Tumgik
#berdagang
tebuirenginitiatives · 9 months
Text
Menjadi Entrepreneur Sukses Ala Rasulullah
Entrepreneur adalah seorang aktivis entrepreneurship yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam mengenalkan produk-produk baru, menentukan cara produksi, mengelola manajemen operasi, memasarkan, hingga mengelola modal operasional bisnis. Rasulullah sebelum diutus menjadi Nabi juga merupakan seorang entrepreneur sukses. Hal ini bisa kita ketahui dari sejarah perjalanan hidup beliau…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gadisturatea · 1 year
Text
Kamu mungkin pernah merasa futur, lelah, dan malas untuk melakukan ketaatan. Malas beribadah. Bahkan ketika adzan berkumandang, kamu masih bermalas-malasan untuk bangkit dan bergegas.
Ya. Kamu tidak sendirian.
Kita semua pernah berada di fase itu. Fase-fase ketika semangat ibadah kita mulai kendor. Atau ketika iman kita mulai melemah. Bukan cuma kita yang merasa demikian. Para Sahabat di zaman Rasulullah juga. Beliau berkata, “jika bersama Rasulullah, imanku benar-benar berada di kualitas yang terbaik. Namun jika kembali ke rumah, bertemu istri dan anak-anak, kembali berdagang, imanku melemah tidak sama seperti ketika bersama Rasulullah.” Begitulah kira-kira curhatan seorang sahabat. Bahkan menganggap dirinya sebagai orang yang munafik.
Namun Rasulullah menjawab, bahwa begitulah hati manusia. Mudah berbolak balik. Karena fitrahnya, iman memang naik turun. Ia bisa naik dengan ketaatan. Dan bisa turun sebab kemaksiatan. Jika ingin iman kita selalu stabil, paksakanlah untuk melakukan ketaatan demi ketaatan.
Satu hal yang ingin aku ingatkan. Bahwa bagaimana pun kondisi imanmu saat ini, jangan pernah berhenti melisankan istighfar. Jangan pernah berhenti memohon ampunan. Sebab untuk itulah kita diciptakan. Allah tahu manusia tempatnya salah dan khilaf. Untuk itu Allah berikan solusinya dengan beristighfar dan bertaubat. 🤎
211 notes · View notes
penaimaji · 1 year
Text
Bertumbuh
Respon diri kita terhadap orang lain mencerminkan nilai diri kita sesungguhnya. Seringkali kita merasa tidak terima dengan tanggapan orang lain yang menurut kita negatif, sehingga tumbuh rasa ingin membalas perbuatannya; ingin orang itu segera mendapat balasannya; atau buru-buru memberi label buruk terhadapnya
Padahal rasa tidak nyaman itu justru membuat kita semakin bertumbuh. Mengoreksi pada diri sendiri apa yang salah dan perlu diperbaiki
Ini bukan soal personality saja, melainkan dalam hal berdagang juga demikian; dalam hal desain juga demikian; bahkan dalam hal dakwah sekalipun juga demikian. Atau dalam hal transaksional lainnya, apalagi kalau kita memiliki peran yang berhubungan dengan klien atau konsumen
Ada seseorang yang kukenal dekat, bekerja sebagai desain marketing dalam sebuah perusahaan. Ini pengalaman pertamanya sebagai desainer perusahaan dan seringkali mendapat komentar buruk atasannya
"Lama banget sih desainnya, ini harusnya sebentar aja udah jadi". Atau "Jangan bikin template sendiri, ini norak, harusnya bla bla bla". Atau "Presentasimu itu bertele-tele, langsung aja". Dan semisalnya yang mungkin kata-kata bos nya itu sering jlab jleb jlab jleb
Wajar karena baru pertama kali, ia masih berbaiksangka pada atasannya, "oh iya aku harus belajar lagi, ya mungkin pembawaan beliau memang begitu", dalam hatinya
Selang beberapa waktu, ia menemani atasannya keluar dan sempat berbincang meski tidak seharian. Atasannya itu memberikan banyak insight, mumpung masih muda harus perbanyak belajar dan pengalaman, juga menceritakan pengalaman beliau. Ternyata orangnya asik, tapi kalo urusan kerjaan beliau sedikit keras, karena mungkin begitulah cara beliau mengarahkan orang lain untuk bertumbuh, dan bisa jadi memang beliau terdidik demikian. "Harus dikejar, mungkin 10 tahun kedepan kamu sakit, tapi nanti kamu merasakan hasilnya", kata beliau pada juniornya
Beliau berasal dari kampung dengan keluarganya yang sederhana. Mungkin beliau tumbuh selaras dengan kerasnya hidup, juga ambisinya yang ingin sukses mengejar karir. Tentu, semuanya tidak dengan rasa nyaman, sampai sudah pernah menempati level vice president beberapa perusahaan besar di umur 30-an ini
Sedangkan teman si junior desainer yang lainnya ini saat melihat atasannya sering ketus dan marah, mereka malah menyerang personality atasannya, bukan melihat kesalahan kinerja mereka sendiri. Mereka tidak siap ditekan dengan perubahan kultur perusahaan karena terbiasa dengan zona nyaman. Mereka tidak suka dengan kritikan yang kalau dilihat dari sisi lain, merupakan sebuah lecutan diri untuk lebih bertumbuh lagi
Bertumbuh memang tidak akan pernah nyaman. Sekalipun kita merasa personality kita baik, tentu ada masanya kita dikritik pedas untuk perlu naik level
Semoga rasa tidak nyaman itu selalu bersandar kepada Allah, barangkali itu memang sinyal dari Allah melalui perantara orang lain. Entah apa tujuannya, barangkali kita hanya perlu melihat pada diri. Dan apapun yang terjadi tentu atas izin-Nya, bukan?
Jakarta, 1 Juni 2023 | Pena Imaji
166 notes · View notes
menyapamakna1 · 11 months
Text
Tumblr media
Adalah caraNya membuat kita melangkah keluar, melihat orang-orang dijalan, melihat orang-orang berdagang, orang-orang berjuang dibawah sinar matahari. Agar kita paham kalau masing-masing orang juga sedang berjuang. Menentramkan hati kita yang rusuh, menenangkan pikiran kita yang begitu keruh.
@menyapamakna1
99 notes · View notes
ruang-bising · 9 months
Text
Sepenggal Tulisan Bising Diri Sendiri [ Bag. 2]
***
Bising, bising sekali omongan orang lain tentang keluargaku. Aku sudah bias, mana peduli mana yang hanya gosip. Ayah yang menafkahi kami dengan harta yang haram, ibu yang jarang dirumah, kami yang tercabik-cabik nama baiknya. Aku malu sekali. Aku hanya bisa berdo'a semoga suatu saat nanti mereka diberi hidayah oleh Tuhan.
Saat aku Kelas 3 SMA, Ayah jatuh sakit, parah sekali. Habis fasilitas yang kami punya, mulai dari rumah, transportasi, alat komunikasi. Mobilitas hidup kami benar benar hancur. Mungkin ini cara Tuhan membersihkan dosa masa lampau keluarga ini. Kakakku mengungsi di rumah kerabat, dekat dengan kampusnya. Aku terpaksa diasuh oleh yayasan tempatku bersekolah, aku yang setiap hari mencicipi masakan yang entah seperti apa rasanya. Tapi bagiku itu lebih enak kebanding memakan harta haram ayah.
Hampir setahun ayah sakit, akhirnya menemukan titik terang. Apa ayah bertaubat dari pekerjaannya? Tidak. Dan aku terpaksa masih betah diasuh yayasan lagi.
Satu bulan kemudian, pandemi menyerang. Itu tidak berpengaruh terhadap pekerjaan ayah. Aku berjanji tidak ingin lagi memakan harta haram. Aku kembali bertahan di asrama yang berukuran 3x5 m ini. Aku menghidupi mimpi-mimpiku sendiri sejak tahun itu. Masa kejayaan orang tua yang telah habis, kata orang. Aku menarik diri dari keramaian satu tahun itu, lebih dari puasa sosmed yang anak muda sekarang katakan. Aku harus segera menuntaskan perjuangan ini, hingga lulus bersekolah. Aku mengajar di surau seberang sekolah dan berdagang untuk sampingan.
