#apa itu reksadana
Explore tagged Tumblr posts
Text
Reksa Dana Campuran Merupakan
Selain Reksa Dana Saham coba deh, ada satu jenis reksa dana yang asik banget buat dipertimbangkan, namanya Reksa Dana Campuran. Gak usah khawatir, soalnya, ini investasi yang relatif gampang dan nggak perlu analisis yang ribet!
Jadi, kita bakal bahas lebih dalam tentang Reksa Dana Campuran. Simak terus ya, biar bisa paham betul kenapa ini bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang pengen mulai nabung-nabung buat masa depan!
Pengenalan tentang Investasi Reksa Dana
Sebelum kita terjun lebih dalam ke Reksa Dana Campuran, yuk kita intip dulu tentang apa itu reksa dana secara umum. Jadi, reksa dana itu kayak temen baik buat kita yang mau investasi tapi gak mau ribet. Bedanya sama saham atau obligasi, investasi pada reksa dana tuh friendly banget, nggak perlu jadi pakar analisis finansial buat mulai.
Gimana caranya? Nah, reksa dana sebenernya kumpulan dana dari para investor yang dikelola sama para manajer investasi. Modal dari kita dan investor lainnya dijadiin satu, terus dikelola buat diinvestasikan ke berbagai instrumen seperti obligasi, saham, pasar uang dan deposito.
Jadi, Reksa Dana Campuran kayak reksa dana versi all-in-one, di mana kita bisa ikutan main di bermacam instrumen investasi tanpa harus punya pengetahuan super mendalam.
Kelebihan Investasi Reksa Dana dengan Jenis Campuran
Nah, sekarang kita bakal bahas apa sih yang bikin Reksa Dana jenis Campuran jadi pilihan oke buat para investor. Simak, ya!
Tingkat Keuntungan Sangat Kompetitif
Reksa Dana Campuran punya daya tarik tinggi karena biasanya bisa kasih keuntungan lumayan banget, sekitar 10% sampai 20% dalam kurun waktu satu tahun. Jauh lebih menggiurkan dibandingkan antara reksa dana dengan jenis pendapatan tetap atau reksa dana dengan jenis pasar uang. Makin lama kita pegang, makin besar peluang buat dapet untung.
Pembagian Risiko dengan Diversifikasi Portofolio Investasi
Kalau kita investasi pada jenis Reksa Dana Campuran, uang kita bakal disebar ke beberapa instrumen sekaligus. Jadi, kalau satu instrumen lagi down, yang lain masih bisa nge-cover. Namanya diversifikasi, ini kayak bentuk perlindungan buat kita dari risiko kerugian yang besar.
Fleksibel dan Lebih Stabil saat Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi
Kondisi sekarang ekonomi lagi nggak karuan? Santai aja! Reksa Dana jenis Campuran punya kelebihan karena manajemennya yang lebih fleksibel. Jadi, waktu bursa saham lagi down, manajer investasinya bisa pindahin uang kamu ke instrumen yang lebih stabil diantara yang lain, contohnya surat utang atau pasar uang. Skill juggling berguna banget nih!
Cocok buat Investasi dalam Jangka yang Menengah sampai Jangka yang Lebih Panjang
Buat yang masih belum terlalu berani coba investasi saham langsung, Reksa Dana Campuran bisa menjadi pilihan yang sangat tepat. Cocok banget buat yang punya rencana investasi dalam jangka menengah sampai panjang, kayak buat dana pensiun dan dana anak pendidikan. Enggak hanya aman, tapi juga potensial buat ngasih keuntungan maksimal.
#reksadana adalah#reksa dana adalah#reksadana#reksa dana#bareksa#apa itu reksadana#apa itu reksa dana#reksadana pasar uang#investasi online#cara investasi#Reksa Dana Campuran
1 note
·
View note
Text
Melek Investasi untuk Anak Muda: Membangun Masa Depan Keuangan yang Cerah
Anak muda memiliki masa depan yang cerah di depan mata, dan salah satu kunci untuk memastikan kesuksesan keuangan mereka adalah menjadi melek investasi. Investasi bukanlah kata yang menakutkan atau terlalu kompleks untuk dipahami. Artikel ini akan menjawab pertanyaan mengenai pentingnya melek investasi bagi anak muda dan menjelaskan agaimana memulainya.
Mengapa Investasi Penting?
Investasi adalah langkah yang penting dalam merencanakan keuangan. Ini bukan hanya tentang mengumpulkan uang, tetapi tentang mengalokasikan sumber daya Anda secara bijak untuk mencapai tujuan finansial Anda.
Beberapa manfaat utama investasi termasuk:
1. Pertumbuhan Kekayaan: Investasi memungkinkan uang Anda tumbuh lebih cepat daripada hanya menabung di rekening bank.
2. Pensiun yang Aman: Dengan berinvestasi, Anda dapat mempersiapkan masa pensiun yang nyaman.
3. Mencapai Tujuan Finansial: Investasi membantu Anda mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau pendidikan yang lebih tinggi.
Jenis-jenis Investasi:
1. Saham: Menyertakan kepemilikan dalam perusahaan dan berpotensi memberikan pengembalian tinggi.
2. Obligasi: Surat utang yang dapat memberikan pendapatan tetap.
3. Reksadana: Dikelola oleh profesional dan mencakup berbagai aset.
4. Properti: Investasi dalam real estate, seperti properti sewa atau tanah.
Bagaimana Cara Mengelola Risiko dan Diversifikasi?
Investasi melibatkan risiko, tetapi Anda dapat menguranginya dengan diversifikasi. Diversifikasi adalah penyebaran investasi Anda ke berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko. Ingatlah untuk selalu berinvestasi sesuai dengan toleransi risiko Anda.
Apakah Budgeting dan Perencanaan Diperlukan?
Langkah awal menuju investasi yang sukses adalah merencanakan anggaran. Tentukan berapa banyak uang yang dapat Anda alokasikan untuk investasi setiap bulan. Ini akan membantu Anda menghindari hutang dan mencapai tujuan finansial Anda.
Bagaimana dengan Investasi Berkelanjutan?
Investasi bukan tentang sekali lalu selesai. Anda harus berinvestasi secara teratur, bahkan jika itu adalah jumlah kecil. Konsep "dollar cost averaging" memungkinkan Anda untuk membeli lebih banyak aset ketika harga rendah dan kurang saat harga tinggi.
Apa Sumber Daya yang Harus Digunakan?
Untuk memulai, banyak sumber daya online tersedia, seperti platform investasi, aplikasi, dan situs web pendidikan. Manfaatkan alat ini untuk membantu Anda memahami investasi lebih baik. Satu platform investasi yang paling terpercaya adalah Drive to Earn (D2E).
Drive to Earn (D2E) adalah platform berbasis blockchain untuk cara baru menghasilkan uang dengan mengemudi. Tujuannya adalah memungkinkan semua pengemudi kendaraan dan sepeda motor untuk berpartisipasi dalam semua bentuk transportasi, mulai dari pengiriman hingga logistik yang kompleks, dan mendapatkan imbalan yang sesuai. Wadah ini dapat digunakan secara bersamaan dengan aplikasi layanan pengiriman yang ada, dan dengan tujuan untuk bersaing dengan aplikasi tersebut sekaligus membuka peluang baru.
D2E Menggunakan Koin Apa? Apakah Aman?
Drive to Earn (D2E) menggunakan Token ECR-20 dengan fitur keamanan sistem Layer2 yang didukung Polygon untuk meningkatkan keamanan dan menjaga keamanan aset investor. Sistem Layer2 menggunakan teknologi blockchain terdesentralisasi dan teknik kriptografi jaringan Polygon untuk mencegah ancaman keamanan yang terkait dengan transaksi token. Ini memastikan keamanan token dan melindungi aset pengguna dengan melakukan prosedur pengujian dan audit untuk memvalidasi kode kontrak pintar dan mencegah kesalahan.
Kesimpulannya adalah jangan menggunakan platform investasi yang tidak memiliki tujuan yang jelas. Kita harus meneliti terlebih dahulu platform yang akan kita gunakan, untuk meminimalisir kerugian. Gunakan Drive to Earn (D2E) untuk mendapatkan keuntungan yang luar biasa dan pikirkan untuk menjadi sukses di usia muda ataupun tua. Sukses tidak mengenal waktu!
8 notes
·
View notes
Text
Hmm sepertinya reksadana saham kurang cocok buat aku, better lgsg saham aja😂
Namun untuk sekarang kayaknya saham masih kurang recommended buat aku yg not financially stable enough yet. Aku masih mau giatin belajar lagi gimana cara menentukan pilihan saham yang tepat untukku.
Saham itu literally harus uang dingin. Jangan mudah tergiur sama orang yg dikit dikit cuan. Bahkan para investor yg kubaca bukunya dan kutonton videonya bilang gitu. Butuh waktu kalau mau sukses di saham. Karena dunia bisnis itu sungguh fluktuatif. Tiba-tiba demand tinggi, tiba-tiba rendah. Jadi posisikan diri kita sbg “si pemilik perusahaan” juga, jangan cuma asal-asalan pokoknya mesti cuan.
