#gambarnya
Explore tagged Tumblr posts
brainrotisseriechicken · 1 year ago
Text
Tumblr media
somewhere along their trip they got stranded in scotland. whoopsie daisies!
224 notes · View notes
chiisana-lion · 9 months ago
Text
when trying to interact w other enstars fans its always like. so hard to explain myself. yes i suppose id say im mainly a valkyrie and arashiP. my favorites unitwise are valk ryst and rbits though. though my favorite units musically would be valk aktsk and probably alkaloid as of recent too. thats not getting into what i DRAW fml fr
1 note · View note
sukanjari · 11 months ago
Text
GIRLFRIEND FANTASY (SIBLINGS EDITION)
Azza Vs Syuhaila. Ini adalah duo adik beradik yang mantap. Siapa je tak kenal dgn Syu, gadis petite yang buat ramai memancutkan air ke gambarnya. Tapi Azza pun manis orangnya. Bayangkan kau dapat threesome dengan diorang ni. Kering air kau dibuatnya.
725 notes · View notes
sarasastra · 8 days ago
Text
Setiap orang pasti punya hal-hal yang dia miliki, namun tidak kita miliki. Ada juga hal-hal yang kita miliki, namun orang lain tidak memilikinya.
Keduanya bukan untuk jadi perbandingan, meski pun pikiran kita kadang gatal untuk membanding-bandingkan.
Kita lakukan perbandingan tak sengaja tersebut, sebetulnya sekadar untuk mengukur kadar syukur yang ada di dalam hati kita.
Ada sebuah prinsip yang ada baiknya tetap digaungkan, yakni;
"Pandanglah orang yang berada dibawahmu dalam urusan harta dan dunia, dan janganlah memandang ke atas. Dengan begitu, kita akan lebih mudah bersyukur dan tidak kufur akan nikmat yang sudah Allah berikan.
Lalu pandanglah orang yang berada diatas kita dalam urusan ibadah dan akhirat. Supaya kita senantiasa mau memperbaiki diri dan meningkatkan frekuensi beramal kita."
Memang benar seringkali mata kita picek dan akal kita menyetujui kalimat "rumput tetangga lebih hijau".
Hidup itu memang begitu, sawang sinawang. Tapi jangan sampai lupa kalau Allah sudah menentukan kehidupan kita berbeda dengan kehidupan orang lain.
Ujiannya pun tidak sama, sebab kemampuan menahan bebannya pun berbeda.
Kalau seandainya kita tahu saja lebih banyak terkait kehidupan orang lain, apa yang dialaminya, masalah apa yang sedang dihadapinya, ujian berat apa yang menimpanya, belum tentu kita mau.
Yang seringkali membuat kita tertarik ingin juga memiliki kehidupan seperti mereka adalah karena kita melihat mereka dengan lensa bahagia, lensa kelebihan, padahal gambarnya sengaja ditampilkan demikian justru untuk menutupi kekurangannya.
Adalah hal baik jika mereka tak pernah umbar kesulitan dan masalah apapun. Mereka menjaga dan terjaga. Sampai-sampai kita terperdaya menganggap kehidupan mereka benar-benar 'sempurna'.
Padahal itu artinya mereka telah berhasil menjaga banyak 'rahasia'.
Tangerang, 11 Februari 2025 | 00.40 WIB
11 notes · View notes
ayukarimaaa · 2 years ago
Text
Jalan Yang Jauh, Jangan Lupa Pulang
Tumblr media
“Bagaimana mungkin kamu bisa membuat seseorang menemukan rumahnya, sementara dirimu masih tertatih-tatih mencari jalan pulang?", gumam-mu.
Rumah yang kamu maksud berdefinisi lebih luas. Bukan yang sekedar berbentuk bangunan maupun tanah, kan?
Tempat dimana kamu bisa merasa aman dan nyaman untuk menumpahkan segala rasa dan kejadian yang tengah menerpa.
Tenang, ada yang siap siaga menjadi telinga untuk mendengarkan ceritamu yang meluap-luap. Menyediakan pundak untukmu rehat setelah menyelesaikan senja yang penuh dengan kepenatan.
Barangkali aku mampu menjadi salah satunya? Tentu tanpa penghakiman, tanpa menempeli label hitam. Kamu—diterima seutuhnya, seapa-adanya.
Aku mencoba menelusuri isi kepalamu lewat lagu-lagu yang kamu dengarkan saat tengah malam. Lewat tulisan-tulisan manis yang kamu bagikan melalui sosial mediamu. Foto anak kecil yang kamu potret secara diam-diam. Gurat awan dan gelombang laut yang kamu simpan gambarnya dengan senang.
Melalui waktu yang tak pernah kamu ketahui, aku membaca dirimu dari dekat, dari jauh. Mendapati dirimu tangguh dan rapuh disatu waktu. Bertahan di kota asing yang berisik. Kamu menjelma menjadi sosok yang kuat dan tahan banting. Tapi, disatu waktu yang utuh, aku juga menemukan dirimu tanpa atribut kekuatan yang biasa kamu gemakan.
Kamu yang terbiasa hidup dalam guncangan dan segala ketidakpastian, kini telah menemukan satu rumah yang ramah, kamu merawat dengan hati yang penuh sampai hari ini. Ia hidup dan tumbuh dengan baik, sama sepertimu.
01 April 2023 II 00.20
210 notes · View notes
sleepyconfusedpotato · 10 months ago
Note
Kak sleepy, can I call you kak? Hehe, cuman mau bilang kak sleepy talented banget. Bangga banget sebagai sesama Indo (bias lol). Kak sleepy emang udah hobi aja ya dari kecil menggambar dan apakah emang selalu kreatif? Udah sih itu aja. Keep up the good work. Thank you. Love and support always. Mwah!!! 😘
Haloo 😂😂 Makasyiii (❁´◡`❁)
Aku sendiri dari kecil emang udah hobi baca komik, dari Doraemon, Naruto, Kung Fu Boy, Miiko, dan kawan-kawannya aku hobi banget pokoknya.
Kalo gambar aku udah mulai dari lumayan kecil sih, dan aku lumayan obsessed sebenernya 💀 Kalo kelas aku selalu gambar sesuatu di buku tulis atau di buku sketsaku. Buku sketsa disita sama guru udah jadi langganan wkwkwkwk 😂 Kreatif itu relatif, tapi pastinya aku dulu masih payah gambarnya, tapi aku latihan latihan terus-terusan tiap hari.
Gambar itu iya ada bakatnya, tapi aku kayaknya gaada bakat gimana2 💀 Semua orang di keluargaku orang sains dan teknik, cuma aku doang yang nyasar jadi pekerja sendi sendiri hahaha. Just a kid obsessed with drawing honestly.
Thank you for asking and have a wonderful day!
22 notes · View notes
maigo-san · 6 months ago
Note
haloo, aku yang dari trakteer :3 mungkin requestnya high school au rentan aja hehehe. tp kalo misal tangan kakak lagi cedera gambarnya ntar aja kalo pas udh ngga cedera lg, pls prioritize yourself first :3 thank you~
Tumblr media
thank you for the donation! I feel bad this took longer than I hoped, I was finishing one last art request and just had to get a cold afterward. But I'm really grateful for both the donation and the request. I can't decide between the two poses so I drew both. Thank you for your consideration, I hope you liked it 🥺🫶❤️
also made a taisho period ver, this is just a bonus doodle
Tumblr media
14 notes · View notes
husnasubekti · 5 months ago
Text
My hobby?? Yeah, it's painting🎨🖌
Tumblr media
Melukis merupakan salah satu hobi aku, adakah yang sama suka melukis??🤔 Dulu waktu jaman" Sekolah setiap ada tugas seni budaya apalagi gambar atau melukis banyak teman-teman yang kurang suka, kenapa bisa gitu?? Yaa, alasannya karna ribet, tidak bisa gambar, susah gambarnya, dll. Memang menggambar maupun melukis tidak sesimple itu, banyak yang harus dipersiapkan seperti medianya (kertas, kanvas, maupun kayu), pensil arsir/hitam, pensil warna, krayon, dan berbagai macam cat (cat air, cat akrilik, cat minyak).
Tumblr media
Bagi orang yang tidak suka melukis mungkin menjadi pekerjaan yang membosankan, tetapi bagi aku cukup menyenangkan karena dengan melukis aku bisa mengekspresikan perasaanku. Walaupun tidak selalu merasa senang, karena akupun pernah mengalami yang namanya "Art Block". Hmm...apa arti istilah itu yaa? Art Block merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat menghasilkan karya atau kehilangan inspirasi maupun ide. Keadaan tersebut dapat diatasi dengan mencoba teknik baru atau medium baru, istirahat sejenak, mencari/eksplore referensi visual karya seni lain, atau mencari inspirasi dari lingkungan sekitar. Ooiya, melukis juga memiliki manfaat lhoo... Apa aja ituu? Yups, diantaranya adalah :
• ‌Mengurangi stress/media terapi
• ‌Meningkatkan kreativitas
• ‌Ekspresi diri
• ‌Meningkatkan fokus dan konsentrasi
• ‌Meningkatkan kemampuan mengamati
• ‌Mengajarkan kesabaran dan ketekunan
• ‌Sarana komunikasi
Apa pun tujuan seseorang dalam melukis, entah untuk relaksasi, ekspresi diri, atau sebagai hobi ini menjadikan kesempatan tanpa batas untuk eksplorasi dan kreativitas. Menurut kalian gimana? Melukis tidak semembosankan itu bukan?
Jadi... Marii! melukis bersamaa...Hehe🤗
10 notes · View notes
atinwm-world · 1 month ago
Text
Tumblr media
✨ Hallo! It’s me Atin in 2025✨
Orang lama atau orang baru(?)
#MenulisCeritaTentangDui
Kilas balik 10 tahun yang lalu seseorang memberiku sebuah gambar yang dititipkannya lewat ibu warung depan kosan, meski tak ada nama pengirimnya aku terima dengan senang hati sebagai bentuk kenangan yang aku bawa pulang meninggalkan Pare.
