Tumgik
#berlayar lagi
reginahutapea · 2 years
Text
Januari 2023
“Siap berlayar lagi?”
“Tentu saja.” Kataku tegas.
Rasanya kata-kata itu udah kali kesekian aku ucapkan. “Ah mungkin kain layarku begitu tipis, sehingga beberapa kali koyak dan jatuh atau kapalku kurang besar? Makanya beberapa kali sempat berlubang dan hanyut diterjang ombak.
Tapi ngomong-ngomong, terima kasih banyak, ya. Terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Tawa, sedih, kemudian tersenyum lagi adalah hal-hal yang tidak dapat diakhiri. Setidaknya dari semua perasaan acak itu, kita tetap mengingat bahwa kehidupan sudah terlalu baik.
"Kamu sadar, kan? Bahwa kita ini hanya sedang melalui siklus kehidupan. Bertemu, bertumbuh, berbagi cerita kemudian kembali berpisah pada persimpangan jalan menuju tangga perjalanan meraih titik kedewasaan."
"Karena di depan sana, kita masih akan bertemu dengan ragam wajah dan isi kepala yang barangkali akan membuat kita setuju dengan mereka. Karena hidup adalah perjalanan mencari yang tidak akan berakhir selama napas kita masih ada."
“Siap berlayar lagi?”
Saat kita sepakat bahwa perihal perjalanan mengarungi lautan luas tidaklah mudah, maka sudah seharusnya tidak ada ragu terselip dalam perjalanan.
Karna berlayar adalah tentang menerima segala hal.
Mungkin aku akan berlayar lebih jauh lagi dari ini, karna layarku sudah besar terbentang, dan kapalku sudah kuat dan kokoh, tak akan goyang walau ada ombak besar sekalipun.
“Aku siap berlayar lagi, karna ada doa ibuku menerangi”.
#katagina #lifeisgood
0 notes
faramuthiaa · 27 days
Text
Mungkin, ada yang belum usai.
Percakapan yang tak sempat terucap, kabar yang tak sempat diberitahu, tanya yang tak sempat terjawab, ragu yang tak sempat teryakinkan, dan angan yang tak pernah disampaikan.
Banyak cerita yang memiliki momentum singkat. Jika tidak disampaikan secepat mungkin, kita mungkin tidak akan menemui momentumnya lagi.
Meski, di ujung hari, kisah itu akan tetap berlayar. Walau hanya di angan, walau tak pernah menemui tujuannya.
@faramuthiaa
Cranfield, 30 Agustus 2024 || 01.37 BST
78 notes · View notes
arumpuspa29 · 2 months
Text
Lebih Mudah.
Ada suatu titik ketika hidup kita akan berada di sebuah titik yang belum pernah kita lalui sebelumnya. Titik-titik yang sulit dan rumit, yang agaknya tak kita kuasai sedikitpun.
Akan ada masanya kita menjalani sebuah peran yang bagi kita teramat berat di permulaannya. Entah peran yang dimulai dari rumah, tempat menimba ilmu, tempat kerja, atau pada skala lain yang lebih besar dan lebih luas manfaatnya.
Di suatu waktu di masa depan sana, kita akan menghadapi sebuah permasalahan keruh yang sulit kita jernihkan. Masalah yang kadang membuat kita lupa untuk kembali pada pondasi kokoh yang mendasari segala jawaban di muka bumi ini.
Dan akan tiba saatnya, kita akan mulai mengemban amanah-amanah berat yang baru. Amanah-amanah yang mungkin akan terlalu berat kita pikul sendirian.
Oleh karenanya, bersamailah seseorang yang membuatmu merasa lebih mudah melewati fase demi fase pendewasaanmu. Seseorang yang dengannya kamu lebih mudah meningkatkan iman dan ketaqwaan. Yang dengannya lebih mudah untuk mengingat-ingat kebaikan.
Temukan seseorang yang juga mampu membersamaimu untuk bisa lebih mudah merenda syukur dan merajut sabar. Seseorang yang membuatmu lebih mudah berbagi teduh. Seseorang yang bersamanya, membuatmu lebih mudah untuk menguatkan diri meski barangkali ada hal pelik yang perlu kamu selesaikan.
Karena pada akhirnya, hidup tak mungkin tanpa masalah. Kita tak sedang berlayar di lautan mati yang tanpa ombak dan karang. Kita tak sedang melaut yang tanpa badai dan angin kencang. Entah apa yang nantinya lebih dulu menerjang, semoga kita masih sempat untuk mengusahakan sekuat mungkin untuk berpegang pada tali-Nya.
Namun, sebelum itu semua, pertama-tama mari kita buat diri kita untuk lebih mudah membuka mata hati untuk menerima nasihat-nasihat kebaikan. Mari buka pintu itu lebar-lebar tiap kali hidayah mengetuk. Persilakan mereka masuk dan jamu sebaik mungkin. Jangan hanya tunggu, tapi mari kita hampiri selangkah demi selangkah. Buat diri kita lebih mudah untuk meminta dan memberi maaf, juga berterima kasih. Dengan itu, kelak kita juga akan membuat siapapun seseorang itu jadi lebih mudah untuk membimbing dan mengarahkan.
Aamiin.
(Semarang, 22 Juli 2024. 20:35. Baru tiba di kamar kos. Sebuah tulisan untuk diri sendiri yang buru-buru dituang dari kepala karena terlintas pas lagi perjalanan motor ke kosan. Terinspirasi dari percakapan dan nasihat tak terduga dari bapak penjaga parkir di pertigaan Masjid Agung Pandanaran. Terimakasih bapak!)
