#anak peduli
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pengukuhan kepengurusan ST. Kawula Wisuda periode 2023-2025
Pada hari Senin 6 Februari 2023, dilaksanakan acara pengukuhan kepengurusan ST. Kawula Wisuda Br.Kulub periode 2023-2025. Dalam acara pengukuhan kepengurusan di hadiri oleh para prajuru Adat Br. Kulub beserta Bapak Kades Tampaksiring I Made Widana. Adapun komunitas anak Peduli Lingkungan “PELIK” yang mengisi acara dengan menampilkan tari Panyembrama sebagai penyambutan yang menandakan…
View On WordPress
#anak#anak peduli#bali#br.kulub#gianyar#kawula#kawula wisuda#kulub#lingkungan#peduli#PELIK#pemuda#pemudi#st.kawula wisuda#Tampaksiring#teruna#wisuda
0 notes
Text
Perayaan Bulan Muharram di Kota Bengkulu: Santuni 1000 Anak Yatim dalam GPY
Perayaan Bulan Muharram di Kota Bengkulu: Santuni 1000 Anak Yatim dalam GPY KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Bulan Muharram selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam, tidak hanya sebagai awal tahun baru Hijriyah tetapi juga sebagai waktu untuk meningkatkan kebaikan dan kepedulian sosial. Pada tahun 1446 Hijriyah, Pemerintah Kota Bengkulu bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar…
#Bulan Muharram#Gerakan Peduli Yatim#Kegiatan Sosial#Kesejahteraan Sosial Bengkulu#Pemberian Paket Sembako#Perayaan 1 Muharram#Program Santunan Anak Yatim#Santunan Anak Yatim#Arif Gunadi#Pj Walikota Bengkulu
0 notes
Text
BERBAGI BAHAGIA,Yayasan Mutiara Harapan, CALL 0895415469536,
Sekretariat Bekasi Timur Regency Blok H1/ 08, RT 001/ RW 0016, Kel. Cimuning, Kec. Mustika Jaya, Kota Bekasi
(Sebelah Klinik Al Muslimun)
Follow us: Mutiara Harapan https://www.facebook.com/mutiara.harapan.2016
@harapan_mutiara https://instagram.com/harapan_mutiara?igshid=m6fx785as8pe
Mutiara Harapan Official https://www.youtube.com/channel/UCSjk0PtLrbT5K5U97rC943g
Maps: https://goo.gl/maps/sLU8358FMVdVYyDdA
Rekening Bantuan Yayasan Mutiara Harapan ?? BSI : 7207148835 BCA : 5210972988 BRI : 042401000713302 Mandiri : 1560003175199 CIMB SYARI'AH: 860006933700 a/n : Yayasan Mutiara Harapan
yayasanmutiaraharapan.id https://yayasanmutiaraharapan.id/campaign/-momentum-rutin-berbagi-kebaikan-dan-kebahagiaan-tuk-mereka
1 note
·
View note
Text
Satgas Yonif 133/YS Peduli Terhadap Anak-anak Papua Membagikan Roti dan Bubur Kacang
Satgas Yonif 133/YS Peduli Terhadap Anak-anak Papua Membagikan Roti dan Bubur Kacang
Maybrat – Sebagai wujud kepedulian terhadap tumbuh kembang anak-anak, Satgas Yonif 133/YS melaksanakan program Yudha Sakti Sahabat Anak. Kali ini program tersebut diaplikasikan melalui kegiatan pembagian roti dan bubur kacang secara gratis kepada anak-anak serta olahraga bersama di Sekolah Dasar YPK Emaus, Kampung Susumuk, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat-Papua Barat Daya, Sabtu…
View On WordPress
0 notes
Text
QUIZ TIME!!!
Serunya kegiatan belajar dan bermain bersama adik-adik binaan bimbel YMPB FOUNDATION. Mereka sangat bahagia mendapatkan hadiah lucu dari quiz hari ini. Alhamdulillah 🤗
Yuk, jangan lupa follow akun kami ya!
#ympbpeduli#fyp#berbagi#peduli#quiz show#quiz time#yatim#bimbel#gratis#belajar#bermain#anak-anak#kids
1 note
·
View note
Text
PWI Peduli Salurkan 1.000 Karung Beras untuk Anak Stunting di Langkat
PWI Peduli Salurkan 1.000 Karung Beras untuk Anak Stunting di Langkat
Langkat, bidiktangsel.com – Menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2023 pada 9 Februari mendatang. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyelenggarakan program PWI Peduli. PWI Peduli direncanakan memberikan 1.000 karung beras untuk anak stunting di Kabupaten Langkat, penyalurannya melalui PWI Kabupaten Langkat. “Beras tersebut akan kami saluran ke Pemerintah Kabupaten Langkat, rencananya akan…
View On WordPress
0 notes
Text
Peduli Korban Cianjur, DPRD Kota Bogor Salurkan Bantuan Melalui PWI dan Gerakan Anak Negeri
Peduli Korban Cianjur, DPRD Kota Bogor Salurkan Bantuan Melalui PWI dan Gerakan Anak Negeri
BogorOne.co.id | Kota Bogor – Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bogor melakukan penggalangan dana untuk korban bencana gempa di Kabupaten Cianjur. Dana yang terkumpul pun disampaikan oleh pimpinan DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, Dadang Iskandar Danubrata dan Rusli Prihatevy, melalui PWI Peduli Kemanusiaan Kota Bogor (PWI PEKA) dan Gerakan Anak Negeri (GAN) Radar Bogor. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang…
View On WordPress
0 notes
Text
Penipu Ulung
Sadar nggak sih, orang dewasa itu adalah orang yang paling pandai untuk berbohong, entah berbohong kepada orang lain ataupun menipu diri sendiri. Saat ditanya, "Apa kabar?" jawabanya "Baik-baik saja". Padahal mungkin baru saja terluka. Seolah-olah menjadi dewasa itu dituntut untuk tampak baik-baik saja seterusnya, tak peduli seberapa hancur hidup kita. Padahal baru saja dihajar oleh pasangannya di rumah, kdrt. Padahal baru saja dimaki-maki atasannya di kantor. Padahal baru saja kehilangan sesuatu yang berharga.
Padahal pernikahannya sudah tak berjalan sebagaimana mestinya. Padahal banyak sekali hal yang ditakutkan dalam hidupnya, menjelma menjadi rasa khawatir yang terus menekan sebagai trauma. Dan tetap berusaha bertahan seolah semuanya baik baik saja. Tanpa bisa melawan, tersandera pada ketakutan-ketakutan hidup akan masa depan nanti seperti apa. Kepiawaian untuk menipu itu telah menjadi mahir. Seolah menjadi salah satu keterampilan yang memang harus dimiliki oleh orang dewasa. Hingga tidak terasa, semua itu telah melekat menjadi tabiat. Hingga setelah menjalaninya bertahun-tahun, menyadari betapa hilangnya diri sendiri. Diri yang dulu pernah ada dalam diri kita beberapa tahun lalu, saat menjadi anak-anak yang jujur, saat memiliki mimpi-mimpi yang besar, saat ketakutan dalam hidup tidak lebih dari gelapnya malam atau ke toilet sendirian. Sepandai itu hingga orang-orang di sekitarnya merasa bahwa kita beruntung. Dan kita membalasnya dengan senyum tipis sembari mensyukurinya. Benar-benar piawai sekali menipu diri. Takut dan malu jika orang lain mengetahui sisi terapuh, tak ingin seorang pun tahu apalagi menolong. Tak ingin semuanya tahu bahwa cita-cita yang dulu menjadi mimpi yang dibicarakan bersama, ternyata tidak pernah menjadi nyata. Justru menjadi luka-luka yang menganga. Menjadi trauma yang menggerogoti diri. Hingga tak lagi mampu membedakan antara kenyataan dan asumsi. Sungguh pandai orang dewasa menipu dirinya. Mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Tapi hidupnya penuh dengan rasa kalah. (c)kurniawangunadi
319 notes
·
View notes
Text
Ibadah Terlama, Bukan Menikah
Menikah memang ibadah jangka panjang, tapi bukan berarti adalah ibadah terlama.