(Tanpa banyak memikirkan siapa sebenarnya pengirim aslinya) aku memasukkan dalam saku tasku dan membawanya menuju perjalanan rumah. Sesampainya aku simpan gambar itu di laci lemari seperti biasanya.
Selang beberapa bulan saat mendadak ingin beberes barang aku menemukan gambar itu kembali dan tiba-tiba terlintas rasa penasaran siapa sebenarnya pengirim aslinya, mataku dengan jelih melihat pada setiap sudut gambar dan bertanya-tanya apakah ada nama pengirimnya, namun yang kudapati hanya tulisan “naskled” dalam bentuk stiker juga pada balik gambar itu terdapat tulisan tangan dengan inisial yang sama (sembari mengingat apakah ada nama teman dengan inisial tersebut di kelas yang pernah aku ikuti?)
Tak kudapati memori itu, aku bergegas mengetik namanya di pencarian (saat itu juga ku dapati sebuah akun instagram dengan inisial sama dalam gambar milikku) aku follow akun tersebut dan akhirnya kudapati pengirimnya “oh bang kiki rupanya yang memberiku ini” ucapku
Kutulisakan ucapan terimakasih untuk gambarnya lewat DM (sepertinya orangya tidak begitu mengingat ucapan terimakasihku ini)😝
Semua berlalu begitu saja, tanpa rasa penasaran lagi aku simpan kembali gambar itu dalam laci lemariku.
Beberapa tahun kemudian aku follow akun pemilik aslinya beberapa kali bertegur sapa lewat DM untuk sekedar basa-basi.
Waktu berlalu- Beberap tahun kemudian (tahun 2024, tepatnya 10 tahun yang lalu) kami kembali bertegur sapa lewat instagram dan berbagi banyak cerita yang sudah kami lewati masing-masing di tahun-tahun sebelumnya ☺️
Jadi orang lama atau orang baru pemenangnya(?)
4 notes · View notes
kusna-hawa · 19 days ago
Text
Kembangkan bakatmu nak,ibu dukung,😘
Gambarnya komplit bener le,tampak samping dan tampak belakang..
Nanti kalau ibu kasih kejutan di beliin kanvas sama cat air pas happy banget dia🤗
2 notes · View notes
hellboy9 · 1 year ago
Text
Nafsuku Pada Isteri Orang
Ini adalah kisah diri aku. Sebagaimana kebanyakan lelaki lain, aku mempunyai nafsu terhadap perempuan. Ya lah, lelaki mana yang tidak, kecuali yang gay sahaja. Tetapi nafsu aku ini bukannya pada anak dara sunti, tetapi pada perempuan yang telah berkahwin – ya… pada isteri orang lain.
Nak tahu kenapa? Aku pun tak tahu. Mungkin sebab thrill untuk memikat perempuan yang telah berpunya. Kalau anak dara tu senang lekat sebab dia pun sedang mencari jugak. Isteri orang ni lagi susah nak tackle, dan apabila dah dapat bukannya boleh bawak keluar sesuka hati di taman. Kena sorok-sorok dan senyap-senyap dari pengetahuan suaminya dan masyarakat yang lain.
It is the thrills and the adventures of cheating with another man’s wife are the ones that made it really erotic.
Aku mula mengenali nafsuku ini bila aku bertemu Zarina, isteri rakan karibku Kamal, semasa kami belajar di overseas. Zarina ni memang cantik orangnya. Kulitnya yang sawo matang beserta dengan rupa paras gadis kampung Melayu menyebabkan aku geram padanya dan menambahkan keinginan untuk aku take up the challenge untuk memikatnya.
Obsesi aku terhadap Zarina semakin membuak dari hari ke hari. Setiap malam, aku teringatkan wajahnya. Aku sanggup mengumpul gambar-gambarnya yang aku ambil tanpa pengetahuannya dengan menggunakan kamera zoom aku, dan kemudian merenung gambarnya itu setiap malam sambil melancap batang zakar aku sehingga ke klimaksnya sambil berfantasi seolah-olah aku menyetubuhi Zarina.
Tahun berganti tahun. Kami semua telah pulang ke Malaysia sibuk dengan karier masing-masing. Zarina dan Kamal telah mempunyai tiga orang anak, dan aku pula telah mempunyai seorang girlfriend bernama Linda. Walaupun sibuk dengan tugas masing-masing, kami sentiasa membuat gathering setiap hujung minggu: semua rakan-rakan akan berkumpul di rumah masing-masing mengikut giliran dari minggu ke minggu.
Setiap gathering, aku mendekati Zarina, mencium perfume yang dipakainya dan menghidu rambutnya tanpa disedari olehnya, suaminya mahupun rakan-rakan yang lain. Kadangkala, aku akan mengambil gambar group kami (kononnya), tetapi sebenarnya aku zoom kamera hanya pada Zarina seorang.
Hubunganku dengan Linda adalah intim hanyalah sebab aku berfantasi bahawa Linda itu adalah Zarina. Setiap kali aku meniduri Linda, aku memejamkan mataku dan menganggap yang aku sebenarnya sedang menjamah tubuh Zarina. Walaupun kadang-kala aku memanggil nama “Ina” semasa aku sedang bersetubuh dengan Linda, dia tidak perasan kerana nama mereka hampir sama.
Sehinggalah satu hari apabila Linda mengajak aku berkahwin, aku sedar bahawa selama ini aku telah menipunya – yang aku telah menggunakannya untuk memuaskan nafsu aku sendiri. Aku tidak boleh mengahwini Linda kerana aku tidak mencintainya – dan aku tidak boleh membiarkan dirinya ditipu lagi. Aku mengambil keputusan untuk break-off dengan Linda. Dia mula-mula tidak dapat menerimanya dan menjadi emotional. Hampir dua bulan dia mengamok. What a mess. Tapi akhirnya, dia dapat menerima hakikat bahawa aku benar-benar tidak menyintainya.
Dalam salah satu dari gathering biasa kami, Zarina terus meluru kepadaku, “Jantan apa kau ni Faris? Setelah sedap kau tebuk dia, kau sanggup tinggalkannya begitu saja?” Zarina dengan lantangnya mempertahankan kaum wanita sejenis dengannya.
“I have my reasons, Zarina” aku jawab perlahan.
“Reasons? And what reasons might that be?” jawabnya dengan nada yang marah. “Yang aku nampak, engkau hanyalah seorang yang irresposible!”
Aku tidak menjawab.
“Well?” sambung Zarina. Aku masih menyepi. Jawapan yang ada masih rahsia kecuali pada diriku sahaja.
“Let’s go, Kamal” Zarina memberitahu suaminya. “I don’t want to be around this… filth!”
Semasa mereka meninggalkan gathering tu, Kamal menepuk bahuku, “Gimmie a call if you want to talk about it”
Malam itu aku tidak dapat tidur. Fikiran dah berserabut.
Keesokkan harinya, aku tidak menghubungi Kamal, tetapi isterinya, “Ina, I need to talk to you”
“I have nothing to listen to you” Zarina menjawab ringkas.
“You want to listen to this,” Aku membalas, “kalau kau nak tahu reasons why I dump Linda, jumpa aku waktu lunch nanti”
Semasa lunch, aku bawa Zarina ke sebuah restoran di Kuala Lumpur.
“Kenapa baru sekarang nak beri tahu?” Zarina bersuara sebaik sahaja kami duduk di meja makan. “Semalam masa I tanyakan pada you, apasal senyap?”
“Sebab I only want to give the reasons to you” jawabku.
“To me?” Zarina memotong ayatku, “I rasa the rest of us pun has the right to know…”
“Shut up and listen” Jawabku tegas. Zarina menyandarkan diri di atas kerusinya sambil menyimpul kedua belah tangannya.
Aku mengambil nafas panjang. “Okay… kau nak tahu sangat kenapa I dump Linda, well this is the answer…”
Aku merenung terus ke dalam matanya, “Zarina, ever since the first time I’ve saw you, I have been crazy about you. Setiap malam aku teringatkan kau, I have been fantasising with your pictures. Ya, Zarina, aku melancap setiap malam dengan gambar-gambar kau. Linda? She is nothing but a tool for my fantasy. Setiap kali aku mengucup bibirnya, bibir kau sebenarnya yang aku kucup. Setiap kali aku mengusap rambutnya, menjilat lehernya, merapa badannya, itu semuanya sebenarnya adalah perbuatanku pada kau. And everytime I fucked her, it is you whom I’m really fucking”
Muka Zarina terus pucat, tangannya menggeletar mendengar kata-kata lucah yang baru aku ucapkan padanya. Dia kemudian meletakkan tangannya ke atas meja. Aku terus mencapainya. Apabila aku memegang tangannya, dia terkejut dan menariknya balik. Zarina kemudian bangun dari kerusinya, masih dalam keadaan terkejut sambil berkata, “I… I have to… go…”
Aku terus mengekorinya keluar dari restoran tersebut. Zarina terus menahan sebuah teksi yang berhampiran. Aku dengan pantas memegang tangannya.
“Let me go, you sick bastard!” dia menjerit.
“Everything I said to you is the truth, Zarina. I want you”
“I am a married woman! I am married to your best friend!”
“I don’t care…”
“I am a mother of three children! I have a wonderful husband and a perfect family”
“I still don’t care…”
Air mata mengalir keluar dari mata Zarina. “Let me go… please” jawabnya perlahan.
Aku melepaskan tangannya. Dia terus masuk ke dalam teksi dan megarahkan pemandu itu beredar dari situ dengan segera. Zarina menutup matanya dengan tangannya sambil menangis.
Selepas insiden itu, aku tidak berjumpa Zarina selama hampir sebulan. Setiap kali ada gathering, Zarina tidak ikut Kamal sekali.
“Mana bini kau, Mal?” tanya Azlan, kawanku.
“Tak sihatlah Lan… ada kat rumah jaga budak-budak” jawab Kamal selamba.
“Hai… takkan tiga minggu tak sihat… mengandung lagi ke?” Azlan berjenaka.
“Taklah… I think three is enough” jawab Kamal sambil tersenyum.
