyu-lunyu ya penekna, kanggo mbasuh dodot ira
Dodot ira dodot ira, kumitir bedah ing pinggir
Dondomana jlumatana, kanggo seba mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo…
Dalam alur cerita epos Panji yang selalu digunakan saat pagelaran (Gebyak) Wayang Topeng Malang, tokoh Panji mempunyai banyak sebutan atau gelar. Sebutan atau gelar ini berdasarkan alur yang dimainkan saat pertujukan itu. Contoh cerita dengan Lakon Panji Asmoro Bangun adalah Panji yang sedang dirundung asmara dan cinta. Panji Udan, disini Panji mejadi seorang petani yang mengajarkan bagaimana mengolah alam, bagaimana cara bercocok tanam, sedangkan Panji Laras dalam epos panji diceritakan adalah seoarang anak manusia yang berkelana dalam mencari dan menemukan garis keturunan dirinya.
Panji Laras adalah seorang seniman, seorang yang pandai memadukan Gamelan dan mampu menyelaraskan nada, mumpuni dalam merangkai kata-kata dalam bait puisi ataupun musik. Panji Laras adalah seorang seniman yang bisa dibilang serba bisa dan multi talenta. Namun, sebutan Panji Laras dalam keseharian sekarang hanya dinisbahkan kepada seorang penyelaraskan alat music (Larasan) Gamelan saja.
Selain mahir dalam ilmu pelarasan, seorang Panji Laras juga mumpuni dalam ilmu kedigdayaan, dikisahkan di cerita pewayangan, Topeng Panji Laras bisa “merobohkan setan yang menghadang”. Panji Laras mendobrak tatanan kehidupan saat dalam pengembaraan dirinya mencari orang tuanya. Dalam pengembaraan ini Panji Laras ditemani Ayam Jago yang selalu menang tiap diadu, tak terkecuali dapat mengalahkan ayam seorang Raja Kediri, yang setelahnya diketahui adalah Ayah dari Panji Laras sendiri.
Gua Tabuhan merupakan salah satu situs penting dalam sejarah peradaban manusia. Gua ini berada di daerah Pacitan, Jawa Timur. Menurut berbagai penelitian, gua ini dulunya merupakan tempat tinggal bagi manusia purba.
Keberadaan stalaktit dan stalagmit gua menjadi salah satu hal yang menarik, karena apabila dipukul akan menghasilkan nada. Bunyi nada itu menurut penduduk sekitar mirip dengan bunyi alat musik gamelan. Seniman daerah setempat memanfaatkan fenomena tersebut dengan memainkan tembang-tembang karawitan menggunakan stalaktit yang tumbuh alami di gua ini.
Setiap sudut gua memiliki karakteristik akustik yang unik. Kami mencoba melakukan serangkaian pengukuran dan percobaan untuk memahami bagaimana bunyi terpantul dan mengalir di dalam gua tersebut.
Tari Paduppa Bosara adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari daerah Bugis. Tarian ini memiliki makna yang mendalam dan sering dipentaskan dalam berbagai acara adat, pernikahan, serta festival budaya di masyarakat Bugis.
Asal Usul Tari Paduppa Bosara
Sejarah: Tari Paduppa Bosara merupakan tarian yang telah ada sejak lama dalam budaya Bugis. Tarian ini biasanya dipersembahkan untuk menghormati tamu atau sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas berbagai berkah yang diterima.
Makna: Nama "Paduppa" dalam bahasa Bugis berarti "bermain" atau "menari," sedangkan "Bosara" berarti "menyambut" atau "menjemput." Oleh karena itu, tarian ini mencerminkan semangat keramahtamahan dan rasa syukur masyarakat Bugis.
Karakteristik Tari Paduppa Bosara
Gerakan Tari: Tari Paduppa Bosara ditandai dengan gerakan yang lincah dan penuh semangat. Penari melakukan gerakan yang dinamis, melibatkan lompatan dan gerakan tangan yang menciptakan suasana ceria. Tarian ini mencerminkan kebersamaan dan kegembiraan masyarakat.
Kostum: Penari biasanya mengenakan kostum tradisional Bugis yang berwarna cerah dan dihiasi dengan berbagai aksesoris. Kostum ini sering kali terdiri dari baju kebaya untuk perempuan dan baju adat untuk pria, lengkap dengan hiasan kepala yang indah.
Properti: Dalam pertunjukan, penari sering kali membawa properti seperti payung atau bunga sebagai simbol penyambutan dan penghormatan. Properti ini menambah keindahan visual dari pertunjukan.
Musik Pengiring
Tari Paduppa Bosara diiringi oleh musik tradisional Bugis, yang biasanya dimainkan dengan alat musik seperti gamelan, gendang, dan alat musik perkusi lainnya. Irama musik yang dinamis dan ceria sangat mendukung gerakan penari.
Fungsi dan Makna Tari Paduppa Bosara
Pendidikan Budaya: Tari Paduppa Bosara berfungsi sebagai media untuk mengenalkan budaya Bugis kepada generasi muda dan masyarakat luas. Tarian ini membantu melestarikan nilai-nilai budaya yang ada.
Penyambutan Tamu: Tarian ini sering dipentaskan untuk menyambut tamu yang datang dalam berbagai acara adat atau perayaan, menunjukkan keramahtamahan masyarakat Bugis.
Ritual Syukur: Dalam beberapa konteks, Tari Paduppa Bosara juga dipentaskan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan berkah yang diterima oleh masyarakat.