"Nanti kalau udah lulus SMA, langsung kerja!!! Bales budi orang tua!!!" Ujar salah satu bibi dari ayah saat lebaran. Berat sekali bertemu keluarga besar ayah yang berpikiran kolot, dan setolol itu. seolah anak lahir, diasuh kedua orang tua berarti sama dengan berhutang. Bukankah itu kewajiban orang tua membesarkan anak? siapa pula yang menginginkan dilahirkan? "nasib tersial adalah dilahirkan" celoteh filsuf yunani seolah memenuhi kepalaku.
Aku ingin pulang, tapi entah kemana.
Aku bisa saja mengambil beasiswa prestasi di perkuliahan, berkat sertifikat lomba yang sering kujuarai. tapi reguler, yang berarti akan hidup dengan harta haram keluargaku lagi. Dan itu juga berarti aku harus hidup berdesakkan di kontrakkan petak, karena rumah ludes terjual. Akhirnya aku memilih jalan dengan mencoba berbagai beasiswa keagamaan, dan berakhir di asuh oleh salah satu yayasan pesantren terkemuka di kota ini. Seratus persen!!! Tentunya setelah mengikuti panjangnya seleksi. Persetan! Aku hanya ingin keluar dari lingkaran iblis ini.
Sesekali ibu menelponku dan ingin mengirimiku uang, tapi aku tak pernah mau lagi.
Berat sekali rasanya, kamu bisa membayangkan?
Memasuki tahun ke dua menjadi santri yayasan, Ayah mendapat hidayah, berhenti dari pekerjaannya, do'aku terkabul, terimakasih Tuhan. Ia berdagang, Ibu masih bergelut menjadi ART semenjak badai melanda keluarga kami. Pembersihan dosa, ujarku dalam hati.
Tahun kedua merupakan tahun terberatku di tempat ini, tuntutan dari yayasan semakin banyak, maklum, beasiswa seratus persen. "Kalian harus bener belajar di sini, setoran 2 lembar perhari, hadist juga, kitab pun jangan terlewat. Makanan yang hari ini kalian makan ga gratis, donatur, UMMAT yang membiayai kalian! Malu kalian kalau makan tapi gasampe target!!!" Bentak salah seorang ustadz kami. Semenjak itulah lidahku mati rasa memakan makanan yang di sungguhkan di sana.
Ajaib, aku berhasil lulus lebih cepat dari kalender pendidikan. Berbagai target di sana telah kucapai. Alhamdulillah. Aku bisa pulang ke rumah. Aku berjanji tidak ingin pulang sebelum pendidikan selesai di sana. Sisanya hanya persiapan mengabdi.
Liburan semester 4 dari total 6 semester, aku kembali ke rumah. Aku tersenyum melihat kontrakkan petakan. Tak apa, ujarku, Aku ikhlas, Tuhan. Kebanding menempati harta haram yang mendarah daging di setiap sudut tembok. Satu hal yang baru kusadari, ibu jarang di rumah, Terlibat hutang selepas badai keluarga kami.
Ayah? yang ayah lakukan hanyalah duduk di teras, tatkala di rumah, lebih sering makan dan tidur di rumah saudaranya yang kolot dan bodoh itu. aku dan kakakku (yang satu tahun kedepan akan menikah) terpaksa berkecimpung melunasi hutang mereka. kami menyisihkan uang dari keringat kami sendiri. Adikku? Adik kecilku bahkan masih kelas 2 SMP, ia masih terlalu lugu untuk memahami kondisi keluarga kami, yang ada dipikirannya mungkin masih bermain dan mencari jati diri.
Akhir semester 6, hutang mereka habis dan lunas, begitu pula tabunganku dan tabungan menikah kakak. Kakakku terpaksa menikah sederhana. habis sudah dream wedding dia, "gapapa, yang penting halal dulu." Ujarnya. Ya Tuhan, aku melihat wajah paling ikhlas di wajah kakakku. Bahkan aku menangis saat menuliskan ini.
Aku ingin pulang, tapi entah kemana.
Saat ini aku sudah bisa menabung diam-diam, aku ingin melanjutkan sekolah, aku juga ingin mempersiapkan masa depan. Tidak banyak, tapi aku ingin memulai rumah tangga lebih siap nantinya.
Aku ingin pulang, tapi entah kemana. Aku ingin sekali saja tidur, nyenyak, tenang, tanpa memikirkan apa yang akan datang, hari esok, tuntutan. Tanpa memikirkan keluargaku yang begitu berkecamuk. Aku ingin sekali beranjak. Meninggalkan semua ini. Keluarga... yang membuat hidupku segetir seperti ini.
Kamu bisa bayangkan? Kontrakkan ini, tepatnya keluarga ini, bising sekali, sehingga aku tidak bisa mendengar diriku sendiri.
Aku hanya perlu terus berlayar, mengembara, jika besok pun kalian tidak lagi mendengar kabarku, mungkin aku tersesat di samudera atau di suatu pulau, atau bisa juga kapalku karam, sebab perjalanan ini kususuri sendiri.
*****
Satu jam aku menceritakan detail kejadian menyakitkan itu kepada seseorang yang kupanggil "umi". Pandanganku kosong, aku ingin menangis tapi tak memiliki tenaga. Sudah terkuras, aku tak memiliki kalimat sedih untuk menggambarkan itu semua.
Tiba tiba pelukan menghantamku. Umi memelukku sembari terharu.
"De, kamu sekarang udah umi anggap anak umi. Jangan pernah ngerasa sendiri ya de. Umi bangga sama kamu, kamu hebat."
Tangisku baru pecah. Saat aku menyadari bahwa ada orang lain, bukan dari keluargaku, yang memiliki sebongkah hati sehangat itu. Aku tak lagi mampu menahan hebatnya kesedihanku. Aku tak mampu lagi membohongi perasaan sedihku. Aku menangis. Aku benar-benar merasa ditemani. Kebisingan ini sedikit mereda. Penerimaan. Kepercayaan diri yang lama hilang seolah hadir kembali. Kekhawatiranku, mereda. Aku menangis. Aku merasa lemah ketika menangis, tapi bolehkah aku menangis kali ini saja? Karena besok aku harus kembali berjuang untuk mimpi-mimpi, aku harus kembali berlayar, aku tak boleh berhenti sekarang.
43 notes · View notes
hi-reflection · 2 months
Text
So subtle is His kindness towards us, that we are unable to perceive it.
–Syeikh Ali Hammuda
Pagi kemarin, saya di pertemukan lagi dalam agenda sharing kecil bersama Mbak Nenny dan Shofie. Kami lanjut membahas salah satu Asmaul Husna, berangkat dari buku Li Annakallah karangan Ali bin Jabir Al-Faifi.
Teringat, waktu kecil, ada sebuah buku anak di rumah saya, yang masih terbekas jelas memori ini atas sampul warna hijaunya: Buku tentang 99 Nama-Nama Allah.
Tapi di weekly sharing yang Alhamdulillah sudah tiga pertemuan ini, ada yang berbeda rasanya.
Ntah mengapa, setelah 23 tahun digempur dengan jatuh-bangun kehidupan, diperkenalkan kembali dengan 99 Nama-Nya, membuat saya lebih bisa merasa rendah hati (baca: menyadari bahwa se-begitu butuhnya manusia dengan Rabb-Nya).
Ya, rendah hati.
Karena untuk bisa kembali mencoba mengenal Nama-Nama Ini saja, yang rasanya seharusnya sudah sedari dulu harusnya saya hapal, butuh kerendahan hati. Butuh mengosongkan bejana hati kembali, bahwa masih banyak lo Han, yang belum kamu tau tentang Allah :".
Ya Allah, kemana saja saya selama ini?
Dan di pertemuan itu, kami sampai di Nama Allah:
Al-Lathiif, Yang Maha Lembut.
Dari kata Al Luthf, cara atau perilaku yang tersembunyi dan detail. Dengan secara tersembunyi, tertutup, dari arah yang tidak kita ketahui, dari arah yang tidak diduga.
Ketika ada sesuatu yang terjadi pada kita, Allah Yang Maha Lembut, tak langsung memberi tahu kita tentang takdir kita.