Kl tujuan mau cepet kerasa untung dan terprediksi, masih tetap lebih baik emas menurutku. Kita beli emas hari ini, setahun kemudian biasanya udah pasti untung.
Sedangkan saham belum tentu dalam “setahun”langsung untung sebanyak emas. Kecuali kalian beneran udah pro bisa menganalisis naik turunnya saham tsb yaa.
Satu lagi yg ga kalah menarik, yaitu obligasi pemerintah! Kalo kalian mau dapet uang tambahan per bulan dan free risk, coba aja investasi di instrumen ini. Lumayan loh tambahin duit jajan bulanan😝
Hehe random aja nulis kayak gini, padahal aku mah masih newbie🤭 emg dasaran aku aja pengen menuliskan apa yang ada di otakkuuuu
0 notes
Text
Smart Money.
Istilah smart money pasti tidak asing lagi bagi kalian para pelaku pasar keuangan. Seringkali topik dan bahasan tentang "smart money" terlintas dan membuat kalian bertanya-tanya, memangnya apa itu smart money?
Pada dasarnya ketika kita membahas mengenai "Smart Money", ada dua prespektif yang mendasari.
Prespektif pertama adalah prespektif dalam investasi: Istilah smart money dalam investasi mengacu pada mereka yang mengelola dana masyarakat dalam jumlah besar. Pengelola reksadana, investor institusi, trader di wallstreet, dan pengelola dana besar lain dalam investasi disebut dengan "smart money". Mereka membeli project undervalued untuk dijual ketika harga/valuasi naik tinggi.
Sedangkan prespektif kedua adalah prespektif dalam trading: Istilah smart money dalam trading mengacu pada penerapan konsep yang digunakan oleh para "smart money" ketika trading dimana para smart money cenderung mencari dan mengumpulkan likuiditas dari para retail traders. Smart money memanfaatkan uang yang mereka miliki untuk melakukan "manipulasi harga" agar harga dapat bergerak sesuai dengan keinginan mereka.
Smart money adalah istilah bagi mereka yang memiliki kapasitas untuk menggerakkan dan mengendalikan pasar dengan modal yang mereka miliki. Itulah mengapa smart money diibaratkan seperti "paus" sementara kita para retail traders adalah "ikan kecil" yang berusaha selamat di market.
Jangan takut dengan smart money, kita sebagai retail traders harus memahami cara mereka berfikir dan beraksi, sehingga kita bisa memperoleh keuntungan.
Smart trader always folllow smart money!
1 note
·
View note
Text
Berhubung sekarang aku sedang menghitung tabunganku (yang sedikit itu), aku jadi teringat kalau dulu aku pernah menulis #CeritaUang. Sekarang aku coba menulis cerita uang bagaimana aku menabung.
Sebenarnya tidak ada yang spesial dari cara menabungku. Hal yang aku anggap tabungan sendiri ada sesuatu yang bukan cash yang bisa dengan mudah ditarik di ATM. Tabungan bagiku adalah investasi yang bisa berupa reksadana, emas, saham, dll. Pokoknya bukan dana cash yang mudah aku belanjakan. Aku sebenarnya adalah orang yang cukup boros, sehingga dengan berinvestasi aku bisa mencegah diriku menghabiskan yang dengan mudah. Intinya menabung=berinvestasi.
Aku punya tabungan rutin yang setiap awal bulan akan motong otomatis dari akun bankku. Sehingga mau tidak mau, aku “terpaksa” untuk menabung (kecuali tabungan dibankku sudah nol). Pilihanku untuk menabung di awal bulan juga agar aku tidak menggunakan uang sisa bulan ini (yang sudah pasti hampir tidak ada sisa :). Oh ya, aku menggunakan Bibit untuk menabung reksadana karena bisa terhubung dengan bank Jago untuk menabung rutin. Dan ada juga pembagian dengan masing-masing portofolio untuk tujuan yang berbeda (bukan sponsor).
Aku sendiri menabung bukan karena punya banyak uang. Karena yang aku tabung juga masih sangat amat sedikit. Aku juga menabung bukan akan karena mengincar keuntungan. Karena kalau uangnya sedikit, mau naik 100% pun tidak akan berpengaruh banyak.
Hal utama yang ingin aku tuju adalah kebiasaan menabung itu sendiri. Setidaknya masalahku sudah tidak lagi dengan bagaimana cara menabung, tapi bagaimana meningkatkan nilai tabungan. Dan juga aku sudah punya sedikit gambaran untuk apa uang yang aku dapatkan dan sejauh mana sisa uang yang aku butuhkan untuk mencapainya. Kurasa punya tujuan yang jelas akan membantu mencapai tujuan dan mimpi itu. Mimpi ini mungkin baru dapat tercapai 5 atau 10 tahun lagi. Tapi, setidaknya aku sudah punya mimpi :)
0 notes
Text
#Repost @ngomonginuang
Kalau ditanya soal perusahaan terbesar, pasti kamu kepikirannya Apple, Amazon, atau mungkin Microsoft?
Tapi kamu tau gak, kalo semua perusahaan itu masih kalah sama perusahaan yang satu ini!
Menariknya, perusahaan ini pernah ada di Nusantara dan sering disebut waktu pelajaran sejarah SD dulu! Wah perusahaan apa tuh?
Biar gak penasaran, simak komiknya sampai selesai ya!
—
FOLLOW kalau kamu mau #ngomonginuang yang sehat, mendidik, dan BERMANFAAT NYATA bersama kami.
#VOC #Nusantara #Apple #Microsoft #Google #rempah #Indonesia #tipsinvestasi #tipssaham #reksadana #saham #marketing #bisnis #finansial #keuangan #literasikeuangan #belajarkeuangan #ilmukeuangan #keuanganpribadi
1 note
·
View note
Text
Piramida Keuangan Membuat Hidup Nyaman di Masa Depan, Bagaimana Urutannya?
Piramida Keuangan Membuat Hidup Nyaman di Masa Depan, Bagaimana Urutannya?
piramida perencanaan keuangan
piramida keuangan yang baik
piramida keuangan adalah
konsep piramida keuangan
Melakukan perencanaan keuangan penting untuk kamu lakukan. Selain bisa mengetahui alur uang masuk dan keluar, melalui financial planning kamu juga bisa mewujudkan finansial nyaman di masa depan. Tapi sebelum melakukan perencanaan keuangan akan lebih baik jika kamu tahu apa itu piramida keuangan.
Konsep piramida keuangan adalah dasar aturan cash flow. Jadi, lewat piramida perencanaan keuangan kamu akan bisa menentukan bagian mana lebih dulu supaya tujuan di masa depan tercapai. Untuk lebih jelasnya, cari tahu yuk seperti apa piramida keuangan yang baik berikut ini!
Baca Juga: investasi reksadana milenial
Apa Itu Piramida Keuangan?
Sebelum mencari tahu bagian piramida keuangan yang baik seperti apa, pahami dulu definisinya. Pengertian piramida keuangan adalah dasar melakukan financial planning untuk mengatur cash flow sebelum kamu menyiapkan dana pensiun maupun warisan. Lewat piramida keuangan kamu akan tahu komponen paling dasar supaya tujuan finansial di masa depan tercapai.
Tidak hanya itu saja, dengan piramida perencanaan keuangan kamu bisa memberikan proteksi finansial karena sudah menyusunnya secara benar. Karena susunan tersebut dibuat berdasarkan prioritas sesuai kondisi maupun kebutuhan utama setiap individu.
Bagian Bagian Piramida Keuangan yang Baik
Ketika kamu memahami konsep piramida keuangan maka ada hirarki prioritas yang terbentuk. Jadi, setiap bagian piramida tersebut memiliki prioritas dan tahapan sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya, berikut bagian pada piramida keuangan yang perlu kamu tahu.
1. Fondasi dan Keamanan Keuangan (Wealth Protection)
Bagian pertama pada piramida keuangan ada fondasi dan keamanan. Pada bagian ini tujuannya adalah memberikan proteksi keuangan. Untuk itu, supaya fondasi keuangan kamu kuat pastikan beberapa hal berikut ini menjadi prioritas utamanya.
Menjaga cash flow positif yaitu mengusahakan pendapatan lebih besar dari pengeluaran
Menyiapkan dana darurat
Mengurangi pinjaman
Membeli asuransi
Untuk besaran dana darurat setiap individu berbeda, tergantung dari kebutuhan dan status kamu. Jika kamu berstatus lajang dan tanpa tanggungan maka idealnya adalah 3-6 kali dari pengeluaran. Kamu bisa cek perhitungan dana darurat ideal dan setelah memiliki anak di sini!
2. Akumulasi Keuangan Atau Tujuan Keuangan (Wealth Accumulation)
Bagian berikutnya dalam piramida keuangan adalah akumulasi kekayaan atau wealth accumulation. Pada tahapan ini setiap orang punya tujuan keuangan berbeda-beda misalnya saja untuk tabungan biaya liburan, tabungan biaya pernikahan, dan masih banyak lagi.
Ketika sudah sampai pada tahapan ini, kamu bisa melakukan akumulasi keuangan dengan investasi untuk mendapatkan pasif income dan mencapai tujuan finansial. Untuk rekomendasi instrumen investasi yang bisa dijadikan pertimbangan ada reksa dana. Investasi lewat reksadana menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan deposito.