“You alright?” aku menghampiri Kamal, “sejak dua tiga minggu ni aku nampak kau muram semacam je…”
“I’m fine… well…” Kamal menarik nafas panjang, “sebenarnya tak jugak…”
“What happened?” aku menanya.
“Tak tahulah, Faris. Sejak dua tiga minggu ni, Zarina asyik naik angin je… Itu tak kenalah… ini tak kena lah…” Kamal memulakan ceritanya.
“Ina ada beritahu kau sebabnya?” aku memberanikan diri bertanya.
“Tak pulak… itu yang aku bengang tu… mood dia ni unpredictable lah…” Kamal menggelengkan kepalanya.
“Next week turn rumah kau pulak. Hopefully, kitaorang dapat cheer her up” aku menjawab.
Sebenarnya memang aku rindukan Zarina. Aku memang looking forward nak berjumpa dia minggu berikutnya. Aku dah tak kisah pada apa yang aku cakapkan padanya masa di restoran tempoh hari. Setiap hari aku mengira waktu bila akan dapat berjumpa dengannya. Walaupun aku boleh berjumpa dengannya secara personal di pejabatnya, tapi aku mengambil keputusan untuk tunggu hingga gathering rumah Kamal.
Pada hari tersebut, aku segaja melambatkan diri. Aku mahu lihat reaksi Zarina apabila aku sampai. Apabila tiba di rumah Kamal, semua rakan-rakan telah berada di situ. All the guys tengah melepak kat living hall sementara yang ladies tengah sibuk berceloteh di dining. Budak-budak kecik pulak tengah asyik bermain di luar rumah. Aku perasan Zarina bersama mereka. Mula-mula dia kelihatan tenang, tapi setelah sedar bahawa aku berada di dalam rumahnya, dia nampak semakin gelisah.
Sepanjang malam itu, aku mencuri-curi bermain mata dengan Zarina tanpa pengetahuan Kamal dan rakan-rakan yang lain. Setiap kali ada seseorang buat lawak, aku akan merenung Zarina dengan tajam. Zarina makin lama makin tak senang duduk. Dia beralih dari satu tempat ke satu tempat, bermain-main dengan tangannya yang kadangkala semakin menggeletar. Ada kalanya matanya akan bertemu dengan mataku, tetapi dengan pantasnya dia akan cuba mengalihkan perhatiannya ke tempat lain. Akhirnya Zarina semakin gelisah dan masuk terus ke dapur.
“Mal, aku nak tumpang tandas kau sekejap lah” kataku pada Kamal sambil berjalan menuju ke dapur rumahnya.
“Haa… ada kat belakang tu…” jawab Kamal sambil melayan rakan-rakan yang tak kering gusi berjenaka.
Aku masuk ke dalam dapur dan mendapati Zarina berada di situ sedang menyiapkan air untuk para tetamunya. Aku dengan perlahan menutup pintu dapur supaya rakan-rakan di luar tidak nampak kami berdua.
“What the hell are you doing in my house?” Zarina menanya dengan nada yang marah bercampur gelisah.
“Suami kau yang ajak aku sini. Aku datanglah…” aku jawab selamba saja.
Ina terus senyap. Dia terus membuat kerjanya di dapur membancuh air. Tetapi jelas bahawa dia tak dapat nak concentrate dengan apa yang dia lakukannya sendiri. Aku mendekatkan diriku kepadanya dari belakang secara pelan-pelan.
“Aku dengar kau ada gaduh dengan laki kau…” aku bisik di telinganya. Zarina tersentak sekejap. Air yang disediakannya tertumpah sedikit ke dalam sinki dapurnya.
“Kalau iya pun, it’s none of your fucking business” Zarina menjawab.
“No, Zarina. I think it’s all got to do with my fucking business” jawabku kembali. Aku kemudian dengan perlahan-lahan memeluk pinggannya dari belakang. Zarina dengan pantas meletakkan dulang gelas-gelas minuman yang disediakannya di atas dapur dan terus berpusing menhadapku sambil tangannya cuba untuk menolak dadaku keluar.
“Faris! Get you bloody hands off me!” Zarina meninggikan suaranya kepadaku sambil bergelut untuk melepaskan dirinya dari pelukanku.
“Or what?” aku bertanya sambil tensenyum sinis. Aku menguatkan lagi pelukanku pada Zarina. Inilah pertama kalinya aku mendapat rasa tubuh Zarina yang sekian lama aku idamkan. Dalam sekelip mata sahaja, batang zakar aku menjadi keras dan tegang. Aku mengalihkan tangan kanan ku dari pinggang Zarina ke punggungnya dan kemudian meramas sambil menekan punggungnya itu ke arah ku sehingga batang zakar aku yang keras itu menekan celah kangkangnya.
“Faris!” Zarina mula panik, “kalau kau lepaskan aku, aku akan jerit sekuat-kuatnya!” dia mengugut.
“Nak jerit?” aku mengacahnya, “Jerit lah. Jerit sekuat-kuat hati kau. Biar suami kau dan rakan-rakan kita semua tahu yang kau dan aku sedang berpelukan dengan intim dalam dapur kau ni.”
Zarina dah mati akal. Tenaga yang ada pada dirinya tidak cukup kuat untuk melepaskan dirinya dari pelukanku yang semakin kuat. Air matanya begelinangan. “Faris!” suaranya semakin sebak, “what the hell do you want?”
“Kan aku dah beritahu kau tempoh hari… I want you” aku terus menjawab. Kemudian tangan kiriku terus memegang belakang kepalanya dan menariknya ke arahku. Aku terus mengucupnya dengan kucupan yang paling berahi.
Apabila mulut kami bertemu, Zarina semakin panik. Dia cuba untuk bergelut melepaskan dirinya tetapi tidak terdaya. Dia juga cuba menjerit di dalam mulutku.
“Hhmmm!! MMnnn!! Mnnnggh!!” suaranya ditengelami di dalam kucupanku.
Apabila Zarina cuba menjerit, mulutnya terbuka sedikit dan aku dengan pantas mengambil kesempatan itu untuk menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya sambil meraba-raba lidahnya.
Kucupanku pada Zarina semakin berahi apabila aku menolak keseluruh badan Zarina dengan tubuhku sendiri ke belakang menyebabkan dia hampir jatuh ke lantai, tetapi belakang badannya tersentak pada sinki dapurnya. Aku mengangkat keseluruh badan Zarina dan menyandarkannya pada sinki tersebut. Kakinya sekarang tidak lagi terjejak pada lantai. Semuanya ini dilakukan tanpa aku melepaskan mulut ku dari mulutnya.
Oleh kerana tubuh badan Zarina sekarang berada tersepit di antara tubuhku dan sinki dapurnya, kedua belah tanganku sekarang bebas bergerak. Tangan kiriku terus mencapai buah dada kiri Zarina dan aku meramasnya dengan penuh nafsu, sementara tangan kananku pula menyelak kain Zarina dan terus meramas faraj dicelah kakinya.
Apabila aku menjumpai seluar dalam Zarina, aku cuba menariknya keluar. Zarina terus bergelut. Kemudian aku menyeluk tangan kananku kedalam seluar dalamnya dan terus meraba sambil meramas faraj Zarina.
Dalam pada aku sedang menanggalkan seluar dalam Zarina, tiba-tiba suara Kamal kedengaran dari luar dapur, “Ina… Ina… are you in there, sayang?”
Setelah mendengar suara suaminya yang akan masuk ke dapur, Zarina semakin panik, “MMMaaarggh!! Uuurggh!!” jeritnya sambil memukul-mukul aku dengan tangannya.
Aku melepaskan mulutku dari mulut Zarina. Air liur dari kedua-dua mulut kami melimpah turun ke dagu dan leher Zarina. Aku dengan pantasnya mengangkat diri aku dari tubuh Zarina apabila aku mendengar tombol pintu dapur dipusing. Aku terus bergerak ke arah bilik belakang. Oleh kerana Zarina sebelum ini tidak mempunyai sokongan tempat untuk dia berdiri, dia terus terjatuh ke atas lantai apabila aku melepaskannya dia. Dengan pantas dia bangun menghadap sinki apabila pintu dapur dibuka. Dia tidak sempat untuk menarik balik seluar dalam yang tersangkut di lututnya tetapi dia sempat untuk memperbetulkan kainnya menutup kakinya semula. Buah dara kirinya lagi masih terkeluar dari baju dalamnya.
“Sayang, apa yang you buat dalam dapur lama ni?” jenguk Kamal kepada isterinya.
“Tak ada apa-apa bang, Ina cuma nak buat air je ni” jawab Zarina sambil membelakangkan suaminya. Keadaannya di hadapannya memang kusut. Mulut, dagu dan lehernya penuh dengan air liur kami berdua, buah dada kirinya masih tergantung keluar dari bajunya dan beberapa butang bajunya juga terlucut. Air matanya bergelinangan keluar.
“Cepatlah sikit, ramai orang yang haus ni…” tegur Kamal yang langsung tidak sedar apa yang telah terjadi pada isterinya itu. Kamal kemudiannya keluar dari dapur tersebut.
Aku melihat Zarina dari dalam bilik belakang. Dia melepaskan nafas yang panjang dan kemudian tercungap-cungap menangis. Apabila dia sedar yang aku sedang merenungnya, dia berhenti menangis dan membalas renunganku tetapi dengan perasaan yang benci. Sambil pendangannya tidak berganjak dari mataku, dia menarik semula seluar dalamnya ke atas, memperbetulkan buah dadanya ke dalam bra nya dan membutangkan semula bajunya.
Aku mengampirinya dengan perlahan.
“Apa lagi yang kau nak?” suara Zarina antara kedengaran dan tidak, “Dah puas meraba isteri orang?” sambungnya.
“Belum,” jawabku ringkas. Aku terus meninggalkan dapur itu.
Malam itu aku tersenyum di atas katil ku. Di dalam fikiran ku, aku cuba bayangkan apa yang sedang berlegar di dalam kepala otak Zarina pada ketika ini. Sanggupkah dia memberitahu Kamal tentang apa yang berlaku pada dirinya siang tadi? Aku rasa tidak. Kalau ada sudah tentu dia memberi amaran kepada Kamal tentangku sejak insiden di restoran tempoh hari.