Kita mikir kalau mau hasilnya A, harus B dulu. Padahal bisa aja pake C dulu, baru ke D, baru ke A.
Seperti ketika Nabi Yusuf 'alaihissalam mengalami berbagai kejadian yang menggoyahkan jiwa dan iman.
Dari terjebak di sumur, hingga bisa menjadi orang yang disegani di Mesir. Rasanya gak mungkin. Gak ketebak. Bahkan ketika ditakdirkan harus masuk penjara atas ketidakbersalahannya pun, Nabi Yusuf gak langsung dikeluarkan.
But Allah is So Subtle, that all of those trials finally made it to His beautiful decree: berjumpanya Nabi Yusuf dengan takwil mimpinya.
Bersujudnya matahari, bulan, 11 bintang kepadanya. He finally reunited with his family.
Seperti ketika Nabi Musa 'alaihissalam yang dibuang ke sungai, dirawat Fir'aun,
Allah menyelamatkan Nabi Musa gak dengan cara langsung. Betapa sedihnya sang Ibu ketika harus menghanyutkan Nabi Musa ke sungai. Bagaimana mungkin bisa kembali?
Tapi Maha Lembutnya Allah, membuat Nabi Musa gak mau minum ASI dari wanita lain, hingga akhirnya kembali ke pangkuan sang Ibu.
Seperti ketika Allah mengeluarkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam dan para sahabat dari siksaan pemboikotan Syi'ib Bani Hasyim.
Tiga tahun diboikot terisolir. Tidak boleh ada yang berbicara, berteman, berdagang, dengan Bani Hasyim, kecuali jika secara sukarela mereka menyerahkan Sang Nabi untuk dibunuh.
Bagaimana bisa pemboikotan ini dihentikan?
Hingga lima pemuda akhirnya menemukan satu sama lain untuk bersepakat menggagalkan piagam pemboikotan. Dan ternyata ketika dibuka piagam itu, rayap memang sudah menggerogoti piagam kejahatan itu, kecuali pada tulisan-tulisan Nama Allah.
Bahkan seperti ketika kami sedang sharing pagi itu,
Gak sengaja ngepas Mbak Nenny memutuskan akhirnya bahas Al Lathif, padahal awalnya gak mau bahas itu.
Dan kebetulan ngepas daku baru baca kisah pemboikotan yang dihadapi para sahabat Nabi.
Dan ngepas malam sebelumnya baru aja overthinking tentang takdir-Nya.
Atau hingga tulisan ini hadir di hadapan sang pembaca.
Semua tiba-tiba, tanpa kita sadari, membawa kita pada takdir menemukan dan merasakan makna Nama Al Lathiif ini 🥀.
Kadang kita mikir, apa yang terjadi ke kita itu hal yang biasa. Padahal Allah menjadikan sesuatu dengan sebab-sebabnya. Hanya saja kita tidak sadar.
Karena saking lembutnya Allah. 🥺
Begitu pula tentang Mimpi.
Kadang, kita punya impian, cita-cita yang besar tapi merasa pesimis dengan diri sendiri. Maka yang harus kita ingat adalah, kita punya Allah.
Jangan lupa, bahwa Allah Maha Lembut. Kita gak tau sebab kecil mana yang mengantarkan kita pada impian kita tersebut.
Maka sejatinya, setiap kita melihat semua takdir kita, pasti ada kelembutan. Maka Amatilah.
Semoga, kita akan selalu bisa mendapati kelembutan-kelembutan dari Allah Yang Al Lathiif.🥀
– Senin, 6 Mei 2024
(ditulis pukul 7.00 pagi)
8 notes · View notes
kurniawangunadi · 2 years
Photo
Tumblr media
Tinggal di Bandung dalam periode 2009-2014 adalah masa-masa yang kurasa telah membentuk lebih dari separuh cara berpikir yang saat ini kumiliki. Cara berpikir yang sangat berbeda dibandingkan dengan 19 tahun sebelumnya dari aku kecil hingga lulus SMA.
Karena harus berhemat, tahun pertama dan kedua kuliah mencari kosan yang harganya tidak sampai 3 juta/tahun yang terletak di bantaran sungai cikapundung. Benar-benar kalau hujan itu rasanya kosan ini mau ikut hanyut, karena bisa mendengar derasnya aliran sungai. Kamar yang ukurannya juga tak lebih dari 2.5 x 3m dan harus muat untuk kasur, lemari kecil, lemari baju, dan dispenser, dan juga ricecooker. 
Keadaan yang memang harus berhemat itu memaksa untuk berpikir bagaimana caranya menambah pendapatan sendiri, diawali dari berjualan donat masjid salman untuk menutup biaya makan siang, berlanjut ke jualan barang-barang hobi akibat sering berselancar di facebook. Akhirnya jualan mainan diecast dan kamera analog. Ada hasilnya, lumayan, alhamdulillah. Jualan jasa gambar juga, ada hasilnya, alhamdulillah. Bantu jualan jaket angkatan, jualan apapun saat itu. Meski apa yang dihasilkan secukupnya untuk biaya makan.
Tapi, kondisi tersebut telah membuat mentalku cukup berani mengambil risiko, tidak malu untuk berdagang apa saja, dan juga memaksaku untuk bisa menyelesaikan sekolah dengan baik,
Apa yang kupelajari di jurusan, membangun cara berpikirku selama menulis. Pertemanan di sana, mempertemukanku dengan banyak sekali orang yang berperan dalam setiap proses bertumbuh yang kulalui dari remaja tanggung, patah hati, kebingungan pasca kuliah, menentukan tujuan, meyakinkan diri jadi penulis, dan banyak lainnya.
Rasanya, lima tahun telah menjadi sebuah waktu yang berat tapi sekaligus waktu yang paling kusyukuri. Sekarang, ketika harus menghadapi hal baru, membangun usaha baru, dan lain-lain. Aku sadar bahwa tahun pertama, kedua, ketiga bukanlah waktu untuk memetik hasil, Melaikan melewati rasa lelah, pusing, sakit kepala, gelisah, dan segala hal yang bagiku lima tahun pertama itu sangat “worth-it” untuk kita korbankan dibandingkan kita menyesali tahun-tahun setelahnya.
Nggak apa-apa mengorbankan lima tahun, tapi puluhan tahun setelahnya kita bisa memetik hasilnya. Tapi dengan kondisi sekarang, tidak banyak yang bersedia berkorban selama itu. Belajar setahun pun belum tentu bisa mengorbankan waktu dan rasa lelahnya. Tapi, berharap segala urusan hidup lancar tanpa aral, hidup berjalan seperti kehendak. Sayangnya, rumus hidup tidak demikian.
Karena tahu tidak seperti demikian, aku bersedia, melewati tahun-tahun pertamaku meski aku tahu itu tidak menyenangkan.
214 notes · View notes
mengukirkenangan · 7 months
Text
Kakek telor
Begitu aku menamainya. Pertama kali aku melihatnya duduk menjajakan telor asin di pintu barat stasiun manggarai.
Usianya tak lagi muda, tapi beliau memilih bekerja ketimbang meminta-minta.
Hari itu, aku menyesal tidak membawa uang tunai sehingga aku tidak bisa membeli dagangannya.
Sepertinya kakek jarang ada pembeli, sebab nampaknya sangat bersyukur ketika di hari lain aku berhasil membeli telor asinnya.
Kakek sampai hafal denganku, artinya pelanggannya tak banyak. Sebab, di jam sibuk pasti sangat banyak orang berlalu lalang di manggarai. Tapi beliau mengenaliku.
Sesekali aku kesiangan, dan turun di stasiun lain. Aku menjumpai sang kakek berjalan kaki. Jadi, selama ini beliau berjalan kaki untuk sampai di stasiun manggarai.
Ya Allah, semoga kakek selalu sehat.
Bagian tersedihnya adalah kantorku terpaksa dipindah dan aku sudah pasti tidak turun lagi di stasiun manggarai.
Rasanya sedih sekali, tapi hanya bisa mendoakan. Semoga pelanggan kakek yang satu ini, digantikan lebih banyak lagi ya kek.
Barangkali ada yang lewat di pintu barat stasiun manggarai, jika ada. Tolong dibeli, sebab beliau berdagang dengan halal dan bukan meminta minta.