36 notes · View notes
aksarahumaira · 2 months
Text
Kapal Kita akan Berlayar ke Tempat Terbaik
Hari itu, aku mengirim sebuah berkas, sepuluh halaman banyaknya. Mungkin kamis malam ku kirim dengan tergesa-gesa. Yang ada dipikiranku hanya, setelah ini aku harus fokus menyiapkan ujian, memperbaiki ruhiyah dan menyiapkan tes hafalan esok hari.
Jumatnya, aku benar-benar siapkan hafalan sejak pagi. Setelah berhari-hari dalam keadaan demam dan lemas, ku paksakan diri untuk bilang ke mentorku, bahwa aku akan siap ujian pukul 5 sore.
Hari jumat sore menjelang maghrib. Bukan kah adalah waktu terbaik untuk banyak memanjatkan doa? Sedangkan aku harus berlapang dada menelpon mentor untuk ujian Surat Al-Mu'minun. Hanya beberapa ayat, tapi begitu banyak yang dipersiapkan karena harus memahami makna tiap ayatnya.
Ayat pertama masih biasa aja. Berjalan ke ayat berikutnya, tangisku pecah. Tak kuat melanjutkan ayat demi ayat di halaman pertama. Walaupun akhirnya sampai juga pada ayat terkahir yang harus disetorkan. Kak Di langsung bertanya, "kalaulah boleh tau, kenapa kakak sampai menangis sebegitunya?"
Tangisku tentu pecah lagi, aku banyak merenungi ayatNya. Jauh rasanya dari orang yang Allah maksud dalam ayat-ayat ini, ayat tentang orang yang beriman. Tentang mereka yang Allah hadiahkan Surga di dalamnya. Aku bilang, ayat ini juga yang membantuku untuk menulis lembaran demi lembaran berkas yang ku kerjakan.
Tau apa yang membuatku bersyukur sore itu? Beliau mendoakan banyak kebaikan untukku. "Semoga selayaknya kapal Nabi Nuh yang mendapatkan tempat mendarat terbaiknya, semoga kapal kakak juga menemukan tempat pendaratan terbaik dari Allah." Tentu banyak ku aamiin-kan. "Semoga ayat-ayat ini juga membersihkan hati kakak ya," lagi dan lagi ku aamiin-kan dengan takzim.
Ternyata sore itu, Allah mau orang lain mendoakan ku dengan lisannya. Doa orang sholih yang ku harap semoga Allah ijabah.
Semoga, kapal kita akan berlayar pada tempat-tempat terbaik menurut-Nya, pada pendaratan terbaik versi-Nya.
Depok, 18 Juli 2024
26 notes · View notes
gndrg · 8 months
Text
Barangkali saat ini kita hanya harus saling menarik diri dari perputaran waktu
Menjinakkan badai dalam isi kepala masing masing
Menunggu takdir kembali mempertemukan kita di laut lepas yang tenang
Berlayar dengan aman dan nyaman
Tak lagi dinahkodai keraguan
Sehingga kita pun kembali melabuhkan harap yang sama, bersama-sama
—Surakarta, 02 Februari 2024
39 notes · View notes
diksifaa · 1 year
Text
Tumblr media
Ternyata benar, keterampilan dan kemampuanku memahami lautan masih sangat sedikit. walaupun aku mampu berenang, aku tetap suka tenggelam hingga mencelakai diriku sendiri, mungkin jika belum sadar telah celaka, aku bisa saja terus tenggelam larut hingga mati. Dear lautan yang sangat luas, berdamailah dengan setiap kapal yang sedang berlayar, ia hanya ingin mencari tempat berlabuh yang menjadi tujuan, bukan tersesat pada lautan tanya tak berujung
Selain itu, aku terlalu mempercayai laut seakan laut dan aku (yang sedang berlayar) sedang dan selalu baik-baik saja. Padahal perlahan laut membawa ku pada arus yang tak bisa aku kendalikan, terombang-ambing, goyah, dan hanyut terus mengikutinya tak memiliki arah. Dear laut, hentikan segala manipulasi yang telah kau tampakkan padaku, maupun yang lain, kumohon tidak lagi
Tapi Ini bukan tentang lautan luas sesungguhnya
~Faa
34 notes · View notes
winartydewi · 10 months
Text
------An Harbor Full Of Passenger------
Kalau kapal sudah tiba dan bersandar di pelabuhan, segeralah berangkat dan berlayar. Namun jika belum, jangan paksa siapapun untuk menempuh perjalanan yang entah dengan apa
Kau tahu? Antrian mengular di sepanjang jalur dermaga. Setiap penumpang masing-masing memegang satu tiket beserta barang bawaannya. Tiket yang berada dalam genggaman mereka semuanya berbeda; berbeda warna, ukuran, dan harga. Belum lagi tas dan kopernya
Apa yang mereka genggam dan bawa sejajar juga setara dengan kapal yang akan menjemput mereka. Semakin banyak perbekalannya, semakin indah tiketnya, maka akan semakin mewah dan berkelas pula kapal yang akan membawa mereka berlayar mengarungi samudera
Tetaplah berada pada posisi di jalur antrianmu. Genggam dan simpan baik-baik tiketmu dan jaga barang-barangmu. Sebab setiap orang membawa perbekalan yang berbeda dengan kapal yang berbeda pula; satu orang hanya akan menunggu satu kapal yang berlabuh di dermaga dengan hanya satu nakhoda pula
Tetaplah di tempatmu berpijak saat ini. Mengerti?
