#gender-equality
Explore tagged Tumblr posts
guzhufuren · 1 month ago
Text
Some happy things from the first day of marriage equality in Thailand 💗❤️🧡💛💚💙💜
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
First three couples who registered their marriage in different districts:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
some openly queer actresses and a director celebrating this historical day:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
21K notes · View notes
animentality · 5 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
21K notes · View notes
herstory-storiesaboutwomen · 2 months ago
Text
Tumblr media
Is Iceland the gender-equality haven for women it seems to be? - BBC World Service
https://www.youtube.com/watch?v=h26Qjo4KKBw
A special report for BBC 100 Women asks: Is Iceland the best place in the world to be a woman?
The country tops world rankings when it comes to gender parity: parental leave conditions are so good that nearly 90% of working-age women have jobs, and progressive teaching methods aim at reversing gender stereotypes.
But it is also a country with persistently high rates of gender-based violence: about 40% of women subjected to physical and sexual violence – significantly higher than the global average.
Is #Iceland the #genderequality paradise it is branded to be?
2 notes · View notes
mnrpardiman · 4 months ago
Text
AI Generated Essay
Kesetaraan Gender: Peran Wanita di Masa Indonesia Klasik
Kesetaraan gender merupakan isu yang terus diperjuangkan hingga saat ini, dan memahami peran wanita di masa Indonesia klasik memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai posisi mereka dalam masyarakat. Dalam konteks sejarah, peran dan status wanita di Indonesia klasik sangat dipengaruhi oleh aspek sosial, budaya, ekonomi, dan keagamaan. Berbagai faktor tersebut menghasilkan dinamika yang berbeda, yang dapat diinterpretasikan dari sudut pandang kesetaraan gender.
Di banyak masyarakat tradisional Indonesia, wanita memiliki peran yang krusial dalam struktur keluarga dan komunitas. Mereka berfungsi sebagai penyokong utama kehidupan rumah tangga, menjalankan tugas-tugas domestik, mendidik anak-anak, serta menjaga tradisi dan budaya. Dalam banyak komunitas agraris, keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi tidak bisa dikesampingkan. Mereka terlibat dalam produksi pangan, pengolahan hasil pertanian, serta kerajinan tangan, sehingga memiliki kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal. Meskipun peran ini sering kali tidak terlihat di ranah publik, keberadaan wanita sebagai pilar kehidupan ekonomi dan sosial sangat signifikan.
Kedudukan wanita di Indonesia klasik juga dipengaruhi oleh sistem kekerabatan yang berlaku. Di beberapa daerah, seperti Sumatra Barat yang menganut sistem matrilineal, wanita memiliki posisi yang lebih kuat. Mereka berhak atas warisan dan menjadi pusat pengelolaan keluarga. Dalam konteks ini, kesetaraan gender lebih mudah tercapai, meskipun tantangan tetap ada. Sebaliknya, dalam masyarakat yang menganut sistem patrilineal, wanita sering kali mengalami penurunan status, bergantung pada pria dalam berbagai aspek kehidupan.
Agama dan spiritualitas juga memberikan pengaruh besar terhadap peran wanita di Indonesia klasik. Dalam tradisi Hindu-Buddha, wanita sering menjalankan peran penting dalam upacara keagamaan dan ritual. Mereka dapat menjadi pemimpin spiritual, meskipun masih berada dalam batasan-batasan tertentu yang ditetapkan oleh norma-norma sosial. Di sisi lain, pelanggaran terhadap norma gender sering kali muncul, menciptakan kontradiksi dalam penilaian terhadap peran wanita.
Dalam konteks politik, wanita juga memiliki kesempatan untuk memegang posisi strategis di kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya. Beberapa ratu dan permaisuri dikenal memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan, meskipun situasi ini tidak umum terjadi. Ini menunjukkan bahwa walaupun ada batasan yang ada, ada pula ruang bagi wanita untuk berkontribusi di tingkat yang lebih tinggi.
Peran wanita yang beragam ini turut tercermin dalam sastra dan seni. Banyak karya sastra dan seni rupa dari masa itu menampilkan tokoh wanita yang kuat, cerdas, dan berani. Representasi ini bukan hanya menunjukkan peran mereka di masyarakat, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya tentang kemungkinan dan aspirasi yang lebih tinggi.