Jadi, beberapa waktu lalu aku melihat video anak-anak Palestina yang penampilannya lusuh berlumuran noda sisa peperangan. Namun sinar wajah mereka begitu memancarkan keteguhan dan keyakinan.
Sang pengambil video mengajukan beberpa pertanyaan padanya, pertanyaan khas kanak-kanak seperti:
"Siapa tuhanmu?"
Allah
"Apa agamamu?"
Islam
"Siapa nabimu?"
Muhammad, shalallahu 'alaihi wassalam
"Apa kitabmu?"
Qur'an
"Apa ibadah yang paling utama?"
Jujur, aku kaget pas denger jawaban anak-anak kecil itu ketika ditanya tentang "Apa ibadah paling utama?"
Karena ternyata, jawaban mereka bukan shalat, bukan puasa, bukan zakat, sedekah, haji apalagi menikah.
Jawaban mereka adalah, Tauhid.
Yup! Tauhid.
Ibadah paling utama sekaligus paling lama. Karena menjalaninya perlu waktu seumur hidup. Gak peduli kamu masih bujang, gadis, menikah, gak menikah, janda, duda, selama kamu masih bernyawa, selama itu pulalah kamu wajib menggenggam erat tauhid.
Eh, kamu paham gak maksudnya? Bukan, ini bukan perkara murtad gak murtad aja.
Gini, ketika kamu hidup bertauhid. Ketika kamu yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Esa, yang tidak membutuhkan siapa-siapa, yang maha berkuasa atas segalanya,
Maka, ketika suatu saat nanti kehidupan kamu berada di titik terendah yang paling rendah sekali pun, kamu gak akan pernah terpikir untuk bunuh diri, untuk menyerah.
Karena kamu yakin bahwa Allah pasti akan menolong kamu, entah bagaimana pun caranya. Akhirnya kamu dipaksa ikhlas untuk melepaskan semuanya... dan hanya berpasrah kepada-Nya.
Inilah kenapa surat Al-Ikhlas (Qul huwallahu Ahad) justru isinya tentang tauhid, bukan tentang 'ikhlas'.
Karena esensi dari kata 'ikhlas' sendiri akan merujuk pada tauhid. Dzat yang tunggal. Dzat yang nasib semua makhluk bergantung pada-Nya. Dzat yang tidak mempunyai sifat seperti makhluk-Nya (beranak dan diperanak). Dzat yang tidak ada sesuatu apa pun yang bisa setara dengan-Nya.
Iya, karena hanya ketika kita berada di titik terbawah sajalah kita baru menyadari tentang betapa kecilnya diri kita. Betapa kita membutuhkan Yang Lebih Besar dari kita, yang hanya satu-satunya, yang mampu menolong kita, suatu Dzat yang lebih besar, yang tidak terjangkau oleh akal makhluk-Nya, tapi dapat menjangkau seluruh urusan makhluk-Nya.
🌸🌸🌸
Jadi, please tolong jangan lagi bilang kalau "menikah adalah ibadah terlama", dan kalau ada yang posting kata-kata kayak gitu, tolong diingetin, dikasih tau.. please... karena efeknya fatal banget..
Ketika seseorang menganggap bahwa "menikah adalah ibadah terlama", maka yang belum menikah jadi takut buat menikah. Dan yang sudah menikah tapi malah saling mendzalimi sesama, jadi takut untuk bercerai.
Padahal cerai itu halal lho. Cerai itu solusi, bukan parameter kualitas diri.
🌸🌸🌸
Ketika kita paham bahwa tauhid adalah ibadah paling utama dan paling lama, maka kita gak akan mempermasalahkan lagi kenapa seseorang di usia sekian belum menikah juga, atau apakah seseorang itu bisa membina rumah tangga atau malah gagal, karena kita tahu bahwa takdir setiap manusia itu digenggam Allah.
Menikah dan mempertahankan keutuhan rumah tangga itu perbuatan yang mulia, tapi tolong diingat bahwa kehidupan, dan planet Bumi ini, bukan hanya milik orang-orang yang menikah.
Hey, menikah bahkan gak termasuk rukun Islam?!
#writers on tumblr#kontemplasi#tulisan#female writers#self love#self worth#self care#love#pernikahan#menikah#nikah
315 notes
·
View notes
Text
pagi-pagi overthinking. Dengan gaji gue sebagai dosen, gue cukup pesimis bisa hidup nyaman di Surabaya. Yang gue harapkan adalah Allah mentakdirkan gue bisa hidup nyaman lewat pintu rezeki yang halal sekaligus ngasih gue keleluasaan untuk punya quality time dan bonding emosi yang bagus dengan keluarga gue kelak.
di balik stigma orang lain tentang perempuan single di atas 30 tahun, ada mbak-mbak biasa aja yang enggak galak, nggak punya income banyak juga, malam-malamnya nonton k-drama dan masih mendengarkan curhatan teman-teman yang galau.
tidak akan sok savage macem-macem.
gue support perempuan untuk bisa hidup tenang dan lebih peduli ke diri sendiri. Entah itu single, punya anak satu, dua, tiga dst dst....
196 notes
·
View notes
Text
Menuliskan doa..
Ustadz Syafiq riza basalamah hafidzhahullaah said :
Ketika Allaah menentukan sebuah takdir yang berat untukmu, Yakinlah itu sudah ditakar sesuai kekuatanmu,
tidak ada beban yang engkau angkat melebihi kekuatanmu,
Jika merasa putus asa karna tidak punya siapa siapa, ingat engkau punya Allaah.
Allaah, pada penghujung Jumat hari ini dibulan Rajab. Maka terimalah permohonan kami yang sungguh mengharap akan pertolongan dan keajaiban dariMu. Sebab kemana lagi akan ku ketuk pintu kalau bukan pintuMu.
Allaah, pada semua harap dan doa yang tercurahkan. Hanya Engkau sebaik-baik penolong dan sebaik-baik yang mengabulkan sebuah pinta.
aku sungguh berharap kebaikan, kabar baik, keajaiban dan kebahagiaan besar itu datang diperiode ini. Perihal penantian yang telah ditunggu oleh banyak orang-orang baik yang menyayangi diri ini. aku masih terus berharap akan kemurahan yang Engkau curahkan kepada diri ini, ya Allaah.
Berkali-kali aku menangis dan menghapus air mataku, aku tegakkan kembali diriku, aku besarkan lagi harapku, semua aku tujukan hanya kepadaMu. Sebab tiada lagi yang bisa menolongku kecuali Engkau. Karena setiap ketetapan Engkau adalah pasti dan baik untuk diri ini.
Perasaan, harap, dan doa-doaku kini melangit dan tiada berhenti kepadaMu. sebab aku yakin, Engkau tidak akan meninggalkanku sendiri, Engkau Mendengar pintaku, Engkau memahami perasaanku lebih baik bahkan diriku sendiri kala memahaminya.
Allaah, akan aku buktikan bahwa jalur langit tidak akan mengecewakan. aku percaya pada janjiMu, bahwa Engkau pasti akan mengabulkan doa para hamba yang memohon dan terus meminta kepadaMu tanpa henti.
