#berat & maksim
Explore tagged Tumblr posts
maksimkurylenko · 2 years ago
Text
FOR: @berat-yalaz
WHEN: 06th of August, 2023.
WHERE: Haringey.
Maksim walked into the streets of Haringey, not far from his home; or the place he slept. These days there wasn't much time to himself, far from it actually. A deep sense of dread washed over him -- if this continued there'd be nothing left for them to hold onto. This once bustling town was now a mere shadow of its former self, destroyed by the ruthless vengeance of the French and the wars that'd taken to the streets because of Aurélie. The scars of war were evident everywhere - crumbling buildings, deserted streets, and an air of desolation that hung heavy in the atmosphere. He wondered if there was a way to rise from the ashes.
Meandering on, head hung low and hands delved deep into the pockets of his worn down jeans, Maksim caught sight of a familiar figure. It was Berat, they weren't friends by any means. But they did have a common enemy these days. Their alliance had been waning for some time. It wasn't lost on the Russians, but they hadn't outwardly admitted anything yet.
''Berat,'' Maksim said with a nod of his head.
Tumblr media
0 notes
lauk-pauk · 2 years ago
Text
Lauk Instan Sehat Jagakarsa Jakarta Selatan, Maksim,
Tumblr media
0 notes
palupiyuliyani · 9 months ago
Text
Semua manusia Allah berikan nikmat, tapi tidak semua mampu mensyukurinya.
Semua orang memiliki ujian dan masalah, tetapi tidak semua mampu bersabar tanpa mengeluh.
Semua orang diberi amanah, tetapi tidak semua mau dan mampu melaksanakannya dengan maksimal.
Dan yang aku heran (sekaligus membuat malu) terkadang yang berat ujiannya justru lebih banyak syukur dan sabarnya. Terlihat begitu tenang dan baik-baik saja.
Dan betapa sering, justru yang tersandung kerikil kecil, masalah sepele sudah mengeluhkan di berbagai kesempatan (akupun kadang begitu)
Ayo panjangkan lagi sabar dan syukurnya. Allah sudah berjanji memberi solusi pada setiap masalah, memberi pelajaran pada setiap ujian, pun akan memberi tambahan nikmat bagi siapapun yang bersyukur.
36 notes · View notes
duniasoputra · 2 months ago
Text
Manusia Kurang Ajar
"Tahu tidak apa yang lucu dari manusia?"
"Apa?"
"Ketika susah ia merengek-rengek meminta pertolongan kepada Tuhan. Tapi, saat kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, ia malah menyalah-nyalahkan."
"Tidak semua manusia, hanya beberapa."
"Iya, dan bukankah hal seperti itu sangat kurang ajar?"
"Kurang ajar bagaimana?"
"Sikapnya seolah sedang menyaingi Tuhan, bertingkah sok paling tahu tentang apa yang sedang menimpanya. Meminta, tapi tidak menerima dengan apa yang telah diberikan-Nya. Pertanyaan semacam ini sering kali dilontarkan; Kenapa jadi begini? andai dulu tidak begitu. Andai dulu aku begitu, pasti tak akan jadi seperti ini.
Padahal, sudah jelas-jelas Tuhan sampaikan bahwa,"boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 216). Lihat! Tuhan Maha Mengetahui, sedangkan manusia tidak, hanya sok tahu saja!"
"Bukankah kau juga sering bersikap demikian?"
"Haha begitulah. Aku tak akan menyangkal, aku memang manusia kurang ajar. Kadang juga bertingkah seolah tak punya Tuhan."
"Maksudmu?"
"Coba saja kau pikir, berapa banyak kekhawatiranku saat ini? berapa banyak keluhanku hari ini? tentang masa depan, jodoh, pekerjaan, pendidikan dan lainnya. Kekhawatiran semacam "besok aku makan apa, ya? besok bagaimana, ya? bagaimana jika besok aku kesusahan? bagaimana jika hari esok aku tidak pernah bahagia?" bukankah hal-hal semacam itu seperti meragukan kekuasaan Tuhan? seperti tidak yakin bahwa Dia tak akan pernah menelantarkan hamba-Nya!
Seolah segala sesuatu diatur oleh diri sendiri, seolah segala sesuatu yang dicapai adalah berkat usaha diri sendiri. Padahal tidak sama sekali."
"Tapi, bukankah wajar jika kita mengkhawatirkan banyak hal?"
"Iya memang, tapi, sekali lagi, kalau berlebihan jadinya kurang ajar. Tentu saja manusia diberi akal untuk berpikir bagaimana cara bertahan hidup di dunia ini, pun mencari bekal untuk di akhirat nanti. Bagaimana cara menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari. Manusia juga diberi kemampuan untuk melakukan banyak hal. Hanya saja kadang manusia banyak mengeluh dan tidak sadar."
"Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan?"
"Sebenarnya, tugas manusia sederhana; berusaha dengan semaksimal mungkin, berdo'a dengan sekencang mungkin. Kalau merasa do'anya tidak dikabul, berarti usahanya belum full. Kalau merasa usahanya sudah maksimal tapi (merasa) do'anya tak dikabul, berarti memang (sebenarnya) bukan itu yang dibutuhkan.
Usaha tanpa do'a sama dengan sombong, do'a tanpa usaha sama saja bohong. Kuncinya tetap sabar. Sisanya biar Tuhan yang atur, hasilnya diterima dengan penuh rasa syukur."
"Ada yang bilang hidup ini berat. Tapi, perkataanmu itu ringan sekali, ya? Memang mudah kalau hanya sekadar berbicara. Haha"
"Tentu saja, dan itulah yang jadi masalah sebenarnya."
"Apa?"
"Masalahnya, manusia kurang ajar seperti aku ini kadang tak tahu diri. Bicara begitu begini, tapi prakteknya minim sekali."