@winartydewi
21 notes · View notes
plasterdrain · 4 months
Text
kita dalam cinta.
Tumblr media
syongnen au
“kamu berani nggak buat aku patah hati?” satu kalimat pertanyaan di malam hari, dimana mereka sedang berduaan di bawah bulan yang sedang membiru. tapi kali ini wonbin tidak sedang patah hati sebetulnya, ia hanya bertanya pada seseorang yang dinyatakan sebagai kekasih. baiknya seperti apa mereka akan berakhir, kalau satu dari mereka patah hati. tapi wonbin sedang jatuh cintanya. 
“hm… pertanyaan sulit.” ujar sungchan sambil menerka kalimatnya sendiri, bagaimana ia bisa membayangkan kalau patah hati bersama wonbin, kalau sekarang mereka itu sedang berpacaran dan saling jatuh cinta. “tapi sedih banget, kalau aku patah hati karena kamu, wonbin. aku sendiri nggak bisa ngebayangin kalau aku berani buat kamu sakit hati, secupu itu aku, wonbin.”
“emang dasar kamu cupu.” kekeh wonbin sambil tertawa, begitu sungchan membalasnya dengan sebuah kecupan di puncak kepala, masih sedang melihat bulan yang kali ini sedang membiru, hanya sesekali bulan seperti itu, tidak akan sering-sering. janji wonbin. 
ingat sekali kalau sungchan memang cupu—seperti dengan kalimat yang barusan wonbin afirmasikan, karena pria itu benar-benar tidak pernah mengambil langkah lebih dulu, bahkan sewaktu mereka sekolah menengah pun sungchan hanya memperhatikan wonbin—itu yang diceritakan dari mulut sungchan. 
sungchan juga bukan yang pertama mengatakan bahwa ia mengatakan perasaannya, karena wonbin duluan yang seperti itu untuk mengucapkan perasaannya. sungchan lebih tua dari wonbin, dan bayangkan kalau wonbin duluan waktu itu yang masih kelas sepuluh mengatakan perasaannya pada kakak kelas. bayangkan itu adalah sebuah cinta monyet, tapi mereka malah jatuh cinta terus sampai kuliah. mungkin akan sampai mati, sebuah janji hidup sungchan.
sungchan juga yang cupu karena memilih ingin bersama wonbin, demi jurusan impian, tapi berakhir dengan cacian maki dari wonbin karena berarti itu akan melepaskan semua mimpi sungchan, berarti akan sia-sia semua cerita sungchan yang wonbin dengarkan setiap hari, karena pria itu belajar sampai mampus demi mendapatkan universitas keinginannya. orang tua sungchan juga tidak neko-neko, tapi sungchan sekali lagi punya impian yang mesti dinyatakan, dan wonbin adalah salah satunya, mimpi sungchan itu buat wonbin bahagia, tapi kali ini ia meninggalkan wonbin sebentar saja pasti wonbin akan baik-baik saja. toh, memang benar, sungchan mengejar kuliahnya dan wonbin mendapatkan universitas yang sama setelah beberapa tahun kemudian, mereka tidak perlu lagi berhubungan jarak jauh. 
satu mimpi yang ditinggal bukan berarti akan dihapus dari kehidupan sungchan. 
“kamu kok diem aja?” tanya wonbin yang sedari tadi memikirkan mengapa wajah sungchan benar-benar serius dibuatnya dengan sebuah pertanyaan. 
“kalau kamu berani buat aku patah hati?” tanya sungchan. 
wonbin yang pemberani pun, menggeleng. karena sejauh ini mereka berlayar, kalau berakhir di rumah beralaskan pasir wonbin juga takut. takut sekali kalau tanpa sungchan. 
“aku cuma nanya, tapi kamu malah nanya balik ke aku, sungchan.” dengus wonbin yang kini beralih dari menatap sungchan yang sedang memeluk tubuhnya hangat, kembali pada bulan yang masih membiru. kali ini purnamanya bulat sekali. 
“haha, maaf-maaf, aku juga nggak ngerti kenapa kamu nanya aku soal itu, selama ini aku udah buat kamu patah hati berapa kali, wonbin, tapi kamu tenang aja tuh, tahu kalau aku tetap cinta.” 
“pede banget—plus, kamu nggak pernah buat aku patah hati,” 
“hm, tapi aku inget waktu aku mesti keluar kota, aku ninggalin kamu, itu patah hati kamu pertama kali, masa kamu nggak inget.”
“itu bukan—beda sungchan.”
“okay, terus waktu aku kelupaan sama ulang tahun kamu, emangnya itu bukan?”
“itu kamu pelupa.” kali ini wonbin ingin menyerah dengan semua apa yang sungchan lontarkan, karena waktu itu serius menyebalkan, wonbin juga hampir menangis, karena sungchan datang ke rumahnya tengah malam demi merayakan ulang tahun wonbin. 
“kalau gitu, waktu kamu lupa hari kasih sayang, aku sedih tau.” ujar sungchan. 
wonbin juga salah karena ia serius sibuk mengurusi ujian akhir hingga lupa kalau sungchan juga menelponnya sampai malam, tapi belum wonbin gubris waktu itu. 