Allaah, harapan itu terus tumbuh seiring waktu. Bukan kepada makhluk, namun kepada Engkau. Hanya Engkau, tidak ada yang lain. Sebab manusia sungguh melelahkan. Dan pada akhirnya hanya Engkau yang tetap kekal dan tinggal dengan abadi.
aku hanya punya Engkau ya Allaah, aku hanya mengandalkan Engkau dalam hidupku ini. aku tak kuasa sedikitpun atas diriku sendiri. Maka tolong aku, kabulkanlah harapku, pintaku, yang tengah merajut banyak pinta ini kepadaMu.
aku hanya merayu kepadaMu, aku tak punya kekuatan untuk merayu makhluk bernama manusia. Sebab itu hanya kesia-siaan belaka.
Buat aku hamil, dan memiliki keturunan ditahun ini ya Allaah. aku ingin menjadi ibu. aku ingin mendidik anak-anakku untuk taat dijalanMu. Dan kemustahilan itu hanya akan terwujud dengan doa yang selalu ku pinta kepadaMu. aku tak peduli lagi kala aku menuliskan ini. aku hanya membutuhkan kemurahan mu kepada diri ini wahai Rabbku...z
285 notes
·
View notes
Text
Menyikapi Akun "Rumahati"
Sebenarnya sudah sangat lama isu ini terpendam karena banyak user Tumblr yang berinteraksi dengan saya terlibat dengan akun @rumahati. Terlibat dengan artian: dikontak. Dihubungi perihal ajakan untuk sedekah secara personal ke kegiatan yang bersangkutan dengan rekening pribadi. Tapi kemudian ada beberapa problem yang teman-teman sampaikan dan berkaitan dengan saya juga.
Awal mula isu ini muncul dari posting-an ini KLIK. Silakan baca dulu jika ingin tahu. Tapi di tulisan ini juga sudah saya sertakan, karena ini versi dari saya semoga dapat gambaran lain dari tulisan yang sudah ada.
Catatan: di posting-an ini ada banyak link yang bisa dibaca. Tinggal klik "KLIK" tersebut.
Setidaknya, ada tiga momen yang membuat saya akhirnya berkesimpulan kalau sosok di balik akun Rumahati cukup problematik.
Pertama, saat dia membuat posting-an di Tumblr yang diduga ditujukan ke saya. Interaksi saya dengan akun tersebut, yang kemudian memperkenalkan diri sebagai "SW" dan biasa dipanggil "U", pertama dari Message di Tumblr ini. Dia merespon posting-an saya yang sedang mencari tim kreatif untuk lembaga filantropi yang saya miliki: Ide Berbagi. Juga dia ingin bergabung ke grup filantropi Tumblr yang saya buat. Chat-nya masih ada dan dia akhirnya bergabung juga di grup Whatsapp tersebut. Namun, tidak banyak interaksi yang dia lakukan di grup Whatsapp itu.
Dia pernah chat saya berkonsultasi tentang program sosial dan menjabarkan program personal yang dia punya. Saya ingat betul jawaban yang saya berikan ke dia salah satunya bahwa model lembaga saya tidak menyalurkan ke personal, tapi ke komunitas atau penerima manfaat yang komunal (kelompok anak atau masyarakat). Sementara dia menyalurkan secara personal dan targetnya personal juga. Apalagi pakai rekening pribadi. Tentu ini tidak masuk kriteria lembaga dan prinsip saya. Lagipula, cara dia sulit untuk dimintai pertanggungjawaban.
Nah, ternyata karena penolakan ini dia membuat posting-an. Awalnya, saya tidak tahu karena tidak saling follow. Tapi ada mutual yang follow akun tersebut dan merasa ditujukan ke saya. Saya diberi tahu (gambar kiri). Isinya begini (gambar kanan):
Saya tidak terlalu menggubris karena tidak menyebutkan siapa, tidak tag/mention akun saya, atau yang memang jelas ditujukan ke saya. Tidak terlalu peduli. Cuma ini momen inisiasi pertama yang membuat saya agak terperanjat. Salah satu bukti dari kesalnya dia dari prinsip saya itu bisa dilihat di chat yang dia sendiri ketik di sini: KLIK. Tulisan tersebut juga membahas tentang Rumahati.
Kedua, setelah dia gabung di grup Whatsapp komunitas Tumblr yang saya buat, yang kemudian menjadi komunitas donatur "Searah" dan kini alhamdulillah menjadi Yayasan Visi Searah Cendekia (KLIK untuk lihat Instagram VISECA), dia menghubungi beberapa anggota grup secara pribadi dan menawarkan sedekah. Ada beberapa anggota grup yang konfirmasi ke saya soal ini. Ini salah satunya:
Ini momen kedua di mana menurut saya tidak etis sekali mengontak orang yang baru dikenal memanfaatkan nomor pribadi yang diambil dari grup kami. Grup ini awalnya sampai 200-an orang. Seingat saya ada lebih dari 5 orang yang mengonfirmasi ke saya. Saya hanya bisa menyarankan agar kalau memang mau donasi, minta kejelasan perihal dokumentasi, dsb. Yang saya sayangkan di sini dia mengambil nomor pribadi teman-teman Tumblr dari grup yang saya buat untuk kepentingan pribadi.
Ketiga, setelah banyak orang yang menanyakan ke saya perihal akun Rumahati dan merasa jengkel dengan model penagihan yang dia lakukan. Ini bahkan bukan orang-orang yang berasal dari grup Whatsapp saya tadi. Jadi, ada beberapa orang baik yang sesekali donasi ke dia dan bahkan ada yang sampai rutin. Cuma, banyak dari mereka yang risih dengan Rumahati karena tiap minggu ditanyakan dan seolah ditagih untuk berdonasi. Ini bukan saya yang mengatakan tapi eks donatur Rumahati sendiri. Mereka bahkan merasa seperti berhutang dan dikejar-kejar. Tapi saat ditanya dokumentasinya, tidak pernah mau menunjukkan. Sampai akhirnya mereka memblokir akses Whatsapp dan juga akun Tumblr Rumahati.
Ada banyak yang mengadu seperti ini. Tapi saya malas untuk mengubek lebih dalam memori Whatsapp saya. Saya sertakan chat dari dua orang yang sebal dan akhirnya memblokir Rumahati berikut:
Itu tiga hal yang saya merasa memang akun Rumahati ini problematik, terlepas dari kepribadian atau masalah pribadi yang dia miliki. Tidak ada yang tahu mengapa begini.
Masalah terbesar dari Rumahati ini ada di transparansi. Setiap kali diminta dokumentasi atau bukti penyaluran, selalu ada alasan. Tidak ada foto, kuitansi, atau apapun itu. Ini yang saya sampaikan dari awal ke teman-teman Tumblr—termasuk ke akun Rumahati itu waktu dia konsultasi—bahwa donasi ke personal itu peluang fraud-nya sangat besar dan transparansi jadi kunci. Orang-orang tidak akan tertarik dengan model kegiatan sosial begini. Tapi, ya namanya orang baik itu banyak dan di mana saja, termasuk di Tumblr ini, masih ada yang percaya donasi personal model Rumahati. Kalau kejadian akumulatif seperti saat ini, bagaimana? Susah kita menentukan kejelasan antara amanah atau tidaknya.
Itu tiga hal yang membuat saya berkesimpulan kalau Rumahati ini problematik. Sebenarnya saya sudah tidak menggubris karena tidak satupun dari problem di atas menyasar saya langsung. Jadi, tidak terlalu peduli. Sampai akhirnya kemarin ada akun yang mengangkat ini jadi pembahasan (KLIK di sini). Saya tidak menduga ternyata sampai hampir Agustus 2024 ini masih juga bermasalah. Silakan baca juga di sini KLIK, di sini KLIK, dan di sini KLIK.