Wong Cilik, 07 Desember 2024
9 notes · View notes
tmrwdysr · 5 months ago
Text
EPS 2 (Kopi Dapat Menghilangkan kantuk) ☕
Tumblr media
“Ngopi dulu, yuk! ngantuk, nih”
Ternyata omongan tentang kopi yang dapat menahan ngantuk itu FAKTA lhoo guys... yuk yuk kita bahas
Kopi mengandung kafein didalamnya. Rasa kantuk yang terasa menghilang dan badan terasa segar setelah minum kopi terjadi akibat kafein yang ada di dalam minuman ini. Kafein merupakan zat stimulan yang merangsang kerja dan aktivitas sistem saraf. Efek segar dan hilangnya rasa kantuk biasanya akan mulai dirasakan sekitar 30 menit setelah minum kopi dan pengaruhnya bisa bertahan sekitar 5–6 jam.
Sudah minum kopi tapi kok masih ngantuk🧐
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut :
Kebal kafein : Seseorang yang terlalu sering mengonsumsi kafein akan menimbulkan kekebalan pada dirinya. Hal ini menyebabkan konsumsi kafein tidak akan menimbulkan efek. Ketika tubuh sudah kebal kafein, maka ketika mengonsumsinya akan menyebabkan tubuh menjadi tetap lelah dan mengantuk. Tingkat toleransi kafein dapat berubah yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor usia, berat badan, dan obat-obatan
Kurang tidur : Seseorang yang kurang tidur akan memproduksi senyawa adenosin dengan jumlah yang banyak. Senyawa adenosin adalah senyawa yang diproduksi oleh otak untuk meningkatkan rasa kantuk, adenosine akan mengirim sinyal kantuk atau lelah ke otak. Ketika seseorang minum kopi dalam keadaan kurang tidur, maka sistem saraf akan menangkap dan mengikat senyawa adenosine terlebih dahulu sehingga tubuh akan merasa ngantuk dan kafein tidak dapat bekerja karena tidak ada tempat lagi di sistem saraf
Kandungan gula tinggi : Banyak orang salah paham mengenai kopi yang dikonsumsi sehari hari. Kebanyakan kopi yang beredar di pasaran merupakan kopi yang tinggi gula. Kopi jenis ini bukan untuk menghilangkan ngantuk. Hal ini disebabkan gula yang merupakan karbohidrat sederhana memiliki indeks glikemik (IG) tinggi. Makanan dengan IG tinggi akan meningkatkan asam amino triptofan. Triptofan ini akan masuk ke otak yang selanjutnya akan diubah menjadi serotonin dan melatonin yaitu hormon yang dapat mempengaruhi rasa mengantuk
Dehidrasi : Kafein yang terkandung dalam kopi akan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Banyaknya cairan yang keluar dari buang air kecil dapat mengganggu keseimbangan kadar air dan fungsi normal tubuh hingga menyebabkan dehidrasi. Saat tubuh kehilangan banyak air, darah akan berjalan lebih lambat sehingga oksigen yang beredar juga lebih sedikit. Hal tersebut mengakibatkan tubuh menjadi lelah dan mengantuk
WARNING ⚠️‼️
Beberapa efek samping jika mengonsumsi kopi berlebihan :
Sakit kepala
Sulit tidur (insomnia)
Jantung berdebar kencang (palpitasi)
Tremor
Gugup dan gelisah
Sering buang air kecil
Mudah marah
Adanya efek tersebut kita dianjurkan untuk mengonsumsi kopi sesuai batas wajar. Batas wajar dari asupan kafein per hari adalah tidak boleh lebih dari 400 mg atau sekitar maksimal 4 gelas ukuran 240 ml kopi hitam murni yang diseduh (brewed coffee).
Berikut panduan kandungan kafein pada setiap jenis kopi yang ada :
Segelas kopi hitam murni yang diseduh (brewed coffee) 240 ml mengandung sekitar 70–140 mg kafein
Segelas kopi espresso 30–50 ml mengandung 63 mg kafein
Segelas kopi espresso dengan campuran susu dengan beragam varian, seperti latte, cappuccinos, atau macchiatos, berukuran kecil mengandung 63 mg kafein dan yang berukuran besar mengandung 125 mg kafein
Segelas kopi instan 240 ml mengandung 30–90 mg kafein
Segelas kopi decaf 240 ml mengandung 0–7 mg kafein
Tipe orang yang yang dilarang mengonsumsi kopi ❌
Iritasi usus besar
Glaukoma ( gangguan saraf mata)
Diare
Aritmia (Jantung berdebar)
Asam lambung
Epilepsi
Ansietas dan serangan panik
BIJAK PADA MINUMAN YANG ANDA MINUM
Sampai sini dulu pembahasan terkait fakta kopi👋thank you...
10 notes · View notes
vanilachocolate · 3 months ago
Text
Interview ...
Baru kali ini pulang interview sampai nangis di jalan. Siang hari. Karena se-sesak itu. (But ya, i'm sorry kalau setelah kamu baca ini ternyata emang akunya aja yang terlalu sensitif dan mungkin hal lainnya).
Jadi, akhirnya hari ini abis interview user di salah satu pabrik maklon kosmetik. Wah, kosmetik nih. Sama kaya pengalaman 3 tahun terakhir. Prosesnya lumayan cepet. 2 minggu lalu, tawaran dari HRnya dateng lewat pesan linkedin, setelah ternyata aku sempat memperkenalkan diri lewat DM pas bulan april. Terus udah interview HR 2 kali dan ngerjain beberapa tes dan tentu ada tes psikologinya. Terus akhirnya di jadwalin interview user hari ini.
Setelah cek di maps dan ngedatengin langsung kemarin sama mas, aku ya mikir aja kalau maybe sanggup kok sekitar 50 menit perjalanan dari rumah. Toh di Bandung kita berdua masih ngontrak juga. Jadi masih fleksibel kalau mau pindah biar ngga gitu berat (kalau diterima).
Hampir sampe pabriknya, ternyata kebanjiran. Hampir 1 km kurang lebih panjang banjirnya. Walau area banjirnya kepotong-potong. Awalnya cuma banjir gitu aja. Terus makin ke depan, banjirnya makin dalem. Motorku yang mio soul gt tuh banjirnya sampe ngerendem dipijakan kaki. Pas kakiku mau ngga mau turun, banjirnya sampe setengah tulang kering. Mantep. Interview dengan sepatu basah.