“maaf, tapi kamu ungkit itu lagi.” wajah wonbin yang cemberut, tapi bagi sungchan itu manis, karena pacarnya sedang memikirkan masa lalu. “kamu kenapa sih harus ingetin aku soal itu?”
“kembali ke kalimat awal kamu, itu menurutku patah hati pertama, wonbin.”
“ih, ngeselin, itu bukan—” wonbin juga tidak tahu harus melanjutkan kalimat apa, kali ini tubuhnya dingin karena mereka masih ada di luar, sedang di halaman rumah wonbin sambil berpelukan dengan melihat langit. beberapa waktu lalu juga sungchan mengatakan bahwa regulus—bintang regulus sejajar dengan matahari. “udah, jangan dibahas lagi. kepala aku sakit.”
“sini aku cium, biar sakitnya hilang.” kalimat tenang dari sungchan yang mengecup puncak kepala wonbin. 
“jujur, sebenarnya bukan soal patah hatinya, aku ngerti.” kini tubuh sungchan yang semakin dekat, memeluk tubuh wonbin, sebuah tangan yang ada di bawah tubuh wonbin agar menariknya lebih dekat. “aku rasa patah hati buat kedua belah pihak, berarti kita pernah saling sayang, i don’t need symbol of scars to know that i love you, we don’t need swapping blood just to you for keep me.” yang sungchan mengerti bahwa ia terlalu cinta sama wonbin, sudah begitu simpelnya. 
for sungchan, he can go on and on to be in love with wonbin, he does want to. he likes being around wonbin, he is in love with wonbin since the first time their eyes meet each other. he can go on and on until he dies, until it’s all comeback, he just want his life with wonbin. 
7 notes · View notes
irfaaaaannnn · 1 year
Text
Kapal yang itu memang belum siap untuk berlayar. Kayu-kayunya masih saya kumpulkan dari hutan. Memang masih perlu yang banyak. Karena tujuan kita juga jauh, sehidup sesurga.
Kapal yang itu masih saya jahit layarnya. Benang yang kemarin baru saja habis. Belum saya beli lagi. Saya usahakan cari yang berkualitas agar layarnya tak mudah robek diterpa angin.
Kapal yang itu masih kosong isinya. Saya pun juga masih belajar cara menjadi nahkoda yang gagah berani. Bagaimanapun, ganasnya ombak tak mengenal, "Oh antum lulusan azhar? Sini saya permudah" haha
Kau ingin kapal yang seperti apa? Pinisi atau kora-kora? Buritannya seperti apa? Sejumawa Pencalang punya Hang Tuah kah? atau semewah kapal pesiar? Atau sekuat pinisi suku Mandar?
Pesan saya hanya satu : "Sebesar apapun ombaknya nanti, jangan sampai lompat dari kapal"
Kairo, 15 September 2023, sepulang konsultasi di rumah kak Joko
47 notes · View notes
coretan-sn · 5 months
Text
Berlayar Kembali
Menenggok kembali segala badai sepanjang usia ini bukanlah hal mudah untuk melewatinya, tak jarang gegabah, panik, dan terburu-buru menjadi bumbu di setiap berlayar. Pernah melaju kencang, tapi pernah juga berhenti di tengah lautan lumayan lama. Akibat ombak yang membuat kapal ini terombang-ambing.
Apakah pernah jatuh ? Jangan di tanya, aku pernah terjatuh dan hampir ke palung lautan, tapi dengan pertolongan-Nya masih ada kekuatan untuk berenang menuju kapal.
Aku hampir mati karena tidak bisa bernafas lama di dalam air, tapi beruntungnya sebelum berlayar aku sudah memasang alat-alat pengaman untuk mengantisipasi ketika tengelam; ada pelampung, kaca mata, dan ada oksigen. Aku mempersiapkannya jauh sebelum memutuskan berlayar. Tapi ini bukan tentang kapal dan bukan juga lautan, tapi tentang iman dan prinsip yang di pegang. Kebaikan dan kebermanfaatan, santun dan jujur, pemberani namun tetap beradab. Ah sungguh prinsip yang susah-susah gampang untuk di pegang kuat-kuat.
Sejauh apapun perjalanan membawaku, meskipun aku terseok dan tersungkur setiap waktu, kebingungan bahkan di rundung kesedihan. Asal iman itu masih ada, asal iman itu ada di hati, Allah akan terus membersamai..
Iman yang membawaku berlayar kembali, iman yang terus membuatku tetap hidup dan menghidupi. Cita-cita dan impian yang terus membuatku terbangun. Jikalau nanti aku terjatuh kembali, jika nanti aku kembali lebam dan berdarah lagi. Aku akan selalu mencoba mengingat-Nya sebelum mengingat selain-Nya. Bersebab tenang adalah kunci untuk mengurai segala bentuk masalah dan sakit hati.
Dalam secuil perjalanan ini, aku akan berlayar lagi. Entah di laut yang tenang atau gemuruh, entah di angin yang sejuk atau ribut, bahkan tidak peduli di langit terang atau gulita, aku akan tetap berdiri menghadapinya, hingga suatu saat yang pasti pemandangan indah di depan sana bisa tampak oleh mata.
Dan aku masih berharap di waktu yang dekat aku tidak berlayar sendiri. Bersamamu mungkin?