Dan, ternyata ada problem lain yang orang-orang lain dapatkan: hutang. Setidaknya sudah dua akun yang mengaku diminta meminjamkan uang untuk Rumahati demi alasan ini-itu, tapi pembayarannya lama bisa setahun dan itupun susah ditagihnya (nama ada di saya). Saya tidak ada masalah dengan hutang-piutang karena itu urusan personal dan sebuah kewajaran. Tidak perlu malu atau mempermalukan orang lain karena hutang. Tidak. Jangan ada yang menghakimi orang lain karena hutangnya selama ada niat untuk melunasi. Tapi kalau ternyata ada pola gunung es, saya kira ini bagian dari problematika yang lebih besar.
Problem puncak dari Rumahati ini saya kira karena dia menghilang tiba-tiba setelah topik ini diangkat ke Tumblr kemarin. Akunnya menghilang, Whatsappnya raib, dan semua akses yang dia punya putus begitu saja. Memunculkan pertanyaan besar: kenapa? Orang jadi menduga-duga. Padahal, seharusnya masih bisa dijelaskan dengan baik-baik jika memang intensinya tidak untuk disalahgunakan. Jawab saja satu persatu dan buktikan kalau dugaan-dugaan itu tidak benar. Apalagi kalau ternyata dia ada masalah yang memaksa dia untuk bersikap demikian. Selama masih dalam batas logika, etika, dan moral saya kira orang-orang mudah untuk memahami.
Saya pribadi tidak ada urusan dengan Rumahati selain menyayangkan karena ini mencoreng dunia filantropi. Satu lagi alasan yang akan membuat orang enggan untuk berdonasi. Saya pun sedang tidak menuduh terkait amanah donasinya, karena saya bukan donatur dia dan tidak punya alasan untuk meminta transparansi. Karena nama saya disebut dia di salah satu postingan terbaru ini KLIK, akhirnya saya memutuskan buka suara untuk menyikapi.
79 notes
·
View notes
Text
dulu sekali
dulu, ada masa di mana alasan gua bergadang karena sedang asik chattan sama banyak orang, hape belum mati/lowbet berarti belum boleh tidur, gak peduli besok harus bangun pagi.
dulu, kalau pengen ngobrol, tinggal telpon. Atau kalau gak bisa saat itu juga telpon, palingan cuman nunggu pagi datang, berangkat sekolah terus bebas cerita apa aja ke teman sampe mulut berbusa sekalipun.
dulu, kalau mau pergi ke mana pun tinggal ajak temen, temen gak bisa ya jadi gak bisa pergi, karena kalau pergi sendiri jadi gak seru.
Tahun berganti, umur menua, zaman bertambah, prioritas orang-orang perlahan berubah...
Sekarang, notif pesan cuman di isi oleh grup. Grup jualan, grup kantor, dan berbagai grup lainnya yang bahkan tidak pernah dibuka. Gak ada lagi pesan berisi basa-basi, tukar informasi, ngomongin crush, atau video call/telponan padahal barusan aja udah ketemu.
Tumbuh dewasa itu ternyata bisa sesepi ini, ya?
Nulis ini, bikin gua sadar kenapa banyak orang bisa se 'addicted' itu sama media sosial, kpop, atau gila kerja. Karena hal-hal itu tuh gak sama kayak orang lain. Yang bisa 'ninggalin', ataupun 'susah ditemuin'. Meskipun gak semua hal-hal tadi itu berakibat baik, setidaknya bisa menutup kekosongan sebagian orang. Kalau anak zaman sekarang nyebutnya sih sebagai coping mechanism. Bersyukurnya masih banyak yang sadar, kalau bundir itu haram.
Kalau coping mechanism gua saat ini sih cuman sibuk kerja, baca buku, ataupun jalan-jalan. Gua gak mau lagi menjadikan 'orang lain' sebagai tempat pelarian gua. Karena lingkarannya pasti selalu sama. bukannya bikin sembuh, akhirnya pasti cuman dua, gua yang nyakitin, atau gua yang disakitin.
Gua selalu memohon sama Allah meskipun saat ini gua udah gak punya siapa-siapa lagi, setidaknya rezeki gua berupa uang selalu dimampuin. Karena meskipun gak bisa 'membayar' seseorang untuk ada saat gua butuh, setidaknya dengan uang yang cukup, gua bisa membeli 'waktu' yang bisa gua pakai untuk menciptakan kebahagiaan gua sendiri tanpa harus ditemenin siapa pun.
115 notes
·
View notes
Text
Mulailah dari Gelisah
“Ada satu pesan terakhir?”
Ketika pada podcast LPDP aku ditanya satu pesan akhir, aku teringat nasihat mendalam dari KH Budi Ashari: “mulailah dari rasa gelisah.”
Eh gimana gimana? Rasa gelisah memangnya positif ya?
Ternyata yang dimaksud di sini adalah rasa keprihatinan pada suatu isu. Pada suatu masalah. Pada suatu problematika.
Rasa gelisah itu bisa amat berbeda di tiap orang. Ia hadir sebagai titipan pada hati tiap individu, yang beragam latar, cara pandang, pengalaman hidup, dan lingkungannya.
Kata kakak saya yang seorang dokter anak… banyaak sekalii bayi prematur di Indonesia yang tidak tertolong karena mahal dan terbatasnya inkubator. Kenapa harus impor inkubator sementara alat ini mudah dan murah dibuat? Kenapa harus mengikuti spek ukuran di jurnal ternama? Padahal realitanya di masyarakat, kamar mereka sempit dan bersebelahan dengan kandang kambing. Mana mungkin cukup? Kenapa alatnya terlalu berat sehingga sulit ditransportasi, sementara pasien kita hidup di pegunungan dengan akses jalan kaki terjal?
Ujar seorang Professor teknik mesin penggagas gerakan inkubator gratis untuk bayi prematur di Indonesia.
Aku sakit kanker kelenjar tiroid di usia muda, usia dimana seharusnya aku bersenang dan bermimpi. Tidak hanya fisikku yang sakit, mentalku jatuh. Padahal aku sendiri kuliah psikologi. Bagaimana dengan remaja dan pemuda lain di luar sana yang sendiri menghadapi sakit kronis? Yang dikucilkan? Yang tiap hari harus konsumsi obat? Yang tiap bulan tamasya-nya ke Rumah Sakit?
Ujar seorang penggerak komunitas pasien penyakit kronis.
Rasa gelisah itu tidak bisa direkayasa.
Rasa itu muncul dari belanja masalah pada realita. Muncul dari ilmu tentang kondisi ideal yang kemilau dari hasil literasi, diskusi, dan keyakinan atas ayat-ayat suci. Semakin berilmu, semakin gelisah.
Semakin tinggi ilmunya, semakin sadar akan standar ideal yang menjadi acuan, dan betapa tidak idealnya kondisi saat ini.
Sesederhana acuan penanganan “door-to-needle-time” pasien stroke 15 menit yang sulit diterapkan. Yang kemudian mendorong tim dokter saraf merevolusioner sistem pre-hospital penerimaan pasien stroke dengan mengintegrasikan alat CT scan di ambulans.
Atau sekompleks kenapa suasana kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan umat terjadi di tengah masyarakat.. sementara pada kitab suci dan tuntunan Nabi telah dipercontohkan sebagai panduan. Yang kemudian membangkitkan seseorang berjuang mendirikan madrasah. Kemudian memberi akses pendidikan yang kini menjadi aliran amal… dari ribuan sekolah di Indonesia dari bangku TK hingga perguruan tinggi. Iya, KH Darwis, pendiri Muhammadiyah.