Sekitar 300an meter dari pabriknya, aku baru minggir, buat ngabarin ke HRnya. Minta maaf karena kejebak macet banjir dan sepatuku basah. HRnya bilang nggak apa-apa dan minta maaf juga karena lupa ngabarin kalau daerahnya emang banjir. Aku minggir di depan ruko-ruko kosong gitu. Terus pas mau ke jalan lagi, motorku masuk ke banjir yang lumayan ambles karena bawahnya tanah. Aku takut mau maju. Terus minta tolong sama aa aa yang dibelakangku kebetulan, buat narik motor aku dan akhirnya bisa melipir ke pinggiran yang jalannya di cor.
Sebenernya ya gpp banjir. Karena pas di kawasan industri dulu juga banjir. Dengan tinggi yang lumayan sama. Cuma pas di kawasan industri aku tenang aja karena jalannya cukup bagus. Jadi ngga khawatir. Dan ya, motorku lumayan tinggi juga. Kalau tadi ya karena baru mau interview terus aku takut pas di jalan ngelewatin banjir, takut jatuh dan kecemplung. Soalnya pinggirnya rawa dan sempet diawal-awal yang jalan banjir itu, motorku kaya yang mau kepleset.
Fast forward ke interview user. Usernya cowo, masih muda ketimbang aku. Masalah ngga? Ya aku pas tau dia lebih muda ya aku biasa aja. Karena buatku ya pengalaman kerja sama sikap kerja yang penting sih. Umur bisa nyusul.
Awal basa-basi. Tanya-tanya singkat. Kaya naik apa, berangkat jam berapa. Terus kan udah tau umurnya maksimal 28 dan pendidikan s1, kenapa tetep ngelamar juga. Ya kalau masalah ini ku jawab aja karena ya aku berpengalaman, dan aku pun baru 29 masih baru bulan lalu. Selain itu yaa, HRnya yang nawarin. Dan udah ngobrolin masalah umur ini. Ngga masalah. Jadi kenapa harus mundur? (Yang bagian ditawarin HR sampe akhir aku ngga bilang. Cuma dalam hati aja).
Terus dibilang kalau disitu (pabrik) itu tuh kaya ngalamin 3 musim. Kalau hujan, depan bakal banjir banget. (Dan iya, aku udah interview beberapa jam, cuaca cerah dan pas balik banjirnya masih dalem). Kalau lagi panas, yaa bakaal panas banget. Dan yang terakhir kemungkinan bakal kena puting beliung. Kaya pas awal tahun (katanya, aku juga ga inget beritanya) pas rancaekek kena puting beliung, pabriknya juga kena dampak (entah apa).
Sebelumnya disuruh ngisi 40 soal. Kaya soal TKP. Terus dijadiin pertanyaan buat interview. Terus ya tanya-tanya pekerjaan aku sebelumnya, jobdesknya gimana. Cerita gitulah.
Sampe akhirnya ...
Kan tadi aku udah bilang ya, ada tes psikologi.
"Disini katanya kamu lebih suka menyendiri ya?"
"Hmm, ya memang. Tapi kalau untuk bekerja ya saya bakal ikut bergabung dengan yang lain. Dan tentu kalau perlu mengerjakan tugas saya sendiri dan perlu fokus, saya menyendiri. Dengan mengiformasikan kepada yang lain."
"Kamu sukunya jawa dong ya?"
"Jawa sunda (sih), campuran."
"Oh iya. Saya juga campuran sih. Tau ngga bedanya suku jawa sama sunda tuh apa? Kalau jawa kan kalau kita menyendiri orang akan memaklumi ya, oh mungkin dia lagi ada masalah sendiri. Tapi kalau sunda ya ngga kaya gitu. Kalau menyendiri malah jadi pertanyaan. Mungkin kamu ga suka sama orangnya, atau ya ngga bisa buat kerja sama."
"Oooh iya.." (masa sih? Seumur-umur aku selalu berpindah jawa sunda buat sekolah dan di tangerang buat kerja, kok kayaknya aku ga pernah denger penilaian macam kaya gitu).
"Ini lulus s2 2 tahun 11 bulan ya? kok lama? kenapa?"
"Ya, waktu itu lagi covid. Ada peraturan di lab kalau cuma boleh ngelab sampe jam 15.30. Jadi semua kerja lab ditingga dan dilanjutin besok. Selain itu ya harus ikut seminar internasional dan publikasi di jurnal terindeks scopus."
"Oh, saya juga S2. Saya farmasi. Saya juga sekolah waktu covid. Di Lab mikrobiologi. Jadi selama wiken, 2 hari saya ngelab mikro dari pagi sampe jam 11 malam..."
Ya terus why? Why???
"Dari skala 1 sampe 10, berapa level ketegasan kamu? Kamu people pleaser ya? skala berapa menurut kamu?"
"Yaa mungkin di 8 ketegasan. People pleser 6-7."
"Tapi hasil tes kamu lebih menunjukkan kalau kamu people pleaser dan kurang tegas. Bahkan ya masukan untuk kamu aja dari hasil ini adalah kamu harus lebih tegas lagi."
"Menurut saya, saya cukup tegas kok. Selama saya menjadi QC, saya tegas dengan standar yang ada. Saya tidak pernah melepaskan produk untuk langsung release walau itu permintaan dari departemen lain yang katanya urgent dan akan segera dipasarkan...."
"Tes MBTI mu apa terakhir?"
"INFJ kalau tidak salah."
"Hasil mbtimu yang ini ESFJ. Cukup berbeda ya. Tapi menurutmu kamu introvert? masa sih?"
"Ya, karena yaa saya lebih suka menyendiri atau cepat pulang setelah kerja kalau cape. Orang lain mungkin masih memiliki waktu untuk main bersama yang lain. Tapi kalau saya, jika tidak perlu yaa saya lebih memilih untuk pulang."
