#almarenoeli
Explore tagged Tumblr posts
Text
Semesta membantu dengan caranya sendiri, tinggal bagaimana kita berusaha untuk sadar akan sekitar, dengan memahami dan kemudian menata pijakan untuk bertahan.
4 notes
·
View notes
Text
Repretasi Logika
Untuk bisa bertahan dari segala tekanan dan riuh kebencian, akankah manusia bisa berdiri dengan kakinya sendiri. Sebagian hilang keyakinan dan sebagian lagi membalas dendam atas apa yang diterimanya. Membahas persoalan diri dan batin yan kerap berperang maka tidak mudah untuk bisa menerima dan sekadar berdamai. Apakah Tuhan sanggup menyerahkan sedikit baasan nyata yang yang mampu disadari oleh umatnya? tidak, bukan. Terlebih mereka yang sanggup untuk bersyukur tetapi tak sanggup membubuhkan sedikit kelegaan dalam hatinya.
Baku hantam terjadi bukan hanya pada muka-muka fisik saja, melainkan pada pikiran dan angan manusia. Menatap yang tak sanggup dibayangkan, hanya mampu menggambarkan apa yang didengar lalu disebarluaskan. Apalah aturan bila hanya dijadikan sebatas tahu dan tidak dilaksanakan?. Keparat saja masih mau menyandang gelarnya dengan berat hati sebab tak lagi berdaay dengan bajingan-bajingan gila kedudukan. Sampah diubah menjadi semakin sampah.
-Almarenoeli
2 notes
·
View notes
Text
Dunia Manusia
Tidak ada yang tahu sebenarnya apa yang Tuhan rencanakan pada makhluk-makhluknya. Berbagai raga bertinda dan menguasaibagai emosi yang ada juga dengan berbagai bentuk sudut pikir. Menghargai napas yang terus berhembus, gerak yang mencipta sebab untuk bisa diterima dalam bentuk aksi. Semakin banyak orang yang tak mamiliki daya pikir dalam karena tak dibiasakan untuk menjadi manusia yang berpikir ke depan, terjebak dalam ruang lalu dan ketakutan-ketakutan yang didekap.
Dosa. Menjadi ketidakbaikkan setiap orang yang melakukan sebuah kesalahan secara sengaja. Neraka menjadi batas kembalinya kelak di akhirat. Tuhan yang berhak menilai dan memutuskan akan di mana dia diletakkan dan bagaimana pula ia akan diperlakukan. Namun, di dunia saat ini banyak manusia yang bertindak seoalh Dewa, Tuhan dan sebagai macamnya. Tatkala Tuhan diam tak menyuarakan apa yang berhak dilakukannya pada umatnya. Maka kekejaman oleh manusia-Nya yang bertingkah menyamai-Nya. Di mana pula letak sebuah kepantasan dalam bernapas dan bergerak. Yang rendah justru merendahkan.Yang tinggi merasa berkuasa atas segalapenyikapan dan apa yang berhak dilakukannya dengan kemauan juga keinginan pribadi.
Dunia manusia dibalik menjadi dunia semua Tuhan yang di-Tuhankan oleh manusia itu sendiri. Melanggar aturan dengan menegakan aturan pribadi menurut akhlak juga sikap dalam batas emosi yang dipunya. Sayang, beribadah yang dijadikan dosa. Sikap tak kemanusiaan semakin dibiasakan apalagi yang akan dilakukan di masa mendatang bila semua hanya menjadi ketakutan-ketakutan semata.
-Almarenoeli
1 note
·
View note
Text
Makna Dalam Sebuah Penerimaan
Banyak sekali waktu diberikan Tuhan menjadi sebuah kesempatan bagi setiap napas yang masih mampu berhembus. Mungkin tidak mampu terhitung lagi berapa langkah pada kaki yang menapak di muka bumi ini. Sebuah kesanggupan katanya.
Saat kutanya mengenai perihal keburukan yang siap menerpa, atau sudah dilaluinya, nyatanya tak mampu diterimanya dengan lapang dada. Itu adalah perihal kenyataan. Pada sebuah waktu yang berujar, dan terus berjalan maka akan ada titik di mana seseorang mengalami keterpurukan.