Selain itu investasi lewat reksadana juga lebih mudah karena dibantu oleh manajer investasi seperti PT Henan Putihrai Asset Management. Selain aman, modal investasi reksadana juga ringan mulai dari Rp50 ribu. Kamu pun bisa investasi kapan saja menggunakan aplikasi MyHero. Jadi, yuk akumulasi keuangan kamu dengan investasi bersama MyHero untuk mewujudkan finansial nyaman di masa depan!
3. Distribusi Kekayaan (Wealth Distribution)
Pada tingkatan terakhir piramida perencanaan keuangan adalah distribusi kekayaan. Bagian ini menjadi tahapan puncak, di mana kamu harus merencanakan pendistribusian kekayaan setelah meninggal supaya tidak terjadi perselisihan. Untuk caranya bisa membagikannya pada ahli waris maupun dihibahkan.
Mengapa Penting Membuat Piramida Perencanaan Keuangan?
Membuat piramida keuangan yang baik akan sangat membantu kamu dalam pengelolaan keuangan. Jadi ketika kamu menerapkan konsep ini bisa mencapai tujuan finansial besar di masa depan. Karena dengan piramida keuangan kamu bisa melihat perjalanan finansial pada setiap tahapannya.
Selain itu dengan adanya konsep piramida keuangan bisa juga menjadi acuan kamu untuk menggunakan uang mulai dari pengelolaan arus kas, kebutuhan jangka pendek, sampai dengan investasi maupun pensiun. Jadi, saat semua bagian pada piramida keuangan tersebut terpenuhi kamu bisa mencapai bagian puncak yaitu distribusi kekayaan atau memberikan warisan untuk keluarga.
Meskipun begitu, setiap orang punya cara tersendiri dalam pengelolaan keuangan. Karena itulah, konsep piramida keuangan ini akan sangat membantu kamu mencapai target dari hasil pengelolaan finansial yang baik.
Tips Merencanakan Keuangan yang Baik
Dengan menerapkan piramida perencanaan keuangan akan sangat membantu kamu untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Tapi, bagaimana cara merencanakan keuangan yang baik?
Supaya cash flow tetap positif dan tujuan keuangan tercapai berikut tips dalam melakukan perencanaan keuangan yang bisa kamu coba.
1. Catat Setiap Pengeluaran
Supaya kamu tahu uang yang didapatkan dialokasikan untuk apa saja, penting melakukan pencatatan pengeluaran. Dengan mencatat pengeluaran setiap bulan kamu bisa tahu berapa biaya yang harus digunakan untuk mencukupi kebutuhan.
2. Evaluasi Pengeluaran
Selain mencatat setiap pengeluaran, kamu juga perlu melakukan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan melacak apakah ada pengeluaran yang tidak terlalu diperlukan. Tidak hanya itu saja, dengan evaluasi pengeluaran kamu bisa mengetahui cash flow positif atau tidak.
3. Buatlah Tujuan Keuangan
Membuat tujuan keuangan juga perlu kamu lakukan. Hal ini akan sangat membantu kamu mengontrol pengeluaran supaya tujuan bisa tercapai. Tidak hanya itu saja, dengan membuat tujuan keuangan juga memudahkan kamu dalam mengalokasikan dana.
4. Buat Rincian Alokasi Gaji
Ketika kamu sudah mencatat pengeluaran dan tahu tujuan keuangan, langkah berikutnya adalah membuat rincian alokasi gaji. Dengan cara ini kamu bisa tahu acuan dalam pengelolaan pendapatan. Sebagai contoh berikut alokasi gaji Rp5 juta yang bisa kamu jadikan gambaran.
Gaji: Rp5 Juta
Alokasi kebutuhan, cicilan, dan tagihan 65% = Rp3,250 Juta
Dana darurat 10% = Rp500 ribu
Tabungan dan investasi = Rp500 ribu
Self reward 10% = Rp500 ribu
Sedekah 10% = Rp500 ribu
5. Biasakan Menabung dan Investasi di Awal Bulan
Tips merencanakan keuangan yang baik adalah dengan membiasakan menabung dan investasi di awal bulan. Langkah ini akan sangat membantu kamu untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Selain itu, rutinitas menabung maupun investasi di awal bulan akan sangat membantu supaya dana tidak terpakai untuk kebutuhan dan keinginan tidak terduga.
Rencanakan Keuangan di Masa Depan Lewat Investasi Reksadana
Investasi menjadi bagian kedua dalam piramida keuangan yang perlu kamu lakukan. Karena lewat investasi kamu bisa mendapatkan pasif income dan keuntungan berlipat dalam jangka waktu tertentu dibandingkan menyimpan uang secara konvensional. Meskipun begitu, investasi tetap miliki risiko. Jadi, kamu tetap harus melakukan diversifikasi dana antara tabungan dan investasi.
Untuk itu, bagi kamu investor pemula investasi reksa dana adalah pilihan tepat. Reksa dana merupakan salah satu instrumen dengan risiko ringan, aman, dan kamu akan dibantu oleh manajer investasi dalam pengelolaan aset. Selain itu, modal investasi reksadana juga terjangkau bisa mulai Rp50 ribu lewat MyHero.
Sementara return yang ditawarkan bisa lebih besar dibandingkan bunga deposito setiap tahun. Kamu pun bisa memilih berbagai produk reksa dana sesuai profil diri atau tujuan finansial yang ingin dicapai. Kamu bisa cari tahu apa saja produk reksadana yang bisa di beli secara online lewat aplikasi investasi MyHero di sini!
Menerapkan konsep piramida keuangan akan sangat membantu kamu mewujudkan finansial di masa depan. Karena lewat kosep ini kamu bisa mengatur pengeluaran berdasarkan kebutuhan dan tidak ada item yang terlewat. Sehingga di bagian puncak piramida kamu bisa menyiapkan warisan untuk anak cucu kelak. Tapi sebelum itu, yuk baca tips menarik seputar keuangan maupun investasi reksadana milenial supaya kamu bisa wujudkan tiap item pada bagian piramida tersebut di sini!
0 notes
Text
4 Jenis Reksadana yang Tepat untuk Biaya Pendidikan Anak
Investasi jenis reksadana adalah pilihan tepat untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak di masa depan. Mau tahu bagaimana caranya? Cek informasi lengkapnya di sini!
Baca Juga: HPAM Smart Beta Ekuitas
BPS mencatat inflasi pendidikan di Indonesia mencapai 1,6% sepanjang 2021. Maka dari itu, sebagai orang tua kamu harus jauh-jauh hari mempersiapkan dana pendidikan lewat berbagai instrumen investasi. Salah satunya bisa membeli berbagai jenis reksadana lewat PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM).
Dengan investasi jenis reksadana tertentu lewat HPAM, kamu akan mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih besar dari sekadar menabung. Cari tahu jenis reksadana yang tepat untuk biaya pendidikan anak di sini!
Apa Itu Reksadana?
Sebelum lebih jauh mengetahui jenis reksadana untuk dana pendidikan penting untuk tahu definisi reksadana. Pengertian reksadana adalah salah satu jenis investasi yang mudah dan aman untuk pemula. Jenis investasi reksadana juga tidak membutuhkan modal besar. Kamu bisa mulai berinvestasi hanya dengan Rp50.000. di HPAM melalui aplikasi MyHero.
Dengan berinvestasi melalui jenis jenis reksadana kamu akan mendapatkan keuntungan lebih besar di masa mendatang dibandingkan menabung. Namun keuntungan besar juga berbanding lurus dengan risikonya atau high return high risk.
Jenis Reksadana untuk Biaya Pendidikan Anak
Inflasi biaya pendidikan yang tinggi membuat kamu harus mempersiapkannya jauh-jauh hari. Supaya modal biaya pendidikan terpenuhi, berikut beberapa jenis reksadana yang bisa jadi pilihan.
1. Reksadana Saham
Jenis reksadana saham cocok untuk kamu yang ingin potensi return tinggi. Jika kamu melakukan investasi di reksadana saham maka sebagian besar uang tersebut akan dialokasikan pada instrumen saham. Sehingga risikonya juga tinggi karena tingkat fluktuasi harga saham yang bergerak sangat dinamis.
Jadi, investasi reksadana saham kurang cocok untuk investor yang punya profil risiko konservatif (takut menghadapi penurunan nilai investasi) dan punya tujuan finansial jangka pendek. Sebaiknya reksadana saham cocok untuk kamu yang punya tujuan finansial jangka panjang minimal 5 tahun. Untuk rekomendasi produk reksadana saham yang bisa dijadikan
Contohnya, ketika kamu memiliki anak usia 5 tahun, maka reksadana saham Ultima Ekuitas 1, Smart Beta Ekuitas, Ekuitas Syariah Berkah, dan Saham Dinamis dari HPAM bisa jadi pilihan. Produk-produk tersebut menawarkan return hingga 15 persen lebih. Sehingga cocok untuk persiapan dana pendidikan jenjang SMA maupun kuliah.