"Tapi kalau kamu diajak kegiatan sama yang lain setelah kerja, mau?"
"Kalau sesekali, dengan didiukung kesehatan saya, saya tidak ada agenda dan tentunya suami saya mengizinkan ya kenapa tidak."
Terus beberapa pertanyaan lagi yang formal, ceunah dia tuh. Terus pas menurut dia pertanyaan formal udah abis, dia mau tanya yang informal.
"Kenapa ngga mau jadi dosen aja?" Daang! denger ini lagi. Dari orang yang bahkan baru ketemu sekali. Muak banget ngga sih?
"Yaa untuk jadi dosen sih, sejujurnya itu urutan terakhir. Saya lebih suka di lab di lapangan, jadi yaa riset langsung, analisa langsung. Lagi pula, menurut saya pekerjaan dosen apalagi di indo masih banyak yang administratif. Belum lagi senioritas.... Hal-hal yang saya amati waktu s2 dan yang saya dengar dari pembimbing yaa membuat saya mempertimbangkan kenapa saya tidak memilh jadi dosen (aja).
Tapi tau ngga kenapa aku juga muak selalu disuruh jadi dosen aja dan malah ngincer banget balik ke industri? Selain aku bilang diawal kalau aku udah jatuh cinta duluan di Qc, aku ngerasa happy aja pas kerja jadi QC. QC yang kata orang mah ngga ada kerjaan, aku kerjaannya banyak. Beragam. Seru. Kesana sini. Kadang berantem seru sama departemen lain karena kita terlalu strick sama standar dan kualitas tapi yaa aku seneng jalaninnya. Aku pingin ngejalanin hal yang aku pikir itu itu seseneng itu pas dikerjain. Setelah 4 tahun terkahir hidup aku tuh cuma berusaha buat bertahan hidup karena udah tanggung masuk s2, udah bayar mahal buat s2, nggak mau bikin mas sedih (walau pernah hampir) tapi aku rasa semua itu kebanyakan karena alasannya ya buat orang lain. Kali ini, aku mau buat aku sendiri. Ada hal dalam hari aku tuh, aku kerjain karena buat aku sendiri. Sebelum nanti, siapa tau bakal punya anak, maybe. Yang mana yaa, cwe kalau udah punya anak pertimbangannya juga banyak. Dan mungkin banyak juga yang perlu dikorbanin, dan juga mungkin dirinya sendiri. Paham ga? Makanya kenapa kok ngejar industri itu aku usahain banget. Apalagi QC. Kosmetik lagi ya bagus, kalau industri lain juga gpp. Aku cuma mau kerja buat kesenengan diri aku sendiri aja buat saat ini.
Setelah beberapa obrolan informal lainnnya, akhirnya si user bilang cerita
"Waktu itu juga saya recruitment buat QA. Ternyata ngga cocok buat manejemen. Saya sarankan buat masuk ke Pabrik kosmetik S. Tau ngga? (Iya, tau). Terus ternyata diterima. Direkturnya itu kenal sama saya. Menurut saya kamu lebih cocok buat jadi dosen aja. Kalau misal disini ngga keterima, saya mungkin bisa ngenalin ke kaprodi kampus X. Saya juga puna kerja sampingan jadi dosen kalau lagi ngga kerja di Kampus X itu. Kayaknya deket sih dari rumah kamu. 30 menitan. Kampus X itu banyak yang dari golongan anak ga mampu. Walau banyak yang dapet beasiswa tapi ya mereka kan pas lulus SMA/K ada harapan dari ortunya buat membantu mereka ya. Saya sih cuma pingin mereka (si mahasiswa) ini buat bisa dapet pendidikan yang baik. Dan lagi kan kamu bilangnya suka riset ya. Di kampus lebih banyak risetnya. Ngga cuma kaya yang kamu gambarkan. Bahkan menurut saya JADI DOSEN ITU LEBIH BAGUS BUAT PEREMPUAN. LEBIH FLEKSIBEL. JADI MASIH BISA KERJA DAN JUGA URUS KELUARGA."
"Emang kenapa kok menurut kakak saya lebih cocok buat jadi dosen?"
"Karena kamu ngga ada pengalaman buat memimpin di industri. Beberapa tugas teknis juga kamu ngga tau. Terus menurut saya kamu lebih sistematis ketimbang teknis. Jadi lebih cocok buat di dosen. Jadi dosen ngga harus pinter. yang penting bisa menyampaikan dengan jelas dan bisa dipahami. Bahkan harusnya ya gpp kalau dosennya kalah pinter sama mahasiswanya ... Kemampuan buat bisa jadi dosen itu anugrah tau. Ngga semua orang cocok jadi dosen. Ada kan yang dosen ngajar ngga bisa dipahami? Karena ya mungkin mereka ngga punya kemampuan buat jadi dosen sebenernya. Tapi terjebak aja."
Denger itu tuh kaya, kalau kamu nyarinya punya pengalaman mimpin di industri, kenapa harus diproses? Kalau ngga ada pengalaman dan ngga dikasih kesempatan gimana orang punya pengalaman? Kamu ngga tau kenapa aku mengesampingkan jadi dosen, kenapa ngomong panjang lebar diawal aku cocok jadi dosen? Ini ngga aku minta. Kamu baik emang. Menawarkan bantuan. Tapi ntah kenapa denger kalimat yang lainnya tuh bikin sedih aku. Bikin rasanya aku semakin jauh sama dream job aku balik jadi anak QC industri yang mungkin itu akan bikin aku happy ngerjainnya karena emang aku mau. Kata-katamu tuh rasanya kaya ngehancurin harapan aku yang kecil. Yang di bandung industrinya ngga sebanyak tangerang, selain garmen. apalagi jauh-jauh. Ngehancurin harapan aku, ngehancurin rasa aku mampu buat balik ke industri dan mimpin orang setelah pengalaman kerja dan pengalaman leadership aku walau bukan di industri. Dan rasanya tuh nyeseg banget gitu.