-ssn
11 notes · View notes
itsme-isme · 5 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Di era banyaknya gempuran drama makjang, muncul drama ini dgn bawa suasana baru dan fresh bgt!! Setelah lama ninggalin drakor, akhirnya kepincut lagi ke drakor krn ini couple 😂
Alurnya cepet sat set sat set, masalahnya juga beragam, konflik2 dan penyelesaiannya dikemas dengan saaangaatt apiik!! Ceritanya ringan, tapi sama sekali gak bikin bosen!! Beneran drama healing 😂
Dari sekian banyak tokoh di drama, yg jahat cuma satu, si supir taksi! Nyebelin bgt! Bahkan second male lead nya aja se green flag itu!
Di setiap episode, gak cuma alurnya aja yg gak ketebak, kelakuan prink imsol sunjae kayak gimana yg bakal muncul juga lebih gak ketebak 🤣
Im Sol Sunjae, please kalian harus happy ending 😭
Selesai di drama, boleh banget lanjut berlayar di real life buat ini couple 😍 couple yg sudah pasti dapet restu publik dan penonton setia mereka 🤣
11 notes · View notes
berwarnabiru · 6 months
Text
April ke Juni
Segala hal berlalu dengan cepat, kecuali Januari.
Ketika Januari berjalan begitu lambatnya, daripada mengutuk hari yang tak kunjung berakhir pada tanggal gajian, aku justru berharap bahwa hari-hari ke depan, waktu akan berputar selambat itu.
Namun lambatnya Januari hanya fatamorgana belaka.
Februari berlalu begitu cepat, terlepas dari jumlahnya harinya di bulan kabisat.
Maret pun seolah tak mau menungguku mencerna satu demi satu informasi yang kuterima dari berbagai sudut.
Dan sekarang aku masih merenungi bulan April, yang padanya langit menumpahkan segenap isinya yang memberatkan. Tiada hari tanpa siang yang panas, disusul hujan yang mengguyur menjelang sore harinya.
Pada malam-malam dingin itu, aku menyusun rencana, yang teriring dengan untaian doa.
Tuhan, jika bersamanya membawa keberkahan maka mudahkanlah jalan ceritaku dalam bersanding dengannya. Namun bila kebersamaan kami hanya untuk saling melukai maka lapangkanlah hatiku untuk melepaskannya.
Aku tidak pandai membaca pertanda, tetapi aku telah memutuskan bahwa aku siap untuk melepasnya. Tak ada jangkar apapun yang saling menambat di antara kami sehingga apa alasanku untuk tidak membiarkannya berlayar jauh ...
Dua ponsel. Satu SIM card.
Ketika segalanya telah berpindah dan namanya tak akan ada lagi dalam daftar kontakku. Sedamai itu, sayang.
Sedamai itu.
Apakah dia akan mengantarku. Apakah dia akan mengucapkan sampai jumpa lagi. Apakah dia akan menungguku.
Sudah bukan lagi urusanku.
Meski hatiku ingin. Meski hatiku berharap. Meski dalam mimpiku, angan-anganku, kau yang akan menggenggam tanganku, dan mengeluarkanku dari segenap hiruk-pikuk yang ada dalam kepalaku.
Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu diratapi.
Doaku akan selalu sama.
Semoga engkau menemukan ketenangan hati.
Dan gerimis siang ini menghantarkanku pada pengharapan-pengharapan bahwa suatu saat nanti, aku akan menemukan bahagiaku sendiri.
Juni tinggal menghitung hari. Setelahnya, dia tak akan mendengar kabar tentangku lagi.
8 notes · View notes
hujanaksara · 5 months
Text
Tentang pernikahan
Beberapa waktu terakhir ini, kita sama-sama tau tentang kasus perceraian selebritis. Semakin sadar, bahwa pernikahan adalah ibadah terpanjang, kembali lagi kepada niat dan juga ilmu kita. Saya tidak mengasumsikan bahwa pernikahan saya sempurna. Tidak.. tidak ada yang benar-benar sempurna. Setiap kita dengan ujian kita masing-masing, termasuk masalah pernikahan. Poin penting dalam pernikahan adalah komunikasi, apapun itu lebih baik diutaran meski sekalipun itu menyakitkan. Karena semua itu berlandaskan kejujuran. Disinilah kita butuh ilmu, mental dan tentunya terus belajar. Karena pada hakikatnya kita manusia yang punya kekurangan. Tidak hanya suami ataupun istri, kita harus sama-sama belajar untuk saling memahami. Dan jangan pernah berharap kepada manusia, karena pada akhirnya kita akan kecewa. Tidak ada yang dapat menjamin suatu kebahagian dalam rumah tangga, kecuali suami dan istri yang menciptakan atas dasar kecintaan kita dan mengharapkan ridho Allah. Ujian demi ujian pasti akan silih berganti, karena kita pasti menapaki tangga angka yang akan membawa kita pelajaran demi pelajaran hidup. Maka ketika perasaan dan pikiran kita sedang berperang, ayo mari coba kembali belajar tentang arti pernikahan itu sendiri. Kemana harusnya berlayar biduk yang sedang di arungi.. ???
14 notes · View notes
soraiamigdala · 1 year
Text
Hai, ini aku yang sekarang. Tidak lagi menjadikanmu sebagai tujuan hidupku. Tidak lagi ingin tahu bagaimana kamu bisa baik-baik saja setelah tak lagi bersamaku, padahal aku sangat terpuruk dan kehilangan atas kepergianmu, pada saat itu.