2. Reksadana Campuran
Jenis reksadana campuran cocok untuk kamu yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi namun belum berani menghadapi fluktuasi reksadana saham. Untuk jenis investasi ini maka uang kamu akan dialokasikan pada berbagai instrumen seperti saham, pasar uang, dan obligasi.
Hasilnya komposisi portofolio reksadana fleksibel dan risikonya lebih rendah dibandingkan reksadana saham. Untuk tujuan finansial jenis reksadana ini sebaiknya jangka waktunya 3-5 tahun. Contoh reksadana campuran untuk mempersiapkan dana pendidikan ada HPAM Flexi Plus dan HPAM Government Bond.
3. Reksadana Pendapatan Tetap
Jika kamu memiliki profil risiko moderat dan tujuan jangka pendek 1 sampai 3 tahun, maka jenis reksadana pendapatan tetap seperti produk HPAM Pendapatan Tetap Prima adalah pilihan terbaik. Karena jenis reksadana ini memiliki kinerja yang relatif stabil dengan risiko yang lebih rendah. Selain itu, ketika kamu berinvestasi di reksadana pendapatan tetap maka uang akan dialokasikan pada instrumen seperti surat utang atau obligasi.
4. Reksadana Pasar Uang
Jenis reksadana pasar uang menawarkan return rendah dengan risiko yang rendah pula. Meskipun begitu keuntungannya lebih besar dibandingkan deposito. Investasi ini cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko konservatif (tidak menyukai risiko sama sekali) atau jenis investasi reksadana untuk pemula.
Untuk alokasi uang pada investasi ini sepenuhnya pada instrumen pasar uang berupa deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Jadi, reksadana pasar uang cocok untuk tujuan jangka pendek sekitar 1 tahun.
Contohnya, kamu membeli produk Ultima Money Market untuk persiapan dana pendidikan anak saat ini. Namun digunakan untuk tahun ajaran baru berikutnya atau tahun depan.
Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak dengan Instrumen Investasi Reksadana
Setiap tahunnya kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, penting bagi kamu mempersiapkan dana pendidikan anak sejak awal menikah.
Supaya target terpenuhi, simak tips persiapkan dana pendidikan dengan reksadana berikut ini.
1. Riset dan Hitung Estimasi Biaya Pendidikan
Langkah awal menghitung biaya pendidikan anak adalah dengan melakukan riset sekolah yang dituju. Kamu bisa melakukan perbandingan biaya untuk sekolah negeri dan swasta saat ini. Kemudian perhitungkan potensial inflasi pendidikan setiap tahunnya.
Meskipun BPS mencatat inflasi pendidikan 1,6% pada 2021, rata-rata biaya pendidikan mengalami kenaikan sekitar 10% tiap tahun. Jadi, ketika anak masuk TK 3 tahun lagi, kamu harus menghitung biaya sekarang dengan estimasi inflasi 3 tahun berturut-turut.
2. Tentukan Jangka Waktu Investasi
Setelah menghitung estimasi biaya untuk tingkatan jenjang pendidikan, kamu bisa mulai membagi jangka waktu investasi. Contohnya, untuk menabung mempersiapkan dana pendidikan TK-SD kamu bisa memilih jangka waktu menengah atau kurun waktu 3-5 tahun.
3. Pilih Jenis Reksadana yang Tepat
Jika sudah menentukan jangka waktu investasi, kamu harus pilih jenis reksadana yang tepat. Setiap jenis reksadana mulai dari pasar uang, reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana pasar uang memiliki tingkat risiko dan return yang berbeda-beda. Keuntungan yang besar sebanding dengan risiko yang tinggi pula.
4. Perhatikan Kemampuan Keuangan
Setiap individu memiliki kemampuan finansial yang berbeda-beda. Jadi, kamu harus pilih jenis reksadana dengan risiko sesuai kondisi finansial. Jika kondisi keuangan kamu belum stabil, kamu pilih pilih reksadana dengan risiko rendah. Namun, saat keuangan kamu cukup agresif bisa pilih jenis reksadana dengan risiko tinggi seperti reksadana saham.
5. Siap Berkomitmen Jangka Panjang
Jenis investasi reksadana bisa dimulai dengan modal minim mulai dari Rp50.000 namun merupakan instrumen jangka panjang. Sehingga kamu harus tetap berkomitmen untuk rutin berinvestasi supaya mendapatkan return sesuai kebutuhan. Jika kamu tidak menjaga komitmen tersebut, mustahil dana pendidikan anak akan terkumpul sesuai target dengan jangka waktu yang dibutuhkan.
Kini kamu bisa mulai investasi reksadana untuk mempersiapkan dana pendidikan mulai Rp50.000 di HPAM lewat MyHero. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasinya, membuat akun, dan bisa langsung investasi sekarang juga!
1 note
·
View note
Text
21 Juni 2023
Since i’m not really good at storyline, i’m gonna pour everything that come to my mind while i’m writing this.
1. Gue berhasil achieved jumlah dana darurat gue di reksadana. It was really good feeling. Gue ngerasa satisfied banget. Meskipun masih dalam jumlah yang belum terlalu gede, tapi momen menyisihkan uang ginituh langka banget di gue karena gue yang hobi banget jajan kulineran. Jadi gue share pencapaian ini di 2nd acc ig gue (dengan sensor nominal, tentunya).
2. Gue mau perbaiki pola apply kerja dan mulai tersistem lagi. Selama ini gue selalu asal tembak one cv for all company yang jobdescnya masih mirip-mirip aja. Jarang banget gue customized CV gue khusus buat perusahaan mereka satu persatu. Tapi sekarang ini gue mau mulai memperbaiki hal itu sejak gue mulai chill di toko papap karena data penjualan Januari-Mei udah gue input semuanya nyampe beres full di bulan Mei nyampe awal Juni kemarin. Gue punya waktu luang cukup banyak untuk apply lebih baik tanpa harus meninggalkan tanggung jawab gue mengenai pendataan barang toko yang sudah menjadi tugas gue selama ini.
3. Gue mau menepati janji gue untuk update linked in. Hal pertama yang harus gue lakukan adalah gue perlu update postingan yang menceritakan gimana akhirnya gue bisa ada di posisi sekarang ini dan hal apa aja yang gue pelajari yang selaras dengan tujuan gue. Gue perlu lebih kuat dari rasa minder gue. Gue perlu lebih serakah dari ketakutan gue. Gue perlu menunjukkan semangat belajar dan keinginan menjadi lebih baik dan berkecukupan gue ke dunia ini, untuk mencapai goals utama gue; feeling secure even when i’m all alone.
4. Gue mau menyelesaikan design brand kakak gue dan mulai design stiker yang mau gue print. Dari kemaren ketunda terus karena gue udah terlalu sibuk dengan bootcamp dan ngerapihin administrasi toko. Gue mau menyelesaikan hutang design gue kemudian mulai ngeprint hasil design yang mau gue jadiin stiker. Dari lama banget gue pengen punya stiker hasil design sendiri. Abis itu mau dipamerin. Kalo emang ternyata rame, gue mau jualan itu buat tambahan uang jajan sekaligus merasakan praktek ilmu bisnis yang selama ini gue amati dan pelajari doang.
5. Gue mau update portfolio gue. INI JUGA MAGER BGT ANJJJJJJJ dari jaman majapahit gue batal ketunda mulu buat update portfolio. Project berserakan tapi guenya terlalu tolol buat ngumpulin buat dijadiin bahan jual ke perusahaan.
Udah kayaknya, segitu yang ganjel. Sekarang gue mau mulai ngerjain dan ngelarin keempat hal itu satu persatu.
0 notes
Text
Jangan Main Saham tanpa Pertimbangkan Hal ini
Tidak perlu ikut bergabung di pasar saham. Ya, anda tidak salah baca. Bukan merupakan sebuah perintah memang. Namun, beberapa hal ini akan menjadi lebih baik jika anda pertimabangkan dan tetapkan sebelum terjun ke pasar saham. Beberapa hal tersebut adalah:
Tujuan Ada dua tujuan orang berakivitas di pasar saham. Pertama, menjadi investor dengan menanamkan modal di saham perusahaan yang menurutnya baik, punya prospek, dan diharapkan dapat bertahan serta berkembang di kemudian hari. Investor, tidak kenal transaksi selain pembelian saham. Karena, ia biasanya membeli sejumlah besar saham dan meninggalkannya untuk diperiksa beberapa periode berikutnya. Bisa bulanan, tahunan, bahkan tiga hingga lima tahunan. Semua ini dikarenakan tidak ada ketetapan jaminan perkembangan perusahaan. Ada faktor regulasi pemerintah, bencana alam, kelangkaan sumber daya, dan sebagainya, yang membuat sebuah perusahaan seolah mengalamai siklus. Kadang ia "bagus" di waktu tertentu, dan ia "minus" di waktu lainnya. Maka dari itu, investor perlu untuk megelola psikologinya lebih baik, daripada melihat portofolio yang mungkin naik turun setiap harinya. Tak pelak, naik-turunnya harga saham seringkali mengganggu pikiran kita dan menimbulkan kecemasan. Karena jelas, kita akan kehilangan uang kita dan ktia tak bisa berbuat apapun untuk melawan mekanisme pasar.