Keesokkan paginya, aku menghubungi pejabat Zarina.
“Minta maaf, encik,” jawab receptionist pejabatnya, “Puan Zarina ambik M.C. hari ini.”
Aku pun bergegas ambil emergency leave and terus pergi ke rumah Zarina. Apabila aku sampai di rumahnya lebih kurang jam 9.30 pagi, aku dapati yang dia baru pulang dari menghantar ketiga-tiga anaknya ke taska. Sebaik sahaja Zarina perasan kehadiranku, dia terus berlari masuk ke dalam rumahnya. Aku terus mengejarnya dan sempat menolak pintu rumahnya terbuka sebelum dia dapat menutupnya. Apabila telah masuk aku terus mengunci pintu rumahnya dari dalam. Aku kemudiannya terus menghampiri Zarina. Pada mulanya dia cuba berundur dua tiga tapak bila aku mendekatinya, tetapi langkahku kebih panjang menyebabkan aku dapat mencapainya dengan senang. Aku terus memeluk tubuh badannya dengan erat.
“Faris…” Zarina memulakan kata-kata, “aku tidak berdaya nak melawan kau… tolonglah lepaskan aku” dia merayu.
“Tidak,” jawabku. Aku mengusap rambutnya dengan perlahan sambil merenung terus ke dalam matanya.
Rupa Zarina comot betul pagi itu. Inilah pertama kalinya aku melihat Zarina tanpa sebarang make-up pun padanya. Rambutnya tidak terurus, matanya masih merah akibat kekurangan tidur, pipinya berbekas air mata yang telah kering. Selalunya aku akan bau wangian perfume di badannya, tetapi pagi ini badannya yang belum mandi itu berbau masam, sementara nafas mulutnya masih berbau air liur basi semalam. Tetapi yang anihnya, shalwat aku semakin berahi. Nafsu ku terhadap Zarina semakin memuncak. Aku melihat tubuh badan Zarina dan menghidu bau badannya sebagaimana keadaan semulajadinya, bukannya berselindung disebalik topeng kosmetik atau wangi-wangian tiruan.
Aku dengan perlahan merendahkan mulutku dan terus mengucupnya dengan perlahan dan penuh kasih sayang… tidak seperti yang aku lakukan semalam. Pada mulanya, apabila bibir kami bertemu, Zarina tersentak sebentar kerana menyangka yang aku akan mengasarinya. Tetapi setelah merasai kelembutan kucupan yang berbeza itu, tubuh badannya semakin relaks.
Setelah hampir dua minit kami berkucupan, Zarina dengan perlahan menarik mulutnya keluar.
“Jangan, Faris…” ulanginya, “kalau Kamal dapat tahu tentang perkara ni… he will kill us both”
“He won’t find out.” aku membalas. Aku mengucup bibirnya kembali. Kali ini Zarina merelakan kucupanku. Dengan perlahan dia memeluk leherku. Aku pun mengangkat dan mengdukung tubuh badannya naik ke tingkat atas rumahnya. Aku terus mengdukungnya masuk ke dalam bilik tidurnya dan dengan perlahan membaringkan tubuhnya di atas katilnya. Sepanjang perbuatan ini, aku tidak sekalipun melepaskan kucupanku itu.
Setelah membaringkan Zarina di atas katilnya, aku duduk sebentar sebelahnya dan melihat tubuh badannya dari atas sehingga ke bawah.
“God, you are so sexy,” bisikku padanya. Aku kemudiannya membaringkan tubuhku di atas tubuhnya dan kami berpelukkan dengan penuh erat sambil mulut kami bercantum semula. Aku membelai tubuh badannya dengan perlahan-lahan. Aku telah menanti saat untuk meniduri Zarina bertahun-tahun lamanya, jadi aku tidak akan tergopoh-gapah melayannya.
Setelah hampir sepuluh minit kami berpelukan dan berkucupan di atas katil itu, aku mengalihkan mulut dan lidahku pada bahagian-bahagian lain di badannya. Mula-mula aku menjilat pipinya dan telinganya. Tanganku pula aku alihkan pada kedua-dua payu daranya dan meramas-ramasnya dengan perlahan
“Sayang,” aku bisik ke dalam telinganya.
“Hmmm…” jawab Zarina dengan manja sambil matanya tertutup menikmati foreplay yang sedang aku berikan padanya.
“Aku mahukan tubuhmu, sayang…” sambungku sambil menjilat-jilat telinganya. Tanganku dengan perlahan memuka butang baju tidurnya.
“Ooohhh…” Zarina mengerang dengan perlahan.
Apabila aku telah dapat membuka menanggalkan pakaian tidurnya, aku terus mengalihkan mulutku ke bawah dengan perlahan – mula-mula pada lehernya, dan kemudian dengan perlahan aku menjilat dadanya sehinggalah sampai kepada payu daranya. Akupun memasukkkan payu dara Zarina ke dalam mulutku dan menghisap sekuat hati.
“Aarrrgh…” jerit kecil Zarina. Aku dapat merasakan susu dari payu daranya keluar masuk ke dalam mulutku. Tetapi aku tidak menelan susu itu. Sebaliknya aku membiarkan ia meleleh keluar dari mulutku membasahi payu dara Zarina. Dalam beberapa minit, kedua-dua payu dara Zarina basah dengan keputihan susunya sendiri.
Aku kemudiannya menurunkan mulutku dan menjilat perutnya, sambil kedua tanganku mula untuk menanggalkan seluar tidurnya. Apabila seluarnya telah tanggal, maka tiada lagilah seutas benang lagi di atas tubuhnya. Buat pertama kalinya aku dapat melihat apa yang aku cuba fantasikan sejak bertahun-tahun: tubuh badan Zarina yang bogel.
Bentuk tubuh badan Zarina sebenarnya tidaklah sebegitu hebat seperti yang aku selalu mimpikan. Kedua-dua payu daranya sudah tidak tegang lagi, sementara lubang farajnya juga agak besar dan bibir farajnya terjuntai keluar. Jika nak dibandingkan dengan faraj Linda dan masih merah dan muda, faraj Zarina sudah coklat dan berkedut. Iya lah, inilah rupanya bekas orang – entah berapa ribu kali Kamal menyetubuhi Zarina dalam jangka waktu perkahwinan mereka, termasuk juga tiga orang bayi yang telah keluar melalui lubang itu. Tapi aku tidak sedikitpun kisah tentang semua ini. Kalau aku mahukan yang fresh, tentu aku tidak tinggalkan Linda yang masih muda.
Dengan perlahan aku menyelak bibir faraj Zarina sambil menghidu bau lubangnya yang kuat dan tebal. Tetapi bagi aku, bau faraj seorang wanita adalah bau yang paling romantik yang pernah aku hidu. Aku memasukkan lidahku ke dalam lubang farajnya dengan perlahan.
“MMmmm… mmmm….” Zarina mengerang dengan manja sambil mengigit bibir bawahnya sambil menikmati oral sex yang sedang aku berikan kepadanya. Sambil aku menjilat farajnya, sambil itu aku menanggalkan baju dan seluar ku. Kami sekarang tidak mempunyai sehelai pakaian pun menutupi tubuh kami.
Aku meneruskan jilatanku di disekitar dinding lubang farajnya sehingga air mazinya dan air liurku membasahi keseluruhan farajnya. Rasa air mazinya dan farajnya berbeza dengan Linda. Zarina punya lebih kelat dan pekat berbanding Linda yang lebih masin. Aku hilang pengiraan waktu semasa aku berada dicelah kangkang Zarina itu. Aku rasa aku menghabiskan masa lebih dari lima belas minit menjilat farajnya itu. Aku kemudiannya mengalih mulutku ke biji kelentitnya pula. Aku mengulum kelentit Zarina sambil menyedut dengan perlahan. Lidahku bermain-main dihujung kelentit nya.
Kaki Zarina semakin gelisah dan suaranya semakin kuat mengerang, “Oooohh… Mmmggh… huurgh…” bunyinya setiap kali aku menjilat kelentitnya. Tangannya sekarang sedang meramas rambutku.
Aku memasukkan jariku kedalam lubag faraj Zarina sambil mulutku masih bermain-main dengan keletitnya. Dengan perlahan aku memasukkan jari-jariku masuk ke dalam farajnya sehingga aku menjumpai G-spot nya. Apabila jari tengahku dapat menyentuh G-Spotnya, dengan spontannya badan Zarina kejang dan dia menjerit kuat, “Aaaarrrgh!!”
Aku terus menggosokkan jariku ke G-Spotnya sehinggalah dia mencapai klimaks. “Oooohh!! Faris!! Fariiiissssss!!!” jeritnya sambil badannya terangkat ke atas dan segala ototnya kejang seketika. Air maninya mengalir keluar dari farajnya membasahi keseluruhan tanganku. Setelah tamat klimaksnya yang panjang itu, badannya rebah kembali ke atas katil. Peluh dari tubuhnya menitik keluar.
Aku pun bagun dari celah kangkang Zarina dan merenung matanya.
“Faris…” sebut Zarina dengan nada yang keletihan.
“Belum habis lagi, sayang. I’m going to fuck you” jawabku.
Aku memegang batang zakarku yang tegang dan keras itu dan memasukkannya ke dalam lubang faraj Zarina. Setelah kepala zakarku telah masuk ke dalam lubang farajnya, aku menyandarkan badan ku di atas badan Zarina dan mengucup bibirnya berkali-kali. Sambil itu, aku memulakan pendayungan. Mula-mula dayungan aku perlahan dan lembut. Waktu ini aku dapat rasa yang lubang faraj Zarina agak longgar jika dibandingkan dengan lubang Linda. Oleh kerana lubangnya penuh dengan air maninya sendiri, setiap kali aku menghunus batang aku dalam ke lubangnya, bunyi kocakkan air maninya kuat seperti bunyi memukul air dengan belati. Air faraj Zarina melimpah keluar membasahi cadar katilnya.
Aku kemudiannya mengangkat kedua-dua kaki Zarina ke menolaknya atas katil. Lubangnya farajnya terbuka lebih luas dan aku dapat menghunus batang aku jauh ke dalam.