Tugas teknis yang aku gtw tuh juga karena jujur emang clueless. Aku cuma tau beberapa kerjaan QA yang emang beririsan sama QC. Karena ya kita dulu kan yang disuruh bantuin aja. Belum lagi ruangan QA yang terpisah sama QC. Aku ngga cukup tau banyak juga emang. Tapi, bukannya kamu bilang nyarinya QC bukan QA?
Dosen ngga harus pinter? Mohon maaf. Standarku buat jadi dosen emang ketinggian. Standarku siapa? Dosbing S2 ku sendiri. Walau emang rasanya masih jauh banget sekeren beliau, tapi ya aku merasa aku belum semampu itu. Belum seyakin dan semampu itu buat mencerdaskan kehidupan bangsa yang mana aku sendiri aja ngerasa ngga cerdas.
Apa ngga sinting, dosen tuh ngga harus pinter? Kamu tau ngga sekeren apa dosbing aku? Beliau kuliah IPKnya 4. Dari S1-S3. Beliau tuh bahkan bisa dibilang gugel berjalan. Tanya kebeliau apa aja. tentang kuliah atau penelitian yang bahkan bukan bidangnya beliau tuh, tetep bakal selalu dapet jawaban yang bikin aha moment dan ngga buntu lagi.
Aku mau jadi yang kaya gitu. Tapi entah kapan. Nanti dulu. Aku mau bikin seneng dan bikin puas diri aku sendiri dulu. Setelah tahun-tahun kemarin. Aku tau aku ngga akan sekeren beliau kalau ngga memulai. Tapi ngga dulu. Boleh ngga?
Terus karena ini tadi sepanjang jalan, berusaha mikir yang baik, makasih sama si user baik ini tapi tetep aja aku nangis. Bahkan ngetik ini juga nangis banjir. duet sama hujan deres di luar.
Maaf ya, aku.
10 notes · View notes
manifestasi-rasa · 4 months ago
Text
Flow~
a state of mind where a person is fully immersed in an activity, feeling a sense of control and enjoyment.
Kapan hari lalu aku pernah menyinggung tentang Flow, here we go, let's talk about it.
Pernahkah kamu dalam posisi mengerjakan sesuatu dengan enjoy sampai lupa waktu? Merasa sedang dalam duniamu sendiri meski sekelilingmu ramai? Abai sama sekitar karena udh fokus dengan apa yang kamu kerjakan? Nah, it called Flow. Suatu kondisi di mana pikiran kita hanyut dalam aktivitas yang sedang kita lakukan, kita akan merasa fokus, hanyut dan merasa penuh saat mengerjakan itu.
Flow merupakan salah satu teori dalam rumpun Psikologi Positif yang dicetuskan oleh  Mihály Csíkszentmihályi, biar mudah kita panggil saja dia Mihaly. Psikologi positif sendiri adalah cabang ilmu dalam psikologi yang fokus pada pembahasan manusia secara positif. Jika rumpun Psikologi lain banyak membahas manusia dan kondisi negatifnya seperti gangguan mental, perkembangan tidak maksimal dll, maka psikologi positif membahas mengenai kekuatan-kekuatan dan kebajikan yang ada pada diri manusia dan bagaimana memaksimalkan juga mengembangkannya.
Back to Flow, kondisi ini sering dialami oleh para atlet olahraga, seorang pelari misalnya, saat dia sudah fokus pada tujuannya, merasakan bagaimana langkah-langkah kaki dan degub jantungnya, they're living the moment; at the flow state. Para pemain musik juga dikatakan sering merasakan kondisi flow ini. Pianis misalnya, saat mereka fokus dengan denting piano, jari-jemari yang menyentuh tuts baik dengan perlahan atau cepat, nada-nada yang tercipta lalu merasuk dalam gendang telinga, dan lagi-lagi mereka berada dalam dunianya sendiri, gaining the flow state.
“You know that what you need to do is possible to do, even though difficult, and sense of time disappears. You forget yourself. You feel part of something larger.” - Mihaly
Mihaly juga bilang kalau Flow dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan sebuah experience, lalu apakah flow state ini bisa diusahakan? yes... tapi sebelum itu, mari kita tahu kalau Mihaly menyatakan bahwa ada beberapa faktor bagaimana Flow bisa terjadi (banyak literature dengan berbagai faktor berbeda, aku tulis yang cukup simple saja, yap!)
Terdapat tujuan yang jelas, meski menantang namun dapat dicapai.
Fokus pada kegiatan tersebut.
Keseimbangan antara tantangan dan keterampilan yang dimiliki.
Terdapat feedback yang jela.
Konsentrasi pada tugas yang ada.
Rasa kendali terhadap apa yang dikerjakan.
Hilangnya kesadaran diri.
Pengalaman autotelic, atau bagaimana individu memiliki motivasi intrinsik atas apa yang ia kerjakan dengan tujuan untuk merasakan kesenangan dari aktivitas tersebut.
Dari faktor-faktor tersebut sebenarnya sudah terbayang ya, apa yang bisa kita usahain buat mencapai situasi Flow. Dari pengalamanku sendiri, aku bisa ada kondisi Flow saat aku sudah menerima apa yang harus aku kerjakan, meskipun itu hal yang berat. Juga fokus pada apa yang aku kerjakan. Menerima dan fokus, dua kunci versiku dalam mengusahakan Flow. Percaya deh, kalau udh di kondisi ini tuh, mengerjakan sesuatu jadi enaq.
Tulisan ini kurasa sudah terlalu panjang meski masih bahas sebagian, if u wanna know more about Flow dan bahasan Psikologi lainnya, bisa berkunjung ke laman verywellmind dan positivepsychology
Sekian, terima gaji, sampai jumpa di tulisan seputar Psikologi lainnya~
8 notes · View notes
sepertibumi · 2 years ago
Text
Pernah ga sih kalian ada di fase yang rasanya udah husnudzon maksimal ke Allah tapi ternyata hasilnya ga sesuai sama apa yang kalian harapkan?