Tujuan lain orang berada di pasar saham adalah bertransaksi alias mencari margin dari penjualan dan pembelian saham yang mereka miliki. Mereka tak memiliki minat untuk menjadi pembangun atau pemilik perusahaan. Mereka membeli sejumlah saham dan kemudian menunggu hingga saham tersebut diapresiasi pasar, sehingga harganya naik dan saat itulah, ia menjualnya. Hasil dari penjualan margin itulah yang kemudian menjadi target mereka. Bukan mengembangkan perusahaan ataupun turut andil dalam perkembangan berkala perusahaan tersebut. Aktivitas ini membutuhkan riset dan pencarian peluang yang komprehensif, sehingga tak dapat dilakukan jika hanya sekadar memilih satu atau dua saham berdasarkan perasaan atau tebak-tebakan. Ingat selalu, bahwasannya return (keuntungan) di dunia saham berbanding lurus dengan risk (risiko) yang akan dihadapi. Jika keuntungan besar, maka ada juga potensi kerugian yang besar di sana.
Menetapkan tujuan menjadi penting karena dengan begitu, kita dapat mengelola pikiran dan keuangan kita. Apa yang terjadi di pasar, tidak perlu kita jadikan alasan untuk menambah kecemasan dan membuat pusing pikiran ataupun menambah modal. Namun, tentu untuk setiap piliha yang dipilih, haruslah diiringi dengan riset yang memadai dan menunjang prediksi kita ke depan terhadap saham dan/atau perusahaan tersebut.
Modal Keuntungan yang didapat dari pasar saham memang potensial. Namun, tentu perlu juga ditunjang dengan modal yang masuk akal. Jika kita mendapat keuntungan terbesar sebanyak 25% per tahun, sedangkan modal kita hanya satu juta dalam setahun, maka keuntungan kita adalah 250 ribu pertahun. Namun, jika modl kita dalam setahun mencapai 500 juta, maka potensi keuntungan kita adalah 125 juta. Jika kita masih memiliki modal yang kecil, maka niatkan aktivitas kita di pasar saham untuk membangun habit. Habit atau kebiasaan yang dibangun adalah menabung. Yaitu menyimpan sejumlah dana untuk digunakan di kemudian hari. Agar nilainya tetap terjaga dan tidak turun, bisa kita masukkan tabungan kita dalam reksadana, baik itu reksadana obligasi, saham atau pasar uang. Tentunya dengan memeriset faktor risiko yang dimiliki masing-masing produk. Karena, sudah barang tentu akan lebih berdampak jika kita menabung uang kita terlebih dahulu.
Bayangkan, jika kita memiliki penghasilan sebesar 5 juta per bulan dan tabungan sebesar 10 juta. Jika kita alokasikan tabungan tersebut ke pasar saham, maka dengan asumsi keuntungan 25% dalam setahun, akan menghasilkan 2,5 juta. Namun, jika kita alokasikan sebanyak 30% dari 5 juta tiap bulan, yaitu sebesar 1,5 juta, maka di akhir bulan kita akan mendapat 18 juta. Hal ini penting, karena kita tidak memiliki jaminan berapa lama waktu yang kita miliki untuk menabung atau beraktivitas di pasar saham. Memiliki modal terbatas memang masih bagus untuk membangun habit, namun, jangan harapkan keuntungan yang signifikan.
Demikian, semoga bisa menjadi pertimbangan untuk kita semua.
0 notes
Text
:)
Akhir tahun ini seperti awal baru buat hidup saya. Usaha kontruksi gue diambang kebangkrutan karna ulah orang yang tidak bertangung jawab, membawa kabur uang perushaan and ada beberapa project gue diyogyakarta rugi ratusan juta, and ditambah Tabungan makin menipis, Yang bisa saya syukuri adalah, saya sudah tidak rutin konsultasi ke psikolog karena kondisi mental yang jauh lebih sehat. Di sisi lain, saya harus merawat dan membesarkan perusahan konstruksi yang memang sudah saya rintis selama 7 tahun yang lalu, seperti memulai hidup dari nol lagi.
Pas gue silahtuhrami dengan rekan gue disalah satu kota, saya ngobrol sama temen saya. Sama-sama cowok dan berlatar sebagai pengusaha, Sama-sama di atas dua puluh lima tahun. dan sama-sama mengalami fase sulit dalam bisnis nya yang dihantam pandemi tahun lalu. Cuman beliau saat ini mendapatkan modal dari ayah mandiri dan ayah Bri hehe, gue seneng banget sama pencapaian beliau.
Tiap ngobrol soal ini sama temen-temen gue, kami jadi bicara soal titik start yang beda banget. Bukan buat bandingin sih. Tapi namanya anak, kadang kalo dibantu orang tua buat modal usha, tetep masih ada kepikiran:
Syukurin aja. That's your privilege. Tidak semua orang dikasih rezeki kayak gitu. Orang dewasa perlu ninggalin rasa gengsi. Kita perlu punya awareness tentang apa aja yang bisa kita manfaatin untuk hidup dengan baik. Selebihnya, kalau kita punya kelebihan, kita bisa bantu lingkungan"
"Kamu habis ini ngapain? Mikir pinjaman ke bank juga?"
"Aku mikir escape plan biar ga hidup dalam survival mode terus"
"Ngapain?"
"Coming soon..."
Perjalanan hidup itu sangat personal. Kita tidak bisa membanding-bandingkan diri kita dengan teman kita. Gue keinget dulu pas kuliah, gue sering banget diskusi perihal dana APBD dan APBN akhirnya gue belajar tentang Dana APBD. Sampe sekarang kerjapun dibidang kontruksi, dan akhirnya juga dapat project sebagai konsultan pengwas ditangerang selatan pada tahun 2015 project awal gue.
Dulu, saya punya maindset yang sangat ambisius dibidang bisnis. Tapi since kondisi keuangan itu personal, profil resiko juga sangat personal. Temen-temen saya sering mengkritik saya karena saya tidak mau memgambi modal dari bank. Dan biasa gue sebut papah BRI dan mandiri , Saya males debat dalam hal ini. Akan tetapi, saya ngerasa perlu menulis ini juga agar kalau kita nanti berbisnis, kita bukan cuman ikut-ikutan aja tanpa mikir untung rugi seperti yang saya alamai diakhir tahun ini.
Ada orang-orang yang lahir dalam kondisi seperti punya asuransi. Kalo mereka gagal, akan ada backupnya. Tapi ada juga orang yang lahir tanpa backup dan harus berusaha keras untuk hidup mandiri. Gue ada di golongan kedua. Maka dulu gue berfikir bahwa kalau saya investasi ke reksadana/deposito saya hanya menjaga uang saya dari inflasi. Enggak lebih. Investasi yang sebenernya ya ada di skill. Gimana caranya, agar dalam kondisi apapun, gue tetep bisa punya duit dengan cara yang halal.
Ini jangan dianggap sebagai keluhan ya. Cuman apa ya.
Dalam unggahan instagram, twitter, tiktok dan media sosial lain, kita tuh sering ngelihat sesuatu yang indah dan bersinar terang. Kita lantas terbebani banget buat punya achievement yang sama.
Padahal hidup tuh tidak bekerja dengan cara seperti itu. Kita terbiasa dibesarkan di sekolah yang "sangat teratur". Kalau kita belajar rajin, kita bakal dapet nilai bagus. Entah karena kita beneran bisa atau karena gurunya nggak tega ngasih nilai jelek. Di dunia nyata tidak selalu berlaku seperti itu. Kita perlu belajar menjadi realistis dan tetap menikmati hidup. Tetep berusaha keras. Tidak judgemental ke orang lain, entah itu di atas kita atau di bawah kita. Tetep berusaha waras meskipun dalam fase survival mode.
Sejak dulu, saya berusaha banget untuk melihat kondisi saya dan hal-hal yang ada di sekitar gue tanpa penghakiman sama sekali. Karena hakim yang paling jahat adalah pikiran kita sendiri. Meskipun sempet ada pikiran:
Apa gue yang nggak bisa mengelola duit ya?
Nggak juga sebenernya wkwk. Emang selama ini bisanya sebatas itu tapi toh ya, selama hidup happy-happy aja.
Pertanyaan yang paling sering ditanyain orang lain ke saya adalah:
Kenapa kamu bisa sekuat ini?
Saya pernah merasakan insecure dan hopeless. Setelah itu, nggak pernah lagi. Tubuh, bagi saya tuh kendaraan. Dikasih kondisi seperti apapun, akan saya rawat dengan baik. Manusia itu makhluk fisik, rasional dan spiritual. Fisik memudahkan kita untuk beramal, rasio membantu kita memperbaiki kualitas amal dan spiritual membantu kita berkomunikasi dengan Allah sehingga kita bisa berdiri tegak.
So, saya nggak pernah berpikir untuk membenci titik nol gue,
Akan tetapi.