“Oooohhh… oooohhh…. Oooohhhh… oooooHHHH!!” jerit Zarina setiap kali aku mengunus batang ku ke dalam.
Aku mengangkat punggung Zarina dan menyorongkan sebuah bantal dibawahnya, kemudian menolak kedua-dua kaki Zarina sehingga kepala lututnya berada disebelah telinganya. Batang zakar aku sekarang dapat bergesel dengan dinding depan farajnya dan betul-betul jauh ke dalam. Kepala zakar aku menjumpai G-spotnya dan aku terus mendayung dengan lebih laju ke arah itu. Nikmatnya sungguh lazat sekali bagi aku dan juga Zarina. Aku tidak pernah merasa kelazatan seks yang begitu indah sekali sebagaimana yang aku sedang menikmatinya. Dan aku tahu yang Zarina pun merasai kenikmatan tersebut apabila dia meramas dan menarik punggungku dan mempercepatkan dayungan batang ku ke dalam farajnya.
“oooo… Faris… sedapnya… oooo…” Zarina semakin hampir pada klimaksnya yang kedua, “faster Faris… I’m coming… I’m cummmiiiingggg!!! Aaaarrrghhh!!” Badannya kejang semula sambil melonjak ke atas. Tangannya meronta-ronta seperti orang yang sedang lemas di dalam air, mulutnya tercungap-cungap seperti orang yang kekurangan udara, dan matanya terpejam kuat sehingga menitis air matanya. Kemudian badannya rebah semula ke atas katil, “Oooooohhhh… oooohhhh…” suaranya semakin perlahan. Katil itu basah dengan peluh kami berdua, sementara air maninya mencurah-curah di antara celah kangkangnya.
Tetapi aku masih belum selesai lagi dengan Zarina. Aku meluruskan semula kakinya untuk merapatkan lubang farajnya. Dayungan batang aku semakin laju dan kuat. Batang zakar aku sekarang bergesel dengan kuat pada kesemua dinding farajnya sambil air mencurah-curah keluar. Aku dapat merasakan yang kedua-dua telor aku sudah penuh dengan air mani dan menunggu masa untuk terpancut keluar.
“Sayang… sayang… I’m gonna cum inside you… I’m gonna cum inside you now… now… NOW!!” Dengan sekuat hati ku, aku memancutkan air maniku terus ke dalam rahimnya. “UUGGHH! UUGGHH! UUGHHHH!! ” jeritku dengan setiap pancutan panas spermaku. Zarina klimaks lagi buat kali ketiga apabila rahimnya telah dibanjiri oleh air mani panasku.
Sekarang kedua-dua badan kami rebah di atas katil yang basah dan berbau seks itu. Kami mengambil nafas panjang sambil berkucup-kucupan dengan penuh berahi. Aku memeluk Zarina dengan begitu erat sekali. “Sayang, you were wonderful. I love you so much…” aku ucapkannya kepadanya sambil tidak berhenti-henti mengucupnya.
“Faris,” jawab Zarina manja, “that was the BEST fuck I ever had in my life…” sambungnya sambil tersenyum. Akupun senyum padanya kembali. Saat itulah yang aku tahu bahawa walaupun Zarina adalah isteri Kamal, tetapi dia sekarang adalah milikku.
Zarina meletakkan kepalanya di atas dada ku sambil memejamkan matanya dan menarik nafas panjang. Tidak sampai lima minit, dia kemudiannya tertidur dalam pelukanku. Aku merenung Zarina untuk seketika sebelum aku pun menidurkan diriku bersamanya. Aku tidak melepaskan pelukanku yang erat sepanjang masa aku menidurinya.
Apabila kami bangun dari tidur, jam telah menunjukkan pukul dua belas tengahari. Oleh kerana kami tidak memasang air-con bilik tersebut pada awal pagi tadi, badan kami basah dengan peluh masing-masing akibat panas cuaca tengahari. Bau bilik tidur Zarina tidak ubah seperti bau sarang pelacuran. Seperti biasa, batang zakar aku keras dan tegang selepas aku tidur. Zarina yang perasan kekerasan batang aku itu menyahut pelawaannya. Dia memanjat duduk ke atas badanku yang sedang terlentang di atas katil dan memegang batang zakar aku dengan tangannya. Kemudian, dia mengangkangkan kakinya di atas batang zakar aku dan dengan perlahan menurunkan badannya ke bawah. Batang zakar aku yang semakin keras itu dengan perlahan dimasukkannya ke dalam lubang faraj yang sedang lapar itu.
Kali ini giliran Zarina pula yang mengambil control. Pada awalnya, pergerakkannya turun naik adalah perlahan sambil dia memperbetulkan posisinya supaya batang zakar aku bergesel dengan G-Spotnya. Apabila dia telah mencapai posisi yang selesa, lonjakkannya turun-naik semakin laju dan semakin kuat.
“Eeerrghhh!! Eeerggghh!! Eeerghhhh!!” jeritan Zarina lebih liar berbanding sesi pagi tadi. Semakin lama semakin lemas Zarina dalam kenikmatan seks kami. Aku terpaksa memegang pinggangnya untuk memberbetulkan balancenya supaya dia tidak terjatuh dari lonjakannya yang liar itu. Kedua-dua payu daranya melonjak naik turun mengikut rhythm badannya seperti belon yang berisi air. Rambutnya yang panjang terbang melayang. Peluhnya memercik turun dengan seperti air hujan.
Setelah hampir sepuluh belas minit Zarina menunggang ku seperi menunggang seekor kuda liar, akhirnya kami berdua sampai ke klimaks hampir serentak. Badannya kejang seperti orang kena kejutan elektrik dan kemudian rebah jatuh ke atas badanku keletihan. Walaupun sesi seks kami kali ini hanyalah beberapa minit sahaja, tetapi keletihannya jauh lebih dirasai dari pagi tadi.
Setelah kembali dengan tenaga masing-masing, kami turun ke bawah dan Zarina menyediakan spaghetti bolognese untuk makanan tengahari. Dia hanya berpakaian baju tidurnya tanpa berseluar dan aku pula hanya memakai seluar dalamku. Sepanjang makan tengahari, kami bermain-main dengan spaghetti kami dengan permainan erotik. Kadangkala aku sengaja menumpahkan speghetti aku ke atas payu dara dan farajnya dan kemudian menjilat-jilatnya semula ke dalam mulutku. Zarina pun berbuat perkara yang sama ke atas batang zakarku. Dalam sekejap masa sahaja, kami dalam keadaan berbogel semula dalam posisi 69 menikmati kemaluan masing-masing di atas lantai dapurnya. Aku memancutkan air mani aku ke dalam mulutnya dan dia menyedut dan menelan setiap titik. Kemudian, Zarina membertahu aku bahawa inilah kali pertama dia merasai air mani seorang lelaki. Selama ini, Kamal tidak pernah mengajarnya dengan oral sex.
Setelah habis ‘makan tengahari’, kami bergerak ke living hallnya pula. Zarina memasang CD “Kenny G” dan kami saling beramas-ramasan, kucup-berkucupan dan menjilat-jilat antara satu sama lain di atas kerusi panjang. Apabila keadaan kembali menjadi hangat semula, kami menyambung sesi 69 di atas karpet rumahnya. Kami akhirnya jatuh tidur kepenatan di atas karpet rumah Zarina bertatapkan kemaluan masing-masing.
Jam empat petang, aku dikejutkan oleh Zarina, “Bangun Faris. You have to go,” jelasnya, “aku terpaksa ambil anak-anakku dari nursery lepas tu Kamal akan pulang. Tapi sebelum tu, tolong aku kemas…”
Aku menolong Zarina mengemas dapur dan bilik tidurnya. Cadarnya penuh dengan tompokkan air-air seks kami. Zarina terus menukar cadar katil dengan cadar yang baru. Setelah selesai mengemas bilik tidur, kami akhirnya masuk ke dalam bilik air untuk mandi. Kami memandikan dan menyabun diri masing-masing dengan gerakan yang erotik dibawah aliran air shower. Keadaan menjadi semakin erotik dan kami bersetubuh buat kali kelima di dalam shower itu.
Setelah selesai membersihkan diri masing-masing, aku mengenakan pakaianku semula dan bersiap sedia untuk pulang.
“Thank you kerana sudi spent time with me today, sayang,” aku ucapkan kepadanya semasa aku hendak keluar.
Zarina tersenyum, “Well, it’s not that I have a choice, do I?”. Aku tertawa dengan sindirannya. Dengan perlahan aku mengucup bibirnya sekali lagi dan mengucapkan goodbye.
Mulai dari saat itu, perhubungan aku dengan Zarina lebih erat dari suami isteri lagi. Hampir setiap hari aku menyetubuhinya. Samada aku akan akan pejabatnya waktu lunch break atau dia akan menemuiku. Tak kiralah samada di bilik setor, di pantry, di dalam tandas, mahupun di dalam bilik bos, kami akan melepaskan nafsu masing-masing dimana sahaja ada ruang kosong dan sunyi.
Dua minggu kemudian, kami akan berjumpa sejam sekali sehari di apartmentku. Aku telah memberikan kunci kepadanya supaya senang dia berkunjung. Selalunya kami akan menonton VideoCD porno sambil memainkan semula adigan-adigan seks tersebut.
Perhubungan sulit kami berterusan sehingga hampir setahun lamanya. Satu hari, setelah selesai kami melakukan hubungan seks di apartmentku, aku memeluk Zarina dengan erat sambil berbisik ke telinganya, “Ina, I miss you so much…”
Zarina memandang ke arah ku, “Miss me? Hai… bukan ke hari-hari I datang ke apartment you ni… itupun rindu lagi ke?”
“Sayang, kita sekarang hanya mencuri-curi masa untuk berjumpa. Itupun sekejap saja during lunch break” aku membuka cerita, “Ingat tak tahun lepas, sayang, masa I mula-mula menyentuh you di rumah you masa you M.C. hari tu?”
Zarina tersenyum sambil memejamkan matanya, “I will never forget the moment, Faris”
“That is what I miss, sayang. I don’t want to spent an hour making love, tapi the whole day, even a whole week kalau boleh,” aku menerangkan kepadanya.