Kalo pernah, welcome to the gank!
Sempet ngerasa kecewa karena udah kemakan banyak quotes agama yang sering muncul, keyakinan yang udah apik banget dibangun tiba-tiba hancur.
Tapi mungkin ini yang mereka sebut "perjalanan spiritual". Dan setiap orang akan sampai di perjalanannya masing-masing, dengan ujian yang berbeda jenis dan levelnya.
Rasanya pengen marah, tapi rasanya juga ga berhak buat marah. Perang batin yang sengit ini akhirnya dimenangkan oleh ayat,
ولا تيأسوا من روح الله
Iya, ternyata selama ini aku cuman paham dan tersentuh sama segala quotes agamis itu secara tekstual. Tapi waktu Allah uji dalam kehidupan nyata? Nol. Implementasi pemahamanku remedi.
Ternyata aku masih gagal dalam memahami bahasa cintanya Allah. Kalo dibuat grafik, skala taat sama banyaknya permintaanku masih berbanding terbalik. Dan ini jelas ga adil, sampai akhirnya aku paham bahwa aku memang pantes dapet semua ini.
Syukurku jelas kurang banyak. Aku yang hanya fokus sama satu titik di mana Allah uji, tapi lupa sama ribuan nikmat yang udah Allah kasih sejak aku lahir. Bahkan sebelum itu.
Tiap ngerasa berdosa gini, balik lagi ke ayat di atas. Aku masih punya nafas dan kesempatan buat bertaubat. Buat jadi hamba yang lebih dan lebih baik lagi.
Yang penting, jangan nyerah dari Rahmat Allah ya. Perjalanan menuju Allah emang berat, tapi itu sebentar aja kok. Sisanya adalah keabadian. Dan kita harus tentuin dari sekarang, mau menghabiskan keabadian yang gak berujung itu di Surga atau Neraka?
Meniti peran sebagai hamba.
— @sepertibumi
97 notes · View notes
ummumukhbita · 11 months ago
Text
Penyakit futur tuh emang obatnya ya perbanyak ibadah. Karena kalo mau diturutin malesnya ga sudah-sudah. Rasanya waktu terbuang aja gitu tanpa hal bermanfaat yang bisa diperoleh.
Jadi, kalo rasa-rasa berat dalam ibadah kita harus lawan gimanapun caranya. Bangkit. Jangan kasih ruang untuk kemalasan bertumbuh semakin pesat.
Bismillah ya. Ramadhan menghitung hari. Semoga bisa tetap maksimal meski amanah semakin bertambah.
Khususnya sebagai seorang istri yang masih beradaptasi sepertiku, ternyata agak sulit menyamakan ritme amalan yaumi kita dengan pasangan. Tapi pelan-pelan insya Allah akan ada jalannya. Nikmatin aja. Jangan dibuat ribet dengan prasangka yang belum tentu benar adanya.
Palembang, 09 Maret 2024 || 13.43
18 notes · View notes
baitkisah · 1 year ago
Text
Yang telah ditetapkan tak akan terlewat
Kita sering merasa gusar dengan sesuatu yang belum kita dapatkan. Padahal terkadang menjadi gusar ditengah perjalanan hanya akan menghambat kita untuk sampai tujuan.
Ingat tidak, Allah itu tidak pernah meminta kita untuk sempurna dan memiliki segala hal di dunia. Allah hanya mau kita terus berjalan dengan nama-Nya dan berusaha sampai pada batas maksimal kita.
Kenapa selalu gusar dah khawatir dengan apa-apa yang belum pasti?? Malah lupa bahwa ada tempat yang pasti kita kunjungi setelah ini, akhirat.
Jangan menaruh dunia di dalam hati, karena itu hanya membuat kita berat untuk bersujud dengan rendah diri di hadapan ilahi. Genggang saja dunia di tangan, dengan catatan hanya kebaikan yang berada di genggaman.
Jangan menangis dengan apa yang belum kita dapatkan, yakin saja Allah telah siapkan sejuta jalan lain yang lebih membahagiakan.
42 notes · View notes
o-agassy · 9 months ago
Text
Review kajian dari Habib Muhammad Al Habsyi
Jika kita dalam keadaan yang sempit dunia, maka lakukan tiga hal:
1. Libatkan Allah dalam setiap kegiatan kita, utamanya dalam doa.
2. Berpositif thingking atas semua hal
3. Ikhtiar maksimal dan terukur
Ketiga poin harus dijalani dan kemudian diyakini dengan iman. Tugas kita sebagai manusia hanya berada di koridor berusaha, tentang hasil itu sudah lain cerita. Itu koridor Allah yang memberi.
Ibarat bertani, kita hanya memilih bibit terbaik, menanam, menyirami, memberi pupuk dan menjaganya dari hama. Masalah seberapa besar dan berat beras yang tumbuh di setiap batang padinya, tentu itu bukan ranah kita.
Tumblr media
10 notes · View notes
mamadkhalik · 2 years ago
Text
Deskripsikan Dirimu Secara Singkat!
Akan ada masanya kamu menemukan pertanyaan ini dan saat itu juga kamu bingung harus menulis apa.
Menilai atau mendeskripsikan orang lain itu terasa sangat mudah, namun saat melihat diri sendiri, entah kenapa muncul rasa kebingungan atau kadang kurang yakin dengan jawaban yang ada.
Tumblr media
Kawan, ada sedikit nasihat dari Buya Hamka yang barangkali bisa membantu menjawab pertanyaan diatas. Aku temukan ini dalam buku Pribadi Hebat, semoga kau membacanya juga setelah ini.
Satu refleksi awal yang perlu kita tanyakan dalam hati, apakah selama ini kita terlalu terlalu sibuk menilai orang lain? melihat kejelekanya bahkan mengumbarnya ke khalayak umum tanpa tujuan yang jelas, yang bahasa kerennya ghibah, apakah kita termasuk dalam golongan itu?