Kalau kita bicara lebih jauh lagi, ada banyak sekali orang yang tidak mampu mengakses saran pendidikan dan kesehatan karena keadaan, karena kemiskinan struktural dan seterusnya. Saya sendiri sampai sekarang nggak terlalu percaya sama sistem meritokrasi karena bagaimanapun kita tidak bisa menerapkan tolak ukur yang sama untuk orang-orang yang punya titik start dan tumbuh di lingkungan yang berbeda. Kesadaran ini yang kadang bikin mikir, gimana seharusnya orang-orang di sekitar kita dan generasi anak cucu kita kelak bisa mulai di titik start yang mungkin nggak bakal bisa sama, tapi setidaknya, kebutuhan dasar mereka sebagai manusia tercukupi dulu. Agar waktu mereka tidak habis untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Iya, kerja tuh berpahala. Menahan lapar tuh berpahala. Menahan sakit juga berpahala. Tapi alangkah baiknya jika kita kelak bisa membantu orang lain mencari ladang pahala yang lebih menyenangkan bagi mereka.
Sudah waktunya kita perlu mengoreksi sudut pandang kita yang membandingkan diri kita dengan pencapaian orang lain. Tentunya tidak mudah untuk berusaha bahagia kalau kita sudah terlanjur punya tolak ukur. Tapi belajarlah punya awareness yang baik tentang kekurangan dan kelebihan diri, lalu berusahalah hidup sebagai manusia. Cari uang sampai hidup mandiri. Setelahnya, mari merawat "kebun-kebun kebaikan" kita pelan-pelan. Agar hidup kita lebih damai dan hasilnya, meskipun tidak banyak, masih bisa dinikmati orang-orang di sekitar kita.
Terimakasih untuk diriku yang sudah kuat sejauh ini.
1 note
·
View note
Text
MyHero: Situs Investasi Reksadana Aman dengan Aplikasi Terbaik
Investasi Apa yang Tepat untuk Persiapan Pensiun?
MyHero merupakan salah satu situs reksadana terbaik investasi saham yang memiliki aplikasi reksadana terbaik dan memberikan promo reksadana untuk setiap membernya. Sehingga para membernya bisa melakukan investasi dengan mudah dan tentunya sangat aman. Jadi apabila anda ingin berinvestasi dengan mudah dan aman, segera bergabung bersama kami di myhero.
Investasi sangat sering diidentikkan dengan upaya memiliki pendapatan pasif yang nantinya bisa dipakai baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, ataupun untuk diinvestasikan kembali. Tidak jarang juga kita mengharapkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Ini sangatlah wajar, dan kalau kamu adalah salah satu yang memiliki pandangan seperti ini ketika mulai investasi, kamu tidak sendirian.
Memang masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki dana persiapan pensiun. Sebagian merasa tidak perlu karena sudah mendapatkan fasilitas pensiun dari pekerjaannya, misalnya mereka yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil atau abdi negara lainnya. Sebagian lagi mengandalkan tabungan mereka, dengan pendekatan menabung sebanyak-banyaknya saat masih bisa bekerja, dan kemudian menikmatinya di masa pensiun. Sisanya, bahkan tidak memikirkan masa pensiun sama sekali.
Persiapan Pensiun, Pentingkah?
Dilihat dari sisi mana pun, persiapan pensiun sangatlah penting. Sayangnya, bahkan dari mereka yang sudah memiliki persiapan pensiun, masih mengabaikan beberapa aspek penting.Aspek apa sajakah yang sering terabaikan?
Dana Pensiun bukan sekadar Biaya Hidup
Tidak sedikit dari kita yang hanya menghitung kebutuhan persiapan pensiun berdasarkan kebutuhan biaya hidup: papan, pangan, sandang. Kita sering mengabaikan aspek kesehatan yang cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Ya, sebagian besar dari kita memang sudah punya asuransi kesehatan, minimal BPJS. Namun perlu diingat bahwa asuransi kesehatan itu tidak menanggung biaya yang harus kamu keluarkan untuk membayar orang yang merawatmu di rumah, asisten rumah tangga yang menyiapkan makananmu dan menjaga rumahmu tetap nyaman dihuni, ongkos angkutan setiap kali kamu perlu ke dokter, mahalnya makanan sehat dan masih banyak lagi.
Inflasi
Coba tanya orang tuamu, berapa harga semangkuk bakso ketika mereka muda dulu. Percayakah kamu bahwa pada tahun 90-an, harga semangkuk bakso hanya 400 rupiah? Kalau kita menghitung biaya hidup pada saat kita pensiun kelak berdasarkan biaya hidup kita saat ini, dana pensiun kita akan habis dalam waktu yang sangat singkat.
Anak bukan Investasi
Yang paling keliru adalah mereka yang menganggap anak sebagai investasi masa pensiun mereka. Kita menuntut mereka, sebagai anak, untuk menanggung semua biaya yang kita perlukan sebagai bentuk bakti mereka terhadap kita, orang tua mereka.
Lagi-lagi, pada saat kita pensiun nanti, dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, anak-anak kita akan menghadapi persaingan yang lebih ketat baik dalam dunia kerja maupun dalam bisnis. Dengan biaya hidup yang semakin naik akibat inflasi, sangat kecil kemungkinannya mereka akan mampu memenuhi semua kebutuhan mereka sendiri dan anak mereka, apalagi kebutuhan kita.
Itulah sebabnya, kita harus lebih cermat dalam melakukan persiapan pensiun kita. Tenang, meski kesannya mengerikan, kita bisa, kok, menghadapinya. Kuncinya, investasi.
Yang Diperlukan untuk Persiapan Pensiun, Apa Saja?
Yuk, kita daftar apa saja yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan masa pensiun kita!
Asuransi Kesehatan
Asuransi Kesehatan ini sudah menjadi salah satu komponen investasi wajib yang harus kita miliki. Berdasarkan peraturan pemerintah, kita semua sudah diwajibkan untuk memiliki BPJS. Sudahkah kamu mengurus dan memilikinya?
Namun demikian, penyakit dan layanan medis yang ditanggung oleh BPJS sangat terbatas. Oleh karena itu, ada baiknya kamu juga memiliki asuransi kesehatan tambahan. Pilihlah asuransi kesehatan dengan cermat. Periksa riwayat kesehatanmu dan pelajari riwayat kesehatan di keluargamu, lalu pastikan asuransi yang kamu pilih menanggung penyakit-penyakit dan perawatan-perawatan yang kemungkinan diperlukan. Kalau punya dana lebih, ambil asuransi lain yang bisa double claim yang akan memberimu dana tunai, untuk menanggung biaya-biaya lain yang harus kamu keluarkan di luar biaya perawatan.
Tabungan Pensiun
Banyak bank yang menawarkan tabungan pensiun. Pilih yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu. Jadikan pos ini sebagai pos ‘biaya hidup masa pensiun’, yang artinya kelak akan kamu gunakan untuk biaya hidup dasar seperti papan, pangan, dan sandang.
Jangan mudah tergoda dengan tawaran bunga, ya, dalam memilih bank. Makin tinggi bunga yang dijanjikan, kita bisa memastikan bahwa bank atau lembaga keuangan itu menginvestasikan dana yang kamu titipkan dengan risiko yang lebih tinggi. Pilih bank berdasarkan reputasi dan jaminannya.
Investasi Rendah Risiko
Selain tabungan pensiun, kamu juga sebaiknya mengalokasikan sebagian penghasilanmu di investasi yang rendah risikonya. Mengapa investasi yang rendah risikonya?
Investasi berisiko tinggi memang menjanjikan profit yang besar, tetapi apabila kita tidak berhati-hati, dana yang kita investasikan bisa berkurang atau bahkan habis termakan risiko tersebut. Tentunya kita tidak mau menghabiskan masa pensiun dengan menyesali dana yang semestinya bisa kita nikmati hilang begitu saja, bukan?
Nah, alih-alih memilih untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan startup, misalnya, atau investasi saham, kamu bisa memilih investasi reksadana untuk dana tambahan masa pensiunmu.
Investasi reksadana ini dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk mempelajari dan mengamati perkembangan pasar setiap hari, karena manajer investasi yang akan melakukannya. Manajer investasi yang berpengalaman akan menempatkan danamu dengan cermat, dan tentunya mereka tidak akan menempatkan dana secara spekulatif.
Contohnya, HPAM Ultima Money Market yang memiliki tingkat risiko konservatif. Dengan tingkat risiko yang sangat rendah itu, dan dengan karakteristiknya investasinya yang berjangka pendek, kamu bisa menambahkan dana yang ingin kamu investasikan kapan saja, bahkan juga bisa menarik dananya ketika kamu butuhkan dalam hitungan hari.
Kamu bisa mulai dengan mengunduh aplikasi MyHero di App Store atau, dan segera membuat akun di sana. Kamu bahkan bisa langsung mulai investasi dengan hanya Rp50.000,- saja, dan menambah nilai investasimu kapan saja kamu mau.
Jangan tunda lagi, karena semakin awal kamu melakukan investasi untuk persiapan pensiun, masa pensiunmu pun akan semakin tenang dan nyaman.
1 note
·
View note
Text
Starting Point
Awal tahun ini seperti awal baru buat hidup saya. Tabungan tetep tipis banget. Yang bisa saya syukuri adalah, saya sudah tidak rutin konsultasi ke psikolog karena kondisi mental yang jauh lebih sehat. Di sisi lain, hutang yang saya cicil sejak empat tahun lalu sudah selesai. Benar-benar seperti memulai hidup lagi dari nol.