10 notes · View notes
diksifaa · 1 year
Text
Karya untuk Dakwah
Untuk apa tujuan penciptaan manusia ? Yaa, Beribadah kepada Allah (QS. 51 : 56 ) dan menjadi Khalifah fil ard , pemimpin dimuka bumi (QS. 02 : 30 ). Keduanya adalah dakwah. Dan benar, bahwa profesi seorang manusia sebelum profesi lainnya adalah seorang Dai/ah. Si penyeru, si pengajak, si penyebar, dan si tukang meng ayo ayo kan dalam jalan-jalan kebaikan dan kebermanfaatan dengan ragam potensi masing-masing.
Jalannya memang berbeda, beragam, juga berliku. Seperti, Aku dengan ilmuku, kamu dengan tulisanmu, dia dengan seninya, mereka dengan sosial medianya, yang berdagang dengan bisnisnya, yang lain dengan pemikirannya, yang lain lagi dengan sholawatnya, yang lain lagi dengan kekuatan pasukannya, yang lain lagi dengan kekuasaannya, dsb. Namun bisa disimpulkan bahwa kita sedang berdakwah dengan karya masing-masing. Bagaimana kita bisa sama-sama berusaha selalu menegakkan kalimat tauhid dalam keberjalanan karya kita, mengais Rahmat dan Ridho Allah dalam jalan dakwah kita, dan yang paling penting puncak yang ingin kita raih adalah JannahNya. Satu tujuan namun dengan ragam karya.
Yang perlu diingat adalah, bahwa kita harus berkarya, kita butuh berkarya, dan kita wajib berkarya, yang disandarkan pada landasan niat untuk menegakkan jalan kebaikan. Sebab kita memang butuh, kita butuh dakwah, hidup kita butuh dakwah, siapapun butuh dakwah. Bukan dakwah yang butuh kita. Jika kita berhenti, dakwah akan tetap terus berjalan dengan orang-orang yang berada didalamnya, terus terbarui oleh waktu, kesempatan, juga perubahan.
Maka Bagaimanapun, kapanpun, dan dimanapun. Jalan ini tak akan pernah berhenti. Ada atau tidak adanya aku, kamu, dan kita. Jalan ini tetap berjalan dijalannya. Hingga tiba waktunya ia berhenti. Pada saat itu artinya semesta sudah tidak lagi berfungsi. Manusia tak ada dimuka bumi lagi.
Jalan yang penuh onak, dan duri, lagi berlika-liku. Realitanya Orang-orang didalamnya memang tidak banyak, ada yang memulai dengan terpaksa, ada yang singgah di persimpangan, ada yang berhenti ditengah jalan, ada juga yang berbalik arah, namun tak sedikit yang sampai pada tujuannya.
Selagi masih ada waktu, mari berdoa bersama agar Allah terus memberi hidayah dan taufiqNya, juga memberi kekuatan, kesabaran, dan kelapangan agar hati kita terus menggerakkan karya kita dalam balutan dakwah cinta. Bentuk cinta kita pada Nya. Sampai waktu kita telah habis, sampai kita tak lagi bisa berucap, sampai kita tak lagi berpijak di bumi. Aamiin
Faa , Narasi Ahad ceria
Tumblr media
#Masihbelajarrr
21 notes · View notes
gelasgelaskaca · 11 months
Text
Wanita karir..
Beberapa teman(perempuan ya hehe) memutuskan tetap bekerja meskipun sudah menikah. Sebagian yg lainnya ada yg jualan online, ada yg tidak. Full jadi istri dan ibu bahagia...
Dari beberapa teman itu, ada yg pernah bercerita padaku.
Dia memaksakan dirinya terlihat "berpenghasilan sendiri" atau memaksakan dirinya untuk bekerja, dgn berdagang, ataupun yg lainnya.
Kenapa jadi terpaksa? Karena seringkali wanita selalu disudutkan, sebagai pelaku utama yg menghabiskan uang suaminya.
Dan yang menyudutkan seperti ini ya perempuan juga, entah kenapa wanita seringkali menyakiti wanita yg lain hmmm
Jadi, kalau kalian lihat temanmu jualan, bekerja, padahal sebetulnya dia sedang tidak kekurangan dlm hal finansial. Barangkali keadaan ini salah satu alasannya..
Jangan dijulidin dgn julukan "cinta dunia", karena kita tidak tau apa yg sedang diperjuangkannya.
Cukup dikuatkan, di doakan, menasehati tanpa menggurui...
17 notes · View notes
enigmalestari · 17 days
Text
TETANGGA KK TETANGGA KELUARGA2 BROKEN HOME, YG KOAR2 NGAKU KOMPAK. SE🏚, TAPI KOMPAK NYA BAGIAN DAGANH PILAT-JAJAN PILAT SUAMI ISTERI, DGN ANAK2, MENANTU2ANNYA, DGN TETANGGANYA BERDAGANG PILAT, MASAK KAGAK WALAUPUN RAMAI2 BANYAK ORANG DI 🏚 BORDILNYA 🤣🤣🤣, JUGA GA BELI MAKANAN JADI, CUMA DENGKI, IRI HATI, PERUSAK, & CUMA DAGANG PILAT, JAJAN PILAT, CUCI KERING PILAT, KOMPLOTAN JAHAT MEMBENTUK ORGANISASI KEJAHATAN, ORGANISASI PELACURAN DI 🏚 BORDIL NYA, KOAR2 KOMPAK SOLID SE 🏚 🤣🤣🤣🤣🤣, CUMA KOMPAK MELACUR, BERZINAH, DAGANG PILAT, JAJAN PILAT, CUCI KERING PILAT, OTAK KOTOR, MELACUR, ZINAH MANGSA ANAK2 SEKOLAH TIAP HARINYA, PARA 🐷 YG SBG ORANG TUA MEREKA BRENGSEK, BEJAT, ANAK2NYA PUN LEBIH BRENGSESK DARI ORANG TUANYA. SOMBONG KOMPAK2 RAMAI2 BRENGSESK & BEJAT 🤣🤣🤣🤣🤣🤣, KALAU DALAM URUSAN YG BAIK, TERHORMAT GA TAU, GA PERNAH PRAKTEK, TAPI URUSAN DAGANG PILAT JAJAN PILAT SUAMI ISTRI, ANAK2NYA, MANTU2ANYA, KEPONAKAN YG ADALAH ANAK ANGKATNYA, YG PUNYA CUCU KOMPAK BERBUAT ASUSILA, AMORAL 🤣🤣🤣🤣🤣, RAMAI2 NGEBANGKE, JADI ZOMBIE NGE BUSUK MASSAL JADI SAMPAH YG GA BERGUNA DI MUKA BUMI, SMAPAH2 YG GA BISA DI DAUR ULANG, PARA 🐷 NAZISSSS. PARA 🐷 LONTE, YG ANAK2 CUCUNYA SEJAK USIA 10 TAHUN SUDAH GA PERAWAN GA PERJAKA, BAHKAN SEJAK BATITA SUDAH DI RUSAK OLEH ORANG TUA KANDUNG, KELUARGA KANDUNGNYA SENDIRI 🤣🤣🤣🤣🤣. DIKIRAIN PARA 🐷 AIB MEREKA GA AKAN KEBONGKAR 🤣🤣🤣🤣🤣🤣.
2 notes · View notes
yangmeracau · 27 days
Text
Waktu kecil aku sering bingung pekerjaan bapak itu apa? Soalnya gak pernah di rumah, tapi gak punya seragam kerja juga.
Pas kuliah dan beberes rumah, baru sadar bapak saya ternyata pedagang. Ada lebel merek, nib, sertifikat merk dagang, izin usaha dan beberapa alat dan sisa produk.
Tanpa disadari, setelah beberapa tahun, aku merasa sedang menjadi bapak di masa lalu. Ya, secara tidak sadar saya pun berdagang!
Padahal setelah lulus, saya pernah ada di fase benar-benar sendiri. Tidak tahu sehabis kuliah ini mau apa, gak tahu caranya melamar kerja itu seperti apa. Sampai suatu hari pernah bengong di balai kota bingung mau ngapain, dan apa yang harus dikejar.