Noda hitam itu bertumpuk terus menerus menjadi gumpalan keras dalam hati, menciptakan dengki, lalu menutup diri untuk melihat secara jernih, terutama soal pribadi sendiri.
Rasulullah bersabda :
"Barangsiapa orang yang mementingkan memperhatikan cela diri sendiri sehingga tidak sempat memperhatikan cela orang lain.” (HR. Al-Bazzar).
Selanjutnya, pentingnya mengetahui definisi pribadi sebelum menilai diri sendiri, menjadi faktor penting sebagai dasar yang akan kau tulis selanjutnya dan harapanya tanpa dusta.
Beliau mendefinisikannya sebagai berikut :
1. Kumpulan sifat dan kelebihan diri yang menunjukan kelebihan seseorang daripada orang lain sehingga ada manusia besar dan manusia kecil. Ada manusia yang sangat berarti hidupnya dan ada yang tidak berarti sama sekali. Kedatangannya tidak menggenapkan dan kepergiannya tidak pula mengganjilkan.
2. Kumpulan sifat akal budi, kemauan, cita-cita dan bentuk tubuh. Hal itu menyebabkan harga kemanusiaan seseorang berbeda dari yang lain.
Definisi itu hadir bukan dari ruang hampa, namun berdasar dari penghayatan yang dalam dan faktor utamanya adalah kekuatan spiritualitas yang kuat, ketaqwaan kepada Allah Sang Pencipta.
Secara ringkas outputnya adalah seorang Budiman, Cerdas, Orang Masyarakat, Orang Sehat, dan juga Cerdik Pandai. Minimal maksimal yang berat, yang selanjutnya akan mendefinisikan lebih dalam lagi perihal kelebihan juga kekurangan.
Bukan berarti ketika mendalami makna pribadi, lantas kita akan menjadi orang yang paham dan kuat dalam menghadapi segala hal. Tidak sama sekali, bahkan kebalikanya.
Yang terlihat paham masih perlu dipahamkan, yang terlihat kuat masih perlu dikuatkan.
Bertambah besar pribadi seorang bertambah jelas letak lemah dan kekuranganya. Sepeti pepatah arab mengatakan, "Yang berarti apabila sesuatu telah sempurna, jelaslah kekurangaya."
Salah satu output ketaqwaan adalah munculnya pribadi yang hebat seperti yang disebutkan sebelumnya. Ketaqwaan tak bisa ditopang hanya dengan pribadi yang kuat, perlu adanya lingkungan yang mendukung, melengkapi dalam kekurangan, memahami setiap perbedaan, lalu bergerak bersama menuju satu tujuan yang sudah disepakati. Singkatnya, itu definisi pasangan hidup. Begitu.
70 notes · View notes
manusiafajar · 1 year ago
Text
Mom's Trial.
Tumblr media
Akhirnya tulisan ini hadir juga, setelah nge-draft di otak doang dari lama. Dan keluar ketika isi gform acara Motherhood Journey. (hoho iya saya lagi hobi ikut acara beginian)
Jadi, bentuk sederhananya, biar segera di-up, langsung drop aja yaaa, wkwk.
Dalam rintih malam itu, dengan badan setengah remuk, saya berkata pada diri sambil memeluk. "kamu kuat, kamu mampu.. tantangan suatu hari menjadi ibu akan lebih berat, hari ini, kita lewati ini bersama ya.. kamu pasti bisa.."
Saya belum menjadi ibu, saya seorang mahasiswi di tanah rantau jauh di negeri orang. Menuntut ilmu menjadi fokus utama saya saat ini, dan alasasn "bekal mempersiapkan masa depan anak - anak saya nanti" adalah alasan yang sangat kuat untuk membuat saya tidak gampang menyerah, dan bersabar saat lelah.
Maka, mungkin sesuai dengan tujuan saya, tantangan - tantangan yang Allah hadirkan untuk saya memang berputar dalam ranah bagaimana caranya untuk tetap menjadi pegiat ilmu berprestasi sedang peranan menjadi istri atau ibu tetap harus maksimal.
Urusan kebersihan rumah, belajar banyak tentang serba serbi dapur dari nol, tetap harus profesional dalam memegang beberapa amanah, membimbing junior dalam pengasuhan mereka, dan sebagainya.
Dan beberpa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk mom's trial (saya menyebutnya) ketika mudhiroh yayasan saya datang dari Indonesia untuk visitasi tahunan, dan saya memegang urusan dapur untuk siap menyajikan menu beliau selama dua pekan disini, dengan banyak request menu yang 'agak rewel' dalam kesehatan dan kehigienisan, tapi tetap mengoreksi kualitas rasa.
Yang sering saya takutkan dalam "perjalanan serba serbi dapur" saya, adalah tantangan untuk memikirkan berbagai menu berbeda setiap harinya, dan tentu saja, justru itu yang Allah hadirkan untuk memberi saya kesempatan lolos dalam ujian yang paling saya hindari.
Dalam dua pekan menegangkan, dan menerima banyak kritik dan saran. Beberapa kali menangis di jalan menuju pasar untuk membeli stok bahan. Tidur malam paling larut untuk menunggu beliau datang dan menghangatkan makanan. Beberapa menyuguhkan dengan rasa takut tidak sesuai dengan permintaan, tidak sedikit air mata, tidak sedikit wajah saya menampakkan respon mode stressnya dengan bertumbuh banyak jerawat, (lebih tepatnya saya jadi sedikit lebih lelah dan kewalahan tidak sempat untuk fokus dengan perawatan diri.)
Di cuaca musim dingin dan badan saya yang sudah mulai drop. Harus bangun lebih pagi dari seluruh orang rumah, agar tetap bisa memaksimalkan peran, dan menjalani tanggung jawab saya yang juga harus fokus melanjutkan study saya.
Di malam - malam terakhir, saat kondisi tubuh saya makin buruk, di situ akhirnya saya fokus untuk memberi jeda dan menangis sepuasnya, memvalidasi rasa lelahnya, menguatkan diri, bahwa tantangan yang sedang berada di hadapan saya saat ini, adalah bekal yang sangat berharga untuk kehidupan suatu hari nanti.