Pas makan di kafe ini, saya ngobrol sama temen saya. Sama-sama cewek. Sama-sama di atas tiga puluh tahun dan sama-sama belum menikah juga. Cuman beliau sudah bisa beli rumah tahun ini. Saya seneng banget sama pencapaian beliau.
Tiap ngobrol soal ini sama temen-temen saya, kami jadi bicara soal titik start yang beda banget. Bukan buat bandingin sih. Tapi namanya anak, kadang kalo dibantu orang tua buat beli rumah, tetep masih ada kepikiran:
"Udah gedhe gini masih dibantu ortu"
"Syukurin aja. That's your privilege. Tidak semua orang dikasih rezeki kayak gitu. Orang dewasa tuh perlu ninggalin rasa gengsi. Kita perlu punya awareness tentang apa aja yang bisa kita manfaatin untuk hidup dengan baik. Selebihnya, kalau kita punya kelebihan, kita bisa bantu lingkungan"
"Kamu habis ini ngapain? Mikir rumah juga?"
"Aku mikir escape plan biar ga hidup dalam survival mode terus"
"Ngapain?"
"Coming soon..."
Perjalanan hidup itu sangat personal. Kita tidak bisa membanding-bandingkan diri kita dengan teman kita. Saya keinget dulu pas kuliah, saya tuh sering banget bantuin temen ngitung RAB untuk bisnis plan. Sampe sekarang kerjapun akhirnya juga bikin RAB untuk penelitian. Tahun ini pengen ikut pelatihan untuk nyusun RAB juga biar bisa nurunin visi dan misi prodi atau lab jadi list barang belanjaan. Sering banget ada orang nanya:
"Kamu kenapa nggak bikin usaha sendiri sih? Aku rasa kamu bisa lho kalo mau bisnis. Itungan kamu soal resiko biasanya matang"
Dulu, saya mikir mau berbisnis juga. Tapi since kondisi keuangan itu personal, profil resiko juga sangat personal. Temen-temen saya sering mengkritik saya karena saya tidak mau mengambil resiko besar. Saya males debat dalam hal ini. Akan tetapi, saya ngerasa perlu menulis ini juga agar kalau kita nanti berbisnis, kita bukan cuman ikut-ikutan aja tanpa mikir untung rugi.
Ada orang-orang yang lahir dalam kondisi seperti punya asuransi. Kalo mereka gagal, akan ada backupnya. Tapi ada juga orang yang lahir tanpa backup dan harus berusaha keras untuk hidup mandiri. Saya ada di golongan kedua. Maka dulu saya berpikir bahwa kalau saya investasi ke reksadana, saya hanya menjaga uang saya dari inflasi. Enggak lebih. Investasi yang sebenernya ya ada di skill. Gimana caranya, agar dalam kondisi apapun, saya tetep bisa punya duit dengan cara yang halal. Jadilah saya beberapa tahun freelance serabutan. Pekerjaan resmi jadi dosen. Tapi gajinya dipotong untuk bayar hutang. Sementara buat makan, kadang-kadang harus kerja jadi programmer freelance atau freelance writer. Survival modenya begitu.
Ini jangan dianggap sebagai keluhan ya. Cuman apa ya.....
Dalam unggahan instagram, twitter, tiktok dan media sosial lain, kita tuh sering ngelihat sesuatu yang indah dan bersinar terang. Kita lantas terbebani banget buat punya achievement yang sama.
Padahal hidup tuh tidak bekerja dengan cara seperti itu. Kita terbiasa dibesarkan di sekolah yang "sangat teratur". Kalau kita belajar rajin, kita bakal dapet nilai bagus. Entah karena kita beneran bisa atau karena gurunya nggak tega ngasih nilai jelek. Di dunia nyata tidak selalu berlaku seperti itu. Kita perlu belajar menjadi realistis dan tetap menikmati hidup. Tetep berusaha keras. Tidak judgemental ke orang lain, entah itu di atas kita atau di bawah kita. Tetep berusaha waras meskipun dalam fase survival mode.
Sejak dulu, saya berusaha banget untuk melihat kondisi saya dan hal-hal yang ada di sekitar saya tanpa penghakiman sama sekali. Karena hakim yang paling jahat adalah pikiran kita sendiri. Meskipun sempet ada pikiran:
"Apa aku yang nggak bisa mengelola duit ya?"
Nggak juga sebenernya wkwk. Emang selama ini bisanya sebatas itu tapi toh ya, selama hidup happy-happy aja.
Pertanyaan yang paling sering ditanyain orang lain ke saya adalah:
"Bagaimana kamu bisa tetep berpikir positif ke badan kamu meskipun terlahir berbeda?"
Saya pernah merasakan insecure karena fisik. Tapi itu di masa puber. Setelah itu, nggak pernah lagi. Tubuh, bagi saya tuh kendaraan. Dikasih kondisi seperti apapun, akan saya rawat dengan baik. Manusia itu makhluk fisik, rasional dan spiritual. Fisik memudahkan kita untuk beramal, rasio membantu kita memperbaiki kualitas amal dan spiritual membantu kita berkomunikasi dengan Allah sehingga kita bisa berdiri tegak.
So, saya nggak pernah berpikir untuk membenci titik nol saya.
Akan tetapi....
Kalau kita bicara lebih jauh lagi, ada banyak sekali orang yang tidak mampu mengakses saran pendidikan dan kesehatan karena keadaan, karena kemiskinan struktural dan seterusnya. Saya sendiri sampai sekarang nggak terlalu percaya sama sistem meritokrasi karena bagaimanapun kita tidak bisa menerapkan tolak ukur yang sama untuk orang-orang yang punya titik start dan tumbuh di lingkungan yang berbeda. Kesadaran ini yang kadang bikin mikir, gimana seharusnya orang-orang di sekitar kita dan generasi anak cucu kita kelak bisa mulai di titik start yang mungkin nggak bakal bisa sama, tapi setidaknya .... kebutuhan dasar mereka sebagai manusia tercukupi dulu. Agar waktu mereka tidak habis untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Iya, kerja tuh berpahala. Menahan lapar tuh berpahala. Menahan sakit juga berpahala. Tapi alangkah baiknya jika kita kelak bisa membantu orang lain mencari ladang pahala yang lebih menyenangkan bagi mereka.
Penderita kanker di bangsal RSUD Dr Soetomo dan di kamar VIP graha amerta tuh sama-sama sakit. Akan tetapi, kalau generasi kita dan sesudah kita bisa menyediakan perawatan kesehatan yang lebih baik tentunya dunia juga bakal lebih indah.
Sudah waktunya kita perlu mengoreksi sudut pandang kita yang membandingkan diri kita dengan pencapaian orang lain. Tentunya tidak mudah untuk berusaha bahagia kalau kita sudah terlanjur punya tolak ukur. Tapi belajarlah punya awareness yang baik tentang kekurangan dan kelebihan diri, lalu berusahalah hidup sebagai manusia. Cari uang sampai hidup mandiri. Setelahnya, mari merawat "kebun-kebun kebaikan" kita pelan-pelan. Agar hidup kita lebih damai dan hasilnya, meskipun tidak banyak, masih bisa dinikmati orang-orang di sekitar kita.
203 notes
·
View notes
Text
Berkah gaji seorang Ners
Abis deeptalk sama mamah. Gak tau sik kayanya agak nyerempet tentang urusan keluarga orang lain. Tapi ada pembelajaran yang dipetik dari tadi hasil ngobrol.
Intinya tentang perempuan dan pengelolaan keuangan. Jujur sebelumnya gak berhenti untuk sangat bersyukur sama Allah karena nemuin kelas womenkeu dan itu menurut saya pilihan tepat ikut pas awal awal kerja. Karena sampe saat ini walau masih tertatih tatih nulis laporan keuangan di money lover dan sheet yg telah di berikan womenkeu (hahah) btw laporan keuangan tahun 2021 saya belum selesai. Duh salah banget sempet vakum setelah kelas berakhir gak mantau dan catet keuangan gini nih kerasa awal tahun banyak pengeluaran gak ke kontrol. Sedih banget. Makanya resolusi saya 2022 adalah salah satunya rajin lagi untuk manej keuangan. Hiks
Tapi intinya mamah bilang ke saya kalo rezeki yang Allah berikan (dalam hal sempit adalah harta/keuangan nih ya) terutama kepada saya, rasanya sangat sangat berkah. Mamah maparin dengan gaji saya yang belum seberapa (yups gaji freshgraduate you know lah yak) bisa dialokasikan untuk banyak pos pengeluaran. Karena sejak pandemi jujur bapak saya tidak diberikan gaji sepeserpun dengan perusahaannya. Dan bapak beneran nganggur dan hanya menjalankan tugas sebagai ketua RT. Gaji RT di bayarkan tiap 6 bulan dan itupun bapak berikan ke banyak orang ; untuk yang tugas sebagai sekretaris, untuk ibu ibu kader, untuk dana sosial lingkungan, dll. Hal itu yang kemudian selama kurang lebih hampir 1,5 tahun pemasukan utama berasal dari gaji saya sebagai ners.