Tapi Tuhan sering ngasih aku "kerjaan" Aku dekat dengan beberapa orang dan merencanakan sesuatu, aku juga didekati beberapa orang dan dimanfaatkan lantas tinggalkan hutang dan menghilang.
Lama lama, aku berfikir kalau hubungan pertemanan hanyalah untuk mengambil keuntungan saja.
Dulu aku super effort banget kalau diminta tolong. Giliran skrg aku cuma minta waktu 5 menit aja, dari sekian banyak teman cuma 1 orang yang mau direpotin.
2 notes · View notes
tulisankidal · 29 days
Text
Negeri Seberang
Alkisah, ada seorang pemuda yang memutuskan pergi berkelana jauh dari rumah bersama kuda tua peninggalan kakeknya. Ia meninggalkan ibu beserta dua saudaranya. Berat dan melelahkan.
Setelah beberapa waktu, ia berhenti dibawah pohon beringin untuk sejenak rehat. Tak jauh dari situ, terlihat seorang pria penempa besi yang sedang mengumpulkan rongsok untuk diolah.
Kontak mata diantara mereka pun bertemu dan saling melempar keramahan. Tak lama pria tersebut membuka perbincangan.
"Mau pergi kemana, nak?" ujarnya.
"Aku ingin pergi ke negeri seberang untuk berdagang agar keluargaku di desa dapat makan dan hidup enak" jawab si pemuda.
"Apa kau punya kekasih?" pria tersebut bertanya lagi.
"Ya, dia adalah wanita yang sangat kukagumi. Tak hanya indah rupanya tapi juga tangguh hatinya. Ia bagaikan telaga di tengah sabana. Tapi sekarang aku pergi darinya untuk berjuang, tak hanya untuk keluargaku tapi untuknya kelak." jawabnya.
"Bagaimana jika ada saudagar kaya yang baik hati lebih dulu datang padanya dan meminangnya? Apa kau tidak kecewa?" tanya penempa besi yang makin penasaran.
Mendengar itu, si pemuda terdiam sejenak. Ia paham betul konsekuensi buruk itu sangat bisa terjadi padanya. Dengan nada suara berat, si pemuda menjawab.
"Tak munafik, itu jelas membuat jiwa dan hatiku sangat sakit bak dihunus lima bilah pisau. Tapi aku tak mampu membencinya."
"Kenapa begitu?" tanya penempa besi.
"Sebab aku tahu itu yang terbaik untuknya. Aku menyayanginya. Rasa yang sedalam palung di luasnya samudera. Meski yang ia tangkap mungkin hanya sebatas permukaan." ucap pemuda dengan penuh keyakinan.
"Aku merelakannya. Namun aku akan tetap dan selalu menyayanginya, dari jauh, dalam diam" tutupnya.
6 notes · View notes
kosakatapriaa · 1 year
Text
Sesekali bercengkeramalah dengan pedagang siomay keliling itu. Mengapa ia bersedia meninggalkan dagangannya di luar masjid hanya untuk menunaikan salat. Bisa saja dagangannya dicuri, lalu ia merugi. Tanyailah kapan ia berangkat berdagang dan kapan ia pulang. Mengapa ia tak mengeluh sedikit pun. Lalu lihatlah raut ikhlas yang terpancar dari wajahnya. Jadikanlah ia pengajar tempat kita memahami bab ikhlas.
Atau, sesekali tanyailah penjaga mushola kecil itu. Mengapa ia begitu sabar menunggu, dari satu waktu salat ke waktu salat lainnya. Lalu mengisi waktu di antara keduanya dengan mengepel ubin mushola atau menghitung biji-biji tasbihnya sambil mengagungkan asma-asma-Nya . Jadikanlah ia pengajar tempat kita memahami bab sabar.
Belajar tak pernah terikat ruang dan waktu, belajar tak pernah mengenal status sosial atau banyaknya perbendaharaan. Angka tinggi dalam ijazah terkadang menjadi pembatas seseorang hanya bergerak dalam lingkup formal, sedang belajar dari kehidupan akan membuat seseorang sadar bahwa ia adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Di "Universitas Kehidupan", kita bisa belajar dari siapa saja dan menjadi apa saja.
Kita bisa belajar dengan mendalami peran sebagai daun hijau. Mengapa? Sebab ia tidak akan pernah gugur meski angin menghempasnya kencang. Kita juga belajar untuk tidak sekali-kali merasa pintar dan hebat. Sebab ia hanya ibarat daun berwarna coklat yang tinggal menunggu waktu untuk gugur.
Teruslah belajar dan teruslah merasa hijau. Dengan begitu, akan mudah bagi kita untuk terus bertumbuh.
19 notes · View notes
fawazsidiqi · 1 year
Text
Mengatur Waktu, Kunci Tertatanya Hati
Imam Al-Ghazali di dalam Bidayatul Hidayah juga memberikan maklumat penting mengenai cara agar dapat menjaga diri baik lahir maupun batin, untuk senantiasa berada di jalan yang Allah ridhai.
Beliau berpesan bahwa kita tidak akan dapat menjaga diri -baik lahir maupun batin- untuk senantiasa berada di jalan yang Allah ridhai, kecuali dengan mengatur waktu secara baik dan disiplin, rajin mendawamkan wirid di waktu pagi dan sore, serta berbagai ketaatan rutin baik di waktu siang maupun malam.
Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasalam juga pernah bersabda, bahwa tanda baiknya keislaman seseorang ialah saat ia dapat meninggalkan hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya.[1] Menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak bermanfaat merupakan Kesia-siaan dan tanda lemahnya iman. Terlebih, di akhirat kelak kita akan ditanya mengenai apa yang dilakukan dengan nikmat waktu yang telah Allah berikan.
Kemudian, dalam surat al-Ashr, Allah Ta’ala bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya yaitu waktu atau massa, dimana manusia akan berada dalam kerugian jika tidak menggunakan waktu dengan baik. Maksud tidak digunakannya waktu dengan baik, tidak lain ialah mengisinya dengan melakukan keburukan. Keburukan itu juga yang akhirnya menjadi sumber kecelakaan yang menjerumuskan manusia ke dalam kebinasaan.
Maka, sebagai seorang muslim, hendaknya kita memperhatikan kegiatan apa yang dipilih untuk mengisi waktu dalam satu harinya. Berusaha untuk selalu mengisi waktu dengan hal-hal positif, dan tidak terlena dengan waktu luang.
Waktu luang yang ada seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kecenderungan atau minat, bukan justru menghabiskannya dengan kegiatan nir-faidah lagi bernilai maksiat.
Jadikan ibadah wajib sebagai check point dalam membuat jadwal kegiatan harian. Mulai dari shalat wajib lima waktu yang dijadwalkan untuk selalu didirikan di awal waktu. Alokasikan waktu sesaat sebelom adzan berkumandang, agar masih dapat mengikuti shalat berjamaah di masjid. Sesuaikan berbagai kegiatan lainnya dengan jadwal waktu shalat yang hari ini dapat dengan mudah kita ketahui, baik melalui aplikasi maupun informasi yang didapatkan dari internet.
Setelah menjadwalkan shalat di awal waktu, kemudian jadwalkan kewajiban personal lain yang setiap orang bisa saja berbeda, misalnya jadwal sekolah atau kuliah, bekerja, berdagang, mengajar dan lain sebagainya. Berusahalah untuk fokus mengerjakan satu hal, dengan tidak memikirkan hal lain yang bersebrangan di waktu yang sama. Selain membuat kita kesulitan untuk berkonsentrasi, hal itu juga akan menurunkan kualitas dari hasil pekerjaan yang dilakukan.
Ketika sedang shalat, maka fokus dan khusyuklah dengan shalat yang dilakukan. Begitu juga saat sedang melakukan aktifitas lain, seperti misalnya belajar satu ilmu, maka fokus dengan hal itu tanpa perlu memikirkan hal lain semisal pekerjaan yang hanya akan membuat kita kesulitan untuk berkonsentrasi. Berikan perhatian secara penuh dengan apa yang sedang dilakukan, sehingga hasil terbaik pun akan lebih mungkin didapatkan.