Hai, ini aku yang sekarang. Aku yang mulai bangkit, mulai sepenuhnya yakin dengan diriku, mencintai diriku, menerima segala bentuk takdir yang sedang memeluk hidupku. Termasuk kepahitan tentang pergimu di kala titik terendah hidup sedang menghunus ketenangan dalam hidupku.
Hai, ini aku yang sekarang. Aku yang berani berbicara denganmu, tanpa takut apakah lemah yang kusampaikan akan semakin membuatmu raib dari pandanganku. Aku yang dengan lantang mengucapkan juga mendoakan secara langsung untuk kelancaran hari pernikahanmu.
Terima kasih. Terima kasih banyak. Terima kasih sudah mengajarkan bahwa dalam jatuh cinta tidak hanya ada bahagia. Sebagaimana aku mengharapkan kebahagiaan dalam hubungan kita kala itu, aku juga semestinya mempersiapkan kekecewaan yang harus diterima dengan keikhlasan, keyakinan dan kesabaran.
Hai ini aku, mengajakmu untuk memaafkan diri sendiri. Melanjutkan hidup dengan sebaik-baiknya seorang hamba yang mendamba-Nya. Selamat berlayar, wahai kamu--kapalku yang sudah karam.
21 notes · View notes
ceritayaya · 2 months
Text
SELAMAT ULANG TAHUN
Tumblr media
Kuawali tulisan ini dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. 
Di hari istimewamu ini, izinkan aku mengajakmu berlayar kembali ke pelabuhan kenangan membawamu pada perjalanan kali pertama  21 Juni 2024. Saat itu, untuk pertama kalinya, sebuah bintang baru menyingsing di langit hatiku. Cahayamu oh, begitu berbeda dari yang lainnya, memancarkan keindahan. Pesonamu, bagai embun pagi yang menempel lembut di kelopak bunga, begitu memikat hati, walau saat itu perasaan ini bagai ombak yang pasang surut, kadang menjulang tinggi, kadang surut perlahan. Keraguan menyelimuti hati, terbayang pikiran buruk bahwa mungkin engkau tak pernah merasakan hal yang sama. Karena aku mengemasi rasa ini dengan sangat rapih, walau berharap kaupun merasakan hal yang sama, tanpa aku tunjukkan, bukankah aku penyembunyi yang handal ? hihihihi.
10 Juli 2024 kali pertama aku benar benar bisa mengenalmu setelah hanya mengamatimu dari kejauhan selama rapat, dan berbincang denganmu lewat pesan Whatsapp, yaaa kali ini semesta ikut andil dalam perjalananku menemukan kembali cintaku, semesta memberikan kesempatan padaku untuk mengenalmu lebih dalam, aku di bonceng diatas motor kesayanganmu, Perjalanan itu menjadi saksi bisu bagaimana semesta mempertemukan dua jiwa yang seirama. Kau bayangkan jika seirama indah bukan untuk di dengar dan di nikmati ?  begitu banyak yang membuatku yakin atas dirimu, setiap kata yang kau ucapkan, setiap tatapan yang kau berikan, seakan membuka lembaran demi lembaran buku cerita tentang dirimu. Dan di setiap lembaran itu, aku menemukan begitu banyak kesamaan yang menyatukan kita.
Dalam setiap sudut jalanan yang kita lewati, pertanyaan selalu terjawab, dan pertanyaan baru pun bermunculan, seakan tak ada habisnya keindahan yang dapat kita temukan bersama. Semakin aku tahu tentangmu, keyakinan ini semakin menguat. Hatiku mulai menemukan rumah yang selama ini kucari. Aku yakin, engkaulah pelabuhan terakhir yang akan kutinggali. Sejak pertama kali mata kita bertemu, aku bagai kupu-kupu yang terpesona oleh keindahan bunga, hatiku telah tertambat padamu, sejak pertemuan pertama, bagai dua jiwa yang telah lama terpisah, hatiku langsung mengenalimu. Senyummu, bagai mantra magis yang membuai hatiku, menyihirku dalam pesonamu. Tatapanmu, cermin jiwa yang transparan, karena memantulkan keindahan jiwaku sendiri, kau adalah takdirku, 
Kita semakin dekat dan semakin erat, diluar urusan KKN pun kita menyempatkan waktu untuk bertemu, seperti pergi ke jus kode untuk hanya sekedar melepas penat, pergi ke gacoan karena BM ku saat itu, dan sebagai rasa syukur atas acc nya proposalmu, sejak awal perjalanan, senyum tak pernah lepas dari bibirku. Hatiku bagai burung yang bebas mengepak, melayang-layang di antara awan kebahagiaan. Terimakasih telah menjadi pilot dalam petualangan hidupku kali ini, walau hanya sebatas makan dan melihat pemandangan kota. Setiap sudut kota yang kita lewati, setiap pemandangan yang kita saksikan, seakan menjadi lukisan indah yang terpajang di kanvas hatiku. Tak cukup sampai disitu, kau membisikan kalimat-kalimat indah ditelingaku semacam "aku menyayangimu", “jangan berubah”, "dan boleh gak si kamu buat aku aja" kalimat andalan kamu sekali hehehe, percayalah setiap kali kata itu terlontar dari bibirmu, ia berhasil membuat pipiku merah sempurna. Terima kasih telah membuat setiap momen bersamamu terasa begitu istimewa.
