Text
Dibuang sayang,
Mending dibuang tapi di tumblr aja xixi
14 notes
·
View notes
Text
Kau terlalu lugu untuk menjadi seorang penipu
Pura-puramu itu lucu
21 notes
·
View notes
Text
Dekap
Oleh : kevin setyawan
Aku ingin bebas terbang berkelana diatas cakrawala sana mencari jalan menelisik ruang dan waktu untuk kita kembali bersatu.
Menembus ruang dalam dimensi aku akan kembali menujumu pada suatu tempat dimana waktu sudah tak berlaku lagi , hanya kita dan jutaan bahagia didalamnya.
Bisa mendekapmu dengan erat untuk menyeka seluruh tangismu menjadi ribuan tawa bahagia yang kau gunakan untuk senyummu menyinari duniaku.
Seolah aku tak butuh distraksi apapun untuk merasakan kebahagiaan yang mengalir melalui darahku.
Karena suatu alasan dalam dekapmu aku temukan surga dengan jutaaan ketenangan didalamnya yang membuat diriku bebas melakukan apa saja disana.
Berjanjilah untuk dekap yang sama sampai waktu yang tak pernah kita tentukan tanpa pernah tahu kapan akhirnya.
23 notes
·
View notes
Text
Aku sudah memilih untuk menjatuhkan hati padamu. Dan ketika aku sudah memilih, aku tak pernah main-main dengan pilihanku.
28 notes
·
View notes
Text
Persetan dengan yang dikatakan orang, "Akan kutemani kamu hingga titik takdir terbaikmu". Jujur, aku tidak setuju dengan kalimat tersebut. Menurutku, bagaimanapun kondisimu saat ini, siapa dirimu saat ini, kemarin, dan dimasa yang akan datang semuanya adalah kamu sebagai versi terbaik dari dirimu.
~Deeptalk tadi malam, denganmu
0 notes
Text
Aku tak tahu lagi dimana aku bisa menjatuhkan hati
Jika bukan padamu
9 notes
·
View notes
Text
Tak terasa, genap sudah empat purnama kita saksikan bersama
Dengan pijak bumi yang berbeda
Dan aku memilih menyeduh secangkir puisi
Untuk merayakan malam ini
Entah mengapa, puisiku kali ini terasa begitu hambar
Meski sudah berkali-kali kutambahkan rindu kedalamnya
Tetap saja rasanya tak semanis biasanya
Atau barangkali, puisi ini akan sempurna
Jika kau bubuhkan satu temu kedalamnya?
Aku sudah mencoba menambahkan sedikit khayalanku
Namun, kau justru berpadu dengan asap yang mengepul dari cangkir itu
Terbawa angin, menyingkap lembut rambutku
Berbisik dalam bisu sembari merayu
Merekahkan rona merah dipipiku
Ah, kau memang tak pernah gagal membuatku malu-malu
Kau juga menjelma cangkir yang mengecup lembut bibirku
Setiap kali aku mencecapnya
Seakan menuntaskan sekian banyak kesempatan yang terlewatkan
Kehangatan yang sudah lama tak kau dapati dari diriku
— Surakarta, 21 Maret 2024
13 notes
·
View notes
Text
“You will search for me in another person, I promise.”
— Unknown
18K notes
·
View notes
Text
Selalu tak selesai jika bicara perempuan, entah perannya, entah hal-hal kecil yang selalu layak dibicarakan di meja makan.
Kali ini kami ingin menghadirkan suara-suara biasa yang ingin dibaca lebih banyak hati. Tak hanya dari sisi perempuan, tapi juga dari sisi laki-laki yang tak pernah lepas dari bahasan ini.
Mungkin tak banyak, tapi setiap pemikiran akan selalu layak untuk kita dengarkan bukan?
Teman-teman bisa langsung bisa baca di link
Salam, @jejaringbiru @komunitaspuanberaksara @rasyiddinalhafidz
46 notes
·
View notes
Text
Malam jahanam kembali membawaku mengenangmu dengan dendam
Tidakkah kau was was oleh kerinduanku yang mengancammu dalam diam?
24 notes
·
View notes
Text
Setidaknya, rawat mimpi itu agar tetap hidup
Saat banyak hal datang dan mencoba membuatnya meredup
74 notes
·
View notes
Text
Kita adalah air yang mengalir, dan kehidupan adalah alur sungai yang kita susuri. Batu kali, pohon tumbang, sampah yang menyumbat adalah hambatan yang coba menghentikan kita. Sebagai air, kita hanya bisa berpasrah mengikuti alur sungai dan mencoba menerjang semua hambatan yang ada. Namun kita sama-sama tahu hidup tak pernah semudah itu. Nyatanya hidup itu bajingan, dan teori kehidupan hanyalah sebuah penipuan. Hingga banyak dari kita terbunuh oleh kenyataan.
13 notes
·
View notes
Text
Bangku sudut taman kota menjelma pangkuanmu
Lampu yang berpendar di tepi jalan itu
Sama hangatnya, dengan tatap matamu
Desir angin yang berhembus adalah lembut suaramu,
Yang tak pernah alpa membisikkan rindu
Sepeninggalmu, malam selalu menjadi wisata halu favoritku
Tuhan menciptakan kota ini dari "Kamu"
Maka, disetiap pagi buta aku menyelinap
Mencuri kota ini sepotong demi sepotong
Menyembunyikannya dengan aman dari kejaran kenyataan
Agar ia tetap menjadi "Kamu" seutuhnya, dalam dekapanku.