Rasa gelisah itu bukan kebetulan.
Dipertemukan tokoh ini dan itu, orang ini dan itu. Dipertemukan bacaan-bacaan buku. Dipertemukan guru-guru. Dipertemukan ujian ini, kondisi itu.
Jadi mulailah dari rasa gelisah. Jika belum menemukan rasa itu, mungkin itu tanda baik dari Allah untuk kita lebih semangat mencari ilmu, semangat belanja masalah, semangat membaca buku. Lalu temukan celah-celah itu. Celah besar antara realita dan kondisi ideal.
Berdirilah di celah itu, rasakan kegelisahannya. persempitlah celah itu, mulailah dari situ.
Nanti akan Allah bukakan jalan untuk menjawab kegelisahannya.
InsyaaAllah.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang amat peduli. Amat khawatir dan gelisah tentang kondisi umat dalam kondisi kebodohan dan kerusakan serta kebiadaban saat itu. Ber-tahannuts di gua Hira, bukan karena menghindari masyarakat, justru karena beliau SAW adalah sosok yang selalu hadir di tengah masyarakat.. Rasulullah SAW merasakan kegundahan, kegelisahan, keprihatinan mendalam.
Wallahua’lam.
-h.a.
Kalau kamu, rasa gelisahnya terhadap apa?
55 notes
·
View notes
Text
Look in.
Sebagaimana yang dikatakan Ibu Elly Rusman hafidzahullah, di unggahan sebelumnya bahwa poin penting sebagai orang tua dalam pengasuhan adalah look in (selalu melihat ke dalam diri) semisal ada tipe orang tua yang mengekang anak, ada pula yang demokratis.
Tanyakan pada dirimu sebagai orang tua (look in), mengapa selalu menuntut atau mengapa terlalu membebaskan? Apa dulu terlalu terkekang sehingga sekarang ingin membebaskan anak supaya tidak merasakan seperti dirimu? Apa itu benar? Sering-seringlah look in dan meminta petunjuk kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Ini sudah benar apa belum.
Dan pengasuhan pun sejatinya, hubungan ke atas atau hubungan vertikal (hablun minallah) dahulu baru setelahnya hubungan horizontal (hablun minannas). Inilah yang juga sering diremehkan.
“Jika anakku bertingkah hari ini, bisa jadi karena ada hak Allah yang aku abaikan. Jika anakku sukar diatur hari ini, bisa jadi karena ada hak Allah yang aku lalaikan. Jika anakku menguras emosiku hari ini, bisa jadi karena ada hak Allah yang aku akhirkan. Terkadang penyebab utama seluruh kesukaran karena kita tidak menunaikan hak Allah di atas yang lainnya. Tentang salat di akhir waktu dengan terburu-buru. Tentang lembar Quran yang tak dibuka apalagi ditadaburi. Berharap semua berjalan sempurna tapi Pencipta hanya diberi waktu sisa. Hai aku, jangan bercanda.” - Derry Oktriana Syofiadi hafidzahullah
Lagi-lagi tentang look in sebagai bentuk evaluasi kepada diri sendiri dan mengevaluasi hubungan orang tua dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Sebuah kontemplasi agar tidak serta-merta menyalahkan anak yang akhirnya memicu luka dalam pengasuhan lalu melabelinya dengan sebutan nakal, dsb.
“Anak durhaka kepada orang tua? Ada. Orang tua durhaka kepada anak? Tidak ada. Orang tua durhaka? Ada, durhaka kepada Allah Subhanahu Wata’ala sebab yang diingkari adalah perintah Allah Subhanahu Wata’ala kepada orang tua untuk memenuhi hak anak.” - Mamazi hafidzahullah
Sebagaimana yang dikatakan pula oleh Ibu Elly Rusman hafidzahullah, orang tua sering lupa menempatkan bahwa anak adalah amanat Allah Subhanahu Wata’ala sehingga suka semena-mena.
Banyak kasus di mana ibu kesal dengan ayah, anak yang jadi korban. Di sinilah bentuk contoh bahwa orang tua tidak menempatkan anak sebagai amanat dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Mereka yang menempatkan anak sebagai amanat dari Allah Subhanahu Wata’ala tanpa peduli apa pun kondisinya, harus mencari nafkah juga, harus mengasuh anak juga, harus mengurusi keluarga yang lain juga yang entah rasa capeknya sudah tidak tahu ada di sebelah mana tetap saja on track sebab meyakini pula ada Allah Subhanahu Wata’ala yang akan menolongnya.
Inilah dalam pengasuhan perlu meyakini bukan hanya menyoal hal tersebut saja. Mau apa pun metodenya, intinya adalah Allah Subhanahu Wata’ala. Bagaimana hubungan orang tua dengan Tuhannya? Look in.
Jika anak yang bermasalah, bagaimana tauhid orang tua pun akan memengaruhi sikapnya untuk merespon. Ia akan merespon secara proporsional.
“Jika kamu sebagai individu melakukan kesalahan inginnya disikapi seperti apa? Dibentak-bentakkah? Dipukulkah? Tentu tidak ingin kan? Lalu mengapa kamu melakukannya kepada anakmu? Anak melakukan kesalahan langsung diomelin, dibentak, dipukul. Apa kamu pun siap ketika melakukan kesalahan langsung diazab oleh Allah Subhanahu Wata’ala? Kepalanya dipecah dengan batu atau dimasukkan ke dalam tungku api. Anak (yang mungkin masih kecil) tidak bisa berbuat apa-apa tetapi bukankah Allah Subhanahu Wata’ala mampu melakukan apa yang kamu lakukan itu ke anak-anakmu dengan hal yang jauh lebih berat dan lebih besar? Allah Subhanahu Wata’ala lebih berkuasa atas kamu dibanding kekuasaanmu terhadap anak-anakmu dan Dia lebih sanggup menghukum atau menyakitimu dibanding kemampuanmu untuk menghukum atau menyakiti anak-anakmu.” – Ust. Nuzul Dzikri hafidzahullah
Lagi-lagi look in dan yang juga perlu dievaluasi adalah bagaimana suami memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya halalkah? Tayibkah? Zabiha hewan yang dikonsumsi jelaskah? Sebab apa yang dikonsumsi akan memengaruhi jiwa.
Inilah yang juga penting dan dasar namun jarang dibahas dalam kelas-kelas pengasuhan. Bisa jadi anak susah diatur sebab dampaknya berasal dari sumber nafkah yang haram. – Ummu Sajjad hafidzahullah dan Ust. Fatih Karim hafidzahullah
“Jagalah hak Allah niscaya Allah akan menjagamu.” (HR. Tirmidzi, no. 2516 dan Ahmad, 1:293)
282 notes
·
View notes
Text
CERITA SEKS KEPUASAN DARI ASSISTEN PRIBADIKU (Part-2)
Saat aku lagi mengepel sisa-sisa bekas cairan sperma Mas Tomi yang jatuh kelantai ruang makan. Tanpa kusadari tiba-tiba Mas Tomi yang hanya mengenakan handuk sehabis mandi, langsung memelukku tubuhku dari belakang. Gila! Juga Mas Tomi ini baru saja menyelesaikan permainan seksnya denganku diatas meja makan tadi dia sudah bergairah lagi dan benar-benar bernafsu seperti orang yang haus dipadang pasir.
“Udah dong Mas”, kataku.
“Bu, Tomi benar-benar bergairah sekali bila ibu memakai daster seperti itu lagi”. Kemudian tubuhku diangkatnya dan hendak dibawa masuk ke kamar mandi.