Aku menyukaimu karena kau bisa membuat kebahagiaan dalam benang-benang sederhana. Tidak perlu pesta mewah atau hidangan istimewa, cukup senyummu yang menjadi santapan terlezat. Setiap sudut kota menjadi panggung pertunjukan bagi kita berdua, dengan tawa sebagai sorak penonton. Cubitan-cubitan kecil yang berasal dariku dan darimu adalah not-not musik yang mengiringi tarian indah. Tak ada yang lebih indah dari perbincangan dikala kita menunggu mas-mas pelayan menyiapkan makanan kesukaan kita, oh mungkin hanya kesukaanmu, karena jika kau ingin tahu, sudah kubuang rasa suka di hidupku kecuali untuk menyukai segala tentangmu. Dan aku, dengan tulus, telah menyerahkan seluruh hatiku untukmu.
Kemudian kita pulang, dengan rasa bahagia Ditengah gemerlap kota diatas motor peninggalan papamu, ku bersandar di bahumu dengan tanganku di perutmu memelukmu begitu erat karena menahan rasa dingin perjalanan pulang. Sebenarnya aku mempunyai jaket tapi tak ingin aku memakainya, aku tak ingin menggagalkan skenario romantis Tuhan untuk kita. Sakit bisa disembuhkan, dingin bisa dihangatkan, namun pengalaman indah denganmu tak bisa dikembalikan. aghhhh aku sangat melantur.
sayang tulisan ini baru pembuka saja untuk menyambut hari istimewamu, kuharap kau masih antusias membaca tulisanku, juga memaknai setiap paragraf berikutnya.
Di antara riuhnya dunia, di mana waktu senantiasa berlari, ada satu hari yang selalu ku nantikan. Hari di mana bintang-bintang seolah berbisik lantang sebuah melodi cinta, hari di mana hatiku berdendang merayakan kehadiranmu. Ya, hari ini adalah hari ulang tahunmu, kekasihku.
Sayang, haruskah aku menuliskan harapan? Tapi bukankah dirimulah wujud nyata harapanku? Untuk apa merangkai kata demi kata, jika engkau adalah jawaban atas semua harapku?.
Ataukah aku harus memanjatkan doa? Sama saja, dirimulah perwujudan "Aamiin" atas setiap pintaku kepada Sang Pencipta. Ya, aku memang suka menggoda-Nya.
Tapi sayang pertama aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu sang pemilik binar mata yang  teduh, terima kasih telah menjadi oasis di tengah gurun kehidupanku. Sayang harapku kau selalu menjadi penyejuk untukku, karena tak ada yang lebih berarti bagiku selain kehadiranmu,  tak ada yang lebih indah selain saat aku bersamamu, kau tahu denganmu semua akan aku usahakan, tak akan aku membuat celah, kuakhiri segala keraguan.  Dan aku akan menyirami taman kasih kita dengan tulus juga ikhlas, agar tumbuh subur menjadi pohon rindang yang menaungi kebahagiaan kita.
Kedua, aku ingin meminta maaf kepadamu sang pemilik hati yang sabar nan luas, beberapa waktu ini banyak sikap ke kanak kanakanku yang mungkin membuatmu geleng geleng kepala, banyak perilaku dan tindakanku yang tak cukup dewasa dalam menyikapi segala sesuatu, banyak tuntutan yang mungkin membuat kepalamu rasanya ingin pecah hanya karena hal konyolku, atau gerakmu yang menjadi sempit tak leluasa karena egoku.
Hari ini, dengan hati yang penuh syukur, kuucapkan selamat ulang tahun dengan segenap jiwa raga, kepada pria yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupku. Kau adalah hadiah terindah yang pernah kuterima. Semoga panjang umur, juga berkah umur, semoga Allah selalu limpahkan kesehatan yang prima, rezeki yang melimpah, juga kebahagiaan yang tak terhingga, semoga selalu dalam lindungan dan naungan Allah, juga semoga kebahagian dan keberkahan selalu menyertaimu, dan semoga Allah jaga dengan sebaik baiknya penjagaan. Tak banyak doa yang kutulis disini tapi sayang begitu riuh doa yang ku panjatkan kepada sang pencipta untukmu, terlebih untuk kemudahan studymu, dan kesuksesan masa depanmu, sayang jadilah selalu sosok yang membanggakan bagi orang-orang di sekitarmu, seperti yang selalu kau lakukan padaku.”
Sayang, tahun-tahun berikutnya bahkan sampai puluhan tahun terlewati ku harap kita tetap bersama, saling mencintai, membuat dan menciptakan melodi yang lebih indah, berbincang-bincang tentang banyak hal, duduk menemanimu ngopi   di teras rumah, aku bersandar di pundakmu juga duduk di pangkuanmu sambil mengamati kucing- kucing liar yang mengeong ngeong bertengger di atas pagar, sambil sesekali kita iba kepadanya karena kucing tak bisa mencintai seperti kita hehehe, atau kita menertawakan segala hal yang lucu dan konyol, membicarakan hal yang serius, dan saling berharap, kemudian kita satu sama lain menggenggam erat tangan dan aku kembali menjatuhkan tubuhku pada pelukanmu aghhhh menggemaskan. 
Sayang, jika kau bertanya "selayak apa aku memaknai hidup?"
Aku akan menjawab dengan lantang dan penuh keyakinan 
"selayak aku mencintaimu" 
Karena mencintaimu adalah caraku menjalani hidup yang tak akan pernah ku sesali.