Sleman, 8 April 2023 
[1] HR Imam At-Turmudzi dalam Kitab Arba’in Nawawi
16 notes · View notes
wikeriskia · 3 months
Text
Kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat dan Jenis Wirausaha pengertian kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan – Siang itu matahari bersinar sangat terik. Meski begitu, tidak menyurutkan semangat kakek ini berjualan. Ia menjual aneka minuman, baik panas maupun dingin. Hanya dengan merogoh kocek mulai 2000 rupiah, hingga 3500 rupiah, kita sudah dapat menikmati minuman menyegarkan yang dijual oleh kakek tersebut. Kakek berjualan minuman ini, untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga si kakek.
Bacaan di atas, menceritakan sebuah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seorang kakek. Disebut sebagai apakah kegiatan ini?
Kakek ini melakukan sebuah usaha mandiri alias berdagang, guna mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Kegiatan yang dilakukan oleh kakek ini adalah kegiatan wirausaha atau bisa juga disebuat dengan kewirasusahaan.
Daftar Isi Pengertian Kewirausahaan Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Menurut Richard Cantillon (1775)
Menurut Thomas W. Zimmerer
Menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer Konsep Kewirausahaan
Kelincahan / Agility
Daya Tahan (Eundurance)
Kecepatan
Kelenturan
Kekuatan Manfaat Kewirausahaan
Membuka Lapangan Kerja Baru
Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi
Bisa Memiliki Usaha Sesuai Bidang yang Disuka
Mengetahui Hal-Hal yang Sedang Trend Karakteristik Kewirausahaan
Disiplin
Jujur
Mandiri
Inovatif
Memiliki Komitmen yang Tinggi Tujuan Kewirausahaan
Mendukung Munculnya Usaha-usaha Kecil
Kesejahteraan Masyarakat Terangkat
Menumbuhkan Semangat Berinovasi Sifat Kewirausahaan
Keinginan untuk berprestasi
Keinginan untuk bertanggung jawab
Prarasa terhadap risiko-risiko menengah
Pemahaman terhadap sebuah keberhasilan
Rangsangan oleh umpan balik
Aktivitas energik
Orientasi ke masa depan
Keterampilan dalam pengorganisasian
Sikap terhadap uang Jenis Wirausaha
Usaha Ritel
Startup Bisnis
Industri Kreatif Apa yang dimaksud dalam kewirausahaan? Apa tujuan dari kewirausahaan? Pengertian Kewirausahaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud.
Kegiatan yang dilakukan kakek pada cerita di atas, memiliki maksud untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga si kakek tersebut. Karena jika kakek ini tidak bekerja, mungkin kebutuhan keluarganya tidak dapat tercukupi.
Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan sesuatu dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu.
Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang menjadi kewirausahaan, istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris.
Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Sementara itu, pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.
Pada buku berjudul Kewirausahaan dari Hery, S.E, M.SI, CRP., RSA, CFRM. dijelaskan mengenai dalam mengembangkan kewirausahaan maupun wirausaha sendiri, seorang wirausahawan harus dapat berani untuk mengambil resiko demi memperoleh keuntungan. Jika Grameds tertarik untuk membeli buku ini, klik “beli buku yang ada di bawah ini”.
Beli Buku di Gramedia Kewirausahaan dan wirausaha sendiri merupakan sebuah upaya yang melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat. Namun teori mengenai kewirausahaan sendiri banyak berkembang, dan memiliki arti masing-masing menurut para ahli.
Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli Berikut ini adalah beberapa pengertian kewirausahaan menurut para Ahli :
Menurut Richard Cantillon (1775) Kewirausahaan sebagai pekerjaan itu sendiri (wirausaha). Seorang pengusaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang beresiko atau ketidakpastian.
Menurut Thomas W. Zimmerer Kewirausahaan adalah penerapan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang orang lain hadapi setiap hari.
Menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer Kewirausahaan adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
Dalam menjalankan ataupun menciptakan suatu usaha, seorang wirausahawan wajib memiliki bekal pengetahuan yang cukup, agar usaha yang dijalankannya berjalan lancar, dan mampu mengatasi permasalahan yang muncul pada saat usaha ini berjalan.
Di masa pandemi ini, sangat dibutuhkan cara berpikir yang strategis. Pola berpikir seperti ini diperlukan, agar seorang wirausahawan mampu beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang muncul akibat wabah Covid-19 ini. Salah satu bekal yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah konsep dasar mengenai kewirausahaan.
Konsep Kewirausahaan 5 konsep dasar dalam kewirausahaan yang wajib Gramedians ketahui adalah sebagai berikut.
Kelincahan / Agility Kelincahan atau agility, merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu ia bergerak tanpa kehilangan keseimbangan, sehingga dapat beradaptasi dan bertahan dengan segala perubahan zaman.
Kelincahan ini berkaitan erat antara kecepatan dan kemampuan belajar terhadap hal yang baru. Pandemi yang datang secara tiba-tiba seolah-olah mempercepat kebiasaan hidup kita. Dari sisi wirausaha, seseorang dituntut untuk lincah merespon kondisi ini, baik secara strategi, hasil, dan pasar.
Daya Tahan (Eundurance) Daya tahan atau endurance menyatakan keadaan yang menekankan pada kapasitas kerja secara terus menerus. Banyak sekali sektor ekonomi gulung tikar di masa pandemi ini. Imunitas pada diri pribadi, maupun perusahaan, terdampak oleh pandemi.
Daya tahan sangat dipengaruhi oleh kelancaran produksi, dan penjualan. Jika produk yang dihasilkan masih dibutuhkan banyak konsumen di masa pandemi ini, dengan sendirinya pemasukan perusahaan akan mengalir terus. Hanya mereka yang memiliki daya tahan tinggi, bisa lolos dari ujian.
Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seorang wirausaha, harus memiliki kecepatan dalam berinovasi untuk melesat maju untuk menjawab tantangan pasar dan secepat apa seorang wirausahawan mampu melaju melebihi pesaingnya.
Kelenturan Kelenturan adalah seseorang yang mampu menyesuaikan kehidupan dimanapun tempatnya. Kelenturan menjadi salah satu faktor yang diperlukan dalam beradaptasi. Seorang wirausahawan, diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Dimanapun tempatnya, mampu memaksimalkan potensi ruang yang ada, untuk melakukan proses usaha, tanpa harus mengeluh dengan kondisi tempat yang ada.
Kekuatan Kekuatan atau strength, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang diperlukan dalam peningkatan prestasi belajar gerak. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam merespon kegiatan kewirausahaan, karena dapat membantu meningkatkan fungsi komponen-komponen seperti kecepatan, kelincahan dan ketepatan.
Mau jadi yang terdepan atau mampu bertahan dalam pandemi, jika memiliki semua unsur ini dalam diri seorang pelaku usaha, maka akan sangat besar kemungkinan untuk bertahan dan memajukan dirinya.
Bagi Grameds yang ingin memahami lebih dalam mengenai berbagai konsep kewirausahaan, buku Kewirausahaan yang ditulis oleh Po Abas Sunarya menguraikan mengenai konsep-konsep yang ada di dalam kewirausahaan, proses menuju kewirausahaan, dan masih banyak lagi.
Beli Buku di Gramedia Manfaat Kewirausahaan Banyaknya orang yang ingin menjadi wirausahawan disebabkan karena kewirausahaan itu sendiri memiliki beberapa manfaat, diantaranya?
Membuka Lapangan Kerja Baru Ketika seseorang sudah memiliki sebuah usaha yang cukup besar, maka untuk memajukannya dibutuhkan karyawan tambahan agar dapat memenuhi pesanan. Oleh sebab itu, dengan kewirausahaan bisa membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat membantu menyejahterakan masyrakat.
Berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi Kewirausahaan akan selalu berkaitan dengan ekonomi, maka ketika sudah berwirausaha, maka secara langsung sudah berperan dalam pertumbuhan ekonomi, baik itu dalam skala daerah atau nasional.
Bisa Memiliki Usaha Sesuai Bidang yang Disuka Bekerja sesuai dengan bidang yang disuka pastinya akan sangat senang dan mendapatkan penghasilan. Dengan berwirausaha, maka bidang yang disukai bisa menjadi sebuah usaha, seperti seseorang yang suka masak bisa memiliki warung makan.