“Difficult,” jawab Zarina, “even now… Kamal dah mula suspicious. Rasanya, it is impossible untuk you datang rumah I lagi”
Aku terus duduk dan memegang tangannya, “I bukan fikirkan rumah you, sayang. Apa kata kalau kita take a long break dan pergi vacation somewhere for a week”
“Vacation? The two of us?” Zarina menggelengkan kepalanya, “you dah lupa ke pada suami dan keluarga I?”
“Dia orang tak perlu tahu yang you pergi vacation. Cakap pada Kamal you kena outstation pasal kerja,” terang I.
Pada mulanya Zarina agak keberatan, tetapi setelah aku pujuk, akhirnya dia bersetuju juga. Kami merancang dengan teliti program kami. Zarina memohon untuk menghadiri kursus management selama seminggu kepada majikannya. Setelah puas mencari, akhirnya Zarina dapat register pada satu seminar public management di Berjaya Langkawi Beach Resort. Aku pula mengambil cuti rehat selama seminggu pada tarikh seminar tersebut.
Kami sengaja mengambil flight yang berasingan ke Langkawi pada hari tersebut. Aku pergi dulu pagi itu dan kemudian menunggu Zarina di airport. Kapal terbangnya tiba waktu tengahari. Aku menjemputnya dan kemudian kami terus check-in di Berjaya. Zarina pergi berjumpa dengan urusetia seminar dan membatalkan penyertaannya.
Di Langkawi, kami seperti sepasang kekasih yang paling intim sekali – lebih intim dari sepasang suami-isteri yang baru berkahwin. Dua malam pertama vacation, kami terperap di dalam chalet berasmara siang dan malam. Kami tidak keluar bilik langsung. Even makanan kami di hantar melalui room service.
Di hari-hari berikutnya kami menjadi lebih adventurous. Kami keluar bersiar-siar di hutan (Berjaya Langkawi dibina disekeliling hutan seperti suasana kampung) dan melakukan persetubuhan apabila tiada orang melihat. Kadang-kadang pada waktu malam, kami akan berjalan di persisiran pantai dan kemudian melakukan persetubuhan disitu dibawah sinaran bintang-bintang yang samar. Setaip hari kami akan melakukan seks sekurang-kurangnya tiga atau empat kali sehinggakan air mani aku kering terus dan tidak keluar lagi apabila aku klimaks.
Aku tidak dapat lupakan pengalaman aku dengan Zarina selama seminggu di Langkawi. Terlalu banyak sexual adventure yang kami terokai. Mungkin aku akan ceritakannya satu persatu dalam kisah-kisah yang lain.
Tetapi perkara yang betul-betul terkenang di fikiranku hingga kini adalah pada malam terakhir kami di Langkawi.
Setelah selesai makan malam di sebuah restoran yang romantik, kami pulang ke chalet cinta kami. Sebaik sahaja kami masuk ke dalam bilik, aku terus memeluk Zarina dari belakang dan mencium lehernya dengan rakus. “Faris…” Zarina ketawa kecil dengan tindakanku itu. Dia kemudiannya memusingkan badannya ke arahku dan mengucup bibirku. Tanpa membuang masa lagi, aku terus mengangkat tubuh badannya dan membaringkannya di atas katil.
Dengan perlahan, aku menanggalkan pakaiannya sambil meraba-raba tubuh badannya. Zarina pun berbuat perkara yang sama padaku. Setelah hampir sepuluh minit kami bermain-main di atas katil, kami sudah menanggalkan semua jenis kain yang ada pada tubuh kami. Faraj Zarina sudah basah dengan air mazinya sementara batang zakarku telah tegang pada tahap maksimumnya.
Aku mendudukkan diriku di atas hujung katil sementara Zarina masih terlentang menghadapku. Aku mengangkat kaki Zarina ke atas dan menyandarkannya ke atas badanku dan bahuku. Dengan perlahan aku memasukkan batang zakar aku ke dalam lubang farajnya yang sedang menanti.
“Hmmmm…” bunyi Zarina begitu manja sekali sambil memejamkan matanya tersenyum menikmati batang zakar aku di dalam farajnya. Dengan perlahan, aku memulakan pendayunganku. Tetapi nikmat persetubuhan kami malam itu tiba-tiba terganggu dengan bunyi telefon bimbit Zarina. “Fuck!” katanya dengan perasaan geram tatkala terkejut dengan bunyi telefonnya.
“Lupakan, sayang” bisikku padanya.
Zarina menoleh ke arah telefon bimbitnya dan dengan tiba-tiba air mukanya berubah menjadi pucat. Aku turut menoleh dan pada waktu itu aku nampak nombor telefon yang terpampar di skrin telefon bimbit Zarina adalah dari rumahnya sendiri. Zarina tidak menjawab pada mulanya dan membiarkan telefon itu berdering. Aku masih lagi mendayung batang zakarku ke dalam lubang faraj Zarina sepanjang telefon itu berdering.
Setelah hampir dua minit, akhirnya ianya pun senyap. Tetapi mood Zarina sudah berubah. Dia kelihatan gelisah dan masih merenung telefonnya. Aku cuba mententeramkannya semula dengan meramas-ramas payu daranya dan menghunus batang zakar aku lebih dalam. Tetapi usaha aku tidak berjaya tatkala telefon itu berdering sekali lagi. Kali ini Zarina tersentak seolah-olah seperti suaminya berada di dalam bilik itu.
Setelah berfikir dua tiga kali, akhirnya Zarina mencapai telefonnya sebelum aku dapat berkata apa-apa.
“Hello,” jawab Zarina, “oohh.. Abang,” Walaupun aku tidak mendengar siapa yang berada di sebalik talian telefon itu, aku tahu ia adalah Kamal.
“Ina baru balik dari closing seminar ni,” suaranya menggeletar menjawab, “baru ni balik ke bilik” Zarina menipu suaminya.
Tiba-tiba Zarina tidak berkata apa-apa. Kamal memberitahu isterinya sesuatu yang panjang. Zarina dengan penuh konsentrasi mendengar kata-kata suaminya itu tanpa tidak sedar yang aku masih mendayung batang zakar dengan perlahan keluar masuk lubang farajnya.
“Abang… janganlah kata begitu…” suara Zarina lembut. Matanya sudah mula berair. “Ina masih cintakan abang… abanglah satu-satunya kasih dan sayang Ina” Air matanya sudah mula menitik. Aku tidak tahu samada dia bercakap ikhlas pada suaminya ataupun berbohong.
“Inalah sebenarnya yang banyak berdosa dengan abang…” Zarina sudah mula menangis, “abang tak ada apa-apa dosa dengan Ina… Inalah yang bersalah,” dia merayu ke dalam telefonnya.
“I know. I really miss you too, my love…” bisiknya ke dalam telefon.
“I love you too…” kata-kata Zarina terakhir pada suaminya sebelum dia mematikan telefon bimbitnya. Dia kemudiannya terus menangis. Aku tidak tahu apa yang dikatakan oleh Kamal kepada isterinya itu tetapi aku tahu ianya telah menyentuh hati kecil Zarina.
Aku meletakkan kaki Zarina di atas katil semula dan dengan perlahan memeluk tubuhnya.
Dalam pelukanku, Zarina mengucapkan sesuatu padaku yang pahit aku penah dengari, “Faris… I cannot go though this anymore. Aku sudah tidak sanggup menduakan suamiku lagi. Kamal seorang suami yang baik, Faris. Please understand…”
Agak susah untuk aku menerimanya, tetapi setelah termenung seketika, aku terpaksa akui yang Zarina bukannya milikku selamanya. Aku merenung mata kekasihku dengan penuh kasih sayang. Dengan perlahan, aku mengundurkan batang zakarku dari lubang farajnya.
Tetapi tiba-tiba Zarina berkata, “Faris, don’t…” Dengan perlahan Zarina memeluk punggungku, dan menolaknya kembali menyebabkan batang zakar aku kembali masuk ke dalam lubangnya.
“Faris…” Zarina berkata perlahan, “I want you to make love to me tonight. Tapi kau mesti faham bahawa malam ini adalah malam terakhir buat kita berdua. Selepas dari malam ini, kita sudah tidak ada apa-apa lagi…”
“Tetapi aku nak kau tahu…” sambung Zarina, “…bahawa aku tidak pernah merasai nikmat cinta sebegitu indah sebagaimana aku merasainya bersama kau dalam satu tahun kita bersama…”
“… aku tidak merasainya walaupun dengan Kamal. But painful as it is, it has to end tonight…” Zarina mengakhiri ayatnya sambil air matanya berlerai turun.
Aku memeluk kekasihku itu dengan penuh erat, “Ooohhh… sayangku…” keluhanku padanya. Aku mengucup bibirnya dengan perlahan sambil meneruskan pendayunganku. Sepanjang persetubuhan kami malam itu, tidak satu pun suara kedengaran dari kami berdua. Zarina menutup matanya sambil menikmati dayunganku buat kali terakhir. Apabila kami berdua mencapai klimaks, kami menguatkan pelukan dengan lebih erat lagi tanpa mengeluarkan satu keluhan pun. Malam itu aku memancut air maniku dengan banyak sekali ke dalam rahim Zarina… sebagaimana yang aku rasai sewaktu pertama kali kami bersetubuh.
Walaupun setelah selesai persetubuhan kami, aku tidak mencabut keluar batang zakarku dari lubang farajnya. Aku membiarkannya berada di dalam tubuh Zarina sepanjang malam. Kami tidur dalam pelukan masing-masing sambil kedua-dua tubuh kami bersatu.
Tatkala siang menjelma keesokkan harinya, tubuh kami masih lagi bersatu. Tetapi aku tahu bahawa segalanya telah berakhir. Dengan perlahan aku mengeluarkan batang zakar aku dari farajnya. Kami mengemaskan diri dan pakaian masing-masing secara berasingan. Lazimnya, kami sudah melakukan persetubuhan di waktu pagi samada di atas katil atau di bilik air. Kali ini ianya tidak berlaku. Aku dan Zarina mandi berasingan. Aku check-out dari resort itu dahulu kerana flight aku adalah flight pagi.