Sambil berbisik mengingat mimpi saya yang sangat ingin melanjutkan study akademik, saya berkata..
"Ini sesuai katamu, biar nanti ketika Allah izinkan untuk terus berkuliah, atau berperan mengajar memegang amanah, urusan rumah sudah sangat terbiasa kamu selesaikan hak - haknya terlebih dahulu, semuanya menjadi ringan, hingga akhhirnya kamu mampu bergerak di luar dengan leluasa."
Saat ini semua dihadirkan di hadapanmu..
Berarti Allah percaya bahwa kamu mampu..
10 notes · View notes
mobscene-awards · 11 months ago
Text
Tumblr media
IDEAL FIGHT CLUB MATCH UP:
Anatoly Veselov & Henry García
Jessica Reyes & Melissa Lin
Vincenzo Vespucci & Maksim Kurylenko
Berat Yalaz & Kerem Dogulu
Runner(s) Up: Henry García & Laurent St. Pierre, Lara Rutherford & Konstantin Vorshevsky.
7 notes · View notes
coklatjingga · 1 year ago
Text
Pentingnya Pendidikan
Disclaimer dulu. Tulisan ini bukan dari ahlinya. Juga bukan ingin menggurui atau menasehati. Sepenuhnya hanya ingin mengurai benang kusut di kepala.
Jadi, beberapa waktu lalu sering berseliweran di media sosial pembahasan tentang pendidikan terutama bagi perempuan. Banyak yang menyatakan pendidikan itu penting bagi perempuan sebab dialah tonggak peradaban yang akan melahirkan dan mendidik pemimpin dan pembawa perubahan.
Ya, aku setuju. Amanah berat yang dipikul perempuan membuat kami, pemilik tanggung jawab itu, jadi harus punya kesiapan.
Banyak juga yang berpendapat pentingnya pendidikan secara umum (bagi perempuan dan laki-laki) adalah agar menjadi jalan meniti karir atau pekerjaan yang lebih baik. Aku setuju.
Pro dan kontra dari pernyataan itu tentu ada. Banyak. Aku tidak akan menceritakannya di sini. Hanya saja yang akhirnya mengganggu pikiranku adalah kenyataan bahwa tidak semua perempuan mendapat amanah menjadi ibu, bukan? Banyak yang menjadi lulusan terbaik akhirnya tidak bekerja di bidang serupa, bukan?
Lantas, sebenarnya kenapa pendidikan itu penting?
Di titik ini aku kemudian ingat nasehat Ustaz Adi Hidayat. Pendidikan itu penting agar kita berilmu, dan dengan berilmu kita bisa beribadah dengan lebih baik.
Ibadah di sini bukan sebatas pada ibadah ritual tetapi juga dalam kehidupan sosial. Berumahtangga, mendidik anak, bekerja yang diniatkan untuk ibadah, semua butuh ilmu. Jika kita tidak mengenyam pendidikan, lalu dari mana kita akan belajar?
Jika tidak belajar, bagaimana kita akan bisa beribadah dengan maksimal? Ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan tuntunan.
Akhirnya aku sadar, pendidikan bukan untuk memperkaya diri tetapi membuat kita lebih menghambakan diri, kepada Allah pemilik ilmu di langit dan bumi.
13 notes · View notes
mobscene-london · 1 year ago
Text
Tumblr media
MOB SCENE ADVENT CALENDAR: DAY FIVE.
Your ‘Mistletoe’ nominations for 2023 are as follows: 
Adriana Amaro & Aviv Kasyanenko
Adriana Amaro & Henry García
Alexis Larsson & Hasan Demir
Alexis Larsson & Varden Lefebvre
Amélie Castaignède & Berat Yalaz
Amélie Castaignède & Vincenzo Vespucci
Ayda Demir & Kerem Doğulu
Ayda Demir & Maksim Kurylenko
Azra Yavuz & Kerem Doğulu
Catalina Rojas & Nicoleta Rădulescu
Elaina Halévy & Yves de Metz
Eleanor Shipley & Ayaz Ateş
Eleanor Shipley & Varden Lefebvre
Emilia Lefebvre & Théodore Chaussard
Emine Yalaz & Hasan Demir
Emine Yalaz & Olivier Fontaine
Giordana Rossi & Ayaz Ateş
Giordana Rossi & David Pavoncello
Giordana Rossi & Giorgio Pecatti
Giordana Rossi & Maksim Kurylenko
Giovanna Palazzolo & David Pavoncello
Giovanna Palazzolo & Maksim Kurylenko
Isla Hunt & Maksim Kurylenko
Kathleen Zhao & Francisco Vidal
Lara Rutherford & Anatoly Veselov
Lara Rutherford & Laurent St. Pierre
Leyla Yılmaz & Berat Yalaz
Leyla Yılmaz & Henry García
Lyudmila Korshunova & Konstantin Vorshevsky
Lyudmila Korshunova & Maksim Kurylenko
Lyudmila Korshunova & Mikhail Vorshevsky
Melissa Lin & Gideon Rutherford
Melissa Lin & Vincenzo Vespucci
Nevra Erdoğan & Berat Yalaz
Nevra Erdoğan & Kerem Doğulu
Olivia Coppola & Vincenzo Vespucci
Sofie Dekker & Viktoriya Kurylenko
Sofie Dekker & Théodore Chaussard
Valérie Dautremer & Jean Palfroix
Valérie Dautremer & Varden Lefebvre
Viktoriya Kurylenko & David Pavoncello
Viktoriya Kurylenko & Hasan Demir
Yvonne Rutherford & Ayaz Ateş
Yvonne Rutherford & Henry García
Yvonne Rutherford & Konstantin Vorshevsky
Yvonne Rutherford & Samar Sehgal
Yvonne Rutherford & Théodore Chaussard
Don't forget that if you didn't get a nomination for a character, or would just like a few more of them to have some fun, send me a message and I'll think up a few for you myself. It's not an issue. ♥
8 notes · View notes