Sebuah kenyataan yang kerap mendapat penolakan pada beberapa kepala nyatanya tak pernah menyerah. Selalu membongkar kepercayaan diri pada kepala yang tak memahami konsep menerima dan diterima. Sedangkan kenyataan justru menghadirkan berbagai permasalahan dan mengantarkan seseorang berada di titik paling rendah. Emosi semakin membuncah menjadikan logika tak tau arah.
Menerima
Pada kesalahan yang masih tidak sanggup dimaafkan, diperlukan sebuah keyakinan besar dengan keikhlasan. Sedangkan pada pengalaman yang belum mampu diakui, diperlukan ketegaran untuk segera mendapat tempat untuk ditepati. Sebab menerima akan membahagiakan jiwa yang mampu berdamai dengannya, menghapuskan keresahan dan ketidakberdayaan, bahkan melupakan segala bentuk kecewa.
Tak lupa bahwa jiwa yang mampu menerima secara perlahan pun akan dituntun untuk dapat diterima oleh semesta raya.
5 notes
·
View notes
Video
Jikalau antara aku dan kamu saling diterka oleh tiap sudut pandang yang hendak mendominasi. Biarkan saja mereka yang tak pernah mau menbenarkan selain hanya bisa menuntut, menghakimi juga menghasut seorang lagi untuk percaya pada apa katanya. Belum lagi tiap pesan yang diterima tak serupa pada hantaran pertama, bertabur bumbu juga api yang menjadi bara. . Pada telinga siapa suara akan bersenandung, maka di sana akan ada yang hidup; emosi. Baik tangis, tawa, juga amarah yang lepas pada kendali. Terkadang pula mereka menuntut seolah telak benar saja. Menciumi kebenaran tak semudah bertanya kepastian. Namun aku tahu bahwa yang dicari dari tanya itu bukan hanya jawab, melainkan juga arti. Sayangnya, tak semua kepala bisa membangun definisi dari kebaikan yang seharusnya menjadi dasar. Toh, kadang hidup memang perlu mereka yang jahat agar timbul permasalahan, sebab dari situ kita akan semakin belajar juga memahami tiap maksud juga pesan yang mungkin ingin Tuhan kecamkan pada kita.// Almarenoeli . #Almarenoeli #poems #poetry #puisi #sastraindonesia #musikalisaspuisi #quotes #loveisgood (di Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/Bw6_j3kBkvt/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1pzd2a1llwkil
1 note
·
View note
Text
Sudah Banyak Jiwa Terluka
Sudah banyak emosi tanpa arah, menghabisi banyak jiwa dengan saling menyerang. Wajar kata mereka yang menjadi pelaku untuk menyakiti banyak mental, mempertaruhkan kebahagiaan mereka di atas derita sakit hati.
Beberapa bungkam, sebab tak ingin diketahui banyak orang lain selain dirinya. Malu katanya memiliki musuh, kerap direndahkan, dan tak suka dengan label ‘berbeda’ dari kebanyakan orang. Sebagian lainnya memilih diam sebab tidak memiliki ruang berbicara dan bercerita, tak diperhatikan, bahkan untuk mencari perlindungan rupanya tak mendapat tempat. Bahkan mereka kehilangan tempat bagi diri mereka sendiri.
Sayang, banyak jiwa terlalu sakit menahan luka mereka (sendirian). Tanpa pernah ada yang mau menyapa lukanya untuk diajak sembuh dan bisa dirawat bersama, terlalu besar gengsi dan juga banyak yang menutup mata juga teliga akibat kepentingan yang lainnya. Kemanusiaan sudah mulai kalah oleh kesibukan individu, suara-suara minta tolong hanya menjadi angin lalu yang dirasa tak perlu dikhawatirkan, dunia sangat kejam dan kelam bagi korban-korban realita kehidupan.
Kubilang keras, kejam atau bahkan payah, nyatanya tak sedikit juga mereka yang mampu merdeka di atas segala sakit dan luka bagi dirinya. Semoga selepas ini, kalian mampu menjadi pendengar untuk saling membangkitkan, membangun, menolong, menyelamatkan, juga menyembuhkan jiwa-jiwa yang terluka atas kenyataan hidup dengan berbagai langkah mendewasakan. Mereka tak boleh sendiri menjadi korban kematian dan kalah oleh keadaan. Kalian baik, harus.