Semasa di dalam kapal terbang, aku sudah rindukan Zarina. Apabila sampai di Subang, aku mengambil keputusan untuk menunggu Zarina. Aku menunggunya hingga ke tengah hari apabila flightnya touch-down. Tiba-tiba aku terlihat Kamal membawa ketiga-tiga anaknya untuk menjembut isterinya. Beberapa minit kemudian, Zarina keluar dari balai ketibaan disambut oleh keluarganya. Zarina mencium tangan suaminya, dan kemudian Kamal mencium pipi Zarina. Mereka berpelukan antara satu sama lain seperti satu keluarga bahagia.
Aku hanya memerhatikan keluarga Zarina dari jauh. Pada ketika itu aku berasa kesal dan sedih ke atas Kamal. Dia memang seorang rakan yang baik kepadaku. Dia banyak menolong sejak kami berdua dari kecil lagi. Tetapi aku telah membalas jasa-jasa baik kawan karibku dengan meniduri isterinya. Aku meninggalkan lapangan terbang itu dengan hati bercampur sedih dan juga gembira.
Sejak daripada itu, aku dan Zarina sudah tidak mempunyai apa-apa hubungan lagi. Aku cuma menjumpainya di waktu gathering rakan-rakan kami. Pada mulanya agak sukar untuk kami menerimanya, tetapi semakin hari semakin dapat adjust seperti mana keadaan sebelumnya. Cuma sesekali aku terlihat perasaan rindu Zarina kepadaku di dalam matanya…
23 notes · View notes
fadillahh · 7 months ago
Text
Belajar cara wujudkan Mimpi dari One Piece
Tulisan ini akan related dengan kamu yang udah pernah nonton One Piece.
Aku nonton anime One Piece sekaligus mempelajari karakter utamanya:
Gimana Luffy sang kapten memulai mimpinya dari kalimat sederhana "Aku ingin menjadi raja bajak laut". Setelah itu, mimpinya dilanjutkan dengan pencarian kru yang keren dan kuat. Ia ga sekaligus rekrut seluruh kru dalam satu waktu.
Seiring berjalanannya waktu, ia terus dipertemukan dengan kru yang ia cari dan menurutnya cocok untuk jadi anggota di kapalnya. Zoro sebagai pendekar pedang dan sebagai Wakil Kaptennya. Nami sebagai ahli navigasinya. Usop sebagai si penembak jitu dan ahli strategi. Sanji sebagai chef dan penendang ulung. Chopper sebagai dokter kapal. Robin sebagai pembaca poneglyph dan arkeolog. Franky si tukang kapal atau insinyur. Brook sebagai musisi dan kemampuan pedangnya. Jinbei sebagai ahli bela diri dan pengendali air.
Akan tetapi, contoh yang kuambil di sini hanya dari Zoro sampai Franky.
Zoro si pendekar pedang. Ia bukan terlahir berbakat sebagai ahli pedang. Ia memulai mimpinya dengan mencari guru yang tepat dan belajar dari guru itu. Lalu, saat teman kecil Zoro, yaitu Kuina meninggal. Mimpinya tidak berhenti di situ, ia justru melanjutkan mimpi Kuina dengan terus berlatih menggunakan pedangnya. Sampai di suatu momen, bahkan ia sempat mengasah keterampilannya di Pulau Kuraigama, tempat kediaman Mihawk pendekar pedang terhebat dunia.
Nami si ahli navigasi. Bakat Nami sudah terlihat sejak ia kecil. Gambarnya berhasil memukau anggota bajak laut Arlong. Sehingga Nami dijadikan ahli navigasi di bajak laut Arlong dari kecil. Kemudian Kemampuan menggambar petanya pun semakin terasah.
Usop Penembak Jitu. Usop adalah anak dari ahli penembak jitu pula. Maka, tak heran jika Usop bisa seperti ayahnya sebagai ahli penembak jitu hingga menjadi bajak laut.
Sanji si Chef. Sanji kecil bukan terlahir dari keluarga yang pintar atau gemar memasak. Bahkan, bagi keluarga Sanji memasak adalah pekerjaan rendahan. Tapi, ia tertarik menjadi seorang chef karena terinspirasi dari Zeff, seseorang yang mengasuh Sanji setelah Sanji memutuskan pergi dari keluarganya. Lalu Zeff ini tidak secara langsung mengajarkan Sanji. Zeff membiarkan Sanji memahami sendiri bagaimana memasak dan belajar makna masak itu sendiri.
Chopper si Dokter Kapal Chopper juga memulai mimpinya sebagai seorang dokter karena terinspirasi dari dr. Hiluluk dan belajar langsung dari dr. Kureha. Perjalanannya menjadi seorang dokter bukan perjalanan yang singkat. Tapi, berkat motivasi dan kegigihannya, ia akhirnya bisa mewujudkan mimpinya.
Robin si Arkeolog. Robin terlahir di lingkungan ilmuwan. Ibunya terlebih dahulu sudah menjadi arkeolog pintar. Namun, sedari kecil Robin sudah ditinggal ibunya karena urusan penelitian. Hanya saja, Robin terus belajar dari para arkeolog di pulaunya dan membaca buku2 yang ada di perpustakaan Ohara.
Franky. Franky adalah anak bajak laut yang terdampar di sebuah pulau. Lalu bertemu dengan ahli kapal yang kemudian mengasuhnya. Sedari kecil dia sudah belajar langsung dengan Tom, seorang ahli kapal.
Dari 8 karakter One Piece di atas, aku menyimpulkan bahwa sebuah mimpi punya cara kerjanya sendiri:
Jika orang tuamu sudah ahli di bidang tertentu, maka tidak sulit untukmu juga ahli di bidang tersebut. Karena pertama, kamu sudah memilliki role modelmu. Kedua, sejak kecil kamu sudah dihadapkan dengan rutinitas dan pemikiran orang yg ahli di bidang tersebut.
Jika orang tuamu bukan ahli di bidang yang kamu inginkan. Maka, kamu perlu mencari orang yang ahli di bidang tersebut. Menemuinya dan belajar langsung darinya. Seperti yang Zoro, Chopper, Sanji, dan Franky lakukan.
Kalau kamu terlahir di keluarga yang ahli di bidang tertentu. Namun, karena suatu alasan, orang yang ahli di keluargamu itu meninggalkanmu. Kamu hanya perlu mencari lingkungan sesuai bidang yang kamu inginkan. Seperti yang Robin lakukan.
Kalau kamu udah punya bakat dari kecil yang udah menonjol, seperti Nami. Maka, yang perlu kamu lakukan adalah terus mengasahnya.
Kalau kamu tau kamu ga punya bakat sama sekali di bidang itu, alias nol. Maka, selain mencari guru, kamu pula harus terus berlatih, mengulang2, dan pantah nyerah sampai kamu memiliki bakat yang kamu inginkan.
Kalau kamu ga tau bakat yang kamu miliki dan ga tau bakat yang ingin kamu miliki. Simpel. Kamu harus tanyakan ke diri kamu. Kamu ingin menjadi apa? Apa tujuanmu? Kamu ingin menjadi dokter seperti Chopper? Ya kamu harus mempelajari ilmu kedokteran. Kamu ingin jadi raja bajak laut seperti Luffy? Kamu perlu mencari anggota kapalmu terlebih dahulu, percaya, dan yakin pada mimpimu.
Memang, pada kenyataannya tidak semudah yang dikatakan. Akan selalu ada faktor lain yang membuat sebuah mimpi menjadi sesuatu yang sulit untuk digapai, bahkan seakan ga mungkin.
Tapi, dengan belajar cara kerjanya dan polanya dari anime One Piece, semoga dapat sedikit gambaran dan terinspirasi bahwa setiap mimpi pantas untuk diperjuangkan.
Percaya dan yakin pada mimpimu, menekuninya, mencari guru yang tepat, memiliki role model, berada di lingkungan yang sesuai.
4 notes · View notes
juliarpratiwi · 1 year ago
Text
"Teh Neng, mau menggambar dan mewarnai dulu yaa." Pinta Kakak
"Boleeeh, gak bosen gt? Eh tadi sore katanya Kakak melukis ya? Melukis apa?"
"Oh iya, Kakak ambil dulu yaa. Iniii..." Kakak menunjukan lukisannya
Tumblr media
"Waaaw, masyaAllah indah sekali. Kakak melukis tentang Palestina?"
"Iyaaa, semoga Palestina menang dan semuanya aman lagi. Biar anak-anak disana bisa main lagi, sekolah lagi."
"Aamiin Allahumma Aamiin. Semoga Allah mengabulkan doa Kakak yaa."
"Iyaaa, ini gambarnya buat Teh Neng aja."
"Waah, beneran? Terima kasih ya kak"
Harapan dan doa tulus dari seorang anak perempuan yang berusia belum genap tujuh tahun. Cerita dan pendapatnya yang ia ungkapkan di setiap sesi pertemuan kami tentang Palestina mungkin sederhana, tapi penuh makna.
Terima kasih ya kak, sudah mengingatkan bagaimana bentuk-bentuk empati kepada mereka. Semoga doa-doa itu terhimpun menjadi kekuatan bagi mereka disana, atas izin Allah.
9 notes · View notes
staf · 7 months ago
Text
Pembaruan
🌟 Baru
Di web, Anda sekarang dapat menjelajah jauh dari umpanAnda saat ini (Dasbor, pencarian, tagar, dan banyak lagi) tanpa khawatir kehilangan posisi saat kembali dengan tombol peramban Anda.
Komunitas sekarang menyertakan keterangan alat-alat yang berguna untuk menunjukkan fitur baru bagi Anda.
Admin komunitas sekarang dapat membuat tautan undangan, yang memungkinkan anggota baru untuk bergabung (sampai batas populasi tercapai). Tautan dapat disegarkan jika secara tidak sengaja keluar ke tempat yang salah, hal ini membuat tautan undangan lama tidak berlaku. Kirimkan kepada teman Anda, postinglah ke blog Anda, tuliskan di kartu pos, cetaklah di kartu nama, pilihannya tidak terbatas!