—Surakarta, 20 Februari 2024
13 notes
·
View notes
Text
Dramatik reading, 29 Desember 2023
~Titip moment ya mblr
5 notes
·
View notes
Text
Kita adalah harapan dari setiap ketidakmungkinan
Kita adalah upaya, dan takdir adalah tipu daya semesta
Barangkali tawa yang kadang menitikkan air mata
Adalah rasa sakit yang kita pelihara, tanpa sengaja
44 notes
·
View notes
Text
KEDEWASAAN EMOSI
Salah satu topik yang agak jarang diangkat di Indonesia adalah kedewasaan emosi (emotionally mature).
Yang saya lihat, kebanyakan orang di Indonesia beranggapan bahwa kedewasaan emosi ini akan berjalan seiring dengan umur.
Padahal, berdasarkan pengalaman diri sendiri, kalau nggak sering-sering dikulik, kita jarang sadar bahwa secara emosi, kita kurang dewasa.
Setidaknya, ada 20 tanda kedewasaan emosi seseorang, diantaranya adalah:
1. Sadar bahwa kebanyakan perilaku buruk dari orang lain itu akarnya adalah dari ketakutan dan kecemasan – bukan kejahatan atau kebodohan.
2. Sadar bahwa orang gak bisa baca pikiran kita sehingga akhirnya kita tau bahwa kita harus bisa mengartikulasikan intensi dan perasaan kita dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan tenang. Dan, gak menyalahkan orang kalau mereka gak ngerti maksudnya kita apa.
3. Sadar bahwa kadang-kadang kita bisa salah – dan bisa minta maaf.
4. Belajar untuk lebih percaya diri, bukan karena menyadari bahwa kita hebat, tapi karena akhirnya kita tau kalau bahwa semua orang sebodoh, setakut, dan se-lost kita.
5. Akhirnya bisa memaafkan orang tua kita karena akhirnya kita sadar bahwa mereka gak bermaksud untuk membuat hidup kita sulit – tapi mereka juga bertarung dengan masalah pribadi mereka sendiri.
6. Sadar bahwa hal-hal kecil seperti jam tidur, gula darah, stress – berpengaruh besar pada mood kita. Jadi, kita bisa mengatur waktu untuk mendiskusikan hal-hal penting sama orang waktu orang tersebut sudah dalam kondisi nyaman, kenyang, gak buru-buru dan gak mabuk
7. Gak ngambek. Ketika orang menyakiti kita, kita akan (mencoba) menjelaskan kenapa kita marah, dan kita memaafkan orang tersebut.
8. Belajar bahwa gak ada yang sempurna. Gak ada pekerjaan yang sempurna, hidup yang sempurna, dan pasangan yang sempurna. Akhirnya, kita mengapresiasi apa yang 'good enough'.
9. Belajar untuk jadi sedikit lebih pesimis dalam mengharapkan sesuatu - sehingga kita bisa lebih kalem, sabar, dan pemaaf.
10. Sadar bahwa semua orang punya kelemahan di karakter mereka – yang sebenarnya terhubung dengan kelebihan mereka. Misalnya, ada yang berantakan, tapi sebenernya mereka visioner dan creative (jadi seimbang) – sehingga sebenernya, orang yang sempurna itu gak ada.
11. Lebih susah jatuh cinta (wadaw). Karena kalau pas kita muda, kita gampang naksir orang. Tapi sekarang, kita sadar bahwa seberapa kerennya orang itu, kalau dilihat dari dekat, ya sebenernya ngeselin juga 😂 sehingga akhirnya kita belajar untuk setia sama yang udah ada.
12. Akhirnya kita sadar bahwa sebenernya diri kita ini gak semenyenangkan dan semudah itu untuk hidup bareng
13. Kita belajar untuk memaafkan diri sendiri – untuk segala kesalahan dan kebodohan kita. Kita belajar untuk jadi teman baik untuk diri sendiri.
14. Kita belajar bahwa menjadi dewasa itu adalah dengan berdamai dengan sisi kita yang kekanak-kanakan dan keras kepala yang akan selalu ada.
15. Akhirnya bisa mengurangi ekspektasi berlebihan untuk menggapai kebahagiaan yang gak realistis – dan lebih bisa untuk merayakan hal-hal kecil. Jadi lebih ke arah: bahagia itu sederhana.
16. Gak sepeduli itu sama apa kata orang dan gak akan berusaha sekuat itu untuk menyenangkan semua orang. Ujung-ujungnya, bakal ada satu dua orang kok yang menerima kita seutuhnya. Kita akan melupakan ketenaran dan akhirnya bersandar pada cinta.
17. Bisa menerima masukan.
18. Bisa mendapatkan pandangan baru untuk menyelesaikan masalah diri sendiri, misalnya dengan jalan-jalan di taman.
19. Bisa menyadari bahwa masa lalu kita mempengaruhi respons kita terhadap masalah di masa sekarang, misalnya dari trauma masa kecil. Kalau bisa menyadari ini, kita bisa menahan diri untuk gak merespon dengan gegabah.
20. Sadar bahwa ketika kita memulai persahabatan, sebenernya orang lain gak begitu tertarik sama cerita bahagia kita – tapi malah kesulitan kita. Karena manusia itu pada intinya kesepian, dan ingin merasa ada teman di dunia yang sulit ini.
Written by @jill_bobby
Referensi: https://youtu.be/k-J9BVBjK3o
4K notes
·
View notes
Text
“how was ur day?” “how are u?” “i missed u today” “call me when u get home” “im proud of you”
14K notes
·
View notes