-Almareneoeli
1 note
·
View note
Text
Perhatian
Kadang kamu kelewatan memberi perhatian, jangan salahkan mereka yang menaruh rasa padamu.
Karena nyatanya memang kamu sendiri yang membuat mereka percaya diri dalam menjatuhkan hati.
Kamu tidak salah, di sisi lain mereka saja yang kurang tepat menafsirkan maksud dan keadaan.
2 notes
·
View notes
Photo
/Pada Hadir yang Terlewat/ - Sementara eksekusi telah dimulai, dan saya yang memutuskan segala prinsip juga aturan yanh akan berlaku. Memegang kendali dan menguasai jalur yang sudah direncanakan dengan segala tekad yang tak semua nekad tapi sudah bulat. Membawakan sajian hidangan untuk memarangkan setiap kehadiran yang hanya sesaat, sejenak singah kemudian berpindah. Pada temu yang pasti, maka akan ada pergi yang telah ditakdir menanti. Sejak saya menulis bait-bait perwakilan hati, maka dari sini kamu yang membaca akan ikut dirasuki. Sayang, saya dan kamu tidak perlu banyak beralu, sebab temu adalah singgah yang ditentukan untukmu. - Sekuat saya meninggalkan cerita, sekuat itu saya menangis dan berperang dengan emosi. Bercermin pada aksara sendiri adalah sebuah moral yang tersampaikan untuk mengembang di hati yang telah menjadi sasaran untuk menetap dalam ingatan kemudian masuk dalam kepribadian. Bagi pantul yang nyata pada baca pertama dan selanjutnya. Apalagi pijakan demi pijakan saya lakulan secara acak untuk menempatkan aksara pada eksistensi. - Yang tersayang sudah siap untuk jumpa pertama dengan berbagai ekspektasi yang bisa memaksanya gila. Memenuhi diri pada harap fana kemudian sesal membiarkan dilahap masa. Sayang, tenangkan. Saya perkenalkan ulang pada baris bayang yang menggelapkan angan,segala bentuk kecewa, benci, lara, sesal juga pada kenangan lainnya yang sebelumnya sudah pernah saya rasakan (juga). - Kepada rasa nyaman, esok kamu harus pamit, sebab aku akan menantang diri agar mampu keluar dari lingkaran yang membuat saya takut pada sesal. Semua sudah harus dikondisikan sebelum diri kehabisan tempat dan sempat. - Selamat, perjalan sudah dimulai - Kalimantan Tengah, Indonesia. ----- #almarenoeli #writing #traveller #motivasi #sastraindonesia #reading #akasaraperjalanan (di Kotawaringin, Kalimantan Tengah, Indonesia) https://www.instagram.com/p/BvExYjlBHGu/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=i3n6zwlre2w8
1 note
·
View note
Photo
Untuk menggantung kaki, kamu cukup berdiam diri menatap langit. mengambil sesak dan mematikkan perasaan. kamu perlu itu untuk mampu menggoyahkan ketidakpercayaan. Kemustahilan hanya akan terwujud jika kamu mau untuk berani melawan, berani menghidupkan dan bertahan.
-Almarenoeli
#almarenoeli#hidup#life#life quotes#goodvibes#mental health#happy#self love#self care#sastra indonesia
0 notes
Text
Diam
Tidak semua orang bisa membaca kesunyian, sebagian memaksa untuk menebak dengan benar. Beberapa kepala hanya mampu berspekulasi buruk tanpa pernah mau membicarakan dengan siapa yang perlu dibincangkannya, ya. Tidak semua mata mampu menelisik hingga paham betul bagaimana manusia satu sedang dalam kondisi tidak baik dan bisa untuk diajak berbincang bahagia. Butuh waktu untuk mereda, butuh waktu untuk dipertimbangkan dengan sebaik mungkin.
Sayang, bicaralah dan beranilah untuk mengungkap apa yang memang perlu dan butuh untuk kau utarakan, jikalau berat setidaknya berikan kejelasan pada hatimu agar kau merasa baik-baik saja ya. Manusia cepat berevolusi, manusia cepat untuk mengganti tindakan yang sedang direncanakan esok hari. Sayang, kamu setidaknya pernah menuduhku dan kemudian menyesal maka kau hars belajar dari apa yang namanya pengalaman juga apa yang sudah salah untuk dipatahkan.