Gaji yang bisa dibilang cukup itu ternyata Allah perkenankan untuk memenuhi beberapa pos. untuk pos kebutuhan sehari-hari (listrik, internet, BPJS, makan, kondangan, arisan), pos uang kuliah adik, pos hiburan saya (beli buku, gofood,olshop), pos masa depan (dalam bentuk emas, reksadana), dan pos amal. Gaji seorang ners freshgraduate yang belum ada pelatihan khusus ini Allah bener benar cukupkan.
Mamah selalu bilang :"kak, bersyukur tau, gaji kaka itu berkaahh banget. Berarti Allah ridha kaka kerja disitu".
Gak tau mamah bisa bilang ini di momen pas saya ngerasa kurang aja gitu. Tapi pas dibilang gitu terus refleksi eh bener banget. Semua ini bahkan berkat doa orang tua dan ridhonya. Tanpa mereka ya Allah mungkin aku gak tau jadi apa sekarang.
Alhamdulillah bekal di kelas womenkeu walau sempet mager di pencatatan keuangan. Setidaknya beberapa udah mulai di aplikasikan mulai dari misahin rekening utama dan rekening tabungan. Jadi target 2022 ini insya Allah semoga bisa namun buat tabungan haji. Ya Allah aamiin.
Mungkin bukan terletak pada nominal. Dengan 4 kepala orang dewasa jika dengan rasional tidak mungkin bisa memenuhi banyak hal. Namun Allah bimbing saya buat belajar managemen keuangan. Satu hal dari belajar di womenkeu "why"nya saya harus mengatur keuangan adalah karena nanti di hari akhir bakal ditanya hartanya di gunakan untuk apa saja. Saya takut kalo membayangkan kalo nanti pas yaumul hisab semua harta saya bersaksi kalo saya boros dan tidak pandai atur keuangan😭
Mungkin dede dede bayi adalah perantara yang mrngantarkan rezeki saya berkah. Saya banyak belajar dari dede bayi, bagaimana dari cara memberi minum ASI/SF, mengganti popok, memandikan, pasang infus, pasang CPAP, atau mode venti, begadang tiap dinas malem, dll. Karena saya belajar bukan hanya bekerja sekedar bekerja tapi bekerja sekaligus belajar kehidupan. Dan bonus sama Allah, dicukupkan segala rezeki berupa harta yang Allah kasih untuk keluarga saya.
Mungkin, akhirnya saya menyadari kenapa mungkin Allah belum perkenankan saya bertemu jodoh adalah salah satunya saya menuntaskan amanah saya menjadi anak, kaka dan tulang punggung keluarga. Ya Allah doa saya saat ini "perjalankan saya dimana saja yang penting Engkau ridha"
Makasih mah, selalu nguatin kakak tiap kali kaka sedang gundah gulana🥺
Cinangka, 08 Januari 2022
7 notes
·
View notes
Text
SPN day 3 (Part 2)
Berikut adalah sesi tanya-jawab topik Manajemen Keuangan Rumah Tangga:
1. Masalah ekonomi sebaiknya dibahas kapan?
Sebelum menikah. Jenis pertanyaan yang diajukan:
1. Berapa seluruh penghasilan
2. Berapa beban setiap bulannya? (memberi ke orangtua, hutang, dll)
Keterbukaan pendapatan dan pengeluaran itu penting untuk dibahas sebelum menikah.
2. Berapa minimum penghasilan untuk sistem 10-20-30-40?
Rumus ini maksimum digunakan untuk 4x UMR. Jika sudah 4x UMR, tidak usah diatur. Orang kaya tidak perlu mengatur uangnya, mau seberapa pun pengeluarannya, uangnya tetap banyak. Justru yang pas-pasan yang perlu diatur. Yang memiliki resiko tertinggi adalah yang penghasilannya kecil.
3. Idealnya dana darurat disimpan dalam bentuk apa?
Emas. Karena uang/tabungan ada inflasi. Emas tidak terpengaruh inflasi.
Beda mahzab dengan Jouska ya. Silahkan dipilih yang sesuai..
4. Investasi saham, emas, reksadana? Mana yang memiliki Return of Investment tertinggi?
Hasil disertasi dari Dosen saya menyatakan bahwa return tertinggi adalah ilmu karena ia bisa digunakan/dijual berkali-kali. Misal, saya menjadi narasumber dimana-mana, saya menjual ilmu saya berkali-kali, dengan ilmu yang sama, pendapatan yang berbeda dari setiap event.
Resiko investasi terendah juga ilmu. Jika pindah domisili atau pindah perusahaan, ilmu tetap akan dibawa.
Insight yang ku suka. Ya, ilmu, return tertinggi dan risk terendah sebagai suatu investasi.
5. Investasi dengan return tertinggi untuk saya sebagai pegawai/praktisi? bukan akademisi seperti bapak.
Jika saya sebagai praktisi, saya pilih bisnis. Saya investasi pada bisnis teman-teman saya. Return lebih tinggi, namun resikonya besar.
6. Oiya, saya kurang setuju dengan pendapat bapak soal “orang kaya tidak perlu mengatur uangnya”. Semua kalangan perlu mengatur uangnya, kalo gak diatur, se-kaya apapun ya habis juga.
Saya jelaskan dulu ya, jadi, bagaimana saya menjawab pertanyaan diatas, yaitu dengan saya memberi harapan agar sesuatu itu dikejar. Misalnya, “makin besar penghasilan, gak usah mikirin persentase.” Padahal, jika sudah biasa mengatur keuangan dari berpenghasilan kecil, ketika semakin besar penghasilan, sudah terbiasa untuk mengatur keuangan tersebut.
Ini statement yang menarik. Logikanya bener. Kalo udah biasa ngatur keuangan, pas dikasih penghasilan yang besar, udah AUTO ngatur sendiri.
7. Bagaimana mengatur keuangan saat kondisi sekarang (darurat)?
Bukan mengatur, tapi memakai dana darurat 20%. Jika belum ada dana darurat, pakai se-minimal mungkin, yang penting survive.
8. Bagaimana caranya agar millenial dapat memiliki properti tanpa cicilan sesegera mungkin? Jika menabung emas, mungkin 10 tahun.
Case saya sendiri, jika cash harganya 500jt, KPR menjadi 1M. Lalu, saya menghitung beli tanah, material, tukangnya. Ternyata, yang mahal adalah KPRnya. Jelas, Developer nyari profit. Tenaga Agensi nyari profit. Lalu bank nyari profit. Sehingga profit bisa 100%.
Setelah dihitung, jika bangun sendiri, hanya habis 150jt. Bukan nyicil uang, tapi nyicil ngerjainnya. Beli tanahnya dulu, lalu beli bahan bangunannya, nyicil bangun pondasinya. Pas rumahnya jadi (sisa finishing), saya ngerjain sendiri.
Saluuutt sama bapaknya.....
9. Jika saya ingin hidup di lingkungan yang islami, untuk anak saya nanti. Apakah itu merupakan keinginan atau kebutuhan? Pilihannya adalah, KPR harga tinggi dengan lingkungan islami, atau beli rumah di lokasi lain yang lingkungannya belum islami.
Jika KPR harganya tinggi, maka kenapa akang enggak masuk ke lingkungan yang biasa? Kenapa akang enggak meng-islami kan lingkungan baru tersebut? Bukannya lebih banyak manfaatnya ya ketika kita mengubah lingkungan sekitar?
Ini statement yang lucu sih, sekaligus HM YA PILIHAN YANG SULIT buat si akang yang nanya, hahaha, Lalu si akangnya jawab “Iya kalau saya kuat ya kang” dengan ragu-ragu. Iya, kuat mengubah lingkungan menjadi lebih islami.
10. Saya desainer grafis, hidup sendiri, kerja di depan laptop, apa mesin cuci menjadi kebutuhan atau keinginan?
Jika saat bekerja, sebagian waktu anda dipakai untuk mencuci, maka ada waktu yang hilang untuk produktif menghasilkan uang sehingga mesin cuci dibutuhkan agar produktifitas tetap jalan.
19 Mei 2020
258 notes
·
View notes
Text
Personal finance is very personal, there is no one single solution for everybody
Kalau dipikir iya juga sih kenapa kalau memutuskan soal uang ga semua orang bisa sama, selain prioritas nya berbeda, lingkungan juga mempengaruhi.
Ngomongin finansial planing ini seru juga ternyata karena nyimpan telur dalam satu keranjang itu beresiko jadi butuh kantung-kantung lain untuk investasi belum lagi soal dana darurat.
Syariah juga lagi naik pamor tapi masih terkendala dengan habitat uang yang berlaku.
Belajar juga biar ga FOMO takut ketinggalan trend karena YOLO jadi nekat ambil keputusan main saham dengan uang panas. No aku belum sanggup deg-deg an saat minus.
Mending main aman dengan Reksadana pasar uang karena kemarin nyobain obligasi mines. Balik lagi tujuannya apa sih sebenarnya.
But in the end aku sadar ini sebenarnya halal kan ga riba atau gimana?
Harus cari tahu lagi
3 notes
·
View notes