“Mas Jangan di situ.." bisikku.
Aku tidak mau bersetubuh di lantai kamar mandi yang dingin, Bisa-bisa besok aku masuk angin nanti.
“Lah terus kemana Bu?”.
"Ke kamar depan aja Mas.." Aku tahu tak mungkin aku menolak keinginan Mas Tomi, Apalagi aku juga menyukainya permainan seksknya bikin ketagihan.
Akhirnya tubuhku digendong ke kamar depan dan kebetulan kamar itu memang khusus untuk tamu bila ada yang menginap. Kamar tamuku fasilitasnya komplit sesuai standar rumah berkelas. Kamar itu dilengkapi tempat tidur spring bed ukuran besar dan kamar mandi didalam, serta AC.
Setelah menutup pintu kamar dengan kakinya, Mas Tomi menurunkan tubuhku diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. Kemudian tubuhnya naik keatas tubuhku dan bibirnya mulai mencari-cari bibirku. Aku diam saja saat bibirnya menyedot-nyedot bibirku dan begitu lidahnya berusaha menyusup ke dalam mulutku kubalas dengan lidahku ikut menyambut lidahnya yang mendesak-desak dalam mulutku.
Akhirnya kami saling pagut dengan liar dan menggelora. Aku sudah tak peduli kalau Mas Tomi itu adalah anak buahku lagi. Yang kutahu adalah nafsuku sudah mulai bangkit lagi. Lalu dengan sekali tarik handuk yang melilit di pinggangnya langsung terlepas dari tubuhnya dan bugil total di hadapanku. Tampak batang penisnya berwarna cokelat dengan rambut yang sangat lebat dan topi bajanya tampak mengkilat dan mengacung ke atas dengan gagahnya dibandingakan penis suamiku yang berukuran biasa saja. Batang penis Mas Tomi benar-benar berukuran sedikit lebih besar. Pantasan saja tadi aku memang merasakan betapa sempitnya lubang vaginaku saat benda itu masuk kedalam vaginaku, Pasti Mbak Lilis, istri Mas Tomi tiap malam bisa merasa puas.
Aku tidak sempat berlama-lama melihat pemandangan itu, karena Mas Tomi langsung menyergapku. Mulutnya dengan ganas melumat bibirku sementara tangannya memeluk erat tubuhku diatas tempat tidur. Aku merasa kegelian saat tangannya meremas-remas pantatku. Aku semakin menggelinjang saat bibirnya mulai turun kebagian leher dan terus menuju kedua putting susuku yang terlihat menonjol menjemplak dikain satin dasterku. Kudua putting susuku menjadi sasaran lumatan dan sedotan oleh mulutnya yang bergairah itu.
Gila dan Liar sekali Mas Tomi mencumbuku dengan semangat yang begitu bergelora seolah-oleh harimau lapar menemukan daging. putting susuku disedotnya secara rakus dengan cara bergantian, apalagi aku agak terasa sakit tapi nikmat saat kedua putting itu mulai digigit dan disedot dengan ganasnya oleh mulut Mas Tomi. Kurasakan batang penisnya mulai digesek-gesekan dibagian bibir vaginaku yang masih terhalang kain satin dasterku.
"Ouuuhhhh..Mass….Tomii…..sedot terus mas..ounghhhh", mulutku tak sadar berbicara saat lidah Mas Tomi yang panas dan liar mempermainkan puting susuku yang masih terhalang kain satin dasterku yang sudah basah oleh bekas jilatan dan sedotan mulutnya.
Sambil masih tetap memeluk memindih tubuhku dan menciumi payudaraku, Mas Tomi terus mengesek-gesekan penisnya dikain satin dasterku yang licin dibagian bibir vaginaku. Kurasakan kain satin dasterku mulai basah oleh efek gesekan penisnya yang keluar dari ujung lubang penisnya. Kemudian Mas Tomi bangun dari tubuhku dan duduk di pinggir tempat tidur. Dilepaskannya mulutnya dari payudaraku. Tubuhnku yang terlentang ditariknya menjadi posisi jongkok didepan tubuh bugilnya, aku jadi berdiri di atas kedua lututku. Kedua payudaraku yang masih terhalang daster satinku langsung menjepit batang penis Mas Tomi yang besar dan Panjang itu.
"Unghhh..", Mas Tomi mendesis saat batang penisnya terjepit diantara kedua payudaraku.
Dipeluknya tubuhku dengan semakin erat dan hingga payudaraku semakin erat menjepit batang penisnya. Bulu-bulu kemaluannya yang sangat lebat itu menggesek-gesek pangkal payudaraku. Apalagi batang penisnya yang keras itu terjepit di tengah-tengah belahan kedua buah payudaraku yang masih terhalang kain satin dasterku, hal ini menimbulkan sensasi yang lain daripada yang lain. Aku tidak sempat berlama-lama merasakan sensasi itu saat tangan Mas Tomi yang kekar itu menekan kepalaku ke bawah. Diarahkannya kepalaku ke arah batang penisnya, sementara tangan satunya memegang batang penisnya yang berdiri gagah di depan wajahku.
Aku tahu ia menginginkan aku untuk mengulum batang penisnya itu. Tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang penis Mas Tomi. Gila besar sekali rasanya terasa didalam mulutku.
"Anghhh..unghhh Terusss….bu.." Mas Tomi mendesah tak karuan saat kumasukkan batang penisnya itu ke dalam mulutku.
Kujilati lubang di ujung lubang kecingnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan cabe. Tidak puas bermain-main dengan batang penisnya itu mulutku bergeser ke bawah lidahku menyelusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala penisnya hingga ke pangkalnya. Mas Tomi semakin blingsatan menerima layananku, Tubuhnya semakin liar bergerak saat bibirku menyedot kedua biji telornya secara bergantian.
"Ounghhh..Bu….Ohh..Akhh".
Aku semakin nakal, bibirku tidak hanya menyedot kantung Pelir nya melainkan lidahku sesekali mengais-ngais lubang anus Mas Tomi yang ditumbuhi rambut. Mas Tomi semakin membuka kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.
Beberapa saat kemudian tubuhku ditarik Mas Tomi dan dilemparkannya ketempat tidur. Dengan posisi tengkurap dan membelakangi tubuhnya kemudian tubuhku yang masih masih memakai daster satin itu ditindih oleh tubuh bugil Mas Tomi. Kakiku dipentangkannya lebar-lebar dengan kakinya dan secara otomatis batang penisnya kini terjepit antara perutnya sendiri dan atas pantatku.
Batang pensinya semakin ketat menempel di belahan pantatku yang masih terhalang kain satin dasterku yang licin kemudian penis Mas Tomi itu digesek-gesekan dikain satin dasterku. Kubiarkan Mas Tomi terus mengesek-gesekan batang penisnya dikain satin dasterku yang terasa licin itu.
“Unghhhh….ahhhh”, desahan kecil Mas Tomi saat penis itu merasakan licinya kain satin dasterku yang mengesek-gesek kulit penisnya yang Panjang dan besar itu.
“Enak Mas…gesek disitu”, kataku.
“Enak banget Bu…ungggg…bikin ketagihan nikmatanya gesek dikain satin daster punya ibu”, kurasakan kain satin dasterku terasa sedikit basah oleh cairan bening yang keluar dari lubang penisnya karen efek gesekan kain satin dasterku.
Tubuhku sangat bergairah sekali saat lidahnya mulai kembali menyusuri tulang belakangku dari leher terus turun ke punggung melewati hamparan licinya kain satin dasterku dan terus turun lagi ke arah bagian pantatku. Tanpa rasa jijik sedikitpun, lidah Mas Tomi kini mempermainkan lubang pantatku.