-Almarenoeli
0 notes
Quote
Tidak pernah hilang untuk bisa ditemukan, hanya tak ditemukan dalam kurun sementara, bukan selamanya.
Almarenoeli
0 notes
Photo
/Pada Hadir yang Terlewat/ - Sementara eksekusi telah dimulai, dan saya yang memutuskan segala prinsip juga aturan yang berlaku. Memegang kendali dan menguasai jalur yang sudah direncanakan dengan segala tekad tapi tak semua nekad tapi sudah bulat. Membawakan sajian hangat sebagai hidangan untuk mematangkan setiap kehadiran yang hanya sesaat, sejenak singgah kemudian berpindah. Pada temu yang pasti, maka akan ada pergi yang telah ditakdir menanti. Sejak saya menuliskan perwakilan hati, maka dari sini kamu yang membaca akan ikut dirasuki. Sayang, saya dan kamu tidak perlu banyak berlalu, sebab temu adalah singgah yang ditentukan untukmu. - Sekuat saya meninggalkan cerita, sekuat itu saya menangis dan berperang dengan emosi. Bercermin pada aksara sendiri adalah sebuah moral yang tersampaikan untuk mengembang di hati yang telah menjadi sasaran untuk menetap dalam ingatan kemudian masuk dalam kepribadian. Bagai pantul yang nyata pada baca pertama dan selanjutnya. Apalagi, pijak demi pijakan saya lakukan secara acak untuk menempatkan aksara pada eksistensi. - Yang tersayang sudah siap untuk jumpa pertama dengan berbagai ekspetasi yang bisa memaksanya gila. Memenuhi diri pada harap fana kemudian sesal membiarkan dilahap masa. Sayang, tenangkan. Saya perkenalkan ulang pada baris bayang yang menggelapkan angan, segala bentuk kecewa, benci, lara, sesal, juga pada kesenangan lainnya yang sebelumnya sudah saya rasa. - Kepada rasa nyaman, esok kau harus pamit, sebab aku akan menantang diri agar mampu keluar dari lingkaran yang membuatku takut pada penyesalan. Semua sudah harus dikondisikan sebelum diri kehabisan tempat juga sempat. - Selamat, perjalanan sudah di mulai. - Kalimantan Tengah, Indonesia. - #almarenoeli (di Kotawaringin, Kalimantan Tengah, Indonesia) https://www.instagram.com/p/BvEtsmJAnP7/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=19qlm8hjyjva9
0 notes
Photo
/Proposal Harapan dan Cita/ - Tempat saya memberi jeda antara keinginan, harapan, dan tujuan. Hari ini pengajuan segala mimpi baru telah disepakati oleh diri dan kesadaran. Sepenuhnya keras kepala saya menerima apa yang dikehendaki hati dan selaras dengan tujuan. Terlahir dengan ambisius tanpa kendali siapa-siapa, saya memiliki kuasa penuh akan langkah dan jalan saya. - Esok, saya akan berkelana, jauh dari tanah kelahiran dan orang-orang terdekat. Diserang banyak temu yang akan berdamai seiring waktu. Saya akan tumbuh dengan udara yang sudah sukarela menghidupi raga yang saya bawa. Perjalan yang saya tantang adalah langkah untuk menjadi yang terbaik, bagiku, bagimu, bagi kalian dan mereka. - Tuhan, serasikan ucap saya saat ini dengan ingatan masa depan. Meski sadar bahwa isi kepala saya terus berevolusi mengikuti apa yang saya butuh dan haruskan. Saya tidak akan sembunyi dalam pencarian, dan tidak akan lari dari kejaran (lagi). Sebab saya pernah, maka saya (telah) belajar. Pada pijakan kaki seanjutnya merupakan proses, bisa tersandung, terjebak, atau saja jatuh. Tak apa, saya tidak sendiri. - Dan pada ketetapan semesta, saya memenuhi permintaan atas segala tuntutan diri. Di atas panggung selanjutnya saya pastikan kuat, ya, akan lebih tegar daripada sebelumya. Mimpi saya adalah kerahasiaan yang akan terbuka oleh sebuah pembuktian. - Terima kasih kalian yang tengah merangkul, menguatkan, melindungi, dan telah memercayai mimpi dan doa saya. Sayang!!. - #Almarenoeli #writers #motivation #sastraIndonesia https://www.instagram.com/p/Bu_Y2AbAmR-/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=pz9ic08vgqno