Namun, meskipun wanita di masa Indonesia klasik memiliki ruang dan peran yang signifikan, tantangan terhadap kesetaraan gender tetap ada. Banyak wanita terhalang untuk mengakses pendidikan yang memadai, dan budaya patriarki yang mendominasi sering kali menghambat kemajuan mereka. Hal ini menciptakan kesenjangan yang perlu diatasi.
Kesimpulannya, peran wanita di masa Indonesia klasik menampilkan keragaman yang kompleks dan menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun menghadapi tantangan dan batasan, keberadaan wanita dalam sejarah Indonesia tetap penting dan layak untuk dipelajari. Memahami peran mereka tidak hanya memberi wawasan tentang sejarah, tetapi juga menjadi cerminan dari perjuangan yang masih berlangsung untuk mencapai kesetaraan gender di masa kini. Sejarah harus menjadi landasan bagi masa depan, di mana kesetaraan gender menjadi norma dan bukan sekadar wacana.
0 notes
heterorealism · 1 year ago
Text
Tumblr media
Truck comes first and if there is any money left over the kids may eat. - Modern Consumer Patriarchy
40K notes · View notes
amherstnews · 9 months ago
Text
Resident non-member Inclusion in Town's Finance Committee
On the Finance Committee panel on Zoom, flanked by men and women boasting extensive corporate pedigrees and the audacity of nearly four hundred business plans between them, Carve out my own narrative distinct from theirs. They had their inside tracks on financial dealings, whereas my path had been one of an outsider’s perspective fueling my initiative and innovation, creating a space. On the…
View On WordPress
0 notes
mamawritesspells7 · 9 months ago
Text
Ancestral Echoes: The Legacy of Gender and Power
Family history isn’t just about names and dates. It’s a rich tapestry woven with social norms, expectations, and, most importantly, the power dynamics of the time. Ancestral Echoes asks us to consider how these dynamics, particularly those around gender, continue to resonate in our lives today. Scrutinizing the Past Look back at your ancestral lineage. Were there strong, independent women who…
View On WordPress
0 notes
coachdrherbert · 10 months ago
Text
Global Perspectives on Gender Equity in Leadership and Decision Making
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
whatareyoureallyafraidof · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
11K notes · View notes
reluctanttree · 2 months ago
Text
we love a good genderfluid moment in discworld
Tumblr media
1K notes · View notes
secret-sageent · 3 months ago
Text
Tumblr media
Good news coming at ya with the destiel meme!
source
933 notes · View notes
auliq · 2 years ago
Quote
As a global community, we must continue to promote gender equality and create an environment where women can thrive and contribute positively to society.
Oscar Auliq-Ice
0 notes
lgbtqtext · 6 months ago
Text
Tumblr media
732 notes · View notes
socialjusticeinamerica · 19 days ago
Text
Tumblr media
743 notes · View notes
she-is-ovarit · 5 months ago
Text
Gen Z/many liberal fauxminists are too young to remember how mainstream liberal feminism on the internet actually started.
The internet culture for what you now call social justice was, overwhelmingly, feminists versus MRAs. There was barely any gay rights conversations going on (which did grow over time), and gender identity as a concept seriously did not exist online. There was zero conversations about gender identity this or gender that.
It was men's rights activists arguing that women have it better, women oppress men, social issues like domestic violence actually are covering up that men are really the victims, etc. Think of this platfom seriously being splintered as MRAs versus who you currently label as terfs. Those were the two large warring populations for years.
Then, MRAs started pushing this concept of egalitarianism. Egalitarianism became popular. That looked like "well men and women both suffer, but especially men" and "the goal shouldn't be women's rights it should be egalitarianism". What eventually happened was the slightly younger population of girls for the first time joining the internet and finding their way to feminist discussions slightly conceded and started arguing from the perspective of "feminist egalitarianism" and identifying as such, arguing from the perspective of equal treatment of men and women while still recognizing that women suffer under patriarchy.
And that's essentially how "gender equality/lipstick feminism" originated on the internet and it's a load of shit. The MRAs essentially won in maintaining the status quo, because mainstream "feminists" no longer are recognizing that males are treated as the default, standard for equality. That male supremacist ideas, male culture, and male treatment of women are considered the neutral baseline. Women not being considered oppressed at all ("men are equally oppressed too!") is normalized. Feminism shifting away from women and equally onto men to benefit their current power structure isn't feminism or really even egalitarianism—it's the male oppressor class taking control.
525 notes · View notes