Mengetahui Hal-Hal yang Sedang Trend Manfaat berikutnya dari kewirausahaan adalah bisa mengetahui hal-hal yang sedang trend, sehingga tidak ketinggalan informasi terbaru. Terlebih lagi, sebuah usaha akan bisa terus berkembang, jika secara terus menerus ikut trend yang sedang terjadi.
Karakteristik Kewirausahaan Untuk menjadi seorang wirausaha, maka kita harus memiliki karakteristik kewirausahaan. Karakteristik ini sangat diperlukan karena akan memudahkan seseorang dalam mewujudkan usaha yang akan dibangunnya. Karakteristik wirausaha sebagai berikut:
Disiplin Karateristik wirausaha yang pertama adalah disiplin. Dalam hal ini, disiplin bisa berarti sebagai suatu motivasi agar dapat menjalankan usaha dengan maksimal. Adapun contoh dari karakteristik disiplin, seperti pandai mengatur waktu, mampu membuat target, dan sebagainya.
Jujur Jujur merupakan salah satu karakteristik wirausaha yang harus dimiliki. Hal ini dikarenakan dengan sifat jujur, maka akan membuat banyak konsumen tertarik untuk membeli suatu produk yang diperjualbelikan.
Mandiri Sudah menjadi hal umum apabila dalam menjalankan usaha harus bisa mengambil keputusan dengan cepat. Oleh karena itu, kamu perlu memiliki karakteristik mandiri agar tidak terlalu bergantung dengan orang lain dalam mengambil keputusan.
Inovatif Perkembangan zaman akan terus berubah, sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen akan ikut berubah juga. Maka dari itu, seorang wirausaha harus memiliki jiwa inovatif agar produk yang dibuatnya terus disukai oleh konsumen.
Memiliki Komitmen yang Tinggi Suatu usaha akan sulit untuk mengalami perkembangan apabila tidak adanya komitmen tinggi. Maka dari itu, seorang wirausaha perlu memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan usahanya. Dengan begitu, usaha yang dikembangkan akan mampu bersaing dengan kompetitor.
Tujuan Kewirausahaan Dalam memainkan usaha, ketika seorang wirausahawan membuat perencanaan, pasti memiliki tujuan. Besar ataupun kecil, kegiatan kewirausahaan ini berdampak pada kehidupan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak beberapa tujuan kewirausahaan.
Mendukung Munculnya Usaha-usaha Kecil Suatu kegiatan kewirausahaan yang muncul, pasti melibatkan banyak orang untuk mendukung berjalannya suatu usaha. Keterlibatan sumber daya manusia ini, boleh diakui secara langsung atau tidak, akan membentuk karakter-karakter baru sebagai pelaku usaha.
Di masa pandemi ini, banyak sektor ekonomi berhenti, akibatnya banyak sumber daya manusia kehilangan sumber pendapatan. Saat ini, yang dibutuhkan adalah sebuah kegiatan kewirausahaan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan. Jika kegiatan ekonomi kerakyatan ini didukung penuh, maka lapangan pekerjaan baru akan terbuka, dan perekonomian masyarakat juga terbantu.
Kesejahteraan Masyarakat Terangkat Lesunya perekonomian akibat pandemi, berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan dalam masyarakat. Namun masih adanya beberapa kegiatan ekonomi yang berjalan, diharapkan mampu memberikan sokongan bagi perekonomian nasional.
Dengan berbekal konsep kewirausahaan yang kuat, maka inovasi baru akan muncul, dengan demikian, ruang-ruang usaha baru akan muncul, sehingga menekan angka pengangguran.
Menumbuhkan Semangat Berinovasi Ketika seseorang dalam kondisi suatu tekanan tertentu, kadangkala akan memicu semangat berpikir yang berbeda dengan sebelumnya. Tidak jarang, inovasi-inovasi baru akan muncul dari kondisi yang semacam ini. Maka, jika dimaknai dengang sikap yang positif, pandemi ini juga memiliki peran, membentuk pribadi seseorang untuk maju.
Dalam kewirausahaan juga kita harus memiliki jiwa semangat, mau serta mampu untuk mengerjakan pekerjaan yang sulit dan juga penuh resiko, dan mengandalkan kemampuan sendiri dalam mengambil keputusan yang tepat. Melalui buku berjudul Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan oleh Rachmat Hidayat, Grameds akan diajarkan berbagai cara agar semangat dalam diri tersebut tidak padam.
Beli Buku di Gramedia
Dengan demikian, jika tujuan kewirausahaan ini tercapai, maka perekonomian nasional akan bertumbuh.
Sifat Kewirausahaan Dalam usaha, pasti ada pasang dan surut, ada sukses dan gagal. Agar sebuah usaha dapat bertahan, bahkan berkembang, dan berdampak, maka seorang wirausahawan harus mempunyai sifat kewirausahaan baik.
Seorang ahli ekonomi bernama McClelland menyebutkan bahwa, seorang wirausahawan idealnya mempunyai sifat dan karakteristik sebagai berikut:
Keinginan untuk berprestasi Keinginan untuk berprestasi merupakan suatu sifat yang bersumber dari dalam diri seorang wirausahawan, yang muncul karena adanya keinginan serta dorongan untuk berdaya dalam mencapai tujuan. Seorang wirausahawan harus memiliki insting bisnis yang strategis, mampu menghasilkan keuntungan yang besar dan cepat..
Keinginan untuk bertanggung jawab Rasa tanggung jawab yang tinggi, menjadi hal penting yang harus dimiliki ketika menjalankan kegiatan kewirausahaan.Sebuah komitmen terhadap suatu keputusan yang diambil, ketika seorang wirausahawan membangun usaha, atau memutuskan untuk menjadi wirausahawan, harus dijalankan penuh tanggung jawab
.Pertanggungjawaban ini berlaku untuk semua hal yang berkaitan dengan berjalannya suatu usaha, seperti tanggung jawab terhadap usaha yang sudah dibangun, tanggung jawab terhadap sumber daya yang ada,serta tanggung jawab terhadap pengelolaan hasil usahanya.
Prarasa terhadap risiko-risiko menengah Dalam kegiatan kewirausahaan, pasti memiliki berbagai capaian atau tujuan yang ingin diraih.Proses untuk mencapainya, diperlukan tahapan-tahapan perencanaan kerja yang matang.
Perencanaan ini disusun sebagai suatu strategi untuk menghadapi segala kendala yang muncul ketika usaha tersebut berjalan. Dalam menyusun rencana kerja, harus dapat diantisipasi pula resiko-resiko yang akan muncul, serta analisis terhadap penyebab kegagalan usaha, atau tidak berkembangnya usaha.
Pemahaman terhadap sebuah keberhasilan Ketika merumuskan tujuan kewirausahaan, pastinya harus diikuti dengan sebuah keyakinan.Keyakinan inilah yang menjadi semangat seorang wirausahawan merasa mampu mencapai target yang sudah direncanakan. Sebuah kepercayaan diri dan keyakinan bahwa apa yang telah diproduksi ini merupakan sebuah produk yang berkualitas dan dapat diterima oleh masyarakat.
Rangsangan oleh umpan balik Dalam perjalanan suatu usaha, masukan dari berbagai pihak, sangatlah diperlukan. Masukan tersebut berupa umpan balik, sebagai sebuah penilaian terhadap suatu produk yang dihasilkan. Penilaian ini bisa bermacam-macam, sesuai dengan apa yang dirasakan oleh pelanggan.
Jika umpan balik ini berupa penilaian yang baik, maka wirausahawan dapat mempertahankan, atau bahkan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Begitu juga, jika yang muncul adalah penilaian negatif, maka dengan cepat, sebagai seorang wirausahawan, wajib mengevaluasi diri dan memperbaikinya, agar sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan selera pelanggan.
Aktivitas energik Seorang wirausahawan harus memiliki semangat yang tinggi. Hal ini dibutuhkan untuk menunjang segala proses aktivitas usaha yang telah dibangun. Berkat semangat yang tinggi, maka bisa membuat seorang wirausaha untuk menemukan berbagai macam ide inovatif, sehingga mudah menemukan solusi dari suatu permasalahan.