0 notes
Photo
/Mempertanyakan Ulang Perjalanan Hidup/ - Sudah sejauh mana saya berjalan, beradaptasi kemudian mengambil aksi. Segala kesulitan tak seberapa dirasa, di mata mereka saya terasa luar biasa. Seberapa kuat keyakinan saya terhadap Tuhan dan diri saya sendiri? Itu sudah saya tentukan menjadi seorang pribadi. Lantas, apa yang menuntut saya berbagi? Melainkan tujuan itu sendiri saya hendak membaikkan diri, mereka, dan kalian; pembaca. - Terlalu banyak suara di sekeliling kepala yang hendak berkembang, berbentuk menjadi sebuah pembawaan. Sayang, tak semua mampu membedah dan memikirkan, sedangkan telinga mendengar, mata memandang, tangan mendengar, kaki pun melangkah, tapi pola pikir hanya termampat sebatas menikmati tanpa eksekusi. - Sejauh saya melangkah kaki, banyak pasang mata pun ditemui, macam dihabisi saya di mata-mata beberapa lelaki yang menganggap terlalu ngeri. Pada kesekian kali, beberapa hal yang di-biasa-kan mencipta suatu menyepelekan penyimpangan. Kemudian yang punya segalanya lupa caranya bersyukur, lalu lengah untuk menempa kepala sendiri sebab pandai menjadi pesuruh. - Takut, bukan lantas tak tahu cara mengatasi. Berburuk sangka bukan berarti tak mampu melampauinya, sedangkan saat kau diuji, maka kau harus lulus dengan segala kegagalan sebelumnya. Tak mesti sempurna, sebab kalian manusia bukan Tuhan. - Dengan ini, saya mencintai anda sepenuhnya. .... Dari : Saya Untuk : Aku ... Sayang, selamat mencintai (diri) dan selamat berkarya. - #almarenoeli (di Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/Bu6UHjSBmpA/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=bdiozqc0v9he
0 notes
Text
Kata Mereka
Isi Kepala
Mana manusia yang baik dan mana manusia yang jahat aku tidak tahu. Susah kali ini untuk menentukan mana niat yang tulus dan niat yang meminta tidakan balik atas sikapnya. Pemberian yang kuterima tak selalu baik, pun tak selalu buruk. Sebab Tuhan menciptakan kehidupan ini dengan begitu seimbang dan sempurna. Apa yang menyimpang selama ini, dibuat-Nya untuk mendewasakan kita dengan belajar. Kemudian pada kebaikan yang tak nampak, dan sebatas ada tuduhan yang kemudian menghakimi mereka.
“Kau ini tidak boleh melakukan itu, pokoknya tidak boleh”
“Kok kamu kaya gitu, sih”
“Kamu itu aneh, ih apa sih”
Kepada setiap jiwa, sejenak aku ini mewakili hati jiwa lainnya melalui suara demi suara yang singgah di telingaku. Merangkai berbagai permasalahan isi kepala dan perasaan yang terjebak dalam kebencian. Berbagai hati memilih menyakiti diri dalam isolasi, serta banyak telinga yang menulikan diri sebab tak sudi menerima sakit hati.
Sayang, ungkapan yang kau utarakan belum tentu sebuah kebenaran, menjatuhkan penilaian pada apa yang kau lihat, tak semua tentu sama dengan tujuan serta niat sebenarnya. Tak semua buruk di kepalamu lantas juga buruk di mata lainnya. Begitu juga yang baik, tak semua kebaikan pada pihak yang sama. Kau perlu memahami, mengenal dan mendiskusikan perihal yang kau anggap bertentangan. Tak lantas mencari celah untuk menjatuhkan atas dasar perbedaan. Semoga kelak apa yang mampu kau tanamkan, memiliki pertimbangan dalam langkah keputusan sebelum berbicara dan bertindak.
-Almarenoeli
0 notes
Quote
Kita pernah saling mengungkapkan perasaan yang sama di tempat itu. Kurasa cukup semesta yang tak memiliki mata selayaknya manusia yang harus memahami. Agar tak perlu banyak perdebatan yang kemudian menghabisi rasa untuk mencukupi
Almarenoeli
0 notes