Gila benar Mas Tomi ini bikin sensansi yang benar-benar jarang kulakukan dengan suamiku, Aku merasakan lidahnya menusuk-nusuk lubang anusku tetapi aku tidak dapat bergerak karena pantatku ditekannya kuat-kuat. Aku hanya pasrah dan menikmati gairahnya seluruh tubuhku dijilatinya tanpa terlewatkan sedikitpun. Dari lubang anus, lidahnya menjalar ke bawah pahaku terus ke lutut dan akhirnya seluruh ujung jariku dikulumnya. Benar-benar gila sensasi Mas Tomi yang diberikan rangsangan kepadaku, rasa geli dan nikmat berbaur menjadi satu.
Kemudian tubuhku dibaliknnya oleh Mas Tomi dengan posisi terlentang diatas tempat tidur lalu tubuh Mas Tomi Kembali naik keatas tubuhku. Kedua putting susunya yang menonjol masih terlihat menjeplak diluar kain satin dasterku Kembali disedot-sedot oleh mulutnya dan membuat aku semakin mendesis liar saat mulutnya dengan liar dan gemas menyedot payudaraku bergantian.
Kedua puting payudaraku dipermainkan oleh lidahnya yang panas sementara tangannya bergerak turun ke bawah dan mulai bermain-main di selangkanganku yang sudah basah. Lubang vaginanku terasa berdenyut-denyut karena terangsang hebat, saat jari-jari tangan Mas Tomi menguak labia mayoraku dan menggesek-gesekkan jarinya di dinding bagian lubang vaginaku yang sudah basah dan semakin licin.
Sensasi hebat kembali menderaku saat dengan liar jilatan lidah Mas Tomi Kembali menjilat-jilat bagian perut bawahku yang masih rata hingga membasahi kain satin dasterku oleh jilatan itu. Perutku memang rata karena aku rajin berlatih kebugaran selain itu aku belum mempunyai anak hingga tubuhku masih sempurna.
"Anghhhh..Masss.. Ounggghh..", aku mendesis saat bibir Mas Tomi menelusuri gundukan bukit belahan vaginaku.
Lidahnya menyapu-nyapu celah di selangkanganku dari atas ke bawah hingga dekat dengan lubang anusku. Lidahnya terus bergerak liar seolah tak ingin melewatkan apa yang ada di sana. Tubuhku tersentak saat lidah Mas Tomi menyusup ke dalam lubang vaginaku dan menyapu-nyapu dinding vaginaku. Kakiki dipentangkannya leba-lebar hingga wajah Mas Tomi bebas menempel pada lubang vaginaku.
Rasa geli dan nikmat menjadi satu hingga merasuk ketubuhku. Apalagi hidungnya yang mancung itu ikut menggesek bibir lubang vaginaku dan membuat aku semakin kelabakan. Tubuhku serasa kejang-karena kenikmatan saat wajahnya dengan giat menggesek-gesek bukit kemaluanku yang terbuka lebar. Perutku serasa kaku dan mataku terbeliak lebar.
Kugigit bibirku sendiri karena menahan rasa nikmat yang amat sangat menerjang tubuhku.
"Aunggghhhh Massss..Tomiiii.. Aku..Ouuhhhh", aku tak kuasa menahan rasa nikmat itu dan meneruskan kata kataku karena aku sudah keburu orgasme saat lidahnya dengan liar menggesek-gesek kelentitku.
Tubuhku seolah terhempas dalam nikmat. Aku tak bisa bergerak karena kedua pahaku ditindih lengannya yang kekar itu. Tubuhku masih terasa lemas dan seolah tak bertulang saat kedua kakiku ditariknya hingga pantatku berada di tepi tempat tidur dan kedua kakiku menompang ke lantai.
Mas Tomi lalu membuka kedua kakiku lebar-lebar dan memposisikan dirinya ditengah-tengahnya. Kemudian ia mencucukkan batang penisnya yang sudah sangat keras itu ke bibir vaginaku yang sudah sangat basah karena cairanku sendiri yang keluar. Aku menahan napas saat Mas Tomi mendorong pantatnya hingga ujung penisnya mulai menerobos masuk ke dalam jepitan lubang vaginaku. Sedikit demi sedikit Blessss….batang penisnya mulai melesak masuk ke dalam lubang vaginaku.
Aku menggoyangkan pantatku untuk membantu memudahkan penetrasinya. Rupanya Mas Tomi sangat berpengalaman dalam hal urusan seks, hal ini terbukti bahwa ia tidak terburu-buru melesakkan seluruh batang penisnya tetapi dilakukannya secara bertahap dengan diselingi gesekan-gesekan kecil ditarik sedikit lalu didorong maju lagi hingga tanpa terasa seluruh batang penisnya ya sudah terbenam seluruhnya ke dalam lubang vaginaku.
Kami terdiam beberapa saat untuk menikmati kebersamaan menyatunya tubuh kami. Bibirnya memagut bibirku dan akupun membalas tak kalah liarnya. Aku merasakan betapa batang penisnya yang panjang itu kujepit oleh dinding vaginaku yang terasa mengedut-ngedut kurasakan.
Kami saling berpandangan dan tersenyum mesra. Tubuhku tersentak saat tiba-tiba Mas Tomi menarik batang penisnya dari dalam jepitan dinding vaginaku.
"Aunghhh…Mas…", aku menjerit tertahan.
"Enak Bu..?" bisiknya
"Kamu nakal Mas…Oungghh", belum sempat aku menyelesaikan ucapanku.
Mas Tomi mendorong Kembali pantatnya kuat-kuat hingga seolah-olah ujung penisnya menumbuk dinding rahimku di dalam sana. Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara. Bibirku Kembali dilumatnya sementara lubang vaginaku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan kenikmatan dari batang penisnya yang Panjang dan besar itu.
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibirnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulutnya. Pantas tubuhnya kekar begini habis neteknya sangat bernapsu sampai-sampai mengalahkan anak kecil cara menyedot puttingku susuku.
Tubuhku mulai mengejang-mengejang dan aku hampir mencapai orgasme lagi. Kulihat Mas Tomi masih belum apa-apa. Aku paling suka kalau posisi di atas sehingga saat orgasme bisa full sensation. Lalu tanpa rasa malu lagi kubisikkan sesuatu di telinganya.
"Giliranku diatas sayang.." Gila! Aku sudah mulai mengatakan sayang-sayangan dengan assiten kantorku.
Mas Tomi menuruti permintaanku dan langsung menghentikan tusukan penisnya kedalam vaginaku. Lalu tanpa melepaskan batang penisnya yang berada didalam vaginaku kemudian Mas Tomi menggulingkan tubuhnya ke samping. Kini aku sudah berada di atas tubuhnya. Aku sedikit berjongkok dengan kedua kakiku di sisi pinggulnya. Kemudian perlahan-lahan aku mulai menggoyangkan pantatku.
Mula-mula gerakanku maju mundur lalu berputar seperti layaknya bermain hula hop. Kulihat mata Mas Tomi mulai membeliak saat batang penisnya ku putar-putar dalam vaginaku yang terjepit dalam dinding vaginaku. Sambil kugoyang, Pantat Mas Tomi juga ikut bergoyang mengikuti iramaku.
"Oungggghh..Oughh..Terushh.. Buu.. Anggghh..goyang terusss", Mas Tomi mulai menggeram.