Aku tak pernah menyesal telah memilih untuk mencintaimu. Bagiku, mencintaimu adalah menjelajahi labirin perasaan yang paling indah. Setiap tikungannya adalah kejutan baru, setiap lorongnya adalah penemuan cinta yang tak pernah ada habisnya.  “kemarin aku merasa tak ada harganya” kalimat yang berhasil membuatmu sedih, yaaaa kemarin aku tak melihat dan mengenali diriku sendiri, tapiiii itu kemarin. Kini bersamamu, aku merasa seperti pecahan kaca yang akhirnya bersatu menjadi sebuah kristal yang sempurna, berkilau dalam cahaya cinta kita.
Sayang, setiap detak jantungku adalah irama kasih yang menggema untukmu. Setiap hela napasku adalah doa yang terpanjat agar cinta kita abadi. 
Dengan segenap rasa yang telah kucurahkan untukmu, semoga kau bahagia dan tersenyum membaca tulisanku ini. Sayang sekali lagi ku ucapkan SELAMAT ULANG TAHUN MAS ADAM :) 
4 notes · View notes
itsjournalfi · 25 days
Text
Balasan Ummi, dari postingan sebelum ini.
Bismillah izinkan umi berkata pula .....
Tahukah kalian bahwa perjalanan kita hari ini berdasarkan titah Allah, dengan dasar pilihan dan terpilih untuk temen2 berada di jalan dakwah ini. Umi selalu menyebutnya dengan jalan dakwah, karena disinilah temen2 berjuang untuk agama, meninggikan kalimat Allah, menjadi wasilah penyampai pesan Allah lewat lisan dan aktivitas raga temen2 lewat Al-Quran.
Kita paham bahwa Al-Quran adalah kalimat terbaik, disampaikan melalui malaikat terbaik, dan diterima oleh manusia terbaik, yaitu Baginda Rasulullah, pesan Nabipun tentang Al-Quran bahwa sebaik2 pengajaran dan pembelajaran dalam aktivitas di dunia ini adalah al-Quran termasuk pengajarnya.
Masyallah .... bersyukurlah temen2 disibukkan dengan perkara ini, apalagi perkara berhubungan dengan al-Quran, pahalanya gak kebayang.
Guruku mengajarkan (Kyai Fuad) bahwa setiap 'coretan' atau garis itu pahalanya 10 "KEBAIKAN", dan ini bisa dinikmati saat di dunia dengan kesempatan dan peluang dan keberkahan lainnya, dan di akherat surga FIRDAUS menanti temen2🥹.
Maka MQA ini adalah asset temen2, asset akherat dan bekal sangu temen2 saat menghadap Allah kelak.
Dan kita akan menjadi penolong di suatu saat nanti, saat berjumpa denganNya, bisa jadi di antara kita tak ada di Surga, maka kita akan saling mencari, di mana Ummi ya? 🥹, di mana Ust Alfi ya?🥹, di mana Ust Tarmisah ya?🥹, dan seterusnya.
Moment ini pasti ya temen2, tinggal menunggu saja, bisa jadi kehidupan yang kita jalani ini hanya seperti mimpi.
Teman2 yg selalu disayang Allah tapi tak merasa disayang banget sama Allah ........
Satu persatu temen2 seperjuangan telah pergi, dan akan pergi.....🥹🥹🥹🥹, moment ini paling berat bagi Umi, tapi demi masa depan kalian Umi wajib ikhlas melepas, karena sukses sesungguhnya adalah saat kita mampu menciptkan kesuskesan buat orang lain, termasuk teman2 yg ada di jalan dakwah ini. Gak ridho tapi harus ridho, karena apapun alasannya teman2 khususnya Ust alfi adalah milik Allah dan Allah berhak untuk menggerakkan langkah Ust Alfi ke tempat yang sesuai dengan titah-Nya.
Satu hal yg Umi ingin sampaikan, terima kasih atas dedikasimu selama ini.
terima kasih atas segala kesabaran dalam proses menempa diri di sini, terima kasih selalu menerima hal gak enaknya saat berjuang bersama Umi, dan terima kasih atas pengajaran terbaik tentang pengaturan waktu yg baik.
Umi paham ada sisi yang menurut orang lain itu ADALAH SUMBER KERAPUHAN, tapi dikau mampu berdamai dengan TAQDIR ALLAH, BAHKAN BERDAMAI CANTIK.
Sungguh pribadi yang kokoh bagai karang di lautan, segala hempasan, semakin membuatmu semakin kokoh. Episode demi episode kau bisa lewati sampe akhirnya memiliki ketambahan ,S.Pd. di belakang namamu tentu menjadi cerita indah, karena proses ini, bersamaan dengan proses bersama dengan Rutaba MQA. Dan itu pasti tak mudah, tapi kau bisa melewatinya dengan baik. Terimkasih ya sayang🥰🥰🥰🥰, ..... hanya Allah yang akan membalas segala kebaikannmu di sini. TAK BANYAK SUARA TAPI LEBIH BANYAK AKSI.
Selamat berlayar di kehidupan baru ya Ust....... . Sukses untukmu.
Semoga selalu terjaga silaturrahimnya aaamiin, jaga diri baik2 di Cirebon, jangan nakal ya de....
Oh ya masih bisakah bertemu sekali lagi untuk acara makan bersama dengan teman2?
2 notes · View notes