Admin komunitas sekarang dapat menghapus anggota komunitas. Opsinya terdapat pada menu tiga titik pada daftar anggota.
Admin komunitas sekarang akan menerima notifikasi push dan item aktivitas ketika komunitas yang mereka ajukan telah disetujui.
Anggota komunitas sekarang akan menerima notifikasi push dan item aktivitas ketika mereka dipromosikan menjadi (atau diturunkan dari posisi) moderator.
Editor postingan pada aplikasi Android kini memiliki pemilih blog yang lebih baik untuk menyertakan komunitas, sehingga Anda dapat memposting langsung ke komunitas tersebut dengan cepat.
🛠️ Perbaikan
Ekspor Data Privasi gagal pada beberapa pengguna. Hal ini sekarang telah diperbaiki, dan semua ekspor yang gagal sedang diulang.
“Posting ke blog atau komunitas lain” tidak lagi muncul setiap kali Anda memulai postingan baru.
Pengguna yang keluar sempat tidak dapat melihat komunitas publik. Hal ini telah diperbaiki.
Pemberitahuan komunitas sempat tidak dapat diterima. Hal ini telah diperbaiki.
Kotak undangan komunitas kini semakin jelas.
Beberapa notifikasi push semakin jelas.
Avatar pada item aktivitas yang digabungkan telah diposisikan ulang, hal ini meningkatkan resolusi gambarnya.
🚧 Dalam Progres
Tidak ada insiden yang dapat kami laporkan hari ini.
🌱 Segera Hadir
Admin komunitas akan dapat memblokir anggota komunitas secara keseluruhan.
Menghadapi masalah? Periksa masalahnya lalu kirimkan Permintaan Dukungan  dan kami akan kembali menghubungi Anda secepatnya!
Ingin membagikan saran atau hal lainnya? Cek pembaruan di blog Staf kami dan mulailah berdiskusi dengan komunitas.
Ingin mendukung Tumblr secara langsung? Cek lencana Pendukung terbaru di TumblrMart!
3 notes · View notes
popponn · 1 year ago
Note
hi popon !! happy cny 🔥🔥 moga moga rejeki dan keberuntungan tmbh bynk, serta taun berjalan dengan lancar, wishing us all the best 🙏 semangat kuliah, semangat writing, semangat idup (😭) 💪💪💪💪
Tumblr media
omg jennn 🥺 kiyowo sekali walau yabapa aing kagak bs baca itu hanzhi my kw 3 chinese is showing imma assume it's happy cny in chinese. here is your angpao babe 🧧🧧🧧
aku terima semangatnya 🔥🫵 semangat juga sekolahnya, milih jurusan dan univ sekiranya udah deket, gambarnya, dan juga hidupnya (༼;´༎ຶ ۝ ༎ຶ༽) ILMU PADI JAGOANKUU 🌾🔥🔥 MENYALA KAKAK 🔥🔥🔥
Tumblr media
4 notes · View notes
apez-90 · 8 months ago
Text
KEINDAHAN TIDAK TERUNGKAP
Sedang aku leka melihat suasana dan menghirup udara yang nyaman... Tiba-tiba kak Eirah memanggilku lalu aku menoleh ke arahnya...
Kak Eirah: Dik.....
Aku: Wahhhhh.... Cantik sangat lah kak... Seksinyerrrrr.... Geram lah.....
Kak Eirah: Hihi... Yeke... Terima kasih dik sebab pilihkan baju untuk akak pakai hari ini...
Aku: Sama-sama kak...
Lalu kak eirah datang kepadaku dan memegang tanganku terus menyuruhku duduk di atas katil yang empuk mereka... Kak Eirah terus mencapai telefon bimbitnya dan menyuruh aku mengambil gambarnya untuk diberikan kepada Abg Fiq....
Kak Eirah: Dik..... tolong akak ambik gambar akak pakai macam nie.... nak hantar kat hubbyy akak... Bagi moral hubby akak kejekan...
Aku: Ok kak... Akak hari-hari hantar gambar macam nie kat Abg Fiq ke???
Akak Eirah: Ye dikk.... Abg Fiq suka sangat tengok akak seksi dan nakal macam nie... Dik suka tak????
Aku: Hihi... Suka sangat kak... Moral gak untuk saya...
Kak Eirah: Amboiii... Moral eyk dik... Tak pe dik ambik je gambar akak posing... Nanti akak bagi moral kat dik eyk...
Aku pun terus mengambil gambar Kak Eirah yang sedang seksi tanpa memakai bra dan panties untuk diberikan kepada Abg Fiq... Setiap Kak Eirah posing tubuhnya yang mantap itu.... Setiap kali itulah jiwaku meronta untuk merasa kenikmatan tubuh Kak Eirah.... Jika aku dapat merasakan tubuh Kak Eirah ini.... Adalah satu keindahan tak terungkap yang aku dapatkan... Setiap kali aku mengambil gambar posing Kak Eirah yang seksi... Kak Eirah akan melihat kembali gambar yang aku ambil... Setiap kali itu lah aku kena mengambil gambar berulang kali jika tidak menepati posingnya yang tidak betul... Nafsuku menjadi geram disebabkan melihat pepeknya yang tembam dan bersih seakan memanggilku untuk merasa.... Apatah lagi tetek Kak Eirah yang besar, pejal dan tegang membuatkan aku ingin memegang dan merasa sepuasnya...
Setelah selesai mengambil gambar seksi Kak Eirah... Kak Eirah memanggilku untuk duduk disisinya...
Kak Eirah: Dik sini jap... Duduk dekat akak jap... Akak nak dik tengok gambar mana yang paling nakal untuk bagi dekat Hubby nie...
Aku: Ok kak...
Kak Eirah terus mencapai tanganku lalu menyuruhku merangkul pinggangnya sambil Kak Eirah membuka kaki untuk menampakkan pepeknya yang sentiasa menjadi pujaanku.... Lalu Kak Eirah mengambil 2 3 photo sambil tanganku merangkul pinggang Kak Eirah... Bau wangiannya cukup menghairahkan nafsu serakahku... Selepas itu, Kak Eirah secara tiba-tiba tahu keinginan aku...
Kak Eirah: Dik.... Tolong akak jap...
Aku: Ya kak... Ape tu??? Akak nak minta tolong apa tu??
Kak Eirah: Dik tolong duduk depan akak jap... Akak kangkang depan dik... Dik jilat pepek akak jap... Boleh???
Aku: Uiiishhhh kak.... Tak pe ke... Abg Fiq tak mara ke....
Kak Eirah: Akak nak bagi gambar dik tengah jilat pepek akak... Bagi hubbyy geram cepat balik... Hihi...
Aku: Wahhhh... nakal eyk kak... Hihi... Ok kak.. Saya kangkang akak nie.... Ermmmm wangi pepek akak... Izinkan saya jilat pepek akak eyk...
Kak Eirah: Terima kasih dik... Wangikan... Ok lepas nie kalau dik nak rase pepek akak... Rasa je taw... Akak tak kesah janji dik happy dan sentiasa jaga keselamatan akak...
Aku: Ok kak... Hihi...
Aku terus menjilat pepek Kak Eirah dengan penuh syahdu untuk merasa setiap inci pepek Kak Eirah... Tidak dinafikan pepek Kak Eirah sentiasa bersih dan wangi... Sungguh berselera aku menyantap pepek Kak Eirah... Kak Eirah terus mencapai fone nya lalu mengambil beberapa foto untuk dihantar kepada Abg Fiq... Semasa aku sedang menikmati kesedapan pepek Kak Eirah secara tiba-tiba Kak Eirah mendapat panggilan Video Call dari Abg Fiq...
Kak Eirah: Hai Hubbyyy.... wat pe tu?? Hubby sihat??
Abg Fiq: Hai syg... baru lepas meeting... sihat je... Syg sihat???
Kak Eirah: Sihat je... Nie tengah tunggu dik abg nie massage pepek syg nie.... Tengok nie....
Abg Fiq: Wahhhhhhh..... Syg nakalkan... Tengok tu syg.... dik tengah khusyuk massage pepek syg... Best tak syg???
Kak Eirah: Best sangat hubbyy... Terima kasih sebab bagi dik jaga syg masa hubbyy tak de... Lepas nie kalo dik nk massage pepek syg anytime... Boleh tak hubbyy??? Plezzzzzzz
Abg Fiq: Hihi... Boleh syggggg.... Segalanya hubby sediakan khas untuk manja hubby nie...
Kak Eirah: Hihi... Terima kasih hubbyy.... Tengok hubbyy... sedap lah dik massage pepek syg taw... basah dh pepek syg nie.... hubbyy lambat sangat balik... Malam nie hubby kene denda taw???
Abg Fiq: Denda ape tu syg???
Kak Eirah: Suprise!!! Hubbyy tunggu taw...
Abg Fiq: Hihi... Suprise eyk... ok hubbyy tunggu... Ok lah... Hubbyy ada keje nie... Suruh dik tu massage pepek syg tu puas-puas taw... Jaga diri syg baik-baik... Miss u syg.... Love u my noty wife...Muuaahhhh
Kak Eirah: Ok hubbyy... hubbyy pon jaga diri taw... Jangan lupa makan... Syg tunggu hubbyy balik... Miss u honey... Love u my gummy bear... Muuuaahhhh... Tengok sikit dik massage pepek syg... auchhhh.... hihi... Daaaaa...
Selepas tamat perbualan mereka Kak Eirah terus mengusap rambut aku....
Kak Eirah: Arhhhhhh.... Sedapnya dik massage pepek akak.... Rasa pepek akak nie puas-puas eyk dik...
Aku: Ok kak.... Terima kasih kak... Pepek akak wangi, tembam dan sedap je rasa dia.... hihi...
Kak Eirah: Amboiiii... suke eyk dikkk... nmpak tu comot mulut dikk... Meh akak lap sikit mulut dik....
Aku terus menikmati pepek Kak Eirah dengan penuh kasih sayang.... Membelai tanpa erti lelah... Kak Eirah adalah Keindahan bagiku yang tidak mampu ku ungkapkan......
Tumblr media
3 notes · View notes