Tangannya yang kekar itu mencengkeram kedua pantatku dan ikut membantu menggoyangnya. Gerakan kami semakin liar. Napas kami pun semakin menderu seolah menyaingi gemuruh hujan yang masih turun di luar sana. Cengkeramannya semakin kuat menekan pantatku hingga aku terduduk di atas batang penisnya yang masuk semuanya kedalam vaginaku.
Kelentitku semakin kuat tergesek batang penisnya hingga aku tak dapat menahan diri lagi. Tubuhku bergerak semakin liar dan kepalaku tersentak ke belakang saat puncak orgasmeku untuk yang kesekian kalinya tercapai. Tubuhku mengejang-gejang di atas perut Mas Tomi dan kurasakan ada semacam arus listrik yang menjalar dari ujung kakiku hingga ke ubun-ubun kepalaku.
"Anghhh..Ouunggghh.. Terrus….Masss….Ounggghh" aku menjerit melepas orgasmeku meminta untuk semakin kuat memutar pantatnya.
Akhirnya aku benar-benar ambruk di atas tubuh Mas Tomi. Tulang belulangku seperti terlepas. Tubuhku lemas tak bertenaga. Napasku ngos-ngosan seperti habis mengangkat beban yang begitu berat. Aku hanya pasrah saja saat Mas Tomi yang belum orgasme, Dia mengangkat tubuhku dan membalik tubuhku.
Mas Tomi mengganjal perutku dengan beberapa bantal hingga aku seperti tengkurap di atas bantal. Kemudian Mas Tomi menempatkan diri di belakangku. Dicucukkannya batang penisnya di belahan vaginaku dari belakang. Rupanya ia paling menyukai doggy style. Aku jadi teringat SMS lucu dari kolegaku yang katanya, "Gaya seks paling ideal bagi orang berusia lanjut adalah gaya anjing.. Cukup diendus-endus saja”.
Kalau Mas Tomi ini memang paling senang dengan gaya doggy style, katanya full imagination. Setelah tepat sasaran, Mas Tomi mulai menekan pantatnya hingga batang penisnya Kembali amblas masuk tertelan Lubang vaginaku. Mas Tomi diam beberapa saat untuk menikmati sensasi indahnya jepitan Liang vaginaku. Dengan bertumpu pada kedua lututnya, Mas Tomi mulai menggenjot Lubang vaginaku dari arah belakang.
Kembali terdengar suara tepukan cplak…cplokkk….cplakkk….cplok.....pantatku dengan tulang kemaluan Mas Tomi yang semakin lama semakin cepat mengayunkan pantatnya maju mundur. Kurang puas dengan jepitan lubang vaginaku, kedua pahaku yang terbuka dikatupkannya hingga kedua kakiku berada diantara kedua paha Mas Tomi.
Kembali ia mengayunkan penisnya dengan goyangan maju mundur secara teratur. Aku merasakan betapa jepitan lubang vaginaku kian erat menjepit batang penisnya. Aku bermaksud menggerakkan pantatku mengikuti gerakanya, tetapi tekanan tangannya terlalu kekar untuk kulawan hingga aku pasrah saja. Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Tempat tidurku ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang penis Mas Tomi yang menghunjam ke dalam lubang vaginaku.
Nafsuku mulai kian lama kian bangkit kembali. Perlahan-lahan gairahku meningkat saat penisnya yang Panjang itu menggesek-gesek kelentitku.
"Ugh.. Ugh.. Uhh.." terdengar suara Mas Tomi mendengus saat memacu menggerakkan pantatnya menghunjamkan penisnya keluar masuk kelubang vaginaku tanpa henti.
"Terushh.. Terushh Massss….terushh.. Angghh.." kembali tubuhku bergetar melepas orgasmeku.
Kepalaku terdongak ke belakang, sementara Mas Tomi tetap menggerakkan penisnya dalam jepitan lubang vaginaku yang semakin becek. Kini tubuhnya sepenuhnya menindihku. Kepalaku yang terdongak ke belakang didekapnya dan dilumatnya bibirku sambil tetap menggoyangkan pantatnya maju mundur.
Aku yang sedikit terbebas dari tekanannya ikut memutar pantatku untuk meraih kenikmatan lebih banyak. Kami terus bergerak sambil saling berpagutan bibir dan saling mendorong lidah kami. Entah sudah berapa kali aku mencapai orgasme selama bersetubuh dengan Mas Tomi malam ini. Hebatnya ia baru sekali mengalami ejakulasi saat persetubuhan sejak pertama tadi.
Tubuhku terasa lemas sekali. Aku sudah tidak mampu bergerak lagi. Mas Tomi melepaskan batang penisnya dari lubang vaginaku dan mengangkat tubuhku hingga posisi telentang kembali. Aku sudah pasrah apa yang ingin dilakukan lagi ketubuhku. Dibentangkannya kedua pahaku lebar-lebar lalu kembali Mas Tomi menindihku. Lubang vaginaku yang sudah becek itu dilapnya dengan kain satin dasterku. Kemudian ia kembali menusukkan batang penisnya lubang vaginaku.
Perlahan namun pasti, seperti gayanya tadi dikocok-kocoknya terlebih dahulu batang penisnya hingga sedikit demi sedikit Kembali terbenam dalam kehangatan lubang vaginaku. Tubuh kami yang sudah basah oleh peluh kembali bergumul.
"Mas….kamu memang sungguh luar biasa hebatanya, suamiku sudah tidak ada tandinganya lagi" bisikku.
"Biasa saja Bu.. Kalau ronde kedua saya memang agak lama keluarnya.." demikian kilahnya.
Kami tidak dapat berbicara lagi karena lagi-lagi bibir Mas Tomi sudah melumat bibirku dengan ganasnya. Lidah kami saling dorong mendorong sementara pantat Mas Tomi kembali menggenjotku sekuat-kuatnya hingga tubuhku timbul tenggelam dalam busa springbed yang kami gunakan. Kulihat tonjolan urat di kening Mas Tomi semakin jelas menunjukkan napsunya sudah mulai meningkat. Napasnya semakin mendengus seperti kerbau gila. Aku yang sudah lemas tak mampu lagi mengimbangi gerakan Mas Tomi.
"Ugh.. Ughh.. Unghhhhh.." dengus napasnya semakin bergemuruh terdengar di telingaku.
Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot Lubang vaginaku dengan tusukan keluar masuk batang penisnya. Aku tahu sebentar lagi ia akan sampai. Aku pun menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenagaku. Benar saja tiba-tiba ia menggigit bibirku dan menghunjamkan batang penisnya sedalam-dalam ke dalam lubang vaginaku dan Crottttttt….Crrrrrottttttt.. Crott.. Crott.. Crrot.. Ada lima kali atau lebih Mas Tomi menyemprotkan cairan spermanya ke dalam vaginaku hingga memenuhi rahimku.
“Anghhh…..anghhh…ahhhhh….aku keluar Buu….unghhhh”, tubuhnya mengejang-ngejang saat cairan spermanya keluar didalam vaginaku.
Kulihat Mas Tomi masih bergerak beberapa saat seperti berkelojotan, lalu ambruk di atas tubuhku. Aku yang sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi. Kami tetap berpelukan menuntaskan rasa nikmat yang baru kami raih. Penisnya yang Panjang itu masih kencang tetap menancap didalam vaginaku. Keringat kami melebur menjadi satu. Akhirnya kami tertidur sambil tetap berpelukan dengan penisnya masih tetap tertancap didalam vaginaku.
Paginya sebelum berangkat kekantor kami sempat bersetubuh lagi diatas tempat tidur yang semalam kita pakai. Kami pun berjanji bahwa kami akan berlaku wajar seoalh-olah tidak terjadi apa-apa di antara kami.
Bersambung.
88 notes
·
View notes