Orientasi ke masa depan Dalam merencanakan sebuah usaha, diharapkan tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi harus berorientasi jauh ke depan, bukan hanya masalah waktu, tetapi juga kecenderungan terhadap inovasi, juga kecenderungan yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat pada masa pandemi ini.Wawasan untuk mampu merespon peristiwa-peristiwa yang muncul, juga harus dimiliki oleh wirausahawan.
Keterampilan dalam pengorganisasian Adanya sistem organisasi dalam perusahaan, merupakan hal yang sangat penting. Seorang wirausahawan diharapkan memiliki keterampilan dalam pengorganisasian perusahaan. Meski tanpa adanya karyawan di awal. Namun dalam perkembangannya, sebuah usaha pasti akan membutuhkan karyawan sebagai pendukung usaha ini.
Pengorganisasian dalam perusahaan berfungsi sebagai sarana percepatan dalam mencapai target, selain itu organisasi juga mempermudah koordinasi antar unit, pembagian tugas dan wewenang, serta memperkecil resiko konflik internal dalam tubuh perusahaan.
Sikap terhadap uang Salah satu tolak ukur keberhasilan dalam menjalankan usaha, adalah mendapat laba bersih yang besar. Berarti, seorang wirausahawan harus menggunakan cara-cara yang baik dan benar untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun yang tidak boleh dilupakan, adalah pengelolaan keuntungan ini, pastinya adalah uang.
Keuntungan atas hasil usaha, hendaknya dikelola dengan baik. Jangan sampai,Tidak dipungkiri bahwa keuntungan yang lebih adalah keinginan dari setiap wirausahawan. Tetapi perlu diperhatikan juga dalam pengelolaan terhadap uang. Jangan sampai keuntungan yang telah didapatkan disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
Demikian adalah sifat sifat kewirausahaan yang tentunya bisa menunjang keberhasilan Anda dalam menjalankan suatu usaha. Dalam perkembangannya, jenis-jenis kewirausahaan muncul, untuk menjawab kebutuhan serta kondisi yang ada saat ini. Setiap wirausahawan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda, maka kita perlu menggali wawasan lagi mengenai jenis-jenis usaha yang cocok dengan sifat dan karakteristik masing-masing wirausahawan.
Jenis Wirausaha Ada setidaknya 3 jenis wirausaha yang populer di Indonesia beserta contohnya.
Usaha Ritel Usaha ritel merupakan suatu jenis usaha yang tidak pernah ada matinya. Usaha ini juga disebut sebagai penjualan eceran secara langsung kepada konsumen. Usaha ini boleh dibilang merupakan jenis usaha yang minim resiko, karena persaingan yang terjadi hanya sebatas antar peritel.
Usaha ritel yang populer saat ini adalah jaringan minimarket yang berjumlah ribuan, dan tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian, dapat dibayangkan ya, berapa keuntungan yang diperoleh pengelolanya pada setiap tahun?
Namun, membangun usaha ritel bukanlah hal yang mudah, dan memerlukan panduan serta cara yang tepat agar bisa sukses. Terdapat struktur organisasi, pengelolaan keuangan, pengawasan serta pengendalian produk, karyawan, dan masih banyak lagi yang menjadi keberhasilan usaha ritel. Bagi Grameds yang tertarik, buku berjudul Sukses Berbisnis Ritel merupakan pilihan yang tepat untuk memulai mempelajari segala hal mengenai usaha ritel.
Beli Buku di Gramedia
Startup Bisnis Jaringan internet saat ini bukan lagi menjadi barang mewah. Jaringan internet menjadi kebutuhan sehari-hari. Dengan menggunakan ponsel cerdas, kita dapat melakukan kegiatan ekonomi, atau usaha melalui ponsel kita. Inilah yang disebut sebagai industri digital. Di masa pandemi ini, usaha melalui startup digital menjadi metode yang paling dipilih oleh para pelaku usaha, baik pada skala rumahan, hingga yang beromset ratusan juta rupiah per hari.
Dalam membuat bisnis di era Industri 4.0 ini bukanlah hal yang mudah, dimana dalam mencapai kesuksesan dari ketika mendirikan Start-up hingga melakukan berbagai usaha untuk menjadi unicorn harus melalui berbagai proses. Pada buku berjudul From A Startup To A Unicorn, E-Commerce And Digital Business dari M. Suyanto, Grameds akan diberikan gambaran bagaimana cara memulai usaha tersebut.
Beli Buku di Gramedia
Salah satu pelaku model usaha ini yang telah mendulang kesuksesan di Indonesia adalah usaha yang dirintis oleh menteri pendidikan kita saat ini. Berawal dari sebuah usaha transportasi online, kini usaha tersebut menjelma menjadi platform yang menyediakan banyak layanan bagi masyarakat.
Sebagai contohnya, platform GO-JEK yang didirikan pada tahun 2011 oleh Nadiem Makarim memulai usahanya dari pebisnis Start-up hingga saat ini, GO-JEK mampu mencapai level unicorn, serta Nadiem Makarim sendiri yang mampu berkembang dari pemilik bisnis dan sekarang menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Jika Grameds tertarik untuk memahami lebih dalam cerita kesuksesan Nadiem Makarim, buku Nadiem Makarim: Dari Pebisnis Start Up Level Unicorn Hingga Melenggang Ke Istana dari Andhika Bayangkara dapat menjadi pilihan yang tepat.
Beli Buku di Gramedia
Industri Kreatif Pemerintah, dalam beberapa tahun terakhir ini mendorong kaum muda yang memiliki kreativitas, agar dapat memberi sumbangsih dalam industri kreatif di Indonesia. Industri ini murni hanya mengandalkan kreativitas anak-anak muda yang mampu menjawab peluang yang berkembang sesuai dengan keinginan pasar.
Berbagai bidang usaha yang ada pada industri kreatif seperti fashion designer, penulis, copywriter, pelukis, desainer, ghostwriter, penulis artikel, dan masih banyak lagi. Buku berjudul Ide-Ide Usaha untuk Freelancer di Bidang Industri Kreatif oleh JUD – Jubilee Digital akan membantu Grameds dalam menemukan bidang usaha yang paling tepat untuk kamu.
Beli Buku di Gramedia
Sebagai informasi untuk anda, usaha seperti ini, modalnya relatif kecil, dibanding dengan industri-industri yang lain. Bisnis ini tidak memiliki kerangka tertentu, sehingga arah industri ini bebas dikembangkan sesuai dengan kreativitas produk yang dihasilkan.
Gramedians, pandemi yang datang secara tiba-tiba, melumpuhkan banyak sendi pada kehidupan manusia ini, maka dari itu, diperlukan suatu kemampuan yang dapat secara sistematis mampu menerapkan kreativitas serta inovatif dalam memenuhi kebutuhan, dan mampu membaca peluang di pasar.
Sejalan dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dalam kondisi pandemi ini sebuah usaha dituntut memiliki keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka yang diperlukan adalah kemampuan, serta wawasan untuk membaca peluang usaha apa yang mampu bertahan.
Dalam merespon pandemi ini, disiplin ilmu kewirausahaan berkembang secara alami namun cepat, usaha kecil menengah, serta usaha mikro kecil dan menengah menjadi tulang punggung percepatan ekonomi di negara kita.
Baca juga artikel lain berikut ini :
Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Keuangan Pengertian Kelangkaan 8 Jenis Usaha Modal Kecil Cara Budidaya Kutu Air Peluang Bisnis Modal Kecil Pengertian Pasar Barang Pengertian Permintaan dan Penawaran Pengertian Uang Pengertian Inflasi Pengertian Bank Prinsip Ekonomi Pengertian Kelangkaan Rekomendasi Buku Terkait
Buku Peluang Usaha Buku Usaha Peternakan Buku Kewirausahaan Buku Ekonomi Apa yang dimaksud dalam kewirausahaan? Pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.
Apa tujuan dari kewirausahaan?
Mendukung Munculnya Usaha-usaha Kecil 2. Kesejahteraan Masyarakat Terangkat 3. Menumbuhkan Semangat Berinovasi
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." logo eperpus
Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Kewirausahaan
Mengenal Teori Bruner Sebagai Model Pembelajaran Termutakhir
Teori Pertukaran Sosial: Definisi,
3 notes · View notes